Transcript
  • BMKG Edisi Agustus 2020

    Hujan Lebat

    Di Musim Kemarau,

    Bagaimana Bisa? Prakiraan cuaca menjadi lebih menantang selama

    badai Coronavirus

    Ikhtisar & Prospek

    Kondisi Cuaca Kualanamu

    0813 9797 4910 / (061) 7954 811

    [email protected]

    http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id

    Stasiun Meteorologi Kualanamu

    Jl. Tengku Heran No. 119,

    Desa V Kebun Kelapa, Kec. Beringin

    Kabupaten Deli Serdang - 20552

    0813 9797 4910

  • KATA PENGANTAR

    TIM REDAKSI

    PELINDUNG

    BAMBANG SETIAJID, M.T.

    (Kepala Stasiun)

    PENASEHAT

    MEGA SIRAIT, S.P.

    (Kasie. Data dan Informasi)

    DARUL ANWAR, S.T.

    (Kasie. Observasi)

    EKA YUDIANA, M.AP.

    (Ka. Subbag Tata Usaha)

    PEMIMPIN REDAKSI

    M. FACHRY, S.Tr.

    ANGGOTA REDAKSI

    ANDI SYAFRIZAL, S.Sos

    NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T.

    ELLYA V. I. MANURUNG, S.Tr

    OCTO M. PASARIBU, S.Tr

    YOLANDA M. TONDANG, S.Kom

    JAMHARI, S.T.

    ASTRI P. ARSA, S.Tr

    CRISTINE W. SIMANUNGKALIT, S.Tr

    DEASSY E. D. DOLOK SARIBU, S.Si

    RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr

    FITRIANA LUBIS, M.Si

    EDITOR

    M. NOVAL RAMBE, S.Kom

    IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr

    Puji syukur kami panjatkan

    kehadirat Tuhan YME atas berkat dan

    rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun

    Meteorologi Kualanamu dapat

    menyelesaikan Buletin cuaca ini. Buletin

    ini dibuat mengingat pentingnya

    informasi cuaca dalam kehidupan

    masyarakat sekarang ini, terkhusus

    yang berkaitan langsung dengan bidang

    penerbangan. Informasi cuaca pada

    saat ini sudah tidak dapat dipisahkan

    lagi dengan bidang penerbangan.

    Keadaan cuaca sudah menjadi faktor

    penting dalam menjamin keselamatan

    penerbangan. Buletin cuaca ini

    diharapkan dalam membantu semua

    pihak yang terkait bidang penerbangan

    untuk lebih dekat dan mengetahui lagi

    tentang informasi cuaca khusiusnya di

    Bandara Kualanamu Deli Serdang.

    Akhir kata, kami tim buletin Stasiun

    Meteorologi Kualanamu berharap agar

    buletin ini bermanfaaat bagi kita semua

    khususnya pengguna jasa penerbangan

    dalam mendukung keselamatan

    penerbangan.

    Deli Serdang, Agustus 2020

    Kepala Stasiun Meteorologi

    Kualanamu

    BAMBANG SETIAJID, M.T.

    NIP. 19630203 198503 1 001

  • DAFTAR ISI

    HUJAN LEBAT DI MUSIM

    KEMARAU, BAGAIMANA

    BISA?

    IKHTISAR DAN PROSPEK

    KONDISI CUACA BANDARA

    KUALANAMU

    DAFTAR KEJADIAN

    BENCANA DI SUMATERA

    UTARA - JULI 2020

    KEGIATAN KANTOR

    JULI 2020

    WAKTU TERBIT DAN

    TERBENAM MATAHARI

    JULI 2020

    SENJATA OPERSIONAL :

    “PANCI PENGUAPAN”

    ARTIKEL :

    “PRAKIRAAN CUACA

    MENJADI LEBIH MENANTANG

    SELAMA BADAI

    CORONAVIRUS”

  • Hujan Lebat

    Di Musim Kemarau,

    Bagaimana Bisa?

    Oleh : Noval

    Akhir Bulan Juli kemarin, kita

    disuguhkan oleh hujan lebat yang hampir

    terjadi berturut-turut, bahkan hujan yang

    terjadi tak jarang menimbulkan banjir di

    sebagian kota Medan dan sekitarnya.

    Padahal di bulan Juli untuk wilayah Kota

    Medan, Kabupaten Deli Serdang dan

    sekitarnya masih dalam periode musim

    kemarau. Mengapa hal ini bisa terjadi,

    apakah ini termasuk hal yang normal,

    ataukah berkaitan dengan perubahan iklim,

    mari kita simak penjelasannya.

    Dalam KBBI, musim adalah sesuatu

    keadaan yang mencolok dalam satu periode.

    Musim hujan diartikan yakni dalam periode

    tertentu keadaannya sering atau banyak

    hujan, dan Musim kemarau artinya dalam

    periode tertentu jarang terjadi hujan.

    Tentunya ini adalah penilaian secara

    kualitatif.

    Sedangkan menurut BMKG, definisi

    musim berdasarkan kuantitaf curah hujan

    persepuluh hari atau dasarian. Dasarian

    dengan curah hujan kurang dari 50 mm dan

    diikuti oleh 2 dasarian berikutnya

    dikategorikan sebagai musim kemarau. Atau

    dengan kata lain, dalam 3 dasarian berturut-

    turut, curah hujan pada tiap-tiap dasariannya

    tidak mencapai 50 mm. Oleh karenanya saat

    periode musim kemarau bukan berarti tidak

    terjadi hujan, namun hujan yang terjadi tidak

    melebihi 50 mm. Namun pada kondisi

    tertentu yang sifatnya periodik, ada saat-saat

    hujan turun sangat intens pada saat musim

    kemarau, hal ini bisa terjadi akibat faktor-

    faktor yang bersifat dinamis ataupun faktor

    lokal kondisi setempat.

    Berikut ini beberapa faktor dinamis

    yang “mengganggu” periode musim kemarau

    di Wilayah Sumatera Utara pada akhir Bulan

    Juli lalu.

  • Anomali suhu muka laut pada

    akhir Juli 2020 di sekitar Sumatera Utara

    berkisar 0.5 oC – 1 oC, ini berarti suhu

    di sekitar Sumut tergolong hangat.

    Kondisi ini menjadi salah satu penyebab

    pembentukan awan hujan di Sumatera

    Utara.

    MJO juga turut mempengaruhi

    periode musim kemarau (gambar 2).

    MJO adalah gelombang atmosfer yang

    tumbuh dan berkembang di Samudera

    Hindia akibat interaksi atmosfer dan

    lautan. MJO yang memasuki wilayah

    Sumatera Utara menambah

    pembentukan awan hujan, sehingga

    datangnya MJO yang bertepatan pada

    periode musim kemarau, sedikit

    mengganggu kondisi normal yang ada.

    Gambar 1. Anomali Suhu Muka Laut

    Dasarian III Juli 2020

    Gambar 2. Diagram MJO

    Selain itu kondisi angin lapisan

    atas juga turut mempengaruhi. Dari

    gambar 3 dapat kita lihat, pada kondisi

    normal pola angin baratan cukup kuat

    bertiup dari pesisir barat Sumatera Utara

    hingga ke laiu cina selatan, namun di

    akhir Juli kemarin, angin dari tenggara

    yang berasal dari Benua Australia

    bertiup hingga ke wilayah Sumatera

    Utara yang menyebabkan pengumpulan

    massa udara (konvergensi) yang

    terbentuk di sekitar wilayah Sumatera

    Utara. Hal ini memicu pembentukan

    awan hujan yang cukup signifikan.

    Gambar 3. Peta Angin Dasarian III Juli

  • Oleh : DEASSY

    ANALISIS CUACA JULI 2020

    1. KONDISI ANGIN PERMUKAAN

    a b

    Arah dan kecepatan angin merupakan

    salah satu unsur yang sangat penting bagi

    pengoprasian Bandar Udara di suatu

    tempat, dikarenakan arah dan kecepatan

    angin dapat menentukan arah landas pacu

    di Bandar udara, sehingga dapat

    mengorientasikan pesawat saat mendarat

    dan lepas landas. Stasiun Meteorologi

    Kualanamu adalah salah satu stasiun

    yang melayani informasi cuaca

    penerbangan di bandar udara Kualanamu.

    Sehingga untuk dapat mengetahui arah

    dan kecepatan angin di wilayah

    Gambar 1. Windrose (a) dan Diagram Distribusi Kecepatan Angin (b) bulan Juli 2020

    Kualanamu dan sekitarnya digunakan data

    pengamatan arah dan kecepatan angin di

    Stasiun Meteorologi Kulanamu yang

    diolah dengan aplikasi WRPLOT, sehingga

    didapatkan kondisi arah angin pada Juli

    2020 di Bandara Kualanamu paling

    banyak bergerak dari arah Tenggara dan

    Tenggara dengan prosentase sekitar

    23,8%. Kecepatan angin maksimum >12

    m/s dengan prosentase sekitar 0,1%.

    Kecepatan angin dominan adalah 1-3 m/s

    dengan prosentase sekitar 60,6%.

  • 2. KONDISI VISIBILITY

    Gambar 2 menunjukkan grafik jarak

    pandang mendatar (visibility) pada bulan

    Juli 2020. Grafik tersebut menunjukkan

    dimana selama bulan Juli 2020 visibility

    rata-rata berkisar antara 6 – 9 Km. Untuk

    kejadian jarak pandang mendatar paling

    tinggi yang terjadi adalah 10 km, jarak

    pandang terendah adalah 150 meter

    terjadi pada tanggal 28 pada jam 10.00

    UTC (17.00 WIB). Kejadian jarak pandang

    terendah tersebut diakibatkan karena

    kondisi hujan sedang disertai petir.

    Gambar 2. Grafik Jarak Pandang Mendatar bulan Juli 2020

    3. KEADAAN TUTUPAN AWAN

  • Dilihat dari satelit cuaca untuk keadaan

    tutupan awan selama bulan Juli 2020 di

    Bandara Kualanamu, rata-rata jumlah

    awan berkisar antara SCATTERED hingga

    4. KEADAAN CUACA

    Gambar 4. Distribusi Curah Hujan di Bandara Kualanamu bulan Juli 2020

    BROKEN dengan tinggi dasar awan 1600

    hingga 1800 feet dan rata – rata lama

    penyinaran matahari sebanyak 5.0 jam.

    Gambar 2. Tabel Kondisi Tutupan Awan Bandara Kualanamu Juli 2020

    KONDISI TUTUPAN AWAN BANDARA KNO - JULI 2020

    JUMLAH AWAN TINGGI DASAR AWAN LAMA PENYINARAN MATAHARI

    RATA -RATA

    FEW - SCATTERED 1600-1800 FEET 5.9 JAM

    Berdasarkan Gambar 4, terlihat pada

    bulan Juli terjadi 18 hari hujan. Pada

    dasarian I terjadi 3 hari hujan, dasarian II

    terjadi 5 hari hujan, dan dasarian III terjadi

    10 hari hujan. Curah hujan harian paling

    tinggi terjadi pada tanggal 6 Juli yaitu

    sebesar 75,8 mm.

  • 5. SUHU UDARA

    Gambar 5. Distribusi Suhu Udara Permukaan bulan Juli 2020

    Pada bulan Juli 2020 suhu udara yang

    terjadi di wilayah Kualanamu berkisar

    antara 22,8 – 33,3°C. Suhu udara tertinggi

    terjadi pada tanggal 15 Juli yaitu sebesar

    33,3oC dan paling rendah terjadi pada

    tanggal 28 Juli yaitu sebesar 22,8oC.

    Rata-rata suhu udara harian yang terjadi

    selama bulan Juni berkisar 25,0-28,4oC.

    Jika dibandingkan dengan bulan Juni,

    kondisi suhu di wilayah Kualanamu tidak

    mengalami perubahan yang signifikan dan

    memiliki kondisi yang hampir sama.

    6. TEKANAN UDARA

    Gambar 6. Distribusi Tekanan Udara Permukaan bulan Juli 2020

  • Pada bulan Juli 2020 kondisi tekanan

    udara rata-rata per jam di Stasiun

    Kualanamu menunjukkan bahwa tekanan

    udara maksimum terjadi pada tanggal 10

    Juli dengan nilai sebesar 1011,5 mb yang

    terjadi pada malam hari dan tekanan

    udara terendah terjadi pada tanggal 5 Juli

    dengan nilai sebesar 1004,4 mb terjadi

    pada saat siang hari. Secara umum

    kondisi tekanan udara harian memiliki pola

    fluktuasi yang sangat bervariasi.

    PROSPEK CUACA AGUSTUS 2020

    Setelah mengetahui kondisi atmosfer dari

    beberapa parameter pada bulan Juni lalu,

    tentunya kita juga ingin mengetahui

    bagaimana prakiraan cuaca bulan

    Agustus 2020 di Bandara

    Kualanamu. Sehingga perlu diperhatikan

    beberapa parameter yang dapat

    menentukan prakiraan cuaca bulan

    Agustus 2020, seperti berikut ini.

    MJO (Madden-Julian Oscillation)

    Gambar 7. Penjalaran prakiraan MJO bulan

    Agustus 2020

    (Sumber :

    https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/preci

    p/CWlink/MJO/foregfs.shtml)

    MJO merupakan singkatan dari Madden-

    Julian Oscillation atau Osilasi Madden

    Julian. MJO adalah gangguan tropis yang

    merambat ke arah timur sepanjang

    daerah tropis dengan siklus MJO 30-60

    hari yang menyebabkan peningkatan atau

    penurunan curah hujan pada wilayah

    tropis utamanya di Samudra Hindia dan

    Pasifik. Berdasarkan diagram MJO diatas,

    diprakirakan pada bulan Agustus 2020

    mendatang, posisi MJO berada di kuadran

    4 - 8 dan diprakirakan akan memberikan

    dampak terhadap peningkatan curah

    hujan di wilayah Indonesia bagian barat di

    awal Agustus 2020.

    https://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/foregfs.shtml

  • IOD (Indian Ocean Dipole)

    Gambar 8. Prakiraan IOD bulan Agustus 2020

    (Sumber : bom.gov.au)

    Nah, untuk wilayah Indonesia sendiri IOD

    aktif jika indeksnya bernilai negatif, yang

    menandakan pergerakan massa udara

    menuju wilayah Indonesia sehingga

    mengakibatkan peningkatan curah hujan

    di wilayah Indonesia.

    Dari gambar diatas terlihat bahwa

    prakiraan IOD berada pada nilai -0,6

    hingga +0,4. Berdasarkan nilai tersebut,

    diprakirakan untuk bulan Agustus 2020,

    IOD pada kondisi normal dan kurang

    memberikan pengaruh dalam peningkatan

    curah hujan di wilayah Indonesia bagian

    barat.

    IOD merupakan singkatan dari Indian

    Ocean Dipole adalah fenomena

    pergerakan massa udara di wilayah

    Samudera Hindia yang disebabkan oleh

    perbedaan anomali suhu permukaan laut

    antara Samudera Hindia bagian barat

    (sekitar wilayah Afrika) dan timur (sekitar

    wilayah Indonesia). IOD dinyatakan dalam

    nilai indeks netral, positif dan negatif.

    Gambar 9. Normal angin 3000 ft (kiri) dan prakiraan angin 3000 ft (kanan)

    bulan Agustus 2020

    Streamline

  • terjadi di perairan sebelah timur Filipina.

    Konvergensi angin di perkirakan terjadi di

    wilayah Laut Cina Selatan hingga utara

    Kalimantan. Monsun Australia diprediksi

    aktif sampai dengan akhir Agustus 2020

    dan lebih kuat dibandingkan

    klimtologisnya, hal tersebut berdampak

    pada pengurangan potensi pembentukan

    awan di wilayah Sumatera Utara.

    Berdasarkan gambar normal angin bulan

    Agustus 2020 di wilayah Sumatera Utara

    pesisir timur angin dominan bergerak dari

    arah selatan dan barat daya. Gangguan

    tropis diperkirakan terjadi di perairan

    sebelah tenggara Filipina, utara Maluku

    dan perairan sebelah utara Papua. Untuk

    kondisi angin pada bulan Agustus 2020

    diprakirakan gangguan-gangguan tropis

    Kesimpulan

    maka disimpulkan bahwa untuk bulan

    Agustus 2020 diprakirakan terjadi

    penurunan curah hujan di wilayah

    Sumatera Utara.

    Berdasarkan analisis beberapa parameter

    cuaca pada bulan Juli 2020 dan prakiraan

    beberapa parameter cuaca untuk bulan

    Agustus 2020,

  • TglJenis

    BencanaWilayah Keterangan Sumber Berits

    01/07/2

    020

    Angin puting

    beliung

    Kab. Toba,

    Sumatera

    Utara

    Angin puting beliung kembali

    melanda pemukiman warga di

    Kabupaten Toba, Rabu (1/7) sore.

    Akibatnya, sejumlah rumah rusak dan

    satu orang dilaporkan meninggal

    dunia pada saat ingin

    menyelamatkan diri dari rumah yang

    diterjang angin. Pada Rabu sore

    cuaca ekstrim berupa hujan yang

    disusul angin kencang terjadi Rabu 1

    Juli 2020 Pukul 16.30 WIB di wilayah

    tersebut. Adapun daerah yang

    terdampak angin kencang itu di

    antaranya Sipitu-pitu, Desa

    Narumonda V, Kecamatan Siantar

    Narumonda Toba, di mana 6 unit

    rumah rusak berat dan puluhan

    rumah rusak ringan. Bahkan, satu

    satu orang penduduk meninggal

    dunia, akibat tertimpa reruntuhan

    bangunan rumah. Korban adalah

    Helmi Boru Panjaitan (55).

    https://sumut.indozon

    e.id/

    https://sumut.indozone.id/

  • TglJenis

    BencanaWilayah Keterangan Sumber Berits

    06/07/2

    020

    Angin puting

    beliung

    Kab.

    Serdang

    Bedagai,

    Sumatera

    Utara

    Hujan lebat disertai angin puting

    beliung merusak bangunan rumah di

    beberapa desa di Kecamatan Pantai

    Cermin, Kabupaten Serdang

    Bedagai, Sumatera Utara, Senin

    (6/7/2020). Rajuli (61) warga Dusun

    3, Desa Pantai Cermin Kiri,

    Kecamatan Pantai Cermin

    mengatakan angin puting beliung

    disertai hujan deras telah merusak

    dan menerbangkan atap seng

    rumahnya.

    https://jabarnews.com

    /

    11/07/2

    020

    Banjir Kota

    Pematang

    Siantar,

    Sumatera

    Utara

    Senin (13/7), BPBD Kota Pematang

    Siantar melaporkan banjir bandang

    yang terjadi di Kelurahan Tanjur

    Pingir, Kecamatan Sinatar Martoba.

    Bencana yang terjadi pada Sabtu

    (11/7) pukul 21.30 WIB itu

    mengakibatkan 1 orang meninggal

    dunia karena hanyut terbawa arus

    saat mengendarai sepeda motor.

    BPBD setempat masih melakukan

    pendataan warga terdampak. Tim

    Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota

    Pematang Siantar telah melakukan

    upaya penanganan darurat, seperti

    kaji cepat, evakuasi korban, dan

    pembersihan sisa material lumpur.

    Kondisi saat ini banjir telah surut.

    https://elshinta.com/

    https://jabarnews.com/https://elshinta.com/

  • TglJenis

    BencanaWilayah Keterangan Sumber Berits

    12/07/2

    020

    Tanah Longsor Kab. Deli

    Serdang,

    Sumatera

    Utara

    Sedikitnya 4 rumah di Desa Damak

    Maliho, Kecamatan Bangun Purba,

    Kabupaten Deli Serdang, Sumatra

    Utara rusak parah akibat diterjang

    tanah longsor pada Minggu 12 Juni

    2020. Selain merusak sejumlah

    rumah, dalam peristiwa bencana

    alam tersebut satu orang warga

    bernama Suryani (56) terpaksa

    dilarikan ke Rumah Sakit Umum

    Daerah (RSUD) Kabupaten Deli

    Serdang lantaran tertimpa runtuhan

    rumah. Sekretaris Badan

    Penanggulangan Bencana Daerah

    (BPBD) Kabupaten Deli Serdang,

    Darwin Surbakti mengatakan,

    peristiwa tanah longsor yang

    menerjang 4 rumah warga di Dusun

    III, IV, dan V terjadi saat di kawasan

    itu diguyur hujan deras dan angin

    kencang sekitar pukul 18.00 WIB,

    Minggu (12/7/2020) .

    https://medanbisnisdai

    ly.com/

  • TglJenis

    BencanaWilayah Keterangan Sumber Berits

    23/07/2

    020

    Banjir Kab.

    Madina,

    Sumatera

    Utara

    Banjir melanda Desa Taluk dan Desa

    Sasaran kecamatan Natal,

    Kabupaten Mandailing Natal

    (Madina) propinsi Sumatera Utara,

    mengakibatkan puluhan rumah

    terendam air, 3 jembatan putus,

    Kamis dinihari (23/7/2020). Hingga

    saat baru 2 jembatan yang selesai

    diperbaiki, ujar Bupati Madina Drs

    Dahlan Hasan Nasution, saat

    meninjau ke lokasi banjir, kepada

    wartawan, Jum'at (24/7/2020). Bupati

    mengatakan, pemerintah dengan

    beberapa perusahaan sekitar terus

    berupaya, dalam perbaikan 1

    jembatan lagi yang jebol,

    menyebabkan arus lalu lintas di jalan

    nasional, Natal - Muara Batang Gadis

    - Batang Toru Kabupaten Tapanuli

    Selatan lumpuh.

    https://medanbisnisdai

    ly.com/

  • TglJenis

    BencanaWilayah Keterangan Sumber Berits

    11/07/2

    020

    Angin puting

    beliung

    Kab.

    Simalungun

    ,

    Sumatera

    Utara

    Hujan deras disertai angin puting

    beliung rusak tiga rumah warga di

    Huta II Nagori Karang Rejo

    Kecamatan Gunung Maligas

    Kabupaten Simalungun, Sabtu,

    (11/07/2020) sekira pukul 18.00 WIB.

    Ketiga pemilik rumah yakni, Meslan (

    61 ), Sugianto ( 28 ) dan Suparman (

    22 ), pantauan awak media dilokasi,

    kondisinya rumah sangat

    memprihatinkan, atap seng rumah

    beterbangan dan porak poranda.

    https://indahsuaranew

    s.co/

    24/07/2

    020

    Banjir Kab.

    Labura,

    Sumatera

    Utara

    Banjir melanda sejumlah daerah di

    Kabupaten Labuhanbatu Utara

    (Labura), Sumatera Utara (Sumut),

    Jumat (24/7/2020) pagi. Akibatnya,

    ratusan rumah terendam air hingga

    menyebabkan perlambatan arus

    Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di

    Desa Bandar Durian, Kecamatan

    Aeknatas. Anggota DPRD Labura H

    Ari Susilo Palopo Siregar yang

    rumahnya tidak jauh dari Jembatan

    Bandar Durian mengatakan, puncak

    banjir terjadi pada pukul 05.00 WIB.

    https://sumut.inews.id/

    https://indahsuaranews.co/https://sumut.inews.id/

  • Oleh : ELLYA

    KEGIATAN KANTOR JULI 2020

    Kamis - Senin (02-06/07/2020) telah

    dilaksanakan audit internal ISO 9001:2015

    tahun 2020 di Stamet Kualanamu.

    Kegiatan ini merupakan rangkaian

    kegiatan renewal ISO 9001:2015 di

    Stamet Kualanamu sebagai tindak lanjut

    surat Kepala Pusat Meteorologi

    AUDIT INTERNAL ISO 9001:2015 TAHUN 2020

    Penerbangan BMKG No.ME.00.00/013/

    KMP/V/2020 tanggal 8 Mei 2020 hal

    Pemberitahuan Pelaksanaan Kegiatan

    Konsultasi dan Sertifikasi ISO 9001:2015.

    Kegiatan dilaksanakan dengan

    menerapkan protokol pandemi Covid-19

    sesuai anjuran pemerintah.

  • Kamis (09/07/2020) telah dilaksanakan

    diseminasi Buletin Cuaca "Metenet-Magz"

    edisi Juli 2020 oleh Tim Buletin Cuaca

    Stamet Kualanamu. Buletin cuaca ini

    adalah bentuk sosialisasi dan edukasi

    kepada masyarakat, user, dan

    stakeholder terkait kondisi cuaca

    DISEMINASI BULETIN CUACA "METEONET-MAGZ"

    EDISI JULI 2020

    khususnya di Bandara Kualanamu. Dalam

    kesempatan ini, buletin cuaca

    didesiminasikan kepada user maskapai

    penerbangan, komunitas bandara

    Kualanamu, UPT BMKG se-Medan dan

    sekitarnya, dan stakeholder.

  • Jumat (18/07/2020) Stasiun Meteorologi

    Kualanamu mengadakan senam bersama

    seluruh pimpinan, pegawai, dan PPNPN.

    Kegiatan dilaksanakan di halaman kantor

    Stamet Kualanamu dengan tetap

    menjalankan protokol kesehatan pandemi

    Covid-19.

    SENAM BERSAMA

    Kegiatan ini menindaklanjuti Himbauan

    Menteri Pemuda dan Olahraga Republik

    Indonesia No. S.6.17.1/MENPORA.

    VI/2020 tentang Himbauan untuk

    Menggiatkan Kembali Senam Bersama di

    Setiap Jumat Pagi.

  • Rabu (22/07/2020) Stasiun Meteorologi

    Kualanamu telah mengadakan kegiatan

    Seminar Online Peringatan Hari

    Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

    Nasional (HMKGN) ke-73 Tahun 2020.

    Tema seminar online ini yaitu : "Antisipasi

    Dampak Kabut Asap Karhutla Pada

    Musim Kemarau Tahun 2020 Bagi Dunia

    Penerbangan".

    Kegiatan Seminar Online dibuka oleh

    Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan

    BMKG, Bapak Agus Wahyu Raharjo, SP.

    Narasumber yang mengisi kegiatan

    Seminar Online ini adalah Bapak Edison

    Kurniawan, M.Si (Kepala BBMKG Wilayah

    I), Bapak Bambang Setiajid, MT

    SEMINAR ONLINE PERINGATAN HMKGN KE-73 TAHUN 2020

    (Kepala Stamet Kualanamu), Bapak Tri

    Agus Pramono, S.Kom (Kepala Staklim

    Deli Serdang), dan Bapak Wijoyoso

    Handian (Manajer Operasi Airnav cabang

    Medan).

    Seminar Online diikuti oleh 473 peserta

    dari berbagai Instansi/Organisasi yang

    tersebar dari berbagai wilayah di

    Indonesia melalui aplikasi ZOOM Meeting

    dan Live YouTube BMKG Kualanamu.

    Dengan mengikuti kegiatan ini kawan-

    kawan akan mendapat sertifikat juga

    loh… Semoga kegiatan Seminar Online ini

    bermanfaat bagi seluruh peserta,

    khususnya terkait fenomena kabut asap di

    dunia penerbangan.

  • Oleh : CRISTINE

    Hai everybody.. jumpa lagi di sesi Senjata

    Operasional BMKG. Kali ini kita akan

    membahas senjata operasional yang

    konvensional, yaitu panci penguapan.

    Panci penguapan adalah sebuah alat

    yang dirangkai sedemikian rupa sehingga

    dapat mencatat jumlah penguapan yang

    tejadi selama 24 jam. Karena panci

    penguapan merupakan peralatan

    konvensional, maka kita harus membaca

    pengukurannya secara manual setiap

    akan diamati. Satuan penguapan adalah

    milimeter (mm). Kenapa milimeter?

    Karena yang diukur adalah beda tinggi

    airnya.

    P E N G E R T I A N

    Uap air di udara akan berkumpul menjadi

    awan. Karena pengaruh suhu, partikel uap

    air yang berukuran kecil dapat bergabung

    (berkondensasi) menjadi butiran air dan

    turun hujan. Siklus air terjadi terus

    menerus. Energi surya menggerakkan

    penguapan air dari samudera, danau,

    embun dan sumber air lainnya. Karena

    itu, para meteorologist mengamati dan

    menganalisa data penguapan, untuk

    membantu menganalisa dan

    memprakirakan kondisi cuaca di suatu

    lokasi.

    Gambar 1. Panci Penguapan dalam Taman Alat

    Penguapan atau evaporasi adalah proses

    perubahan molekul di dalam keadaan cair

    (contohnya air) dengan spontan menjadi

    gas (contohnya uap air). Penguapan

    adalah bagian esensial dari siklus air.

    M E N G A P A P E N G U A P A N

    P E R L U D I U K U R ?

  • Gambar 2. Skema Penguapan dan Siklus Air

    (sumber : pendidikan.co.id)

    Di Stasiun Meteorologi Kualanamu, tipe

    panci penguapan yang digunakan adalah

    Evaporimeter panci terbuka jenis United

    State Class A Pan. Peralatan tersebut

    terdiri dari :

    P E R A L A T A N D A L A M

    P A N C I P E N G U A P A N

    • Panci : desain silinder dengan ukuran

    diameter 120,7cm, tinggi 25,4cm dan

    ketebalan 0,8 mm, terbuat dari besi,

    tembaga atau logam lain yang anti

    karat dengan dan biasanya tidak di cat.

    Bagian dasar panci diberi pondasi yang

    terbuat dari kayu sekitar 3-5 cm,

    diletakkan di atas tanah. Bagian

    atasnya dicat putih untuk mengurangi

    penyerapan radiasi matahari.

    Gambar 3. Panci Penguapan dalam Taman Alat

    • Hook Gauge : untuk mengukur

    perubahan tinggi permukaan air

    dalam panci. Terdiri dari batang

    berskala dan sebuah sekrup yang

    berada pada batang tersebut,

    digunakan untuk mengatur letak

    ujung jarum pada permukaan dalam

    panci.

    Gambar 4. Hook Gauge

    (Sumber : impact-test.co.uk)

  • • Termometer apung : digunakan

    untuk mengukur suhu minimum dan

    maksimum air yang terjadi dalam 24

    jam.

    Gambar 5. Termometer Apung

    (Sumber : http://arsipmeteorologi.blogspot.com/)

    • Still Well : adalah bejana dari logam

    (kuningan) berbentuk silinder dan

    mempunyai tiga kaki untuk

    meletakkan hook gauge. Di dasar

    still well terdapat lubang kecil,

    sehingga permukaan air dalam

    bejana sama tinggi dengan

    permukaan air dalam panci.

    Gambar 6. Termometer Apung

    (Sumber : http://arsipmeteorologi.blogspot.com/)

    • Cup counter anemometer :

    digunakan untuk mengukur

    kecepatan angin permukaan (50cm

    di atas permukaan tanah) selama 24

    jam .

    Gambar 7. Cup Counter

    Kadar penguapan tidak dapat diukur

    secara langsung. Oleh karena itu maka

    prinsip kerja evaporimeter menggunakan

    perubahan tinggi air dalam panci. Air

    dalam panci mengibaratkan jumlah

    penguapan udara yang terjadi dalam area

    1 m2. Prinsip kerjanya sebagai berikut :

    P R I N S I P K E R J A

    1. Pasang hook gauge di atas bejana still

    well.

    2. Putar sekrup pengatur pada hook

    gauge sampai ujung jarum tepat pada

    permukaan air. Sekrup ini berfungsi

    sebagai micrometer yang dibagi

    menjadi 50 bagian. Satu putaran penuh

    dari micrometer mencatat perubahan

    ujung jarum setinggi 1 mm.

  • 3. Angkat hook gauge dan baca serta

    catat angka yang ditunjukkan skala

    atau micrometer.

    4. Ketinggian permukaan air di dalam

    panci diukur pada awal periode waktu

    pengamatan dan akhir periode waktu

    tersebut. Selisihnya (setelah dikoreksi

    dengan banyaknya curah hujan yang

    jatuh selama periode waktu

    pengamatan) adalah besarnya

    penguapan.

    5. Esok harinya lakukan pengamatan

    seperti di atas dan keduanya itu dapat

    menentukan jumlah penguapan yang

    terjadi dalam 24 jam.

    6. Jika air dalam panci hampir habis,

    maka isi kembali hingga air mencapai

    tanda atau skala yang telah ditentukan.

    Begitu pun sebaliknya dengan

    mengurasnya jika air meluap.

    7. Cup counter dibaca dan dilihat selisih

    nilai hari sebelumnya.

    8. Hasil pengamatan dicatat di buku

    observasi, lalu dilaporkan dalam sandi

    synop dan dan laporan data

    penguapan.

    Sederhana sih sepertinya panci

    penguapan ini. Tapi sebenarnya

    menyimpan makna yang cukup mendalam

    tentang proses meteorologi di atmosfer.

    Dengan alat yang sederhana kita pun bisa

    mengetahui nilai penguapan dalam 24

    jam. Keren ya! Kita kupas lagi peralatan

    keren BMKG lainnya di edisi selanjutnya

    yess.. see ya!

  • Oleh : Raptama

    Pandemi COVID-19 telah mengganggu

    beberapa sektor dan meteorologi tidak

    terkecuali. Kualitas dan kuantitas data

    pengamatan yang dimasukkan ke dalam

    model peramalan cuaca dapat

    dipengaruhi oleh pandemi, menurut

    Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

    Mengetahui kondisi atmosfer sangat

    penting untuk prakiraan cuaca yang baik.

    Selain mengumumkan hujan atau sinar

    matahari, prakiraan cuaca memungkinkan

    kita untuk lebih siap menghadapi risiko

    dan bahaya cuaca lainnya seperti banjir

    musim semi dan angin topan.

    Pandemi telah membatasi sejumlah

    pengamatan ini dengan berbagai cara.

    Tetapi para ilmuwan di seluruh dunia

    menemukan cara untuk mengisi beberapa

    celah itu.

    Sistem Pengamatan Global WMO

    menyediakan pengamatan atmosfer,

    seperti kecepatan angin, dan permukaan

    laut, yaitu suhu permukaan laut. Sistem ini

    berasal dari kolaborasi erat antara

    lembaga nasional dan internasional yang

    menyediakan pengukuran dari berbagai

    instrumen pengamatan.

    Gambar 1. Sistem Pengamatan Global

    Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) terdiri

    dari sejumlah besar sistem pengamatan in situ

    dan satelit

    K O L A B O R A S I I N T E R N A S I O N A L

  • Sistem Pengamatan Global WMO

    mengandalkan pengamatan yang

    dilakukan di darat, di udara, di laut, dan

    dari luar angkasa. Lebih dari 10.000

    stasiun berbasis permukaan, 1.000

    stasiun balon cuaca, 3.000 pesawat

    komersial, 7.000 kapal, 100 pelampung

    ditambatkan, 1.000 pelampung melayang,

    30 satelit meteorologi dan 200 satelit

    penelitian mengumpulkan informasi

    tentang Bumi.

    Frekuensi dan distribusi spasial dari

    pengukuran ini sangat bervariasi

    tergantung pada jenis pengamatan.

    Misalnya, stasiun cuaca permukaan dapat

    mengumpulkan pengukuran curah hujan

    setiap lima menit, sedangkan satelit

    CloudSat, yang didedikasikan untuk

    pengamatan cloud global, melakukan

    pengukuran yang mencakup area

    geografis yang sama setiap 16 hari.

    Mereka membutuhkan informasi tentang

    keadaan awal atmosfer dan permukaan

    bumi (darat dan laut) untuk memberikan

    ramalan cuaca.

    Model atmosfer adalah seperangkat

    persamaan yang menggambarkan

    perubahan kondisi atmosfer.

    B A G A I M A N A

    P E R K I R A A N D I B U A T

    Gambar 2. Contoh data observasi suhu udara

    yang diambil di Oslo dan di bandara di Svalbard,

    Norwegia

    Sayangnya, data pengamatan saja tidak

    cukup untuk memberikan gambaran

    lengkap tentang keadaan atmosfer karena

    mereka didistribusikan secara tidak teratur

    ke ruang dan waktu, dan terkadang

    mengandung kesalahan.

    Di sinilah teknik yang dikenal sebagai

    "asimilasi data" berperan. Ini melibatkan

    menggabungkan data pengamatan

    dengan data yang diperoleh dari model

    atmosfer untuk mendapatkan estimasi

    terbaik dari keadaan atmosfer.

  • Dengan kata lain, kita mulai dari prakiraan

    cuaca yang dibuat dengan model dan

    memperbaikinya dengan data

    pengamatan.

    Hasil dari asimilasi data adalah gambar

    lengkap yang lengkap dari atmosfer dan

    permukaan bumi pada waktu tertentu.

    Setelah keadaan awal atmosfer dan

    permukaan Bumi diketahui, model

    atmosfer dapat diterapkan untuk

    memprediksi evolusinya.

    Gambar 3. Contoh analisis Regional

    Deterministic Prediction System (RDPS) di

    Canadian Meteorological Center (CMC).

    Kecepatan angin (dalam knot) diwakili oleh

    warna dan arah angin diwakili oleh panah biru.

    Isolin hitam mewakili tekanan permukaan laut.

    Pandemi COVID-19 telah menyebabkan

    penurunan pengamatan yang dilakukan

    oleh pesawat komersial, karena

    penurunan lalu lintas udara. Di Eropa,

    misalnya, ada penurunan 90 persen

    dalam jumlah penerbangan harian.

    Ada juga penurunan dalam pengamatan

    manual di stasiun cuaca permukaan di

    beberapa negara berkembang, yang

    belum beralih ke pengukuran otomatis

    sepenuhnya. Dalam jangka panjang,

    komponen lain dari sistem pengamatan

    dapat terpengaruh secara negatif jika

    pekerjaan pemeliharaan, perbaikan dan

    pengisian tidak dapat dilakukan.

    D A M P A K P A N D E M I

    Gambar 4. Organisasi Meteorologi Dunia

    (WMO) mengandalkan pengamatan dari

    sejumlah besar stasiun yang terletak di seluruh

    dunia

  • Setiap jenis pengamatan memiliki dampak

    yang berbeda pada kualitas perkiraan.

    Studi yang dilakukan oleh Pusat Prakiraan

    Cuaca Jangka Menengah Eropa

    (ECMWF) menunjukkan bahwa dengan

    tidak adanya data meteorologi pesawat

    terbang, kualitas angin jangka pendek dan

    prakiraan suhu di ketinggian jelajah

    berkurang 15 persen, yang dapat

    memengaruhi prediksi dari aliran jet dan,

    akibatnya, perkiraan badai musim dingin

    dan gelombang panas. Kualitas perkiraan

    dekat permukaan juga menurun, tetapi

    tidak sebanyak.

    Ironisnya, pentingnya data pengamatan

    pesawat disorot pada pertengahan

    Februari 2020 di sebuah lokakarya

    ECMWF tentang keadaan pengamatan

    pesawat. Untungnya, dampak

    pengamatan satelit pada kualitas

    perkiraan lebih besar daripada data

    meteorologi pesawat.

    Sumber:

    https://theconversation.com/weather-

    forecasts-could-become-more-

    challenging-during-the-coronavirus-storm-

    137585

    https://theconversation.com/weather-forecasts-could-become-more-challenging-during-the-coronavirus-storm-137585

  • BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

    STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU – DELI SERDANG

    2020


Recommended