Transcript
  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    1/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 1

    ANALISA TATA LETAK FASILITAS DAN ALIRAN BAHAN

    PADA PROYEK KONSTRUKSI

    DISUSUN OLEH :

    WILLEM SIDHARNO

    08/273394/ET/06106

    JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2010

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    2/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 2

    ANALISA TATA LETAK FASILITAS DAN ALIRAN BAHAN

    PADA PROYEK KONSTRUKSI

    Oleh :

    Willem.Sidharno1)

    Toriq A.Ghuzdewan2)

    INTISARI

    Seiring jalannya waktu dan perkembangan teknologi, persaingan sangat ketat

    khususnya pada dunia konstruksi menuntut perusahaan untuk melakukan efisiensi diberbagai

    aspek produksi. Salah satu efisiensi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah

    mengoptimalkan kinerja di lapangan dengan melakukan pengaturan tata letak fasilitas dan

    aliran bahan sehingga (material handling) pelaksanaan pekerjaan proyek/produksi dapat

    lebih efisien, hemat waktu, frekuensi pekerjaan yang rendah dan hasil produksi yang

    optimal. Salah satu usaha untuk meningkatkan efisiensi adalah dengan melakukan analisa

    dan simulasi pada tata letak fasilitas proyek konstruksi.

    Penelitian ini bertujuan melakukan analisa dan simulasi tata letak fasilitas dan

    aliran bahan pada proyek konstruksi.Penelitian dilakukan melalui studi pada proyek

    pembangunan gedung RSA UGM. Analisa khususnya dilakukan pada pekerjaan balok dan

    kolom karena pertimbangan waktu penelitian yang terbatas dan karena pada proyek

    konstruksi pekerjaan yang paling tinggi frekuensi produksinya pada balok dan kolom. Untuk

    itu analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan ini bertujuan untuk mengetahui tata letak

    fasilitas dan aliran bahan pada produksi balok precast (B11) dan kolom in situ (K3) dan

    Menganalisa fasilitas, tata letak dan aliran bahan pada produksi balok precast (B11) dan

    kolom in situ (K3) yang ada pada proyek pembangunan RSA UGM.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe tata letak fasilitas dan pola aliran bahan

    yang diterapkan pada proyek dalam studi kasus adalah tipe process layout dan pola odd

    angle. Berdasarkan analisa dengan metode kuantitatif atau perhitungan from to chart yang

    di optimalkan dengan metode CRAFT menggunakan software WinQSB dan analisa metode

    kualitatif teknik ARC dengan alternative, diperoleh tata letak baru hasil metode kuantitatif

    yang di optimalkan dengan CRAFT dengan nilai : 42,94% dan Final layout yangdipilih

    berdasarkan peningkatan efisiensi terbesar adalah layout berdasarkan ARC yang

    menghasilkan total momen material handling. Namau pada kasus ini yang dipakai adalah

    hasil analisa metode kualitatif yang hasil efisiensinya lebih rendah dibanding efisiensi hasilWinQSB sebesar 28,32% dan derajat hubungan keterkaitan kegiatan yang lebih efektif

    dibanding hasil analisa dengan WinQSB.

    Kata kunci : Tata letak, Aliran bahan, Material handling, Plant layout

    1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

    2) Dosen Pembimbing Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    3/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar Belakang Masalah

    Kompetisi yang terjadi akhir-akhir sangatketat sehingga memaksa setiap perusahaan

    melakukan efisiensi dalam segala kegiatan

    proses produksinya untuk mengurangi ataumenurunkan biaya produksi tanpamenurunkan kualitas barang atau produk yang

    dihasilkan dengan waktu yang efektif dan

    efisien. Dalam Perkembangan industri

    konstruksi saat ini dengan permintaan semakin

    meningkat namun kualitas terbaik dan tepatwaktu mengharuskan system produksi pada

    perusahaan untuk memiliki kemampuan yang

    fleksibel, produktif, efektif, dan efisien denganberbagai cara dan kegiatan, seperti

    merencanakan fasilitas lokasi fasilitas

    pekerjaan, menata urutan aliran proses ataudengan menata ulang fasilitas produksi yang

    sudah ada (re-layout). Tujuan dari kegiatan-kegiatan di atas adalah untuk menata tata

    letak fasilitas produksi yang lebih efektif dan

    efisien agar waktu produksi lebih minimaltapi tetap menghasilkan kuantitas dan kualitas

    produk yang terbaik.

    1.2.Rumusan MasalahTata letak fasilitas dan aliran bahan sangat

    penting untuk mencapai efisiensi dan

    efektivitas pekerjaan. Sebelum itu semuatercapai maka perlu diketahui bagaimana

    menyusun tata letak yang baik dan bagaimana

    mengoptimalkan tata letak pada aliran proses

    produksi balok dan kolom jika belum efektif

    dan efisien. Agar bisa tercapai keberhasilanproduksi yang baik dengan jarak dan waktu

    yang optimal.

    1.3.

    Tujuan PenelitianAdapun tujuan yang ingin dicapai dalam

    tugas akhir ini adalah :

    Mempelajari fasilitas-fasilitas pendukung

    yang ada pada pekerjaan konstruksi dan

    mempelajari tata letak produksi yang ada

    pada proyek konstruksi.

    Menganalisa aliran bahan pada proses

    produksi yang sudah ada.

    Membuat aliran produksi

    Mengusulkan perbaikan tata letak

    produksi yang lebih baik, sehingga lebih

    efisien dan efektif .

    1.4.

    Batasan Masalah

    Pada Proyek Pekerjaan Rumah Sakit

    Akademik UGM tahap I, banyak aspek yang

    terlibat dan saling berkaitan, oleh karena ituagar lebih jelas, pembahasan masalah tidak

    melebar dan menyimpang dari lingkup

    pembahasan, maka ter-dapat asumsi dan

    batasan masalah sebagai berikut :

    Obyek penelitian tata letak fasilitas proyek

    dilakukan pada Proyek Pekerjaan Rumah

    Sakit Akademik UGM tahap I.

    Kegiatan kegiatan yang diamati

    khususnya hanya pada proses produksi

    balok precast (B11) dan kolom in situ

    (K3).

    Penelitian dilakukan untuk alternatif, agarlebih lancar pada proses aliran produksi

    balok precast (B11) dan kolom in

    situ(K3).

    1.5.

    Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat

    memberi manfaat baik bagi Perusahaan,

    mahasiswa dan institusi pendidikan maupun

    bagi kepentingan akademik. Manfaat itu

    mencakup :

    Gambaran pengembangan perancangan

    tata letak fasilitas proyek yang dapatditerapkan untuk proyek proyek yang akan

    datang,nantinya dapat dijadikan pedoman

    manajemen untuk membangun layout

    fasilitas proyek yang lebih baik dari

    sebelumnya.

    Menjelaskan tata letak dan fasilitas yang

    baik dalam pelaksanaan suatu proyek

    untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan.

    Memberikan informasi yang berguna

    sebagai pengembangan tata letak dan

    fasilitas proyek.

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1

    Produktivitas kerjaProduktivitas adalah satu ukuran umum

    suatu negara, industri, atau unit usaha yang

    menggunakan sumber dayanya atau faktor

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    4/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 2

    produksi. Ukuran keberhasilan produksi

    dipandang dari sisi output, maka produktivitas

    dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi

    output dan input.

    2.2 Usaha-usaha meningkatkan

    produktivitas kerjaBerdasarkan definisi produktivitas yang

    merupakan sebagai rasio output terhadap

    input, maka dapat dilihat bahwa untuk

    peningkatan produktivitas, perlu dilakukan

    tindakantindakan meningkatkan output

    dan/atau menurunkan input. Maka dapat

    dilakukan peningkatan produktivitas kerja

    dengan usaha-usaha antara lain:1) Meningkatakan jumlah alat yang digunakan

    untuk proses produksi

    2) Meningkatkan SDM pada

    3) Mengatur tata letak falitas dan aliran bahan

    dengan baik

    4) menaikkan Output sedangkan input

    mengalami menurun.

    2.3. Perkembangan Teori Tata Letak

    PabrikPerencanaan tata letak fasilitas merupakan

    susunan dari fasilitas-fasilitas dan operasional

    yang dibutuhkan untuk proses pengolahan

    suatu produk. Pengaturan tata letak dan

    fasilitas telah dikembangkan sejak tahun

    1960an pada industri-industri massal/besar

    seperti pabrik dan perusahaan yangmenghasilkan produk (Apple, 1990).

    Tata letak merupakan satu keputusan

    penting yang menentukan efisiensi sebuah

    operasi dalam jangka panjang. Tata letak

    memiliki banyak dampak strategis karena tata

    letak menentukan daya saing perusahaan

    dalam hal kapasitas, proses fleksibilitas, dan

    biaya, serta kualitas lingkungan kerja, kontak

    pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak

    yang efektif dapat membantu organisasi

    mencapai sebuah strategi yang menunjang

    diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat.Semua kasus desain tata letak harus

    mempertimbangkan bagaimana untuk dapat

    mencapai (Wignjosoebroto, 2009):

    Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang

    lebih tinggi.

    Aliran informasi, barang, atau orang yang

    lebih baik.

    Moral karyawan yang lebih baik, juga

    kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.

    Interaksi dengan pelanggan yang lebih

    baik.

    Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata

    letak yang ada sekarang, tata letak

    tersebut akan perlu diubah).

    2.4.

    Keuntungan penggunaan tata letak dan

    aliran bahanSecara garis besar keuntungan dari tata

    letak pabrik ialah mengatur area kerja dan

    segala fasilitas produksi yang paling ekonomis

    untuk beroperasi produksi aman, dan nyaman

    sehingga akan dapat menaikkan moral kerja

    dan performance dari operator. Lebih spesifik

    lagi tata letak yang baik akan dapat

    memberikan keuntungankeuntungan dalam

    sistem produksi (Wignjosoebroto, 2009), yaitu

    antara lain sebagai berikut :1.

    Menaikkan output produksi

    2.

    Mengurangi waktu tunggu (delay)

    3.

    Mengurangi proses pemindahan bahan

    (material handling)

    4.

    Penghematan penggunaan areal untuk

    produksi gudang dan service.

    5.

    Pendaya guna yang lebih besar dari

    pemakaian mesin, tenaga kerja, dan

    fasilitas produksi

    6.

    Mengurangi inventory in-process.

    7.

    Proses manufacturing yang lebih singkat

    8.

    Mengurangi resiko bagi kesehatan dankeselamatan kerja dari operator.

    9.

    Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

    10.

    Mempermudah aktivitas supervisi.

    11.

    Mengurangi kemacetan dan

    kesimpangsiuran.

    12.

    Mengurangi faktor yang bisa merugikan

    dan mempengaruhi kualitas dari bahan

    baku ataupun produk jadi.

    Aliran bahan

    Perancangan fasilitas seperti aliran bahansangat penting karena merupakan tulang

    punngung terwujudnya tata letak dan fasilitas

    yang efisien dan efektif. Aliran bahan harus

    dirancang dengan cermat sehingga tidak

    menjadi suatu pola aliran yang mebingungkanseperti benang yang kusut, dapat dikatakan

    bahwa keberhasilan perusahaan atau paling

    tidak profitabilitasnya merupakan pantulan

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    5/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 3

    langsung dari usaha yang berjalan dalam

    perencanaan ini (Apple,1990).

    Aliran bahan yang direncanakan dengan tepat

    Penataan fasilitas fisik yang baik

    Operasi efisien

    Biaya produksi minimum

    Keberhasilan Perusahaan

    Gambar 2.2 Pentingnya aliran bahan (Apple,

    1990)

    2.5 Hubungan Perancangan Tata Letak

    Pabrik Dengan Produktivitas

    Untuk lebih spesifik, berikut ini adalah

    beberapa alasan mengapa harus memperbaikidesain layoutpabrik :

    1) Menaikkan outputproduksi.

    2) Mengurangi waktu tunggu.

    3) Mengurangi proses material handling.

    4) Penghematan penggunaan areal untukproduksi, gudang, danservice.

    5) Pemanfaatan fasilitas produksi dan tenaga

    kerja dengan lebih optimal.6) Mengurangi biaya simpan produk

    setengah jadi (inventory in-process).

    7) Mempersingkat proses manufacturing.

    8) Mengurangi resiko kesehatan dankeselamatan kerja operator.

    9) Mempermudah aktivitas supervisi

    (pengawasan kerja).

    10) Mengurangi kemacetan dan

    kesimpangsiuran aliran material.

    BAB III

    LANDASAN TEORI

    3.1

    Definisi Tata Letak Pabrik

    Tata letak (plant layout) didefinisikan

    sebagai perencanaan dan integrasi daripada

    aliran komponen komponen suatu produksi

    untuk mendapatkan interelasi yang paling

    efektif dan efisien antara pekerja peralatan dan

    pemindahan dari material mulai dari

    penerimaan melalui pabrikasi menuju

    pengiriman produk jadi (Apple, 1990)

    3.2

    Tujuan Tata Letak Proyek1.

    Menaikkan output produksi

    2.

    Mengurangi waktu tunggu (delay)

    3.

    Mengurangi proses pemindahan bahan

    (material handling)4.

    Penghematan penggunaan areal untuk

    produksi gudang dan service.

    5.

    Pendaya guna yang lebih besar dari

    pemakaian mesin, tenaga kerja, dan

    fasilitas produksi

    6.

    Mengurangi inventory in-process.

    7.

    Proses manufacturing yang lebih singkat

    8.

    Mengurangi resiko bagi kesehatan dan

    keselamatan kerja dari operator.

    9.

    Memperbaiki moral dan kepuasan kerja.

    10.

    Mempermudah aktivitas supervisi.

    11.

    Mengurangi kemacetan dankesimpangsiuran.

    12.

    Mengurangi faktor yang bisa merugikan

    dan mempengaruhi kualitas dari bahan

    baku ataupun produk jadi.

    3.3

    Macam / Tipe Tata Letak

    1.

    Tata Letak Fasilitas Berdasarkan

    Aliran Produksi (product lay out)

    Mesin

    Bubut

    Mesin

    Press

    Mesin

    Perata

    Mesin

    Drill

    Mesin

    Gerind

    Mesin

    Drill

    Mesin

    Pelengkung

    Mesin

    Drill

    Mesin

    Bubut

    Mesin

    Perata

    Mesin

    Drill

    Mesin

    DrillGudangBahanBaku(M

    aterial)

    GudangProdukJa

    di

    ProsesPerakitan(Assembly)

    2.

    Tata Letak Proses ( Process Lay-Out)

    GudangBahanBaku

    GudangPrrodukJadi

    Mesin

    Bubut

    Pengel

    asan

    Mesin

    Bubut

    Mesin

    Drill

    Pengel

    asan

    Pengec

    atan

    Mesin

    Bubut

    Mesin

    Drill

    Mesin

    Gerinda

    Mesin

    Perata

    Mesin

    Perata

    Mesin

    Perata

    Mesin

    GerindaPerakitan

    Perakitan

    Pengec

    atan

    Mesin

    Bubut

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    6/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 4

    3.

    Tata Letak Material Tetap (Fixed

    Product Lay Out)

    GudangBahanBaku(Material,

    Komponen,

    SpareParts,Dll)

    Mesin

    Las

    Fasilitas

    Pengecatan

    Mesin

    Gerinda

    Mesin

    Gerinda

    Mesin

    Gergaji/potong

    Mesin

    Keling

    GudangProduk

    Jadi

    4.

    Tata Letak Grup (Group Technology

    Lay Out)

    Gudangbahanbaku

    Gudangbahanbaku

    Mesinbubut

    PerakitanMesinerinda

    Mesindrill

    Mesinperata

    Perakitan

    Mesinlas

    Pengecatan

    Pera

    kitan

    Mesin

    press

    Mesin

    drill

    Mesin

    bubut

    Mesin

    press

    Mesingerinda

    Mesindrill

    Perakitan

    Mesindrill

    Mesingerinda

    3.4

    Ciri tata letak yang baik1.

    Pemrosesan digabung dengan pemindahan

    bahan

    2.

    Pemindahan bergerak dari penerimaan

    menuju pengiriman

    3.

    Operasi pertama dekat dengan penerimaan

    4.

    Operasi terakhir dekat dengan pengiriman

    5.

    Penyimpanan pada tempat pemakaian jika

    mungkin

    6.

    Tata letak yang dapat disesuaikan dengan

    perubahan

    7.

    Direncanakan untuk perluasan terencana

    8.

    Barang setengah jadi minimum9.

    Sedikit mungkin bahan yang tengah

    diproses

    10.

    Pemakaian seluruh lantai pabrik

    maksimum

    11.

    Ruang penyimpanan yang cukup

    3.5

    Pola Aliran Bahan untuk proses

    produksi

    1.

    Garis lurus (Straight line)

    1 2 3 4 5 6

    2.

    Bentuk U (U shape)

    1 2 3

    456

    3.

    Pola ziq zaq

    1

    2 3

    4

    6

    5

    4.

    Melingkar (Circular)

    1

    2

    3

    4

    6

    5

    5.

    Bersudut ganjil (Odd angle)

    1

    2

    3

    4

    6

    5

    3.6Langkah langkah perencanaan pola

    aliranperencanaan pola aliran bahan yang

    sebaiknya diterapkan, maka prosedur tersebut

    dibawah ini akan banyak membantu

    pelaksanaan maksud tersebut

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    7/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 5

    3.7

    Perencanaan aliran yang efektif

    Suatu jalur aliran langsung adalah aliran

    maju yang tidak terputus, tidak mengalami

    pemotongan lintasan dari awal sampai dengan

    akhir tujuan. Bilamana aliran saling

    berpotongan, maka hal tersebut akan berakibatterjadinya kemacetan atau hambatan yang

    tidak diinginkan

    3.8

    Metode konvensional untuk

    menganalisa aliran bahan

    Jenis peta proses untuk dianalisa disini

    adalah :

    Peta proses operasi (Operation process

    chart)

    Peta aliran proses (Flow process chart)

    Diagram aliran (Flow diagram)

    3.9 Metode kuantitatif guna menganalisa

    aliran bahan menggunakan metode

    fr om to chart

    Teknik ini sangat berguna untuk kondisi-

    kondisi dimana banyak items yang mengalir

    melalui suatu area seperti bengkel permesinan,

    kantor, dll. Angka-angka yang terdapat dalam

    suatu from to chart akan menunjukkan total

    dari berat beban yang harus dipindahkan, jarakperpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini

    3.10 Metode kualitatif untuk menganalisa

    aliran bahan menggunakan metode

    Activi ty Relationship Chart(ARC)

    Untuk menggunakan metode kualitatif

    digunakan Activity Relationship Chart (ARC)

    atau sering disebut peta keterkaitan kegiatan,

    yaitu marancang tata letak berdasarkan derajathubungan aktivitas dari masing-masing stasiun

    kerja.

    I Ruang penerimaan

    & pengirimanII Ruang penyimpanan &

    materialIII Ruang penyimpanan

    alat & perkakas

    IV Ruang maintenance

    V Ruang produksi

    (pabrikasi & perakitan)

    VI Ruang ganti pakaian

    VII Kantin

    VIII Ruang administrasi

    I

    II

    IIIIV

    V

    VIVII

    VIII

    A1, 2, 3 O

    6O6

    A1, 2, 8

    A6

    E4

    I4

    O6

    6

    A

    6

    O 6

    A6

    OI

    -U

    -

    U

    -U

    -

    U

    -U

    -U

    -U

    -

    U-U

    E4

    OO

    OE

    X9

    1, 4

    4, 5

    5

    4, 5

    -

    Derajat hubungan

    (atas)

    Alasan penetapan

    derajat hubungan

    (bawah)

    Gambar 3.9. Peta hubungan aktivitas dalam

    sebuah industri manufaktur (Wignjosoebroto,

    2009)

    3.11

    Program tata letak terkomputer

    Analisa tata letak bisa dilakukan dengan

    komputer (Apple, 1990), beberapa paketkomputer yang telah lama dikenal antara lain :

    CRAFT,CORELAP, ALDEPdanPLANET.

    3.12 WinQSBWinQSB merupakan salah satu

    perangkat lunak (software) simulasi berbasis

    windows yang digunakan untuk memodelkan

    dan menganalisis suatu sistem. WinQSB

    memeberikan solusi yang baik dalam

    perancangan layout.

    3.17

    Simulasi tata letak dengan WinQSBUntuk proses iterasi dengan WinQSB

    disesuaikan dengan data materaial flow (MF).

    Dimana anaisa dengan WinQSB menggunakan

    data tambahan berupa data luas sub

    departemen berdasarkan luas mesin.

    BAB IV

    METODOLOGI PENELITIAN

    4.1.

    Objek penelitianUntuk menyelesaikan tugas akhir ini

    proyek yang menjadi objek penelitian adalah

    Rumah Sakit Akademik UGM yang berlokasi

    di Jln. Ring Road Utara Kelurahan Trihanggo

    Desa Kronggahan, Kabupaten Sleman, Daerah

    Istimewa Yogyakarta, seperti yang terlihat

    pada Gambar 4.1.

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    8/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 6

    Gambar 4.1 Proses pekerjaan Rumah Sakit

    Akademik UGM tahap I

    4.2.

    Diagram Alir PenelitianUntuk lebih jelasnya berikut ini adalah

    diagram alir dari penelitian yang dilakukan

    mulai dari tahap awal sampai tahap akhir,yang dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah :

    Mulai

    Studi pustaka

    1 Tata letak pabrik2 WinQSB

    Survey ke proyek

    Identifikasi masalah

    Jenis produk

    Bahan baku

    Proses produksi danspesifikasi mesin Tata letak awal dan luas area

    Perumusan masalah

    Pengumpulan Dataa. Pengumpulan data primer

    b. Pengumpulan datasekunder

    Pengolahan Data

    Metode konvensional1. Peta proses operasi

    2. Peta aliran proses

    3. Diagram aliran

    Metodekuantitatif

    denganFromTo Chart

    Analiosa alogaritmaCRAFTdengan

    software Win QSB

    Metode Kualitatifdengan Activity

    Relation Chart

    Analysis

    Apakah adapeningkaatanefisinsi arak

    Tidak

    Pembahasan

    Kesimpulan dan Saran

    Selesai

    Ya

    Gambar 4.1 Diagram alir penelitian

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    5.1

    Gambaran Umum

    Proyek dalam studi kasus ini

    berupa pelaksanaan pekerjaan RumahSakit Akademik UGM yang nantinya

    berfungsi untuk memberikan pelayanan

    kesehatan umum serta berperan sebagai centre

    for excellent dengan menggunakan forumprogram pendidikan dan penelitian. RS

    Akademik UGM akan dikelola oleh Unit

    Pelaksana Teknis UGM. Melalui Unit

    Pelaksana tersebut, RS Akademik UGM siapdikelola dan berorientasi kepada tercapainya

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    9/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 7

    kinerja operasional dan finansial rumah sakit

    yang baik dengan tetap mengedepankan fungsi

    sosial sebuah rumah sakit

    Gambar 5.1 Pekerjaan gedung RS Akademik

    UGM tahap I yang baru mencapai 80%

    5.5 Tata letak dan Fasilitas ProyekLahan yang dimiliki RSA UGM dengan

    luas total lahan 6086.86 m (114,2 m x 53,3

    m) hanya pada daerah penelitian yaitu gedung

    tahap I, dengan mengabaikan luas lahan untuk

    tahap II. Luas lahan di ukur dengan cara

    mengukur luasan melalui gambar site plan

    yang dapat dilihat pada Gambar 5.4. yang

    terdiri dari 6 stasiun kerja.

    Keterangan gambar :

    A1 : Gudang bahan bakuA2 : Area penumpukkan besi tulangan

    B1 : Bar bender 1

    B2 : Bar cutter

    B3 : Bar bender 2

    C : Bengkel kayu

    D : Tempat perakitan tulangan dan casting

    balok

    E1 : Tempat penumpukan balok

    E2 : Tempat penumpukan balok

    F : Tempat pekerjaan casting kolom

    G : Gedung RSA UGM

    Tabel 5.3. Ukuran dan luas stasiun kerja pada

    proyek RSA UGM

    No KodeNama stasiun

    kerja

    Panjang

    (m)

    Lebar

    (m)

    Luas

    (m2)

    1 A1Gudang bahan

    baku18 5 90

    2 A2

    Tempat

    penumpukkan

    besi

    16.5 4 66

    3 B1 Bar bender 1 1 1 1

    4 B2 Bar cutter 1 1 1

    5 B3 Bar bender 2 1 1 1

    6 C Bengkel kayu 5 3 15

    7 DTempat

    casting balok15 10 150

    8 E1Tempet delay

    balok 115 15 225

    9 E2Tempat delay

    balok 212 12 144

    10 FTempat

    casting kolom12 12 144

    11 GGedung RSA

    UGM94.2 16.8 1582.56

    5.6 Pekerjaan balok dan kolom

    Berdasarkan hasil penelitian, urutan dan jenis

    pekerjaan balok precast dan kolom in situ.

    Akan diuraikan lebih jelas pekerjaan balok

    precast dan kolom in situ pada sub dibawah.

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    10/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 8

    PemotonganTulangansengkang

    Pembengkokan

    tulangansengakang

    PemasanganBalok dan kolom

    dicor

    Pemotongantulangan pokok

    Pembengkokan

    tulangan pokok

    Tulangan D 10

    Pemotongantulangan pokok

    Pembengkokan

    tulangan pokok

    PemotonganTulangansengkang

    Pembengkokan

    tulangansengakang

    Pengecoran

    balok precast

    Perakitan tulangan

    Balok danpemasangan

    casting

    Tulangan diangkat

    ke tempatpemasangan

    Perakitan tulangankolom dan

    pemasangancasting

    Struktur

    BALOK

    Tulangan D19 Tulangan D 13 Tulangan D 25

    KOLOM

    Pengecoran

    kolom

    Gambar 5.17. Proses produksi balok dan

    kolom hingga menjadi struktur beton

    5.6.1 Pekerjaan BalokprecastJenis balok yang digunakan pada

    pembangunan RSA UGM adalah balok

    precast yang terdiri dari beberapa type

    balok yang berbeda. Yang menjadi objek

    tinjauan disini adalah type balok precast

    B11, dengan jumlah balok yang akan

    digunakakn 24 buah, bentang balok

    5.88m, tinggi 0.5m dan lebar 0.3m. balok

    terdiri dari beberpa elemen yaitu :

    tulangan dan beton. Tulangan yangdipakai pada balok precast type B11

    adalah deform 19 dan deform 10. untuk

    lebih jelas dan detail balok B11 dapat

    dilihat pada gambar 5.15.

    B11

    Tumpuan Lapangan

    300

    500

    300

    500

    Tulangan atas

    Tulangan samping

    Tulangan bawah

    Sengkang

    4 D 19

    4 D 19

    3 D 19

    D 10 - 100

    4 D 19

    4 D 19

    3 D 19

    D 10 - 200

    Gambar 5.15. Potongan detail tulangan Balok

    precast (B11)

    5.6.2 Pekerjaan Kolom in situ

    Kolom yang digunakan pada proyek

    RSA UGM adalah kolom jenis

    konvensional atau in situ dan yang

    menjadi tinjauan adalah type kolom K3

    dengan jumlah kolom K3 yang akan

    digunakan 48 buah, ukuran kolom :

    tinggi 3.57m, ukuran kolom 0.7m x

    0.4m. tulangan yang dipakai pada kolom

    adalah tulangan type deform dengan

    diameter 25 sebagai tulangan pokok dan

    diameter 13 sebagai tulangan geser /

    sengkang. Untuk detail potongan kolom

    dapat dilihat pada gambar 16

    K3

    400

    700

    8 D 25

    D 13 100 ~ 200 Gambar 5. 16. Potongan detail tulangan kolom

    in situ K3

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    11/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 9

    5.8

    Pengukuran waktu kerjaPengukuran waktu kerja dalam penelitian

    ini ditinjau pada produksi balok precast B11

    dan kolom in situ K3 mulai dari pekerjaan

    awal penulangan sampai pekerjaan tahap akhir

    menjadi balok dan kolom yang dinyatakan

    dalam satuan frekuensi, jarak dan waktu perharian, selama waktu penelitian

    BAB VI

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

    6.1.

    Tipe tata letak

    Tipe tata letak fasilitas terdiri dari empat

    tipe yaitu : tata letak fasilitas berdasarkan

    aliran produksi (product layout), tata letakproses (process layout), tata letak material

    tetap (fixed product layout) dan tata letak grup(group technology layout). Dari hasil survey

    pada proyek RSA UGM metode pengaturan

    dan penempatan dari segala mesin serta

    peralatan produksi yang memiliki tipe/jenis

    sama digabung dalam satu departemen

    pengaturan tata letak fasilitas atau dengan katalain semua mesin dan peralatan yang

    mempunyai ciri operasi yang sama akan

    dikelompokan bersama sesuai dengan proses

    atau fungsi. maka dapat disimpulkan tipe tataletak pada proyek pembangunan RSA UGM

    adalah tipe process layout.

    6.2

    Pola aliranBerdasarkan hasil survey dan analisa yang

    telah disajikan pada gambar 6.6 dan gambar

    6.7. dapat dilihat bahwa aliran pekerjaan balok

    maupun kolom aliran banyak sekalimembentuk sudut ganjil dan tidak beraturan.

    dapat disimpulkan bahwa jenis pola aliran

    yang dipakai adalah pola aliran yang tidakberaturan dan membentuk sudut ganjil (oddangle)

    6.3.2 Analisa aliran bahan dengan(Metode

    konvensional)

    6.3.2.1 Peta proses operasi

    Peta proses merupakan gambaran urutanproduksi mulai dari pengerjaan bahan

    baku sampai produk jadi atau setengah

    jadi yang dilengkapi dengan informasi

    yang dipermudah dengan di beri simbol-

    simbol dan berguna untuk mengontrol

    urutan dan jenis pekerjaan

    6.3.2.2 Peta aliran prosesPeta aliran proses merupakan peta

    yang menggambarkan aktivitas

    produktif maupun tidak produktif

    yang terlihat dalam prosespelaksanaan kerja secara lengkap

    dengan lebih terperinci. Dengan peta

    aliran proses maka akan dapat

    diperoleh keuntungan atau perbaikan

    proses.

    6.3.2.3 Diagram aliranDiagram aliran menunjukkan lokasi

    dari semua aktivitas yang terjadi

    dalam peta aliran proses. Pembuatan

    diagram aliran diperlukan untuk

    memperjelas peta aliran proses dan

    membantu perbaikan tata letak tempatkerja. Tata letak baru dapat di peroleh

    dengan memindah-mindahkan titik

    tempat berlangsungnya

    operasi/pekerjaan, pemeriksaan dan

    penyimpanan sedemikian rupa

    sehingga ditemukan susunan tata letak

    baru yang paling ekonomis ditinjau

    dari segi jarak dan waktu

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    12/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 10

    Menentukan macam & type

    tata letak

    Menentukan Pola aliran

    Analisa data :

    Metode konvensional, Membuat :

    -Peta proses operasi,

    -Peta aliran proses,

    -Diagram aliran

    Metode kuantitatif :

    -Penentuan jarak antar stasiun kerja

    -Menentukan frekuensi aliran material handling

    antar stasiun

    -Menghitung jarak total material handling

    Metode kualitatif :

    -Membuat peta hubungan aktivitas (ARC)

    -Pembuatan lembar kerja (work sheet)

    -MembuatActivity Template Block Diagram

    (ATBD)

    -MembuatActivity Relationship Diagram(ARD)

    Metode kuantitatif hasil analisa ARC:

    -Penentuan jarak antar stasiun kerja hasil

    ARC

    -Menentukan frekuensi aliran material

    handlingantar stasiun

    -Menghitung jarak total material handling

    Analisa tata letak

    menggunakan software WinQSB :

    -Analisis CRAFTdengan mengunakan

    data tata letak Awal

    -Analisis CRAFTdengan mengunakan

    data tata letak hasilARC

    Dianalisa perbandingan antara

    layout lama dan baru hasil

    lebih efisien??

    Efisien

    Tidak Efisien

    FINISH. Tata letak yang efisien

    Gambar 6.2. Flow chart urutan analisa tata letak

    6.3.3 Analisa aliran bahan dengan From

    to chart (Metode kuanti tatif)

    6.3.3.1 Penentuan jarak antar stasiun kerjaPenentuan jarak antar stasiun kerja,

    terlebih dahulu harus melakukan

    pengukuran titik pusat untuk tiap-tiap

    stasiun kerja yang berkoordinat X,Y(0,0) pada pojok kiri bawah, lalu

    diukur jarak dari koordinat (0,0) ke

    titik pusat yang dituju,

    6.3.3.2 Menentukan frekuensi aliran

    materi al handlingantar stasiunPenentuan frekuensi aliran material

    antara stasiun kerja akan ditentukan

    oleh beberapa faktor perhitungan

    antara lain :

    Aliran proses yang memerlukan

    transportasi atau perpindahan(dapat dilihat pada peta proses

    operasi, peta aliran dan diagram

    aliran).

    Jumlah material yang dipindahkan

    (dapat dilihat pada tabel 6.3.)

    Alat transportasi dan kapasitas

    alat yang digunakan.

    Perhitugan frekuensi aliran

    material handling antar stasiun

    kerja menggunakan rumus

    persamaan (1), hasil perhitungan

    disajikan dalam tabel 6.36.3.3.3 Menghitung momen total material

    handling

    Berdasarkan jarak antara stasiun kerja

    dan frekuensi aliran material, maka

    dapat ditentukan momen total material

    handling dengan menggunakan rumus

    persamaan (2) dan hasil perhitungan

    disajikan pada tabel 6.4.

    6.3.4

    Analisa aliran bahan dengan ARC

    (Metode kual itati f)

    Metode kualitatif yang digunakan utnukmenganalisa aliran material bahan disini

    adalah ARC (Activity relationship chart).

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    13/16

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    14/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 12

    Peningkatan efisiensi tanpa menggunakan

    ARC sebesar :

    Peningkatan efisiensi =

    %100xetakawalMomentatal

    etakbaruMomentataletekawalMomentatal

    = %10042,5755

    40,548642,5755

    x

    = 4,67 %

    6.4

    Pembahasan

    6.4.1 Pembahasan hasil pengolahan data

    dengan metode konvensional

    Hasil pengolahan data dengan metode ini

    dihasil kan 3 peta proses yaitu : peta prosesoperasi, peta aliran proses dan peta diagram

    aliran. Dari peta aliran proses yang

    menggambarkan aliran material dengan tata

    letak saat ini (awal) dapat dilihat produksi

    balok dan kolom termasuk type tata letak jenis

    process layout dan pola aliran material ini

    termasuk pola aliran odd angle, dimana

    ditunjukan dari peta diagram aliran yang tak

    beraturan bentuknya dan membentuk sudut

    ganjil.

    6.4.2 Pembahasan hasil pengolahan

    metode kualitatif dengan ARCPengolahan metode ini menghasilkan tata

    letakbaru yang berdasarkan hubungan

    kedekatan aktivitas sehingga didapat tata letak

    yang teratur dan aliran material bahan yangberurutan. Hasil tata letak berdasarkan ARC

    disajikan pada gambar 6.5 dan hasil olahan

    dengan CRAFTditunjukkan pada lampiran 5.

    Tata letak hasil ARC ini tidak memberikan

    penurunan jarak material handlingnya.

    Penguranag jarak material handling dapat

    dihitung dengan membandingkan jarak hasil

    tata letak awal yang disajikan pada tabel 6.4

    dengan tata letak hasil ARC yang disajikan

    pada tabel 6.7. Hasil perbandingan tata letak

    awal diperoleh penurunan total momen

    material handling pada tata letak hasil ARCyaitu : dari 1718,6m menjadi 1231,88m atau

    sebesar

    Peningkatan efisiensi =

    100xetakawalMomentatal

    etakbaruMomentataletekawalMomentatal

    = %1006,1718

    88,12316,1718x

    = 28,32 %

    6.4.3 Pembahasan hasil pengolahan CRAFT

    metode kuantitatif dengan fr om to chart

    Pada pembahasan ini merupakan pembuktiansecara matematis mengenai kondisi layout saat ini

    dan layout hasil analisis. Dengan from to chartdapat diketahui peningkatan efisiensi jarak hasil

    analisis dibandingkan dengan jarak awal.Berdasarkan lampiran 4 Layout saat ini memiliki

    momen total 5755,42 dan layout hasil analisisbertdasarkan ARC yang memiliki momen total

    3283,66 Sehingga peningkatan efisiensi adalah :

    Peningkatan efisiensi =

    100xetakawalMomentatal

    etakbaruMomentataletekawalMomentatal

    = %10042,5755

    66,328342,5755x

    = 42,94 %

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    15/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 13

    Tabel 6.10 Hasil analisa dan peningkatan efisiensi

    berdasarkan jenis analisa

    Jenis analisaHasil Analisa Peningkatan

    efisiensi (%)Awal Baru

    Jarak (m) 353,9 250,15 29.31

    Metode

    kuantitatif

    Jarak material

    handling1718,6 1231,88 28.32

    Metode

    kualitatif

    Momen

    material

    handling

    5755,42 5486,40 4.67

    Momen

    denganWinQSB

    5755,42 3283,66 42.94

    BAB VII

    KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1 Kesimpulan

    Dari hasil analisa dapat diketahui tipe

    tata letak fasilitas dan pola aliran bahan

    yang digunakan pada RSA UGM

    dikategorikan dalam jenis layout tipeprocess layout dan pola odd angle.

    Final layout yang dipilih berdasarkan

    peningkatan efisiensi terbesar adalah

    layout berdasarkan ARC yangmenghasilkan total peningkatan efisiensi

    sebesar 28,32% dan derajat hubungan

    keterkaitan kegiatan yang lebih efektif.

    Berdasarkan hasil analisa ARC laju

    aliran pada tata letak baru hasil analisa

    lebih teratur dibanding aliran pada tata

    letak awal awal, dengan sebagian besar

    laju aliran produk dan pola odd angleyang mengalami back tracking,

    sehingga dengan hasil analisa laju aliran

    masih tetap mengalami back trackingnamun laju aliran dapat tertata dengan

    baik.

    Berdasarkan analisa dengan metode

    kuantitatif atau perhitungan (from to

    chart) yang di optimalkan dengan

    metode CRAFT menggunakan software

    WinQSB dan analisa metode kualitatif

    (teknik ARC) yaitu analisa berdasarkan

    derajad hubungan kedekatan aktivitas

    diperoleh alternatif baru untuk tata letak

    fasilitas dan aliran bahan pada proyek

    RSA UGM yang menghasilkan

    peningkatan efisiensi momen aliranbahan lebih kecil dibanding layout awal

    yaitu sebesar :

    alternatif taat letak baru hasil metode

    kunatitatif yang di optimalkan dengan

    CRAFT : 42,94 %

    Alternatif tata letak baru hasil metode

    kualitatif (teknik ARC) menghasilkan

    pertukaran departemen E2 dan

    departemen F, pertukaran departemen

    B3, menghasilkan pengurangan total

    momen material handling sebesar

    28.32%

    Berdasarkan analisa data di proyek RSA

    UGM dapat disimpulkan bahwa kajian

    tata letak hasil ARC dengan metode

    kualitatif merupakan tata letak yang

    paling baik, karena tata letak yang

    dihasilkan lebih efektif dan juga terjadi

    penururan total jarak tempuh material

    handlingnya walaupun tidak sebesar

    penurunan tata letak hasil metode

    kuantitatif. Alasan dipilih nya tata letak

    hasil nanalisa ARC karena hasil analisa

    dari software WinQSB peningkatanefisiensi jarak material handling lebih

    efisien namun tidak memperhatikan

    hubungan keterkaitan kerja

    berdasarakan urutan dan proses

    pekerjaan.

    7.2

    SARANDari hasil perancangan ulang tata

    letak produksi pada proyek RSA UGM, maka

    dapat disarankan untuk :

    Perlu di tinjau lagi tata letak dan

    pengaturannya agar lebih efisien danefektif pada penempatan tata letak

    fasilitas proyek

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran

    bahan perlu dilakukan dalam

    pelaksanaan proyek karena dapatmeningkatakan fisiensi dan efektifitas

    pekerjaan dan lebih mengoptimalkan

    hasil pekerjaan.

  • 7/26/2019 Analisa Tata Letak Fasilitas and Aliran

    16/16

    Analisa tata letak fasilitas dan aliran bahan 14

    Pada penelitian ini hanya dilakukan

    tinjauan pada balok dan kolom maka itu

    untuk ke depan diharapakan adanya

    penelitian yang lebih lengkap lagi dari

    pekerjaan awal samapi pekerjaan akhir

    serta memperhitungkan koefisien-

    koefisien yang mempengaruhi waktu

    pekerjaan.

    Sebaiknya pada pengaturan tata letak

    jarak antar departemen jangan terlalu

    jauh dan aliran proses pekerjaan di atur

    sebaik mungkin agar jarak tempuh tidak

    terlalu jauh dan tidak banyak terjadi

    perpotongan lintasan.

    Untuk analisa tata letak fasilitas dapat

    digunakan dua alternatif yaitu dengan

    metode manual (metode kuantitatif dan

    metode kulitatif) dan dengan

    menggunakan software WinQSB tetapi

    tetap memperhatikan keterkaitan antarpekerjaan, stasiun kerja, urutan dan

    proses pekerjaan untuk menghasilkan

    hasil analisa yang lebih efektif.

    Untuk mencapai hasil tata letak yang

    lebih efektif mungkin pada proyekselanjutnya diharapkan dapat

    memperhitungkan duluan lokasi tata

    letak,fungsi,luas dan aliran proses

    pekerjaan yang berlangsung pada

    proyek itu agar tata letak fasilitas lebih

    efektif, efisien dan tidak banyak terjadi

    perpotongan lintasan dan back tracking.

    Menganalisa luasan daerah yang akan

    dipakai untuk tempat letak fasilitas

    proyek agar dapat di analisa dan

    direncanakan terlebih dahulu lintasan

    kerja dan gang untuk mencapai tataletak yang efektif dan efisien.

    Hasil perancangan ini bisa dijadikanpertimbangan usulan tata letak dan

    untuk perencanaan tata letak untuk

    proyek tahap selanjutnya dikemudian

    hari. yaitu berdasarkan metode kualitatif

    dengan teknik ARC atau dengan metodelain yang ada. Dimana tata letak yang

    dihasilkan lebih efektif dan efisien

    dibanding tata letak awal.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim a. 2009.http://people.brunel.ac.uk/~mostjjb/jebior/contentshmtl. [12 Desember 2009]

    Aditya, Erick. Perancangan Ulang Tata Letak

    Fasilitas pada PT. XYZ. Skripsi jurusan teknik

    mesin dan industri FT UGM . 2009

    Apple, James M. Tata Letak Pabrik danPemindahan Bahan. Bandung : Penerbit ITB.1990.

    Belman, Frengky S. Analisa Waktu Baku Pada

    Proyek RSA UGM. Skripsi jurusan teknik sipil danlingkungan FT UGM. 2010.

    Djojowirono, Soegeng. Manajemen Konstruksi.

    Yogyakarta : Biro penerbit KMTS FT UGM. 1991.

    Hendrarto, M, Roni, K dan Toto, P. ModifikasiTata Letak Fasil itas Produksi Jamur Ti ram(Studi

    kasus pada Petani jamur cita lestari cisarua kab.

    Bandung) Jurnal Teknotan, ISSN 1978-1067 Vol 1no 3. 2009

    Heragu, S S. 2006, Facili ties Design SecondEditi on, online book.Anonim b. 2010.

    http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-

    UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22

    sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false. Akses [27 April 2010].

    Quesada ibarguen, V .M. & Vergara Schmalbach, J.C. Anal isis Cuantitavo con WinQSB.Universidadde Cartagena. 2003

    Sitanggang, Dameyantin. Perancangan U lang Tata

    Letak Menggunakan Tr avel Char t Pada Bagian

    Produksi PT. CKUP. Skripsi jurusan teknik industriFT USU. 2009

    Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik danPemindahan Bahan. Surabaya : Penerbit GunaWidya. ITS. 2009

    http://people.brunel.ac.uk/~mostjjb/jebior/contentshttp://people.brunel.ac.uk/~mostjjb/jebior/contentshttp://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://books.google.co.id/books?id+GTwPZRNS-UC&pritsec./content=frontcover&dq=inauthor.%22sunderesh+s.+heragu%22&cd=1#v=onepage&q=&f=false.%20Akses%20%20[27http://people.brunel.ac.uk/~mostjjb/jebior/contents