711
Nisya Septik Prianda Janji Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com

nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Nisya Septik Prianda

Janji

Diterbitkan secara mandiri

melalui Nulisbuku.com

Page 2: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Janji

Oleh: Nisya Septik Prianda

Copyright © 2014 by Nisya Septik Prianda

Penerbit

Nama Penerbit

Website

Email

Desain Sampul:

Nama Disainer pembuat sampul

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

2

Page 3: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ucapan Terimakasih:

Terima kasih kepada ayah, bunda, mbh, dan juga teman-temanku yang sudah membantu menyunting tulisan ini. ^_^

3

Page 4: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter I“Dia....”

Oleh: Nisya S P

Sah sudah menjadi seorang senior saat ini. Rupanya sudah 1 tahun ini duduk dibangku SMA bagi Ifha Nurisya alias Icha. Siswi dengan penampilan rapi, rambut hitam yang lurus yang selalu terurai dengan bando biru khasnya, tanpa memakai bedakpun wajahnya sudah sangat cantik. Dan tak pernah lupa kemanapun dia pergi selalu ada buku ditangannya. Sudah terbayangkan seperti apa kepribadiannya.

Pagi ini dia akan menjadi panitia pembukaan MOS bagi siswa-siswi baru disekolahnya, dia sudah bersiap dengan

4

Page 5: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tasnya, dia segera menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya, ada kakak laki-lakinya, ibu dan ayahnya. Roti dengan selai strowbery menjadi favoritnya saat sarapan sebelum berangkat sekolah dengan segelas susu putih. “Ciye yang udah mau jadi senior” celetuk kakaknya.“Bukannya mau, tapi sudah jadi senior kalee kak...” jawabnya dengan memasang wajah sedikit manyun.“Iya iya... udah cepetan makannya, ntar kita telat lagi” ajak Kak Rezza pada Icha untuk segera berangkat.

Icha mengiyakannya dan segera berpamitan dengan kedua orang tuanya untuk berangkat kesekolah dengan kak Rezza. Motor kak Rezza yang mengkilap karena baru saja selesai dicuci semalam sudah siap didepan untuk mengantar

5

Page 6: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mereka berangkat sekolah. Sekolah Icha memang tidak begitu jauh, hanya sekitar 3 Km dari rumahnya.

Tibalah Icha disekolahnya SMAN 13. Icha pun berpamitan dengan kakaknya untuk masuk sekolahnya. sementara kak Rezza berangkat menuju kampusnya. Icha menuju kelasnya. Dikelas sudah ada beberapa temannya, ada Iis, Lesty, Lyly, Putri dan Ridwan. Icha pun segera menempati tempat duduk didekat mereka.

“Aku titip tas ya, panitia harus kumpul nih” pinta Icha pada teman-temannya yang lain untuk menjaga tasnya.“ Lho, ini udah disuruh kumpul ya?” tanya Ridwan.“ Kamu ini gimana sihc, ya udah ayo sekarang kumpul” ajak Icha pada Ridwan.

6

Page 7: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dan mereka pun segera menuju ruang OSIS sekolah untuk berkumpul dengan panitia yang lain. Rupanya sudah banyak anggota lain yang sudah berkumpul. Tak lama kemudian Ketua Osis pun datang dan memberikan pengarahan mengenai kegiatan MOS yang akan diselenggarakan 3 hari kedepan. Semua panitia serius mendengarkan pengarahan dari Ketua. Setelah semua selesai mereka pun segera menuju kelapangan dimana para siswa-siswi baru berkumpul untuk acara pembukaan MOS. Tak lupa kepala sekolah, Ibu Yayuk sudah bersiap ditempatnya. Barisan upacara pun sudah dirapikan. Upacara pembukaan pun dimulai.

Upacara berjalan lancar, setelah Upacara usai, seluruh panitia mengambil alih pimpinan para siswa-siswi baru. Dan mereka pun dibagi per kelasnya masing-

7

Page 8: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

masing. Icha mendapat bagian untuk membimbing kelas 1-3. Dan semua siswa-siswi kelas 1-3 pun dibawa menuju kelas mereka masing-masing bersama Icha dan temannya Dimas.

***

“Wah capek banget dehc... baru aja dimulai... ampun capeknya” celetuk Icha saat memasuki kelasnya untuk istirahat.“Iya ya Cha... hadehhh.. kekantin yuk” ajak Ridwan. Namun tiba-tiba saja...“ Hallo...”“Allah... nggagetin aja sihc...” Teriak Ridwan pada orang disamping bangkunya yang baru saja menyapanya dengan tiba-tiba.“Siapa dia? Aku baru liat ada anak baru dikelas kita, perasaan tadi pagi gak ada dehc?” ungkap Icha penasaran.

8

Page 9: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku murid pindahan, tadi pagi aku datang terlambat, wajar kalian gak tau, kenalkan aku Dhani.” Sambil mengulurkan tangannya.“Owh... aku Ifha Nurisya, panggil aja Icha” sambil menjabat tangannya.“Ahhh udah gak usah lama-lama peganggan tangannya, Mochammad Ridwan” Sambil melepaskan tangan Icha dari murid baru itu dan menjabat tangan dengannya. “Owh... salam kenal” ungkapnya.“Jadi kekantin gak nihc?” tanya Icha“Jadilah... aku laper banget....” jawab Ridwan sambil memeganggi perutnya.“Mau ikut?” ajak Icha“Boleh” Jawab Dhani.“Ehhh ehhh ehhh apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba ngajakin dia? Aku gak mau!” kata Ridwan kesal.

9

Page 10: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kamu ini lagi PMS ya wan? Kenapa sihc sensi amat ama murid baru?” celetuk Lyly.“Biarin!!” jawab Ridwan kesal.“Udah biarin aja, orang gila gak usah kamu dengerin” kata Icha sambil menarik tangan Dhani dan mengajaknya makan bersama.“Ya! Icha... wahhh jahat amat lu ngatain gue gila... Cha... tungguin napa...” teriak Ridwan yang sudah ditinggal Icha.

Entah apa yang ada dipikiran Dhani saat ini saat memandangi Icha diddepannya yang sedang makan itu. Wajah cantiknya yang alami tanpa sentuhan make up apapun, membawa sebuah novel romantis, seragamnya yang masih rapi meski sudah jam segini. Biasanya anak-anak yang lain seragamnya sudah acak-acakan kesana kemari. Namun Icha berbeda, sikapnya yang ramah dan

10

Page 11: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

welcome terhadap murid baru, rasanya menambah ketertarikan Dhani terhadap Icha. Apa lagi saat Icha tersenyum manis, lesung pipinya membuat dada Dhani berdesir aneh.

Ridwan makan makanannya sambil memandangi Dhani dengan sedikit sinis, karena dari tadi dia memandangi Icha dan sambil tersenyum. Icha yang merasa aneh dengan kedua orang itupun hanya diam saja sambil geleng-geleng kepala. Dia tidak ingin acara makannya diganggu dulu, jadi lebih baik dia diam saja.

Suara getar handphone seseorang terdengar diantara gumbulan itu. Handphone siapa itu? Wajah penasaran anak-anak pun saling menatap satu sama lain seolah bertanya meski tanpa ada kata yang terucap. Tiba-tiba Ridwan mengeluarkan handphone nya.

11

Page 12: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Yaelah itu anak... bandel amat yag... kalo ketahuan Bu Eny mati dehc dia...” kata Iis dengan wajah sedikit cemas.Disekolah ini ada larangan menggunakan handphone, jadi saat masuk kelas, bagi yang membawa handphone, harus dikumpulkan di tas khusus yang disediakan sekolah disetiap kelas masing-masing dan saat pulang boleh diambil lagi.

“Cha, tuh dicariin Dimas tuh” kata Putri sambil menunjuk kearah pintu masuk kantin.Icha menoleh dan melihat seseorang yang disebut Putri itu yang bernama Dimas sedang berada disana sambil celingak-celinguk lagi nyariin seseorang. Namun Icha membiarkannya saja dan melanjutkan acara makannya.

12

Page 13: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ah mungkin nyariin yang lain kalee, masa’ iya tiap kali kemana harus nyariin aku” jawabnya.“Eh Cha, kayaknya Putri bener dehc, tuh orangnya kesini tuh” bisik Lyly.“Ehhh???” Icha pun menoleh dan benar disampingnya sudah ada Dimas.“Bisa ngomong sebentar gak?” Tanya Dimas.“Ehhh apa-apaan ini? Gak! Gak bisa, kalo mau ngomong sama Icha disini aja kenapa sihc, gak usah sok romantis lagi ama Icha!” Celetuk Ridwan yang baru aja balik habis terima telpon tadi. “Ini bukan urusanmu Ridwan! Aku pengen ngomong penting sama Icha” jawab Dimas.“Udah dong, kenapa sihc kalian ini? Aku tinggal dulu sebentar ya” pamit Icha sama temen-temennya.

13

Page 14: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dimas memandang Ridwan sinis saat akan pergi dengan Icha, begitu pula dengan Ridwan. Dimas pun menarik tangan Icha untuk keluar dan bicara. Sementara disisi lain Dhani yang melihat hal itu jujur saja tak mengerti namun sepertinya dia sudah mulai memahami Ridwan, Icha dan Dimas dari cara mereka bersikap masing-masing. Dhani pun hanya diam saja dan melanjutkan makannya. Ridwan gak nerusin makannya dia malah rasanya udah pengen meledak, kelihatan banget ada asep keluar dari kuping sama hidungnya udah kayak banteng yang gregetan mau nyruduk orang. ***

Disisi lain Icha dibawa ketaman belakang sekolah oleh Dimas. Mereka hanya saling tatap beberapa saat hingga pada akhirnya Icha melempar

14

Page 15: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pandangannya kearah lain. Dimas pun menghela napasnya panjang, serasa berat sekali untuk bicara dengan orang yang berada didepannya. Terlihat jelas dimata Dimas, wajah Icha yang sepertinya sangat murung. Dimas tahu betul sifat dan watak perempuan yang berada didepannya itu. “Mau manggil namamu aja susahnya minta ampun... Cha...”“Kamu pengen ngomongin apa sich? Nanti Rima kalau tau pasti dia akan salah paham lagi” “Owh iya..., gak koq Cha... aku udah nasehatin dia, aku gak tau sebenarnya apa yang dibicarain Rima kekamu waktu itu, kita ini partner di panitia MOS sekolah Cha... tapi dari tadi pagi kamu gak pernah ngomong ke aku, dan gak ada senyum sama sekali” ungkap Dimas.

15

Page 16: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“...” Icha diam saja mendengar ucapan Dimas.Harus diakui memang setiap ada Dimas, Icha tak pernah tersenyum. Bukannya tak ingin, tapi tak bisa. Setiap kali dia terseyum pada Dimas, akan ada masalah baru yang datang, sehingga Icha memilih menyembunyikan senyuman manisnya itu.“Cha.... maafin aku yang gak bisa nahan Rima waktu itu, tapi kamu jangan dendam gitu sama aku... ataupun sama Rima” lanjut Dimas.“Aku gak dendam sama siapapun Dim... aku Cuma gak mau ada masalah” jawab Icha.“Saat kamu tersenyum itu akan lebih baik Cha..., senyumanmu adalah lengkungan kecil yang membahagiakanku” ungkapnya.

16

Page 17: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Mata Icha terbelalak mendengar perkataan Dimas padanya itu. Dia mencari kesalahan ataupun kebohongan yang mungkin dilakukan oleh anak laki-laki yang berdiri tepat didepannya itu. Mata yang sayu itu kembali mengingatkan ingatan lama yang sudah sangat ingin Icha hilangkan. Icha tahu betul Dimas tidak mungkin berbohong. Icha membuang pandangannya lagi.“Kamu gak boleh ngomong kayak gitu Dim. Jagalah perasaan Rima” ungkap Icha lalu pergi meninggalkan Dimas.

Dimas ingin sekali menahan Icha agar tak pergi, namun niatnya itu dia urungkan dan diapun mengacak-acak rambutnya sendiri karena sangat kesal. Icha berlari meninggalkan Dimas yang masih ditempatnya tanpa menoleh kebelakang dia hanya berlari menuju

17

Page 18: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kekelasnya. Dikelas rupanya teman-temannya sudah kembali dari kantin. Mereka melihat raut wajah Icha yang sangat aneh setelah bertemu dan bicara dengan Dimas. Ridwan segera menarik Icha untuk duduk dibangkunya. Wajah Ridwan dan teman-temannya sudah mulai khawatir melihat Icha seperti ini. Berbeda dengan Dhani, dia malah penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi antara Icha, Dimas dan Ridwan.“Dia gak ngapa-ngapain kamu kan? Si nenek lampir gak dateng gangguin kamu kan? Apa sihc yang kalian omongin?” tanya Lesty sama Icha.“...” Icha masih saja diam sementara Ridwan udah gak tahan lagi.“Cha, udah dehc gak usah nemuin tuh bajingan dehc. Tuh orang kagak ada rasa syukur-syukurnya ya dari dulu? Heran

18

Page 19: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dehc, udah punya kamu yang sempurna kayak gini, tapi matanya masih aja jelalatan ngelirik tuh nenek lampir Rima, ninggalin kamu gitu aja, sekarang udah sama si nenek lampir habis nyampakin kamu gitu aja, sekarang? Mau balik ama kamu lagi? Kalo aku jadi kamu, ogah dehc ngeliat wajahnya” kata Ridwan panjang x lebar= LUAS.***

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 dijam yang berada ditangan Icha. Sekolahpun juga sudah usai. Padahal ini hari pertama masuk, dia sudah disibukkan dengan acara MOS dan lain sebagainya. Saat dia sedang menunggu Kak Rezza menjemputnya, tiba-tiba sebuah motor berwarna biru itu berhenti tepat disamping Icha. Seorang anak laki-laki

19

Page 20: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang mengendarai motor itu membuka kaca helm nya dan tersenyum pada Icha. “Mau ku antar?” tanyanya.“Ahhh apa tidak merepotkan?” tanya Icha.“Gak koq..., kayaknya bentar lagi ujan dehc, mending aku anter aja, dari pada nungguin jemputan, nanti kamu kehujanan gimana?” ucapnya.“Ehm... oke dehc... makasih ya...” balasnya.

Lalu Icha pun naik kemotor anak laki-laki itu. Dan segera melajukan motornya untuk mengantar Icha pulang. Disisi lain terlihat Ridwan yang masih diparkiran motor, terlihat sangat kesal setelah melihat pemandangan yang sama sekali tidak ingin dia lihat tadi. Tuh anak baru udah main serobot aja. Ungkapnya dalam hati karena kesal.

20

Page 21: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Disisi lainnya lagi, seorang laki-laki dan perempuan juga baru saja melihat Icha yang diantar pulang oleh orang lain. Si anak perempuan itu kesal dengan melihat wajah laki-laki yang sedang bersamanya setelah melihat hal itu tadi. Si anak perempuan itupun akhirnya mencubit lengan anak laki-laki itu supaya segera sadar.“Kamu itu udah sama aku, biarin aja Icha sama orang lain. Biar dia gak godain kamu lagi” ungkap anak perempuan itu.“RIMA!” bentak Dimas.“Apa? Mau belain Icha lagi?”“Astaqfirulah... gak sayang... aku gak belain Icha... tapi aku mau jelasin, Icha itu gak godain aku... dia malah ngindarin aku...” jawab Dimas“Ya baguslah kalau dia sadar diri”

21

Page 22: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Udah! Berhenti ngejelek-jelekin Icha” bentak Dimas lagi.***

Sampailah dirumah Icha. Icha pun turun dari motor itu, tak lama kemudian kakak Icha, kak Rezza datang dan terkejut adiknya sudah pulang, padahal baru saja dia mau menjemputnya. Icha berterima kasih kepada anak laki-laki itu yang sudah bersedia mengantarkannya pulang. Dia meminta Dhani untuk mampir sebentar.

“Sudah... kapan-kapan saja, lagi pula rumah kita deket koq... aku pulang dulu ya?” pamitnya.

“Sekali lagi makasih ya Dhan...” ucap Icha.

“Ehm... Bye...” “Bye...”Dhani menutup kaca helm nya dan

segera melajukan motornya untuk pulang.

22

Page 23: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sementara Icha masuk kedalam rumah menyusul kakaknya yang sudah terlebih dahulu masuk. Dia segera menuju kamarnya, wajah tak mengenakkan tersirat diwajahnya menandakan perasaannya yang sedang kacau saat ini. Kamar dengan nuansa biru laut itu menjadi tempat Icha beristirahat setelah melakukan aktivitas seharian, tempatnya belajar dan tempatnya untuk bersembunyi dari dunia luar. Aneh rasanya, tapi hal itu benar. Kamar itu memang sengaja Icha atur agar dirinya betah berada didalamnya sehingga mengurangi intensitas bermainnya diluar rumah.

Kamar Icha dilengkapi home teather, kulkas, AC, dengan karpet berwarna senada dengan warna cat temboknya, springbed dengan bed cover juga berwarna biru berukuran king size,

23

Page 24: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

rak buku yang rapi, meja belajar disudut ruangan yang langsung menghadap jendela kamarnya, wifi pribadi dikamarnya rasanya kamar Icha ini sudah seperti istana baginya.

Icha melempar tasnya kelantai, lalu dia merebahkan tubuhnya keatas tempat tidurnya. Rasanya dia kelelahan bukan karena seluruh kegiatan sekolahnya hari ini. Namun lebih kepada lelah perasaannya. Icha tak ingin mengingat-ingat pembicaraannya dengan Dimas tadi, namun hal itu terus membayangi pikirannya, apalagi kata-kata Dimas yang mengatakan bahwa senyumannya merupakan kebahagiaan bagi Dimas. Icha benar-benar tidak habis pikir dengan perkataan yang diucapkan oleh Dimas kepadanya tadi.

***

24

Page 25: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Malam ini Icha sedang belajar, tiba-tiba handphonenya bergetar, hingga getarannya itu membuatnya menghentikan gerakan bulpoinnya. Dia meraih handphone itu dan rupanya sms dari Ridwan. Icha membalasnya sebentar lalu dia meletakkan lagi handphonenya. Laporan terkirimpun kembali membunyikan handphonenya itu, namun tak dihiraukannya.

Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar Icha, Icha pun hanya mengatakan “masuk” kepada orang yang berada diluar pintu kamarnya dan seseorang pun masuk. Rupanya Ibunya, Icha diminta untuk turun ke ruang tamu karena ada tamu keluarga yang datang. Icha pun meletakkan bulpoinnya dan segera turun bersama ibunya. Setelah sampai diruang tamu, mata Icha

25

Page 26: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terbelalak melihat orang yang datang kerumahnya.

Sebuah keluarga dengan 4 anggota, Ayah, Ibu, Anak perempuan dan anak laki-laki itu duduk diruang tamu rumah Icha. Icha pun diminta ayahnya untuk memberikan salam pada para tamu itu. Namun Icha masih tidak percaya dengan orang yang datang kerumahnya itu. Rasanya ada yang salah. Ungkapnya dalam hati.

“Cha... ini Om Afri dan Tante Fitri, mereka adalah teman ayah sama bunda sewaktu SMA. Dan mereka berdua ini adalah anaknya om Afri dan tante Fitri namanya mbk Zulfa dan adeknya Adhani”

“Owh... “ jawab Icha singkat sambil cengar cengir.

26

Page 27: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Rupanya kamu itu anak dari temennya ayah sama ibuku ya Cha...” celetuk Dhani.

“Lho kalian udah saling kenal?” tanya Ayah Icha.

“Mereka kan satu SMA mas, wajarlah kalau kenal” jawab Tante Fitri.

“Sekelas malahan” jawab Icha.“Owalah... syukurlah...” jawab Om

Afri.Icha dan Dhani pun hanya cengar-cengir gak jelas melihat betapa anehnya pertemuan mereka malam ini.

Icha diminta ayahnya untuk mengajak Dhani untuk kebalkon belakang dan bicara berdua, sementara mas Rezza nemenin mbk Zulfa, karena orang tua mereka ingin membicarakan hal yang serius. Icha pun kini hanya berdua dengan Dhani. Tak ada sepatah katapun yang

27

Page 28: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terucap sejak mereka berada dibalkon itu selama 15 menit.

Diam diantara mereka bukannya tak beralasan. Dhani tahu bahwa Icha saat ini sedang tidak baik perasaannya. Namun dalam hati Dhani dia ingin sekali menghibur Icha. Wajah manis Icha yang tadi siang dia lihat tak nampak lagi setelah dia bicara dengan anak laki-laki yang bernama Dimas itu.

“Cha, sebenarnya ada apa sihc kamu sama tuh anak?” tanya Dhani membuyarkan keheningan malam.

“Siapa? Dimas?” tanya Icha balik.“Iya itulah...” jawab Dhani singkat.“Gak ada apa-apa... itu udah masa

lalu” jawab Icha sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan wajah murungnya.

28

Page 29: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehm... kamu pernah pacaran sama dia ya?” tanya Dhani Kepo.

“Yahhh gitulah” Jawab Icha.Jujur saja Icha sangat ingin

menghindari semua pertanyaan Dhani mengenai Dimas, karena hal itu mengingatkannya lagi terhadap apa yang diucapkan Dimas tadi kepadanya. Namun mau bangaimana lagi, Dhani disini adalah tamu, mau tidak mau Icha pun harus menjawabnya.

“Rasa itu tak bisa beranjak ketika menepi di romamu” ucap Dhani.

“Ehh?” tanya Icha penasaran.“Kamu gak pantes mikirin dan

nangisin cowok yang ternyata gak cinta sama kamu, justru harusnya cowok itu yang rugi, karena nyia-nyiain cewek sebaik dan secantik kamu Cha...”

“....”

29

Page 30: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha terdiam mendengar perkataan Dhani. Seakan kata-kata itu menghipnotisnya. Rasanya kalau dipikir-pikir lagi, benar juga, untuk apa dia mengingat-ingat Dimas jika selama ini Dimas hanya mempermainkannya saja. Icha berpikir sejenak lalu memandang Dhani sesaat, Dhani pun juga memandang Icha sambil tersenyum. Hingga tanpa disadari Icha malah tersenyum dan tertawa sendiri. Dhani pun ikut tertawa bersama meski tak tau apa yang sebenarnya sedang ditertawakan oleh Icha.

Icha belum berhenti tertawa. Rasanya sudah lama dia tidak tertawa selepas ini. Dhani melihat wajah Icha yang begitu gembira itu dengan senang. Dia merasa berhasil membuat Icha sejenak melupakan Dimas dan memberikan

30

Page 31: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

senyuman serta tawa di malam ini untuk Icha. Meski harus diakui oleh Dhani mungkin ini hanya akan berlangsung sesaat. Karena dia tahu hati Icha sulit untuk berubah.

Akhirnya Icha pun berhenti tertawa, dia menghela napasnya panjang, Dhani menatap keatas, melihat taburan bintang malam ini yang sangat indah. Icha pun juga mengikuti Dhani dengan melihat bintang dilangit. Icha tak henti-hentinya tersenyum. Sesekali mereka saling tatap dan senyum lebar pun merekah.

“Ini tablet mu kan?” Tanya Icha sambil mengambil benda berwarna hitam berbentuk kotak itu yang diletakkan dimeja kecil tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini.

“Iya, aku punya banyak film disana, ada juga beberapa drama korea milik

31

Page 32: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kakakku didalamnya” jawab Dhani. Dhani tidak berpikir bahwa Icha menyukai drama korea. Entah kenapa Dhani hanya asal saja mengatakannya.

“Beneran? Aku juga suka drama korea” jawab Icha dan membuat Dhani tersenyum senang mendengarnya.

Tiba-taba saja layar tablet Dhani itu berubah menjadi hitam semua. Icha memang suka dengan gedget namun dia tidak mengerti cara memperbaiki kesalahan dan kerusakan tablet, ada masalah sedikit saja dia sudah pasti akan panik dan segera membawanya ke service center. Padahal masalahnya sepele, itulah Icha. Saat dirinya sedang kebingungan membenarkan tablet Dhani itu, tiba-tiba Dhani menghampiri Icha dan mengajari Icha membenarkan tabletnya itu. Icha

32

Page 33: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hanya terdiam saat Dhani ada dibelakangnya.

Adegan seperti ini seperti didalam drama korea, kenapa dia merangkulku sedekat ini? Dia kan bisa meminta tablet itu untuk membenarkannya tanpa harus memelukku dari belakang seperti ini. Ucap Icha dalam hatinya. Sebenarnya dia sangat tidak nyaman dengan keadaan sekarang bersama Dhani dalam posisi saat ini. Namun Icha tidak mungkin mendorong Dhani menjauh darinya, dia juga tidak mungkin tiba-tiba melepaskan diri, didepannya terhalang pagar besi balkon rumahnya. Icha tidak dapat bergerak sama sekali saat ini dia pasrah dengan keadaannya dan Dhani. Namun rasanya sedikit aneh, dadanya berdegup kencang dan ubuhnya memanas saat ini. Kenapa dia seperti ini, tanyanya dalam

33

Page 34: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hati. Tidak mungkin tiba-tiba dia memiliki perasaan pada Dhani kan pikirnya.

“Sudah, ini masalah biasa, ahhh jangan dipencet!” cegah Dhani saat Icha akan memencet salah satu menu dalam tablet itu.

“...” Icha mengurungkan niatnya dan memberikan tatapan bertanya-tanya pada Dhani yang terpantul dari layar tablet itu. Dhani pun tersenyum melihat ekspresi Icha yang seperti itu.

“Itu instalasinya sudah harus diupgrade, kalau dipencet layarnya akan blank lagi... hehehehe” jawab Dhani sambil tersenyum menjawab ekspresi Icha itu.

“Ini bagaimana?” tanya Icha mencoba belajar beberapa aplikasi pada Dhani. Dhani dengan senang hati mengajarinya. Namun meski dengan

34

Page 35: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

posisi yang tidak nyaman, lama-lama Icha terbiasa dengan posisinya dengan Dhani, bahkan kini mereka malah semakin dekat.

Setelah selesai dengan urusan tablet, mereka berdua duduk di 2 kursi yang sengaja diletakkan di balkon agar dapat digunakan sebagai tempat bersantai keluarga dan menikmati pemanangan langit. Rumah Icha itu memang di design dnegan sangat apik, banyak tempat-tempat dirumah itu yang snagat nyaman untuk bersantai, salah satunya adalah balkon yang sekarang dia dan Dhani berada.

Akankah ada bintang jatuh malam ini? Tanya Icha dalam hatinya. Kalau ada bintang jatuh malam ini, aku ingin mengucap satu keinginan, berilah aku kekuatan agar selalu dapat membuatnya tersenyum. Harap Dhani dalam hatinya.

35

Page 36: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Bintang jatuh...” tunjuk Icha.Sebuah meteor yang sering disebut

bintang jatuh itu melintas diatas langit mereka. Keduanya lalu memejamkan matanya. Dan mengucapkan harapan masing-masing didalam hati mereka. Setelah itu mereka secara bersamaan membuka mata lalu saling tatap satu sama lain.

Icha merasa seperti sudah lama mengenal Dhani. Icha kembali tersenyum pada Dhani. Lalu Icha menghirup udara sedalam-dalamnya memenuhi semua rongga didalam paru-parunya. Dhani hanya memandanginya.

***Pagi ini Icha bangun mendahului

alarm nya sendiri, dia segera mematikan jam bekkernya itu sebelum berbunyi. Dia segera menuju kamar mandi yang juga

36

Page 37: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berada dikamarnya itu. Seusai mandi dia mendengar handphonenya berbunyi, dia melihatnya, rupanya pesan dari Dhani yang mengatakan bahwa dia akan menjemput Icha dalam waktu 20 menit. Icha pun tanpa membalasnya langsung bergegas berganti pakaian, berdandan lalu mengambil tasnya dan segera turun untuk sarapan.

Mas Rezza terheran-heran melihat adik perempuannya itu sedikit terburu-buru hari ini. Mas Rezza pun melihat jam dinding yang besar didekat ruang makan yang jadi satu dengan dapur itu. Masih jam 6.30 kurang, ada apa sama anak ini? Tanya mas Rezza dalam hati melihat kelakuan aneh adiknya itu.

Handphone Icha kembali berbunyi, rupanya pesan dari Dhani lagi yang mengatakan dia sudah mau berangkat

37

Page 38: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menjemput Icha kerumahnya. Senyum merekah dibibir Icha. Setelah membalas pesan dari Dhani itu, Icha meletakkan handphoneya dan melanjutkan sarapannya. Mas Rezza semakin curiga dengan adiknya itu.

“Bun, anaknya bunda lagi sakit ya?” Celetuk Mas Rezza ke Bundanya yang lagi masak didapur tak jauh dari meja makan.

“Ehhh??? Sapa mas yang sakit?” tanya Icha

“Ya lu tuh...” jawab Mas Rezza“Apa sihc kalian ini berantem mulu’”

lerai bunda.“Icha nih bun, baru jam segini udah

buru-buru aja dari tadi, makannya pakek cepet-cepetan aja kayak orang lagi diuber maling” jawab mas Rezza.

38

Page 39: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Mas... yang namanya maling itu dikejar, bukannya ngejar, gimana sihc” jawab Icha.

“Lu tuh dari tadi ketawa-ketawa, senyum-senyum sendiri habis terima sms, apa namanya kalau gak sakit?” tanya mas Rezza.

“Ampun dahc... “ jawab Icha sambil geleng-geleng dan meneguk susunya.

Suara klakson sepeda motor terdengar dari luar. Mata Icha terbelalak dan segera dia menghabiskan sisa susunya.

“Siapa tuh pagi-pagi dateng?” tanya Mas Rezza.

Icha segera beranjak dan bersaliman dengan ayah dan bundanya.

“Sapa tuh Cha?” tanya mas Rezza.

39

Page 40: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dhani jemput aku, udah aku berangkat dulu. Assalamualaikum” pamit Icha.

Icha keluar rumahnya dan senyumnya kembali merekah saat dia melihat Dhani membuka kaca helmnya dan tersenyum padanya. Icha hanya menganggukkan kepalanya lalu dia naik kemotor Dhani dan mereka pun segera berangkat kesekolah bersama. Mas Rezza mengintip adiknya dari jendela rumah. Dan dia hanya cengar cengir aja ngelihatin adeknya udah bisa move on rupanya.

Mas Rezza hapal betul seperti apa Icha itu. Mas Rezza adalah orang pertama yang menjadi tempat curhat segala rahasia Icha dari A-Z. (Allianz kalee... “Solusi asuransi dari A-Z” hehehehehe). Mungkin mas Rezza saat ini belum tahu

40

Page 41: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

seperti apa hubungan Icha dengan Dhani, namun dia yakin Icha pasti akan cerita.

***Saat sampai disekolah, banyak

anak-anak yang memandangi kedatangan Icha dengan Dhani pagi ini diparkiran. Icha hanya diam saja, namun Dhani yang merasa sedikit tidak enak menjadi pusat perhatian. Ingin sekali Dhani bertanya pada Icha, namun rasanya tempat dan waktunya yang tidak tepat saat ini untuk bertanya. Tiba-tiba Ridwan merangkul Dhani dan Icha berada diantara mereka. Menyepa mereka dengan senyuman.

Tiba-tiba terdengar seseorang memanggil nama Icha. Icha mencari sumber suara yang memanggil namanya. Rupanya Mas Ridho memanggilnya, dia adalah ketua Ekskul Olimpiade Ekonomi. Icha pun pamit pada Ridwan dan Dhani

41

Page 42: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

untuk menemui mas Ridho. Dhani merasa ini saat yang tepat untuk bertanya pada Ridwan.

“Wan, pas aku dateng sama Icha tadi koq anak-anak pada ngelihatin aku sama Icha sihc, dan Icha koq kayaknya cuek aja, menurutku sihc itu ganggu banget diliatin kayak gitu” ucap Dhani.

“Yeelah lu belum tau apa? Icha itu banyak banget yang naksir, udah anaknya pinter, selalu juara umum disekolah, baik, cantik, orang tuanya juga dari keluarga terpandang, gimana lu gak jadi sorotan kalo lu berangkat - pulang bareng ama Icha” jawab Ridwan.

“Termasuk Lu ama Dimas gitu?” celetuk Dhani.

“Aelah... itu beda urusan bro..., gue itu gak suka aja kalo Icha digangguin ataupun dipermainin sama cowok. Bukan

42

Page 43: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berarti gue harus suka sama Icha kan?” jawabnya.

“Owhhh gue kire lu suka ama Icha, habisnya lu protektif banget sihc ama Icha.” Jawab Dhani.

“Gue emang over protektif sama Icha apalagi kalau urusan hatinya. Kenapa? Karena gue gak pengen cowok bajingan kayak Dimas nyakitin hati sahabat gue. Icha itu terlalu baik untuk disakiti bro...” ungkap Ridwan.

“Iye gue tahu..., tapi yang jadi pertanyaan gue ya dari kemaren, koq bisa-bisanya tuh si Dimas ninggalin Icha gitu aja?” tanya Dhani keheranan.

“Ahhh lu gak usah nyebut namanya depan gue. Kuping gue mendadak budeg kalo denger tuh nama orang disebut-sebut.” Jawab Ridwan.

43

Page 44: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Emang apa yang dia lakuin sihc sampek lu segitu bencinya sama dia?” tanya Dhani lagi.

“Terlalu banyak luka yang udah dia goreskan dihati Icha selama ini, seluruh sekolah ini aja tahu apa aja sihc yang udah dilakuin sama dia ke Icha. Kalau dia ngelak berarti yah emang dia bener-bener bajingan aja...”

“Gaya kata-kata lu sok puitis banget bro... hahahaha” jawab Dhani sambil tersenyum dan menuju kelas mereka.

***Icha, sudah kembali kekelasnya,

setelah bertemu dengan mas Ridho tadi. Dia segera menuju kebangkunya tiba-tiba ketua kelas mereka, Irfan maju kedepan kelas dan ngumumin kalo Bu Rini guru Geografi mereka sedang diluar kota jadi gak bisa ngajar, tapi ada tugas rumah

44

Page 45: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang harus mereka selesaikan, dan besok harus mereka email ke alamat pribadinya bu Rini. Jadi hari ini jam pertama dikelas Icha dan kawan-kawan kosong.

Seperti kebiasaan anak-anak sekolah kalau gurunya gak ada pasti bawaannya pengen teriak-teriak seolah seperti narapidana yang baru bebas dari Lapas. Tak terkecuali Icha dan kawan-kawan. Icha menuju kebelakang kelas, kearah loker siswa yang berada dibelakang. Dia membuka loker dengan namanya didepan pintunya. Icha berniat mengambil novelnya yang belum selesai dia baca. Saat dia menarik salah satu tumpukan novelnya diloker itu, sebuah surat jatuh.

Icha mengambilnya dan membaca isi surat itu. Mata Icha terbelalak saat melihat isi dari surat itu. Terlihat Dhani

45

Page 46: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memandangi Icha yang sedang membaca surat yang berada ditangannya itu. Dhani merasa curiga dengan surat yang sedang dibaca Icha itu. Seperti ada firasat yang berkata pada Dhani bahwa sebentar lagi Icha akan dalam bahaya.

Icha mengembalikan novelnya kedalam lokernya lagi. Dan dia segera keluar kelas dengan membawa surat itu. Teman-teman Icha, Lyly, Putri, Lesti, Iis dan Ridwan merasa heran dengan Icha yang terburu-buru keluar kelas. Dhani yang merasakan ada yang aneh dengan Icha pun segera beranjak dari tempat duduknya menyusul Icha. Menambak rasa penasaran teman-temannya.

***Icha celingak-celinguk menyusuri

setiap lorong yang dia lewati, seperti mencari seseorang yang mungkin

46

Page 47: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mengirimkan surat itu padanya. Icha kembali membuka surat itu dan dia meneruskan mencari, hingga dia tiba disebuah tempat didekat gudang lama yang tak pernah terjamah oleh siapapun disitu. Dia masih mencari-cari seseorang disekitar tempat itu.

Namun tiba-tiba beberapa orang keluar dari balik tembok. Icha sudah tidak asing dengan 3 orang itu. Yaitu Ida, Shasa, dan Ratih. Mereka bertiga memandang Icha dengan tatapan sinis sambil bertolak pinggang. Icha pun merasa ada yang salah disini. Tiba-tiba seseorang lagi muncul dan dia adalah Rima.

Rima memberikan Icha senyuman seperti meremehkan. Icha hanya bisa diam saat Rima menampakkan dirinya. (Kayak makhluk astral aja yah hehehehe).

47

Page 48: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Wah wah wah... Icha... Ifha Nurisya... kamu pikir yang akan muncul disini adalah Dimas ya??? Wahhh kamu salah rupanya...” Ungkap Rima.

“Aku lagi gak pengen berantem sama kamu Rim... aku udah tahu kamu yg ngirim surat ini, aku gak ngelakuin apa-apa sama Dimas, aku gak gangguin hubungan kalian, sms Dimas aja sekarang gak pernah, jadi maumu apa ngirimin surat ke aku kayak gini?”

“Owhhh baguslah... bagus kalau seperti itu...” Balas Rima.

“Tapi... kamu... adalah... orang... yang................. udah BIKIN DIMAS NINGGALIN AKU!!!!!!” Teriak Rima.

“Aku gak ngerti maksud kamu apaan sihc Rim...” tanya Icha keheranan setelah dibentak keras oleh Rima.

48

Page 49: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Pura-pura sok gak tau lagi...” jawab Ida.

“Udah Rim hajar aja, dia itu emang cewek gak tau diri, cewek munafik tuh harusnya kelaut aja dehc...” lanjut Shasa.

“Ehm..” Jawab Rima sambil memajukan dagu nya menuju kearah Icha.

Dengan sigap Ida Memegangi Icha dari belakang, untuk menahannya sementara Shasa dan Ratih mengambil 3 ember berisi air kotor, masing-masing dari mereka memegang 1 ember tak terkecuali Rima. Mereka sudah siap untuk menyiramkan air itu kepada Icha. Icha meronta-ronta agar bisa lepas dari Ida namun sayang tidak bisa. Icha berusaha teriak sekeras-kerasnya.

***Suara teriakan seorang perempuan

terdengar ditelinga Dhani yang

49

Page 50: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menandakan bahwa asal suara itu tak jauh darinya. Dhani yakin itu adalah suara teriakan Icha. Dhani pun segera berlali mencari sumber suara Icha itu.

***“Jadi cewek itu gak usah keganjenan

dehc didepan cowok orang lain. Rasakan ini.....”

Rima, Shasa dan Ratih bersama-sama menyiramkan air kotor itu kearah Icha. Icha sudah sedari tadi memejamkan matanya mengantisipasi air itu mengenai matanya. Namun Icha merasa ada yang aneh, kenapa dia tidak merasa basah dan sepertinya genggaman Ida merenggang dari dirinya. Icha memberanikan diri membuka matanya dan alangkah terkejutnya dia saat melihat seseorang yang berdiri didepannya menghalangi air kotor yang harusnya mengenainya itu.

50

Page 51: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Saat Icha masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat, seseorang yang rela melindunginya dari air kotor yang akan disiramkan oleh Rima CS kepadanya itu. Icha masih tidak menyangka dia akan melakukannya. Saat Icha masing menganga, orang itu masih sempat-sempatnya bertanya pada Icha.

“Kamu gak apa-apakan???” tanyanya pelan.

Icha hanya bisa mengangguk karna masih belum bisa percaya.

Chapter II

“Luka Lama”

51

Page 52: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha sangat gelisah malam ini. Entah kenapa 2 hari ini banyak sekali hal yang memaksanya untuk berpikir keras. Mulai dari masalah Dimas kemarin yang mengingatkan kembali apa yang pernah terjadi diantara mereka hingga kejadian hari ini yang benar-benar membuatnya shock berat. Bagaimana bisa orang itu akhirnya melindungi Icha dengan beraninya. Icha masih tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh orang itu. Icha memejamkan matanya sambil terus berusaha melupakan bayangan orang itu. Hanya saja semakin dia ingin melupakan maka Icha semakin terbayang wajahnya.

Icha hanya membolak balikan tubuhnya ditempat tidur, dia ingin tidur dan melupakan kejadian tadi, namun rupanya otaknya tidak dapat diajak kompromi. Icha bangkit lalu mengambil

52

Page 53: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

makanan di dalam kulkasnya. Dia mendengar handphonenya berbunyi, Icha membukanya dan apa yang dia lihat di handphonenya membuat matanya terbelalak dan Icha segera menuju jendela kamarnya. Membuka korden putih itu untuk melihat apa yang ada diluar rumahnya.

Tulisan disebuah kertas karton putih yang cukup besar itu membuat Icha bertanya-tanya melihatnya. Orang yang berada diluar itu celingak-celinguk mengamati suasana. Icha mengambil sebuah kertas dan menulis tulisan dikertas itu untuk memberi jawaban kepada orang itu.

“Mas Rezza lagi keluar ama mbk Zulfa, santai aja” jawab Icha dikertas itu.Senyum merekah dibibir orang itu. Icha masih ditempatnya menunggu balasan

53

Page 54: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dari orang itu, Icha tahu betul kenapa orang itu tidak berani mendatanginya langsung kerumahnya. Icha hapal betul apa yang akan terjadi jika orang itu datang kerumahnya. Icha merasa kasihan meski hatinya masih sangat marah dengan orang itu.“Turun dong cha... ayo nonton sama aku... :D” tulis orang itu. Sambil memohon pada Icha. Icha sangat ingin menemuinya, namun tiba-tiba bayangan orang yang telah melindunginya tadi tak dapat hilang. Icha menggeleng-gelengkan kepalanya karena ingin menghapus ingatannya terhadap orang itu. Namun orang yang berada dibawah itu menganggap Icha menolak ajakannya. Wajah murungpun terpampang jelas. Dia sudah akan pergi meninggalkan rumah Icha karena merasa

54

Page 55: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ajakannya ditolak oleh wanita yang ditunggunya.

Icha melihat orang itu yang sudah akan pergi, dia segera keluar kamarnya mengambil sepatu flatshoesnya dan keluar rumah menyusul orang itu. Icha berlari mencari orang itu, hingga Icha menemukannya berjalan menunduk, punggungnya yang biasanya tegap tak terlihat karena merasa kecewa.“Dimas!”

Orang yang sedang berjalan didepan Icha itu menghentikan langkahnya saat merasa namanya dipanggil oleh suara yang tak asing baginya. Saat dia menoleh kebelakang, dilihatnya seorang anak perempuan dengan kaos putih polos, hot pant biru dan flat shoes hitam sedang berdiri dengan napas yang masih sedikit terengah-engah.

55

Page 56: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dimas menghampiri Icha yang masih berada ditempatnya. Dia hanya memandangi Icha tanpa mengatakan sepatah katapun, begitu pula dengan Icha. Dia masih sibuk mengatur napasnya dan sambil memandangi anak laki-laki yang berada didepannya itu. Sesekali dia mengibaskan rambutnya dan sesekali membuang pandangan dari tatapan Dimas.

“Ngapain sih kamu lari-lari nyusul aku? Katanya gak mau?” tanya Dimas“yg bilang gak mau siapa??? Tadi itu aku hanya agak sedikit gak percaya, aku pikir itu cuma mimpi, kamu berani kerumahku dan ngajakin aku pergi, bukanya gak mau” jawab Icha“Owh... sampek segitunya. Jadi gimana? Jadi nonton sama aku?” tanya Dimas pada Icha

56

Page 57: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku udah sampek sini capek-capek nyusul kamu terus gak jadi? Kamu minta dijeburin kolam ikan hiu ya?!” “Hehehehe iya deh... ayo jalan” ajak Dimas sambil menarik tangan Icha

Diperjalanan mereka hanya saling pandang sesaat lalu saling menunduk lagi. Seperti baru pertama kali berkencan. Padahal dulu sebelum memutuskan untuk berpisah, Icha dan Dimas sering sekali berjalan bersama. Karena sudah lama mereka tak sedekat ini lagi, mungkin hal itu yang menyebabkan kecanggungan diantara mereka.

“Cha, sejak kapan kamu suka keluar pakai hot pant?” tanya Dimas mengawali percakapan untuk mengurangi kecangunggan.

57

Page 58: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehh??? Ahhh ini tadi buru-buru nyusulin kamu Dim... makanya lupa gak ganti baju” jawab Icha sambil sedikit manyun.“Allah... sampek segitunya??? Kan bisa sms sih Cha... bilang Dim tunggu atau gimana kek... pakek acara lari-lari segala, kayak aku mau pergi jauh aja” jawab Dimas sambil terkekeh melihat tingkah lucu dari mantannya itu.“Iya juga sih, tadi kalut sih... udah gak inget lagi soal sms” jawab Icha“Kamu masih kepikiran aku yah Cha?” Goda Dimas“Ihhh Apaan sih... gak!” jawab Icha mengelak.“Hahahaha ketahuan tuh... Cha Icha... nih pakek ini... biar gak jadi pusat perhatian orang lewat” sambil memberikan jaketnya yang dilingkarkan dipinggang Icha agar

58

Page 59: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sedikit menutupi tubuh bagian bawahnya agar tak menjadi perhatian banyak orang.

Perhatian Dimas pada Icha itu membuatnya mengingat masa lalu saat bersama dulu. Dimas melihat raut wajah Icha berubah. Dimas tau apa yang dipikirkan Icha saat ini. Rasa kekhawatiran Icha kembali muncul saat ini mengenai apa yang mereka lakukan saat ini benar atau salah. Dimas hanya menghela napas panjang. Icha hanya mengamati Dimas, terlihat tatapannya begitu sayu.

“Aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Rima kok Cha..., entah apa yang aku lakukan sama kamu dulu benar atau salah, aku tidak bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar”

59

Page 60: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apa maksudmu?” tanya Icha penasaran dengan kata-kata Dimas yang terakhir tentang benar dan salah.“Aku tidak tau dulu kamu dan Ridwan hanya sebatas teman biasa, sikap Ridwan kekamu itu sering membuatku cemburu buta... aku tidak tahu jika kalian masih memiliki hubungan keluarga, makanya dia bersikap seperti itu, aku sudah ingin mengungkapkan ini, hanya saja waktu dan tempatnya tidak memungkinkan..., Ridwan pasti tahu persis apa yang aku pikirkan, dia pasti juga tidak mungkin cerita ke kamu soal kesalahpahaman ini, itulah kenapa aku masih ingin mendekatimu, bukan untuk kembali seperti dulu, tapi aku hanya ingin menebus kesalahan yang dulu pernah aku lakukan.”

60

Page 61: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jadi dulu kamu yang mukulin Ridwan sampek babak belur kayak gitu? Tega banget sih kamu kayak gitu, kalau ada masalah itu NGOMONG!!!! Bukannya disimpen sendiri!!! Udah berulang kali kamu kayak gini terus!!! Kamu itu cowok bukan sih??? Gak gentlement banget!!! Apa susahnya sih ngomong langsung ke aku? Kenapa? Ya Allah... bisa gak sih kejujuran jadi landasan hubungan kita??? Bisa gak sih asas kepercayaan ada dalam hubungan kita? Kelakuan kamu yg kayak gini yg bikin aku gak betah sama kamu!”

Setelah mendengar kata-kata Icha itu Dimas hanya tertunduk dan diam. Baginya saat ini tidak tepat jika mereka berjalan-jalan bersama. Konflik yang terjadi diantara mereka benar-benar sudah sangat rumit. Icha sudah membalikan badan, dia berniat kembali

61

Page 62: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dan memutuskan untuk meninggalkan Dimas. Namun Dimas bertindak cepat, saat Icha baru berjalan beberapa langkah, Dimas segera mengejar Icha dan memeluknya dari belakang. Icha terkejut dengan apa yang dilakukan Dimas terhadapnya. Pelukan itu begitu erat dan sangat hangat bagi Icha. Dimas menenggelamkan wajahnya dipunggung Icha. Entah dorongan dari mana Icha mengelus lengan Dimas yang melingkar di pundak dan lehernya. Icha pun juga ikut menundukan kepalanya. Dia merasa bersalah telah mengucapkan kata-kata itu pada seseorang yang dulu pernah mengisi hati dan hari-harinya.

Dimas melonggarkan pelukannya dan kini dia membalikan tubuh Icha untuk menghadapnya. Kontak mata langsung yang terjadi diantara mereka yang begitu

62

Page 63: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dalam itu menghanyutkan suasana malam itu. Meski tak ada sepatah kata yang terucap, tatapan mata itu sudah mewakili semua kalimat yang mereka pendam. Dimas mendekatkan dirinya pada Icha dan menarik tengkuk Icha lalu memeluknya. Icha pun membalas pelukan itu dengan meraih punggung Dimas. Pelukan hangat itu merupakan bayaran atas semua hal yang sudah mereka lalui selama ini. Badai yang begitu lebat yang sudah menerjang hubungan mereka selama ini yang sudah menjadi penghalang hubungan mereka kini rubuh sudah dengan pelukan itu.

Dimas melepas pelukannya, dia kembali menatap wanita yang ada didepannya itu dengan tatapan yang dalam. Icha pun membalas tatapan itu sama hal nya seperti yang Dimas lakukan. Dimas mendekatkan wajahnya pada Icha,

63

Page 64: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha sedikit terntunduk namun Dimas mengangkat kembali wajah Icha dengan menaikkan dagunya. Hingga Icha kembali menatap Dimas, hingga jarak antara wajah mereka hanya tinggal beberapa cm lagi. Bibir mereka yang sudah sangat dekat membuat suara detak jantung mereka saling terdengar satu sama lain. Saat bibir Dimas sudah mendekati bibir Icha, Icha segera memejamkan matanya, namun rupanya Dimas tidak mencium Icha dibibirnya melainkan dipipi kirinya sesaat.

Icha terkejut dengan apa yang dilakukan Dimas terhadapnya. Dia pikir Dimas akan mencium bibirnya, ternyata salah. Dimas hanya tersenyum melihat ekspresi Icha yang terkejut seperti itu. Dimas hanya mengusap-usap rambut Icha, icha akhirnya tersenyum lagi. Dia

64

Page 65: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

paham Dimas tidak akan melakukan hal-hal diluar kendali. Icha menarik tubuh Dimas lagi dan mereka akhirnya berpelukan lagi. Pelukan kali ini jauh lebih lama dari yang tadi mereka lakukan.

Mungkin rasa sayang dan cinta mereka selama ini tak pernah padam meski hubungan itu sudah lama mereka akhiri. Mereka berdua kini bergandengan tangan menuju ke taman bermain disekitar kompleks rumah Icha itu. Mereka mengurungkan niat mereka untuk pergi nonton.

***Pagi ini seperti hari pertama masuk

sekolah bagi Icha, dia terlihat sangat ceria. Mas Rezza nggodain Icha yang hari ini seperti mendapat hadiah terindah.

“Adeknya mas... seneng banget sih hari ini?”

65

Page 66: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apaan sih mas..., owh iya, mas jadi ngadain penelitian di Surabaya?” Tanya Icha

“Kenapa tiba-tiba nanyain itu? Jadilah... Cuma masih nunggu dananya keluar dulu dek...”

“Gak apa-apa sih mas... pengen banget ikut deh mas” ungkap Icha sambil makan rotinya.

“Yahhh boleh-boleh aja sih, tapi masa’ iya kamu gak masuk sekolah, Bunda pasti marah apalagi ayah, kapan-kapan aja deh Cha” Jawab mas Rezza.

“Ehmm”Tak lama kemudian suara klakson

berbunyi. Icha sudah mengira itu adalah Dhani. Namun anehnya bunyi klakson itu tidak hanya 1 kali. Icha heran kenapa Dhani terlalu terburu-buru hari ini. Icha pun bergegas berpamitan dan keluar,

66

Page 67: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

takut Dhani menunggu terlalu lama. Namun saat Icha keluar rumahnya dia sangat terkejut melihat apa yang ada didepan rumahnya itu. Icha pun hanya menganga melihatnya.

“Ka... kalian...???” Icha masih belum sadar, dia masih menganga melihat 2 orang itu ada didepan rumahnya.

“Cha, kamu mau berangkat sama siapa? Aku? Atau sama mantan pacarmu yang udah bikin pacarnya mau nyelakain kamu kemarin? Hah?” tanya Dhani yang masih tak mengalihkan pandangannya dari orang yang berada didepannya.

“Dh...Dhani... ayo berangkat” Jawab Icha sambil menundukkan kepalanya dan berjalan menuju Dhani.

“Sepertinya kamu sudah tahu jawabannya Ichakan?” Tanya Dhani yang langsung menaiki motornya dan

67

Page 68: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menggunakan helmnya untuk segara berangkat sekolah bersama Icha meninggalkan orang itu.

Sementara orang itu hanya memandangi Dhani dan Icha berangkat bersama. Dia memandangnya dengan tatapan sinis. Setelah Icha dan Dhani berangkat lumayan jauh, akhirnya diapun menyusul mereka untuk berangkat. Karena seseorang dari dalam rumah Icha keluar dan menatapnya dengan tatapan tidak suka. Kak Rezza sudah sangat ingin menghajar orang itu hanya saja ini didepan rumahnya, ada Bundanya dan juga Ayahnya, dia tidak mungkin melakukan hal bodoh seperti itu. Makanya mas Rezza mengurungkan niatnya itu dan hanya mengusir orang itu dengan tatapan sinis.

68

Page 69: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Saat sampai disekolah, setelah turun dari motor, tak lama kemudian seseorang datang dan memarkir motornya didekat motor Dhani. Saat orang itu membuka helmnya dan turun dari motornya, dia menatap Icha dan Dhani. Dhani segera menarik Icha dengan menggandeng tangannya menghindari orang itu. Semua orang yang melihat kejadian itu hanya saling berbisik saja.

Sementara disisi lain, seseorang melaporkan kejadian itu kepada Ridwan yang berada di atas atap sekolah sedang menonton liputan pertandingan bola semalam yang dia lewatkan. Dan saat mendapat berita itu, Ridwan segera bergegas turun untuk memastikan hal itu. Saat sampai dikelas Ridwan melihat 2 sahabatnya itu sudah dikerubungi oleh anak-anak lain. Ridwan membubarkan

69

Page 70: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mereka dan menarik mereka berdua keluar kelas untuk bicara.

Mereka bertiga hanya saling diam tanpa bicara apapun selama beberapa saat. Hingga salah satu diantara mereka akhirnya membuka pembicaraan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah mendapat penjelasan itu, Ridwan menatap sahabatnya itu sambil bertolak pinggang.

“Sebenarnya otak dan pikiran kamu ini dimana sih Cha? Masih aja ngasih kesempatan sama itu anak?” Tanya Ridwan sambil menghela napasnya.

“Kamu kan tau Wan aku orangnya gak tegaan, apalagi sama dia...” jawab Icha sambil menunjukkan wajah memelasnya.

“Kamu gak tegaan sama dia, tapi kamu tegaan sama diri kamu sendiri untuk

70

Page 71: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

selalu disakiti sama dia! Sama aja boong Cha..., gak inget apa yang udah dilakuin sama nenek lampir sama kamu kemarin? Yang kena siapa? Untuk aja bukan kamu, kalo sampek kamu yang kena, apa yang akan dilakuin mas Rezza ke aku? Kamu gak mikir sama sekali sih...” jelas Ridwan Panjang X Lebar X Tinggi= Volume.

Icha hanya terdiam mendengar perkataan Ridwan tadi. Sementara Ridwan sudah tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan pada sahabatnya itu agar dia mengerti.

“Dhan, gue percayain Icha sama loe kalo pas gue lagi gak ada, semakin lama gue semakin khawatir nih anak bakalan ngulangin lagi kesalahannya untuk kesekian kalinya, deket-deket ama tuh bajingan lagi” pesan Ridwan pada Dhani lalu meninggalkan mereka berdua. Dhani

71

Page 72: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pun hanya mengiyakannya dengan mengangguk saja.

Saat mata pelajaran bahasa Inggris berlangsung, Icha hanya melamun memandangi keluar jendela kelas, Putri melihat ekspresi Icha sedang tidak baik saat ini. Putri hanya menghela napas panjang melihat kelakuan sahabatnya itu. Dia terlihat sedang menulis sesuatu diselembar kertas dan memberikannya pada Icha. Icha pun menoleh dan melihat sebuah surat ada diatas buku materinya. Icha membuka dan membacanya. “Jangan ngelamun, ntar hantu sekolah ini ngerasukin kamu, Dimas, Dhani dan Ridwan bakalan langsung lari kekamu, hehehehehe Smile Cha... lengkungan senyummu itu manis... ^_^” tulis Putri pada Icha dan membuat Icha sedikit tersenyum membacanya.

72

Page 73: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha kembali melamun setelah membaca kalimat disurat Putri itu “Senyumanmu adalah lengkungan kecil yang membahagiakanku Cha”. Kata-kata Dimas itu sepertinya tidak mau hilang dari benak Icha sampai sekarang. Icha pasti tahu dan paham tentang konsekuensi yang akan dia tanggung jika dia memutuskan untuk kembali dengan Dimas. Icha diambang persimpangan jalan yang menyesatkannya saat ini.

***Bel pulang sudah berbunyi, semua

murid bergeggas pulang. Icha masih dilokernya untuk mengambil beberapa bukunya. Lokernya bersebelahan dengan Rima. Icha tentu tidak bisa menghindar dari Rima jika saat seperti ini, selain ada orang yang menariknya dari situasi itu.

73

Page 74: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Suara gebrakan pintu loker terdengar sangat keras dan membuat semua murid yang ada disekitarnya terkejut. Rima melipat kedua tangannya dan bersandar pada lokernya. Dia menatap Icha dengan sangat sinis.

“Wahhh ada berapa banyak orang yang akan melindungimu ya Cha? Siapa aja? Perlu aku sebutin? Owhhh iya anak baru itu bukannya sekarang menjadi bodyguardmu yang baru? Owhh tidak, lebih tepatnya supirmu?”

“Hentikan Rima! Kenapa kita jadi seperti ini saat kita masuk SMA? Bukankah kamu yang berjanji akan selalu bersama denganku? Ingat janjimu saat SMP? Rim, kalau ini masalah Dimas lagi, tolong hentikan... aku sudah tidak ada apa-apa lagi dengannya...” Sela Icha sambil

74

Page 75: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menjelaskan apa yang sebenarnya pada Rima.

“Tidak ada apa-apa katamu?! Lalu dengan apa kamu menjelaskan ini!!!!” Bentak Rima sambil melempar beberapa foto pada Icha. Icha terkejut dan langsung mengambilnya untuk melihat apa yang ada difoto itu hingga membuat Rima sangat marah padanya. Icha sangat terkejut melihat foto itu. Dan sukses membuat Rima tersenyum sinis padanya.

Lyly dan Iis yang mengetahui hal ini segera mengirim BBM pada Putri untuk mengatakannya pada salah satu diantara 3 laki-laki itu. Sementara saat Putri membaca pesan BBM dari 2 sahabatnya itu malah menganga sangat lebar hingga sepertinya jangkrikpun bisa memasukinya. Ridwan yang ada didekatnya ikut

75

Page 76: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terheran-heran dengan apa yang dilakukan oleh Putri itu.

“Ada buaya mau gigit Putri.... Ahhhhh” Ridwan sepertinya sudah siap melahap Putri namun sebuah tangan berhasil memukul lengan kiri Ridwan, tangan siapa lagi kalau bukan tangan Putri dan itu berhasil membuat Ridwan kesakitan.

“Jangan coba-coba memakanku sebelum kita menikah, mengerti?!” Ancam Putri.

“Iya... Iya... lagian kamu sihc pakek ngangga segitu lebarnya ada apaan sihc?” tanya Ridwan penasaran.

“Owh iya ampun lupa mau kasih tau, si... si... si... si Nenek lampir cari masalah lagi sama Icha!” jelas Putri pada Ridwan dan langsung mendapat respon dari Ridwan yang menyebabkan Putri akhirnya

76

Page 77: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ditinggal sendirian, meski kesal tapi dia sudah paham bahwa bagi Ridwan Icha adalah orang pertama yang harus dia selamatkan. Makanya Putri selalu diam meski dia cemburu.

***“Da... da... da... dari mana ka.. ka...

kamu dapet... in ini?” tanya Icha sedikit gelagapan.

“Kenapa? Kenapa orang nomor satu disini harus gelagapan gini sihc ngadepin aku? Kenapa? Penasaran dari mana aku dapetin ini?”

“...” Icha hanya diam dan tertunduk, semua mata sekarang tertuju padanya.

“Wahhh kamu takut ya Cha??? Takut Ridwan yang tahu, atau Dhani yang Tahu?!” bentak Rima.

77

Page 78: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“...” Icha masih dalam diamnya. Sementara Rima sudah tidak tahan lagi, rasanya dia sudah snagat ingin meledak.

“Sini! Teman-teman semuanya, lihat ini, apa yang dilakuin sama siswi nomor satu disini, yang selalu ranking 1 disekolah ini, dan tentunya kalian tahu si aktivis segala organisasi disini! Lihat... dia peluk-pelukan bahkan hampir ciuman sama....” Belum selesai Rima menunjukkan foto-foto itu didepan umum dan berbicara, sebuah tangan sudah menarik Icha pergi dari tempat itu.

Tangan orang itu bisa merasakan tangan Icha bergetar hebat, wajah Icha pun telihat sangat pucat, bulir air mata sudah ada dipelupuk matanya dan sudah siap untuk dijatuhkan layaknya air terjun yang airnya baru mengalir setelah musim kemarau panjang.

78

Page 79: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Orang itu mengambil sapu tangannya saat air mata Icha akhirnya benar-benar jatuh saat ini. Setelah Icha mengusap air matanya, dia menarik tubuh Icha untuk berada dipelukannya. Icha berusaha menolak, namun orang itu menahannya.

“Tetaplah disini, anggap aku seperti kakak mu sendiri, layaknya Ridwan dan Mas Rezza, agar bisa mengurangi rasa sakitmu” ungkapnya dan membiarkan Icha tetap berada dipelukannya sambil menangis. Di terus membelai rambut serta punggung Icha agar dia merasa lebih tenang. Sementara itu seorang lagi sedang melihat mereka dari sisi lain. Raut wajah sayu terpancar di wajahnya dengan sangat jelas. Bagi orang itu dia sangat ingin sekali menggantikan posisi orang itu agar dirinyalah yang dipeluk oleh Icha.

79

Page 80: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Namun tentu saja akan menggundang masalah baru lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi saja, dari pada dia semakin terluka.

***Ridwan segera menghampiri Rima

yang masih diruang loker. Teman-teman yang lain segera minggir karena melihat ekspresi Ridwan saat ini sedang tidak baik. Dia sudah seperti Harimau yang akan segera menerkam mangsanya. Rima yang melihat Ridwan menuju kearahnya langsung terkejut dan berusaha diam sambil berpura-pura menata rambutnya. Berharap Ridwan akan memaafkannya dan membiarkan dia pergi.

“Loe berharap gue bakalan ngebiarin loe pulang dengan selamat hari ini? Hah!” bentak Ridwan pada Rima.

80

Page 81: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Hingga membuat semua murid yang ada disekitar mereka ketakutan.

“Gak! Gak akan! Loe gak ada capek-capeknya ya gangguin Icha. Hanya karena masalah cowok kalian musuhan selama 2 tahun ini? Owhhh Tuhan... OTAKMU DIMANA?! HAH?!” Bentak Ridwan tepat didepan wajah Rima.

“Lihat sendiri kelakuan saudaramu itu! Lihat sendiri apa yang dia lakukan sama Dimas! Lihat sendiri di foto itu! Selalu aku yang disalahkan!”

Ridwan langsung mengambil foto yang jatuh dibawah dan sekarang Ridwan sedang memandangi Rima dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang dia lihat dalam foto itu.

“Lihat, loe aja gak percaya kan? Ya kayak gitu kelakuannya Icha kalo gak lagi sama loe atau Dhani, tuh tadi udah diseret

81

Page 82: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sama ...” belum selesai Rima bicara Ridwan segera pergi meninggalkan Rima.

Ridwan tidak berniat mencari Icha maupun Dhani, dia malah pergi ke parkiran sekolah. Dia melihat orang yang dia cari masih disana dan dia berniat akan segera pulang. Sebelum itu terjadi, Ridwan segera berlari mencegahnya. Tanpa ada aba-aba Ridwan segera melepaskan helm orang itu yang baru saja terpasang dan melemparnya ketanah. Ridwan melonggarkan dasinya dan segera memukul orang itu hingga dia terjatuh. Semua murid yang berada di parkiran itu merasa sangat takut dan menghindar.

Orang yang dihajar Ridwan itu akhirnya bangkit dengan badannya yang sedikit masih sempoyongan. Bagaimana tidak, Ridwan adalah atlet Jujitsu,

82

Page 83: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pukulannya bisa membuat pusing yang cukup lama.

“Kenapa? Masih mau dipukul lagi? Hah?!” Bentak Ridwan dan langsung menendang orang itu hingga terjatuh lagi. Sepertinya orang itu sudah tidak punya tenaga untuk melawan Ridwan, makanya dia hanya diam dan tidak membalas.

“Bangun!” Dan orang itupun bangun kembali,

Ridwan menarik kerah seragam orang itu sambil mentapnya sinis.

“Ridwan!” teriak seseorang dari arah lain. Saat Ridwan menoleh, rupanya dia adalah Icha dan Dhani yang sedang berlari menujunya.

Ridwan pun melepaskan orang itu dan menjatuhkannya. Lalu Ridwan membenarkan seragamnya sambil berjalan menemui Icha dan Dhani.

83

Page 84: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apa sihc yang kamu pikirin?! Aku udah gak tahan Cha, nanti malem jangan salahin aku kalo mas Rezza bakalan ngajar nih anak lagi” kata Ridwan sambil melirik orang yang baru saja dia hajar.

Ridwan pun meninggalkan Icha, dia segera mengambil motornya dan pulang. Sementara orang yang tadi dia hajar masih ditempatnya, sepertinya dia masih kesakitan. Icha pun menghampirinya. Icha melihat luka yang ada diwajahnya yang disebabkan oleh sahabatnya itu. Icha sudah ingin menangis lagi. Dhani menelpon Putri untuk segera keparkiran. Dan saat Putri datang, Dhani segera menarik tangan Icha untuk menghindarkan Icha dari orang itu.

“Put, anterin Icha pulang”“Aku bisa pulang sendiri, aku masih

ingin disini! Lepasin aku!” ronta Icha

84

Page 85: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Dhani. Tapi rupanya Dhani tidak ingin melepaskan Icha, dia malah menyeret Icha keluar gerbang bersama dengan Putri.

“Put, ajak dia pulang, biar Dimas aku yang urus.” Pinta Dhani sambil memasukkan Icha kedalam mobil Putri.

“Ehmm, serahin Icha sama aku, kamu urus aja tuh si brengsek” jawab Putri sambil masuk mobilnya menemani Icha.

Dhani segera kembali ke parkiran dan melihat orang itu sudah berdiri dan mengambil helmnya yang tadi dijatuhkan oleh Ridwan. Dhani menghampirinya dan sebuah pukulan berhasil mendarat diwajah orang itu hingga membuat mulutnya berdarah.

85

Page 86: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku tidak akan bertindak sampai seperti ini kalau bukan kamu sendiri yang mulai cari masalah. Urus aja itu nenek lampirmu. Jangan gangguin Icha lagi. Sekali lagi salah satu dari kalian berdua nyakitin Icha, aku, Ridwan dan mas Rezza gak akan tinggal diam. Kamu akan dapet yang lebih dari darah di bibirmu” ancam Dhani padanya. Dhani berniat pulang menyusul Icha. Saat beberapa langkah, dia dihentikan oleh sebuah suara.

“Kamu suka sama Icha? Hah? Gak apa-apa kalau kamu suka sama dia, aku gak akan marah atau ngelarang, aku cuma berpesan jangan jadi pengecut sepertiku, yang tak pernah mau mengakui salahku” katanya sambil berdiri lagi dan segera naik kemotornya lalu pulang mendahului Dhani.

86

Page 87: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani sedang memikirkan kata-kata yang baru saja dia dengar tadi mengenai Icha. Dia mengurungkan niatnya untuk datang kerumah Icha. Dia hanya mengirim pesan pada Mas Rezza bahwa dia meminta maaf tidak bisa mengantar Icha pulang dan malah orang lain yang mengantarkan adiknya itu.

***Dhani masuk kedalam rumahnya

tanpa mengucapkan salam pada kakaknya yang sedang asyik nonton drama korea yang menguras air matanya setiap kali melihatnya. Dhani hanya melihat sebentar lalu segera masuk kamarnya. Kakaknya hanya menengok siapa yang masuk, ternyata adiknya lalu kakaknya melanjutkan menonton drama koreanya lagi.

87

Page 88: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani melempar tasnya kekursi belajarnya dan langsung melepaskan jaketnya dan dia lempar ke dalam keranjang pakaian kotornya dan “Strike” masuk tanpa hambatan. Dhani adalah atlet basket, dengan tinggi badannya itu tentu tidak sulit baginya untuk masuk tim basket profesional. Hanya saja slogannya ‘Aku terlalu malas untuk melakukan hal-hal yang membuatku lelah’ begitulah katanya.

Dhani mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang dari luar. Dia pun segera membuka pintunya namun hanya sedikit, dia hanya mengeluarkan kepalanya saja. Dan rupanya kakaknya, Mbk Zullfa. Dia menyuruh Dhani untuk segera makan, kakaknya itu bertanya kenapa kakaknya sekarang dilarang masuk kekamar adiknya itu. Mbk Zullfa

88

Page 89: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mencurigai adiknya itu menyimpan kaset-kaset, majalah porno ataupun narkoba. Dan hal itu membuat Dhani kesal, Dhani menjawab bahwa sekarang adiknya itu sudah dewasa jadi tidak baik seorang perempuan masuk kekamarnya meskipun itu ibunya maupun kakaknya sendiri. Mbk Zullfa pun hanya mengangkat bahunya lalu meninggalkan adiknya tanpa mengucapkan apapun.

Dhani menutup pintu kamarnya dan segera merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Lengannya yang panjang itu menutupi matanya. Dia sangat ingin tidur saat ini padahal dia belum melepas sepatunya, dan berganti seragam. Dhani memang sangat malas kalau sudah terlalu kelelahan seperti ini. Bisa saja dia akan terbangun keesokan harinya.

***

89

Page 90: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Kamar itu terlihat sudah gelap dari celah-celah pintunya, suara lagu korea yang seperti music disco terdengar lumayan keras dari luar. Sementara orang yang berada diluarnya sedang sibuk menggedor-gedor pintu itu berharap orang yang berada didalamnya segera keluar. Namun nihil, meski sebenarnya orang yang berada didalam kamar itu tidak tidur, dia hanya berpura-pura tidak mendengar orang yang ada diluar sana sedang berusaha memintanya untuk keluar. Dia tahu apa yang akan dikatakan orang itu. Jadi dia menghindarinya dengan cara seperti itu.

Setelah hampir ½ jam mencoba membujuk adiknya untuk keluar dan tidak berhasil, akhirnya diapun menyerah dan turun kebawah menemui tamu yang sedang menunggunya sejak tadi.

90

Page 91: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Gimana mas? Dia tetep gak mau keluar?” tanya seseorang yang duduk di kursi tamu itu.

“Yah liat sendiri kelakuannya” jawabnya.

“Yahhh Icha emang keras kepala banget mas, aku gak ngerti sama pikirannya dia, dan sebenarnya apa yang membuatnya mempertahankan Dimas segitunya. Dhani aja BBM aku dan bilang setelah aku tinggal pulang, si Icha masih sempet-sempetnya mau nolongin Dimas untung dicegah Dhani.” Jelasnya.

“Wan, mas mau tanya dehc, sebenarnya Dhani itu suka sama Icha atau gak sih?”

“Wahhh mas Rezza belum diceritain mbk Zullfa atau gimana sih? Aku denger mas Rezza lagi deket sama mbk Zullfa?” Godanya.

91

Page 92: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Tinggal jawab aja kenapa sih Wan, seneng banget bikin masnya penasaran”

“Iya iya mas..., selama ini dari pandangan Dhani ke Icha, sikapnya yang begitu ngelindungin Icha, kayaknya sih iya, makanya aku percayain dia buat jagain Icha saat aku gak ada, dan saat tadi Icha digangguin si nenek lampir Rima, dia juga yang narik Icha pergi. Yah selebihnya tetep aku penjaganya Icha hehehe” jawabnya sambil bercanda.

“Hehh jangan bilang kamu masih naksir sama saudaramu sendiri ya wan...” sahut Ayah Icha.

“Hehehe gak om... Ridwan kan hanya bercanda... hehehe” elaknya sambil bercanda.

“Wan, apa cuma masalah Icha duluan yang dapetin Dimas, segitu

92

Page 93: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bencinya sih Rima sama Icha?” tanya Mas Rezza lagi pada Ridwan.

“Aku gak ngerti juga sih mas, soalnya dulukan mereka tuh deket banget kan, tapi setelah Icha deket sama Dimas, si nenek lampir itu tiba-tiba jadi jahat banget sama Icha, makanya aku namain dia nenek lampir” jawab Ridwan.

“Iya juga ya... udah lama Rima gak pernah main kesini, emang ada apa antara Icha sama Rima?” tanya Ayah Icha.

“Kurang tahu juga sih yah, soalnya Icha juga ceritanya sedikit-sedikit” jawab Mas Rezza.

“Kalau mereka memang sedang marahan, mending mereka berdua dikunci disuatu ruangan” saran Ayah Icha.

“Wah ide bagus tuh yah!” kata mas Rezza mengiyakan saran ayahnya itu.

93

Page 94: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ampun dah, saya gak ikut-ikut dehc Om, yang ada keluar dari ruangan itu, Icha udah gak sadarkan diri kalee” jawab Ridwan.

“Lhoh emang kenapa?” tanya Mas Rezza keheranan.

“Sejak mereka musuhan, Rima bener-bener berbeda 3600 dari yang dulu, dia jadi jahat banget dan dia berani nyelakain Icha. Untung aja selalu ketahuan aku ataupun Dhani, jadi Icha bisa selamat.” Jawab Ridwan.

“Masa’ iya sampek kayak gitu?” tanya mas Rezza seakan tidak percaya dengan cerita Ridwan itu.

***Dhani sedang berada diluar rumah

seseorang sekarang. Dia memandangi salah satu jendela rumah itu yang lampunya sudah dimatikan sejak tadi.

94

Page 95: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani hanya bisa memandanginya saja. Berharap orang yang berada dalam ruangan itu membuka jendelanya untuk sesaat. Namun sepertinya itu hanya mimpinya saja. Tiba-tiba seseorang datang.

Tatapan orang itu begitu sinis terhadap Dhani. Dhani hanya mengkodekan orang itu untuk naik kemotornya. Akhirnya mereka pergi dari rumah itu untuk bicara ditaman kota.

“Ngapain malem-malem ngajakin gue keluar kesini? Lu mau mesum in gue?” tanya orang itu negatif thingking pada Dhani.

“Gak doyan banget gue ama lu” jawab Dhani tak kalah sinis.

“Terus?” Tanya orang itu penasaran.“Temen lama” jawab Dhani dengan

nada yang misterius kepada orang itu.

95

Page 96: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Maksudmu?” tanyanya.“Kamu temen lama Icha kan?

Sekarang katakan padaku sebenarnya apa sih yang bikin kamu benci banget sama Icha Rim? Kalo itu masalah Dimas, kamu gak perlu khawatir, aku dan Ridwan yang urus ini. Dan aku jamin Icha gak akan pernah kembali sama Dimas apapun alasannya” jelasnya.

“Kamu gak ngerti apa yang udah Icha lakuin sama aku Dhan”

“Maksudmu?” tanya Dhani.“Awalnya kami berdua memang

sudah saling tahu bahwa kami menyukai orang yang sama. Aku meminta pada Icha untuk bertaruh siapa yang akan mendapatkan hati Dimas terlebih dahulu. Dan siapapun yang menang maka yang kalah harus menerima dengan lapang dada. Icha menyetujuinya. Saat

96

Page 97: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

persaingan diantara kami belum dimulai sesuai kesepakatan kami berdua, rupanya anak-anak disekolah sudah menggosipkan hubungan mereka berdua, Icha telah mendahului ku, dia sudah berpacaran dengan Dimas sebelum aku mengajaknya bertaruh. Aku tidak mempermasalahkan mereka berpacaran atau tidak, aku hanya tidak suka Icha membohongiku dengan berpura-pura dia belum memiliki hubungan apapun dengan Dimas. Aku tahu dia tidak ingin dikalahkan dengan siapapun termasuk denganku. Tapi tidak seperti itu caranya!” jelas Rima pada Dhani.

Dhani hanya termenung setelah mendengarkan cerita Rima itu.

“Sekarang kamu ngertikan Dhan, aku bukanya 100% membencinya, tidak, aku sangat ingin kita kembali seperti dulu,

97

Page 98: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tapi rasa sakitku rasanya belum bisa terbalaskan! Selain itu Ridwan dan mas Rezza selalu underestimate padaku membuatku semakin membencinya!” tambah Rima.

“Aku antar pulang, lain kali kita bicarakan ini lagi, terima kasih atas ceritamu” Jawab Dhani sambil mengajak Rima untuk pulang.

98

Page 99: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter III

“Sang Pelindung...”

Hari ini Icha sarapan dengan menu yang sedikit berbeda dari biasanya. Sarapan bersama keluarga besar pula. Entah sejak kapan nenek dan kakeknya menjadi sering datang kerumahnya. Icha sebenarnya senang dengan kedatangan nenek dan kakeknya. Hanya saja terkadang Icha pun risih dengan omelan mereka yang masih alot. Biasalah adat jawa.

Icha pun sudah beberapa hari tak berangkat bersama Dhani maupun Ridwan. Kalau Icha sampai diantar jemput

99

Page 100: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

oleh teman laki-laki, wahhh bisa-bisa Icha akan diantar oleh neneknya keesokan harinya. Makanya, untuk menghindari hal itu lebih baik mas Rezza lagi saja yang antar jemput Icha setiap hari sambil menunggu nenek dan kakeknya pulang. Meskipun sebenarnya Icha tidak suka harus menunggu kakaknya pulang kuliah yang berbeda jadwal dengannya, namun Icha tidak punya pilihan lain saat ini.

Selesai sarapan, Icha segera berpamitan dengan Bunda, Ayah, nenek dan kakeknya untuk segera berangkat bersama dengan Mas Rezza. Tak lupa Icha pun meminta restu dari orang tuanya agar dilancarkan segala urusannya hari ini.

“Kerjakan dengan hati-hati, jangan terlalu terburu-buru, ingat selalu pesan Ayah” Pesan sang ayah pada Icha. Icha

100

Page 101: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pun hanya membalasnya dengan senyuman manisnya.

Ya hari ini adalah hari ujian bulanan Icha. Dibandingkan dengan ujian semester ataupun ujian tengah semester, Icha lebih takut dengan ujian bulanan. Bagaimana tidak, nilai dari ujian ini adalah asli dan selalu di ranking disekolah. Meski Icha belum terkalahkan dari posisi 1 sampai saat ini, namun Icha masih saja takut karena jika ada 1 mata pelajaran yang mendapatkan nilai dibawah 80, Icha pasti akan kena marah ayahnya.

***“Udah deh... adeknya mas jangan

tegang gitu dong, mau ujian harus ceria yah... , mas yakin adek mas yang cantik ini akan dapat nilai yang lebih baik dari semester lalu ” Kata mas Rezza menyemangati adiknya itu.

101

Page 102: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya mas... tapi Icha masih takut,

doain Icha ya mas...” pinta Icha sambil menyalami kakaknya itu. Lalu dia segera masuk kesekolahnya. Lesty dan Putri juga baru saja datang tak lama setelah Icha. Disusul Iis dan Dhani. Mereka segera memasuki ruang ujian masing-masing yang sudah ditentukan oleh sekolah. Hari ini akan ada 3 mata pelajaran yang diujikan yaitu Matematika, Sosiologi dan bahasa Indonesia.

***Icha sedang membaca materi mata

pelajaran Geografi untuk ujiannya besok di taman sekolah sambil mendengarkan music korea kesukaannya dari Headset yang dia pasang ditelinganya. Saking asyiknya belajar dan mendengarkan music sampai-sampai dia tidak sadar jika seseorang telah duduk disampingnya.

102

Page 103: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Orang itu juga terlihat sedang membaca bukunya. Dia membiarkan Icha tetap konsentrasi membaca jadi lebih baik jika saling diam seperti ini. Selama beberapa saat mereka tetap dalam keadaan diam tanpa suara. Hingga akhirnya Icha merasa ada seseorang disampingnya, diapun melirik kesamping dan alangkah terkejutnya dia saat melihat orang disampingnya itu.

Sejak kapan dia disitu? Tanya Icha dalam hati. Sementara orang itu hanya memberikan senyumannya saja. Icha pun hanya menghela napasnya panjang. Dia akhirnya melanjutkan acara membacanya karena orang itu sepertinya juga sedang belajar.

Mereka berdua tetap diam meski sudah sama-sama tahu. Mungkin keduanya hanya canggung untuk memulai

103

Page 104: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

percakapan satu sama lain. Sehingga diam tetap menjadi pilihan mereka berdua.

Icha memijat tengkuknya yang sepertinya sudah mulai pegal karena menunduk dan membaca terus. Dia memutar kepalanya supaya pegal yang ia rasakan bisa berkurang. Namun tiba-tiba saja tangan orang yang ada disampingnya itu menariknya dan meletakkan kepala Icha di pundaknya. Meski sedikit terkejut, Icha hanya menurut saja.

“Tetaplah seperti ini, lanjutkan lagi belajarmu” Kata orang itu pada Icha.

“Ehmmm apa gak apa-apa? Gak ada orang yang lihat?” Tanya Icha ragu-ragu.

“Gak ada Cha...” Jawabnya singkat dan lembut sambil terus membaca bukunya.

104

Page 105: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku.... kangen banget sama kamu...” Ucap Icha pada orang itu sambil mendekatkan tubuhnya lagi.

“Bisa kangen juga sama aku?” tanyanya bercanda.

“Gak mau aku kangenin? Ya udah gak jadi” jawab Icha kesal.

“Allah... hehehe... sekarang jadi ngambekan gini yah, Aku juga kangen Cha sama kamu..., yah aku pikir stok kangen mu itu udah habis karna kamu kasihin sama mantan kamu itu” jawabnya mengalihkan pembicaraan.

“Ye... Su’uzdhon mulu’ ahh ama aku” jawab Icha.

“Hehehe” Dhani tersenyum dan tetap pada keadaanya sekarang.

“Dhan... kenapa semalem gak BBM aku?” Tanya Icha.

“Belajar sayang... “ Jawabnya.

105

Page 106: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Allah... segitu seriusnya... sampek aku dilupain? Oke... aku juga gak akan BBM kamu” Ucap Icha kesal dan dia tak lagi bersandar pada Dhani.

Dhani hanya memandangi orang yang berada disampingnya itu, dia menatapnya dengan tatapan sedikit terheran-heran dan bertanya-tanya.

Sementara Icha masih kesal dengan Dhani, dia hanya melanjutkan membaca bukunya. Dhani tersebyum melihat tingkah laku Icha itu.

“Lagi dapet yah? Kenapa sensitif banget sihc? Hem?” tanya Dhani

“Au’, males ngomong sama kamu” jawab Icha kesal.

‘Ting tong... ting tong... ting tong’Suara bel masuk sudah berbunyi

membuyarkan mereka berdua. Dhani menarik tangan Icha agar dia

106

Page 107: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menatapnya. Dhani tersenyum melihat kelakuan orang yang dia sayangi itu. Dhani mengusap-usap rambut Icha sambil tersenyum sementara Icha masih saja manyun karena kesal dengan Dhani.

“Nanti aku telpon kalau sudah selesai belajar... gak usah marah gitu dong... hem...” bujuk Dhani.

“Janji?” tanya Icha meyakinkan“Iya... “ Jawab Dhani dan disambut

senyuman manis Icha. Mereka berdua akhirnya berpisah. Masing-masing mengambil jalan lain karena memang ruang ujian mereka berbeda.

***Mata pelajaran terakhir hari ini yang

diujikan adalah Bahasa Indonesia. Icha melewatinya tanpa hambatan, meskipun tak belajar apapun semalam maupun tadi. Icha keluar ruangan setelah

107

Page 108: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menyelesaikan semua soalnya padahal baru 30 menit masuk. Saat Icha keluar dari ruang ujiannya. Pandangan matanya mengarah pada seseorang di ruang sebrang yang juga baru saja keluar dari ruangnya. Senyum manis merekah dibibir keduanya. Hingga mereka memutuskan untuk pulang bersama.

Tentu saja tidak pulang kerumah Icha, yang ada mereka berdua malah kena marah nenek dan kakek Icha. Mereka memutuskan untuk pergi ke Festival Makanan Asia yang sedang digelar disalah satu Mall sambil Icha menunggu dijemput mas Rezza.

Mereka menjajal semua makanan yang dijajakan disana. Mereka berdua terlihat bahagia sekali hingga rasa capek tak terasa. Mereka pun akhirnya duduk

108

Page 109: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

disebuah bangku yang masih tersedia. Keduanya masih asyik makan ice cream yang baru saja mereka beli. Hingga Icha membuka pembicaraan yang serius diantara mereka.

“Kita... mau sampai kapan seperti ini?” tanya Icha.

“Seperti ini bagaimana maksudmu?” Tanya Dhani balik.

“Mbak Zullfa dan mas Rezza kan udah dijodohkan, memang sih bukan karena cinta, tapi ini kan demi kelangsungan bisnis keluarga juga, kalau mereka jadi menikah, tahun depan setelah mas Rezza wisuda, kita akan jadi saudara, gak mungkin kan kita mau bilang ke keluarga kita masing-masing kalau kita saling suka” jawab Icha.

“Hemmmm” Dhani menghela napas panjang. Menghentikan acara makan ice

109

Page 110: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

creamnya yang masih lumayan banyak. Dia menatap Icha dengan serius saat ini. Sepertinya Icha sudah merasa bahwa Dhani benar-benar serius saat ini.

“Itulah alasanku kenapa sampai saat ini aku tidak menjelaskan status hubungan kita” lanjutnya.

“Bukanya aku tidak sayang padamu, aku hanya berusaha melindungimu dari amukan orang tuamu, terutama nenek dan kakekmu. Aku akan pikirkan jalan keluarnya, sampai saat itu tiba, jangan lakukan apapun tanpa persetujuan dariku, mengerti?” tanya Dhani.

“Ehm, tapi... apa tidak apa-apa jika kita seperti ini? Jujur saja... mas Rezza sudah tahu hubungan kita...” kata Icha.

“Hah??? Kamu serius?” tanya Dhani tak percaya.

“I... iya...” Jawab Icha sedikit takut.

110

Page 111: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Allah... Icha... mas Rezza udah tahu itu sama aja kita bunuh diri, aku kan udah bilang untuk gak kasih tahu siapapun sekalipun itu Ridwan ataupun Mas Rezza. Aduh...” Dhani terlihat gelisah setelah mendengar jawaban Icha itu.

“Maafin aku, kamu kan tahu sendiri aku paling gak bisa boong sama mas Rezza. Aku juga gak mungkin nyembunyiin sesuatu dari mas Rezza terlalu lama. ” jawab Icha.

“Terus reaksi mas Rezza gimana?” Tanya Dhani.

“Mas Rezza ya tentu aja kaget, dia juga khawatir kalau rencana perjodohannya dengan mbk Zullfa jadi gagal. Cuma dia juga bilang hal yang sama kayak kamu, dia juga akan pikirin jalan keluarnya.” Jelas Icha.

111

Page 112: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kita pulang sekarang, mas Rezza udah BBM, katanya dia udah deket sini” Kata Dhani menyudahi pembicaraan mereka.

***Malam ini Nenek dan Kakek Icha

mengajak seluruh keluarga untuk makan malam diluar, meski jujur saja Icha sangat malas, karena tahu ini pasti pertemuan yang hanya membicarakan masalah orang-orang tua saja, dan anak-anaknya? Hanya untuk formalitas bahwa keluarga mereka dalam keadaan harmonis dan baik-baik saja. Icha hanya tidak suka dengan sikap pura-pura tamu yang bertemu dengan keluarganya saja.

Maka dari itu Icha sebenarnya memilih untuk belajar dari pada ikut dengan keluarganya. Namun Icha akan kena amuk nenek dan kakeknya kalau

112

Page 113: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mengelak. Maka dari itu Icha hanya menurut saja.

Icha menggunakan gaun silver yang dipadukan dengan high hill putih ditambah dengan blazernya berwarna gelap makin menunjukkan bahwa Icha memang dari keluarga yang elegan. Meski sebenarnya Icha tidak suka berpenampilan seperti itu karena berpenampilan seperti itu bukanlah style Icha.

Malam ini sepertinya tamu nenek dan kakeknya sangatlah penting hingga mereka harus makan malam di The Langham Hotel. Keluarga Icha duduk disebuah meja makan besar yang sudah disiapkan di ruang VVIP untuk tamu-tamu khusus.

Sepertinya tamu nenek dan kakeknya belum datang, jadi mereka

113

Page 114: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

harus menunggu terlebih dahulu. Icha sebenarnya sudah sangat lapar. Ingin rasanya dia lari dari pertemuan ini lalu makan nasi goreng langganannya yang super banyak. Sayangnya dia pasti akan langsung dibunuh oleh nenek dan kakeknya jika berani melakukan hal itu. Makanya dia diam saja.

Tak lama kemudian sebuah keluarga memasuki ruangan itu. Nenek dan kakek Icha segera berdiri disusul oleh orang tua Icha lalu mas Rezza dan Icha pun tak punya pilihan selain ikut berdiri menyambut. Ada 4 orang dalam keluarga itu, seorang nenek, bersama anak dan cucu laki-lakinya. Kedua keluarga ini saling bersalaman sebagai sambutan. Lalu keduanya duduk kembali dan segera memesan makanan.

114

Page 115: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sambil menunggu makanan pesananan datang, kedua keluarga ini sedang bercengkrama sebelum masuk ke pembahasan inti. Icha sebenarnya merasa risih karena nenek dari keluarga itu memandanginya terus sambil tersenyum. Icha pun menjadi sungkan kalau tidak ikut memandangnya dan membalas senyumnya.

“Sudah kelas berapa cucu perempuannya?” Tanya nenek itu.

“Owh... namanya Ifha Nurisya, dia sudah kelas 11 SMA” Jawab Nenek Icha.

“Owh... berarti kalian seumuran yah... di SMA berapa?” tanyanya lagi. Namun saat nenek Icha akan menjawab tiba-tiba saja dipotong.

“Biarkan Ifha Nurisya yang menjawabnya” lanjut nenek itu meminta Icha untuk menjawab pertanyaannya.

115

Page 116: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ahh? Aku? Ow maksudnya saya? Ahhh saya sekolah di SMA 13” jawab Icha sungkan.

“Ehmm, IPA? IPS?” tanya nenek itu pada Icha lagi.

“IPS” jawab Icha singkat.“Ehm tidak apa jika kalian berbeda

jurusan, akan semakin baik. Baiklah Ifha sepertinya makanannya sudah datang kita makan dulu” ajak nenek itu.

Icha merasa aneh dengan kata-kata nenek itu. Makanannya memang sudah datang yang akhirnya membuat Icha kegirangan karena makanan yang dipesan adalah Steak daging dalam dengan pemanggangan medium rare. Itu adalah favorite Icha. Icha memakannya dengan sopan karena ini pertemuan resmi. Meski dia sangat ingin sekali segera melahapnya semua tanpa sendok maupun garpu.

116

Page 117: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ditengah-tengah acara makan, nenek itu kembali melanjutkan bicaranya. Dia membuat Icha sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh nenek itu kepada keluarganya. Hampir saja mas Rezza tersedak setelah mendengarnya.

“Begini, dari tadi aku belum mengenalkan cucuku kepada kalian. Namanya Rasyid Ilham Akbar Pujianto Putra. Biasa dipanggil Rasyid. Dia adalah anak tunggal putraku, dia sekarang bersekolah di MAN 6. Jurusan IPA. Ifha, tentunya nenekmu belum memberitahukan ini, bahwa kedua keluarga besar kita akan melakukan perjodohan antara kalian.” Jelasnya.

“Apa?” tanya Icha Terkejut.“Tentu kamu tidak akan menolak

permintaan nenekmu kan? Perjodohan ini

117

Page 118: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akan sangat menguntungkan baik pada bisnis keluargamu dan keluarga kami juga. Ifha sudah besar dan aku dengar Ifha sangat pandai disekolah, jadi Ifha pasti mengerti maksud nenek kan?” tanyanya.

“Ehhh... i... iya...” jawab Icha dengan sedikit ragu-ragu.

“Rasyid, beri salam pada Ifha” pinta nenek itu pada cucunya.

“Hallo Ifha Nurisya, bagaimana jika aku panggil Icha aja?” tanyanya.

“Ehh?? Owq iya... boleh hallo juga Rasyid” sapa Icha padanya.

Acara makan malam ini sangat membuat Icha terus memikirkan nasib Dhani selanjutnya. Disaat bersama keluarga besarnya seperti ini tidak mungkin Icha akan mengatakan bahwa dia sudah punya orang yang dia cintai, apalagi orang itu adalah Dhani. Apa yang

118

Page 119: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akan dikatakan Ayah Icha kalau tahu hal ini. Icha lebih memilih diam. Mas Rezza tahu betul seperti apa perasaan adiknya saat ini.

Selesai makan, Icha dan Rasyid diminta untuk jalan-jalan keliling hotel karena keluarga mereka akan membicarakan sesuatu. Mereka berdua akhirnya jalan-jalan didekat kolam renang hotel. Selama beberapa saat Rasyid memandangi Icha dengan tatapan yang aneh. Icha merasa risih dengan hal itu, namun dirinya hanya diam saja, karena dia belum terlalu mengenal Rasyid. Saat mereka sedang berjalan dipinggir kolam, karena baru saja gerimis, membuat lantainya sedikit licin, Icha beberapa kali hampir terjatuh. Dia sangat ingin sekali melepas high hill nya itu sekarang, tapi tentu sungkan dengan Rasyid. Hingga

119

Page 120: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akhirnya Icha benar-benar terpeleset dan hampir saja terjatuh ke kolam.

Untung saja Rasyid menangkapnya. Tangan Rasyid yang lumayan kekar itu menahan tubuh Icha yang hampir saja terlempar ke kolam. Beberapa saat Icha dan Rasyid hanya saling pandang saja. Icha menelan ludahnya sendiri karena saat ini jantungnya serasa ingin lompat dari dalam tubuhnya.

“Kamu gak apa-apa?” tanyanya, membuyarkan lamunan Icha.

“Owh... iya...” jawab Icha masih sedikit terkejut.

“Hemmm” Rasyid hanya tersenyum dan masih dalam posisinya memegangi Icha. Icha pun juga tidak bergerak dari posisinya saat ini yang masih dipegang oleh Rasyid.

120

Page 121: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kamu lumayan juga...” Kata Rasyid sambil melihat tubuh Icha.

“Hahh?” tanya Icha keheranan.“Bagaimana kalau begini...” tiba-tiba

Rasyid mencium Icha. Rasyid melumat bibir Icha dengan sangat Kasar. Icha berusaha melepaskan diri dengan mendorong Rasyid. Hingga akhirnya dia bisa terlepas dari pelukan Rasyid.

“Heh... bagaimana kalau nenekmu tahu soal ini? Kira-kira apa ya yang akan nenekmu lakukan padamu? Ahhh mungkin perjodohan kita bisa dibatalkan.” Kata Icha mengancam.

“Hehh... aku kan hanya bercanda... santai saja”

‘PLAKKKK’Sebuah tamparan mendarat dipipi

kiri Rasyid. Iya baru saja Icha menampar Rasyid. Icha sangat kesal dengan apa

121

Page 122: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang baru saja Rasyid lakukan padanya dan yang dia katakan pada Icha sungguh membuatnya sakit hati.

“Apa kamu bilang? Bercanda? Wahhh aku akan benar-benar mengatakan ini pada nenekmu!” kata Icha sambil berniat meninggalkan Rasyid. Namun rupanya Rasyid berhasil menahan Icha dengan menarik tangannya hingga Icha jatuh kepelukan Rasyid lagi.

“Ayolah Cha... jangan seperti ini... aku janji tidak akan mengulanginya lagi... oke?” tawar Rasyid.

“Heh’ akhirnya aku tahu bahwa kamu ini takut banget yah ama nenek kamu, oke, awas kamu ulangi lagi, aku akan kasih tau semuanya sama nenek kamu!” ancam Icha,

“Oke... oke...” jawab Rasyid.

122

Page 123: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Sekarang, lepasin aku!” Pinta Icha. Yang langsung di respon oleh Rasyid yang langsung melepaskan pelukannya pada Icha. Icha membenarkan rambutnya dan blazer yang dia gunakan. Mungkin salah satu alasan Rasyid seperti itu adalah penampilan Icha yang terlalu terbuka malam ini.

Akhirnya mereka berdua kembali ketempat pertemuan tadi. Karena acara pertemuan malam ini sudah selesai, mereka semua akhirnya memutuskan untuk pulang. Dan mereka berjanji akan mengadakan acara makan dan pertemuan yang lebih sering lagi dikemudian hari untuk membicarakan masalah pertunangan Icha dengan Rasyid.

***Sesampainya dirumah Icha segera

melepas blazer dan sepatunya yang lalu

123

Page 124: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dia lempar kesudut ruangannya. Dia begitu kesal dengan pertemuan malam ini. Apalagi yang telah Rasyid lakukan terhadapnya tadi. Icha sangat kesal padanya. Padahal baru pertama kali bertemu dia sudah berani seperti itu padanya.

Dimas dan Dhani saja tidak pernah berani melakukan sesuatu yang lebih dari ciuman pipi maupun kening, kenapa anak itu sudah berani mencium bibirnya. Pikir Icha dalam pikirannya.

Icha kemudian mengambil tasnya dan melihat handphonenya yang penuh dengan panggilan tak terjawab. Pesan BBMnya juga membuat handphonenya menjadi lemot berjalan. 15 sms yang belum terbaca. Dan semua itu hanya dari satu nama kontak, siapa lagi kalau bukan

124

Page 125: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

*Dhani-ku*. Begitu Icha menamai nomor Dhani dalam handphonenya.

Icha tahu, Dhani besok akan sangat marah besar padanya. Padahal tadi disekolah dia sendiri yang meminta Dhani menghubunginya. Namun acara nenek dan kakeknya yang tiba-tiba saja mengajaknya keluar membuatnya lupa mengatakannya pada Dhani. Akhirnya jadi seperti ini. Icha segera membalas semua pesan dan BBM dari Dhani. Namun jangankan dibaca, laporan terkirim saja tak ada, hanya tanda saja yang terlihat di BBM Icha. Pesannya juga tidak ada yang terkirim. Saat Icha berniat menelponnya, nomornya malah tidak aktif.

Icha tambah gelisah dengan Dhani besok disekolah. Icha sebenarnya tidak ingin terlalu memikirkannya terlalu keras, karena besok dia masih harus ujian lagi.

125

Page 126: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Namun bagaimanapun juga ini salahnya, telah membuat Dhani seperti ini. Makanya Icha tidak bisa tenang belajar. Dia selalu melihat handphonenya berharap tanda centang itu berganti “R”. Namun Nihil, sampai Icha selesai belajar, jangankan “R”, “D” saja tidak. Icha akhirnya memutuskan untuk menjelaskannya besok saja di sekolah dan dia pun segera beranjak tidur, karena besok dia masih harus Ujian mata pelajaran yang lumayan sulit yaitu geografi, ekonomi dan bahasa Inggris.

***Icha melihat Dhani sekilas baru saja

melewati lorong tempat loker siswa. Dia segera berlari mencari perginya Dhani. Icha menemukan Dhani sedang bercengkrama sengan teman-temannya didepan ruang ujian. Sesaat Icha terdiam

126

Page 127: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memandangi Dhani yang sedang asyik bercanda dengan teman-temannya. Namun tiba-tiba salah satu teman Dhani itu mengatakan pada Dhani bahwa seseorang sedang melihatnya. Saat Dhani menoleh kearah temannya menunjuk, dia melihat seorang anak perempuan yang sedang berdiri menatapnya.

Dhani pun berpamitan dengan teman-temannya untuk menemuinya. Icha sudah tahu Dhani sedang menuju kearahnya. Dhani sepertinya tidak ingin bicara pada Icha. Buktinya saat dia sudah tepat didepan Icha, dia hanya diam saja dan tertunduk. Icha pun menghela napasnya panjang. Dia tahu persis Dhani saat ini sedang tidak baik perasaannya.

“Marah? Maaf... bukannya gak mau hubungin kamu, aku lagi ad...” belum

127

Page 128: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

selesai Icha bicara Dhani sudah memotong pembicaraannya.

“Sudahlah... aku sudah baca semua sms mu dan BBM mu semalam. Jadi tidak ada yang perlu kamu jelaskan lagi, sudah kembalilah keruanganmu, sebentar lagi ujian dimulai, lain kali saja kita bahas lagi.” Kata Dhani. Sambil berbalik mau meninggalkan Icha. Namun rupanya tangan Icha menahan lengan Dhani agar dia tetap disitu untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan Icha padanya. Dan Dhani pun akhirnya luluh.

“Jangan marah kayak gini dong... kamu boleh ngomelin aku, aku lebih suka kamu ngomelin aku dari pada nyuekin, ngindarin dan diemin aku kayak gini... aku gak suka kamu diemin...” kata Icha sambil sedikit manyun berharap Dhani akan memaafkannya.

128

Page 129: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani menghela napasnya panjang, dia menatap wanita didepannya itu dengan tatapan yang berbeda. Sebenarnya dia ingin marah besar pada wanita itu, tapi rasa sayangnya mengalahkan semuanya. Dia tidak tega jika dia memarahi seorang perempuan. Makanya Dhani memilih jalan mendiamkannya. Namun Dhani kembali tidak tega melihat sikap Icha seperti ini.

“Iya... iya aku maafin... lain kali kasih kabar setidaknya itu satu sms saja, katakan kalau memang kamu sibuk, dengan begitu aku tidak akan terlalu mengkhawatirkanmu...” kata Dhani pada Icha memelankan intonasinya.

“Ehmmm... maaf ya sayang... janji dehc gak akan ngulangin lagi...” kata Icha berjanji pada Dhani untuk menebus kesalahannya semalam.

129

Page 130: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hei sudah berani manggil aku sayang ya... hehehe” balas Dhani sambil tersenyum dan mengusap kepala Icha dan menariknya dalam dekapan Dhani.

***Ujian telah selesai seminggu yang

lalu dan kini hasilnya sudah diumumkan. Pagi ini dipapan pengumuman sangat ramai dikerubuni para murid untuk mengetahui jumlah nilai komulatif mereka dan peringkat mereka disekolah. Tak terkecuali untuk mengetahui pembagian kelas berdasarkan urutan rangking.

Icha, Ridwan, Dhani dan kawan-kawan lebih memilih untuk melihatnya terakhir saja karena mereka tidak ingin berdesak-desakan dengan anak-anak yang lain. Namun berbeda dengan Putri. Dia berusaha mendobrak kumpulan murid-

130

Page 131: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

murid yang lain untuk melihat nilainya dan tentunya nilai teman-temannya.

Selesai melihatnya, Putripun menghampiri Icha dan kawan-kawan. Untuk negatakan hasil yang dia lihat tadi.

“Seperti biasa, Icha selalu nomor 1, jumlah nilaimu hampir sempurna... selamat ya Cha...” kata putri pada Icha.

“Yang bener? Wahhh makasih ya Put...” kata Putri.

“Ehm... aku peringkat 34, naik 3 peringkat, Iis peringkat 18, Lesty peringkat 27 turun 7 peringkat, Lyly... wah wah... terlalu banyak pacaran sih... makanya peringkatmu ada dibawahku, peringkat 35, Ridwan peringkat 6, wah wah... masih stuck ditempat aja sih, nah ini... baru aja pindah udah peringkat 2 aja ngalahin Rima” jelas Putri.

131

Page 132: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Sekarang tuh nenek lampir peringkat berapa?” tanya Ridwan.

“Peringkat 4” jawab Putri.“Bentar-bentar, kalo Rima peringkat

4, peringkat 3nya siapa dong put?” tanya Iis penasaran.

“Dimas, wahhh dia kembali lagi masuk 3 besar setelah sekian lama hiatus di peringkat 5, dan sekarang peringkat 5 nya malah ditempatin mas Ridho, lucu gak? Hemmm” kata Putri sambil geleng-geleng.

“Kita semua tetep satu kelas kan? Syukurlah kalau begitu, yahhh meski kali ini Lyly yang berada diperingkat terakhir” Kata Ridwan.

“Ngeledek ya?” tanya Lyly sambil bersiap memukul Ridwan.

“Gak ngejek... Cuma menyindir hahahaha”

132

Page 133: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sebuah pukulan mendarat tanpa hambatan dilengan Ridwan dan sukses membuat Ridwan kesakitan bukan main. Akhirnya kejar-kejaranpun terjadi antara Lyly dan Ridwan. Memang terlihat masih kekanak-kanakan namun itulah yang menjadi pelepas stress mereka dikala seperti ini.

***Saat Icha sampai dirumah bersama

mas Rezza, rumah terasa sepi sekali, TV tidak menyala, suara radio yang memutar lagu-lagu jawa juga tidak terdengar, Icha segera menuju kekamar Bundanya untuk menanyakan dimana nenek dan kakeknya. Ternyata nenek dan kakeknya sudah pulang tadi siang. Meski senang karena nenek dan kakeknya sudah tidak menganggunya dirumah lagi, namun bagaimanapun juga, Icha pernah

133

Page 134: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dibesarkan oleh mereka, selain itu rumah menjadi sepi lagi.

Icha memberikan hasil ujian bulanannya pada sang bunda untuk dilihat dan diberikan pada ayahnya nanti ketika pulang nanti malam. Lalu setelah itu Icha segera menuju kamarnya dilantai atas untuk berganti baju dan segera makan lalu tidur. Kegiatan hari ini sudah cukup membuatnya kelelahan tentu sekarang dia membutuhkan waktu istirahat.

Sebelumnya Icha mandi dulu karena dia tidak mungkin akan tidur dalam keadaan tubuh kotor dan penuh keringat. Selain itu tak lupa laporan pada Dhani sebelum tidur, takutnya nanti Dhani berpikiran yang tidak-tidak lagi tentangnya.

***

134

Page 135: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Anak-anak SMA 13 terlihat heboh saat bergerumbul di papan pengumuman sekolah. Icha yang baru saja datang bersama Dhani dan Ridwan keheranan melihat anak-anak yang bergerumbul itu. Mereka bertiga pun segera menyusul untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Ahhh rupanya acara ulang tahun sekolah yang kali ini akan diadakan secara meriah. Acara ulang tahun sekolah tahun ini akan mengadakan beberapa event. Seperti Bioskop sekolah, berbagai lomba olahraga, seni, ilmiah, dan tak lupa di puncak perayaan nanti akan ada acara Prime Night untuk semua murid yang akan dimeriahkan oleh artis nasional serta pesta kembang api tepat ditengah malamnya.

135

Page 136: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Gue pasti bakalan ikut lomba Jujitsu, sepak bola sama design poster, kalau lu Dhan?” Tanya Ridwan

“Ahh? Gue? Gak tau lah... hehehehe” jawab Dhani sambil menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

“Apa nya yang gak tau, kamu harus ikut lomba ini!” kata Icha sambil menunjuk poster lomba basket.

“Ini? Aku?” tanya Dhani keheranan.“Iyap... kamu pikir aku gak tau, mbk

Zullfa udah bilang sama aku semuanya, punya bakat gak usah dipendem deh...” kata Icha pada Dhani.

“Lu atlet Basket Dhan?” tanya Ridwan keheranan.

“Hehehehe... percaya aja ama Icha... gak lah... tulang selangkangku

136

Page 137: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pernah patah, aku gak bisa main basket..” jawab Dhani.

“Makanya kalo naik motor itu hati-hati, sampek nyungsep dibawah mobil kan, hahhh pokoknya kamu harus ikut! Titik. Gak pakek acara bantah aku!” Paksa Icha pada Dhani.

“Hahhhh... iya iya... terus kamu? Kamu juga harus ikut salah satu lomba, ahhh yg ini kayaknya cocok... “ kata Dhani sambil mengambil poster lomba dance sambil tersenyum.

“Wahhh wahhh rupanya ada sesuatu yg sedang terjadi diantara kalian yah... oke, aku udah tahu koq hahahahha... rasain noh Cha... gantian lu yang kena hahahahahahahaha” ledek Ridwan sambil meninggalkan mereka berdua.

“Ihhh apaan sih... aku udah berhenti ngedance Dhan...” sela Icha.

137

Page 138: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehmmm gak ada kata berhenti, buktinya kamu maksa-maksa aku, sekarang gantian, gak ada acara bantah aku. Oke?” kata Dhani sambil berjalan mendahului Icha. Meski kesal harus mengulang lagi masa lalunya, namun Icha senang jika yang memintanya adalah Dhani.

Tiba-tiba saat Icha menyusul Dhani dan Ridwan menuju kelasnya, ada sebuah tangan yang menariknya. Saat Icha berbalik, Icha melihat seseorang yang sudah tidak asing lagi. Icha hanya menghela napas saat mengetahui orang itu.

Orang itu memandang Icha dengan tatapan sangat sayu. Berharap Icha akan mendengarkan dia meski hanya beberapa kata saja. Icha pun mengerti dan akhirnya

138

Page 139: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memutuskan untuk mendengarkan apa yang akan dia bicarakan.

“Udah lama kamu menghindari aku terus, kalo kamu menghindari aku karena hal lain aku gak akan marah, tapi jangan jadikan Dhani sebagai pelarianmu” katanya.

“Dimas, aku udah males yah urusan sama Rima dan juga kamu, aku sama sekali gak menganggap Dhani sebagai pelarianku darimu, aku memang menyukai Dhani, kenapa? Kamu gak suka? Aku ngindarin kamu karena sekarang aku mengerti sumber dari semua permasalahanku dengan Rima selama ini hanyalah dirimu. Aku dan Rima saat ini sudah saling mengerti satu sama lain, kami juga sudah saling memaafkan yah meski belum sepenuhnya, tapi setidaknya kami sama-sama punya itikad baik. Dan

139

Page 140: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

satu-satunya cara agar kita tidak bermasalah lagi adalah dengan menghindarimu. Paham?” jelas Icha sambil akan pergi meninggalkan Dimas.

“Kenapa kamu meluk aku saat itu?” Tanya Dimas pada Icha yang membuatnya menghentikan langkahnya.

“Kenapa kamu meluk aku saat aku ngajak kamu nonton waktu itu jika kamu udah gak suka lagi sama aku? Kenapa kamu masih nolongin aku saat aku habis dihajar sama Ridwan?” Lanjutnya.

“Pelukan itu, anggap saja sebagai salam perpisahan, dan masalah perhatianku, itu wajarkan sebagai teman.” Jawab Icha sambil terus berjalan.

“Teman?” Tanya Dimas sendirian, karena Icha saat ini sudah jauh darinya.

“Aku gak ada pilihan lain selain itu” Jawab Icha.

140

Page 141: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Memang benar jika sejak kejadian foto itu Icha menghindari Dimas. Karena mendapat amukan dari mas Rezza. Namun setelah itu hubungannya dengan Rima membaik karena bantuan Dhani yang menjelaskan semua kesalahpahaman antara Icha dan Rima. Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk sama-sama menghindari Dimas demi kebaikan bersama.

Seperti yang sekarang terlihat, Icha malah lebih dekat dengan Dhani. Icha sama sekali tidak mengganggap Dhani sebagai pelariannya. Dia benar-benar nyaman bersama dengan Dhani, jadi Icha serius dengan Dhani. Begitu pula sebaliknya. Hanya saja karena keluarga Icha dan Dhani sudah menjodohkan kedua kakak mereka, mereka berdua jadi tidak leluasa. Maka dari itu mereka tidak

141

Page 142: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memperjelas status hubungan mereka apakah berpacaran atau tidak. Yang pasti mereka hanya saling sayang satu sama lain.

Icha dan Dhani sama-sama takut akan amukan orang tua mereka. Sehingga lebih baik menyembunyikannya saja sementara waktu. Hanya mas Rezza, mbk Zullfa dan Ridwan yang tahu tentang hubungan Icha dan Dhani. Icha dan Dhani sangat berhati-hati dalam berhubungan. Tidak setiap hari juga Icha di antar jemput Dhani. Terkadang Ridwan atau malah mas Rezza juga. Sehingga mereka terkesan seperti teman akrab biasa.

“Padahal aku berharap kita bisa memulainya kembali dari awal” Kata Dimas.

“Kamu lebih tahu dibandingkan siapapun tentang alasan kita berpisah,

142

Page 143: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kalau kamu masih mengingatnya dengan jelas tentu harusnya kamu lebih paham situasinya tidak baik, dalam situasi yang tidak baik ini mana mungkin kita bisa memulainya dari awal lagi” jawab Icha. Sesaat mereka berdua terdiam.

“Memulai semua dari awal...., itu....., sangat melelahkan bukan?” tanya Icha sambil meninggalkan Dimas yang masih ditempatnya. Setelah Icha terlihat jauh Dimas tetap tak beranjak dari tempatnya. Dia masih tersu bersikeras dalam pikirannya untuk kembali dengan Icha.

“Benar, memulai dari awal lagi itu memang melelahkan” katanya pada diri sendiri.

***“Kalian harus dengar ini... ini berita

menggemparkan!” seru seseorang yang baru saja masuk kelas XI IPS-1 itu.

143

Page 144: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Emang apaan sihc?” tanya Irfan.“Icha... Icha balik ngedance lagi!!!”

Ungkapnya yang disambut ekspresi terkejut dari semua murid.

“Gak mungkin lah...” kata Lesty menyangkal berita itu.

“Iya... lagian udah lama Icha kan berhenti” Tambah Iis.

“Hei hei... kalian ini... Icha itu balik lagi nge dance soalnya Dhani yang minta....” Jelas Ridwan tanpa dosa. Namun tiba-tiba dia menutup mulutnya karena terkejut dengan apa yang baru saja dia katakan.

“Heh??? Gara-gara Dhani? Ahhhh... owhhh Ridwan... jadi selama ini... kamu nyembunyiin ini dari kita yah? Wah wah...” Kata Lyly pada Ridwan sambil bertolak pinggang memandang Ridwan.

144

Page 145: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hehehehehehe... “ Ridwan hanya cengengesan.

“Hahh... tapi syukurlah tuh anak bisa move on dari Dimas, setelah sekian lama” sambung Rima.

“Heh nenek lampir nyaut-nyaut aja” kata Ridwan pada Rima yang duduk tak jauh dari dirinya.

“Heh kakek lampir, dengan begini tidak akan ada lagi yg perlu kami perebutkan kan? Harusnya kamu jelasin sama temen-temen mu yang lain agar mereka tidak underustimate sama aku lagi, aku juga sudah gak sama Dimas. Iya kan Dim?” Tanya Icha pada Dimas yang duduk disebrangnya yang sedang mendengarkan music. Namun sebenarnya dia hanya berpura-pura saja.

“Wahhh akhirnya lu bangkit dari kubur juga ya Rim hahahaha... iya dehc

145

Page 146: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

iya... sekarang keadaannya udah jelas, lu udah gak sama si brengsek lagi, dan Icha sekarang juga udah sama Dhani. Wahhh keadaan damai yang sungguh dari dulu gue pengenin, karena jujur aja capek ngelerai kalian terus” Kata Ridwan sambil berdiri mau keluar kelas. Namun tiba-tiba aja Dimas berdiri dan menghampiri Ridwan lalu menarik kerang baju Ridwan menatapnya dengan sinis. Seakan Dimas sangat kesal dengan apa yang dikatakan oleh Ridwan mengenai dirinya tadi.

***Saat pulang sekolah rupanya hujan,

kebanyakan murid belum bisa langsung pulang karena belum dijemput atau tidak membawa payung dan jas hujan. Sehingga mereka terpaksa masih disekolah hingga hujan reda.

146

Page 147: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha juga masih di sekolah, bukan karena dia tidak membawa payung atau Dhani yang tidak membawa jas hujan. Hanya saja dia harus latihan untuk lomba dance yang akan dia ikuti dalam rangka memeriahkan ulang tahun sekolahnya. bersama dengan teman-teman lamanya termasuk Rima dan junior-junior yang lain.

Icha dan Rima terlihat sedang sedikit berdebat untuk membuat sebuah gerakan dalam dance mereka. Namun mereka terlihat sangat senang dengan perdebatan mereka itu. Dibandingkan dnegan bertengkar karena masalah Dimas. Rima lebih senang berdebat dengan Icha maslaah pelajaran atau dance.

Mereka dulunya adalah teman satu club dance di SMP hingga berlanjut di SMA. Namun Icha berhenti setelah Rima

147

Page 148: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berhenti karena permusuhan mereka yang dipicu oleh Dimas. Dan kini semua sudah kembali seperti semula karena bantuan Dhani. Maka dari itu Rima juga menjaga rahasia antara Dhani dan Icha sebagai rasa terima kasihnya.

“1... 2... 3... 4... 5... 6... 7...8” Hitung Icha dan Rima sambil mencoba menggabungkan gerakan-gerakan mereka dalam dance.

“Oke kita coba pakek musiknya satu kali, lalu kita lanjutin besok” Ajak Icha.

“Siap kak...” jawab yang lain. Musik pun dimulai. Formasi dan

gerakan yang telah mereka buat tadi mereka peragakan dengan music untuk mencocokkan antara gerakan dan rhytme lagunya. Gerakan Icha dan Rima bersama dengan teman-teman yang lain terlihat sangat energik dan apik. Meski baru ½

148

Page 149: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bagian yang mereka selesaikan, namun sudah dapat dipastikan dance mereka kali ini akan menjadi sangat luar biasa.

Musikpun berhenti dan mereka akhirnya menyudahi latihan hari ini. Icha menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang sengaja dia bawa hari ini. Dan minum air mineral yang dibelikan Dhani sebelum dia latihan tadi untuk menghilangkan dahaganya usai latihan. Icha segera mengirim BBM pada Dhani untuk mengatakan bahwa dirinya sudah selesai latihan.

“Aku jemput kesitu” balas Dhani dalam BBMnya.

“Dijemput Dhanikah?” tanya Rima.“Ehhh?? Iya...” Jawab Icha sambil

tersenyum.Icha dan Rima berjalan keluar ruang

latihan untuk pulang. Langkah mereka

149

Page 150: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terhenti ditempat saat sebuah kilat menyambar. Rima tahu Icha sangat takut sekali dengan kilat dan petir. Lampu lorong sekolah berkedip-kedip seakan akan mati. Dhani terlihat menaiki tangga dan dia sudah terlihat oleh pandnagan Icha yang masih memegangi telinganya. Dhani merasa terheran-heran melihat Icha yang seperti ketakutan. Tatapan Dhani pada Rima sedikit tidak enak. Namun Rima malah membalasnya dnegan tatapan tanda tanya.

Dhani menghampiri Icha. Namun kembali lagi sebuah kilatan dan petir menyambar membuat Icha berteriak. Saat yang bersamaan lampu lorong itu terjadi percikan dan hampir mengenai Icha, dengan sigap Dhani melindungi Icha yang berada dibawahnya. Rima segera minggir

150

Page 151: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

karena juga takut terkena konsleting lampu itu.

Dhani mendorong Icha minggir kedekat pintu kelas sambil memeluknya. Namun sialnya pergelangan tangan kiri Dhani membentur engsel pintu. Icha tidak mengetahuinya, dia malah memeluk Dhani sambil menangis karena ketakutan. Dhani masih menahan sakit dipergelangannya. Dia berusaha menutupinya dari Icha.

“Sudah-sudah... ayo cepat pulang..., mas Rezza udah khawatir sama kamu” kata Dhani sambil menenangkan Icha.

“Icha takut sama petir dan kilat Dhan, lebih baik kamu cepetan dehc, Icha punya phobia” jelas Rima pada Dhani.

“Owh... kamu punya phobia?” tanya Dhani mengklarifikasi pada Icha

151

Page 152: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha hanya menganggguk mengiyakan saja.

“Ampun... ya udah ayo pulang... duluan ya Rim, thanks infonya” kata Dhani pamitan pada Rima.

“Ehmm hati-hati Dhan” jawab Rima.***Icha merasa aneh dengan Dhani

yang hanya menyetir dengan tangan kanannya saja. Tidak biasanya seperti itu, namun Icha tidak ingin terlalu memikirkannya. Padahal sebenarnya Dhani sedang menahan sakit dipergeangan tangannya itu karena tadi terbentur engsel pintu saat menyelamatkan Icha.

Saat sampai dirumah Icha, Dhani langsung meminta Icha masuk kerumah sebelum ada kilat dan petir lagi. Icha mengiyakannya dia masuk sebelum Dhani

152

Page 153: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pergi. Setelah memastikan Icha masuk kerumahnya dnegan selamat, Dhani pun akhirnya pulang. Namun dia mengurungkan niatnya. Dia berbalik arah menuju rumah sakit untuk memeriksakan tangannya. Icha melihat Dhani berputar arah. Dia membuka korden rumahnya. Icha heran kenapa tiba-tiba Dhani berputar arah? Mau kemanakah dia? Tanya Icha dalam hati, namun Icha membiarkannya saja karena mungkin Dhani memiliki urusan yang lain. Pikirnya.

Chapter IV

153

Page 154: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Nyanyian Indah”

Ridwan baru saja selesai mandi, dan tiba-tiba saja handphonenya berbunyi. Rupanya Dhani menelponnya. Kenapa nih anak pagi-pagi begini telpon? Pikirnya. Ridwan pun mengangkatnya agar tahu apa yang membuat Dhani sepagi ini menelponnya.

“Jemput Icha ya? Hari ini gue berangkat naik taksi” katanya.

“Ehhh??? Ngaps? Lu gak tidur rumah ye?” tanya Ridwan.

“Iya, gue tidur di rumah sakit, jangan kasih tau Icha. Mungkin gue akan telat datang hari ini, gue udah bilang wali kelas. Bilang aja sama Icha gue masih dirumah saudara ya?”

154

Page 155: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ahhh iya iya... tenang aja, lu udah BBM Icha???” tanyanya.

“Lu aja yang BBM” jawab Dhani.“Ahhh.. iya udah gampang, BTW lu

ngapain dirumash sakit?” tanya Ridwan kepo.

“Ntar gue ceritain di BBM, oke?” jawabnya menjanjikan pada Ridwan.

“Iya udah, gue ganti baju dulu”“Owh iya thanks ya?” Balas Dhani.

Lalu menutup telponnya.***Icha mendengar suara klakson dari

luar rumahnya. Dhani sudah datang, pikirnya sambil beramitan pada orang tuanya dan kakaknya. Lalu dia pergi keluar rumah, namun Icha terkejut kenapa yang menjemputnya malah Ridwan. Tidak biasaya Dhani tidak memberi tahunya jika dia tidak bisa menjemputnya.

155

Page 156: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dhani masih dirumah saudaranya, makanya gue yang jemput, dia masih punya urusan makanya nanti dia datang telat” jelas Ridwan sebelum Icha bertanya padanya.

“Koq dia gak cerita ya?” tanya Icha sambil naik kemotor Ridwan.

“Dia masih sibuk banget, makanya langsung aja dia telpon gue”

Keduanya langsung menuju kesekolah mereka. Icha mengirim pesan BBM pada Dhani untuk menanyakan kebenarannya. Namun pesannya hanya di “R” saja. Namun tidak dibalas oleh Dhani. Icha merasa sangat kesal dengan Dhani saat ini. Ridwan mengatakan pada Icha untuk santai saja. Dhani tidak akan macam-macam padanya. Dhani pasti akan mati ditangan mas Rezza dan Ridwan jika dia berani menyakiti Icha.

156

Page 157: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha merasa kata-kata Ridwan benar juga, mungkin saja benar saat ini Dhani sedang sibuk. Makanya dia belum sempat membalas pesan BBM Icha. Lagi pula hari ini Dhani hanya akan datang terlambat bukannya tidak masuk. Jadi nanti pasti Icha akan bertemu dengannya di sekolah.

***Sampai jam istirahat Dhani belum

datang juga. Icha menjadi gelisah. Dia tidak bisa menghubungi Dhani saat ini karena handphonenya sedang dikumpulkan oleh ketua disiplin sekolah. Icha terlihat tidak semangat mengikuti pelajaran selanjutnya. Padahal mata pelajarannya sangat disukai oleh Icha yaitu bahasa mandarin. Gara-gara Dhani tidak ada Icha menjadi sangat ingin membolos hari ini.

157

Page 158: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Tiba-tiba bayangan seseorang yang baru saja terlihat dari jendela kelas membuat Icha terbangun dari bangkunya lalu menuju keluar kelas menyusul orang itu. Ternyata Icha benar, dia adalah Dhani yang baru saja datang, namun dia tidak masuk kelas. Dia menuju ruang guru kelas XI. Icha memutuskan untuk menunggu Dhani didekat ruang guru. Berharap Dhani akan segera keluar dari ruangan itu.

Icha terkejut saat Dhani keluar dari ruang guru, dia terlihat salah tingkah saat bertemu dengan Dhani. Dhani menanyakan apa yang sedang dilakukan Icha disitu. Icha menjawab bahwa dia sedang menunggu Dhani. Dhani pun hanya menghela napas panjang. Dhani mengusap kepala Icha sambil tersenyum.

“Kangen ya?” tanya Dhani.

158

Page 159: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kamu ada urusan apa sihc? Sampek gak bisa jemput, BBM aja gak” tanya Icha sambil manyun karena kesal.

“Gak mungkin aku mau bilang aku dari rumah sakit kan, jangankan pegang setir motor, pegang hp aja gak bisa, gak apa-apa hanya urusan keluarga. Hari ini pulang sama Ridwan yah, aku ada urusan yang harus diselesaikan” katanya.

“Ya Allah... udah gak jemput, gak nganterin pulang juga? Ishh” tanya Icha sambil kesal. Dia akhirnya meninggalkan Dhani kembali kekelasnya.

Dhani menyusul Icha berusaha meraih tangan Icha untuk menahannya. Namun berkali-kali Icha melepaskan tangan Dhani dari tangannya. Icha masuk kelasnya dan duduk dibangkunya dengan kesal lalu disusul oleh Dhani. Ridwan dan

159

Page 160: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

teman-teman yang lain hanya terdiam memandangi mereka berdua.

Ridwan tidak berani menganggu mereka yang sepertinya suasana hatinya sedang tidak baik. Dhani mencoba menjelaskan keadaannya pada Icha. Namun dia tidak berani mengatakan yang sejujurnya pada Icha.

“Gak enak ngobrol disini... ayo ikut aku... kita ngobrol diluar” ajak Dhani sambil meraih tangan Icha.

“Gak MAU!!!” sambil melempar tangan Dhani dengan kuat hingga tangan kiri Dhani membentur bangku dibelakangnya. Dhani merasa kesakitan dan akhirnya dia mengeluarkan tangannya dari dalam saku celana seragamnya. Dan kini Icha melihat perban yang melingkar ditangan Dhani. Icha terkejut melihatnya. Dhani sepertinya

160

Page 161: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sadar bahwa perbannya kini telah diketahui oleh Icha.

Dhani berusaha menyembunyikannya dan tetap stay cool. Namun Icha menunjukan ekspresi yang menanyakan kenapa dengan tangan Dhani hingga sampai diperban seperti itu. Dhani masih saja menyembunyikannya.

“Gak mau jujur?” tanya Icha.“Ini gak apa-apa koq...” jawab

Dhani.“Gak apa-apa gimana sampek

diperban gitu... “Dhani menghela napas panjang.

Mungkin dia memang tidak berbakat untuk berbohong sama sekali pada Icha. Akhirnya Dhani memutuskan untuk berkata jujur pada Icha mengenai tangannya.

161

Page 162: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya... tanganku terkilir, dan pergelangan tanganku retak, aku ada dirumah sakit tadi, makanya tidak bisa menjemputmu, aku juga tidak bisa mengantarmu pulang karena aku kesekolah naik taksi. Jelas?” tanya Dhani.

“Kenapa bisa sampai seperti itu sihc???” tanya Icha tambah khawatir.

“Cuma kecelakaan sedikit” jawabnya.

Icha menghela napasnya panjang. Dia akhirnya mengangguk dan jelas dengan keadaan Dhani dan tidak akan marah pada Dhani mengenai masalah antar dan jemput lagi. Icha cuma tidak suka jika Dhani tidak mau jujur padanya.

Icha sudah sangat bosan dibohongi terus. Dhani berjanji tidak akan bohong pada Icha. Dhani menutupi hal ini agar Icha tidak merasa khawatir dengan Dhani.

162

Page 163: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Makanya Dhani tidak mengatakannya pada Icha. Namun Icha tidak suka seperti itu. Icha malah akan semakin khawatir jika Dhani menyembunyikan apapun itu darinya.

Dhani paham dengan apa yang di mau Icha dan dia pun menurutinya saja. Sambil mengusap kepala Icha. Icha pun tersenyum lagi. Kemesraan mereka itu dilihat oleh seluruh murid kelas XI IPS-1. Tak terkecuali Dimas, entah apa yang ada dipikiran Dimas saat ini mengenai Icha dan Dhani. Tiba-tiba saja Dimas berdiri dari tempat duduknya yang membuat semua orang diruang itu terkejut termasuk Icha dan Dhani.

Dimas keluar ruangan seperti orang yang sedang marah. Dhani mencium ada firasat yang tidak enak mengenai Dimas. Dia minta izin Icha untuk mengikuti

163

Page 164: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dimas. Icha pun hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan.

***Dimas duduk di bangku dekat

lapangan basket sekolah. Ingatan-ingatan masa lalu kembali terlintas dipikiran Dimas saat ini. Ingatan saat dia dan Icha pertama kali bertemu, berkenalan dan saling suka hingga akhirnya dia menyatakan cintanya pada Icha.

Memang indah, namun semua berubah saat Rima mulai hadir. Dimas kembali merasa bersalah mengenai hal itu pada Icha. Andai saja saat itu Dimas tahu semuanya lebih awal, mungkin perpecahan antara mereka tidak akan terjadi hingga saat ini.

Tiba-tiba saja seseorang duduk disamping Dimas. Dia adalah Dhani. Dimas membuang pandangannya setelah

164

Page 165: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tahu Dhani ada disampingnya. Mereka berdua memang tidak saling pandang sama sekali. Hingga akhirnya Dhani membuka pembicaraan mereka.

“Cemburu?” tanya Dhani“Tidak.” Jawabnya singkat.“Belum ada 1 bulan tapi gue sudah

berhasil mendapatkan hati Icha. Sama seperti yang lu lakuin dulu sama dia. Dia sudah lama punya keinginan untuk melupakanmu, hanya saja tidak ada orang yang membantunya lepas. Meski dia tahu dia akan disakiti oleh Rima sekalipun. Awalnya dia nerima gue karena gue melindunginya saat dia akan disiram air kotor sama Rima. Namun semua berubah menjadi perasaan tulus setelah gue menunjukkan ketulusan sama dia.” Kata Dhani dan berhasil membuat Dimas akhirnya memandang Dhani sekarang.

165

Page 166: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Maksudnya?” Tanya Dimas.“Icha adalah orang yang selalu

butuh perhatian, perhatian itu mengalahkan segala tipe ideal Icha. Makanya ketika ada seseorang yang perhatian sama Icha, Icha akan sangat mudah memberikan hatinya. Jangan salah paham tentang pelukan yang diberikan Icha saat itu, Icha sudah tahu pasti karena kejadian itu dia akan terkena masalah lagi. Makanya Icha menerimanya karena sebagai ucapan perpisahan denganmu.” Jelas Dhani.

“Owh... jadi lu juga liat waktu itu? Wahhh wahhh” Dimas tersenyum.

“Iya, setelah itu Icha menjelaskan semuanya. Icha sudah sangat lelah dengan semua yang terjadi diantara kalian. Icha sangat tidak suka ketidak terbukaanmu dan ketidak jujuranmu. Dan

166

Page 167: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

disaat itu juga gue mengatakan padanya bahwa gue suka sama dia.” Jawab Dhani.

Keduanya terdiam untuk beberapa saat. Sepertinya mau tidak mau sekarang Dimas harus segera merelakan Icha untuk bersama orang lain saat ini. Karena sudah sekian lama dan begitu banyak luka yang telah dia berikan pada Icha. Dia sadar bahwa selama ini Dimas telah salah memperlakukan Icha.

Saat dulu dia bersama dengan Icha, Dimas tidak tahu Icha dan Rima adalah sabahat. Dimas dan Rima diam-diam saling dekat tanpa sepengetahuan Icha. Hingga akhirnya Rima mengungkapkan perasaannya pada Dimas. Dimaspun bingung memiih antara Icha atau Rima.

Hingga suatu ketika saat Dimas sedang bersama dengan Rima, Icha mengetahuinya. Dan saat itulah

167

Page 168: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

permusuhan mereka dimulai. Icha meminta putus dari Dimas, dan Rima selalu memusuhi Icha dalam segala bidang.

Permusuhan mereka itu terjadi hingga mereka naik kekelas XI. Namun kesalahan Dimas selama ini hanyalah dia tidak pernah berpihak kepada Icha. Dan tidak pernah melihat kebenaran secara utuh. Sehingga dia hanya melihat Rima yang benar.

Namun kini Dimas sudah tahu dan paham seperti apa kesalahannya. Dan kini Dimas harus benar-benar rela Icha telah bersama dengan orang lain. Rima pun juga sudah meninggalkannya. Dimas menertawai dirinya sendiri yang kini bahkan tidak bisa memiliki salah satu diantara mereka.

168

Page 169: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Itu kesalahanmu, karena 2 cinta tidak bisa kita miliki secara bersamaan” celetuk Dhani pada Dimas.

“Iya, lu bener, 2 cinta tidak bisa kita miliki secara bersamaan, pilihannya hanya ada 2, memiliki salah satunya atau kehilangan keduannya” lanjut Dimas.

“Tidak pernah ada kisah cinta segitiga yang berakhir bahagia” kata Dhani.

Dimas berdiri dari tempat duduknya membuat Dhani menatap Dimas saat ini. Dimas terlihat sedang menatap langit yang tidak begitu cerah hari ini. Dhani juga ikut berdiri disamping Dimas. Keduanya kini menatap langit yang sama.

“Kita melihat langit yang sama, namun berdiri di tanah yang berbeda, lu menyikapi semua keadaan dengan jauh lebih bijak dari gue, makanya Icha suka

169

Page 170: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sama lu, jagain dia yah... maaf atas sikap gue selama ini..., Good Luck dan selamat... hemmm” Kata Dimas pada Dhani sambil tersenyum dan menepuk pundak Dhani lalu meninggalkannya.

***Cara ulang tahun sekolah sudah

dimulai, semua perlombaan sudah mulai digelar. Lomba-lomba unik khas Indonesia juga digelar. Seperti makan kerupuk, balap karung dan lain-lain (Udah kayak agustusan aja yah). Lomba-lomba olahraga seperti Volley, badminton, tennis sepak bola, lari estafet, jujitsu juga diselenggarakan. Beberapa hari yang lalu lomba poster yang diikuti oleh Ridwan juga sudah diselenggarakan. Lomba menulis Esay yang baru saja kemarin selesai diadakan dimana Icha mengikuti lomba itu dan berhasil memenangkannya.

170

Page 171: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Hari ini Icha menyemangati Ridwan yang sedang bertanding Jujitsu melawan mas Ridho yang merupakan teman seperguruan Jujitsunya. Keduanya memiliki kekuatan yang imbang. Icha sedang minum soft drinknya sambil asyik menunggu Ridwan menunjukkan jurus-jurusnya untuk mengalahkan mas Ridho. Icha menontonnya dengan Dhani dan teman-teman yang lain.

“Habis ini dia kan ikut tanding sepak bola, apa tuh sodaramu gak capek ya Cha?” Tanya Iis pada Icha.

“Tau’ dahc, isi ulang batrainya lagi full tank kalee hahahaha” jawab Icha sambil tertawa, dan mereka semua juga tertawa mendengar perkataan Icha. Melihat stamina Ridwan yang masih lumayan bagus. Padahal dari pagi dia

171

Page 172: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sudah bertanding 2 pertandingan sekaligus yaitu sepak bola dan jujitsu.

Dan saat ini untuk pertandingan jujitsu Ridwan sudah sampai di babak final melawan mas Ridho. Ridwan harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk memenangkan pertandingan ini. Namun setelah itu dia juga harus ikut bermain sepak bola bersama teman sekelasnya yang lain untuk bertanding di babak semi final melawan kelas XII IPA-3. Melihat kondisi manusia normal mungkin harusnya Ridwan sudah kualahan. Namun buktinya tuh manusia masih fine-fine saja sampai sekarang.

“Tapi gak tau juga yah besoknya dia gak masuk sekolah hahahaha” sahut Putri meledek Ridwan.

“Ehm... gak mungkin, tuh anak besok wajib dateng, besok kan Icha tampil

172

Page 173: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

buat lomba dance, dan juga Icha kan jadi regu Cheers untuk team basket kelas. Ridwan harus dateng, momen langka nihhh hahahaha” Sahut Irfan yang ikut menonton pertandingan dengan Icha dan kawan-kawan.

“Heh... ngomong apa sihc Fan... udah dehc biasa aja... kayak gak pernah liat gue ngedance atau cheers aja lu” Sahut Icha.

“Eh BTW, tangan lu udah gak apa-apa bro buat main besok?” Tanya Irfan pada Dhani menanyakan keadaan tangannya.

“Owh iya udah gak apa-apa, kata dokter kalau cuma untuk beberapa permainan mungkin bisa” jawabnya.

“Fan, jadiin dia pemain cadangan aja, dia hebat dalam bikin 3 point.

173

Page 174: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Masukin dia kalau score team kita kritis.” Lanjut Icha.

“Owh Oke” jawab Irfan sambil menunjukkan jempolnya.

“Khawatir banget sihc...” kata Dhani sambil mengelus rambut Icha.

***Hari ini akhirnya hari pertempuran

Icha dimulai lagi. Icha dan teman-teman satu group dance harus melawan 14 team dance yang lain dalam Dance Competition. Dhani dan kawan-kawan duduk dibangku penonton yang strategis untuk dapat melihat penampilan Icha.

Icha dan kawan-kawan mendapat giliran tampil nomor 9. Dan sekarang baru penampilan nomor 6. Icha merasa sangat gugup sekarang. Beberapa kali dia melihat penampilannya di kaca dan melatih

174

Page 175: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

beberapa gerakannya yang dirasa belum sempurna.

Rima menepuk pundak Icha dan tersenyum padanya seolah mengatakan “Jangan khawatir, jangan gugup kita pasti bisa”. Icha pun membalasnya dengan senyuman pula.

Dan kini akhirnya Icha dan kawan-kawan tampil untuk menunjukkan dance mereka. Dhani tersenyum saat melihat Icha keluar dari balik panggung dan menunjukkan tangannya memberi semangat pada Icha. Icha hanya mengangguk membalasnya.

Musik sudah mulai terdengar dan Icha pun mulai dengan dancenya. Semua orang yang melihat begitu terkejut dengan penampilan Icha dan groupnya. Gerakannya begitu berbeda dengan yang

175

Page 176: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lainnya. Para juri pun juga tercengang dengan penampilan serta formasi mereka.

Diakhir dance Icha dan Rima sama-sama melakukan formasi yang luar biasa. Hingga membuat semua penonton bertepuk tangan saat Icha dan kawan-kawan mengakhiri penampilannya. Para juri sepertinya juga sangat puas dengan penampilan mereka.

Sayangnya, pengumuman pemenang lomba tidak diumumkan langsung hari itu. Pengumuman akan diumumkan saat malam prime night besok malam. Jadi Icha dan kawan-kawan harus bersabar menunggu siapakah yang akan keluar sebagai pemenangnya.

***Icha sedang berganti costum saat

ini. Dia harus menjadi cheers setelah ini untuk menyemangati team basket dari

176

Page 177: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kelasnya. Apalagi Dhani menjadi salah satu pemainnya. Meski sebenarnya Icha sangat khawatir dengan keadaan tangan Dhani. Namun Dhani hanya memberinya senyuman seolah megatakan “Aku gak apa-apa”

Semua teman-teman cheers Icha sudah berada ditempatnya dan mereka segera memulai penampilan mereka untuk segera membuka pertandingan antara team basket kelasnya melawan team basket kelas XI IPA-2. Icha memang seorang dance profesional sehingga dia tetap menampilkan penampilan yang apik meski baru saja selesai mengikuti dance competition.

Setelah selesai tampil dengan cheersnya. Kini saatnya pertandingan dimulai. Dhani tampil sebagai pemain inti kali ini. Icha terus menyemangati Dhani.

177

Page 178: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Saat Dhani mencetak point maka Icha akan sangat gembira dan berjingkrak ria.

***Tak disangka waktu sudah

menunjukkan pukul 5 sore. Dan kali ini sudah sampai dipenghujung lomba hari ini. Pertandingan penutup hari ini adalah final basket antara kelas XI IPS-1 melawan kelas XII IPS-7.

Icha terlihat sangat tegang karena ini permainan terakhir dan beberapa kali Dhani kesakitan pada pergelangan tangannya tadi. Tapi ini pertandingan terakhir dan lawan mereka cukup berat. Tidak mungkin Dhani dijadikan pemain cadangan saat ini.

Namun apa boleh buat Dhani akhirnya menjadi pemain cadangan pada babak pertama. Dan kelas XI IPS-1 harus menerima kekalahannya di babak

178

Page 179: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pertama. Mau tidak mau, Dhani harus ikut main pada babak kedua untuk mengejar ketertinggalan point.

Waktu yang tersisa tidak banyak, kini selisih pointnya hanya tinggal 2 saja. Dan Dhani dipercaya team untuk mencetak 3 point. Sebenarnya Dhani tidak yakin bisa melakukannya. Karena tangannya sudah gemetar saat ini. Namun saat dia menoleh kebangku cheers dan melihat Icha begitu menyemangatinya. Dhani pun akhirnya mengumpulkan semua keberanian dan kekuatannya untuk mencetak point. Dan..... ting tong.... 3 point dicetak oleh Dhani hingga akhirnya kelas XI-IPS 1 keluar sebagai juaranya.

Sorak riang gembira terpancar di wajah seluruh murid kelas XI IPS-1. Beberapa perlombaan mereka menangkan pada tahun ini. Seperti sepak bola, basket,

179

Page 180: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

badminton, lomba puisi, dan masih banyak lagi yang lain.

***Malam ini akan diadakan acara

prime night di sekolah. Semua murid sibuk menyiapkan dekorasi untuk pesta malam ini. Jadi meski sudah tidak ada agenda lomba hari ini namun semua pelajaran kembali dikosongkan karena semua sibuk menyiapkan pesta malam ini.

Icha dan kawan-kawan baru saja selesai menyiapkan piring dan gelas untuk persiapan nanti malam. Mereka begitu kelelahan dan kini mereka menuju kantin untuk makan siang.

Mereka sedang asyik membicarakan pakaian apa yang akan mereka gunakan nanti malam. Acara ulang tahun sekolah kali ini benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya sehingga mereka harus

180

Page 181: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menyiapkan penampilan yang berbeda pula untuk prime night malam ini.

“Kamu nanti pakai apa Cha?” Tanya Lesty.

“Ahhh, aku? Aku nanti pakai apa yah... aku juga masih bingung, semua gaunku sudah mulai kependekan” jawabnya sambil sedikit kesal karena gaun pestanya sudah mulai tidak muat dengan dirinya.

“Ngemil mulu’ sihc lu, jadi gak muatkan sekarang hahahahaa” ledek Ridwan.

“Lu tuh yah... gak malah bantuin saudaranya malah ngeledekin ahhh” kata Icha kesal pada Ridwan.

“Cha, kakakku punya koleksi gaun baru di butiknya. Mampir aja nanti habis pulang sekolah, aku kasih diskon dahc...”

181

Page 182: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kata Putri menawarkan baju dari butik kakaknya.

“Bener ye??? Gue juga mau dong...” Sahut Lesty.

“Gue juga dong Put,,,” lanjut Lyly.“Dasar Cewek... sukanya yang

diskonan hahahahaha” Ledek Irfan.“Kayak lu gak aja Fan..” ledek

Ridwan pada Irfan hingga membuat semuanya tertawa melihat kelakuan Ridwan yang memang senang sekali meledek teman-temannya meski hanya bercanda.

***Icha pulang besama Dhani hari ini.

Hari ini Dhani tidak membawa motor, dia membawa mobil ayahnya. Hal itu karena Dhani tidak bisa menyetir dengan 1 tangan saja, maka dari itu ayahnya

182

Page 183: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memintanya untuk membawa mobil saja kesekolah dari pada naik taksi.

Icha menanyakan keadaan tangan Dhani saat ini. Dhani hanya menjawabnya dengan senyuman. Icha sangat kesal jika Dhani menjawab pertanyaannya hanya dengan senyuman saja. Seolah itu hal yang ambigu.

Dhani tidak langsung mengantarkan Icha kerumahnya. Icha sedikit terkejut kenapa Dhani tidak langsung mengantarkannya kerumah namun malah mengajaknya untuk ketempat seseorang.

Dhani mengajak Icha kesebuah Butik yang lumayan terkenal. Icha bertanya pada Dhani kenapa mereka kesini. Dhani menjawab untuk membeli persiapan prime night nanti malam.

Icha pun hanya menurut saja saat tangan Dhani menariknya untuk masuk ke

183

Page 184: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

butik itu. Didalam butik itu ada mbk Zullfa dan temannya. Icha terkejut, apa tidak apa-apa jika mbk Zullfa tahu Icha jalan dengan Dhani.

“Mbk Zullfa udah tau... udah dehc santai aja...” kata Dhani menenangkan Icha.

“Owh...” Jawab Icha singkat.“Mbk Dinda, pilihin gaun buat dia

dong, nanti malem mau ada acara prime night di sekolah, acara ultah sekolah, “ kata Dhani pada teman kakaknya itu.

“Owh oke Dhan..., ayo ikut aku” kata kakak yang bernama Dinda itu kepada Icha untuk memilih gaun.

Sementara Dhani juga sedang memilih baju yang pas untuknya kenakan nanti malam. Dhani dibantu mbk Zulfa untuk memilih baju yang pas. Postur tubuh Dhani yang lumayan kecil namun

184

Page 185: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tinggi, membuatnya tidak cocok menggunakan baju yang press body. Sehingga mbk Zullfa memilihkan sebuah kemeja kotak-kotak berwarna gelap dengan celana berwarna biru tua lalu ditambah dengan blazer berwarna hitam.

Tak beberapa lama Icha keluar dari kamar ganti sambil mengenakan gaun berwarna biru 5 cm diatas lutut yang ditambah dengan blazer warna senada yang menutupi ¾ lengannya. Dhani lumayan terkejut dengan penampilan Icha itu.

“Sipp mbk, aku suka yang ini, pilihin sepatunya juga mbk” kata Dhani.

“Ahhh gak usah, aku punya hills yang warnanya senada dengan ini koq, gak usah boros-boros, pakek aja yang masih ada” kata Icha mengelak apa yang diinginkan Dhani.

185

Page 186: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Owh ya udah, gak jadi dehc mbk, dari pada dia marah sama aku nanti hahahaha” balas Dhani sambil tertawa.

***Dhani dan Icha akhirnya pulang,

bersama dengan mbk Zullfa juga. Dhani dan mbk Zullfa akhirnya mampir sebentar kerumah Icha. Yah tentu saja mbk Zullfa pengen ketemu mas Rezza lah.

Namun waktu sudah menunkukkan pukul ½ 6 sore, padahal acara prime night nanti jam 7. Akhirnya Dhani memutuskan untuk mandi dan berdandan ditemapat Icha saja dengan meminjam kamar mas Rezza.

Mas Rezza pun mempersilahkan Dhani untuk menggunakan kamarnya. Icha pun juga segera bersiap-siap mandi dan berdandan untuk berangkat bersama Dhani ke acara prime night nanti. Icha

186

Page 187: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

keramas dan membersihkan badannya yang sudah lengket karena keringat hari ini dengan air hangat.

Setelah selesai dia mengeringkan rambut panjangnya yang basah itu. Lalu Icha menuju meja riasnya untuk menggunakan make up. BB cream Icha gunakan sebagai foundation make upnya. Lalu dilanjutkan dengan menggunakan bedak dengan warna 1 tingkat diatas warna kulitnya. Setelah itu Icha menggunakan eyeshadow berwarna ungu gelap. Selanjutnya Icha menggunakan blush on berwarna merah marun tipis di pipinya. Tak lupa Icha juga menggambar garis alisnya.

Maskara untuk mempertebal bulu mata palsu yang baru saja dia pasang, dilanjutkan dengan eyeliner untuk mempertegas matanya, dan terakhir dia

187

Page 188: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menggunakan lipstik berwarna pink pearl ditambah dnegan lip gloss yang meberikan kesan mengkilat pada bibirnya. Selanjutnya Icha berganti pakaian dengan gaun yang tadi dibelikan Dhani kepadanya. Icha kembali ke meja riasnya untuk menggunakan handbody beraroma lavender dan parfum dari Victoria Secret kesukaannya.

Setelah itu Icha merapikan rambutnya dengan membuat rambutnya sedikit bergelombang dibagian bawah dengan bantuan alat pengkriting rambutnya. Lalu menggunakan hairsprai untuk mempertahankan bentuknya. Tak lupa bando berwarna hitam dengan manik-manik berwarna biru dibagian kanannya mempercantik penampilan Icha.

Icha pergi kesebuah ruangan yang berisi almari tempatnya menyimpan

188

Page 189: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

semua tas dan sepatunya. Dia memilih sepatu yang senada dengan bajunya. High hill dengan tali bermanik-manik itu yang menjadi pilihan Icha. Beserta dengan tas dompet yang juga memiliki warna tak jauh berbeda dengan baju yang dia gunakan.

Icha memasukkan tisu dan handphonenya kedalam tas itu. Lalu dia mengambil beberapa accesoris untuk pempercantik penampilannya seperti cincin yang dia gunakan di jari manisnya dan gelang silver yang melingkar di pergelangan tangan kirinya serta kalung berwarna silver yang menghiasi penampilannya menjadi semakin elegan. Kini Icha siap untuk pergi ke prime night.

Saat Icha menuruni tangga dari kamarnya, Dhani sudah selesai berdandan dan dia menunggu Icha di ruang tamu dan saat dia melihat Icha sedang menuruni

189

Page 190: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tangga dengan penampilan seperti itu, Dhani sangat tercengang. Mas Rezza menepuk pundak Dhani agar tidak tercengang melihat adiknya itu jika berpenampilan seperti seorang putri itu. Dhani hanya tersenyum dan kembali melihat Icha.

“Apa terlihat aneh?” tanya Icha.“Ahhh tidak... kamu cantik banget”

kata Dhani dan dia tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Icha sedikitpun. Icha menjadi sedikit malu dipandangi seperti itu oleh Dhani.

Dhani segera mengulurkan tangannya pertanda dia mengajak Icha segera berangkat. Mbk Zullfa ditinggalnya karena nanti dia akan diantar mas Rezza pulang. Sehingga Dhani tidak perlu mengantar kakaknya itu kerumah dan

190

Page 191: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

langsung berangkat ke acara prime night sekolah.

***Gemerlap lampu sudah terlihat dari

kejauhan. Acara prime night kali ini terlihat sudah ramai oleh murid-murid yang datang ditambah dengan beberapa guru yang juga datang. Ridwan, Irfan dan Rachman sedang bercengkrama bersama. Sambil melirik cewek-cewek sekolah yang malam ini berpenampilan berbeda dari biasanya.

Putri menghampiri Ridwan dan berbisik bahwa Dhani dan Icha sudah datang. Ridwan pun penasaran seperti apa penampilan Icha dan Dhani malam ini. Dan ketika kedua orang yang sedang dibicarakan itu memasuki auditorium tempat Prime Night diselenggarakan. Semua orang memandangi mereka

191

Page 192: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dengan tatapan terkejut dan takjub. Para cewek melihat betapa kerennya Dhani dengan dandanan seperti itu, sementara para cowok memandangi betapa anggun dan cantiknya Icha malam ini. Tak terkecuali saudaranya Icha sendiri, Ridwan.

Ridwan, Irfan, Rachman, Lesty, Lyly, Icha dan Putri menghampiri 2 sahabat mereka itu. Mereka semua mengamati penampilan Icha dan Dhani dari atas sampai bawah berulang kali.

“Ini Icha sama Dhani kan?” Tanya Lyly masih belum percaya.

“Iya Ly... masa’ setan, kenapa sihc? Kayak gak pernah liat gue pakek gaun gini” tanya Icha.

“Lu beda banget malem ini Cha...” Kata Ridwan.

192

Page 193: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Lu juga keren banget bro...” Sahut Rachman.

“Berapa lama Cha kamu dandan?” Tanya Putri.

“Ehmmm mungkin 1 jam an dehc, soalnya aku tadi sampek rumah sekitar jam ½ 6 an” jawab Icha.

“Lu dandan 1 jam aja cantik gini apalagi lebih...” tambah Iis.

“Bisa aja... gak juga, Cuma make up natural, gak usah dilebih-lebihkan” kata Icha.

“Gak cuma aku kan yang bilang kamu cantik” kata Dhani pada Icha sambil tersenyum pada Icha.

“Ahhh... kamu ini...” kata Icha malu-malu.

***Kepala sekolah memberikan

sambutannya untuk membuka acara

193

Page 194: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

malam ini. Selain itu kepala sekolah juga mengumumkan juara umum untuk lomba yang telah diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun sekolah kali ini.

Dan kelas XI IPS-1 keluar sebagai pemenang juara umumnya. Irfan sebagai ketua kelas ditemani Rachman sebagai wakilnya naik kepanggung untuk menerima piala dan hadiah sebagai pemenang.

Selain itu beberapa pemenang lomba juga diumumkan. Seperti pemenang pertandingan basket antar kelas, Dhani sebagai perwakilan team kelas XI IPS-1 yang menerima pialanya. Selain itu Ridwan menerima 2 piala kemenangan sekaligus yaitu lomba design poster dan jujitsu.

Yang tak kalah menarik lagi adalah pengumuman pemenang lomba dance

194

Page 195: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sekolah. Team dance Icha dan Rima lah yang keluar sebagai juara satu. Icha dan Rima naik ke podium untuk menerima piala dan hadiahnya. Icha sangat senang dengan kemenangannya itu.

Dhani tersenyum senang dengan kembalinya Icha seperti Icha yang dulu. Karena Ridwan mengatakan bahwa Icha kehilangan semuanya saat dia mulai bermusuhan dengan Rima. Icha tidak pernah lagi ikut dance padahal dance sudah seperti ½ bagian dari diri Icha.

Ridwan berterima kasih pada Dhani karena telah mengembalikan Icha lagi seperti yang dulu. Dhani hanya tersenyum membalas perkataan Ridwan itu. Dhani juga senang telah membuat Icha bahagia malam ini.

***

195

Page 196: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dan kini pesta pun dimulai. Sekolah mengundang DJ Una, Repvblik dan J-Rock untuk memeriahkan pesta malam ini. Icha dan teman-temannya tidak ikut dengan teman-teman yang lain yang berpesta music didepan pangung. Mereka malah asyik menghabiskan makanan dan minuman yang disediakan.

Saat mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba seseorang dibelakang Dhani memanggilnya. Dhani seperti mengenali suara itu lalu dia berbalik. Alangkah terkejutnya Dhani saat melihat orang yang memanggilnya itu.

“Lama gak ketemu ya Dhan?” tanyanya.

“Di... Dias... ehhh owh iya lama gak ketemu” jawab Dhani terbata-bata karena terkejut dia bertemu dengan Dias malam ini.

196

Page 197: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jadi kamu sekolah disini?” tanya Dias.

“I...iya... kapan kamu pulang dari Korea?” tanya Dhani.

“Baru seminggu yang lalu, jangan heran kenapa aku bisa disini, ayah ku salah satu komite disini, dan aku diminta hadir juga. Aku sekarang sekolah di SMA 28” jawabnya.

“Owh... begitu...Syukurlah dia gak pindah disini” kata Dhani dalam hati.

“Siapa dia?” tanya Icha.“Kenalkan aku Dias, mungkin Dhani

gak cerita, aku dulu mantannya Dhani, ini pacarmu ya Dhan? Ehmmm kenapa gak dikenalin sihc..., “ Jawab Dias.

“Owh iya Ifha Nurisya, panggil saja Icha” kata Icha memperkenalkan diri sambil menjabat tangan Dias.

197

Page 198: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehm... Dhani itu orang yang baik koq, jadi tidak sia-sia kamu sama dia.” Kata Dias pada Icha sambil tersenyum.

“Owh iya? Terus kenapa kalian putus?” tanya Icha penasaran, padahal Dhani saat ini sudah sangat pucat.

“Ehmm... itu salahku, aku tidak pernah memberinya perhatian, dan juga selalu menyalahkannya, dan juga aku yang meminta putus darinya” jawab Dias sambil tersenyum.

“Owh...” jawab Icha.“Aihhh sudah itukan masa lalu...

udah jangan diungkit-ungkit lagi” kata Dhani membuyarkan pembicaraan Dias dan Icha tentang dirinya dimasa lalu.

“Apaan sihc, akukan juga pengen tau masa lalu kamu,” kata Icha sedikit kesal pada Dhani.

198

Page 199: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hehehehe, iya iya Dhan... takut banget sihc... owh iya aku kenalkan sama pacarku yah... sayang... sayang...” Panggil Dias pada seseorang. Lalu seorang anak laki-laki muncul dan Icha sangat terkejut dengan seseorang yang dipanggil sayang oleh Dias itu. Bagaimana tidak, orang yang katanya pacar Dias itu telah dia kenal sebelumnya.

“Kenalkan ini pacarku, namanya Rasyid” kata Dias memperkenalkan pacarnya.

“Rasyid” katanya sambil menjabat semua teman Icha dan juga Dhani. Namun Rasyid juga terkejut saat dia melihat Icha ada disitu. Rasyid jadi salah tingkah sendiri. Icha berkata dalam hatinya, ini orang brengseknya udah tingkat dewa dan ngelewatin bates dehc.

199

Page 200: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Bagaimana tidak, bukannya udah jelas-jelas dia dijodohin sama Icha, ehhh tidak tahunya dia sudah punya pacar. Bukannya Icha cemburu hanya saja dia kesal pada Rasyid. Dan setiap dia memandang Rasyid ingatan saat dikolam renang hotel itu kembali datang menghampiri pikiran Icha. Mengingatkan Icha betapa kurang ajarnya Rasyid padanya.

***Dhani tidak terlihat digerumbulan

teman-temannya, Icha bingung mencarinya. Dia bertanya pada Ridwan, namun baik Ridwan, Rachman maupun Irfan tidak mengetahui dia dimana. Icha beberapa kali mengirim pesan BBM namun tidak dibalas sama sekali.

Namun tiba-tiba lampu panggung redup beberapa saat, lalu menyala lagi.

200

Page 201: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Saat lampu panggung menyala, betapa terkejutnya semua murid termasuk Icha dan kawan-kawan saat melihat Dhani sedang berada diatas panggung membawa sebuah gitar didepan mic.

Dhani terdiam sesaat mengedarkan seluruh pandangannya kearah penonton, dan akhirnya menemukan Icha sedang berdiri didekat lampu hias. Dhani tersenyum saat memandang Icha. Dia menghela napasnya panjang sebelum mulai bicara.

“Untuk orang yang sedang berdiri disana, yang menggunakan gaun berwarna biru yang indah, bernama Ifha Nurisya alias Icha... aku sudah menyiapkan lagu ini untukmu, lagu ini khusus aku nyanyikan untukmu, semoga kamu menyukainya. Mungkin yang aku

201

Page 202: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lakukan ini tidak ada apa-apanya. Namun aku tulus melakukannya untukmu”

Sorak ria penonton dengan tepuk tangan yang meriah mengiringi Dhani saat mulai memetik senar gitarnya. Sebuah lagu dimainkan oleh Dhani. Lagu yang mungkin tidak banyak yang tahu namun lagu ini sempat hits pada masanya.

Dhani mulai bernyanyi sebuah lagu yang merupakan lagu kesukaan Icha saat mereka sedang berjalan bersama. Lagu itu sangat sering diputar oleh Icha dalam ipadnya. Yaitu lagu Sheila On 7 yaitu ‘Kita’.

Dhani memainkan gitarnya dengan sangat lihai. Suara Dhani yang merdu juga menambah kesan romantis penampilannya. Icha terlihat sangat menikmati penampilan Dhani. Beberapa kali Icha terlihat tersipu. Icha tidak

202

Page 203: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menyangka Dhani akan melakukan hal ini dimalam Prime Night sekolah.

Saat Dhani mengakhiri penampilannya, dia segera turun dari panggung dan menghampiri Icha sambil memberikan setangkai bunga mawar berwarna biru padanya. Dhani tahu Icha sangat menyukai segala sesuatu yang berwarna biru. Makanya Dhani membeli bunga yang berwarna biru juga.

Icha tidak tahu kapan Dhani membelinya, karena dari tadi Icha tidak melihat Dhani pergi ketoko bunga atau apapun. Dan sejak kapan Dhani menyiapkan ini untuknya. Icha benar-benar diberikan surprise malam ini.

Semua mata kini tertuju pada mereka berdua. Icha menjadi salah tingkah sendiri. Dhani malah tersenyum melihat tingkah Icha yang seperti itu.

203

Page 204: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Tidak apa kan jika hanya satu tangkai?” tanya Dhani.

“Ahhh... gak apa-apa...” jawab Icha.“Aku tulus sayang sama kamu,

apapun badainya aku harap kamu mau melewatinya sama aku” ucap Dhani.

“Ehmm” jawab Icha sambil menangguk pertanda iya. Dhani memeluk Icha dan semua teman-temannya bersorak gembira melihat keduanya kini telah memproklamirkan hubungan mereka. Sepertinya Dhani dan Icha tidak takut lagi jika hubungan mereka diketahui banyak orang.

Saat semua orang masih berbahagia atas pasangan baru malam ini, kemeriahan makin semarak dnegan munculnya kembang api saat atap auditorium dibuka. Semua orang melihat keatas langit yang indah dipenuhi dengan

204

Page 205: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kembang api yang seolah menari-nari dilangit malam ini. Icha dan Dhani melepaskan pelukan mereka dan ikut melihat pesta kembang api. Keduanya tersenyum bersama.

Chapter V

“Pilihan yang Sulit”

Icha dan Dhani terlihat baru saja selesai keluar dari masjid Al-Mujahidin yang letaknya tak jauh dari rumah

205

Page 206: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mereka. Mereka berdua pulang bersama, sementara mbk Zullfa pulang bersama dnegan mas Rezza. Icha segera naik kemotor Dhani. Kini Dhani sudah kembali menaiki motornya, yah meski tidak terlalu sering. Hal itu karena dokter mengatakan bahwa tangan Dhani saat ini sudah semakin membaik. Maka dari itu Dhani bisa kembali menaiki motor ninja hitam kesayangannya itu.

“Habis ini jangan lupa tadarus yah, jangan lupa janjimu yang mau Khatam Al-Quran di ramadhan kali ini” kata Icha mengingatkan Dhani.

“Iya iya... kamu juga...” jawab Dhani.

Dhani menghentikan motornya tepat didepan rumah Icha. Icha segera turun dari motor Dhani. Dhani melepaskan kopyahnya dan memasukkannya didalam

206

Page 207: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saku jaket yang dia kenakan. Lalu berpamitan pada Icha.

“Owh iya... jangan lupa besok kita makan malam bersama keluarga besar.” Kata Dhani pada Icha mengingatkan acara besok sebelum dia pulang.

Belum sempat Icha membalas kata-kata Dhani, dia sudah melaju duluan. Icha sangat kesal, namun Icha tahu sebenarnya pertemuan besok itu sebenarnya bukan untuk mereka tapi kakaknya dengan mbk Zullfa.

Icha masuk kerumahnya dan disana sudah ada nenek dan kakeknya. Seharusnya kalau orang normal anak dan cucu yang mendatangi nenek dan kakeknya. Namun berbeda dengan keluarga ini. Nenek dan kakek Icha yang mendatangi rumahnya. Icha tahu sebenarnya bukan karena sebentar lagi

207

Page 208: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lebaran idul fitri. Namun karena ada pertemuan keluarga besar bersama dengan keluarga Dhani. Belum lagi pertemuan dengan keluarga Rasyid. Icha sangat kesal jika dia harus bertemu dengan Rasyid lagi, namun apa boleh buat.

“Awakmu muleh Tarawih ambi sopo nduk? Dhani?” tanya kakeknya.

“Injih eyang kakung..., mas Rezza mantuk sareng mbk Zullfa.” Jawab Icha dengan bahasa jawa yang sopan.

“Ojo lali, mene buko bareng keluarga ne Rasyid. Dandan seng ayu nduk” sahut neneknya.

“Eyang Putri, mbenjeng mboten buko sareng kaleh keluarga nipun mbk Zullfa?” tanya Icha sambil mengambil minum di almari es didapurnya.

208

Page 209: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Owalah... koyok ngunu koq yo mbok pikir, lha yo mene kan isok bareng 3 keluarga kan? Mesisan lah...” jawab Neneknya.

“Eh??? 3 3 nipun eyang? Dateng pundi eyang?” tanya Icha.

“Iyo, lapo o??? Awakmu gak gelem tha? Nang omah kene tho nduk... makane iki eyang mau belanja okeh, mene awakmu lak west prei tho, ewangi eyang masak lho... arek wedok kudu iso masak” kata neneknya.

“Injih injih eyang...” jawab Icha sambil menuju kamarnya.

Icha memikirkan besok apa yang akan dikatakan oleh Dhani saat Dhani tahu bahwa Icha telah dijodohkan dengan pacar mantan kekasihnya. Icha tentu tidak bisa menghindari pertemuan besok. Namun jika bisa tentu Icha sangat ingin

209

Page 210: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menghindarinya. Icha tidak mau memikirkannya sekarang, dia pergi mengambil air wudhu lagi untuk pergi membaca Al-Quran. Hal ini dia lakukan karena dia telah berjanji dengan Dhani bahwa mereka akan khatam Al-Quran bersama-sama saat lebaran idul fitri nanti. Makanya Icha sesegera mungkin menyelesaikannya.

***Dhani sedang membaca Al-quran

sampai juz 23, namun saat dia akan melanjutkan ke ayat berikutnya, pintu kamarnya dibuka oleh seseorang dari luar. Dhani menyudahi membaca Al-Qurannya. Dia menoleh kearah pintu dan rupanya ada kakaknya, mbk Zullfa yang meminta Dhani untuk turun karena ayah dan ibunya

210

Page 211: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ingin bicara masalah keluarga. Dhani pun mengiyakan dan segera memakai celana pendek kesukaannya dan melepas sarung yang melingkar dipinggangnya dan juga kopyah hitam yang berada dikepalanya.

Saat sampai dibawah, ayah dan ibu Dhani sudah duduk diruang keluarga, Dhani pun ikut duduk bersebelahan dengan kakaknya. Dhani duduk dengan sangat santai. Ayah dan ibunya hanya tersenyum melihat kelakuan anak laki-laki mereka satu-satunya itu. Dhani hanya memandangi ayah dan ibunya sesaat lalu dia membuang pandangannya. Jujur saja karena sesuatu hal Dhani sangat tidak menyukai orang tuanya.

“Adikmu makin dewasa aja... Zull, sekarang dia baca Al-Quran lagi setelah khataman kedua, dia jarang banget baca Al-Quran, sekarang balik lagi...

211

Page 212: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hehehehehe hebat anak ayah...” kata ayah Dhani pada kakaknya.

“Gak tau nih yah, kesambet malaikat mana dia hahahaha” jawab Mbk Zullfa.

“Kesambet malaikat Izroil mbk” jawab Dhani kesal.

“Udah-udah... Dhan gak lupakan kita besok mau buka bersama sama keluarganya mas Rezza, nah kebetulan tadi keluarganya Anita juga menghubungi untuk mengajak kita buka bersama, nah karena ini sepertinya kebetulan yang tidak kita sangka, ya sudah ibu memutuskan untuk mengajak mereka buka bersama dengan keluarga mas Rezza, gak apa-apakan?” tanya ibu Dhani padanya.

“Ehhh??? Ibuk koq gak bilang-bilang kalo Anita... eh maksudku keluarganya Anita ngajak buka bersama? Emang Anita

212

Page 213: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

udah balik ke Indonesia?” tanya Dhani balik.

“Udah, lagian kamu ini aneh-aneh aja, sebentar lagi kan lebaran masa’ iya Anita gak pulang? Tadi pagi dia sampek, dia pengen hubungin kamu, tapi katanya dia pengen ngasih surprise besok.” Jawab ibunya.

“Ahhh gak asyik ahh... masa’ iya acara 2 keluarga diintervensi sama keluarga lain” jawab Dhani kesal sambil melempar punggungnya ke sandaran sofa.

“Hehh kamu ini! Besok itu ada 3 keluarga besar yang berkumpul. Lagian ibumu juga udah ngabarin keluarganya mas Rezza kalo keluarganya Anita mau ikut. Mereka mengiyakan. Jadi besok akan ada 4 keluarga besar yang berkumpul. Semua keluarga yang datang besok akan

213

Page 214: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menjadi keluarga kita juga. Sudah gak usah bawel.” Bentak ayahnya pada Dhani.

“Ahhh iya iya... “ jawab Dhani kesal karena besok dia akan bertemu dengan tunangannya. Lalu dia akan mengatakan apa pada Icha ketika bertemu besok.

Icha pasti akan sangat marah ketika Dhani tahu bahwa dirinya sudah bertunangan dengan orang lain. Namun tanpa sepengetahuan Dhani juga, Icha pun juga melakukan hal yang sama. Dia juga kebingungan akan bicara apa pada Dhani ketika mereka bertemu besok diacara buka bersama keluarga besar mereka.

Dhani pamitan untuk masuk kamarnya karena hari ini dia sangat lelah sekali. Mbk Zullfa mengingatkan adiknya untuk tidak main PS malam ini. Dhani hanya tersenyum pada kakaknya, dia

214

Page 215: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memang sering menggoda kakaknya dengan bermain PS hingga malam hari sehingga membuat mbk Zullfa tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas makalahnya.

***Pagi-pagi Dhani sangat risih dengan

bunyi handphonenya yang tidak berhenti sejak tadi. Dhani melihat jam sudah menunjukkan pukul 02.44, Dhani pun segera turun dan melihat meja makan sudah ada ibunya yang sedang menyiapkan makan sahurnya. Terlihat mbk Zullfa juga baru bangun lalu menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Dhani segera duduk di kursi meja makan. Ibunya sangat terkejut melihat anak laki-lakinya yang masih berantakan seusai bangun tidur itu tiba-tiba duduk di situ. Ibunya meminta Dhani mencuci muka

215

Page 216: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terlebih dahulu dan merapikan rambutnya. Dhani sangat malas melakukannya karena saat ini dia sangat lapar sekali.

“Cepetan rapiin dulu dahc tuh rambut udah kayak orang ilang aja lu” sahut mbk Zullfa sambil duduk ditempat duduknya.

“Iya iya... ahhh bawel banget” jawab Dhani sambil kesal dan dia akhirnya menuju kamar mandi dekat dapur untuk mencuci mukanya. Saat dia melihat ke cermin memang rambutnya saat ini sangat berantakan. Pantas saja mbk Zullfa dan ibunya terkejut melihatnya tadi.

Seusai dari kamar mandi Dhani melihat ayahnya sudah duduk ditempatnya. Semua keluarga sudah bangun dan saatnya kita sahur. Menu sahur kali ini adalah sayur bayam,

216

Page 217: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

perkedel kentang dan orek tempe kesukaan Dhani. Tak lupa secangkir susu putih hangat sebagai pelengkap makan sahurnya setiap hari.

Jujur saja Dhani sebenarnya tahan-tahan saja tidak makan seharian, namun dia sangat tidak tahan jika tidak minum. Makanya saat sahur Dhani akan lebih banyak minum dan akan segera tidur lagi sampai waktu subuh tiba.

***Pemandangan berbeda terlihat

dirumah Icha. Seusai makan sahur, Icha tidak bisa tidur lagi seperti biasanya, dia malah menyiapkan beberapa bahan makanan untuk dimasaknya nanti siang bersama neneknya. Karena akan ada banyak anggota keluarga yang akan datang nanti saat buka puasa, makanya

217

Page 218: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bahan makanan yang dibeli neneknya juga sangat banyak.

Icha mencuci semua sayuran dan buah, setelah itu memotong-motong sayuran yang telah dia cuci tadi dan memasukkan buah-buahan kembali ke kulkas. Setelah itu Icha merendam daging yang telah dipotong oleh ibunya sebelumnya. Tak lupa icha juga menyiapkan beberapa jenis sambal yang akan dihidangkan nanti.

Icha mengeluarkan beberapa piring dari dalam almari penyimpanan perabotan rumah karena piring yang tersedia didapur tidak cukup. Selain itu dia juga menyiapkan gelas dan teko untuk minuman para tamu. Icha terlihat sangat sibuk saat ini. Untung saja hari ini dia sudah libur sekolah, sehingga tak masalah jika selesai melakukan semua perintah

218

Page 219: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

eyangnya dia akan pergi tidur lagi dan akan bangun lagi nanti siang saat neneknya mulai memasak.

***Dhani menengok handphoneya

sedari tadi, berharap handphonenya akan berbunyi. Namun sejak tadi itu hanya harapan Dhani saja. Dhani menunggu Icha mengabarinya hari ini, namun semenjak selesai sahur hingga sekarang Icha sama sekali tidak menghubunginya. Dhani merasa kesal karena hal itu.

Tiba-tiba saja handphonenya berbunyi. Dhani cepat-cepat mengambil handphonenya dan dilihatnya pesan dari siapakah yang masuk. Saat Dhani melihatnya, ekspresi wajah Dhani berubah seketika. Rupanya itu adalah pesan BBM dari Anita, tunangan Dhani.

219

Page 220: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Memang belum lama Dhani bertunangan dengan Anita sekitar 2 bulan lalu. Saat mereka liburan semester 1. Pertunangan mereka dilakukan di Queensland Australia. Awalnya Dhani menolak pertunangan ini yang begitu mendadak, apalagi saat itu dia juga sudah bersama dengan Icha. Namun tentu Dhani tidak akan mengatakan bahwa dirinya telah berpacaran dengan Icha. Dhani tentu tahu apa akibatnya jika dia mengatakan hal itu. Makanya dia memilih untuk menerimanya.

Apalagi Anita adalah sahabatnya sejak kecil. Mereka terpisah sejak Dhani pergi pindah ke Malang bersama dnegan neneknya sewaktu kelas 2 SMP. Jadi wajar saja Dhani sudah sangat mengenal Anita dengan sangat baik.

220

Page 221: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Anita adalah tipe ideal Dhani sejak dulu sebelum dia bertemu dengan Icha. Namun Anita selalu saja mengejek Dhani. Anita selalu mengejek Dhani sangat lama menyerap semua materi pelajaran kecuali olahraga. Maka dari itu Dhani selalu berusaha mengalahkan Anita dikelas.

Sayangnya, Dhani hanya berada 1 tingkat dibawah Anita. Anita memang selalu menertawakan Dhani, namun Anita sangatlah baik. Dia selalu membantu Dhani dalam belajar. Saat Dhani pindah ke Malang, saat itu juga Anita mendapat beasiswa axcelerasi ke Australia. Sehingga mereka harus berpisah jauh.

Dhani sangat sedih dengan perpisahan mereka, namun lambat laun Dhani mulai terbiasa dengan ketidakhadiran Anita. Hingga Icha

221

Page 222: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akhirnya datang dalam kehidupan Dhani saat ini.

***Mbk Zullfa terlihat tengah bersiap-

siap dikamarnya saat Dhani menghampirinya kekamar. Dhani meminta mbk Zullfa untuk segera berganti baju karena ayah dan ibunya sudah menunggu dibawah. Mereka harus segera berangkat karena sudah ditunggu oleh keluarganya Mas Rezza. Mbk Zullfa pun mengiyakannya.

Sementara ditempat lain Icha tengah menyiapkan segala makanan yang telah dia masak tadi dengan nenek dan ibunya. Dimeja makan yang hari ini ditambah 1 meja lagi lalu digabung dengan meja sebelumnya menambah lebar meja makan rumah mereka,

222

Page 223: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sehingga cukup untuk menampung seluruh tamu hari ini.

Setelah semua makanan siap, Icha segera menuju kekamarnya untuk mandi dan bersiap-siap. Icha memilih memakai celana jeans berwarna biru muda dan dengan kemeja garis-garis berwarna biru tua dengan lengan ¾ kesuakaan Icha. Dan juga tak lupa Icha mengikat rambutnya ½ bagian. Setelah selesai Icha pun turun kembali membantu nenek dan ibunya menyiapkan pring dan gelas untuk para tamu.

Suara klakson sebuah mobil sudah terdengar dari dalam. Nenek Icha segera meminta mas Rezza untuk melihat siapakah yang datang. Ternyata keluarga Rasyid sudah datang. Tak lama kemudian keluarga Dhani datang diikuti terakhir

223

Page 224: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

keluarga Anita yang sengaja berangkat bersama dengan mobil Dhani kali ini.

Icha sangat gugup sekali saat ini, dimana dia akan bertemu dengan calon tunangannya dan juga dengan kekasihnya yaitu Rasyid dan juga Dhani secara bersamaan dirumahnya pula. Icha hanya berusaha se cool mungkin saat ini. Agar tidak memperlihatkan dirinya sedang gugup.

Namun alangkah terkejutnya Icha saat melihat Dhani datang bersama dengan seorang perempuan yang sangat cantik disampingnya. Dhani terlihat menyapa semua tamu disitu. Termasuk nenek dan kakek Icha, Dhani pun tak lupa memperkenalkan siapa yang berada disampingnya itu kepada nenek, kakeknya Icha.

224

Page 225: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ini Anitasari Eka Ratulingga Putri eyang, tunangan saya” kata Dhani, sebenarnya dia sangat tidak ingin menyebutkan bahwa Anita adalah tunangannya karena Icha sedang melihatnya saat ini. Namun apa boleh buat.

“Owh... Anita... cantik banget... sekolah dimana?” tanya Kakeknya.

“Saya sudah kuliah kek... di Australia, di Queensland University” jawab Anita.

“Lhoh... udah kuliah?” tanya Kakek Icha terkejut.

“Kelas percepatan kek” jawab Dhani.

“Owhh pantesan, berarti pinter banget dong... wah wah... jurusan apa?” Tanya neneknya Icha pada Anita.

225

Page 226: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jurusan hukum nek” jawab Anita anggun.

“Cha... liat... contoh ini Anita, dia bisa kuliah diluar negeri, jurusan hukum pula” kata nenek Icha memerkan Anita kepadanya hingga membuat Icha sangat tidak menyukai sikap neneknya itu.

Icha pun berkenalan dengan Anita. Meski jujur saja saat ini Icha sangat ingin menyiram wajah Dhani dengan es blewah yang ada ditangannya saat ini. Namun Icha bersabar dan tetap stay cool.

Tiba-tiba Rasyid datang menghampiri Icha. Nenek Icha pun memperkenalkan Rasyid kepada Dhani dan juga Anita sebagai calon cucu menantunya. Dhani kebingunaan dengan ucapan nenek Icha itu.

Akhirnya nenek Icha pun menjelaskan bahwa Icha dan Rasyid akan

226

Page 227: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

segera bertunangan setelah Icha dan Rasyid nanti lulus SMA. Dhani pun juga terkejut mendengarnya. Icha tidak tahu apa yang ada dipikiran Dhani saat ini tentang dirinya. Namun Icha menganggap ini impas, Icha tidak tahu bahwa Dhani telah bertunangan begitu pula dengan Dhani yang juga tidak tahu bahwa dirinya juga telah dijodohkan dengan Rasyid.

Dhani sebenarnya ingin menegur Rasyid yang tidak jujur pada Icha dan keluarganya bahwa dia telah berpacaran dengan mantan kekasihnya yaitu Dias yang dia temui saat ulang tahun sekolah beberapa waktu lalu. Namun sepertinya tidak etis jika dibicarakan dalam forum keluarga seperti ini. Makanya Dhani mengurungkan niatnya itu dan memendamnya untuk beberapa saat.

227

Page 228: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Saat suara Adzan berkumandang, semua anggota keluarga serentak mengucap ‘Alhamdullilah’ secara bersamaan. Akhirnya waktu buka puasa yang telah ditunggu-tunggu tiba-juga. Mereka semua sepakat untuk minum sedikit sebagai tertanda mereka sudah membatalkan puasa mereka hari ini. Lalu semuanya pergi ke masjid terdekat untuk sholat magrib bersama sampai nanti sholat tarawih dan baru dilanjutkan dengan acara makan malam bersama.

***Acara makan malam kali ini

didominasi dengan perkenalan keluarga Rasyid kepada keluarga Dhani dan juga perkenalan keluarga Anita kepada keluarga Icha. Seperti yang dikatakan oleh ayah Dhani bahwa pertemuan keluarga

228

Page 229: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kali ini akan mempertemukan semua calon keluarga besar.

Para orang-orang tua sedang asyik membicarakan bisnis mereka sementara para anak-anak muda ini hanya diam saja tak mengerti apa yang harus mereka lakukan. Icha terus saja mencuri-curi pandang kepada Dhani yang duduk tepat didepannya. Sedari tadi Anita terus menarik perhatian Dhani saat Dhani baru saja akan menatap Icha.

Seusai makan malam semua keluarga berkumpul, seperti yang sebelumnya terjadi dimeja makan. Para orang-orang tua membicarakan bisnis keluarga yang akan mereka kembangkan setelah perjodohan anak-anak mereka dilangsungkan. Mas Rezza dan Mbk Zullfa malah asyik mengobrol sendiri. Icha tidak tahu harus berbuat apa, ingin bicara

229

Page 230: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dengan Rasyid, tapi dia masih kesal dengan 2 kejadian sebelumnya. Mau bicara dengan Dhani, tapi ada tunangannya.

Icha melihat Anita sedang mengangkat telepon dari seseorang. Anita menjawab telpon itu dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Sepertinya dia mengenal bahasa itu. Itu seperti bahasa Rusia yang dia katakan pada seseorang ditelepon itu. Icha pun penasaran dengan Anita sehingga setelah Anita selesai menutup teleponnya Icha membuka pembicaraan dengannya.

“Anita, kamu tadi bisa bicara pakai bahasa Rusia ya?” tanya Icha.

“Iya, Anita bisa bahasa Rusia” jawab Dhani.

“Aku tanya sama Anita ya Dhan” kata Icha kepada Dhani.

230

Page 231: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hehehehe... kalian satu sekolahkan?” tanya Anita sambil tertawa melihat sikap Icha dan juga Dhani.

“Hehehe... iya, satu kelas juga” Jawab Dhani dan melirihkan suaranya diakhir kata yang dia ucapkan.

“Ehmm... iya Cha, aku bisa beberapa bahasa, seperti Rusia, Prancis, Jerman, Belanda, Inggris, Mandarin, Jepang dan Korea” Jawabnya. Icha sungguh tercengang dengan jawaban Anita tadi. Dia bahkan sampai sekarang masih belajar bahasa Jerman dan Belanda, tapi Anita sudah menguasai hampir 9 bahasa berserta dengan bahasa Indonesia.

“Kamu... belajar semua bahasa itu Nit?” tanya Icha masih tercengang.

“Iya... aku sudah mulai belajar sejak kelas 1 SD aku sudah belajar bahasa

231

Page 232: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Inggris dan Mandarin, di SMP aku belajar bahasa Korea dan Jepang, di SMA aku belajar bahasa Prancis dan Jerman, baru-baru ini aja belajar bahasa Rusia dan Belanda.” Jawabnya.

“Wahhh hebat juga ya kamu Nit, kenapa gak ambil jurusan bahasa aja? Kenapa banting stir ke hukum?” tanya Rasyid menyambung.

“Gak ahhh bosen, lagian aku pengen jadi seorang pengacara” jawab Anita sambil bersandar pada pundak Dhani. Jujur saja Icha sangat marah melihatnya, tapi Icha tetap berusaha untuk Stay Cool.

“Susah gak kuliah hukum?” tanya Icha.

“Lumayan... tergantung dari kitanya juga sihc Cha..., kalo kitanya fun, semuanya bakalan enteng koq” Jawab Anita sambil tersenyum.

232

Page 233: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kenapa? Kamu mau masuk hukum juga?” tanya Rasyid.

“Gak boleh? Kalo gak boleh putusin aja pertunangan kita, selesai kan?” jawab Icha.

“Yeee... Su’udzon aja lu, gaklah... boleh-boleh aja, emang mau jadi pengacara juga?” tanya Rasyid.

“Gak, aku pengen jadi Jaksa aja” jawab Icha

“Oke juga, istriku jaksa, dan aku sebagai pengusaha barang elektronik, kita pasti bakalan kaya raya hahahaha” canda Rasyid.

“Jadi kamu dari keluarga pengusaha barang elektronik Syid? Wah... aku bakalan mewarisi perusahaan semiconduktor milik ayahku, kita bisa Join Vanture nih” Kata Anita.

233

Page 234: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Boleh juga tuh, kebetulan aku juga mau ambil jurusan teknik mesin atau teknik elektro” jawab Rasyid. Mereka berdua terlihat semangat membicarakan bisnis keluarga yang mungkin bisa dikembangkan oleh mereka berdua.

“Wahhh asyik nihc. Kita bicara diluar yuk Syid” ajak Anita kepada Rasyid. Dan Rasyidpun mengiyakannya dan mereka meninggalkan Dhani dan Icha diruang tamu.

“Terus kita bicarain bisnis apa?” tanya Icha pada Dhani dengan tanpa menatapnya sedikitpun.

“Ahhh gak tau juga, aku gak minat pegang salah satu perusahaan ayahku” Jawab Dhani.

“Gak ada Passion sama sekali sihc kamu ini, gak ada usaha juga buat

234

Page 235: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mempertahanin hubungan kita” kata Icha makin kesal pada Dhani.

“Shhhhhh kamu ini... kalo mau ngomongin ini jangan disini dong... kalo kedengaran orang tua kita kan kita juga yang mati!!!” kata Dhani memperingatkan Icha atas apa yang dia katakan tadi.

“Kamu gak pernah cerita kalo udah punya tunangan?” tanya Icha.

“Gimana aku mau cerita, yang ada kamu pasti bakalan bunuh aku” Jawab Dhani lirih.

“Ya iyalah...” jawab Icha kesal.“Kamu juga, gak bilang kalo udah

dijodohin, jangan-jangan pas ulang tahun sekolah waktu itu kamu udah dijodohin ya sama Rasyid, hayo ngaku” desak Dhani.

“Kalo iya kenapa? Kita impaskan?” tanya Icha.

235

Page 236: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Yahhh gak bisa gitu, aku sama Anita itu baru 2 bulan tunangan” jawab Dhani.

“Tapi pacarannya udah lama, sama aja...” Elak Icha.

“Yang pacaran sama Anita itu siapa??? Sok tau banget, pacarku itu cuma kamu, mantanku itu cuma Dias” jawab Dhani.

“Dan tunanganmu itu cuma Anita...” lanjut Icha.

***Acara buka bersama malam ini

akhirnya selesai juga. Semua keluarga begitu senang dengan kumpul bersama malam ini. Mereka membuat janji untuk berkumpul lagi di hari kedua lebaran nanti.

Keluarga Rasyid pulang terlebih dahulu dilanjutkan dengan keluarga Dhani

236

Page 237: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dan Anita. Setelah semua tamu pulang, Icha dan ibunya serta neneknya membersihkan semua piring kotor dan gelas-gelas serta meja makan yang berantakan.

Selesai membersihkan rumah, Icha segera berganti baju dan segera menuju alam mimpinya. Dia tidak ingin menghubungi Dhani malam ini. Jujur saja dia masih kesal pada Dhani. Tapi Icha berencana baikan dengan Dhani 3 hari lagi tepat dihari ulang tahun Dhani yang ke 18 Tahun. Icha sudah menyiapkan sebuah kejutan untuk Dhani dihari itu.

Meski sekesal apapun Icha pada Dhani, dirinya tidak pernah marah terlalu lama pada Dhani. Termasuk hari ini. Icha tahu alasan Dhani menyembunyikan pertunangannya dari Icha. Icha pun tak bisa menyalahkan Dhani sepenuhnya.

237

Page 238: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Karena Dhani punya alasan yang kuat atas hal ini.

***Tanggal 21 Maret telah tiba.

Semalam sebelum makan sahur Icha sudah mengirimi Dhani ucapan selamat ulang tahun lewat pesan BBM. Dhani sangat senang dengan ucapan Icha yang tepat waktu pas jam 00.00. Icha bergegas mandi dan berpakaian rapi hari ini. Setelah berdandan cantik, Icha segera turun dan menuju dapur mengambil kue yang kemarin dia beli bersama dengan mas Rezza untuk kejutan ulang tahun Dhani.

Neneknya menanyakan untuk siapakah itu, Icha menjawab untuk Dhani. Icha beralasan karena Dhani satu kelas dengannya dan sebentar lagi mereka akan menjadi saudara, makanya Icha harus baik

238

Page 239: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pada Dhani. Neneknya pun percaya saja dengan yang diucapkan oleh Icha. Sebenarnya dosanya besar jika Icha berbohong pada bulan puasa seperti ini. Tapi bohong sedikit boleh lah... hehehehehe kata Icha dalam hatinya.

Icha menuju rumah Dhani dengan menggunakan taksi, meski sebenarnya jalan kakipun juga tidak terlalu jauh dari rumah Icha kerumah Dhani. Namun karena untuk menjaga keutuhan kue yang dia bawa makanya Icha memutuskan untuk naik taksi saja.

Saat sampai dirumah Dhani, mbk Zullfa yang membukakan pintunya. Icha mengatakan ingin membuat kejutan untuk Dhani. Sebelum memberikan kue itu untuk Dhani, Icha terlebih dahulu menyapa ayah dan ibu Dhani yang kebetulan juga ada dirumah. Mereka ternyata lupa kalau hari

239

Page 240: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ini ulang tahun Dhani. Mereka tentu tidak akan ingat kalau Icha tidak datang dan mengatakan ingin memberi kejutan pada Dhani.

“Dhani ada dikamarnya, biasalah, setelah sholat subuh dia pasti molor lagi, kayak gak hapal temenmu itu Cha...” kata ibunya Dhani.

“Owh iya tante... Icha boleh masuk kamarnya?” tanya Icha sedikit ragu-ragu.

“Iya masuk aja Cha... bangunin dia sekalian ya Cha... kalo perlu itu kue timpuk aja kemukanya biar dia bangun hahahahaha” kata Ayah Dhani sambil bercanda.

“Hehehe... sayang om... mendingan buat buka puasa nanti hehehehe” jawab Icha.

“Ahhh bener tuh yah... “ sahut Zullfa.

240

Page 241: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Icha keatas dulu ya mbk, Om, tante” pamit Icha.

“Ehm iya Cha...” jawab ayah Dhani.Icha menaiki tangga kelantai 2

dimana kamar Dhani berada. Dikamar itulah Dhani beristirahat. Dikala puasa seperti ini Dhani akan menghabiskan ½ harinya penuh untuk tidur. Makanya meski waktu sudah menunjukkan pukul 10, dia tidak akan bangkit dari alam mimpinya.

Saat Icha masuk kamarnya pun terlihat Dhani masih tertidur dengan pulasnya. Icha mengendap-endap masuk kamar Dhani itu yang bernuansa biru, hampir sama dengan warna cat kamar Icha (Kayaknya emang sehati hehehehehe). Icha meletakkan kue itu dimeja belajar Dhani. Lalu icha mengendap-endap menghampiri Dhani yang masih tidur itu.

241

Page 242: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Dhani untuk mengecek apakah Dhani masih tidur atau tidak. Namun tidak ada respon apapun dari Dhani. Sepertinya dia memang masih tidur pikir Icha. Icha terlihat ingin mengagetkan Dhani, namun naasnya....

“Mau ngagetin aku?” kata Dhani setelah menarik Icha kedalam pelukannya. Hingga kini Icha ikut terkapar diatas tempat tidur Dhani.

“Kamu ini apa-apaan sihc...” kata Icha sambil mencoba melepaskan diri dari Dhani.

“Udah... disini aja dulu... aku tahu kamu dateng, suara kamu kedengeran sampek sini, aku pura-pura tidur aja” jawab Dhani sambil terus memeluk Icha.

“Dasar Jail banget sihc... udah lepasin, itu ada kue buat kamu...” kata

242

Page 243: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha tetap meminta Dhani melepaskan pelukannya. Namun tidak diindahkan oleh Dhani malah pelukannya kini semakin kuat.

“Temani aku tidur dulu... lagian akukan puasa, nanti aja gampang masalah kue, kamu dateng kesini nemanin aku diatas sini itu adalah hadiah ulang tahun yang paling aku inginkan” kata Dhani sambil terus memeluk Icha dan memejamkan matanya. Seolah benar bahwa saat ini Dhani ingin tidur ditemani Icha.

Akhirnya Icha pun luluh juga. Dia tidak lagi meminta Dhani melepaskan pelukannya, Icha pun juga memeluk Dhani saat ini. Dan akhirnya mereka berdua tidur bersama.

***

243

Page 244: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Disaat yang bersamaan Anita datang, dia juga ingin memberi kejutan untuk Dhani. Dia masuk rumah Dhani dengan santai, memberi salam pada calon mertuanya dan juga kakak iparnya. Ayah Dhani menyuruh Anita untuk masuk kamar Dhani saja karena juga ada Icha disana sedang mengobrol dengan Dhani kata ayahnya Dhani. Padahal dia tidak tahu apa yang dilakukan anaknya itu dengan Icha saat ini dikamarnya.

Anita pun menurut dan dia pun menuju kamar Dhani dilantai 2 itu. Anita sudah terbiasa masuk kamar Dhani jadi tak masalah jika tiba-tiba Anita masuk kedalam kamarnya saat ini.

Namun ekspresi Anita berubah seketika ketika melihat pemandangan yang tidak mengenakkan dari kamar Dhani itu. Saat Anita membuka pintu

244

Page 245: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kamar Dhani, dia melihat Dhani dan juga Icha sedang berada diatas ranjang Dhani. Terlihat mereka sedang berpelukan. Hati Anita hancur seketika saat melihat hal itu.

Anita kembali menutup pintu kamar itu perlahan. Anita terpaku didepan pintu kamar Dhani. Anita meletakkan bunga, kue dan hadiah untuk Dhani didepan pintu kamarnya. Lalu Anita mengambil handphonenya dan menekan nomor seseorang.

“Kita ketemu di Cafe Bean sekarang” kata Anita dalam teleponnya lalu menutupnya.

Dari dalam kamar Dhani, Icha terbangun saat mendengar suara seseorang. Dhani juga ikut terbangun. Dhani menanyakan pada Icha ada apa hingga ekspresi Icha seperti itu. Icha menjawab sepertinya dia mendengar

245

Page 246: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

suara Anita diluar. Saat Dhani akan mengeceknya Icha bersembunyi terlebih dahulu. Dan ketika Dhani membuka pintu kamarnya dia tidak melihat siapapun. Dhani memutuskan untuk turun kebawah dan tidak melihat siapapun. Mungkin mbk Zullfa sedang ditaman belakang bersama ayah dan ibunya untuk bersantai. Namun Dhani mendengar suara mobil yang baru saja meninggalkan pekarangan rumahnya.

Mungkin benar bahwa Anita tadi datang saat Dhani melihat didepan pintunya terdapat kue, bunga dan hadiah yang diberi sepucuk surat dengan initial “A” sebagai pengirimnya. Dhani tahu ini akan menjadi masalah untuknya namun dia memutuskan untuk tidak memberi tahu Icha agar Icha tidak mengkhawatirkannya.

***

246

Page 247: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Anita terlihat sedang menunggu seseorang disebuah cafe sambil meminum cappucino kesukaannya di cafe itu. Anita melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya itu. Jam bermerek Rolex itu sudah menunjukkan pukul 11.30. namun orang yang ditunggu oleh Anita belum juga muncul.

Tak lama kemudian sebuah mobil sport berwarna merah berhenti didepan cafe itu dan keluarlah seseorang yang sedang Anita tunggu. Dia adalah calon tunangan Icha yaitu Rasyid. Rasyid segera masuk cafe itu untuk menemui Anita yang tadi memanggilnya.

“Mau apa manggil-manggil aku? Kamu gak puasa ya?” tanya Rasyid pada Anita yang terlihat baru saja meminum minumannya.

247

Page 248: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Gak..., lagian sepertinya tunanganmu sia-sia juga puasanya” jawab Anita.

“Maksudmu?” tanya Rasyid sambil duduk dibangku didepan Anita itu.

“Saat aku ingin memberikan kejutan sama Dhani, tunanganku, aku melihat Icha sama Dhani lagi tidur bareng dikamar Dhani. Menurutmu hal itu bagaimana?” tanya Anita dengan tatapan dinginnya.

“Ehmmm sebenarnya Icha sudah keterlaluan kalo sampek tidur sama Dhani, tapikan ini bulan puasa, mereka gak mungkin akan melakukan hal lebih dari itulah..., lagian dulu aku juga pernah melakukan hal yang sama, sama mantan pacaranya Dhani” jawab Rasyid

“Siapa? Ahhh Dias?” tanya Anita berbalik pada Rasyid.

248

Page 249: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehmmm iya, aku pernah meniduri Dias dikamarku saat orang tuaku dan juga nenekku sedang melakukan perjalanan bisnis, saat itu Icha diminta nenekku untuk mengantar makanan, namun saat sampai rumahku Icha harus melihat aku sedang tidur dengan Dias” jawab Rasyid tanpa dosa.

“Wahhh Awsome! Kamu bisa bicara kayak gitu tanpa dosa ya? Hah... kamu kayaknya harus segera periksa kedokter kejiwaan” kata Anita mengejek Rasyid.

“Kenapa? Lagian Dias terima saja. Icha juga biasa saja, dia tidak akan melaporkan hal itu pada nenekku ataupun keluargaku, dia tidak akan melakukan sesuatu yang merugikanku karena aku juga tidak pernah melakukan sesuatu yang merugikannya” jawab Rasyid.

249

Page 250: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Sebaiknya kamu jagain tunangan kamu, karena aku gak suka dia ngerebut Dhani dari aku” kata Anita sedikit dengan nada mengancam.

“Aku tahu, Dhani sama Icha itu pacaran udah lama, jauh sebelum kalian tunangan, sepertinya Dhani gak akan semudah itu ngelepasin Icha.” Kata Rasyid saat Anita berdiri hendak pergi.

“Apa? Heh... Dhani menyukaiku lebih lama dari pada dia berpacaran dengan Icha” jawab Anita.

“Hati orang tidak ada yang tau Nit. Kamu gak bisa merubah keadaan yang ada sekarang, namun kamu bisa merubah caramu memandang segala sesuatu yang ada disekitarmu” kata Rasyid sambil berjalan mendahului Anita.

***

250

Page 251: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha baru saja sampai dirumahnya. Dia segera menuju kamarnya, Icha segera mandi dan berganti baju santai sore ini. Lalu Icha pergi ketaman belakang, dan duduk di ayunan yang ada disana sambil membaca majalah komik langganannya yaitu Nakayoshi.

Tiba-tiba sebuah pesan BBM masuk dan membuyarkan konsentrasi Icha yang sedang membaca komik kesukaannya. Ternyata dari Rasyid. Dia mengatakan bahwa Icha mulai sekarang harus berhati-hati dengan Anita. Icha pun bertanya kepada Rasyid, kenapa dia memberitahukan hal ini kepada Icha. Rasyid menjawab, bahwa dia tahu hati Icha bukanlah untuknya. Makanya dia tidak memaksakan Icha untuk melanjutkan perjodohan ini, lagi pula Rasyid memiliki jiwa bebas yang tidak

251

Page 252: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

suka dikekang. Icha tidak akan suka dengan sikap Rasyid itu. Makanya Rasyid memberikan kebebasan pada Icha untuk memilih jalannya sendiri.

Icha pun mengerti apa yang harus dia lakukan. Icha berterima kasih atas info yang diberikan tunangannya itu. Meski sempat membuatnya kesal namun sebenarnya Rasyid adalah orang yang baik. Rasyid adalah tempat curhat yang baik. Beberapa kali Icha sempat curhat kepada tunangannya itu. Bahkan sampai masalah dengan Dhanipun Icha mengutarakannya pada Rasyid.

Meski kelakuan Rasyid sedikit bejat dan brengsek, namun saat curhat dengannya Icha merasakan rasa nyaman sebagai seorang sahabat yang sedang menceritakan masalahnya kepada sahabatnya. Makanya meski sangat

252

Page 253: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menjengkelkan namun Icha masih menghargai Rasyid sebagai tunangannya meskipun Icha tak pernah sekalipun menyukai Rasyid.

***Lebaran Idul fitripun tiba. Indonesia

adalah negara satu-satunya yang saat idul fitri dirayakan dnegan meriah seperti ini. Selesai sholat ied, Icha dan keluarga menggelar acara sungkeman. Sebagai keluarga jawa tulen yang masih memegang teguh kebudayaan nenek moyang ada beberapa ritual kejawen yang memang harus selalu dilaksanakan oleh Icha.

Setelah sungkem kepada nenek dan kakeknya, dilanjutkan kepada orang tuannya lalu yang terakhir kakaknya. Icha sebagai anak terkecil tentu mendapat angpao dari nenek dan kakeknya. Selain

253

Page 254: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

itu dia juga masih SMA sehingga wajar jika masih mendapatkan angpao.

Paman, bibi dan rekan kerja ayah ibunya juga datang kerumah. Belum lagi dengan mbk Zullfa dan teman-teman mas Rezza yang lain. Icha dibanjiri salam tempel sana-sini tentunya. Setiap lebaran seperti ini Icha selalu mendapatkan angpao hingga jutaan. Uang itu tentu tidak digunakan Icha dengan sembarangan. Biasanya setelah ini Icha akan membeli gedget yang baru.

Icha memang sangat sering bergonta-ganti smartphone karena memang Icha adalah orang yang mudah bosan dengan alat teknologi terutama handphone. Begitulah kelakuan Icha semenjak dia dikenalkan benda itu oleh orang tuanya.

***

254

Page 255: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Hari lebaran kedua hari ini rencananya keluarga besar yang kemarin sempat berkumpul saat acara buka bersama akan berkumpul lagi dirumah Icha malam ini. Hal ini tentu saja kembali membuat Icha khawatir. Belum lagi yang dikatakan oleh Rasyid beberapa hari yang lalu saat ulang tahun Dhani mengenai Anita. Icha menjadi sengat gugup ketika nanti akan bertemu dengan Anita.

Dan benar saja, saat acara makan malam dirumahnya saat ini, mata Anita tidak pernah memandang Icha dengan tatapan mengenakkan. Dhani selalu berdehem agar Anita menghentikan apa yang dilakukkannya itu kepada Icha yang membuat Icha merasa tidak dirumahnya sendiri.

Saat semua keluarga berkumpul diruang keluarga, tiba-tiba saja Anita

255

Page 256: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berdiri dan menyampaikan sesuatu yang mengejutkan semua orang.

“Wah Icha sama Rasyid sangat cocok ya malam ini” puji Ibu Dhani pada Icha dan Rasyid.

“Anita juga sangat cocok dengan Dhani, sepertinya mereka sudah lama dekat” Tanya Ibu Icha.

“Anita dan saya sudah berteman sejak kecil tante” jawab Dhani.

“Dan kami sudah saling suka sejak kami dekat dari kecil” Jawab Anita menambahkan.

“Owh..., so sweet sekali nit” puji Mas Rezza.

“Ayah, ibu, Om Afri dan tante Fitri, aku minta untuk pernikahanku dengan Dhani dipercepat, tidak masalah jika aku tidak akan serumah dulu dengan Dhani, sambil menunggu Dhani lulus kuliah nanti.

256

Page 257: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Aku juga masih ingin di Australia” kata Anita.

“Kenapa tiba-tiba kamu ngomong kayak gitu Anita?” tanya tante Fitri yaitu ibunya Dhani.

“Karena aku tidak ingin Icha menangaggu hubunganku dengan Dhani.” Jawab Anita dengan sangat jelas. Membuat Dhani dan Icha terkejut mendengarnya.

“Apa maksudmu?” tanya ayah Anita.“Om Afri, aku melihat Icha dan

Dhani tidur bersama saat aku datang kerumah pas ulang tahun Dhani beberapa waktu lalu, padahal Icha kan juga udah punya tunangan yaitu Rasyid, apakah etis jika seorang perempuan yang sudah punya tunangan tidur bersama laki-laki tunangan orang lain?” kata Anita.

257

Page 258: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apa??? Dhani! Icha! Kalian sudah kelewatan! Nenek pikir selama ini kalian berteman, ternyata dibelakang seperti ini kelakuan kalian! Kalian tahu kalian ini akan jadi saudara ipar! Zullfa dan Rezza sudah dijodohkan. Beraninya kalian! Hahhh!” bentak nenek Icha hingga membuat Icha maupun Dhani menjadi takut.

“Mulai sekarang, Icha akan diantar jemput oleh supir yang nanti akan nenek siapkan. Dan untuk Dhani. Afri, sebaiknya kamu siapkan kepindahan anakmu atau minta dia jauhi Icha kalau tidak ingin pindah.

“I... I.. Iya buk...” jawab Ayah Dhani.Sepertinya setelah pertemuan ini

baik Icha maupun Dhani akan terkena masalah yang cukup besar. Bagaimana tidak semua keluarga sudah mengetahui

258

Page 259: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tentang hubungan mereka berdua. Saat ini tidak ada cara lain selain mereka diam karena kalau mereka berbicara, tentu masalah akan bertambah rumit.

***Sekolah kembali dimulai. Seperti

yang dijanjikan nenek Icha bahwa mulai sekarang Icha akan diantar jemput oleh supir dan bodyguard yang akan menjaga Icha yang sengaja disiapkan nenek Icha untuk menghindari Icha berhubungan dengan Dhani lagi. Icha sebenarnya sangat risih sekali. Namun apa boleh buat, dari pada dia tambah kena amuk neneknya, lebih baik dia menurut saja.

Icha bertemu dengan Dhani di lorong loker siswa. Dhani menghampirinya dan dia berniat mengajak Icha bicara. Namun Icha menolaknya. Icha tidak ingin bicara dengan Dhani lagi. Dhani bingung

259

Page 260: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dengan sikap Icha ini yang berubah begitu cepat setelah pertemuan keluarga itu.

“Kamu berani bilang kalo kita saling suka? Gak kan? Kamu diem aja saat Anita bongkar hubungan kita? Kamu bantuin aku saat aku dimarahin nenekku? Gak kan? Udah dehc dari pada masalahnya jadi tambah panjang, dan kalo Anita bakal ngelakuin hal yang lebih dari kemaren sama aku ataupun kamu, lebih baik kita putus aja” kata Icha sambil menutup lokernya.

“Owh jadi gitu? Kamu mau kita putus, oke... kita putus. Puas?” kata Dhani dengan penekanan yang kuat dengan nada kesal Dhani mengatakan hal itu karena melihat sikap Icha kepadanya itu.

“Hahhh... iya, lebih baik kita putus, dan sebaiknya kita berpura-pura tidak

260

Page 261: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saling kenal disekolah ini” jawab Icha lalu pergi meninggalkan Dhani.

***Seharian Dhani tidak ikut berkumpul

dengan Icha dan kawan-kawan, jangankan bicara dengan Icha, bicara dengan Ridwan, Rachman dan Irfan pun tidak. Padahal biasanya mereka selalu menjadai 4 serangkai dikelas. Namun hari ini berbeda.

Ridwan sangat ingin bertanya kepada salah satu diantara Icha maupun Dhani tentang apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Namun sepertinya suasana hati keduanya sedang tidak baik. Makanya Ridwan membiarkannya terlebih dahulu. Mungkin mereka sedang ada masalah pribadi. Pikirnya.

***

261

Page 262: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sudah beberapa hari ini mereka masih belum saling menyapa bahkan baik Dhani maupun Icha sekarang tidak lagi satu kelas. Dhani sengaja menurunkan rangkingnya sehingga sekarang dia diperingkat 54 sehingga dia masuk kekelas B. Saat Ridwan bertanya kepada Dhani kenapa dia sengaja melakukan hal itu, Dhani tidak pernah menjawabnya. Bahkan Dhani tidak pernah lagi menyapa teman-temannya yang dekat dengan Icha. Begitu pula dengan yang dilakukan Icha kepada Dhani.

Dhani sedang berjalan menuju perpustakaan sendirian siang ini. Dia berniat mengembalikan buku yang dia pinjam beberapa hari yang lalu. Saat dia melewati koridor kelas XI IPA, dia berpapasan dengan Icha yang sepertinya juga baru keluar dari ruang perpustakaan

262

Page 263: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

karena membawa beberapa buku. Sesaat mereka saling pandang namun mereka tidak saling menghentikan langkah dan mereka terus berjalan hingga mereka melewati satu sama lain tanpa saling memandang lagi.

Sepertinya mereka benar-benar serius saat ini untuk berpisah. Namun baik Dhani maupun Icha sama-sama meneteskan air mata saat keduanya saling membelakangi setelah mereka berpapasan itu. Icha berusaha menutupi air matanya bagitu pula dengan Dhani. Dia berusaha stay cool saat memasuki ruang perpustakaan. Sementara Icha kembali kekelasnya dengan wajah tertunduk lesu.

263

Page 264: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter VI

“Masa yang Kelam”

Entah sampai kapan mereka berdua akan terus bersikap seperti orang yang saling tidak mengenal satu sama lain padahal mereka ini satu sekolah, satu angkatan bahkan mereka sempat menjalin kasih bersama. Namun kini yang terjadi adalah mereka saling tidak menyapa satu

264

Page 265: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sama lain. Ridwan kini akhirnya tahu masalah diantara keduanya dari ayah Icha.

Ridwan berusaha menyatukan mereka kembali sebelum melakukan tindakan lain untuk membantu permasalahan hubungan mereka. Namun rupanya tak semudah yang disangka Ridwan. Mereka berdua sama-sama keras kepala dan tidak ada yang ingin mengalah satu sama lain.

“Ternyata lebih enak ngelerai Icha yang lagi berantem ama lu dehc Rim, dari pada nyatuin Icha sama Dhani lagi... hahhh” keluh Ridwan.

“Lu ngajak berantem ama gue aja gimana Wan? Rese’ banget lu jadi orang” jawab Ridwan kesal karena ledekannya tadi.

265

Page 266: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dasar nenek lampir, emang gak bisa ya diajak bercanda dikit” kata Ridwan kesal.

“Biar aku aja yang bicara sama Dhani” Sahut Putri.

“Koq kamu sihc sayang?” tanya Ridwan sambil merayu pada Putri.

“Aku punya rencana sayang... tenang aja... hheemm” jawab Putri sambil tersenyum.

***Bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Icha sedang mencari dimana supir yang biasanya menjemputnya, namun tak terlihat disekitar sekolahnya. kemana ya? Pikir Icha. Tiba-tiba saja sebuah mobil sport merah berhenti didepan Icha. Icha hapal betul itu mobil siapa. Seseorang keluar dari dalam mobil itu dan menyapa Icha dengan senyuman.

266

Page 267: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha pun menghela napas panjang ketika dugaannya itu tepat sekali. Rasyid hari ini yang menjemput Icha, memang sedikit mengesalkan karena Rasyid tidak memberitahunya kalau dia akan menjemput Icha hari ini. Rasyid pun menghampiri Icha. Dan mengatakan bahwa neneknya lah yang meminta Rasyid menjemputnya hari ini. Selain itu karena hari ini neneknya Rasyid ingin mengajak Icha kesebuah acara.

Saat Rasyid sedang berbicara dengan Icha, tiba-tiba saja pandangan Rasyid tertuju kesuatu arah dan ekspresinya sangatlah berbeda dari tatapan biasanya. Icha melambai-lambaikan tangannya kewajah Rasyid karena dia terlihat seperti orang yang melamun. Icha pun akhirnya juga ikut menoleh untuk tahu sebenarnya apa yang

267

Page 268: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sedang dilihat oleh Rasyid itu hingga pandangannya seperti terfokus pada satu hal saja.

Saat Icha menoleh, Icha pun terkejut dengan apa yang dia lihat. Rupanya Dhani ada dibelakang mereka. Dhani melihat semuanya, Dhani mendengar semuanya. Pandangan Dhani tidak pernah terlepas dari Rasyid dan Icha. Ekspresi wajah Dhani juga sangat berbeda kepada Rasyid dan Icha. Tatapannya begitu dingin. Icha tidak pernah melihat Dhani memperlihatkan ekspresinya yang seperti itu sebelumnya.

Dhani segera memakai jaket dan helmnya. Lalu dia segera pergi dengan menaiki motornya melewati kedua orangitu dengan kecepatan tinggi. Icha tertunduk sesaat memikirkan apa yang baru saja terjadi. Rasyid menghela napasnya panjang dan memandangi Icha.

268

Page 269: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Rasyid tentu tahu seperti apa perasaan tunangannya itu saat ini.

Rasyid segera mengajak Icha untuk pergi karena mereka sudah ditunggu neneknya Rasyid. Icha pun mengiyakan diapun segera masuk kedalam mobil Rasyid. Dan rasyidpun segera melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah ditentukan oleh neneknya sebelumnya.

***Icha dan Rasyid berdandan sangat

mewah malam ini. Bahkan Icha merasa ini sangat berlebihan. Namun neneknya Rasyid mengatakan tidak apa-apa, Icha malah terlihat sangat anggun dan cantik malam ini. Icha pun hanya menjawabnya dengan senyuman. Sepertinya akan ada acara besar malam ini hingga Icha diundang untuk ikut didalamnya.

269

Page 270: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha dan Rasyid segera memasuki sebuah ballroom disebuah hotel terkenal. Didalamnya sudah banyak orang yang berdandan mewah yang sedang asyik berbincang-bincang satu sama lain. Icha merasa sedikit kurang nyaman karena tidak ada satupun yang dia kenal disini. Rasyid mengatakan bahwa sebaiknya tidak jauh-jauh darinya jika dia merasa tidak nyaman. Icha pun hanya mengangguk saja mengiyakannya.

Icha melihat sebuah banner yang terpasang didekat podium yang bertuliskan “Tender Project Yayasan Bintang Mulya”. Icha tahu itu salah satu yayasan milik neneknya Rasyid yang join venture dengan perusahaan ayahnya. Proyek apa sebenarnya yang sedang ditenderkan saat ini. Icha memasang ekspresi bertanya-tanya saat ini.

270

Page 271: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha hanya memendamnya. Dia pikir sebentar lagi Icha pasti akan tahu karena sepertinya acara akan segera dibuka. Benar saja, nenek Rasyid segera naik podium untuk membuka acara. Rupanya malam ini neneknya Rasyid membuka tender untuk proyek pembukaan sekolah baru di yayasan Bintang Mulya. Icha pun sepertinya merasakan ada sesuatu yang tidak enak disini.

“Ahhh aku lupa memperkenalkan kepada kalian semua, cucuku dan juga tunangannya yang akan memegang yayasan ini selanjutnya setelah aku memutuskan pensiun nanti, Rasyid dan Ifha, kesini nak...” pinta neneknya Rasyid pada kedua orang itu. Icha dan Rasyid pun akhirnya naik ke panggung dekat podium.

Semua tamu memberikan tepuk tangan yang meriah atas munculnya

271

Page 272: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kedua orang itu. Senyum merekah diwajah neneknya Rasyid saat mereka berdua akhirnya muncul di publik. Icha dan Rasyid juga tersenyum sambil menyapa semua tamu yang datang. Meski jujur saja Icha sebenarnya merasa sedikit tidak nyaman harus dilihat oleh orang sebanyak ini.

***Icha saling berbicara dengan anak-

anak para pengusaha yang juga datang keacara tender itu. Sepertinya Icha mulai sekarang harus membiasakan diri seperti ini. Karena saat ini identitasnya sudah banyak diketahui oleh banyak orang. Tiba-tiba saja 2 orang mendatangi Icha saat dia sedang asyik bicara dengan para tamu yang datang.

“Long time no see you Icha...” Katanya menyapa Icha dan membuatnya terkejut dengan kedatangannya.

272

Page 273: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“A... Anita?” Icha terkejut dan tangannya lumayan bergetar saat ini.

“Kamu sudah kenal dengan Anita Cha?” Tanya salah satu dari tamu itu.

“Ahhh iya... dia itu tu...” kata-kata Icha menggantung saat dia melihat Dhani ada dibalakang Anita dan baru saja muncul lalu berdiri disamping Anita.

“Ahhh dia itu tunangannya saudara iparku” jawab Icha sambil tersenyum pada orang yang bertanya padanya itu. Meski sebenarnya dia sangat sakit mengatakan hal itu.

“Owh... Anita, kami tinggal dulu ya, Cha.. duluan ya” kata orang-orang itu meninggalkan Icha dengan Anita dan Dhani.

“Kapan kamu pulang Nit?” tanya Icha mencoba mencairkan suasana.

273

Page 274: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Owh... Dhani tidak bilang sama kamu? Heh’” tanya Anita dengan nada sedikit meremehkan. Icha sangat ingin menjambak orang itu saat ini. Namun dia menahannya karena ini ditempat umum, apalagi ini diacara resmi. Takutnya nama baik neneknya Rasyid akan tercoreng dengan sikapnya itu.

“Aku sudah tidak satu kelas lagi sama dia, lagian kita jarang ketemu sekarang” jawab Icha dengan stay cool.

“Wahhh... rupanya kamu ini cerdas juga ya Cha... aku pikir kamu sama Dhani bakalan tetep menjalin hubungan diam-diam. Diluar dugaan, kalian rupanya sudah putus. Baguslah... aku pulang hanya untuk acara ini, besok aku sudah kembali ke Queensland” jawab Anita.

“Owh... aku sadar diri koq Nit, memang tidak seharusnya juga aku

274

Page 275: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berpacaran dengan orang itu” Jawab Icha membuat Dhani saat ini menatap Icha dengan tatapan bertanya-tanya. Sejak kapan Icha tidak pernah menyebut namanya lagi.

“Hallo Anita... wah long time no see you, when you come here? Wahhh you not call me if you here... “ kata Rasyid menyahut pembicaraan mereka sambil merangkul bahu Icha. Membuat Dhani semakin membelalakkan matanya.

“Why? You wanna walk around with me? I just one day in here, so i don’t have many time to go with you” jawab Anita.

“Aihhh you are very arogant to me, enjoy this night okay” kata Rasyid sambil menarik Icha menghindar dari kedua orang itu.

***

275

Page 276: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Rasyid melihat wajah Icha sangat murung seusai bertemu dengan Anita dan Dhani tadi. Sepanjang perjalanan pulang Icha tidak mengatakan sepatah katapun. Rasyid merasa khawatir dengan keadaan Icha saat ini. Belum lagi nanti jika benar mereka akan menjadi saudara Ipar, Icha pasti akan lebih sering merasa seperti ini.

Rasyid mencoba mencairkan suasana dengan memutar music. Rasyid tahu Icha sangat menyukai music korea. Dia sengaja memilihkan beberapa lagu yang sering didengarkan oleh Icha. Icha terkejut saat sebuah lagu terdengar dari audio mobil Rasyid itu. Sejak kapan Rasyid mulai mnegkoleksi lagu-lagu korea kesukaannya? Tanyanya dalam hati sambil memandangi Rasyid yang speertinya juga menikmati music yang sedang berputar itu.

276

Page 277: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha hanya tersenyum melihat tingkah tunangannya itu. Icha pun akhirnya menunjukkan senyum manisnya, Rasyid yang melirik sesaat ke arah Icha juga ikut tersenyum akhirnya Icha dapat tersenyum lagi. Saat bagian reff dari lagu itu dimulai, Icha ikut bersenandung sesuai dengan rhytme lagu itu.

Ini pertama kalinya Rasyid mendengar Icha bernyanyi. Rasyid lumayan menyukai karakter suara Icha itu. Rasyid pun mengecilkan volume audionya agar dia lebih jelas mendengar suara Icha itu. Icha menoleh kearah Rasyid seolah bertanya kenapa volumenya dikecilkan? Rasyid menghentikan mobilnya dipinggir jalan.

Sesaat dia melihat kearah jam lalu memandang Icha. Lalu melajukan lagi mobilnya. Icha tidak mengerti dengan

277

Page 278: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang dilakukan oleh Rasyid itu. Dia terus saja mendengarkan music yang terus berputar. Rasyid mengeraskan lagi volume audionya. Dan menambah kecepatan mobilnya.

Saat sampai didepan rumah Icha, Rasyid mematikan audionya lalu membukkan pintu untuk Icha. Setelah Icha turun dari mobilnya, Rasyid pun juga ikut turun. Icha meminta Rasyid untuk mampir sebentar. Namun Rasyid menolak, besok dia ada ujian praktek makanya dia tidak bisa mampir malam ini.

“Lain kali kita karaokean ya, nanti kamu ajak aja temen-temen kamu sama Ridwan” kata Rasyid.

“Ahhh??? Karaokean?” tanya Icha penasaran.

278

Page 279: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya, aku lihat suara kamu lumayan bagus, lain kali kita karaokean oke?” jawab Rasyid sambil tersenyum.

“Iya... kapan-kapan saja kalau pas kita ada waktu luang” Jawab Icha membalas senyuman Rasyid.

“Udah, masalah Dhani biar aku sama Ridwan yang mikirin” kata Rasyid membuat Icha terkejut.

“Maksudnya?” tanya Icha.“Tunggu aja tanggal mainnya.”

Jawab Rasyid sambil masuk mobilnya lalu pergi.

Icha masuk kedalam rumahnya, dan kenapa baru jam segini rumah sudah sangat sepi sekali, lampu rumah juga terlihat mati. Icha mengendap-endap masuk kedalam rumahnya sudah seperti maling saja. Dia meraba-raba tembok

279

Page 280: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

rumahnya mencari dimana saklar lampu namun sesaat kemudian...

“SURPRISE.....!!!” seluruh keluarga dan juga teman-teman Icha tiba-tiba muncul dan membawakan kue ulang tahun. Memang belum tepat jam 12 malam, tapi hanya tinggal menghitung waktu lagi ulang tahun Icha.

Semua orang berkumpul di ruang tamu. Icha masih sangat terkejut dengan kejutan dihari ulang tahunnya ini. Genap sudah 17 tahun sekarang umur Icha. Sebuah kue tart rasa coklat kesukaan Icha berjejer dimeja dengan dihias lilin angka 17.

Suara denting jam yang menunjukkan pukul 12 malam sudah berbunyi. Kini saatnya Icha meniup lilinnya. Seperti biasa Icha mengucapkan keinginannya sebelum meniup lilin.

280

Page 281: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Setelah itu ‘Fuhhh’. Seluruh lilin sudah ditiup oleh Icha. Tepuk tangan meriah dari orang-orang terdekat Icha menambah kemeriahan pesta malam ini.

Satu persatu kado Icha buka, ada yang memberi buku tentu saja itu adalah kakaknya. Ayah dan ibunya memberinya handphone baru, Ridwan memberinya mp4 player. Namun ada 1 hadiah yang diletakkan di atas meja dan tidak ada satupun yang menyerahkan padanya. Kado berbentuk persegi panjang itu dibalut oleh kertas kado berwarna biru dengan pita kecil diatasnya.

Orang tua Icha dan juga mas Rezza hanya menghela napas. Sepertinya mereka tahu yang memberi kado itu untuk Icha. Bagaimana pun juga Icha sudah melewati banyak cobaan dengan orang itu, mas Rezza tahu Icha tidak mungkin

281

Page 282: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

semudah itu melepaskan dia yang telah membuat hari-hari Icha kembali bersinar cerah.

Mas Rezza meminta Icha untuk segera membuka kado itu. Icha merasa ragu-ragu saat akan mengambil kado itu. Namun Icha juga penasaran dengan isi dari kado itu. Apakah ini dari Dimas atau Dhani? Pertanyaan itu yang ada dikepalanya sekarang. Namun Dimas ada disini saat ini. Dimas juga masih memegang kadonya. Jadi pasti...

Icha membuka kado itu perlahan-lahan, sedikit demi sedikit isi dari kado itu sudah terlihat. Icha terkejut saat membuka kado itu dan mengetahui apa isi didalamnya. Air mata Icha sudah siap untuk jatuh saat ini. Bagaimana tidak dugaannya benar bahwa kado itu dari Dhani.

282

Page 283: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Cha...” panggil mas Rezza mencoba menyadarkan Icha.

“Aku gak apa-apa mas...” Icha masih tertunduk sambil memandangi isi kado itu yang ternyata adalah foto mereka berdua. Foto itu diambil saat Icha dan Dhani pergi ke Bromo. Foto yang berlatarkan sunrise di puncak gunung Bromo sekitar 4 bulan yang lalu mengingatkan kembali kenangan indah mereka berdua dulu.

#Flashback“Hati-hati, sabarlah sedikit, bentar

lagi sampai dipuncak, sepertinya akan bersamaan dengan sunrise, ayo semangat!” Kata Dhani menyemangti Icha yang ada di anak angga dibawahnya.

“Iyap ayoooo semangataaaaa.....!” Icha menyusul Dhani dengan cepat.

283

Page 284: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Akhirnya kini mereka sudah sampai di puncak gunung Bromo. Terlihat kawah gunung itu yang sangat dalam dan mengeluarkan asap pertanda bahwa didalamnya pasti sangat panas. Dugaan Dhani benar bahwa tak lama setelah mereka sampai dipuncak sunrise muncul. Pemandangan yang benar-benar indah dipagi itu. Meski dingin menyelimuti mereka tapi kebahagiaan atas kebersamaan mereka itu tiada bandingnya.

“Kita foto ya...” ajak Dhani sambil mengeluarkan kameranya dari dalam tas dan 1..., 2..., 3... jepret. Foto mereka terabadikan dalam kamera itu dengan latar sunrise digunung Bromo.

#Flashback EndIcha berlari menuju kamarnya.

Semua tamu terdiam saat tahu kondisi

284

Page 285: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha saat ini. Apalagi Ridwan, dia paham betul seperti apa perasaan Icha saat ini. Ridwan menahan mas Rezza yang ingin menyusul Icha kekamarnya. Ridwan mengatakan, sebaiknya kita biarkan Icha sendiri dulu. Perasaannya sedang tidak baik untuk diganggu saat ini.

***Sebenarnya sebelum itu, Putri

mengatakan sesuatu pada Dhani sebelum acara kejutan ulang tahun Icha malam ini. Putri yang hadir malam itu dan melihat reaksi Icha seperti itu, dia menjadi merasa bersalah. Karena perbuatannya sahabatnya itu menjadi seperti itu. Dia tidak memikirkan resikonya akan seperti ini. Seharusnya memang dia tidak meminta Dhani melakukan ini.

#Flashback

285

Page 286: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ngapain ngajakin aku kesini Put? Aku gak punya banyak waktu” kata Dhani ketus tanpa menatap Putri sedikitpun.

“Aku tahu Dhan... kamu gak pernah sampai hati ngomong kayak gitu kan... hehehem” Putri tersenyum karena dia tahu isi hati Dhani yang sebenarnya.

“Kamu cuma mencoba membuktikan kamu bisa sendiri tanpa Icha. Aku juga tahu kamu yang paling terluka disini, kamu mencintai Icha melebihi rasa sayang Icha sama kamu, tidak ada yang tahu perasaanmukan, makanya kamu bersikap seperti ini, kamu hanya sedang mengalami perang dengan batinmu sendiri, jangan mencoba untuk menghentikan perang dengan memenangkan perasaanmu yang begitu emosianal, tapi cobalah untuk berusaha bertahan. Bertahan dan lihatlah, apa

286

Page 287: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kamu bisa melewati masa perang itu atau tidak.” Kata Putri memberi nasehat pada Dhani. Dhani mulai melunakkan pandangannya dan dia berani menatap Putri saat ini yang sedang tersenyum padanya. Putri tahu nasehatnya bisa mulai diterima oleh Dhani. Padahal Putri sangat tahu Dhani dan Icha itu memang satu paket keras kepalanya. Tapi Putri tahu, Dhani tidak akan terus-terusan memenangkan perasaan egonya dalam dirinya.

“Iya put, kamu lebih tahu aku dan Icha, sama halnya Ridwan” kata Dhani lirih.

“Ehm... aku tahu kamu cukup pintar untuk memahami ini, jadi bertahan dan lihat saja apa yang aku dan Ridwan akan lakukan. Malam ini kamu tahukan Icha ulang tahun?” tanya Putri.

287

Page 288: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku lebih ingat dari siapapun” jawabnya.

“Aku sudah menduga kamu bakalan jawab kayak gitu. Kamu gak ada rencana ngasih hadiah sama Icha?” tanya Putri lagi.

“Aku sudah siapin hadiah buat dia, foto perjalanan kita terakhir di Bromo waktu itu, aku... hanya aku yang nyimpen foto itu, padahal beberapa kali Icha minta tapi tidak aku kasih, foto itu hanya ada satu, aku sudah mencetaknya menjadi 2, filenya sudah aku buang, salah satu foto ada padaku, dan satunya lagi rencananya pengen aku kasih buat dia sebagai kenangan terakhir” jawabnya.

“Ehmmm aku mengerti, aku yakin kamu gak akan bisa ke pesta kejutan malam ini, jadi titipkan saja sama aku, aku akan diam-diam membawanya dan

288

Page 289: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menumpuknya di tempat kado.” Jawab Putri memberi sedikit harapan pada Dhani.

Dhani pun mengangguk dan meminta untuk bertemu dengan Putri sehabis magrib ditaman dekat sekolah untuk memberikan kado Dhani pada Icha nanti malam. Meski sangat sedih tidak dapat hadir dalam pesta kejutan ulang tahun Icha malam ini, setidaknya kadoitu sudah mewakili kehadirannya disana. Lagi pula kalau Dhani datang, ceritanya akan lain lagi nanti. Dia lebih baik tetap bertahan dan melihat saja apa yang akan terjadi nanti dengan rencana Putri dan Ridwan. Benar, saat ini Dhani hanya sedang dilanda perang dalam dirinya sendiri antara mempertahankan Icha atau melepasnya begitu saja sebagai sebuah kenangan indah, itulah sebabnya sampai

289

Page 290: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saat ini Dhani tidak pernah lagi berbicara dengan Icha maupun teman-teman Icha yang lain. Benar kata Putri, tidak selamanya Dhani akan memenangkan egonya, kini dia benar-benar mulai luluh dan mulai berpikir jernih untuk kelanjutan hubungan mereka nantinya. Tapi tidak untuk saat ini, Dhani masih menunggu waktu yang tepat untuk kembali kesisi Icha dengan alasan yang benar dan tepat pula.

#Flashback EndIcha menangis sepanjang malam

didalam kamarnya. Dia tidak tahu bahwa Dhani masih memikirkannya dan masih mengingat bahwa ini ulang tahun Icha serta memberikan kado kenangan terindah mereka berdua saat mereka masih bersama dulu. Icha terus memeluk foto itu dalam tidurnya. Icha beberapa kali

290

Page 291: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memandangi foto itu. Icha membalik foto itu dan menemukan sebuah tulisan dibelakangnya.

‘Untuk orang yang aku sayang yang berulang tahun hari ini, ku ucapkan selamat ulang tahun sayangku... maaf tidak bisa hadir dalam hari bahagiamu ini. Tapi doaku agar kamu selalu dalam kebahagiaan dan berada dilindungan yang kuasa selalu tertuju padamu, semoga kamu suka dengan kado ini. Love U’’

Air mata Icha makin deras mengalir setelah membaca pesan dari Dhani itu. Tangisan Icha juga semakin kencang. Mas Rezza yang berada diluar kamar Icha bisa merasakan sakit yang dirasakan oleh adiknya itu. Mas Rezza pun tak bisa berbuat banyak. Mas Rezza hanya membiarkan adiknya meluapkan apa yang selama ini dia pendam.

291

Page 292: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sakit, pasti. Perpisahan semacam itu tak pernah diduga dan terbayangkan oleh mereka berdua. Mas Rezza tahu bahwa Icha dan Dhani akan menanggung akibat dari pernikahannya dengan Zullfa, kakak Dhani. Bukannya mengorbankan adiknya sendiri demi perjodohannya dengan Zullfa. Mas Rezza tidak mungkin membantah ayah dan ibunya termasuk nenek dan kakeknya.

Rezza akhirnya meninggalkan kamar Icha dan membiarkan adiknya dalam kamarnya sampai dia tenang dulu. Meski jujur saja Rezza tak akan tidur nyenyak malam ini. Rezza tahu adiknya itu pasti akan menangis semalaman.

Kenangan itu kembali terlintas dipikiran Icha malam ini, begitu banyak memori dalam otakya yang berputar kembali seolah ingin mengulang apa yang

292

Page 293: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

telah terjadi. Sosok Dhani lah yang selama ini mengisi hari, hati dan pikirannya.

Saat Dhani menyelamatkannya dari siraman air kotor yang akan mengenainya karena Rima adalah kenangan yang paling membuat Icha gelisah. Hal itulah yang mendasari kedekatan mereka saat itu. Selain itu Dhani juga telah berjasa mempersatukan Icha dengan sahabat lamanya yang pernah memusuhinya.

#FlashBack“Kamu gak apa-apa Cha?” Tanya

Dhani pada Icha yang tursungkur dilantai karena terkejut.

“Dhan, kamu koq sampai kayak gini sihc? Ahhh kamu... seragam kamu jadi kotor gini...” kata Icha sambil menatap Dhani dan airmatanya kini sudah hampir jatuh seakan masih tak percaya Dhani menyelamatkannya.

293

Page 294: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***Dhani sudah berganti pakaian

training sekolah saat ini. Dia tidak akan menggunakan seragamnya yang basah dan juga kotor seharian ini. Dia juga sudah mendapatkan izin dari guru untuk tidak memakai seragamnya. Icha membungkus seragam kotor Dhani dalam sebuah kantong plastik.

“Biar aku cuciin, semua ini salahku” Kata Icha pada Dhani.

“Ehmm aku rasa itu bayaran yang cukup hehehe” jawab Dhani sambil tertawa.

“Kenapa kamu nyelametin aku kayak gitu?” tanya icha serius pada Dhani.

“Gak ada apa-apa, rasanya sayang kalau baju kamu yang basah, ck...” Jawabnya sambil mengedipkan sebelah matanya pada Icha lalu meninggalkannya.

294

Page 295: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha merasa keheranan dengan sikap Dhani itu.

“Alasan macam apa itu... wah... hahhh... ehmm tapi cukup cool juga sikapnya, ehmmm gayanya juga lumayan kalau lagi dilihat begini” kata Icha bergumam pada dirinya sendiri sambil memandangi Dhani dari belakang.

#FlashBack endItulah saat pertama kali Icha mulai

dekat dengan Dhani. Dhani merebut semua perhatian Icha hingga 2 hari 2 malam Icha tidak bisa tidur memikirkan Dhani yang begitu memperhatian dengan Icha mampu mengalahkan perasaan Icha kepada Dimas.

Icha benar-benar berani mengambil keputusan yang sangat berat juga karena Dhani yang selalu mendorongnya dan mendukung semua keputusan yang dia

295

Page 296: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

buat.Ingatan Icha kembali lagi saat Dhani membantunya untuk bersatu lagi dengan Rima menyelesaikan kesalahpahaman mereka berdua.

#Flashback“Rim, Icha itu sama sekali gak ada

maksud ngedeketin Dimas lagi, dia udah ikhlas jika Dimas sama kamu, Icha juga sudah mulai ngelupain perasaanya pada Dimas, pelukannya saat itu karena Icha memang tahu Dimas masih menyukainya tapi Icha tahu dia tidak ingin dan tidak bisa kembali bersama Dimas”

“Cihhh bullshit banget tau gak”“Icha masih pengen temenan sama

kamu Rim... Icha masih nyimpen semua barang-barang ini, ini adalah barang-barang yg kalian koleksi saat masih bersahabat dulu kan?” kata Dhani sambil

296

Page 297: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menunjukkan beberapa benda yang berada dalam sebuah kotak itu.

“Aku minta maaf karena sempet gak jujur sama kamu Rim... aku nyesel... “lanjut Icha dengan wajah memelas,

“Icha mencoba menjelaskan semuanya sama kamu, cuma tanggapan kamu selalu negatif, Icha mencoba meminta maaf, Rim...” tambah Dhani.

“Beneran Cha?” tanya Rima“Heem... maafin aku ya Rim...”

jawab Icha.“Masalah Dimas, aku yg akan urus

Rim, biar dia gak deketin Icha lagi, aku janjiin itu, jadi aku minta jangan musuhin Icha lagi dong....” pinta Dhani.

“Ya dehc... gue maafin lu Cha... ya udah gue juga mau putusin Dimas, jadi kita gak ada yg milikin Dimas mulai sekarang” jawab Rima.

297

Page 298: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jadi kamu maafin aku Rim?” tanya Icha.

“Heem...” jawab Rima sambil mengangguk.

“He’em... Icha aja nih yg minta maaf?” sindir Dhani.

“Iya iya... Cha gue juga minta maaf ya udah salah paham segitu lamanya sama lu”

“Iya Rim, santai aja...” jawab Icha sambil tersenyum.

“Lagi?” sindir Dhani lagi.“Apaan lagi sihc?” Tanya Rima kesal

sambil memandang Dhani.“Lu kan udah bikin seragam gue

kotor... huuuhhh lu tuh ya, jangan bilang lu lupa -_-“ kata Dhani kesal pada Rima.

“Owhhh masalah itu... Iya Iya... maafin gue”

#Flashback End

298

Page 299: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha mendapatkan lagi sahabatnya karena Dhani. Dia bisa dengan mudah dan cepat melepaskan Dimas yang selama ini Icha anggap sebagai hal yang paling sulit dalam hidupnya. Icha mendapatkan banyak hal membahagiakan dengan Dhani termasuk saat Dhani mengungkapkan perasaannya pada Icha berulang kali.

#Flashback“Cha... Kamu udah bener-bener

ngelupain Dimas?” tanya Dhani ragu-ragu.“Heem... wahhh aku bener-bener

bahagia dan lepas sekarang, makasih ya?” jawab Icha sambil tersenyum dan bersandar pada pundak Dhani.

“Cha... aku sayang sama kamu...” kata Dhani.

“Ehmm???” Icha terkejut dan menatap Dhani dengan tatapan tidak percaya.

299

Page 300: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Anggap aja gak denger dehc..” kata Dhani sedikit kesal.

“Hahahahahahaha... ampun... iya iya... aku tahu koq” Jawab Icha sambil memeluk Dhani. Dhani terkejut dengan hal itu namun dia juga bahagia. Dia tahu maksud dari pelukan itu, meski setelahnya Dhani tidak menjelaskan status hubungan mereka hingga pada pesta perayaan ulang tahun sekolah mereka.

#Flashback EndIcha akhirnya tertidur sambil

memeluk foto pemberian Dhani itu, dia terus menangis dalam tidurnya dan selalu menyebut Dhani dalam tidurnya. Mas Rezza masuk kamar Icha untuk mematikan lampu kamar adiknya itu dan melihat adiknya yang tidur tidak pada bantalnya. Mas Rezza sangat tahu Icha sangat terluka saat ini. Mas Rezza

300

Page 301: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

meletakkan foto yang dipeluk oleh Icha itu didekat lampu tidur kamar adiknya itu. Sesaat mas Rezza melihatnya, senyuman adiknya dalam foto itu sungguh sangat tulus dan manis. Dia melihat keadaan Icha saat ini sungguh berbeda 180 derajat.

Mas Rezza memapahkan kepala adiknya agar berada dibantal, mas Rezza juga melepaskan sepatu Icha lalu menarikkan selimut agar menutupi tubuh adiknya. Mas Rezza membelai rambut adiknya itu agar tidurnya tenang malam ini. Lalu mas Rezza keluar kamar dan mematikan lampu utama kamar Icha dan menutup pintu kamarnya.

***Ridwan membunyikan klakson

motornya saat dia sampai didepan rumah Icha pagi ini. Karena Ridwan tahu nenek dan kakeknya Icha sudah pulang,

301

Page 302: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

makanya Icha bisa berangkat tanpa supir dan bodyguard yang merisihkan itu. Tiba-tiba saja Ridwan dikejutkan dengan penampilan Icha hari ini.

Ridwan menghela napasnya panjang. Dia tahu pasti Icha semalaman menangis sampai tertidur. Terbukti mata Icha hari ini bengkak dan sembab. Icha juga terlihat beberapa kali masih terisak. Ridwan hanya bisa membiarkannya saja. Ridwan tahu Icha pasti sangat terluka setelah apa yang terjadi semalam.

Saat Icha baru saja naik kemotor Ridwan tiba-tiba ada sebuah motor yang tidak asing bagi Ridwan dan Icha melintas mendahului mereka. Motor itu melaju dengan kecepatan tinggi hingga disusulpun sepertinya tidak akan tersusul. Ridwan menghela napasnya lagi. Karena dia tahu siapa yang tadi lewat.

302

Page 303: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Masih mau masuk sekolah?” tanya Ridwan.

“Emangnya kenapa sampek aku harus gak masuk sekolah?” tanya Icha dengan suara sengaunya.

“Ya udah... resiko ditanggung penumpang” kata Ridwan sambil memakai helmnya. Lalu melajukan motornya untuk berangkat sekolah.

***Icha disambut dengan teman-

temannya yang menganga melihat penampilan Icha hari ini. Apalagi Putri yang terlihat begitu mengkhawatirkan keadaan Icha hari ini. Semua teman-teman Icha menanyakannya apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Icha hanya tersenyum sebagai jawabannya bahwa dirinya baik-baik saja.

303

Page 304: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani terlihat dilapangan basket dengan teman-temannya yang lain sedang bermain dengan bola basket. Setelah Dhani memasukkan bola basket yang ada ditangannya itu kedalam ring dengan tepat sasaran, Dhani menoleh kearah Icha. Icha pun hanya memandangi Dhani yang juga sedang melihatnya sekarang. Namun tak lama kemudian Dhani kembali fokus pada permainan basketnya.

“Cihhh pagi-pagi udah main basket aja tuh anak, gak ngerti apa gara-gara hadiahnya semalem kamu jadi kayak gini ihhhh nyebelin banget sihc si Dhani sekarang” kata Putri kesal pada Dhani.

Icha pun mengatakan pada Putri untuk membiarkannya saja. Lagi pula ini baik untuk hubungan keluarga mereka.

304

Page 305: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Semakin kita saling menjauh, semakin mudah untuk kami saling melupakan satu sama lain” lanjut Icha.

“Rasamu tidak akan bertepi di Roma mu...” Sahut seseorang.

Icha menoleh untuk tahu siapa yang bicara itu. Rupanya Rasyid datang kesekolahnya. Sambil memberikan rangkaian bunga, kue tart berwarna biru dengan tulisan “Happy Birthday Icha” diatasnya dihias lilin berangka 17. Tak lupa 2 buah kotak juga diberikan Rasyid padanya.

“Kenapa 2?” tanya Icha.“Suaramu sengau banget, habis

nangis yah??? Hehehehe... dasar... gitu aja nangis, yang 1 dari nenek, yang satu dari aku, nenek ngajak kamu makan malam nanti, tapi ngelihat keadaanmu gini, aku cancel dahc...” kata Rasyid.

305

Page 306: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ahhh gak apa-apa koq, nanti aku kompres dulu, biar cepet kempes, gak enak cancel acara nenek. Bilangin aku nanti dateng” jawab Icha.

“Oke dehc... kalo kamu maksa. Hey Dhan...” Sapa Rasyid kepada Dhani yang masih bermain basket sambil melambaikan tangannya. Lalu Rasyid meninggalkan Icha dan pergi menghampiri Dhani.

Dhani dan Rasyid terlihat sudah sangat akrab. Rasyid pun ikut bermain basket dengan Dhani. Icha masih mengamati mereka berdua. Dhani terlihat bersikap biasa saja pada Rasyid. Layaknya mereka sudah berteman lama.

***Bel istirahat berbunyi. Icha menuju

kantin untuk membeli es batu. Lalu dia membawanya kembali kekelas. Saat dia

306

Page 307: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akan kembali kekelas, dia berpapasan dengan Dhani yang sedang berjalan dan bercanda dengan teman-temannya. Dhani tak sedikitpun memperhatikan Icha.

Setelah Dhani jauh melewati Icha yang masih terpaku ditempatnya, Icha menoleh dan melihat kearah Dhani. Tak disangka Dhani sekarang berjalan paling akhir, dan kini Dhani berbalik memandang kearah Icha. Dhani hanya memandang Icha tanpa ekspresi. Sebelum akhirnya Dhani berbalik lagi dan melanjutkan jalannya menyusul teman-temannya.

Icha yang mengetahui Dhani yang akan pergi meninggalkannya lagi, segera berlari menuju kearah Dhani. Dengan sigap Icha memeluk Dhani dari belakang hingga menghentikan langkah Dhani. Icha memeluk Dhani dengan sangat erat. Dhani hanya menghela napas panjang

307

Page 308: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saat dia sadar bahwa Icha sedang memeluknya saat ini.

Suara isakan terdengar oleh telinga Dhani. Dhani kembali menghela napasnya. Rasanya ingin sekali Dhani berbalik saat ini dan membalas pelukan Icha saat ini. Namun Dhani berusaha menahan dirinya. Dhani sadar bahwa dia saat ini masih menyukai dan menyayangi Icha. Hanya saja Dhani tidak ingin Icha dalam masalah lagi.

Semua ini Dhani lakukan bukan semata-mata dia tidak sayang lagi pada Icha, justru sebaliknya, dia tidak ingin Icha menjadi korban lagi. Sudah cukup dia saja yang menahannya saat ini. Dengan begini, Anita tidak akan menganggu Icha lagi. Icha juga tidak perlu mendapat amukan dari neneknya.

308

Page 309: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha tak ingin melepaskan pelukannya dari Dhani. Suara isakannya semakin jelas terdengar oleh Dhani saat ini. Dhani memberanikan diri untuk melepaskan tangan Icha dari tubuhnya. Saat tangan Icha benar-benar terlepas, Icha terkejut kenapa Dhani seperti itu padanya.

Tanpa mengatakan sepatah katapun Dhani meninggalkan Icha sendirian. Dia berjalan menuju kearah kantin menyusul teman-temannya yang sudah meninggalkannya sejak tadi. Dhani tak tahu Icha semakin menangis karenanya.

Icha jatuh tersungkur dilantai. Ridwan melihat Icha dari kejauhan dan dia hanya bisa menghela napasnya melihat kelakuan sahabat sekaligus saudaranya itu. Ridwan segera menghampiri Icha dan memintanya untuk segera berdiri.

309

Page 310: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku masih sayang sama dia Wan... hiks hiks” air matanya terus menetes

“Kenyataannya?” Tanya Ridwan.“Dia juga masih sayang sama aku,

tapi... hiks hiks”“Jangan memperjuangkan sesuatu

yang sudah dimiliki oleh orang lain, hasilnya akan sia-sia saja” Jawab Ridwan.

***Icha sedang menatap layar

handphonenya saat ini, berharap handphonenya berdering dan nomor Dhani yang muncul. Meski sebenarnya Icha sangat tahu hal itu sungguh tidak mungkin terjadi. Icha setaip hari melakukan hal yang sama berharap Dhani akan sedetik mengingatnya dan beritikad baik ingin memperbaiki hubungan mereka. Namun kenyataannya tidaklah seperti yang dia harapkan. Icha sadar

310

Page 311: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dengan yang tadi terjadi disekolah mengenai dirinya dan Dhani.

Icha sudah tidak tahan lagi dan segera memencet nomor panggilan cepatnya nomor 1 dan keluarlah foto Dhani dalam panggilan itu. Icha benar-benar memberanikan diri untuk menelpon Dhani saat ini. Icha ingin memastikan perasaan Dhani saat ini untuknya. Maka dari itu Icha memberanikan diri menelpon Dhani. Lagipula neneknya juga tidak ada dirumahnya, jadi dia aman saja.

Panggilan itu tidak dijawb oleh Dhani. Dhani tahu bahwa Icha menelpon, foto Ichapun terpasang saat panggilan itu masuk di handphone Dhani. Meski sangat ingin mengangkatnya Dhani mengurungkan niatnya dan melanjutkan membaca komiknya.

311

Page 312: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Lama-lama Dhani risih juga, dia ingin tahu apa yang ingin Icha katakan padanya hingga dia menelponnya berulang kali seperti itu. Tapi Dhani tidak ingin Icha terkena masalah lagi, dan akhirnya Dhani berniat mengangkatnya namun Dhani akan berpura-pura yang mengangkat bukanlah dirinya.

“Hallo Assalamualaikum” katanya mengangkat panggilan Icha.

“Wa’alaikumsalam... akhirnya kamu ngangkat telponku juga”

“Maaf, ini siapa ya?” tanya Dhani sambil menahan sakit didadanya.

Hati Icha saat ini seperti ditusuk pedang yang sangat tajam. Icha seakan tidak percaya dengan yang baru saja dia dengar. Dhani bertanya ‘Ini siapa’ padanya yang jelas-jelas Dhani tahu

312

Page 313: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bahwa itu dia. Icha berusaha tenang dan menjawab pertanyaan Dhani itu.

“Aku... Icha, anak kelas XI IPS 1” Jawab Icha sambil menahan tangisnya.

“... , owh iya ada apa ya?” Sejenak Dhani terdiam mendengar jawaban Icha itu.

“Dhaninya lagi keluar beli makanan Cha... ini Indra anak kelas XI IPS 2, dia lagi dirumahku Cha, ada pesan buat Dhani?” lanjutnya berpura-pura dia bukan Dhani.

“Iya, sampaikan sama dia, aku telpon, cuma mau mastiin perasaannya sama aku, dia pernah janji gak akan bohoongin aku, aku menagihnya sekarang” jawab Icha sambil terus menahan tangisnya, dia tahu itu bukanlah Indra, tapi Dhani sendiri yang berpura-pura. Icha sangat tahu Dhani berusaha

313

Page 314: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menghindarinya saat ini. Icha mengikuti permainan Dhani saja saat ini.

“Owh... iya... ehmm nanti aku sampaikan sama Dhani kalau dia sudah balik ya Cha...” jawab Dhani mengakhiri pembicaraan.

Icha menutup telponnya dan melempar Handphonenya dengan keras hingga casing belakang, batrai dan mesinnya terlepas. Mas Rezza mendengar ada benda jatuh dari kamar Icha dia pun segera masuk kamar Icha dan melihat Icha terlihat menangis dan sangat kesal. Mas Rezza melihat handphone Icha tergeletak dilantai. Mas Rezza hanya menghela napasnya dan pergi mengambil handphone Icha itu lalu memasangkanya lagi. Mas Rezza menghidupkan handphone Icha untuk mengetahui apa yang terjadi hingga membuat Icha seperti itu. Karena

314

Page 315: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tidak biasanya Icha melempar handphone nya sampai seperti itu.

Mas Rezza malihat panggilan terakhir Icha adalah kepada Dhani. Mungkin mas Rezza tak perlu menanyakan apa yang baru saja terjadi. Mas Rezza hanya meletakkan handphone Icha dimeja belajarnya lalu meninggalkan adiknya yang sedang kesal itu. Mas Rezza tidak tahu lagi bagaimana menghibur adiknya itu.

“Waktu... waktu Cha... yang kamu perluin Cuma waktu sampai kamu nemuin sendiri cara buat neglupain perasaan mu sama Dhani. Aku yakin kamu adikku yang paling kuat. Waktu Cha... waktunya akan datang.” Ucap mas Rezza dari luar kamar Icha.

***

315

Page 316: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sudah berbulan-bulan sejak mereka putus, Icha dan Dhani tidak pernah saling sapa sampai sekarang. Dhani juga tidak pernah masuk kelas unggulan. Peringkatnya diujian bulanan stuck ditempat di peringkat 54. Icha tahu Dhani sengaja melakukannya. Karena Icha tahu kemampuan Dhani yang sebenarnya.

Sebentar lagi akan diadakan UKK alias Ujian Kenaikan Kelas. Icha mulai disibukkan dengan seluruh tugas sekolah yang menumpuk. Setidaknya dengan banyaknya tugas dia bisa sedikit melupakan Dhani.

Beberapa kali Icha berniat men DC kontak BBMnya, namun dia urungkan. Dia masih ingin mendengar kabar Dhani setidaknya dari kejauhan. Setidaknya status yang dibuat oleh Dhani sudah mewakili kehadiran Dhani bagi Icha.

316

Page 317: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Makanya dia tidak menghapus kontak Dhani di BBMnya.

Icha terlihat sedang mengerjakan soal matematika sambil mendengarkan lagu korea kesukaannya. Untuk mata pelajaran yang berbau hitung-hitungan Icha tidak dapat konsentrasi jika tidak didampingi dengan music. Padahal beberapa kali mas Rezza sudah mengetuk-ketuk pintu kamar Icha untuk mengecilkan volume lagunya, namun tidak dihiraukan oleh Icha.

Saat waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Icha segera menutup bukunya dan merapikan buku yang akan dia bawa besok kesekolah lalu memasukkannya kedalam tasnya. Tak lupa Icha mematikan lampu belajarnya. Sebelum pergi tidur seperti biasa dia menyikat giginya dan berganti baju tidur.

317

Page 318: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha mematikan lampu kamarnya dan hanya menyalakan lampu tidurnya saja. Sebelum benar-benar lepas landas kealam mimpi, Icha tak lupa menyalakan alarmnya agar berbunyi tepat jam 2 malam. Lalu Icha segera menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Terlihat di atas meja dekat tempat tidur Icha ada sebuah figura yang berisi fotonya dengan Dhani yang pernah Dhani berikan saat ulang tahunnya. Foto itulah yang menemani Icha selama ini, meski Dhani tidak pernah lagi datang dalam hidupnya.

***‘Dhani... Dhani... bangun Dhan...

jangan tinggalin aku...’Tiba-tiba saja Icha terbangun

dengan keringat yang bercucuran. Mimpi apa dia barusan? Pikirnya. Dia menoleh

318

Page 319: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kearah jamnya. Baru jam 2 kurang ¼ , rupanya. Icha segera mematikan alarmnya dan mengubah jam bunyinya menjadi jam 5 pagi.

Icha segera bangun dan pergi mengambil air wudhu untuk segera sholat tahajud. Biasanya dulu Icha selalu menelpon Dhani untuk membangunkannya ikut sholat malam. Namun semenjak mereka putus, Icha tidak pernah lagi melakukannya.

Sebelum sholat, Icha kembali memikirkan lagi tentang mimpinya. Dia seperti sedang mengantar Dhani yang dibawa kerumah sakit tak berdaya. Didalam mimpinya terlihat Dhani berlumuran darah. Icha menggeleng-gelengkan kepalanya berharap mimpinya itu hanya bunga tidur saja.

319

Page 320: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Seusai sholat tahajud, Icha kembali tidur lagi, sebelum tidur dia berdoa agar Dhani selalu dalam lindungannya. Agar mimpinya tadi tidak pernah terjadi kepada Dhani. Icha seperti punya firasat yang tidak enak kepada Dhani.

***Beberapa hari ini Icha terlihat

sangat gelisah. Dia selalu diam-diam menanyakan keadaan Dhani kepada teman sekelasnya. Hal itu Icha lakukan karena Icha masih mengkhawatirkan mimpinya itu akan menjadi kenyataan suatu saat nanti.

Rupanya itu hanya perasaan Icha saja. Dhani terlihat sehat segar bugar tanpa cacat sedikitpun. Dhani bahkan masih sempat bermain basket beberapa kali.

320

Page 321: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha merasa bersyukur jika dia dalam keadaan baik-baik saja. Berarti Icha tidak perlu mengkhawatirkan Dhani lagi. Mungkin itu hanya bunga tidur Icha saja dan dia tidak perlu mengkhawatirkannya lagi.

***Beberapa malam terakhir sebelum

sholat tahajud Icha selalu terbangun dijam yang sama. Dan selalu mimpi hal yang sama seperti sebelumnya. Icha merasa ada yang aneh dengan mimpinya itu. Dia mencoba menanyakan kepada kakaknya mengenai hal yang dia alami.

“Mas, masa’ iya aku mimpi beberapa hari ini sama mulu’?” tanya Icha.

“Emang kamu mimpiin apa sihc?” tanya mas Rezza sambil baca bukunya.

321

Page 322: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Mimpiin Dhani... kecelakaan mas...” Kata Icha lirih. Takut kalau ayah dan Bundanya tahu ataupun mendengarnya.

“Hush... kamu ini ngomong apa sihc! Doain orang jelek banget” bentak mas Rezza.

“Yeee... udah dibilangin itu mimpi mas... M-I-M-P-I!” jawab Icha dengan penekanan diakhir kata-katanya.

“Emang jam berapa kamu mimpi nya?” tanya mas Rezza lagi.

“Aku selalu kebangun di jam yang sama, sekitar jam 2 kurang ¼ an lah mas...” jawab Icha.

“Ehh??? Ahhh bunga tidur aja kalee Cha... udah pergi belajar sana... minggu depan ujian kan... jadi juara umum tahun ini... katanya mau masuk UI” jawab mas Rezza.

322

Page 323: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Yee... ngeledek... liat aja ya nanti... wleppp..” kata Icha sambil meletin masnya yang pergi ninggalin dia duluan.

Icha pun akhirnya masuk kedalam kamarnya untuk belajar. Icha sebenarnya masih memikirkan mengenai mimpinya itu. Namun dia meyakinkan dirinya tidak akan terjadi apapun pada Dhani.

Pikirannya harus fokus kepada UKK nya. Dia harus menjadi juara umum tahun ini. Hal itu untuk menunjang penilaiannya agar bisa masuk tanpa tes ke FH UI dengan mudah yang menjadi idolanya selama ini.

Sementara itu, mas Rezza sedang gelisah didalam kamarnya setelah mendengar cerita dari adiknya. Mas Rezza lumayan mengerti mengenai firasat-firasat, terutama firasat dari mimpi. Kakek buyutnya yang mengajarkannya sebelum

323

Page 324: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kakek buyutnya meninggal sekitar 5 tahun yang lalu.

Mas Rezza tahu mimpi yang dialami oleh adiknya itu bukan mimpi biasa. Apalagi jika melihat waktu mimpi itu sangat jelas bahwa mimpi itu merupakan firasat buruk.

“Pasti akan terjadi sesuatu antara Icha dan Dhani. Wahhh gimana ini...” kata mas Rezza pada dirinya sendiri sambil mondar-mandir dikamarnya.

Mas Rezza tentu tidak akan mengatakan itu adalah firasat buruk kepada Icha. Karena hal itu akan menganggu belajar adiknya nanti. Sehingga mas Rezza memutuskan untuk menyembunyikannya dari Icha agar Icha bisa fokus pada Ujiannya terlebih dahulu.

324

Page 325: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Semoga tidak akan terjadi apa-apa diantara mereka. Setidaknya sampai ujiannya selesai” kata mas Rezza.

***Icha berangkat sekolah bersama

mas Rezza hari ini. Ridwan berangkat dengan Putri, makanya tidak bisa menjemput Icha. Terpaksa mas Rezza pula yang kena, padahal hari ini dia tidak ada kuliah pagi.

“Nanti pulang naik taksi aja ya Cha... mas kuliahnya sore nihc” kata mas Rezza sambil menguap karena sebenarnya dia masih sangat mengantuk pagi ini. Namun dipaksa bangun untuk mengantarkan Icha.

“Iya.. iya... bawel banget sihc... lagian kuliah koq loncat-loncat gitu jadwalnya, kayak pocong aja” kata Icha.

325

Page 326: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ye... entar baru tau rasa lu kalo udah masuk kuliah, terserah dehc mau ngatain pocong kek, kuntilanak kek, sampek genderuwo sekalipun terserah... entar kalo udah ngerasain kuliah beneran baru dehc tau rasa” jawab mas Rezza sambil menyalakan mesin motornya.

***Icha sedang menunggu taksi yang

kosong lewat depan sekolahnya untuk mengantarkannya pulang. Namun dari tadi taksi yang lewat selalu penuh. Kalau tidak taksinya sudah dipesan oleh murid atau guru yang lain. Icha mulai gelisah tidak bisa pulang. Hingga tiba-tiba sebuah mobil sport merah kembali datang kesekolah Icha.

Icha langsung menghampiri mobil itu karena sudah pasti itu Rasyid, siapa lagi. Lagi pula sudah lama Icha tidak

326

Page 327: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bertemu dengan Rasyid. Sepertinya Rasyid sudah membaca status BBM Icha siang tadi.

“Aku datang tuan putri...” Kata Rasyid menggoda Icha.

“Baca status BBM ku ya?” tanya Icha sambil masuk kemobil Rasyid.

“Hahahaha... nenek tuh yang baca tadi, makanya aku disuruh jemput kamu” jawab Rasyid.

“Lhah... koq bisa?” tanya Icha penasaran.

“Ya... tadi kebetulan nenek main kesekolah ngaterin Lala Pooo... ketemu sama aku” jawab Rasyid.

“Hah? Emang dek Lala Poo dateng? Sama tente Lita?” tanya Icha lagi, menanyakan kedua keponakan Rasyid itu.

327

Page 328: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya, semua tante dan omku dateng, kecuali Om Arief. Tau sendiri dia masih ditugaskan di Kalimantan” Jawab Rasyid.

“Owh... kita nonton dulu yuk... suntuk banget nihc” Ajak Icha.

“Boleh, kamu mau nonton apa?” Tanya Rasyid.

“Liat aja entar lah disana” jawab Icha.

Rasyid pun menyetujuinya dan segera melajukan mobilnya. Meski Icha tidak memiliki perasaan apapun kepada Rasyid, tetapi Icha sudah menganggap Rasyid seperti sahabatnya. Makanya sebejat apapun Rasyid, meskipun Icha tahu Rasyid masih berpacaran dengan Dias, namun Icha masih menghargai Rasyid dan selalu menurut saat Rasyid mengajaknya untuk datang keacara

328

Page 329: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pertemuan dengan kolega bisnis neneknya.

Begitu pula dengan Rasyid. Icha sudah seperti adiknya sendiri baginya. Meskipun keduanya tidak tahu akan seperti apa akhirnya nanti, yang pasti keduanya menikmati persahabatan yang terjalin diantara mereka.

***Icha sedang mendengarkan music

dari mp4 player yang diberikan oleh Ridwan saat ulang tahunnya. Terlihat tumpukan buku-buku catatan dan materi berjejer disebelahnya. Icha terlihat serius mengerjakan soal-soal didepannya.

Entah sejak kapan Icha rajin menggunakan kacamatanya lagi. Mungkin karena dia sedang menjalani ujian kenaikan kelas XII, makanya dia serius belajar. Sehingga Icha terpaksa

329

Page 330: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menggunakan kacamatanya lagi agar dia lebih fokus belajar.

Icha bahkan menonaktifkan seluruh akun sosial media miliknya. Icha benar-benar serius mengejar nilainya semester ini. Beberapa les dia ikuti akhir-akhir ini. Bersama dengan teman-temannya yang lain. Termasuk Ridwan dan Dhani.

Hanya saja meskipun mereka satu tempat les, baik Icha maupun Dhani masih sama-sama tidak saling sapa menyapa. Icha sepertinya mulai terbiasa dengan sikap Dhani yang seperti seolah-olah tidak pernah melihat Icha. Icha pun juga melakukan hal yang sama yang Dhani lakukan kepadanya.

Ridwan hanya bisa geleng-geleng kepala saja melihat tingkah mereka berdua yang semakin tidak karuan itu. Rima akhirnya membenarkan perkataan

330

Page 331: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ridwan yang terdahulu mengenai masalah mereka berdua.

***Hari ini terakhir ujian kenaikan

kelas. Saat ujian mata pelajaran Bahasa Mandarin selesai, wajah lepas bebas terlihat jelas diwajah semua murid. Mungkin karena setelah ini mereka akan menerima libur yang cukup panjang. Tak terkecuali Icha dan kawan-kawan. Selesai sekolah mereka masih berbincang-bincang didepan sekolah.

“Beneran dehc, capek ngelihatin mereka yang dulu kelihatannya serasi banget, ehhh sekarang jadi kayak gini, dikira Icha hantu kalee” celetuk Rima.

“Baru percaya kan lu... gue juga gak habis pikir, masalahnya mereka koq rasa-rasanya rumit banget ya?” kata Ridwan.

331

Page 332: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Lu aja yang sodaranya bingung apalagi gue... “ lanjut Rima.

“Dhani... sini dehc...” Panggil Putri.Dhani menoleh dan mencari

siapakah yang tadi memanggilnya. Putri melambai-lambaikan tangannya menandakan dia yang telah memanggilnya tadi. Dhani baru saja mau kelapangan basket, namun akhirnya Dhani pun menghampiri Putri.

“Apaan Put?” Tanya Dhani.“Nanti siang, bisa ketempatku gak?”

Tanya Putri.“Ehh??? Ngapain Put?” tanya Dhani.“Ye... malah tanya ngapain, aku

baru aja Launching toko kue baru, temen-temen yang lain juga dateng, masa’ iya aku gak ngundang kamu...” Jawab Putri.

“Owh... jadi toko kue ‘A Princess’ itu punya kamu?” tanya Dhani menebak.

332

Page 333: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Koq tahu nama tokoku?” tanya Putri balik.

“Iyalah... mbk Zullfa kan habis pesen kue buat ulang tahunnya mas Rezza disitu” jawab Dhani.

“Iya dehc, ntar gampang gue kesana, diskon yah... hehehehehe kan baru launching, masa’ ama temen sendiri harga normal sihc hehehehe” lanjutnya, godanya sambil bercanda pada Putri.

“Hehehehe... iya dehc... gampang itu bisa diatur” jawab Putri.

Setelah berbincang-bincang itu Dhani meninggalkan teman-teman Icha dan kembali menemui teman-temannya yang lain untuk bermain basket. Saat Dhani kembali kelapangan basket, Icha baru datang dan menanyakan ada apa dengan Dhani. Putri hanya mengatakan

333

Page 334: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bahwa dia mengajak Dhani untuk datang ketokonya hari ini.

***Toko kue itu sudah terlihat memiliki

banyak pelanggan meski baru beberapa hari buka. Kebetulan saat hari pertama buka, Putri masih harus ujian, jadi dia belum sempat membuat acara launching tokonya, maka dari itu baru hari ini dia membuat acara peresmiannya.

Tampak Icha dan kawan-kawan sudah ada ditoko itu untuk membantu Putri. Toko yang diberi nama ‘A Princess’ itu menyuguhkan berbagai kue. Seperti yang dikatakan Dhani, ditoko itu juga menyediakan layanan pembuatan kue ulang tahun.

Toko Putri hari ini terlihat sangat ramai. Dhani baru saja terlihat menghentikan motornya didepan toko

334

Page 335: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Putri. Terlihat dari kaca toko, Dhani belum turun dan dia sepertinya masih menghubungi seseorang. Icha yang sedang membantu Putri melayani pelanggan masih mengamati Dhani dari dalam toko.

“Cha.. mobil boxnya bentar lagi dateng bawa bahan-bahan yang habis, nanti tolong didata ya yang dateng apa aja, ini listnya” Pinta Putri pada Icha. Icha pun mengiyakannya dengan mengangguk sambil terus melayani pelanggan.

***Tak berapa lama kemudian mobil

box datang, dan Icha pun segera keluar toko untuk melakukan perintah Putri tadi. Icha berhenti didepan pintu toko saat Dhani menoleh padanya. Hanya saling pandang sebentar dan tetap saja tanpa

335

Page 336: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saling menyapa meski sudah saling memandang.

Saat Icha menghampiri mobil box yang berhenti didekat toko itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dari arah belakang yang berjalan tanpa kendali. Dhani merasa bahwa mobil itu pasti akan segera menabrak. Dhani segera turun dari motornya. Dan benar saja mobil itu sepertinya semakin kehilangan kendali dan sebentar lagi akan menabrak Icha.

‘BRUKKK....’Suara tubrukan mobil terdengar

diluar. Semua pembeli dan juga teman-teman Icha keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi. Alangkah terkejutnya Ridwan saat melihat Icha tergeletak dekat kaca toko kue Putri. Ridwan segera membantu Icha untuk bangun.

336

Page 337: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kamu gak apa-apa Cha?” Tanya Ridwan panik.

“Ahhh ahhh... gak apa-apa koq... Dhan... Dhani... Dhani....!” Icha melihat Dhani tergeletak disampingnya. Sepertinya kepalanya membentur tiang toko.

“Dhan... Dhani...! bangun Dhan...!” Ridwan juga membantu mencoba membangunkan Dhani. Ridwan mencoba membalikkan badan Dhani. Dan alangkah terkejutnya Icha saat melihat kepala Dhani yang berdarah lumayan banyak.

Chapter VII

337

Page 338: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Karena Aku Mencintaimu”

Suara sirine ambulance terdengar sangat keras. Icha menangis tiada henti sambil terus memeganggi tangan Dhani dan memanggil namanya. Ridwan mencoba menenangkan Icha. Namun yang ada malah Ridwan yang kena amuk dari Icha. Akhirnya Ridwan pun diam. Dia mencoba menghubungi mbk Zullfa untuk mengabari keadaan Dhani saat ini. Namun dari tadi tidak diangkat oleh mbk Zullfa.

Setelah sampai rumah sakit, Ridwan meminta Icha untuk bersabar dulu, Ridwan akan pergi kerumah Dhani untuk mengabarkan keluarganya. Ridwan sudah menghubungi Rachman untuk pergi kerumah sakit untuk menemani Icha

338

Page 339: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

selama Ridwan pergi. Putri sebentar lagi juga akan kerumah sakit setelah menutup toko.

***Mbk Zullfa masih asyik

membungkus kado diruang tengah, sambil mendengarkan lagu yang lumayan keras. Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi, mbk Zullfa mematikan musicnya dan segera membukakan pintu. Saat mbk Zullfa membuka pintu, dirinya dikejutkan dengan kedatangan Ridwan yang terengah-engah.

“Kamu habis dikejar maling ya?” tanya mbk Zullfa.

“Mbk... mbk... Dhani... Dhani...” kata Ridwan masih mencoba mengatur nafasnya.

“Ehhh? Kenapa tuh anak?” tanya mbk Zullfa.

339

Page 340: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dhani kecelakaan! Sekarang dia dirumah sakit” jawab Ridwan sambil terengah-engah.

“Hehhh jangan bercanda ya...” kata mbk Zullfa tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Ridwan padanya tentang adiknya itu.

“Aku... berani jamin... mbk... sekarang... harus ke rumah sakit dehc...” kata Ridwan meyakinkan.

“Beneran?” mbk Zullfa mulai pucat.“Orangnya lagi sekarat mbk... masa’

iya aku bercandain.... hah...” jawab Ridwan sedikit kesal.

***Icha tidak bisa berhenti menangis.

Mimpinya selama ini telah menjadi kenyataan. Apa yang dia lihat dalam mimpinya kini terjadi sudah. Rachman mencoba menenangkan Icha. Rasyid yang

340

Page 341: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tadi dia hubungi kini sudah sampai di rumah sakit. Dia menanyankan bagaimana keadaan Dhani saat ini. Icha hanya menjawabnya dengan tangisan.

Rasyid mencoba menenangkan Icha dengan memeluknya. Rasyid tahu betapa takutnya Icha saat ini. Rasyid membiarkan Icha menangis sepuasnya di pelukannya.

Tak berapa lama kemudian, mbk Zullfa, Om Afri dan Tante Fitri datang. Icha mengatakan bahwa Dhani masih diruang ICU saat ini. Tante Fitri sudah hampir pingsan saat tahu anaknya masih diruang ICU. Mbk Zullfa bertanya pada Icha sebenarnya apa yang terjadi hingga Dhani sampai seperti ini. Icha pun menjelaskan semua kronologinya. Mbk Zullfa memeluk Icha yang masih saja terus menangis.

341

Page 342: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Tak lama setelah itu dokter keluar dari ruang ICU. Dokter menanyakan manakah keluarga Dhani.

“Dia cukup kuat menghadapi benturan seperti itu. Mungkin perawatan intensif selama 1 minggu kedepan akan membantu pemulihannya” kata dokter itu.

Semua orang lega mendengarnya. Termasuk dengan Icha. Icha senang mendengar Dhani tidak mengalami cidera yang serius karenanya. Karena kalau sampai terjadi apa-apa pada Dhani, maka dia akan menyalahkan dirinya sendiri karena membuat Dhani dalam bahaya.

***Dhani sudah dipindahkan keruang

perawatan biasa. Meskipun belum sadarkan diri, namun keadaannya semakin membaik. Icha menemani Dhani saat ini. Mbk Zullfa meminta semua orang

342

Page 343: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

untuk meninggalkan Icha dan Dhani saja. Ayah dan ibu Dhani pulang untuk mengambil barang-barang Dhani seperti baju ganti dan lain-lain. Makanya tidak masalah jika saat ini Icha menemani Dhani.

Sudah lama Icha tidak memandangi Dhani sedekat ini. Hanya saja saat ini Icha harus memandangi Dhani dalam keadaan seperti ini. Icha sangat ingin bicara dengan Dhani saat ini. Hanya saja orang yang sangat ingin dia ajak bicara itu sedang tidak bisa bicara karena masih dalam keadaan belum sadar.

“Karena aku masih mencintaimu... kamu tahu betapa bencinya aku saat kamu gak mau bicara sama aku? Sekarang kamu bener-bener gak bisa ngomongkan sama aku... ya Allah... gimana rasanya ketabrak mobil? Gimana

343

Page 344: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

rasanya ngebentur tiang? Sakit??? Apa yang aku takutkan selama ini terjadi juga kan sama kamu...” kata Icha pada Dhani yang masih terkapar tak sadarkan diri. Bahkan untuk bernapas saja dia masih harus dibantu oleh oksigen.

Ridwan melihat Icha dari kaca pintu kamar perawatan Dhani. Mas Rezza datang untuk menjenguk Dhani sekaligus menjemput Icha. Namun Ridwan mengatakan untuk sementara waktu membiarkan Icha bersama dengan Dhani dulu. Sudah terlalu lama waktu yang terbuang sia-sia yang mereka lewati tanpa bicara. Mas Rezza pun paham dan akhirnya membiarkan adiknya itu menemani orang yang dicintainya itu.

***Icha berniat ingin menjenguk Dhani

hari ini seleai sekolah. Teman-teman Icha

344

Page 345: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang lain seperti Iis dan Lyly yang kemarin tidak datang juga ingin ikut menjenguk Dhani dirumah sakit hari ini. Icha baru saja menutup pintu lokernya dan tiba-tiba saja seseorang menjambak rambut Icha dari belakang.

Icha menoleh dan rupanya yang menjambak rambutnya adalah Anita. Icha terkejut kenapa tiba-tiba Anita datang kesekolahnya. Dan kenapa tiba-tiba dia menjambak rambut Icha seperti ini.

Wajah Anita terlihat sangat marah saat ini. Dia semakin menjambak rambut Icha dengan kuat. Icha berusaha melepaskan cengkraman tangan Anita dari rambutnya.

“Lihat apa akibatnya kalo kamu masih deket-deket sama tunanganku!!!!!” bentak Anita pada Icha.

345

Page 346: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Aku juga gak tau Nit kalo bakalan kayak gini kejadiannya... ahhh sakit Nit...” Kata Icha merintih.

“Sakit? Sakit kamu bilang? Tunanganku masih belum sadar di rumah sakit, dan kamu bilang ini sakit? HAH?!!!” bentak Anita lagi dan memperkuat jambakannya.

“Heh Nit, lepasin Icha, ini di sekolah orang, jangan cari gara-gara ya!” kata Ridwan mengancam Anita sambil mencoba melepaskan rambut Icha.

“Apa perlu aku bilangin ini sama Rasyid? Hah?” tanya Anita dengan nada meremehkan.

“Rasyid ada dirumah sakit kemarin. Rasyid udah tahu semuanya, gak usah ngadu domba kayak gitu” jawab Ridwan.

346

Page 347: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hah’, aku akan balas ini semua Cha. Liat aja nanti.” Kata Anita sambil meninggalkan Icha dan Ridwan.

“Dasar nenek lampir KW 100! Huhhh!” umpat Ridwan kesal dengan Anita.

***Icha masuk kamarnya dengan

sangat lesu. Dia meletakkan tasnya di kursi belajarnya. Icha kemudian melemparkan tubuhnya keatas tempat tidurnya. Icha menoleh ke arah meja dekat lampu tidurnya. Dimana fotonya dan Dhani terpajang. Icha mengambilnya, dan memandangi Dhani yang tersenyum dalam foto itu.

Icha sangat ingin ikut menjenguk Dhani bersama teman-temannya saat ini. Tapi ada Anita yang juga berada dirumah sakit. Icha tidak ingin mencari masalah

347

Page 348: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dengan Anita. Makanya lebih baik jika Icha tidak pergi.

Icha mengembalikan posisi foto itu ketempat semula. Icha segera bangun dan berganti pakaian. Lalu Icha keluar kamar dan melihat ibunya seperti sedang bicara dengan seseorang didapur. Icha menghampiri Ibunya didapur dan rupanya Mbk Zullfa datang. Icha pun ikut membantu memasak.

Icha curiga dengan apa yang sedang dimasak ibunya itu dengan mbk Zullfa. Makanannya lumayan banyak. Akan ada acara apa? Tanya Icha dalam hatinya. Icha masih mengamati ibunya dan Mbk Zullfa yang sedang memasak. Icha mengambil buah didalam almari es dan memakannya.

“Cha, habis ini ikut mbk Zullfa nganterin makanan ke rumah sakit ya?” pinta ibunya.

348

Page 349: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehh??? Aku?” tanya Icha tak percaya.

“Iya... kamu gak pengen lihat keadaannya Dhani Cha?” tanya mbk Zullfa.

“Owh... i... iya...” jawab Icha sedikit ragu-ragu.

***Icha sedikit ragu sebenarnya untuk

pergi kerumah sakit. Takut Anita akan membuat ulah lagi. Tapi Icha juga merasa tidak enak jika menolak ajakan mbk Zullfa. Disamping itu Icha juga penasaran dnegan keadaan Dhani saat ini.

Saat Icha masuk kekamar perawatan Dhani, dia tidak melihat Anita ada disana. Hanya ada Om Afri dan Tante Fitri saja. Icha tak lupa memberi salam pada ayah dan ibu Dhani itu. Icha melihat Dhani yang sudah tidak pakai oksigen lagi.

349

Page 350: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Apa dia sudah sadar? Tanya nya dalam hati.

“Dhani tadi udah sadar koq Cha..., benturan keras dikepalanya itu gak buat dia lupa sama kamu, pertama buka mata yang ditanyain kamu” kata Om Afri.

“Owhhh jadi Dhani udah sadar ya Om... syukurlah...” jawab Icha.

“Baru aja tidur Cha...” lanjut Tante Fitri.

“Om dan tante gak ngelarang kamu kalau kamu sama Dhani saling suka, tapi masalahnya Mbk Zullfa kan sudah dijodohkan sama mas mu Cha...” kata Om Afri.

“Icha udah gak suka lagi koq Om sama Dhani.” Kata Icha menyangkal.

“Boong tu Yah...” suara seseorang itu membuat Icha terkejut. Icha menghampirirnya. Mata Icha saat ini

350

Page 351: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

seperti mau lepas. Ayah, ibu Dhani dan mbk Zullfa keluar kamar dan meninggalkan mereka berdua.

“Kamu gak apa-apakan?” tanya Icha.

“Gak apa-apa..., sini peluk aku...” Pinta Dhani dan Icha pun menurutinya. Icha sangat senang Dhani baik-baik saja.

***Icha menyuapi Dhani makan saat

ini. Dhani seperti sudah 1 tahun tidak makan saja. Icha hanya bisa tersenyum melihat tingkah Dhani itu. Sudah lama mereka tidak tersenyum bersama. Ayah dan Ibu Dhani terlihat senang anaknya bisa tersenyum dan makan seperti itu. Icha dengan sabar menyuapi Dhani yang sedang makan itu.

Seusai makan, Dhani ingin jalan-jalan dengan kursi roda bersama Icha.

351

Page 352: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Akhirnya mereka berjalan-jalan mengelilingi rumah sakit. Selama berjalan-jalan mereka kembali tak bicara satu sama lain.

Icha tiba-tiba menghentikan langkahnya saat Dhani memegang tangannya. Icha pun hanya bisa menghela napasnya. Icha tahu Dhani sebenarnya ingin mengatakan sesuatu padanya hanya saja Dhani tidak bisa mengatakannya.

Icha melanjutkan jalannya dan mengajak Dhani ketaman rumah sakit. Icha menghentikannya disana. Icha menghirup udara yang sedikit lembab karena baru saja hujan. Dhani terlihat sedikit murung. Icha mengelus pundak Dhani agar dia semangat lagi. Dhani pun membalas memegang tangan Icha yang masih berada dipundaknya itu.

352

Page 353: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dengan mencintaimu, aku belajar banyak hal” kata Dhani tiba-tiba membuka pembicaraan diantara mereka.

“Belajar apa?” tanya Icha.“Banyak. Belajar berkorban,

bersabar, menahan diri dan belajar menyembuhkan luka diri sendiri” jawabnya sambil menatap langit.

“Menurutku, sangat sulit seseorang menyembuhkan lukanya sendiri” kata Icha sambil duduk dibangku taman tak jauh dari Dhani.

“Hehehemmm kamu benar, tapi itulah yang aku lakukan, saat ini aku ingin sekali memelukmu, hanya saja aku ingin memelukmu sebagai mantan kekasih yang masih berharap bisa kembali” jawab Dhani.

“Hahahaha... jangan merusak persaudaraan hanya karena keinginanmu

353

Page 354: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

memelukku saat ini ya...” kata Icha menggoda.

“Hahahaha... sejak kapan kamu jadi kayak gini... hahahaha” tanya Dhani sambil tertawa.

“Salah sendiri siapa suruh ngindarin aku..., Dhan... meskipun aku juga masih berharap kita bisa seperti dulu lagi..., tapi sepertinya kita harus mulai berpikir dewasa sekarang..., kita bukan lagi anak kecil kan..., mungkin kita akan menemukan jalan hidup masing-masing, tapi bisakah kita berteman seperti dulu? Yahh aku tahu ini pasti akan sulit membedakan mana perasaan sayang dan perhatian sebagai teman, tapi...aku ingin kita kembali seperti dulu lagi” kata Icha.

“....” Dhani terdiam setelah mendengar kata-kata Icha itu.

354

Page 355: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dhan...” panggil Icha sambil memegang tangan Dhani.

“Gimana kalo kita bikin janji aja...” Tawar Dhani.

“Janji apa?” Tanya Icha.“Aku akan kuliah di Australia

bersama Anita, kita bertemu lagi setelah 4 tahun, jika masih ada getaran diantara kita, berjanjilah untuk kembali padaku.” Jawab Dhani sambil memegang tangan Icha.

“Kamu yakin?” Tanya Icha.“Iyap, saat kita bertemu dan jujur

akan perasaan masing-masing, dan ketika perasaan itu masih ada, maka aku akan berusaha untuk memperjuangkan hubungan kita bagaimana pun caranya” jawab Dhani sambil tersenyum.

“Aku gak yakin” kata Icha sambil melepaskan tangan Dhani darinya.

355

Page 356: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Kamu sendiri yang minta aku untuk gentleman ngakuin semuanya didepan keluarga kita, dan mempertahanin hubungan kita, tapi kenapa sekarang kamu yang nyerah sihc Cha...” Tanya Dhani.

“Lalu gimana sama Anita, Rasyid? Kamu gak mikirin mereka berdua? Belum lagi mbk Zullfa sama mas Rezza, akan ada banyak orang yang terluka karena hubungan kita Dhan...” jawab Icha.

“Hidup ini pertarungan Cha, jika tidak ingin melukai tanganmu dengan darah orang lain, maka darahmulah yang akan ada ditangan orang lain. Ibarat sedang berperang, kita mundur dulu, baru kita akan menyerang lagi. Pertarungan ini pasti akan membutuhkan banyak pengorbanan, termasuk mereka yang telah kamu sebutkan tadi.” Jawab Dhani.

356

Page 357: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“...” Icha terdiam dan membuang pandangannya dari Dhani.

“Kita pikirkan ini nanti yah...” Kata Dhani.

“Waktunya gak banyak, tahun depan mas Rezza sama Mbk Zullfa udah nikah” Keluh Icha.

“Gak akan... percaya sama aku...” jawab Dhani sambil tersenyum pada Icha.

“Koq bisa?” tanya icha terkejut.“Mbk Zullfa ada tawaran beasiswa

S2 di Prancis” Jawab Dhani santai.“Jadi maksudmu, pernikahan

mereka ditunda?” Tanya Icha untuk meyakinkan.

“Iya sayang... kita akan mulai semua dari awal lagi” Jawab Dhani.

***Sudah seminggu lebih Dhani ada

dirumah sakit. Kini saatnya dia pulang

357

Page 358: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kerumahnya. Bersama dengan Anita Dhani pulang dengan naik mobil Anita. Sebenarnya Icha juga datang kerumah sakit untuk mengantar kepulangan Dhani. Hanya saja saat tahu ada Anita, Ridwan segera menarik Icha menjauh dan bersembunyi.

Dhani sebenarnya tahu Icha datang, hanya saja dia berpura-pura tidak melihatnya. Karena jika Anita tahu masalah akan semakin rumit. Makanya Dhani diam saja.

***Liburan semester ini rencananya

Dhani ingin pergi jalan-jalan ke Bandung. Sepertinya Dhani harus menundanya, karena baru saja dia keluar dari rumah sakit. Lagi pula orang tuanya tentu tidak akan mengizinkannya. Maka dari itu Dhani

358

Page 359: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hanya menghabiskan liburannya dirumah saja. Bermain PS dari pagi hingga malam.

Sementara Icha berlibur di Surabaya ditempat neneknya. Beberapa kali Icha mengupload foto-fotonya saat jalan-jalan di Surabaya di akun instagramnya. Dhani yang melihat foto-foto itu menjadi iri pada Icha yang bisa jalan-jalan. Dhanipun mengirim pesan pada Icha.

‘Sengaja ya bikin orang ngiri... -_-‘ tulisnya.

‘Iya... hahahahaha ^_^’ balas Icha.***Liburan sudah berakhir dan kini

sekolahpun dimulai kembali. Icha sekarang sudah bukan kelas XI lagi. Begitu pula dengan Dhani, sekarang mereka semakin dewasa. Sebentar lagi mereka akan lulus. Sehingga sudah saatnya mereka serius belajar.

359

Page 360: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha semakin gencar mengikuti les bimbingan untuk persiapan masuk perguruan tinggi negeri. Sebenarnya Icha mendapat tawaran dari Ayahnya jika dia ingin melanjutkan study ke luar negeri, namun Icha masih memikirkannya.

Lagi pula Icha merasa dia masih sedikit kekanak-kanakan sehingga kalau dilepas terlalu jauh, takutnya Icha tidak bisa menjaga dirinya ketika diluar negeri nanti.

***“Kenapa gak diterima aja sihc

Cha...?” Tanya nenek Rasyid pada Icha.“Gak ahh nek” jawab Icha singkat.“Ya yang deket-deket aja Cha...

kayak Malaysia, Singapore,” Sahut ibunya Rasyid saat mereka sedang memasak bersama didapur rumah Rasyid.

360

Page 361: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Rugi Mah... kalo kuliah di Malaysia atau Singapore, ya gak Cha? Icha kan mau ambil jurusan Hukum, cocoknya kalo dia kuliah di Belanda noh...” Sahut Rasyid yang ikut ke dapur menganggu acara memasak mereka bertiga.

“Ya gak apa-apa... lagian juga bisa nunjang karir kamu juga Cha...” Jawab Neneknya.

“Hehehehe... Icha pikir-pikir dulu lah nek..., lagian juga sekolahkan baru dimulai lagi” Kata Icha mengalihkan pembicaraan.

“Emang Rasyid mau kuliah dimana?” Tanya neneknya.

“Aku? Ehmmm aku pengen ke Jepang dehc, boleh ya Nek...” Rengek Rasyid.

“Kalo kamu lulus tesnya, nenek biayain semuanya” jawab Neneknya.

361

Page 362: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Wooo Hooo... oke nek... pokoknya kalau aku bisa lulus, nenek bakalan bayarin semua kuliahku plus biaya hidupnya ya nek... hahahaha... dada Icha..., aku tinggal jauh dehc... hahahahaha” Goda Rasyid pada Icha.

“Sekalian aja lu kuliah di kutub selatan sono hahahaha...” ledek Icha balik.

“Jahat amat lu Cha...” jawab Rasyid sambil manyun.

***Icha terlihat sedang membaca

beberapa brosur Universitas The Haque Belanda dan beberapa brosur Universitas lain baik luar negeri maupun dalam negeri. Icha terlihat bingung memilih yang mana. Icha menghela napasnya panjang.

Dhani melihat Icha dari kejauhan lalu menghampirinya. Dhani pun berdiri

362

Page 363: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dibelakang Icha. Sebenarnya dia ingin mengagetkan Icha, namun Dhani mengurungkan niatnya. Dia melihat Icha sedang membolak-balikkan brosur yang ada ditangannya.

“Bingung ya?” Tanya Dhani mengagetkan Icha.

“Allah... ngagetin aja dehc... hobi banget sihc ngagetin orang?” Tanya Icha kesal pada Dhani yang selalu saja datang tak diundang dan pulang tak dijemput (Jelangkung kalee).

“Hahahaha... iya iya... maaf” Jawab Dhani.

“Kamu jadi ke Australia?” Tanya Icha.

“Iyap, aku sudah ngisi formnya. Tinggal ikut tesnya sama IELTS nya aja” Jawab Dhani.

363

Page 364: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ahhh... begitu rupanya...” kata Icha sambil membuang pandangannya.

“Kalo mau pergi, pergi aja..., di Belanda juga bagus koq” Celetuk Dhani.

“Ahhh gak, kuliah disini aja” jawab Icha.

“Kita ketemu di Indonesia 4 tahun lagi ya...” Kata Dhani sambil tersenyum lalu meninggalkan Icha.

Icha tahu Dhani sudah dengar keinginan ayahnya untuk menguliahkan Icha diluar negeri. Lagi pula pernikahan mbk Zullfa dan mas Rezza ditunda karena mas Rezza dan mbk Zullfa sama-sama masih ingin meneruskan kuliah S2 mereka.

***Ayah dan Ibu Icha sedang

bercengkrama ditaman belakang. Rumah mereka menjadi sangat sepi sekali pasti

364

Page 365: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

setelah ini. Tidak terasa mereka berdua sekarang sudah tua. Melihat anak-anak mereka yang sudah beranjak dewasa.

Ayah Icha pun sudah berniat pensiun dari perusahaannya. Namun melihat mas Rezza yang sepertinya masih ingin melanjutkan study ke jenjang yang lebih tinggi, sepertinya keinginan itu harus diurungkannya.

“Kalau Icha sama Rezza sama-sama keluar negeri, terus kita sama siapa ya Yah?” Tanya Ibu Icha pada Ayahnya.

“Kan kita bisa bebas kalau tidak ada mereka berdua, heemm, kamu masih bisa bikin adik untuk Icha kan?” Goda Ayah Icha.

“Ayah ini apa-apaan sihc, Bunda ya udah gak bisa lah yah... kalau buat anak lagi, tapi....”

“Ahhhh hahahaha....”

365

Page 366: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ayah... Bunda.... gak bisa..., selama aku sama Mas Rezza masih disini..., Oke...” Sahut Icha tiba-tiba mengagetkan ayah dan bundanya.

“Heh anak nakal, sejak kapan masuk rumah gak pakek salam”

“Salah sendiri gak denger anaknya dateng” kata Icha sambil manyun.

“Udah, masuk kamar sana, ganti baju, mandi, makan, istirahat, kamu pasti capek banget seharian sekolah sama les” kata Ibu Icha menyuruh anaknya untuk segera istirahat.

“Iya Bunda..., owh iya Ayah...”“Apa?” Tanya Ayahnya sambil

membaca koran.“Icha, udah putusin buat kuliah di

luar negeri.” Kata Icha.“Beneran? Kemana?” Tanya

ayahnya.

366

Page 367: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ke Belanda Boleh? Icha kan mau ambil hukum,” jawab Icha.

“Oke, Ayah urus nanti, yang penting, Icha sekarang belajar, jangan lupa Ujian Nasionalnya harus bagus, Oke?”

“Siap AYAH....” Jawab Icha sambil hormat pada ayahnya. Lalu memeluk ayahnya bahagia.

***Icha dan Dhani sama-sama

mengikuti latihan tes IELTS ditempat yang sama. Karena mereka satu development yang mengurus kuliah mereka diluar negeri. Mereka sangat serius belajar bahasa inggris mereka. Tak hanya bahasa Inggris, Icha sekarang juga mulai mengambil les bahasa Belanda untuk persiapannya.

367

Page 368: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha dan Dhani saling mendukung satu sama lain. Meski Dhani harus dibuat cemburu setiap kali Rasyid mengantar jemput Icha ketempat les maupun ketempat latihan tes. Dhani tidak pernah menunjukkan kecemburannya. Karena Rasyid begitu baik pada Icha dan juga padanya. Selain itu Rasyid pun tahu perasaan Dhani terhadap tunangannya itu.

Rasyid pun hanya bersikap biasa. Dia tahu hati Icha itu untuk siapa. Lagi pula Dhani adalah mantan pacar Dias yang sekarang menjadi kekasihnya.

***Rasanya waktu berjalan begitu

cepat. Kini tiba saatnya medan pertempuran terbesar para pelajar Indonesia. Yaitu UJIAN NASIONAL. Dengan 50 tipe soal yang berbeda membuat

368

Page 369: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

setiap ruangan satu siswa akan mendapat tipe soal yang berbeda-beda.

Banyak trik yang masih saja dilakukan oleh para pelajar. Seperti membeli kunci jawaban ataupun yang lain. Icha dan teman-temannya sangat miris melihat hal seperti itu. Icha tahu dia akan kalah dari teman-temannya yang lain yang mempunyai kunci jawaban, tapi Icha ingin mengukur kemampuannya sendiri.

Icha dibesarkan didalam keluarga agamis meski dia tidak berjilbab. Icha tahu perbuatan curang itu dilarang oleh agama. Maka dari itu Icha tidak ikut melakukan hal tersebut.

Begitu pula dengan semua teman-temannya. Icha selalu menyeramahi teman-temannya ketika mereka baru memiliki niatan untuk ikut membeli kunci jawaban.

369

Page 370: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***Icha meminta doa restu dari kedua

orang tuanya dan juga kakaknya karena hari ini adalah hari terakhir ujian nasionalnya. Icha sangat tegang sekali karena mata pelajaran hari ini adalah ekonomi dan bahasa Inggris.

Icha berangkat dengan Dhani hari ini. Dhani sudah siap dari tadi didepan rumah Icha. Saat Icha keluar rumah diantar kedua orang tua dan kakaknya, Dhani turun dari motornya dan ikut meminta doa restu dari mereka.

***Icha sangat serius membaca setiap

soal demi soal. Meskipun soal-soal ujian nasional tidak sesulit soal-soal olimpiade ekonomi yang pernah diikuti olehnya, namun tetap saja Icha masih merasa gugup.

370

Page 371: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha melihat jam ditangannya. Masih 30 menit lagi uiiannya. Icha kembali mengkoreksi semua jawabannya sebelum akhirnya dia salin semua jawabannya kelembar jawaban komputer.

***Seusai Ujian, Icha meminta Dhani

untuk segera pulang. Icha merasa kurang enak badan sekarang. Mungkin karena dia terlalu berpikir keras dan belajar terlalu keras. Sehingga sekarang badannya tidak kuat lagi. Dhani pun mengiyakannya.

Dhani menawarkan untuk mengantar Icha kerumah sakit, namun Icha menolak. Icha meminta Dhani untuk cepat, Icha sudah merasa sangat pusing sekarang.

Dhani merasa khawatir dengan keadaan Icha itu. Dia takut Icha akan sakit keras. Padahal sebentar lagi tes masuk

371

Page 372: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

perguruan tinggi. Belum lagi tes IELTS yag sesungguhnya.

Dhani meminta Icha untuk istirahat dan minum obat agar cepat sembuh. Icha pun hanya mengangguk. Setelah Icha masuk kedalam rumahnya Dhani pun segera pulang.

***Panas Icha sedari tadi tidak kunjung

turun padahal sudah dikompres. Icha juga menggigil sejak tadi. Ibunya sangat kebingungan melihat keadaan putrinya itu. Tidak biasanya Icha sakit seperti ini.

Sejak pulang sekolah tadi, Icha tidak makan apapun dan sudah terlihat pucat sekali. Mas Rezza menyarankan agar Icha dibawa kerumah sakit saja. Takutnya jika Icha sakitnya bertambah parah.

Ayah dan ibunya pun akhirnya memutuskan untuk membawa Icha

372

Page 373: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kerumah sakit agar segera mendapat perawatan yang intensif. Dan saat selesai diperiksa dokter, Icha mengidap penyempitan saluran limpha yang diakibatkan dari kelelahan yang hebat.

Dokter menyarankan Icha dirawat beberapa hari dirumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Keluargapun mengiyakan apa yang disarankan oleh dokter. Icha segera dibawa keruang perawatan. Icha erlihat sangat lemas dengan infus yang melekat ditangan kirinya.

***Dhani berlari menuju meja

receptionis untuk menanyakan dimana Icha dirawat. Setelah tahu diamana ruangan Icha berada, Dhani segera menghubungi Ridwan untuk segera menyusulnya kerumah sakit sekarang.

373

Page 374: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani mendapat kabar Icha masuk rumah sakit dari mbk Zullfa yang diberitahu oleh mas Rezza. Ketika mendengar kabar itu tanpa berpikir panjang lagi Dhani segera meluncur kerumah sakit.

Dhani melihat Icha yang masih terkapar lemah ditempat tidurnya. Dhani menghampirinya dan memegang dahi Icha. Ahhh masih panas rupanya. Kata Dhani dalam hati. Dhani merasa sangat khawatir melihat kondisi Icha saat ini.

Dhani bertanya pada ayah ibu Icha tentang penyakit yang diderita Icha hingga dia seperti itu. Setelah tahu penyakit Icha itu, Dhani merasa lega karena Icha tidak mengalami sakit yang terlalu serius. Dhani meminta izin untuk menjaga Icha malam ini. Dhani pun

374

Page 375: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mendapat izin itu dari kedua orang tua Icha dan juga mas Rezza.

***Icha terbangun dari tidurnya

ditengah malam. Dia melihat sekitar dan dia begitu kebingungan, bukankah ini dirumah sakit pikirnya. Dia melihat seseorang sedang tidur dikursi sofa tak jauh dari tempatnya tidur. Sepertinya Icha mengenal siapa orang itu.

Icha hapal betul postur tubuhnya. Tidak salah lagi itu pasti Dhani. Icha melihat tangan kirinya dipasang infus. Sakit apakah dirinya? Tanyanya dalam hati. Icha sangat haus dan air minumnya sangat jauh darinya. Icha menoleh kesamping dan melihat handphonenya tergeletak diatas meja dekat obat-obatnya.

375

Page 376: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha mengambil handphonenya itu dan mengirim pesan kepada seseorang. Tak lama kemudian suara handphone berbunyi dan menyebabkan Dhani terbangun dari tidurnya karena mendengar handphonenya berbunyi.

Dhani menoleh dan melihat Icha sudah bangun. Dhani berdiri dan menghampiri Icha. Dhani membelai rambut Icha perlahan.

“Kenapa?” tanya Dhani.“M-I-N-U-M” jawab Icha.“Ya Allah... mau minum aja pakek

acara sms segala” kata Dhani sambil mengambilkan minum untuk Icha.

“Ayah sama Bundaku sama mas Rezza kemana?” tanya Icha sambil minum air putih yang dibawakan Dhani padanya.

“Mereka pulang, besok pagi kesini, aku udah bilang sama mereka, aku yang

376

Page 377: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

jagain kamu malam ini” jawab Dhani sambil duduk disamping Icha.

“Owh... aku koq laper ya?” kata Icha.

“Hahh... orang sakit emang gak pernah salah...” jawab Dhani sambil pergi mengambil kotak makanan dimeja yang tak jauh darinya.

“Hehehehehe... orang sakit emang gak pernah salah hahahahaha...” jawab Icha sambil tertawa melihat Dhani seperti itu.

***Dhani terbangun dari tidurnya saat

alarmnya berbunyi. Saat Dhani membuka matanya, Icha terlihat masih tertidur lelap. Dhani segera mematikan alarmnya agar Icha tidak ikut terbangun. Dhani pergi ke toilet untuk mencuci muka sebelum dia pergi.

377

Page 378: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Semalam Dhani sudah mengabari Rasyid tentang keadaan Icha. Bagaimanapun juga Rasyid adalah tunangan Icha. Dia perlu tahu keadaan Icha. Rasyid merasa berterima kasih karena Dhani telah memberinya kabar.

Seusai mencuci muka, Ridwan datang menjenguk Icha. Dhani memberi Ridwan isyarat dengan jari telunjuknya yang dia letakkan dibibirnya yang menandakan Ridwan untuk pelan-pelan. Icha masih tidur.

Dhani mengajak Ridwan untuk bicara diluar dulu. Takutnya pembicaraan mereka nanti menganggu tidur dan istirahat Icha. Icha kan masih dalam keadaan sakit.

“Jagain dia dulu dehc, gue mau pulang dulu, mandi terus ganti baju, nanti

378

Page 379: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sore gue kesini lagi” kata Dhani meminta kepada Ridwan.

“Tenang aja... kayak lu gak kenal gue aja Dhan..” jawab Ridwan.

“Anak-anak udah lu kabarin?” tanya Dhani.

“Udah, mereka juga kaget sihc, si Icha bisa sakit juga” jawabnya.

“Gue juga heran, tuh anak bisa sakit hahaha... udah gue pulang dulu bro” kata Dhani berpamitan.

***Icha sudah bisa pulang sekarang

karena dokter mengatakan bahwa keadaan limphanya sudah membaik sekarang. Icha harus makan makanan yang bergizi mulai sekarang agar kesehatannya tidak terganggu. Icha mengiyakannya dan segera mengajak keluarganya untuk segera pulang.

379

Page 380: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Jujur saja Icha sangat tidak suka dengan rumah sakit apa lagi bau obat-obatan yang sangat menyengat membuat Icha sangat jarang sekali datang kerumah sakit kalau bukan saudara dekat, keluarga atau teman dekatnya yang sakit.

***Saat sampai rumah, Icha segera

masuk kamarnya dibantu oleh kakak dan bundanya. Saat tiba di kamarnya, Icha segera merebahkan diri ditempat tidurnya yang beberapa hari ini tidak dia tiduri.

“Udah istirahat aja... kalo butuh apa-apa, BBM mas aja, “ kata mas Rezza.

“Ehmm...” jawab Icha.***Icha sudah bisa beraktifitas seperti

biasanya. Meski sering mendapat omelan dari keluarganya, namun Icha memang bandel dan tidak mau mendengarkan

380

Page 381: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

nasehat orang tuanya. Icha sudah lari-lari pagi, dan mulai latihan dance lagi untuk mengisi waktu liburnya seusai Ujian Nasional.

Icha memang mudah bosan dirumah, terkadang icha juga jalan-jalan dengan Dhani dan kawan-kawannya ke Mall ataupun pergi karaokean dengan Rasyid dan keponakan-keponakannya.

Icha melakukannya sebelum waktunya dia curahkan untuk fokus ke tes IELTS dan tes masuk The Haque University Belanda. Makanya waktu liburnya yang tersisa dia manfaatkan sebaik mungkin saat ini.

***Hari dimana semua siswa SMA

menantinya kini telah datang. Hari ini adalah pengumuman ujian nasional yang telah mereka lalui bulan lalu. Icha sangat

381

Page 382: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

berdebar-debar menunggu hasil ujiannya yang hari ini diambil oleh Bundanya. Ayah Icha sedang tugas keluar kota sehingga tidak bisa mengambil hasil ujian nasional Icha.

Icha sudah terlihat mondar-mandir diruang tamu menunggu Bundanya pulang. Saat Icha mendengar suara mobil baru saja memasuki rumahnya, Icha segera bergegas membukakan pintu. Bundanya sudah didepan pintu sambil membawa sebuah map berwarna biru gelap itu.

“Gimana Bun? Icha lulus gak?” tanya Icha sambil terus mengejar bundanya.

“Mau tau aja apa mau tahu banget?” goda bundanya.

“Ahhh bunda... Icha serius nihc, jantungnya Icha udah mau copot...” kata

382

Page 383: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha sambil menyusul Bundanya duduk disofa.

“Anaknya bunda gak mungkin gak lulus dong... ini...” jawabnya sambil memberikan hasil ujian nasional putrinya itu.

Icha terlihat senang dia bisa lulus SMA, ditambah lagi rata-rata nilainya juga lumayan bagus meski dia tidak mendapat peringkat di sekolahnya. Icha tahu dia pasti akan kalah dari teman-temannya yang menggunakan kunci jawaban. Bundanya juga tidak memarahi hasil yang diperoleh oleh anaknya itu.

“Yang penting anaknya bunda ngerjain soalnya jujur oke...” kata bundanya.

“Iya dong bun...” jawab Icha.***

383

Page 384: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Malam ini semua teman-teman terdekat Icha termasuk Rasyid, Dhani, Dias, Ridwan, Rachman, Irfan, Dimas, Rima, Iis, Putri, dan Lyly datang kerumah Icha untuk merayakan kelulusan mereka semua.

Mereka tidak ingin melakukan corat-coret seragam seperti pelajar-pelajar lain. Karena mereka ingin suatu saat memakai seragam-seragam itu lagi untuk acara reuni ketika mereka dewasa nanti. Icha sengaja menyiapkan pesta malam ini untuk semua teman-temannya.

Dalam pesta itu pula semua sepakat untuk memakai seragam batik sekolah. Hal itu mereka lakukan karena mulai sekarang mereka tidak akan lagi menggunakan seragam itu lagi. Setidaknya hari ini sebagai kenang-kenangan mereka yang terakhir.

384

Page 385: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Akhirnya kita di masa-masa transisi” celetuk putri sambil makan cemilan yang disiapkan Icha.

“Ehhh??? Koq bisa?” tanya Iis.“Kita udah bukan anak SMA, dan

belum menjadi mahasiswa, jadi apa dong?”

“Hahahahahahaha... Iya dehc...” jawab teman-temannya.

“Foto yuk” Ajak Iis“Ahhhh iya buat kenang-kenangan

kita” jawab Ridwan.Jepret.... suara kamera itu terdengar

setelah foto kebersamaan mereka telah diabadikan. Persahabatan mereka memang tidak mulus-mulus saja, terutama, Dimas, Icha dan Rima. Kini semua sudah kembali seperti dulu lagi. Foto ini akan menjadi kenang-kenangan mereka nanti ketika sudah saatnya

385

Page 386: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mereka bertemu lagi disaat mereka telah mencapai semua yang mereka impikan. Begituah mimpi mereka malam itu.

***Icha mendengar kurir pengantar

surat sepertinya baru saja datang. Dia menengok dari jendela kamarnya, lalu keluar rumah. Icha mengecek kotak surat didepan rumahnya dan ada sebuah amplop dengan lambang The Haque University.

Icha tahu ini pasti surat pemberitahuan penerimaannya dari The Haque University. Icha segera membukanya dan membacanya. Ahhh bahasa inggris rupanya. Icha sudah sangat takut kalau surat itu berbahasa belanda.

“Ahhh... hahaha... yes yeyeyeyeyeeyeye... Bunda... Ayah... Icha keterima di The Haque University....

386

Page 387: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ayah... mas Rezza.. bunda....” teriak Icha dari luar. Icha senang karena hasil tes IELST dan tes pendaftarannya mendapatkan hasil yang memuaskan.

***Hari ini Icha sangat sibuk mengurus

keperluan kuliahnya nanti. Dia mulai memperbaharui pasport dan visanya. Icha juga segera membuka rekening di bank Belanda yang membuka cabang di Indonesia. Icha juga sudah memesan tiket pesawat untuk penerbangan 1 minggu sebelum kuliahnya dimulai pada bulan september nanti.

Dhani yang mengetahui Icha telah diterima di The Haque University Belanda, ikut senang. Dhani mengajak Icha untuk makan malam dengan teman-temannya malam ini sebagai perayaan. Icha pun menyetujuinya.

387

Page 388: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***“Ciye... 2 2 nya sekarang bakalan

kuliah jauh-jauhan dehc...” ejek Rima pada Icha dan Dhani.

“Iya nihc.. yang satu ke selatan yang satunya ke barat” lanjut Putri.

“Untungnya ke barat bukan mau ngambil kitab suci ya hahahaha” Celetuk Dimas yang disambung dengan tawaan teman-temannya yang lain.

“Emang lu kire Icha kera sakti?” Tanya Rahcman yang juga masih tertawa.

“Tapi mendingan mereka jauh-jauhan jarak, dari pada kelihatannya deket tapi gak pernah ngomong satu sama lain, capek tau’ ngelihatin kalian kayak gitu dulu” Lanjut Ridwan.

“Hahahaha... seperti lagunya last child dan gisele ‘kita telah lewati rasanya yang pernah mati, bukan hal baru bila kau

388

Page 389: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tinggalkan aku, tanpa kita mencari jalan untuk kembali takdir cinta yang menuntunmu kembali padaku’, sesuai banget kayak aku sama Dhani, iya gak?” tanya Icha pada Dhani dengan senyuman.

“Hahahaha... dasar oldies... iya iya...” jawab Dhani.

***Sudah saatnya Icha berangkat. Jelas

hari ini dia tidak akan melihat Dhani karena beberapa hari yang lalu Dhani sudah berangkat ke Australia. Icha pun ikut mengantarkannya. Icha sangat berat harus meninggalkan kakaknya dan bundanya serta ayahnya. Untung saja mas Rezza tidak jadi ambil S2 nya di luar negeri, sehingga dia bisa menemani ayah dan bundanya di sini.

Icha berpamitan dengan ayah, bunda dan mas Rezza, tak lupa Rasyid

389

Page 390: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dan juga neneknya juga hadir saat mengantar Icha berangkat di bandara. Rasyid terus menggoda Icha yang menangis agar Icha dapat tersenyum.

“Kabarin kalau sudah sampai Belanda nanti ya?” pesan Bundanya.

“Iya iya..., Syid, jagain nenek ya, nenek hati-hati disini yah..., titip salam buat tente Lita sama dedek Lala Poo, mas Rezza titip salam buat mbk Zullfa”

“Iya iya Cha... nanti aku salamin” jawab Rasyid.

“Kapan berangkat ke Jepang?” tanya Icha lagi.

“Lusa, udah berangkat sana..., ntar ketinggalan pesawat aku gak mau ngenterin ahhh” goda Rasyid.

“Yeee siapa juga yang mau dianterin ama lu, udah aku berangkat dulu ya

390

Page 391: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

semuanya, Assalamualaikum...” Pamit Icha.

“Wa’alaikumsalam... hati-hati Cha...” semua orang melambaikan tangan ke Icha yang sudah mulai berjalan meninggalkan keluarganya untuk pergi ke Belanda.

Icha mengingat-ingat kata-kata Dhani beberapa hari lalu saat dia mengantarkannya berangkat ke Australia.

“Kita berpisah di tanggal 24 September 2014, pukul 16.09 lebih 20 detik. Kita akan ketemu 4 tahun lagi tepat disini, pada tanggal 24 Juli 2018. Pada jam yang sama. Kalau saat aku menatapmu pertama kali nanti masih ada rasa, aku akan perjuangkan apa yang pernah hilang dari kita, mengerti? Belajarlah dengan baik, tunggu aku, ya...” katanya waktu itu

391

Page 392: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dan Icha selalu mengingatnya sampai saat ini.

“Tunggu aku juga Dhan...” kata Icha dalam hati sambil tersenyum dan terus berjalan menuju dalam pesawat dengan penuh semangat.

Chapter VIII

392

Page 393: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“2 Negara”

Icha baru saja mendarat di bandara Sciphol Belanda beberapa saat yang lalu. Udara yang sedikit dingin membuat Icha berjalan terburu-buru ke tempat taksi untuk mengantarnya ke apartemennya. Icha sudah menyewa sebuah apartemen dekat kampusnya untuk 4 tahun kedepan.

Icha merasa sangat excited ketika sudah sampai di apartemennya. Mas Rezza lah yang mencarikan apartemen ini untuknya. Mas Rezza kebetulan memiliki teman yang berkuliah di Amsterdam University, makanya dia meminta tolong kepada temannya untuk mencarikan tempat tinggal untuk Icha.

393

Page 394: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ketika sudah sampai di apartemennya, Icha begitu terkejut, karena mas Rezza menata tempat tinggal Icha itu seperti kamarnya di indonesia. Dengan begini Icha pasti seperti merasa dirumah sendiri. Icha buru-buru mengirim pesan pada kakaknya itu untuk mengucapkan terima kasihnya.

Icha sedang menata semua barang-barangnya di apartemen yang akan dia tempati selama 3 tahun kedepan itu. Icha terlihat sibuk sendiri. Rambut panjangnya sedari tadi menganggu pekerjaannya itu. Hingga akhirnya dia pun mengikat rambutnya itu dengan ikat rambutnya.

Apartemen itu memang tidak terlalu luas, namun kiranya cukup untuk tempat tinggal Icha sendiri. Icha mulai memasang beberapa poster kesukaannya. Seperti EXO, BTS, dan SJ yang sengaja dia bawa

394

Page 395: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dari kamarnya. Menata semua buku-buku di raknya. Dan meletakkan beberapa bajunya kedalam almari.

Seusai membereskan seluruh barang-barangnya Icha memutuskan untuk mandi lalu dia ingin jalan-jalan keliling kota Amsterdam disore hari. Icha menggunakan baju yang cukup tebal karena Eropa saat ini sudah memasuki musim gugur dan sebentar lagi akan berganti musim dingin.

Icha berhenti di dekat sebuah sungai memandangi sisi lain kota Amsterdam itu, disinilah dia akan menghabiskan 4 tahunnya jauh dari rumah, keluarga dan teman-temannya. Icha merasa sendirian saat ini, dia sangat merindukan seseorang. Icha memejamkan matanya dan lalu tersenyum dia membayangkan orang yang sedang

395

Page 396: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dirindukannya itu berada didepannya saat ini.

“Do you miss someone?” tanya seseorang yang tiba-tiba membuat Icha membuka matanya. Icha menoleh ke sisi kirinya dan tidak ada siappun saat dia menoleh ke kanan, dia melihat seorang pria berdiri disana.

“Ahhh, little” jawab Icha sambil tersenyum.

“Me Too, where do you come from? With your appreance, you like Asian people, don’t you?” tanyanya.

“Yeah, you are right, im from Indonesia, and i think from your eyes, your hegiht, ehm... are you Chinesse?”

“Hahahaha, kamu salah, aku dari Korea, Korea Selatan” jawabnya berbahasa Indonesia dengan logat Korea yang masih kental sambil tersenyum.

396

Page 397: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hah? Kamu bisa bahasa Indonesia?” tanya Icha terkejut.

“Ibuku orang Indoneisa” jawabnya dengan terus tersenyum pada Icha.

“Ahhh pantesan” Jawab Icha mengerti.

“Hakyeo?” Tanyanya lagi.“Nde, neo?” Icha bertanya balik.“Nado, Lee Han Kyeon, neo?” sambil

mengulurkan tangannya.“Ifha Nurisya, Icha imnida” jawab

Icha sambil menjabat tangannya.“Kamu bisa panggil aku Hans nama

Indonesiaku, Hans Stevanio” katanya.“Kamu kuliah di mana?” tanya Icha“The Haque University, kamu?”“Wahh daebak, aku juga kuliah

disitu” jawab Icha“Jurusan apa?” “Hukum” jawab Icha.

397

Page 398: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hahh? Baru masuk tahun ini?” tanyanya.

“Nde” jawab Icha“Wahhh neo machi nae hoobae

hahahaha” jawbanya.“Jjinjayeo? Wahhh annyeonghaseyeo

sunbae” jawab Icha sambil tersenyum dan sedikit membungkuk.

Icha senang bisa menemukan seniornya secepat ini. Mereka merasa seperti sudah mengenal sejak lama. Icha merasa sangat nyaman berbagi cerita dengan Hans, seniornya. Kesukaan mereka pun sama, makanya mereka sangat asyik berbincang satu sama lain sambil berjalan-jalan keliling kota.

***Waktu sudah menunjukkan pukul 10

malam, Icha baru saja masuk ke apartemen nya setelah sore tadi berjalan-

398

Page 399: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

jalan dengan Hans. Sebagai seniornya Hans tentu tahu seluk beluk kota ini. Selain itu dia juga banyak menjelaskan mengenai kehidupan dikampus, mata kuliah dan lain-lain. Sepertinya ini keberuntungan Icha dapat bertemu dengan senior yang begitu menyenangkan dan juga baik hati.

Icha segera berganti pakaian sesampainya dia dikamarnya. Icha sudah sangat kenyang karena tadi ditraktir makan oleh Hans di kedai masakan Asia tempat kakak tiri Hans yaitu Choi Hanna bekerja disana. Saat ini Icha sudah sangat lelah dan mengantuk, dia segera merebahkan tubuhnya ke tempat tidur dan memejamkan matanya.

Hembusan angin malam melalui fentilasi jendela kamar Icha itu seperti sedang memainkan musik dimalam hari.

399

Page 400: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Rembulan juga sedang bersiar terang malam ini. Meski tidak menyalakan lampu kamarnya, rasanya cahaya bulan sudah menjadi temaram bagi kamar Icha itu. Foto kenangan itu juga disinari oleh rembulan malam ini.

Icha tertidur dengan senyuman dibibirnya. Mungkin saat ini dia sedang bermimpi indah. Dhani lah mimpi indah Icha, Icha selalu berharap Dhani adalah masa depannya.

***Dhani sudah bergegas menata

semua buku yang akan dia bawa pada kuliah perdananya hari ini. Dia terlihat begitu tergesa-gesa, karena tadi pagi dia bangun terlambat. Meskipun hari ini masih upacara penyambutan mahasiswa baru, namun Dhani tidak boleh terlambat.

400

Page 401: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Apartemennya tidak begitu jauh dari kampusnya Queensland University. Dia belajar ditempat yang sama dengan Anita meski mengambil jurusan yang berbeda. Dhani adalah anak laki-laki satu-satunya di keluarganya. Sehingga dia harus mengambil alih seluruh usaha ayahnya, maka dari itu dia mengambil jurusan managemen bisnis.

Dhani segera memarkir sepedanya di parkiran sepeda dekat pintu gerbang. Dhani segera berlari menuju Aula utama karena semua mahasiswa baru akan mendengar sambutan dari rektor UQ hari ini. Ketika Dhani memasuki Aula, ternyata sudah banyak mahasiswa yang berbaris rapi. Dhani segera mencari barisan jurusan managemen bisnis.

Setelah ketemu Dhani segera berdiri dibarisan yang masih kosong.

401

Page 402: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Disampingnya ada seorang mahasiswa laki-laki yang sepertinya memperhatikannya sejak tadi. Dhani pun juga hanya memperhatikannya saja tanpa berkata apapun.

Acara sambutan pun dimulai. Bapak rektor sudah memasuki ruang aula dan semua mahasiswa baru bertepuk tangan menyambutnya. Ketika rektor sudah berada dipodium, semua mahasiswa kembali tenang.

***Berbeda dengan Dhani, karena

perbedaan waktu, saat ini Icha sudah mulai kuliah pertamanya. Hari ini Icha sedang berada dikelas wajibnya disemester ini, yaitu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum. Meski baru belajar bahasa belanda, namun Icha

402

Page 403: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sudah mulai memahami apa yang dikatakan dosennya tersebut.

Di hari pertamanya kuliah hari ini, dia sudah mendapat beberapa teman, Arabella, dia adalah orang Belanda tulen yang sangat cantik dan lembut. Anke, teman SMA Arabella yang sangat tomboy. Drick, Pria yang sangat flamboyan dan supel kepada semua orang. Dan Shopie si imut yang lumayan pendiam.

Tak terasa jam kuliah pertama hari ini sudah selesai. Meski hanya ada 2 mata kuliah hari ini, namun Icha sudah merasa sangat kelelahan. Mungkin dia masih jet leg dan perubahan suhu antara Indonesia dan Belanda yang lumayan beda jauh membuatnya belum bisa beradaptasi.

***Icha berjalan menuju perpustakaan

untuk membaca buku hari ini. Tiba-tiba

403

Page 404: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dari belakang ada yang menutup matanya. Membuatnya tidak dapat melihat apapun saat ini. Icha sebenarnya sudah tahu siapa yang melakukan ini.

“Hans Oppa...” tebaknya.“Wahhh gagal mengejutkanmu

rupanya” jawabnya kesal karena tidak berhasil mengerjai Icha.

“Disini siapa lagi yang sudah ku kenal selain dirimu?” tanya Icha

“Iya iya.. mau baca di perpus?” tanyanya.

“Ehm...” jawab Icha singkat“Rajinnya” ledek Hans“Iya dong...” jawab Icha sambil

manyun.“Gimana kuliah pertama?” tanya

Hans“Ehm... lumayan menyenangkan”

jawab Icha sambil tersenyum.

404

Page 405: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Mereka berdua pun masuk ke perpustakaan bersama. Hans menunjukkan urutan buku diperpustakaan kampus. Icha sangat takjub dengan kedisiplinan mahasiswa disini yang tidak pernah asal mengembalikan buku yang mereka ambil. Berbeda 3600 denan di Indonesia.

Dengan seperti ini pasti mahasiswa tidak akan kesulitan mencari buku yang mereka inginkan karena pasti selalu ada ditempatnya semula. Icha mendapatkan rekomendasi dari Hans untuk meminjam buku-buku penting yang nanti pasti akan dia butuhkan disemester ini.

Icha merasa sangat berterima kasih karena Hans begitu baik kepadanya. Karena selain itu, Hans juga akan meminjamkan catatannya tahun lalu

405

Page 406: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

untuk Icha. Hans juga akan mengajari Icha berbahasa Belanda agar segera fasih.

Setelah selesai meminjam buku, Hans berpamitan pada Icha karena hari ini dia ada janji dengan seseorang. Icha menggoda Hans karena dia curiga seiornya itu sudah punya pacar. Hans selalu mengelaknya, namun wajah merahnya tidak bisa disembunyikannya.

“Nanti aku ke partemenmu untuk beajar” kata Hans berjanji.

“Ne... sunbaenim...” jawab Icha.“Annyeong” pamit Hans sambil

berlari meninggalkan Icha”***Dhani merasa Tidak enak kepada

Sam dan Ruben karena dia selalu bersama dengan Anita seusai kuliah hari ini. Dhani merasa risih Anita selalu membuntutinya kemanapun dia pergi. Padahal hari ini hari

406

Page 407: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pertamanya kuliah tapi kenapa dia harus diganggu dengan Anita.

Dhani sudah sangat kesal dengan sikap Anita yang kekanak-kanakan ini. Dia akhirnya menarik tangan Anita untuk menjauh dan mencari tempat sepi untuk berbicara empat mata dengan tunangannya itu. Meski terlihat kesal Anita tetap santai dengan ekspresi Dhani saat ini yang dia tunjukan padanya.

“Jangan seperti ini, kamu juga punya jadwal kuliah sendiri kan? Jadi kenapa kamu harus ngikutin aku kayak gini sihc?” tanya Dhani

“Aku gak mau ya kamu salah pergaulan disini, salah-salah nanti kamu kepincut sama cewek lain lagi kayak waktu di Indonesia” jawab Anita tanpa menatap Dhani sedikitpun.

407

Page 408: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Anita, jangan lukai harga dirimu sendiri hanya karena aku” kata Dhani dengan nada yang lirih.

“Dhani, ingat ya, pernikahan kita gak bisa ditunda lebih lama dari ini” kata Anita dengan tatapan tajam pada Dhani.

“Iya.. iya... oke aku ngerti, tapi beri aku ruang untuk memiliki privasi ku sendiri” jawab Dhani.

“Kalo aku beri kamu ruang privasi, kamu nanti bakalan ngirim kartu pos lagi buat Icha di Belanda! Aku gak suka itu!” jawab Anita dengan nada tinggi saat ini.

“Jangan merendahkan dirimu dengan bersikap seperti ini” kata Dhani sambil meninggalkan Anita ditempatnya.

***Meski jarak mereka dipisahkan oleh

lautan dan samudra yang luas, namun hubungan Icha dan Dhani tidak pernah

408

Page 409: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terputus baik lewat facebook, e-mail, instagram dan kartu pos. Dhani tentu melakukannya tanpa sepengetahuan Anita. Icha tahu dirinya tidak bisa sering-sering mengirim kabar kepada Dhani karena jadwal kuliah mereka berdua yang berbeda dan sangat menyita waktu, terkadang ketika Dhani mengiri kartu post untuk Icha, maka 3 bulan kemudian balasannya baru sampai ditangan Dhani, begitu pula sebaliknya.

***Selama satu tahun ini sepertinya

mereka dapat mulai memahami situasi satu sama lain. Icha sangat giat belajar di Belanda dan begitu pula dengan Dhani. Mereka sangat tekun mengerjakan tugas, tidak pernah absen dan selalu aktif dikelas. Mereka berusaha agar mereka

409

Page 410: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dapat menyelesaikan study mereka tepat pada waktunya.

***Hari ini Icha bangun sangat pagi.

Pukul 6 pagi dia sudah buru-buru bangun, menyiapkan sarapan untuk dirinya usai berolahraga ringan di joging track apartemennya. Hari ini dia berkuliah lumayan pagi yaitu jam 8.30. waktu ketika musim panas memang sedikit lebih cepat memang jika di Eropa.

Usai rotinya matang dari pemanggangan, Icha dikagetkan dengan laptopnya yang berbunyi. Saat Icha menghampirinya, rupanya mas Rezza mengirim video call kepadanya. Sudah lama memang Icha tidak memberi kabar kepada keluarganya.

410

Page 411: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Lama nya kamu gak pernah kasih kabar ke mas dan Bunda, ayah nyariin noh...” celoteh mas Rezza.

“Mas lagi kerja ngapain nelpon aku?” tanya Icha sambil makan sarapannya.

“Mas lagi makan siang, kamu belum berangkat kuliah?” tanyanya ganti.

“Belum mas... ini jam berapa? Aku masuk jam 8.30” jawab Icha sambil melihatkan jam yang ada ditangannya.

“Owh iya, jamnya beda” kata mas rezza sambil cengingisan.

“Ada apaan?” tanya Icha meminta kakaknya itu kepada pokok bahasannya.

“Oeh iya, jadi lupa, lu gak bisa pulang apa?” tanya mas Rezza.

“Kagak, tugas numpuk, lagian liburanpun aku pakek buat kerja sama semester pendek” jawab Icha.

411

Page 412: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ya elah... segitunya, lebaran kagak pulang, sama aja lu kayak Dhani, si Zullfa juga ikutan bingung adeknya malah gak pernah kasih kabar kerumah” kata mas Rezza.

“Namanya juga lagi kuliah” kata Icha mengelak.

“Nenek sakit Cha..., nenek minta mas sama Zullfa cepetan nikah, kita berdua ini juga bingung Cha... kita gak pengen ngelukain kalian berdua tapi ngelihat kondisi nenek kayak gitu...” kata-kaa mas Rezza menggantung ditenggah jalan.

“Ya udahlah... terus mau diapain lagi... udah ahhh mas... aku mau berangkat kekampus” Icha ngeles ke kakaknya karena tidak ingin mendengar kata-kata kakaknya lagi.

412

Page 413: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hehh katanya masuk jam 8.30???? Cha... jangan di...” belum sempet mas Rezza selesai bicara Icha sudah menutup video callnya.

***Mata kuliah siang ini adalah Hukum

Acara Pidana. Dalam bahasa belandanya adalah Strafprocesrecht. Icha duduk di antara Drick dan Anke, mereka berdua mengamati Icha yang terlihat sangat serius mencatat saat ini. Namun sepertinya mereka berdua membiarkan sahabatnya itu karena mungkin Icha sedang bersemangat.

Profesor Aarnout menjelaskan sambil mencatat dipapan tulis. Icha sangat menyukai dosennya yang satu ini karena begitu ramah dan juga sangat profesional dalam mengajar.

413

Page 414: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Die nog herinneren over het legaliteitsbeginsel in het strafrecht?1” Tanya Profesor Aarnout kepada seluruh mahasiswanya. Icha langsung mengacungkan tangannya ingin menjawab pertanyaan dosennya itu. Tak ama setelah itu, Profesor Aarnout menunjuk kearah Icha pertanda mengizinkan Icha untuk menjawab.

“Het legaliteitsbeginsel is het principe dat een persoon niet kan worden veroordeeld als er geen regels die hen regeren, zodat alle acties moeten worden gedaan als er geen verbod op een dergelijke actie2”

“absoluut correct3”

1 Siapa yang masih ingat dengan asas legalitas dalam hukum pidana?2 asas legalitas adalah asas dimana seseorang tidak dapat dihukum jika tidak ada aturan yang mengaturnya, sehingga segala perbuatan boleh dilakukan asal tidak ada larangan mengenai tindakan tersebut3 Tepat Sekali

414

Page 415: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha menang dikenal aktif dikelas, banyak dosen yang memuji Icha. Teman-teman sekelas Icha juga sangat respek kepada Icha karena kemampuan Icha sangat bagus. Dia menguasai bahasa belanda dengan cepat. Selain itu dia dikenal sangat rajin dalam mengerjakan tugas.

Karena hal itulah Icha terkadang sangat direpotkan karena setiap hari selalu saja ada yang ke apartemennya untuk belajar bersama. Meski seperti itu. Dengan adanya teman yang selalu datang keapartemennya, Icha tidak pernah merasa kesepian di apartemennya.

Meski terkadang rindu tanah air sering sekali dia rasakan. Di Belanda dia hampir tidak pernah makan nasi sedikitpun selain diajak dan ditraktir oleh

415

Page 416: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Hans di kedai masakan Asia tempat kak Hanna bekerja.

Makanya sampai sekarang badan Icha itu tambah kecil, namun sekarang bertambah anggun. Penampilan Icha juga sudah banyak berubah semenjak dia berada di Belanda. Cara berdandannya juga semakin dewasa. Icha terkadang bekerja paruh waktu disebuah hotel untuk menjadi pelayan agar tidak terlalu membebani ayahnya.

“Ik zal u een taak geven aan u, kijk voor een rechtszaak, de analyse van de zaak in overeenstemming met alle beginselen van het strafrecht samen met de bezwaarprocedures evenement4”

Setelah Mr. Aarnout memberi tugas, kelaspun berakhir, wahhh tugas Icha

4 saya akan memberikan tugas untuk kalian, mencari sebuah kasus hukum, analisa kasus tersebut sesuai dengan semua asas dalam hukum pidana beserta dengan tata cara banding acara

416

Page 417: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

minggu ini sepertinya sangat menumpuk. Semakin lama icha semakin kelelahan. Namun Icha selalu diberi multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya oleh Hans.

Hans selalu mendampingi Icha kemanapun dan dimanapun. Mseki terkadang icha mendapat protes dari pacar Hans yaitu Rebecca, namun sebenarnya Rebecca sudah paham bahwa mereka berdua hanya kakak adik saja.

***“Dhani, are you wanna marry with

Anita?” Tanya Ruben pada Dhani.“Why?” tanya Dhani ganti dengan

nada tidak begitu semangat sambil melahap makan siangnya.

“I just think you will die if you with her” jawab Sam.

417

Page 418: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“I Think that too” jawab Dhani masih tampak lesu.

“You said that you still love your girlfriend who was in the Netherlands, is not it?” Tanya Ruben.

“Exzactly” jawan Dhani sedikit semangat.

“Who is her name? Icha?” tanya Sam.

“Why you still marry with Anita if you not love her again? Come on...” kata Ruben meyakinkan Dhani.

“What i can do? I can’t againts mt family” jawab Dhani kesal.

Sam dan Ruben, sahabat dekat Dhani selama kuliah, sudah mendengar bahwa Anita dan Dhani sedang menyiapkan pernikahan mereka dalam waktu dekat di Australia. Dhani sudah tidak bisa mengelak sekarang, ayahnya

418

Page 419: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

terus mendesaknya untuk segera menikah dengan Anita. Sementara Dhani masih memiliki janji dengan Icha kan bertemu lagi tahun depat untuk memastikan perasaan masing-masing.

Icha tidak tahu masalah ini, mas Rezza juga pastinya tidak ingin memberitahu hal ini kepada adiknya itu. Tentu hal ini akan sangat menganggu kuliah Icha nantinya. Keluarga Dhani meminta pernihakan Dhani dan Anita didahulukan karena Dhani adalah anak laki-laki meski pun dia lebih muda dari Zullfa.

***Shopie memanggil Icha dari

kejauhan, Icha sebenarnya mendengar tapi samar-samar, sehingga Icha tidak begitu menghiraukannya dan tetap fokus membaca buku yang sedang dia pegang

419

Page 420: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

saat ini. Hingga akhirnya Shopie sudah dekat dengannya, Icha baru menoleh.

“Icha, kunnen we werkgroep in uw appartement?5”

“Ehm” jawab Icha singkat pada Shopie.

***Setelah mata kuliah ethiek van de

advocatuur alias mata kuliah etika profesi hukum, semua mahasiswa berhamburan keluar. Icha bersama dengan Arabella berjalan keluar bersamaan. Mereka memutuskan untuk duduk ditaman depan fakultas. Mereka ingin mengerjakan tugas yang diberikan dosen yang belum mereka selesaikan yaitu Esay mengenai Advocatenkantoor alias hukum perusahaan.

Icha dan Arabella sangat klop kalau untuk urusan belajar. Mereka memiliki 5 Icha, bisa kita kerja kelompok di apartemen mu?)

420

Page 421: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dasar pemikiran yang sama, hanya saja arah tujuan mereka tidak sama, hal itulah yang menyebabkan keduanya selalu berselisih paham dan dasar hukum yang mereka gunakan. Namun sebenarnya maksud mereka sama.

Saat keduanya asyik sedang mengerjakan tugas, Anke dengan segala keributannya menganggu mereka berdua dan ikut nimbrung mengikuti mereka mengerjakan tugas. Suasanapun berubah menjadi sedikit ramai karena Anke sudah datang pasti akan tambah ribut. Belum lagi sebentar lagi pasti Drick juga akan menyusul.

Tiba-tiba seseorang memanggil Icha dari kejauhan, saat Icha menoleh ternyata Fleur memanggilnya, dia adalah senior Icha. Satu kelas dan satu jenjang dnegan Hans. Kepribadiannya yang sangat baik

421

Page 422: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dan supel seperti Hans membuatnya nyaman bersama Fleur.

“Icha, u meneer genaamd Aarnout in de faculty room6”

“Je7” jawabkuAku segera mengambil tasku dan

menuju ruang dosen. Sepertinya ada masalah serius hingga Icha dipanggil ke ruang dosen. Icha sudah sangat gugup ketka dia mengetahu bahwa dipanggil oleh Mr. Aarnout.

***Dhani baru saja keluar dari kelasnya

bersama dengan Ruben dan Sam. Tapi nenek lampir sudah menunggu Dhani didepan kelasnya. Dhani merasa sangat kesal kenapa hari-harinya selalu speerti ini. Dhani berbalik arah menuju arah lain

6 Icha, kamu dipanggil Mr. aernout di ruang dosen7 Iya

422

Page 423: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menghindari Anita. Ruben dan Sam pun membantu Dhani menghindari Anita.

Dhani menuju taman fakultas, dia segera membuka bukunya dan membaca materi kuliah setelah ini, yaitu Keuangan Perusahaan. Mata kuliah ini tidak terlalu berbeda dengan mata pelajaran akuntansi. Jadi Dhani sedikit berlega karena dulu dia sangat piawai dalam mengitung jurnal akuntansi.

Ketika ditengah-tengah membaca bukunya Ruben dan Sam menganggunya lagi dengan pertanyaan yang mengingatkannya terhadap seseorang. Dhani baru menyadari bahwa sudah lama sekali dia tidak menghubunginya.

“Dhani, i see, you nor send postcard again to your girlfriend in Hollands? Why, you are separate?” tanya Sam.

423

Page 424: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hei hei..., i still love Icha... why i separate with her? Come on...” jawab Dhani kesal karena dituduh seperti itu.

“So...?” tanya Ruben menyaut.“Wait, she not replay my last

postcard right?” tanya Dhani kepada 2 sahabatnya itu.

“I Think like that” jawab Ruben.“Icha... kamu kemana sihc sayang

kenapa gak bales surat ku... “ kata Dhani dalam hati gelisah, karena dia baru sadar bahwa kartu post terakhirnya tidak dibalas oleh Icha.

***Icha sedang menulis sesuatu dibuku

catatannya saat ini, terlihat sangat serius saat ini. Arabella memperhatikan Icha sedari tadi. Dan hanya tersenyum melihat kelakuan sahabatnya itu. Lucu sekali ketika dia speerti itu.

424

Page 425: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Icha...” Panggil Shopie pada Icha.“Ehm” jawab icha singkat.“Icha....” Panggil Shopie lagi.“Wait...” jawab Icha dengan bahasa

Inggris kali ini. Mungkin saking seriusnya, dia sampai tidak sadar dengan yang dia sebutkan.

“Icha.....” kali ini Anke yang memanggilnya dengan kencang.

“Wat is er mis?8” Tanyanya kini dalam bahasa Belanda.

“Icha kunt u bij de show vanavond prime nacht9” Tanya Shopie, mengajak Icha pergi nanti malam.

“kan niet, ik heb een afspraak met de begeleiding van professor Abjied tot vanavond10” Jawab Icha menolak.

8 Ada apa?9 Bisakah kamu datang keacara prime night nanti malam?10 Tidak bisa, nanti aku ada bimbingan dengan profesor sampai malam

425

Page 426: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Niet te druk11” Ledek Drick kepada Icha yang selalu terlihat sibuk.

“Heemmm” jawab Icha singkat sambil tersenyum dan meneruskan menulisnya.

***Entah dari mana kebiasaan minum

Dhani ini dimulai. Malam ini Dhani sangat sters hingga dia minum 2 botol bir disebuah bar di pusat kota Queensland. Saat ini dia sedang banyak pikiran karena sudah lama email, postcard dan instagram serta pesan facebooknya tidak dibalas oleh Icha. Dhani takut Icha sudah melupakannya disana. Dhani takut juka janjinya tidak bisa ditepatinya lagi kali ini.

Dhani takut jika akhirnya dia benar-benar tidak bisa bersatu dengan Icha yang selama ini telah bertahan begitu lama dalam hatinya. Meski mereka dipisahkan 11 Jangan terlalu sibuk

426

Page 427: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

oleh samudra dan benua, tapi cinta Dhani tidak berkurang sedikitpun untuk Icha. Dhani malah semakin belajar bersabar karena selama 2 tahun ini dia tidak pernah pulang ke Indonesia bahkan tidak pernah memberi kabar kepada kakaknya maupun keluarganya yang lain.

Semua ini dia lakukan karena Dhani ingin fokus dengan kuliahnya. Agar dia segera bisa wisuda dan kembali ke Indonesia untuk bertemu dengan Icha dan menepati janjinya kepada Icha.

***Icha sedang bersama profesor

favoritnya saat ini yaitu profesor Aarnout. Dia sedang melakukan bimbingan Metedologi penelitian hukum dan bimbingan untuk materi skripsinya. Icha dianggap paling beruntung karena dia bisa dibimbing oleh profesor sekelas profesor

427

Page 428: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Aarnout. Profesor Aarnout banyak memberinya pengalaman dan penjelasan yang sangat Icha butuhkan. Hingga Icha sempat mendapat julukan asisten dosen.

“Icha, nadat deze u wilt S2 verder waar?12” Tanya Mr. Aarnout kepada Icha dengan lembut.

“Ik weet nog steeds niet de professor13” Jawab Icha sambil menundukkan kepalanya.

“Ik stel voor te gaan in het American Law Institute, neem alleen de concentratie van specifieke strafrecht14” Katanya memberi saran kepada Icha.

“Ik zou houden professor leggen15” jawab Icha sedikit tersenyum

12 Icha, dimana kamu akan melanjutkan S2?13 Saya masih belum memikirkannya profesor14 aku sarankan lanjutkan di American Law Institute, ambil saja konsentrasi hukum pidana khusus15 Saya akan mempertimbangkan saran profesor

428

Page 429: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ik weet dat je zeer getalenteerd, vindt u een groot juridisch expert in Indonesië16” Puji Profesor Aarnout kepada Icha atas kemampuannya.

“Bedankt professor17”***Icha sedang kalang kabut mencari

buku di barisan Jurnal perpustakaan kampusnya. Dia sangat serius saat ini. Dia sedang dikejar deadline. Dan sampai saat ini dia masih saja kekurangan bahan untuk tulisan ilmiahnya. Icha sudah tidak tahu harus pakai jurnal yang mana, karena Jurnal-jurnal yang ada tidak ada kaitannya dengan topik yang dia bahas.

“Icha kan ik lenen uw boek op het bestuursrecht18” kata seseorang dari

16 aku tahu kau sangat berbakat, kau akan jadi seorang ahli hukum yang hebat di Indonesia17 Terima kasih profesor18 Icha, bolehkah aku meminjam buku hukum administrasi negaramu?

429

Page 430: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

belakang Icha. Saat Icha menoleh rupanya Kyra, dia adalah juniornya.

“Natuurlijk, maar het is op dit moment niet zijnde ik bracht, kwam naar mijn appartement vanavond19” Jawab Icha.

Icha melanjutkan lagi mencari bahan materinya. Dia benar-benar sangat stress sekarang ini. Saat dia mengubrak-abrik jurnal-jurnal didepannya itu tiba-tiba dia melihat seseorang yang sepertinya dia kenal.

Wahhh dari postur tubuhnya yang tinggi rambut coklatnya sudah tahu, Icha sudah sangat hapal dnegan seniornya yang satu ini. Dia adalah teman sekelas Hans dan Fleur yaitu Vince.

Tiba-tiba saja sebelum Icha sempat memanggilnya, dia sudah melihat Icha terlebih dahulu dan menyapanya. Ini

19 tentu saja, tapi saat ini tidak sedang kubawa, datanglah ke apartemenku nanti malam

430

Page 431: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kesempatan Icha untuk meminta bantuan kepadanya.

“Broer, kan ik lenen een dagboek dat je gisteren schreef20” Tanya Icha pada seniornya itu.

“Waarom heb je het nodig hebt21” tanyanya Berbalik

“Ik tekort aan materiaal om een wetenschappelijk tijdschrift te sc”rijven22" Jawab Icha sambil manyun.

“Wat jurnalmu ook geassocieerd met het tijdschrift? of hetzelfde thema?23” Tanya Vince.

“Het thema is hetzelfde, maar verschillend perspectief24” Jawan Icha.20 senior, bolehkah aku meminjam jurnal yang kau tulis kemarin21 Kenapa? Kau membutuhkannya?22 aku kekurangan bahan untuk menulis jurnal ilmiah23 apa jurnalmu juga berkaitan dengan jurnalku? atau temanya sama24 temanya sama, tapi sudut pandangnya berbeda

431

Page 432: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Nou, gewoon in mijn appartementof je wilt naar huis samen met mij gaan? kan net zo goed te maken een korte stop om het op te rapen?25” Ajak Vince.

“Ik heb nog steeds het constitutionele hof van de wet school evenement26” Tolak Icha, karena dia masih ada kuliah.

“Ohhh De onderwerpen van belang27” Kata Vince sambil tersenyum.

“Ja, dus ik niet mag missen28” Balas Icha sambil manyun lagi karena kesal.

“Ja het is, als je al afgerond college natuurlijk naar mijn appartement, bye29”

25 Baiklah, ambil saja diapartemenku, atau kamu mau pulang sekalian bersamaku? sekalian saja mampir sebentar untuk mengambilnya26 Aku masih ada mata kuliah Hukum mahkamah konstitusi setelah ini27 Ohhh itu mata kuliah penting28 Iya makanya aku tidak boleh bolos29 ya sudah, kalau sudah selesai kuliah saja kamu ke apartemen ku, sampai jumpa

432

Page 433: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Setelah mendapat pertolongan darurat dari kakak seniornya itu Icha merasa lega dan bisa berkonsentrasi lagi pada kuliahnya di mata kuliah Hukum mahkamah konstitusi yang sangat menyusahkannya itu. Senyum simpulpun terpancar diwajah Icha.

***Dhani sudah sangat disibukkan

dnegan persiapan wisudanya. Dia bersyukur targetnya terpenuhi juga. Dia bisa lulus 3 tahun tepat waktu. Semua keluarganya akan segera tiba di Australia untuk menghadiri acara wisuda Dhani. Begitu pula dengan keluarga besar Anita.

Anita sudah lulus Tahun lalu, dia juga sudah bekerja disalah satu perusahaan konstruksi ringan di Australia. Anita senang karena Dhani kini sudah

433

Page 434: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

wisuda dan sebentar lagi mereka pasti akan menikah. Justru itulah yang sangat ditakuti Dhani ketika dia sudah selesai wisuda nanti.

Namun bagaimana lagi, dia tidak bisa terus-menerus menghindar. Icha pun sudah 1 tahun tidak memberi kabar apapun padanya. Dia menjadi lelah dan kini sudah putus asa. Kabar terakhir yang dia dengar sebenarnya Rasyid juga belum kembali ke Indonesia dari Jepang, tapi kenapa Icha tidak menghubunginya sama sekali.

Hal itulah yang menyebabkan Dhani merasa putus asa dan akhirnya memilih untuk pasrah dengan segala keadaannya saat ini. Dia bisa saja menerima Anita, karena memang Anita adalah tipe idealnya sejak dulu. Namun sayangnya hatinya kini sudah bukan untuk Anita.

434

Page 435: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***Icha bergegas menuju meja

receptionis fakultasnya. Dia ingin menyerahkan berkas-berkas wisudanya. Dia sudah menyelesaikan pendidikannya sekarang. Bahkan dia sudah mendapat pekerjaan dikantor konsulan jenderal Indonesia untuk Belanda di Amsterdam.

Dengan semangat, Icha memegang Skripsinya itu dengan judul “Doodstraf voor Corruptors in Overeenstemming met de Mensenrechten” dalam bahasa Indonesia artinya “Hukuman Mati untuk koruptor sesuai dengan hak asasi manusia”.

Icha menyelesaikan penggarapan skripsinya itu hanya sekitar 3 bulan saja. Bahkan Profesor Aarnout sangat terkejut Icha dapat mengerjakannya dengan baik tanpa halangan.

435

Page 436: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ik wil graag overhandigen de bestanden afstuderen afstuderen30” lapor Icha

“Namens wie?31” tanya sang receptionis

“Ifha Nurisya”***Icha sudah bersiap dengan baju

toganya pagi ini. Ayah, bunda dan juga Mas Rezza sudah bersiap sejak tadi. Mereka akan menghadiri wisuda Icha hari ini. Betapa bangganya keluarga mereka karena anak perempuan mereka ternyata sudah besar dan sudah lulus kuliah dan akan mendapat gelar sarjana hukum luar negeri yaitu B.L.

Icha mengajak seluruh keluarganya berfoto sebelum mereka berangkat menuju kampus The Hague University hari 30 saya ingin menyerahkan berkas yudisium wisuda31 Atas nama siapa?

436

Page 437: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ini. Dan foto itu akan mereka jadikan kenang-kenangan dirumah. Akhirnya setelah selesai jepret sana-jepret sini mereka berempat pun berangkat.

Icha duduk di bangku para mahasiswa bersama dengan anke, Drick dan Arabella. Terlihat Hans, Rebecca, Fleur dan Vince seniornya juga hadir untuk melihat Icha dan kawan-kawan. Betapa senangnya Icha hari ini. Saking senangnya, Icha tidak dapat mengingat Dhani lagi. Padahal hari ini Dhani juga sedang wisuda.

Saat ini tibalah acara dimulai, pertama acara dimulai dengan sambutan dari rektor The Hague University. Setelah itu pengumuman para sarjana terbaik. Satu persatu sarjana terbaik dari setiap jurusan disebutkan. Dan giliran jurusan S1 hukum.

437

Page 438: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“De beste afgestudeerden van de Faculteit der Rechtsgeleerdheid van de Haagse Hogeschool is dit jaar Ifha Nurisya32” tepuk tangan meriah menyambut Icha. Icha segera berdiri dan menuju panggung untuk menerima piala dan sertifikat kelulusannya.

Betapa bangganya teman-teman, senior, dan terutama keluarga Icha. Melihat anak perempuannya yang selalu berprestasi hingga sekarang ayah dan bunda Icha menitikan air matanya. Tak terkecuali mas Rezza.

***Ditempat yang berbeda, Dhani pun

juga menerima sebagai lulusan terbaik kedua di jurusannya. Disela-sela kebahagiaan atas kelulusan dan prestasinya terselip harapan dalam

32 lulusan terbaik untuk fakultas hukum The Hague University tahun ini adalah Ifha Nurisya

438

Page 439: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hatinya untuk Icha. Dia berharap Icha juga mendapat yang terbaik disana. Meski dia sendiri sangat sakit karena Icha tidak memberinya kabar sama sekali hingga dia wisuda.

Hati Dhani pun goyah antara pulang ke Indonesia atau tidak. Tapi speertinya dia memutuskan untuk tetap tinggal di australia dan mencari pekerjaan disini saja. Lagi pula Anita juga sudah bekerja lumayan lama dan menjadi pegawai tetap, sayang seali juka ditinggal.

Meski di dua negara yang berbeda, namun keduanya sama-sama dalam masa bahagia menikmati kelulusan mereka. Mereka tidak memikirkan apa lagi yang akan mereka hadapi setelah ini.

439

Page 440: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter IX

“Putus Asa”Dhani sudah tidak pernah

mendengar kabar dari Icha lagi. Begitu pula dengan Icha, Icha juga sudah tahu kabar dari Dhani. Icha melanjutkan lagi pendidikannya ke jenjang S2 di Universitas yang sama. Dia mengambil konsentrasi Hukum Pidana Khusus seperti yang disarankan profesor Aarnout.

Sementara Dhani saat ini sedang bekerja disebuah kantor akuntan publik. Sambil belajar bisnis bersama dengan Anita. Dhani sekarang juga sudah tidak terlalu memikirkan Icha meski terkadang

440

Page 441: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

rasa rindu itupun mendera Dhani habis-habisan.

Icha bekerja di kantor konsulat jendral Indonesia untuk Belanda. Dia menangani bidang perlindungan hukum bagi masyarakat Indonesia yang berada di Belanda. Berbagai masalah sudah mulai Icha tangani saat ini. Seperti saat ini, ada kasus yang mendera salah satu mahasiswa baru dari Indonesia yang bersekolah di Belanda.

“Icha, neem zorg van Indonesische studenten die werden gearresteerd door de politie33”

“Neem de rapportage dossier in te dienen34”

Setelah mendapatkan berkas-berkasnya, Icha segera meluncur ke

33 Icha, tolong urus mahasiswa Indonesia yang ditangkap oleh polisi34 tolong serahkan berkas pelaporannya

441

Page 442: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kantor polisi dimana mahasiswa itu ditahan. Icha sebenarnya sudah sangat bosan jika harus bolak-balik kantor dan kantor polisi. Setiap kali dia kekantor polisi selalu saja masalah mahasiswa yang bermasalah.

“Goodnight, daar kan ik helpen?35” tanya seorang polisi pada Icha

“Ik Ifha Nurisya consulaat-generaal van Indonesië naar Nederland in Amsterdam, wil ik de zorg van de studenten die werden gearresteerd op het politiebureau nemen deze36”

“Gewoon aan deze kant37”Setelah mendapat penjelasan

lengkap mengenai kasus mahasiswa itu Icha segera membuat surat jaminan dan

35 Selamat malam, ada yang bisa dibantu?36 saya Ifha Nurisya dari kantor konsulat jenderal indonesia untuk belanda di Amsterdam, saya mau mengurus mahasiswa yang ditangkap di kantor polisi ini37 Silahkan sebelah sini

442

Page 443: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

penangguhan penangkapan untuk mahasiswa itu. Setelah semua urusan selesai, Icha kembali kekantor untuk menyerahkan surat bahwa kasus sudah dia selesaikan.

Karena malam sudah semakin larut, Icha segera pulang keapartemennya. Malam ini begitu sangat melelahkan bagi Icha. Icha masih disibukkan dengan kuliah S2 nya, namun dia juga harus bekerja seperti ini. Rasanya sudah lama dia tidak pulang ke Indonesia. Ingin rasanya saat itu juga dia pulang. Namun rasanya sayang sekali.

***Dhani sedang mengerjakan tugas

lemburnya. Dia begitu serius saat ini, angka-angka dalam kertas yang ada dimejanya itu membuatnya tidak bisa beranjak dari tempat duduknya. Bahkan

443

Page 444: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

makanpun dia lakukan ditempat itu. Mungkin ini juga salah satu untuk tidak terlalu pusing memikirkan Icha.

Dedekat komputer kerjanya, masih terpampang foto saat mereka berdua berada di Bromo beberapa tahun lau. Kenangan tidak bisa membuat Icha kembali kedalam pelukannya, namun kenangannya dengan Icha lah yang membuatnya tegar selama ini hidup jauh dari orang yang dikasihinya.

Telpon yang berada disamping kiri komputernya itupun berbunyi. Membuyarkan konsentrasinya sejenak. Dia mengangkat gagang telpon itu dan suara seseorangpun terdengar. Suara yang sudah tak asing bagi Dhani lagi yaitu Jane.

“Bagaimana? Sudah temukan kesalahan dalam legal audit laporan

444

Page 445: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

keuangan PT. 2 Menara Konstruksi?” tanyanya dalam telepon itu.

“Masalahnya tidak segampang itu, hampir semua keuangannya carut marut, aku yakin malam ini aku tidak bisa tidur dibuatnya, semua laporan keuangannya tidak masuk akal” Jawab Dhani sambil memijat pelipis matanya karena pusing dengan pekerjaan yang sedang dia kerjakan saat ini.

“Baiklah, lanjutkan kerjamu, kalau terasa berat, lebih baik cari kesalahannya saja, nanti malah mempersulitmu” Kata Jane pada Dhani untuk mengurangi pekerjaannya.

“Terima kasih sudah mengizinkanku cepat tidur malam ini Jane” jawab Dhani. Sambil menutup telponnya. Setelah menutup telpon itu Dhani segera merebahkan punggungnya ke kursi. Dia

445

Page 446: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sangat lelah sekali hari ini. Kelelahan yang datang menghampiri Dhani tidak hanya lelah bekerja, namun dia juga berpikir bagaimana caranya dia bisa menghubungi Icha.

Meski kadang rasa putus asa itu membuat Dhani berpikir untuk melepaskan Icha, namun hati kecilnya tidak bisa berbohong. Hati kecil itu masih mengatakan keyakinannya untuk dapat kembali kepada Icha suatu saat nanti. Meski Dhani sendiri tidak tahu kapan hal itu akan terjadi.

***Jam bekker dikamar itu berbunyi

sangat keras, menunjukkan pukul 06.00, Dhani pun bergegas bangkit dari mimpinya dan mematikan jam itu agar tidak berbunyi lagi. Dhani beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Air

446

Page 447: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hangat itu menyapu tubuh Dhani. Kelelahan semalam membuatnya sedikit pusing pagi ini.

Usai mandi, Dhani segera membuat sarapan berupa sereal dan susu untuknya. Sarapan itulah sebagai sumber tenaganya saat akan berangkat kerja setiap pagi. Usai makannannya habis, Dhani segera menuju wastafle untuk menyikat gigi.

Dia menuju kamar wardrobe nya untuk memakai baju kerjanya hari ini. Dia memilih kemeja warna biru tua dengan jas berwarna hitam. Dhani tidak begitu suka menggunakan dasi, makanya hanya hari-hari tertentu saja dia menggunakan dasinya.

Setelah selesai dia menggunakan jam tangan hitam di tangan kirinya dan merapikan rambutnya. Setelah itu tak lupa parfum kesukaannya menjadi penutupnya.

447

Page 448: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani merapikan dokumen yang ada dimeja kerjanya untuk dia bawa kekantor hari ini. Setelah siap Dhani segera memakai kaos kaki dan sepatunya untuk segera melesat berangkat kekantor.

Mobilnya sudah berada didepan lobby apartemennya. Setelah mendapatkan kunci dari valet parking, dia segera masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya. Dhani sudah terbiasa dengan rutinitasnya yang seperti itu setiap harinya. Meski terkadang jenuh, tapi Dhani bisa apa selain menerimanya.

Setelah sampai di kantor, dia segera masuk kedalam ruangannya, baru saja duduk dia sudah dihampiri oleh Jane menanyakan pekerjaannya. Dhani sering mengeluh karena hal ini. Bukannya disiapkan kopi atau minuman yang lain malah pekerjaan baru yang datang setiap

448

Page 449: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

paginya ketika dia baru saja sampai dikantor.

“Tidak bisakah buatkan aku kopi dulu? Hah? Semalam aku kurang tidur karena menyelesaikan ini...” keluh Dhani.

“Iya... iya nanti aku bawakan kopi, sudah tidak usah bawel, kerjakan ini dulu, kopi akan datang setelah ini” jawab Jane sambil memberikan beberapa map kepada Dhani untuk dia kerjakan.

“Astaga..., iya iya... hahhhh” Keluhnya lagi.

“Udah... gak usah banyak ngeluh, lagian nanti kamukan bisa pulang cepet, Ibu Jessica lagi gak ditempat, jadi bawa pulang aja yang belum selesai oke?” kata Jane.

“Beneran?” tanya Dhani meyakinkan.

449

Page 450: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya... udah kerjakan sekarang kopinya nanti aku antar” jawab Jane.

“Oke....” Jawabnya dengan penuh semangat 45.

Kalau ibu Jessica tidak ada ditempat, Dhani dan Jane bisa pulang tepat jam pulang kantor meski pekerjaannya belum selesai. Jam pulang kantor normal adalah jam 7, tetapi kedua orang pekerja itu terkadang pulang hingga pukul 9 -10 malam. Belum lagi pekerjaan yang mereka bawa pulang. Pekerjaan Dhani dan Jane selalu menumpuk setiap harinya.

***Di Indonesia sendiri, mas Rezza dan

mbk Zullfa sudah menggelar acara lamaran. Kedua insan yang berada diluar negeri itu sengaja tidak diberi tahu. Meskipun tidak diberi tahu, Rasyid dan Anita yang mewakili mereka hadir dalam

450

Page 451: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

acara tersebut dan memberikan kabar kepada mereka berdua. Pada akhirnya Icha dan Dhani pun harus mengalah untuk kedua kakaknya itu. Icha sudah tahu hal ini akan terjadi makanya dia berusaha untuk menahan dirinya.

Begitu pula dengan Dhani, sudah hampir 3 tahun ini dia tidak tahu kabar mengenai Icha. Mbk Zullfa pun seakan menutupinya. Mungkin karena mas Rezza yang memintanya untuk tidak memberi tahukan kepada Dhani mengenai Icha.

Mereka berdua bingung harus melakukan apa sekarang, mereka tidak bisa menghindari acara pernikahan mereka lagi karena baik Mas Rezza dan Mbk Zullfa sudah mengambil alih beberapa perusahaan milik keluarga. Dan kini saatnya mereka melangsungkan pernikahan mereka. Mereka tahu hal ini

451

Page 452: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akan menyakiti hati kedua adik mereka. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa saat ini.

Hari pernikahan itupun juga sudah ditentukan. Keluarga mereka berniat meminta Dhani dan Icha untuk pulang, namun Mas Rezza dan Mbk Zullfa melarangnya, sebaiknya jangan menganggu konsentrasi kerja dan kuliah Icha dan Dhani disana, begitu katanya Mas Rezza dan Mbk Zullfa memberi alasan mereka agar adik mereka tidak terluka hatinya.

***Berita pernikahan kakaknya itupun

sudah sampai ditelinga Icha dan Dhani. Mereka berdua sama-sama sudah mengetahui tanggal pernikahan kakak mereka. Saat ini mereka berdua sama-

452

Page 453: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sama tidak tahu haruskah bahagia ataukah malah bersedih.

Icha seharian ini melamun dikantor dan juga dikampusnya. Icha tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugas kantornya. Dia sampai ditegur oleh Bossnya yaitu Meneer Jason. Icha beralasan dia kurang enak badan.

Hal yang serupa juga menimpa Dhani. Seharian dia malah tidak makan apapun. Jane merasa khawatir, dia bertanya pada Ruben dan Sam mengenai keadaan Dhani ini. Mereka berdua menjelaskan hal yang sedang menimpa sahabatnya itu dan Jane pun dapat memahaminya. Dia merasa Dhani sebaiknya dibiarkan untuk tenang.

***Rasyid sampai di bandara Schipol

untuk mengajak Icha pulang ke Indonesia.

453

Page 454: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dia menuju apartemen Icha setelah mendarat di Belanda, namun sayangnya dia tidak ada di sana saat ini. Rasyid berpikir Icha mungkin masih dikantornya.

“Icha, ada orang Indonesia yang nyariin kamu tuh” Kata Asri yang bekerja bersama Icha. Dia orang Indonesia juga.

“Ehh? Siapa?” tanya Icha.“Katanya tunangan kamu” jawab

Asri.“Rasyid???” tebak Icha. Dan benar

saja tiba-tiba seseorang dengan tampang sok cool itu datang menemui Icha, dengan senyuman khasnya dia menyapa Icha.

“Aku datang...” salam Rasyid pada Icha.

“Kamu ngapain kesini? Aihhh” keluh Icha.

“Kamu gak suka aku disini? Aku udah gak dateng pas kamu wisuda

454

Page 455: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kemaren, makanya aku datang sekarang” jelas Rasyid.

“Bentar lagi jam pulang, tunggu sebentar ya, nanti kita makan malam bersama” kata Icha

“Ehmm aku tunggu diluar ya” jawab Rasyid.

***Di Australia, Dhani sudah tidak

makan 3 hari ini. Sam, Ruben dan Jane sangat mengkhawatirkan keadaan Dhani saat ini. Mereka akhirnya memberi kabar kepada Anita mengenai keadaan Dhani itu. Anita segera datang setelah mendengar kabar mengenai Dhani.

Anita melihat keadaan Dhani yang sangat mengenaskan, badannya sangat panas, wajahnya pucat pasi, dan juga keringat yang bercucuran. Anita berterima kasih mereka sudah memberinya kabar

455

Page 456: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

mengenai Dhani. Anita meminta Ruben, Sam dan Jane untuk pulang saja, biar dia yang merawat Dhani.

Anita tahu apa yang membuat Dhani seperti ini. Namun Anita membiarkan saja, mungkin ini adalah awal dari titik baliknya. Anita menyeka keringat Dhani, kemudian memberinya kompres dengan air hangat, dan memberikan obat menurun panas pada Dhani dengan membuka sedikit mulutnya dan memasukkan obat cairan itu agar demamnya segera turun.

Anita dengan sangat lembut membasuk tangan dan kaki Dhani dengan air hangat agar bersih dan tidak lengket. Setelah selesai, Anita kembali menyelimuti tubuh Dhani agar suhu tubuhnya segera normal. Anita menuju dapur apartemen Dhani untuk membuatkannya bubur hangat. Agar

456

Page 457: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ketika Dhani bangun nanti dia segera makan untuk mengisi tenanganya.

Dhani terus mengigau menyebut nama Icha meski lirih. Dia seakan tidak punya tenaga untuk mengucap kata dari bibirnya. Dia sangat lemah saat ini, dalam bayangannya dia yang lemah itu yang bahkan tidak bisa berkata apa-apa, bagaimana bisa dia melindungi Icha dan membahagiakannya.

“Bagaimana bisa aku melindungi kamu Cha..., menggapaimu saja aku tak sanggup” Ucapnya dalam hati.

Hati Dhani seperti tersayat pedang ribuan kali. Sakit tentu sakit, sesak rasanya dada Dhani saat ini. Bagaimanapun juga cintanya tidak pernah berubah meski terpisahkan jarak dan waktu dengan orang yang sangat dia

457

Page 458: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

cintai. Kini dia benar-benar sudah tidak bisa bersama Icha lagi.

Perlahan tapi pasti Dhani mulai membuka matanya lagi. Kepalanya masih sangat pusing saat ini namun dia mencoba untuk kembali membuka mata dan memfokuskan pandangannya. Ahhh masih ditempat yang sama rupanya katanya setelah melihat langit-langit kamarnya. Dhani mencoba untuk duduk, namun pusingnya membuat dia kesulitan untuk bangkit.

“Kamu udah baikan?” tanya seseorang setelah membuka pintu kamar itu. Rupanya Anita yang melihat Dhani sudah membuka matanya. Anita menghampiri Dhani dan membantunya untuk duduk dan bersandar.

“Jam berapa sekarang?” tanya Dhani dengan suara yang masih lirih.

458

Page 459: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jam 3 sore” jawab Anita.“Hahhh... hari apa ini?” tanyanya

lagi.“Hari jum’at, udah gak usah banyak

bergerak, gak usah macem-macem dulu yang penting kamu sehat dulu, 3 hari gak makan apa kamu pengen mati? 2 hari 1 malam gak sadar kamu pikir kamu ini supermen yang bisa kuat tanpa makan apapun? Hah?” tanya Anita kesal melihat sikap Dhani seperti itu.

“Iya...” jawab Dhani, dia melihat sekeling kamarnya yang sudah rapi, dia melihat dimeja dekat tempat tidurnya ada baskom dan handuk putih kecil didalamnya beserta obat juga disana. Dia juga melihat bajunya sudah berganti.

“Kamu yang ngurusin ini semala aku sakit?” tanya Dhani.

459

Page 460: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehm, dibantu Ruben yang gantiin baju kamu” jawab Anita

“Owh” kata Dhani singkat.“Aku ambilkan bubur dulu” sambil

pergi keluar kamar untuk mengambil bubur yang tadi dia masak untuk Dhani.

“Kamu gak perlu repot-repot kayak gini” kata Dhani saat Anita kembali kekamarnya dengan membawa semangkuk bubur yang masih hangat kepadanya.

“Makan aja apa susahnya sih? Kamu bukan Poppye yang hanya dengan makan bayam kalengan langsung kuat, kamu juga bukan robot yang hanya perlu di charger dayanya untuk kembali hidup, kamu itu hanya manusia, manusia biasa perlu makan Dhan” kata Anita menceramahi Dhani lagi.

460

Page 461: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Iya iya... aku makan... makasih ya udah mau ngerawat aku selama aku sakit” kata Dhani dengan tersenyum dan memulai makan buburnya. Sepertinya 3 hari tidak makan sudah membuat Dhani kelaparan saat ini. Dia dengan cepat sudah menghabiskan seluruh bubur dalam mangkuk tersebut berserta dengan teh hangat yang juga disediakan Anita bersama bubur itu. Setelah selesai makan Anita menyodorkan obat yang harus diminum oleh Dhani. Setelah meminum obat itu, Anita kembali merebahkan tubuh Dhani untuk beristirahat lagi. Dhani harus istirahat yang banyak agar segera pulih kata Anita sambil membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Dhani.

“Terima kasih ya, atas perhatianmu” kata Dhani pada Anita yang masih setia disampingnya.

461

Page 462: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehm” Jawab Anita.“Maukah kamu menikah denganku?”

tanya Dhan.“Ehm?” tanya Anita dengan ekspresi

bertanya-tanya tentang apa yang baru saja diucapkan oleh Dhani. Sesaat mereka berdua terdiam dalam tatapan mata mereka.

“Hahahahahahaha... hei mau ngelamar gak gini caranya” lanjut Anita sambil tertawa.

“Apa lucu?” tanya Dhani sambil kesal dan membuang mukanya.

“Hahaha... Hei.. jangan marah gitu dong Dhan...” kata Anita sambil mengarahkan wajah Dhani agar menatapnya. Anita tersenyum pada Dhani.

“Jadi mau apa tidak?” tanya Dhani lagi.

462

Page 463: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jangan membohongi perasaanmu, membohongi perasaan itu sama halnya menyakiti dirimu sendiri” jawab Anita.

“Aku.... hanya.... tidak tahu harus berbuat apa sekarang” kata Dhani sambil berusaha menahan tangisnya. Dia tidak ingin terlihat lemah didepan perempuan.

Anita memeluk Dhani, dia mengelus punggung Dhani agar dia merasa tenang, Anita membiarkan Dhani menangis dalam pelukannya. Dia tahu dia sendiri juga tersakiti jika seperti ini, namun orang yang berada dalam pelukannya saat ini rupanya lebih sakit lagi.

Anita tahu Dhani tidak benar-benar bermaksud melamarnya saat ini. Dia tahu hal ini Dhani lakukan untuk membunuh perasaannya sendiri kepada Icha. Anita menjadi merasa bersalah, Anita tidak tahu harus memperbaikinya dengan cara apa

463

Page 464: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lagi. Anita tidak tahu bagaimana membuat Dhani berubah, dia selama ini telah salah, apa yang dia perbuat rupanya telah menyakiti orang yang dia cintai yaitu Dhani.

Anita pun akhirnya melepas pelukannya pada Dhani, Anita mengiyakan ajakan Dhani untuk segera menikah. Dhani kembali memeluk Anita, mungkin Dhani selama ini juga salah memperlakukan Anita. Dhani berkata dalam hatinya untuk memulai semuanya dari awal dengan Anita mulai sekarang.

Dia sudah ikhlas jika memang Icha bukan masa depan untuknya. Dhani memutuskan untuk tidak bertahan lagi. Setelah dia sehat kembali dia akan kembali ke Indonesia untuk mengatakan hal ini dengan ayah dan bundanya bahwa

464

Page 465: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dia akan menikah dengan Anita secepatnya.

***Icha sedang sibuk saat ini, banyak

sekali hal yang harus dia kerjakan, Thesisnya saja baru ½ jalan dia kerjakan. Saat ini adalah tahun ajaran baru, sebentar lagi akan banyak warga negara Indonesia yang akan dia urus. Mereka menuju Belanda untuk belajar kebanyakan mahasiswa S2, beberapa diantaranya juga S1.

Icha sedang menerima banyak tamu hari ini. Dia juga harus bolak-balik kekantor keduataan Indonesia yang ebrada di Belanda. Siang ini dia baru saja kembali kekantornya setelah 3 kali bolak-balik kekantor kedutaan. Saat dia baru saja beristirahat dikursinya seseorang datang. Sambil membawa sebuah amplop.

465

Page 466: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Icha, heb je de e-mail uit Australië38” katanya sambil memberikan amplop yang tadi dia bawa kepada Icha.

“Ehm..” jawab Icha dnegan senyuman dan menerima amplop itu. Didepan amplop itu bertuliskan namanya ‘IFHA NURISYA’. Dari siapa ya? Tanyanya dalam hati. Icha membuka amplop itu dengan penasaran. Namun setelah membuka amplop itu, dia melihat selembar foto pre-wedding seseorang yang dia kenal. Dia membaca tulisan dilembar satunya.

Benar, amplop itu berisi undangan pernikahan Dhani dan Anita. Anita tidak berniat mengirim undangan itu, namun Dhanilah yang meminta Anita untuk mengirimnya. Anita pun akhirnya mengirim undangan itu kepada Icha di Belanda.38 Icha kamu dapat kiriman pos dari australia

466

Page 467: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha sangat terpukul dengan apa yang baru saja dia terima. Dia tidak percaya Dhani mengkhianati janji yang pernah dia ucapkan. Icha menahannya selama hampir 4 tahun ini tidak pulang karena dia ingin menyelesaikan S2nya.

Setelah selesai, dia baru akan kembali dan memberi kabar Dhani bahwa dia sudah siap berjuang dengannya sesuai dengan yang dia janjikan dulu. Icha tidak percaya dengan yang Dhani lakukan kepadanya. Icha memasukkan undangan itu kedalam laci meja kerjanya. Icha kembali berusaha fokus dengan pekerjaanya lagi. Air matanya sudah hampir jatuh saat ini, dia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

Namun sekuat apapun dia berusaha, air matanya kembali mengalir karena orang yang dangat dia sayangi.

467

Page 468: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Bagaimana bisa ini terjadi kepada mereka berdua, bagaimana bisa Dhani memilih Anita saat ini. Icha berusaha menahan rasa sakit yang menyesakkan dadanya saat ini. Dia tidak bisa fokus mengerjakan sisa pekerjaaanya saat ini.

Icha mengemasi semua barang-barangnya dan pergi meninggalkan kantornya sebelum jam pulang. Icha tidak berpamitan dengan bossnya bahkan kepada sekretarisnya. Dia melesat pergi keluar kantor karena dia tidak ingin satu orangpun melihatnya yang sedang menangis itu.

Icha menuju stasiun kota dan segera membeli tiket perjalanan menuju ke Jerman. Icha sedang kalut saat ini, dia memutuskan untuk pergi ke Jerman untuk menenangkan pikiran. Icha bahkan tidak

468

Page 469: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bisa berhenti menitikan air matanya selama dijalan menuju ke Jerman.

“Kamu... bagaimana kamu bisa seperti ini? Aku berharap banyak padamu... sakit Dhan..., baiklah jika kita memang harus berpisah dengan cara seperti ini, kamu akan jadi hal bahagia yang tak ingin aku hapuskan meskipun kamu sudah melukaiku dengan cara seperti ini” katanya dalam hati.

***Dhani dan Anita rencananya kan

menikah di Australi saja. Dhani meminta hanya orang-orang tertentu saja yang diundang. Dhani beralasan bahwa dirinya tidak bisa meninggaklan pekerjaannya terlalu lama. Padahal sebenarnya dia tidak ingin mengingat kenangannya dengan Icha lagi. Jika dia menikah di Indonesia,

469

Page 470: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dia akan mudah goyah karena mengingat kembali kenangannya dengan Icha.

Persiapan mereka semakin matang hari demi hari. Seluruh keluarga besar dan juga sahabat terdekat juga sudah datang seperti Putri, Ridwan, Dimas, Rima dan teman-teman yang lain. Dhani mencoba menjelaskan keadaannya kepada Dimas dan Ridwan. Karena mereka berdua sudah sangat ingin menghajar Dhani saat ini karena telah mengingkari janjinya terhadap Icha.

Dhani mengatakan kepada mereka berdua, dia sudah mencoba bertahan tanpa satu kabarpun dari Icha. Dia juga sudah mencoba berpikir positif bahwa Icha tidak mungkin meninggalkannya begitu saja, namun selama hampir 4 tahun ini Icha tidak pernah membalas postcardnya

470

Page 471: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lagi. Hal itulah yang membuat Dhani akhirnya memutuskan untuk menyerah.

“Hanya postcard kenapa sampai seperti ini?” tanya Ridwan.

“Jika, dia tidak membalasnya untuk 3-6 bulan gue masih bisa memaklumi, gue bahkan masih percaya dia akan membalasnya ketika gue terus mengiriminya postcard selama beberapa bulan selanjutnya, kalau dia lupa mungkin dengan gue mengiriminya postcard lagi, dia akan ingat dan membalasnya, namun kenyataannya tak satupun postcardku selama 1 tahun ini dia balas.” Jawab Dhani dengan wajah memelas.

“Baiklah... ini keputusanmu, kami tidak bisa berbuat apa-apa saat ini” kata Dimas.

“Apa loe ngundang dia juga?” tanya Ridwan ragu.

471

Page 472: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Gue ngundang dia, tapi gue gak yakin dia datang” jawab Dhani.

“Ya udahlah Wan... lagian mau gimana lagi, hidup harus terus berjalan, jalan ini yang sudah dipilih Dhani. Kata Dimas menenangkan.

***Meneer Jason berjalan mengelilingi

kantor, dia terlihat berjalan terburu-buru. Dia seperti sedang mencari seseorang, dia melihat kesana-kemari namun orang yang dicarinya sepertinya tidak ada.Meneer Jason akhirnya bertemu dengan sekretaris Asri.

“Icha gaan?39” Tanyanya.“Ik weet niet de meester40” jawab

Asri.Icha tidak memberi kabar seharian,

dia tidak bisa dihubungi seharian ini. 39 Icha pergi kemana?40 Saya tidak tau pak

472

Page 473: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Pekerjaannya menumpuk di atas meja kerjanya. Asri menata semua berkas-berkas yanga da di meja Icha itu. Namun tanpa sengaja dia menemukan amplop yang kemarin datang dari pos. Karena penasaran, Asri membukanya dan membacanya. Undangan pernikahan Dhani dan Anita itu dibaca oleh Asri beserta dengan foto pre-weddingnya. Asri melihat dengan seksama orang yang ada didalam foto tersebut lalu dia menoleh ke pojok meja kerja Icha itu dan Asri menghela napasnya panjang.

Asri mungkin tahu kalau Icha saat ini mungkin sedang sterss. Asri mengembalikan lagi amplop itu pada tempatnya. Asri duduk dikursi kerja Icha itu dan mengambil figura di pojok kiri meja Icha itu dan melihat betapa bahagianya Icha dalam foto tersebut

473

Page 474: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bersama seorang laki-laki yang juga tersenyum bersama Icha. Foto laki-laki yang bersama Icha itu sama dengan foto yang ada di foto pre-wedding dalam amplop tadi.

#FlashBack“Cha, katanya orang tadi tunangan

kamu, tapi kenapa foto orang lain yang kamu pasang disini?” tanya Asri saat dia menghampiri Icha yang sedang beres-beres bersiap pulang bersama Rasyid yang sudah menunggunya didepan.

“Heemm... kamu bingung ya? Orang yang berada diluar itu memang tunanganku, tapi kami ini dijodohkan, kami tidak memiliki perasaan apapun selain suka sebagai sahabat saja, dia sudah punya orang yang dia sayang begitu pula denganku, dan orang dalam

474

Page 475: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

foto itulah yang aku sayang” jawab Icha dengan tersenyum pada Asri.

“Ahh??? Apa tunanganmu juga tahu?” tanya Asri.

“Tahulah... mereka juga berteman baik koq” jawab Icha sambil meninggalkan ruangan kantornya.

#FlashBack End***Sudah hampir 3 hari Icha berada

ditempat itu. Icha hanya melihat keluar jendela ruang kamarnya, melamun seharian, kadang sampai dia lupa makan. Dia meraih tasnya dan mengambil handphonenya. Sudah lama dia tidak menyalakannya. Icha menghidupkan handphonenya itu lalu meletakkannya, lalu kembali lagi melamun.

Tak lama kemudian, setelah handphonenya menyala kembali, dering

475

Page 476: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

handphone itu membuat Icha kembali dari lamunannya. Dia menengok kelayar handphonenya untuk tahu siapa yang menghubunginya. Ahhh rupanya Mrs. Kathrina kepala departemen kedutaan Indonesia sekaligus seniornya yang menghubunginya.

“Icha heb je 2 dagen vrij werk en college, ga je?41” Tanyanya dalam telepon.

“Vergeef me,42” Jawab Icha.“U is waarom? 43“ Tanya Kathrina

pada Icha.“Ik onwel 2 vandaag44” Jawab Icha

sambil menundukkan wajahnya dan memaninkan jarinya diatas kasur.

“Waar ben je nu?45”

41 Icha kamu sudah 2 hari tidak masuk kerja dan kuliah, kamu kemana?42 Maaf kan aku43 Kau ini kenapa44 Hanya kurang enak badan 2 hari ini45 Kamu dimana sekarang

476

Page 477: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ik besta nu in Duitsland, binnenkort zal ik terug naar Nederland te zijn, zal ik u laten weten wanneer het is in het appartement46” Jawab Icha menjelaskan lalu menutup teleponnya.

Icha memang sedang berada di Jerman saat ini tepatnya di apartemen Rasyid. Dia sedang magang disalah satu perusahaan industri yang bekerja sama dengan kampusnya. Icha melarikan diri kesana untuk menenangkan pikirannya. Rasyid sudah mendengar kabar penikahan Anita dengan Dhani di Australia. Rasyid hanya membiarkan Icha beristirahat ditempatnya untuk menenangkan diri.

Suara seseorang masuk kekamar itu membuat Icha menoleh untuk melihatnya.

46 aku sekarang ada di Jerman, sebentar lagi aku akan kembali ke belanda, nanti aku kabari kalau sudah sampai di apartemen

477

Page 478: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Ahhh rupanya Rasyid baru saja pulang. Icha kembali melihat keluar jendela. Melihat keadaan Icha yang terus seperti ini Rasyid sudah tidak tahan lagi.

“Kamu belum makan kan?” tanya Rasyid.

“Aku.... tidak nafsu makan” jawab Icha.

“Cha... kamu tuh bukan wonder women Cha... kamu itu mudah rapuh, jangan buat dirimu sendiri terluka semakin dalam, makan Cha... makan...” kata Rasyid mencoba meyakinkan Icha.

“...” Icha terdiam dan tidak menjawab Rasyid.

“Jangan menyesali kepergian Dhani, sesalilah kenapa kamu sendiri yang tidak bisa mempertahankan dia disisimu, ketika cinta datang sambutlah dengan suka cita,

478

Page 479: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

namun ketika cinta pergi, cepat-cepatlah menata hati.” Lanjutnya.

“Awalnya aku yakin dia adalah takdirku...” kata Icha menghentikan langkah Rasyid yang sudah berniat meningalkan Icha.

“Tapi Masalahnya Cha.... Dia BUKAN TAKDIRMU!!!” Jawab Rasyid dengan kesal dengan sikap Icha ini.

***Hari yang dinanti kini sudah tiba,

Dhani dan Icha melangsungkan pernikahan di sebuah ballrom hotel mewah di Australia. Meski sederhana, namun pesta berjalan sangat khusuk dan khitmat. Guratan bahagia terpancar diwajah Dhani meski tidak terlihat jelas. Setelah ini Dhani benar-benar harus melupakan Icha dan meninggalkannya sebagai sebuah kenangan yang indah.

479

Page 480: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dia harus segera memulai kenangan barunya dengan Anita. Dia sudah menjadi suami dari Anita dan dia harus bertanggung jawab penuh kepada Anita. Dia tidak boleh main-main lagi saat ini. Dia juga tidak boleh memikirkan Icha lagi.

Dhani berjanji kepada dirinya sedniri sebelum menikah, bahwa dia akan menjadi lelaki sejati yang tidak akan cengeng. Dia tidak akan menangis demi Icha lagi. Saat ini tidak ada lagi ‘Dhani, Icha’ yang ada, ‘Dhani, Anita dan keluarga yang bahagia’. Itulah yang Dhani inginkan saat ini.

Usai pesta berakhir, Dhani dan Anita menuju apartemennya yang sudah dihias untuk malam pengantin baru mereka. Dhani segera membuka pintu kamarnya lalu melepas sepatunya dibantu oleh Anita. Senyuman itu merekah tatkala

480

Page 481: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Anita mengambilkan baju tidur untuk Dhani. Saat Anita sedang memilih baju mana yang akan dia gunakan malam ini. Dhani menghampirinya dan memeluk Anita dari belakang. Meski sempat terkejut, namun anita senang Dhani sudah kembali menjadi Dhani yang dulu dia kenal.

Pelukan itupun sangat lama hingga tanpa mereka sadari, saat ini mereka sudah berada didekat tempat tidur. Dhani memapah Anita untuk berbaring ditempat tidur, Dhani membelai Anita lembut, Dhani mendekatkan wajahnya kepada Anita, dan merekapun akhirnya berciuman.

***Icha tertidur ditempat tidurnya,

diluar sedang hujan lebat, memang jika sedang hujan seperti ini, enaknya adalah tidur. Rasyid menengok Icha, dan

481

Page 482: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sepertinya Icha sudah tertidur lelap saat ini. Rasyid menghampiri Icha dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Icha agar dia tidak merasa kedinginan. Rasyid membelai lembut rambut Icha yang baru saja dia potong itu. Rasyid merasa sangat kasihan kepada Icha, betapa lelahnya dia saat ini.

“Kasihan sekali kamu Cha..., waktu... yang kamu butuhin cuma waktu sebagai obat luka hatimu saat ini, jangan tutupi luka hatimu dengan tanganmu, nanti infeksinya akan semakin melebar, biarkan saja terbuka dan biarkan waktu yang akan sembuhkannnya” kata Rasyid sambil terus membelai rambut Icha agar dia merasa tenang.

***Bahkan dalam tidurnya pun Icha

menangis, sakit yang dia rasakan dalam

482

Page 483: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

hatinya sudah membuatnya hampir mati karena tidak dapat bernapas. Icha masih terus berusaha untuk dapat merelakan Dhani. Icha tahu hari ini adalah hari pernikahan Dhani dan Anita. Icha mengirim kado pernikahan untuk mereka bersama dengan Rasyid. Icha tidak berniat datang ke Australia, selain jauh, dia juga tidak ingin terlihat menyedihkan didepan Anita dan teman-temannya. Kini Icha juga sudah mulai berusaha untuk merelakan Dhani lepas dari genggaman dan pelukannya. Sudah saatnya Icha tidak berharap pada janji Dhani lagi yang pernah dia katakan kepada Icha.

“Janji itu... tidak berlaku lagi Dhan... anggap saja, sudah lunas, aku rela Dhan” Kata Icha dalam hatinya.

***

483

Page 484: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter X

“Waktu yang Panjang”

Sudah hampir 2 tahun ini, setelah Dhani dan Anita menikah, Mas Rezza dan Mbk Zullfa juga baru saja menikah, namun Icha juga tidak pulang untuk hadir keacara

484

Page 485: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pernikahan kakaknya itu. Rasyid sudah mencoba membujuk Icha untuk segera pulang, namun Icha menolak. Dia beralasan pekerjaannya semakin banyak semenjak dia menjadi kepala departemen kependudukan di kedutaan Indonesia untuk Belanda.

Keluarga Icha sangat khawatir dengan Icha yang sudah hampir 6 tahun ini tidak pulang. Mas Rezza tidak tahu harus berbuat apa dan beralasan apa agar adiknya itu mau pulang. Bahkan mas Rezza dan mbk Zullfa sampai menyusul Icha ke Belanda untuk mengajaknya pulang. Namun hasilnya nihil alias 0 besar. Icha tetap pada pendiriannya bahwa dia tidak ingin pulang.

***Dhani mengemasi beberapa baju

kedalam koper saat ini. Dia terlihat sangat

485

Page 486: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sibuk sepertinya akan berpergian jauh. Dhani memang akan pergi, dia memutuskan untuk membawa Anita pulang ke Indonesia. Dia tidak tega melihat Anita terus menerus ditinggalnya pergi tanpa teman dirumah. Apalagi saat ini Anita sedang hamil tua, Dhani semakin tidak tega meninggalkannya sendiri.

Dhani membawa Anita pulang untuk dirawat bundanya sekaligus, biar Anita melahirkan di Indonesia saja. Lagi pula Dhani semakin sibuk setelah dia menjadi wakil direktur di perusahaannya, dia akan lebih sering meninggalkan Anita sendirian dalam waktu yang lama. Maka dari itu sebelum Anita melahirkan, Dhani membawa pulang Anita ke Indonesia.

***Rasyid memencet tombol bel di

apartemen Icha, tak lama kemudian Icha

486

Page 487: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

membukakan pintu apartemennya dan betapa terkejutnya Icha melihat 2 orang yang datan bersama dengan Rasyid itu. Mereka adalah Putri dan Ridwan.

“Astaga... coba lihat siapa yang datang sekarang” kata Icha terlihat senang sahabatnya datang menemuinya.

“Jadi disini lu tinggal selama 6 tahun terakhir ini Cha?” tanya Ridwan sambil masuk kedalam apartemen Icha lalu duduk diruang tamu.

“Ehm..., kalian nikah koq gak kabar-kabar sihc?” tanya Icha.

“Lu pulang aja kagak” jawab Ridwan kesal.

“..., udah berapa bulan Put?” tanya Icha mengalihkan pembicaraan.

“Baru 3 bulan Cha...” jawab Putri lembut sambil mengelus perutnya.

487

Page 488: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Cha...., pulang...” kata Ridwan mencoba membujuk Icha.

“Aku gak bisa Wan...” jawab Icha.“Gak bisa apa gak mau? Jangan jadi

anak kecil dong Cha.. 2 tahun sejak Anita sama Dhani nikah, harusnya itu sudah cukup buat lu lupain Dhanikan? Mau sampai kapan lu terpuruk kayak gini? Bertahan disini bukan berarti lu bisa lari dari semua masalah Cha...” kata Ridwan.

“Aku buatin kalian minum dulu...” kata Icha sambil berdiri untuk menghindar dari kata-kata Ridwan untuk menceramahinya mengajaknya pulang ke Indonesia.

“Jangan mencoba untuk sembuh, tapi biarkan dan lihat saja apa lu bisa ngadepin sesuatu dibalik pintu yang ada didepanmu atau tidak, bertahan saja,

488

Page 489: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

lukanya akan sembuh dengan sendirinya” kata Ridwan.

***Anita terlihat sangat kesakitan saat

ini, ditemani 2 dokter dan 3 perawat yang membantu persalinannya. Dhani sangat gelisah diluar ruang bersalin, dia terlihat beberapa kali menutup telinganya ketika Anita berteriak keras.

Bunda dan mbk Zullfa mencoba menenangkan Dhani yang dari tadi mondar-mandir kesana kemari karena khawatir menunggu kelahiran anak pertamanya. Beberapa kali Anita terdengar berteriak lagi. Dhani tidak tahan mendengar teriakan istrinya itu. Bukan karena dia merasa berisik, tapi dia merasa takut kalau terjadi sesuatu kepada istri dan anaknya.

489

Page 490: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Sudah 3 jam, tapi kenapa tidak lahir-lahir sich bun...” keluh Dhani.

“Sabar...” jawab Bundanya.Tak lama kemudian suara bayi

menangis terdengar sampai keluar ruang bersalin. Senyum lega terpancar diwajah Dhani, akhirnya anak yang dia tunggu-tunggu kini lahir juga. Beberapa saat kemudian suara tangisan itu mereda. Dhani sudah tidak sabar untuk segera melihat istri dan anaknya.

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang bersalin. Dhani segera menghampiri dokter tersebut untuk menanyakan keadaan istri dan anaknya. Dokter menyuruh perawatnya untuk pergi terlebih dahulu dan membiarkannya bicara dengan Dhani. Dhani terlihat sudah tidak sabar ingin mendengar kata dokter.

490

Page 491: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Begini pak, anak bapak lahir dengan selamat, anak bapak laki-laki” kata Dokter itu.

“Alhamdullilah...” kata Dhani diikuti oleh seluruh keluarga.

“Tapi...” kata dokter itu menggantung.

“Tapi apa dok? Apa... anak saya tidak.... nor...” kata Dhani ragu.

“Ahhh tidak tidak, anak bapak lahir sempurna tanpa cacat sedikitpun” jawab dokter itu.

“Ahhh syukurlah, lalu ada masalah apa dok?” tanya Dhani.

“Proses persalinan yang begitu alot, yang dialami ibu Anita sepertinya membuat dia kelelahan dan mengalami pendarahan hebat, kamu sudah mencoba untuk menghentikannya, namun gagal. Kami sudah ingatkan ibu Anita untuk

491

Page 492: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

melakukan persalinan Caesar, namun dia menolak” jawab dokter itu.

“Apa? Tapi... kata Anita.... dia bisa melahirkan dengan normal? Ada apa ini dok?” tanya Dhani mulai khawatir.

“Iya, memang bisa, tapi resikonya sangat besar, kami sudah ingatkan ini pada beliau, namun dia nekad untuk melahirkan normal”

“Lalu bagaimana dengan istri saya dok?” tanya Dhani.

“Maaf pak, akibat kelelahan dan pendarahan itu, ibu Anita... tidak dapat kami selamatkan” jawab dokter itu dengan penuh penyesalan.

Dhani tidak percaya dengan yang dikatakan dokter itu dan langsung masuk kedalam ruang bersalin untuk memastikan sendiri keadaan Anita. Saat dia masuk kedalam ruang itu, ada seseorang yang

492

Page 493: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

tergeletak diatas tempat tidur dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh kain putih. Dia adalah Anita yang sudah tidak bernyawa lagi.

Dhani tersungkur didekat Anita, dia tidak percaya istrinya meninggalkannya begitu cepat. Dhani tidak dapat menahan kesedihannya, bahkan ketika dia menangispun sampai tidak dapat mengeluarkan suara. Dhani tidak tahu mengenai keadaan istrinya itu karena sibuk bekerja. Dhani telah lalai menjaga Anita dan juga anak yang berada dalam kandungannya itu.

Dhani melihat kearah bayi mungil yang digendong oleh seorang perawat tak jauh dari tempatnya berdiri, Dhani menghampirinya. Lalu meminta anaknya dari perawat itu. Dhani menggendong anaknya dan membawanya kedekat Anita.

493

Page 494: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Dhani menatap wajah anaknya, anak itu memiliki mata yang indah seperti Anita dan bibir mungil persis seperti bibir Anita.

Dhani menghapus air matanya, dia mencoba untuk tegar demi anaknya. Dia berjanji kepada Anita akan menjaga anaknya dengan baik meski dia akan tumbuh tanpa kehadiran seorang ibu disampingnya. Dhani berjanji akan selalu menjaga anaknya. Dia pun akhirnya mengumandangkan Adzan kepada anaknya itu sebagai pertanda kelahiran dan juga agar di kehidupan pertamanya dia sudah dikenalkan pada agamanya.

Dhani memberikan nama kepada anaknya itu ‘Akhsani Novandika Eka Putra Permadi’. Dhani memeluk erat anaknya itu dalam gendongannya lalu membawanya keluar ruangan. Dhani memberikan Akhsan kepada ibunya, sementara dia

494

Page 495: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

akan mengurus jenazah Anita untuk dibawa pulang lalu dimakamkan.

***Icha mendengar berita Anita telah

tiada dari Putri yang baru saja pulang dari melayat kerumah Dhani. Icha sangat terkejut mendengar berita duka itu. Icha menanyakan keadaan anak Anita dan Dhani itu. Putri mengatakan anak mereka baik-baik saja, namun Dhani sepertinya terpukul berat.

Icha sudah tahu Dhani itu memiliki hati yang mudah rapuh jika ditinggal oleh orang yang dia cintai. Meski hubungan mereka sudah lama berpisah namun sebenarnya Icha masih menyimpan sebagian rasnya untuk Dhani. Icha merasa khawatir dengan keadaan Dhani saat ini. Dia meminta Putri untuk tetap mengawasi Dhani.

495

Page 496: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***Rasanya sudah lama sekali Icha

tidak pulang ke Indonesia. Dia juga sudah sangat rindu dengan keluarganya, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Dia mulai membereskan barang-barang yang ada diapartemennya. Dia meminta bantuan Fleur, Arrabella, dan juga Rebeca untuk membantunya berkemas. Icha memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan tidak akan kembali ke Belanda lagi.

Dia berniat untuk menetap di Indonesia, dia merasa sudah terlalu lama meningalkan Indoensia, tanah kelahirannya. Vince dan Hans mendengar hal itu, mereka dengan berat hati harus membiarkan Icha kembali ketanah airnya. Icha senang dengan jawaban teman-temannya itu yang mendukungnya.

***

496

Page 497: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha sudah mulai memberesi barang-barang yang ada dikantornya. Dia juga sudah membuat surat pengunduran dirinya. Hari ini dia akan melapor kepada pimpinannya untuk meminta resign dari pekerjaannya.

“Meesteres, ik wil om te zorgen voor mijn pensioen brief en visa om terug te keren naar Indonesië47” Kata Icha menuju ruang Bosnya.

“U wilt stoppen met werken en ga terug naar Indonesië?48” tanya bosnya.

“Oké, ik zal zorgen voor het visum morgen, laat het papierwerk hier, zal uw laatste salaris heb ik meteen overdragen49” Jawabnya.

47 nyonya, aku ingin mengurus surat pengunduran diriku dan visa untuk kembali ke Indonesia48 kamu ingin berhenti bekerja dan kembali ke indonesia49 baiklah, aku akan mengurus visa besok, serahkan saja berkas-berkasnya di sini, gaji terakhirmu akan aku transfer segera

497

Page 498: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Dankjewel50” jawab Icha sambil menyerahkan berkas pengunduran dirinya.

***Icha sudah mendarat di bandara

Soekarno-Hatta bersama dengan assistennya dari kedutaan Indonesia. Dia tidak memberitahukan keluarganya bahwa dia pulang ke Indoensia, hanya Ridwan dan Dimas yang tahu bahwa dia pulang ke Indonesia.

Icha menyerahkan pasport dan visanya kepada petugas imigrasi saat memasuki bandara. Setelah dicek dan lolos cek, icha dan asistennya segera berjalan menuju pintu keluar.

***Di sisi yang lain, Dhani sedang

mengantar rekan bisnisnya yang datang dari Australia yang hari ini akan pulang 50 Terima Kasih

498

Page 499: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kembali ke Australia. Dhani mengantarkan rekan bisnisnya hingga pintu masuk petugas imigrasi.

“Thank you very much for your help to my company Dhani” kata seseorang kepada Dhani.

“Yes, you are welcome Mr. Erick i hope we can be a good partner” jawab Dhani.

“Of Course, hello little Dhani, i hope you like your father oke?” kata Mr. Erick itu sambil mencubit pipi anak laki-laki yang sedang digendong oleh Dhani bersamanya itu.

“Thank you for your attantion to my son Mr. Erick” kata Dhani sambil tersenyum.

“You are a great father Dhani, i like you because althought you are very busy,

499

Page 500: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

but, you not forget your son” katanya memuji Dhani.

***Icha berhenti ditempat dia berdiri

saat ini. Di terdiam selama beberapa saat setelah mendengar nama seseorang disebut didekatnya. Assistennya ingin menegurnya agar meneruskan jalannya, namun Icha meminta assistennya untuk diam. Tak lama kemudian Icha berbalik, bersamaan dengan itu seseorang yang berada didekatnya itu juga berbalik dan akhirnya mereka saling bertatapan.

Sekian lama mereka tidak pernah bertemu, ini pertama kalinya mereka bertemu setelah hampir 7 tahun. Icha melepas kacamata hitamnya, dan tersenyum saat melihat orang yang sedang dia temui saat ini. Orang itupun juga tersenyum setelah sekian lama tidak

500

Page 501: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

pernah bertemu dengan Icha. Mereka saling berjalan mendekat satu sama lain.

“Cha...” panggil orang itu.“Iya..., lama ya gak ketemu?” sapa

Icha balik.“Gimana... kabar mu Cha?”

tanyanya“Baik Dhan...”***Ridwan, Putri, Lyly, Iis, Rima, Dimas,

Lesty semua berkumpul di rumah Icha karena ini adalah pertemuan mereka setelah sekian lama berpisah. Mbk Zullfa dan Mas Rezza juga ikut senang adiknya sudah pulang dan saat ini senang karena ada teman-temannya yang datang menyambutnya.

“Cha, 7 tahun... wah... betah banget sihc di Belanda?” Tanya Iis

501

Page 502: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Hahahaha... iya...” jawab Icha sambil tersenyum.

“Kapan nihc nikah? Secara, Dhani udah punya anak, Putri sama Ridwan udah nikah, Dimas sama Rima juga udah mau nyusul, Lyly juga udah punya calon, gue yahhh adalah pacar... tinggal nunggu dia berani aja, nah lo kapan Cha?” tanya Lesty

“Ye elah Ty’, gue belum ada pikiran dahc...” jawab Icha.

“Nahh Rasyid kan juga udah selesai kuliah, udah kerja juga, udah cukup umur juga buat nikah ama lo, nahhh apa lagi yang lo tunggu? Lo mau jadi perawan tua?” ledek Ridwan.

“Enak aja..., lu gak berubah ye, seneng banget nyela gue. Gue belum ada pikiran nikah ama Rasyid, lagian nih ya Rasyid ama gue itu udah kayak kakak adek, kita itu nyantai aja...” jawab Icha.

502

Page 503: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Lu nyantai apa emang lagi nungguin orang? Secara ada yang jadi duda nihhh hahahahahahaha” ledek Ridwan disusul dengan tawa teman-teman lainnya.

“Ngeledek duren ye???” sahut Dhani sambil terus menggendong Akhsan anaknya.

“Ahhh??? Duren? Lo duren? Dhan... duda sih duda aja... kalo keren sih aduhhh gue gak ikut-ikut dahc... hahahahahaha” kata Dimas.

“Hehh hehh hehhh... lu ganggu anak gue mau tidur aja lu” kata Dhani kesal karena anaknya yang mau tidur tidak jadi tidur karena terganggu oleh tawa teman-temannya.

“Hus hus udah kalian ini...” kata Icha menegur teman-temannya yang sedang tertawa untuk diam, lalu berdiri

503

Page 504: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menghampiri Dhani dan meminta Akhsan untuk digendongnya. Dhani pun hanya membiarkan saja Akhsan digendong oleh Icha. Teman-temannya yan lain hanya mengamati Icha yang sedang menggendong anak Dhani itu.

Icha menenangkan Akhsan agar segera tidur. Dhani mengamati Icha yang sedang menidurkan anaknya itu. Dhani tersenyum melihat Icha yang sepertinya sangat perhatian kepada Akhsan.

***Teman-teman Icha yang lain sudah

pulang, hanya tersisa Ridwan dan Putri yang masih ada bersama dengan Dhani. Akhsan sedang tidur dikamar Icha, makanya Dhani sedikit tenang dan bisa beristirahat setelah seharian menggendong Akhsan.

504

Page 505: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Mereka berdua pergi ke balkon rumah Icha tempat mereka pernah mengobrol bersama. Saat ini dimalam ini, sama seperti 9 tahun yang lalu saat mereka masih SMA.

Icha sedang menatap langit malam saat ini. Sudah lama dia tidak memandang langit Jakarta seperti ini. Selama 7 tahun terakhir ini dia selalu memandang langit yang sama, langit Eropa.

Sementara Dhani mengamati Icha dari atas sampai bawah. Icha tampak berubah banyak. Icha merasa seperti diamati terus-menerus oleh Dhani. Dia akhirnya menoleh kearah Dhani.

“Kamu ini ngapain ngelihatin aku kayak gitu? Kayak gak pernah liat aku aja” kata Icha.

505

Page 506: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ya emang kita gak pernah ketemu kan semenjak kita masuk kuliah?” jawab Dhani.

“Ya emang, tapikan bukan berarti kamu harus ngeliatin aku sampek kayak gitukan?” tanya Icha.

“Kamu kan udah berubah banyak Cha, 7 tahun bukan waktu yang singkat Cha...” jawab Dhani.

“Ehm... kamu juga udah berubah banyak, udah jadi bapak, udah jadi pengusaha yang ngembangin bisnis keluarga dengan sangat hebat, kita semua pasti berubah Dhan, manusia selalu berubah, omong kosong jika kita memaksa bahwa kita tidak akan pernah berubah” jawab Icha.

“Jadi karena alasan itu juga kamu berubah dan akhirnya pergi ninggalin

506

Page 507: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

aku?” tanya Dhani menanggapi kata-kata Icha.

“Hahahaha... kamu itu... aku ninggalin kamu? Lalu kamu sendiri? Kamu juga ninggalin aku kan?” tanya Icha balik.

“Karena kamu tidak memberiku pilihan Cha!” Kata Dhani sambil membuang pandangannya.

“Maksudmu?” tanya Icha tidak paham dengan kata-kata Dhani yang dilontarkan kepadanya.

“Kamu kemana aja gak pernah balas postcardku?” tanya Dhani.

“Apa? Bukannya kamu yang gak pernah balas postcardku?” tanya Icha balik.

“Cha, 1 tahun kamu gak pernah balas postcardku, aku masih berusaha nunggu kamu sampek 3 tahun lamanya, aku masih berharap dan berpikir positif

507

Page 508: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kamu akan balik ke aku dan baik-baik aja, tapi apa? Aku gak ada pilihan lain selain menyerah” jawab Dhani.

“Apa??? Dhan, kamu baru nunggu 3 tahun udah nyerah? Aku masih terus nunggu postcardmu sampai akhirnya aku menyerah ketika aku menerima undangan pernikahanmu dengan Anita. Aku lebih lama nunggu kamu! Terus kamu nyerah gitu aja dan ngelupain janji kamu sama aku gitu? Hebat ya kamu Dhan!” kata Icha kesal dengan Dhani.

“Bentar dehc Cha, jadi selama kamu di Belanda kamu ngirim postcard ke aku? Tapi aku gak pernah nerima postcardmu, begitu juga sebaliknya aku ngirim postcard ke kamu dan kamu gak pernah nerima postcardku?...... astaga.........! Anita!!!” kata Dhani baru menyadari sesuatu.

508

Page 509: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apa maksudmu?” tanya Icha.“Kamu pasti ngirim postcardmu ke

alamatku yang lama ya Cha? Aku dulu satu gedung apartemen sama Anita, setelah itu aku pindah ke apartement yang baru, ini pasti Anita yang nahan postcard mu dan juga postcardku! Anita...” jawab Dhani.

“Jadi selama ini... astaga... “ Icha juga tidak percaya dengan apa yang membuat hubungan mereka berdua berakhir.

Memang benar Anita yang menahan postcard mereka selama ini. Anita memang kesal karena Dhani dan Icha masih saling berhubungan dibelakangnya. Namun awalnya Anita hanya akan sementara menahannya, namun Anita lupa tidak memberi tahu Dhani hingga

509

Page 510: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menyebabkan hubungan mereka berdua berakhir tragis seperti itu.

***Diperumahan Citra Sentosa Lakar

Santri Surabaya Jawa Timur, Ayah dan Bunda Icha sedang gelisah menunggu dokter yang sedang memeriksa nenek dan kakek Icha yang sedang sakit keras. Untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga, semua keluarga dihubungi oleh ayah dan bunda Icha termasuk mas Rezza dan mbk Zullfa. Mereka berdua segera memberi tahu Icha dan Dhani yang masih di Balkon mengenai keadaan nenek dan kakeknya.

Mereka berdua akhirnya segera menyiapkan diri untuk segera pergi ke Surabaya. Akhsan segera diambilnya dan digendongnya menuju kedalam mobil mas Rezza, mereka sudah tidak memikirkan baju yang mereka gunakan dan mereka

510

Page 511: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bawa, yang penting mereka segera sampai di surabaya secepat mungkin. Icha dan Dhani sudah menyuruh assisten mereka masing-masing untuk memesankan tiket pesawat paling cepat ke surabaya.

Setelah dipastikan mendapatkan tiket, mereka berempat segera menuju bandara. Padahal baru saja Icha datang dari Belanda, dia harus naik pesawat lagi menuju surabaya, dia pasti sangat jet leg saat ini. Namun demi neneknya dia tidak akan mengeluh meskipun dia sangat lelah hari ini.

***Suasana sangat mengharu biru di

rumah di blok H nomor 10 itu. Seluruh sanak saudara yang berkumpul sangat terpukul. Icha dan mas Rezza yang baru saja datang langsung jatuh tersungkur.

511

Page 512: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Mereka terlambat, benar-benar terlambat. Nenek dan kakeknya sudah tiada sekarang. Icha sangat terpukul, terlebih dia belum sempat mengatakan kepada nenek dan kakeknya betapa suksesnya dia saat ini. Namun kenapa mereka secepat ini pergi.

Icha menangis sejadi-jadinya. Dhani tidak bisa berbuat banyak, dia sedang menggendong Akhsan saat ini, tidak mungkin dia akan menenangkan Icha. Dhani sudah mencoba menghubungi Rasyid sejak tadi. Mungkin tidak lama lagi Rasyid dan neneknya segera datang.

Tak lama kemudian, orang yang dimaksud Dhani sudah tiba di Surabaya. Dhani menemui Rasyid dan meminta Rasyid menenangkan Icha. Rasyidpun mengerti, dia segera menghampiri Icha yang masih terus meronta-ronta dan

512

Page 513: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menjerit. Rasyid menggendong Icha menuju ketempat lain. Icha tambah menjerit ketika dia semakin jauh dari rumah neneknya itu.

Rasyid mencoba menjauhkan Icha agar dia bisa tenang. Rasyid menurunkan Icha di taman komplek, Icha berusaha kembali kerumah neneknya, namun dicegah oleh Rasyid. Rsyid mulai tidak tahan dengan sikap Icha seperti ini.

“Cha... kamu itu udah sarjana hukum, malah master hukum saat ini, jangan kayak gini dong Cha...” kata Rasyid.

“Apa keadaan kayak gini berkaitan dengan gelar ku? Hah!!!!” bentak Icha.

“Setidaknya dengan gelarmu saat ini, kamu bisa bersikap dewasa menghadapi situasi seperti ini, jangan seperti anak kecil!” jawab Rasyid.

513

Page 514: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Jangan bicara seolah-olah kamu tahu segalanya ya Syid! Kamu gak ngerti rasanya kehilangan keluarga yang sangat kamu cintai!” kata Icha membentak Rasyid kedua kali.

“Aku emang gak tahu Cha! Tapi setidaknya aku juga merasakan kehilangan. Satu-satunya orang yang terluka bukan cuma kamu Cha, tapi banyak, jangan bertindak seolah-olah duniamu adalah dunia yang paling menyedihkan dan paling menderita hanya karena nenek dan kakekmu sudah pergi! Kamu itu masih punya ayah, bunda, kakak, aku, nenek ku, dan terutama Dhani, kamu gak sendiri Cha...” jawab Rasyid menasehati Icha. Dan kini dia sudah mulai tenang setelah mendengar kata-kata Rasyid itu.

514

Page 515: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Tapi nenek Syid...hahhhhhhhhh” Icha berteriak keras dan kembali menangis histeris, Rasyid menariknya dan memeluknya agar dia merasa tenang.

“Iya Cha... iya... yang sabar... doakan saja, nenekmu dan kakekmu tenang disisi Allah... ya” jawab Rasyid.

***Acara pemakaman pun digelar

keesokan harinya. Semua keluarga masih terpukul dengan kepergian nenek dan kakek Icha, terutama Icha. Icha bahkan tidak makan apa-apa sejak semalam. Dhani merasa khawatir dengan keadaan Icha itu. Dhani meminta ibunya untuk menggendong Akhsan sebentar. Dhani menarik Icha pergi keluar.

Dia mengajak Icha kesebuah kedai makanan tak jauh dari komplek. Icha tak bergeming, dia bahkan tidak bicara apa-

515

Page 516: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

apa pada Dhani. Dhani memesankan makanan untuk Icha, dia meminta Icha untuk makan, namun membuka mulut saja Icha tak mau.

“Cha! MAKAN!!!” Bentak Dhani. Namun Icha masih terdiam.

“Bagaimana aku bisa makan, sementara nenek dan kakekku saja sudah tidak bisa makan” jawab Icha akhirnya dia mau bicara.

“Yang hidup harus terus bertahan hidup Cha! Jangan hanya karena kamu terpukul seperti ini kamu menyamakan dirimu dengan nenek dan kakek kamu! Sadar Cha....” kata Dhani kesal melihat kelakuan Icha.

***Semua keluarga sudah kembali ke

Jakarta, rumah nenek dan kakek Icha yang berada di surabaya akan segera

516

Page 517: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dikosongkan dan juga didaftarkan ke pengadilan sebagai salah satu harta waris. Icha yang akan mengurus ini untuk keluarganya.

Icha sedang berbicara serius dengan Rasyid saat ini. Sepertinya mereka sedang membicarakan mengenai kelangsungan hubungan mereka selanjutnya. Rasyid tidak akan memaksa Icha jika icha memang tidak mau melanjutkannya, namun Rasyid siap jika Icha memilih untuk melanjutkan hubungan mereka.

“Aku masih bimbang, aku punya keinginan sendiri, sementara aku juga ingin mengabulkan keinginan nenek ku” kata Icha kepada Rasyid.

“Sholat Istiqoroh Cha... minta petunjuk sama Allah..., kita masih punya banyak waktu, apapun pilihanmu, aku akan mendukungmu” jawab Rasyid.

517

Page 518: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Ehm... makasih ya Syid, kamu udah jadi pendengar dan sahabat yang baik buat aku” kata Icha.

***Mbk Zullfa baru saja melalui proses

persalinan anak pertamanya dengan mas Rezza. Icha juga ikut menemani dirumah sakit. Icha sedang menggendong Akhsan saat ini karena Dhani masih ada pekerjaan dikantornya. Itulah hukum alam, ketika ada satu kematian maka akan hadir sebuah kelahiran.

Seluruh keluarga senang dengan keharidan cucu kedua di keluaga itu, baik dari keluarga Icha maupun Dhani. Icha juga turut merasakan kebahagiaan mereka. Rasyid datang juga untuk menjenguk mbk Zullfa. Mereka semua sudah seperti keluarga besar yang hidup bahagia.

518

Page 519: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Wahhh wahh... anaknya mbk Zullfa sama Mas Rezza cantik banget kayak.... tantenya... Icha...” ledek Rasyid.

“Heh? Koq mirip aku? Kan itu anaknya mas Rezza sama mbk Zullfa?” jawab Icha.

“Hahahaha... bercanda, iya itu memang anaknya mas Rezza sama Mbk Zullfa, karena dia cewek, kan cantik, nah cantiknya kayak kamu maksudnya... hahahaha” jawab Rasyid.

“Rasyid bisa aja..., Icha wajahnya merah semua tuh” ledek mas Rezza.

“Kapan mau nyusul Cha?” Tanya Ibu Dhani.

“Wahhh kurang tahu juga dehc Bun, hehehehe, “ jawab Icha.

“Cha... kamu kayaknya udah waktunya nikah dehc Cha, udah pantes

519

Page 520: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

gitu jadi Bundanya Akhsan hahahaha” kata Rasyid.

“Kamu itu apa-apaan sihc Syid, gak ada yang bisa gantiin Bundanya Akhsan selain Anita” jawab icha. Disaat yang bersamaan Dhani baru saja masuk keruangan itu.

“Hei Dhan... sini sini... lu setuju gak kalo Icha yang jadi Bundanya Akhsan? Sini... sini... berdiri disini... nahhh cocok kan... jadi keluarga bahagia” kata Rasyid sambil menyandingkan Dhani disamping Icha dan tersenyum melihat keserasian icha dan juga Dhani.

“Cha... balik dahc sama Dhani... kalian udah pisah segitu jauh dan lama, mas gak tega liat kalian berakhir kayak gini doang... ya gak Sayang?”

“Iya Dhan... mbk juga setuju koq kalau kalian nikah, lagian mbk juga tahu,

520

Page 521: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

satu-satunya wanita yang ada dihati kamu itu cuma Icha kan?” lanjut mbk Zullfa.

“Mbk... di Hati Dhani itu hanya ada Anita... ini Akhsan udah jadi buktinya...” Jawab Icha.

“Tapi Cha... Dhani itu ak pernah ngelupain kamu meski dia udah nikah sama Anita dan punya Akhsan, lagian, dia milih Anita juga karena kamu kan Cha yang gak pernah kasih kabar sama Dhani, tanggung jawab dong Cha dia jadi duda kan karena kamu juga...” jawab Mbk Zullfa menggoda Icha.

“Mbk...” “Yahhh Ayah sama Bunda sihc,

terserah kaliannya aja mau gimana, ya gak bun?” kata Ayah Icha yang sepertinya sudah merestui hubungan mereka.

“Gimana Cha??? Kalau kamu yes, kita bisa batalin perjodohan kita, lagian

521

Page 522: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kamu gak perlu takut Cha... hubungan perusahaan keluarga bakalan tetep berjalan koq, kamu gak perlu takut sama nenek kamu lagi kan, paling-paling hantunya nenek kamu yang datengin kamu... hihihihihihi” goda Rasyid.

“Ihhh Apaan sihc kamu itu... udah ahhh” elak Icha.

“Hahahaha... gitu aja marah, udah Cha... jangan biarin Dhani lepas lagi kali ini... Cinta itu gak bisa nunggu...” lanjut Rasyid.

Tiba-tiba tangan Dhani merangkul pundak Icha. Icha terkejut dengan apa yang dilakukan Dhani kepadanya sekarang, seluruh orang yang ada diruangan itupun senang melihat Dhani melakukan hal itu. Sepertinya Dhani akan memperjuangkan Icha untuk kembali kepelukannya lagi. Tiba-tiba ibu Dhani

522

Page 523: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

meminta Akhsan dari gendongan Icha. Dan tanpa perlu waktu lama Dhani memeluk Icha dengan begitu erat. Setelah sekian lama dia menahannya, kini akhirnya Icha dapat dia peluk kembali.

Icha pun membalas pelukan itu dengan hangat. Icha sudah tidak ingat kapan terakhir dia merasakan pelukan Dhani padanya. Rasyid tersenyum melihat kembali Icha bahagia bersama dengan orang yang selama ini dia sayangi dan dia tunggu. Mas Rezza pun dapat melihat adiknya tersenyum lepas lagi begitu pula dnegan mbk Zullfa yang juga melihat Adiknya kembali bahagia setelah kepergian Anita 1 Tahun lalu.

***Icha dan Dhani sudah merancang

hari bahagia mereka sebentar lagi. Ridwan dan Putri sangat antusias membantu

523

Page 524: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

persiapan pernikahan mereka begitu pula denan teman-teman yang lain dan juga Rasyid. Rasyid bahkan menyewakan Ballroom terbesar dan terluas di hotel miliknya untuk pesta pernikahan mereka. Putri yang memiliki butik baju terkenal membuatkan gaun pengantin untuk Dhani dan Icha. Ridwan membiayai Wedding Orgainiser untuk pernikahan mereka.

Tante Lita, yaitu Tantenya Rasyid yang mengatur cathering untuk pernikahan Icha dan Dhani beserta dengan kue pernikahannya. Tentu saja ini ulah Rasyid. Icha dan Dhani bahkan tidak keluar uang apapun untuk biaya pernikahan mereka. Bahkan untuk urusan cincin pernikahan mereka, mas rezza dan mbk Zullfa yang memberikannya sebagai hadiah pernikahan untuk mereka.

524

Page 525: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Sebelum hari bahagia itu datang, Icha dan Dhani menyempatkan untuk berziarah ke makam nenek dan kakek Icha untuk memohon doa restu. Selain itu mereka berdua juga datang ke makam Anita. Icha tentu ingin meminta izin kepada Anita untuk menikahi mantan suaminya itu. Dhani tertawa mendengar Icha berbicara seperti itu.

“Anita... aku gak akan cuma jadi istri bagi mantan suamimu, tapi aku juga akan menjadi ibu yang baik untuk Akhsan...” kata Icha sambil menabur bunga keatas pusara Anita itu.

“Anita sayang..., meski sempat kesal dengan yang kamu lakukan padaku dan Icha, namun kamu telah menjadi ibu yang melahirkan anakku, aku berterima kasih kepadamu, telah memberikanku seorang

525

Page 526: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

anak laki-laki yang cerdas dan tampan” lanjut Dhani.

“Kami pulang dulu ya Nit, lain waktu, kami akan ajak Akhsan juga untuk menengokmu” pamit Icha.

***

Hari bahagia itu jatuh pada ulang tahun Akhsan yang kedua yaitu pada tanggal 29 November. Jadi setelah resepsi pernikahan, mereka merayakan ulang tahun Akhsan yang kedua. Semua keluarga besar terlihat sangat bahagia denan pernikahan Icha dan juga Dhani. Semua teman-teman Icha juga ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan sahabatnya itu. Terutama yang paling merasakan bahagia adalah Ridwan. Dia akhirnya lega Icha bisa mendapatkan cintanya dan juga kebahagiaan yang

526

Page 527: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

selama ini terlihat sangat jauh darinya. Ridwan tahu betapa sulitnya perjalanan cinta 2 insan itu. Makanya Ridwan menjadi orang yang paling berbahagia lebih dari kebahagiaan pasangan yang sedang menikah itu.

Rima dan juga Dimas juga bisa merasakan kebahgiaan diantara Icha dan Dhani. Mereka berdua sudah mendahului Icha bahkan mereka sudah memiliki 1 orang putra. Mereka berdua juga senang Icha dapat menemukan kebahagiaannya.

Mas Rezza dan Mbk Zullfa kini juga sudah lega dan menebus rasa bersalah mereka kepada kedua adiknya itu dengan meyatukan mereka kembali. Meski didera berbagai halangan dan rintangan, rupanya 9 tahun tidak menyurutkan perasaan mereka sedikitpun.

***

527

Page 528: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Chapter XI

“Yang Diinginkan”

Kehidupan pernikahan Icha dan Dhani begitu bahagia selama 3 tahun ini. Bagaimana tidak, mereka sudah dikarunai 1 anak perempuan yang cantik yang menjadi adik untuk Akhsan bernama ‘Ahraina Apriliani Dwi Putri Permadi’. Dhani memegang beberapa perusahaan milik ayahnya dan juga milik Ayah Icha. Sementara Icha sendiri sekarang sudah menjadi seorang jaksa penuntut umum.

528

Page 529: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Meski sering ditinggal, Icha dan Dhani tidak lupa menyempatkan 2 hari dalam 1 minggu untuk berlibur ke tempat rekreasi bersama keluarga untuk quality time bersama anak-anak mereka. Icha dan Dhani tahu bahwa mereka tidak boleh lepas perhatian kepada anak-anaknya.

Seperti saat ini, mereka sedang berada disalah satu villa di Malang. Suasana di villa itu benar-benar sejuk, sangat cocok untuk tempat berlibur bersama keluarga.

“Harusnya kita ajak mbk Zullfa, mas Rezza, Herra, Clara dan Vino” kata Dhani.

“Ehmm, ajak juga Putri, Ridwan, Yura, Rino dan Fanny, ahhh Rasyid, Dias dan juga Devo, ahhh kenapa tidak kepikiran mengajak mereka ya... kan Akhsan dan juga Ahra bisa bermain dengan anak-anak mereka” kata Icha

529

Page 530: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menyesali tidak mengajak teman-temannya dan juga anak-anak mereka.

“Bunda, kenapa gak kita rancang aja jalan-jalan sama mereka semua kalau memang bunda dan ayah mau mengajak mereka berlibur bersama?” celetuk Akhsan kepada Ayah dan Bundanya.

“Hahahahaha... anak Ayah... pinter banget sihc... hahahaha... nurun Ayahnya... hahahaha” puji Dhani sambil menciumi Akhsan.

“Hahahaha... apa? Nurun siapa? Kamu??? Aku lebih suka dibilang Akhsan mirip sama Anita” jawab Icha.

“Hehh hehh... dia itu anak siapa?” tanya Dhani.

“Haihhh sudah lah Ayah... Bunda... gak usah mulai berantem lagi dehc..., Akhsan itu anak Ayah Dhani..., Bunda Icha sama Bunda Anita...” Sela Akhsan melerai

530

Page 531: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Icha an Dhani yang sudah mulai bertengkar.

“Uhhh Akhsan pinter banget sihc...” kata Icha sambil memeluknya bersamaan dengan Dhani.

“Kenapa Ahla gak dipeyuk juga...” tanya Ahra sambil manyun imut.

“Iya sayang sini sini... kita berpelukan...” ajak Icha kepada anak perempuannya itu.

***Seorang juru kamera sedang

mempersiapkan kameranya beserta lighting untuk memotret. Sementar disebuah ruangan tersendiri terlihat sebuah keluarga sedang berdandan untuk melakukan potret keluarga mereka. Yuppp keluarga siapa lagi kalau bukan keluarga Icha dan Dhani beserta anak-anak mereka.

531

Page 532: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Keluarga itu ingin mengabadikan keluarga mereka karena sejak mereka menikah mereka tidak memiliki foto keluarga lagi. Setelah semua sudah siap, mereka menuju set peotretan, Icha dan Dhani duduk berdampingan sementara Akhsan dan Ahra berdiri didekat mereka berdua.

“Siap... 1... 2... 3..” kata sang juru kamera memberi aba-aba dan ‘jepret’.

Jepretan demi jepretan telah mereka lakukan. Mereka juga berganti beberapa kostum. Setelah pemotretan selesai, mereka menuju ruang komputer dimana mereka akan memilih foto yang mereka inginkan dan akan mereka cetak.

Setalah pilih sana-sini akhirnya mereka menetapkan beberapa pilihan foto, selain foto keluarga bersama, mereka juga foto sendir-sendiri. Setelah

532

Page 533: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

menunggu beberapa saat untuk dicetak akhirnya selesai juga. Kini mereka punya foto keluarga untuk dipasang di dinding rumah mereka.

***Icha menanggapi pendapat anak

laki-lakinya itu untuk merancang liburan bersama dengan keluarga besar lainnya seperti keluarga kakaknya, keluarga teman-temannya dan juga Rasyid. Pasti liburannya akan sangat menyenangkan. Icha memiliki beberapa alternativ tujuan liburan, Putri, Lyly, Lesty, Iis, Rima, Dias dan mbk Zullfa sebagai Ibu-ibu rumah tangga juga ikut merancang liburan mereka itu. Sementara para pria yang sibuk cari uang. (Ini penulis banget... hahahahaha pernikahan itu ibarat workshop, Papa Work dan Mama Shop. Jadilah workshop. Hahahahaha kerjaannya

533

Page 534: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ibu-ibu rumah tanggakan Cuma ngabisin uang suami hahahahaha).

“Kesini aja... ini tuh bagus banget tempatnya” kata Mbk Zullfa menyarankan sebuah tempat yang ada didalam katalog itu.

“tapi aksesnya agak susah mbk... yang gampang-gampang aja lah... “ sangkal Dias.

“Iya mbk... lagian... aku isi lagi... hehehehe” lanjut Putri sambil mengelus perutnya.

“Hahh??? Kamu udah... hamil lagi???” tanya Iis terkejut mendengar apa yang baru saja dikatakan Putri kepada mereka.

“Hehehe iya...” jawab Putri cengingas cengingis.

“Cha... lu kapan mau nambah lagi... Putri aja anaknya sama Ridwan udah mau

534

Page 535: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

4 ini, masak iya lu Cuma mau punya anak 1?” tanya Lesty.

“Gue kan udah punya anak 2, cowok sama cewek, pas dong mau nambah apa lagi?” tanya Icha.

“Ye... itukan anaknya Anita, bukan anak lu...” sahut Rima.

“Mau dia anak Anita, dia itu anaknya Dhani, suami gue, anaknya dia ya anak gue juga...” jawab Icha. Disaat yang bersamaan Dhani mendengar pembicaraan istrinya itu saat dia akan menyusul ibu-ibu yang sedang rumpi itu. Dia sangat senang Icha tidak membedakan perlakukan terhadap Akhsan dan juga Ahra meskipun Akhsan adalah anaknya dengan Anita dulu.

“Ibu-ibu arisan... gak usah sungkan pilih aja semua tempat yang pengen kalian kunjungi, gak usah dipilah-pilah,

535

Page 536: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

kita para bapak-bapak pekerja bakalan biayai semuanya... kita gak mau kalian berebut tempat tujuan, makanya kita putusin tadi buat biayain semua tempat pilihan kalian, sayang kumpulkan tempat-tempat yang ingin ibu-ibu arisan ini kunjungi ya...” kata Dhani menghampiri para ibu-ibu rempong itu dan mengelus rambut istrinya itu.

“Sayang... tapi banyak banget lho pilihannya” kata Icha.

“Udah tenang aja... pilih aja yang kamu suka ya... ck” kata Dhani sambil pengerlingkan matanya pada Istri tercintanya itu lalu meninggalkan para ibu-ibu rempong itu untuk bediskusi lagi.

“Ya udah... gini aja kita tulis tempat yang pengen kita kunjungi, semua gue tampung terus dibuat listnya.” Kata Icha

536

Page 537: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

sambil memberikan sobekan kertas kepada para ibu-ibu rempong itu.

Setelah pilih sana-pilih sini, akhirnya terkumpul juga beberapa lokasi untuk liburan mereka. Kuta, Pantai Pandawa, Sanur, Sanur, Bedugul, Tanah Lot, Bali Safari Night, Batu Bulan, Nusa Dua, Istana Tapak Siring, Nusa Lembongan, Ubud, dan Nusa Penida.

Para ibu-ibu rempong itu terkejut dengan apa yang dilakukan bapak-bapak itu, mereka malah memesan tempat menginap di Trans Hotel & Villa Bali. Mereka tercengang, dari mana uang yang mereka gunakan itu, karena saat pertama kali para ibu-ibu itu mengatakan ingin berlibur bersama ke Bali, mereka semua kompak beralasan tidak punya uang. Tapi bagaimana mungkin mereka sekarang

537

Page 538: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

malah membiayai akomodasi seluruh keluarga di Trans Hotel & Villa Bali?

“Sayang... kamu dapet uang dari mana? Buat Travel? Buat jajan anak-anak? Buat beli oleh-oleh? Buat masuk ketempat wisata? Buat tiket pesawat? Sayang... “ tanya Icha kepada suaminya itu.

“Tenang aja... kita para bapak-bapak disini sebenarnya sudah punya tabungan untuk liburan kali ini, cukup untuk wisata kita selama 1 minggu disana, semua perjalanan kita nanti, kita sudah menyiapkan dananya... jadi jangan khawatir ya sayang...” jawab Dhani sambil membelai lembut istrinya itu.

“Tapi uang dari mana? Jangan sampai demi liburan ini kamu motong uang bulanan keluarga ya? Ingat kita mau beli rumah” ancam Icha.

538

Page 539: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Gak lah... aku sudah punya tabungan memang khusus untuk rencana liburan kita sayang... sudah kamu gak usah khawatir yah... umah...” jawab Dhani sambil mencium kening istrinya dengan penuh rasa sayang.

***Akhirnya rencana liburan mereka

semuapun terwujud. Mereka telah menyewa sebuah bus VVIP di Bali yang akan mengantar mereka berwisata. Sementara diari Jakarta mereka naik pesawat komersial. 30 orang itu akan menikmati liburan mereka berkeliling bali selama 5 hari menjelajahi Bali bersama dengan semua keluarga dan teman dekat.

Sudah lama sekali mereka tidak berekreasi bersama menghabiskan waktu bersama. Dibandingkan dengan quantity time, mereka lebih menghargai quality

539

Page 540: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

time. Karena jika terlalu sering juga tidak terlalu nyaman. Karena pasti akan mudah bosan. Makanya mereka merancang liburan dalam waktu yang cukup lama agar rasa kangen dan juga kebersamaan dapat terbangun.

***Beberapa tempat sudah mereka

datangi di hari pertama mereka berlibur di Bali. Mereka selalu mengabadikan setiap momen kebersamaan mereka. Di hari tua nanti mereka tentu akan merindukan saat-saat ini. Maka dari itu selagi masih ada waktu mereka menggunakan kesempatan itu untuk mengabadikan setiap kebersamaan mereka agar anak cucu mereka nanti bisa tahu bagaimana erat hubungan kebersamaan mereka dan juga mungkin tempat-tempat yang mereka

540

Page 541: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

datangi saat ini, bisa saja tidak dapat lagi di nikmati oleh anak cucu mereka nanti.

Icha mengajak Akhsan dan Ahra untuk berfoto bersama para anak-anak yang lain. Mereka para orang tua berharap, kelak anak-anak mereka juga bisa bersahabat erat seperti orang tua mereka. Dan kalaupun jika ada diantara mereka ada yang menjadi pasangan, mereka berharap itu adalah yang terbaik dan mereka tidak akan melarang mereka atau bahkan menjodoh-jodohkan mereka. Terutama Dhani dan Icha, mereka ingin kelak Ahra dan Akhsan dapat menemukan sendiri orang yang mereka cintai dengan tulus. Mereka berdua berjanji tidak akan melarang anaknya menikah dengan siapapun asalkan mereka benar-benar tulus mencintai orang yang telah mereka pilih kelak.

541

Page 542: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Mereka berdua berharap yang terbaik untuk kedua anak mereka nanti. Mereka tidak ingin kedua anak mereka merasakan perjuangan yang berliku dan begitu lama seperti yang dirasakan oleh orang tua mereka nantinya. Mereka ingin anak-anak mereka bisa dengan bebas mencintai orang yang mereka sayangi. Karena tahu betapa sulitnya untuk dapat bersatu bagi Icha dan Dhani. Perlu waktu 9 tahun untuk dapat mewujudkan harapan mereka berdua.

***Seorang kakek tua sedang terbaring

lemah di atas tempat tidur rumah sakit beserta infus dan oksigen. Seorang laki-laki dan 2 orang perempuan beserta seorang anak kecil sedang menungguinya. Mereka berharap bahwa kakek tua itu

542

Page 543: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dapat segera kembali ke keadaan semulanya.

“Apa Kakek tidak apa-apa Ayah?” tanya anak laki-laki kecil itu kepada Ayahnya.

“Kakek akan baik-baik saja Shandi..., berdoa sama Allah ya... supaya kakek cepat sembuh” jawabnya.

Tiba-tiba saja kakek tua itu membuka matanya dan melihat anak dan cucunya ada disampingnya. Kakek itu tersenyum karena dia masih diberi kesempatan untuk melihat keluarganya untuk terakhir kalinya. Setidaknya Tuhan masih berbaik hati memberinya kesempatan untuk memberinya salam perpisahan.

“Ayah gak apa-apa kan?” Tanya anak perempuannya yang sangat cantik

543

Page 544: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

itu. Kakek tua itu hanya mengangguk sebagai pertanda iya.

“Kalian, Nesha dan Shandi..., aku ini sudah tua... sudah tidak punya daya apa-apa..., mungkin sudah waktunya ayah menyusul ibumu...” katanya.

“Ayah jangan ngomong kayak gitu ahhh” kata anak perempuannya.

“Iya Ayah mertua, kami tim dokter disini akan berusaha sebaik mungkin untuk merawat Ayah mertua sampai sembuh, Ayah mertua harus sabar dan berusaha bertahan ya?” kata menantunya.

“Ehmmm... tidak... aku sudah terlalu lelah untuk terus bertahan, cepat nikahkan adimu, dan kamu... cepat menikahlah dengan Didi..., dia adalah laki-laki yang baik...” katanya memberi pesan kepada anak-anaknya.

“Ayah...” panggil Anak laki-lakinya.

544

Page 545: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

“Apa...? jadilah Jaksa yang hebat seperti Ibumu..., Nesha... jadilah dokter yang hebat, kamu, anak nakal, teruskan perushaan Ayah dan Bunda jika kakakmu tidak mau, dan untuk cucu kakek, Shandi... jadi anak yang berbakti ya sayang... jadilah orang hebat seperti, nenek, ayahmu, bundamu dan juga bibimu...”

“Iya kek... Shandi janji pada kakek” jawab anak kecil yang bernama ‘Shandika Septian Eka Putra Permadi’ itu.

“Aku sudah ceritakan kisahku pada kalian selama masa hidupku..., saatnya aku tidur...” katanya sambil memejamkan matanya.

***Semua orang yang hadir di

pemakaman itu tidak dapat menahan tangisnya ketika tubuh yang sudah tidak

545

Page 546: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

dapat bergerak itu dibalut kain putih dan akan dimasukkan kedalam liang lahat, sebagai tempat terakhirnya beristirahat.

Anak laki-laki itu sama sekali tidak menitikan air matanya ketika melihat orang yang dia sayangi pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya, padahal ayah, bunda dan bibinya sudah menangis tanpa henti.

“Shandi, kenapa kamu gak menangis sama sekali sayang?” Tanya Bibinya kepada anak kecil itu.

“Kakek pernah berpesan pada Shandi, Shandi gak boleh menangis meski seseorang yang Shandi sayang telah pergi meninggalkan Shandi dan tidak akan pernah kembali lagi. Yang mati biarlah mati dan menjalani kehidupan dialam lain, sementara yang hidup biarlah tetap bertahan hidup. Biarkan dia menjadi hal

546

Page 547: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

yang paling membahagiakan yang tidak pernah bisa kita hapuskan selama sisa hidup kita, kita tidak boleh menyesali kepergian orang yang kita sayangi itu, karena kita memang tidak bisa mempertahankannya untuk terus bersama kita. Lagi pula yang hidup pasti mati, tetapi setelah kematian pasti akan ada kehidupan lain yang baru yang akan lahir kedunia ini. Hidup itu harus terus berjalan. Beitu kata kakek padaku Bi, makanya Shandi tidak boleh menangis.” Jawab anak kecil itu kepada bibinya.

“Ayah... Ayah dan bunda telah menjadi panutan bagi kami, dan juga bagi cucu-cucu ayah dan bunda... kami akan mendidik anak dan cucu kami seperti ayah dan bunda mendidik kami. Terima kasih telah menjadi orang tua yang hebat dari anak-anak kalian yang hebat pula” kata

547

Page 548: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

perempuan cantik itu dalam hatinya sambil teresenyum dan mengusap air matanya. Apa yang dikatakan keponakannya itu memang benar, makanya dia tidak boleh menangis lagi sekarang.

Semua pelayat satu persatu sudah mulai meninggalkan pemakaman itu. Hanya tertinggal mereka berempat saja. Mereka masih ingin menemani pusara terakhir ayah mereka.

“Ayah..., kami sudah lakukan apa yang ayah dan bunda selalu perintahkan dan ajarkan kepada kami, kami akan selalu bangga kepada ayah dan bunda. Kami juga mengabulkan permintaan ayah terakhir untuk beristirahat disamping bunda..., kami... pulang dulu ya yah... kami akan sering mengunjungi ayah dan

548

Page 549: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

bunda... Assalamualaikum...” pamit mereka pada makan tersebut.

Makam yang nisannya bertuliskan ‘ADHANI AZHAR PERMADI’ itu berdampingan dengan makam yang bertuliskan ‘IFHA NURISYA’ dan juga ‘ANITASARI EKA RATULINGGA PUTRI’. Mereka bertiga adalah orang tua dari Akhsan dan Ahra. Keinginan Icha dan Dhani adalah mereka beristirahat bersama dengan Anita. Icha telah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu mendahului Dhani. Dan disusul Dhani pada hari ini yang juga akhirnya menyusul Icha dan juga Anita.

Meski telah sama-sama pergi meninggalkan mereka berdua, baik Akhsan dan juga Ahra mereka bangga kepada ketiga orang tua mereka. Mereka meninggalkan kenangan indah dan juga

549

Page 550: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

ilmu yang sangat bermanfaat kepada mereka. Akhsan dan Ahra sama-sama mewarisi kemampuan orang tuanya, keduanya telah menjadi orang hebat. Akhsan meniru Icha menjadi seorang Jaksa, sementara Ahra meniru Dhani dan Anita menjadi pengusaha besar.

Untung saja rumitnya kisah cinta orang tua mereka tidak menurun kepada kedua anaknya. Dan itulah yang menjadi kebahagiaan disaat-saat terakhir hidup mereka berdua. Setiap orang sekaku kalah dalam cinta. Cinta adalah emosi jiwa yang bisa membuat seseorang melakukan sesuatu yang sama sekai tidak dia suka dan sesuatu yang bahkan belum pernah mereka lakukan sebelumnya.

“Karena cinta merubah segalanya menjadi lebih indah”

550

Page 551: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

***TAMAT

SinopsisIfha Nurisya alisa Icha, seorang gadis cantik

yang sudah dilukai hatinya oleh cinta pertamanya, harus kembali menelan pahitnya lika-liku perjalanan cintanya ketika baru saja dia menemukan pria lain dalam hidupnya. Perjodohannya dengan pria lain sempat

551

Page 552: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

membuatnya bingung, sehingga hubungannya dengan Adhani harus berpisah secara tragis.

Berpisah selama 7 tahun di 2 negara yang berbeda yang saling berjauhan rupanya tak menyurutkan cinta Icha dan Dhani. Meski sempat tersakiti karena Dhani telah menikah dengan wanita lain, namun rupanya takdir berkata lain, mereka dipertemukan kembali. Bagaimanakah kisah lengkap dan akhir dari cerita Icha dan Dhani? Akankah pertemuan Icha dan Dhani setelah 7 tahun berpisah membuat Icha kembali dalam pelukan Dhani? Atau malah Icha benar-benar sudah melupakan Dhani?

TENTANG PENULIS:

Nisya Septik Prianda adalah seorang mahasiswa

jurusan S1 Ilmu Hukm di salah satu Perguruan

Tinggi Negri di Kota Surabaya Jawa Timur. Dia

menyelesaiakan naskah ini selama hampir 1 semseter

dia berkuliah. Tepatnya disemester 3.

552

Page 553: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Awal dia mulai menulis cerita ini adalah karena dia

telah jatuh cinta dengan sosok seorang pria yatu

teman kampusnya sendiri. Nisya dan dia telah

berjanji akan satu hal namun keduanya sama-sama

tidak saling menepati janjinya.

Nisya juga menambahkan beberapa cerita nyata

dirinya namun dengan sedikit fantasi tentunya.

Kisahnyapun berakhir tidak seperti dalam novel ini.

Nisya hanya menggambarkan seperti apa keluarga

idamannya.

Nisya sangat trauma dengan perpisahan, maka dari

itu disini dia menuliskan harapannya, rasa sakitnya,

rasa kecewanya, tangisnya, tawanya dan

kemarahannya. Novel ini merupakan representasi

dari diri Niysa sendiri.

Nisya memang bukanlah sosok yang sama persis

seperti yang dia gambarkan dalam diri Icha. Namun

baik hobby, kesukaan, dan juga kebiasaan Icha

beberapa diantaranya adalah dari diri Nisya sendiri.

553

Page 554: nisyaseptikprianda51.files.wordpress.com€¦  · Web viewNisya Septik Prianda. Janji. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com. Janji. Oleh: Nisya Septik Prianda. Copyright

Begitu pula dengan sosok Dhani beserta kawan-

kawannya. Nisya membuatnya seperti teman-

temannya yang asli hanya saja tetap dengan

modifikasi tokoh.

554