Transcript

PowerPoint Presentation

Created by: M.Fahrurrozi

AKLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA

2DEFINISIImam Al-Ghazali menyebut akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa . Daripada jiwa itu ,timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melakukan pertimbangan fikiran (spontanitas). Ibnu Maskawayh mengatakan akhlak ialah suatu keadaan bagi diri atau jiwa yang mendorong (diri atau jiwa itu) untuk melakukan perbuatan dengan senang tanpa didahului oleh daya pemikiran kerana sudah menjadi kebiasaan.

3 Maka dengan demikianbahwa akhlak ialah suatu kumpulan daripadanya nilai - nilai dan sifat - sifat yang menetap di dalam diri / jiwa yang pada pancarannya menjadikan pertimbangan baik / buruknya perbuatan sesorang pada pandangan manusia dan dari sanalah sesorang itu akan maju mengerjakannya atau mundur mengurungkannya.

MENGAPA AKLAK MENJADI PENTING?Perilaku manusia merupakan manifestasi / perwujudan daripadanya akhlak artinya kedudukan serta fungsi akhlak itu sangat dominant / menentukan terhadap perilaku. Amal perbuatan seseorang adalah wujud pancaran jiwanya jadi perilaku adalah bayiat / bukti dari pada tabiat, watak dan karakternya.3. Akhlak dan penilaian bagikan akar dengan batang pada yang tumbuh dalam sebidang tanah. Artinya : Baik buruknya seseorang karena buruknya akhlaknya, sebab batangpun busuk bila busuk akarnya.

KEDUDUKAN DAN PENTINGNYA AKHLAK DALAM ISLAMIslam telah menjadikan akhlak sebagai illat (alasan) kenapa agama Islam diturunkan. Aku diutus hanyalah semata-mata untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia (al-Hadits)2. Islam menganggap orang yang paling tinggi darjat keimanan ialah mereka yang paling mulia akhlaknya. ( ). Sesempurnanya iman seorang mukmin adalahorang yang baik akhlaknya (H.R at-Tirmidzi)3. Sebagai kesempurnaan hidup seorang manusia. Bertaqwalah kamu kepada Allah di manapun kamu berada, dan iringilah perbuatan jahat dengan berbuatan baik, maka kebaikan itu akan mengahpuskanya, dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.(H.R. Tirmidzi)

9SUMBER AKHLAK Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan kepada kepercayaan kepada Allah Swt, maka tentunya sesuai pula dengan dasar dari pada agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar atau sumber pokok daripada akhlak adalah al-Qur'an dan al-Hadits yang merupakan sumber utama dari agama itu sendiriAKHLAK AL-KARIMAH(AKHLAK TERPUJI)1. Akhlak Terhadap Allah Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.

2. Akhlak terhadap Diri Sendiri Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.

3. Akhlak terhadap sesama manusia Manusia adalah makhluk social yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, Karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.Contoh Akhlak TerpujiHusnuzzan

b. TaubatA.HusnudzanA. Husnuzzan kepada AllahKata husnuzzan berarti berprasangka baik atau disebut juga positive thinking. Lawan dari kata ini adalah su'uzzan yang artinya berprasangka buruk atau disebut juga negative thinking.Allah swt. menciptakan alam semesta seperti bumi, langit, laut, dan segala isinya menjadi bukti dan wujud kekuasaan Allah sebagai rahmat bagi makhluk hidup khususnya manusia. Rahmat adalah karunia yang dapat mendatangkan manfaat dan nikmat. Manusia akan mendapat rahmat dan nikmat dari bumi, laut, langit, dan segala isinya apabila manusia mau berusaha untuk memanfaatkan serta menggali manfaat-manfaat tersebut. Allah swt. tidak membeda-bedakan manusiia, baik warna kulit maupun suku atau bangsa sehingga siapa pun akan memperoleh manfaat tersebut bila mau berusaha.Perhatikan firman Allah swt. Surah Al Jasiyah Ayat 12-13. Artinya :Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan Mudah-mudahan kamu bersyukur.Dan dia Telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.NEXT.Ketidakberuntungan sebagian manusia dalam memperoleh rahmat atau karunia Allah bukan karena Allah benci terhadapnya, melainkan kualitas atau kemampuan untuk memperoleh karunia Allah SWT belum dilakukan secara maksimal sehingga sikap sabar, berdoa serta tawakal wajib dilakukan. Berdosa hukumnya jika kita berprasangka buruk terhadap Allah swt.Manusia wajib berusaha dan berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masing- masing. Hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-sungguh yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Hal itu telah diisyaratkan Allah SWT dalam Al Quran QS. An Najm :39 berbunyi sebagai berikut.

Artinya :Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang Telah diusahakannya,

Manusia harus berpikir positif dan menganggap bahwa semua kejadian ada manfaatnya dan tidak ada yang sia-sia (keterangan lebih lanjut lihat QS Ali Imran: 190-191, QS Yusuf: 111 QS Taha: 54, dan QS Ar Ra'd: 3-4)Hikmah dari sifat husnuzzan antara lain adalah sebagai berikut.1. Hidup menjadi tenang, tenteram, dan damai.2. Hati menjadi bersih dan terhindar dari penyakit hati.3. Menumbuhkan sikap tulus.4. Tidak menimbulkan perselisihan atau perpecahan.5. Mengingatkan manusia agar selalu berintrospeksi.6. Dapat memacu semangat untuk lebih kreatif.7. Menumbuhkan rasa optimis dan tidak berputus asa.8. Menambah keyakinan bahwa apa yang difirmankan Allah itu benar.9. Senantiasa bersyukur atas segala rezeki sekecil apa pun.B. TaubatHakekat taubat menurut arti bahasa adalah kembali dan taba berarti kembali, maka tobat juga mempunyai makna, kembali pula.

Maksudnya ialah kembali dari sesuatu yang tercela di dalam dan menuju kepada sesuatu yang terpuji di dalam syariat. dengan begitu tobat adalah awal suatu tempat pendakian orang-orang yang mendaki dan maqam pertama bagi tokoh pemula.Sedangkan menurut para Ulama' taubat itu hukumnya ialah wajib, dan orang-orang yang berpegang teguh kepada prinsip-prinsip ahli sunnah mengatakan, agar taubat dapat di terima maka diharuskan untuk memenuhi tiga syarat utama antara lain :

1) . Menyesali atas semua pelanggaran-pelanggaran yang pernah diperbuatnya.

2) . Meninggalkan jalan yang licin (kesesatan) pada saat melakukan tobat.

3) . Berketetapan hati untuk tidak mengulangi lagi semua pelanggaran-pelanggaran yang serupa. Ayat-ayat Al-Qur'an atau hadits Nabi Muhammad saw. telah banyak menerangkan suatu kewajiban tentang bertobat, sebagaimana firman Allah :

Artinya : "Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang- orang yang beriman supaya kamu beruntung". (QS. An- Nur : 31).

NEXTMakna tobat secara definitif adalah seseorang mustahil menjadi menyesal yang sungguh-sungguh selama orang masih menetapi dosa atau berbuat dosa yang sejenisnya, sebab itulah penyesalan merupakan syarat utama untuk bertobat. Sedangkan dalil dari hadits Nabi yang artinya : "Seorang yang tobat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa, dan jika Allah mencintai seorang hamba pasti dosa tidak akan membahayakannya". (HR. Ibnu Mas'ud dan dikeluarkan oleh Ibnu Majjah).

Tobat itu mempunyai sebab sebagai latar belakang masalah, tata tertib dan juga pembagian, adapun proses pertama yang telah mengawali tobat itu adalah : keterjagaan hati dari keterle- lapan lupa dan kemampuan salik melihat sesuatu pada dirinya yang mana pada hakekatnya adalah merupakan bagian dari keadaannya yang buruk.

Jalan untuk menuju keselamatan serta menuju ke jalan yang ' benar guna untuk berhenti dari dosa dan akan kembali kepada Allah SWT. itulah yang dinamakan tobat. Maka dalam diri sanubari seseorang telah timbul suatu kehendak untuk bertobat, jika seseorang dengan hatinya telah mikir mengenai keburukan perilakunya juga melihat akan kenyataan-kenyataan yang negatif di dalamnya.

Dan penyiapan sebab-sebab yang mengantarkannya pada . tobat, jika tekad telah melepaskan diri dari semua perilaku buruk, oleh karenanya Al-Haaq menyongsongnya dengan suatu siraman cahaya keteguhan, tarikan dalam pengembalian.

Sehingga di dalam realisasi semacam ini, maka yang menjadi langkah pertama kali adalah meninggalkan kawan-kawan yang buruk perangainya atau dengan kata lain adalah hijrah, jika tidak maka dia akan membawanya pada penolakan tujuan yang semula serta akan mengacaukan konsentrasi dan dipikul dirinya sendiri.

Usaha semacam ini tidak akan tercapai dengan jalan yang mulus atau sempurna, kecuali menetapi secara terus-menerus musyahadah (Kesaksian dan pengakuan atas dosa-dosanya) sehingga membuat kecintaannya untuk bertobat selalu bertambah dan juga motivasi-motivasinya mampu untuk mendesak batin lebih menyempurnakan tekat tobatnya di dalam bentuk perbuatan rasa takut dan harap.

NEXTDi dalam hal ini Rasulullah saw. pernah bersabda, yang adalah sebagai berikut :

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Anshari pembantu rumah tangga Rasulullah saw, ia berkata, Rasulullah saw. sabda : "Sungguh Allah sangat gembira melihat tobat hambanya, melebihi kegembiraan seseorang di antara kamu yang tiba- tiba menemukan kembali untanya yang telah hilang meninggalkan dia di tanah belantara". (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits tersebut di atas, kita dapat mengambil suatu kesimpulan yaitu : Setiap orang mukmin hendaknya mau mengadakan penelitian terhadap dirinya sendiri, kemudian beristighfar kepada Allah SWT. atas segala kesalahan-kesalahannya.

3) .Setiap orang mukmin wajib untuk bertobat dan meninggalkan semua sifat tercela guna untuk menuju kepada sifat yang terpuji, dan dari bermaksiat kepada Allah menuju taat kepada-Nya dengan perasaan takut kepada Allah SWT.

4) Beristighfar dan juga tobat itu haruslah dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh supaya jiwanya menjadi bersih dari perbuatan dosa yang tidak diketahuinya dan supaya cepat untuk mendapatkan suatu rahmat dan juga kasih sayang dari Allah SWT. serta dapat menambah perasaannya untuk taat dan beribadah hanya kepada Allah SWT. saja.

5) .Bertobat itu harus dengan hati ikhlas, tidak boleh bermain - main.

6) .Membebaskan hak dari orang lain yang pernah diganggu nya yaitu dengan jalan mengembalikan barang yang telah dicuri atau mungkin minta maaf kepada pihak yang telah bersangkutan tanpa diharuskan menyebutkan suatu bentuk akan kedurhakaanrtya, jika masalahnya sangat berbahaya, misalnya masalah perzinaan dan lain sebagainya.

NEXTSeseorang dapat dikatakan sebagai pelaku tobat, jika orang tersebut tobat karena takut akan suatu siksaan Allah SWT. Dan seorang dapat dikatakan sebagai pelaku tobat yang mencapai tingkatan Inabah jika seseorang dari pelaku tobat itu mengharapkan suatu pahala.

Sedangkan orang tobat yang termotivasi oleh suatu sikap hati-hati dan ketelitian hatinya, bukan karena mengharapkan pahala atau pun takut akan siksa dari Allah SWT. maka orang tersebut yang dikatakan sebagai seorang pemilik Aubah.

Akan tetapi Inabah adalah merupakan suatu sifat para wali Allah atau orang-orang yang dekat dengan Allah SWT.sebagaimana sesuai sekali dengan firman Allah SWT. yang artinya adalah sebagai berikut: "(Yaitu) orang-orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang tobat". (QS. Qaf: 33).

Adapun Aubah itu adalah milik dari para Nabi dan Rasul Allah SWT., sesuai dengan firman Allah SWT. : "Dialah (Nabi Nuh as.) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat pada Tuhannya)". (QS. Shad: 44).

Imam Junaid pernah mengatakan bahwa tobat itu memiliki tiga makna antara lain adalah, pertama : penyesalan, adalah tekad untuk meninggalkan (tidak kembali) kepada apa yang telah dilarang oleh Allah SWT. sedangkan yang ketiga ialah berusaha untuk memenuhi hak-hak orang yang telah dianiayanya.

Nun Al-Misri pernah ditanya oleh seseorang mengenai tobat, lalu dia menjawabnya : "Tobat orang awam itu disebabkan karena dosa, namun tobatnya orang yang khusus itu tidak akan lupa".ucapan tersebut di atas telah dipertegas lagi oleh An-Nuri: "Tobat itu adalah suatu proses pelaksanaan tobat dan rela sesuatu selain Allah".

NEXTAl Wasithi berkata : "Tidak akan meninggalkan bekas kemaksiatan pada pemiliknya, baik itu yang bersifat samar atau bersifat jelas", itulah Taubatan Nashuhah.

Oleh sebab itu tidak semua taubat itu mempunyai tingkat sama, Yang mana dari masing-masing taubat mempunyai inajat sendiri-sendiri, taubat orang awam itu tidak sama dengan taubatnya orang yang khusus, juga taubatnya orang yang lain itu juga berbeda dengan taubatnya seorang pendusta.

Taubat para pendusta itu hanya terjadi di permukaan mulutnya saja, artinya mereka melakukan taubat itu hanya sebatas ucapkan kalimat Istighfar yakni permohonan ampun kepada Allah, itulah penjelasan dari sekelompok Ulama' Shufi.

Abu Hafsh pernah menjelaskan kepada seorang penanya : " tidak ada sesuatu pun yang bisa dimiliki oleh seorang hamba dalam taubatnya", karena taubat itu hanya untuk-Nya bukanNya.

Adam. as. pernah diberi wahyu oleh Allah SWT. : "Hai Adam, Allah berfirman : Engkau telah mewariskan kepada anak cucumu suatu kepayahan dan cobaan, akan tetapi Aku (Allah) mewariskan kepada mereka taubat, barang siapa diantara mereka yang berdo'a kepada-Ku, pasti Saya menyambut nya seperti menyambutmu Adam, Hai Adam, Saya mengumpulkan orang-orang yang taubat dari kubur mereka dalam keadaan gembira dan tertawa kepada-Ku, Do'a mereka terkabulkan".

Barangsiapa telah mendekati tempat yang menggelincirkan, maka itu adalah sudah jelas kesalahannya sendiri dan untuk diterimanya itu masih meragukan. Apalagi syarat dan haknya itu masih merupakan hak bagi kecintaan Al-Haaq.

Wajiblah seseorang itu bertobat dan harus terus-menerus menghancurkan bentuk kemaksiatan dengan disertai Istighfar juga pembebasan diri dari dosa, apabila seseorang itu yang telah melakukan maksiat sehingga di dalam sifat-sifatnya ditemukan suatu tanda-tanda akan kecintaannya kepada Allah SWT. semakin tinggi juga menjauh.

Telah berkata seorang ahli shufi bahwa sesungguhnya ketakutan itu akan mengingatkan kita pada kematian, oleh sebab itu sangat tepat sekali jika Allah SWT. berenfirman berikut :

Artinya : "Katakanlah, jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah (Nabi), maka niscaya Allah akan mencintai kalian". (QS. Ali-Imran : 31).

Memperbanyak atau terus-menerus membaca kalimat Istighfar adalah termasuk di antara proses ritual perjalanan tobat Nabi Muhammad saw, karena itu Nabi bersabda yang artinya adalah sebagai berikut:

"Sesungguhnya Dia menutupi hatiku, maka saya memohon ampun kepada Allah sehari tujuh puluh kali".

Adapun mengenai keutamaan bertaubat ini adalah dua hadits Rasulullah saw, di antaranya adalah : hadits riwayat dari Muslim, Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa bertaubat sebelum matahari naik dari tempat terbenamnya, maka Allah akan menerima taubatnya". (IlR. Muslim). hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majjah, bersabda Rasulullah saw: "Sesungguhnya Allah SWT. menerima taubat hamba selama ia belum mendengkur". (11 R. Tirmidzi dan Ibnu Majjah).

Mendengkur di dalam arti hadits di atas bukanlah berarti mendengkurnya tidur, akan tetapi maksud dari mendengkur adalah sebelum seorang hamba itu menghadapi sakarotul maut.

AKHLAK AL-MAZHMUMAH(AKHLAK TERCELA)A. RIYAB. ANIYAYA23A. RIYA1. PengertianRiya menurut arti bahasa berarti "melihat" karena ketika berbuat, selalu berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian. Sedang riya menurut istilah adalah "sikap atau tindakan seseorang memperlihatkan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain". Dengan kata lain riya adalah melakukan amal ibadah dengan niat karena selain Allah, ingin pujian atau dilihat orang lain. Niat karena Allah Swt sangat menentukan nilai dan kadar iman seseorang yang melakukan pekerjaan, apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah Swt atau untuk tujuan lain. Rasulullah bersabda:Artinya: "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkan. " (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Macam-macam riya'Riya terbagi menjadi dua kategori, yaitu: a. Riya' dalam niatArtinya sejak awal perbuatan, bahkan sebelumnya sudah didasari riya'. Dengan demikian riya' dalam mat apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah Swt Karena niat bukan karena Allah, maka segala apa yang ia lakukan baik ibadah salat, puasa, haji, maupun amaliah yang lainnya akan menjadi sia-sia dan musnah.

NEXTb. Riya' dalam perbuatanArtinya Riya' dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan baik ibadah maupun pekerjaan amaliyah yang bersifat keduniaan bila didasari dengan niat riya', tidak ikhlas karena Allah Swt, ingin dilihat orang, mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain, tidak akan mendapat nilai atau manfaat baik bagi dirinya maupun masyarakat, lebih-lebih bagi agama dan negara. Beberapa penjelasan Allah Swt dalam Al Qur'an sehubungan dengan riya' dalam perbuatan antara lain: 1. Melakukan ibadah sholat tidak untuk mencapai keridloan Allah Swt, tetapi mengharapkan pujian, popularitas atau kemasyhuran di masyarakat. Firman Allah QS. Al Maa'un : 4 6 (4) (5) (6) "Maka celakalah bagi orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai dalam sholatnya, orang-orang yang riya. "

Begitu pula firman Allah Swt di dalam QS An Nisa': 142.... .

Artinya : ".....Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit "

2. Bersedekah didasari riya', laksana batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lain menjadilah dia bersih. Baca firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 264.

3. Allah melarang berperang berdasarkan riya' dan menghalangi (orang) lain menempuh jalan Allah (sabilillah), baca firman Allah dalam QS. Al Anfal: 47.

1. PengertianAniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia. Sifat ini berakibat menjatuhkan martabat diri sendiri dan orang lain. Sifat aniaya/zalim dapat berupa bentuk :a. Zalim kepada Allah, tidak mau mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.b. Zalim kepada orang lain, artinya memperkosa kehormatan dan harta benda atau berbuat semena-mena kepada orang lain.c. Zalim kepada binatang, artinya memperlakukan binatang secara tidak Islam, dengan cara mengurung, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya.

Perbuatan zalim ini telah membinasakan umat sebelum umat nabi Muhammad Saw, sesuai firman Allah QS. Yunus: 13: ...Artinya: "Dan Kami sesungguhnya telah membinasakan umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezahman. "

Dalam sejarah, tercatat Fir'aun dengan segenap bangsawan menguasai sungai Nil, menjadi penguasa atau raja di Qibthi/Mesir serta menjadikan Bangsa Israel menjadi objek kekejaman. Kekejaman Fir'aun terhadap Bani Israil pun telah melampaui batas (QS. Al Baqarah: 49 dan Al Ankabuut: 4).Karena itu Allah Swt mengutus Nabi Musa untuk menuntun mereka menyembah kepada Allah Swt, akan tetapi Fir'aun tidak menggubris ajakan nabi Musa, malah sesumbar mengatakan dirinya tuhan.

B. ANIYAYA (ZALIM)NEXT

Semua kisah itu diceritakan dalam QS. Asy Syu'ara: 52-60. Dengan sikap congkak seperti itulah maka Allah mengazab/melaknat Fir'aun di dunia dan akhirat (QS. Al Qashash: 42 dan An Nazi'at: 25), dapatlah diambil dan sifat aniaya itu di antaranya: QS. Al Mu'min: 21-22, QS. Az Zukhruf: 46-48, QS. Ad Dukhan: 17-29. Bahkan sifat aniaya oleh Rasululah Saw dengan tegas diharamkan. Sabda beliau (dalam hadits qudsi): Artinya: "Hai hambaku, sesungguhnya aku haramkan perbuatan aniaya pada diriku, dan aku jadikan perbuatan itu terlarang keras (haram) padamu sebab itu janganlah kamu saling menganiaya. "(HR Muslim).Dalam hadits di atas Allah dan rasul-Nya mengharamkan perbuatan aniaya sebab sifat tersebut cenderung ke arah kerusakan bumi. Seorang yang melakukan pengrusakan lautan, tanaman, pencemaran air, udara, dan lingkungan dapat dikategorikan sebagai tindakan zalim (aniaya) karena akibat dan pengrusakan tersebut dapat mencelakakan alam dan umat manusia. Karena itu kita harus bersyukur kepada Allah dengan cara memanfaatkan segala yang kita miliki untuk kemashlahatan umat manusia. Dengan cara ini hidup manusia akan lebih bermanfaat dan bermakna di hadapan manusia maupun di sisi Allah Swt.

Bahaya sifat zalimAkan merugikan kehidupan sendiri baik di dunia maupun di akhiratAkan memperoleh azab/laknat dan Allah (QS. Al Maidah: 78-80).Akan memperoleh siksaan Allah di akhirat (QS. Al Maidah: 33)Amal perbuatannya menjadi sia-sia (QS. Al Kahfi: 103-105)

Sikap dan Perilaku Muslim yang Menjauhi Sifat Hasud, Riya' dan ZalimSelalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SwtSelalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan dan menyadari bahwa Allah Swt memberikan nilai lebih antara satu dengan yang lain.Selalu menanamkan komitmen pribadi dalam setiap tindakannya dalam pergaulan di masyarakat; yaitu menjadikan dirinya sebagai penyuluh, bukan hakim, menjadikan dirinya sebagai seorang model muslim yang istiqomah, bukan menjadi pengecam saudaranya, menjadikan dirinya bagian menjadi solusi dan bukan bagian dari masalah, dan menjadikan setiap usahanya membawa manfaat bukan mudharat. SEKIAN DAN TERIMAKASIH

28


Recommended