25
http://contoh.in 1 KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “SAMAN” KARYA AYU UTAMI Sebuah Kajian Psikologi Sastra DISAJIKAN PADA: MATA KULIAH : TEORI DAN APRESIASI SASTRA DOSEN PEMBIMBING : Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum Dr. Nurrudin, M.A DI SUSUN OLEH : MUHAMMAD YAHRIF (7316110163) SURANTO (7316110177) MUSRIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

[]-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

  • Upload
    lynhu

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

1  

KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “SAMAN” KARYA AYU UTAMI  

Sebuah Kajian Psikologi Sastra  

 

DISAJIKAN PADA: 

MATA KULIAH : TEORI DAN APRESIASI SASTRA 

DOSEN PEMBIMBING :  

Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum 

Dr. Nurrudin, M.A 

 

 

 

 

 

 

DI SUSUN OLEH : 

MUHAMMAD YAHRIF (7316110163) 

SURANTO (7316110177) 

MUSRIAL 

PROGRAM PASCASARJANA 

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 

2011 

Page 2: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

2  

“SAMAN”

DALAM KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA

A. PENDAHULUAN

Karya sastra membicarakan manusia dengan segala kompleksitas persoalan

hidupnya, maka antara karya sastra dengan manusia memiliki hubungan yang tidak

dapat dipisahkan. Sastra merupakan pencerminan dari segi kehidupan manusia yang

di dalamnya tersurat sikap, tingkah laku, pemikiran, pengetahuan, tanggapan,

perasaan, imajinasi, serta spekulasi mengenai manusia itu sendiri.

Penelitian sebuah karya sastra yang mendalam diperlukan ilmu bantu dari

ilmu-ilmu yang lain, salah satunya yakni ilmu psikologi. Hal ini mengingat sebuah

karya sastra merupakan sebuah aktivitas psikologis, yaitu ketika pengarang

melukiskan watak dan pribadi tokoh yang ditampilkan atau dihadirkannya dan

menggambarkan tokoh yang dikehendakinya. Sastra merupakan karya imajinatif yang

dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.

Membicarakan sastra yang memiliki sifat imajinatif, kita berhadapan dengan

tiga jenis (genre) sastra yaitu prosa, puisi, dan drama. Salah satu jenis prosa adalah

novel. Sebuah novel menceritakan kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-

orang. Luar biasa karena dari kejadian ini terlahir konflik, suatu pertikaian, yang

mengalir mengambil jurusan nasib mereka. Novel dalam karya sastra Indonesia

merupakan pengolahan masalah-masalah sosial masyarakat oleh kaum terpelajar

Indonesia sejak tahun 1920-an dan sangat digemari oleh sastrawan.

Novel merupakan karya sastra yang menggambarkan corak, cita-cita, inspirasi

dan eksistensi, dan perilaku dalam kehidupan masyarakat. Hal ini terbukti dengan

adanya hakikat dan eksistensi karya sastra yang merupakan interpretasi. Di dalam

makalah ini, akan dikaji kondisi kejiwaan tokoh-tokohnya. Makalah ini juga

mengungkap kondisi kejiwaan dalam menghadapi permasalahan yang melingkupi

kehidupan mereka sehingga menimbulkan reaksi dalam upaya untuk melepaskan diri

dari belenggu lingkungan mereka.

Page 3: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

3  

Untuk mendapatkan kejelasan mengenai tokoh-tokoh utama, akan digunakan

ilmu bantu yang mengkaji masalah kejiwaan, yaitu psikologi. Orang dapat mengamati

tingkah laku tokoh-tokoh dalam sebuah roman atau drama dengan memanfaatkan

pertolongan psikologi. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam novel dihidupkan

oleh tokoh-tokoh yang ditampilkan inilah, seorang pengarang melukiskan kehidupan

manusia dengan persoalan-persoalan atau konflik dengan orang lain ataupun konflik

yang terjadi dengan dirinya sendiri. Pengarang memegang peranan penting dalam

penciptaan watak tokoh yang dilukiskannya dalam karya sastra.

Dalam novel Saman, Ayu Utami sebagai pengarang mencoba memberikan

gambaran mengenai realitas kehidupan dengan berbagai macam persoalan yang

terjadi pada kehidupan manusia modern. Ayu Utami adalah salah seorang pengarang

yang tergabung dalam komunitas Utan Kayu. Ia menampilkan tokoh wanita yang

cukup banyak jumlahnya dalam novel yang ia tulis. Demikian juga pelukisan watak

yang disandang oleh tokoh tersebut, sehingga tokoh ini mencerminkan dan

mempunyai kemiripan dengan kehidupan manusia yang sesungguhnya dibandingkan

dengan novel-novel lainnya. Demikian pula dengan tokoh wanitanya sangat mewakili

kehidupan para wanita zaman sekarang ini sehingga sangat menarik untuk dikaji lebih

mendalam.

B. LANDASAN TEORI

1. Teori Psikologi Sastra

Asumsi dasar dalam penelitian sastra antara lain dipengaruhi oleh beberapa

hal. Pertama, adalah bahwa karya sastra merupakan produk dari suatu kondisi

kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada pada situasi setengah sadar atau

subconcious setelah jelas baru dituangkan ke dalam bentuk secara sadar (conscious).

Page 4: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

4  

Kedua, kajian psikologi sastra di samping meniliti perwatakan tokoh secara

psikologis juga aspek-aspek pemikiran dan perasaan pengarang ketika menciptakan

karya sastra tersebut.1

Psikologi merupakan suatu ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tentang

tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia, tingkah laku serta aktivitas-aktivitas itu

merupakan manifestasi hidup kejiwaan. Psikologi meliputi ilmu pengetahuan

mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang

dimufakati sarjana psikologi pada zaman ini. Psikologi modern memandang bahwa

jiwa dan raga manusia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, kegiatan

jiwa tampak pada kegiatan raga. Psikologi juga menguraikan dan menyelidiki

kegiatan-kegiatan psikis pada umumnya dari manusia dewasa dan normal, termasuk

kegiatan-kegiatan pengamatan, intelegensi, perasaan, kehendak, motif-motif, dan

seterusnya”. Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan kehidupan

psikis (jiwani) manusia” perkataan tingkah laku atau perbuatan mempunyai

pengertian yang luas, yaitu tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja seperti

berbicara, berlari, melihat, mendengar, mengingat, berpikir, fantasi pengenalan

kembali penampilan emosi-emosi dalam bentuk tangis atau senyum dan seterusnya.2

Kegiatan berpikir dan berfantasi misalnya, tampaknya seperti pasif belaka.

Namun, keduanya merupakan bentuk aktivitas, yaitu aktivitas psikis atau jiwani.

Penelitian psikologi sastra dilakukan dengan dua cara. Pertama, melalui pemahaman

teori-teori psikologi kemudian diadakan analisis terhadap suatu karya sastra. Kedua,

dengan terlebih dahulu memutuskan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian,

kemudian ditentukan teoriteori psikologi yang dianggap ditentukan untuk melakukan

analisis.

Psikologi sastra mempelajari fenomena kejiwaan tertentu yang dialami oleh

tokoh utama dalam karya sastra ketika merespon atau bersaksi terhadap diri dan

lingkungannya, dengan demikian gejala kejiwaan dapat terungkap lewat tokoh dalam

                                                            1 Suwardi Endaswara,  Metodologi Penelitian Sastra. (Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta 2008). H. 95 2 Zainuddin Fananie. Telaah Sastra. (Surakarta: Ikip Muhammadiyah Press. 2001). H. 181 

Page 5: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

5  

sebuah karya sastra. Psikologi diartikan sebagai lingkup gerak jiwa, konflik batin

tokoh-tokoh dalam sebuah karya sastra secara tuntas.

Sebagai disiplin ilmu, psikologi sastra dibedakan menjadi tiga pendekatan,

yaitu (1) pendekatan ekspresif, yaitu kajian aspek psikologis penulis dalam proses

kreativitas yang terproyeksi lewat karya sastra, (2) pendekatan tekstual, yaitu

mengkaji aspek psikologi sang tokoh dalam sebuah karya sastra, (3) pendekatan

reseptif pragmatik yang mengkaji aspek psikologi pembaca yang terbentuk setelah

melakukan dialog dengan karya yang dinikmati serta proses kreatif yang ditempuh

dalam menghayati teks.3

2. Hubungan Antara Psikologi dengan Sastra

Sastra dan psikologi mempelajari keadaan kejiwaan orang lain. Namum antara

sastra dengan psikologi juga ada perbedaannya, di dalam psikologi gejala-gejala

tersebut riil, sedangkan dalam sastra gejala-gejala tersebut bersifat imajinatif.

Psikologi sastra merupakan pendekatan yang menekankan pada hakekat dan kodrat

manusia. Melalui tinjauan psikologi akan tampak bahwa fungsi dan peranan sastra

adalah untuk menyajikan citra manusia yang seadil-adilnya dan sehidup-hidupnya

atau paling sedikit untuk menjelaskan bahwa karya sastra pada hakekatnya bertujuan

untuk melukiskan lingkungan manusia. 4

Psikologi sastra memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan.

Pengarang akan menggunakan cipta, rasa, dan karsa dalam berkarya. Begitu pula

pembaca, dalam menanggapi karya juga tak akan lepas dari kejiwaan masing-masing.

Bahkan sebagai mana sosiologi refleksi, psikologi sastra pun mengenal karya sastra

sebagai pantulan kejiwaan. Pengarang akan menangkap gejala kejiwaannya. Proyeksi

pengalaman sendiri imajiner ke dalam teks sastra.5

Kajian psikologi yang akan dilakukan yaitu mengungkap perilaku psikologi

para tokohnya dan apa yang mendorong timbulnya perilaku tersebut. Hubungan

antara psikologi dengan sastra adalah bahwa di satu pihak karya sastra dianggap

                                                            3 Endaswara, Op.cit. 97 - 98 4 Austin Waren, Rene, dan Wellet. Teori Kesusastraan. (Jakarta: Gramedia, 1985). H. 60 5 Faruk, Pengantar Sosiologi Sastra. (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005). H 23 

Page 6: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

6  

sebagai hasil aktivitas dan ekspresi manusia. Di pihak lain, psikologi sendiri dapat

membantu pengarang dalam mengentalkan kepekaan dan memberi kesempatan untuk

menjajaki pola-pola yang belum pernah terjamah sebelumnya. Hasil yang bisa

diperoleh adalah kebenaran yang mempunyai nilai-nilai artistik yang dapat

menambah koherensi dan kompleksitas karya sastra tersebut.

Ada hubungan tak langsung yang fungsional antara psikologi dan sastra

karena manusia dan kebudayaan menjadi sumber dan struktur yang membangun

solidaritas antara psikologi dan sastra. Misal, ketika kearifan kejiwaan, tetapi juga

makna kehidupan seperti yang diungkapkan oleh sastra.6

3. Pendekatan Psikoanalisis Sigmund Freud

Sigmund Freud lahir di kota Morrovia Republik Ceko, pada tanggal 6 Mei 1856

dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Freud adalah psikolog

yang menyelidiki aspek ketidaksadaran dalam jiwa manusia. Ketidak sadaran

memainkan peranan yang besar, sebagian besar kehidupan psikis manusia tidak

disadari dan hanya bagian kecil saja yang muncul dalam kesadaran. Dalam

ketidaksadaran itu terus menerus beroperasi dorongan-dorongan dan tenaga tenaga

asal. 7

Para ahli mengemukakan bahwa teori psiko analisis (Psychoanalytic theory)

yaitu satu teori penelitian Freud mengenai kepribadian, abnormalitas, dan perawatan

penderita. Freud mendasarkan teori kepribadiannya pada dua ide yang sangat

mendasar yaitu:

a. Bahwa tingkah laku manusia terutama tidak dikuasai oleh akal,

tetapi oleh naluri irrasional, naluri menyerang, terutama naluri seks.

b. Bahwa sebagian kecil dari pikiran dan kegiatan manusia muncul dari proses

mental yang disadari dan yang paling besar mempengaruhi tingkah laku manusia

adalah ketidaksadaran (suatu tempat penyimpanan ingatan dan keinginan-

keinginan) yang tidak pernah timbul mencapai kesadaran atau telah tertekan, yaitu

                                                            6 Endaswara, Loc. cit. H 101 7 Max Milner. Freud dan Interpretasi Sastra. (Jakarta: Intermassa, 1992). H 43 

Page 7: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

7  

terdorong keluar kesadaran, sebab menimbulkan rasa takut dan memalukan dalam

diri sendiri.8

Freud membedakan beberapa daerah kesadaran dan ketidaksadaran, yaitu:

a. Kesadaran, yaitu melaui pengamatan, maka kehidupan psikis itu bisa disadari.

b. Pra kesadaran atau bawah sadar, yaitu berupa isi-isi psikis yang latent dan

tanggapan-tanggapan yang tenggelam, yang sewaktu-waktu bisa disadari

dengan bantuan ingatan, pengamatan/ reproduksi.

c. Kompleks-kompleks terdasar, kompleks terdasar ini disadari, akan tetapi

akibat-akibatnya bisa dilihat nyata.

d. Ketidaksadaran, tidak mungkin disadarkan.

Penemuan Freud yang paling fundamental adalah peranan dinamis

ketidaksadaran dalam hidup psikis manusia. Sampai waktu itu hidup psikis

disamakan begitu saja dengan kesadaran. Untuk pertama kali dalam sejarah

psikis, Freud menjelaskan bahwa hidup psiksis manusia sebagian besar

berlangsung pada taraf tak sadar. Menurut Freud, struktur kepribadian terdiri dari

tiga sistem, yaitu:

a. Das Es (the id), yaitu aspek biologis Aspek ini adalah aspek biologis dan

merupakan sistem yang original dan kepribadian. Dari aspek ini dua aspek yang

lain tumbuh. Das Es adalah realita psikis yang sebenar-benarnya, merupakan dunia

batin atau subjektif manusia dan tidak memiliki hubungan langsung dengan dunia

objektif. Das Es berisikan hal-hal yang dibawa sejak lahir. Fungsi Das Es yaitu

untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi atau

tegangan yang dicurahkan ke dalam jasad oleh rangsangan-rangsangan, baik dari

dalam maupun dari luar. Ia terletak dalam ketidaksadaran dan berisi nafsu-nafsu,

insting dan sebagaimana yang tidak disadari, yang bersamanya menuntut

kepuasan. Prinsip Das Es adalah prinsip kesenangan (Pleasure principle) dan

dilayani oleh proses primer (proses yang menimbulkan kesenangan dari suatu

benda yang diperlukan untuk meredakan suatu ketegangan). Tujuan dari prinsip ini

adalah untuk membebaskan seseorang dari ketegangan. Das Es adalah primer dari                                                             8 Ibid. H 45 

Page 8: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

8  

sumber energi psikis dan tempat berkumpul nalurinaluri. Das Es memiliki ciri-ciri

sebagai berikut; Apriori (menang sendiri),self-centered (egoistis), impulsif

(tergesa-gesa ingin senang, irasional), dan asosial.

b. Das Ich (the ego),yaitu aspek psikologis Das Ich merupakan aspek psikologis dari

kepribadian dan timbul oleh karena kebutuhan organisme untuk berhubungan baik

dengan dunia luar. Das Ich dikuasai oleh prinsip kenyataan (reality principle), dan

dilayani oleh proses sekunder ( usaha menemukan atau menghasilkan kenyataan

dengan rencana tindakan yang telah dikembangkan melalui pikiran dan

akal/pengenalan). Fungsi Das Ich adalah menjaga keseimbangan di antara kedua

system itu, sehingga tidak terlalu banyak dorongan dari Das Es yang dimunculkan

kepada kesadaran. Das Ich tidak memiliki dorongan energi. Ia hanya menurut

prinsip yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan dengan kenyataan di dunia luar.

Ciri-ciri Das Ich yang dominan adalah; asosiasi/logika, alternative/memutus, dan

bertindak sesuai dengan keputusan.

c. Das Ueber Ich (super ego), yaitu aspek sosiologis Da ueber Ich atau super ego

adalah aspek sosiologis dari kepribadian, merupakan wakil dari nilai-nilai

tradisional, serta cita-cita masyarakat dan merupakan cabang moral atau cabang

keadilan. Das Ueber Ich adalah kode moral dari seseorang dan adalah suatu sistem

yang berkebalikan dengan Das Es. Sistem ini sepenuhnya dibentuk oleh

kebudayaan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek

diatas memiliki fungsi, komponen, prinsip kerja, dan dinamika masing-masing,

namun ketiganya berhubungan secara rapat sehingga sukar untuk memisahkan

(bahkan tidak mungkin), dalam pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. 9

C. Type kepribadian

Selama ini kita mengenal orang dari kepribadian mereka. Ada orang yang

mudah bersahabat, pendiam, keras, pemarah, pendendam, penyabar, santai,

perfeksionis (menuntuk kesempurnaan), penggembira, optimis, pesimis, dan masih

banyak istilah lain yang menggambarkan diri seseorang.                                                             9 Jiwa Atmaja. Psikologi Versus Sastra, (Yogyakarta: Basis, 1988). H 231 

Page 9: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

9  

Kalau diamati sekilas, kelihatannya akan cukup sulit untuk bisa mempelajari dan

memahami kepribadian seseorang terutama dalam sebuah karya sastra. Bila kita

renungkan lebih dalam, akan kita ketahui bahwa kepribadian itu mempunyai suatu

pola.

Pola yang akan terlihat sangat sulit dimengerti bagi orang yang tidak mengerti cara

membacanya, tetapi bagi mereka yang telah belajar dan mengerti cara membaca

pola ini, mereka juga dapat membaca orang lain. Beberapa tipe kepribadian secara

umum dapat kita golongkan : 10

1. Tipe Kepribadian Koleris

Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat menuntut.

Mereka memiliki energi besar untuk melakukan hal-hal sulit, memiliki dorongan

dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri mereka. Mereka pantang

menyerah, tidak ada yang namanya kegagalan dalam kamus mereka. Bila mereka

gagal, meraka akan terus mencoba dan mencoba lagi. Dan siapa pun yang

berusaha menghalangi niatnya untuk mencapai tujuan akan dianggap sebagai

musuhnya.

Orang koleris percaya bahwa dirinya dilahirkan menjadi pemimpin dan selalu

tampil di depan menjadi pemimpin kelompok dalam kegiatan. Mereka adalah

orang yang suka dan sangat tertantang untuk melaksanakan suatu tugas besar, suka

mendapat peran penting dan memegang wewenang.

Mereka juga berfikir dengan cepat, cepat dalam mengambil keputusan, tidak

biasa diam, selalu saja mencari suatu pekerjaan atau kegiatan, mampu

mengerjakan beberapa tugas sekaligus dengan hasil yang sama baiknya.. Orang

koleris sangat dinamis dan aktif serta sangat membutuhkan perubahan. Mereka

mempunyai kebutuhan mendasar barupa tantangan, pilihan, dan pengendalian.

                                                            10 Florence Littauer, Personality Plus, (USA, Fleming H.Revell, 2004). H 16

 

Page 10: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

10  

Mereka akan sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu bila ketiga komponen

ini terpenuhi. Mereka selau berorientasi pada target yang harus dicapai,

mementingkan hasil akhir, tidak suka pada orang yang kerjanya lamban.

Kemampuan alami orang koleris membuat mereka mampu menyelesaikan sendiri

hampir semua masalah, sehingga mereka jarang membutuhkan orang lain. Orang

koleris juga jarang menangis, jarang memberikan perhatian yang hangat, dan

menunjukkan rasa sayang dan perhatiannya dalam bentuk memberi atau

menghasilkan “sesuatu” bagi orang yang mereka cintai.

Orang koleris selain memiliki keinginan yang sangat kuat, juga cenderung

sangat yakin pada kemampuan diri mereka sendiri serta sangat mandiri. Mereka

tidak suka diperintah oleh orang lain, tetapi suka memberikan perintah. Tidak suka

orang yang plin-plan, banyak bicara, tetapi tidak produktif.

Orang koleris memang terkadang kurang bijaksana. Dalam bertindak, Mereka

sering kali bisa menjadi sangat marah terhadap hal-hal kecil atau tindakan yang

mereka anggap bodoh. Dan kalau sudah marah, mereka bisa sangat kasar dalam

berbicara (sarkatis). Mereka dapat menghancurkan Anda hanya dengan

menggunakan kata-katanya. Mereka juga mudah memaafkan orang lain, mudah

melupakan kemarahannya walau pun mereka penuh temperamen dan mudah

marah. 11

2. Tipe Kepribadian Sanguin

Orang sanguin dikenal sangat ramah dan sangat suka berbicara kepada siapa

saja dengan topik apa saja. Mereka penuh inspirasi, sangat aktif, dapat

mempengaruhi orang lain untuk percaya pada apa yang dikatakan, bisa menjadi

motivator yang menyenangkan, dan sikapnya cenderung optimis.

Orang sanguin juga mudah dipengaruhi, cenderung menjadi pengikut, dan mau

melakukan apa saja untuk menyenangkan hati orang lain. Mereka pintar membuat

kesan, mempunyai banyak kawan, mengenal banyak orang penting, menyukai

kehidupan sosial, mempunyai rasa humor yang tinggi, mempunyai antuasisme dan                                                             11 Ibid. H 20 

Page 11: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

11  

sikap ekspresif. Hal ini membuat mereka disukai oleh setiap orang yang mereka

ajak bicara.

Orang sanguin sangat suka menjadi pusat perhatian, sangat menyukai pujian,

dan perhatian, mempunyai impian-impian besar, kreatif dalam merencanakan

sesuatu. Tapi mereka kurang terdorong untuk mewujudkan impian dan

rencananya, sering tidak disiplin dan pelupa. Meraka sangat takut kehilangan

popularitas atau kehilangan kawan.

Mereka akan membuat rumah menjadi tempat tinggal yang sangat

menyenangkan, tidak suka pekerjaan yang rutin dan monoton, menyukai kegiatan

yang bersifat spontan, tidak keberatan menjadi sukarelawan, kreatif dan inovatif

serta selalu memikirkan kegiatan baru yang menyenangkan dan pintar mendorong

serta memotivasi orang lain untuk turut bekerja.

Orang sanguin dapat bersahabat dengan siapa saja, sangat perduli dengan

orang lain, tidak memiliki beban, selalu terlihat gembira dan bahagia serta sangat

menyenangkan untuk dijadikan kawan. Orang sanguin sering tidak disiplin, tidak

menepati janji, sulit bertahan dalam suatu proyek yang rumit dan memakan waktu

lama, selalu tidak puas pada jalur karir yang dipilih, dan terlalu menikmati

perubahan.

Mereka mengalami kesulitan untuk mendengarkan orang lain, selau bercerita

dengan penuh semangat dan lupa memberi kesempatan orang lain berbicara,

sangat impulsif dalam pola perilakunya. Karena mereka sangat rileks, tanpa beban.

Mereka mempunyai kecenderungan untuk membesar-besarkan sesuatu, kurang

bisa menyimpan rahasia, cenderung bertindak sebelum berfikir, dan terkadang

kurang tegas sehingga sering diperalat oleh orang lain.12

3. Tipe Kepribadian Phlegmatis

Orang phlegmatis adalah tipe orang yang paling menyenangkan untuk

dijadikan kawan. Orang phlegmatis adalah orang yang manis, tidak mendesak,

tidak suka memerintah. Mereka mempunyai sifat pemalu, tidak suka menonjolkan                                                             12 Ibid. H 88 

Page 12: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

12  

diri, menyukai keramaian, sopan dan mempunyai aturan yang baik dalam

pergaulan, tidak suka dengan konflik dan pertentangan, senang memberi dukungan

dan setuju dengan pendapat orang lain, sangat tertutup dan menjadi pendengar

yang baik dan tidak mudah tersinggung.

Mereka hanya bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu tertentu, tidak bisa

mengerjakan banyak hal secara bersamaan, senang pekerjaan yang bersifat

monoton dan berulang. Orang phlegmatis baik dalam menyimpan rahasia, baik

dalam menerima perintah, sulit untuk berkata “tidak” , memiliki sifat menyerah,

suka menyenangkan orang lain, tidak tegas, mudah dibujuk untuk melakukan hal

yang tidak disenanginya.

Mereka tidak menyukai kejutan, bersifat sentimental, mempunyai kebutuhan

mendasar berupa penghargaan dan penerimaan, tidak banyak menuntut, apa

adanya, tenang dan bahagia dalam hidupnya. Sifatnya rendah hati, sabar, simpatik,

teratur, efisien, dan sangat praktis. Dan mereka selalu mencari solusi yang paling

sederhana dari setiap masalah yang dihadapi, selalu bersikap konservatif (berhati-

hati), tapi kadang bisa menjadi penakut, dan selalu ingin mengetahui hasilnya

sebelum mereka memulainya.

Orang phlegmatis bisa sangat plin-plan, tidak senang membuat kesalahan, tipe

penonton, kurang aktif, kurang berinisiatif, suka berada di belakang layar, tidak

senang menjadi pusat perhatian, cenderung mencari selamat, takut mendapat malu,

kurang bersemangat, kurang motivasi.

Mereka lebih suka diam dan menunggu untuk mengerjakan sesuatu. Bila

mereka tidak diberi penghargaan dan pengarahan, maka mereka akan menjadi

frustasi dan menyerah, tidak mau mengerjakan apa-apa lagi. Sebaliknya, bila

mereka mendapatkan pengarahan dan bimbingan, mereka akan mau mengerjakan

lebih banyak daripada yang diharapkan.13

                                                            13 Ibid. 131 

Page 13: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

13  

4. Tipe Kepribadian Melankolis

Orang melankolis adalah orang yang serius dan tertutup, namun cerdas dan

sangat kritis dalam berpikir. Mereka mengerjakan suatu hal lebih tekun,

memahami sesuatu setahap demi setahap, menjalani sebagian hidupnyu dengan

sangat serius. Mereka mampu menganalisis suatu keadaan dengan jauh lebih baik,

memiliki kemampuan luar biasa dalam “melihat di balik layar”, tingkat ketelitian

dan ketajaman analisisnya tinggi. Mereka mengikuti perencanaan dan

mengikutinya dengan sangat hati-hati.

Orang melankolis sangat hati-hati, teliti, suka curiga, tidak senang membuat

kesalahan, senang dengan detail, menyukai data, fakta, angka-angka dan grafik.

Mereka taat mengikuti instruksi dengan seksama, tidak suka mendesak, tidak perlu

menjadi pemimpin, senang berada di sekeliling orang yang ramah dan terbuka.

Orang melankolis senang menjadi benar bukan karena mereka merasa lebih

baik daripada orang lain, tetapi mereka hanya ingin menjadi benar, dan hasil

kerjanya harus benar dan baik. Mereka sangat konsisten, tidak pernah salah dalam

menyampaikan detail suatu cerita, cenderung conformist (orang yang suka

mengikuti apa yang dilakukan oleh banyak orang), dan selalu ingin meningkatkan

kinerjanya.

Orang melankolis mempunyai perasaan yang sangat halus, tidak mau

menyinggung perasaan orang lain, menyimpan kemarahan dan dendam mereka

untuk waktu yang sangat lama. Mereka selalu berorientasi pada jadwal,

menentukan standar yang sangat tinggi, bersifat perfeksionis, sangat terorganisir

dan tertib.

Mereka sangat analitis tapi sering buruk dalam melakukan sintesis, jarang

salah dan selalu melakukan pemeriksaan ulang, sangat sensitif, sangat idealis,

ingin mnjadi yang terbaik, mencari yang terbaik, berusaha mendapatkan yang

terbaik. Orang melankolis sangat kuat memegang prinsip dan keyakinannya, tekun

dalam mengejar cita-cita yang ingin mereka capai, rela berkorban, bekerja tak

kenal lelah untuk menghasilkan suatu pekerjaan yang baik, lebih mementingkan

tugas daripada diri mereka sendiri, dan juga sangat rapi.

Page 14: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

14  

Orang melankolis sangat terpusat pada diri mereka sendiri, kurang memiliki

fleksibilitas dalam membangun suatu hubungan interpersonal yang hangat. Mereka

sering sekali murung, cenderung melihat hal-hal yang salah daripada hal-hal yang

benar, sering keliru membaca orang, sikap mereka cenderung kaku, suka berteori,

tidak suka bersosialisasi, suka melindungi dirinya sendiri, dan sangat segan

mencoba hal-hal baru. Sangat sulit bagi oang melankolis untuk melakukan

konsultasi atau terapi bagi persoalan pribadinya, dan tidak mudah untuk

memaafkan orang yang pernah melakukan kesalahan pada mereka.14

D. Synopsis Novel Saman

Dalam penceritaannya, novel ini awalnya menggambarkan tentang konflik

atau pertikaian yang terjadi pada suatu keadaan di pertambangan minyak bumi

antara Rosano yang menjadi kepala pengeboran dan Sihar yang tentu menjadi

bawahannya. Sihar membeci Rosano karena kesok tahuan akan hal yang berujung

dengan kecelakaan dalam bekerja dan meminta korban nyawa. Sedangkan tokoh

utama dalam novel ini adalah Saman.

Saman sendiri di gambarkan dalam penceritaannya sebagai orang yang sangat

religius, pekerja keras dan lebih mementingkan kepentingan bersama. Dalam

novel ini kiranya banyak juga mengupas tentang hubungan badan di antara tokoh-

tokohnya. Ada hal yang membuat laila ingi pergi bersama sihar ke New york. Yah,

di sana karena adat budayanya sedikit berbeda dengan budaya indonesia di mana

hubungan badan bila ke dua orang saling suka maka dalam tanda kutip bebas

melakukannya tanpa menikah terlebih dahulu.”Barang kali saya sudah letih

dengan segala yang menghalangi hubungan kami di indonesia. Capek dengan

nilai-nilai yang kadang menjadi teror. Saya ingin pergi dari itu semua, dan

memberikan hal-hal yang kami inginkan terjadi. Mendobrak yang selama ini

menyekat hubungan saya dengan sihar. Barangkali.” (Hal. 29). Dan dengan

menggebu-gebunya, serasa laila ingin sekali bercinta dengan sihar.                                                             14 Ibid. H 104 

Page 15: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

15  

Tapi dalam pertengahan ceritanya. Novel ini akan mengupas tentang bagai

mana penindasan orang yang lebih tinggi derajatnya dalam ukuran uang terhadap

kaum yang dianggap orang bawahan. Dalam hal inilah tokoh Athanasius

Wisanggeni yang tak lain adalah Saman muncul sebagai orang yang membela hak-

hak orang yang tertindas. Saman sendiri adalah orang yang menggerakan mata

masyarakat akan perlunya sebuah keadilan yang harus ditegakan, walau bagai

mana derajat orang itu kalau memang salah, ya harus dihukum. Saman sendiri

adalah mantan seorang pastor yang sekarang berubah karena hawa nafsu manusia

yang ada di tubuhnya kembali tumbuh.

Novel Saman merupakan sebuat novel controversial yang menceritakan

tentang kehidupan seorang pria yang bernama Saman. Saman merupakan nama

lain pria tersebut, sebelum Saman nama pria itu adalah Athanasius Wissanggeni.

Pria ini biasa dipanggil Pater Wissanggeni atau Romo Wis karena dulu Saman

merupakan pastor yang kemudian meminta izin untuk berkarya diluar gereja.

Romo Wis meminta izin untuk berkarya di luar gereja karena pada saat Romo Wis

sedang kembali ke rumahnya dulu, ia bertemu dengan seorang gadis yang

dianggap orang sekitarnya gila. Nama gadis itu Upi. Romo Wis merasa iba

terhadap Upi dan keluarganya karena kehidupan mereka begitu menyedihkan.

Sehingga akhirnya Romo Wis diizinkan untuk berkarya di luar gereja dan tinggal

bersama keluarga Upi. Di desa Lubukrantau tempat ia tinggal ia membantu orang-

orang desa meningkatkan hasil panen mereka dan membuat pembangkit listrik

sehingga orang-orang desa dapat merasakan menggunakan listrik.

Namun pada suatu hari, terdapat orang-orang yang ingin mengubah kebun

karet desa ini dengan kebun kelapa sawit yang memiliki nilai jual lebih tinggi

daripada karet. Awalnya mereka menyuruh Anson dan orang-orang desa

menandatangani kertas kosong dan menebang pohon-pohon karetnya. Tapi karena

Romo Wis ada di sana maka Romo meminta agar setiap orang menerima kopian

isi perjanjian. Karena tidak bisa memenuhi permintaan Romo Wis maka orang -

orang itu tidak datang ke desa lagi. Tetapi mereka mulai membuat teror di dalam

desa yang diawali dengan pada pagi hari semakin sering orang menemukan pohon

Page 16: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

16  

karet muda roboh seperti diterjang babi hutan. Ternak hilang seekor demi seekor.

Jalur kendaraan dihalangi gelondongan-gelondongan. Akhirnya rumah-rumah

orang desa dibakar. Saat rumah-rumah dibakar Anson dan para pria desa sedang

pergi ke pos jaga perkebunan kelapa sawit dan ingin membakarnya karena salah

satu perempuan desa diperkosa oleh penjaga pos jaga perkebunan. Romo Wis yang

tetap tinggal di desa bersama beberapa orang pria lainnya ditangkap, ditahan dan

disiksa, ditanyai dimana orang-orang desa yang lainnya.

Tiga hari Romo Wis disiksa pada malamnya Romo Wis diselamatkan oleh

Anson dan orang-orang yang pergi bersamanya yang akan membakar tempat

Romo Wis disiksa tanpa mengetahui Romo Wis berada di sana. Romo Wis

kemudian dibawa oleh Anson dan kawan-kawan ke rumah suster-suster Boromeus

di Lahat. Di sana Romo Wis dirawat oleh para sister, kemudian dibawa ke sebuah

tempat yang hanya diketahui lima orang suster dan seorang dokter. Hirarki Gereja

hanya mendengar bahwa Pastor Athanasius Wisanggeni menghilang. Sebagian

orang mengira dia mati ketika disekap di pabrik. Di sana Wis dirawat sampai

sembuh, kira-kira tiga bulan lamanya. Kemudian Wis mengganti kartu

identitasnya, sampai selesai di pengadilan kira-kira dua tahun kemudian. Setahun

kemudian setelah dia mengganti namanya Wis membantu Sihar teman dan orang

yang disukai Laila, kenalannya saat Wis menjadi frater dulu. Dalam kasus Sihar

tuntutan Sihar kepada Rosano (orang perusahaan yang meminta sumur kilang

minyak cepat-cepat dibuka belum pada waktunya, sehingga terjadi kecelakaan

yang menewaskan teman Sihar) dibenarkan oleh pengadilan. Akhirnya Sihar

mendapat pekerjaannya kembali.

Setelah dipecat oleh Rosano karena tidak mendengarkan perintahnya.

Kemudian Wis pindah ke Amerika menjadi imigran yang dibantu oleh Yasmin dan

Cok, kenalannya dan juga merupakan teman Laila. Yasmin dan Cok memiliki

berbagai koneksi sehingga dapat membuat Wis masuk ke Amerika tanpa

tertangkap polisi. Kemudian Wis tinggal di Amerika dengan nama Saman.

Page 17: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

17  

D. KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “SAMAN”

1. Kajian psikologi kepribadian dalam novel “SAMAN”

Kajian mengenai penokohan yang terdapat dalam novel saman ini, hanya

akan memfokuskan penokohan tokoh utama yaitu Saman, berdasarkan

pembagian jenis-jenis kepribadian yang kemukakan oleh Florence Littauer

kepribadian tokoh Saman meliputi : 15

a. Koleris

Orang koleris dikenal sebagai orang yang keras, tegas, dan sangat

menuntut. Mereka memiliki energi besar untuk melakukan hal-hal sulit,

memiliki dorongan dan keyakinan yang kuat akan kemampuan diri

mereka. Mereka pantang menyerah, tidak ada yang namanya kegagalan

dalam kamus mereka. Bila mereka gagal, meraka akan terus mencoba dan

mencoba lagi. Dan siapa pun yang berusaha menghalangi niatnya untuk

mencapai tujuan akan dianggap sebagai musuhnya.

“Saya sama sekali tidak bermaksud menyepelekan pekerjaan gereja. Saya Cuma tidak bisa tidur setelah pergi kedusun itu. Ia ingin mengatakan, rasanya berdosa berbaring di kasur yang nyaman dan makan rantangan lezat yang dimasak ibu-ibu umat secara bergiliran. Bahkan rasanya berdosa jika hanya berdoa. Ia tak tahan melihat kemunduran yang menurut dia dapat diatasi dengan beberapa proposalnya.” Saman Hal: 8116

“Harap Bapak-bapak ketahui, kami belum pernah sepakat unuk mengganti karet kami dengan kelapa sawit. Dan kebun ini bukan milik perusahaan.”Wis menyela.”

Dari kedua kutipan diatas dapat kita ketahui betapa karakter Wisanggeni

dalam menghadapi permasalahan sangat tegas, keras, dan menuntut. Hal

ini menujukkan kepribadian yang koleris.

                                                            15  Ibid. Hal. 16 16 Ayu Utami, Saman, (Bogor: Grafika Mardi Yuana, 1998) hal 81 

Page 18: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

18  

b. Melankolis

Orang melankolis sangat hati-hati, teliti, suka curiga, tidak senang

membuat kesalahan, senang dengan detail, menyukai data, fakta, angka-

angka dan grafik. Mereka taat mengikuti instruksi dengan seksama, tidak

suka mendesak, tidak perlu menjadi pemimpin, senang berada di

sekeliling orang yang ramah dan terbuka.

“Karna wis tidak pernah melanggar pagar pring apus yang dipasang bapaknya di halaman belakang. Ia hannya bermain-main di lahan yang mereka tanami singkong serta sayuran, juga rampun tebu di pojok kiri kanan”.

( saman, hlm:46 )17

Kutipan diatas menunjukan bahwa wisanggeni mempunyai sifat

sangat patuh kepada orang tuanya. Pengarang secara langsung

mengungkapkan penokohan wisanggeni yaitu mengambarkan tokoh

wisanggeni yang tidak pernah melanggar perintah bapaknya untuk

melewati pagar pring apus. Hal ini menunjukkan bahwa wisanggeni

mempunyai karakter kepribadian yang melankolis.

“ Wis meminta selendang untuk menutup hidung dan mulutnya. Tolong ikatkan tali itu ke tubuh saya.”ia juga menyuruh salah satu menyusul Rogam, sebab pemuda itu tentu bisa mencarikan topeng gas yang biasanya dimiliki perusahaan penggalian.” Saman hal : 6618

Sifat melankolis wisanggeni yang tidak tega melihat orang lain berada

dalam keadaan yang menyedihkan, perasaan iba membuatnya berani

                                                            17 Ibid. Hal. 46 18 Ibid. Hal. 66 

Page 19: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

19  

mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan seorang gadis yang

terperosok ke dalam lubang.

Selain itu saman juga digambarkan sebagai tokoh yang mempunyai rasa

sosial terhadap nasib kelompok penduduk yang berusaha untuk mengurangi

penderitaaan itu. Hal tersebut tampak pada kutipan berikut.

“Semakin aku terlihat dalam penderitaanmu, semakin aku ingin bersamamu dan wis selalu kembali kesana”. Kian ia cemas pada nasib gadis itu. Terutama ketika ia tiba suatu hari ada keributan di dusun.”19

( saman, hlm:70 )

Penokohan tokoh saman kedalam novel saman selain terdapat penokohan

mengenai tokoh saman sebagai seorang yang religius, saman juga

digambarkan sebagai seorang yang mempunyai rasa sosial yang tinggi, hal

itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

“malam hari, wis di kamar tidur di pastoran, kegelisahan membolak-balikan tubuhnya di ranjang seperti orang mematangkan ikan di penggorengan. Ia telah melihat kesengsaraan di balik kota-kota maju tetapi bahkan pernak ia saksikan keterbelakangan seperti tadi siang.”20

( saman, hlm:73 )

c. Phlegmatis

Orang yang memiliki sifat phlegmatis mereka selalu mencari solusi yang

paling sederhana dari setiap masalah yang dihadapi, selalu bersikap

konservatif (berhati-hati), tapi kadang bisa menjadi penakut. Dalam novel

“Saman” ternyata juga menunjukkan karakter phlegmatis seperti dalam

kutipan berikut ini:

“Wis menjadi teramat takut untuk mengambil keputusan yang bukan menjadi taruhannya. Sementara orang-orang itu tetap menunggu jawabannya.” Saman Hal 97

                                                            19 Ibid. Hal. 70 20 Ibid. Hal 97 

Page 20: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

20  

d. Sanguin

Orang sanguin penuh inspirasi, sangat aktif, dapat mempengaruhi orang

lain untuk percaya pada apa yang dikatakan, bisa menjadi motivator yang

menyenangkan, dan sikapnya cenderung optimis.

Dalam novel saman tidak ditemukan teks yang mewakili sifat saman yang

sanguin. Dalam hal ini sifat sanguin dari tokoh saman sangat minoritas

sehingga kepribadian saman tidak mengandung sanguin.

Berdasarkan pembahasan jenis-jenis kepribadian yang terdapat novel saman

dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa tokoh saman mempunyai perpaduan

kepribadian yang cenderung melankolis sempurna dengan beberapa variasi

koleris meskipun lemah dan diwarnai dengan perpaduan antara kepribadian

phlegmatik.

Kepribadian sanguin dalam hal ini tidak tampak, saman sebagai tokoh sentral

menunjukkan kepribadian yang tidak termaktub dalam kategori sanguin,

sehingga penulis dalam hal ini menyatakan bahwa kepribadian saman lengkap

terdiri dari koleris lemah, melankolis sempurna dan sedikit phlegmatik tetapi

minus sanguin.

Dalam novel tersebut terdapat tiga tahap perkembangan kepribadian Saman selaku

tokoh utama dalam novel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Masa Das Es (the id), yaitu aspek

biologis Aspek ini adalah aspek biologis

dan merupakan sistem yang original dari

kepribadian.

Dalam periode ini tokoh wisanggeni

masih merupakan seorang tokoh yang

memegang teguh prinsip-prinsip

kehidupan yang diperolehnya dari

didikan orang tuanya. Terlihat jelas

Page 21: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

21  

kepribadian wisanggeni yang masih

murni karena belum terpengaruh oleh

dunia luar. Dalam periode ini

digambarkan seorang wisanggeni yang

sangat patuh dalam memegang ajaran

agamanya. Ciri-ciri periode ini adalah

apriori (menang sendiri) self-centered

(egoistis) dan impulsif (tergesa-gesa

ingin senang, irrasional ) dan asosial.

Dalam periode ini kepribadian Saman

cenderung melankolis sempurna.

Masa Das Ich (the ego), yaitu aspek

psikologis Das Ich merupakan aspek

psikologis dari kepribadian yang timbul

oleh karena kebutuhan organisme untuk

berhubungan baik dengan dunia luar.

Das Ich dikuasai oleh prinsip kenyataan

Tokoh wisanggeni ketika mulai

berinteraksi dengan dunia luar dan

berhubungan dengan banyak orang,

dalam hal ini jemaatnya, karena dia

seorang pastor. Wisanggeni mulai

merasakan perubahan kepribadian yang

menuntut penyesuaian dorongan-

dorongan Das Es dengan kenyataan di

dunia luar. Ciri-ciri masa ini adalah :

asosiasi/logika, alternative/memutus dan

bertindak sesuai dengan keputusan. Masa

ini ditunjukkan ketika wisanggeni

menjadi pastor. Dalam periode ini

kepribadian Saman cederung koleris

lemah.

Page 22: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

22  

Masa Das Ueber Ich (super ego) yaitu

aspek sosiologis dari kepribadian.

Dalam masa ini tokoh wisanggeni

setelah melalui dua masa Das Es dan Das

Ich dan mengalami berbagai

pengalaman, mulai membandingkan dan

akhirnya sampailah pada suatu

keputusan.

2. Kajian reseptif-pragmatik

Dalam kajian ini lebih dititik tekankan pada pengaruh sebuah karya sastra

terhadap pembacanya. Kesan yang didapat setelah membaca sebuah karya sastra

sedikit banyak akan mempengaruhi secara psikologis terhadap kehidupan pembaca

yang bersangkutan.

Dalam novel Saman penulis berusaha menghidupkan tokoh psikologis

imajiner yang dapat memberikan inspirasi bagi pembacanya ditunjang oleh alur cerita

yang apik. Saman sebagai tokoh utama yang mengalami banyak masalah kejiwaan

yang hebat mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa tentu saja akan memberikan

dampak psikologis yang baik secara langsung maupun tidak langsung kepada

pembacanya.

3. Kajian ekspresif

Dalam karyanya Ayu Utami sebagai penulis mencoba menggambarkan

seorang tokoh yang mempunyai latar belakang religius yang kuat mencoba

melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi orang banyak. Di sini terlihat

Page 23: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

23  

penulis mencoba memberontak terhadap suatu sistem masyarakat yang

mencoba mengekploitasi masyarakat lemah demi kekuasaan dan kedudukan.

Page 24: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

24  

Kesimpulan

Novel saman karya Ayu utami ini terdiri atas tokoh dan penokohan yakni

dengan tokoh utama Saman digambarkan sebagai tokoh yang religius, santun,

berpendidikan, mempunyai rasa sosial tinggi suka bekerja keras, pemikir, optimis dan

percaya pada hal-hal gaib. Setelah mengalami periode Das Es, Das Ich dan Das Ueber

Ich tokoh Saman mengambil suatu keputusan yang tidak akan kembali kepada

kondisi sebelumnya karena perubahan psikologi kepribadian telah mengalami

metamorfosis yang lengkap dari sebuah perjalanan seorang manusia.

Tokoh Saman dalam novel ini mengalami perubahan karakter sebelum

menjadi pastor dalam masa ini Saman memegang teguh prinsip-prinsip kehidupan

yang diperoleh dari orang tuanya. Karakter Saman masih murni karena belum

terpengaruh oleh dunia luar.

Karakter Saman mengalami perubahan ketika dia sudah berhubungan dengan

dunia luar dengan ciri-ciri karakter bertindak dengan asosiatif atau logika alternatif

dan memutuskan serta bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Setelah mengalami masa Das Es dan Das Ich tokoh Saman mulai

membandingkan dan akhirnya sampailah pada suatu keputusan dalam hidupnya.

Adapun tema dalam novel saman adalah perjuangan dalam membela penduduk

transmigrasi sei kumbang.

Page 25: []-KAJIAN PSIKOLOGI DALAM …contoh.in/wp-content/uploads/downloads/2012/06/Makalah_PSIKOLOGI... · Pengarang memegang peranan penting dalam ... memainkan peranan yang besar,

http://contoh.in  

25  

Daftar pustaka

Atmaja, Jiwa. Psikologi Versus Sastra. Yogyakarta: Basis, Juni, No. XXXVII. 1988

Ayu Utami, saman, yogyakarta, 2008

Doni Koesoema, A. Tiga Matra Pendidikan Karakter. Dalam Majalah BASIS, Agustus-September 2007. Endeswara, Suwardi, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta, CAPS, 2003

Fananie, Zainuddin, Telaah Sastra, Surakarta, Muhammadiyah University,2003

Faruk, Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2005

Jobrohim, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta, Hininditha Graha Widia, 2001

Kesastraan Indonesia. http/www.yahoogee.com (28 agustus 2004 )

Littauer, Florence, Personality Plus. USA, Fleming H.Revell, 2004

Milner, Max. Feeud dan Interpretasi Sastra. Jakarta: Intermassa. 1992

Wellet, Rene dan Austin Warren. Teori Kesusastraan. Terjemahan Melani Budianto. Jakarta: Gramedia. 1989