24
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Produksi Program Televisi Produksi pada acara televisi melibatkan banyak peralatan, orang dan biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang handal, diperlukan juga tahapan perlaksanaan produksi yang jelas dan efisien (Wibowo, 2009,p38) . Setiap tahap harus jelas kemajuanya dibandingkan dengan tahap sebelumnya tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard Operational Procedure (SOP) seperti berikut: 1. Pra produksi Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan dan persiapan sebelum dilakukannya produksi, tahapan ini sangat penting, sebab jika tahap ini dilakukan dengan tepat dan baik, maka tingkat kesuksesan pelaksanaan produksi akan meningkat pesat. Tahapan pra produksi terdiri dari tiga bagian sebagai berikut: a. Penemuan Ide Dimulai dengan diadakannya rapat redaksi untuk menemukan sebuah ide atau gagasan, yang lalu dilakukan penelitian hingga akhirnya dikembangkan menjadi sebuah naskah. b. Perencanaan 7

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

BAB 2LANDASAN TEORI

2.1 Produksi Program Televisi

Produksi pada acara televisi melibatkan banyak peralatan, orang dan

biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang handal, diperlukan

juga tahapan perlaksanaan produksi yang jelas dan efisien (Wibowo, 2009,p38)

. Setiap tahap harus jelas kemajuanya dibandingkan dengan tahap sebelumnya

tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standard

Operational Procedure (SOP) seperti berikut:

1. Pra produksi

Tahap ini merupakan tahapan pelaksanaan dan persiapan

sebelum dilakukannya produksi, tahapan ini sangat penting, sebab jika

tahap ini dilakukan dengan tepat dan baik, maka tingkat kesuksesan

pelaksanaan produksi akan meningkat pesat. Tahapan pra produksi

terdiri dari tiga bagian sebagai berikut:

a. Penemuan Ide

Dimulai dengan diadakannya rapat redaksi untuk menemukan

sebuah ide atau gagasan, yang lalu dilakukan penelitian hingga

akhirnya dikembangkan menjadi sebuah naskah.

b. Perencanaan

Proses penentuan waktu produksi, pemilihan lokasi serta artis

dan crew yang akan digunakan dan menetapkan naskah yang akan

digunakan.

c. Persiapan

Tahap ini terdiri dari pemberesan semua kontrak, perjanjian,

surat menyurat, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan

yang diperlukan semua pekerjaan ini paling baik diselesaikan menurut

jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditentukan.

2. Produksi

7

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

8

Tahap produksi merupakan tahap dimana produser bekerja

sama dengan tim dalam merealisasikan apa yang telah direncanakan

dan dipersiapakan pada tahap pra produksi, produser akan

mengarahkan tim produksi kriteria kriteria dalam menentukan

pengambilan gambar atau shooting . Setelah itu proses pengambilan

gambar dapat dilakukan. Hasil shooting biasanya akan dilihat setiap

malam setelah proses shooting selesai untuk melihat kualitas hasil

pengambilan gambar. Apabila tidak cukup memuaskan, maka adegan

itu dapat diulang. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai

diambil, maka raw footage yang dihasilkan akan digunakan dalam

proses selanjutnya yaitu Pasca Produksi.

3. Pasca Produksi

Pasca produksi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan dari

hasil produksi yang dilakukan, tahap ini memiliki tiga langkah yakni:

a. Editing offline

Editing Offline merupakan proses mengolah gambar gambar

yang diperoleh menjadi satu kesatuan, yang alur dan informasinya

telah ditingkatkan sehingga dapat dimengerti oleh penonton.

b. Editing Online

Tahap editing hasil shooting asli, sambungan setiap shoot dan

adegan dibuat tepat berdasarkan catatan time-code dalam naskah

editing. Sound asli dimasukan dengan level seimbang dan sempurna.

Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

c. Mixing

Mixing merupakan proses pengubahan narasi yang sudah

direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah direkam lalu dimasukan

ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan petunjuk atau

ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Keseimbangan antara

sound effect, suara asli dan musik harus dibuat sedemikian rupa

sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

9

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2012,p5), Sistem Informasi merupakan kumpulan

dari beberapa komponen sumber daya yakni orang, perangkat lunak,

perangkat keras, data, dan jaringan yang mengolah informasi dalam suatu

organisasi. Aktivitas Sistem Informasi juga dibagi menjadi Input sumber daya

Data, Pemrosesan, hingga Output, serta penyimpanan dan kontrol sistem

aktivitas.

2.2.2 Teori Sistem Informasi

Setiap perusahaan umumnya menerapkan lebih dari satu aplikasi

sistem informasi. Yang perlu dipahami adalah bahwa setiap jenis aplikasi

memiliki hakekat manfaat yang berbeda satu dan lainnya (Weill &

Broadbent, 2011,p.15) . Terhadap masing-masing aplikasi yang berada pada

portofolio aplikasi sistem informasi tersebut, perlu dilakukan pemetaan

terhadap peranan dan manfaatnya masing-masing. Ada beberapa sistem

pembagian kategori yang dapat dilakukan. Yaitu:

1. Strategic

Sistem Informasi yang baik akan dapat memberikan manfaat

dalam hal peningkatan daya saing seperti mempersingkat proses,

kecepatan memperoleh data (Access Speed) dan akses informasi

dimana saja dan kapan saja.

2. Informational

Memberikan manfaat dalam hal meningkatkan fungsi kontrol

atas informasi seperti menawarkan keaslian dan keamanan data

(Security, Validity and Confidentiality of Data) dan kecepatan

pengambilan keputusan (Reduced Delay ), dan membantu berjalannya

aktifitas secara benar (Provide Navigation and Guideline)

3. Transactional

Memberikan manfaat dalam hal peningkatan produktivitas,

seperti mengurangi Redundancy dan meminimalisasi kesalahan.

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

10

4. Infrastructure

Memberikan manfaat sebagai perangkat penunjang

pengintegrasian proses bisnis dan utilisasi sumber daya usaha.

2.3 Software

Software atau perangkat lunak adalah program komputer yang yang

tidak memiliki bentuk namun dapat menjalankan perintah-perintah pada saat

dieksekusi, perintah untuk eksekusi menggunakan bahasa pemrograman yang

berbeda dengan bahasa sehari hari, umumnya disebut bahasa sistem

Perangkat Lunak terdiri dari struktur data dan fungsi-fungsi yang digunakan

untuk mengolah data dan menghasilkan informasi (Pressman., 2009, p.5).

Terdapat 7 kategori Software, yaitu:

1. System software yaitu Perangkat lunak ini merupakan program yang

tidak bertujuan untuk berdiri sendiri melainkan digunakan untuk

berhubungan program-program lain.

2. Application software yaitu perangkat lunak yang digunakan oleh

pengguna akhir (end user) untuk melakukan aktivitas tertentu, terdapat

banyak jenis application software yang manfaatnya berbeda beda.

3. Engineering/scientific software yaitu aplikasi yang dirancang untuk

membantu kegiatan-kegiatan penelitian, aplikasi ini umumnya dapat

membantu perhitungan atau membantu mendeteksi fenomena tertentu

yang membantu para peneliti.

4. Embedded software yaitu perangkat lunak yang dipasangkan dan

digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi serta fitur-fitur pada end user

dan sistem tersebut.

5. Product-line software yaitu program yang fungsinya berfokus untuk

melayani pelanggan akhir atau customer

6. Web applications yaitu perangkat lunak yang dibangun dan dapat

diakses secara melalui suatu jaringan yang terintegrasi dengan

databases dan aplikasi bisnis suatu perusahaan.

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

11

7. Artificial intelligence software yaitu aplikasi yang memiliki

serangkaian algoritma untuk memecahkan permasalahan yang

kompleks, aplikasi A.I mampu beradaptasi dan mengganti alternatif

keputusannya apabila dihadapkan dengan situasi yang berbeda.

2.4 Database

Basis Data adalah kumpulan dari elemen data yang secara logika

saling berhubungan. Database merupakan tempat penyimpanan berbagai

catatan yang dahulu disimpan dalam file-file terpisah ke dalam satu gabungan

umum elemen data yang menyediakan data untuk banyak

aplikasi(O’Brien ,2012, p212). Data yang disimpan dalam database

independen dari program aplikasi yang menggunakannya dan dari jenis

peralatan penyimpanan tempat mereka disimpan. Database tidak terikat

penggunaannya untuk satu aplikasi ataupun satu pengguna.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa database

merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan dan memiliki

keterkaitan secara logika, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.

Database Management System (DBMS) merupakan komponen

perangkat yang menyediakan akses ke sebuah database dalam organisasi yang

memungkinkan penggunanya untuk menyimpan, memodifikasi dan

memperoleh informasi dari basis data tersebut. Contoh DBMS saat ini adalah

Microsoft SQL Server, Oracle, dan MySQL (Satzinger, Jackson, & Burd,

2012, p. 373).

2.5 Desain Berbasis Objek (Object-Oriented

Design)

Desain berbasis objek merupakan suatu proses dimana satu set object-

oriented rinci model desain yang dibangun dan kemudian digunakan oleh

programmer untuk menulis dan menguji sistem yang baru (Satzinger,

Jackson, & Burd, 2012,p.295). Sistem desain adalah jembatan antara

pengguna persyaratan dan pemrograman sistem baru.Salah satu kekuatan dari

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

12

pendekatan berorientasi objek adalah bahwa model desain seringkali hanya

ekstensi dari model persyaratan. Jelas, jauh lebih mudah untuk memperluas

model yang sudah ada daripada untuk membuat model desain yang sama

sekali baru. Namun, itu adalah praktik yang baik untuk membuat desain

model-model dan tidak hanya melompat ke coding. Sama seperti pembangun

tidak membangun sesuatu yang lebih besar daripada rumah atau gudang tanpa

satu set cetak biru, pengembang sistem tidak akan pernah mencoba untuk

mengembangkan sebuah sistem besar tanpa satu set model desain. Suatu

sistem dapat menjadi solusi dan berfungsi apabila dirancang dengan matang.

Tujuan desain berorientasi objek adalah untuk mengidentifikasi serta

menentukan semua objek yang harus bekerja sama dalam melaksanakan

setiap kasus (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012,p.296).

2.5.1 Use Case Diagram

Use case adalah aktifitas-aktifitas interaksi antara pengguna dan

sistem. Use case diagram adalah diagram permodelan yang digunakan untuk

menunjukkan hubungan pengguna dan sistem (Satzinger, Jackson, & Burd,

2012, p. 78).

Pengguna sistem dalam Use Case Diagram disebut sebagai aktor.

Aktor selalu berada di luar batas otomatisasi sistem tetapi dapat menjadi

bagian dari bagian pengguna sistem. Dalam beberapa kasus, aktor untuk

kasus penggunaan bukanlah orang (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 81).

Langkah-langkah untuk mengembangkan use case diagram adalah:

a. Identifikasi semua stakeholder dan pengguna yang akan mendapat

manfaat dengan memiliki pengaruh terhadap sistem.

b. Identifikasi kepentingan masing-masing pengguna atau kebutuhan

pengguna untuk meninjau dalam kasus penggunaan diagram.

Biasanya, diagram use case mungkin dihasilkan untuk masing-masing

subsistem.

c. Untuk setiap kebutuhan komunikasi potensial, pilih kasus penggunaan

dan aktor untuk menunjukkan dan menggambar diagram use case.

Ada banyak paket perangkat lunak yang dapat digunakan untuk

menggambar menggunakan diagram use case.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

13

d. Tentukan nama dari masing-masing diagram use case dan kemudian

perhatikan bagaimana dan kapan diagram harus digunakan untuk

meninjau kasus penggunaan oleh stakeholder dan pengguna

Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 242)

2.5.2 Class Diagram

Class adalah suatu template blueprint dari suatu set objek atau benda,

sedangkan class diagram merupakan diagram UML yang terdiri dari class dan

hubungannya dengan class class yang lain. Class diagram merupakan

gambaran yang menunjukkan penggunaan class di dalam suatu sistem dimana

class memiliki kumpulan set atribut dan fungsi (Satzinger, Jackson, & Burd,

2012, p. 102).

Atribut adalah bagian yang penting dari sebuah kelas karena

merupakan struktur umum yang diketahui oleh semua anggota kelas. Setiap

objek memiliki nilai masing-masing untuk setiap atribut. Hubungan antara

dua kelas yang merepresentasikan kemungkinan objek-objeknya saling

berhubungan disebut asosiasi. Sebuah asosiasi memiliki multiplicity untuk

menggambarkan batasan jumlah hubungan objek dalam kelas.

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

14

Class juga memiliki operasi yang menggambarkan behavior

berhubungan disebut asosiasi. Sebuah asosiasi memiliki multiplicity untuk

menggambarkan batasan jumlah hubungan objek dalam kelas. Kelas juga

memiliki operasi yang menggambarkan behavior berhubungan disebut

asosiasi. Sebuah asosiasi memiliki multiplicity untuk menggambarkan

batasan jumlah hubungan objek dalam kelas. Kelas juga memiliki operasi

yang menggambarkan behavior (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 102).

Gambar 2.2 Contoh Design Class Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 418)

2.5.3 Sequence diagram

Sequence diagram adalah UML berupa diagram yang menunjukkan

bagaimana objek berinteraksi atau berkolaborasi selama menjalankan use

case (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 242). Sequence diagram

menekankan uturan pesan atau data yang dikirim antara objek tertentu

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

15

didalam suatu usecase. Sistem itu sendiri diperlakukan sebagai satu objek

bernama “:Sistem”. Input yang dimasukkan ke dalam sistem ini adalah pesan

dari aktor, dan output biasanya dikembalikan berupa variabel yang

menunjukkan data yang dikembalikan (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p.

322).

Sequence Diagram menunjukkan interaksi antar objek yang

ditampilkan berurutan. Umumnya sequence diagram untuk menggambarkan

interaksi objek dalam satu use case atau untuk satu operasi. Setiap objek

dilambangkan dengan sebuah lifeline yaitu garis vertikal putus-putus dengan

simbol objek di atasnya.

Dalam Sequence Diagram, informasi yang mengalir masuk dan keluar

sistem disebut messages ditunjukkan dengan panah horizontal dari satu

lifeline ke lifeline lain.

Gambar 2.3 Contoh Sequence Diagram Data Access Layer

Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 449)

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

16

2.6 Entity-Relationship Diagram (ERD)

Entity-Relationship Diagram (ERD) adalah diagram model yang

menggambarkan relasional database berupa entitas data, atribut, dan

hubungan (disebut "asosiasi" dalam UML) antara entitas data.

2.6.1 Notasi dalam Entity-Relationship Diagram

Didalam entity-relationship diagram, terdapat persegi yang

merupakan entitas data yang mengandung atribut, entitas ini dihubungankan

dengan garis yang menggambarkan hubungan antara entitas data 1 dengan

yang lainnya(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 97).

Gambar 2.4 Simbol Hubungan ERD

Sumber: (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012, p. 98)

2.7 Delapan aturan emas

Eight golden rules atau 8 aturan emas merupakan pedoman standar

aturan yang dapat digunakan dalam perancangan sistem demi menghasilkan

sistem yang interaktif.

Sistem yang interaktif harus dapat memberikan kemudahan bagi

penggunanya. 8 aturan emas dapat menjadi panduan dalam merancang suatu

sistem yang user friendly (Shneiderman,Plaisant & Cohen, 2010, p88). 8

aturan tersebut yakni:

1. Strive for Consistency

Konsistensi user interface menjadi aspek yang dapat

meningkatkan kecepatan pemahaman user terhadap sistem.

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

17

Konsistensi yang dimaksud mencakup warna yang digunakan, bahasa,

jenis huruf dan peletakan User Interface yang bersifat tetap /

konsisten.

2. Cater to Universal Usability

Terdapat perbedaan antara pengguna sistem, beberapa

mengutamakan kemudahan penggunaan dan beberapa mengutamakan

kecepatan. Sistem yang baik hendaknya mampu memenuhi kebutuhan

ini.

3. Offer Informative Feedback

Umpan balik (feedback) yang informatif bagi setiap aksi yang

dilakukan user dapat membantu user untuk memahami apa yang

sedang mereka lakukan terhadap sistem..

4. Design Dialogs to Yield Closure

Umpan balik (feedback) yang informatif harus diberikan ketika

sebagian atau seluruh aksi selesai dilakukan untuk menunjukkan

bahwa aksi tersebut telah memenuhi aturan dan user dapat

melanjutkan ke aksi berikutnya.

5. Prevent Errors

Sistem yang dibangun sebisa mungkin mengurangi

kemungkinan kesalahan yang dapat dilakukan user ketika

menjalankan aksinya.

6. Permit Easy Reversal of Actions

Lengkapi sistem dengan fitur yang memungkinkan untuk

kembali pada kondisi sebelumnya seperti fitur back atau undo untuk

membantu user yang melakukan kesalahan.

7. Support Internal Locus of Control

Sistem yang dirancang harus memberikan kemudahan bagi user

untuk mengontrol sendiri sistem tersebut dan tidak menjadikan

seolah-olah user yang dikontrol oleh sistem.

8. Reduce short-term memory load

Untuk memudahkan user dalam penggunaan sistem, siapkan

tampilan yang sederhana, memiliki urutan jelas, tidak rumit serta

usahakan agar user tidak perlu mengingat banyak hal seperti tombol-

tombol tertentu.

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

18

2.8 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah analisis dalam bidang statistika multivariat

yang digunakan untuk menemukan variabel baru yang disebut sebagai faktor,

yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel asli, yang

tidak berkorelasi satu sama lain. Variabel–variabel tersebut memuat sebanyak

mungkin informasi yang terkandung di dalam variabel asli (Supranto, 2010,

p.26). Analisis faktor biasanya digunakan dalam riset pemasaran pada

khususnya, dan riset bidang sosial pada umumnya, yang akan diperoleh

banyak sekali variabel, yang kebanyakan variabel–variabel tersebut

berkorelasi satu sama lain dan harus diperkecil jumlahnya agar mudah

dikelola. Analisis faktor banyak digunakan untuk mengklasifikasikan atau

mengelompokkan suatu hal (Supranto, 2010, p.114)

Untuk melakukan analisis faktor, jumlah sampel yang diperlukan

paling sedikit adalah empat atau lima kali dari jumlah variabel (Supranto,

2010, p122). Suatu analisis faktor dapat dikatakan tepat apabila memiliki

indeks Kaiser-Meyer- Olkin (KMO) lebih besar dari 0.5 dan nilai Sig lebih

kecil dari 0.05, yang membuktikan bahwa variabel– variabel tersebut

memang berkorelasi (Supranto, 2010, p316).

Salah satu cara untuk menentukan banyak faktor yang akan diekstrak

adalah dengan melihat variabel–variabel yang memiliki Eigen Value minimal

1. Eigen Value adalah total variance yang dijelaskan oleh setiap faktor atau

sumbangan dari faktor tertentu terhadap seluruh variance dari variabel awal

atau variabel asli (Supranto, 2010, p318). Setelah didapatkan jumlah faktor

yang harus diekstraksi, untuk memperoleh variabel–variabel yang memiliki

korelasi yang kuat dalam sebuah faktor, maka perlu dihasilkan matrix factor.

Suatu variabel dapat dikatakan memiliki korelasi yang kuat apabila variabel

tersebut memiliki nilai loading lebih besar dari 0.3. Untuk menyederhanakan

hasil dari analisis faktor, maka matrix factor harus dirotasikan dengan

menggunakan varimax (Supranto, 2010, p323-326).

2.8.1 Analisis Faktor Eksploratori

Pada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor

Analysis) di mana terbentuknya faktor-faktor atau variabel laten baru adalah

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

19

bersifat acak, yang selanjutnya dapat diinterprestasi sesuai dengan faktor atau

komponen atau konstruk yang terbentuk.

Dalam analisis faktor eksploratori , pihak peneliti tidak atau belum

mempunyai pengetahuan atau teori atau suatu hipotesis yang menyusun

struktur faktor-faktornya yang akan dibentuk atau yang terbentuk, sehingga

dengan demikian pada analisis faktor eksploratori merupakan teknik untuk

membantu membangun teori baru (Supranto, 2010, p.327).

2.9 Sampling

Sampling didefinisikan sebagai sejumlah subjek penelitian sebagai

wakil dari populasi sehingga dihasilkan sample yang mewakili populasi

dimaksud. Semakin banyak ciridan karakteristik yang ada pada populasi,

maka akan semakin sedikit subjek yang tercakup dalam populasi, dan

sebaliknya (Supranto ,2010,p. 120).

Jenis teknik sampling yang dimaksud adalah cara untuk menentukan

sample yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sample yang akan dijadikan

sumber data sebenarnya, dengan memeperhatikan sifat-sifat dan penyebaran

populasi yang diperoleh sample representatif. Terdapat dua teknik sampling

yang berbeda, walaupun pada dasarnya bertolak dari asumsi yang sama, yaitu

ingin memeperoleh secara maksimal sampel yang representative yang tidak

didasari oleh keinginan si peneliti. Jenis teknik sampling tersebut, yaitu

random sampling, dan non random sampling.

Teknik random sampling adalah pengambilan sampling secara

random atau tanpa pandang bulu. Teknik ini memiliki kemungkinan tertinggi

dalam menetapkan sample yang representative(Sutrisna Hadi, 2009,p.76).

Teknik non random sampling adalah teknik pengambilan sample

secara non random atau tidak semua induvidu dalam populasi, diberi peluang

yang sama untuk ditugaskan mebnjadi anggota sample. Teknik ini memiliki

kemungkinan lebih rendah dalam menghasilkan sample yang representatif.

Untuk mendapatkan sampel yang dapat merepresentasikan populasi,

Salah satu metode pengukuran sampel yang dapat digunakan adalah metode

Malhotra yakni ukuran sampel minimal yang diambil dapat ditentukan

dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 4, atau 4x jumlah variabel.

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

20

2.10 Kerangka Pikiran

Gambar 2.5 Kerangka Pikir

Penentuan Topik dan Masalah

Metode Pengumpulan Data

Data Primer : Wawancara, KuesionerData Sekunder: Teori Pakar, Buku

Metode Analisis Data

Analisis Faktor

Metode Perancangan

Metode Berorientasi Objek 8 Golden Rule

Usulan Solusi Pemecahan Masalah

Simpulan dan Saran

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2013-2... · Web viewPada prinsipnya analisis faktor eksploratori (Exploratory Factor Analysis) di mana terbentuknya

21