Transcript
Page 1: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

LAPORAN PRAKTIKUM – FOTOGRAMETRI DIGITAL PROSES ORIENTASI RELATIF PADA FOTO UDARA DAN FOTO BANGUNAN SARKAWI JAYA HARAHAP NRP 3511 100 004 TITIK WIJAYANTI NRP 3511 100 005 NANA ERFIANA NRP 3511 100 006 LERYAN DONA DONY DONOVAN VICTORIA NRP 3511 100 007

Advisor

Dr-Ing Ir. TEGUH hARIYANTO, M.sc HEPI HAPSARI H, ST ,M.Sc MEIRISKA ST. MT.

DEPARTMENT of GEOMATIC ENGINEERING

FACULTY OF CIVIL ENGINEERING and PLANNING

SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE Of TECHNOLOGI

2013

SURABAYA

Page 2: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya, sehingga

Laporan Praktikum Kalibrasi kamera mata kuliah Fotogrametri Digital dapat terselesaikan.

Laporan ini terdiri dari apa yang dimaksud dengan Kalibrasi Kamera, kegunaan Kalibrasi

Kamera, proses bagaimana melakukan Kalibrasi Kamera dan Bagaimana Mengolah data hasil

dari Kalibrasi Kamera.

Kami mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan

laporan ini, Kami menyadari bahwa Laporan ini Masih ada kekurangan, sehingga kami

mengharapkan Kritik dan saran yang membangun untuk Menjadi pembelajaran kami agar

menjadi lebih baik lagi.

Semoga Laporan ini dapat bermanfaat untuk semua yang Membacanya, Khususnya bagi Kami.

Amien.

Surabaya, 5 Desember 2013

Penyusun

Page 3: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………… i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………… ii

BAB 1 PPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………… 1

1.2 Tujuan …………………………………………………………………………………… 1

1.3 Manfaat ………………………………………………………………………………….. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fotogrametri Digital ………………………………………………………………………. 2

2.2 Foto Udara ………………………………………………………………………………. 2

2.3 Orientasi Relatif …………………………………………………………………………. 3

2.4 Paralaks ………………………………………………………………………………….. 4

2.4 Photo Modeler Scanner V6.2.2.596 ……………………………………………………... 4

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………………………………. 5

3.2 Waktu dan Lokasi ………………………………………………………………………… 6

3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum …………………………………………………… 5

3.4 Langkah Pelaksanaan Foto Gedung ……………………………………………………… 7

BAB IV HASIL DAN ANALISA

4.1 Orientasi Relatif Bangunan ………………………………………………………………. 21

4.1.1 Penentuan Titik Orientasi Relative ……………………………………………… 21

4.1.2 Hasil Prosessing Foto Bangunan ………………………………………………… 23

4.1.3 Analisa Data Foto Bangunan ……………………………………………………… 28

4.2 Orientasi Relatif Foto Udara …………………………………………………………… 29

4.2.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif ………………………………………………… 29

4.2.2 Hasil Prosesing Foto Udara ……………………………………………………… 31

4.2.3 Analisa Data Foto Udara ………………………………………………………… 34

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………… 36

5.2 Saran ….………………………………………………………………………………. 36

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….. 37

Page 4: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penentuan posisi suatu objek pada foto udara dapat melalui beberapa proses. Dimana

proses-proses tersebut dapat dilakukan secara digital maupun analog. Penentuan posisi

suatu objek bisa dengan melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara atau pada

sepasang foto biasa. Dalam melakukan orientasi relatif bisa dilakukan dengan

menggunakan software, sehingga bisa mempermudah pekerjaan tersebut. Pada dasarnya

orientasi relatih dilakukan hanya untuk mendapatkan posisi relatif dari sepasang foto,

bukan posisi yang sebenarnya. Dan dalam melakukan orientasi relatif harus ada beberapa

syarat yang harus terpernui, sehingga orientasi relatif dapat dilakukan dengan benar.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mendapatkan parameter-parameter orientasi dari sebuah kamera.

2. Mendapatkan kedudukan relatif dari sepasang foto udara dan foto biasa dengan sistem

koordinat sebarang.

3. Untuk melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara, dan foto biasa dari sebuah

objek yang saling bertampalan(overlap).

1.3 Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mendiskripsikan atau mendapatkan parameter-parameter orientasi

dari sebuah kamera.

2. Mahasiswa bisa mendapatkan kedudukan relatif dari sepasang foto udara dan foto

biasa dengan sistem koordinat sebarang.

3. Mahasiswa dapat melakukan orientasi relatif pada sepasang foto udara, dan foto

biasa dari sebuah objek yang saling bertampalan(overlap) menggunaka software

photo modeler scanner.

Page 5: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fotogrametri Digital

Fotogrametri merupakan suatu ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan proses perekaman,

pengukuran/pengamatan, dan interpretasi(pengenalan dan identifikasi) suatu kondisi permukaan

bumi serta objek fisik diatasnya yang dapat dipercaya. Produk dari fotogrametri digunakan oleh

berbagai disiplin yang didalam kegiatannya berkaitan dengan lahan/permukaan bumi.

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, sistem fotogrametri telah mengalami

perkembangan dari sistem fotogrametri analitik dan kemudian yang paling baru adalah sistem

fotogrametri digital (softcopy fotogrametri). Perkembangan sisitem fotogrametri berdampak

pada perkembangan alat restitusi yang digunakan dari alat restitusi analog dan analog seperti

analog/analitik stereo plotter dimana proses pekerjaanya dilakukan oleh manusia, berganti

menjadi alat restitusi otomatis dimana proses pekerjaannya dikerjakan secara otomatis

menggunakan komputer.

2.2 Foto Udara

Definisi foto udara dari beberapa pendapat adalah sebagai berikut:

1. Foto Udara adalah foto yang dibuat dari persepektif pesawat udara atau balon udara.

(Sutanto, 1994:6),

2. Foto Udara adalah salah satu jenis citra hasil dari perekaman muka bumi dengan

menggunakan wahana pemotretan udara seperti pesawat terbang ataupun wahana darat

bergerak.( Geografilover.netau.net)

3. Foto Udara adalah foto yang direkam dari wahana pesawat terbang/pesawat layang.

(http://www.dephut.go.id/halaman/pranalogi_kehutanan/definisi.pdf)

4. Foto udara adalah foto yang dibuat dari pesawat udara atau balon. (http ://eksan.komite-

sman2bjb.web.id/wp-content/upload/2008/04/penginderaan-jauh.pdf.)

5. Foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. (Dra.

Romenah, modul sistem informasi geogarfi kelas 1)

6. Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian, namun masih dalam

lingkup ruang atmosfer. Misalnya pemotretan dari balon udara, helikopter, pesawat

terbang, dlsb.

Dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu foto udara yaitu tegak, foto miring dan foto miring sekali. Yang

dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan objeknya sumbu kamera

udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi <3o), sedangkan yang disebut dengan foto miring

Page 6: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

6

sekali apabila pada foto tersebut horison terlihat. Untuk foto miring, batasannya adalah antara

kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk peta adalah foto tegak (Wolf,

1974).

2.3 Orientasi Relatif

Relatif orientasi merupakan proses untuk menentukan nilai perputaran sudut rotasi dan

pergeseran posisi antara dua foto.Proses ini di lakukan dengan cara memberikan nilai posisi dan

orientasi untuk foto pertama,kemudian di lakukan proses perhitungan nilai posisi dan orientasi

pada foto kedua menggunakan parameter dari posisi kamera pertama dan koordinat foto dari

kedua buah foto. Dalam proses relatif orientasi ini tidak menghasilkan nilai posisi dan orientasi

dari foto yang sebenarnya, akan tetapi menghasilkan sebuah nilai relatife antara dua buah foto

tersebut. Yaitu menetapkan beberapa parameter Eksterior orientasi (EO) dari foto kanan (2) dari

pertemuan 5 berkas dari koordinat obyek 3D (Xi,Yi,Zi) yang ada.

Dengan cara digital,relatif orientasi dapat menggunakan syarat kesegariasan (colenearity

condition) atau syarat kesebidangan (coplanarity condition). Pada relatif orientasi analitik,

biasanya parameter EO (ω,ϕ,κ)dari foto kiri sama dengan nol. Dan juga untuk pada foto kiri

Page 7: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

7

ditetapkan secara sembarang pada harga bulat dan sebagai alternatif yang nyaman maka nilai

dari tepat pada angka nol, dan pada foto kanan ( ditetapkan pada harga mendekati basis foto

(jarak difoto pada kedua foto) yang mendekati nilai nol dan harus ditentukan 5 parameter

unknown pada foto kanan. Hal ini akan mempermudah dalam perhitungan koordinat objek

Xi,Yi,Zi sehingga mendekati satuan koordinat foto yang terukur.

2.4 Paralaks

Merupakan perubahan kedudukan gambaran titik pada foto udara yang bertampalan yang

disebabkan oleh perubahan kedudukan kamera. Paralaks ini disebut juga dengan paralaks absolut

atau paralaks total. Lebih jauh dikemukakan bahwa paralaks absolut suatu titik adalah perbedaan

aljabar yang diukur sepanjang sumbu x, berpangkal dari sumbu y ke arah titik bersangkutan yang

tergambar pada tampalan foto udara. Hal ini dilandasi oleh asumsi bahwa masing-masing foto

udara itu benar-benar vertikal dan dengan tinggi terbang yang sama.

Pengukuran paralaks dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu Pengukuran paralaks secara

stereoskopik; dilakukan dengan menggunkan batang paralaks atau meter paralaks (parallax bar)

terdiri dari dua keping kaca yang diberi tanda padanya. Tanda ini disebut tanda apung (floating

mark). Masing-masing keping kaca dipasang pada batang yang dapat diatur panjangnya yang

diatur dengan memutar sekrup mikrometer. Pengukuran dilakukan setelah foto disetel di bawah

pengamatan stereoskopik. Tanda apung kiri diletakkan pada titik yang akan diukur paralaksnya

di foto kiri, dan tanda apung kanan diletakkan pada titik yang akan diukur paralaksnya pada foto

kanan, dimana peletakan dilakukan dengan melihat dari stereoskop. Kemudian dilakukan

pembacaan pada sekrup mikrometer yang dibaca dalam milimeter (mm).Pengukuran paralaks

secara monoskopik; atau disebut juga cara manual, dilakukan tanpa menggunakan batang

paralaks, melainkan hanya dengan menggunakan penggaris biasa.

2.5 Photo Modeler Scanner V6.2.2.596.

Photo modeler scanner adalah pemodelan berdasarkan gambar (image) untuk pengukuran yang

akurat serta model 3D dalam bidang engineering, arsitektur, film, forensik, kebudayaan, dan

lain-lain. Photo Modeler Scanner adalah sebuah scanner 3d yang menyediakan hasil yang serupa

dengan 3s laser scanner. Proses scanning 3d ini menghasilkan point cloud yang padat dari textur

permukaan fotografi dari berbagai ukuran Photo Modeler dasar ditambah kemampuan untuk

melakukan Dense Surface modelling (DSM), scanning 3d dan Smartmatch.

Beberapa aplikasi dari DSM antara lain arkeologi, arsitektur dan preservasi,

seni/museum/kuratorial, Teknik Sipil, film dan animasi, forensic, Teknik Mesin dan Pengukuran

bersifat industry, obat-obatan, pertambangan, ekskavasi, dan geoteknik. PhotoModeler Scanner

mengekspor point cloud 3d dan jaring triangulasi dalam format berikut: .stl, .ply, .txt, .iv, .facet.

Page 8: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

8

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan.

a. SAMSUNG ES65

b. Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596

c. Photo Modeler calibration 36x36sd

d. Laptop

3.2 Waktu dan Lokasi.

Praktikum fotogrametri digital Orientasi Relatif dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 30 November 2013

Pukul : 09.31-11.00 WIB

Tempat : Kampus ITS

Page 9: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

9

Mulai

Melakukan Pengambilan foto

gedung 2 kali bertampalan

Melakukan Orientasi foto

Menggunakan PhotoModeler

Scanner

Import Foto Ke

komputer

Selesai

Ya

Tidak

3.3 Diagram Alir Pelaksanaan Praktikum.

Page 10: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

10

3.4 Langkah Pelaksanaan Foto Gedung.

Tahapan Langkah Pelaksanaan pada Praktikum Orientasi Relatif adalah :

a. Melakukan pengambilan foto Gedung di Area Kampus ITS dengan dua sisi, sehingga foto

pertama dan foto kedua bertampalan lebih dari 50%.

b. Jika Foto yang akan diorientasikan belum ada di Komputer, maka Import foto terlebih

dahulu ke komputer agar dapat dibaca oleh Software PhotoModeler Scanner.

c. Melakukan Orientasi relatif pada foto Gedung dengan menggunakan perangkat lunak

(software) yaitu PhotoModeler Scanner V6.2.2.596, dengan tahapan yaitu :

a. Membuka Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596

Gambar 1 Tampilan Awal Software PhotoModeler Scanner V6.2.2.596

b. Kemudian Muncul Jendela seperti Berikut, dan Pilih Point Based Project.

Page 11: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

11

c. Pilih folder yang terdapat Foto Gedung.

d. Kemudian Pilih atau add Gambar Foto agar dapat dibaca oleh PhotoModeler Scanner,

dan Klik Menu Next.

Page 12: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

12

e. Jika sudah, maka pilih “An Unknown camera, Whose parameters will be solved by”,

dan klik Next.

f. Kemudian akan Muncul gambar Foto yang akan di orientasi.

Page 13: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

13

g. Drag kedua Foto tersebut sehingga Foto Menjadi Lebih besar Ukurannya.

h. Buat point objek pada foto Kiri dan Kanan, Harus bejumlah sama, dengan Menu

Marking- Mark Point Mode.

Page 14: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

14

i. Kemudian pilih Menu Project-process...

j. Menunggu Proses Orientasi Relatif selesai.

k. Setelah selesai, simpan Foto yang sudah di orientasi.

Page 15: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

15

3.6 Langkah Pelaksanaan Foto Udara.

1. file, new project,

Page 16: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

16

Page 17: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

17

Page 18: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

18

Page 19: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

19

Page 20: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

20

Page 21: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

21

Page 22: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

22

Page 23: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

23

Page 24: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

24

Page 25: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

25

BAB IV HASIL DAN ANALISA

4.1 Orientasi Relatif Bangunan

Foto yang digunakan sebagai kalibrasi kamera adalah gedung Fitsal Pertamina.

Foto 1 Foto 2

4.1.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif

A. 5 titik Orientasi relatif

B. 10 titik Orientasi relatif

Page 26: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

26

C. 15 Tiitk orientasi Relatif

4.1.2 Hasil Prosesing Foto Bangunan

A. Hasil Proses 5 Titik

adapun hasil proses 5 titik orientasi relative ditunjukkan dengan gambar berikut.

Page 27: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

27

Proses kalibrasi dengan 5 titik Residual tidak bisa dilakukan karena belum mencapai jumlah titik

orientasi relatif minimum dari Foto tersebut. Karena Titik minimum orientasi relatif harus 6 titik.

B. Hasil proses 10 titik

Status Report Tree

Project Name: orientasi 10 titik.pmr

Problems and Suggestions (1)

Project Problems (0)

Problems related to most recent processing (1)

Problem: There were more than 10 iterations in the most recent successful processing.

Suggestion: The large number of iterations (14) during processing indicates some instability or some problem in the project data. Look for misreferenced points,

incorrect constraints, or poor camera parameters.

Information from most recent processing

Last Processing Attempt: Wed Dec 04 22:34:19 2013

PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full

Status: successful

Page 28: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

28

Processing Options

Orientation: off

Global Optimization: on

Calibration: off

Constraints: on

Total Error

Number of Processing Iterations: 14

Number of Processing Stages: 1

First Error: 2.570

Last Error: 1.042

Precisions / Standard Deviations

Photograph Standard Deviations

Photo 1: SAM_0934.JPG

Omega

Value: 0.494501 deg

Deviation: Omega: 0.320 deg

Correlations over 95.0%: Phi:98.5%, X:98.8%, Y:-99.9%, Z:-99.5%

Phi

Value: 0.202342 deg

Deviation: Phi: 0.415 deg

Correlations over 95.0%: Omega:98.5%, X:100.0%, Y:-98.9%, Z:-99.0%

Kappa

Value: 0.096886 deg

Deviation: Kappa: 0.069 deg

Xc

Value: 0.005037

Deviation: X: 0.007

Correlations over 95.0%: Omega:98.8%, Phi:100.0%, Y:-99.2%, Z:-99.3%

Yc

Value: -0.009520

Deviation: Y: 0.006

Correlations over 95.0%: Omega:-99.9%, Phi:-98.9%, X:-99.2%, Z:99.9%

Zc

Page 29: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

29

Value: -0.005471

Deviation: Z: 0.011

Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:-99.0%, X:-99.3%, Y:99.9%

Photo 2: SAM_0935.JPG

Omega

Value: -0.593539 deg

Deviation: Omega: 0.388 deg

Correlations over 95.0%: Phi:-96.6%, X:-99.5%, Y:-99.8%, Z:-99.1%

Phi

Value: 12.560025 deg

Deviation: Phi: 0.243 deg

Correlations over 95.0%: Omega:-96.6%, X:98.0%, Y:95.7%

Kappa

Value: -2.577381 deg

Deviation: Kappa: 0.096 deg

Xc

Value: 0.372347

Deviation: X: 0.010

Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:98.0%, Y:99.4%, Z:99.0%

Yc

Value: 0.000724

Deviation: Y: 0.007

Correlations over 95.0%: Omega:-99.8%, Phi:95.7%, X:99.4%, Z:99.7%

Zc

Value: 0.012876

Deviation: Z: 0.010

Correlations over 95.0%: Omega:-99.1%, X:99.0%, Y:99.7%

Quality

Photographs

Total Number: 2

Bad Photos: 0

Weak Photos: 0

Page 30: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

30

OK Photos: 2

Number Oriented: 2

Number with inverse camera flags set: 0

Cameras

Camera1: 2:SAMSUNG ES65, ES67 / VLUU ES65, ES67 / SAMSUNG SL50 [4.90]

Calibration: yes

Number of photos using camera: 2

Average Photo Point Coverage: 61%

Photo Coverage

Number of referenced points outside of the Camera's calibrated coverage: 4

Photo1 points outside region:

Photo2 points outside region:#3, #5, #15, #27

Point Marking Residuals

Overall RMS: 0.518 pixels

Maximum: 1.247 pixels

Point 17 on Photo 2

Minimum: 0.129 pixels

Point 30 on Photo 1

Maximum RMS: 1.092 pixels

Point 17

Minimum RMS: 0.128 pixels

Point 30

Point Tightness

Maximum: 0.00039

Point 17

Minimum: 4.4e-005

Point 5

Point Precisions

Overall RMS Vector Length: 0.00464

Maximum Vector Length: 0.00731

Point 30

Minimum Vector Length: 0.00151

Point 1

Page 31: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

31

Maximum X: 0.00593

Maximum Y: 0.00231

Maximum Z: 0.00717

Minimum X: 0.000654

Minimum Y: 0.000372

Minimum Z: 0.000502

Dan hasil diatas bisa disimpulkan dalam bentuk table, yaitu

;

C. Hasil proses 15 titik

Status Report Tree

Project Name: orientasi 15 p.pmr

Problems and Suggestions (1)

Project Problems (1)

Problem: The largest point residual in your project (Point41 - 8.36) is greater than 5.00.

Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under 5.00 pixels. If you have just a few high residual points, study them on each

photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your points have high residuals then make sure the camera stations are solving

correctly and that your are using the best camera parameters possible.

Problems related to most recent processing (0)

Page 32: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

32

Information from most recent processing

Last Processing Attempt: Wed Dec 04 22:24:16 2013

PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full

Status: successful

Processing Options

Orientation: off

Global Optimization: on

Calibration: off

Constraints: on

Total Error

Number of Processing Iterations: 3

Number of Processing Stages: 1

First Error: 4.996

Last Error: 4.964

Precisions / Standard Deviations

Photograph Standard Deviations

Photo 1: SAM_0934.JPG

Omega

Value: -0.800589 deg

Deviation: Omega: 0.629 deg

Correlations over 95.0%: X:95.4%, Y:-99.5%, Z:-97.6%

Phi

Value: -1.340930 deg

Deviation: Phi: 1.108 deg

Correlations over 95.0%: X:99.9%, Y:-96.6%, Z:-97.6%

Kappa

Value: 0.262027 deg

Deviation: Kappa: 0.236 deg

Xc

Value: -0.020825

Deviation: X: 0.018

Correlations over 95.0%: Omega:95.4%, Phi:99.9%, Y:-97.2%, Z:-98.1%

Yc

Page 33: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

33

Value: 0.016575

Deviation: Y: 0.012

Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, Phi:-96.6%, X:-97.2%, Z:99.2%

Zc

Value: 0.037409

Deviation: Z: 0.023

Correlations over 95.0%: Omega:-97.6%, Phi:-97.6%, X:-98.1%, Y:99.2%

Photo 2: SAM_0935.JPG

Omega

Value: -2.104011 deg

Deviation: Omega: 0.796 deg

Correlations over 95.0%: X:-98.1%, Y:-99.5%, Z:-97.4%

Phi

Value: 13.727384 deg

Deviation: Phi: 0.547 deg

Kappa

Value: -3.039974 deg

Deviation: Kappa: 0.197 deg

Xc

Value: 0.411944

Deviation: X: 0.022

Correlations over 95.0%: Omega:-98.1%, Y:98.0%, Z:97.0%

Yc

Value: 0.027178

Deviation: Y: 0.014

Correlations over 95.0%: Omega:-99.5%, X:98.0%, Z:99.0%

Zc

Value: 0.046438

Deviation: Z: 0.021

Correlations over 95.0%: Omega:-97.4%, X:97.0%, Y:99.0%

Quality

Photographs

Page 34: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

34

Total Number: 2

Bad Photos: 0

Weak Photos: 0

OK Photos: 2

Number Oriented: 2

Number with inverse camera flags set: 0

Cameras

Camera1: 2:SAMSUNG ES65, ES67 / VLUU ES65, ES67 / SAMSUNG SL50 [4.90]

Calibration: yes

Number of photos using camera: 2

Average Photo Point Coverage: 61%

Photo Coverage

Number of referenced points outside of the Camera's calibrated coverage: 6

Photo1 points outside region:

Photo2 points outside region:#3, #5, #15, #27, #51, #53

Point Marking Residuals

Overall RMS: 2.859 pixels

Maximum: 8.364 pixels

Point 41 on Photo 2

Minimum: 0.070 pixels

Point 27 on Photo 2

Maximum RMS: 7.963 pixels

Point 41

Minimum RMS: 0.065 pixels

Point 27

Point Tightness

Maximum: 0.0036

Point 41

Minimum: 2.6e-005

Point 27

Point Precisions

Overall RMS Vector Length: 0.011

Maximum Vector Length: 0.0188

Page 35: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

35

Point 30

Minimum Vector Length: 0.00483

Point 1

Maximum X: 0.0138

Maximum Y: 0.00407

Maximum Z: 0.0179

Minimum X: 0.00102

Minimum Y: 0.00165

Minimum Z: 0.00196

Dan hasil diatas bisa disimpulkan dalam bentuk table, yaitu ;

4.1.3 Analisa Data Foto Bangunan

Analisa data untuk megetahui perbandingan dari setiap parameter orientasi. Adapun Hasil

perbandingan Orintasi bisa dilihat dalam table berikut.

Jumlah

titik Id Foto

Precision/Standard Deviation (Value )

Omega Phi Kappa Xc Yc Zc

5 1

Can't Processing 2

10 1 0.494501 0.202342 0.096886 0.005037 -0.00952 -0.00547

2 -0.59354 12.56003 -2.57738 0.372347 0.000724 0.012876

15 1 -0.80059 -1.34093 0.262027 -0.02083 0.016575 0.037409

2 -2.10401 13.72738 -3.03997 0.411944 0.027178 0.046438

Page 36: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

36

Jumlah titik Id Foto Point Marking Residual Point Precisions

Overall RMS (Pixel) Max Min Max RMS Min RMS Overall RMS Vector Lengh

5 1

Can't Processing 2

10 1

0.518 1.247 0.129 1.092 0.128 0.00039 2

15 1

2.859 8.364 0.07 7.963 0.065 0.011 2

Dari table Parameter diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : dalam penentuan orientasi titik

relative pada sebuah foto adalah omega (Sumbu X), phi (Sumbu Y), kappa (Sumbu Y), Xc, Yc,

Zc, Point marking Redidual serta Point Precision. Penentuan titik orientasi relative dengan 5 titik

tidak bisa melakukan proses, karena syarat titik yang harus dibuat adalah sebanyak 6 titik.

Parameter omega, phi dan kappa pada jumlah 10 titik orientasi memiliki nilai lebih besar dari 15

titik orientasi, sedangkan parameterXc, Yc, dan Zc memiliki nilai lebih kecil dari 15 titik

orientasi. Jika dilihat besar nilai phi pada Foto 2 memiliki selisih perbedaan yang sangat jauh

dari Foto 1 baik jumlah 10 titik orientasi maupun jumlah 15 titik orientasi yaitu mencapai

12,000 . Hal ini dikarenakan pengambilan posisi kamera pada foto 1 dan foto 2 memiliki sudut

yang berbeda. Parameter Overal RMS pada 10 titik memiliki nilai lebih kecil dari nilaijumlah 15

titik yaitu 0.518 pixel. Begitu juga dengan parameter RMS Vektor Lengh pada 10 titik memiliki

nilai lebih kecil yaitu 0.00039 jika dibandingkan dengan 15 titik orientasi. Sehingga semakin

kecil nilai RMS nya maka jumlah titik pada foto tersebut akan semakin baik.

4.2 Orientasi Relatif Foto Udara

Foto yang digunakan sebagai kalibrasi kamera adalah :

Page 37: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

37

Foto 10-40 Foto 10-41

4.2.1 Penentuan Titik Orientasi Relatif

A. 5 titik Orintasi relatif

B. 10 titik Orientasi relative

Page 38: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

38

C. 15 Tiitk orientasi Relatif

4.2.2 Hasil Prosesing Foto Udara

A. Hasil Proses 5 Titik

adapun hasil proses 5 titik orientasi relative ditunjukkan dengan gambar berikut.

Page 39: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

39

Proses kalibrasi dengan 5 titik Residual tidak bisa dilakukan karena belum mencapai jumlah titik

orientasi relatif minimum dari Foto tersebut. Karena Titik minimum orientasi relatif harus 6 titik.

B. Hasil proses 10 titik

Status Report Tree

Project Name: *** Project has not yet been saved ***

Problems and Suggestions (3)

Project Problems (3)

Problem: The following cameras are not calibrated: Unnamed Default

Camera, 2:Unnamed Default Camera.

Suggestion: For best results you should use fully calibrated cameras. If

you are having accuracy problems, you should calibrate your camera (it is

easy and does not take long - See Camera Calibration in the User Manual).

Problem: The largest point residual in your project (Point1 - 5.28) is

greater than 5.00.

Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under

5.00 pixels. If you have just a few high residual points, study them on each

photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your

points have high residuals then make sure the camera stations are solving

correctly and that your are using the best camera parameters possible.

Problem: The angle between the direction of these two photographs is

lower than 15

Suggestion: Two photo projects with less than 3 control points and low

angle separation will not solve with good accuracy. Use the results with

caution. If possible add a third photo with greater angle separation.

Problems related to most recent processing (0)

Information from most recent processing

Last Processing Attempt: Wed Dec 04 20:38:58 2013

PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full

Status: successful

Processing Options

Orientation: off

Global Optimization: on

Calibration: off

Constraints: on

Total Error

Number of Processing Iterations: 8

Page 40: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

40

Number of Processing Stages: 1

First Error: 33.738

Last Error: 5.645

Precisions / Standard Deviations

Photograph Standard Deviations

Photo 1: 10-40.jpg

Omega

Value: -1.949582 deg

Deviation: Omega: 2.509 deg

Correlations over 95.0%: Y:-100.0%

Phi

Value: 1.279469 deg

Deviation: Phi: 1.584 deg

Correlations over 95.0%: X:100.0%

Kappa

Value: -0.041776 deg

Deviation: Kappa: 0.178 deg

Xc

Value: 0.049975

Deviation: X: 0.061

Correlations over 95.0%: Phi:100.0%

Yc

Value: 0.077587

Deviation: Y: 0.096

Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%

Zc

Value: -0.006009

Deviation: Z: 0.016

Photo 2: 10-41.jpg

Omega

Value: -6.399450 deg

Deviation: Omega: 2.837 deg

Correlations over 95.0%: Kappa:-98.2%, Y:-100.0%

Phi

Value: 2.596152 deg

Deviation: Phi: 1.931 deg

Correlations over 95.0%: X:100.0%

Kappa

Value: -2.367799 deg

Deviation: Kappa: 0.402 deg

Correlations over 95.0%: Omega:-98.2%, Y:98.3%

Xc

Value: 0.383515

Deviation: X: 0.080

Correlations over 95.0%: Phi:100.0%

Yc

Value: 0.152386

Deviation: Y: 0.117

Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%, Kappa:98.3%

Zc

Value: 0.141959

Deviation: Z: 0.021

Quality

Photographs

Total Number: 2

Bad Photos: 0

Weak Photos: 0

OK Photos: 2

Number Oriented: 2

Number with inverse camera flags set: 0

Cameras

Camera1: Unnamed Default Camera

Calibration: no

Number of photos using camera: 1

Camera2: 2:Unnamed Default Camera

Calibration: no

Page 41: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

41

Number of photos using camera: 1

Point Marking Residuals

Overall RMS: 2.823 pixels

Maximum: 5.283 pixels

Point 1 on Photo 2

Minimum: 1.191 pixels

Point 9 on Photo 1

Maximum RMS: 4.741 pixels

Point 1

Minimum RMS: 1.112 pixels

Point 9

Point Tightness

Maximum: 0.0028

Point 1

Minimum: 0.00062

Point 15

Point Precisions

Overall RMS Vector Length: 0.0192

Maximum Vector Length: 0.0257

Point 5

Minimum Vector Length: 0.0147

Point 19

Maximum X: 0.00651

Maximum Y: 0.00917

Maximum Z: 0.024

Minimum X: 0.00142

Minimum Y: 0.00194

Minimum Z: 0.0112

Page 42: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

42

C. Hasil proses 15 Titik

Status Report Tree

Project Name: *** Project has not yet been saved ***

Problems and Suggestions (3)

Project Problems (3)

Problem: The following cameras are not calibrated: Unnamed Default Camera, 2:Unnamed Default Camera.

Suggestion: For best results you should use fully calibrated cameras. If you are having accuracy problems, you should calibrate

your camera (it is easy and does not take long - See Camera Calibration in the User Manual).

Problem: The largest point residual in your project (Point1 - 7.11) is greater than 5.00.

Suggestion: In normal projects, strive to get all point residuals under 5.00 pixels. If you have just a few high residual points,

study them on each photo to ensure they are marked and referenced correctly. If many of your points have high residuals then make

sure the camera stations are solving correctly and that your are using the best camera parameters possible.

Problem: The angle between the direction of these two photographs is lower than 15

Suggestion: Two photo projects with less than 3 control points and low angle separation will not solve with good accuracy. Use

the results with caution. If possible add a third photo with greater angle separation.

Problems related to most recent processing (0)

Information from most recent processing

Last Processing Attempt: Wed Dec 04 20:50:12 2013

PhotoModeler Version: 6.2.2.596 - final,full

Status: successful

Processing Options

Orientation: off

Global Optimization: on

Calibration: off

Constraints: on

Total Error

Number of Processing Iterations: 4

Number of Processing Stages: 1

First Error: 5.711

Last Error: 5.507

Precisions / Standard Deviations

Photograph Standard Deviations

Photo 1: 10-40.jpg

Omega

Value: -1.169115 deg

Deviation: Omega: 1.406 deg

Correlations over 95.0%: Y:-100.0%

Phi

Value: 0.380328 deg

Deviation: Phi: 1.076 deg

Correlations over 95.0%: X:100.0%

Kappa

Value: -0.002773 deg

Deviation: Kappa: 0.121 deg

Xc

Value: 0.015704

Deviation: X: 0.041

Correlations over 95.0%: Phi:100.0%

Yc

Value: 0.047299

Deviation: Y: 0.054

Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%

Zc

Value: -0.003704

Deviation: Z: 0.008

Photo 2: 10-41.jpg

Omega

Value: -5.816375 deg

Deviation: Omega: 1.646 deg

Correlations over 95.0%: Kappa:-96.7%, Y:-100.0%

Phi

Value: 2.937073 deg

Deviation: Phi: 1.501 deg

Correlations over 95.0%: X:100.0%

Kappa

Value: -2.453109 deg

Deviation: Kappa: 0.262 deg

Correlations over 95.0%: Omega:-96.7%, Y:96.9%

Xc

Value: 0.398106

Deviation: X: 0.062

Correlations over 95.0%: Phi:100.0%

Yc

Value: 0.128859

Deviation: Y: 0.069

Correlations over 95.0%: Omega:-100.0%, Kappa:96.9%

Zc

Value: 0.147492

Deviation: Z: 0.010

Page 43: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

43

Quality

Photographs

Total Number: 2

Bad Photos: 0

Weak Photos: 0

OK Photos: 2

Number Oriented: 2

Number with inverse camera flags set: 0

Cameras

Camera1: Unnamed Default Camera

Calibration: no

Number of photos using camera: 1

Camera2: 2:Unnamed Default Camera

Calibration: no

Number of photos using camera: 1

Point Marking Residuals

Overall RMS: 3.180 pixels

Maximum: 7.110 pixels

Point 1 on Photo 2

Minimum: 0.407 pixels

Point 21 on Photo 1

Maximum RMS: 6.980 pixels

Point 1

Minimum RMS: 0.405 pixels

Point 21

Point Tightness

Maximum: 0.0042

Point 1

Minimum: 0.00025

Point 21

Point Precisions

Overall RMS Vector Length: 0.015

Maximum Vector Length: 0.0191

Point 5

Minimum Vector Length: 0.0131

Point 23

Maximum X: 0.0045

Maximum Y: 0.0057

Maximum Z: 0.0179

Minimum X: 0.00126

Minimum Y: 0.00143

Minimum Z: 0.0119

4.2.3 Analisa Data Foto Udara

Analisa data untuk megetahui perbandingan dari setiap parameter orientasi. Adapun Hasil

perbandingan Orientasi bisa dilihat dalam table berikut.

Jumlah

titik Id Foto

Precision/Standard Deviation (Value )

Omega Phi Kappa Xc Yc Zc

5 1

Can't Processing 2

10 1 -1.949582 1.279469 -0.041776 0.049975 0.077587 -0.006009

2 -6.399450 2.596152 -2.367799 0.383515 0.152386 0.141959

15 1 -1.169115 0.380328 -0.002773 0.015704 0.047299 -0.003704

2 -5.816375 2.937073 -2.453109 0.398106 0.128859 0.147492

Page 44: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

44

Jumlah

titik

Id

Foto

Point Marking Residual Point Precisions

Overall RMS

(Pixel) Max Min

Max

RMS

Min

RMS

Overall RMS

Vector Lengh

5 1

Can't Processing 2

10 1

2.823 5.283 1.191 4.741 1.112 0.0192 2

15 1

3.180 7.110 0.407 6.980 0.405 0.015 2

Dari table Parameter diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : dalam penentuan orientasi titik

relative pada sebuah foto adalah omega (Sumbu X), phi (Sumbu Y), kappa (Sumbu Y), Xc,

Yc, Zc, Point marking Redidual serta Point Precision. Penentuan titik orientasi relative

dengan 5 titik tidak bisa melakukan proses, karena syarat titik yang harus dibuat adalah

sebanyak 6 titik.

Parameter omega, phi dan kappa pada jumlah 10 titik orientasi memiliki nilai lebih besar dari

15 titik orientasi, sedangkan parameterXc, Yc, dan Zc memiliki nilai lebih kecil dari 15 titik

orientasi. Perbedaan parameter yang signifikan terdapat pada parameter phi antara foto

pertama dengan foto kedua, yaitu selisih mencapai 2,00. Hal ini terjadi kemiringan sudut

kamera dalam pengambilan foto udara yang bertampalan. Parameter Overal RMS pada 10

titik memiliki nilai lebih kecil dari nilaijumlah 15 titik yaitu 2,823 pixel. Begitu juga dengan

parameter RMS Vektor Lengh pada 10 titik memiliki nilai lebih kecil yaitu 0,0192 jika

dibandingkan dengan 15 titik orientasi. Sehingga semakin kecil nilai RMS nya maka jumlah

titik pada foto tersebut akan semakin baik.

Page 45: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

45

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari proses Orientasi relative ini adalah :

1. Foto gedung dengan jumlah 2 foto memiliki pertampalan 60 % didapat hasil terbaik

dengan 10 titik orientasi memiliki Overal RMS sebesar 0.518 pixel dan Overal RMS

Vektor sebesar 0.00039.

2. Foto udara dengan jumlah 2 foto memiliki pertampalan 60 % didapat hasil terbaik

dengan 10 titik orientasi memiliki Overal RMS sebesar 2,823 pixel dan Overal RMS

Vektor sebesar 0,0192.

3. Parameter orientasi titik relatif phi memiliki perbedaaan yang signifikan pada kedua

foto bagunan yaitu mencapai 12,000 derajat. Sedangkan pada foto udara mencapai

2,000 derajat.

4. Proses orientasi titik relatif bisa dilakukan jika titik berjumlah 6 buah.

Saran

Adapun saran yang bisa ditarik dari laporan ini adalah :

1. Dalam pengambilan foto hendaknya memiliki kualitas yang bagus sehingga koreksi

parameter akan semakin kecil.

2. Posisi sudut kamera harus tegak untuk mengurangi kesalahan parameter orientasi.

3. Penentuan titik orientasi harus lebih detail di kedua foto untuk mengurangi kesalahan

dalm penempatan titik yang sama. Hendaknya menggunakan pembesaran maksimal

pada foto bangunan maupun foto udara.

Page 46: Orientasi relatif pada Foto bangunan dan Foto Udara emnggunakan Kamera digital

46

DAFTAR PUSTAKA

http://panderestuits.wordpress.com/2013/01/03/pengertian-foto-udara-dan-fotogrametri/

http://bpadjogja.info/file/a993f9ea56c9580ff07f271a12e7a62b.pdf

http://www.dephut.go.id/halaman/pranalogi_kehutanan/definisi.pdf


Recommended