Download docx - Cara Pemberian Obat

Transcript
Page 1: Cara Pemberian Obat

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala inayah dan

kenikmatan yang senantiasa dicurahkan-Nya pada penulis berupa kesehatan,

kekuatan, serta kesempatan sehingga makalah ini dapat selesai dengan semestinya.

Tidak lupa penulis kirimkan shalawat dan salam beriringan dengan ucapan terima

kasih yang tiada terhingga kepada Baginda Rasulullah SAW karena atas segala

pengorbanan yang telah dilakukannya beserta para sahabat, sehingga kini kita mampu

mengkaji alam ini lebih tinggi dari gunung tertinggi, lebih dalam dari lautan terdalam,

serta lebih jauh dari batas pandangan mata.

Adapun makalah ini berisikan materi tentang “Cara Pemberian Obat” yang

bertujuan sebagai bahan bacaan, semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Dalam makalah ini, penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam

penulisannya. Oleh karena itu, mohon kiranya kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembimbing dan pembaca guna untuk kesempurnaan pada

pembuatan makalah penulis selanjutnya.

Makassar, Januari 2013

Penulis,

Page 2: Cara Pemberian Obat

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

A. Pengertian Obat 3

B. Prinsip Benar Pemberian Obat 4

C. Cara Pemberian Obat 5

BAB III PENUTUP 9

A. Kesimpulan 9

B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Cara Pemberian Obat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah memberi obat yang

aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk

mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek

terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak

hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi

menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak

sesuai dengan anjuran yang sebenarnya. Seorang perawat juga memiliki tanggung

jawab dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat

yang telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan

membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan

pengetahuan. Oleh karena itu, makalah “Cara Pemberian Obat” ini disusun

untuk lebih mengetahui cara-cara dalam pemberian obat sekaligus untuk

memenuhi tugas matakuliah Keterampilan Dasar dalam Keperawatan.

Page 4: Cara Pemberian Obat

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian obat ?

2. Apa saja prinsip benar pemberian obat ?

3. Apa saja cara pemberian obat ?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan pembahasan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian obat.

2. Untuk mengetahui prinsip benar pemberian obat.

3. Untuk mengetahui cara pemberian obat.

Page 5: Cara Pemberian Obat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obat

Obat adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral

maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit,

memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Selain itu, obat

juga didefenisikan sebagai suatu substansi yang diberikan kepada manusia atau

binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap

berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Obat yang di gunakan sebaiknya

memenuhi  berbagai  standar persyaratan obat, di antaranya  adalah kemurnian

atau tidak ada pencampuran, standar potensi yg baik, memiliki biovailabilitas

(keseimbangan obat, keamanan, dan efektivitas).

B. Prinsip Benar Pemberian Obat

Dalam pemberian obat, terdapat 12 prinsip benar yang perlu diperhatikan,

yaitu sebagai berikut:

1. Benar Obat

Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya perawat harus memperhatikan

kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat

penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat

Page 6: Cara Pemberian Obat

penyimpanan. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus

dikembalikan ke bagian farmasi.

 2. Benar Dosis

Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus

diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus

dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk

membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar untuk diberikan

kepada pasien.

3. Benar Pasien

Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan

dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama,

nomor register, alamat dan program pengobatan pada pasien.

4. Benar Cara Pemberian

Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang

menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,

kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat

kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral,

topikal, rektal, inhalasi.

5. Benar Waktu

Page 7: Cara Pemberian Obat

Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,

karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi

dari obat.

6.  Benar Dokumentasi

Setelah obat itu diberikan, harus didokumentasikan, dosis, rute, waktu dan

oleh siapa obat itu diberikan. Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur

yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai

mengenai obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.

7. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien

Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan kesehatan

pada pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan

obat seperti manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan

benar, alasan terapi obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang

diharapkan setelah pembeian obat, efek samping dan reaksi yang merugikan

dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, perubahan-

perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama

sakit, dan sebagainya.

8. Hak Klien Untuk Menolak

Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus

memberikan Inform consent dalam pemberian obat.

9.  Benar Pengkajian

Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian obat.

Page 8: Cara Pemberian Obat

10. Benar Evaluasi

Perawat selalu melihat/memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.

11. Benar Reaksi Terhadap Makanan

Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu

harus diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk memperoleh

kadar yang diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya

tetrasiklin, dan sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan

misalnya indometasin.

12. Benar Reaksi Dengan Obat Lain

Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol

penggunaan pada penyakit kronis.

C. Cara Pemberian Obat

1. Pemberian Obat Per Oral

a)Defenisi

Adalah cara pemberian obat melalui mulut atau oral dengan tujuan

mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dgn efek terapi dan

jenis obat. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pemberian obat per oral, yaitu:

1) Alergi terhadap obat

2) Kemampuuan klien untuk menelan obat

3) Adanya muntah dan diare yang dapat mengganggu absorbsi obat

Page 9: Cara Pemberian Obat

4) Efek samping obat, interaksi obat, kebutuhan pembelajaran mengenai

obat yang diberikan

b)Alat dan Bahan

1) Baki berisi obat-obatan atau kereta dorong obat (bergantung pada sarana

yang ada)

2) Mangkuk sekali pakai untuk tempat obat

3) Pemotong obat (jika dipeerlukan)

4) Martil dan lumpang penggerus (jika diperlukan)

5) Gelas pengukur (jika diperlukan)

6) Gelas dan air minum

7) Sedotan

8) Pipet

9) Kartu atau buku rencana pengobatan

10) Spuit sesuai ukuran mulut anak-anak

c)Prosedur Pelaksanaan

1) Siapkan peralatan dan cuci tangan

2) Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat peroral

3) Periksa nkembali order pengobatan, jika ada keraguan pada order

pengoobatan, laporkan pada perawat atau dokter sesuai dengan

kebijakan masing-masing institusi

4) Ambil obat sesuai keperluan

5) Siapkan obat-obatan yang akan diberikan

Page 10: Cara Pemberian Obat

Tablet atau Kapsul

• Tuangkan tablet atau kapsul dengan takaran sesuai kebutuhan

kedalam mangkuk sekali pakai tampa menyentuh obat.

• Gunakan alat pemotong tablet untuk membagi obat sesuai dengan

dosis yang diperlukan. Buang bagian tablet yang tidak digunakan

atau sesuai dengan kebijakan institusi maisng-masing

• Jika klien mengalami kesulitan untuk menelan, gerus obat menjadi

bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus. Setelah

itu, campurkan dengan menggunakan air atau makanan.

Obat dalam bentuk cair

• Putar/bolak balik obat agar tercampur rata sebelum dituangkan.

Buang obat jika telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.

• Buka penutup botol dan letakkan menghadap ke atas (menghindari

kontaminasi pada tutup botol bagian dalam )

• Pegang botol sehingga isi labelnya akan berada pada telapak tangan

anda kemudian tuangkan obat jauh dari label.

• Tuangkan obat dengan takaran sesuai kebutuhan kedalam mangkuk

obat berskala.

• Sebelum menutup botol, usap bagian bibir botol dengan kertas tisu

• Jika jumlah obat yang diberikan hanya sedikit (kurang dari 5 ml),

gunakan spuit steril tampa jarum untuk mengambilnya dari botol.

6) Berikan obat pada waktu dan dengan cara yang benar

Page 11: Cara Pemberian Obat

• identifikasi klien dengan tepat

• Jelaskan tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang dapat

dipahami oleh klien

• Atur pada posisi duduk

• Kaji tanda-tanda vital jika diperlukan

• Beri klien air yang cukup untuk menelan obat.

• Jika rasa obat tidak enak, minta klien untuk menghisap beberapa

butir es batu sebelum minum obat atau campur dengan makanan atau

minuman

• Jika klien mengatakan obat yang diberikan tidak sama dengan obat

yang diberikan sebelumnya, periksa kembali buku catatan pemberian

obat sebelumnya.

• Tetap bersama klien sampai obat ditelan habis

7) Catat obat yang telah diberikan, meliputi nama dan dosis obat, keluhan

dan tanda tangan anda.

8) Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar. Buang alat-

alat sekali pakai kemudian cuci tangan.

9) Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien

2. Pemberian Obat Topikal

Pada Kulit

a)Defenisi

Page 12: Cara Pemberian Obat

Adalah pemberian obat yang dilakukan pada kulit. Pemberian obat

kulit dapat dilakukan dengan banyak preparat seperti, krim, lotion, aerosol,

sprei, atau bubuk yang bertujuan untuk:

1) mempertahan hidrasi lapisan kulit.

2) Melindungi permukaan kulit

3) Mengurangi iritasi kulit atau menngatasi infeksi kulit

b)Alat dan Bahan

1) Obat dalam tempatnya, lotion, krim, aerosol, sprei, bubuk.

2) Kain kasa

3) Kertas tisu

4) Balutan

5) Pengalas

6) Air sabun dan air hangat

c)Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2) Cuci tangan

3) Gunakan sarung tangan

4) Bersihkan daerah yang akan diberikkan obat dengan air hangat atau air

sabun.

5) Berikan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti

mengoleskan, mengompres.

Page 13: Cara Pemberian Obat

6) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

7) Catat prosedur dan respon pasien

Pada Mata

a)Defenisi

Adalah cara pemberian obat pada mata dengan memberikan tetes

mata atau salep mata. Prosedur ini dapat dilakukan untuk persiapan

pemeriksaan struktur internal mata dengan cara mendilatasi

pupil ;pengukuran refraksi dengan melemahkan otot lensa, juga digunakan

untuk menghilangkan iritasi mata, dll.

b)Alat dan Bahan

1) Obat dalam tempatnya (tetes steril / salep)

2) Plester

3) Kain kasa

4) Kertas tisu

5) Balutan

6) Sarung tangan

7) Air hangat atau kapas pelembap

c)Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2) Cuci tangan

3) Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dan posisi perawat

disamping kanan pasien.

Page 14: Cara Pemberian Obat

4) Gunakan sarung tangan

5) Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembap (tisu)

dari sudut luar mata kearah hidung, bila sangat kotor basuh dengan air

hangat.

6) Buka mata dengan menekan perlahan bagian bawah menggunakan ibu

jari atau jari telunjuk diatas tulang orbita.

7) Teteskan obat mata diatas sakus konjungtiva sesuai dosis. Minta pasien

menutup mata dengan perlahan ketika menggunakan tetes mata.

8) Bila menggukan obat mata jenis salep, pegang aplikator diatas tepi

kelopak mata. Kemudian tekan tube hingga obat keluar dan berikan

pada kelopak mata bawah. Setelah selesai, anjurkan pasien untuk

melihat ke arah bawah. Secara bergantian, berikan obat pada kelopak

mata bagian atas dan biarkan pasien untuk memejamkan mata dan

menggosok kelopak mata.

9) Tutup mata dengan kasa bila perlu

10) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

11) Catat prosedur dan respon pasien

Pada Telinga

a) Defenisi

Adalah pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara

memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan

Page 15: Cara Pemberian Obat

pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis

eksterna). Obat yang diberikan dapat berupa antibiotik (tetes atau salep).

b) Alat dan Bahan

1) Obat dalam tempatnya

2) Penetes

3) Spekulum telinga

4) Pinset anatomi dalam tempatnya

5) Plester

6) Kain kasa

7) kertas tisu

8) Balutan

c) Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2) Cuci tangan

3)Atur posisi klien dengankepala miring kekanan atau kekiri sesuai dengan

derah yang akan diobati, upayakan telinga pasien keatas

4) Luruskan lubang telinga dengan menarik daun telinga ke atas atau ke

belakang (pada anak)

5) Bila obat berupa tetes, teteskan obat pada dinding saluran untuk

mencegah terhalang oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan

Page 16: Cara Pemberian Obat

sesuai dosis. Dan bila obat berupa salep, ambil kapas lidi dan oleskan

salep. Kemudian masukkan/ oleskan pada daun telinga.

6) Pertahankan posisi kepala selama 2-3 menit

7) Tutup telinga dengan balutan dan plester

8) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

9) Catat prosedur dan respon pasien.

Pada Hidung

a) Defenisi

Adalah pemberian obat pada hidung dengan cara memberikan

tetes hidung. Prosedur ini dilakukan pada inflamasi hidung (rinitis).

b) Alat dan Bahan

1) Obat dalam tempatnya

2) Pipet

3) Spekulum hidung

4) Pinset anatomi dalam tempatnya

5) Korentang dalam tempatnya

6) Plester

7) Kain kasa

8) Tisu

9) balutan

c) Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

Page 17: Cara Pemberian Obat

2) Cuci tangan

3) Atur posisi pasien dengan cara:

a. duduk dikursi dengan kepala tengadah kebelakang

b. berbaring dengan kepala estensi pada tepi tempat tidur

c. berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah

kebelakang.

4) Berikan tetesan obat pada masing-masing lubang hidung (sesuai

dosis ).

5) Pertahankan posisi kepala setelah prosedur dilakukan

6) Cuci tangan setelah prosedur yang dilakukan

7) Catat prosedur dan respon pasien.

3. Pemberian Obat Per Rectum

a)Defenisi

Adalah cara pemberian obat dengan memasukkan obat melalui anus

atau rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik. Tindakan

pengobatan ini disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk

mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerah feses dan

merangsang buang air besar.

b)Alat dan Bahan

1) Obat suposutorium dalam tempatnya

2) Sarung tangan

3) Kain kasa

Page 18: Cara Pemberian Obat

4) Vaselin/pelicin/pelumas

5) Kertas tissue

6) Duk

c)Prosedur Kerja

1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

2) Cuci tangan

3) Gunakan sarung tangan

4) Minta pasien mengambil posisi tidur miring (Sims) dengan kaki atas

fleksi ke depan.

5) Perhatikan klien tertutup duk dengan hanya area anal terpajan

6) Periksa kondisi anus eksternal dan palpasi dinding rektal.

7) Lepaskan sarung tangan dengan menariknya ke dalam dan

menempatkannya dalam wadah yang tepat.

8) Cuci tangan dan kenakan sarung tangan baru.

9) Lepaskan supositoria dari wadahnya dan beri pelumas pada sekitar

ujung jeli. Beri pelumas sarung tangan pada jari telunjuk tangan

dominan anda.

10) Minta klien untuk menarik napas perlahan melalui mulut dan untuk

merilekskan sfinger anal.

11) Regangkan bokong klien dengan tangan dominan anda. Dengan jari

telunjuk yang tersarungi, masukkan supositoria dengan perlahan melalui

Page 19: Cara Pemberian Obat

anus, melalui sfingter anal, dan mengenai dinding rectal; masukkan

seluruh jari pada orang dewasa, kira – kira 5 cm anak – anak dan bayi.

12) Tarik jari anda dan bersihkan area anal klien.

13) Instruksikan klien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5

menit.

14) Bila supositoria mengandung laksatif (pelunak feses), temaptkan lampu

pemanggil dalam jangkauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan

untuk mengambil pispot atau ke kamar mandi.

15) Buang sarung tangan dengan membalik bagian dalam keluar dan buang

dalam wadah yang tepat. Dan cuci tangan kembali.

16) Catat prosedur dan respon pasien.

4. Pemberian Obat Per Vagina

a)Defenisi

Adalah memberikan sejumlah obat ke dalam vagina dengan tujuan

untuk mengobati infeksi pada vagina, menghilangkan nyeri, rasa terbakar,

dan ketidaknyamanan pada vagina serta untuk mengurangi peradangan.

b)Alat dan Bahan

1) Obat sesuai yang diperlukan (Krim, jelly, foam, atau supositoria

2) Aplikator untuk krim vagina

3) Pelumas untuk supositoria

4) Sarung tangan sekali pakai

Page 20: Cara Pemberian Obat

5) Pembalut

6) Handuk bersih

7) Gorden/sampiran

c)Prosedur Pelaksanaan

1) Cek kembali order pengobatan mengenai jenis pengobatan, waktu,

jumlah, dan dosis obat

2) Siapkan klien

a. Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan namanya

b. Jaga privasi dan minta klien untuk berkemih terlebih dahulu.

c. Atur posisi klien berbaring supinasi dengan kaki fleksi dan pinggul

rotasi internal

d. Tutup dengan selimut mandi dan pajankan area perineal saja

3) Pakai sarung tangan

4) Inspeksi orifisium vagina, catat adanya pengeluaran, bau atau rasa tidak

nyaman

5) Lakukan perawatan perineal

Pemberian Supositoria

a. Berikan obat supositoria dengan membuka bungkus aluminium foil

supositoria dan oleskan sejumlah pelumas yang larut dalam air pada

ujung supositoria yang bulat dan halus. Lumaskan jari telunjuk yang

telah dipasang sarung tangan dari tangan dominan.

Page 21: Cara Pemberian Obat

b. Dengan tangan nondominan yang sudah terpasang sarung tangan,

reganggakan lipatan labia

c. Masukkan supositoria sekitar 8-10cm sepanjang dinding vagina

posterior

d. Tarik jari dan bersihkan pelumas yang tersisa di sekitar orifisium

dan labia

e. Minta klien untuk tetap berada pada posisi tersebut selama 5-10

menit setelah insersi

f. Tawarkan pembalut perineal sebelum klien melakukan ambulasi

g. Lepaskan sarung tangan dan buang ke dalam tempat yang sesuai

h. Cuci tangan

i. Kaji respons klien

j. Dokumentasikan seluruh tindakan.

Pemberian Krim Vagina, Jeli, atau foam/busa

a. Isi aplikator, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan

b. Regangkan lipatan labia secara perlahan dengan tangan nondominan

bersarung tangan

c. Dengan tangan dominan yang telah memakai sarung tangan,

masukkan aplikator ke dalam vagina kurang lebih 5 cm. Dorong

penarik aplikator untuk mengeluarkan obat sehingga aplikator

kosong

Page 22: Cara Pemberian Obat

d. Tarik aplikator dan letakkan di atas handuk. Bersihkan sisa krim

pada labia dan orifisium vagina

e. Buang aplikator atau bersihkan kembali sesuai dengan petunjuk

penggunaan dari pabrik pembuatannya

f. Instruksikan klien untuk tetap berada pada posisi semula selama 5-

10 menit

g. Lepaskan sarung tangan dan buang di tempat semestinya

h. Cuci tangan

6) Kaji respons klien dan dokumentasikan semua tindakan.

Page 23: Cara Pemberian Obat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini, yaitu sebagai berikut:

1. Obat merupakan suatu substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang

sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai

gangguan yang terjadi di dalam tubuh.

2. Prinsip benar obat ada 12, yaitu: benar obat, benar dosis, benar pasien, benar

cara pemberian, benar waktu, benar dokumentasi, benar pendidikan kesehatan

perihal medikasi klien, hak klien untuk menolak, benar pengkajian, benar

evaluasi, benar reaksi terhadap makanan, benar reaksi dengan obat lain.

3. Cara pemberian obat ada empat, yaitu:

a. Pemberian obat per oral

b. Pemberian obat topical

1) Pemberian obat pada kulit

2) Pemberian obat pada mata

3) Pemberian obat pada telinga

4) Pemberian obat pada hidung

c. Pemberian obat per rectum

d. pemberian obat per vagina

Page 24: Cara Pemberian Obat

B. Saran

Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:

Untuk permbaca, sekiranya bisa memahami materi ini dan

mengimplementasikannya dengan baik dalam memberikan pelayanan kesehatan

di masyarakat.

Page 25: Cara Pemberian Obat

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aziz Alimul, Uliyah, Musrifatul. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan

Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar.

Jakarta: EGC.

Dazpecta, 2012, Prinsip 12 Benar Cara Pemberian Obat, online

(http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2012/06/09/pengetahuan-prinsip-

12-benar-cara-pemberian-obat/), diakses pada 17 Januari 2012 pukul 07. 18

WITA.


Recommended