1
Daftar Isi:
1. Muqaddimah.…..…………………………………………………………………….…………...
2. Kalam Exco………….………………………………..………………………………….……..…..
3. Fokus Utama: Ibadah Haji Dalam Islam
3. Fiqhul Waqi’: Haji dan Umrah
4. Referensi Buku: Buku Panduan
5. Seerah: Pesanan Perpisahan.
8. Puisi: Haji Pertama Kali & Suatu Perjalanan..
Buletin in-touch edisi 2
Penaung:
Unit Dakwah IMAM
Penyunting Isi Kandungan:
Khairul Anwar Mohamed Aznan
Nur Qamarul Mohamed
Ketua Dewan Redaksi:
Muhammad Luthfi Mohammad Masruh
Angggota Dewan Redaksi:
Zulzawaid Zulkifli Muhammad Hanif Mohamed Sahari
Mohammad Nabil Johari Luqman Hakim Akbar
LAJNAH EDISI KEDUA:
Penanggung-jawab: Luqman Hakim bin Akbar & Muhammad Hanif bin Mohamed Sahari.
Pereka Design: Muhammad Hidir bin Sulaimee
Lajnah Edisi 2: Muhsin bin Ismail, Muhammad
Zaman bin Mamon Basir, Muhammad Faheem ibn Abdul Khalil
2
…………………………………………………………………….…………...
………………………………..………………………………….……..…..
: Ibadah Haji Dalam Islam....................................................
: Haji dan Umrah…….…………………..…………………….……………..
nduan Haji dan Umrah ..……………………..……….
Pesanan Perpisahan.……………………………………………..………….
Haji Pertama Kali & Suatu Perjalanan..…………………....…………..…muka surat 19
– 24 November 2013 M / 20 Muharram 1435 H
Penyunting Isi Kandungan:
Anwar Mohamed Aznan
Muhammad Luthfi Mohammad Masruh
Angggota Dewan Redaksi:
Muhammad Hanif Mohamed Sahari Abdul Hadi Jamil
Mohammad Nabil Johari Luqman Hakim Akbar Muham
: Luqman Hakim bin Akbar & Muhammad Hanif bin Mohamed Sahari.
Muhammad Hidir bin Sulaimee
: Muhsin bin Ismail, Muhammad Nur Hakim bin Mohamaed Rezawan
Zaman bin Mamon Basir, Muhammad Faheem ibn Abdul Khalil, Muhammad Zen bin Zaini
…………………………………………………………………….…………...muka surat 3
………………………………..………………………………….……..…..muka surat 5
....................................................muka surat 7
.……………..muka surat 8
.……….muka surat 16
………..………….…muka surat 17
..…muka surat 19
24 November 2013 M / 20 Muharram 1435 H
Abdul Hadi Jamil
Muhammad Isa Zaini
: Luqman Hakim bin Akbar & Muhammad Hanif bin Mohamed Sahari.
Nur Hakim bin Mohamaed Rezawan, Khairul
, Muhammad Zen bin Zaini
MUQADDIMAH
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya, segala puji hanyalah milik Allah. Kami memuji, meminta pertolongan,
memohon
ampun dan perlindungan kepada Allah dari kejelekan
amal-amal kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu
memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahawa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali
Allah semata, tidak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah
hamba dan Rasul-Nya yang Allah utus dengan membawa petunjuk dan agama yang haq,
agar Dia memenangkannya di atas seluruh agama, meskipun orang
membencinya.
Wa ba’du:
Ada beberapa hal yang mendorong kami memilih tema ini, di antaranya:
Pertama: Hukum haji adalah
sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai wajibnya haji telah
disebutkan dalam Al Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para ulama).
Allah Ta’ala berfirman,
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(QS. Ali Imron:97)
Ayat ini adalah dalil tentang wajibnya haji. Kalimat dalam ayat tersebut menggunakan
kalimat perintah yang berarti wajib.
Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu
3
MUQADDIMAH
Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya, segala puji hanyalah milik Allah. Kami memuji, meminta pertolongan,
ampun dan perlindungan kepada Allah dari kejelekan-kejelekan diri kami dan dari kejahatan
pa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu
Aku bersaksi bahawa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali
idak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah
Nya yang Allah utus dengan membawa petunjuk dan agama yang haq,
agar Dia memenangkannya di atas seluruh agama, meskipun orang
hal yang mendorong kami memilih tema ini, di antaranya:
Pertama: Hukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya
sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai wajibnya haji telah
Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para ulama).
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
ka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
Ayat ini adalah dalil tentang wajibnya haji. Kalimat dalam ayat tersebut menggunakan
kalimat perintah yang berarti wajib.
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Sesungguhnya, segala puji hanyalah milik Allah. Kami memuji, meminta pertolongan,
kejelekan diri kami dan dari kejahatan
pa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang bisa
menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang mampu
Aku bersaksi bahawa tiada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar kecuali
idak ada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah
Nya yang Allah utus dengan membawa petunjuk dan agama yang haq,
agar Dia memenangkannya di atas seluruh agama, meskipun orang-orang kafir
, wajib bagi setiap muslim yang mampu, wajibnya
sekali seumur hidup. Haji merupakan bagian dari rukun Islam. Mengenai wajibnya haji telah
Qur’an, As Sunnah dan ijma’ (kesepakatan para ulama).
و
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
ka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Ayat ini adalah dalil tentang wajibnya haji. Kalimat dalam ayat tersebut menggunakan
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan
zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.
(HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan
wajibnya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka
berhajilah.”
Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?”
Beliau lantas diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulul
wasallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan
diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup
(HR. Muslim no. 1337)
Sungguh banyak sekali hadits yang menyebutkan wajibnya haji
mutawatir (jalur yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji itu wajib.
Kedua: Syukur kepada Allah kami telah dipilih olehNya untuk melakukan ibadah Haji pada
tahun 2012, iaitu Haji pertama dan di situ kami ingin m
berkongsi ilmu dari segi fiqh dalam haji, sejarah, pendalaman dan sebagainya. Dan juga
dengan ini kami dapat mengingatkan diri kami dengan cara berulang kaji.
Ketiga: Akhirnya kami merasai ia adalah topic yang penting kerana ia b
rukun islam dan kebanyakkan kita dari halayak umum hanya mampu melakukan ibadah haji
sekali dalam seluruh hidup. Dengan itu, kami meminta kepada Allah agar benda yang
dibentangkan dapat memanfaatkan pembaca dan juga penulis.
Semoga Allah memberikan pertolongan kepada umat ini kerana kecintaanya terhadap
mencari
kebenaran. Sesungguhnya Rabb
permintaan.
Penanggung Jawab,
Luqman Hakim Akbar & Muhammad Hanif Mohamed Sahari.
4
Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah dan mengaku Muhammad adalah utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan
zakat, berhaji dan berpuasa di bulan Ramadhan.”
Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16)
Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah di tengah-tengah kami. Beliau
Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka
Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?”
Beliau lantas diam, sampai orang tadi bertanya hingga tiga kali. Rasulullahshallallahu ‘alaihi
wasallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan
diwajibkan bagi kalian setiap tahun, dan belum tentu kalian sanggup”
banyak sekali hadits yang menyebutkan wajibnya haji hingga mencapai derajat
yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji itu wajib.
Kedua: Syukur kepada Allah kami telah dipilih olehNya untuk melakukan ibadah Haji pada
tahun 2012, iaitu Haji pertama dan di situ kami ingin mengambil kesempatan untuk
berkongsi ilmu dari segi fiqh dalam haji, sejarah, pendalaman dan sebagainya. Dan juga
dengan ini kami dapat mengingatkan diri kami dengan cara berulang kaji.
Ketiga: Akhirnya kami merasai ia adalah topic yang penting kerana ia bersangkut puat pada
islam dan kebanyakkan kita dari halayak umum hanya mampu melakukan ibadah haji
sekali dalam seluruh hidup. Dengan itu, kami meminta kepada Allah agar benda yang
dibentangkan dapat memanfaatkan pembaca dan juga penulis.
ah memberikan pertolongan kepada umat ini kerana kecintaanya terhadap
kebenaran. Sesungguhnya Rabb-ku adalah Rabb Yang Maha Mengabulkan segala
& Muhammad Hanif Mohamed Sahari.
Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah
Nya, mendirikan shalat, menunaikan
Hadits ini menunjukkan bahwa haji adalah bagian dari rukun Islam. Ini berarti menunjukkan
tengah kami. Beliau
Wahai sekalian manusia, Allah telah mewajibkan haji bagi kalian, maka
Lantas ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun (kami mesti berhaji)?”
lahshallallahu ‘alaihi
wasallam lantas bersabda, “Seandainya aku mengatakan ‘iya’, maka tentu haji akan
hingga mencapai derajat
yang amat banyak) sehingga kita dapat memastikan hukum haji itu wajib.
Kedua: Syukur kepada Allah kami telah dipilih olehNya untuk melakukan ibadah Haji pada
engambil kesempatan untuk
berkongsi ilmu dari segi fiqh dalam haji, sejarah, pendalaman dan sebagainya. Dan juga
ersangkut puat pada
islam dan kebanyakkan kita dari halayak umum hanya mampu melakukan ibadah haji
sekali dalam seluruh hidup. Dengan itu, kami meminta kepada Allah agar benda yang
ah memberikan pertolongan kepada umat ini kerana kecintaanya terhadap
ku adalah Rabb Yang Maha Mengabulkan segala
Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Sesungguhnya segala puji hanya kepada Allah, kepada
pertolongan dan pengampunan serta memohon perlindungan daripada segala kekejian jiwa
dan kejahatan amalan kita. Maka barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah kepadanya
tidak sekali akan berlaku sesat atas dirinya dan barangsiapa yang berlaku sesat maka tiada
baginya hidayah.
Aku bersaksi bahawa Allah itu adalah satu
bersaksi bahawa Muhammad s.a.w adalah hamba
“Wahai orang-orang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar
janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan kalian menyerah kepada Allah.”
[Al-Imran: 102]
“Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Rab
daripada satu jiwa dan yang telah menciptakan juga daripada jiwa itu pasangannya, dan
yang telah meluaspuakkan daripada keduanya itu ramai lelaki dan wanita. Dan bertaqwalah
kepada Allah yang memberi kalian ruang untuk meminta daripada
menjalinkan hubungan antara kalian. Sesungguhnya Allah sangat memerhati atas segala
gerak geri hamba-hamba-Nya.”
[An-Nisa: 1]
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Alla
ucapan yang baik-baik . Demikian Allah akan perkenankan segala amalanmu dan
mengampuni dosa-dosamu, dan barangsiapa yang berlaku taat kepada Allah serta Rasulnya
sungguh ia telah benar-benar mendapat kemenangan yang sangat besa
[Al-Ahzab: 70-71]
Seterusnya: Adapun sebenar
petunjuk adalah yang ditunjukkan oleh Baginda Muhammad S.A.W. Adapun seburuk
sesuatu perkara itu yang dicipta daripada tiada maka sesungguhnya setia
dicipta daripada tiada itu adalah semata
agama) adalah sesat, dan pada setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.
[Hadith Sahih Riwayat Muslim]
Allah S.W.T berfirman: “ Dan menjadi perintah ke atas s
fardhu Haji sekiranya ia mampu untuk melakukannya. Dan barangsiapa yang telah berlaku
kufur maka sesungguhnya Allah itu Maha Kaya daripada sekalian alam semesta. ”
[Aali Imran: 97]
5
الرحيم الرحمن االه بسم
Dengan nama Tuhan yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Sesungguhnya segala puji hanya kepada Allah, kepada-Nya kita memuji, meminta
pertolongan dan pengampunan serta memohon perlindungan daripada segala kekejian jiwa
amalan kita. Maka barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah kepadanya
tidak sekali akan berlaku sesat atas dirinya dan barangsiapa yang berlaku sesat maka tiada
Aku bersaksi bahawa Allah itu adalah satu-satunya Tuhan tiada sekutu bagi
bersaksi bahawa Muhammad s.a.w adalah hamba-Nya dan rasul-Nya.
orang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar
janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan kalian menyerah kepada Allah.”
“Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Rab-mu yang telah menjadikan kalian
daripada satu jiwa dan yang telah menciptakan juga daripada jiwa itu pasangannya, dan
yang telah meluaspuakkan daripada keduanya itu ramai lelaki dan wanita. Dan bertaqwalah
ada Allah yang memberi kalian ruang untuk meminta daripada
menjalinkan hubungan antara kalian. Sesungguhnya Allah sangat memerhati atas segala
Nya.”
orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan berkata
baik . Demikian Allah akan perkenankan segala amalanmu dan
dosamu, dan barangsiapa yang berlaku taat kepada Allah serta Rasulnya
benar mendapat kemenangan yang sangat besar”
Adapun sebenar-benar ungkapan adalah Kalaam Allah dan sebaik
petunjuk adalah yang ditunjukkan oleh Baginda Muhammad S.A.W. Adapun seburuk
sesuatu perkara itu yang dicipta daripada tiada maka sesungguhnya setia
dicipta daripada tiada itu adalah semata-mata rekaan, dan setiap yang direka(dalam
agama) adalah sesat, dan pada setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.
[Hadith Sahih Riwayat Muslim]
Allah S.W.T berfirman: “ Dan menjadi perintah ke atas sekalian manusia untuk menunaikn
fardhu Haji sekiranya ia mampu untuk melakukannya. Dan barangsiapa yang telah berlaku
kufur maka sesungguhnya Allah itu Maha Kaya daripada sekalian alam semesta. ”
KALAM EXCO
Nya kita memuji, meminta
pertolongan dan pengampunan serta memohon perlindungan daripada segala kekejian jiwa
amalan kita. Maka barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah kepadanya
tidak sekali akan berlaku sesat atas dirinya dan barangsiapa yang berlaku sesat maka tiada
satunya Tuhan tiada sekutu bagi-Nya dan aku
orang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa dan
janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan kalian menyerah kepada Allah.”
mu yang telah menjadikan kalian
daripada satu jiwa dan yang telah menciptakan juga daripada jiwa itu pasangannya, dan
yang telah meluaspuakkan daripada keduanya itu ramai lelaki dan wanita. Dan bertaqwalah
ada Allah yang memberi kalian ruang untuk meminta daripada-Nya serta yang
menjalinkan hubungan antara kalian. Sesungguhnya Allah sangat memerhati atas segala
h dan berkata-katalah dengan
baik . Demikian Allah akan perkenankan segala amalanmu dan
dosamu, dan barangsiapa yang berlaku taat kepada Allah serta Rasulnya
r”
benar ungkapan adalah Kalaam Allah dan sebaik-baik
petunjuk adalah yang ditunjukkan oleh Baginda Muhammad S.A.W. Adapun seburuk-buruk
sesuatu perkara itu yang dicipta daripada tiada maka sesungguhnya setiap perkara yang
mata rekaan, dan setiap yang direka(dalam
agama) adalah sesat, dan pada setiap kesesatan itu tempatnya di Neraka.
ekalian manusia untuk menunaikn
fardhu Haji sekiranya ia mampu untuk melakukannya. Dan barangsiapa yang telah berlaku
kufur maka sesungguhnya Allah itu Maha Kaya daripada sekalian alam semesta. ”
Rasulullah S.A.W telah bersabda: Islam it
Allah itu Esa tiada sekutu bagi
memberikan Zakat, menunaikan Haji serta berpuasa Ramadhaan.
[ Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim].
Berdasarkan kedua dalil yang disebutkan di atas ini,
individu yang mengakui dirinya Islam. Sekiranya beliau mampu untuk menunaikannya maka
sudah menjadi kewajiban ke atasnya. Ini kerana
agama yang lima.
Jika salah satu daripada lima tiang tersebut tidak dipacak, nescaya bangunan yang ingin
didirikan itu tidak akan kukuh dan mudah roboh. Sebagai seorang muslim yang beriman, kita
harus usaha untuk berkemampuan menunaikan ibadah
kali ini, kami akan membincangkan isu tentang fardhu
jenis-jenisnya, syarat-syaratnya serta hikmah daripadanya. Kami juga akan membicarakan
pelbagai persoalan kontemporari yang ada kait
sekarang ini.
Kami hanya berharap agar segala persoalan atau kemusykilan yang menghantui pemikiran
masyarakat dapat diselesaikan, jika tidak, dikurangkan melalui buletin ini. Kami juga
berharap semoga buletin yang
mereka dapat lebih memahami
Mudah-mudahan usaha murni yang dilakukan oleh para anggota IMAM untuk
menyampaikan dakwah serta ilmu yang sedikit ini menja
umumnya. Kami berdoa dan meminta Allah S.W.T agar sentiasa merahmati usaha kami dan
memudahkan segala urusan kami
serta memberi petunjuk buat kami dan sekalian ummah.
Sekian, wassalamualaikum Wr Wb.
Setiausaha IMAM,
Jafni Rahman
6
Rasulullah S.A.W telah bersabda: Islam itu terbina atas lima perkara: Kesaksian bahawa
Allah itu Esa tiada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah Rasul-Nya, mendirikan Sholat,
menunaikan Haji serta berpuasa Ramadhaan.
[ Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim].
yang disebutkan di atas ini, Haji menjadi fardhu kepada setiap
individu yang mengakui dirinya Islam. Sekiranya beliau mampu untuk menunaikannya maka
sudah menjadi kewajiban ke atasnya. Ini kerana Haji merupakan salah satu tiang atau rukun
Jika salah satu daripada lima tiang tersebut tidak dipacak, nescaya bangunan yang ingin
didirikan itu tidak akan kukuh dan mudah roboh. Sebagai seorang muslim yang beriman, kita
harus usaha untuk berkemampuan menunaikan ibadah Haji yang suci ini. Di dalam buletin
kali ini, kami akan membincangkan isu tentang fardhu Haji- hukum ahkamnya, sifat
syaratnya serta hikmah daripadanya. Kami juga akan membicarakan
pelbagai persoalan kontemporari yang ada kait-mengait dengan isu ibadah
Kami hanya berharap agar segala persoalan atau kemusykilan yang menghantui pemikiran
masyarakat dapat diselesaikan, jika tidak, dikurangkan melalui buletin ini. Kami juga
berharap semoga buletin yang ringkas ini dapat menjadi panduan masyarakat Islam supaya
mereka dapat lebih memahami Haji berteraskan sunnah Nabi Muhammad S.A.W.
mudahan usaha murni yang dilakukan oleh para anggota IMAM untuk
menyampaikan dakwah serta ilmu yang sedikit ini menjadi manfaat buat masyarakat
umumnya. Kami berdoa dan meminta Allah S.W.T agar sentiasa merahmati usaha kami dan
memudahkan segala urusan kami
serta memberi petunjuk buat kami dan sekalian ummah.
assalamualaikum Wr Wb.
u terbina atas lima perkara: Kesaksian bahawa
Nya, mendirikan Sholat,
menjadi fardhu kepada setiap
individu yang mengakui dirinya Islam. Sekiranya beliau mampu untuk menunaikannya maka
merupakan salah satu tiang atau rukun
Jika salah satu daripada lima tiang tersebut tidak dipacak, nescaya bangunan yang ingin
didirikan itu tidak akan kukuh dan mudah roboh. Sebagai seorang muslim yang beriman, kita
yang suci ini. Di dalam buletin
hukum ahkamnya, sifat-sifat dan
syaratnya serta hikmah daripadanya. Kami juga akan membicarakan
mengait dengan isu ibadah Haji pada zaman
Kami hanya berharap agar segala persoalan atau kemusykilan yang menghantui pemikiran
masyarakat dapat diselesaikan, jika tidak, dikurangkan melalui buletin ini. Kami juga
ringkas ini dapat menjadi panduan masyarakat Islam supaya
berteraskan sunnah Nabi Muhammad S.A.W.
mudahan usaha murni yang dilakukan oleh para anggota IMAM untuk
di manfaat buat masyarakat
umumnya. Kami berdoa dan meminta Allah S.W.T agar sentiasa merahmati usaha kami dan
Oleh: Muhammad Hanif Mohamed Sahari*
Ibadah Haji Dalam Islam. Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Seluruh umat
Islam yang sudah baligh dan berkemampuan wajib
Ta'ala berfirman: ((...Mengerjakan Haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, iaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Ma
semesta alam.)) (Al-Imran:97). Nabi salallahu alaihi wasalam bersabda: ((Islam dibangun di
atas lima perkara; bersaksi bahawa tiada Tuhan yang Haq kecuali Allah, dan bersaksi bahawa
Muhammad adalah Rasul utusan Allah
bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah.)) (Hadith sahih riwayat Bukhari
dan Muslim). Dan beribadah dengan penuh keikhlasan semata
wa ta'ala dan menghadapkan hati
diibadahi dengan Haq, kecuali Dia dan bahawa Dia adalah satu
dan sifat-sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi
tidak ada yang tandingan-Nya.
ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah
bagi orang-orang yang thawaf, da
dan sujud.")) (Al-Hajj:26). Maka dari itu, Iada seorangpun yang berhak menyelisih tentang
kewajiban menunaikan haji. Dan berikhlaslah dalam beribadah. Semoga haji yang telah atau
akan lakukan adalah haji yang mabrur.
*Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, Universi@ Islam
Madinah
FOKUS UTAMA:
IBADAH HAJI DALAM ISLAM
7
الرحيم الرحمن هللا بسم
Muhammad Hanif Mohamed Sahari*
Ibadah Haji Dalam Islam. Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Seluruh umat
Islam yang sudah baligh dan berkemampuan wajib menunaikannya. Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman: ((...Mengerjakan Haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, iaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
Imran:97). Nabi salallahu alaihi wasalam bersabda: ((Islam dibangun di
atas lima perkara; bersaksi bahawa tiada Tuhan yang Haq kecuali Allah, dan bersaksi bahawa
Muhammad adalah Rasul utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di
bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah.)) (Hadith sahih riwayat Bukhari
dan Muslim). Dan beribadah dengan penuh keikhlasan semata-mata untuk Allah subhanahu
wa ta'ala dan menghadapkan hati kepada-Nya dengan keyakinan bahawa tidak ada yang
diibadahi dengan Haq, kecuali Dia dan bahawa Dia adalah satu-satunya pemilik nama
sifat yang mulia. Tidak ada sekutu bagi-Nya, tidak ada yang menyerupai
Nya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ((Dan (ingatlah),
ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah
orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang
Hajj:26). Maka dari itu, Iada seorangpun yang berhak menyelisih tentang
kewajiban menunaikan haji. Dan berikhlaslah dalam beribadah. Semoga haji yang telah atau
haji yang mabrur.
Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, Universi@ Islam
FOKUS UTAMA:
IBADAH HAJI DALAM ISLAM
Ibadah Haji Dalam Islam. Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang lima. Seluruh umat
menunaikannya. Allah Subhanahu Wa
Ta'ala berfirman: ((...Mengerjakan Haji itu adalah kewajiban manusia terhadap Allah, iaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari
ha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
Imran:97). Nabi salallahu alaihi wasalam bersabda: ((Islam dibangun di
atas lima perkara; bersaksi bahawa tiada Tuhan yang Haq kecuali Allah, dan bersaksi bahawa
, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di
bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah.)) (Hadith sahih riwayat Bukhari
mata untuk Allah subhanahu
Nya dengan keyakinan bahawa tidak ada yang
satunya pemilik nama-nama
Nya, tidak ada yang menyerupai-Nya dan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ((Dan (ingatlah),
ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan):
"Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini
orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku'
Hajj:26). Maka dari itu, Iada seorangpun yang berhak menyelisih tentang
kewajiban menunaikan haji. Dan berikhlaslah dalam beribadah. Semoga haji yang telah atau
Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, Universi@ Islam
IBADAH HAJI DALAM ISLAM
Oleh: Muhammad Zen Zaini*
Segala pujian bagi Allah s.w.t , Tuhan Sekelian Alam.
Baginda Muhammad s.a.w , penghulu segala Nabi
keluarga baginda, sahabat-sahabatnya serta para pengikutnya hinggalah ke ahkhir waktu.
Haji adalah salah satu ibadat yang terbaik juga sanga
ianya juga adalah salah satu rukun dari lima rukun Islam yang telah Allah s.w.t wahyukan
kepada Rasulullah s.a.w bersamanya. Ibadah seseorang hamba tidak akan lengkap tanpa
ibadah haji sekiranya dia mempunyai kewangan yan
tidak melakukannya. Namun, bagi ibadah haji ini juga dikira mabrur (diterima oleh Allah
s.w.t) apabila seseorang hamba mematuhi kriteria
ibadah ini. Adalah diantaranya: pertama) ses
keredhaan Allah s.w.t semata tanpa ada rasa riya’ , ujub atau takabbur demi dilihat manusia,
kedua) Seseorang melakukan sesuatu Ibadah sesuai seperti yang diajarkan Rasulullah s.a.w,
ini tidak dapat direalisasikan mela
Jenis-jenis Haji:
Haji mempunyai 3 jenis iaitu: Ifraad
Ifraad: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk haji sahaja, Setibanya di Mekkah, dia akan
melakukan tawaf qudum dan saie’ haji. Dia
mencukur mahupun menggunting sebahagian dari rambutnya kerana dia masih di dalam
Ihram. Sebaliknya dia kekal hinggalah saat dia akan melontar di Jamrah A’qabah pada hari
raya E’idhul Adhaa iaitu tanggal 10 Dzhulhijja
sai’e hajinya hinggalah seusai melakukan tawaf haji.
Tamattu’: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk umrah di bulanbulan yang bakal
menjelang kepada manasik haji iaitu bermula dari bulan Syawal. Ini adalah bermakn
setibanya di Mekkah, dia akan melakukan tawaf dan saie’ Umrah kemudian bertahallul
dengan mencukur atau menggunting sebahagian dari rambutnya. Kemudian pada hari
tarwiyah iaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dia akan berihram semula untuk haji
Qiraan: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk haji dan umrah atau dia mengenakan
ihram pertamanya untuk umrah kemudian berniat haji saat dia ingin melakukan tawaf haji.
HAJI DAN UMRAH
8
الرحيم الرحمن هللا بسم
Segala pujian bagi Allah s.w.t , Tuhan Sekelian Alam. Selawat dan salam keatas Junjungan
Baginda Muhammad s.a.w , penghulu segala Nabi-nabi dan Rasul-rasul , juga kepada
sahabatnya serta para pengikutnya hinggalah ke ahkhir waktu.
Haji adalah salah satu ibadat yang terbaik juga sangatsangat dalam penelitiannya kerana
ianya juga adalah salah satu rukun dari lima rukun Islam yang telah Allah s.w.t wahyukan
kepada Rasulullah s.a.w bersamanya. Ibadah seseorang hamba tidak akan lengkap tanpa
ibadah haji sekiranya dia mempunyai kewangan yang kukuh serta kesihatan yang baik tetapi
tidak melakukannya. Namun, bagi ibadah haji ini juga dikira mabrur (diterima oleh Allah
s.w.t) apabila seseorang hamba mematuhi kriteria-kriteria utama dalam melaksanakan
ibadah ini. Adalah diantaranya: pertama) seseorang melakukannya demi mengharapkan
keredhaan Allah s.w.t semata tanpa ada rasa riya’ , ujub atau takabbur demi dilihat manusia,
kedua) Seseorang melakukan sesuatu Ibadah sesuai seperti yang diajarkan Rasulullah s.a.w,
ini tidak dapat direalisasikan melainkan dengan mempelajari sunnah-sunnahnya s.a.w .
Haji mempunyai 3 jenis iaitu: Ifraad- Tamaatu’- Qiraan
Ifraad: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk haji sahaja, Setibanya di Mekkah, dia akan
melakukan tawaf qudum dan saie’ haji. Dia tidak akan bertahallul sama ada dengan
mencukur mahupun menggunting sebahagian dari rambutnya kerana dia masih di dalam
Ihram. Sebaliknya dia kekal hinggalah saat dia akan melontar di Jamrah A’qabah pada hari
raya E’idhul Adhaa iaitu tanggal 10 Dzhulhijjah. Dia juga dibolehkan untuk menangguhkan
sai’e hajinya hinggalah seusai melakukan tawaf haji.
Tamattu’: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk umrah di bulanbulan yang bakal
menjelang kepada manasik haji iaitu bermula dari bulan Syawal. Ini adalah bermakn
setibanya di Mekkah, dia akan melakukan tawaf dan saie’ Umrah kemudian bertahallul
dengan mencukur atau menggunting sebahagian dari rambutnya. Kemudian pada hari
tarwiyah iaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dia akan berihram semula untuk haji
a akan mengenakan ihram untuk haji dan umrah atau dia mengenakan
ihram pertamanya untuk umrah kemudian berniat haji saat dia ingin melakukan tawaf haji.
FIQH WAQI’:
HAJI DAN UMRAH
Selawat dan salam keatas Junjungan
rasul , juga kepada
sahabatnya serta para pengikutnya hinggalah ke ahkhir waktu.
tsangat dalam penelitiannya kerana
ianya juga adalah salah satu rukun dari lima rukun Islam yang telah Allah s.w.t wahyukan
kepada Rasulullah s.a.w bersamanya. Ibadah seseorang hamba tidak akan lengkap tanpa
g kukuh serta kesihatan yang baik tetapi
tidak melakukannya. Namun, bagi ibadah haji ini juga dikira mabrur (diterima oleh Allah
kriteria utama dalam melaksanakan
eorang melakukannya demi mengharapkan
keredhaan Allah s.w.t semata tanpa ada rasa riya’ , ujub atau takabbur demi dilihat manusia,
kedua) Seseorang melakukan sesuatu Ibadah sesuai seperti yang diajarkan Rasulullah s.a.w,
sunnahnya s.a.w .
Ifraad: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk haji sahaja, Setibanya di Mekkah, dia akan
tidak akan bertahallul sama ada dengan
mencukur mahupun menggunting sebahagian dari rambutnya kerana dia masih di dalam
Ihram. Sebaliknya dia kekal hinggalah saat dia akan melontar di Jamrah A’qabah pada hari
h. Dia juga dibolehkan untuk menangguhkan
Tamattu’: Pelakunya akan mengenakan ihram untuk umrah di bulanbulan yang bakal
menjelang kepada manasik haji iaitu bermula dari bulan Syawal. Ini adalah bermakna,
setibanya di Mekkah, dia akan melakukan tawaf dan saie’ Umrah kemudian bertahallul
dengan mencukur atau menggunting sebahagian dari rambutnya. Kemudian pada hari
a akan mengenakan ihram untuk haji dan umrah atau dia mengenakan
ihram pertamanya untuk umrah kemudian berniat haji saat dia ingin melakukan tawaf haji.
Perbezaan Ifraad dan Qiraan: Pelaku Ifraad tidak dikenakan dam , manakala pelaku Qiraan
akan dikenakan dam.
Pelaksanaan Ibadah Umrah :
Mandi:
Sebaik-baiknya seseorang mandi terlebih dahulu sebagaimana dia mandi wajib setelah
persetubuhan, jika dia berkelapangan. Pelaku umrah juga digalakkan untuk mewangikan
kepalanya dan janggutnya. Tidak ada apa
darinya meskipun setelah berihram.
Mandi adalah sunnah buat lelaki dan juga wanita, terasuk juga wanita yang haidh atau yang
masih mengalami pendarahan nifas. Seusai mandi, dia langsung mengenakan ihramnya.
Bertalbiah:
Lafaz talbiah:
ك ل يك ر ش
Ertinya:“Kusambut panggilan
kusambut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik
Mu tiada sekutu bagi-Mu.”
Pelaku lelaki dibenarkan meninggikan suaranya bila bertalbiah, manakala wanita memadi
yang berada di sebelahnya sahaja mendengar talbiahnya.
Dalam umrah : Pelakunya bertalbiah dari saat berihram hinggalah saat dia ingin melakukan
tawaf.
Setiba di Mekkah dan tawaf:
Dia akan memulakan langkahnya dengan kaki kanan dan seraya memasuki Masjidil
dia akan berdoa dengan :
(Ertinya : Ya Allah bukakanlah
Setelah itu (dalam keadaan beridhthiba’ (iaitu membiarkan bahu kanan terbuka dengan
meletakkan pertengahan kain ihram di bawah ketiak kanan, dan meletakkan kedua hujung
kain di atas bahu kiri) dia akan memulakan Tawaf. Tawaf berjumlah 7 kali pusingan, bermula
dari hajar aswad dan habis dengannya. Sekiranya tidak mampu untuk mencium atau
menyentuh hajar aswad maka cukup dengan isyarat dari jauh sambil mengucapkan “Allahu
akbar” baik pada awal atau pada setiap pusingan.
9
Perbezaan Ifraad dan Qiraan: Pelaku Ifraad tidak dikenakan dam , manakala pelaku Qiraan
baiknya seseorang mandi terlebih dahulu sebagaimana dia mandi wajib setelah
persetubuhan, jika dia berkelapangan. Pelaku umrah juga digalakkan untuk mewangikan
kepalanya dan janggutnya. Tidak ada apa-apa dam sekiranya masih ada bauan yang kekal
darinya meskipun setelah berihram.
Mandi adalah sunnah buat lelaki dan juga wanita, terasuk juga wanita yang haidh atau yang
masih mengalami pendarahan nifas. Seusai mandi, dia langsung mengenakan ihramnya.
و ك ل ة م ع النـ و د م احل ن إ ك ي بـ ل يك ر ش ال ك ال ك ل امل
“Kusambut panggilan-Mu Ya Allah, kusambut panggilan-Mu tiada sekutu bagi
Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik
Pelaku lelaki dibenarkan meninggikan suaranya bila bertalbiah, manakala wanita memadi
yang berada di sebelahnya sahaja mendengar talbiahnya.
umrah : Pelakunya bertalbiah dari saat berihram hinggalah saat dia ingin melakukan
Dia akan memulakan langkahnya dengan kaki kanan dan seraya memasuki Masjidil
ك ت مح
Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.)
Setelah itu (dalam keadaan beridhthiba’ (iaitu membiarkan bahu kanan terbuka dengan
meletakkan pertengahan kain ihram di bawah ketiak kanan, dan meletakkan kedua hujung
di atas bahu kiri) dia akan memulakan Tawaf. Tawaf berjumlah 7 kali pusingan, bermula
dari hajar aswad dan habis dengannya. Sekiranya tidak mampu untuk mencium atau
menyentuh hajar aswad maka cukup dengan isyarat dari jauh sambil mengucapkan “Allahu
baik pada awal atau pada setiap pusingan.
Perbezaan Ifraad dan Qiraan: Pelaku Ifraad tidak dikenakan dam , manakala pelaku Qiraan
baiknya seseorang mandi terlebih dahulu sebagaimana dia mandi wajib setelah
persetubuhan, jika dia berkelapangan. Pelaku umrah juga digalakkan untuk mewangikan
am sekiranya masih ada bauan yang kekal
Mandi adalah sunnah buat lelaki dan juga wanita, terasuk juga wanita yang haidh atau yang
masih mengalami pendarahan nifas. Seusai mandi, dia langsung mengenakan ihramnya.
ك ي بـ ل ،ك ي بـ ل م ه الل ك ي بـ ل
Mu tiada sekutu bagi-Mu,
Mu. Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kerajaan hanyalah milik-
Pelaku lelaki dibenarkan meninggikan suaranya bila bertalbiah, manakala wanita memadi
umrah : Pelakunya bertalbiah dari saat berihram hinggalah saat dia ingin melakukan
Dia akan memulakan langkahnya dengan kaki kanan dan seraya memasuki Masjidil-Haram
ه الل ت مح ر اب و بـ أ يل ح ت افـ م
Setelah itu (dalam keadaan beridhthiba’ (iaitu membiarkan bahu kanan terbuka dengan
meletakkan pertengahan kain ihram di bawah ketiak kanan, dan meletakkan kedua hujung
di atas bahu kiri) dia akan memulakan Tawaf. Tawaf berjumlah 7 kali pusingan, bermula
dari hajar aswad dan habis dengannya. Sekiranya tidak mampu untuk mencium atau
menyentuh hajar aswad maka cukup dengan isyarat dari jauh sambil mengucapkan “Allahu
Bila sesampainya di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan untuk
mengusap Rukun Yamani tanpa menciumnya, jika dia tidak berkesempatan untuk
mengusapnya maka tidak disunnahkan untuk memberi isyarat.
dengan Hajar Aswad kita membaca:
Ertinya" :Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
lindungilah kami dari seksaan api neraka."
Pada tiga pusingan pertama dalam tawaf umrah dan
iaitu berlari-lari anak. Selama tawaf adalah
doa, tidak ada doa tertentu yang diajarkan oleh
dibaca diantara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad tadi. Setelah selesai dari
dia mengakhiri tawafnya dengan mencium, mengusap,
Aswad (seperti perincian tadi).
semula (menutup kedua bahu)
Seusai dari tawaf dia akan menuju ke Maqam Ibrahim untuk melakukan solat 2 rakaat di
arah belakangnya, jika tidak memungkinkan maka diperbolehkan untuk solat di bahagian
mana pun di dalam masjid. Pada rakaat pertama setelah al
membaca al-Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah al
al-Ikhlas. Sehabis solat 2 rakaat disunnahkan untuk menuju ke sumur zamzam untuk
meminum air zam-zam. Setelah itu adalah sebaiknya kembali ke hajar aswad untuk
mencium atau mengusapnya (seperti perincian tadi), hal ini adalah Sunnah tetapi sudah
banyak dilupakan orang.
Saie’:
Setelah habis dari melakukan tawaf, dia akan pergi menuju ke bukit Safa
Saie’. Saat menaiki Safaaa digalakkan untuk membaca:
Ertinya" :Sesungguhnya Safaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah."
Kemudian berdiri di Safaa dalam keadaan
tangan mengucapkan: "Alhamdulillah wallahu Akbar" sebanyak 3 kali, juga digalakkan untuk
mengucapkan :
ز جن أ ه د ح و هللا ا ال إ له إ ال ير،د
Ertinya" :Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja tiada sekutu bagi
milik-Nya kerajaan dan milik-
10
Bila sesampainya di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan untuk
mengusap Rukun Yamani tanpa menciumnya, jika dia tidak berkesempatan untuk
mengusapnya maka tidak disunnahkan untuk memberi isyarat. Dan diantara Rukun Yamani
dengan Hajar Aswad kita membaca:
ار الن اب ذ ع ان ق و ة ن س ح ة ر اآلخ يف و ة
Ertinya" :Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
dari seksaan api neraka."
Pada tiga pusingan pertama dalam tawaf umrah dan tawaf qudum disunnahkan untuk
lari anak. Selama tawaf adalah disunnahkan untuk memperbanyak dzikir dan
yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w ketika tawaf, kecuali yang
diantara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad tadi. Setelah selesai dari
dia mengakhiri tawafnya dengan mencium, mengusap, atau memberi isyarat kepada Hajar
Aswad (seperti perincian tadi). Kemudian meletakkan kain ihramnya dalam keadaan biasa
(menutup kedua bahu)
Seusai dari tawaf dia akan menuju ke Maqam Ibrahim untuk melakukan solat 2 rakaat di
arah belakangnya, jika tidak memungkinkan maka diperbolehkan untuk solat di bahagian
di dalam masjid. Pada rakaat pertama setelah al-Fatihah, digalakkan untuk
Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah al-Fatihah, digalakkan untuk membaca
Ikhlas. Sehabis solat 2 rakaat disunnahkan untuk menuju ke sumur zamzam untuk
zam. Setelah itu adalah sebaiknya kembali ke hajar aswad untuk
mencium atau mengusapnya (seperti perincian tadi), hal ini adalah Sunnah tetapi sudah
Setelah habis dari melakukan tawaf, dia akan pergi menuju ke bukit Safaa untuk melakukan
Saie’. Saat menaiki Safaaa digalakkan untuk membaca:
158: البقرة "هللا ا ر ائ ع ش
Ertinya" :Sesungguhnya Safaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah."
Kemudian berdiri di Safaa dalam keadaan menghadap Kaa'bah seraya mengangkat kedua
tangan mengucapkan: "Alhamdulillah wallahu Akbar" sebanyak 3 kali, juga digalakkan untuk
ه ل ،ه ل يك ر ش ال د ق ء ي ش ل ك ىل ع و ه و د م احل ه ل و ك ل امل
" ه د ح و اب ز ح األ
Ertinya" :Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja tiada sekutu bagi
-Nya segala puji dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Bila sesampainya di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan untuk
mengusap Rukun Yamani tanpa menciumnya, jika dia tidak berkesempatan untuk
Dan diantara Rukun Yamani
ة ن س ح اي نـ الد يف ان آت ان بـ ر
Ertinya" :Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
disunnahkan untukraml ,
disunnahkan untuk memperbanyak dzikir dan
Rasulullah s.a.w ketika tawaf, kecuali yang
diantara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad tadi. Setelah selesai dari tujuh pusingan,
atau memberi isyarat kepada Hajar
ian meletakkan kain ihramnya dalam keadaan biasa
Seusai dari tawaf dia akan menuju ke Maqam Ibrahim untuk melakukan solat 2 rakaat di
arah belakangnya, jika tidak memungkinkan maka diperbolehkan untuk solat di bahagian
Fatihah, digalakkan untuk
Fatihah, digalakkan untuk membaca
Ikhlas. Sehabis solat 2 rakaat disunnahkan untuk menuju ke sumur zamzam untuk
zam. Setelah itu adalah sebaiknya kembali ke hajar aswad untuk
mencium atau mengusapnya (seperti perincian tadi), hal ini adalah Sunnah tetapi sudah
a untuk melakukan
ن م ة و ر م ال و اف الص ن إ "
Ertinya" :Sesungguhnya Safaa dan Marwah adalah sebahagian dari syi'ar Allah."
menghadap Kaa'bah seraya mengangkat kedua
tangan mengucapkan: "Alhamdulillah wallahu Akbar" sebanyak 3 kali, juga digalakkan untuk
ال ه د ح و هللا ا ال إ له إ ال " م ز ه و ه د ب ع ر ص ن و ه د ع و
Ertinya" :Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja tiada sekutu bagi-Nya,
Nya segala puji dan Dia Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, Dia memenuhi janji
menolong hamba- Nya, dan menghancurkan pasukan
Diulangi dzikir ini sebanyak 3 kali, dan boleh juga diselitkan doa sesuai keinginannya. Dan
sekiranya dipendekkan kesemua ini maka tidap apaapa.
Dan diantara kesalahan yang
Kaa’bah. Dan tidak diangkat kedua tangankecuali dalam keadaan berdoa sahaja.
Setelah itu dia turun dari bukit Safaa menuju ke bukit Marwah, berjalan seperti biasa dan
diperbolehkan membaca al-Qur'
baginya, karena tidak ada bacaan khusus untuk setiap pusingan dalam Saie’. Ketika sampai
pada isyarat lampu hijau itu menandakan disunnahkan untuk berlari
sehingga sampai ke tanda lampu hijau yang berikutnya.
Kemudian berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dikira sebagai satu pusingan. Sesampai
di atas Marwah, dia menghadap ke arah Kaa'bah dan mengangkat kedua tangan seraya
membaca dan berdoa seperti ketika di Safaa, lalu turun
Safaa. Pada tandalampu hijau sekali lagi dapat dilakukan berlari
berikutnya. Bila sesampainya di Safaa lagi bererti telah mendapat dua pusingan. Saie’ ini
dilakukan sebanyak tujuh pusingan, di
Bertahallul:
Setelah habis Saie’, maka dilakukan kemudiannya tahallul dengan mencukur rambut (baik
memotong pendek atau cukur botak). Dan mencukur botak adalah lebih utama kerana
Rasulullah s.a.w mendoakan bag
memotong pendek hanya sekali, dan bagi yang memotong pendek maka harus ta’mim
(memotong dengan menyeluruh semua rambut). Dengan ini maka telah selesai amalan
umrah dan tidak diharamkan lagi keatasnya lara
Pelaksanaan Ibadah Haji:
Pada waktu Dhuha 8 Dzhulhijjah, pelaku haji akan menyucikan dirinya dengan mandi seperI
mandinya untuk umrah , jika berkemampuan. Dia memakai ihramnya kemudian langsung
bertalbiah. Sekiranya dia takut akan
melakukan wasiat dan kemudian menjatukan niatnya untuk melakukan ibadah Haji.
Kemudian dia akan menuju ke Mina dan melakukan Zohor, Asar , Maghrib, Isyak dan Subuh
(keesokkan harinya). Dipendekkan 4 rakaat
Arafah:
Pada waktu Matahari terbit tanggal 9 Dzhulhijjah, dia akan menuju ke Arafah dan
melakukan Jamaa’ Zohor dan Asar pada waktu Zohor, seIapnya dilakukan dengan 2 rakaat.
Dia akan tetap di Arafah hinggalah
Rasulullah s.a.w adalah :
11
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, Dia memenuhi janji
Nya, dan menghancurkan pasukan-pasukan (musuh-Nya) sendirian."
Diulangi dzikir ini sebanyak 3 kali, dan boleh juga diselitkan doa sesuai keinginannya. Dan
sekiranya dipendekkan kesemua ini maka tidap apaapa.
Dan diantara kesalahan yang dilakukan di sini adalah melambailambaikan tangan ke arah
Kaa’bah. Dan tidak diangkat kedua tangankecuali dalam keadaan berdoa sahaja.
Setelah itu dia turun dari bukit Safaa menuju ke bukit Marwah, berjalan seperti biasa dan
Qur'an, berdzikir, atau berdoa dengan apa
baginya, karena tidak ada bacaan khusus untuk setiap pusingan dalam Saie’. Ketika sampai
pada isyarat lampu hijau itu menandakan disunnahkan untuk berlari-lari anak di tempat itu
lampu hijau yang berikutnya.
Kemudian berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dikira sebagai satu pusingan. Sesampai
di atas Marwah, dia menghadap ke arah Kaa'bah dan mengangkat kedua tangan seraya
membaca dan berdoa seperti ketika di Safaa, lalu turun dan kembali berjalan biasa ke arah
Safaa. Pada tandalampu hijau sekali lagi dapat dilakukan berlari-lari anak sampai pada tanda
berikutnya. Bila sesampainya di Safaa lagi bererti telah mendapat dua pusingan. Saie’ ini
dilakukan sebanyak tujuh pusingan, dimulakan dengan Safaa dan berakhir di Marwah.
Setelah habis Saie’, maka dilakukan kemudiannya tahallul dengan mencukur rambut (baik
memotong pendek atau cukur botak). Dan mencukur botak adalah lebih utama kerana
Rasulullah s.a.w mendoakan bagi yang mencukur botak tiga kali sedangkan bagi yang
memotong pendek hanya sekali, dan bagi yang memotong pendek maka harus ta’mim
(memotong dengan menyeluruh semua rambut). Dengan ini maka telah selesai amalan
umrah dan tidak diharamkan lagi keatasnya laranganlarangan ihram.
Pada waktu Dhuha 8 Dzhulhijjah, pelaku haji akan menyucikan dirinya dengan mandi seperI
mandinya untuk umrah , jika berkemampuan. Dia memakai ihramnya kemudian langsung
bertalbiah. Sekiranya dia takut akan berlaku apa-apa pada dirinya, disunnahkan untuknya
melakukan wasiat dan kemudian menjatukan niatnya untuk melakukan ibadah Haji.
Kemudian dia akan menuju ke Mina dan melakukan Zohor, Asar , Maghrib, Isyak dan Subuh
(keesokkan harinya). Dipendekkan 4 rakaat kepada 2 rakaat tanpa sembarang jamaa’.
Pada waktu Matahari terbit tanggal 9 Dzhulhijjah, dia akan menuju ke Arafah dan
melakukan Jamaa’ Zohor dan Asar pada waktu Zohor, seIapnya dilakukan dengan 2 rakaat.
Dia akan tetap di Arafah hinggalah matahari terbenam. Adalah antara wirid yang dilakukan
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja, Dia memenuhi janji-Nya,
Nya) sendirian."
Diulangi dzikir ini sebanyak 3 kali, dan boleh juga diselitkan doa sesuai keinginannya. Dan
dilakukan di sini adalah melambailambaikan tangan ke arah
Kaa’bah. Dan tidak diangkat kedua tangankecuali dalam keadaan berdoa sahaja.
Setelah itu dia turun dari bukit Safaa menuju ke bukit Marwah, berjalan seperti biasa dan
an, berdzikir, atau berdoa dengan apa-apa yang mudah
baginya, karena tidak ada bacaan khusus untuk setiap pusingan dalam Saie’. Ketika sampai
lari anak di tempat itu
Kemudian berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dikira sebagai satu pusingan. Sesampai
di atas Marwah, dia menghadap ke arah Kaa'bah dan mengangkat kedua tangan seraya
dan kembali berjalan biasa ke arah
lari anak sampai pada tanda
berikutnya. Bila sesampainya di Safaa lagi bererti telah mendapat dua pusingan. Saie’ ini
mulakan dengan Safaa dan berakhir di Marwah.
Setelah habis Saie’, maka dilakukan kemudiannya tahallul dengan mencukur rambut (baik
memotong pendek atau cukur botak). Dan mencukur botak adalah lebih utama kerana
i yang mencukur botak tiga kali sedangkan bagi yang
memotong pendek hanya sekali, dan bagi yang memotong pendek maka harus ta’mim
(memotong dengan menyeluruh semua rambut). Dengan ini maka telah selesai amalan
Pada waktu Dhuha 8 Dzhulhijjah, pelaku haji akan menyucikan dirinya dengan mandi seperI
mandinya untuk umrah , jika berkemampuan. Dia memakai ihramnya kemudian langsung
apa pada dirinya, disunnahkan untuknya
melakukan wasiat dan kemudian menjatukan niatnya untuk melakukan ibadah Haji.
Kemudian dia akan menuju ke Mina dan melakukan Zohor, Asar , Maghrib, Isyak dan Subuh
kepada 2 rakaat tanpa sembarang jamaa’.
Pada waktu Matahari terbit tanggal 9 Dzhulhijjah, dia akan menuju ke Arafah dan
melakukan Jamaa’ Zohor dan Asar pada waktu Zohor, seIapnya dilakukan dengan 2 rakaat.
matahari terbenam. Adalah antara wirid yang dilakukan
" يرد
Ertinya: “ Tidak ada Tuhan melainkan Allah seorangnya ,
penguasaan dan baginya pujian dan Dia Maha berkehendak atas segala yang
dikehendakiNya “. Andai dia agak kepenatan dalam wirid
berehat seketika sama ada dengan membaca buku
teman-teman dengan pembicaraan yang bermanfat. Selepas itu , diharuskan untuknya
menyambung kembali dalam wiridnya dengan bertasbih, bertahmid dan bertakbir kerana
sebaik-baik zikir adalah berzikir di Hari Arafah .
Muzdalifah:
Setelah terbenamnya matahari (waktu maghrib), dia akan menuju ke Muzdalifah dan akan
dilakukan di sana Solat fardhu Maghrib, Isyak dan Subuh. Sekiranya dia takut akan
kekurangan bekalan makanannya atau keletihan. Andai ditakuti sekiranya dia tidak sempat
sampai di Muzdalifah pada waktu Isyak hingga dia sampai di waktu tengah malam,
hendaklah dia solat terlebih dahulu sebelum sampai ke Muzdalifah kerana tidak diizinkan
untuk melewatkan waktu hingga tengah malam. Di Muzdalifah, dia akan tetap di sana
hinggalah pada waktu Subuh.
Sekiranya dia lemah dan tidak mampu untuk menghadapi bilangan yang ramai pada
Melontar di Jamrah A’qabah iaitu tanggal 10 Dzulhijjah, maka dia dibolehkan untuknya
menuju ke Mina pada akhir malam ( 9 Dzulhijjah
A’qabah sebelum ketibaan bilangan yang ramai.
Jamrah A’qabah:
Setelah matahari terbit ( 10 Dzulhijjah ) : dia akan menuju ke Mina untuk melakukan lontar
di Jamrah A’qabah.
Cara melontar :
Melontar dengan 7 biji batu bersaiz hujung ibu jari. Dilontar b
setiap lontaran ditakbir dengan :
ertinya: Allah Maha Besar
Selesai melontar: bagi yang melaksanakan Haji Tamattu’ mahupun Qiraan, dia akan
melakukan penyembelihan atau cukup baginya dengan membayar hadyunya
penyembelihannya. Namun, adalah sebaiknya untuk dia sendiri melakukan penyembelihan
itu , dimakan sedikit dagingnya dan selebihnya disedekahkan kepada fakir
Juga seusai melontar: seseorang itu bertahallul, sama ada dengan bercukur
menggunting rambutnya. Bagi lelaki adalah sebaiknya untuk dia mencukur, manakala wanita
cukuplah untuk dia menggunting rambutnya sekadar panjangnya jari telunjuk.
12
ه ل ،ه ل يك ر ش ال د ق ء ي ش ل ك ىل ع و ه و د م احل ه ل و ك ل امل
Ertinya: “ Tidak ada Tuhan melainkan Allah seorangnya , Tiada sekutu bagiNya , Baginya
penguasaan dan baginya pujian dan Dia Maha berkehendak atas segala yang
dikehendakiNya “. Andai dia agak kepenatan dalam wirid-wirid, dibolehkan untuk dia
berehat seketika sama ada dengan membaca buku-buku ilmiah juga berbica
teman dengan pembicaraan yang bermanfat. Selepas itu , diharuskan untuknya
menyambung kembali dalam wiridnya dengan bertasbih, bertahmid dan bertakbir kerana
baik zikir adalah berzikir di Hari Arafah .
nya matahari (waktu maghrib), dia akan menuju ke Muzdalifah dan akan
dilakukan di sana Solat fardhu Maghrib, Isyak dan Subuh. Sekiranya dia takut akan
kekurangan bekalan makanannya atau keletihan. Andai ditakuti sekiranya dia tidak sempat
lifah pada waktu Isyak hingga dia sampai di waktu tengah malam,
hendaklah dia solat terlebih dahulu sebelum sampai ke Muzdalifah kerana tidak diizinkan
untuk melewatkan waktu hingga tengah malam. Di Muzdalifah, dia akan tetap di sana
ubuh.
Sekiranya dia lemah dan tidak mampu untuk menghadapi bilangan yang ramai pada
Melontar di Jamrah A’qabah iaitu tanggal 10 Dzulhijjah, maka dia dibolehkan untuknya
menuju ke Mina pada akhir malam ( 9 Dzulhijjah-10 Dzulhijjah ) untuk melontar di Jamra
A’qabah sebelum ketibaan bilangan yang ramai.
Setelah matahari terbit ( 10 Dzulhijjah ) : dia akan menuju ke Mina untuk melakukan lontar
Melontar dengan 7 biji batu bersaiz hujung ibu jari. Dilontar batu itu satu persatu dengan
setiap lontaran ditakbir dengan :
Selesai melontar: bagi yang melaksanakan Haji Tamattu’ mahupun Qiraan, dia akan
melakukan penyembelihan atau cukup baginya dengan membayar hadyunya
penyembelihannya. Namun, adalah sebaiknya untuk dia sendiri melakukan penyembelihan
itu , dimakan sedikit dagingnya dan selebihnya disedekahkan kepada fakir
Juga seusai melontar: seseorang itu bertahallul, sama ada dengan bercukur
menggunting rambutnya. Bagi lelaki adalah sebaiknya untuk dia mencukur, manakala wanita
cukuplah untuk dia menggunting rambutnya sekadar panjangnya jari telunjuk.
ال ه د ح و هللا ا ال إ له إ ال "
Tiada sekutu bagiNya , Baginya
penguasaan dan baginya pujian dan Dia Maha berkehendak atas segala yang
wirid, dibolehkan untuk dia
buku ilmiah juga berbicara dengan
teman dengan pembicaraan yang bermanfat. Selepas itu , diharuskan untuknya
menyambung kembali dalam wiridnya dengan bertasbih, bertahmid dan bertakbir kerana
nya matahari (waktu maghrib), dia akan menuju ke Muzdalifah dan akan
dilakukan di sana Solat fardhu Maghrib, Isyak dan Subuh. Sekiranya dia takut akan
kekurangan bekalan makanannya atau keletihan. Andai ditakuti sekiranya dia tidak sempat
lifah pada waktu Isyak hingga dia sampai di waktu tengah malam,
hendaklah dia solat terlebih dahulu sebelum sampai ke Muzdalifah kerana tidak diizinkan
untuk melewatkan waktu hingga tengah malam. Di Muzdalifah, dia akan tetap di sana
Sekiranya dia lemah dan tidak mampu untuk menghadapi bilangan yang ramai pada
Melontar di Jamrah A’qabah iaitu tanggal 10 Dzulhijjah, maka dia dibolehkan untuknya
10 Dzulhijjah ) untuk melontar di Jamrah
Setelah matahari terbit ( 10 Dzulhijjah ) : dia akan menuju ke Mina untuk melakukan lontar
atu itu satu persatu dengan
" ر بـ ك أ هللا ا "
Selesai melontar: bagi yang melaksanakan Haji Tamattu’ mahupun Qiraan, dia akan
melakukan penyembelihan atau cukup baginya dengan membayar hadyunya dan diwakilkan
penyembelihannya. Namun, adalah sebaiknya untuk dia sendiri melakukan penyembelihan
itu , dimakan sedikit dagingnya dan selebihnya disedekahkan kepada fakir-miskin.
Juga seusai melontar: seseorang itu bertahallul, sama ada dengan bercukur atau
menggunting rambutnya. Bagi lelaki adalah sebaiknya untuk dia mencukur, manakala wanita
cukuplah untuk dia menggunting rambutnya sekadar panjangnya jari telunjuk.
Maka dengan ini, dia telah keluar dari pantang
persetubuhan suami-isteri.
Tawaf Ifadhah dan Saie’ Haji:
Seusai pelaksanaan di Jamrah A’qabah, dia akan menuju ke Mekkah untuk melakukan tawaf
Ifadhah (tawaf haji) juga saie’ haji. Saie’ haji ini mesti dilakukan oleh yang melakukan Haji
Tamattu’ , manakala yang melakukan Ifraad atau Qiraan : andai dia telah melakukan saie’
haji saat di tawaf qudum, dia tidak perlu untuk melakukan saie’ sekali lagi.
Setelah selesai dari tawaf Ifadhah dan Saie’ ini, maka dia elah keluar dari
semua pantang larang ihram termasuk ju
Melontar di ketiga-tiga Jamrah pada Hari
Seusai perlaksaan di Mekkah, dia akan berangkat kembali ke Mina untuk melakukan
lontaran
ketiga-tiga Jamrah iaitu: Jamrah Ulaa, Jamrah Wustoo dan Jamrah A’qab
Tasyriq. Hari-hari Tasyriq adalah tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Jemaah haji diberi pilihan
sama ada melakukan Nafr awal (melakukan lontaran pada 11 dan 12 Dzulhijjah dan mesI
meninggalkan Mina sebelum matahari terbena pada 12 Dzulhijj
Thaani ( melakukan lontaran pada 11 juga pilihan melakukan lontaran kedua pada 12
ataupun 13 Dzulhijjah).
Cara melontar di ketiga-tiga Jamrah ini adalah sama seperti saat melontar di Jamrah
A’qabah yang lalu. Hanya perbezaannya ial
khusus dan boleh mendoakan apa sahaja yang diinginkan) dan menghadap kiblat saat
selesai melontar di Jamrah Ulaa serta selesai melontar di Jamrah Wustoo, manakala tidak
ada berdoa setelah selesai melontar di Jam
Tawaf Wadaa-a:
Bila seseorang ingin meninggalkan Mekkah dan pulang ke tempat asalnya atau tiada hasrat
untuk berkunjung ke Mekkah lagi selepas itu ( bagi yang bermuqim di Arab Saudi) ,
hendaklah dia melakukan Tawaf Wadaa
diwajibkan untuk melakukan tawaf ini. Seseorang hendaklah meninggalkan Mekkah sejurus
melakukan tawaf ini atau pun boleh tetap sementara di Mekkah bagi hajat iaitu membeli
hadiah bagi mereka yang berada di tempat asalnya.
Sekiranya dia telah melakukan tawaf, namun masih tetap di Mekkah untuk jangka waktu
yang agak panjang seperti urusan niaga sebagainya, hendaklah dia melakukan tawaf ini
sekali lagi.
13
Maka dengan ini, dia telah keluar dari pantang- larang ihram melainkan melakukan
Seusai pelaksanaan di Jamrah A’qabah, dia akan menuju ke Mekkah untuk melakukan tawaf
Ifadhah (tawaf haji) juga saie’ haji. Saie’ haji ini mesti dilakukan oleh yang melakukan Haji
melakukan Ifraad atau Qiraan : andai dia telah melakukan saie’
haji saat di tawaf qudum, dia tidak perlu untuk melakukan saie’ sekali lagi.
Setelah selesai dari tawaf Ifadhah dan Saie’ ini, maka dia elah keluar dari
semua pantang larang ihram termasuk juga melakukan persetubuhan suami
tiga Jamrah pada Hari-Hari Tasyriq:
Seusai perlaksaan di Mekkah, dia akan berangkat kembali ke Mina untuk melakukan
tiga Jamrah iaitu: Jamrah Ulaa, Jamrah Wustoo dan Jamrah A’qab
hari Tasyriq adalah tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Jemaah haji diberi pilihan
sama ada melakukan Nafr awal (melakukan lontaran pada 11 dan 12 Dzulhijjah dan mesI
meninggalkan Mina sebelum matahari terbena pada 12 Dzulhijjah) atau melakukan Nafr
Thaani ( melakukan lontaran pada 11 juga pilihan melakukan lontaran kedua pada 12
tiga Jamrah ini adalah sama seperti saat melontar di Jamrah
A’qabah yang lalu. Hanya perbezaannya ialah : disunnahkan untuk berdoa (tidak ada doa
khusus dan boleh mendoakan apa sahaja yang diinginkan) dan menghadap kiblat saat
selesai melontar di Jamrah Ulaa serta selesai melontar di Jamrah Wustoo, manakala tidak
ada berdoa setelah selesai melontar di Jamrah A’qabah.
Bila seseorang ingin meninggalkan Mekkah dan pulang ke tempat asalnya atau tiada hasrat
untuk berkunjung ke Mekkah lagi selepas itu ( bagi yang bermuqim di Arab Saudi) ,
hendaklah dia melakukan Tawaf Wadaa-a. Wanita yang haidh atau baru sahaja nifas tidak
diwajibkan untuk melakukan tawaf ini. Seseorang hendaklah meninggalkan Mekkah sejurus
melakukan tawaf ini atau pun boleh tetap sementara di Mekkah bagi hajat iaitu membeli
hadiah bagi mereka yang berada di tempat asalnya.
iranya dia telah melakukan tawaf, namun masih tetap di Mekkah untuk jangka waktu
yang agak panjang seperti urusan niaga sebagainya, hendaklah dia melakukan tawaf ini
larang ihram melainkan melakukan
Seusai pelaksanaan di Jamrah A’qabah, dia akan menuju ke Mekkah untuk melakukan tawaf
Ifadhah (tawaf haji) juga saie’ haji. Saie’ haji ini mesti dilakukan oleh yang melakukan Haji
melakukan Ifraad atau Qiraan : andai dia telah melakukan saie’
haji saat di tawaf qudum, dia tidak perlu untuk melakukan saie’ sekali lagi.
ga melakukan persetubuhan suami-isteri.
Seusai perlaksaan di Mekkah, dia akan berangkat kembali ke Mina untuk melakukan
tiga Jamrah iaitu: Jamrah Ulaa, Jamrah Wustoo dan Jamrah A’qabah pada hari-hari
hari Tasyriq adalah tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah. Jemaah haji diberi pilihan
sama ada melakukan Nafr awal (melakukan lontaran pada 11 dan 12 Dzulhijjah dan mesI
ah) atau melakukan Nafr
Thaani ( melakukan lontaran pada 11 juga pilihan melakukan lontaran kedua pada 12
tiga Jamrah ini adalah sama seperti saat melontar di Jamrah
ah : disunnahkan untuk berdoa (tidak ada doa
khusus dan boleh mendoakan apa sahaja yang diinginkan) dan menghadap kiblat saat
selesai melontar di Jamrah Ulaa serta selesai melontar di Jamrah Wustoo, manakala tidak
Bila seseorang ingin meninggalkan Mekkah dan pulang ke tempat asalnya atau tiada hasrat
untuk berkunjung ke Mekkah lagi selepas itu ( bagi yang bermuqim di Arab Saudi) ,
atau baru sahaja nifas tidak
diwajibkan untuk melakukan tawaf ini. Seseorang hendaklah meninggalkan Mekkah sejurus
melakukan tawaf ini atau pun boleh tetap sementara di Mekkah bagi hajat iaitu membeli
iranya dia telah melakukan tawaf, namun masih tetap di Mekkah untuk jangka waktu
yang agak panjang seperti urusan niaga sebagainya, hendaklah dia melakukan tawaf ini
Adab-adab serta Pantang-larang Yang Sedang Berihram:
Diantara adab-adabnya:
1) Melakukan kewajipan seorang muslim yang biasa sesempurnya mungkin dan Idak ada
alasan untuk meninggalkannya dengan alasan sedang dalam Ibadah Haji seperti : solat fardu
5 waktu.
2) Meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah s.w.t k
juga khasnya kepada yang sedang melaksanakan Ibadah Haji, seperti yang tertera di
Surah Al-Baqarah: ayat 197:
Ertinya: ‘ maka tidak boleh mencaampuri isteri, dan tidak
boleh
bertengkar di dalam pelaksanaan ibadah haji ‘.
3) Meninggalkan pantang-larang ihram:
a) Tidak boleh mengetip kuku mahupun mencabut bulu atau menggunting rambut.
b) Tidak boleh mewangikan dirinya dengan memakai
sabun yang wangi, namun sekiranya dia memakai sebelum ihram dan baunya masih kekal
selepas ihram ; itu adalah tidak mengapa.
c) Tidak boleh melakukan ciuman kepada isteri atau apa jua yang dapat menaikkan
syahwatnya dan lebih-lebih lagi melakukan persetubuhan suami
d) Dia tidak boleh bernikah mahupun menikahkan.
e) Dia tidak boleh memakai sarung tangan, namun tidak mengapa untuk membaluti
tangannya dengan kain.
Larangan-larangan ini adalah untuk kedua
Manakala larangan khas unuk lelaki
a) Memakai apa jua pemakaian yang menutupi kepalanya seperti: topi, kopiah , serban dan
apa jua sejenisnya. Namun adalah tidak mengapa untuk menggunakan paying bagi
melindungi dari terik matahari juga membawa bar
b) Tidak boleh memakai pemakaian yang berjahit kemas juga kasut. Dibolehkan untuk yang
berihram bagi lelaki untuk memakai selipar, cincin, kaca mata (sama ada kaca mata biasa
juga kaca mata hitam), alat pembantu pend
yang digantung di lehernya), alat pembantu percakapan. Juga dibenarkan untuk
menggunakan sabun yang tiada bauan wangi untuk membersihkan dirinya. Juga dibenarkan
untuk membersihkan kepala dan badannya atau menyent
andai ada yang gugur rambut mahupun bulu kerana itu tidak disengajakan.
14
larang Yang Sedang Berihram:
1) Melakukan kewajipan seorang muslim yang biasa sesempurnya mungkin dan Idak ada
alasan untuk meninggalkannya dengan alasan sedang dalam Ibadah Haji seperti : solat fardu
2) Meninggalkan apa yang telah dilarang oleh Allah s.w.t kepada seorang muslim yang biasa
juga khasnya kepada yang sedang melaksanakan Ibadah Haji, seperti yang tertera di
"احلج يف جدال وال
Ertinya: ‘ maka tidak boleh mencaampuri isteri, dan tidak boleh membuat maksiat, dan tidak
bertengkar di dalam pelaksanaan ibadah haji ‘.
larang ihram:
a) Tidak boleh mengetip kuku mahupun mencabut bulu atau menggunting rambut.
b) Tidak boleh mewangikan dirinya dengan memakai minyak wangi atau menggunakan
sabun yang wangi, namun sekiranya dia memakai sebelum ihram dan baunya masih kekal
selepas ihram ; itu adalah tidak mengapa.
c) Tidak boleh melakukan ciuman kepada isteri atau apa jua yang dapat menaikkan
lebih lagi melakukan persetubuhan suami-isteri.
d) Dia tidak boleh bernikah mahupun menikahkan.
e) Dia tidak boleh memakai sarung tangan, namun tidak mengapa untuk membaluti
larangan ini adalah untuk kedua-dua lelaki dan wanita.
Manakala larangan khas unuk lelaki:
a) Memakai apa jua pemakaian yang menutupi kepalanya seperti: topi, kopiah , serban dan
apa jua sejenisnya. Namun adalah tidak mengapa untuk menggunakan paying bagi
melindungi dari terik matahari juga membawa barangan sambil dijinjing atas kepalanya.
b) Tidak boleh memakai pemakaian yang berjahit kemas juga kasut. Dibolehkan untuk yang
berihram bagi lelaki untuk memakai selipar, cincin, kaca mata (sama ada kaca mata biasa
juga kaca mata hitam), alat pembantu pendengaran, jam (sama ada jam tangan juga jam
yang digantung di lehernya), alat pembantu percakapan. Juga dibenarkan untuk
menggunakan sabun yang tiada bauan wangi untuk membersihkan dirinya. Juga dibenarkan
untuk membersihkan kepala dan badannya atau menyentalnya dan tiada dam dikenakan
andai ada yang gugur rambut mahupun bulu kerana itu tidak disengajakan.
1) Melakukan kewajipan seorang muslim yang biasa sesempurnya mungkin dan Idak ada
alasan untuk meninggalkannya dengan alasan sedang dalam Ibadah Haji seperti : solat fardu
epada seorang muslim yang biasa
juga khasnya kepada yang sedang melaksanakan Ibadah Haji, seperti yang tertera di
وال فسوق وال رفث فال "
boleh membuat maksiat, dan tidak
a) Tidak boleh mengetip kuku mahupun mencabut bulu atau menggunting rambut.
minyak wangi atau menggunakan
sabun yang wangi, namun sekiranya dia memakai sebelum ihram dan baunya masih kekal
c) Tidak boleh melakukan ciuman kepada isteri atau apa jua yang dapat menaikkan
e) Dia tidak boleh memakai sarung tangan, namun tidak mengapa untuk membaluti
a) Memakai apa jua pemakaian yang menutupi kepalanya seperti: topi, kopiah , serban dan
apa jua sejenisnya. Namun adalah tidak mengapa untuk menggunakan paying bagi
angan sambil dijinjing atas kepalanya.
b) Tidak boleh memakai pemakaian yang berjahit kemas juga kasut. Dibolehkan untuk yang
berihram bagi lelaki untuk memakai selipar, cincin, kaca mata (sama ada kaca mata biasa
engaran, jam (sama ada jam tangan juga jam
yang digantung di lehernya), alat pembantu percakapan. Juga dibenarkan untuk
menggunakan sabun yang tiada bauan wangi untuk membersihkan dirinya. Juga dibenarkan
alnya dan tiada dam dikenakan
andai ada yang gugur rambut mahupun bulu kerana itu tidak disengajakan.
Manakala untuk wanita, tidak dibenarkan untuk memakai niqab juga burqa untuk menutup
mukanya. Sunnah baginya untuk tidak menutupnya juga menutup seketika
yang bukan muhrimya terpandangnya atau memandangnya. Semoga Allah s.w.t menerima
amal ibadat mereka yang melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dengan Haji juga Umrah
Yang Mabrur, amiin Allahumma amiin
Rujukan:
1) Panduan Ibadah Haji dan
Utsaimiin
2) Pembentangan Ibadah Haji dan Umrah karya: Hafizhahullah Siswa
Universiti Islam Madinah; Abu Hilwa Shaik Huzaifah
*Mahasiswa Kuliah Syariah, Semester 1
Nasihat untuk para tamu Allah:
Haji yang mabrur itu dijanjikan syurga oleh Allah, lalu
bagaimana kita mengetahui haji kita diterima oleh Allah
atau tidak sehingga kita berhak mendapatkan predikat
haji mabrur?
Jawapannya adalah kita
setelah ini bertambah baik atau tidak? Jika amalan kita
bertambah baik, maka itulah tanda
diterima oleh Allah, namun jika tidak semoga Allah
mengampuni dosa
bertaubat dan
rahmat Allah subhanahu wa
15
Manakala untuk wanita, tidak dibenarkan untuk memakai niqab juga burqa untuk menutup
mukanya. Sunnah baginya untuk tidak menutupnya juga menutup seketika
yang bukan muhrimya terpandangnya atau memandangnya. Semoga Allah s.w.t menerima
amal ibadat mereka yang melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dengan Haji juga Umrah
Yang Mabrur, amiin Allahumma amiin
1) Panduan Ibadah Haji dan Umrah karya: Rahimahullah Sheikh Muhammad Soolih Al
2) Pembentangan Ibadah Haji dan Umrah karya: Hafizhahullah Siswa
Universiti Islam Madinah; Abu Hilwa Shaik Huzaifah Shaik Hussain
Kuliah Syariah, Semester 1, Universiti Islam Madinah.
Nasihat untuk para tamu Allah:
Haji yang mabrur itu dijanjikan syurga oleh Allah, lalu
bagaimana kita mengetahui haji kita diterima oleh Allah
atau tidak sehingga kita berhak mendapatkan predikat
Jawapannya adalah kita lihat adakah amalan-amalan kita
setelah ini bertambah baik atau tidak? Jika amalan kita
bertambah baik, maka itulah tanda-tanda haji kita
diterima oleh Allah, namun jika tidak semoga Allah
mengampuni dosa-dosa kita serta bersergeralah untuk
bertaubat dan jangan pernah berputus asa dengan
rahmat Allah subhanahu wa-ta’ala. – Redaksi buletin in
Manakala untuk wanita, tidak dibenarkan untuk memakai niqab juga burqa untuk menutup
mukanya. Sunnah baginya untuk tidak menutupnya juga menutup seketika saat ada lelaki
yang bukan muhrimya terpandangnya atau memandangnya. Semoga Allah s.w.t menerima
amal ibadat mereka yang melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah dengan Haji juga Umrah
Muhammad Soolih Al-
2) Pembentangan Ibadah Haji dan Umrah karya: Hafizhahullah Siswa Sarjana Syariah
Haji yang mabrur itu dijanjikan syurga oleh Allah, lalu
bagaimana kita mengetahui haji kita diterima oleh Allah
atau tidak sehingga kita berhak mendapatkan predikat
amalan kita
setelah ini bertambah baik atau tidak? Jika amalan kita
tanda haji kita
diterima oleh Allah, namun jika tidak semoga Allah
dosa kita serta bersergeralah untuk
jangan pernah berputus asa dengan
Redaksi buletin in-Touch
Oleh: Khairul Zaman Mamon Basir*
Assalamualaikum wa rahmatuAllah
junjungan nabi kita Muhammad Sollahu alaihi
IN-TOUCH pada kali ini membawakan anda perkongsian tentang
panduan yang sesuai untuk mereka yang
syariatnya dan perlengkapannya mengikuti sunnah RasuluAllah bersama dengan
ke-empat-empat imam mazaahib , buku kecil ini boleh
buku di dalam Madinah dan ianya pasti memberikan anda gambara
haji dan umrah yang telah dilakukan oleh RasuluAllah , tidaklah
membebankan jika ianya diikuti dengan
Di dalam buku ini diberikan rukun
dalil-dalil setiap perkara yang berkaitan
gambaran serta persiapan yang adil dalam perlaksanaan haji kalian pada kali ini.
akan penulis syorkan untuk kalian membelinya adalah;
Pertama: Al-mughni fi Fiqhul Haj wal
Buku ini tidak besar dan senang
Kedua: Dalil al-Hajj dan Al-Umrah, dari Sheik Solih bin Abdul Aziz
Satu buku yang pandat dan ringkas,
gaya bahasanya dan baru dalam bentuk. Yang menjelaskan kepada
dengan haji dan umrah dengan gaya
penjelas. Tidak lupa juga, di buku ini tela
didapati dalam berbagai bahasa.
Tambahan buku yang boleh dicari seperti:
1- Kitab sifat al hajj wa al umroh dari sheikh muhammad sholeh al
2- Kitab manasik Al-hajj dan Al
3- Kibat Hisnul Muslim- Sheik Said Bin Wahaf Al
manfaat melalui buku-buku ini dan
*Mahasiswa Kuliah Bahasa Arab, semester 4
RE
BUKU PANDUAN HAJI DAN UMRAH
16
الرحيم الرحمن هللا بسم
Khairul Zaman Mamon Basir*
Assalamualaikum wa rahmatuAllah kepada anda semua , selawat dan salam kepada
junjungan nabi kita Muhammad Sollahu alaihi was salam. Amma Badu.
TOUCH pada kali ini membawakan anda perkongsian tentang ‘handbook’ atau buku
panduan yang sesuai untuk mereka yang inginkan persiapan haji yang lengkap dari segi
perlengkapannya mengikuti sunnah RasuluAllah bersama dengan
empat imam mazaahib , buku kecil ini boleh didapati di kebany
ianya pasti memberikan anda gambaran betapa luasnya konsep
haji dan umrah yang telah dilakukan oleh RasuluAllah , tidaklah haji itu sesuatu yang
membebankan jika ianya diikuti dengan benar!
Di dalam buku ini diberikan rukun-rukunnya , syarat-syaratnya , kaedah kaedahnya serta
etiap perkara yang berkaitan dengan haji, semoga ianya memberi kalian
persiapan yang adil dalam perlaksanaan haji kalian pada kali ini.
akan penulis syorkan untuk kalian membelinya adalah;
mughni fi Fiqhul Haj wal Umrah karangan Saeed abdal Qaadir Salam Bashanfar.
Buku ini tidak besar dan senang untuk kalian semua membawanya ke mana
Umrah, dari Sheik Solih bin Abdul Aziz bin Mohammad Al Sheikh.
Satu buku yang pandat dan ringkas, mempunyai 80 muka surat. Buku yang sungguh dalam
bahasanya dan baru dalam bentuk. Yang menjelaskan kepada anda hukum berkenaan
dengan haji dan umrah dengan gaya bahasa yang mudah difahami dan bergambar sebagai
Tidak lupa juga, di buku ini telah disertaikan fatwa-fatwa dari para
didapati dalam berbagai bahasa.
Tambahan buku yang boleh dicari seperti:
Kitab sifat al hajj wa al umroh dari sheikh muhammad sholeh al utsaimin
hajj dan Al-umroh dari Sheik Abdul Aziz Bin Baz
Sheik Said Bin Wahaf Al-Qohthoni Semoga Allah memberi kita
buku ini dan menerima ibadah haji kita yang lalu dan akan datang.
Kuliah Bahasa Arab, semester 4, Universiti Islam Madinah.
REFRENSI BUKU:
BUKU PANDUAN HAJI DAN UMRAH
dan salam kepada
‘handbook’ atau buku
yang lengkap dari segi
perlengkapannya mengikuti sunnah RasuluAllah bersama dengan pandangan
didapati di kebanyakan kedai-kedai
n betapa luasnya konsep
haji itu sesuatu yang
kaedah kaedahnya serta
dengan haji, semoga ianya memberi kalian
persiapan yang adil dalam perlaksanaan haji kalian pada kali ini. Buku yang
abdal Qaadir Salam Bashanfar.
untuk kalian semua membawanya ke mana-mana.
bin Mohammad Al Sheikh.
mpunyai 80 muka surat. Buku yang sungguh dalam
anda hukum berkenaan
bahasa yang mudah difahami dan bergambar sebagai
fatwa dari para ulama. Boleh
utsaimin
Semoga Allah memberi kita
menerima ibadah haji kita yang lalu dan akan datang.
BUKU PANDUAN HAJI DAN UMRAH
Oleh: Muhammad Nur Hakim Akbar*
Jangan pergi wahai rasulullah! Jangan tinggalkan kami wahai Rasulullah!
Alangkah indahnya jikalau baginda masih bersama kita. Alangkah indahnya jikalau baginda
Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan kita. Namun bagi setiap makhluk, tiap
permulaan itu ada kesudahannya dan tiap yang hidup itu pasti akan mati. Hakikatnya, lebih
1400 tahun yang lalu baginda telah meninggalkan kita. Namun, apa yang masih kekal hingga
ke hari ini adalah ajaran baginda Rasulullah SAW.
Teringat pula diriku akan khutbah alwida’
terakhir buat umatnya. Khutbah ini disampaikan di padang
menunaikan ibadah Haji. Haji yang pertama buat baginda
terakhir. Di sini terpanggil diriku untuk berkongsi beberapa pengajaran penting yang
terdapat dalam khutbah ini.
Pertama, baginda mengingatkan kita supaya berlaku baik dengan wanita. Kita disuruh
menunaikan hak-hak kita terhadap w
Hak dan maruah wanita tidak lagi dipelihara. Perhubungan antara lelaki dan wanita semakin
bebas tanpa ada ikatan yang sah antara mereka. Allah berfirman dalam Surah Al
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu a
keji dan suatu jalan yang buruk.” (Al
Ternyata pesanan Baginda SAW supaya berbaik
itu amat penting demi menjaga kebaikan umat kerana martabat wanita di sisi agama Islam
itu amat tinggi dan mulia.
Kemudian Baginda SAW memberi sebuah lagi pesananpenting, yang merupakan asas agama
itu sendiri terbina iaitu berpegang pada Ki
Maka tiada lagi sandaran mahupun pegangan yang wajib kita berpegang melainkan Al
Quran dan juga Sunnah. Dan celakalah orang yang tidak mahu berpegang dengan Al
dan Sunnah kerana dia sesungguhnya mengikut S
memberikan jaminan bahawa barangsiapa yang berpegang dengan Al
maka dia tidak akan sesat . Al
banding baginya. Rasulullah juga telah menerangkan
yang harus ditokok tambah dalam agama sepertimana Firman Allah SWT:
PESANAN PERPISAHAN
17
Muhammad Nur Hakim Akbar*
Jangan pergi wahai rasulullah! Jangan tinggalkan kami wahai Rasulullah!
Alangkah indahnya jikalau baginda masih bersama kita. Alangkah indahnya jikalau baginda
pernah meninggalkan kita. Namun bagi setiap makhluk, tiap
permulaan itu ada kesudahannya dan tiap yang hidup itu pasti akan mati. Hakikatnya, lebih
1400 tahun yang lalu baginda telah meninggalkan kita. Namun, apa yang masih kekal hingga
ajaran baginda Rasulullah SAW.
khutbah alwida’, khutbah yang merupakan pesanan baginda yang
terakhir buat umatnya. Khutbah ini disampaikan di padang Arafah,
menunaikan ibadah Haji. Haji yang pertama buat baginda juga merupakan Haji yang
terakhir. Di sini terpanggil diriku untuk berkongsi beberapa pengajaran penting yang
Pertama, baginda mengingatkan kita supaya berlaku baik dengan wanita. Kita disuruh
hak kita terhadap wanita. Namun kita lihat apa yang terjadi pada hari ini.
Hak dan maruah wanita tidak lagi dipelihara. Perhubungan antara lelaki dan wanita semakin
bebas tanpa ada ikatan yang sah antara mereka. Allah berfirman dalam Surah Al
) سبيال وساء فاحشة كان
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
an suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra’: 32)
Ternyata pesanan Baginda SAW supaya berbaik-baik terhadap wanita dan
itu amat penting demi menjaga kebaikan umat kerana martabat wanita di sisi agama Islam
Kemudian Baginda SAW memberi sebuah lagi pesananpenting, yang merupakan asas agama
itu sendiri terbina iaitu berpegang pada Kitab Allah dan Sunnah baginda Rasulullah SAW.
Maka tiada lagi sandaran mahupun pegangan yang wajib kita berpegang melainkan Al
Quran dan juga Sunnah. Dan celakalah orang yang tidak mahu berpegang dengan Al
dan Sunnah kerana dia sesungguhnya mengikut Syaitan dan hawa nafsu. Rasulullah SAW
memberikan jaminan bahawa barangsiapa yang berpegang dengan Al-Quran dan Sunnah
maka dia tidak akan sesat . Al-Quran adalah sebuah kitab yang sempurna dan tiada tolak
banding baginya. Rasulullah juga telah menerangkan segalanya dalam Sunnah dan tiada lagi
yang harus ditokok tambah dalam agama sepertimana Firman Allah SWT:
SEERAH:
PESANAN PERPISAHAN
Alangkah indahnya jikalau baginda masih bersama kita. Alangkah indahnya jikalau baginda
pernah meninggalkan kita. Namun bagi setiap makhluk, tiap
permulaan itu ada kesudahannya dan tiap yang hidup itu pasti akan mati. Hakikatnya, lebih
1400 tahun yang lalu baginda telah meninggalkan kita. Namun, apa yang masih kekal hingga
, khutbah yang merupakan pesanan baginda yang
Arafah, ketika baginda
juga merupakan Haji yang
terakhir. Di sini terpanggil diriku untuk berkongsi beberapa pengajaran penting yang
Pertama, baginda mengingatkan kita supaya berlaku baik dengan wanita. Kita disuruh
anita. Namun kita lihat apa yang terjadi pada hari ini.
Hak dan maruah wanita tidak lagi dipelihara. Perhubungan antara lelaki dan wanita semakin
bebas tanpa ada ikatan yang sah antara mereka. Allah berfirman dalam Surah Al-Isra’:
كان إنه الزىن تـقربوا وال (
dalah suatu perbuatan yang
baik terhadap wanita dan menjaga haknya
itu amat penting demi menjaga kebaikan umat kerana martabat wanita di sisi agama Islam
Kemudian Baginda SAW memberi sebuah lagi pesananpenting, yang merupakan asas agama
tab Allah dan Sunnah baginda Rasulullah SAW.
Maka tiada lagi sandaran mahupun pegangan yang wajib kita berpegang melainkan Al-
Quran dan juga Sunnah. Dan celakalah orang yang tidak mahu berpegang dengan Al-Quran
yaitan dan hawa nafsu. Rasulullah SAW
Quran dan Sunnah
Quran adalah sebuah kitab yang sempurna dan tiada tolak
segalanya dalam Sunnah dan tiada lagi
Pada hari ini, Aku telah sempurnakan
nikmat-Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. (Al
Ma`idah: 3)
Yang terakhir, Rasulullah SAW meningatkan kita bahawa setiap manusia itu dari Adam dan
tiada perbezaan diantara sesama manusia di sisi Allah melainkan dengan taqwa. Allah hanya
melihat pada ketaqwaan seseorang itu dan bukan kepada rupa dan kekayaan. Ini jelas dalam
firman Allah SWT:
خبري عليم
Artinya :
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa
saling kenal-mengenal. Sesun
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal”. (Al-Hujurat:13)
Begitulah pesanan-pesanan Rasulullah SAW yang terakhir buat umatnya dan ini
membuatkan ku terfikir apakah di zaman ini manusia berpegang dengan pesanan baginda
SAW? Apakah agaknya yang dapat dilakukan untuk merubah umat manusia zaman
sekarang? Adakah manusia akan sedar dari lena dan alpa dan mencari keredhaan yang
Maha Esa? Jawapannya ada di tanganku sendiri. Perubahan ini harus bermula dari diri ku. Ya
Allah,peliharalah diriku. Berikan ku kekuatan melalui kehidupan di dunia yang penuh fitnah
ini dan tempatkan lah daku di kalangan orang
memasuki Syurga-Mu. Ameen.
*Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, UniversiI Islam
Madinah
Segenap Dewan Redaksi in
Taqabbalallahu minna wa minkum saalihal ‘amaal.
Allah menerima amalan para jemaah Haji tahun 2013 ini,
dan memberikan kepada anda semua haji yang mabrur.
18
سالم لكم ورضيت نعميت عليكم وأمتمت دينكم ) دينا اإل
Pada hari ini, Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan
Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. (Al
Yang terakhir, Rasulullah SAW meningatkan kita bahawa setiap manusia itu dari Adam dan
esama manusia di sisi Allah melainkan dengan taqwa. Allah hanya
melihat pada ketaqwaan seseorang itu dan bukan kepada rupa dan kekayaan. Ini jelas dalam
إن لتـعارفوا وقـبائل عوباش وجعلناكم وأنـثى ذكر من خلقناكم
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Hujurat:13)
pesanan Rasulullah SAW yang terakhir buat umatnya dan ini
membuatkan ku terfikir apakah di zaman ini manusia berpegang dengan pesanan baginda
SAW? Apakah agaknya yang dapat dilakukan untuk merubah umat manusia zaman
sekarang? Adakah manusia akan sedar dari lena dan alpa dan mencari keredhaan yang
nnya ada di tanganku sendiri. Perubahan ini harus bermula dari diri ku. Ya
Allah,peliharalah diriku. Berikan ku kekuatan melalui kehidupan di dunia yang penuh fitnah
ini dan tempatkan lah daku di kalangan orang-orang yang mendapat rahmat
Mu. Ameen.
*Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, UniversiI Islam
Segenap Dewan Redaksi in-Touch mengucapkan,
Taqabbalallahu minna wa minkum saalihal ‘amaal.
Allah menerima amalan para jemaah Haji tahun 2013 ini,
dan memberikan kepada anda semua haji yang mabrur.
دينكم لكم أكملت اليـوم (
bagi kamu agama kamu, dan Aku telah cukupkan
Ku kepada kamu, dan Aku telah redakan Islam itu menjadi agama untuk kamu. (Al-
Yang terakhir, Rasulullah SAW meningatkan kita bahawa setiap manusia itu dari Adam dan
esama manusia di sisi Allah melainkan dengan taqwa. Allah hanya
melihat pada ketaqwaan seseorang itu dan bukan kepada rupa dan kekayaan. Ini jelas dalam
خلقناكم إنا الناس أيها يا
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
suku supaya kamu
gguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
pesanan Rasulullah SAW yang terakhir buat umatnya dan ini
membuatkan ku terfikir apakah di zaman ini manusia berpegang dengan pesanan baginda
SAW? Apakah agaknya yang dapat dilakukan untuk merubah umat manusia zaman
sekarang? Adakah manusia akan sedar dari lena dan alpa dan mencari keredhaan yang
nnya ada di tanganku sendiri. Perubahan ini harus bermula dari diri ku. Ya
Allah,peliharalah diriku. Berikan ku kekuatan melalui kehidupan di dunia yang penuh fitnah
orang yang mendapat rahmat-Mu untuk
*Pelajar Ma’ahad Lughah Arabiyah (Kursus Bahasa Arab), Semester 3, UniversiI Islam
Touch mengucapkan,
Taqabbalallahu minna wa minkum saalihal ‘amaal. Semoga
Allah menerima amalan para jemaah Haji tahun 2013 ini,
dan memberikan kepada anda semua haji yang mabrur.
Haji Pertama Kali
Oleh: Muhsin Ismail*
Memang jauh sekali perjalanan,
Yang kulalui bersama teman-teman,
Demi menggenapi ke-Islam-an,
Yang masih belum kecukupan...
Jauh sekali perjalanan kita,
Dari Madinah hingga ke Mecca,
Namun itu hanya permulaan saja,
Untuk kami pergi berhaji bersama...
Berbagai cobaan yang kita lalui,
Untuk menunaikan ibadah haji,
Namun semua itu ku sedari,
Tambahan pahala dari Ilahi...
Cuaca yang panas dengan amat dahsyatnya,
Makanan yang membuat tekak perit
Kesakitan yang menggenggam tubuh
seluruhnya,Dan perjalanan meletihkan diri amat
sangatnya...
Semua ini tak hanya dilalui kami,
Namun oleh setiap pelaksana haji,
Demi memenuhi titah Sang Ilahi,
Mencukupkan Islam-nya kami...
Meski kami harus lalui semua itu,
Kami pasti melihat setiap satu,
Mengalirkan air mata hingga ke dagu,
Bermunajat kepada Tuhan dengan syahdu...
Dari Mina hingga ke Arafah,
Kemudian ke Muzdalifah,
Kemudian melempar Jamrah,
Semua berdoa Ya Rabbah!
Allah, ku hanya mohon kepada-Mu,
Terimalah ibadah Hajiku,
Yang kulakukan di atas nama-Mu,
Dan kabulkan setiap doaku.
*Pelajar M’ahad Lughah Arabiyah semester 4
Universiti Islam Madinah.
19
teman,
Untuk kami pergi berhaji bersama...
Cuaca yang panas dengan amat dahsyatnya,
Makanan yang membuat tekak perit-seperitnya,
Kesakitan yang menggenggam tubuh
meletihkan diri amat
gga ke dagu,
Bermunajat kepada Tuhan dengan syahdu...
Mu,
Pelajar M’ahad Lughah Arabiyah semester 4,
Suatu Perjalanan
Oleh: Muhammad Faheem
Terbentang luasnya akan alam semesta,
Meliputi samudera serta ufuk dan utara.
Berhiaskan bintang-bintang bak
permata,
Bertemankan rembulan, tampak indah tanpa
kata.
Masih terbayang-bayang di benak fikiran,
Akan hari pertama haji dikerjakan.
Talbiah diucapkan, niat didatangkan,
Berlengkapkan ihram, helaian tak berjahitan.
Berhimpunnya manusia pada musim
Berlainan bangsa, budaya dan negeri.
Pangkat dan nama tiada nilai sama sekali,
Berhadafkan yang sama untuk mengabdikan
diri.
Bergeraknya jutaan dan ribuan manusia,
Tawaf dan sa’I serta wukuf di Arafah.
Doa dipanjatkan, berlinangan airmata,
Kemaafan dipinta selagimana masih terbuka.
Gambaran tersentak di lubuk fikiran,
Bagaikan terjadinya Hari Pengadilan.
Hari yang tiada gunanya akan rintihan,
Sudah siapkah amalan? Sudah cukupah
bekalan?
Ku duduk memikiri hari yang kulalui,
Ku yang bernama “Insan”, suatu hari pasti
mati
Redhakah Tuhan dengan amalanku ini?
Wahai sekalian insan, jom muhasabah diri….
* Pelajar Ma’ahad Tsanawi tahun 2, Universi@
Islam Madinah.
PUISI
Muhammad Faheem ibn Abdul Khalil*
Terbentang luasnya akan alam semesta,
Meliputi samudera serta ufuk dan utara.
bintang bak emas dan
Bertemankan rembulan, tampak indah tanpa
bayang di benak fikiran,
Akan hari pertama haji dikerjakan.
Talbiah diucapkan, niat didatangkan,
Berlengkapkan ihram, helaian tak berjahitan.
Berhimpunnya manusia pada musim haji,
Berlainan bangsa, budaya dan negeri.
Pangkat dan nama tiada nilai sama sekali,
Berhadafkan yang sama untuk mengabdikan
Bergeraknya jutaan dan ribuan manusia,
Tawaf dan sa’I serta wukuf di Arafah.
Doa dipanjatkan, berlinangan airmata,
dipinta selagimana masih terbuka.
Gambaran tersentak di lubuk fikiran,
Bagaikan terjadinya Hari Pengadilan.
Hari yang tiada gunanya akan rintihan,
Sudah siapkah amalan? Sudah cukupah
Ku duduk memikiri hari yang kulalui,
, suatu hari pasti
Redhakah Tuhan dengan amalanku ini?
ian insan, jom muhasabah diri….
Pelajar Ma’ahad Tsanawi tahun 2, Universi@
Unit Dakwah Ittihad Mahasiswa Singapura Al
20
www.imamweb.webs.com
Diterbitkan oleh:
Unit Dakwah Ittihad Mahasiswa Singapura Al-Mamlakah Al-Arabia As-Saudia (IMAM)
Dengan Kerjasama:
Dewan Redaksi Buletin In-Touch
Saudia (IMAM)