Transcript
Page 1: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 1/22

 

MENGHINDARI PERILAKU TERCELA 

(AL AKHLAQUL MADZMUMAH) 

Oleh : Drs. Abd. Rohman 

TENTANG PERBUATAN DOSA BESAR 

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang pengertian dosa. Dalil Naqli berkenaan tentang perbuatan

dosa besar, contoh perbuatan dosa dosar dan yang berhubungan dengan kerugian dosa besar,menghindari perbuatan dosa besar, serta penerapan sikap perilaku untuk menghindarinya dalam

kehidupan sehari-hari.

TUJUAN MODUL :

Siswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian pengertian dosa.

2. Menjelaskan dalil naqli berkenaan perbuatan dosa besar

3. Menjelaskan contoh perbuatan dosa dosar dan yang berhubungan dengan kerugian dosa besar

4. Menjelaskan menghindari perbuatan dosa besar

5. Menerapkan sikap dan perilaku yang mencerminkan untuk menghindari perbuatan dosa besardalam kehidupan sehari-hari

Segala yang ada dalam modul ini dikerjakan secara mandiri dengan bantuan guru baik individu

maupun kelompok.

Bagaimana cara mempelajari modul ini ?

Untuk mudahnya kita ikuti petunjuk belajar berikut ini :

1. Baca uraian materi pada tiap-tiap kegiatan dengan baik.

Page 2: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 2/22

 

2. Kerjakan semua latihan dan tugas-tugas yang terdapat dalam modul

3. Setelah mengerjakan secara tuntas tanyakan kunci jawaban kepada guru

4. Catatlah bagian-bagian yang belum anda pahami kemudian diskusikan dengan teman anda

atau tanyakan kepada guru atau oang yang dianggap mampu

5. Bila anda belum menguasai 75% dari kegiatan maka ulangi kembali langkah-langkah dengan

seksama.

Tadarus

Q.S. Al „Imraan : 135 

Artinya : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya

diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dansiapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan

perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (Q.S. An Nisa {3} : 135) 

[229]. Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya

tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri

sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang

besar atau kecil. 

Q.S. An Nisa : 31

Artinya : “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu

mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan

Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)”. (Q.S. An Nisa {4} : 31)  

Q.S. An Nisa : 48

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segaladosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang

Page 3: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 3/22

 

mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” (Q.S. An Nisa {4} :

48)

Q.S. An Nisa : 2

Artinya : “Dan berikanlah kepada anak -anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersamahartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar”. (Q.S. An Nisa {4} : 2) 

Q.S. Al Israa : 31

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak -anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah

yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh merekaadalah suatu dosa yang besar. (Q.S. An Nisa {17} : 31)

[

A. DESKRIPSI 

Akhlak tercela semua perbuatan atau akhlak yang sangat tidak disukai. Allah mencela dan tidak 

menyukainya, orang lain juga tidak menyukainya, sebab perbuatan itu adalah termasuk perbuatan buruk. Orang beriman akan senantiasa selalu menghindarinya dan tidak akan

melakukannya. Perilaku tercela yang akan kita pelajari yaitu tentang dosa besar. Dosa-dosa besar

itu banyak sekali, ada yang menyebut 70 sampai dengan 90-an. Adapun contoh-contoh dosa-dosabesar, antara lain, syirik atau menyekutukan Allah, durhaka terhadap kedua orang tua, menjadi

saksi palsu, membunuh, berzina, dan sebagainya.

B. Perbuatan Dosa 

v Pengertian berbuat dosa 

Sebelum menguraikan dosa besar, terlebih dahulu dijelaskan pengertian dosa. Perbuatan dosa

adalah perbuatan melanggar hukum agama (Islam) yang tercantum di dalam Al Qur‟an dan AlHadits. Sedangkan yang dimaksud dengan berbuat dosa adalah meninggalkan kewajiban atau

melanggar larangan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT. Menurut Imam Al Ghazali dalam

kitab Ihya Ulumuddin, yang dimaksud dengan dosa besar adalah dosa yang dilakukan dengan

Page 4: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 4/22

 

sengaja dan berulang-ulang, di samping itu memang ada dosa yang sudah termasuk katagori dosa

besar. Adapun tanda-tanda seseorang telah berbuat dosa adalah apabila perbuatan yang telah ialakukan, terasa salah dalam hati, dan merasa tidak senang atau malu bila orang lain

mengetahuinya. Seorang sahabat Nabi s.a.w. yang bernama Wabishah bin Ma‟bad berkunjung kekediaman Rasulullah s.a.w., lalu ia bertanya tentang kebaikan, maka Rasulullah s.a.w. balik 

bertanya :

                          ـ    ـ     ـ         ـ ص 

(  ـ   )

“Engkau datang menanyakan apa itu kebaikan ?” Benar, ya Rasulullah”, Jawab Wabishah,Rasulullah bersabda, “Minta fatwalah kepada hatimu, kebaikan adalah sesuatu yangmenyebabkan ketenangan jiwa dan ketentraman hati, sedangkan dosa adalah yang mengacaukanhati dan membimbangkan dada, walaupun setelah orang lain memberi fatwa kepadamu”. (H.R.

Ahmad dan Turmudzi)

Dalam riwayat hadits lainnya disebutkan :

                                                                             

“Nawas Ibnu Sam'an Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu

'alaihi wa Sallam tentang kebaikan dan kejahatan. Beliau bersabda: "Kebaikan ialah akhlak yang

baik dan kejahatan ialah sesuatu yang tercetus di dadamu dan engkau tidak suka bila orang lain

mengetahuinya." Riwayat Muslim.

Ada beberapa istilah kata yang digunakan dalam Al Qur‟an yang mengandung makna dosa, yaitu:

1. Al Itsmu (   ) sejumlah 44 x, di antaranya dalam Q.S. {2} : 219

2. Adz Dzanbu (   ) sejumlah 48 x, di antaranya dalam Q.S. {3} : 135

3. Al Khith‟u (     ) sejumlah 22 x, di antaranya dalam Q.S. {17} : 31

4. As Sayyiat (     ) sejumlah 176 x, di antaranya dalam Q.S. {20} : 22

5. Al Huub (   ) sejumlah 1 x, yang terdapat dalam Q.S. {4} : 2

Dari istilah kata tersebut bila diambil pengertian sebagai berikut :

· Al Itsmu (         ) artinya “mengerjakan sesuatu yang tidak halal bagi agama”,maksudnya tindakan yang menghambat terwujudnya kebaikan (pahala), karena membahayakan

 jasmani, jiwa, akal, harta benda (materi). Firman Allah Q.S. Al Baqarah : 219 ;

Page 5: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 5/22

 

 

Artinya : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar  

dan judi. Katakanlah: "Pada keduanyaterdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar

dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: "

Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supayakamu berfikir”. (Q.S. Al Baqarah {2} : 219) 

· Adz Dzanbu (         ) artinya “menyertai dan tidak dapat berpisah”. Mengacupada perbuatan dosa yang paling jelek, dosa kepada Allah s.w.t. dan manusia. Firman Allah Q.S.

Ali „Imran : 135 ; 

Artinya : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya

diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan

siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskanperbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (Q.S. Al „Imrän {3} : 135)  

[229]. Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak 

hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri

ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar ataukecil.

Al Khith‟u (           ) maksudnya “melenceng dari yang sebenarnya”. a. Niatmengerjakan yang salah, kemudian benar-benar dikerjakan kesalahan seperti ini dinamakan al

khit‟ut taam      ـ (betul-betul salah). b. Niat mengerjakan sesuatu yang boleh dikerjakan

tetapi yang dikerjakan justru sebaliknya, dengan kata lain, benar niatnya, tetapi tindakan salah. c.

Niat mengerjakan yang tidak boleh dikerjakan, tetapi yang dilakukan sebaliknya, yaitu perbuatan

yang boleh dilakukan. Yanh disebut ketiga ini, salah niatnya tetapi benar tindakannya. Darisekian banyak ayat Al Qur‟an yang mengandung kata     dapat dipahami bahwa kata ini

digunakan untuk menyebut dosa yang bervariasi, misalnya ; dosa kepada Allah, dan dosa kepada

sesama manusia. Contoh ungkapan kata    dalam ayat al Qur‟an : 

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak -anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah

yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka

adalah suatu dosa yang besar”. (Q.S. Al Isrā {17} : 31)  

Page 6: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 6/22

 

As Saŷiah –                   /     )

(     ـ

 

    ـ            

Artinya : “ segala sesuatu yang dapat menyusahkan manusia, baik masalah keakhiratan, atau baik 

masalah keduniaan maupun masalah keahiratan, atau baik masalah yang terkait dengan kejiwaanatau jasmani, yang diakibatkan oleh hilangnya harta benda, kedudukan dan meninggalnya orang-

orang yang disayangi”. Termasuk yang terkandung dari pengertian sü‟ atau as saŷiah antara lainperbuatan :

- Perzinaan (Q.S. An Nisa {4} : 22)

- Menjadikan syetan sebagai teman (Q.S. An Nisa {4} : 38)

- Mengubur hidup-hidup anak perempuan seperti yang dilakukan masyarakat Jahiliyyah (Q.S.

An Nisa {4} : 58 – 59)

- Dosa kecil (Q.S. An Nisa {4} : 31)

Salah satu ayat yang menjelaskan seperti yang tersebut pada Q.S. An Nisa {4} : 79 adalah ;

Artinya : “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yangmenimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada

segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi”. (Q.S. An Nisa {4} : 79) 

· Al Huub (   ) senonim dengan kata   . Firman Allah s.w.t. tentang huub pada Q.S. An

Nisa {4} : 2 ;

Artinya : “Dan berikanlah kepada anak -anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan

kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersamahartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang

 besar”. 

Apakah yang mendorong seseorang melakukan dosa ? Pada dasarnya seseorang melakukan dosa

karena orang tersebut tidak mampu memerangi godaan syetan. Hal ini disebabkan karena

imannya yang masih lemah atau belum memiliki keyakinan yang kuat kepada kebenaranagamanya. Dosa ada yang kecil dan ada yang besar. Dosa kecil sering dilakukan manusia tanpa

disengaja, tetapi manusia tetap harus berusaha sekuat tenaga untuk menghindarkan diri dari dosa,

Page 7: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 7/22

 

baik yang besar maupun yang kecil. Cara menghapus dosa kecil yang diperbuat manusia,

ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w., antara lain.

                                                    .

 Artinya : “Shalat lima waktu, shalat Jum‟at ke shalat jum‟at lainnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa

besar ditinggalkan.” (HR. Muslim).

Adapun perbuatan yang termasuk dosa besar dan dapat merusak iman seseorang dijelaskan sabdaRasulullah s.a.w., sebagai berikut :

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., bersabda: "Jauhilah tujuh macam hal yang

merusakkan." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah.apakah tujuh macam hal itu?" Beliau s.a.w

bersabda:

"Yaitu menyekutukan sesuatu dengan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah,

melainkan dengan hak  – yakni berdasarkan kebenaran menurut syariat Agama Islam – makanharta riba, makan harta anak yatim, mundur pada hari berkecamuknya peperangan serta

mendakwa kaum wanita yang muhshan – pernah bersuami-lagi mu‟min dan pula lalai -dengan

dakwaan melakukan zina. Muttafaq ‘alaih 

v Bahaya perbuatan dosa 

a) Dapat merusak iman dan Islam seseorang

b) Menyebabkan seseorang sulit menerima nasihat agama

c) Menyebabkan seseorang tidak mampu mengendalikan hawa nafsu

d) Menyebabkan seseorang tidak memperoleh ketenangan dalam hidup

e) Menyebabkan seseorang memperoleh siksa kelak pada hari qiamat

v Ciri perbuatan dosa besar 

a) Mendapat sanksi berupa azab dari Allah SWT

b) Mendapat sanksi berupa laknat dari Allah SWT

c) Dapat menghapus iman

d) Larangannya berulang kali

e) Penyebab merajalelanya kemungkaran

f) Pelakunya mendapat hukuman di dunia sesuai kapasitas dosa yang dilakukannya

Page 8: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 8/22

 

g) Ditandai ungkapan “kemaksiyatan dapat merusak kebaikan” 

h) Ditandai dengan ungkapan “Allah tidak suka melihat pelaku dosa 

v Cara menghindari perbuatan dosa 

a) Selalu mengingat Allah di mana saja berada

Rasulullah s.a.w. bersabda :

                                                   :                                                     "

[ مي ق حيث ح في عض خ ح صحيح] 

Artinya : Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu „Abdurrahman, Mu‟adz bin Jabal

radhiyallahu „anhuma, dari Rasulullah Shallallahu „alaihi wa Sallam, beliau bersabda :“Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosadengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq

 yang baik”.(HR. Tirmidzi, ia telah berkata : Hadits ini hasan, pada lafazh lain derajatnya hasan shahih)  

b) Menyadari bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan hidup yang abadi adalah

setelah kita melewati yaumul hisab nanti di kemudian hari

c) Selalu berdzikir kepada Allah SWT

d) Selalu bertaubat dan beristighfar kepada Allah

                                  )                   

Artinya : “Dari Anas Radliyallaahu „anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu „alaihi wa Sallambersabda: Setiap anak Adam itu mempunyai kesalahan dan sebaik-baik orang yang mempunyai

kesalahan ialah orang-orang yang banyak bertaubat. Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah.Sanadnya kuat.

e) Bergaul dengan orang-orang yang saleh, karena pergaulan yang tidak islami akan membawa

malapetaka bagi diri kita.

                                            

Artinya : “Dari Abu Hurairah Radliyallaahu „anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu „alaihi waSallam bersabda: "Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya yang mukmin." Riwayat Abu

Dawud dengan sanad hasan.

Page 9: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 9/22

 

f) Selektif dalam memilih teman

g) Menjauhkan diri dari tempat-tempat yang di dalamnya terdapat maksiat

h) Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT

i) Meneladani kehidupan para nabi dan rasul serta orang-orang yang saleh.

Mendapat sanksi berupa laknat

Macam-macam Dosa Besar

Dosa besar disebut dengan istilah Al-Kabair. Dosa besar yang paling besar dan tidak akan

diampuni oleh Allah swt, yaitu dosa syirik atau menyekutukan Allah, dan dosa besar kedua ialah

durhaka kepada kedua orang tua. Adapun perbuatan dosa besar yang dapat merusak imanseseorang dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :

      ملسو هيلع هللا ىلص                                     ص   ـ  ـ  ـ  ـ ـ 

(        )

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a.,dari Rasulullah s.a.w. bersabda,”Jauhilah tujuh macam dosa besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ketujuh macamdosa itu ?” beliau menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa (manusia) yangdiharamkan Allah kecuali dengan hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari pada saat

pertempuran, dan menuduh berbuat zina terhadap wanita-wanita yang selalu menjaga diri dan

tidak pernah berpikir (untuk berzina). (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dari Thaisalah bin Mayyas, dia berkata, :

                                                                                                      ص                                                                                                                                               

Artinya : "Aku bersama orang-orang keturunan Najdah bin Amir Al Khariji, yang membuat aku

banyak melakukan dosa-dosa besar. Kemudian aku melaporkannya kepada Ibnu Umar, seraya

bertanya, "Apa dosa-dosa itu?" Aku menjawab, "Ini dan itu." Ibnu Umar berkata, "Itu tidak termasuk dosa-dosa besar. Dosa-dosa besar itu, ada sembilan, yaitu menyekutukan Allah,

membunuh orang, lari dari peperangan, menuduh zina kepada wanita mukmin, memakan harta

riba, mengambil harta anak yatim, melenceng di masjid, orang yang suka menghina (mengejek),dan (menyebabkan) orang tua menangis karena durhaka (kepada keduanya)." Ibnu Umar berkata,kepadaku, "Apakah engkau takut dari neraka dan ingin masuk surga?" Saya berkata, "Apa benar,

demi Allah?," Ibnu Umar berkata, "Apakah orang tuamu masih hidup?" Saya menjawab, "Ibu

Page 10: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 10/22

 

saya masih hidup." Ibnu Umar berkata, "Demi Allah! sekiranya engkau berbicara lemah lembut

kepadanya dan memberi makan kepadanya, maka niscaya engkau benar-benar akan masuk surgaselama dosa-dosa besar itu dijauhi." (H.R. Bukhari dalam Kitab Adabul Mufrad, Shahih, dalam

kitab Ash-Shahihah (2898). 7/9.)

1. Syirik 

Syirik artinya menyekutukan Allah swt. Syirik adalah dosa besar dan tak diampuni oleh Allah

swt. Allah swt berfirman di dalam Al-Qur‟an Surah An- Nisa‟ ayat 116

                                        

) : ۱۱٦ ( 

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah

dengan sesuatu). Dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang dikehdaki. Dan barang

siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh ia telah tersesat jauhnya sekali. (Q.S. An Nisa {4} : 116)

Dalam kitab Al Bayan yang ditulis oleh Prof. Dr. Hasbi Ash Shiddiqiy, ia menguraikan macam

syirik, yaitu sebagai berikut :

a. Syirik Istiqlal, pengakuan pada adanya dua tuhan yang masing-masing berdiri sendiri.

 b. Syirik Tad‟id, yaitu bahwa tuhan itu terdiri dari beberapa tuhan (polytheisme).  

c. Syirik Taqrib, yaitu menyembah kepada selain Allah dengan maksud mendekatkan diri kepada

Allah.

d. Syirik Taqlid, yaitu menyembah kepada selain Allah karena bertaqlid atau mengikuti apa yangtelah diperbuat oleh nenek moyangnya.

e. Syirik Sebab, yaitu menyandarkan sesuatu yang telah terjadi kepada selain Allah.

f. Syirik Garad, yaitu mengerjakan ibadah dan amal saleh bukan karena Allah, tetapi karenamaksud keduniaan (ria dan sum‟ah). Perbuatan ria dan sum‟ah termasuk syirik kecil, akan tetapipelakunya tidak dianggap kufur. Adapun pelaku syirik istiqlal, tab‟id, taqrib, dan taqlid dapatdianggap kufur.

Akibat buruk atau bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan syirik (sehingga kita harus

menjauhinya) antara lain sebagai berikut :

a. Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik, apabila ia tidak bertaubat dengan

taubat nasuha.

Page 11: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 11/22

 

 

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala

dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yangmempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar “. (Q.S. An Nisa : 48)  

b. Allah mengharamkan masuk surga bagi orang musyrik .

Artinya : “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al

Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah AllahTuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah,

maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi

orang-orang zalim itu seorang penolongpun “(Q.S. Al Maidah : 72)  

c. Pelecehan martabat manusia, manusia diberi amanah oleh Allah untuk menjadi khalifah di

bumi (memimpin seluruh makhluk). Seseorang yang musyrik berarti menyembah kepada yangdipimpinnya. Ini berarti menurunkan martabatnya sebagai manusia selaku khalifah Allah.

d. Orang yang musyrik akan rusak akhlaknya, sehingga tingkah lakunya dapat merugikan diri

sendiri dan orang lain, seperti : rakus, keji, kejam, dengki, penakut, dan berani membuat syari‟at

sendiri.

e. Orang musyrik adalah najis sehingga haram masuk masjidil haram. (lih. Q.S. At Taubah : 28)

f. Berbuat kezaliman terbesar .

Artinya : “ …sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar -benar kezaliman yang besar

“ 

g. Menyebarkan hal-hal yang negatif dalam kehidupan manusia.

2. Durhaka terhadap kedua orang tua 

Orang yang paling banyak jasanya dan paling dekat dengan kita adalah kedua orang tua, yaitu :

ibu dan bapak. Seorang yang durhaka terhadap kedua orang tua adalah termasuk dosa besar.

Perbuatan yang termasuk di dalamnya, antara lain : membentak , menghardik, berkata yang tidak 

Page 12: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 12/22

 

sopan atau berkata yang bersifat meremehkannya, dan menyakiti hati atau persaan orang tua.

Agama Islam melarang anak durhaka terhadap Ibu dan Bapaknya. Yang dimaksud durhakaterhadap kedua orang tua yaitu menyakiti baik secara lahiriah maupun batiniah. Dalam Al

Qur‟an ditegaskan tentang kewajiban berbakti kepada keduanya, jangan sekali-kali

menyakitinya;

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan

hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di

antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu

membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. Dan rendahkanlah

dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil “ (Q.S.Al Isra : 23-24)

[850]. Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi

mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Rasulullah saw bersabda:

                                                                         

Artinya: “Dari al-Mughirah Ibnu Syu‟bah bahwa Rasulullah Shallallaahu „alaihi wa Sallambersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, mengubur anak 

perempuan hidup-hidup, menahan dan menuntut; dan Dia tidak suka kalian banyak bicara,

banyak bertanya, dan menghambur-hamburkan harta." Muttafaq Alaihi.

Dosa karena durhaka, bukan saja di akhirat akan diterimakan azab yang berat dan dahsyat, akan

tetapi Allah juga akan mempercepat azab di dunia ini.

Nabi Muhammad saw. Bersabda:

Artinya: “Tiap-tiap dosa diturunkan Tuhan (pembalasan menurut kehendak-Nya) kecuali dosadurhaka terhadap ibu bapak. Tuhan mempercepat (pembalasan itu) terhadap orang yang

melakukannya di dunia (ini), sebelum yang bersangkutan mati.” (H.R. Hakim) 

Anak yang durhaka kepada orang tua akan mendapat murka Allah sebagaimana hadits dari

Abdullah bin „amr bin „ash, dari Rasulullah s.a.w. bersabda :  

Page 13: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 13/22

 

                                                                

Artinya: “Nabi Shallallaahu „alaihi wa Sallam bersabda: "Keridloan Allah tergantung kepadakeridloan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua." (H.R.

Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan Hakim) 

Bentuk-bentuk perbuatan durhaka kepada orang tua :

1. Tidak memberikan nafkah kepada orang tua bila mereka membutuhkan.

2. Tidak melayani mereka dan berpaling darinya. Lebih durhaka lagi bila menyuruh orang tuamelayani dirinya.

3. Mengumpat kedua orang tuanya di depan orang banyak dan menyebut-nyebut kekurangannya.

4. Mencaci dan melaknat kedua orang tuanya.

5. Menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau kesal kepada mereka

berdua karena suatu hal.

6. Membuat kedua orang tua bersedih dengan melakukan sesuatu hal, meskipun sang anak 

berhak untuk melakukannya. Tapi ingat, hak kedua orang tua atas diri si anak lebih besar

daripada hak si anak.

7. Malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena keadaan kedua orang

tuanya yang miskin, berpenampilan kampungan, tidak berilmu, cacat, atau alasan lainnya.

8. Enggan berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya.

9. Duduk mendahului orang tuanya dan berbicara tanpa meminta izin saat memimpin majelis di

mana orang tuanya hadir di majelis itu. Ini sikap sombong dan takabur yang membuat orang tua

terlecehkan dan marah.

10. Mengatakan “ah” kepada orang tua dan mengeraskan suara di hadapan mereka ketikaberselisih.

Dalam kitab “Birrul Walidain” oleh Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, menyebutkan di antara

bentuk durhaka (uquq) kepada orang tua ialah :

{1} Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan ataupun hallainnya yang membuat orang tua sedih dan sakit hati.

{2} Berkata „ah‟ dan tidak memenuhi panggilan orang tua.  

{3} Membentak atau menghardik orang tua.

Page 14: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 14/22

 

{4} Bakhil, tidak mengurusi orang tua bahkan lebih mementingkan yang lain dari pada

mengurusi orang tua padahal orang tua sangat membutuhkan. Seandai memberi nafkah pun,dilakukan dengan penuh perhitungan.

{5} Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan

 bodoh, „kolot‟ dan lain-lain.

{6} Menyuruh orang tua, misal menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan

tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua atau lemah. Tetapi

 jika „Si Ibu” melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauan sendiri maka tidak mengapa dankarena itu anak harus berterima kasih.

{7} Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang

tua.

{8} Mendahulukan taat kepada istri dari pada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan tega

mengusir ibu demi menuruti kemauan istrinya. Na‟udzubillah. 

{9} Memasukkan kemungkaran kedalam rumah misal alat musik, mengisap rokok, dan lain lain.

{10} Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua

dan tempat tinggal ketika status sosial meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini ialahsikap yg amat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

Seorang anak, wajib berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Berbuat baik terhadapkedua orang tua tidak terbatas semasa keduanya masih hidup, akan tetapi sesudah meninggal pun

masih diwajibkan untuk berbuat baik terhadap keduanya.

Cara berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua yang telah meninggal dunia, antara

lain: 

a. Menyalatkan kedua orang tua ketika meninggal dunia.

b. Mendoakan dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Doa memohon ampunan kepada Allah swt..

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu dan bapakku dan semua, serta sekalian

orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari kiamat)”. (Q.S. Ibrähïm {14} : 41)

c. Melaksanakan janji-janji apabila keduanya meninggalkan wasiat.

Page 15: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 15/22

 

d. Melanjutkan silaturahmi dengan orang-orang yang biasa dikunjunginya.

e. Menghormati dan memuliakan sahabat serta teman-teman lainnya.

3. Bersaksi Palsu 

Pengertian menurut bahasa, kata saksi atau syahadah diambil dari kata musyahadah yang berarti: melihat dengan mata kepala. Pengertian saksi menurut istilah ialah pemberitahuan seseorang

tentang apa yang dia ketahui dengan lafal „aku menyaksikan‟ (asyhadu atau syahidtu).

Sayyid Sabiq dalam kitabnya “Fiqhus Sunnah” menjelaskan hukum kesaksian adalah fardlu „ain 

bagi orang yang memikulnya bila ia dipanggil untuk itu dan dikhawatirkan kebenaran akanhilang. Akan tetapi, meskipun tidak dipanggil, tetap wajib hukumnya apabila tanpanya

dikhawatirkan kebenaran akan hilang. Seseorang yang menyaksikan suatu peristiwa tidak boleh

menyembunyikan kesaksiannya atau menjadi saksi palsu, yaitu bersaksi tidak sesuai dengan

kejadian perkaranya (tidak sesuai fakta) sebagaimana firman SWT :

( ٢٨٣ :    ) ….. 

Artinya : “…dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapayang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“. 

4. Sihir 

Pengertian sihir menurut bahasa adalah mengalihkan. Menurut Ibnu Faris dalam Kitab “Al  Misbah Al Munir”, sihir adalah memperlihatkan kebatilan dalam bentuk haq (kebenaran). Dalam

al Mu‟jam Al Wasith yang ditulis Ibrahim Mustafa disebutkan bahwa sihir adalah sesuatu yangmemakai cara lembut dan halus.

Menurut istilah sihir dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Menurut Fakhrudin Ar Razi, sihir menurut istilah syara‟ dikhususkan bagi sesuatu yangpenyebabnya tidak terlihat atau samar, terbayang dalam wujud yang bukan sebenarnya, dan

berlangsung melalui pemutar balikan fakta.

b. Menurut Ibnu Qudamah, sihir adalah bundelan (buhul), mantera-mantera, dan ucapan yangdiucapkan atau ditulis mengerjakan sesuatu yang menimbulkan pengaruh pada badan, hati, atauakal orang yang terkena sihir dengan tidak menyentuhnya.

Para Ulama sepakat bahwa perbuatan sihir termasuk dosa besar yang harus dihindari atau dijauhisebagaimana firman Allah SWT :

Page 16: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 16/22

 

( ٤٣ :    ) …. 

Artinya : “….Dan orang-orang kafir berkata terhadap kebenaran tatkala kebenaran itu datang

kepada mereka: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata “ 

5. Mencuri dan Merampok 

a. Mencuri

Mencuri adalah mengambil harta orang lain dengan jalan sembunyi-sembunyi atau diam-diam.Mencuri merupakan dosa besar dan wajib dihukum, yaitu dengan dipotong tangannya. Apabila

seorang yang mencuri untuk pertama kalinya dan telah mencapai nishab kadar dari barang yang

dicurinya, maka yang dipotong adalah tangan kanannya dari pergelangan tangan. Bila ia mencuriuntuk kedua kalinya, maka yang dipotong adalah kaki kirinya dari ruas tumit. Bila ia mencuri

yang ketiga kalinya, maka yang dipotong adalah tangan kirinya. Dan apabila ia mencuri yangkeempat kalinya, maka yang dipotong adalah kaki kanannya. Apabila masih tetap mencuri, makadipenjarakan sampai bertobat. Firman Allah SWT :

(٣٨ :    )

Artinya : “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya

(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah

Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Syarat pencuri dipotong tangannya adalah sebagai berikut :

1) Pencuri sudah balig, berakal, dan melakukan pencurian itu dengan kehendaknya.

2) Barang yang sudah mencapai nishab (batas minimal ukuran barang yang dicuri) kira-kiraseberat 93,6 gram, dan barang itu diambil dari tempat penyimpanannya.

b. Merampok 

Perbuatan merampok atau merampas harta orang lain yang kadang diserta kekerasan, ancaman

senjata, dan bahkan terjadi pembunuhan merupakan perilaku yang sangat menggelisahkan dan

mengerikan, sehingga termasuk perbuatan haram dan merupakan dosa besar. Allah SWTberfirman dalam Q.S. An Nisa {4} : 93 ;

Page 17: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 17/22

 

Artinya : “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannyaialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya sertamenyediakan azab yang besar baginya “ 

Oleh karena itu, tepat sekali penegasan Allah SWT yang tersebut dalam Al Qur‟an bahwa

perampok itu (orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi) dan termasuk kelompok hirabah, yaitu kelompok yang menyatakan perang terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya. Mereka

dianggap perang terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya karena yang mereka lakukan merupakanperbuatan melawan hukum Allah SWT dan mengganggu masyarakat yang dilindungi oleh

hukum tersebut. Hal ini tercantum dalam Q.S. Al Maidah {5} : 33 ;

Artinya : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau

dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik [414], atau dibuang dari negeri (tempatkediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di

akhirat mereka beroleh siksaan yang besar“. 

[414]. Maksudnya ialah: memotong tangan kanan dan kaki kiri; dan kalau melakukan lagi maka

dipotong tangan kiri dan kaki kanan.

Adapun hukuman bagi perampok terdiri dari 4 macam, yakni sebagai berikut :

1) Perampokan dengan membunuh orang yang dirampoknya dan diambil hartanya. Dalam hal inihukumnya wajib dibunuh, kemudian disalibkan (dijemur).

2) Perampokan dengan membunuh orang yang dirampok, tetapi hartanya tidak diambil.Hukumannya dibunuh tanpa disalib.

3) Hanya mengambil hartanya saja yang sedikitnya satu nisab, sedangkan orangnya tidak 

dibunuh. Hukumannya dipotong tangan kanannya dan kaki kirinya.

4) Perampokan yang tujuannya hanya menakut-nakuti saja, hukumannya adalah dipenjara, atauhukuman lain berdasarkan pertimbangan hakim yang dapat memberinya pelajaran sehingga ia

tidak mengulangi perbuatan itu kembali.

Lepasnya bagi pelaku tindak kejahatan dan perbuatan dosa dinyatakan dalam hadits Nabi SAW :

      ملسو هيلع هللا ىلص          

(    )

Page 18: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 18/22

 

Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW bersabda; “Tidaklah seorang pencuri ketika

mencuri itu beriman.“ (H.R. Bukhari) 

Kita wajib menjauhi perilaku mencuri apalagi mengambil dengan cara kekerasan, bahkan

haruslah kita membenci perbuatan tercela tersebut. Di antara wujud membenci perbuatan

tersebut dapat dilakukan melalui perilaku sebagai berikut :

a. Tidak menyakiti teman, baik secara fisik maupun perasaan, laki-laki maupun perempuan.

b. Tidak mau melakukan pencurian milik orang lain, bahkan kebiasaan menyembunyikanperlengkapan sekolah atau barang-barang teman sekolahnya.

c. Tidak mau menipu atau membohongi kawan, apalagi orang tua atau guru.

d. Tidak membiasakan diri dengan perilaku yang merugikan orang lain.

6. Membunuh 

Hak-hak utama yang paling penting bagi setiap manusia yang dijamin oleh Islam adalah hak 

hidup, selanjutnya hak pemilikan, hak pemeliharaan kehormatan, hak kemerdekaan, hak 

persamaan, dan hak menuntut ilmu pengetahuan.

Di antara hak yang paling penting ialah hak hidup. Firman Allah SWT :

(٣٣ :   ) …..  

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),melainkan dengan suatu (alasan) yang benar ….” 

Dalam Islam, ada pembahasan tentang jinayat. Jinayat adalah perbuatan dosa besar, maksiyat,

atau tindak kejahatan. Dalam Fiqih Islam, Jinayat adalah perbuatan yang dilarang syara‟, baik mengenai jiwa, harta dan lain-lain. Islam memberikan perhatian terhadap perlindungan jiwa dan

Allah mengancam orang yang merampas hal tersebut dengan hukuman yang berat. Allah SWT

berfirman tersebut dalam Q.S. An Nisa {4} : 93 ;

Artinya : “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya

ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya sertamenyediakan azab yang besar baginya “ 

Dalam suatu yang disabdakan Rasulullah SAW, menyebutkan :

Page 19: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 19/22

 

Adapun jenis- jenis pembunuhan dan hukumannya berdasarkan Al Qur‟an dan Hadits, dijelaskansebagai berikut :

a. (Al Qatlu bil „umdi /         ) Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja, merencanakan

pembunuhan dalam keadaan jiwa sehat dan penuh kesadaran. Pembunuhan semacam ini dapat

dihukum qisas artinya dihukum mati, kecuali dima‟afkan oleh pihak keluarga korban dankepadanya dituntut denda.

 b. (Al Qatlu syibhul „umdi /          ) Pembunuhan yang terjadi tanpa disengaja dengan alat

yang tidak mematikan. Hukumannya adalah penjara atau denda yang cukup berat.

c. (Al Qatlu syibhul „umdi /           ) Pembunuhan karena kesalahan atau kekhilafan semata-

mata tanpa direncanakan dan tidak ada maksud sama sekali, misalnya kecelakaan. Hukumannya

adalah penjara atau denda ringan.

Ada beberapa sikap yang harus dihindari agar tidak terjadi perselisihan, di antaranya sebagai

berikut :

a) Mudah tersinggung

b) Memiliki wawasan sempit

c) Menutupi diri atau sulit menerima pendapat orang lain

d) Tidak bisa beradaptasi atau hidup dalam lingkungan majemuk 

e) Tidak mau menerima kenyataan

f) Tidak siap menerima perkembangan zaman

g) Kurang informasi

h) Suka memaksakan kehendak 

i) Merasa paling benar

 j) Egois

k) Fanatik berlebihan

Untuk memperkecil peluang terjadinya hal-hal buruk, kita harus memupuk perilaku terpuji, baik 

terhadap diri peribadi mapun terhadap lingkungan atau masyarakat. Hal-hal di bawah ini dapat

melatih diri kita untuk membentengi diri dari perilaku tercela, khususnya perbuatan membunuh :

a) Membisakan bersilaturahim

Page 20: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 20/22

 

b) Mampu menahan amarah

c) Mampu mema‟afkan kesalahan 

d) Berbuat adil

e) Memperbanyak berbuat kebaikan

f) Suka menolong

g) Bersikap lemah lembut

h) Meninggalkan hal-hal yang menyangkut riba

i) Meneguhkan hati untuk mengikuti jalan yang lurus/benar

 j) Memakan makanan yang halal dan thayyib

k) Senantiasa berdo‟a kepada Allah SWT 

l) Berlaku lurus terhadap manusia

m) Tidak pelit atau kikir

Sebenarnya masih banyak di antara dosa-dosa besar yang perlu diketahui serta harus dihindariagar jangan melakukannya, dengan banyak membaca keterangan dari ayat-ayat Al Qur‟an,Hadits dan penjelasan para ulama, serta referensi yang luas. Maka tentunya dengan membaca,

memahami dan menghindari perilaku buruk akan membawa kesematan hidup dunia dan akhirat.

TES FORMATIF 9 

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar !

1. Uraikan pengertian dosa berdasarkan keterangan Al Qur‟an ? 

Jawab :

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 

2. Bagaimana cara menghindari dari perbuatan dosa !

Jawab :

Page 21: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 21/22

 

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

3. Apa saja kriteria yang tergolong dosa besar !

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………………. 

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….  

4. Jelaskan macam-macam syirik !

Jawab:

………………………………………………………………………………………………………………. 

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….  

5. Bagaimana cara menghindari syirik !

Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………. 

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 

6. Jelaskan yang dimaksud dengan “uququl walidain” !  

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

7. Apa saja perbuatan yang termasuk bentuk durhaka kepada orang tua ?

Page 22: MENGHINDARI PERILAKU TERCELA

5/13/2018 MENGHINDARI PERILAKU TERCELA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/menghindari-perilaku-tercela-55a75647e24fd 22/22

 

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

8. Apa yang dengan sihir !

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

9. Apa saja macam hukuman bagi perampok ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

10. Ada 3 macam pembunuhan, jelaskan !

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

11. Sikap apa sajakah yang perlu dihindari agar tidak terjadi perselisihan ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..  

TUGAS KEGIATAN BELAJAR 9 

Diskusikan bersama teman-teman sekelompok belajarmu dan hasilnya kamu tulis dalam kertas

atau dalam bukumu m,asing-masing!

1. Apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang anak yang kedua orang tuanya sudah sangat

renta dan tidak berdaya/tidak dapat berbuat apa-apa?

2. Carilah beberapa berita (minimal 5) dari koran atau majalah yang memberitakan tentang kasus

pembunuhan dan perampokan. Analisislah berita tersebut menyangkut aspek-aspek 

penyebabnya. Berikanlah solusi dan upaya pencegahannya !