Transcript
Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI

COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/211

SKRIPSI

Oleh:

KACENG HERMAWAN

X4607023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI

PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI

COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/211

Oleh:

KACENG HERMAWAN

X4607023

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Kaceng Hermawan. PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA

VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X 3 SMA

NEGERI COLOMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011)

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Mei 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui peningkatan hasil belajar passing

atas bola voli melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X 3 SMA Negeri

Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Intack

Group dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 35 siswa. Data hasil belajar

passing atas bola voli diperoleh melalui tes unjuk kerja, lembar observasi digunakan

untuk mengumpulkan data kegiatan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran

passing atas bola voli melalui pendekatan bermain.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: dari jumlah ketiga aspek

pembelajaran yaitu aspek afektif, kognitif dan psikomotor siswa diketahui bahwa hasil

belajar passing atas meningkat dari 34,28% siswa yang lulus pada kondisi awal menjadi

62,85 % pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 82,85 % pada akhir siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan belajar melalui

pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli siswa kelas

X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010 /2011.

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Kaceng Hermawan. THE IMPROVEMENT OF VOLLEYBALL UPPER

PASSING LEARNING ACHIEVEMENT USING GAME APPROACH IN THE

X3 GRADERS OF SMA NEGERI COLOMADU KARANGANYAR IN THE

SCHOOL YEAR OF 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education

Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, May 2011.

This research aims to find out the improvement of volleyball upper passing

learning achievement using game approach in the X3 graders of SMA Negeri

Colomadu Karanganyar in the school year of 2010/2011.

The research method employed was a descriptive qualitative method. Intact

Group in this research was the X3 graders of SMA Negeri Colomadu Karanganyar in

the school year of 2010/2011 consisting of 35 students. The data on volleyball upper

passing learning achievement was obtained through demonstration test, while the

observation sheet was used for collecting data on student activity in attending the

volleyball passing learning process through playing approach.

From the result of research it can be concluded as follows: from the three aspects of

learning: affective, cognitive and psychomotor of student, it can be found that the

upper passing learning achievement increases from 34.28% student who passes

successfully in prior condition to 62.85% in the end of cycle I and increases to

82.85% in the end of cycle II. Considering the result of research, it can be concluded

that the learning approach through game approach can improve the volleyball upper

passing learning achievement using game approach in the X3 graders of SMA Negeri

Colomadu Karanganyar in the school year of 2010/2011.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah. Tetap jalani hidup ini,

melakukan yang terbaik. Tuhan pastikan menunjukkan Kebesaran dan

Kuasa-Nya, pada hamba-Nya yang sabar dan tak kenal putus asa.

( D’Massiv)

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti takkan

berhasil jika tidak mencoba.

( Beverly Sills)

Pada akhirnya, orang-orang yang gagal hanyalah mereka yang tidak pernah

mencoba.

( David Viscott)

Kegagalan tentu saja menyakitkan, tetapi kegagalan adalah kunci untuk kita

memperoleh kesuksesan.

( Penulis )

Orang yang sabar dan tekun dalam melakukan sesuatu pasti orang tersebut

akan mendapatkan yang ia inginkan, janganlah putus asa dalam menghadapi

segala cobaan.

( Penulis )

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu Tercinta

Kakak yang selalu mendukung

Dwi Susanti ku tersayang

Rekan-rekan angkatan ‘07

Almamater

SMA Negeri Colomadu, Karanganyar

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi

ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd, M.Or., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs. Agus Mukholid, M.Pd. selaku Pembimbing I dan Bapak Djoko Nugroho,

S.Pd, M.Or selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Drs. Sukarni, M, Hum. Kepala SMA Negeri Colomadu Karanganyar, beserta

staf dan jajarannya.

6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

7. Siswa kelas X-3 SMA Negeri Colomadu, Karangantar yang telah bersedia

menjadi sampel penelitian, dan Bapak Drs. Achmad Syalabi, selaku guru

kolaborator.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang Maha

Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, 14 Juni 2011

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................. i

PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 9

1. Pembelajaran ............................................................................. 9

a. Pengertian Pembelajaran ...................................................... 9

b. Hakeket Pembelajaran .......................................................... 10

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ................................................ 13

2. Pendidikan Jasmani ................................................................... 13

a. Tujuan Pendidikan Jasmani ................................................... 16

b. Fungsi Pendidikan Jasmani ................................................... 16

3. Hasil Belajar .............................................................................. 18

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Permainan Bola Voli ................................................................. 20

a. Sejarah ................................................................................... 21

b. Teknik Dasar Bermain Bola Voli .......................................... 21

c. Teknik Passing Atas .............................................................. 23

d. Variasi Passing Atas .............................................................. 25

5. Hakekat Bermain ...................................................................... 27

a. Pengertian Bermain .............................................................. 27

b. Pendekatan Bermain .............................................................. 29

c. Jenis - Jenis Permainan .......................................................... 30

d. Permainan Indoor-Outdoor .................................................... 31

6. Karakteristik Siswa SMA .......................................................... 32

B. Kerangka Pikir .................................................................................. 33

C. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................................... 37

1. Tempat Penelitian ........................................................................ 37

2. Waktu Penelitian .......................................................................... 37

B. Subjek Penelitian .............................................................................. 38

C. Sumber Data ..................................................................................... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

E. Analisis Data .................................................................................... 40

F. Prosedur Penelitian ........................................................................... 40

G. Proses Penelitian ............................................................................... 43

1. Siklus I........................................................................................ 43

a. Tahap Perencanaan ................................................................ 43

b. Tahap Pelaksanaan ................................................................ 44

c. Tahap Observasi/Pengamatan ................................................ 44

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi ) ................................................... 44

2. Rancangan Siklus II ................................................................... 45

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 46

A. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus Pra Siklus ................................ 46

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 47

1. Siklus I ....................................................................................... 47

a. Perencanaan Tindakan I ......................................................... 47

b. Pelaksanaan Tindakan I ......................................................... 49

c. Observasi ............................................................................... 54

d. Refleksi .................................................................................. 58

2. Siklus II ..................................................................................... 59

a. Perencanaan Tindakan II ....................................................... 59

b. Pelaksanaan Tidakan II .......................................................... 62

c. Observasi ............................................................................... 68

d. Refleksi .................................................................................. 69

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 70

1. Motivasi Mengikuti Pembelajaran Passing Atas Bola Voli

Meningkat .................................................................................... 73

a. Meningkatnya Keaktifan Siswa ............................................. 73

b. Meningkatnya Perhatian Siswa ............................................. 74

c. Meningkatnya Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas 74

2. Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Meningkat ........................ 74

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................................... 77

A. Simpulan ........................................................................................... 77

B. Implikasis ......................................................................................... 78

C. Saran ................................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82

LAMPIRAN ..................................................................................................... 84

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Penjabaran Sistematika Hasil Belajar Siswa .................................. 19

Tabel 2. Rincian Kegiatan Waktu Dan Pelaksanaan Penelitian ................... 37

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ............................................ 39

Tabel 4. Prosentase Target Pencapaian Hasil Belajar Siswa ........................ 45

Tabel 5. Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal ( Pra siklus) ....................... 46

Tabel 6. Deskripsi Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siswa Siklus I .... 56

Tabel 7. Deskripsi Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siswa Siklus II ... 76

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Posisi Perkenaan Bola Pada Telapak Tangan .............................. 24

Gambar 2. Posisi Badan Saat Menerima Bola ............................................... 24

Gambar 3. Variasi Pass-Atas pada Bola Rendah ........................................... 25

Gambar 4. Variasi Pass-Atas dengan Bola Disamping Badan ...................... 25

Gambar 5. Variasi Pass-Atas dengan Bergeser Mundur..................... .......... 26

Gambar 6. Variasi Pass-Atas dengan bergerak Mundur 45º ........................ 26

Gambar 7. Variasi Pass-Atas dengan Meloncat.................................. .......... 26

Gambar 8. Variasi Pass-Atas Kebelakang ..................................................... 27

Gambar 9. Variasi Pass-Atas Kebelakang Berputar 180º .............................. 27

Gambar 10. Kerangka Beerfikir Penelitian Tindakan Kelas ........................... 35

Gambar 11. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ......................... 41

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I .................. 84

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus II ................. 97

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas X 3 ..................................................... 111

Lampiran 4. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ............................................... 113

Lampiran 5. Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Pra Siklus .......................... 115

Lmpiiran 7. Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus I .............................. 117

Lampiran 8. Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siklus II ............................ 119

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam rangka

membentuk manusia seutuhnya, karena tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa

pendidikan jasmani, Pendidikan jasmani tidak hanya berdampak pada

pertumbuhan fisik saja melainkan juga perkembangan psikis siswa.

Dalam dunia pendidikan, pendidikan jasmani menjadi sarana untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang seimbang dan mendukung dalam proses

pembelajaran, yaitu dengan tingkat kesegaran jasmani yang tinggi, secara tidak

langsung mempengaruhi tingkat belajar siswa, dikarenakan hubungan yang tidak

dapat dipisahkan yaitu dengan bugarnya kondisi jasmani siswa akan

mempengaruhi pola fikir siswa, begitu pula jika kondisi kurang baik atau dalam

keadaan kurang fit tingkat intelegensi siswa akan berkurang. Oleh karena itu

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan pendidikan yang utama

untuk menunjang prestasi siswa. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang

sehat dalam dunia pendidikan harus meliputi anak didik, pendidik, tujuan

pendidikan, alat pendidikan, lingkungan pendidikan.

Komponen-komponen diatas harus ada dalam berlangsungnya suatu

pendidikan. Jadi pendidikan tidak akan berarti apabila tidak ada yang di didik,

demikian pula dengan pendidikan juga tidak akan berjalan apabila tidak ada siapa

yang menjalankan pendidikan tersebut, serta pendidikan tidak ada gunanya kalau

tidak ada tujuan. Pendidikan jasmani di sekolah harus memenuhi konsep-konsep

diatas, dan mempunyai tujuan tertentu yang mengarah ke tujuan pendidikan.Yaitu

meningkatkan kesegaran jasmani dan daya tahan tubuh siswa, dengan bugarnya

kondisi siswa akan mempengaruhi tingkat belajar siswa serta minat dalam

mengikuti pembelajaran.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum

karena pendidikan jasmani merupakan salah satu dari subsistem-subsistem

pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerak fisik.

Menurut Rusli Lutan (2001) ”bahwa pendidikan jasmani merupakan serangkaian

materi pelajaran yang memberikan kontribusi nyata dalam kehidupan sehari-hari

dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani

peserta didik”. Oleh karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat

mempunyai tujuan yang penting dalam pengembangan pembelajaran. Banyak

yang mengagap, kurang penting mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani,

dikarenakan belum mengerti peran dan fungsi pendidikan jasmani.

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga

dewasa ini ialah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-

sekolah, kondisi rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah

dasar, atau sekolah lanjutan telah dikemukakan didalam berbagai forum oleh

beberapa pengamat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah

terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber

yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani.

Gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan

jasmani cenderung tradisional, atau hanya menggunakan satu gaya mengajar saja,

sehingga membuat situasi pembelajaran monoton dan membuat siswa jenuh untuk

mengikuti pembelajaran tersebut. Model metode-metode praktek ditekankan pada

teacher centered dimana para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah

yang ditentukan oleh guru. Latihan-latihan tersebut tidak pernah dilakukan anak

sesuai inisiatif sendiri.

Guru cenderung menggunakan pendekatan yang mendasarkan pada olah

raga prestasi dalam pembelajarannya, sehingga dalam proses pembelajaranya jelas

beda dari pendidikan jasmani itu sendiri, tujuan utamanya bukan proses

melainkan hasil akhir sebuah penilaian. Dalam pendekatan ini guru menentukan

tugas-tugas bagi siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya seperti latihan olahraga.

Biasanya tujuan pembelajaran ditekankan pada penguasaan yang mengarah pada

pencapaian tujuan prestasi tanpa melakukan modifikasi baik dalam peraturan,

ukuran lapangan maupun jumlah pemain. Pendekatan seperti ini membuat siswa

kurang senang bahkan merasa frustasi untuk melakukan program pendidikan

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

jasmani, karena mereka tidak mampu dan sering gagal untuk melaksanakan tugas

yang diberikan dalam bentuk yang kompleks. Untuk itu kebutuhan untuk

memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani sebagai suatu jalan alternative

dalam pengajaran pendidikan jasmani disekolah, hal tersebut mutlak perlu

dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan

yang hendak diajarkan agar sesuai tingkat perkembangan siswa. Guru dituntut

harus lebih kreatif, inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang akan diberikan

kepada siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa atau

menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut sehingga hasil

belajar siswa dapat tercapai secara optimal.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, banyak faktor yang

mempengaruhi baik itu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri

maupun faktor yang berasal dari luar. Faktor dari dalam individu sendiri atau

intern, misalnya motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi pembelajaran.

Sedangkan faktor ekstern atau eksternal mencakup keluarga dan lingkungan

sekitar yang dapat berupa guru, lingkungan, materi, media, metode dan

pendekatan pembelajaran yang digunakan guru.

Salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah

adalah permainan bola besar (bola voli), dalam permainan bola voli ada beberapa

tekhnik yang harus diajarkan pada siswa agar siswa dapat bermain bola voli

dengan baik diantaranya servis, passing, smash (spike), bendungan (block). Dari

beberapa tekhnik dalam permainan bola voli salah satu yang harus diajarkan agar

siswa dapat bermain bola voli dengan baik adalah passing, dalam permainan bola

voli passing merupakan unsur yang sangat penting, tanpa menguasai tekhnik

dasar passing dengan baik permainan bola voli tidak akan berjalan dengan

sempurna. Passing dalam permainan bola voli dibagi menjadi dua yaitu passing

atas dan passing bawah, begitu pentingnya tekhnik passing dalam permainan bola

voli sehingga perlu diajarkan dengan benar agar siswa dapat bermain bola voli

dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan di SMA

Negeri Colomadu Karanganyar kelas X 3, siswa di kelas tersebut masih

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

mengalami kesulitan dalam melakukan passing, terutama passing atas bola voli.

Sedikit siswa yang baru menguasai teknik dasar passing atas, karena dalam

melakukan passing atas banyak unsur-unsur yang harus diperhatikan yang

pertama sikap permulaan dalam sikap permulaan kedua kaki berdiri selebar dada,

berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan, lutut ditekuk dengan badan

merendah. Tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan kedua

tangan diangkat lebih tinggi dari dahi dan jari-jari tangan terbuka lebar

membentuk cekungan seperti setengah lingkaran dengan kedua lengan terbuka.

Yang kedua gerakan pelaksanaan, tepat saat bola berada diatas dan sedikit

didepan dahi, lengan diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong

bola. Perkenaan bola pada permukaan jari-jari ruas pertama dan kedua yang

dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Yang

ketiga gerak lanjutan saat bola memantul denga baik, lanjutkan dengan

meluruskan lengan kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan

memindahkan berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan

dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.

Kenyataan dilapangan kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar

tahun ajaran 2010/2011, masih banyak melakukan kesalahan yaitu pada sikap

permulaan, kesalahan yang sering dilakukan pada sikap permulaan diantaranya

kaki tidak berdiri selebar dada, lutut masih kebanyakan lurus dan badan tidak mau

merendah. Pada sikap pelaksanaan, kesalahan yang sering dilakukan yaitu ketika

mendorong bola lengan tidak sepenuhnya diluruskan, jari-jari tidak dibuka,

perkenaan bola masih pada telapak tangan dan kesalahan yang terjadi pada gerak

lanjutan yaitu tidak melangkahkan kaki belakang kedepan sehingga hasil belajar

meraka tidak optimal, tingninya Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) sekolah

yaitu 70 sehingga guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih baik

agar hasil belajar siswanya dapat tercapai secara optimal.

Hasil observasi pra penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri

Colomadu, Karangnyar kelas X 3 tahun ajaran 2010/2011. Mereka masih

kesulitan dalam melakukan passing atas bola voli. Dari data tes yang dilakukan

oleh guru pendidikan jasmani pada kelas X 3 SMA Negeri Colomadu

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011, Terbukti dari jumlah 35 siswa, hanya 12

orang yang dapat dikatakan tuntas belajar passing atas bola voli atau sekitar 34,28

% dari jumlah siswa sesuai dengan kreteria penilaian pembelajaran.

Hal tesebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kurangnya

partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, proses pembelajaran yang

belum melibatkan siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat utama

pembelajaran, guru kurang menerapkan model pembelajaran dan pendekatan

pembelajaran yang

dapat menarik siswa mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga

dan kesehatan, selain itu juga sarana dan prasarana yang kurang mendukung

sehingga proses pembelajaran tidak efektif yang mengakibatkan hasil belajar

siswa kurang optimal.

Hasil wawancara guru pendidikan jasmani di SMA Negeri Colomadu

Karanganyar, menunjukan bahwa siswa-siswi di SMA tersebut secara umum

memiliki kemampuan menengah ke bawah, disamping beberapa siswa memiliki

intelegensi diatas rata-rata. Dalam sebuah observasi kelas, dapat diketahui bahwa

siswa-siswi di kelas X 3 memiliki minat dan motivasi yang kurang terhadap

pelajaran pendidikan jasmani terutama pada materi bola besar (bola voli) terutama

pada pokok bahasan passing atas bola voli. Masih tampak beberapa siswa yang

mengobrol dengan temannya sendiri, tidak semangat dalam mengikuti proses

pembelajaran, serta malas-malasan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Sebagian besar siswa mengeluh dan merasa tidak mampu mengerjakan

tugas yang diberikan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh guru pendidikan jasmani di SMA

Negeri Colomadu, Karanganyar dalam usaha meningkatkan hasil belajar passing

atas bola voli. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah

siswa kurang memperhatikan penjelasan guru saat pembelajaran berlangsung,

terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses

pembelajaran bola voli, serta terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani

untuk melakuakan model-model pembelajaran pendidikan jasmani yang ada saat

pembelajaran. Salah satu keterbatasan guru pendidikan jasmani dalam mengajar

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

adalah dalam hal menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa

berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa. Oleh

karena itu diperlukan suatu tindakan yang mampu melibatkan peran aktif siswa

dalam mengikuti pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Antusiasme siswa dalam sebuah pembelajaran sangat penting menurut

Syaiful Sagala (2007: 152) ”dalam pembelajaran perlu memperhatikan minat dan

kebutuhan, sebab keduanya akan menjadi penyebab timbulnya perhatian”. Jadi

guru harus berusaha dan berpikir keras untuk membuat konsep yang tepat dan

bervariasi dalam mengembangkan rencana pembelajaran sehingga saiwa atau

peserta didik aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh

guru.

Mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa dalam menerima materi

pembelajaran berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain, terkadang siswa

itu cenderung malu apabila disuruh memperagakan suatu gerakan, guru perlu

menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat mempermudah siswa

menerima pelajaran dengan baik. Apabila pendekatan pembelajaran tersebut tepat

maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik sehinga tujuan dari

pembelajaran dapat tercapai.

Pendekatan permainan atau bermain diharapkan dapat digunakan untuk

mendukung dalam meningkatkan kemampuan teknik passing atas bola voli

khususnya kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran

2010/2011, sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Manfaat

dari permainan itu sendiri sangatlah besar, permainan merupakan media yang

sangat baik untuk mengembangkan aspek sosial dan moral anak karena ada

aturan-aturan tertentu yang harus diikuti semua siswa. Apabila aturan-aturan

dalam permainan sudah dapat dilaksanakan dan diterapkan dengan baik maka

secara tidak sadar mereka belajar untuk menghormati orang lain dan mematuhi

batas-batas sosial. Jika siswa memahami permainan itu siswa semakin sadar

mengenai kebutuhan kerja tim, karena beberapa permainan yang lebih kompleks

memerlukan kerja secara kognitif untuk mengembangkan strategi yang sederhana.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Dengan pendekatan bermain diharapkan siswa lebih aktif , lebih senang

dalam mengikuti proses belajar mengajar yang diberikan oleh guru, siswa dapat

belajar sambil bermain sehingga siswa tidak sadar bahwa permainan yang

dilakukan mengandung unsur utama pembelajaran, karena dalam memilih

permainan tidak lepas dari pokok bahasan yang akan diberikan pada siswa,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar khususnya passing atas bola voli siswa

kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010 / 2011.

Berdasarkan observasi mengenai permasalahan umum yang dihadapi

oleh guru pendidikan jasmani dalam penyampaian materi khususnya pada materi

passing atas bola voli, maka akan diadakan Penelitian Tindakan Kelas (

Classroom Action Research/ CAR ) pada siswa kelas X 3 di SMA Negeri

Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010 / 2011, dengan judul “ Peningkatan

Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli melalui Pendekatan Bermain “.

Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dilakukan

dapat memberikan jalan keluar dari permasalahan yang selama ini dihadapi oleh

guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ( Penjasorkes ) di SMA Negeri

Colomadu Karanganyar, dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya

dan pembelajaran passing atas bola voli pada khususnya, sehingga mampu

meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri

Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010 / 2011

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini apat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimanakah penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar

passing atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu, Karanganyar

Tahun ajaran 2010/2011 ?

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan

penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar passing atas bola voli melalui

pendekatan bermain pada siswa kelas X 3, SMA Negeri Colomadu, Karanganyar,

tahun ajaran 2010 / 2011.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes di SMA Negeri Colomadu, Karanganyar

a. Memotivasi kreatifitas guru di sekolah dalam rangka menciptakan suasana

pembelajaran khususnya pembelajaran pendidikan jasmani menjadi efektif

dan berkualitas.

b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternative pembelajaran

yang akan dilakukan terutama pada saat mengajar kelas X 3, SMA Negeri

Colomadu, Karanganyar, tahun ajaran 2010 / 2011 pada pokok bahasan

passing atas bola voli.

c. Untuk meningkatkan kinerja guru penjasorkes di SMA Negeri Colomadu,

Karanganyar dalam menjalankan tugasnya secara profesional.

2. Bagi Siswa Kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan

meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani, serta meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli.

b. Mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh

guru atau pengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani terutama pada

materi passing atas bola voli. Serta mampu meningkatkan kemampuannya

dalam menguasai teknik keterampilan dasar passing atas bola voli

sehingga hasil belajar tercapai secara optimal.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelejaran merupakan suatu kegiatan yang didalamnya terdapat dua

komponen utama yaitu guru sebagai pengajar dan murid sebagai orang yang

belajar. Dalam hal ini menurut Ali Imron (1996 : 2) “belajar untuk mencari

pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang

dikenal dengan guru “ sehingga pembelajaran ini merupakan proses komunikasi

dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik atau murid. Berkaitan dengan pembelajaran H.J.

Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Satijan. (1998: 32) menyatakan,

“pembelajaran atau instruction/instruksional atau pengajaran merupakan usaha

sadar yang disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan

mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar”.

Sedangkan menurut Sukintaka (2004: 55) bahwa, “pembelajaran mengandung

pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik

mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian pembelajaran yang dikemukakan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, dalam kegiatan pembelajaran terjadi tiga

kejadian secara bersama yaitu. (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini

guru, (2) pihak lain yang menerima yaitu peserta didik atau murid, (3) tujuan yaitu

perubahan yang lebih baik pada diri siswa. Adapun yang dimaksud dengan ketiga

komponen tersebut menurut H.J. Gino dkk., (1998: 30) sebagai berikut:

1) Guru adalah seorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar

mengajar, katalisator belajar mengajar, dan peran lainnnya yang

memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

2) Siswa adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

3) Tujuan yakni pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan

perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, jika siswa dapat

berinteraksi dengan guru dan bahan pengajaran ditempat tertentu yang

telah diatur dalam rangka tercapainya tujuan. Agar tujuan pembelajaran

dapat dicapai maka perlu dibuat program pembelajaran yang baik dan

benar. Program pembelajaran merupakan rencana kegiatan yang

menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang

memuat metode pembelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian hasil

belajar dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dari setiap pokok

mata pelajaran.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.

Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru. Proses

pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan

sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang dibutuhkan mencapai

tujuan pendidikan.

b. Hakikat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui interaksi

aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik. Kegiatan

belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada perubahan

perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk

memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari situasi

saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek, meskipun disini

guru lebih berperan sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan instruction atau pengajaran. Menurut

Purwadarminta 1976 yang dikutip H.J.Gino Suwarni, Suripto, Maryanto dan

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Sutijan (1998:30) bahwa “pengajaran mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar

atau mengajarkan”. Hal ini juga dikemukakan Wina Sanjaya (2006: 74) bahwa

“mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari guru kepada

siswa”.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan

lingkunganya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.

Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling hubungan

antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam pembelajaran

adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara guru dengan peserta

didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk

memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran

berkaitan erat jenis hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Kegiatan

belajar merupakan masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan

aspek psiko-fisik, bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neuro-fisiologis.

Namun setelah guru berusaha untuk memusatkanya dan menangkap perhatian

siswa pada peristiwa pembelajaran maka sesuatu yang asing itu menjadi

berangsur-angsur berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan

semaksimal mungkin penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar

terjadi proses pembelajaran didalam maupun diluar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan sekolah,

dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi social kultural

melalui media massa. Dalam konteks pendidikan non formal justru sebaliknya

proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam lingkungan masyarakat,

termasuk dunia kerja, media massa dan lain sebagainya. Hanya Sebagian kecil

saja pembelajaran terjadi di kelas dan lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Ini

berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak jelas. Jika

tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar juga tidak

mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus menyadari benar-benar

keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar, metode, dan bahkan cara mengukur

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

perubahan atau kemajuan yang dicapai. Untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam proses belajar mengajar, maka seorang guru harus mampu

menerapkan cara mengajar cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan

suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegiatan mengajar meliputi

pengetauan, menularkan sikap kecakapan atau ketrampilan yang diatur sesuai

dengan lingkungan dan menghubungkannya dengan subyek yang sedang belajar.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, ini sesuai dengan yang

dikemukakan Nana Sudjana (2005: 19) yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan

guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalam empat

kemampuan yakni:

1) Merencanakan program belajar mengajar.

2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran dan

menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru memiliki

kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, maka akan

diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik, jika

seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya mengelola proses

pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek

kegiatan. Husdarta dan Yudha M.Saputra (2000: 4) mengemukakan bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya

proses belajar terjadi dikelas dilapangan, ciri utamanya terjadinya proses

belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam proses

pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi

untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai

pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajran dapat tercapai. Hal yang

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Menurut Nasution yang dikutip

H.J.Gino dkk (1998: 51) bahwa” perubahan akibat belajar tidak hanya mengenai

jumlah pengetauhan, melainkan juga dalam kecakupan, kebiasaan, sikap,

pengertian, penyesuaian diri, minat, penghargaan, pendeknya mengenai segala

aspek organisme atau pribadi seseorang”.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa. Untuk

mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses

pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut

Wina Sanjaya (2006: 30) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan dalam

pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:

1) Berpusat pada siswa

2) Belajar dengan melakukan

3) Mengembangkan kemampuan sosial

4) Mengembangkan keingintauhan,imajinasi dan fitrah

5) Mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah

6) Mengembangkan kreatifitas siswa

7) Mengembangkan kemampuan ilmu danteknologi

8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik

9) Belajar sepanjang hayat

Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk diperhatikan

oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran

yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar, maka akan diperoleh

hasil belajar yang optimal.

2. Pendidikan Jasmani

Pengertian tentang pendidikan jasmani telah banyak dibuat dan disusun

oleh para ahli. Di bawah ini disajikan beberapa pengertian yang disusun oleh

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

beberapa ahli diantaranya dikutip dalam (Yusuf Adisasmita, 1989: 2) sebagai

berikut:

J.B Nash mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai sebuah aspek dari

proses pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan dorongan aktivitas

untuk mengembangkan fitness, organic, control neuro-muscular, kekuatan,

intelektual dan control emosi.

William, Brownell, dan Vernier mengindikasikan bahwa pendidikan

jasmani, kegiatan-kegiatan jasmani tertentu yang dipilih dapat membentuk

sikap yang berguna bagi pelaku.

Nixon dan Cozen mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai bagian dari

pendidikan keseluruhan dengan melibatkan penggunaan system aktivitas

kekuatan otot untuk belajar, sebagai akibat peran serta dalam kegiatan ini.

Baley dan Field mendefinisikan pendidikan jasmani sebagai proses yang

menguntungkan dalam penyesuaian dan belajar organic, neuro-muscular,

intelektual, social, kebudayaan, emosional dan etika sebagai akibat dan

timbul melalui pilihan dan aktivitas kekuatan otot yang agak baik.

”Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap

sportif, dan kecerdasan emosi” ( Samsudin, 2008: 2).

”Pendidikan jasmani dilakukan dengan sarana jasmani, yakni aktivitas

jasmani yang pada umumnya (meskipun tidak selalu) dilakukan dengan tempat

yang cukup tinggi dan terutama gerakan-gerakan besar ketangkasan dan

keterampilan, yang tidak perlu terlalu tepat, terlalu halus dan sempurna atau

berkualitas tinggi, agar diperoleh manfaat bagi anak-anak didik” (Abdul Kadir

Ateng, 1989: 1). ”Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses

pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan

fisik”. (Toho Cholik, Rusli Lutan, 2001: 2)

Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari physical education yang di

gunakan di Amerika. Makna dari pendidikan jasmani adalah pendidikan mengenai

fisik dan mental seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan

tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak

melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian pendidikan jasmani adalah

adalah “suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara

sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta

nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan” (Syarifuddin & Muhadi, 1992: 04).

Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari sistem pendidikan secara

keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani harus diserahkan

pada pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani bukan

aktivitas jasmani itu sendiri, tetapi untuk mengembangkan potensi siswa melalui

aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat diartikan suatu proses sosialisasi dan

transformasi nilai-nilai melalui aktivitas jasmani yang terseleksi, terencana,

terprogram, dan bertujuan.

Program pengajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah

apabila dapat terorganisir dengan baik, akan dapat memberikan sumbangan yang

sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan siswa baik pertumbuhan

dan perkembangan jasmani dan rohani yang harmonis maupun dalam rangka

menyiapkan siswa secara fisiologis yang mengarah kepada usaha-usaha keras

yang sangat berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam

membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang sangat besar

pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam lingkungan.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan yang dilakukan seumur

hidup. Pendidikan jasmani di sekolah memiliki peranan yang sangat penting, yaitu

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat secara langsung dalam

berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan,

yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan

untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik,

sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hidup.

Pendidikan jasmani tidak semata-mata mengembangkan ketrampilan

jasmani, tetapi masih banyak mereka yang tidak memahami bahwa Pendidikan

jasmani juga mengembangkan ketrampilan sosial (social Skill), emosional dan

intelektual. Pendidikan jasmani lebih disoroti dari sisi kelemahan dan

kekuranganya dibandingkan dengan sisi-sisi positif dan keunggulannya.

Pemahaman dan penilaian yang demikian sudah barang tentu tidaklah benar. Bila

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dicermati, pengajaran yang baik dalam pendidikan jasmani lebih dari sekedar

mengembangkan ketrampilan berolahraga. Pengajaran yang baik tersebut

melibatkan aspek-aspek yang berhubungan dengan apa yang sebenarnya dipelajari

oleh siswa melalui partisipasinya, apakah itu neuromuskuler, intelektual,

emosional, dan bukan aktivitasnya olahraga semata. Pendidikan jasmani yang

merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakikatnya adalah proses

pendidikan dimana terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang

dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia

seutuhnya.

a. Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan Jasmani (Samsudin, 2008: 3), yaitu :

1) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai dalam

pendidikan jasmani.

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap

sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis, dan

agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas

pembelajaran pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja

sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta

strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,

senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas

(outdoor education).

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri

dan orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi

untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup sehat.

9) Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat

rekreatif.

b. Fungsi Pendidikan Jasmani

1) Aspek organik (Samsudin, 2008:3)

a) Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu

dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki

landasan untuk pengembangan keterampilan.

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b) Meningkatkan kekuatan, yaitu jumlah tenaga maksimum yang

dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot.

c) Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot

untuk menahan kerja dalam waktu yang lama.

d) Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk

melakukan aktivitas yang berat secara terus-menerus dalam waktu

relative lama; dan

e) Meningkatkan fleksibilitas, yaitu rentang gerak dalam persendian yang

diperlukan untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan mengurangi

cedera.

2) Aspek neuromuskuler

a) Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot.

b) Mengembangkan ketermpilan lokomotor, seperti berjalan, berlari,

melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong,

menderap/mencongklang, bergulir dan menarik.

c) Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti mengayun,

melenggok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung,

membongkok.

d) Mengembangkan ketermpilan dasar manipulatif, seperti memukul,

menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah,

memantulkan, bergulir, memvoli.

e) Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti; ketepatan, irama, rasa

gerak, power, waktu reaksi, kelincahan.

f) Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti sepak bola, soft ball,

bola voli, bola basket, baseball, atletik, tenis, bela diri.

g) Mengembangkan keterampilan rekreasi, seperti menjelajah, mendaki,

berkemah, berenang, dan lainnya.

3) Aspek perseptual

a) Mengebangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat.

b) Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat

atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan,

belakang, bawah, sebelah kanan, atau sebelah kiri, dari dirinya.

c) Mengembangkan koordinasi gerak visual, yaitu kemampuan

mengoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang

melibatkan tangan, tubuh, dan atau kaki.

d) Mengembangkan keseimbangan tubuh (statis, dinamis), yaitu

kemampuan mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis.

e) Mengembangkan dominansi (dominancy), yaitu konsistensi dalam

menggunakan tangan atau kaki kanan / kiri dalam melempar atau

menendang.

f) Mengembangkan lateralitas (laterality), yaitu, kemampuan membedakan

antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan

atau kiri tubuhnya sendiri.

g) Mengembangkan image tubuh (body image), yaitu kesadaran bagian

tubuh atau seluruh tubuh dan hubungannya dengan tempat atau ruang.

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Aspek kognitif

a) Mengembangkan kemampuan menggali, menemukan sesuatu,

memahami, memperoleh pengetahuan, dan membuat keputusan.

b) Meningkatkan pengetahuan peraturan permainan, keselamatan, dan etika.

c) Mengembangkan kemampuan penggunaan strategi dan teknik yang

terlibat dalam aktivitas yang terorganisasi.

d) Meningkatkan pengetahuan bagaimana fungus tubuh dan hubunganya

dengan aktivitas jasmani.

e) Menghargai kinerja tubuh: penggunaan pertimbangan yang berhubungan

dengan jarak, waktu, tempat, bentuk, kecepatan, dan arah yang

digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas dan dirinya.

f) Meningkatkan pemahaman tentang memecahkan problem-problem

perkembangan melalui gerakan.

5) Aspek sosial

a) Menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungan di mana berada.

b) Mengembangkan kemampuan membuat pertimbangan dan keputusan

dalam situasi kelompok.

c) Belajar berkomunikasi dengan orang lain.

d) Mengembangkan kemampuan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide

dalam kelompok.

e) Mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi

sebagai anggota masyarakat.

f) Mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat.

g) Mengembangkan sifat-sifat kepribadian yang positif.

h) Belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif

i) Mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik.

6) Aspek emosional

a) Mengembangkan respons yang sehat terhadap aktivitas jasmani.

b) Mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton.

c) Melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat.

d) Memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas.

3. Hasil Belajar

Salah satu tugas pokok seorang guru adalah mengevalusai taraf

keberhasilan rencana pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Untuk dapat melihat

sejauh mana taraf keberhasilan mengajar guru dan belajar siswa secara tepat dan

dapat dipercaya maka diperlukan sebuah informasi yang didukung oleh data yang

objektif dan memadahi tentang indikator perubahan perilaku dan pribadi siswa.

Identifikasi wujud perubahan perilaku dan pribadi sebagai hasil belajar

dapat bersifat fungsional-struktural, material-substansial, dan behavioral. Untuk

mempermudah dalam sistematika penjabaran hasil belajar siswa dapat

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menggunakan penggolongan perilaku menurut Bloom yang terdiri atas kawasan

atau ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Abin Syamsyuddin yang dikutip dalam A. Tabrani Rusyan

(1989 : 22) beberapa indikator dan kemungkinan cara pengungkapan dari hasil

belajar dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Penjabaran Sitematika Hasil Belajar Siswa

Jenis Hasil Belajar Indikator Cara Pengungkapan

a. Kognitif

- Pengamatan/

perceptual

Dapat menunjukan,

membandingkan ,

menghubungkan.

Tugas, tes, observasi.

- Hafalan /

ingatan

Dapat menyebutkan dan

menunjukan lagi

Pertanyaan, tugas tes

- Pengertian/

pemahaman

Dapat menjelaskan dan

mengidentifikasikan

dengan kalimat sendiri

Pertanyaan

- Aplikasi/

penggunaan

Dapat memberikan

contoh, menggunakan

dengan tepat,

memecahkan masalah

Soal, tes tugas

- Analisis Dapat menguraikan, dan

mengklasifikasikan

Tugas, persoalan, tes

- Sitesis Dapat menghubungkan,

dan menyimpulkan,

mengeneralisasikan

Tugas, persoalan, tes

- Evaluasi Dapat

menginterprestasikan,

memberikan kritik,

memberikan

pertimbangan penilaian

Tugas, persoalan, tes

b. Afektif

- Penerimaan Bersikap menerima,

menyetujui, atau

sebaliknya

Pertanyaan, tes skala

sikap

- Sambutan Bersedia terlibat,

berpartisipasi,

memanfaatkan, atau

sebaliknya

Tugas, observasi dan tes

- Penghargaan/

Apresiasi

Memandang penting,

bernilai, berfaedah indah,

harmonis, kagum, atau

Skala penilaian, tugas,

dan observasi.

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sebaliknya.

- Internalisasi/

Pendalaman

Mengakui,

mempercayaai,

meyakinkan, atau

sebaliknya

Skala sikap, tugas

ekspresif, pro efektif

- Karakterisasi/

Penghayatan

Melembagakan,

membinasakan,

menjelmakan dalam

pribadi dan perlakuanya

sehari – hari

Observasi

c. Psikomotorik

- Keterampilan

bergerak/

bertindak

Koordinasi mata, tangan,

dan kaki

Tugas, observasi,

tindakan

- Keterampilan

ekspresi verbal

dan non verbal

Gerak, mimic, ucapan Tugas, observasi,

tindakan

4. Permainan Bola Voli

Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masing-

masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu

yang bertanding berada dalam setiap lapangan permaianan yang dipisahkan oleh

net atau jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain

berusaha melewatkan bola melalui atas net diantara dua antena (rod) sampai bola

tersebut menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri.

Untuk dapat memainkan bola voli dengan baik, diperlukan penguasaan

teknk dasar. Teknik dasar menurut Suharno HP ( 1985:12 ) adalah “suatu proses

melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik

mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola

voli”. Sedangkan menurut M. Yunus ( 1991/1992 :108 ) “teknik dasar adalah cara

melakukan sesuatu untukmencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien sesuai

aturan yang berlaku untk mencapai hasil yang optimal “. Dalam melatih ataupun

mengajarkan teknik dasar bola voli diperlukan suatu cara atau metode yang

digunakan oleh seorang pelatih atau guru agar mudah dipelajari oleh atlit atau

siswa didiknya sehingga diharapkan dapat menunjang latihan atau hasil belajar

teknik dasar bola voli.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a. Sejarah

Permainan bola voli diciptakan oleh william G Morgan pada tahun 1895

yaitu seorang pimpinan dan ahli olahraga dari YMCA Holyoke Massachusetts.

Permainan ini masuk Indonesia pada tahun 1928 yang dikenal pada masa

penjajahan Belanda. Perkembangan olahraga ini begitu cepat sehingga pesta PON

III di Medan pada tahun 1956 cabang olahraga ini masukdaftar pertandingan.

Bola voli adalah permainan diatas lapangan persegi empat yang lebarnya

900 cm dan panjang 1800 c, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Ditengah - tengah

lapangan dipasang jaring yang panjangnya 900 cm terbentang kuat dengan

ketinggian 243 cm dari bawah untuk putra, sedangkan untuk putri 224 cm.

Permainan ini merupakan permainan beregu dengan jumlah pemain 6 orang tiap

timnya. Permainan bola voli biasanya dilaksanakan didalam atau diluar ruangan.

b. Teknik Dasar Bermain Bola Voli

Permainan bola voli merupakan aktifitas kelompok, kemampuan suatu

regu bola voli ditentukan oleh keterampilan teknik dasar yang dimiliki oleh setiap

anggota regu untuk memberikan kemampuan terbaik untuk regunya. Teknik dasar

hendaknya dimilki oleh setiap pemain bola voli untuk menunjang pencapaian

prestasi maksimal. Soedarwo, M. Mariyanto dan Soeyati R. (1991: 1 )

berpendapat bahwa, “Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani

dan pembuktuan suatu praktek denga sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

yang pasti dalam cabang olahraga permainan bola voli”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar

bermain bola voli adalah cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai

dengan peraturan permainan bola voli yang berlaku guna mencapai suatu hasil

yang optimal.

Penguasaan teknik dasar suatu cabang olahraga merupakan salah satu

unsur yang menentukan menang dan kalahnya suatu regu didalam suatu

pertandingan disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik, dan mental.

Kesempurnana teknik dalam permainan bola voli hanya akan dapat dicapai

melalui latihan teknik yang dimulai dari teknik dasar yang sederhana meningkat

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

keteknik yang lebih kompleks yang akhirnya harus menuju pada gerakan –

gerakan otomatis.

Untuk meningkatkan mutu permainan bola voli, maka teknik dasar ini

hendaknya betul beul sudah dikuasai oleh setiap pemain terlebih dahulu.

Sudjarwo (1992: 13 ) mengemukakan pendapat, “Pembentukan teknik harus

dimulai dari teknik dasar keteknik tinggi yang akhirnya harus menuju gerakan-

gerakan otomatis. Penguasaan gerakan-gerakan otomatis tersebut menjadi tujuan

dari pembentukan teknik untuk setiap cabang olahraga yang ditekuni”.

Teknik dasar merupakan kemampuan awal yang hendaknya dimiliki oleh

setiap pemain bola voli. Selain itu, teknik dasar sangatlah mempengaruhi bantuk

dan mutu permainan bola voli. Dengan dimikian penguasaan teknik dasar

merupakan kebutuhan yang tidak dapat dianggap remeh oleh seseorang yang akan

bermain bola voli, M. Yunus (1992: 68 ) bahwa: “Beberapa unsur gerakan dan

teknik memainkan bola dalam permainan bola voli meliputi : sikap dasar siap,

gerakan menyongsong bola, gerakan menjangkau bola, passing, set-up, servis,

smash atau spike dan blok”.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa teknik dasar

bermain bola voli yang hendak dikuasai oleh setiap pemain guna mendukung

pencapaian prestasi disamping kondisi fisik yang baik, pemahaman taktik

bermain, mempunyai mental bertanding serta pelatih yang berkualitas selain itu

juga dengan didukung oleh penguasaan teknik dasar yang baik, baik itu servis,

smash, blok, set-up, gerakan menyonsong dan menjangkau bola dan passing.

Dari beberapa teknik dasar bermain bola voli tersebut, salah satu yang

menjadi obyek penelitian ini adalah teknik passing, kususnya passing atas.

Didalam mengajarkan teknik passing atas baik itu oleh pelatih maupun oleh guru

disekolah harus diajarkan dengan benar mulai dari yang sederhana menuju

kompleks agar pencapaian hasil belajar passing atas dapat tercapai secara optimal.

Pengertian dari masing-masing teknik dasar permainan bola voli tersebut

diatas dijelaskan sebagai berikut :

1) Servis yaitu tanda dimulainya petandingan, karena perkembangan

permainan bola voli, maka servis diartikan sebagi serangan pertama.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2) Passing yaitu suatu teknik memainkan bola dengan tujuan untuk

mengarahkan bola tersebut kesuatu tempat atau agar bola tersebut dapat

diumpankan oleh pemain lawan pada smasher untuk diumpan.

3) Smash ( spike ) yaitu pukulan bola yang keras dan tajam serta jalannya bola

memukik tajam.

4) Block ( bendungan ) yaitu usaha untuk menahan serangan lawan dengan

cara membendung serangan tersebut diatas net atau jaringan.

5) Gerakan menyongsong dan menjangkau bola adalah gerakan menuju

kesuatu tempat dimana bola tertuju, dan usaha untuk menempatkan diri

sehingga bola yang datang dapat dimainkan dengan mudah dan berhasil

dengan baik.

Penguasaan teknik dasar bermain bola voli tersebut hanya dapat dicapai

oleh setiap pemain bola voli dengan latihan yang sistematis, berulang-ulang dan

kontinyu serta melakukan pertandingan persahabatan yang direncanakan dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan teknik, kemampuan fisik, taktik dan

mental pemain secara terus menerus dan berkelanjutan guna menghadapi suatu

pertandingan untuk memperebutkan kejuaraan.

c. Teknik Passing atas

Salah satu teknik dasar yang hendaknya dikuasai dan diajarkan pada

peserta didik dalam pokok ahasan permainan bola voli adalah passing. Menurut

M. Yunus ( 1992: 68 ), “ passing adalah suatu teknik memainkan bola dengan

tujuan untuk mengarahkan bola tersebut kesuatu tempat atau agar bola tersebut

dapat diumpan oleh pemain lawan kepada smasher untuk diumpan”.

Dalam permainan bola voli terdapat dua macam passing, yaitu passing

bawah dan passing atas. Obyek penelitian ini adalah passing atas yang dijelaskan

senagai berikut :

1) Sikap Permulaan

Ambil posisi sikap siap normal, yaitu kedua kaki berdiri selebar dada, berat

badan menumpu pada telapak kaki depan, lutut ditekuk dengan badan

merendah. Tempatkan badan secepat mungkin dibawah bola, dengan kedua

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

tangan diagkat lebih tinggi dari dahi dan jari – jari tangan terbuka lebar

membentuk cekungan separti setengah lingkaran.

2) Gerakan Pelaksanaan

Tepat saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan diluruskan

dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan bola pada

permukaan jari – jari ruas pertama dan kedua, yang dominan mendorong

bola adalah ibu jar, telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan bola, jari

– jari agak ditegangan, kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan

tangan agar bola dapat memantul dengan baik.

3) Gerak Lanjutan

Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan

kedepan atas sebagai suatu gerakan lanjutan, diikuti dengan memindahkan

berat badan kedepan dengan melangkahkan kaki belakang kedepan dan

segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.

Gambar 1. Posisi perkenaan bola pada telapak tangan

Gambar 2. Posisi badan saat menerima bola

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Variasi Passing Atas

Menurut M. Yunus (1992: 81) macam-macam pass-atas dapat dibagi

sebagai berikut :

1) Pass-atas pada bola rendah

Kunci pelaksanaan: segera merendah dengan menekuk lutut hingga salah

satu lutut menyentuh lantai agar dapat menempatkan badan dibawah

bola.

Gambar 3. Pass-atas pada bola rendah

2) Pass-atas dengan bola disamping badan ( Sideway Overhand Pass )

Kunci pelaksanaanya : segera geser badan ke bawah bola dengan

melakukan langkah samping.

Gambar 4. Pass-atas dengan bola disamping badan

3) Pass-atas dengan bergeser mundur (Backward Overhand Pass)

Kunci pelaksanaan : bergerak dengan cepat melangka kebelakang dengan

merendahkan badan hingga posisi bola tepat didepan atas dari dahi.

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 5. Passs-Atas dengan Bergeser Mundur

4) Pass-atas dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat (45 Degree

Diagonal Overhand pass)

Kunci pelaksanaanya : putar badan kesamping, lakukan langkah silang

diagonal kebelakang dan segera diikuti kaki belakang untuk mengambil

posisi yang tepat dibawah bola.

Gambar 6. Pass-atas dengan bergerak mundur diagonal 45 derajat

5) Pass-atas dengan meloncat (Overhand Jumping pass)

Kunci pelaksanaan : cepat bergerak kebawah bola, meloncat setinggi

mungkin dan dorongkan bola dengan meluruskan lengan kemudian

mendarat dengan mengeper.

Gambar 7. Pass-atas dengan meloncat

6) Pass atas kebelakang (Overhand Back Pass)

Kunci pelaksanaan : tempatkan badan tegak lurus dengan bola, tekuk

lutut agak rendah, dorongkan bola dengan meluruskan lengan keatas

belakang hingga badan membusur kebelakang, pandangan mengikuti

arah bola.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Gambar 8. Pass-atas kebelakang

7)Pass-atas kebelakang dengan berputar 180 derajat (Reverse Overhand

Back Pass)

Kunci pelaksanaannya : putar badan 180 derajat, tempatkan badan tegak

lurus dengan bola, badan merendah dengan menekuk lutut, dorong bola

dengan meluruskan lengan kebelakang atas, pandangan mengikuti atah

bola.

Gambar 9. Pass-atas kebelakang dengan berputar 180 derajat

5. Hakikat Bermain

a. Pengertian Bermain

Menurut Dani Wardani (2009: 17-18) Permainan, bermain atau padanan

kata dalam bahasa Inggris disebut “games” (kata benda), “to play” (kata kerja),

“toys” (kata benda) ini berasal dari kata “main”. Dalam kamus bahasa Indonesia,

kata main berarti “melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

alat tertentu atau tidak) ; berbuat sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.”

Dan dalam dunia psikologi kegiatan bermain dipandang sebagai “suatu kegiatan

(atau lebih luasnya aktivitas) yang mengandung keasyikan (fun) dan dilakukan

atas kehendak diri sendiri, bebas, tanpa paksaan dengan tujuan untuk memperoleh

kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut”.

Menurut Yudha M. Saputra (2001: 6) menyatakan ”bermain adalah

kegiatan yang menyenangkan”. Sedangkan Aip Syarifudin (2004: 17)

mengartikan” bermain adalah bentuk kegiatan yang bermanfaat/produktif untuk

menyenangkan diri”. Selanjutnya menurut M. Furqon (2008: 4) menyatakan

bahwa :

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di mana

anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain

bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain juga

bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk meningkatkan

perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan rasa untuk

menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada

di luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia imajiner. Bermain

memberikan suatu arena di mana anak masuk dan terlibat untuk

menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-kadang

menemukan dirinya dari bermain.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas jasmani

siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai tujuan pegembangan

mempunyai dampak yang positif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sehingga melalui bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat

berharga untuk siswa.

Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan hidup seperti halnya

kebutuhan akan makan, minum, tidur, dan lain-lain. Melalui bermain anak dapat

mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri untuk menjadi dewasa. Seperti

halnya atletik adalah nuansa permainan menyediakan pengalaman gerak yang

kaya yang membangkitkan motivasi pada siswa untuk berpartisipasi. Menurut

Hibanna S. Rahman (2002: 85) mengartikan ” bermain adalah segala

kegiatan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi anak”. Selanjutnya menurut

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 698) bahwa ”bermain adalah melakukan

sesuatu untuk bersenang-senang”. Sedangkan menurut Agus Mahendra (2004: 4)

yaitu ”bermain adalah dunia anak, sambil bermain mereka belajar, dalam belajar,

anak-anak adalah ahlinya”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan yang dimaksud bermain

adalah dunia anak yang menjadi aktifitas jasmani dengan cara melakukan sesuatu

untuk bersenang-senang.

b. Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang

dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa,”pendekatan

bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi

permainan”. Sedangkan Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 35)

berpendapat,”strategi pembelajaran permainan berbeda dengan strategi

pembelajaran skill, namun bisa dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan

modifikasi atau pengembamgan agar sesuai dengan prinsip DAP (developmentally

Appropiate Pactice) dan body scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”.

Menurut kurikulum penjas (2004: 28) dijelaskan,”metode permainan bertujuan

untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan

tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu

kepada anak”.

Berdasarkan pendapat dari tiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,

pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam

bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu

teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan,

diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi

lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup kemungkinan

teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk

itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan dan Adang Suherman

(2000: 35-36) menyatakan, “manakala guru menyadari bahwa rendahnya kualitas

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai

beberapa pilihan sebagai berikut” :

1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama

sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang

dilakukannya.

2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan

membiarkan siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa

tekanan untuk menguasai strategi.

3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih

dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.

Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang

guru. Jika dalam pelaksanaan permainan kurang menarik karena teknik yang

masih rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya.

Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan

pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dibiarkan selama

pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak

tercapai.

c. Jenis - jenis Permainan

Menurut Dani Wardani (2009: 35-94)

1) Permainan untuk Usia Bayi, Anak-anak, dan Remaja sampai Dewasa.

- Masa Bayi

- Masa Anak-anak

- Masa Remaja sampai Dewasa

2) Permainan Tradisional dan Modern

- Permainan Tradisional

- Permainan Modern

3) Permainan Berbahaya dan Aman

- Secara Mental (psikis)

- Secara Finansial

- Secara Fisik

4) Permainan Mental dan Fisik

- Permainan Mental

- Permainan Fisik

5) Permainan Alamiah dan Diorganisir

6) Permainan Solitary (Individu) dan Kolektif (Grup)

7) Permainan Musik dan Gambar

- Permainan Music

- Permainan Gambar

8) Permainan di Ruangan (Indoors) dan di Tempat Terbuka (Outdoors)

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

9) Permainan Menggunakan Alat dan Tanpa Alat

- Permainan dengan menggunakan Media atau Alat

- Permainan yang Tidak Menggunakan Media atau Alat

10) Permainan Aktif dan Pasif

- permainan Aktif

- Permainan Pasif

d. Permainan Indoor-Outdoor

Menurut Dani Wardani (2009:70-71),“berdasarkan tempat

pelaksanaannya permainan dikategorikan dalam dua macam, yaitu di tempat

tertutup (indoor) dan di ruangan terbuka (outdoors)”. Kategorisasi berdasarkan

tempat pelaksanaannya itu berkaitan dengan inovasi dan ketepatan memanfaatkan

media permainan terutama dalam pembelajarannya. Ada beberapa permainan

yang memang membutuhkan ruang yang sangat luas. Dan kadang pula ada

permainan yang cukup dengan ruangan yang sederhana. Tergantung jenis

permainan yang akan dimainkan dan situasi yang dibutuhkan.

Ini berkaitan juga dengan setting tempat, jumlah pemain dan jenis

peralatan apa yang dibutuhkan dalam permainan tersebut. Makin sedikit

pemainnya dan makin sederhana permainan yang dimainkan.

Permainan Indoor banyak dipakai karena perhitungan tertentu, misalnya

karena diluar tidak memungkinkan atau karena jenis permainannya tidak

membutuhkan tempat yang luas.

Walaupun begitu, karena permainan ini tidak membutuhkan ruangan

yang cukup luas tetapi apabila momentnya dipakai untuk kompetisi atau

perlombaan berskala besar, tetap dikategorikan perlombaan yang membutuhkan

tempat outdoors.

Jenis permainan outdoors sangat berdekatan dengan pemberdayaan atau

pemanfaatan unsur alami dari lingkungan alam dalam permainannya. Sedangkan

sebaliknya, permainan indoors lebih menggunakan fasilitas maupun instrumen

dari hasil modifikasi maupun buatan replika dari suatu alat bantu.

Dari berbagai pendapat diatas dimungkinkan metode pembelajaran bola

voli terutama passing atas dengan pendekatan bermain sangat menarik minat

siswa khususnya siswa SMA yang cenderung mereka cepat bosan dalam

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

mengikuti proses belajar mengajar, diharapkan dengan pendekatan bermain anak

merasa senang mengikuti proses pembelajaran sehingga dengan adanya perasaan

senang untuk melakukan kegiatan permainan akan dapat meningkatkan teknik

dasar bola voli terutama passing atas.

6. Karakteristik Siswa SMA

Anak SMA berumur berkisar 16-18 tahun, mereka termasuk dalam

kategori remaja. Dalam istilah asing sering dipakai untuk menunjukan makna

remaja, atara lain: puberteit, adolescentia, dan younth. Dalam bahasa indonesia

sering pula dikatakan pubertas atau remaja. Istilah puberty (inggris) atau puberteit

(belanda) berasal dari bahasa latin : pubertas yang berarti usia kedewasaan, istilah

ini berkaitan dengan kata lain lainnya pubescere yang berarti masa pertumbuhan

rambut didaerah tulang “pusic”(daerah kemaluan). Puberty sering diartikan

sebagai masa tercapainya kematangan seksual ditinjau dari aspek biologis.

Di indonesia baik istilah pubertas maupun adulescentia dipakai dalam

arti umum dengan istilah yang sama yaitu remaja. Makna dan karakteristik

pertumbuhan fisik remaja. Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan yang

terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-

perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan porposi tubuh,

munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin yang kedua

(sekunder).

Menurut Muss yang dikutip Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51) Urut-

urutan perubahan fisik adalah sebagai berikut:

a. Pada perempuan:

1) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi,anggota-anggota

badan menjadi panjang)

2) Pertumbuhan payudara.

3) Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap dikemaluan.

4) Mencapai pertumbuhan ketingian badan yang maksimum setiap

tahunnya

5) Bulu kemaluan menjadi keriting

6) Menstruasi

7) Tumbuh bulu ketiak

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Pada laki-laki:

1) Pertumbuhan tulang-tulang

2) Testis membesar

3) Tumbuh bulu kemaluan yang halus

4) Awal perubahan suara

5) Ejakulasi

6) Bulu kemaluan menjadi keriting

7) Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap

tahunnya

8) Tumbuh rambut-rambut halus diwajah (kumis,jenggot)

9) Tumbuh bulu ketiak

Oleh karena itu Jadi seorang guru harus bisa memberi penjelasan akan

perkembangan yang terjadi pada diri siswa tersebut, terutama pada wanita

dikarenakan pada kondisi fisik wanita mempunyai perubahan yang sangat

mencolok dibandingkan anak laki-laki. Dalam kegiatan pembelajaran

permasalahan yang muncul dapat diatasi, serta kegiatan pembelajaran akan

berjalan lancar

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk

menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai

dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada model atau cara guru

menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru

kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam pembelajaran praktik.

Siswa kurang mampu menganalisis gerakan yang telah diajarkan oleh guru, sebab

guru hanya menyampaikan materi secara verbal, adapun memberikan demonstrasi

atau contoh kurang dapat ditangkap oleh siswa secara optimal. Guru bukanlah

satu-satunya sumber belajar bagi siswa, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya

untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya dalam menyelesaikan masalah

yang sesuai dengan materi pembelajaran.

Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah

kurangnya sarana dan prasarana serta peran aktif siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

partisipasi siswa secara penuh. Siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang

hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan guru. Selain itu

proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi/ pendekatan

pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa.

Permasalahan tersebut muncul pada pembelajaran passing atas bola voli

di SMA Negeri Colomadu Karanganyar kelas X 3 tahun ajaran 2010/2011.

Kurang maksimalnya pembelajaran passing atas bola voli dikarenakan pendidik

kurang mampu mendesain pembelajaran yang efektif dan efisien dalam proses

pembelajaran bola voli khususnya passing atas bola voli sehingga partisipasi

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar kurang maksimal yang

mengakibatkan hasil belajar passing atas siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 tidak tercapai secara optimal

Penggunaan pendekatan yang sesuai dengan kondisi awal siswa kelas X

3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 dalam belajar

passing atas bola voli adalah pendekatan bermain, dikarenakan melalui pendekatan

bermain siswa dituntut aktif melakukan permainan, permainan yang dibuat

mengarah pada teknik dalam melakukan passing atas bola voli, sehingga siswa

tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan teknik passing atas bola voli,

karena mereka belajar sambil bermain. Secara langsung memungkinkan siswa

untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Banyak kelebihan

yang bisa didapat dengan penerapan penbelajaran menggunakan pendekatan

bermain diantaranya: siswa lebih aktif mengikuti pembelajaran, suasana

pembelajaran lebih menyenangkan, siswa tidak cepat bosan dalam mengikuti

proses pembelajaran, siswa lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran.

Penggunaan pendekatan bermain dalam pelaksanaan tindakan tiap

siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari yaitu passing

atas bola voli. Secara lebih rinci jenis-jenis permainan tersebut dijabarkan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) setiap pertemuan. Pembelajaran

passing atas dengan pendekatan bermain diharapkan dapat menarik minat siswa

khususnya siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2010/2011, yang kebanyakan dari mereka kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani khususnya mempelajari passing atas bola voli.

Maka untuk dapat memaksimalkan proses pembelajaran bola voli

khususnya passing atas, harus digunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai

dengan kondisi siswa dengan pembelajaran yang akan dilakukan. Diantara

pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan situasi pembelajaran tersebut adalah

pendekatan bermain sebagai rangsangan untuk melakukan gerakan. Diharapkan

melalui pendekatan bermain tesebut proses pembelajaran bola voli khususnya

passing atas dapat dilaksanakan secara maksimal sehingga hasil belajar passing

atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran

2010/2011 dapat tercapai secara optimal.

Secara garis besar kerangka berfikir dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini dapat dijabarkan dalam diagram berikut ini :

Gambar 10. Kerangka berfikir dalam PTK

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

Guru :

Kurang mampu

mengkontrol keaadan

siswa pada materi

passing atas

Menerapkan

pembelajaran melalui

pendekatan bemain

Melaui pendekatan

bermain siswa lebih

mudah menganalisis

gerakan passing atas,

sehingga mampu

melakukan dan siswa

tidak bosan dalam

mengikuti pembelajaran

Siswa :

- Tidak mampu menyerap

serta menganalisis materi

gerakan passing atas yang

disampaikan oleh guru.

- Hasil belajar penjas rendah

- Siswa kurang partisipasi

dengan materi yang

diberikan guru

Siklus I : guru dan peneliti

menyusun bentuk pengajaran

yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan

dan keterampilan teknik dasar

passing atas, melalui

pendekatan pembelajaran

bermain

Siklus II : upaya perbaikan

dari tindakan silkus I sehingga

meningkatkan kemampuan

dan keterampilan passing atas,

melalui pendekatan bermain

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

C. Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat

dirumuskan hipostesis atau jawaban sementara terhadap penelitian adalah sebagai

berikut :.

“Penerapan Pendekatan Bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing atas

bola voli pada siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu, Karanganyar, tahun ajaran

2010 / 2011”.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Menengah

Atas Negeri Colomadu, Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan direncanakan dari bulan Maret

2011 sampai selesai.

Tabel 2 . Rincian Kegiatan Waktu dan Pelaksanaan Penelitian

No Rancangan Kegiatan

Waktu (Bulan)

Des

2010

Jan

2011

Feb

2011

Mar

2011

Apr

2011

Mei

2011

1 Persiapan

a. Observasi √

b. Identifikasi Masalah √

c. Penentuan Tindakan √

d. Pengajuan Judul √

e. Penyusunan Proposal √

f. Pengajuan Ijin Penelitian √

2 Pelaksanaan

a. Seminar Proposal √

b. Pengumpulan data

penelitian atau

pelaksanaan tindakan √ √ √

3 Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan √ √

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa

kelas X 3 SMA Negeri Colomadu, Karanganyar tahun ajaran 2010 / 2011, yang

berjumlah 35 siswa, putri 21 orang dan putra 14 orang

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang hasil belajar passing atas bola voli

melalui pendekatan bermaian pada siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu,

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan passing atas bola

voli melalui pendekatan bermaian pada siswa kelas X 3 SMA Negeri

Colomadu, Karanganyar tahun ajaran 2010/2011

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data penelitian tindakan kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes, observasi lapangan.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil passing atas bola voli

yang dilakukan siswa

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar saat penerapan pendekatan

bermain pada pokok bahasan passing atas bola voli

Menurut H.E. Mulyasa (2009 : 183) “data penelitian dikumpulkan dan

disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi: sumber data, jenis data, teknik

pengumpulan data, dan instrument yang digunakan”.

Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat

didiskripsikan dalam tabel berikut :

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian B.

No Jenis Data Subjek Teknik

Pengumpulan Data Instrumen

1 Hasil belajar

passing atas

bola voli

Siswa Afektif Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan

rubrik penilaian

aspek afektif pada

RPP)

Kognitif Soal tes (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotorik Ujuk kerja praktik

yang meliputi

kemampuan teknik

dasar passing atas

bola voli(sesuai

dengan rubrik

penilaan aspek

psikomotorik pada

RPP)

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kuantitatif dan kualitatif. Aspek kuantitatif yakni

hasil tes pasing atas pada siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu, Karanganyar

tahun ajaran 2010 / 2011. Sedangkan aspek kualitatif didasarkan atas hasil

pengamatan dan catatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Data

penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber, diantaranya :

1. Info mitra kolaborator (guru Pendidikan Jasmani yang bersangkutan) dan

siswa.

2. Tempat peristiwa dan berlangsungnya aktifitas pembelajaran.

3. Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, sekenario

pembelajaran, silabus, buku penelitian dan buku refrensi mengajar.

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan obervasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase

untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

1. Hasil keterampilan passing atas bola voli. Kemudian dikatagorikan dalam

klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Kemampuan melakukan rangkaian gerakan keterampilan passing atas, dengan

menganalisis rangkaian gerakan passing atas bola voli. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Sedangkan dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat

unjuk kerja passing atas bola voli. Menurut Iskandar (2009: 131) dalam Agus

Kristiyanto (2010: 137) yang menyatakan bahwa,”Data yang dikumpulkan pada

setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif

dengan menggunakan prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam

kegiatan pembelajaran”.

F. Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Agus Kristiyanto (2010 :

55) yakni “penelitian tindakan yang diawali dengan tahap perencanaan (planning),

tahap pelaksanaan (action), tahap observasi (observation), dan tahap refleksi

(reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan

tercapai (kriteria keberhasilan)”. Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan

tersebut dipaparkan memalui penjelasan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,

kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.

2. Penerapan Tindakan/Pelaksanaan (Action) adalah tahap implementasi atau

pelaksanaan rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

3. Observasi (Observation) adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat

pelaksanaan tindakan atau selama penelitian berlangsung.

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Refleksi (Reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi dan

evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat digunakan

untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya atau perenungan

yang sangat mendalam dan lengkap atas apa yang telah terjadi.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas tersebut merupakan

rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian, pada siklus berikutnya rancangan

program penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang

dihasilkan pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian

tercapai. Adapun tahapan siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat

diterangkan melalui gambar sebagai berikut :

Gambar 11. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tidakan Kelas

Sumber : H.E.Mulyasa (2009:73)

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi

Siklus I

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi

Siklus II

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh

peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung

secara terus menerus kepada subjek penelitian.

Langkah – langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara

partisipatif atau kolaboratif antara (guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai

dari tahap orientasi hingga penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama,

diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi – efaluatif

atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian

mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, dan

penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan,

prosedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap – tahap sebagai berikut:

1. Tahap persiapan survei awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah

atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Meninjau sejauh mana pelaksanaan pembelajaran passing atas bola

voli diterapkan dalam sekolah tersebut.

2. Tahap seleksi informan, penyiapan instrumen, dan alat. Kegiatan yang

dilakukan pada tahap ini, adalah :

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan metode dan instrument penelitian serta evaluasi

3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi data penelitian yang

terdiri atas :

a. Hasil pre-test kemampuan passing atas

b. Kemampuan siswa terhadap proses pembelajaran

c. Pelaksanaan pembelajaran

d. Partisipasi dan keaktifan siswa

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Tahap analisis data

Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang terkumpul

berupa uraian diskrptif tentang perkembangan proses pembelajaran yaitu

partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan passing atas

bola voli

5. Tahap penyusunan laporan

Pada tahap ini disusun laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

dari mulai awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada

waktu penelitian

G. Proses Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hasil belajar

passing atas bola voli siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu, Karanganyar tahun

ajaran 2010 / 2011. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang

dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interprestasi, analisis

dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian direncanakan dalam

dua siklus.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario pembelajaran

yang terdiri dari :

1) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) passing atas bola voli

2) Menyusun instrument tes kemampuan passing atas bola voli

3) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

4) Menyusun lembar observasi

5) Menyiapkan lembar tes

6) Penyipakan tempat penelitian

7) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

8) Sosialisaisi kepada subjek

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, tahap ini dilakukan bersama dengan tahap

observasi terhadap dampak tindakan. Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang

dilakukan dalalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan

langakah - langkah kegiatan adalah :

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.

2) Melakukan pemanasan 15 menit.

3) Membentuk kelompok dalam proses pembelajaran

4) Melakukan latihan passing atas bola voli melalui pendekatan permainan

yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti sebelumnya

5) Penjelasan permainan pertama yang akan dilakukan

6) Pelaksanaan permainan pertama yang bertujuan untuk menarik siswa

agar siswa ikut kedalam pembelajaran

7) Penjelasan permainan kedua yang yang akan dilakukan

8) Pelaksanaan permainan kedua yang bertujuan untuk melatih perkenaan

bola pada telapak tangan

9) Menarik kesimpulan

10) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

11) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

c. Tahap Observasi / Pengamatan

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap penerapan pendekatan

bermain yang diterapkan terhadap proses pembelajaran teknik dasar passing atas

bola voli

d. Tahap Evaluasi ( Refleksi )

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interprestasi

sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang

perlu dipertahankan.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tahap ini mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I

yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya. Prosentase indikator

pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut.

Tabel.4 Prosentase Target Capaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang

diukur

Prosentase target capaian

Cara mengukur Kondisi

awal

Siklus

1

Siklus

2

Hasil belajar

passing atas

bola voli

(Afektif,

Kognitif,

Psikomotor)

34,28%

65%

80%

Diamati saat guru

memberikan materi passing

atas bola voli pada awal

pembelajara.

2. Rancangan siklus II

Pada silkus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, dan

interprestasi, serta analisis, dan refleksi yang juga mengacu pada siklus

sebelumnya.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi lapangan dan tes unjuk

kerja keterampilan passing atas bola voli. Observasi dan tes unjuk kerja

digunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa

dalam melakukan passing atas bola voli, sehingga diketahui hasil belajar passing

atas bola voli sebelum diberi tindakan berupa pendekatan bermain dalam proses

belajar mengajar yang berlangsung.

Berikut merupakan hasil belajar passing atas bola voli yang diperoleh

siswa, sebelum diberi tindakan berupa pendekatan bermain dalam kegiatan belajar

mengajar (pra siklus), dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Deskripsi Hasil Belajar Kondisi Awal (Para Siklus)

Aspek yang

diukur

Kondisi Awal

Cara Mengukur Jumlah Siswa

yang lulus

Presentase

Kelulusan

Afektif, Kognitif

dan Psikomotor

12 34,28%

Diamati saat

guru

memberikan

materi passing

atas bola voli

pada awal

pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pra siklus, diketahui bahwa hanya ada

beberapa siswa yang sudah lulus dalam mengikuti pembelajaran passing atas bola

voli sesuai dengan indikator ketercapaian yang telah direncanakan sebelumnya.

Sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Menganjar (KKM ) yang diterapkan disekolah

yaitu 70, dari jumlah siswa 35 tercatat hanya 12 siswa atau sekitar (34,28%) yang

tuntas dalam mengikuti pembelajaran passing atas bola voli.

Dari data tersebut, menujukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses

pembelajaran passing atas bola voli, maka akan dilakukan tindakan pembelajaran

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berupa pendekatan bermain yang dilakukan dalam proses belajar mengajar yang

berlangsung.

Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk

menyelesaikan dan menjawab permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada

setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penerapan

pembelajaran melalui pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan

oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi

dan tes unjuk kerja passing atas bola voli yang sesuai dengan indikator yang telah

direncanakan pada tiap akhir siklus.

Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi / pengamatan serta refleksi tehadap tindakan. Serangkaian

penelitian yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Penelitian diakhiri sampai ada

perubahan pada indikator partisipasi siswa ke arah yang lebih baik. Pembahasan

masing-masing siklus dapat dilihat seperti di bawah ini.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing

siklus terdiri atas kegiatan, antara lain: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

observasi, (4) refleksi. Pada setiap akhir siklus, guru kolaborator dengan peneliti

melakukan refleksi bersama untuk melakukan pembahasan mengenai siklus yang

telah dilakukan, untuk selanjutnya mencari solusi pemecahan masalah yang terjadi

pada siklus sebelumnya, dan menentukan tindakan kedepan yang harus dilakukan

untuk keberhasilan siklus berikutnya, jika indikator ketercapaian belum terpenuhi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Perencanaan tindakan perlu dipertimbangkan secara matang agar

penelitian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapankan.

Sebelum menjalankan rencana tindakan yang telah disusun, peneliti bersama

dengan guru kolabolator mencari waktu yang paling tepat untuk melakukan siklus

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

I. Pemilihan waktu penelitian berdasarkan jadwal pelajaran penjasorkes di kelas X

3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011, yaitu hari Rabu.

Masing-masing pertemuan berlangsung selama dua jam pelajaran, yaitu 2 x 45

menit.

Berdasarkan hasil diskusi disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus pertama ini dilakukan pada hari Rabu, 13 April 2011,. Pelajaran

penjasorkes di kelas X 3 pada hari Rabu dilakukan pada jam pelajaran ke-3 dan

ke-4, yaitu dimulai pada pukul 08.15 WIB dan berakhir pada pukul 09.45 WIB.

Setelah menetapkan jadwal pelaksanaan tindakan, selanjutnya peneliti dan guru

menetapkan tempat penelitian. Mempertimbangkan keterbatasan ruang, tempat,

dan sarana serta prasarana yang dimiliki, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa

penelitian akan dilakukan di halaman sekolah SMA Negeri Colomadu

Karanganyar.

Penelitian ini pada intinya menggunakan pendekatan bermain yang

dimana jenis-jenis permainan yang diterapkan dalam pembelajaran passing atas

bola voli tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jenis-jenis

permainan yang diterapkan tidak lepas dari pembelajaran yang akan diberikan

yaitu passing atas bola voli. Dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan jenis

permainan yang telah direncanakan kemudahan dan kesederhanaan pelaksanaan

permainan yang telah disediakan, peneliti dan guru kolabolator memutuskan

untuk menggunakan permainan tersebut dalam meningkatkan hasil belajar siswa

pada meteri passing atas bola voli.

Jenis permainan yang akan digunakan dalam pembelajaran passing atas

perlu dipertimbangkan tingkat keefektifannya dalam upaya meningkatkan

kemampuan teknik dasar passing atas bola voli sehingga hasil belajar siswa dapat

tercapai secara optimal, sesuai dengan tujuan awal dari penelitian ini.

Tahap perencanaan siklus I meliputi kegiatan berikut ini:

1) Peneliti bersama guru mata pelajaran penjasorkes dalam hal ini guru

kolaborator merancang skenario pembelajaran passing atas bola voli

dengan menggunakan pendekatan bermain. Langkah yang ditempuh di

antaranya:

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2) Setelah cukup dalam pembelajaran tersebut dan sudah dilakukan

berulang kali, langsung pembelajaran dipindah kelapangan lompat jauh

yang sebenarnya yang gerakannya dilakukan secara keseluruhan mulai

dari awalan, tolakan, sikap diudara, dan mendarat di bak pasir.

3) Setelah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan, guru memeriksa

sekilas hasil kerja siswa;

4) Guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan;

5) Guru dan peneliti mengadakan evaluasi dan analisis hasil lompat jauh

gaya jongkok yang telah dilakukan siswa sebagai bahan pertimbangan

tingkat keberhasilan siklus I.

6) Peneliti menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk materi passing atas

bola voli menggunakan pendekatan bermain berdasarkan silabus yang

berlaku di sekolah tersebut. Rencana pembelajaran ini selanjutnya akan

menjadi panduan bagi peneliti dan guru kolaborator untuk mengajar di

depan kelas sebagai wujud tindakan I.

7) Peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan alat pembelajaran yang

menunjang jalannya pembelajaran..

8) Peneliti dan guru kolaborator menyusun lembar observasi, lembar

observasi digunakan untuk mengamati kejadian yang ada saat

pelaksanaan tindakan, lembar observasi ini merupakan produk dari

kesepakatan antara peneliti utama dan kolaborator.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan siklus I berlangsung selama dua kali pertemuan (2 x 45

menit), yaitu pada hari Rabu tanggal 13 dan 27 April 2011 di halaman sekolah

SMA Negeri Colomadu Karanganyar. Siklus I pertemuan pertama dimulai pada

hari Rabu tanggal 13 April 2011 saat jam pelajaran ke-3 dan ke-4 Siklus I

dilanjutkan pada pertemuan kedua, yaitu hari Rabu 27 April 2011, pada jam

pelajaran ke-3 dan ke-4.

Tindakan I dimulai dengan melakukan pembelajaran berdasarkan

skenario dan rencana pembelajaran (RPP) yang telah disepakati sebelumnya

antara peneliti dengan guru mata pelajaran penjasoekes dalam hal ini guru

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

kolaborator, ketika dalam tahap perencanaan. Jadi, kegiatan yang dilakukan oleh

peneliti dan guru kolaborator, yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran,

mencatat semua kejadian yang ada di dalam kelas, dan melakukan refleksi setelah

pembelajaran usai.

Pada pelaksanaan siklus I ini, materi yang disampaikan adalah adalah

pembelajaran passing atas bola voli menggunakan pendekatan bermain. Pada

pertemuan pertama siswa belajar gerakan teknik dasar passing atas bola voli

melalui pendekatan bermain, dalam permaianan ini bertujuan untuk penyesuaian

siswa terhadap gerakan teknik dasar passing atas. Urutan kegiatan yang dilakukan

pada siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru menyiapkan siswa dengan empat bersab, berdoa dan persensi siswa,

dilanjutkan dengan melakukan kegiatan apersepsi dengan menggali

pengetahuan siswa tentang bola voli khususnya passing atas.

b) Guru memberikan penjelasan tentang proses pembelajaran passing atas.

c) Guru memberikan pemanasan, lari empat kali mengelilingi lapangan bola

voli,apabila guru meniup peluit maka arah lari berbalik arah, setelah itu

dilanjutkan streatching berupa penguluran otot yang difokuskan pada lengan

dan kaki.

d) Siswa dikumpulkan diberikan motivasi dan penjelasan tentang materi yang

akan diajarkan. Yaitu pembelajaran passing atas dengan menggunakan

pendekatan bermain

2) Kegiatan inti

Siswa melakukan pembelajaran passing atas melalui pendekatan bermain

permainan yang pertama adalah permainan kepala beranjau, pelaksanaanya

sesagai berikut :

a) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok antara putera dan puteri terpisah, masing-

masing kelompok dibagi menjadi 2 tim

b) Setiap tim berjumlah ± 7 orang, dengan memilih salah satu teman 1 timnya

untuk menjadi kiper, kiper bertugas memegangi simpai dengan cara berdiri

diatas kursi ( simpai harus dipegang diatas kepala )

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c) Setiap tim saling berkompetisi untuk memasukan bola ke dalam lingkaran

simpai yang dipegangi oleh kiper, kiper harus siap apabil timnya mau

menembakan bola tugas kiper disini mengarahkan simpai sesui arah bola

yang ditembakkan oleh regu satu timnya.

d) Tim lawan mencegah bola agar tidak dapat dimasukan kedalam lingkaran

simpai, apabila bola masuk sekor untuk tim penyerang, bola yang digunakan

bola plastik.

e) Tim yang tidak banyak memasukan bola akan mendapatkan hukuman, jenis

hukuman disepakati oleh tim yang menang.

Siswa melakukan permainan yang kedua, nama permainannya permainan bola

genit, pelaksanaan sebagai berikut :

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok membentuk

lingkaran dan diberi satu bola plastik.

b) Bola tersebut harus dimainkan dalam kelompok tersebut dengan teknik

passing atas.

c) Masing-masing kelompok berusaha memainkan bola agar bola tidak jatuh,

apabila ada kelompok yang menjatuhkan bola terlebih dahulu maka satu

kelompok tersebut mendapatkan hukuman.

Setelah dianggap cukup siswa melakukan permainan bola voli yang dimodifikasi,

bola dimainkan hanya menggunakan passing atas saja.

3) Penutup

a) Melaksanakan penenangan / pendinginan.

b) Pendinginan dilakukan berupa penguluran (stretching)

c) Evaluasi mengenai pembelajaran yang telah dilakukan.

d) Pemberian pertanyaan mengenai bola voli khususnya passing atas, jawaban

dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

Pada pelaksanaan siklus I untuk pertemuan kedua, peneliti dan guru

kolaborator bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajara dikelas,

dari pembukaan hingga penutup. Baik dalam proses pembelajaran serta

mengamati hasilnya pembelajaran.

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pertemuan kedua pada siklus pertama dilakukan tindakan sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru menyiapkan siswa dengan empat bersab, berdoa dan persensi siswa,

dilanjutkan dengan melakukan kegiatan apersepsi dengan menggali

pengetahuan siswa tentang bola voli khususnya passing atas.

b) Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya;

c) Guru melakukan pendalaman materi untuk menambah pemahaman

siswa, yaitu tentang cara melakukan passing atas dengan benar.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang

kejelasan materi tersebut;

e) Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang

mereka hadapi dalam proses pembelajaran passing atas bola voli dengan

pendekatn bermain yang telah dilakukan;

f) Guru memberikan penilaian dan komentar terhadap pekerjaan siswa yang

telah diberikan sebelumnya, serta memberikan motivasi. Penguatan

dilakukan dengan cara memuji hasil pekerjaan siswa yang telah

melakukan permainan dengan baik dan penuh semangat dan meminta

siswa yang lain untuk lebih semangat dalam mengikuti proses belajar

mengajar;

g) Setelah dianggap cukup siswa melakukan pemanasan untuk mengikuti

pembelajaran selanjutnya, pemanasan dengan menggunakan permainan

nama permainan ini adalah permainan cari tikus, pelaksanaan sebagai

berikut :

h) Siswa berada didalam lapangan tidak boleh keluar dari batas yang telah

ditentukan oleh guru, guru memanggil 2 siswa secara acak untuk menjadi

pak tani, siswa lainnya menjadi tikus, siswa yang dipanggil menjadi pak

tani mereka harus membasmi tikus dengan cara melemparkan bola

plastik menenai temannya yang menjadi tikus lemparan harus

menggunakan kedua lengan, siswa yang memegang bola tidak boleh

berlari dalam melemparkan bola, harus dioperkan pada temannya satu

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

tim, apabila siswa yang menjadi tikus terkena lemparan harus membantu

pak tani dalam membasmi tikus. Setelah pemanasan dianggap cukup

dilanjutkan dengan peregangan.

2) Kegiatan Inti

Siswa belajar passing atas dengan permainan, nama permainannya adalah

bola gantung, pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok

menempatkan diri dengan berbaris menjadi satu banjar, berdiri

dibelakang bilah. Masing-masing kelompok saling berkompetisi, dengan

cara siswa yang berda paling depan berlari mengambil bola yang sudah

disediakan, pertama bola yang diambil adalah bola plastik setelah

mengambil bola siswa melakukan lemparan dengan teknik passing atas,

lemparan harus mengenai bola yang telah digantung diatasnya percobaan

pertama satu kali perkenaan bola.

b) Siswa yang telah melakukan lemparan harus berlari kekelompoknya,

setelah sampai pada batas yangtelah ditentukan bola dilempar dengan

teknik passing atas, siswa yang berada dibarisan paling depan menerima

lemparan dengan kedua lengan dan melanjutkan permainan, siswa yang

telah melakukan permainan berlari kebarisan paling belakang siswa

yangmenerima bola melanjutkan permainan, begitu seterusnya sampai

siswa yang pertama berada diurutan paling depan, perkenaan lemparan

ditambah menjadi 4 kali perkenaan pada bola dan bola yang digunakan

dapat diganti dengan bola voli sesungguhnya.

c) Kelompok yang paling lama melakukan permainan mendapatkan

hukuman, jenis hukumannya ditentukan oleh kelompok yang menang.

Setelah permainan dianggap cukup siswa dikumpulkan kembali dan

diberi pengarahan tentang tata cara melakukan passing atas bola voli, dan siswa

diberikan kesempatan untuk bertannya tentang teknik dasar passing atas. Setelah

tanya jawab selesai siswa dipersiapkan untuk melakukan evaluasi kemampuan

teknik dasar passing atas bola voli, yang dinilai dalam pelaksanaan evaluasi ini

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

sesuai dengan indikator ketercapaian yang telah disepakati antara peneliti dan

kolaborator.

3) Penutup

a) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran

b) Pengumuman - pengumuman

c. Observasi

Ketika pembelajaran passing atas melalui pendekatan bermain

berlangsung yaitu pertemuan pertama (Rabu, 13 April 2011) berlangsung selama

2 x 45 menit pada jam pelajaran ketiga dan keempat. Pembelajaran passing atas

menggunakan pendekatan bermain. Pertemuan kedua (Rabu, 27 April 2011)

berlangsung pembelajaran selama 2 x 45 menit pada jam pelajaran ketiga dan

keempat. Pertemuan kedua menjadi sarana guru untuk melakukan pendalaman

materi mengenai teknik dasar passing atas bola voli karena permainan yang

berlangsung memerlukan teknik dasar passing atas dengan benar, membahas tugas

siswa, dan melakukan refleksi dari pertemuan pertama. Guru memberikan

komentar dan penguatan terhadap keterampilan passing atas bola voli yang telah

dilakukan oleh siswa pada pertemuan sebelumnya.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar-mengajar passing

atas melalui pendekatan bermain, diperoleh data tentang keaktifan dan aktivitas

siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang antusias dan tertarik dengan pembelajaran passing atas bola voli

melalui pendekatan bermain, mengalami peningkatan dari pada pembelajaran

yang seperti biasanya, tetapi masih ada yang kurang memperhatikan penjelasan

guru tentang jalannya permainan sehingga siswa masih bertannya saat

pelaksanaan pembelajaran. Salah satu faktor penyebabnya adalah adanya

gangguan dari luar kelas, yaitu beberapa siswa yang sengaja ingin melihat

kegiatan pembelajaran kelas X-3. Hal ini terjadi karena kegiatan pembelajaran

melalui pendekatan bermain belum pernah terjadi di kelas-kelas sebelumnya.

Kejadian ini sempat menyita perhatian siswa lainnya, tetapi guru berhasil

mengatasinya dengan cara meminta siswa-siswa untuk kembali fokus terhadap

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pembelajaran dan meminta siswa yang berada di luar kelas untuk tidak

mengganggu proses belajar mengajar;

2) Berdasarkan hasil evaluasi passing atas bola voli yang dilakukan dimana yang

diukur dalam tes ini adalah gerakan kaki dan badan, gerakan lengan, perkenaan

bola dan kemampuan melakukan rangkaian gerakan passing atas bola voli

yang dilakukan siswa didapat 22 siswa atau sekitar 62,85% siswa sudah

mampu melakukan passing atas dengan benar. Para siswa dianggap telah benar

melakukan gerakan passing atas dengan benar sesuai dengan indikator

ketercapain yang telah derencanakan sebelumnya, sehingga hasil belajar

passing atas bola voli meningkat dari pada sebelum diberikan perlakuan.

Namun, 12 siswa atau sekitar 34,28% siswa masih perlu melakukan perbaikan.

3) Sedangkan nilai afektif siswa dan nilai kognitif siswa meningkat yang dilihat

melalui lembar observasi, dengan pendekatan bermain indikator afektif dan

kognitif siswa meningkat, siswa lebih antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran karena nilai afektif dan kognitif siswa sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Dalam hasil akhir siswa nilai yang diperoleh tidak

hanya nilai psikomotornya saja melainkan nilai afektik dan kognitif siswa juga

sengat berpengaruh terhadap ketuntasan hasil belajar passing atas bola voli,

sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Mengajar ( KKM ) yaitu dang nilai 70.

Yang penilaiannya diambil dari ketiga aspek yaitu Psikomotor 50%, Afektif

30% dan kognitif 20% sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) sesuia dengan indikator ketercapaian.

4) Pada akhir tindakan I, jumlah siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar

passing atas bola voli mengalami peningkatan dibanding sebelumnya, setelah

ketiga nilai diatas digabungkan baik itu nilai psikomotor, afiktif dan kognitif,

dari jumlam siswa 35 orang, diperoleh hasil siswa yang lulus berjumlah 22

siswa atau sekitar (62,85%) dan siswa yang tidak lulus berjumlah 13 siswa atau

sekitar (37,14%).

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 6. Deskripsi Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Siswa Pada Siklus I

Aspek yang

diukur

Pra Siklus Siklus 1

Cara Mengukur Jumlah

Siswa

yang

lulus

Persentase

Kelulusan

Jumlah

siswa

yang

lulus

Persentase

kelulusan

Psikomotor,

Afektif dan

Kognitif

12 34,28% 22 62,85%

Diamati saat

proses

pembelajaran

passing atas

bola voli

melalui

pendekatan

bermain

Dengan adanya penerapan pembelajaran passing atas bola voli dengan

melalui pendekatan bermain, hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan,

pelaksanaan tindakan I mampu mencapai indikator siklus I keberhasilan yang

telah ditetapkan. Tetapi masih banyak ditemukan kelemahan pada siklus I,

sehingga hasilnya kurang maksimal. Hal ini tidak lepas dari adanya kelemahan-

kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan tindkan I yang ditemukan pada aspek

guru, siswa, maupun permainan yang digunakan dalam penelitian tersebut.

Beberapa kelemahan yang dimiliki guru dalam yang terlihat dalam

kegiatan tindakan I ini, antara lain:

1) Umpan yang diberikan oleh guru masih belum bisa membangkitkan keaktifan

siswa dalam belajar;

2) Sebelum memberikan materi pokok, guru kurang dalam memberikan apersepsi

kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini membuat siswa tidak

mengerti dan memiliki gambaran yang jelas tentang isi materi dan proses

pembelajaran yang akan dilakukan. Sehingga siswa sulit untuk memahami

materi seutuhnya akibatnya siswa sering bertanya pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

3) Guru harus lebih kreatif dalam meningkatkan motivasi siswa.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Belum ada penguatan berarti dari guru yang dapat memotivasi siswa untuk

tertarik dengan materi pembelajaran dan megikuti proses pembelajaran dengan

sungguh-sungguh.

Dari sisi siswa ditemukan beberapa kekurangan, antara lain :

1) Siswa belum sepenuhnya aktif ketika pembelajaran passing atas berlangsung.

Pada umumnya mereka masih sering bicara dengan teman-temannya.

Meskipun belum memahami materi yang disampaikan guru, mereka tetap saja

diam, tidak berani, dan malu untuk bertanya;

2) Siswa masih kurang konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Mereka

mudah terganggu dengan lingkungan sekitar, karena penerapan pembelajaran

melalui pendekatan bermain masih asing di mata lingkungan sekolah.

3) Siswa masih belum tampak sungguh-sungguh dalam mengikuti proses

pembelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan bermain.

4) Pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam melakukan

permainan yang menggunakan teknik dasar passing atas bola voli terutama

saat melakukan gerakan, kebanyakan siswa kurang konsentrasi sehingga

gerakan yang diharapkan melalui pendekatan bermain kurang maksimal.

5) Kelemahan juga ditemukan dari permainanya, dikarenakan permaina yang

dilaksanakkan belum pernah dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu guru dan

peneliti ,menyiapkan permainan yang lebih baik agar siswa mudah menerima

permainan tersebut sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

baik.

Jenis permainan yang digunakan dalam tindakan I ini ternyata

mendapatkan tanggapan positif dan negative dari siswa. Banyak siswa yang

antusias dalam mengikuti pembelajaran, dikarenakan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan bermain menyenangkan tidak membosankan,

pembelajaran melalui pendekatan bermain merupakan pembelajaran yang baru

mereka terima pada waktu penelitian ini, dan dalam pembelajaran sebelumnya

bola voli merupakan hal yang membosankan dan melelahkan terutama siswa putri,

mereka lebih senang duduk-duduk melihat ditepi lapangan, jadi dengan adanya

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pembelajaran yang baru ini, siswa lebih tertarik dan senang dalam mengikuti

pembelajaran, sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.

Namun, masih ada beberapa siswa yang merasa kurang antusias dalam

pembelajaran, dari itulah tugas dari guru kolaborator dan peneliti untuk membuat

permainan yang lebih menarik yang dapat menarik minat siswa dalam

pembelajaran yang diberikan sehingga peran aktif siswa lebih meningkat,

mungkin dari jenis permainan, atau pemanasan yang perlu adanya perubahan.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tindakan pada siklus I, guru kolaborator

dan peneliti melakukan refleksi. Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada

siklus I, perbaikan yang akan diupayakan pada pelaksanaan siklus II, antara lain:

1) Pada awal pelajaran guru akan melakukan apersepsi secukupnya agar siswa

memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan diajarkan

sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi tersebut.

2) Guru memberikan pemanasan berupa permainan yang lebih menarik yang

dapat menunjang pada pembelajaran passing atas bola voli. Hal ini di upayakan

untuk meningkatkan kaemampuan siswa dan peran aktif siswa.

3) Untuk menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap pembelajaran

guru kolaborator dan peneliti akan berusaha membuat proses pembelajaran

yang rileks dan tidak kaku. Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada siswa untuk bertanya apabila mereka mengalami kesulitan ketika

pembelajaran berlangsung. Jika diperlukan, penguatan yang diberikan kepada

siswa tidak hanya berupa kata-kata atau pujian saja, tetapi juga berupa hadiah

atau reward.

4) Untuk menghindari gangguan dari luar yang mengganggu konsentrasi siswa,

guru akan melakukan pencegahan dengan menjaga suasana kondusif diwaktu

proses belajar mengajar.

5) Agar pembelajaran menjadi lebih tertib, guru akan selalu memantau,

mengingatkan siswa, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran

atau bercanda dengan temannya.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

6) Guru membuat variasi pembelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan

bermain, misal jenis permainan yang digunakan lebih menekankan pada teknik

dasar passing atas bola voli dibanding siklus I.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan II

Hasil akhir siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X 3

dalam melakukan pembelajaran passing atas bola voli belum mampu mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan adanya berbagai

kelemahan dari berbagai unsur pembelajaran pada pelaksanaan tindakan I. Oleh

karena itu, sebagai upaya perbaikan dan penyempurnaan siklus I, peneliti dan guru

kolaborator bermaksud untuk melakukan tindak lanjut dengan melakukan siklus II.

Kegiatan perencanaan pelaksanaan siklus II dilakukan pada minggu

berikutnya. Siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan durasi masing-

masing pertemuan selama 2 jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Tindakan II

direncanakan akan dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Mei 2011, dan Rabu, 11 Mei

2011.

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyampaikan hasil observasi yang

dilakukan pada siklus I. Peneliti menyampaikan kelebihan dan kekurangan yang

terdapat dalam siklus I. Selanjutnya peneliti dan guru kolaborator berdiskusi

tentang tindakan yang harus diambil agar dapat mengatasi kekurangan yang

terdapat dalam siklus I sehingga diharapkan pada siklus II pembelajaran akan

berlangsung lebih baik dan indikator keberhasilan dapat dipenuhi.

Untuk mengatasi berbagai kekurangan yang masih ditemukan dalam

siklus I, akhirnya peneliti dan guru mengambil upaya perbaikan sebagai berikut:

1) Sebelum pelajaran dimulai, kelas akan dikondisikan terlebih dahulu,

diupayakan sekondusif mungkin, siswa siap untuk menerima palajaran, dan

memastikan tidak adanya gangguan dari luar kelas ketika pelajaran

berlangsung.

2) Pada awal pelajaran guru melakukan apersepsi secukupnya agar siswa

memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan diajarkan. Jika

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

sekiranya siswa sudah dapat dibawa mengikuti materi, apersepsi baru

dimunculkan. Apersepsi dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan kecil

yang memancing siswa tentang materi yang diajarkan yaitu passing atas bola

voli.

3) Guru berusaha membuat kelas menjadi rileks dan tidak kaku. Jika perlu, guru

menyisipkan sedikit humor disela-sela pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar

siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran tujuan utama membuat

siswa agar tidak jenuh dan bosan.

4) Guru menjelaskan cara melakukan passing atas bola voli yang benar dan

menyuruh salah satu siswa yang dianggap baik untuk melakukakannya,

sementara siswa yang lainnya mengevaluiasi gerakan yang diperaktekan oleh

temannya.

5) Untuk memancing siswa agar bertindak aktif, guru memberikan kesempatan

seluas-luasnya kepada siswa untuk bertanya apabila mengalami kesulitan

ketika pembelajaran berlangsung.

6) Agar siswa termotivasi untuk melakukan gerakan passing atas dengan baik

dan mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh, guru akan melakukan

penguatan terhadap tindakan siswa yang positif. Jika diperlukan, penguatan

yang diberikan kepada siswa tidak hanya berupa kata-kata atau pujian saja,

tetapi pada akhir pembelajaran dapat juga dilakukan pemberian reward atau

hadiah kepada siswa yang melakukan passing atas dengan hasil terbaik.

7) Guru membuat permainan yang lebih menarik dan lebih inovatif dari siklus 1

agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran yang dinerikan. Untuk

meningkatkan motivasi pada siswa, dalam permainan yang dibuat peneliti dan

guru kolaborator membuat kompetisi atau persaingan antar kelompok yang

lebih menarik, misal setiap kali ada kelompok yang kalah dalam melakukan

permainan diberi hukuman berupa push-up, yang tujuannya untuk menguatkan

otot lengan atau agar suasana kelas tidak membosankan hukuman bisa berupa

hal yang dapat membuat siswa merasa gembira misalnya kelompok yang kalah

disuruh menyanyi didepan teman-temannya pada akhir pelajaran.

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

8) Guru kolaborator dan peneliti akan memantau proses pembelajaran. Tidak

segan-segan mengingatkan dan menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran atau bercanda dengan temannya sendiri.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru kolaborator merancang skenario pembelajaran passing atas

bola voli melalui pendekatan bermain. Langkah-langkah yang ditempuh, antara

lain:

a) Guru membuka kelas dan mengkondisikan kelas hingga siswa siap untuk

mengikuti proses pembelajaran;

b) Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa tentang

bola voli terutama passing atas;

c) Guru menjelaskan kembali materi tentang passing atas guna

meningkatkan pemahaman siswa;

d) Guru bersama siswa melaksanakan tahap-tahap melakukann

pembelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan bermain.

e) Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk bertanya

tentang kejelasan materi yang akan diajarkan. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa yang belum jelas untuk berbagi tentang masalah

dan kendala yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran passing atas

bola voli guna mencari solusi bersama;

f) Guru memberikan penguatan berupa pujian kepada siswa yang dapat

melakukan passing atas dengan baik. Sebagai upaya meningkatkan

motivasi siswa.

g) Guru menyiapkan permainan yang akan digunakan dalam siklus II, pada

siklus II ini jenis permainan yang digunakan lebih fokus terhadap teknik

dasar passing atas.

2) Peneliti dan guru kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk materi passing atas bola voli melalui pendekatan bermain. RPP

tersebut akan menjadi panduan bagi guru untuk mengajar sebagai wujud

tindakan II.

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

3) Peneliti dan guru kolaborator mempersiapkan model-model permainan yang

akan digunkan dalam ppembelajaran passing atas bola voli serta menyiapkan

alat yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran serta melihat kondisi

lapangan yang digunakan untuk pembelajaran.

4) Peneliti dan guru kolaborator menyusun lembar observasi yang akan

digunakan untuk menilai jalannya penelitian, lembar observasi harus disepakati

antara peneliti dan guru kolaborator.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Mei 2011, dalam dua jam

pelajaran (jam pelajaran ke-3 dan ke-4) yang berdurasi 2 x 45 menit di lapangan

bola voli SMA Negeri Colomadu Karanganyar. Dalam pelaksanaan tindakan II

ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah didiskusikan sebelumnya antara guru

kolaborator dengan peneliti guna mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran

passing atas melalui pendekatan bermain dalam siklus I. Pada saat pembelajaran

berlangsung, peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator mengamati jalannya

proses pembelajaran.

Pada pelaksanaan tindakan II peneliti dan kolaborator bekerjasama dalam

pelaksanaan pembelajaran. Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pada

pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

1) Pendahuluan

a) Guru memulai dengan membariskan empat bersab, berdoa dan

dilanjutkan dengan mengecek daftar hadir siswa untuk mengetahui

jumlah siswa yang mengikuti pelajaran penjasorkes pada hari tersebut

dan memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan sedikit proses

pembelajaran yang akan berlangsung.

b) Guru memimpin pemanasan dengan mengelilingi lapangan bola voli,

sambil berlari guru memberikan 4 bola voli standart dan 4 bola plastik

kepada siswa, saat berlari bola tersebut dilemparkan pada temannya

secara acak, siswa yang dekat dengan bola harus cepat menerima bola

menggunakan kedua lengan dan harus cepat melemparkan bola tersebut

kembali. Setelah dianggap cukup dilanjutkan dengan stretching yang

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

memfokuskan pada lengan dan kaki guna mencegah cedera pada siswa,

streching dipimpin guru yang berupa penguluran otot

c) Guru mengumpulkan siswa kembali membentuk empat bersaf, sebelum

masuk pada inti pembelajaran guru menjelaskan kembali materi

pembelajaran yang akan disampaikan dan menjelaskan tata cara

melakukan permainan, siswa diberikan waktu untuk bertanya tentang

pelaksanaan permainan, ini dilakukan agar dalam pelaksanaan

pembelajaran tidak banyak siswa yang bertanya tentang cara pelaksaaan

permainan.

2) Kegiatan Inti

Mempraktekan pembelajaran passing atas melalui pendekatan bermain,

adapun urutan pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok, masing masing kelompok

menempatkan diri ditempat yang sudah disediakan.

b) Masing-masing kelompok diberi satu bola , bola dipegang oleh siswa

yang berada paling depan.

c) Guru memimpin jalannya permainan, setelah peluit berbunyi siswa yang

memegang bola melemparkan bola tersebut menggunakan teknik passing

atas pada teman satu timnya yang berada disebelah lapangan bola voli

dengan melewati net.

d) Setelah melemparkan bola siswa satu timnya yang berada di depan

menerima bola dengan kedua lengan, penerimaan bola harus diatas

kepala, siswa yang telah melakukan lemparan berlari menuju barisan

timnya yang ada disebelah lapangan dan menempatkan diri dibelakang

barisan.

e) Siswa yang menerima bola melanjutkan permainan dengan melemparkan

bola pada teman satu timnya, teman satu timnya siap menerima bola

tersebut dengan kedua lengan dan penerimaan bola berada diatas kepala,

setelah melakukan lemparan siswa tersebut berlari ke barisan timnya,

siswa yang menerima bola melanjutkan permainan, permaianan berakhir

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

apabila semua siswa telah berpindah tempat. Permainan dilakukan

berulangkali.

f) Untuk meningkatkan suasana yang lebih kompetitif, guru memberikan

hukuman setiap kelompok yang kalah, kelompok yang paling terakhir

dalam melakukan permainan tersebut siap-siap menerima hukuman

berupa push-up ataupun yang lainnya.

g) Bola yang digunakan pertama adalah bola plastik dan yang kedua adalah

bola voli standart.

Setelah pembelajaran dengan permaianan itu dirasa sudah cukup, siswa

melakukan permainan yang kedua, sebelum melakukan permaianan guru

mengumpulkan siswa kembali dan menjelaskan tentang tata cara permainan yang

akan dilakukan. Adapun urutan pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Siswa dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan kelompok yang

sebelumnya, masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat

yang telah ditentukan.

b) Guru memimpin jalannya permainan, setelah peluit berbunyi guru

melemparkan bola pada salah satu kelompok.

c) Masing-masing kelompok berusaha memainkan bola tersebut

menggunakan teknik passing atas, bola boleh dimainkan dalam satu

timnya ataupun boleh dilemparkan langsung pada tim lawan.

d) Siswa yang melemparkan bola pada tim lawan harus siap-siap berlari

menuju tempat yang telah ditentukan dibelakang bilah, apabila bola yang

dilemparkan pada tim lawan dapat dikembalikan dan siswa yang tadi

melempar belum menginjak bilah maka siswa tersebut harus kembali ke

kelompoknya untuk mengikuti permainan.

e) Bola yang digunakan pertama kali adalah bola plastik, setelah cukup

dengan bola plastik, bola diganti dengan bola voli standart.

f) Satu kelompok dianggap menang apabila siswa yang berada dibelakang

bilah lebih banyak, kelompok yang kalah akan diberikan hukuman.

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Setelah pembelajaran dengan permaianan itu dirasa sudah cukup, siswa

bermain bola voli dengan peraturan yang dimodifikasi, siswa dibagi menjadi dua

kelompok, dengan tujuan seluruh siswa ikut bermain bola voli.

3) Penutup

a) Guru kolaborasi dan peneliti mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran

yang telah berlangsung dan memberikan waktu pada siswa untuk

bertannya tentang materi passing atas bola voli.

b) Siswa melakukan pendinginan dengan permainan tepuk, apabila guru

mengucapkan angka 4 maka siswa haris bertepuk 4 kali, guru

mengucapkan angka tersebut secara acak dan cepat, apabila ada siswa

yang melakukan kesalahan harus maju kedepan dan meminta maaf pada

teman-temannya. Permainan tepuk ini bertujuan untuk menghilangkan

kejenuhan siswa dan merefleksi otot-otot bagian lengan sekaligus melatih

kekompakn kelas.

c) Pengumuman-penguman, setelah itu siswa dibubarkan untuk melanjutkan

pelajaran.

Sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, pelaksanaan tindakan II

pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu , 11 Mei 2011, pada jam pelajaran ke-

3 dan ke-4. Setelah pelaksanaan tindakan II pertemuan pertama, peneliti bersama

guru kolaborator melakukan diskusi tentang persiapan kebutuhan yang akan

dilakukan pada tindakan II pertemuan kedua.

Dari diskusi yang telah dilakukan, guru kolaborator dan peneliti sepakat

untuk mengadakan analisis dan refleksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukan baik dari siklus pertama hingga siklus terakhir. Guru akan berdiskusi

bersama siswa membahas tentang hasil belajar passing atas yang telah diperoleh

oleh siswa pada tindakan I dan tindakan II. Hal ini bertujuan agar siswa

mengetahui jawaban yang benar dari tugas yang telah diberikan pada mereka

sehingga secara tidak langsung mereka mendapatkan tambahan pengalaman

tentang proses passing atas bola voli. Sebagai bentuk penguatan, pada akhir

pembelajaran dilakukan pemberian reward berupa hadiah kepada tiga siswa yang

memperoleh nilai tertinggi secara komulatif dari siklus I hingga siklus II.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Adapun urutan pelaksanaan tindakan II pada pertemuan kedua adalah

sebagai berikut :

1) Pendahuluan

a) Guru memulai dengan membariskan empat bersab, berdoa dan

dilanjutkan dengan mengecek daftar hadir siswa untuk mengetahui

jumlah siswa yang mengikuti pelajaran penjasorkes pada hari tersebut

dan memberikan motivasi kepada siswa dan menjelaskan sedikit proses

pembelajaran yang akan berlangsung.

b) Guru melakukan apersepsi dan melakukan koreksi pada kegiatan

pembelajaran passing atas yang telah dilakukan siswa pada pertemuan

sebelumnya.

c) Guru memimpin pemanasan, pemanasan dilakukan dengan permainan,

nama permainan ini adalah burung elang dan anak ayam, untuk

pelaksanaannya sebagai berikut :

d) Siswa dibagi menjadi dua bersaf dan membentuk lingkaran, guru

memanggil dua siswa untuk menjadi burung elang dan satu siswa untuk

menjadi anak ayam secara acak. Siswa yang menjadi burung elang harus

menangkap siswa yang menjadi anak ayam dengan cara melemparkan

bola plastik pada siswa yang menjadi anak ayam, siswa yang menjadi

anak ayam boleh menghindari burung elang dengan cara hinggap pada

salah satu pasangan siswa, dan siswa yang berada dibelakang yang

dihinggapi oleh anak ayam berlari menggantikan siswa yang tadi, apabila

siswa yang menjadi anak ayam terkena lemparan maka siswa tersebut

jadi burung elang siswa yang berhasil melemparkan bola mengenai anak

ayam siswa tersebut bergantian menjadi anak ayam, begitu seterusnya.

Setelah dianggap cukup dilanjutkan dengan streching.

e) Guru mengumpulkan siswa kembali membentuk empat bersaf, sebelum

masuk pada inti pembelajaran guru menjelaskan kembali materi

pembelajaran yang akan disampaikan dan menjelaskan tata cara

melakukan permainan, siswa diberikan waktu untuk bertanya tentang

pelaksanaan permainan, ini dilakukan agar dalam pelaksanaan

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pembelajaran tidak banyak siswa yang bertanya tentang cara pelaksaaan

permainan.

2) Kegiatan Inti

Mempraktekan pembelajaran passing atas melalui pendekatan bermain,

adapun urutan pelaksanaannya sebagai berikut :

a) Siswa dibariskan menjadi tiga bersaf secara merata, barisan yang berada

paling depan menjadi kelompok satu, yang beradas ditengah menjadi

kelompok dua, yang paling belakang menjadi kelompok tiga.

b) Masing-masing kelompok menempatkan diri dibelakang garis lapangan

bola voli, setiap kelompok menunjuk tiga temannya untuk menempatkan

diri ditempat yang sudah disediakan sebelumnya, masing-masing

kelompok diberi satu bola.

c) Guru memimpin jalannya permainan, setelah guru meniup peluit

permainan dimulai, masing-masing kelompok saling berkompetisi.

d) Siswa yang paling depan dari kelompok tersebut berlari sambil

memegang bola menuju ketempatt yang telah ditentukan (berdiri

dibelakang bilah), siswa tersebut melemparkan bola kearah teman satu

timnya menggungkan kedua lengan melewati tali yang telah

direntangkan yang ketinggiannya telah diatur sebelumnya, siswa satu

timnya siap untuk menerima bola, setelah melemparkan bola siswa

tersebut berlari menuju teman satu tinnya.

e) Siswa yang menerima bola langsung melemparkan bola keteman satu

timnya lagi dengan kedua lengan dan harus melewati tali yang telah

direntangkan, dan berlari menuju teman satu timnnya yang tadi

menangkap bola, sampai siswa yang terakhir yaitu siswa nomor tiga

menangkap bola dan berlari membawa bola tersebut menuju tempat yang

telah ditentukan dan melemparkan bola tersebut pada teman satu timnnya

yang berada pada urutan paling depan. Teman satu timnnya melanjutkan

permainan sampai siswa yang pertama kali melakukan berada pada

tempat semula.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

f) Bagi kelompok yang lama dalam melakukan permainan akan diberikan

hukuman, bola yang digunakan pertama kali adalah bola plastik setelah

dianggap cukup bola diganti dengan bola voli standart.

Setelah permainan dianggap cukup siswa dikumpulkan kembali dan

diberi pengarahan tentang tata cara melakukan passing atas bola voli, dan

menunjuk dua siswa yang dianggap baik dalam melakukan passing atas bola voli,

setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk bertannya tentang gerakan passing

atas. Setelah tanya jawab selesai siswa dipersiapkan untuk melakukan evaluasi

kemampuan teknik dasar passing atas bola voli, yang dinilai dalam pelaksanaan

evaluasi ini sesuai dengan indikator ketercapaian yang telah disepakati antara

peneliti dan kolaborator.

3) Penutup

a) Evaluasi pelaksanaan pembelajaran

b) Pengumuman – pengumuman

c. Observasi

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Mei 2011, untuk pertemuan

pertama, dan hari Rabu, 11 Mei 2011, untuk pertemuan kedua. Pada pelaksanaan

tindakan II ini peneliti berkerja sama dengan guru untuk menjalankan

pembelajaran pada siklus II. Guru kolaborasi bekerjasama dengan peneliti pada

pelaksanaan pembelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan bermain pada

kelas X-3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar.

Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yang masing-masing

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran atau 2 x 45 menit. Berdasarkan hasil

pengamatan, proses pembelajaran yang terjadi pada pelaksanaan tindakan II

berjalan dengan baik. Hal ini tampak pada tindakan siswa yang semakin terlihat

tertib dan bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran passing atas bola

voli melalui pendekatan bermain dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan

sebelumnya. Siswa telah menampakkan keaktifannya dalam pembelajaran dan

guru sudah terampil dalam memimpin jalannya proses pembelajaran secara

sistematis dan terencana.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar passing

atas melalui pendekatan bermain pada kelas X-3 SMA Negeri Colomadu

Karanganyar, diperoleh hasil belajar siswa yang cukup memuaskan, nilai

psikomotor, Afektif dan Kognitif siswa meningkat cukup baik dari siklus

sebelumnya, peningkatannya dapat dilihat melalui data lapangan yang tertulis

pada lembar observasi, Berdasarkan hasil tes keterampilan passing atas bola voli

pada siklus II, semua siswa melakukan gerakan passing atas dengan benar sesuai

dengan indikator ketercapaian. Setelah ketiga nilai antara afektif, kognitif dan

psikomotor dijumlahkan siswa yang memperoleh nilai 70 keatas adalah 29 orang

atau sekitar 82,85% dari jumlah siswa yaitu 35 orang.

d. Refleksi

Secara umum kelemahan dalam pembelajaran passing atas bola voli

melalui pendekatan bermain yang ditemukan pada siklus I telah dapat diatasi dan

diminimalkan dalam siklus II. Guru kolaborasi dan peneliti telah berhasil dalam

memimpin pembelajaran. Guru telah mampu membangkitkan semangat siswa dan

membimbing siswa dalam proses pembelajaran passing atas bola voli. Siswa

menjadi lebih tertib dan aktif mengikuti proses pembelajaran melalui pendekatan

bermain. Siswa menjadi lebih antusias mengikuti pembelajaran passing atas bola

voli yang sedang berlangsung karena situasi pembelajaran menjadi rileks dengan

pendekatan pembelajaran melalui pendekatan bermain. Di dalam mengajar guru

menjadi lebih terbuka untuk mendengarkan pendapat siswa dan memberikan

kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk bertanya, baik mengenai kejelasan

materi maupun kesulitan yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran.

Jenis permaianan yang diberikan terbukti dapat meningkatkan

kemampuan siswa melakukan gerakan passing atas dengan benar sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat. permainan yang digunakan ini bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerakan passing atas, dengan

adanya variasi pembelajaran ini dan belum pernah diajarkan pada siswa membuat

siswa lebih tertarik dan terasa menyenangkan, sehingga menimbulkan hasil

belajar yang lebih baik.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Penyajian pembelajaran melalui pendekatan bermain yang telah diubah

dan direncanakan antara peneliti dan kolaborator yang diterapkan pada siklus

kedua telah berhasil memikat minat dan keaktifan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Dengan adanya materi dan penyajian pembelajaran yang sesuai

dengan minat dan keinginan siswa, maka siswa menjadi lebih antusias dan

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

Adanya antusiasme dan motivasi belajar yang tinggi ini berdampak pada

meningkatnya kemampuan melakukan gerakan passing atas dengan benar

sehingga hasil belajar siswa meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya

peningkatan nilai yang diperoleh siswa lebih baik dari sebelum dilakukannya

tindakan hingga pelaksanaan tindakan II.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran passing atas bola voli, baik peningkatan kualitas proses

maupun peningkatan kualitas hasil. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-3 SMA

Negeri Colomadu Karanganyar dengan melalui pendekatan bermain. Melalui

pendekatan bermain dalam pembelajaran passing atas bola voli yang semula

bersifat monoton dan membosankan, akan menjadi lebih menyenangkan, tidak

monoton, tidak menegangkan, dan membangkitkan minat siswa terhadap

pembelajaran bola voli terutama passing atas.

Suklus I dilaksanakan dalam 2x pertemuan. Pelaksanaan tindakan I

merupakan tindak lanjut dari hasil prapenelitian yang menunjukkan bahwa kelas

X-3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar memiliki masalah dalam pembelajaran

bola voli khususnya passing atas. Berdasarkan masalah yang ada di kelas tersebut,

peneliti dan guru kolaborator melakukan diskusi untuk mengatasi masalah yang

dihadapi siswa kelas X-3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar dalam

pembelajaran passing atas bola voli.

Pada pelaksanaan tindakan I, siswa melakukan pembelajaran passing atas

melalui pendekatan bermain. Dari hasil pengamatan peneliti dan kolaborator

menggunakan lembar observasi terhadap proses pembelajaran, dapat diketahui

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

bahwa pembelajaran passing atas bola voli melaui pendekatan bermain pada

siklus I masih terdapat kekurangan atau kelemahan. Kekurangan tersebut berasal

dari guru, siswa, dan jenis permainan yang digunakan dalam penelitian.

Kelemahan dari segi guru, yaitu pemberian umpan dari guru untuk

membuat siswa aktif dalam pembelajaran masih kurang mendapat respon dari

siswa, apersepsi yang diberikan masih belum memberi gambaran bagi siswa

tentang materi yang sedang diajarkan, tanya jawab yang belum maksimal, dan

belum adanya penguatan dari guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Kelemahan dari segi siswa, antara lain siswa tidak berkonsentrasi dan belum

tampak aktif serta sungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran. Di samping

itu, beberapa siswa dalam melakukan gerakan kurang maksimal masih banyak

bercanda sehingga hasilnya kurang begitu baiik, serta kebanyakan siswa masih

kebingungan dalam melakukan permaian sehingga banyak siswa yang bertanya

saat pembelajaran berlangsung.

Hasil belajar siswa yang diperoleh proses belajar mengajar passing atas

bola voli pada tindakan I ini masih harus ditingkatkan karena belum mencapai

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sedangkan kelemahan yang muncul

dari segi penggunaan permainan yang digunakan, siswa masih cenderung kaku

karena penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan bermaain masih asing

dimata mereka.

Solusi yang disepakati oleh guru kolaborasi dan peneliti dalam

pelaksanaan siklus II, yaitu guru lebih menghidupkan suasana dalam kelas,

melakukan apersepsi secukupnya sebelum pembelajaran dimulai, memberikan

contoh melakukan gerakan passing atas dengan benar dan menjelaskan permainan

yang akan digunakan dengan, memberikan kesempatan bertanya seluas-luasnya

bagi siswa, memancing siswa untuk aktif dengan menggunakan pertanyaan-

pertanyaan kecil, serta memberikan penghargaan disetiap munculnya sisi positif

yang dilakukan siswa. Penghargaan tidak hanya dilakukan melalui pemberian

pujian, tetapi juga tepuk tangan dan pemberian reward atau hadiah.

Penerapan pembelajaran melalui pendekatan bermain pada siklus II lebih

dipersiapkan, yaitu dengan mempersiapkan alat yang akan digunakan dihari

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

sebelumnya, serta mengubah jenis permainan yang akan digunakan lebih baik dari

siklus I. Pada pelaksanaan siklus II permainan yang digunakan siswa lebih

menekankan pada gerakan passing atas bola voli, bola yang digunakan dalam

permainan juga menggunakan bola voli standart. Intensitas siswa dalam

melakukan permainan di tambah lebih banyak, ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan gerakan passing atas. Untuk membuat

suasana lebih menyenagkan, guru menggunakan permainan yang dituntut

kerjasama antar tim, sehingga dengan kondisi siswa yang senang membuat lebih

antusias dalam mengikuti pembelajaran passing atas bola voli.

Siklus I dalam penelitian ini masih belum mampu mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, guru kolaborator

dan peneliti mengadakan tindakan perbaikan dari siklus I, yaitu dengan

merencanakan dan melaksanakan siklus II. Berdasarkan hasil observasi, analisis,

dan refleksi pada siklus I, peneliti bersama guru merencanakan tindakan-tindakan

yang akan dilakukan pada siklus II untuk mengatasi kelemahan proses

pembelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan bermain yang telah

dilaksanakan pada siklus I.

Dengan perbaikan pada tindakan I, pelaksanaan tindakan II menunjukkan

peningkatan pembelajaran yang maksimal. Dari pelaksanaan siklus II dapat dilihat

peningkatan motivasi belajar dan kemampuan melakukan gerakan passing atas

bola voli yang cukup signifikan pada siswa, jika dibandingkan pada hasil

pembelajaran tindakan I ataupun sebelum dilaksanakannya tindakan.

Dibandingkan sebelum adanya tindakan, pelaksanaan siklus I berdampak positif

pada meningkatnya kualitas proses dan hasil belajar passing atas bola voli yang

dilakukan siswa. Namun demikian, hasil belajaran pada siklus I belum mampu

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dan masih ditemukan

beberapa kelemahan dalam proses pelaksanaannya.

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan I, dilakukan perbaikan

kelemahan proses pembelajaran dengan melaksanakan tindakan II. Akhir dari

proses pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan, baik proses

maupun hasil keterampilan passing atas bola voli sehingga hasil belajar siswa

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

kelas X-3 SMA Negeri Colomadu Keranganyar meningkat. Keberhasilan siklus II

ini dapat dilihat dari perubahan tingkah laku siswa dalam merespon dan mengikuti

jalannya pembelajaran, sebuah materi yang ditawarkan oleh guru. Keberhasilan

tersebut tidak lepas dari peran pendekatan bermain yang diterapkan guru dalam

mengajar. Pemilihan jenis permaianan yang akan digunakan dalam pembelajaran

yang tepat dan efektif sangat menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran

karena karakteristik suatu permainan akan berbeda antara permainan yang satu

dengan yang lain. Oleh karena itu, guru kolaborator dan peneliti harus melakukan

banyak pertimbangan dalam memilih suatu permainan yang akan digunakan

dalam pembelajaran agar menemukan jenis permainan yang paling efektif dan

efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Keberhasilan pendekatan bermain dalam pembelajaran passing atas bola

voli dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar passing atas bola voli

dapat dilihat dari indikator-indikator di bawah ini.

1. Motivasi Mengikuti Pembelajaran Passing Atas Bola Voli Meningkat

Penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran passing atas bola

voli yang dilakukan pada setiap siklus mampu meningkatkan motivasi

pembelajaran passing atas melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-3

SMA Negeri Colomadu Karanganyar. Peningkatan dari segi motivasi dalam

pembelajaran dapat dilihat pada indikator berikut ini:

a. Meningkatnya Keaktifan Siswa

Penggunaan pendekatan bermain dalam pembelajaran passing atas bola

voli dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Melalui pendekatan

bermain berarti guru melakukan usaha untuk membuat proses pembelajaran

menjadi tidak monoton, semata hanya menggunakan media ceramah saja. Guru

memancing siswa untuk aktif dan memberikan kesempatan seluas-luasnnya bagi

siswa untuk bertanya tentang kejelasan materi ataupun kesulitan yang dihadapi

siswa ketika mengikuti proses pembelajaran. Pendekatan bermain dalam

pembelajaran menjadikan siswa semakin tertarik dan antusias untuk mengikuti

pembelajaran passing atas sehingga nila kerjasama, kejujuran, menghargai teman,

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

semangat dan percaya diri dapat meningkat. Karena permaianan tersebut

memerlukan unsur-unsur yang telah tersebut diatas.

b. Meningkatnya Perhatian Siswa

Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sangatlah penting. Perhatian ini

akan turut menentukan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan

oleh guru. Dalam hal ini guru harus mampu memunculkan sesuatu yang baru,

unik, dan inovatif dalam pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah pemilihan

permainan yang kreatif, inovatif, efisien dan menyenangkan.

Pendekatan pambelajaran passing atas bola voli melalui pendekatan

bermaian dalam pelaksanaan penelitian ini merupakan alternatif yang dapat

digunakan oleh guru untuk memancing perhatian siswa dalam pembelajaran.

Penerapan pembelajaran melalui pendekatan bermain membuat siswa semakin

memperhatikan pelajaran, berkonsentrasi, lebih menyenagkan dan suasana

pembelajaran jadi lebih rileks.

c. Meningkatnya Keterampilan Guru Dalam Mengelola Kelas

Dengan adanya penelitian ini membuat guru semakin mudah dalam

memimpin kelas. Pengelolaan kelas pada pelaksanaan tindakan I dan II jauh lebih

baik dibandingkan dengan pengelolaan pada survei awal. Sedikit demi sedikit

kelemahan guru berkurang karena setiap akhir siklus guru kolaborator dan peneliti

melakukan analisis dan refleksi kegiatan pembelajaran. Jika terdapat kekurangan

dalam siklus yang bersangkutan, pada pelaksanaan tindakan selanjutnya akan

dicarikan solusi pemecahan dan meminimalkan kekurangan tersebut sehingga

kekurangan dalam pelaksanaan pembelajar dapat teratasi dan tidak akan terulang

kembali.

2. Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Meningkat

Dalam melaksanakan pembelajaran guru kolaborator dan peneliti harus

mau mendengarkan saran dan keluhan dari siswa. Saran dan keluhan ini pada

akhirnya dapat menjadi masukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada

pembelajaran selanjutnya.

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Contoh konkritnya dapat dilihat pada akhir penelitian ini. Peningkatan

hasil dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari

sebelum tindakan hingga akhir siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir

siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan dilihat dari nilai psikomotor, afektif dan

kognitif siswa, siswa yang berhasil lulus dan mencapai batas ketuntasan nilai pada

angka 70, yaitu 12 siswa atau seketar 34,28% sedangkan siswa yang tidak lulus

artinya mendapatkan nilai dibawah 70 sebanyak 23 siswa atau sekitar 65,71%.

Selanjutnya hasil belajar passing atas bola voli siswa mengalami peningkatan

pada siklus I, yaitu menjadi 22 siswa yang lulus atau sekitar 62,85% dan untuk

siswa yang tidak lulus sebanyak 13 siswa atau sekitar 37,14%. Sekitar 22 siswa

telah mencapai indikator target capaian pada siklus I. ( hasil secara lengkap ada

pada Lampiran )

Titik puncak peningkatan hasil belajar passing atas bola pada penelitian

ini adalah pada siklus II. Pada siklus II ini hasil belajar passing atas bola voli

menunjukkan bahwa nilai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan. Siswa yang mampu melakukan passing atas dengan baik atau telah

mencapai batas ketuntasan untuk hasil belajar siswa sebanyak 29 siswa atau

sekitar 82,85% siswa, sedangkan untuk siswa yang tidak lulus artinya yang

memperoleh nilai dibawah 70 sebanyak 6 siswa atau sekitar 17,14% dari jumlah

siswa yaitu 35 siwa ( hasil secara lengkap ada pada Lampiran ).

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X-3 SMA

Negeri Colomadu Karanganyar dalam upaya meningkatkan hasil belajar passing

atas bola voli melalui pendekatan bermain telah mencapai keberhasilan pada

pelaksanaan siklus kedua. Dengan tercapainya indikator keberhasilan, maka

penelitian ini dapat dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.

Lebih jelasnya, secara rinci peningkatan prosentase kualitas hasil

belajaran passing atas bola voli melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-3

SMA Negeri 1 Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 7 . Deskripsi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus II

Aspek yang

diukur

Siklus II

Cara Mengukur Jumlah Siswa

yang lulus

Presentase

Kelulusan

Psikomotor,

Afektif dan

Kognitif

29 82,85 %

Diamati saat

proses belajar

mengajar dan

evaluasi dengan

menggunakan

lembar observasi

peneliti

Adapun keberhasilan yang diperoleh pada siklus kedua adalah sebagai

berikut:

1) Dari hasil proses dan hasil evaluisi tes keterampilan passing atas bola voli pada

siklus II menunjukkan bahwa hasil belajar passing atas bola voli melalui

pendekatan bermain mengalami peningkatan dari 34,28 % pada kondisi awal

menjadi 62,85 % pada akhir siklus I dan meningkat menjadi 82,85 % pada akhir

siklus II.

2) Pembelajaran dengan melalui pendekatan bermain memberikan banyak

keuntungan selain siswa mudah dalam menangkap materi yang akan

disampaiakan, pendekatan bermain juga dapat menumbuhkan minat dan motivasi

siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai

secara optimal.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas X-3 SMA

Negeri Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011 dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

diungkapkan pada BAB IV, diperoleh hasil sebagai berikut, peningkatan kualitas

hasil dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari

sebelum tindakan hingga akhir siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir

siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang berhasil mencapai batas pada

angka 70 untuk hasil belajar passing atas bola voli sebanyak 12 siswa atau sekitar

34,28%, sedangkan siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70 sebanyak 23 siswa

atau sekitar 65,71% dari jumlah siswa 35 siswa. Selanjutnya mengalami

peningkatan pada siklus I, yaitu untuk siswa yang berhasil mencapai batas pada

angka 70 menjadi 22 siswa atau sekitar 62,85%, sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai dibawah 70 sebanyak 13 siswa atau sekitar 37,14% dari jumlah

siswa. Sekitar 22 siswa telah mencapai indikator target capaian pada siklus I. Titik

puncak peningkatan hasil belajar passing atas bola voli pada penelitian ini adalah

pada siklus II.

Pada siklus II ini hasil belajar passing atas bola voli menunjukkan bahwa

nilai siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan

sebelumnya mengalami peningkatan. Siswa yang mendapatkan nilai diatas 70

sebanyak 29 siswa atau sekitar 82,85% siswa, sedangkan untuk siswa yang

mendapatkan nilai dibawah 70 sebanyak 6 siswa atau sekitar 17,14%. Dengan

demikian, penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X-3 SMA Negeri Colomadu

Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011 dalam upaya meningkatkan hasil belajar

siswa melalui pendekatan bermain dapat disimpulkan bahwa penerapan

77

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli siswa

kelas X3 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta pendekatan pembelajaran

yang digunakan. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi,

kemampuan guru dalam mengelola kelas, pendekatan pembelajaran yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru

sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu

minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketersediaan

perangkat pembelajaran yang menarik, dapat juga membantu motivasi siswa

dalam belajar, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus

diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru

dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di kelas maupun di

lapangan. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan

materi dan dalam mengelola kelas serta didukung oleh teknik dan sarana dan

prasarana yang sesuai, maka guru akan dapat menyampaikan materi dengan baik.

Materi tersebut akan dapat diterima oleh siswa apabila siswa juga memiliki minat

dan motivasi yang tinggi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif,

efektif, dan efisien.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan proses

pembelajaran melalui pendekatan bermain dalam pembelajaran passing atas bola

voli dapat meningkatkan kerjasama, kejujuran, menghargai teman semangat dan

percaya diri sehingga dapat meningkatkan hasil belajar passing atas bola voli

secara optimal (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin mengembangkan

proses pembelajaran bola voli terutama passing atas kepada para siswanya. Bagi

guru bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, hasil penelitian

ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses

pembelajaran Penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil

belajar passing atas bola voli bagi pemula yang lebih efektif. Apalagi bagi guru

yang memiliki kemampuan yang lebih kreatif dalam membuat model-model

pembelajaran yang lebih banyak lebih kreatif dan lebih inovatif.

Melalui diterapkanya pendekatan pembelajaran passing atas bola voli

melalui pendekatan bermain, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan

berbeda dalam proses pembelajaran Penjasorkes. Siswa mampu mencermati lebih

jelas konsep gerak yang ada pada passing atas bola voli sehingga mampu

memahami, melakukan gerakan dan menirukan dengan benar.

Pemberian tindakan dari siklus I, dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada

pelaksanaan tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan

yang kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat

dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas pembelajaran Penjasorkes (baik

proses maupun hasil) dan peningkatan minat dan motivasi belajar siswa. Dari segi

proses pembelajaran Penjasorkes, penerapan model pembelajaran langsung yaitu

melalui pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam

hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran Penjasorkes yang nantinya

dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan

kerjasama, kejujuran, menghargai teman, semangat, percaya diri dan

mengembangkan skill serta mengembangkan sikap kompetitif yang kesemuanya

ini senantiasa penting dalam pendidikan jasmani.

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya bagi siswa kelas X3 dan Guru Penjasorkes SMA Negeri Colomadu

Karanganyar, sebagai objek penelitian adalah :

1. Bagi Guru Penjasorkes SMA Negeri Colomadu Karanganyar

a. Guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran bola voli kelas X 3 Tahun ajaran 2010/2011, terutama

passing atas bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan

metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif,

menyampaikan materi dengan jelas dan sistematis, serta mampu

menguasai kelas agar selalu tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

b. Guru hedaknya memastikan siswa telah benar-benar memahami materi

sebelum memberikan tugas. Guru jangan sampai lupa memberikan contoh

secara langsung dan jelas agar siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan.

c. Dalam mengajar hendaknya guru lebih terbuka dengan saran-saran yang

diberikan oleh siswa demi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan

dan menarik bagi siswa sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran dengan semaksimal mungkin.

2. Bagi Siswa kelas X 3 SMA Negeri Colomadu Karangaanyar Tahun ajaran

2010/2011

a. Meskipun pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat membuat

suasana belajar menjadi lebih santai dan menyenangkan, siswa sebaiknnya

mengikuti proses pembelajaran dengan tertib agar makna pembelajaran

tetap tercapai, tidak hanya terhanyut dalam suasana belajar yang rileks,

siswa harus tau makna dari permainan yang telah diterapkan.

b. Keaktifan siswa hendaknya tidak hanya selama kegiatan belajar-mengajar

berlangsung di kelas melainkan aktif belajar mandiri dengan banyak

latihan diluar jam belajar, untuk menggali kemampuan bola voli terutama

passing atas.

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENINGKATAN HASIL ...eprints.uns.ac.id/5488/1/206911011201107421.pdfperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

3. Bagi Sekolah SMA Negeri Colomadu Karanganyar

Pihak sekolah sebaiknya memberikan sarana dan prasarana pembelajaran

yang memadai karena sarana dan prasarana merupakan unsur yang sangat

menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Sebaiknya sekolah menambah

fasilitas pembelajaran yang ada dalam setiap kelas karena sarana dan prasarana

yang ada saat ini masih sangat terbatas dan belum mampu mendukung untuk

mengoptimalkan daya kreatif yang ada pada diri siswa dalam bidang olahraga,

khususnya permainan bola voli.


Recommended