i
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR
SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS
III SD DI KECAMATAN DEPOK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
121134031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
memberikan rahmat dan karunia
Kedua orang tua saya Bernadus I
Wayan Durmanto dan Maria
Nyoman Rapini yang selalu
memberikan doa, semangat, kasih
sayang, dan dukungan baik moril
maupun materiil
Adek saya Sesilia Dwi Laura yang
selalu memberikan doa dan semangat
Keluarga besar saya yang berada di
Pulau Dewata Bali
Sahabat dan teman-teman PGSD
kelas A dan C maupun di luar PGSD
Sahabat dan teman-teman
seperjuangan di tim UKM dan UKF
Bola Basket Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
Almamaterku tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS “
(Kita Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Hidup)
(Secena, 4 seb. M-65)
(Schopenhauer)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 02 Februari 2016
Peneliti
Antonius Ade Prayudi
Ardiyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
Nomor Mahasiswa : 121134031
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA PELAJARAN IPS KELAS
III SD DI KECAMATAN DEPOK
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Januari 2015
Yang menyatakan
(Antonius Ade Prayudi Ardiyanto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok
Oleh:
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
NIM : 121134031
Pendidikan di Indonesia masih banyak menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan ujian tertulis seperti Ulangan Akhir Semester.
Saat ini UPTD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta belum
melakukan analisis butir soal untuk Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang meliputi validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif non-
experimental. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi.
Populasi penelitian ini adalah 49 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006/KTSP, sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah 27 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Depok. Instrumen
penelitian adalah check list. Soal dan hasil pekerjaan siswa dalam bentuk
dokumen menjadi data penelitian yang diambil pada tanggal 8-13 Juni 2015.
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif untuk
menganalisis validitas isi, sedangkan secara kuantitatif dilakukan untuk
menganalisis reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas
pengecoh dengan bantuan Software Item and Test Analysis (ITEMAN) for
windows version 3.00.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas butir soal Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok sebagai berikut: (1) semua butir soal UAS dinyatakan valid
karena sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). (2)
koefisien Alpha sebesar 0,694 menunjukkan bahwa tingkat reliabilitas sedang. (3)
tingkat kesukaran butir soal UAS yaitu 90% mudah, 10% sedang, dan 0% sukar.
(4) daya pembeda butir soal UAS yaitu 50% sangat baik, 25% cukup baik, 20%
minimum, 5% jelek. (5) efektifitas pengecoh butir soal UAS belum memenuhi
kriteria soal yang baik.
Kata kunci: Analisis Butir Soal, ITEMAN (Software Item and Test Analysis), IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Analysis The Choice In Term Of Multiple Choice Test For The Final Even
Semester In Year Of 2014/2015 Social Science For Grade III (Three)
Elementary School At Depok Subdistrict
By:
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
NIM: 121134031
Education in Indonesia has many ways in scoring the achievement result of
study using written test like Final Test in semester. Now, UPTD of Depok
Subdistrict, Sleman Regency, Yogyakarta does not analyze the choice in term of
multiple choice test for the Final Even Semester in year of 2014/2015 yet . The
aim of this reasearch is to analyze the choice in term of multiple choice test for the
Final Even Semester in year of 2014/2015 Social Science for Grade III (three)
Elementary School at Depok Subdistrict, Sleman Regency, Yogyakarta which
includes validity, reliability, prop.correct, point.biser, and prop.endorsing.
The research is kind of non-experimental descriptive quantitative research.
The research is using documentation technique in order to collec the data. The
population in this research are 49 (forty nine) Elementary Schools of Depok
Subdistrict which implemented 2006 curriculum (KTSP), whereas the sample of
the research are 27 (twenty seven) Elementary Schools of Depok Subdistrict. The
instrument of the research is check list. The question and the result of students’
work in a form of document which is becoming analysis data of the research taken
on 8-13 of June 2015. The technique of data analysis in the research is done by
qualitative to validate the content, then quantitative is done to analyze reliability,
difficulty level, distinguish, and trap effectivity which helping by Software Item
and Test Analysis (ITEMAN) for windows version 3.00.
The result of the research shows that the quality of the choice in term of
multiple choice test for the Final Even Semester in year of 2014/2015 Social
Science for Grade III (three) Elementary School at Depok Subdistrict as follow:
(1) all of the choices in term of multiple choice test are valid because it
appropriates with standard competence and basic competence. (2) Coefficient
Alpha is 0,694 shows that the reliability level is moderate. (3) Prop.correct level
of the choice in term of multiple choice of the Final Even Semester are 90% easy,
10% moderate, 0% difficult. (4) Point.biser of the choice in term of multiple
choice of the Final Even Semester are 50% very good, 25% good enough, 20%
minimum, 5% poor. (5) Prop.endorsing the choice in term of multiple choice of
the Final Even Semester is not fulfil the good criteria of the question yet.
Keywords: Analysis The Choice, Iteman (software items and test analysis), IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penelitian serta menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan
Depok”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa arahan,
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti
menyampaikan ucapan terimakasih kepada
1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi.
2. Christiyanti Aprinastuti., S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD
yang telah memberikan kesempatan dan dukungan peneliti untuk melakukan
penelitian.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program
Studi PGSD yang telah memberikan dukungan kepada sehingga penulisan
skripsi dapat berjalan lancar.
4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, dan pikiran sehingga
penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dorongan, tenaga, pikiran, dan kesabaran
sehingga penulisan skripsi dapat berjalan lancar.
6. Pihak sekolah yang memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Keluarga peneliti tercinta, Bernadus I Wayan Durmanto, Maria Nyoman
Rapini, Sesilia Dwi Laura yang selalu memberikan semangat dan dorongan
kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman seperjuangan Tim UKM dan UKF Bola Basket yang senantiasa
mendukung dan memberi semangat hingga selesainya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Sahabat-sahabatku Sinta, Titis, Erlin, Moay, Stefi, Yosi, Tina, Intan, Arum,
Lia, Riza, Wawan, Boni, Yayan, Nanda, Stefani, Gek Indah, Kelvin, Vincen,
Ardi, Deo, Veny, Teteh Rita, Nyimas Intan, Abel, Clara, Indah Jrs, Ruth,
Purwati semua terima kasih buat dukungan, ejekan, dan semangat kalian
skripsi ini dapat selesai.
10. Teman-teman PGSD’12 Kelas A dan E atas kebersamaan dan keceriannya.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian dan penyusunan
skripsi.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu dengan rendah hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 25 Januari 2016
Peneliti
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN SKRIPSI ................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Batasan Masalah........................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
F. Definisi Operasional .................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11
A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 11
1. Evaluasi ................................................................................................ 11
2. Penilaian ............................................................................................... 12
3. Pengukuran ........................................................................................... 13
4. Instrumen Penelitian ............................................................................ 13
5. Ulangan Akhir Semester (UAS) ......................................................... 21
6. Tes Pilihan Ganda ............................................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
7. Analisis Butir Soal .............................................................................. 23
8. Validitas .............................................................................................. 25
9. Reliabilitas ........................................................................................... 30
10. Tingkat Kesukaran .............................................................................. 34
11. Daya Pembeda ..................................................................................... 35
12. Efektifitas Pengecoh ............................................................................ 37
13. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ............................................................ 37
14. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ................................ 42
15. Iteman ................................................................................................... 43
B. Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 43
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 47
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 50
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 50
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 51
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 51
D. Variabel Penelitian .................................................................................... 54
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54
F. Instrumen Penelitian .................................................................................. 56
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 58
H. Langkah Penelitian .................................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 62
A. Deskripsi Penelitian .................................................................................. 62
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 63
1. Hasil Analisis Validitas Isi .................................................................. 64
2. Hasil Analisis Reliabilitas ................................................................... 71
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran ....................................................... 73
4. Hasil Analisis Daya Pembeda ............................................................. 77
5. Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh .................................................... 82
C. Pembahasan ............................................................................................... 99
1. Validitas Isi ....................................................................................... 100
2. Reliabilitas ......................................................................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Tingkat Kesukaran ............................................................................ 103
4. Daya Pembeda ................................................................................... 105
5. Efektifitas Pengecoh .......................................................................... 107
6. Keterkaitan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas
Pengecoh ........................................................................................... 112
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 114
A. Kesimpulan ........................................................................................ 114
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 115
C. Saran ................................................................................................... 116
DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 117
LAMPIRAN SKRIPSI ...................................................................................... 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................................. 35
Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Daya Pembeda .......................................................... 36
Tabel 2.3 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD ......................................................... 42
Tabel 3.1 Populasi Penelitian .............................................................................. 52
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ................................................................................ 53
Tabel 3.3 Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan Soal,
Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban ................................................ 56
Tabel 3.4 Pedoman Pertanyaan Wawancara ........................................................ 57
Tabrl 3.5 Langkah-Langkah Menjalankan ITEMAN ......................................... 60
Tabel 3.6 Hasil analisis statistik tes/skala dengan program ITEMAN .............. 60
Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD .......................................................... 65
Tabel 4.2 Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata
Pelajaran IPS Kelas III ........................................................................ 66
Tabel 4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata
Pelajaran IPS Kelas III ........................................................................ 70
Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal .............................. 71
Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) ..................................................... 72
Tabel 4.6 Hasil Analisis Reliabilitas Soal ........................................................... 72
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ............................................... 73
Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ..................................... 74
Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ................... 76
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ...................................................... 78
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Beda (Point Biser) .............................................. 79
Tabel 4.12 Persentase Jumlah Soal Berdasarkan Kualitas Daya
Pembeda Butir Soal ............................................................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh ................................................... 82
Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Tingkat Efektifitas Pengecoh Butir
Soal ...................................................................................................... 96
Tabel 4.15 Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan
Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS
Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III Tahun Pelajaran
2014/2015 ............................................................................................. 97
Tabel 4.16 Contoh Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal ..................................... 104
Tabel 4.17 Contoh Hasil Tingkat Daya Pembeda Butir Soal............................... 106
Tabel 4.18 Contoh Efektifitas Pengecoh Butir Soal ........................................... 108
Tabel 4.19 Contoh Butir Soal .............................................................................. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian Yang Relevan ................................ 47
Gambar 4.1 Diagram Persentase Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................... 77
Gambar 4.2 Diagram Persentase Kualitas Paya Pembeda Butir Soal ................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1a. Surat Perijinan................................................................................ 119
Lampiran 1b. Daftar Nama Mahasiswa ............................................................... 120
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 121
Lampiran 3. Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok ................. 122
Lampiran 4. Kunci Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan
Depok ............................................................................................. 124
Lampiran 5. Contoh Jawaban Siswa Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di
Kecamatan Depok .......................................................................... 125
Lampiran 6. Daftar Nama SD yang menyerahkan Soal, Kunci, dan Lembar
Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan
Depok ............................................................................................. 126
Lampiran 7. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPS Kelas III SD ............................................................. 127
Lampiran 8. Pedoman Wawancara .................................................................... 128
Lampiran 9. Output Iteman ................................................................................ 129
Lampiran 10. Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan
Efektifitas Pengecoh Butir Soal Ulangan Akhir Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di
Kecamatan Depok .......................................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I akan membahas enam bagian pendahuluan dari penelitian ini.
Enam bagian tersebut yaitu latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi
operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah tempat dimana anak-anak dapat memperluas ilmu
pengetahuannya dan mempelajari hal-hal yang baru di sekitarnya dengan
fasilitas yang telah disediakan agar siswa mengenyam pendidikan yang
berkualitas dan berguna bagi masa depan. Pendidikan Nasional berakar
pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
Undang-Undang. Pendidikan wajib ditempuh setiap orang selama 9 tahun.
Pendidikan merupakan suatu hak yang didapatkan oleh seseorang untuk
menjadi pribadi yang baik di lingkungannya.
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas selalu diawali dengan
merancang rencana pembelajaran. Salah satu aspek yang harus ada dalam
perencanaan tersebut adalah tujuan/kompetensi sebagai target yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diharapkan dari proses belajar mengajar dan cara bagaimana tujuan proses
belajar mengajar tersebut dapat dicapai dengan efektif, maka diperlukan
evaluasi pembelajaran (Majid, 2014 : 31). Menurut Arikunto (2013 : 3)
evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai, dengan langkah
mengukur terlebih dahulu baru menilai. Evaluasi menurut Susilo (2007 :
162) dibedakan menjadi dua, yaitu evaluasi oleh pihak dalam seperti guru
dan pengelola sekolah yang selanjutnya disebut dengan evaluasi diri dan
evaluasi oleh pihak luar seperti badan independen atau badan akreditasi
sekolah. Sasaran evaluasi secara garis besar mencakup program, proses,
dan hasil.
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan
melalui sistem penilaian. Dalam penilaian ini proses dan hasil belajar
siswa di sekolah, aspek-aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat
penilaian, penyusunan soal, pengolahan dan interpretasi data hasil
penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang
memadai, serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh
terhadap kualitas lulusan. Oleh sebab itu, penilaian penting sebagai proses
memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu (Sudjana, 2009 : 3).
Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Seorang siswa yang
pandai, tidak dapat dengan mudah dibedakan dari siswa lain hanya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melihat siswa itu sendiri dan kepandaian itu tidak dapat disaksikan dari
luar (Arikunto, 2013 : 20). Untuk dapat menentukan peserta didik mana
yang lebih pandai dari yang lain, maka dapat diukur dengan soal-soal tes
yang diberikan oleh guru di sekolah yang dapat berupa soal pilihan ganda
ulangan akhir semester.
Sebuah tes dikatakan baik sebagai alat pengukur yaitu valid, reliabel,
objektif, praktis, dan ekonomis (Arikunto, 2013 : 72). Valid jika data yang
dihasilkan oleh instrumen benar dan valid apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila
hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan dan tes tersebut
menghasilkan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes
dikatakan objektifitas apabila dalam melaksanakan tes tidak ada faktor
subjektif yang mempengaruhi dan berpegang pada ketetapan sistem skor.
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas tinggi apabila tes tersebut
mudah dilaksanakan, mudah diperiksa, dan lengkap. Sebuah tes dikatakan
ekonomis bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama
(Arikunto, 2013 : 72-77). Agar mendapat tes yang berkualitas harus
melakukan teknik analisis butir soal yang terdiri dari validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh (Endrayanto &
Harumurti, 2014 : 259).
Pendidikan di Indonesia masih banyak menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik dengan menggunakan ujian-ujian tertulis, misalnya ulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
akhir semester (UAS). Permendiknas nomor 20 tahun 2007 mengatakan
Ulangan Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap
akhir semester. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
menjadi acuan sehingga sesuai dengan penelitian hasil belajar.
Pilihan ganda merupakan salah satu tipe tes objektif yang digunakan
dalam memecahkan masalah (Azwar, 2015 : 19). Pilihan ganda juga
dirancang dengan seksama dengan memperhatikan batasan isi tes serta
ditulis sesuai dengan tujuan ukur menurut tingkat kompetensi yang tinggi
tidaklah dapat dijawab oleh peserta didik yang mempunyai kompetensi
taraf rendah. Oleh karena itu, dipilih tipe tes objektif berupa soal pilihan
ganda yang mempunyai variasi tingkat penguasaan paling luas, mulai dari
yang sederhana sampai yang paling tinggi. Soal pilihan ganda yang
digunakan adalah soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS) yang
mencakup seluruh SD di Kecamatan Depok.
Mengembangkan peserta didik untuk terus mampu berpikir, harus
dijadikan landasan pelaksanaan pengajaran dan pendidikan, termasuk pada
pengajaran IPS (Sumaatmadja, 1984 : 3). Peneliti melihat realita saat ini
bahwa gejala dan masalah sosial yang dialami peserta didik sehari-hari
dapat dijadikan bahan perangsang bagi mereka untuk berpikir.
Peneliti akhirnya tertarik melakukan “Analisis Butir Soal Pilihan
Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata
Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok” untuk mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kualitas butir soal pilihan ganda ulangan akhir semester genap dilihat dari
kesesuaian validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektifitas pengecoh. Peneliti melihat bahwa saat ini UPTD Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta belum ada yang melakukan
analisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka batasan masalah
penelitian ini adalah, sebagai berikut: Penelitian ini dibatasi pada analisis
butir soal yang meliputi validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektifitas pengecoh. Penelitian ini dilakukan di SD
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada mata pelajaran
IPS kelas III SD Tahun Pelajaran 2014/2015.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana tingkat validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok ?
2. Bagaimana tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagaimana tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok ?
4. Bagaimana tingkat daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS
kelas III SD di Kecamatan Depok ?
5. Bagaimana tingkat efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian ini untuk:
1. Mengetahui tingkat validitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok.
2. Mengetahui tingkat reliabilitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok.
3. Mengetahui tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Mengetahui tingkat daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS
kelas III SD di Kecamatan Depok.
5. Mengetahui tingkat efektifitas pengecoh butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
b. Sebagai gambaran dan bahan pengembangan untuk menentukan
langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menganalisis butir
soal.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Dapat membuka wawasan baru mengenai analisis butir soal.
Dapat menjadi pengalaman baru yang dapat peneliti terapkan untuk
membuat soal yang baik dan berkualitas.
b. Bagi Kepala Sekolah
Sekolah mendapatkan sumbangan yang baik dalam perbaikan
proses pembelajaran pada gurunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Sekolah dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di
sekolah.
c. Bagi UPTD
Memberikan bagaimana pentingnya membuat soal yang baik dan
berkualitas yang ditinjau dari validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
d. Bagi Guru
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru-guru
untuk mengetahui pentingnya melakukan analisis butir soal pilihan
ganda khususnya di SD Negeri dan SD Swasta di Kecamatan
Depok.
e. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan siswa alat evaluasi soal yang
berkualitas sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, dan tingkat perkembangan siswa.
F. Definisi Operasional
Sub bab ini memaparkan batasan pengertian yang digunakan dalam
penelitian ini. Dua belas batasan pengertian tersebut adalah:
1. Analisis butir soal adalah suatu proses pengumpulan, peringkasan, dan
penggunaan informasi yang berasal dari jawaban siswa untuk membuat
keputusan tentang setiap penilaian.
2. Evaluasi adalah suatu proses mengukur dan menilai keefektifitasan
dalam pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan
keterampilan dan penguasaan pengetahuan dengan diperolehnya data-
data dengan tepat dan cepat.
4. Pilihan ganda adalah salah satu tipe tes objektif yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar secara langsung.
5. Ulangan akhir semester adalah alat ukur berupa soal-soal objektif dan
subjektif yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di setiap akhir semester.
6. Validitas isi adalah cara untuk mengukur dan menilai sebuah soal-soal
tes dengan materi yang sesuai Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) tanpa menggunakan panel ahli.
7. Reliabilitas adalah indeks yang telah menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan apabila pengukuran
tersebut diulangi dua kali atau lebih.
8. Tingkat kesukaran adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
mudah dan sukarnya suatu soal.
9. Daya pembeda adalah pengukuran terhadap sejauh mana suatu butir
soal mampu membedakan peserta didik yang pandai (kelompok atas)
dengan peserta didik yang bodoh (kelompok bawah).
10. Efektifitas pengecoh adalah alternatif jawaban yang tersedia selain
kunci jawaban didalam setiap butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
11. ITEMAN adalah suatu program komputer yang digunakan untuk
menganalisis data yang meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektifitas pengecoh.
12. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang berada di sekolah dasar
sampai perguruan tinggi yang tergabung dalam pelajaran ilmu-ilmu
sosial seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ilmu politik, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian landasan teori ini dibahas beberapa kajian teori terkait
dengan penelitian. Kajian ini dibagi menjadi empat bagian yaitu: kajian
pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi sejumlah pemikiran dari para ahli yang
mendasari tindakan pemecahan masalah yang akan dilakukan dan
dideskripsikan.
1. Evaluasi
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan pembelajaran. Arikunto, (2013 : 3)
berpendapat bahwa evaluasi merupakan mengukur dan menilai,
dengan langkah mengukur terlebih dahulu baru menilai. Menurut
Susilo, (2007 : 162) juga mengatakan bahwa evaluasi merupakan
bagian dari proses peningkatan mutu kinerja sekolah atau pencapaian
kompetensi siswa secara keseluruhan. Evaluasi menurut Tyler (dalam
Arikunto, 2013 : 3) adalah sebuah proses pengumpulan data untuk
menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan
pendidikan sudah tercapai. Sedangkan Cronbach & Stufflebeam
(dalam Arikunto, 2013 : 3) mengatakan bahwa evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
membuat keputusan. Pendapat lain dari Arifin, (dalam Majid, 2014 :
33) menyebutkan evaluasi adalah suatu proses bukan suatu hasil
(produk), hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas
daripada sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai maupun arti,
sedangkan kegiatan untuk sampai pada pemberian nilai atau arti itu
adalah evaluasi. Evaluasi dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
mengklasifikasikan objek, situasi siswa, kondisi, dan lain-lain sesuai
dengan kriteria kualitas tertentu (Basuki & Hariyanto, 2014 : 222).
Pelaksanaan evaluasi akan memberi informasi apakah situasi atau
kondisi yang dievaluasi tersebut berharga, cocok, baik, valid, legal,
dan lain sebagainya.
Jadi, dari beberapa ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
evaluasi merupakan suatu proses mengukur dan menilai keefektifitasan
dalam pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan peserta didik.
2. Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan informasi yang digunakan
untuk mengambil keputusan terkait kebijakan pendidikan, mutu
program pendidikan, mutu kurikulum, mutu pengajaran, atau sejauh
mana pengetahuan yang telah diperoleh seorang siswa tentang bahan
ajar yang telah diajarkan kepadanya (Basuki & Hariyanto, 2014 : 153).
Pendapat dari Russel (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 289)
mengatakan bahwa penilaian berarti proses penentuan kualitas prestasi
atau hasil belajar siswa berdasarkan penilaian tunggal dan berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
teknik serta instrumen penilaian selama periode tertentu yaitu selama
satu semester baik formal maupun informal.
Jadi, berdasarkan dari pendapat dua ahli tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa penilaian merupakan sebuah cara untuk
mengukur dan menilai keberhasilan suatu proses dalam pembelajaran.
3. Pengukuran
Guilford (dalam Majid, 2014 : 36) mengatakan bahwa pengukuran
merupakan proses penetapan angka terhadap suatu gejala menurut
aturan tertentu. Cangelosi (dalam Majid, 2014 : 36) juga berpendapat
bahwa pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris. Pendapat lain dari (Suprananto, 2012 : 16)
mengatakan bahwa pengukuran merupakan cabang ilmu statistika
terapan yang bertujuan untuk membangun dasar-dasar pengembangan
tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi
secara optimal, valid, dan reliabel.
Jadi, berdasarkan pada pendapat tiga ahli tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa pengukuran merupakan salah satu cara untuk
membandingkan sesuatu dengan dasar ukuran tertentu.
4. Instrumen Penelitian
a. Pengertian Tes
Overton (dalam Basuki & Hariyanto, 2014 : 21) menyatakan
bahwa tes merupakan suatu metode untuk menentukan kecakapan
siswa dalam menyelesaikan sesuatu tugas atau mempertunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
penguasaan keterampilan atau penguasaan pengetahuan sesuatu
bahan ajar. Nurkencana (dalam Basuki & Hariyanto, 2014 : 21)
juga berpendapat bahwa tes adalah suatu cara untuk mengadakan
penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak
atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang
tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau
standar yang telah ditetapkan. Menurut Indrakusuma (dalam
Basuki & Hariyanto, 2014 : 22) tes adalah suatu alat atau prosedur
yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan
cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Arikunto (2013, 216)
juga berpendapat bahwa tes merupakan suatu alat untuk mengukur
sesuatu sehingga memberikan gambaran hasil seperti yang
diharapkan.
Jadi, dari empat pendapat ahli tersebut peneliti merumuskan
bahwa tes adalah alat yang digunakan untuk mengukur penguasaan
keterampilan dan penguasaan pengetahuan dengan diperolehnya
data-data dengan tepat dan cepat.
b. Ciri-ciri Tes
Suatu tes yang baik diketahui memiliki ciri-ciri pokok antara
lain, dapat dipercaya (reliable), sah atau valid, objektif, serta
praktis (Basuki & Hariyanto, 2014 : 22-25).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Reliabilitas Tes. Suatu tes dikatakan reliable jika dapat
dipercaya. Suatu tes dikatakan dapat dipercaya apabila hasil
yang dicapai oleh tes itu konstan atau tetap.
2. Validitas Tes. Valid artinya sah atau cocok, atau benar. Tes
yang valid artinya benar-benar mengukur apa yang harus
diukur. Tes tersebut benar-benar dapat memberikan gambaran
tentang apa yang diinginkan untuk diukur.
3. Objektifitas. Suatu tes dikatakan objektif jika pendapat atau
pertimbangan dari pemeriksa (scorer) tes tidak ikut
berpengaruh dalam proses penentuan angka (grading) atau
proses pemberian skor (scoring). Maksudnya, tidak ada unsur-
unsur subjektif dari pemeriksa di dalam menentukan skor
jawaban tes. Dengan kata lain, jika hasil tes tersebut diperiksa
oleh pemeriksa lain, hasil skornya akan tetap sama.
4. Praktikabilitas. Apabila sebuah tes bersifat praktis dan mudah
pengadministrasiannya maka dikatakan bahwa tes tersebut
memiliki praktikabilitas tinggi. Sebaliknya, tes yang rumit dan
sukar pengadministrasiannya dikatakan sebagai tes yang
praktikabilitasnya rendah. Tes yang baik harus bersifat praktis.
c. Tujuan Tes
Basuki & Hariyanto (2014 : 27) mengatakan bahwa ada tujuh
tujuan dari tes terdiri yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1. Memperoleh umpan balik terhadap hasil pembelajaran. Hasil
pengukuran dari suatu tes dapat digunakan sebagai umpan
balik, baik bagi guru maupun siswa peserta tes, ataupun pihak
sekolah. Bagi guru, hasil tes memberikan indikasi efektivitas
pembelajarannya, sehingga berdasarkan hasil tes guru dapat
memperbaiki proses pembelajaran serta memahami sampai
sejauh mana kemampuan siswa menafsirkan dan menguasai
bahan ajar. Bagi siswa, hasil tes memberi indikasi sejauh mana
tingkat pembelajarannya. Bagi sekolah, hasil tes dari sejumlah
bidang studi memberikan indikasi seberapa efektif
pembelajaran yang berlangsung di sekolah tersebut.
2. Memperbaiki kurikulum dan program pendidikan. Pihak
sekolah tahu tentang seberapa efektif pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah, sehingga sekolah melakukan refleksi
diri yang menyangkut tentang perbaikan kurikulum.
3. Meningkatkan motivasi peserta didik. siswa yang kompeten
dan sadar tugasnya sebagai pelajar, sehingga hasil tes akan
meningkatkan motivasi siswa untuk terus belajar. Jika siswa
belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa
akan mencoba bangkit agar mencapai atau bahkan melebihi
KKM. Bagi siswa yang sudah mencapai KKM juga akan
memberikan motivasi untuk minimal mempertahankannya,
bahkan jika bisa melebihi prestasi yang sudah dicapainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Melaksanakan diagnosis dan remedial. Hasil tes dapat
dipergunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan siswa
dalam bidang studi tertentu, sehingga siswa dapat memperbaiki
penguasaan atau kemampuan siswa. Sementara itu, guru
memperbaiki program pembelajarannya. Misalnya yaitu
memperbaiki metode mengajarnya dengan metode pengajaran
yang variatif, atau menambah wawasan pengetahuannya
tentang aspek bidang pengetahuan tertentu.
5. Melakukan penempatan. Tes penempatan dilakukan di kursus-
kursus. Misalnya yaitu kursus bahasa Inggris. Siswa yang
sudah cakap ditempatkan di kelas yang advanced, yang rata-
rata ditempatkan di kelas intermediate, sedangkan yang kurang
cakap ditempatkan di kelas yang elementary.
6. Melakukan seleksi. Jenis tes ini dilaksanakan jika jumlah kursi
yang tersedia di suatu lembaga hanya terbatas, sementara
peminatnya melebihi kapasitas yang telah ditetapkan. Misalnya
yaitu seleksi masuk ke SMPN, SMAN, atau perguruan tinggi
ternama.
7. Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan. Ilmu-ilmu
tertentu, utamanya yang terkait dengan pendidikan dan
psikologi berkembang, di antaranya dengan cara memanfaatkan
hasil tes. Psikometri adalah cabang dari psikologi yang
memanfaatkan hasil tes. Dalam pendidikan, evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pendidikan berkembang karena hasil-hasil pengukuran, tes, dan
penilaian yang berkesinambungan.
d. Macam-macam Tes
Secara umum, bermacam-macam tes dapat diklasifikasikan
menurut enam macam aspek (Basuki & Hariyanto, 2014 : 29-34)
yaitu:
1. Menurut Sifat Tes
a. Tes Verbal (verbal test), yaitu tes yang menggunakan
bahasa sebagai alat medianya, baik secara lisan maupun
tertulis.
b. Tes Non-Verbal (non-verbal test), yaitu tes yang tidak
menggunakan bahasa, atau jika menggunakan bahasa amat
terbatas dan tidak berperan penting.
c. Tes Kinerja (performance test), yaitu tes yang terdiri dari
tugas-tugas untuk melakukan sesuatu.
d. Tes Kertas dan Pena (paper and pencil test), yaitu tes yang
menggunakan kertas dan pensil atau pulpen sebagai alat
media.
e. Tes Individu (individual test), yaitu tes yang pada
pelaksanaannya seorang penguji dalam waktu yang sama
hanya menguji seorang testee saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
f. Tes Kelompok (group test), tes yang pada pelaksanaannya
dalam waktu yang sama seorang penguji menguji kelompok
testee.
2. Menurut Tujuan Penggunaannya
a. Tes Bakat (aptitude test), yaitu suatu jenis tes baku yang
bertujuan untuk mengukur kecakapan seseorang dalam
mengembangkan keterampilan atau memperoleh
pengetahuan.
b. Tes Prestasi (achievement test), yaitu suatu jenis tes baku
yang dirancang untuk mengukur tingkat pengetahuan
seseorang dalam bidang studi tertentu.
c. Tes Diagnostik (diagnostic test), yaitu tes yang diujikan
secara individual dan dirancang untuk mengidentifikasi
kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran.
d. Tes Penempatan (placement test), yaitu tes yang bertujuan
untuk menempatkan siswa peserta tes sesuai dengan
kelompok hasil tes.
3. Menurut Pembuatannya
a. Tes Baku (standardized test), yaitu tes yang pembuatannya
telah melalui proses standarisasi, baik mengenai reliabilitas
maupun validitasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Tes Buatan Guru (teacher-made test), yaitu tes yang dibuat
guru seperti ulangan-ulangan, baik formatif maupun
sumatif.
4. Menurut Pelaksanaannya
a. Pra-tes (pre-test), yaitu suatu tes pendahuluan yang
dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan dasar siswa
serta kesiapan siswa menghadapi suatu pengalaman belajar.
b. Pos tes (post-test), yaitu suatu tes yang diberikan kepada
siswa setelah selesainya suatu program pembelajaran.
5. Menurut Keruntutan Pelaksanaannya
a. Tes Formatif yaitu kegiatan tes yang dilakukan secara
periodik/runtut untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan suatu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
b. Tes atau Ulangan Sumatif yaitu suatu proses yang
merupakan bagian dari evaluasi final untuk mengetahui
apakah tujuan pembelajaran seperti yang digariskan dalam
kurikulum terpenuhi.
6. Menurut Acuannya
a. Tes Acuan Norma (norm referenced test), yaitu suatu tes
yang menggunakan acuan perbandingan hasil kerja siswa
dengan hasil kerja para siswa peserta tes yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
b. Tes Acuan Kriteria (criterion referenced test), yaitu suatu
tes yang menggunakan acuan perbandingan hasil kerja
siswa dengan kriteria yang ditetapkan atau disepakati
sebelumnya.
5. Ulangan Akhir Semester (UAS)
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 menyebutkan Ulangan Akhir
Semester (UAS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di setiap akhir
semester. Cakupan ulangan merepresentasikan semua standar
kompetensi dan kompetensi dasar pada semester tersebut, sehingga
sesuai dengan persyaratan instrumen penelitian hasil belajar.
Jadi, dari pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
ulangan akhir semester merupakan alat ukur berupa soal-soal objektif
dan subjektif yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di setiap akhir semester.
6. Tes Pilihan Ganda
1. Pilihan Ganda. Pendapat dari Kunandar (2014 : 183) mengatakan
bahwa soal tes tertulis bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur hasil belajar peserta didik yang bersifat kognitif
(ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi).
Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya
harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Azwar (2015 : 19
& 75) mengemukakan pendapat bahwa pilihan ganda merupakan
salah satu tipe tes objektif yang digunakan dalam memecahkan
masalah. Pilihan ganda juga dirancang dengan seksama dengan
memperhatikan batasan isi tes serta ditulis sesuai dengan tujuan
ukur menurut tingkat kompetensi yang tinggi tidaklah dapat
dijawab oleh peserta didik yang mempunyai kompetensi taraf
rendah.
Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa tes pilihan ganda merupakan soal objektif yang memiliki
kurang lebih lima (5) alternatif jawaban untuk mengetahui tingkat
prestasi pada peserta didik.
2. Kelebihan Tes Pilihan Ganda
Azwar (2015 : 75) mengatakan bahwa terdapat enam kelebihan
tes pilihan ganda yaitu:
a. Komprehensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat
memuat lebih banyak item.
b. Pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat.
c. Penggunaan lembar jawaban tes efesien dan hemat bahan.
d. Kualitas aitem dapat dianalisis secara empirik.
e. Objektifitasnya tinggi.
f. Umumnya memiliki reliabilitas yang memuaskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3. Kelemahan Tes Pilihan Ganda
Azwar (2015 : 75) mengatakan bahwa ada tiga kelemahan
dalam tes pilihan ganda yaitu:
a. Pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga.
b. Tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi
tinggi.
c. Ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan.
7. Analisis Butir Soal
a. Pengertian Analisis Butir Soal
Endrayanto & Harumurti (2014 : 259) mengemukakan
pendapat bahwa analisis butir soal (item analysis) merupakan
informasi yang amat berguna untuk perbaikan butir soal yang
terhimpun dalam tes. Basuki & Hariyanto (2014: 129) juga
berpendapat bahwa analisis butir soal (item analysis) adalah cara
yang berharga serta relatif mudah pengerjaannya.
Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa analisis butir soal merupakan suatu proses pengumpulan,
peringkasan, dan penggunaan informasi yang berasal dari jawaban
siswa untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian.
b. Teknik Analisis Butir Soal
Kubiszyn & Borich (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 :
259) membagi teknik analisis butir soal dibagi menjadi dua yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Analisis Kualitatif (qualitative items analysis). Analisis butir
soal secara kualitatif disebut juga validitas logis (logical
validity). Analisis ini dilakukan dengan cara menelaah seluruh
butir soal dalam tes sehingga tes memiliki validitas isi (content
validity) baik sebelum tes maupun setelah tes digunakan.
Telaah butir soal menggunakan teknik kualitatif meliputi
kualitas materi, konstruksi butir soal, dan bahasa. Dari kualitas
materi, telaah dilakukan dengan menganalisis apakah setiap
butir soal dalam tes sesuai dengan bahan/materi pembelajaran
atau kompetensi yang memang diujikan. Analisis konstruksi
berkaitan teknik penulisan butir soal sesuai jenis soal yang
disajikan. Setiap jenis soal memiliki teknik penulisan yang
berbeda-beda, misalnya yaitu butir soal menjodohkan ditulis
ringkas, di mana pokok soal ditempatkan di kiri, sedangkan
pilihan jawaban ditempatkan pada bagian kanan dimana
penyajiannya harus homogen. Dari segi bahasa, telaah
dilakukan untuk melihat apakah penulisan butir soal sudah
sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
2. Analisis Kuantitatif (quantitative items analysis). Analisis butir
soal secara kuantitatif merupakan telaah butir soal berdasarkan
data empiris dari setiap butir soal yang telah diujikan. Analisis
butir soal menggunakan metode kuantitatif meliputi: tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kesukaran, tingkat daya beda, dan efektivitas pengecoh
(distractor). Tingkat kesukaran butir soal dilakukan untuk
menelaah apakah suatu butir soal berhasil dijawab dengan
benar oleh mayoritas peserta didik atau berhasil dijawab oleh
beberapa peserta didik saja. Analisis daya beda merupakan
analisis jawaban benar dari siswa yang termasuk kelompok atas
(prestasi belajar tinggi) dengan siswa yang termasuk kelompok
bawah (prestasi belajar rendah).
8. Validitas
a. Pengertian Validitas
Ebel dan Fesbie (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 281)
validitas merupakan kesahihan yang menunjukkan pada konsistensi
atau keakuratan dari suatu tes. Endrayanto & Harumurti (2014:
282) juga berpendapat bahwa validitas merupakan interpretasi hasil
tes, bukan tes itu sendiri atau instrumennya, dan kesimpulan
berdasarkan bukti yang ada, bukan yang diukur. Pendapat dari
Majid (2014 : 43) mengatakan bahwa validitas berarti menilai apa
yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai
untuk mengukur kompetensi.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa validitas merupakan cara untuk mengukur sejauhmana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Validitas
Menurut Gronlund (dalam Arifin, 2009 : 247) mengemukakan
ada tiga faktor yang memengaruhi validitas hasil tes yaitu:
1. Faktor Instrumen Evaluasi. Mengembangkan instrumen
evaluasi memang tidaklah mudah, apalagi jika seorang
evaluator tidak atau kurang memahami prosedur dan teknik
evaluasi itu sendiri. Jika instrumen evaluasi kurang baik, maka
dapat berakibat hasil evaluasi menjadi kurang baik. Untuk itu,
dalam mengembangkan instrumen evaluasi, seorang evaluator
harus memperhatikan hal-hal yang mempengaruhi validitas
instrumen dan berkaitan dengan prosedur penyusunan
instrumen, seperti silabus, kisi-kisi soal, petunjuk mengerjakan
soal dan pengisian lembar jawaban, kunci jawaban,
penggunaan kalimat efektif, bentuk alternatif jawaban, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan sebagainya.
2. Faktor Administrasi Evaluasi dan Penskoran. Dalam
administrasi evaluasi dan penskoran, banyak sekali terjadi
penyimpangan atau kekeliruan, seperti alokasi waktu untuk
pengerjaan soal yang tidak proposional, memberikan bantuan
kepada peserta didik dengan berbagai cara, peserta didik saling
menyontek ketika ujian, kesalahan penskoran, termasuk kondisi
fisik dan psikis peserta didik yang kurang menguntungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Faktor dari Jawaban Peserta Didik. Dalam praktiknya, faktor
jawaban peserta didik justru lebih banyak berpengaruh daripada
dua faktor sebelumnya. Faktor ini meliputi kecenderungan
peserta didik untuk menjawab secara cepat, tetapi tidak tepat,
keinginan melakukan coba-coba, dan penggunaan gaya bahasa
tertentu dalam menjawab soal bentuk uraian.
c. Jenis-jenis Validitas
Arifin (2009 : 249) juga mengatakan bahwa jenis-jenis validitas
dibagi menjadi lima yaitu:
1. Validitas Permukaan. Validitas ini menggunakan kriteria yang
sangat sederhana, karena hanya melihat dari sisi muka atau
tampang dari instrumen itu sendiri. Artinya, jika suatu tes
secara sepintas telah dianggap baik untuk mengungkap
fenomena yang akan diukur, maka tes tersebut sudah dapat
dikatakan memenuhi syarat validitas permukaan, sehingga
tidak perlu lagi adanya judgment yang mendalam.
2. Validitas Isi. Validitas isi ini sering digunakan dalam penilaian
hasil belajar. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh
mana peserta didik menguasai materi pelajaran telah
disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang
timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami
proses pembelajaran tertentu. Jika dilihat dari segi
kegunaannya dalam penilaian hasil belajar, validitas isi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sering disebut juga validitas kurikuler dan validitas perumusan.
Validitas kurikuler berkenaan dengan pertanyaan apakah materi
tes relevan dengan kurikulum yang sudah ditentukan. Validitas
perumusan berkenaan dengan pertanyaan apakah aspek-aspek
dalam soal-soal itu betul-betul tercakup dalam perumusan
tentang apa yang hendak diukur.
3. Validitas Empiris. Validitas ini biasanya menggunakan teknik
statistik, yaitu analisis korelasi. Hal ini disebabkan validitas
empiris mencari hubungan antara skor tes dengan suatu kriteria
tertentu yang merupakan suatu tolak ukur di luar tes yang
bersangkutan. Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa
yang akan diukur.
4. Validitas Konstruk. Konstruk adalah konsep yang dapat
diobservasi (observable) dan dapat diukur (measurable).
Validitas konstruk sering juga disebut validitas logis (logical
validity). Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan
hingga mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan
mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku
peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Validitas
konstruk banyak dikenal dan digunakan dalam tes-tes
psikologis untuk mengukur gejala perilaku yang abstrak,
seperti kesetiakawanan, kematangan emosi, sikap, motivasi,
minat, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Validitas Faktor. Dalam penilaian hasil belajar sering
digunakan skala pengukuran tentang suatu variabel yang terdiri
atas beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diperoleh
berdasarkan dimensi/indikator dari variabel yang diukur sesuai
dengan apa yang terungkap dalam konstruksi teoritisnya.
Meskipun variabel terdiri atas beberapa faktor, tetapi prinsip
homogenitas untuk keseluruhan faktor harus tetap
dipertahankan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara
satu faktor dengan faktor yang lain. Dengan demikian, kriteria
yang digunakan dalam validitas faktor ini dapat diketahui
dengan menghitung homogenitas skor setiap faktor dengan
total skor, dan antara skor dari faktor yang satu dengan skor
dari faktor lain.
Hamzah (2012 : 152) mengatakan jenis-jenis validitas
terdiri dari empat yaitu:
1. Validitas Isi (content validity). Validitas isi berhubungan
dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya
diukur. Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes
sudah mencakup sampel yang representatif dari domain
perilaku yang diukur.
2. Validitas Konstruk (construct validity). Validitas konstruk
menunjuk pada sejauh mana suatu instumen mampu mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang akan
diukur.
3. Validitas Ramalan atau Prediksi (predictive validity).validitas
ramalan atau prediksi menunjuk pada sejauh mana tes dapat
menentukan atau meramalkan kriteria tertentu yang diinginkan.
4. Validitas Kesamaan (concurrent validity). Validitas kesamaan
menunjuk kepada sejauh mana tes memiliki kesamaan dengan
tes yang sudah ada atau yang sudah dibakukan. Kesamaan yang
dimaksud meliputi kemampuan yang diukur, objek yang
diukur, dan waktu yang diperlukan.
Jadi, dari jenis-jenis validitas tersebut peneliti lebih menggunakan
jenis validitas isi. validitas isi bertujuan untuk mengetahui bagaimana
kemampuan tes merepresentasikan domain yang hendak diukur dengan
baik. Validitas isi menggunakan prosedur dengan membandingkan tes
dengan kisi-kisi tes berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
mata pelajaran IPS kelas III SD.
9. Reliabilitas
a. Pengertian Reliabilitas
Crocker & Algina (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 271)
mengatakan reliabilitas adalah tingkat konsistensi (keajegan) skor
yang dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada
individu atau sekelompok individu yang sama. Reliabilitas merujuk
pada ketepatan/keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diinginkan yang berarti kapanpun alat tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama (Hamzah, 2012 : 153). Jihad &
Haris (2012 : 180) juga mengatakan bahwa reliabilitas merupakan
ukuran yang menyatakan tingkat keajegan atau konsistenan suatu
soal tes.
Jadi dari pendapat peneliti tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa reliabilitas merupakan indeks yang telah menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan
apabila pengukuran tersebut diulangi dua kali atau lebih.
b. Jenis-jenis Reliabilitas
Menurut Pearson (dalam Arifin, 2012 : 259) ada tiga jenis
reliabilitas yaitu:
1. Koefisien Stabilitas (coefficient of stability). Jenis reliabilitas
yang menggunakan teknik test and retest, yaitu memberikan tes
kepada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda. Cara
memperoleh koefisien stabilitas adalah dengan mengorelasikan
hasil tes pertama dengan hasil tes kedua dari kelompok yang
sama, tes yang sama, pada waktu yang berbeda.
2. Koefisien Ekuivalen (coefficient of equivalence). Proses
mengorelasikan dua buah tes yang pararel pada kelompok dan
waktu yang sama. Metode yang digunakan untuk memperoleh
koefisien ekuivalen adalah metode dengan menggunakan dua
buah bentuk tes yang pararel (equivalen) atau equivalence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
forms method atau disebut juga parallel or alternate-forms
method. Syarat yang harus dipenuhi kedua tes adalah kriteria
yang dipakai pada kedua tes sama, masing-masing tes
dikontruksikan tersendiri, jumlah item, isi, dan corak sama,
tingkat kesukaran sama, petunjuk waktu yang disediakan untuk
mengerjekan tes, dan contoh-contoh juga sama.
3. Koefisien Konsistensi Internal (coefficient of internal
consistency). Reliabilitas yang didapat dengan jalan
mengorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi
diambil dari butir-butir yang bernomor genap untuk tes yang
pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes yang kedua.
Teknik ini sering juga disebut split-half method. Split berarti
membelah dan half berarti setengah atau separuh. Jadi, split-
half adalah tes yang dibagi menjadi dua bagian yang sama,
kemudian mengorelasikan butir soal yang bernomor ganjil
dalam belahan pertama (x) dan yang bernomor genap dalam
belahan kedua (y).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas
Gronlund (dalam Arifin, 2009 : 258) mengemukakan ada
empat faktor yang dapat mempengaruhi reliabilitas yaitu:
1. Panjang Tes (length of test). Panjang tes berarti banyaknya soal
tes. Ada kecenderungan, semakin panjang suatu tes akan lebih
tinggi tingkat reliabilitas suatu tes, karena semakin banyak soal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
maka akan semakin banyak sampel yang diukur dan proporsi
jawaban yang benar semakin banyak, sehingga faktor tebakan
(guessing) akan semakin rendah.
2. Sebaran Skor (spread of scores). Besarnya sebaran skor akan
membuat tingkat reliabilitas menjadi lebih tinggi, karena
koefisien reliabilitas yang lebih besar diperoleh ketika peserta
didik tetap pada posisi yang relatif sama dalam satu kelompok
pengujian ke pengujian berikutnya.
3. Tingkat Kesukaran (difficulty indeks). Dalam penilaian yang
menggunakan pendekatan penilaian acuan norma, baik untuk
soal yang mudah maupun sukar, cenderung menghasilkan
tingkat reliabilitas yang rendah. Hal ini disebabkan antara hasil
tes yang mudah dengan hasil tes yang sukar keduanya dalam
satu sebaran skor yang terbatas. Tingkat kesukaran soal yang
ideal untuk meningkatkan koefisien reliabilitas adalah soal
yang menghasilkan sebaran skor berbentuk genta atau kurva
normal.
4. Objektifitas (obyektivity). Objektivitas di sini menunjukkan
skor tes kemampuan yang sama antara peserta didik yang satu
dengan peserta didik lainnya. Peserta didik memperoleh hasil
yang sama dalam mengerjakan suatu tes. Jika peserta didik
memiliki tingkat kemampuan yang sama, maka akan
memperoleh hasil tes yang sama pada saat mengerjakan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
yang sama. Objektifitas prosedur tes yang tinggi akan
memperoleh reliabilitas hasil tes yang tidak dipengaruhi oleh
prosedur penskoran.
10. Tingkat Kesukaran
Arikunto (2013 : 222) mengatakan bahwa tingkat kesukaran pada
soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Miller (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 261) juga
berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan
persentase siswa yang menjawab benar butir soal yang disajikan.
Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
tingkat kesukaran merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengetahui mudah dan sukarnya suatu soal.
Rumus : Menghitung Tingkat Kesukaran (Arikunto 2013 : 223)
Keterangan:
P = Tingkat Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria interpretasi tingkat kesukaran digunakan pendapat
Arikunto (2013 : 225) dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 2.1 Kriteria Tingkat Kesukaran
(Arikunto, 2013 : 225)
Tingkat Kesukaran (p) Kategori
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa kriteria tingkat kesukaran
menurut (Arikunto, 2013 : 225) terdiri dari 3 kategori yaitu rentang
0,00 – 0,30 dikatakan sukar, rentang 0,31 – 0,70 dikatakan sedang, dan
rentang 0,71 – 1,00 dikatakan mudah.
11. Daya Pembeda
Tingkat daya pembeda menurut Endrayanto & Harumurti (2014 :
264) yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang
memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group)
dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah
(lower group). Arikunto (2013 : 226) juga mengatakan bahwa daya
pembeda adalah sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang
pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah).
Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
daya pembeda merupakan pengukuran terhadap sejauh mana suatu
butir soal mampu membedakan peserta didik yang pandai (kelompok
atas) dengan peserta didik yang bodoh (kelompok bawah).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Rumus: Menghitung Daya Pembeda (Arikunto, 2013 : 228)
Keterangan
J = Jumlah Peserta Tes
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah
= Banyak kelompok atas yang menjawab soal benar
= Banyak kelompok bawah yang menjawab soal benar
= Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
= Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Interpretasi nilai Daya Pembeda mengacu pada pendapat
Ruseffendi (dalam Jihad & Haris, 2012 : 181) dapat dilihat pada tabel
2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Kriteria Tingkat Daya Pembeda
Daya Pembeda (dp) Kategori
0,40 – atau lebih
0,30 – 0,39
0,20 – 0,29
0,19 – ke bawah
Sangat Baik, Diterima
Cukup Baik, Mungkin Perlu Perbaikan
Minimum, Perlu Perbaikan
Jelek, Dibuang / Dirombak
Dari tabel 2.2 dapat dilihat bahwa terdapat empat (4) kriteria
menurut pendapat Ruseffendi (dalam Jihad & Haris, 2012 : 181) yaitu
rentang 0,40 – atau lebih dikatakan sangat baik (diterima), rentang 0,30
– 0,39 dikatakan cukup baik (mungkin perlu perbaikan), 0,20 – 0,29
dikatakan minimum (perlu perbaikan), dan 0,19 – ke bawah dikatakan
jelek (dibuang/dirombak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
12. Efektifitas Pengecoh
Pendapat lain dari Arifin (2009: 279) juga mengatakan bahwa
distraktor adalah pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan
dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah.
Sebaliknya, butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih
secara tidak merata. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik
jika paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes (Arikunto, 2013 : 234).
Jadi, dari dua pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
efektifitas pengecoh adalah alternatif jawaban yang tersedia selain
kunci jawaban didalam setiap butir soal.
13. Mata Pelajaran IPS
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Sapriya (2009 : 31) mengatakan bahwa ilmu pengetahuan
sosial yang disingkat IPS merupakan nama mata pelajaran di
tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang
identik dengan istilah “Social Studies” dalam kurikulum
persekolahan di Negara lain. Mata pelajaran IPS merupakan sebuah
mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan
Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2009 :
7). Pendapat dari Mulyono (1980 : 2) ilmu pengetahuan sosial atau
IPS merupakan perwujudan dari satu pendekatan inter disiplin dari
pelajaran ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi budaya,
psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sebagainya. Nasution (dalam Mulyono, 1980 : 2-3) juga
mengatakan bahwa IPS ialah suatu program pendidikan yang
merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik maupum
dalam lingkungan sosialnya dan bahannya diambil dari berbagai
ilmu-ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi,
sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.
Jadi, dari ketiga pendapat para ahli peneliti menyimpulkan
bahwa ilmu pengetahuan sosial atau IPS merupakan mata pelajaran
yang berada di sekolah dasar sampai perguruan tinggi yang
tergabung dalam pelajaran ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi,
antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi,
ilmu politik, dan sebagainya.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Susanto (2014 : 31-32) mengatakan tujuan IPS terdiri dari lima
yaitu:
1. Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya.
2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun
alternatif pemecahan masalah nasional yang terjadi dalam
kehidupan di masyarakat.
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat
dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
4. Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari
kehidupan tersebut.
5. Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS
sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
c. Jenis-jenis Pendekatan IPS
Hamalik (1992) mengatakan ada lima jenis pendekatan dalam
IPS yaitu:
1. Pendekatan Monolitik. Yang meninjau IPS sebagai suatu
disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Tidak memerlukan bantuan
dan dukungan dari ilmu-ilmu lainnya.
2. Pendekatan Mata Pelajaran. IPS diajarkan secara terpisah-
pisah, Sejarah, Ilmu Bumi, Ekonomi, dan lain-lain, masing-
masing diajarkan terpisah, tidak ada hubungan satu sama lain.
3. Pendekatan Ekologi. IPS berorientasi pada lingkungan.
Pengajaran IPS harus diorientasikan, diarahkan dan didasarkan
pada lingkungan. Lingkungan itu sendiri bermacam-macam
bentuknya seperti: biologis, kultur,ekologis, dan geo ekologis.
4. Pendekatan Interdisipliner. Berbagai disiplin ilmu yang
memiliki ciri-ciri yang sama diintegrasikan menjadi satu
bidang studi. Jenis pedekatan ini yang dewasa ini diterapkan
dalam pengajaran IPS sesuai dengan kurikulum SD 1975. Itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sebabnya kita tidak mengenal lagi mata pelajaran sejarah,
ekonomi, ilmu bumi dan sebagainya, sebagai mata pelajaran
yang terpisah-pisah, melainkan diajarkan dalam bentuk unit
IPS.
5. Pendekatan Sistem. Suatu sistem merupakan
kesatuan/keseluruhan dimana didalamnya terdapat berbagai sub
sistem yang disebut komponen. Komponen-komponen tersebut
saling bertautan dan saling mempengaruhi satu sama lain
secara integral.
d. Nilai-nilai Fungsional IPS
Ilmu pengetahuan sosial mempunyai nilai-nilai fungsional yang
dapat digolongkan kedalam lima golongan (Hamalik, 1992) yaitu:
1. Pengalaman Sosial. Fungsi utama dari pengajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial adalah untuk memperkenalkan pengalaman
sosial kepada para siswa. Sebelum masuk sekolah anak-anak
telah mempunyai bermacam-macam pengalaman yang mereka
peroleh dari rumah/keluarga. Di sekolah mereka mempunyai
kesempatan yang baik untuk membentuk kelompok-kelompok
dan hubungan satu sama lain dengan teman-temannya. Mereka
diajarkan tentang keluarga, mesjid/lembaga keagamaan, Negara
dan lain-lain. Berhasil atau tidak siswa belajar dalam lapangan
Ilmu Pengetahuan Sosial ini tergantung pada kesanggupan anak
dan keakhlian guru dalam memberikan bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Pengalaman Sosial tentang cara belajar, tekniknya dan
prosedurnya. Tentu saja erat hubungannya dengan membaca,
menulis, menemukan bahan-bahan dan pelajaran. Dengan ini
kelak mereka akan dapat membentuk masyarakat yang baik,
sehingga mereka akan sanggup mengatasi ketegangan-
ketegangan yang terjadi didalam kelompok dan dalam
masyarakat.
3. Pengetahuan Sosial. Untuk menuju kearah kematangan
bermasyarakat memerlukan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
dapat diperolehnya dari bacaan-bacaan, mendengarkan
ceramah ataupun berdiskusi dengan teman-temannya di
sekolah. Dalam kegiatan itulah mereka berkesempatan
memperoleh banyak informasi (keterangan) dan penafsiran-
penafsiran yang tepat dan benar tentang kehidupan sosial.
4. Ukuran Sosial. Ukuran sosial bagi suatu masyarakat adalah
apabila para warga masyarakat itu mengetahui norma-norma,
mematuhi peraturan-peraturan, mengetahui apa yang baik dan
apa yang buruk serta dapat bekerja dengan jujur. Anggota
masyarakat demikian akan dapat dijadikan contoh yang baik
dan dapat pula dijadikan sebagai cermin perbandingan.
5. Masalah-masalah sosial. Suatu fungsi yang bernilai tinggi
dalam kehidupan sosial ialah bahwa masyarakat itu mampu
memecahkan bermacam-macam masalah. Para siswa harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
diajarkan tentang kemajuan-kemajuan sosial melalui kritik-
kritik dan penjelasan-penjelasan guru maupun dari pihak siswa
sendiri.
14. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) juga memuat
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). (Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006) mengatakan bahwa pada KTSP mata pelajaran
IPS kelas III, terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) semester Genap yang terdiri dari satu (1) Standar
Kompetensi dan lima (5) Kompetensi Dasar.
Tabel 2.3 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami jenis pekerjaan dan
penggunaan uang
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2 Memahami pentingnya semangat kerja
2.3 Memahami kegiatan jual beli di
lingkungan rumah dan sekolah
2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai
dengan kebutuhan
Jadi, dari tabel 2.3 tersebut peneliti menggunakan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di semester Genap
karena soal-soal yang digunakan pada Ulangan Akhir Semester Genap
memuat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) di
semester Genap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
15. ITEMAN (Item and Test Analysis)
ITEMAN (Item and Test Analysis) adalah perangkat lunak atau
software yang dibuat melalui bahasa program komputer yang
diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes (Suprananto
& Kusaeri, 2012 : 178-179). Peneliti menggunakan bantuan Software
Item and Test Analysis for windows untuk menghitung reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh pada butir
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Jadi, dari beberapa pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan
bahwa ITEMAN adalah suatu program komputer yang digunakan
untuk menganalisis data yang meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan membahas tentang empat ulasan hasil
penelitian sebelumnya yang dianggap berkontribusi pada pengembangan
ide dalam penelitian ini.
Pertama penelitian dari Yolanda (2014) melakukan penelitian
mengenai Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester
II Kelas I Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2013/2014.
Berdasarkan hipotesis pada bab II, maka hipotesis dalam penelitian ini
ditolak karena soal pilihan ganda pilihan ganda Ulangan Tengah Semester
II mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas I di SD x di Klaten cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
belum berkualitas. Hal ini dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut: ada
5 faktor yang mempengaruhi validitas tiap butir soal dilihat dari alat tes
yaitu perintah mengerjakan tidak jelas, ada 4 butir bermasalah dengan
struktur kalimat, pada soal yang diteliti tidak ada soal dengan kriteria soal
sulit, satu soal dengan kriteria soal sedang, dan Sembilan belas soal
dengan kriteria soal mudah, ada 3 butir soal dengan hubungan antar pokok
soal dengan alternatif jawaban yang sambung tidak logis, dan ada 1 butir
soal pada pokok soal yang memiliki bahasa ambigu. Pada soal pilihan
ganda yang diteliti tidak memenuhi syarat tes tertulis pilihan ganda seperti
jumlah butir soal yang diteliti adalah 20 butir soal. Perhitungan kadar
validitas dengan melihat skor korelasi poin biserial menunjukkan pada 1
soal yang valid. Skor berkorelasi poin biserial soal yang valid tersebut
adalah 0,50.
Kedua penelitian dari Theresia (2014) melakukan penelitian mengenai
Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata
Pelajaran Matematika Kelas I Tahun Ajaran 2013/2014. Hipotesis
penelitian ditolak karena kualitas soal belum baik. Alasannya yaitu Soal
Ulangan Tengah Semester mata pelajaran matematika untuk kelas 1
ditinjau dari validitas isi terdapat 1 soal yang tidak mengukur sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Soal tersebut
mungkin merupakan soal tambahan pengetahuan yang dibuat untuk
menambah pengetahuan siswa. Yang kedua, tingkat kesukaran pada setiap
soal banyak menunjukkan angka mendekati 1,00 yang artinya tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kesukaran soal tersebut mengidikasikan soal yang mudah. Selanjutnya,
daya pembeda dari semua soal menunjukkan bahwa kebanyakan soal tidak
bisa membedakan antara siswa yang pintar dengan siswa yang tidak pintar.
Kadar validitas soal dilihat dari poin biserial, dan poin biserial dari setiap
kelas menunjukkan angka di bawah 0,5. hal ini mengindikasikan bahwa
soal banyak yang tidak valid.
Ketiga penelitian dari Veronica (2007) melakukan penelitian mengenai
Validitas dan Reliabilitas Butir Soal “Ujian Sekolah Bahasa Indonesia”
Tahun Ajaran 2005/2006 Buatan Fr. Suwaryanto, Guru Bunda Hati Kudus
(BHK), Jakarta Barat untuk SD Kelas VI BHK. Kesimpulan dari hasil
analisis perhitungan indeks daya beda yang diolah dengan perhitungan
statistik, ditemukan indeks daya beda untuk kelompok pilihan ganda
berkisar antara 0,20 – 1,00 untuk kelompok soal isian singkat berkisar
sekitar kurang dari 0,19 dan untuk kelompok soal esai berkisar kurang dari
0,19. hal ini menunjukkan bahwa kualifikasi dari soal yang disusun tidak
baik. Secara keseluruhan ditinjau dari indeks daya beda, butir soal untuk
kelompok pilihan ganda sudah cukup dapat membedakan siswa yang
pandai dan siswa yang kurang pandai. Butir soal yang kiranya perlu
diperbaiki terdapat pada kelompok esai dan isian singkat karena kelompok
soal tersebut termasuk dalam kategori tidak baik, yaitu berkisar kurang
dari 0,19.
Keempat penelitian dari Sulis (2007) melakukan penelitian mengenai
Analisis Tes Hasil Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran Fisika untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
mengetahui Kualitas Soal dan Tingkat Penguasaan Siswa terhadap materi
yang diujikan Studi Kasus Tes Akhir Semester II kelas IX IPA SMU
Negeri 1 Karangkobar. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
diperoleh kesimpulan yaitu: tes hasil belajar fisika akhir semester II kelas
IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar memiliki tingkat kesukaran yang
tinggi, memiliki tingkat daya pembeda yang rendah, memiliki tingkat
validitas yang rendah, dan cukup reliabel. Berdasarkan hasil analisis soal,
soal-soal penyusun tes sebagian besar masih mengukur kemampuan
kognitif siswa dalam tingkat rendah yaitu ingatan, pemahaman, dan
penerapan. Namun sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal, hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnya skor yang
diperoleh siswa dan tingginya Indeks kesukaran masing-masing soal.
Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa dari empat hasil penelitian tersebut
sudah relevan sesuai dengan yang akan diteliti oleh peneliti. Hubungan
dari empat hasil penelitian tersebut dengan penelitian yang peneliti
lakukan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 2.1 Literature Map Hasil Penelitian Yang Relevan
Dari gambar 2.1 tersebut terdapat empat jenis penelitian yang sudah
pernah dilakukan oleh Yolanda (2014), Theresia (2014), Veronica (2007),
dan Sulis (2007) sebelumnya. Peneliti akhirnya memilih untuk
menganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta karena dari keempat penelitian
yang sudah ada sebelumnya belum pernah ada yang melakukan analisis
butir soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektifitas pengecoh.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan rangkuman dari ide-ide dalam penelitian
ini. Analisis butir soal adalah salah satu kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka meningkatkan mutu tiap butir soal. Tes Ulangan Akhir
Yolanda (2014)
“Analisis Kualitas
Soal Pilihan Ganda
Ulangan Tengah
Semester II Kelas I
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran
2013/2014”
Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Di Kecamatan Depok
Theresia (2014)
“Analisis Kualitas
Soal Pilihan
Ganda Ulangan
Tengah Semester
II Mata Pelajaran
Matematika Kelas
I Tahun Ajaran
2013/2014”
Veronica (2007)
“Validitas dan
Reliabilitas Butir
Soal Ujian Sekolah
Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran
2005/2006 Buatan
Fr. Suwaryanto,
Guru Bunda Hati
Kudus (BHK),
Jakarta Barat untuk
SD Kelas VI BHK
Sulis (2007)
“Analisis Tes Hasil
Belajar Akhir
Semester Mata
Pelajaran Fisika untuk
mengetahui Kualitas
Soal dan Tingkat
Penguasaan Siswa
terhadap materi yang
diujikan Studi Kasus
Tes Akhir Semester II
kelas IX IPA SMU
Negeri 1
Karangkobar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Semester Genap dapat dijadikan tolak ukur peserta didik. Dari penelitian
ini akan diperoleh butir soal yang sesuai dengan kaidah penulisan soal atau
soal yang tidak sesuai ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Butir soal yang
memenuhi syarat kaidah yang ditentukan dapat dipakai untuk mengukur
kemampuan peserta didik. Peneliti mengharapkan analisis sesuai dengan
khaidah ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan efektifitas pengecoh supaya butir soal yang digunakan
dapat dipresentasikan kemampuan peserta didik. Anak yang pintar belum
tentu dikatakan pintar apabila kualitas butir soal yang dibuat oleh pendidik
belum memenuhi kaidah ditinjau berdasarkan validitas isi, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan
Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki
tingkat validitas isi yang dapat dikatakan bahwa butir soal tersebut
sudah sesuai dengan SK dan KD.
2. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan
Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu tingkat
reliabilitas tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan
Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki
tingkat kesulitan.
4. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan
Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki
daya pembeda.
5. Butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD Di Kecamatan
Depok telah memenuhi kriteria butir soal yang baik, yaitu memiliki
efektivitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III pada penelitian ini membahas tentang jenis penelitian, waktu dan
tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitan ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif non-
experimental. (Sugiyono, 2012 : 7-8) berpendapat penelitian kuantitatif
dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah
ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
Sugiyono (2012 : 7-8) juga mengatakan metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme berguna untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data berupa
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan suatu objek atau
kegiatan yang menjadi perhatian peneliti. Peneliti ini lebih terstruktur
dibandingkan penelitian eksplorasi karena diperlukan sampel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
representatif (Darmawan, 2013 : 49). Penelitian non-experimental adalah
penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan populasi dan sampel.
Peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kuantitatif deskriptif non-
experimental ini bertujuan untuk menggambarkan hasil dari tingkat analisis
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas
pengecoh soal pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian:
Waktu untuk penelitian dimulai dari bulan April 2015 dan berakhir pada
bulan Januari 2016. Peneliti melakukan proses pengumpulan data pada
tanggal 8-13 Juni 2015 yang bertepatan dengan masa Ulangan Akhir
Semester SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Tempat Penelitian:
Tempat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 49 SD (Sekolah Dasar)
yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012 : 80). Populasi dalam penelitian ini adalah soal dan seluruh jawaban
siswa sebanyak 49 SD (Sekolah Dasar) mata pelajaran IPS kelas III SD di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran
2014/2015. Berikut ini adalah tabel 3.1 yang menunjukkan populasi
penelitian berupa daftar Sekolah Dasar Se-Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Nama Sekolah Di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
1. SDN Adisucipto 1 26. SDN Perumnas 3
2. SDN Adisucipto 2 27. SD Perumnas Condongcatur
3. SDN Ambarukmo 28. SDN Puren
4. SDN Bhaktikarya 29. SDN Ringinsari
5. SDN Caturtunggal 1 30. SDN Samirono
6. SDN Caturtunggal 3 31. SDN Sarikarya
7. SDN Caturtunggal 4 32. SDN Tajem
8. SDN Caturtunggal 6 33. SDN Nogopuro
9. SDN Caturtunggal 7 34. SDN Percobaan 2
10. SDN Condongcatur 35. SDN Kalongan
11. SDN Corongan 36. SDN Timbulharjo
12. SDN Depok 1 37. SDK Condongcatur
13. SDN Depok 2 38. SDK Sengkan
14. SDN Deresan 39. SD IslamAl-Islam
15. SDN Gambiranom 40. SD Muhammadiyah Kayen
16. SDN Gejayan 41. SD Muhammadiyah Komplek Kolombo
17. SDN Karangasem 42. SD Teruna Bangsa
18. SDN Karangwuni 1 43. SD Bopkri Demangan III
19. SDN Kentungan 44. SD Kanisius Demangan Baru 1
20. SDN Kledokan 45. MI Sultan Agung
21. SDN Maguwoharjo 1 46. MI Wahid Hasyim
22. SDN Mustokorejo 47. MI Al Huda
23. SDN Nanggulan 48. MI Bego
24. SDN Ngringin 49. SD Cahaya Bangsa Utama
25. SDN Nolobangsan
Berdasarkan tabel 3.1 dapat terlihat bahwa populasi penelitian ini
adalah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta berjumlah 49 Sekolah Dasar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012 : 81). Sampel pada penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yaitu teknik pengambilan atau penentuan sampel dengan pertimbangan atau
dengan kriteria-kriteria tertentu. Peneliti mengambil sampel siswa kelas III
SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Sampel dalam
penelitian ini adalah 27 SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta yang menggunakan kurikulum 2006/KTSP. Peneliti memilih
sampel ini dikarenakan adanya batasan masalah pada setiap mata pelajaran
khusus yang diambil oleh peneliti yang jika peneliti menggunakan
kurikulum lainnya akan susah untuk diketahui kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran yang telah terkhususkan tersebut.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Nama Sekolah
1. SDN Adisucipto 1 15. SDN Gejayan
2. SDN Adisucipto 2 16. SDN Kledokan
3. SDN Ambarukmo 17. SDN Puren
4. SDN Bhaktikarya 18. SDN Ringinsari
5. SDN Caturtunggal 3 19. SDN Samirono
6. SDN Caturtunggal 4 20. SDN Sarikarya
7. SDN Caturtunggal 6 21. SDN Tajem
8. SDN Mustokorejo 22. SD Kanisius Demangan Baru 1
9. SDN Condongcatur 23. SD Teruna Bangsa
10. SDN Corongan 24. SDN Kalongan
11. SDN Deresan 25. SDN Timbulharjo
12. SDN Nanggulan 26. SD Islam Al-Islam
13. SDN Ngringin 27. SD Bopkri Demangan III
14. SDN Nolobangsan
Berdasarkan tabel 3.2 dapat terlihat bahwa sampel penelitian ini
adalah 24 Sekolah Dasar Negeri dan 3 Sekolah Dasar Swasta di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berjumlah 27 Sekolah
Dasar yang terdiri dari 778 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
D. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan lima (5) variabel yaitu:
1. Validitas Isi. Validitas isi merupakan cara untuk mengukur dan menilai
sebuah soal-soal tes dengan materi yang sesuai Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD).
2. Reliabilitas. Tingkat konsistensi (keajegan) skor yang dihasilkan apabila
suatu tes digunakan secara berulang pada individu atau sekelompok
individu yang sama.
3. Tingkat Kesukaran. Tingkat kesukaran merupakan butir soal yang
mengindikasikan presentase siswa yang menjawab benar butir soal yang
disajikan.
4. Daya Pembeda. Kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang
memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group) dan
siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah (lower group).
5. Efektifitas Pengecoh. Alternatif jawaban pada setiap soal.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses yang sangat penting dalam melakukan
kegiatan penelitian, karena data yang telah dikumpulkan akan digunakan
untuk menjawab dan memecahkan masalah dalam penelitian tersebut. Data
yang dikumpulkan harus akurat, relevan, dan sesuai dengan pokok
permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan wawancara.
1. Teknik Dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data yang tidak langsung, yaitu berupa teknik dokumentasi. Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
merupakan teknik pengumpulan data secara tidak langsung kepada subjek
penelitian, yaitu melalui dokumen (Mahmud, 2011 : 183). Teknik
dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
Dokumen tersebut berupa butir soal pilihan ganda, kunci jawaban, dan
seluruh lembar jawab ujian akhir sekolah tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III di SD se-Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
2. Wawancara. Penelitian ini menggunakan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dengan narasumber. Sanjaya (2009 : 96) mengatakan bahwa
wawancara adalah teknik pengumpulan data menggunakan bahasa lisan
baik secara tatap muka maupun melalui saluran media tertentu.
Wawancara dibedakan menjadi tiga (3) berdasarkan cara pelaksanaannya
yaitu (1) wawancara bebas yang artinya pewawancara tidak menggunakan
pedoman wawancara dalam berdialog dengan narasumber, (2) wawancara
terpimpin/terstruktur yaitu wawancara yang dilakukan oleh pewawancara
dengan membawa butir-butir pertanyaan yang akan disampaikan kepada
narasumber, (3) wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang
dilakukan dengan membawa daftar pedoman pertanyaan, namun pedoman
pertanyaan tersebut tidak ditulis secara lengkap dan terperinci, tetapi
hanya pedoman untuk melakukan dialog dengan narasumber.
Peneliti menggunakan wawancara bebas terpimpin karena peneliti
membuat pedoman pertanyaan untuk pihak Unit Pelayanan Teknis Daerah
(UPTD) Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru Kelas III SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Check
list dan pedoman wawancara.
1. Widoyoko (2009: 107) mengemukakan bahwa check list digunakan untuk
menyatakan ada atau tidak adanya suatu unsur, komponen, karakteristik,
kejadian dalam suatu peristiwa, tugas atau satu kesatuan yang kompleks.
Instrumen dalam penelitian ini berisi daftar Sekolah Dasar yang telah
menyerahkan soal, kunci jawaban, dan lembar jawaban soal ulangan akhir
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, serta daftar variabel
penelitian yang akan dikumpulkan datanya. Daftar check list dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan Soal,
Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban
No.
Nama SD Negeri dan Swasta
Ketersediaan Data
Instrumen
Soal
Kunci
Jawaban
Soal
Lembar
Jawaban
Siswa
1. SDN Adisucipto 1
2. SDN Adisucipto 2
3. SDN Ambarukmo
4. SDN Bhaktikarya
5. SDN Caturtunggal 3
6. SDN Caturtunggal 4
7. SDN Caturtunggal 6
8. SDN Mustokorejo
9. SDN Condongcatur
10. SDN Corongan
11. SDN Deresan
12. SDN Nanggulan
13. SDN Ngringin
14. SDN Nolobangsan
15. SDN Gejayan
16. SDN Kledokan
17. SDN Puren
18. SDN Ringinsari
19. SDN Samirono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No.
Nama SD Negeri dan Swasta
Ketersediaan Data
Instrumen
Soal
Kunci
Jawaban
Soal
Lembar
Jawaban
Siswa
20. SDN Sarikarya
21. SDN Tajem
22. SD Kanisius Demangan Baru 1
23. SD Teruna Bangsa
24. SDN Kalongan
25. SDN Timbulharjo
26. SD IslamAl-Islam
27. SD Bopkri Demangan III
Pada tabel 3.3 tersebut peneliti menyimpulkan bahwa seluruh 27
SD di Kecamatan Depok mempunyai keterbatasan data seperti instrumen
soal, kunci jawaban, dan lembar jawaban soal ulangan akhir semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Peneliti juga menggunakan pedoman pertanyaan wawancara yang
diberikan kepada pihak Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD)
Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru kelas III SD. Pedoman
pertanyaan wawancara tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Pedoman Pertanyaan Wawancara
No. Pertanyaan
1. Apa sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta?
2. Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester
(UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
3. Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester
(UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
pada mata pelajaran IPS semester genap?
4. Apakah telah memahami pengertian validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan efektivitas pengecoh soal?
5. Apa mengetahui cara menganalisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) dengan
berpedoaman pada validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh soal?
6. Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang berada di Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
7. Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang mengimplementasikan
kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dari tabel 3.4 terdapat tujuh pertanyaan sebagai pedoman
wawancara untuk Unit pihak Unit Pelayanan Teknik Daerah (UPTD)
Kecamatan Depok, Kepala Sekolah, dan Guru kelas III SD.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan Item and Test Analysis
(ITEMAN). Item and Test Analysis (ITEMAN) adalah perangkat lunak atau
software yang dibuat melalui bahasa program komputer yang diciptakan
khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes (Suprananto, 2012 : 178-179).
Peneliti menggunakan bantuan Software Item and Test Analysis for windows
untuk menghitung reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok.
Program ini dapat digunakan untuk menganalisis data jawaban butir soal
yang dihasilkan melalui manual, menskor dan menganalisis data soal pilihan
ganda, menganalisis sebuah tes yang terdiri dari 10 skala (subtes) dan
memberikan informasi tentang validitas setiap butir (daya pembeda, tingkat
kesukaran, proporsi jawaban pada setiap pilihan). Sebelum menggunakan
program Iteman adalah membuat "file data" yang berisi lima komponen utama
yaitu baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data, baris
kedua adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal, baris ketiga adalah daftar
jumlah option untuk setiap butir soal, baris keempat adalah daftar butir soal
yang hendak dianalisis jika butir yang akan dianalisis diberi tanda Y (yes), jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tidak diikutkan dalam analisis diberi tanda N (no), baris kelima dan seterusnya
adalah data siswa dan pilihan jawaban siswa.
Setiap pilihan jawaban siswa (untuk soal bentuk pilihan ganda) diketik
dengan menggunakan huruf, misal ABCD atau angka 1234 untuk empat (4)
pilihan jawaban atau ABCDE atau 12345 untuk lima (5) pilihan jawaban.
Hasil dari analisis ITEMAN dapat berupa dua file yaitu file statistik dan file
skor. Keduanya berupa file ASCII yang dapat dilihat dengan menggunakan
program pengolah kata (word processor). File statistik hasil analisis ITEMAN
dapat dibedakan ke dalam dua bagian, yaitu statistik butir soal dan statistik tes
(skala). Dapat diuraikan sebagai berikut yaitu:
1. Statistik Butir Soal. Tes/skala yang terdiri dari butir-butir soal yang
bersifat dikotomi misalnya pilihan ganda, statistik berikut adalah output
yang digunakan peneliti dalam menganalisis butir soal yang telah
dianalisis. Hasil analisis software MicroCat Iteman versi 3.00 berupa Seq.
No adalah nomor urut butir soal yang terdapat dalam file data. Scale-item
adalah nomor urut butir soal dalam skala. Prop. Correct adalah proporsi
siswa yang mengerjakan soal atau tes menjawab benar. Prop. Correct
dimaknai sebagai tingkat kesukaran butir soal. Biser adalah indeks daya
pembeda soal dengan menggunakan koefisien korelasi biserial. Point Biser
adalah indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban dengan
menggunakan koefisien korelasi point biser. Prop. Endorsing adalah
proporsi alternatif jawaban yang dijawab oleh peserta tes yang
mengharapkan harganya lebih dari 0,05 agar tiap distraktor alternatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
jawaban mempunyai fungsi yang baik. Alpha adalah koefisien reliabilitas
alpha untuk tes/skala tersebut yang merupakan indeks homogenitas
tes/skala. Koefisien alpha bergerak dari 0,0 sampai 1,0. Koefisien alpha
hanya cocok digunakan pada tes yang bukan mengukur kecepatan
(speeded test ) dan yang hanya mengukur satu dimensi (single-trait).
2. Langkah-langkah dalam menjalankan ITEMAN (Suprananto & Kusaeri,
2012: 178-183) menggunakan program Windows yaitu dengan mengetik
data di tempat Notepad. Caranya adalah klik Start-Programs-Accessories-
Notepad. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Langkah-Langkah Menjalankan ITEMAN
Membuka file data. File data ditulis di notepad
020 o N 14 [jumlah soal, kode omit, kode tidak dijawab, jumlah spasi]
CBDBDBDCABCDAACDABDC [kunci jawaban dapat ditulis dengan angka atau
huruf]
44444444444444444444 [jumlah-pilihan]
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYY [soal yang dianalisis, bila tidak dianalisis ditulis
NJ]
001 CBBBABDCABCDAACDABDC [jawaban siswa]
002 CBDBDBDCACCCBACBACDC
003 CBCBBBDCABBDAACDABDC
004 CBCBDBDCABCCBNCDABDC
005 CBCBDBDCADCCBBCDABDC… dan seterusnya
Langkah kedua, data yang telah diketik disimpan, misal disimpan
pada file: Tes1.txt. Selanjutnya untuk menggunakan program Iteman
yaitu dengan mengklik icon Iteman. Kemudian isilah pertanyaan-
pertanyaan yang muncul di layar komputer seperti berikut.
Enter the name of the input file: Tes1.txt <enter>
Enter the name of the output file: haltes1.txt <enter>
Do you want the scores written to a file? (Y/N) Y <enter>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Langkah ketiga adalah membaca hasil, yaitu dengan mengklik icon
hsltes1. Hasilnya adalah seperti pada contoh Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Hasil analisis statistik tes/skala dengan program ITEMAN
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file ANTON.DAT Page 1
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser.
Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
1 0-1 0.591 0.647 0.511 A 0.153 -0.449 -0.294
B 0.253 -0.445 -0.328
C 0.591 0.647 0.511 *
D 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.003 -0.366 -0.057
Keterangan:
Prop. Correct = tingkat kesukaran butir.
Biser dan Point Biser = korelasi Biserial dan Korelasi Point Biserial.
Alt = alternative/pilihan jawaban.
Prop. Endorsing = proporsi Jawaban pada setiap option.
H. Langkah Penelitian
Peneliti akan melakukan langkah-langkah penelitian untuk mencapai hasil
penelitian. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Mengumpulkan soal dan hasil pekerjaan siswa Ulangan Akhir Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
2. Menganalisis butir soal ulangan akhir semester genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
3. Menarik kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan
tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektifitas pengecoh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV akan mengulas mengenai analisis data penelitian. Peneliti
akan menjabarkan mengenai analisis butir soal yang didalamnya termasuk
validitas isi, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan efektifitas
pengecoh.
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian mengenai analisis kualitas Butir
Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang meliputi analisis tingkat validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh.
Tingkat validitas butir soal menggunakan validitas isi untuk mengetahui
kesesuaian antara materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang
ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) Mata Pelajaran IPS Kelas III SD, sedangkan analisis butir soal yang
terdiri dari reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas
pengecoh dilakukan dengan menggunakan bantuan software MicroCat
Iteman versi 3.00.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Desember
2015 karena menyesuaikan tes Ulangan Akhir Semester yang diadakan di
SD Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mengambil instrumen penelitian berupa soal, lembar jawab siswa, dan
kunci jawaban siswa sebagai data dokumenter yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Soal
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 butir soal pilihan ganda.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan petugas Unit Pelayanan
Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Depok untuk mengetahui bagaimana
kondisi Sekolah Dasar di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta. Hasil dari wawancara tersebut bertujuan untuk tambahan
informasi dalam menentukan populasi dan sampel dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Sekolah Dasar (SD) di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jumlah siswa yang mengerjakan soal Ulangan Akhir Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III pada 27 SD di
Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini
sebanyak 778 siswa.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini mengkaji data hasil analisis validitas dengan
menggunakan jenis validitas isi, untuk mengetahui kesesuaian antara
materi yang ada dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
pembelajaran serta analisis reliabilitas, tingkat kesulitan, daya pembeda,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dan efektivitas pengecoh dengan menggunakan bantuan software
MicroCat Iteman versi 3.00 mengenai Analisis Butir Soal Pilihan Ganda
Ulangan Akhir Semester Genap Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta Tahun Pelajaran
2014/2015 yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
1. Hasil Analisis Validitas Isi
Analisis validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis validitas
isi, bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara materi yang ada
dalam butir soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan
Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD. Peneliti menganalisis validitas isi
butir soal dengan berdasarkan pada pendapat Arifin (2009 : 249) yang
mengemukakan mengenai validitas isi yang telah diuraikan pada Bab
sebelumnya.
Berikut adalah tabel mengenai Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) Ulangan Akhir Semester Genap Mata
Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata
Pelajaran IPS Kelas III SD
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami jenis
pekerjaan dan
penggunaan uang
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2 Memahami pentingnya semangat kerja
2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan
rumah dan sekolah
2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan
kebutuhan
Tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar terdiri dari 2 kolom. Kolom pertama adalah kolom Standar
Kompetensi (SK) berisi mengenai deskripsi kemampuan yang harus
dikuasai setelah peserta didik mempelajari mata pelajaran tertentu.
Kolom kedua adalah kolom Kompetensi Dasar (KD) yang berisi
kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator. Setiap peserta didik
diharapkan mampu menguasai seluruh Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipaparkan pada tabel 4.1
tersebut.
Dari Tabel 4.1 mengenai Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar maka dapat dilakukan analisis terhadap butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan melihat kesesuaian antara materi
yang ada di dalam butir soal dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
mata pelajaran IPS kelas III. Berikut akan dipaparkan mengenai hasil
analisis validitas isi yaitu:
Tabel 4.2 Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS
Kelas III
Butir
Soal
Uraian Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Keputusan
1. Pekerjaan yang
menghasilkan jasa
adalah…
a. Petani
b. Pengrajin
c. Perias
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.1 Mengenal
jenis-jenis
pekerjaan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
2. Jenis pekerjaan
yang
menghasilkan
barang adalah…
a. Peternak
b. Perawat
c. Polisi
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.1 Mengenal
jenis-jenis
pekerjaan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
3. Sopir taksi adalah
jenis pekerjaan
yang
menghasilkan…
a. Uang
b. Jasa
c. Barang
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.1 Mengenal
jenis-jenis
pekerjaan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
4. Untuk
memperoleh
penghasilan
seseorang harus…
a. Belajar
b. Bekerja
c. Berdoa
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.2
Memahami
pentingnya
semangat
kerja
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
5. Semangat kerja
yang rendah akan
mendapatkan hasil
yang…
a. Mengecewakan
b. Menyenangkan
c. Memuaskan
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.2
Memahami
pentingnya
semangat
kerja
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Butir
Soal
Uraian Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Keputusan
Dasar (KD).
6. Salah satu cara
untuk
mengembangkan
semangat kerja
adalah
dengan..pekerjaan.
a. Melalaikan
b. Mengabaikan
c. Mencintai
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.2
Memahami
pentingnya
semangat
kerja
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
7. Orang yang
mempunyai sikap
bekerja keras akan
bekerja dengan…
a. Segan
b. Malas
c. Rajin
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.2
Memahami
pentingnya
semangat
kerja
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
8. Orang yang
menjajakan barang
dagangannya
disebut…
a. Penjual
b. Pembeli
c. Pengepul
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
9. Anak-anak
membeli…di
kantin sekolah
a. Buku
b. Sepatu
c. Jajanan
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
10. Toko yang
pembelinya dapat
memilih dan
mengambil barang
dagangannya
sendiri adalah…
a. Warung
b. Supermarket
c. Pasar
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
11. Ibu membeli
barang kebutuhan
sehari-hari di…
a. Kedai
b. Pasar
c. Apotek
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Butir
Soal
Uraian Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Keputusan
dan Kompetensi
Dasar (KD).
12. Tempat untuk
menjual barang-
barang bekas
disebut pasar…
a. Umum
b. Nyata
c. Loak
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
13. Barter adalah
kegiatan jual beli
dengan sistem
tukar menukar…
a. Barang dengan
barang
b. Barang dengan
uang
c. Uang dengan
uang
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
14. Emas, perak, dan
tembaga termasuk
alat tukar yang
disebut…
a. Uang kartal
b. Uang barang
c. Uang giral
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.4 Mengenal
sejarah uang
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
15. Ketika membeli
barang kita perlu
mengutamakan…
a. Model
b. Warna
c. Kualitas
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.4 Mengenal
sejarah uang
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
16. Dalam berbelanja
sebaiknya
disesuaikan
dengan…
a. Keinginan
b. Kebutuhan
c. Kesukaan
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.5 Mengenal
penggunaan
uang sesuai
dengan
Kebutuhan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
17. Barang-barang
yang dijual di
apotek adalah…
a. Pakaian
b. Makanan
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Butir
Soal
Uraian Soal Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Keputusan
c. Obat-obatan penggunaan
uang
rumah dan
sekolah
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
18. Para siswa bisa
membeli alat tulis
di…
a. Koperasi
sekolah
b. Kantin sekolah
c. Perpustakaan
sekolah
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
19. Uang saku
sebaiknya
disisakan untuk…
a. Ditabung
b. Membeli
mainan
c. Main game
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.5 Mengenal
penggunaan
uang sesuai
dengan
Kebutuhan
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
20. Pasar yang
menjual sayur-
sayuran dan buah-
buahan dalam
jumlah yang besar
disebut…
a. Pasar loak
b. Pasar induk
c. Pasar swalayan
2.
Memahami
jenis
pekerjaan
dan
penggunaan
uang
2.3
Memahami
kegiatan jual
beli di
lingkungan
rumah dan
sekolah
Materi yang ada
dalam butir soal
sesuai dengan
materi yang ingin
diukur berdasarkan
Standar
Kompetensi (SK)
dan Kompetensi
Dasar (KD).
Tabel 4.2 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom butir soal,
kolom uraian soal, kolom Standar Kompetensi, kolom Kompetensi
Dasar, dan kolom keputusan. Kolom pertama adalah kolom butir soal
yang berisi nomor butir soal. Kolom kedua adalah kolom uraian soal
berisi uraian soal pada setiap butir soal. Kolom ketiga adalah kolom
Standar Kompetensi yang harus dicapai peserta didik berdasarkan
materi yang ada pada uraian soal. Kolom keempat adalah kolom
Kompetensi Dasar yang harus dicapai peserta didik berdasarkan
materi yang ada pada uraian soal. Kolom kelima adalah kolom
keputusan mengenai kesesuaian antara materi yang terdapat dalam
setiap butir soal dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari tabel 4.2 mengenai analisis validitas isi butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III maka didapatkan yang akan dipaparkan ke
dalam tabel 4.3 sebagai berikut:
4.3 Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal Pilihan Ganda Ulangan
Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/15 Mata Pelajaran IPS
Kelas III SD
Butir
Soal
Hasil Analisis
1. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 3. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 4. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 5. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 6. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 7. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 8. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 9. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 10. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 11. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 12. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 13. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 14. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 15. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 16. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 17. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 18. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 19. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 20. Materi yang ada dalam butir soal sesuai dengan materi yang ingin diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa semua butir soal nomor
1 sampai 20 sudah sesuai dengan materi yang diukur berdasarkan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran
IPS kelas III SD. Peneliti akhirnya menyimpulkan hasil persentase
analisis validitas isi didalam tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah
Butir
Soal
Presentase
1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20
20 100 %
2. Tidak
Valid
- - 0 %
Jadi, dari tabel 4.4 tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
semua soal butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester (UAS)
yang berjumlah 20 soal dapat dikatakan valid yang sudah diukur
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
mata pelajaran IPS kelas III SD.
2. Hasil Analisis Reliabilitas menggunakan Software Iteman
Analisis reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat keajegan pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan
Depok. Peneliti menganalisis tingkat reliabilitas soal berdasarkan
pendapat Crocker and Algina (dalam Endrayanto, 2014: 271) yang
telah diuraikan pada Bab II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.5 Kriteria Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181)
Koefisien Tingkat Reliabilitas
0 0,20 Sangat Rendah
0,21 0,40 Rendah
0,41 0,70 Sedang
0,71 0,90 Tinggi
0,91 1,00 Sangat Tinggi
Berpedoman pada penentuan tingkat reliabilitas pada tabel 4.5
berdasarkan pendapat Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181) tersebut,
berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil penghitungan
reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester menggunakan software
MicroCat Iteman versi 3.00. Dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Reliabilitas Soal
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui hasil reliabilitas butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok
berdasakan koefisien Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,694. Hal ini
menunjukkan bahwa soal Ulangan Akhir Semester tersebut memiliki
reliabilitas sedang sesuai dengan pendapat Guilford (dalam Jihad, 2012
: 181) bahwa nilai koefisien Cronbach’s Alpha berada di antara 0,694
dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas
sedang.
Cronbach’s Alpha Jumlah Item Soal
0, 694 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran menggunakan Software Iteman
Analisis tingkat kesukaran butir soal dilakukan dengan
menggunakan software Iteman versi 3,00 for windows. Klasifikasi
kriteria tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok menggunakan pendapat Arikunto (2013 :
223) yang mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesukaran soal
dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:
Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal
Tingkat Kesukaran (p) Kriteria Keputusan
0,00 – 0,30
0,31 – 0,70
0,71 – 1,00
Sukar
Sedang
Mudah
Ditolak/direvisi
Diterima
Ditolak/direvisi
Tabel 4.7 mengenai kriteria tingkat kesulitan butir soal ini terdiri
dari 2 kolom dan 3 nomor urut. Kolom pertama adalah range tingkat
kesulitan yang berisi ukuran/angka kisaran tingkat kesulitan butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Kolom kedua adalah kategori yang berisi kategori tingkat kesukaran
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan
Depok yang dinyatakan ke dalam tiga kategori sukar (0,00 – 0,30),
sedang (0,31-0,70), mudah (0,71-1,00). Kolom ketiga adalah
keputusan yang berisi keputusan mengenai hasil analisis butir soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang
dinyatakan ke dalam tiga keputusan.
Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,7 - 1,0 maka
dapat dikategorikan bahwa soal tersebut mudah dan dapat diambil
keputusan bahwa soal harus ditolak/direvisi. Selanjutnya, apabila
range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka dapat
dikategorikan bahwa soal tersebut memiliki kategori sedang dan dapat
diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Kemudian, apabila
range tingkat kesulitan berada di antara 0,00 – 0,30 maka dapat
dikategorikan bahwa soal tersebut sulit dan dapat diambil keputusan
bahwa soal harus ditolak/direvisi.
Berdasarkan pedoman kriteria analisis tingkat kesukaran soal,
peneliti melakukan analisis data tingkat kesukaran pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Butir
Soal
Prop.
Correct Hasil
Keputusan Butir
Soal
Prop.
Correct Hasil
Keputusan
1 0, 591 Sedang Diterima 11 0, 914 Mudah Ditolak/direvisi 2 0, 902 Mudah Ditolak/direvisi 12 0, 847 Mudah Ditolak/direvisi 3 0, 747 Mudah Ditolak/direvisi 13 0, 812 Mudah Ditolak/direvisi 4 0, 857 Mudah Ditolak/direvisi 14 0, 614 Mudah Ditolak/direvisi 5 0, 763 Mudah Ditolak/direvisi 15 0, 865 Mudah Ditolak/direvisi 6 0, 808 Mudah Ditolak/direvisi 16 0, 933 Mudah Ditolak/direvisi 7 0, 969 Mudah Ditolak/direvisi 17 0, 982 Mudah Ditolak/direvisi 8 0, 796 Mudah Ditolak/direvisi 18 0, 949 Mudah Ditolak/direvisi 9 0, 928 Mudah Ditolak/direvisi 19 0, 981 Mudah Ditolak/direvisi
10 0, 823 Mudah Ditolak/direvisi 20 0, 460 Sedang Diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.8 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal,
kolom prop. correct, kolom hasil, dan kolom keputusan. Kolom yang
pertama adalah kolom butir soal yang berisi nomor urut butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Kolom kedua adalah kolom prop. Correct (tingkat kesukaran butir
soal) yang berisi angka hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom ketiga adalah
kolom hasil yang berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok. Kolom keempat
adalah kolom keputusan yang berisi keputusan mengenai tingkat
kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap
tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok.
Dari tabel 4.7 mengenai klasifikasi tingkat kesukaran butir soal dan
tabel 4.8 mengenai hasil analisis tingkat kesukaran butir soal, maka
didapatkan persentase hasil analisis tingkat kesukaran butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang disajikan ke
dalam tabel 4.9 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
No. Kategori Nomor Butir Soal Jumlah
Butir Soal Persentase
1. Mudah 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19 18 90%
2. Sedang 1, 20 2 10%
3. Sukar - - 0%
Tabel 4.9 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom
kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom
presentase. Kolom pertama adalah kolom nomor yang berisi nomor
urut. Kolom kedua adalah kolom kategori yang berisi kriteria tingkat
kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal yang
berisi nomor butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir
soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal yang berisi
jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal.
Kolom kelima adalah kolom persentase yang berisi presentase jumlah
butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal.
Dari tabel 4.9 didapatkan data bahwa terdapat 18 butir soal yang
dapat dikategorikan mudah dengan persentase 90% sehingga harus
ditolak/direvisi. Tingkat kesukaran dengan kategori mudah terdapat
pada butir 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan
19. Sedangkan ada 2 butir soal yang dikategorikan sedang dengan
persentase 10% sehingga dapat diterima. Tingkat kesukaran dengan
kategori sedang terdapat pada butir 1 dan 20. Dan tidak ada butir soal
yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari tabel 4.9 maka peneliti menyajikan data menggunakan
diagram lingkaran (pie chart) mengenai persentase jumlah butir soal
berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS
kelas III SD di Kecamatan Depok. sebagai berikut:
Gambar 4.1 Diagram persentase tingkat kesukaran butir soal
Dari diagram lingkaran persentase hasil analisis tingkat kesulitan
butir soal maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat 18 butir soal
yang dapat dikategorikan mudah dengan persentase 90% sehingga
harus ditolak/direvisi, sedangkan 2 butir soal yang dikategorikan
sedang dengan presentase 10% sehingga dapat diterima dan tidak ada
butir soal yang sulit.
4. Hasil Analisis Daya Pembeda menggunakan Software Iteman
Hasil analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS
kelas III SD di Kecamatan Depok bertujuan untuk mengetahui
90%
10%
0%
Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Mudah
Sedang
Sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kemampuan suatu soal dalam membedakan siswa yang telah
memahami materi tes dengan siswa yang belum memahami materi.
Analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok dengan menggunakan software iteman
versi 3,00 for windows. Klasifikasi kriteria daya pembeda butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok
mengambil pendapat dari Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181) yang
mengemukakan kriteria daya pembeda diklasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181)
Daya Pembeda (dp) Kriteria
0,40 – atau lebih
0,30 – 0,39
0,20 – 0,29
0,19 – ke bawah
Sangat Baik, Diterima
Cukup Baik, Mungkin Perlu Perbaikan
Minimum, Perlu Perbaikan
Jelek, Dibuang / Dirombak
Tabel 4.10 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi
(daya pembeda) dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom
indeks diskriminasi (daya pembeda) yang berisi ukuran daya
dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah
kolom kriteria yang berisi kriteria daya pembeda butir soal.
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir
soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
item soal dapat diterima. Apabila hasil perhitungan terhadap daya
pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan
dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik sehingga item
soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan
terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal
dapat dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga item soal perlu
pembahasan dan perlu diperbaiki. Yang terakhir, apabila hasil
perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai di bawah 0,19
maka dapat dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga item soal
ditolak atau dibuang dan digantikan oleh item yang lain.
Berikut adalah tabel hasil analisis daya pembeda pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Beda (Point Biser)
Butir
Soal
Point.
Biser
Hasil Keputusan Butir
Soal
Point.
Biser
Hasil Keputusan
1 0, 511 Sangat Baik Diterima 11 0, 164 Jelek Dibuang/dirombak
2 0, 435 Sangat Baik Diterima 12 0, 447 Sangat Baik Diterima 3 0, 456 Sangat Baik Diterima 13 0, 501 Sangat Baik Diterima 4 0, 441 Sangat Baik Diterima 14 0, 444 Sangat Baik Diterima 5 0, 499 Sangat Baik Diterima 15 0, 430 Sangat Baik Diterima 6 0, 401 Sangat Baik Diterima 16 0, 353 Cukup Baik Mungkin perlu
perbaikan
7 0, 207 Minimum Perlu perbaikan 17 0, 268 Minimum Perlu perbaikan
8 0, 388 Cukup Baik Mungkin perlu
perbaikan
18 0, 348 Cukup Baik Mungkin perlu
perbaikan
9 0, 248 Minimum Perlu perbaikan 19 0, 202 Minimum Perlu perbaikan
10 0, 389 Cukup Baik Mungkin perlu
perbaikan
20 0, 376 Cukup Baik Mungkin perlu
perbaikan
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai analisis daya pembeda butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok dapat
diketahui bahwa dari 20 butir soal pilihan ganda terdapat 10 butir soal
memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
yaitu butir soal yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang
lebih dari 0,40.
Berdasarkan pendapat Ruseffendi (dalam Jihad, 2012 : 181) maka
10 butir soal tersebut dapat diterima. Selain itu juga terdapat 5 butir
soal yang memiliki nilai daya pembeda dengan kualitas butir soal
cukup baik yang berada pada rentang 0,30 – 0,39 sehingga soal
tersebut mungkin perlu perbaikan. Sedangkan terdapat juga 4 butir soal
yang memiliki nilai daya pembeda berada pada rentang 0,20 – 0,29
dengan kualitas butir soal minimum, sehingga butir soal tersebut perlu
perbaikan. Dan terdapat 1 butir soal yang memiliki nilai daya pembeda
jelek yang berada pada rentang kurang dari 0,19 yang ditolak. Butir
soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, cukup baik,
dan sedang dapat digunakan, namun dengan disertai pembahasan dan
perbaikan pada butir soal yang memiliki kualitas cukup baik dan
sedang.
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal, berikut ini
akan ditampilkan tabel mengenai persentase jumlah butir soal
berdasarkan kualitas daya pembeda butir soal.
Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No. Kualitas
Butir Soal
Butir Soal Jumlah Persentase
(%)
1. Sangat Baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15 10 50%
2. Cukup Baik 8, 10, 16, 18, 20 5 25%
3. Minimum 7, 9, 17, 19 4 20%
4. Jelek 11 1 5%
Total 20 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa daya pembeda pada butir
soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang
memiliki kualitas butir soal sangat baik sebanyak 10 butir soal dengan
persentase 50% yaitu pada butir soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, dan 15.
Sedangkan yang memiliki kualitas butir soal cukup baik sebanyak 5
butir soal dengan persentase 25% yaitu pada butir soal 8, 10, 16, 18,
dan 20. Kemudian yang memiliki kualitas butir soal minimun
sebanyak 4 butir soal dengan persentase 20% yaitu pada butir soal 7, 9,
17, 19. Dan yang memiliki kualitas butir soal jelek hanya 1 butir soal
dengan persentase 5% yaitu pada butir soal 11.
Dari tabel 4.12 maka peneliti menyajikan data menggunakan
diagram lingkaran (pie chart) mengenai presentase jumlah butir soal
berdasarkan kategori daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS
kelas III SD di Kecamatan Depok sebagai berikut:
Gambar 4.2 Diagram persentase kualitas daya pembeda butir soal
50%
25%
20%
5%
Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal
Sangat Baik
Cukup Baik
Minimum
Jelek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan gambar 4.2 mengenai diagram persentase kualitas
daya pembeda butir soal dapat diketahui bahwa 20 butir soal pilihan
ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki kualitas daya
pembeda yang bervariasi. Seperti yang terlihat pada diagram tersebut
bahwa terdapat 50% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda
sangat baik, 25% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda
cukup baik, 20% butir soal memiliki kualitas daya pembeda minimum,
dan 5% butir soal memiliki kualitas daya pembeda jelek.
5. Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh menggunakan Software Iteman
Hasil analisis efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok dapat dilihat pada
tabel dibawah:
Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektivitas Pengecoh
Butir
Soal
Prop.
Endorsing
Hasil Dalam Presentase (%)
Keputusan
1
A 0, 153 Pengecoh A dipilih oleh 15,3%
peserta tes
Pengecoh A dan B berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh
D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 253 Pengecoh B dipilih oleh 25,3%
peserta tes
C 0, 591 Pengecoh C dipilih oleh 59,1%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
2
A 0, 902 Pengecoh A dipilih oleh 90,2%
peserta tes
Pengecoh B dan C berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh
D tidak
Berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 063 Pengecoh B dipilih oleh 6,3%
peserta tes
C 0,063 Pengecoh C dipilih oleh 6,3%
peserta tes
D 0,000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih oleh peserta tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Butir
Soal
Prop.
Endorsing
Hasil Dalam Presentase (%)
Keputusan
3
A 0,199
Pengecoh A dipilih oleh 19,9%
peserta tes
Pengecoh A dan C berfungsi
dengan
baik, tetapi pengecoh D tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 747 Pengecoh B dipilih oleh 74,7%
peserta tes
C 0, 051
Pengecoh C dipilih oleh 5,1%
peserta tes
D 0,000
Pengecoh D tidak ada yang
memilih oleh peserta tes
4
A 0, 080
Pengecoh A dipilih oleh 8,0%
peserta tes
Pengecoh A dan C berfungsi
dengan
baik, tetapi pengecoh D tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 857 Pengecoh B dipilih oleh 85,7%
peserta tes
C 0, 059
Pengecoh C dipilih oleh 5,9%
peserta tes
D 0,000
Pengecoh D tidak ada yang
memilih oleh peserta tes
5
A 0, 763 Pengecoh A dipilih oleh 76,3%
peserta tes
Pengecoh B dan C berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh
D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 140 Pengecoh B dipilih oleh 14,0%
peserta tes
C 0, 093 Pengecoh C dipilih oleh 9,3%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih oleh peserta tes
6
A 0, 022
Pengecoh A dipilih oleh 2,2%
peserta tes
Pengecoh B berfungsi dengan
baik, pengecoh A harus
diganti atau
direvisi, dan pengecoh D
tidak berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 167
Pengecoh B dipilih oleh 16,7%
peserta tes
C 0, 808 Pengecoh C dipilih oleh 80,8%
peserta tes
D 0, 000
Pengecoh D tidak ada yang
memilih oleh peserta tes
7
A 0, 021 Pengecoh A dipilih oleh 2,1%
peserta tes
Pengecoh A dan B harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 008 Pengecoh B dipilih oleh 0,8%
peserta tes
C 0, 969 Pengecoh C dipilih oleh 96,9%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
8
A 0, 796 Pengecoh A dipilih oleh 79,6%
peserta tes
Pengecoh B berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 159 Pengecoh B dipilih oleh 15,9%
peserta tes
C 0, 037 Pengecoh C dipilih oleh 3,7%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Butir
Soal
Prop.
Endorsing
Hasil Dalam Presentase (%)
Keputusan
9
A 0, 049 Pengecoh A dipilih oleh 4,9%
peserta tes
Pengecoh A dan B harus
diganti atau
direvisi, dan pengecoh D
tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 019 Pengecoh B dipilih oleh 1,9%
peserta tes
C 0, 928 Pengecoh C dipilih oleh 92,8%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
10
A 0, 102 Pengecoh A dipilih oleh 10,2%
peserta tes
Pengecoh A dan C berfungsi
dengan
baik, dan pengecoh D tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 823 Pengecoh B dipilih oleh 82,3%
peserta tes
C 0, 075 Pengecoh C dipilih oleh 7,5%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
11
A 0, 073 Pengecoh A dipilih oleh 7,3%
peserta tes
Pengecoh A berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 914 Pengecoh B dipilih oleh 91,4%
peserta tes
C 0, 009 Pengecoh C dipilih oleh 0,9%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
12
A 0, 100 Pengecoh A dipilih oleh 10,0%
peserta tes
Pengecoh A berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh B harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 048 Pengecoh B dipilih oleh 4,8%
peserta tes
C 0, 847 Pengecoh C dipilih oleh 84,7%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
13
A 0, 812 Pengecoh A dipilih oleh 81,2%
peserta tes
Pengecoh B berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 168
Pengecoh B dipilih oleh 16,8%
peserta tes
C 0, 018
Pengecoh C dipilih oleh 1,8%
peserta tes
D 0, 000
Pengecoh D tidak ada yang
memilih
14
A 0, 170 Pengecoh A dipilih oleh 17,0%
peserta tes
Pengecoh A dan C berfungsi
dengan
baik, dan pengecoh D tidak
berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 614 Pengecoh B dipilih oleh 61,4%
peserta tes
C 0, 210 Pengecoh C dipilih oleh 21,0%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
A 0, 105 Pengecoh A dipilih oleh 10,5%
peserta tes
Pengecoh A berfungsi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Butir
Soal
Prop.
Endorsing
Hasil Dalam Presentase (%)
Keputusan
15
B 0, 026 Pengecoh B dipilih oleh 2,6%
peserta tes
baik, tetapi pengecoh B harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : C
C 0, 865 Pengecoh C dipilih oleh 86,5%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
16
A 0, 050 Pengecoh A dipilih oleh 5,0%
peserta tes
Pengecoh A berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 933 Pengecoh B dipilih oleh 93,3%
peserta tes
C 0, 017 Pengecoh C dipilih oleh 1,7%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
17
A 0, 006 Pengecoh A dipilih oleh 0,6%
peserta tes
Pengecoh A dan B harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak
Berfungsi
Kunci Jawaban : C
B 0, 009 Pengecoh B dipilih oleh 0,9%
peserta tes
C 0, 982 Pengecoh C dipilih oleh 98,2%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
18
A 0, 949 Pengecoh A dipilih oleh 94,9%
peserta tes
Pengecoh B dan C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 031 Pengecoh B dipilih oleh 3,1%
peserta tes
C 0, 019 Pengecoh C dipilih oleh 1,9%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
19
A 0, 981 Pengecoh A dipilih oleh 98,1%
peserta tes
Pengecoh B dan C harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : A
B 0, 015 Pengecoh B dipilih oleh 1,5%
peserta tes
C 0, 004 Pengecoh C dipilih oleh 0,4%
peserta tes
D 0,000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
20
A 0, 040 Pengecoh A dipilih oleh 4,0%
peserta tes
Pengecoh C berfungsi dengan
baik, tetapi pengecoh A harus
diganti atau direvisi, dan
pengecoh D tidak berfungsi
Kunci Jawaban : B
B 0, 460 Pengecoh B dipilih oleh 46,0%
peserta tes
C 0, 497 Pengecoh C dipilih oleh 49,7%
peserta tes
D 0, 000 Pengecoh D tidak ada yang
memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.13 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom
prop. endorsing, kolom hasil dalam persentase (%), dan kolom keputusan.
Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Pada kolom butir soal ini
berisi nomor urut butir soal. Kolom kedua adalah kolom prop. endorsing.
Prop. endorsing adalah proporsi jawaban butir soal. Kolom prop.
endorsing ini berisi hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal. Pada
kolom ini setiap pilihan jawaban atau pengecoh disajikan secara detail
dalam masing-masing butir soal. Kolom prop. endorsing ini juga disertai
dengan kunci jawaban butir soal. Kolom ketiga adalah hasil dalam
presentase (%). Pada kolom hasil dalam presentase (%) ini berisi
presentase setiap pengecoh dan kunci jawaban dalam butir soal yang
disajikan ke dalam bentuk presentase (%). Kolom keempat adalah kolom
keputusan. Pada kolom keputusan ini berisi keputusan mengenai
efektivitas pengecoh butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok.
Pada butir soal satu, pengecoh A menunjukkan hasil 0,153 yang
berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 15,3% peserta tes. Pengecoh B
menunjukkan hasil 0,253 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
25,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,591 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 59,1% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan
pengecoh B pada butir soal satu dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal kedua, pengecoh B menunjukkan hasil 0,063 yang
berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 6,3% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,063 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
6,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil
0,902 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 90,2% peserta
tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan
pengecoh C pada butir soal kedua dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal ketiga, pengecoh A menunjukkan hasil 0,199 yang
berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 19,9% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,051 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
5,1% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,747 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 74,7% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan
pengecoh C pada butir soal ketiga dapat berfungsi dengan baik, sedangkan
pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal keempat, pengecoh A menunjukkan hasil 0,080
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 8,0% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,059 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
5,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,857 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 85,7% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan
pengecoh C pada butir soal keempat dapat berfungsi dengan baik,
sedangkan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal kelima, pengecoh B menunjukkan hasil 0,140 yang
berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 14,0% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,093 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
9,3% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil
0,763 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 76,3% peserta
tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pengecoh C pada butir soal kelima dapat berfungsi dengan baik,
sedangkan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal keenam, pengecoh A menunjukkan hasil 0,022
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,2% peserta tes. Pengecoh
B menunjukkan hasil 0,167 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
16,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,808 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 80,8% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir
soal keenam dapat berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A harus
diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal ketujuh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,021 yang
berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 2,1% peserta tes. Pengecoh B
menunjukkan hasil 0,008 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
0,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,969 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 96,9% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
pada butir soal ketujuh harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal kedelapan, pengecoh B menunjukkan hasil 0,159
yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 15,9% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,037 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
3,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil
0,796 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 79,6% peserta
tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir
soal kedelapan berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C harus
diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal kesembilan, pengecoh A menunjukkan hasil 0,049
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,9% peserta tes. Pengecoh
B menunjukkan hasil 0,019 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
1,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,928 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 92,8% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pada butir soal kesembilan harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D
tidak berfungsi.
Pada butir soal kesepuluh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,102
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,2% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,075 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
7,5% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,823 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 82,3% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan C
pada butir soal kesepuluh berfungsi dengan baik dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal kesebelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,073
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada
butir soal kesebelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
butir soal kesebelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal keduabelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,100
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,0% peserta tes. Pengecoh
B menunjukkan hasil 0,048 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
4,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,847 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 84,7% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada
butir soal keduabelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh B pada
butir soal keduabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal ketigabelas, pengecoh B menunjukkan hasil 0,168
yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 16,8% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,018 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
1,8% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A menunjukkan hasil
0,812 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih sebesar 81,2% peserta
tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh B pada butir
soal ketigabelas berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh C pada butir
soal ketigabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Pada butir soal keempatbelas, pengecoh A menunjukkan hasil
0,170 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 17,0% peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,210 yang berarti pengecoh C telah
dipilih sebesar 21,0% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000
yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B
menunjukkan hasil 0,614 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih
sebesar 61,4% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar
pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan
baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka
pengecoh A dan C pada butir soal keempatbelas berfungsi dengan baik dan
pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal kelimabelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,105
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 10,5% peserta tes. Pengecoh
B menunjukkan hasil 0,026 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
2,6% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,865 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 86,5% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada
butir soal kelimabelas berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B pada butir
soal kelimabelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal keenambelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,050
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 5,0% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,017 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
1,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,933 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 93,3% peserta tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A pada
butir soal keenambelas berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C pada
butir soal keenambelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
Pada butir soal ketujuhbelas, pengecoh A menunjukkan hasil 0,006
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 0,6% peserta tes. Pengecoh
B menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar
0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil
0,982 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih sebesar 98,2% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B
pada butir soal ketujuhbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D
tidak berfungsi.
Pada butir soal kedelapanbelas, pengecoh B menunjukkan hasil
0,031 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 3,1% peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,019 yang berarti pengecoh C telah
dipilih sebesar 1,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000
yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A
menunjukkan hasil 0,949 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
sebesar 94,9% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar
pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan
baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka
pengecoh B dan C pada butir soal kedelapanbelas harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal kesembilanbelas, pengecoh B menunjukkan hasil
0,015 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,5% peserta tes.
Pengecoh C menunjukkan hasil 0,004 yang berarti pengecoh C telah
dipilih sebesar 0,4% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000
yang berarti pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban A
menunjukkan hasil 0,981 yang berarti kunci jawaban A telah dipilih
sebesar 98,1% peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar
pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan
baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka
pengecoh B dan C pada butir soal kesembilanbelas harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
Pada butir soal keduapuluh, pengecoh A menunjukkan hasil 0,040
yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 4,0% peserta tes. Pengecoh
C menunjukkan hasil 0,497 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
49,7% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan hasil
0,460 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 46,0% peserta tes.
Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan
agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh C pada butir
soal keduapuluh berfungsi dengan baik, sedangkan pengecoh A pada butir
soal keduapuluh harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak
berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari tabel 4.13 mengenai hasil analisis tingkat efektifitas pengecoh,
maka didapatkan persentase hasil analisis tingkat efektifitas pengecoh
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok yang
disajikan ke dalam tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Persentase Hasil Analisis Tingkat
Efektifitas Pengecoh Butir Soal No. Kategori Jumlah Alternatif Soal Persentase
1. Berfungsi 22 36,7%
2. Tidak Berfungsi 38 63,3%
Tabel 4.14 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom nomor, kolom
kategori, kolom jumlah alternatif soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor yang berisi nomor urut. Kolom kedua adalah
kolom kategori yang berisi kriteria tingkat efektifitas pengecoh butir soal.
Kolom ketiga adalah kolom jumlah alternatif soal yang berisi jumlah
alternatif soal berdasarkan kategori tingkat efektifitas pengecoh butir soal.
Kolom kelima adalah kolom persentase yang berisi persentase jumlah
alternatif soal berdasarkan kategori tingkat efektifitas pengecoh butir soal.
Dari tabel 4.14 didapatkan data bahwa terdapat 22 alternatif soal yang
dapat dikategorikan berfungsi dengan persentase 36,7%. Sedangkan
terdapat 38 alternatif soal yang dikategorikan tidak berfungsi dengan
persentase 63,3%.
Berdasarkan dari hasil data yang sudah diuraikan sebelumnya,
peneliti merangkum hasil tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektifitas pengecoh pada tabel 4.15 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.15 Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas
Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Mata Pelajaran IPS Kelas
III Tahun Pelajaran 2014/2015
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
(Prop.
Correct)
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
(Prop.
Endorsing)
1. 0, 591 0, 511 A 0, 153 Butir soal 1 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 1 memiliki
daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat
baik.
Butir soal 1 memiliki efektifitas pengecoh A dan B berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
B 0, 253
D 0, 000
2. 0, 902 0, 435 B 0, 063
Butir soal 2 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 2 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 2 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0,063
D 0,000
3. 0, 747 0, 456 A 0,199
Butir soal 3 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi .
Butir soal 3 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 3 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 051
D 0,000
4. 0, 857 0, 441 A 0, 080
Butir soal 4 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 4 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 4 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 059
D 0,000
5. 0, 763 0, 499 B 0, 140
Butir soal 5 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 5 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 5 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 093
D 0, 000
6. 0, 808 0, 401 A 0, 022
Butir soal 6 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 6 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 6 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, pengecoh A harus diganti atau direvisi,
dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 167
D 0, 000
7. 0, 969 0, 207 A 0, 021
Butir soal 7 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 7 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 7 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak Berfungsi.
B 0, 008
D 0, 000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
(Prop.
Correct)
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
(Prop.
Endorsing)
8. 0, 796 0, 388 B 0, 159
Butir soal 8 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 8 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 8 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 037
D 0, 000
9. 0, 928 0, 248 A 0, 049
Butir soal 9 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 9 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 9 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
B 0, 019
D 0, 000
10. 0, 823 0, 389 A 0, 102
Butir soal 10 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi .
Butir soal 10 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 10 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 075
D 0, 000
11. 0, 914 0, 164 A 0, 073
Butir soal 11 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 11 memiliki daya pembeda 0,19 – ke bawah sehingga
memiliki kriteria jelek, dibuang/dirombak.
Butir soal 11 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 009
D 0, 000
12. 0, 847 0, 447 A 0, 100
Butir soal 12 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 12 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 12 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 048
D 0, 000
13. 0, 812 0, 501 B 0, 168
Butir soal 13 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 13 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 13 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 018
D 0, 000
14. 0, 614 0, 444 A 0, 170
Butir soal 14 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima.
Butir soal 14 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 14 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 210
D 0, 000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
(Prop.
Correct)
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
(Prop.
Endorsing)
15. 0, 865 0, 430 A 0, 105
Butir soal 15 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 15 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 15 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
B 0, 026
D 0, 000
16. 0, 933 0, 353 A 0, 050
Butir soal 16 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 16 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 16 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 017
D 0, 000
17. 0, 982 0, 268 A 0, 006
Butir soal 17 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 17 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 17
memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus
diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 009
D 0, 000
18. 0, 949 0, 348 B 0, 031
Butir soal 18 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 18 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 18 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 019
D 0, 000
19. 0, 981 0, 202 B 0, 015
Butir soal 19 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 19 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 19 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 004
D 0,000
20. 0, 460 0, 376 A 0, 040
Butir soal 20 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 20 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 20 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban C
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 497
D 0, 000
C. Pembahasan
Pembahasan ini menguraikan hasil analisis validitas isi, reliabilitas,
tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh yang diperoleh
dengan bantuan program computer microCat iteman versi 3,00. Dengan
melihat hasil iteman, akan mengetahui reliabilitas soal dari koefisien alpha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dan analisis butir soal berupa tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektifitas pengecoh.
1. Validitas Isi
Validitas isi menurut Hamzah (2012 : 152) yaitu berhubungan
dengan kesanggupan tes untuk mengukur isi yang seharusnya diukur.
Dengan kata lain validitas isi menyatakan apakah tes sudah mencakup
sampel yang representatif dari domain perilaku yang diukur.
Arifin (2009 : 249) mengatakan juga bahwa validitas isi ini sering
digunakan dalam penilaian hasil belajar. Tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi
pelajaran telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa
yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses
pembelajaran tertentu. Jika dilihat dari segi kegunaannya dalam
penilaian hasil belajar, validitas isi ini sering disebut juga validitas
kurikuler dan validitas perumusan. Validitas kurikuler berkenaan
dengan pertanyaan apakah materi tes relevan dengan kurikulum yang
sudah ditentukan. Validitas perumusan berkenaan dengan pertanyaan
apakah aspek-aspek dalam soal-soal itu betul-betul tercakup dalam
perumusan tentang apa yang hendak diukur.
Soal Ulangan Akhir Semester mata pelajaran IPS kelas III SD
menggunakan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Karena soal ini tidak ada kisi-kisi, maka peneliti
memetakan antara soal dengan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran IPS kelas III SD semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Genap. Peneliti juga tidak menggunakan panel ahli untuk menganalisis
butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap mata pelajaran
IPS kelas III SD. Hasil yang didapatkan adalah semua butir soal
Ulangan Akhir Sekolah Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok sudah sesuai
berdasarkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Inti (KD) mata
pelajaran IPS kelas III SD. Bisa dikatakan bahwa soal Ulangan Akhir
Semester mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok jika
dilihat dari validitas isi sudah mengukur apa yang ingin diukur.
Peneliti juga mengaitkan hasil penelitian ini dengan penelitian
yang pernah dilakukan oleh Theresia (2014). Tetapi penelitian yang
dilakukan oleh Theresia (2014) bahwa Analisis Kualitas Soal Pilihan
Ganda Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas
I Tahun Ajaran 2013/2014. Hipotesis penelitian ditolak karena kualitas
soal belum baik. Alasannya yaitu Soal Ulangan Tengah Semester mata
pelajaran matematika untuk kelas 1 ditinjau dari validitas isi terdapat 1
soal yang tidak mengukur sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa analisis
menggunakan validitas isi diperkuat dengan pendapat Azwar (2015 :
175) bahwa validitas isi menunjukkan sejauhmana aitem-aitem dalam
tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh tes itu.
Salah satu cara untuk melihat validitas isi telah sesuai adalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
melihat butir soal dalam tes telah ditulis sesuai dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pengujian validitas isi
ini sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan
harus dilakukan seksama pada waktu pelaksanaan reviu butir soal oleh
suatu panel ahli.
2. Reliabilitas
Crocker & Algina (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014: 271)
mengatakan reliabilitas adalah tingkat konsistensi (keajegan) skor yang
dihasilkan apabila suatu tes digunakan secara berulang pada individu
atau sekelompok individu yang sama. Reliabilitas merujuk pada
ketepatan/keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang diinginkan
yang berarti kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil
yang relatif sama (Hamzah, 2012 : 153). Jihad & Haris (2012 : 180)
juga mengatakan bahwa reliabilitas merupakan ukuran yang
menyatakan tingkat keajegan atau konsistenan suatu soal tes. Jadi dari
3 pendapat peneliti tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa reliabilitas
merupakan indeks yang telah menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan apabila pengukuran tersebut
diulangi dua kali atau lebih.
Berdasarkan hasil yang sudah diperoleh dihalaman sebelumnya,
dapat diketahui bahwa hasil reliabilitas butir soal pilihan ganda
Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok berdasakan koefisien
Cronbach’s Alpha yaitu sebesar 0,694. Hal ini menunjukkan bahwa
soal Ulangan Akhir Semester tersebut memiliki reliabilas sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sesuai dengan pendapat Alpha Guilford (dalam Jihad, 2012 : 181)
bahwa koefisien Cronbach’s Alpha yang berada di antara 0,694 dapat
dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas sedang.
Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa hasil reliabilitas pada butir soal
Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata
pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok memiliki tingkat
reliabilitas sedang. Peneliti juga mengaitkan hasil penelitian yang
pernah dilakukan oleh Sulis (2007) yang melakukan penelitian
mengenai Analisis Tes Hasil Belajar Akhir Semester Mata Pelajaran
Fisika untuk mengetahui Kualitas Soal dan Tingkat Penguasaan Siswa
terhadap materi yang diujikan Studi Kasus Tes Akhir Semester II kelas
IX IPA SMU Negeri 1 Karangkobar cukup reliabel.
3. Tingkat Kesukaran
Arikunto (2013 : 222) mengatakan bahwa tingkat kesukaran pada
soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Miller (dalam Endrayanto & Harumurti, 2014 : 261) juga
berpendapat bahwa tingkat kesukaran butir soal mengindikasikan
persentase siswa yang menjawab benar butir soal yang disajikan. Jadi,
dari 2 pendapat ahli tersebut peneliti menyimpulkan bahwa tingkat
kesukaran merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
mudah dan sukarnya suatu soal.
Peneliti mengambil contoh butir soal nomor 1 sebagai butir soal
yang memiliki tingkat kesukaran sedang dan butir soal nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
sebagai butir soal yang memiliki tingkat kesukaran mudah. Dapat
dilihat pada gambar 4.16 berikut :
Tabel 4.16 Contoh Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal
Pada tabel 4.16 tersebut, peneliti mendapatkan hasil pada butir soal
1 adalah 0, 591 yang dikatakan sedang dan pada butir soal 2 adalah 0,
902 yang dikatakan mudah. Menurut Azwar (2015 : 136) mengatakan
bahwa tingkat kesukaran suatu aitem bagi setiap siswa adalah berbeda-
beda dan kita tidak tahu berapa sulit atau berapa mudahnya suatu aitem
bagi seorang siswa.
Jadi, berdasarkan pembahasan tersebut peneliti mendapatkan hasil
tingkat kesukaran pada butir soal Ulangan Akhir Semester Genap tahun
pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok
sebanyak 18 butir soal dikategorikan mudah dengan presentase 90%
sehingga harus ditolak/direvisi, sedangkan 2 butir soal yang
dikategorikan sedang dengan presentase 10% sehingga dapat diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dan tidak ada butir soal yang sulit. Penelitian ini juga dikaitkan dengan
hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Theresia (2014)
melakukan penelitian mengenai Analisis Kualitas Soal Pilihan Ganda
Ulangan Tengah Semester II Mata Pelajaran Matematika Kelas I
Tahun Ajaran 2013/2014 dengan hasil tingkat kesukaran pada setiap
soal banyak menunjukkan angka mendekati 1,00 yang artinya tingkat
kesukaran soal tersebut mengidikasikan soal yang mudah.
4. Daya Pembeda
Tingkat daya pembeda menurut Endrayanto & Harumurti (2014 :
264) yaitu kemampuan butir soal untuk membedakan siswa yang
memiliki prestasi belajar yang tinggi atau kelompok atas (upper group)
dan siswa yang prestasi belajarnya rendah atau kelompok bawah
(lower group). Arikunto (2013 : 226) juga mengatakan bahwa daya
pembeda adalah sesuatu soal untuk membedakan anatara siswa yang
pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Jadi, dari 2 pendapat ahli tersebut peneliti
menyimpulkan bahwa daya pembeda merupakan pengukuran terhadap
sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang
pandai (kelompok atas) dengan peserta didik yang bodoh (kelompok
bawah).
Peneliti mengambil contoh butir soal nomer 11 sebagai butir soal
yang memiliki daya pembeda jelek dan butir soal nomer 12 sebagai
butir soal yang memiliki daya pembeda sangat baik. Dapat dilihat pada
tabel 4.17 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tabel 4.17 Contoh Hasil Tingkat Daya Pembeda Butir Soal
Pada tabel 4.17 tersebut, berpedoman pada pendapat Azwar (2015 :
151-152) bahwa aitem yang baik daya pembedanya harus memiliki
koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban. Hasil analisis
untuk butir soal nomer 11 pada gambar 4.17 menyimpulkan bahwa
taraf kesukaran butir soal nomer 11 termasuk jelek dengan kategori
0,19 – ke bawah yaitu 0, 164. Sedangkan, pada butir soal nomer 12
pada gambar 4.16 menyimpulkan bahwa taraf kesukaran butir soal
nomer 12 termasuk sangat baik dengan kategori 0,40 – atau lebih yaitu
0, 447.
Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa hasil daya pembeda butir soal
dapat diketahui 20 butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok memiliki kualitas daya pembeda yang bervariasi.
Seperti yang terlihat pada tabel gambar 4.2 sebelumnya bahwa terdapat
50% butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda sangat baik, 25%
butir soal yang memiliki kualitas daya pembeda cukup baik, 20% butir
soal memiliki kualitas daya pembeda minimum, dan 5% butir soal
memiliki kualitas daya pembeda jelek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
5. Efektifitas Pengecoh
Arifin (2009: 279) juga mengatakan bahwa distraktor adalah
pengecoh. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara
merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal
yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Suatu
distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih
oleh 5% peserta tes (Arikunto, 2013 : 234). Jadi, dari 2 pendapat ahli
tersebut peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh adalah
alternatif jawaban yang tersedia selain kunci jawaban didalam setiap
butir soal.
Azwar (2015 : 151-152) berpendapat bahwa efektifitas pengecoh
yang berfungsi dengan baik memiliki koefisien yang positif dan tinggi
pada kunci jawaban. Sebaliknya, untuk alternatif jawaban yang
merupakan distraktor yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang
negatif dan tinggi, karena hal itu mengindikasikan bahwa pemilihnya
memang berasal dari siswa yang kurang cakap. Pada pembahasan ini
peneliti mengambil tiga contoh butir soal yang memiliki efektifitas
pengecoh yang berbeda-beda dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 4.18 Contoh Efektifitas Pengecoh Butir Soal
Pada tabel 4.18 dapat dilihat bahwa peneliti berpedoman pada
pendapat Azwar (2015 : 151) bahwa aitem yang daya bedanya harus
memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawaban
sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif C butir soal nomer 1 pada
tabel 4.18 tersebut. Sebaliknya, untuk alternatif efektifitas pengecoh
yang baik harus memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi.
Terlihat pada kolom biser dan point biser bahwa semua alternatif
kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa butir soal nomor 1
memiliki efektifitas pengecoh yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Peneliti juga melihat butir soal nomor 1 dilihat dari
Prop.Endorsing (Arikunto, 2013 : 234) bahwa pengecoh A
menunjukkan hasil 0,153 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar
15,3% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,253 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 25,3% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang
memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,591 yang berarti
kunci jawaban C telah dipilih sebesar 59,1% peserta tes. Dari teori
yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar
pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan
pengecoh B pada butir soal satu dapat berfungsi dengan baik,
sedangkan pengecoh D tidak berfungsi.
Contoh kedua pada tabel 4.18 peneliti melihat pada butir soal
nomor 11 memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada kunci
jawaban sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif B. Terlihat juga pada
kolom biser dan point biser butir soal 11 bahwa semua alternatif
kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa butir soal nomor 11
juga memiliki efektifitas pengecoh yang baik. Tetapi jika dilihat dari
Prop.Endorsing bahwa pengecoh A menunjukkan hasil 0,073 yang
berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan
hasil 0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4%
peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar
pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta
tes, maka pengecoh A pada butir soal kesebelas berfungsi dengan baik,
sedangkan pengecoh C pada butir soal kesebelas harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Peneliti menyimpulkan
bahwa efektifitas pengecoh pada butir soal nomor 11 tidak berfungsi.
Contoh ketiga yaitu peneliti mengambil butir soal nomor 17. Pada
butir soal nomor 17 memiliki koefisien yang positif dan tinggi pada
kunci jawaban sebagaimana ditunjukkan oleh alternatif C. Terlihat
juga pada kolom biser dan point biser butir soal 17 bahwa semua
alternatif kecuali kunci jawaban memiliki koefisien korelasi negatif
dan tinggi. Tetapi dilihat juga dari prop.endorsing pengecoh A
menunjukkan hasil 0,006 yang berarti pengecoh A telah dipilih sebesar
0,6% peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,009 yang berarti
pengecoh B telah dipilih sebesar 0,9% peserta tes. Pengecoh D
menunjukkan hasil 0,000 yang berarti pengecoh D tidak ada yang
memilih. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,982 yang berarti
kunci jawaban C telah dipilih sebesar 98,2% peserta tes. Dari teori
yang telah disajikan mengenai dasar pengambilan keputusan agar
pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik adalah minimal
pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta tes, maka pengecoh A dan B
pada butir soal ketujuhbelas harus diganti atau direvisi, dan pengecoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
D tidak berfungsi. Butir soal nomor 17 ini memiliki tiga alternatif yang
efektifitas pengecohnya tidak berfungsi.
Dari ketiga contoh butir soal yang telah peneliti paparkan pada
tabel 4.18 sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa hasil efektifitas
pengecoh yang berada pada setiap butir soal berbeda-beda dengan
diperkuat pendapat dari Azwar (2015 : 151-152) bahwa efektifitas
pengecoh yang berfungsi dengan baik memiliki koefisien yang positif
dan tinggi pada kunci jawaban. Sebaliknya, untuk alternatif jawaban
yang merupakan distraktor yang baik harus memiliki koefisien korelasi
yang negatif dan tinggi dilihat pada biser dan point biser, karena hal
itu mengindikasikan bahwa pemilihnya memang berasal dari siswa
yang kurang cakap. Arikunto (2013 : 234) juga berpendapat bahwa
butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih secara tidak
merata. Suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling
sedikit dipilih oleh 5% peserta tes dilihat pada prop.endorsing.
Peneliti menyimpulkan bahwa efektifitas pengecoh butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester Genap tahun pelajaran
2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di Kecamatan Depok
memiliki 22 alternatif soal berfungi dan 38 alternatif soal tidak
berfungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
6. Keterkaitan Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas
Pengecoh dalam butir soal Ulangan Akhir Semester Genap Tahun
Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD.
Peneliti mengambil contoh hasil analisis butir soal Ulangan Akhir
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas
III SD pada nomor 11 dari tabel 4.18 sebelumnya. Dapat dilihat pada
tabel 4.19 berikut ini.
Tabel 4.19 Contoh Butir Soal
Pada tabel 4.19 tersebut, peneliti dapat menyimpulkan jika soal
nomor 11 dikaitkan dengan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
efektifitas pengecoh belum dapat dikatakan berkualitas karena
memiliki tingkat kesukaran 0,914 dikatakan mudah, daya pembeda
0,164 dikatakan jelek, dan efektifitas pengecoh dilihat dari
prop.endorsing bahwa pengecoh A menunjukkan hasil 0,073 yang
berarti pengecoh A telah dipilih sebesar 7,3% peserta tes. Pengecoh C
menunjukkan hasil 0,009 yang berarti pengecoh C telah dipilih sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
0,9% peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil 0,000 yang berarti
pengecoh D tidak ada yang memilih. Kunci jawaban B menunjukkan
hasil 0,914 yang berarti kunci jawaban B telah dipilih sebesar 91,4%
peserta tes. Dari teori yang telah disajikan mengenai dasar
pengambilan keputusan agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik adalah minimal pengecoh tersebut dipilih oleh 5% peserta
tes, maka pengecoh A pada butir soal kesebelas berfungsi dengan baik,
sedangkan pengecoh C pada butir soal kesebelas harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi. Peneliti menyimpulkan
bahwa efektifitas pengecoh pada butir soal nomor 11 tidak berfungsi.
Oleh karena itu, butir soal yang baik dan berkualitas sebaiknya
memiliki tingkat kesukaran yang sedang, memiliki tingkat daya
pembeda yang baik, dan memiliki efektifitas pengecoh yang berfungsi.
Selain dari tiga kriteria tersebut, butir soal dikatakan baik dalam
keseluruhan jika soal tersebut sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) dan memiliki tingkat reliabilitas yang
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB V
PENUTUP
Bab V berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
Kesimpulan merupakan jawaban atas pertanyaan yang ada di dalam rumusan
masalah dan pembuktian hipotesis. Keterbatasan penelitian adalah hal-hal
yang menjadi keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Saran adalah
sumbangan peneliti untuk penelitian yang lebih baik.
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah maka jawaban atas rumusan masalah
tersebut adalah :
1. Tingkat Validitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun
swasta sudah valid karena sudah sesuai dengan taraf yang diukur
melalui Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
2. Tingkat Reliabilitas pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun
swasta memperoleh hasil 0,694 yang dikategorikan sedang.
3. Tingkat Kesukaran pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
swasta memperoleh hasil 90% dikategorikan mudah, 10% sedang, dan
0% sulit.
4. Daya Pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas III SD di
Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun swasta
memperoleh hasil 50% sangat baik, 25% cukup baik, 20% minimum,
dan 5% jelek.
5. Efektifitas Pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester Genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran IPS kelas
III SD di Kecamatan Depok sebanyak 26 sekolah negeri maupun
swasta memiliki efektifitas pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yang
diuraikan sebagai berikut:
1. Soal yang akan diteliti sulit dalam mendapatkannya, karena ada
beberapa pihak SD (negeri maupun swasta) tidak mengijinkan karena
itu merupakan arsip penting bagi sekolah yang bersangkutan.
2. Waktu yang diperlukan untuk mengambil sampel berupa soal-soal di
Kecamatan Depok membutuhkan waktu yang cukup lama, karena letak
SD tidak saling berdekatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang Analisis Butir Soal UAS Genap
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD Se-Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta saran yang diberikan peneliti sebagai berikut.
1. Seharusnya peneliti harus melakukan perjanjian terlebih dahulu
terhadap pihak sekolah yang bersangkutan, sehingga data yang diambil
sesuai dengan yang akan diteliti.
2. Sebelum melakukan penelitian, harus mempersiapkan waktu sebaik
mungkin untuk mengumpulkan data-data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
DAFTAR REFERENSI
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran: prinsip, teknik, prosedur. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2015). Tes prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basuki, I., & Hariyanto. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Darmawan, D. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Endrayanto, H.Y.S., & Harumurti, Y.W. (2014). Penilaian belajar siswa di
sekolah. Yogyakarta: PT Kanisius.
Hamalik. (1992). Ilmu pengetahuan sosial. Jakarta
Jihad, A., & Haris, A. (2012). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Karsidi. (2007). Jurnal: Model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SD
dan MI. diunduh pada tanggal 17 Januari 2016 di
https://dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/2009/10/penjelasan-rinci
ktsp.pdf.
Kunandar. (2014). Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik
berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Majid, A. (2014). Penilaian autentik proses dan hasil belajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Mulyono, T. (1980). Pengertian dan karakteristik ilmu pengetahuan sosial.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
____________(1980). Mengajarkan konsep ilmu pengetahuan sosial. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sanjaya. W. (2009). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulis, W. (2007). Analisis tes hasil belajar akhir semester mata pelajaran fisika
untuk mengetahui kualitas soal dan tingkat penguasaan siswa terhadap
materi yang diujikan studi kasus tes akhir semester II kelas IX IPA SMU
negeri 1 karangkobar. Diunduh pada tanggal 22 April 2015.
https://library.usd.ac.id/pdf.
Sumaatmadja, N. (1980). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Bandung: Penerbit Alumni.
Suprananto & Kusaeri. (2012). Pengukuran dan penilaian pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susanto, A. (2014). Pengembangan pembelajaran IPS di sekolah dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Susilo, M.J. (2008). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Theresia, Y.W. (2014). Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah
semester II mata pelajaran matematika kelas I tahun ajaran 2013/2014.
Diunduh pada tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf.
Uno, B.H., & Koni, S. (2012). Assessment pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Veronica, F.W. (2007). Validitas dan reliabilitas butir soal ujian sekolah bahasa
indonesia tahun ajaran 2005/2006 buatan fr. suwaryanto, guru bunda hati
kudus (BHK), jakarta barat untuk SD kelas VI BHK. Diunduh pada
tanggal 22 April 2015. https://library.usd.ac.id/pdf.
Widoyoko, E.P. (2009). Evaluasi program pembelajaran: panduan praktis bagi
pendidik dan calon pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yolanda, E.P. (2014). Analisis kualitas soal pilihan ganda ulangan tengah
semester II kelas I mata pelajaran bahasa indonesia tahun ajaran
2013/2014. Diunduh pada tanggal 22 April 2015.
https://library.usd.ac.id/pdf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 1a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 1b
Daftar Nama Mahasiswa
No Nama Mahasiswa NIM
1. Mustika Ayu Kurniandari 121134022
2. Anissa Sinta Putri 121134037
3. Bonifatius Rudi Ardiyanto 121134087
4. Kurniawan Haryanto 121134069
5. Antonius Ade Prayudi Ardiyanto 121134031
6. Laurensia Erlina Apriliawati 121134064
7. Yosica Ronandha 121134036
8. Felix Nola Yan Fajar 121134076
9. Maria Stefani Mustida Nugraha 121134042
10. Natalia Desy Cahyaningtyas 121134166
11. Intan Utami 121134175
12. Arum Tyas Asih 121134060
13. Tina Yuniasari 121134130
14. Feriza Anggraeni 121134174
15. Adinda Titis Kumudaswara 121134161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 3
Soal Pilihan Ganda Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran
2014/2015 Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 4
Kunci Jawaban Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 5
Contoh Jawaban Pilihan Ganda Siswa Kelas III SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 6
Daftar Nama Sekolah Dasar yang telah menyerahkan
Soal, Kunci Jawaban, dan Lembar Jawaban
No.
Nama SD Negeri dan Swasta
Ketersediaan Data
Instrumen
Soal
Kunci
Jawaban
Soal
Lembar
Jawaban
Siswa
1. SDN Adisucipto 1 √ √ √
2. SDN Adisucipto 2 √ √ √
3. SDN Ambarukmo √ √ √
4. SDN Bhaktikarya √ √ √
5. SDN Caturtunggal 3 √ √ √
6. SDN Caturtunggal 4 √ √ √
7. SDN Caturtunggal 6 √ √ √
8. SDN Mustokorejo √ √ √
9. SDN Condongcatur √ √ √
10. SDN Corongan √ √ √
11. SDN Deresan √ √ √
12. SDN Nanggulan √ √ √
13. SDN Ngringin √ √ √
14. SDN Nolobangsan √ √ √
15. SDN Gejayan √ √ √
16. SDN Kledokan √ √ √
17. SDN Puren √ √ √
18. SDN Ringinsari √ √ √
19. SDN Samirono √ √ √
20. SDN Sarikarya √ √ √
21. SDN Tajem √ √ √
22. SD Kanisius Demangan Baru 1 √ √ √
23. SD Teruna Bangsa √ √ √
24. SDN Kalongan √ √ √
25. SDN Timbulharjo √ √ √
26. SD IslamAl-Islam √ √ √
27. SD Bopkri Demangan III √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 7
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
Mata Pelajaran IPS Kelas III SD
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami jenis pekerjaan
dan penggunaan uang
2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2 Memahami pentingnya semangat kerja
2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan
rumah dan sekolah
2.4 Mengenal sejarah uang
2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan
Kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 8
No. Pertanyaan
1. Apa sebelumnya pernah dilakukan penelitian mengenai analisis butir
soal Ulangan Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
2. Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
3. Apakah guru kelas III pernah melakukan analisis butir soal Ulangan
Akhir Semester (UAS) di SD yang berada di Kecamatan Depok,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada mata pelajaran IPS semester
genap?
4. Apakah telah memahami pengertian validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal?
5. Apa mengetahui cara menganalisis butir soal Ulangan Akhir Semester
(UAS) dengan berpedoaman pada validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh soal?
6. Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang berada di
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
7. Berapakah jumlah Sekolah Dasar Negeri dan Swasta yang
mengimplementasikan kurikulum 2006 atau KTSP di Kecamatan
Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file ANTON.DAT
Page 1
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- ---------------------------
--------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ --
---- ---
1 0-1 0.591 0.647 0.511 A 0.153 -0.449 -
0.294
B 0.253 -0.445 -
0.328
C 0.591 0.647
0.511 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.366 -
0.057
2 0-2 0.902 0.749 0.435 A 0.902 0.749
0.435 *
B 0.063 -0.671 -
0.342
C 0.035 -0.602 -
0.252
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.000 -9.000 -
9.000
3 0-3 0.747 0.620 0.456 A 0.199 -0.592 -
0.414
B 0.747 0.620
0.456 *
C 0.051 -0.298 -
0.142
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.185 -
0.029
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4 0-4 0.857 0.683 0.441 A 0.080 -0.570 -
0.312
B 0.857 0.683
0.441 *
C 0.059 -0.560 -
0.280
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.004 -0.318 -
0.059
5 0-5 0.763 0.688 0.499 A 0.763 0.688
0.499 *
B 0.140 -0.692 -
0.444
C 0.093 -0.329 -
0.188
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.004 -0.318 -
0.059
6 0-6 0.808 0.578 0.401 A 0.022 -0.735 -
0.262
B 0.167 -0.471 -
0.316
C 0.808 0.578
0.401 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.185 -
0.029
7 0-7 0.969 0.515 0.207 A 0.021 -0.470 -
0.164
B 0.008 -0.524 -
0.127
C 0.969 0.515
0.207 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.185 -
0.029
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file ANTON.DAT
Page 2
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- ---------------------------
--------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ --
---- ---
8 0-8 0.796 0.552 0.388 A 0.796 0.552
0.388 *
B 0.159 -0.467 -
0.310
C 0.037 -0.416 -
0.179
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.008 -0.434 -
0.105
9 0-9 0.928 0.458 0.243 A 0.049 -0.300 -
0.141
B 0.019 -0.613 -
0.209
C 0.928 0.458
0.243 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.004 -0.318 -
0.059
10 0-10 0.823 0.572 0.389 A 0.102 -0.557 -
0.327
B 0.823 0.572
0.389 *
C 0.075 -0.355 -
0.190
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.001 0.052
0.006
11 0-11 0.914 0.293 0.164 A 0.073 -0.144 -
0.077
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
B 0.914 0.293
0.164 *
C 0.009 -1.000 -
0.262
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.004 -0.110 -
0.020
12 0-12 0.847 0.681 0.447 A 0.100 -0.547 -
0.321
B 0.048 -0.613 -
0.286
C 0.847 0.681
0.447 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.005 -0.264 -
0.055
13 0-13 0.812 0.727 0.501 A 0.812 0.727
0.501 *
B 0.168 -0.629 -
0.423
C 0.018 -0.817 -
0.272
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.001 -0.287 -
0.034
14 0-14 0.614 0.565 0.444 A 0.170 -0.336 -
0.226
B 0.614 0.565
0.444 *
C 0.210 -0.441 -
0.312
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.006 -0.231 -
0.052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file ANTON.DAT
Page 3
Item Statistics Alternative
Statistics
----------------------- ---------------------------
--------
Seq. Scale Prop. Point Prop.
Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser.
Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ --
---- ---
15 0-15 0.865 0.676 0.430 A 0.105 -0.610 -
0.362
B 0.026 -0.510 -
0.193
C 0.865 0.676
0.430 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.004 -0.443 -
0.082
16 0-16 0.933 0.680 0.353 A 0.050 -0.653 -
0.309
B 0.933 0.680
0.353 *
C 0.017 -0.496 -
0.161
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.000 -9.000 -
9.000
17 0-17 0.982 0.806 0.268 A 0.006 -0.733 -
0.166
B 0.009 -0.665 -
0.171
C 0.982 0.806
0.268 *
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.786 -
0.124
18 0-18 0.949 0.729 0.348 A 0.949 0.729
0.348 *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
B 0.031 -0.639 -
0.257
C 0.019 -0.684 -
0.233
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.001 -0.061 -
0.007
19 0-19 0.981 0.592 0.202 A 0.981 0.592
0.202 *
B 0.015 -0.623 -
0.196
C 0.004 -0.318 -
0.059
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.000 -9.000 -
9.000
20 0-20 0.460 0.472 0.376 A 0.040 -0.422 -
0.185
B 0.460 0.472
0.376 *
C 0.497 -0.375 -
0.299
D 0.000 -9.000 -
9.000
Other 0.003 -0.185 -
0.029
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems
Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version
3.00
Item analysis for data from file ANTON.DAT
Page 4
There were 778 examinees in the data file.
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 20
N of Examinees 778
Mean 16.542
Variance 7.225
Std. Dev. 2.688
Skew -1.044
Kurtosis 1.206
Minimum 4.000
Maximum 20.000
Median 17.000
Alpha 0.690
SEM 1.498
Mean P 0.827
Mean Item-Tot. 0.375
Mean Biserial 0.614
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 10
Rekapan Analisis Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektifitas
Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Mata Pelajaran IPS
Kelas III Tahun Pelajaran 2014/2015
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
1. 0, 591 0, 511 A 0, 153 Butir soal 1 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima. Butir soal 1 memiliki
daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga memiliki kriteria sangat
baik.
Butir soal 1 memiliki efektifitas pengecoh A dan B berfungsi
dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
B 0, 253
D 0, 000
2. 0, 902 0, 435 B 0, 063
Butir soal 2 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 2 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 2 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0,063
D 0,000
3. 0, 747 0, 456 A 0,199
Butir soal 3 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi .
Butir soal 3 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 3 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 051
D 0,000
4. 0, 857 0, 441 A 0, 080
Butir soal 4 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 4 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 4 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 059
D 0,000
5. 0, 763 0, 499 B 0, 140
Butir soal 5 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 5 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 5 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 093
D 0, 000
6. 0, 808 0, 401 A 0, 022
Butir soal 6 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 6 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 6 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, pengecoh A harus diganti atau direvisi,
dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 167
D 0, 000
7. 0, 969 0, 207 A 0, 021
Butir soal 7 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
B 0, 008
Butir soal 7 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 7 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak Berfungsi. D 0, 000
8. 0, 796 0, 388 B 0, 159
Butir soal 8 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 8 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 8 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 037
D 0, 000
9. 0, 928 0, 248 A 0, 049
Butir soal 9 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 9 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 9 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan
B harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 019
D 0, 000
10. 0, 823 0, 389 A 0, 102
Butir soal 10 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi .
Butir soal 10 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 10 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 075
D 0, 000
11. 0, 914 0, 164 A 0, 073
Butir soal 11 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 11 memiliki daya pembeda 0,19 – ke bawah sehingga
memiliki kriteria jelek, dibuang/dirombak.
Butir soal 11 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 009
D 0, 000
12. 0, 847 0, 447 A 0, 100
Butir soal 12 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 12 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 12 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 048
D 0, 000
13. 0, 812 0, 501 B 0, 168
Butir soal 13 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 13 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 13 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 018
D 0, 000
14. 0, 614 0, 444 A 0, 170
Butir soal 14 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu sedang sehingga dapat diterima.
Butir soal 14 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 14 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
C 0, 210
D 0, 000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
No.
Butir
Soal
Karakteristik Butir
Deskripsi Tingkat
Kesukaran
Daya
Beda
(Point.
Biser)
Efektifitas
Pengecoh
dan C berfungsi dengan baik, dan pengecoh D tidak berfungsi.
15. 0, 865 0, 430 A 0, 105
Butir soal 15 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 15 memiliki daya pembeda 0,40 – atau lebih sehingga
memiliki kriteria sangat baik.
Butir soal 15 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
B 0, 026
D 0, 000
16. 0, 933 0, 353 A 0, 050
Butir soal 16 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 16 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 16 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh C harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi.
C 0, 017
D 0, 000
17. 0, 982 0, 268 A 0, 006
Butir soal 17 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 17 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan. Butir soal 17
memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban A dan B harus
diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
B 0, 009
D 0, 000
18. 0, 949 0, 348 B 0, 031
Butir soal 18 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 18 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 18 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 019
D 0, 000
19. 0, 981 0, 202 B 0, 015
Butir soal 19 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,70 -
1,00 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 19 memiliki daya pembeda 0,20 – 0,29 sehingga
memiliki kriteria minimum, perlu perbaikan.
Butir soal 19 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban B dan
C harus diganti atau direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 004
D 0,000
20. 0, 460 0, 376 A 0, 040
Butir soal 20 memiliki tingkat kesukaran berada diantara 0,30 -
0,70 yaitu mudah sehingga direvisi.
Butir soal 20 memiliki daya pembeda 0,30 – 0,39 sehingga
memiliki kriteria cukup baik, mungkin perlu perbaikan.
Butir soal 20 memiliki efektifitas pengecoh pilihan jawaban C
berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh A harus diganti atau
direvisi, dan pengecoh D tidak berfungsi
C 0, 497
D 0, 000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Antonius Ade Prayudi Ardiyanto merupakan anak
pertama dari pasangan Bernadus I Wayan
Durmanto dan Maria Nyoman Rapini. Lahir di
Denpasar, 25 Juni 1994. Pendidikan awal dimulai
di TKK (Taman Kanak Katolik) ST. Thomas
Aquino, Tuka, Dalung, Kuta Utara, Badung, Bali
pada tahun 2000. Penulis melanjutkan pendidikan
dasar di SDK ST. Thomas Aquino, Tuka, Dalung,
Kuta Utara, Badung, Bali pada tahun 2001-2006. Kemudian melanjutkan
ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMPK) ST. Thomas Aquino,
Padang Tawang, Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali pada tahun 2007-
2009. Pada tahun 2010-2012 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMAK) ST. Thomas Aquino, Tangeb, Abian Base, Kuta
Utara, Badung, Bali. Tahun 2012 penulis masuk ke Universitas Sanata
Dharma (USD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama menempuh
pendidikan di Sekolah Dasar penulis aktif mengikuti beberapa kegiatan
seperti pramuka, bola basket, renang, bulutangkis, dan kegiatan gereja.
Ketika di sekolah menengah pertama penulis aktif di organisasi seperti
pramuka dan ekstrakurikuler bola basket. Ketika di bangku sekolah
menengah atas peneliti masih aktif di beberapa organisasi seperti osis dan
pramuka. Ketika masuk perguruan tinggi peneliti aktif dalam UKM Bola
Basket sebagai pemain aktif tahun 2013-2015 dan pengurus tahun 2014-
2015. Peneliti juga aktif mengikuti seminar atau workshop yang
diselenggarakan oleh Universitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI