LAPORAN KEGIATAN TERAPI BERMAIN
di RUANG ANAK RSUD BUDI ASIH LANTAI VI TIMUR
A. Kegiatan Bermain
Kegiatan terapi bermain yang kelompok buat kali ini bertema “Cepat sembuh dengan banyak
minum”. Kegiatan ini terdiri dari 3 sesi yaitu : sesi pertama adalah bermain peran menggunakan
boneka tangan, boneka tangan yang dipergunakan ada 5 buah yang digerakkan oleh 3 orang.
Pada sesi pertama ini, menceritakan tentang pentingnya mengkonsumsi banyak air bagi penderita
DHF. Peserta tampak antusias menyaksikan pertunjukkan bermain peran ini, dan peserta tampak
tertawa ketika penderita DHF (siro) terpasang infus dengan menggunakan infus set yang
kelompok buat sendiri dari kertas dan benang wol.
Sesi kedua adalah perlombaan menghabiskan air mineral yang telah disediakan oleh kelompok.
Air mineral yang telah disediakan sudah terlebih dahulu dihias oleh kelompok menggunakan
kertas warna-warni. Air mineral gelas tersebut dibagikan kepada masing-masing anak, satu orang
anak mendapatkan 1 gelas air mineral yang berisi 250 ml. Tujuan dari permainan ini bukan untuk
mencari pemenang, tetapi untuk memotivasi anak agar minum yang banyak, namun tetap
ditentukan pemenang dalam perlombaan ini. Dalam perlombaan di sesi kedua ini yang
menghabiskan air mineral terlebih dahulu adalah an.Ro kemudian an.M. Untuk an.Y dan an.Ri,
keduanya tidak menghabiskan air mineral yang telah disediakan oleh kelompok, tetapi an.Y lebi
banyak meminum air mineral tersebut.
Di sesi ketiga yaitu lomba mewarnai gambar buah-buahan yang sudah disediakan yaitu
strawberry dan jeruk, pemilihan warna pada sesi ketiga ini tidak dibatasi. An.Ro, an.M dan an.Y
memilih gambar jeruk untuk mereka warnai sedangkan an.Ri memilih gambar strawberry. Usia
antara an.Ro dan an.M setara, mereka termasuk anak school sehingga di sesi ketiga ini mereka
lebih cepat selesai dan lebih rapi dalam mewarnai. Untuk an.Y dan an.Ri keduanya masih
preschool sehingga dalam mewarnai masih butuh motivasi dan bimbingan dari ibunya. Namun
keempat peserta menyelesaikan gambar yang mereka pilih dengan baik. Setelah selesai
mewarnai, fasilitator memasang tali pada setiap gambar yang diwarnai dan dikembalikan kepada
anak untuk kenang-kenangan.
Kegiatan terapi bermain yang kelompok buat ini terdiri dari empat orang peserta. Karena
keterbatasan jumlah pasien yang menderita DHF, maka kelompok tidak dapat peserta yang setara
usianya. Namun peserta yang mengikuti terapi bermain ini telah sesuai dengan sasaran yang
dibuat oleh kelompok yaitu preschool dan school. Dari empat orang peserta tersebut, dua orang
adalah anak preschool yang berusia 4 tahun dan dua orang adalah anak school yang berusia 7
tahun dan 9 tahun. Keempat peserta tersebut tidak bedrest dan tidak mengalami gangguan
aktivitas karena yang diperbolehkan oleh CI ruangan untuk ikut dalam terapi bermain adalah
pasien yang kondisinya sudah mulai membaik dan trombositnya sudah mengalami peningkatan.
Waktu pelaksanaan terapi bermain ini adalah jam 10 pagi setelah dilakukannya pengukuran
tanda-tanda vital. Saat sesi pertama sekitar 20 menit, sesi kedua sekitar 7 menit, sesi ketiga
sekitar 15 menit. Secara keseluruhan lamanya terapi bermain ini adalah 55 menit. Setelah ketiga
sesi tersebut selesai, kelompok membagikan souvenir kepada peserta. Peserta dipanggil satu
persatu berdasarkan pemenang dari lomba minum air mineral dan diberikan satu souvenir.
Souvenir yang diberikan kepada peserta adalah gelas minum untuk menunjang agar anak banyak
minum. Setelah dibagikan souvenir tersebut, leader memberikan pesan kepada peserta bahwa
gelas minum tersebut digunakan untuk minum supaya cepat sembuh dan cepat pulang ke rumah.
B. Evaluasi
1. Hambatan yang ditemui dalam terapi bermain ini, antara lain :
ü Anak tidak fokus saat pertunjukkan boneka tangan
ü Anak tidak mau menyelesaikan permainan yang sedang berlangsung
ü Anak kurang mau berinteraksi dengan orang lain selain orang tuanya dihadapan banyak orang
2. Kekurangan dalam terapi bemain ini, antara lain :
ü Pemilihan peserta terapi bermain yang kurang sesuai (rentang usia yang terlalu jauh)
dikarenakan keterbatasan jumlah pasien yang menderita DHF
ü Meja pertunjukkan boneka tangan yang terlalu tinggi menyebabkan peserta agak kesulitan
dalam melihat pertunjukkan tersebut
ü Posisi tempat duduk peserta terapi yang tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan sehingga
penempatan fasilitator menjadi kurang tepat
3. Hal yang harusnya dilakukan untuk menangani hambatan yang ada dan menimalkan
kekurangan yang ada, antara lain :
ü Saat pertunjukkan boneka tangan, libatkan anak dalam percakapan pertunjukkan tersebut.
Pemain dalam hal ini sudah melibatkan peserta dalam percakapan dipertunjukkan boneka
tersebut seperti “siro kemana ya teman-teman?”
ü Fasilitator terus memotivasi anak untuk menyelesaikan permainan (lomba minum air mineral).
Saat lomba minum air mineral ini, an.Y dan an.Ri tidak menghabiskan air mineralnya, tidak
hanya fasilitator yang memberikan semangat kepada peserta untuk menghabiskan minumannya
tetapi semua anggota kelompok.
ü Melibatkan anak dalam setiap permainan dengan terus memotivasinya dan menstimulus anak
agar anak mau berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini, leader sebagai pemimpin dalam
terapi bermain ini mengajak anak untuk menyebutkan buah apa yang mereka gambar dan
meminta anak untuk menyebutkan warna pada gambar yang telah diwarnai.
ü Dalam terapi bermain ini, terdapat dua anak preschool dan dua anak school. Untuk mengatasi
perbedaan ini, maka kelompok mengatasinya dengan tetap menggabungkan peserta dalam satu
permainan, namun untuk hasilnya antara anak preschool dan school tidak dapat dibandingkan
karena kemampuannya berbeda. Maka untuk hasil dari permainan yang dilombakan adalah
membandingkan antar tingkat usia yang setara, preschool dengan preschool dan school dengan
school.
ü Meja tempat pertunjukkan yang terlalu tinggiseharusnya dapat diatasi dengan menempatkan
peserta sejajar dengan meja tempat pertunjukkan atau kelompok dapat memilih meja
pertunjukkan yang lebih rendah.
ü Posisi tempat duduk peserta yang awalnya di atur anak usia preschool dengan preschool dan
school dengan school menjadi tidak sesuai karena penempatan peserta yang tidak dibimbing oleh
kelompok pada awal peserta masuk ke ruangan. Hal ini diatasi dengan fasilitator duduk
disamping depan peserta dan peserta yang lebih besar (school) ditempatkan ditengah karena
dianggap bisa cepat beradaptasi. Peserta yang lebih kecil ditempatkan didepan dan didampingi
oleh ibunya agar dapat lebih terkontrol.
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Implementasi
Langkah kegiatan
1. Persiapan
ü Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
ü Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
ü Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
ü Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
ü Kontrak
Terapis menjelaskan waktu/durasi, tempat, serta tujuan kegiatan
3. Tahap kerja
ü Bermain peran
ü Lomba Minum air putih
ü Mewarnai
4. Tahap terminasi
· Evaluasi
o Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Play therapy
o Terapis memberikan pujian atas keberhasilan anak
· Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk sering minum, walaupun tidak hanya air putih
agar mempercepat proses penyembuhan
B. Strategi Komunikasi
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang ada
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi adik-adik! Perkenalkan..kami adalah kakak-kakak mahasiswa/i STIKes Binawan
Jakarta yang sedang praktek di ruangan ini. Perkenalkan nama kakak Dedi Prihartono..Adik-adik
boleh panggil kakak dengan kak Dedi sebelah kanan kakak adalah kak silva, kakRefina,
kak Diah dan kak Ririn.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya pagi ini?”
“Bagaimana tidurnya semalam? nyenyak atau tidak?”
c. Kontrak
“Adik-adik, sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan menceritakan tentang
seorang anak yang malas minum dan akhirnya anak tersebut menjadi lama sembuhnya.
Setelah kita mendengarkan cerita itu,kita akan mewarnai gambar yang sudah kakak siapkan
kemudian nanti kita gantung ditempat tidur adik-adik ya. Kita akan melakukannya di ruangan ini
selama ± 40 menit. Tujuan dari permainan ini adalah agar adik-adik cepat sembuh. Apakah
adik-adik setuju?”
3. Tahap Kerja I :
Baiklah adik-adik.. Permainan ini ada aturannya yaitu yang menghabiskan segelas air
putih tercepat adalah juara satu dan akan mendapatkan bintang besar, yang mengahabiskan
segelas air putih kedua tercepat adalah juara dua dan akan mendapatkan bintang sedang,
sedangkan yang terakhir adalah juara tiga dan akan mendapatkan bintang kecil! Cara bermainya
adalah setiap adik–adik akan mendapatkan segelas aqua dan pada hitungan ketiga adik-adik
langsung minumaquanya dan menghabiskan aquanya secepat mungkin, dan tidak boleh tumpah
atau dibuang, kalau seandainya sudah tidak sanggup lagi untuk menghabiskan aquanya adik–adik
bisa bilang pada kakak–kakaknya supaya aquanya di ambil dan diukur sisaaquanya.. Semangat
ya semuanya.. Siapa mau dapat bintang besar? Bagus..”
“Ayo kita mulai..Satu..dua..tiga!”
“Ayo..kalian pasti bisa! Nah..bagus..tinggal sedikit lagi.. Ayo.. Semangat semuanya!”
“Wah..bagus sekali..ternyata kalian bisa menghabiskan aquanya! Hebat! Kalau begitu,semuanya
akan mendapatkan hadiah… Kalian hebat!”
Tahap Kerja II :
“Sekarang kita akan melanjutkan dengan mewarnai. Kakak – kakak akan
membagikan gambarnya kepada setiap orang. Siapa yang pertama kali selesai, akan
mendapatkan hadiah dari kakak – kakak. Siap ???? Di mulai dari sekarang!!!”
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi I
“Nah.. sekarang, bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti permainan tadi?”
“Apakah semuanya senang?”
“Baiklah.. kalian semua sangat hebat karena bisa menghabiskanaquanya..”
“Tepuk tangan buat semuanya…”
Evaluasi II
“Nah sekarang , bagaimana perasaan adik – adik setelah mewarnai? apakah semuanya senang ?”
b. Tindak lanjut
“Adik-adik, setelah ini, adik-adik banyak minum air ya, tapi ingat tidak hanya air putih
saja...karena minum air itu sangat bagus untuk mempercepat proses penyembuhan adik-
adik yang sedang sakit demam berdarah. Semuanya mau sembuh kan? Mau cepat bertemu
dengan teman-temannya kan? dan kakak berpesan bermain lah mainan yang dapat
mengembangkan kreatifitas adik – adik semua.”
c. Kontrak yang akan datang.
“Baiklah adik-adik sampai disini permainan kita kali ini. Ingat ya jangan lupa banyak minum
biar kalian cepat sembuh dan cepat pulang, kemudian bertemu dengan teman-teman kalian.”
“Baiklah adik-adik, sekarang kakak-kakak disini mau keruangan perawat dulu ya..selamat
beristirahat semuanya..besok kita ketemu lagi..”
ANGGARAN DANA
No Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah
1. Boneka Tangan 2 Rp 12.500,- Rp 25.000,-
2. Kertas Origami 2 Rp 5.000,- Rp 10.000,-
3. Isolasi 1 Rp 2.500,- Rp 2.500,-
4. Fotocopy Rp 3.000,-
5. Print Rp. 20.000,-
6. Souvenir 4 Rp 5.000,- Rp 20.000,-
7. Air mineral gelas 4 Rp 500,- Rp 2000,-
8. Tali 1 Rp 2000,-
9. Double tape 1 Rp 8.000,-