Transcript
Page 1: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO

TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

PROPOSAL

Oleh:

VINA RAHMATIKA CORYAINA

09390046

PEMBIMBING:

1. SUNARYATI, S.E., M.Si.

2. Drs. SLAMET KHILMI, M.SI.

PROGRAM STUDI KEUANGAN ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

1

Page 2: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

A. Latar Belakang Masalah

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya

lainnya yang dikorbankan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di

masa yang akan datang.1 Namun bagi investor, investasi memiliki tujuan yang

lebih spesifik yakni meningkatkan kesejahteraan, yang diukur dengan

penjumlahan pendapatan saat ini ditambah dengan pendapatan dimasa yang akan

datang.

Investor pasti memperhitungkan tingkat keuntungan yang akan mereka

terima akan tetapi investor harus menyadari bahwa dalam setiap investasi

terdapat risiko yang menjadi konsekuensi dalam berinvestasi di pasar modal.

Prinsip high risk high return penting untuk disadari oleh investor, karena return

dan risiko merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, selain itu

pertimbangan investasi merupakan trade off dari keduanya. Return dan risiko

memiliki hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung,

semakin besar return yang harus dikompensasikan.2

Risiko dalam berinvestasi di pasar modal dibagi menjadi dua jenis, yakni

risiko sistematik dan risiko tidak sistematik.3 Risiko sistematik merupakan risiko

yang berpengaruh besar terhadap seluruh sekuritas serta sifatnya yang tidak

1 Eduardus Tandeilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (Yogyakarta: BPFE, 2001), hlm.3.

2 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta:BPFE, 2010), hlm, 227.

3 www.wealthindonesia.com, akses pada 21 Juni 2012

2

Page 3: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

dapat didiversifikasi melalui manajemen portofolio.4 Risiko sistematik erat

kaitannya dengan risiko pasar (market risk) karena berkaitan dengan perubahaan

yang terjadi di pasar secara keseluruhan dan berkaitan dengan kondisi makro

suatu negara.5 Sedangkan risiko tidak sistematik (unsystematic risk) disebut juga

diversible risk, yakni risiko spesifik suatu perusahaan karena tergantung dari

kondisi mikro perusahaan.6 Risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan

diversifikasi investasi pada banyak sekuritas dengan pembentukan portofolio.

Risiko investasi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya

faktor yang terjadi dari perusahaan dan faktor yang berasal dari kondisi makro

ekonomi suatu negara. Data keuangan fundamental perusahaan merupakan

cerminan dari kondisi perusahaan, karena dengan mengetahui aspek fundamental

perusahaan melalui rasio-rasio yang ada, investor dapat menentukann

perusahaan mana yang layak menjadi tempat berinvestasi, sedangkan kondisi

makro ekonomi suatu negara meliputi kondisi perekonomian yang terjadi dalam

suatu negara, yang juga memiliki pengaruh terhadap risiko dalam berinvestasi.

Prosedur memperkirakan Beta fundamental dimulai dengan menjabarkan

perusahaan dalam hal rasio-rasio yang merefleksikan kondisi dasar perusahaan,

untuk memperkirakan risiko sistematis sekuritas.7 Beaver, Kettler dan Scholes

4 Tarsisius Renald Suganda, “Analisis Risiko Saham Berdasarkan Beta Akuntansi ( Studi pada Saham Sektor Industri Retail Pedagang Eceran),” (Prodi Akuntansi Universitas Ma Chung)

5 Yustiantomo Budi Suseno, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Beta Saham Perusahaan Finance dan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007,” tesis, Prodi Magister Manajemen, Pasca Sarjana UNDIP (2009), hlm. 4.

6 Ibid.

7 Ibid.

3

Page 4: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

menyajikan perhitungan beta dengan beberapa variabel fundamental yakni:

dividend payout ratio, assets growth, leverage, liquidity, asset size, earnings

variability, accounting beta.8 Nanun, dalam penelitian ini menggunakan data

keuangan perusahaan, yakni asset size, current ratio, return on equity, debt to

equity ratio, earning pershare.

Beaver, Kettler dan Scholes mengemukakan bahwa variabel assets size

berhubungan negatif dengan risiko sistematis dikarenakan perusahaan yang

besar dianggap mempunyai akses ke pasar modal, sehingga dianggap

mempunyai Beta yang lebih kecil.9

Current ratio merupakan indikator untuk mengukur rasio likuiditas

perusahaan, yang mengukur kemampuan aktiva lancar membayar utang lancar.10

Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik lebih diminati oleh

investor sehingga akan menurunkan risiko sistematis.

Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan antara utang dengan

modal sendiri.11 DER yang semakin besar akan menyebabkan risiko finansial

perusahaan semakin tinggi. Penggunaaan utang yang semakin besar akan

8 Beaver dkk dalam Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta:BPFE, 2010), hlm, 392.

9 Elton dalam Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm. 392.

10 David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya. Manajemen Investasi (Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 236.

11 Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hlm. 70.

4

Page 5: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

meningkatkan risiko untuk tidak mampu membayar utang12, sehingga risiko

perusahaan tersebut akan meningkat.

Return on Equity menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham, investor akan

mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikan kontribusi ROE yang

lebih besar. Semakin tinggi ROE maka semakin rendah nilai Beta, sehingga

ROE memiliki pengaruh negatif terhadap Beta saham13

Earning per share merupakan perbandingan antara keuntungan bersih

setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar.

Semakin tinggi EPS akan menghasilkan pengembalian yang tinggi pula sehingga

laba tersedia bagi pemegang saham biasa juga akan sehingga perusahaan tidak

akan kesulitan meningkatkan modal, sehingga Beta saham semakin rendah

Selain dari faktor karakteristik perusahaan risiko juga dipengaruhi oleh

dan kondisi makro suatu negara, diantaranya perubahan tingkat bunga, kurs,

valuta asing, kebijakan pemerintah, PDB dan sebagainya. Risiko ini bersifat

umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa.14

Dalam penelitian ini penulis mengambil variabel suku bunga, inflasi dan

tingkat perubahan kurs. Tingginya angka inflasi, akan menurunkan daya beli

suatu masyarakat, sehingga perekonomian suatu negara akan memburuk, yang

akan berdampak pada menurunnya tingkat keuntungan suatu perusahaan, yang

12 Zubaidi Indra, “Faktor-faktor Fundamental Keuangan yang Mempengaruhi Risiko Saham”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 2: 3 (Mei 2006), hlm. 247.

13 Ibid

14 Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: PT Salemba Empat, 2005), hlm. 43.

5

Page 6: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

mengakibatkan pergerakan harga saham (efek ekuitas) menjadi kurang

kompetitif.15

Pengendalian laju inflasi penting dilakukan oleh pemerintah, salah

satunya adalah dengan melakukan penentuan tarif suku bunga di pasar

keuangan. Suku bunga dapat dijadikan sebagai alat moneter guna

mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu

sistem perekonomian. Namun suku bunga juga memiliki dampak bagi investasi

di pasar modal, karena suku bunga yang tinggi, akan menyebabkan investor di

pasar modal mengalihkan investasinya di tabungan atau deposito, sehingga akan

menurunkan harga saham, dan berimbas pada meningkatnya risiko investasi di

pasar modal

Nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran

terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Menurunnya nilai

tukar rupiah mencerminkan menurunnya permintaan masyarakat internasional

terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional

atau karena meningkatnya permintaan mata uang asing oleh masyarakat karena

perannya sebagai alat pembayaran internasional. Semakin menguat kurs rupiah

sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar uang semakin

menunjukkan perbaikan. Sebagai dampak meningkatnya laju inflasi maka nilai

tukar mata uang domestik semakin melemah terhadap mata uang asing, hal ini

mengakibatkan harga saham akan mengalami penurunan, dan investasi di pasar

15 Heri Purnomo, "Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Jumalh Uang Beredar Terhadap INDEKS LQ45" tesis, Prodi Magister Manajemen Universitas Diponegoro (2008)

6

Page 7: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

modal menjadi kurang diminati karena tingginya risiko investasi yang

disebabkan oleh nilai kurs yang melemah.

Risiko dapat diukur dengan menggunakan koefisien Beta saham. Beta

adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif

terhadap risiko pasar.16 Beta menggambarkan volatilitas return suatu sekuritas

atau portofolio terhadap return pasar. Mengetahui Beta suatu sekuritas penting

untuk menganalisis suatu sekuritas, dan menunjukkan tingkat kepekaan tingkat

keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar.17

Beta suatu saham yang tinggi menunjukkan tingkat risiko yang tinggi

pada saham tersebut, namun tingkat risiko yang tinggi ini biasanya memberikan

tingkat pengembalian investasi yang tinggi juga. Demikian juga sebaliknya, Beta

yang rendah menunjukkan tingkat risiko yang rendah pada suatu saham, namun

hal ini membawa dampak pada kemungkinan rendahnya tingkat pengembalian

investasi.

Penelitian tentang Beta saham syariah ini penting karena sifat dari

variabel-variabel dari karakteristik perusahaan dan faktor makro ekonomi18 suatu

negara merupakan variabel yang tidak dapat dipisahkan dan berpengaruh pada

risiko pada investasi saham, baik saham biasa maupun saham syariah.

16 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, cet. ke-1 (Yogyakarta: BPFE, 2010), hlm. 238.

17 Suhadi, “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005-2007,” skripsi, Prodi Kuangan Islam Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga (2008)

18 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 215

7

Page 8: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Penelitian mengenai pengaruh variabel karakteristik perusahaan ekonomi

makro terhadap Beta saham syariah khususnya di Indonesia menunjukkan

ketidakseragaman antara penelitian-penelitian terdahulu, selain itu penelitian

yang diteliti biasanya hanya meneliti pengaruh karakteristiknya saja atau

kondisi makro ekonomi saja terhadap Beta saham. Sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti pengaruh terhadap Beta saham dari segi karakteristik atau faktor

fundamental perusahaan dan faktor makro ekonominya, supaya lebih

komprehensif dan tidak terjadi bias penelitian, serta untuk menguji kembali

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Penelitian ini juga bermaksud menambah literatur yang ada, akan dikaji

bagaimana pengaruh variabel fundamental perusahaan yaitu: asset size, current

ratio, return on equity, debt to equity ratio, earning pershare, serta pengaruh

makro ekonomi yaitu: tingkat inflasi, perubahan suku bunga, dan nilai tukar

rupiah terhadap risiko investasi saham syariah. Oleh karena itu, judul yang

diangkat dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Faktor Fundamental

Perusahaan dan Ekonomi Makro Terhadap Risiko Investasi Saham

Syariah”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah

penelitian adalah sebagai berikut,

1. Apakah asset size berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?;

8

Page 9: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

2. Apakah current ratio berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham

syariah?;

3. Apakah return on equity berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham

syariah?;

4. Apakah debt equity ratio berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham

syariah?;

5. Apakah earning pershare berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham

syariah?;

6. Apakah inflasi berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?;

7. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?;

8. Apakah nilai tukar berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai

faktor yang mempengaruhi Beta saham syariah. Tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor asset size

berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor current

ratio berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor return on

equity berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

9

Page 10: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

4. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor debt

equity ratio berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

5. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor earning

per share berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

6. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor inflasi

berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

7. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor suku

bunga berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

8. Untuk mengetahui dan menjelaskan seberapa besar pengaruh faktor nilai

tukar berpengaruh terhadap risiko investasi (Beta) saham syariah?

Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak terutama dalam analisis Beta

saham syariah bagi:

a. Bagi Ilmu Pengetahuan,

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran

bagi pengembangan ilmu ekonomi Islam pada umumnya dan pasar

modal syariah pada khususnya, dan dapat dijadikan rujukan lebih lanjut

bagi peneliti berikutnya.

b. Bagi Manajemen Perusahaan

1) Dapat membantu manajemen untuk mengantisipasi dampak dari

perubahan faktor makro ekonomi terhadap risiko sistematik

2) Sebagai bahan informasi yang menarik dan menjadi salah satu

masukan dalam mempertimbangkan keputusan investasi.

10

Page 11: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

3) Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan berinvestasi di pasar modal khususnya

pasar modal syariah yang masuk di Daftar Efek Syariah (DES).

D. Tinjauan Pustaka

Guna mendukung dugaan penelitian dan membedakan dengan penelitian

terdahulu, beikut ini dibahas beberapa penelitian yang terkait.

Abdurrahim pada tahun 2003 meneliti pengaruh current ratio, asset size,

dan earnings variability terhadap Beta Pasar terhadap perusahaan publik yang

listing di BEJ.19 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

current ratio, asset size, dan earning variability terhadap Beta pasar baik secara

individu maupun serentak

Dwi Soegiarto meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Beta

saham manufaktur di BEI, variabel yang digunakan adalah earning variability,

asset size, financial leverage, likuiditas, DPR, asset growth dan Beta Akuntansi.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi

berganda. Hasil penelitian ini adalah secara serentak, ketujuh variabel

berpengaruh tidak signifikan terhadap Beta, selanjutnya analisis dengan

menggunakan stepwise menunjukkan bahwa koefisien Beta akuntansi

berpengaruh positif terhadap Beta

Nursari pada tahun 2005 meneliti pengaruh asset growth, leverage dan

earning pershare terhadap Beta saham pada perusahaan manufaktur di BEJ

19 Ahim Abdurrahim, “Pengaruh Current Ratio, Asset Size, dan Earnings Variability terhadap Beta Pasar”, Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 4 Nomor 2, (Juli 2003)

11

Page 12: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

periode 2002-2005, hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan asset growth,

likuiditas, leverage dan EPS berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan

secara parsial asset growth dan earning per share berpengaruh negatif dan

signifikan. Likuiditas berpengaruh negatif tapi tidak signifikan, leverage

berpengaruh positif dan signifikan

Hamzah di tahun 2005 melakukan penelitian dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh variabel-variabel makro ekonomi, industri dan

karakteristik perusahaan terhadap Beta saham syariah. Obyek yang diteliti

adalah saham perusahaan yang termasuk dalam JII. Hasil pengujian variabel-

variabel makro ekonomi, industri dan karakteristik perusahaan mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap Beta saham syariah. Variabel-variabel

makro ekonomi seperti kurs rupiah terhadap dollar dan Produk Domestik Bruto

mempunyai pengaruh signifikan pada level 5% terhadap Beta saham

syariah,sedangkan pada variabel-variabel industri tidak mempunyai pengaruh

signfikan terhadap Beta saham syariah dan pada variabel-variabel karakteristik

perusahaan hanya leverage dan profitabilitas yang mempunyai pengaruh

signifikan pada level 10% terhadap Beta saham syariah.

Robiatul Auliyah dan Ardi Hamzah pada tahun 2006, meneliti

karakteristik perusahaan industri dan ekonomi makro terhadap return dan Beta

saham syariah di Bursa Efek Jakarta.menghasilkan F Hitung sebesar 6,229

dengan tingkat signifikansi 0%, hal ini berarti variabel-variabel karakteristik

perusahaan, industri dan ekonomi makro berpengaruh signifikan pada signifikan

pada tingkat 5% terhadap Beta saham syariah

12

Page 13: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Penelitian yang dilakukan Suhadi adalah penelitian pengaruh tingkat suku

bunga inflasi dan kurs terhadap Beta saham syariah di JII, menggunakan

analisis regresi linier berganda, UJI F Statistik menunjukkan bahwa hanya inflasi

yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Beta saham syariah, sedangkan

suku bunga dan kurs tidak terbukti signifikan mempengaruhi Beta saham

syariah.

Imron Rusyadi melakukan penelitian terhadap variabel inflasi jumlah

uang beredar, exchange rate dan interest rate terhadap Beta saham perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index, dengan metode analisis regresi berganda,

dan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan inflasi, jumlah uang

beredar dan kurs berpengaruh signifikan, namun secara parsial, kurs, tingkat

inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh negatif signifikan terhadap Beta

saham syariah, sedangkan tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan

terhadap Beta saham syariah.

Royya Maftuhah pada tahun 2009 meneliti pengaruh asset growth, DER,

ROE, Total Asset Turnover dan Earning per Share terhadap Beta saham pada

perusahaan yang masuk dalam kelompok JII periode 2005-2007, secara simultan

seluruh variabel bersama-sama berpengaruh terhadap Beta saham syariah, tetapi

secara parsial hanya asset growth dan ROE yang berpengaruh secara signifikan

Sahida Utami pada tahun 2010 meneliti Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Likuiditas Leverage dan Price Earning Ratio terhadap Risiko Investasi Saham

pada Perusahaan Manufaktur yang masuk dalam Daftar Efek Syariah tahun 2007

-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh

13

Page 14: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

terhadap Beta saham, DER berpengaruh negatif, dan PER tidak berpengaruh

terhadap Beta saham

Nur Iman Hakim Al Faqih pada tahun 2011 meneliti pengaruh variabel

fundamental terhadap Beta saham pada perusahaan properti dan real estate di

DES tahun 2006-2011. Hasil penelitian menunjukkan operating leverage tidak

berpengaruh terhadap Beta, variabel financial leverage berpengaruh positif,

profitabilitas berpengaruh negatif dan size berpengaruh positif terhadap Beta

saham syariah.

E. Landasan Teori

1. Risiko dalam Investasi

Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan besaran

penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected-return)

dengan tingkat pengembalian aktual.20 Semakin besar penyimpangan, semakin

besar pula tingkat risikonya.

Risiko dapat dibagi menjadi tiga jika dikaitkan dengan preverensi investor

terhadap risiko, yakni: Investor yang menyukai risiko (risk seeker), Investor

yang netral terhadap risiko (risk neutral), Investor yang tidak menyukai atau

menghindari risiko (risk averter).21

Dalam konteks portofolio, risiko dibagi menjadi dua yakni:

a. Risiko sistematis (risiko yang mempengaruhi semua perusahaan) dan,

20 Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: PT Salemba Empat, 2005), hlm. 42.

21 Ibid, hlm. 42.

14

Page 15: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

b. Risiko tidak sistematis (risiko yang mempengaruhi satu (sekelompok

kecil) perusahaan22

Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor

makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya perubahan

tingkat bunga, kurs, valuta asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya. Risiko

ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham dalam bursa. Risiko ini juga

dapat disebut dengan risiko yang tidak dapat diversifikasi.23

Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam suatu perusahaan

atau industri tertentu. Besarnya fluktuasi risiko antara saham satu dengan yang

lain berbeda-beda. Kerana perbedaan itulah masing-masing saham memiliki

tingkat sensitivitas yang berbeda terhadap setiap perubahan pasar. Misalnya

faktor struktur modal, struktur asset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan

sebagainya. Risiko ini juga dapat disebut dengan risiko yang dapat

diversifikasi.24

Beberapa jenis risiko investasi yang mungkin timbul dan perlu

dipertimbangkan dalam membuat keputusan investasi adalah:

a. Risiko bisnis (bussines risk), merupakan risiko yang timbul karena

menurunnya profitabilitas perusahaan emiten

22 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 201.

23 Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: PT Salemba Empat, 2005), hlm. 43.

24 Ibid, hlm. 44.

15

Page 16: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

b. Risiko Likuiditas (liquidity risk), merupakan risiko yang berkaitan

dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera

diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti

c. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang timbul

akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko

ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen di pasar modal

d. Risiko pasar (market risk), merupakan risiko yang timbul akibat kondisi

perekonomian suatu negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi

dan kondisi perekonomian lain.

e. Risiko daya beli (purchasing power-risk), merupakan risiko yang

timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi. Perubahan ini akan

menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan

maupun bunga yang diperoleh investasi sehingga nilai riil pendapatan

menjadi menurun

f. Risiko mata uang (currency risk), merupakan risiko yang timbul dari

pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang

negara lain.

Risiko diukur dengan menggunakan standart deviation atau simpangan baku,

secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:

σ=√∑ ( ri – r )2

n−1

Dimana:

σ = standar deviasi

ri = hasil dari aset/ saham i

16

Page 17: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

r = rata-rata dari hasil investasi

n = jumlah pengamatan saham

Dari rumusan standar deviasi tersebut, jika semakin tinggi nilai standar

deviasi maka semakin tinggi pula risiko atas asset tersebut, begitu pula

sebaliknya.

2. Return dan Risiko

Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi, return ini penting

karena digunakan sebagi pengukur kinerja suatu perusahaan, return ini juga

berguna untuk menentukan return ekspektasian dan risiko dimasa yang akan

datang.

Tingkat keuntungan dari setiap sekuritas yang diperdagangkan di pasar

keuangan terdiri atas dua komponen. Pertama, tingkat keuntungan yang normal

atau yang diharapkan, atau bagian dari tingkat keuntungan yang aktual yang

diharapkan oleh pemegang saham, yang dipengaruhi oleh informasi yang

dimiliki oleh para pemodal. Kedua, adalah tingkat keuntungan yang tidak pasti

atau berisiko, yang berasal dari informasi yang tidak terduga.25

Menghitung risiko juga merupakan hal yang penting dalam suatu

investasi, karena return dan risiko merupakan dua hal yang tidak terpisahkan

dalam suatu suatu investasi. Return dan risiko memiliki hubungan yang positif,

semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus

dikompensasikan.26

25 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 200.

26 Abdul Halim, Analisis Investasi, (Jakarta: PT Salemba Empat, 2005), hlm. 45.

17

Page 18: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

3. Beta Saham

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau

return suatu portofolio terhadap return pasar.27 Beta merupakan pengukur risiko

sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap pasar. Volatilitas

sendiri diartikan dengan fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau

portofolio dalam suatu periode return suatu sekuritas atau portofolio dalam

periode waktu tertentu.

Beta suatu saham yang tinggi menunjukkan tingkat risiko yang tinggi

pada saham tersebut, namun tingkat risiko yang tinggi ini biasanya memberikan

tingkat pengembalian investasi yang tinggi juga, demikian juga sebaliknya.

4. Arbitrage Pricing Theory28

Arbitrage pricing theory, mendasarkan diri atas hukum satu harga, yang

mengatakan bahwa sekuritas yang memiliki karakteristik yang sama, tidak akan

bisa dihargai dengan harga yang berbeda

Arbitrage pricing theory menekankan bahwa tingkat keuntungan yang

diharapkan tergantung pada pengaruh faktor-faktor makro ekonomi dan bukan

dari risiko unik. APT dapat menggunakan faktor-faktor lebih dari satu, tetapi

APT tidak menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi atau yang

27 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh, (Yogyakarta:BPFE,2010), hlm. 375.

28 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 200.

18

Page 19: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

seharusnya mempengaruhi tingkat keuntungan. Roll dan Ross mengungkapkan

beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan, yaitu:29

a. Perubahan inflasi yang tidak diantisipasi

b. Perubahan produksi yang tidak diantisipasi

c. Perubahan premi risiko yang tidak diantisipasi

d. Perubahan slope dari kurva hasil (yield curve) yang tidak diantisipasi

5. Risiko Sistematis dan Beta

Jika risiko sistematis tidak saling berkorelasi, maka risiko sistematis setiap

perusahaan akan saling berkorelasi, karena faktor-faktor yang mempengaruhi

seperti tingkat bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan sebagainya sama.

Sebagai akibatnya, maka tingkat keuntungan antarsaham juga saling berkorelasi.

Misalnya tingkat bunga yang meningkat lebih besar dari yang diharapkan,

maka semua perusahaan akan terkena dampaknya, hanya saja intensitasnya

berbeda atara perusahaan satu dengan yang lain. Tingkat kepekaan ini disebut

Beta. Semakin tinggi kepekaannya, semakin tinggi Beta faktor tersebut.30

6. Faktor yang Mempengaruhi Beta Saham

a. Asset Size

29 Roll dan Ross dalam Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 200.

30 Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisa Sekuritas, (Yogyakarta: AMP YKPN, 2005), hlm. 202.

19

Page 20: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Size sebagai ukuran perusahaan yang membedakan antara perusahaan kecil

dan perusahaan besar. Size diukur sebagai logaritma dari aktiva total, semakin

besar total aset perusahaan kemungkinan total laba yang dihasilkan akan

meningkat selama biaya operasi relatif tidak meningkat. Laba yang dihasilkan

akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Sehingga Beta akan semakin

kecil, karena semakin banyaknya investor yang berminat membeli saham

tersebut.

Watts dan Zimmerman membuktikan hipotesis tersebut dengan

membentuk teori akuntansi positif yakni perusahaan besar cenderung akan

menginvestasikan dananya ke dalam proyek yang mempunyai varian rendah

dengan Beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan, karena akan

menurunkan risiko dari perusahaan tersebut, sehingga terdapat hubungan negatif

antara size dengan Beta saham.31

b. Current Ratio

Rasio ini mengintepretasikan posisi keuangan jangka pendek perusahaan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-

kewajiban jangka pendek dan jangka panjang yang jatuh tempo. Current ratio

merupakan indikator yang sesungguhnya dari likuiditas perusahaan, karena

perhitungan tersebut mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar

dengan hutang lancar untuk masing-masing perusahaan.32

31 Watt dan Zimmerman dalam Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh, (Yogyakarta:BPFE,2010), hlm. 393.

32 David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, Manajemen Investasi, (Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 236.

20

Page 21: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Current ratio normal bagi perusahaan umumnya 2, rasio yang rendah

menunjukkan rasio likuiditas yang tinggi, sebaiknya current ratio yang tinggi

menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan berpengaruh tidak baik

terhadap profitabilitas perusahaan, karena aktiva lancar secara umum

menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap.33

c. Debt Equity Ratio

Debt to Equity Ratio merupakan salah satu pengukur dari rasio leverage,

yakni rasio yang menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai

investasi. DER menunjukkan perbandingan antara utang dengan modal sendiri34.

DER yang semakin besar akan menyebabkan risiko finansial perusahaan

semakin tinggi. Penggunaaan utang yang semakin besar akan meningkatkan

risiko untuk tidak mampu membayar utang. Tingkat utang perusahaan yang

tinggi akan menyebabkan risiko yang tinggi pula bagi pemegang saham35

d. Return on Equity

Return on Equity menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham, investor akan

mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikan kontribusi ROE yang

lebih besar. Dengan mengetahui tingkat ROE, investor dapat melihat

pertumbuhan profitabilitas perusahaan.

33 Ibid. hlm. 237.

34 Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hlm. 70.

35 Royya Maftuhah, “Pengaruh Asset Growth, DER, ROE, TATO dan EPS terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang masuk ke dalam kelompok JII tahun 2005-2007”, skripsi UIN Sunan Kalijaga (2008)

21

Page 22: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas

dari sudut pandang pemegang saham. 36

e. Earning per Share

Earning per share merupakan perbandingan antara keuntungan bersih

setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar.

Semakin tinggi EPS akan menghasilkan pengembalian yang tinggi pula sehingga

laba tersedia bagi pemegang saham biasa juga akan sehingga perusahaan tidak

akan kesulitan meningkatkan modal, sehingga Beta saham semakin rendah.

EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk

tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan

operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia

bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang

beredar.37

Menurut Houston and Brigham, laba per lembar saham atau EPS adalah

kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diperoleh

kepada pemegang sahamnya. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk

mendistribusikan pendapatan kepada pemegang saham, mencerminkan semakin

besar keberhasilan usaha yang dilakukannya.38

36 David Sukardi Kodrat dan Kurniawan Indonanjaya, Manajemen Investasi, (Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 240.

37 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/earnings-per-share-eps-definisi-dan.html, diakses pada 23 Maret 2012

38http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/ Artikel_21205326.pdf Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek, diakses pada 23 Maret 2013

22

Page 23: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

f. Inflasi

Menurut Ebert dan Griffin, inflasi merupakan kondisi dimana jumlah

barang yang beredar lebih sedikit dibanding dengan jumlah permintaan sehingga

mengakibatkan terjadinya kenaikan harga yang meluas dalam sistem

perekonomian secara keseluruhan.39 Kenaikan inflasi yang signifikan akan

mempengaruhi daya beli konsumen berupa penurunan kemampuan daya beli.40

Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara

umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak

bisa disebut inflasi. Kenaikan harga barang dan jasa terjadi jika permintaan

bertambah dibandingkan dengan jumlah penawaran di pasar, sehingga lebih

banyak uang beredar yang digunakan untuk membeli barang dibandingkan

dengan jumlah barang dan jasa.41

Inflasi disebabkan oleh banyak faktor yang berbeda, baik dari segi sektor

ekspor-impor, sektor penerimaan dan pengeluaran negara dan dari sektor swasta.

Tingkat inflasi biasanya diukur melalui tingkat perubahan indeks harga

konsumen atau consumers price index.42

39 Ebert dan Griffin dalam Werner E Muhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21.

40 Werner E Muhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21.

41 Muhammad Ghafur Wibowo, Pengantar Ekonomi Moneter, (Yogyakarta:Biruni Press, 2007), hlm. 130.

42 Werner E Muhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21.

23

Page 24: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Laju Inflasi := Indeks harga periode ini−indeks harga periode laluIndeks harga periode lalu

x 100 %

g. Suku Bunga

Suku bunga, mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menabung, makin

tinggi tingkat bunga, makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menyimpan

dananya dibank, artinya, pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan

lebih terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk

berkonsumsi guna menambah tabungan.43

Samuelson dan Nordhaus menyebutkan bahwa suku bunga yang tinggi

cenderung akan menurunkan harga aset. Dengan menggunakan konsep present

value dengan menghitung berapa banyak uang diinvestasikan sekarang dengan

suku bunga yang berlaku sehingga akan menghasilkan aliran pendapatan di masa

depan dari aset yang sudah diinvestasikan. Ketika suku bunga naik, maka nilai

saham, obligasi, dan aset jangka panjang lainya akan menurun44

h.Nilai Tukar

Nilai tukar atau kurs mengukur nilai suatu mata uang dari perspektif

mata uang negara lain. Sejalan dengan berubahnya kondisi ekonomi, nilai tukar

juga berubah secara substansial.45 Penurunan nilai mata uang dinamakan

depresiasi sedangkan peningkatan nilai mata uang dinamakan apresiasi.

43 Boediono, Ekonomi Moneter, Ed 3 (Yogyakarta:BPFE, 1998) hlm. 2

44 Samuelson dan Nordhaus, Ilmu Makro Ekonomi, hlm 191.

45 Jeff Madura, Manajemen Keuangan Intenasional, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2000), hlm.86

24

Page 25: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Foreign exchange rate mencerminkan berapa unit dari setiap mata uang

lokal yang dapat digunakan untuk membeli mata uang lainnya.46 Dampak dari

perubahan nilai tukar tidak hanya dilihat dari penguatan atau pelemahan suatu

mata uang, namun juga memperhatikan apakah negara tersebut adalah net

exporter atau net importer.

Perubahan nilai tukar dipengaruhi oleh banyak faktor yakni tingkat

bunga, inflasi, jumlah uang yang beredar, defisit perdagangan, perilaku bank

sentral yang terkait dengan interdependensi bank sentral dan harapan pasar.47

C. Hubungan Antarvariabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh asset size terhadap risiko investasi

Size sebagai ukuran perusahaan yang membedakan antara perusahaan kecil

dan perusahaan besar. Size diukur sebagai logaritma dari aktiva total, semakin

besar total aset perusahaan kemungkinan total laba yang dihasilkan akan

meningkat selama biaya operasi relatif tidak meningkat. Laba yang dihasilkan

akan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Sehingga Beta akan semakin

kecil, karena semakin banyaknya investor yang berminat membeli saham

tersebut

Watts dan Zimmerman membuktikan hipotesis tersebut dengan

membentuk teori akuntansi positif yakni perusahaan besar cenderung akan

menginvestasikan dananya ke dalam proyek yang mempunyai varian rendah

46 Werner R. Murhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21.

47 Ibid.

25

Page 26: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

dengan Beta yang rendah untuk menghindari laba yang berlebihan, karena akan

menurunkan risiko dari perusahaan tersebut, sehingga terdapat hubungan negatif

antara size dengan Beta saham.48

Berdasarkan Penjelasan diatas, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ha1: Asset size berpengaruh negatif terhadap Beta saham syariah

2. Pengaruh current ratio terhadap risiko investasi

Current ratio merupakan salah satu alat ukur tingkat likuiditas suatu

perusahaan. Current ratio yang tinggi menunjukkan adanya kas yang berlebihan

bagi pihak kreditur, hal ini menunjukkan sinyal negatif bagi para investor karena

hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan aktiva lancar

dengan baik, sebaliknya, current ratio yang rendah meskipun lebih berisiko,

namun mengindikasikan bahwa perusahaan memanfaatkan aktiva lancar sengan

efektif.

Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi akan menarik

minat investor karena akan berpengaruh pada permintaan dan harga saham yang

akan semakin tinggi. Sejalan dengan hal tersebut risiko yang ditanggung oleh

investor juga meningkat.

Current Ratio diprediksi memiliki hubungan yang negatif dengan Beta,

secara rasional diketahui bahwa semakin likuid suatu perusahaan, semakin kecil

pula risikonya. Likuiditas yang tinggi akan memperkecil risiko kegagalan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek kepada kreditur

48 Watt dan Zimmerman dalam Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh, (Yogyakarta:BPFE,2010), hlm. 393.

26

Page 27: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Penelitian Beaver et al. (1970), Farelly et al. (1982), Capstaff (1992)

dalam Abdurahim (2003) menunjukkan adanya pengaruh negatif

current ratio terhadap risiko.49 Jadi apabila current ratio tinggi (current asset >

current liabilities) maka semakin rendah risiko yang akan ditanggung investor

apabila ia berinvestasi pada sekuritas perusahaan tersebut.

Berdasarkan Penjelasan diatas, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ha2: Current ratio berpengaruh negatif terhadap Beta saham syariah

3. Pengaruh Debt Equity Ratio terhadap risiko investasi

Debt Equity Ratio yang merupakan berbandingan antara total hutang

dengan total modal merupakan salah satu pengukur dari rasio leverage, yakni

rasio yang menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi.

DER digunakan untuk mengukur sebarapa besar perusahaan

menggunakan utang dari pihak investor. DER yang semakin besar akan

menyebabkan risiko finansial perusahaan semakin tinggi karena penggunaaan

utang yang semakin besar akan meningkatkan risiko untuk tidak mampu

membayar utang. Tingkat utang perusahaan yang tinggi akan menyebabkan

risiko yang tinggi pula bagi pemegang saham50

49 Yustiantomo Budi Suseno, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beta Saham (Studi Kasus Perbandingan Perusahaan Finance Dan Manufaktur Yang Listing Di Bei Pada Tahun 2005 – 2007)” , tesis UNDIP (2008), Hlm. 17

50 Royya Maftuhah, “Pengaruh Asset Growth, DER, ROE, TATO dan EPS terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang masuk ke dalam kelompok JII tahun 2005-2007”, skripsi UIN Sunan Kalijaga

27

Page 28: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Berdasarkan Penjelasan diatas, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ha3: DER berpengaruh positif terhadap Beta saham syariah

4. Pengaruh Return on Equity terhadap risiko investasi saham

Return on Equity menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham, investor akan

mempertimbangkan perusahaan yang mampu memberikan kontribusi ROE yang

lebih besar. Dengan mengetahui tingkat ROE, investor dapat melihat

pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi ROE maka semakin

rendah nilai Beta, sehingga ROE memiliki pengaruh negatif terhadap Beta

saham51

Berdasarkan Penjelasan diatas, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Ha4: ROE berpengaruh negatif terhadap Beta saham syariah

5. Pengaruh Earning per Share terhadap risiko investasi saham

Earning per share merupakan perbandingan antara keuntungan bersih

setelah pajak yang diperoleh emiten dengan jumlah saham yang beredar.

Semakin tinggi EPS akan menghasilkan pengembalian yang tinggi pula sehingga

laba tersedia bagi pemegang saham biasa juga akan sehingga perusahaan tidak

akan kesulitan meningkatkan modal, sehingga Beta saham semakin rendah

Berdasarkan penjelasan diatas, sehingga hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

51 Ibid.

28

Page 29: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Ha5: Earning Per Share berpengaruh negatif terhadap Beta saham syariah

6. Pengaruh inflasi terhadap risiko investasi saham syariah

Inflasi yang terjadi dalam suatu negara memiliki pengaruh yang sangat

besar bagi perekonomian negara tersebut. Inflasi menyebabkan harga-harga

menjadi naik, sementara pendapatan masyarakat tidak mengalami kenaikan.

Inflasi juga berdampak bagi para produsen, keinginan memproduksi menjadi

menurun sehingga timbul kelesuan ekonomi. Karena tejadi kelesuan ekonomi,

maka harga saham akan cenderung turun dan investasi di pasar modal menjadi

kurang diminati.

Ketika suatu negara mengalami inflasi yang tinggi dan bersifat tidak

menentu maka risiko investasi dalam aset aset keuangan akan meningkat dan

kredibilitas mata uang domestik akan melemah terhadap mata uang global.52

Selain itu, kenaikan inflasi akan mengakibatkan harga bahan baku meningkat.

Peningkatan bahan baku akan menyebabkan ongkos produksi meningkat, dalam

kondisi ceteris paribus, inflasi akan menurunkan profitabilitas perusahaan.53

Inflasi yang semakin meningkat menjadi sinyal negatif bagi investor, karena

sebagian besar perusahaan akan mengalami penurunan harga saham jika tingkat

inflasi mengalami kenaikan yang lebih besar dari yang diharapkan, akibatnya

return yang diterima investor akan menurun, dengan demikian, naiknya inflasi

memiliki pengaruh terhadap Beta saham.

52 Werner R Murhadi, Analisis Saham Pendekatan Fundamental, (Jakarta: PT Indeks, 2009), hlm. 21.

53 Joko Purnomo, Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan Properti yang masuk di Daftar Efek Syariah pada Tahun 2006-2009, (2011), skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hlm. 34

29

Page 30: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

Ha6 : Tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap Beta saham syariah

7. Pengaruh suku bunga terhadap risiko investasi saham syariah

Samuelson dan Nordhaus menyebutkan bahwa suku bunga yang tinggi

cenderung akan menurunkan harga aset. Dengan menggunakan konsep present

value dengan menghitung berapa banyak uang diinvestasikan sekarang dengan

suku bunga yang berlaku sehingga akan menghasilkan aliran pendapatan di masa

depan dari asset yang sudah diinvestasikan. Ketika suku bunga naik, maka nilai

saham, obligasi, dan aset jangka panjang lainya akan menurun54

Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga. Makin tinggi tingkat

bunga (kredit), menyebabkan keinginan untuk berinvestasi semakin kecil.

Tingginya tingkat bunga akan menyebabkan harga saham menjadi turun. Hal ini

karena investor cenderung akan menjual sahamnya dan mengalihkan dananya

dalam bentuk deposito agar memperoleh keuntungan yang tinggi dengan risiko

yang lebih aman.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah :

Ha7 : Suku bunga berpengaruh positif terhadap Beta saham syariah.

8. Pengaruh nilai tukar terhadap risiko investasi saham syariah

Nilai tukar akan berpengaruh terhadap Beta saham, jika terjadi perubahan

kurs antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian pos moneter yang timbul

dari transaksi dalam mata uang asing. Jika perubahan kurs berubah-ubah maka

54 Samuelson dan Nordhaus, Ilmu makro ekonomi, hlm 191.

30

Page 31: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

yang terjadi adalah kondisi ekonomi yang sulit diprediksi, dan harga-harga akan

sulit ditentukan sehingga tingkat return yang diharapkan dari suatu investasi

akan menurun. Turunnya minat investor terhadap investasi pada saham akan

membuat harga saham dan return saham menurun dan berakibat naiknya Beta

saham. Sehingga bagi para pelaku ekonomi makin rendah perubahan kurs akan

semakin baik.

Nilai tukar yang stabil menjadi penting untuk dijada dalam suatu negara

karena nilai tukar mata uang merupakan salah satu indikator yang penting dalam

perekonomian baik dalam dan luar negeri. Kestabilan nilai tukar penting karena

akan memberikan kepastian bagi pelaku ekonomi dalam melangsungkan

usahanya. Fluktuasi terhadap perubahan nilai tukar akan menimbulkan risiko

dimana semakin tinggi fluktuasi maka akan semakin besar risikonya dan

sebaliknya semakin rendah tingkat fluktuasinya maka risiko akan semakin

kecil.55

Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini adalah:

Ha8 : perubahan nilai tukar berpengaruh negatif terhadap Beta saham

syariah.

D. Metoda Penelitian

1. Sifat dan Jenis Penelitian

55 Ahmad Windarto dalam Joko Purnomo, Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan Properti yang masuk di Daftar Efek Syariah pada Tahun 2006-2009, (2011), skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hlm. 36

31

Page 32: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian terapan, penelitian jenis ini

berusaha untuk menerapkan semua teori yang paling tepat atas keadaan pada

saat ini56 dan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji dan mengevaluasi

kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah

praktis.57

Adapun penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu data yang digunakan

berupa angka-angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti, sehingga data

seperti ini memungkinkan untuk dianalisis menggunakan pendekatan statistik.58

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk ke dalam kelompok

perusahaan manufaktur yang tergabung di dalam Daftar Efek Syariah

Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang memiliki karakteristik

sama dengan populasinya, diambil sebagai sumber data penelitian. Metode

pemilihan atau pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu teknik pemilihan atau pengambilan sampel dengan

pertimbangan-pertimbangan dan kriteria tertentu.59 Tujuannya adalah untuk

memperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan

56 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2005), hlm. 5.

57 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, cet. XII (Bandung: AlfaBeta, 2008), hlm. 8.

58 Syamsul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akutansi dan Keuangan (Yogyakarta: Ekonisia, 2006), hlm. 27. 59

32

Page 33: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

penelitian ini. Adapun kriteria pengambilan sampel dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Terdaftar di Daftar Efek Syariah selama periode 2010-2012

2) Perusahaan yang memiliki data rasio keuangan yang lengkap yang terkait

dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.

3) Mengeluarkan laporan keuangan setiap tahun pengamatan.

3. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Data adalah informasi yang akan diolah dan digunakan untuk

membuktikan kebenaran teori, menyimpulkan tentang sesuatu maupun mencari

jawaban atas hipotesa penelitian yang diajukan.60 Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang

diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara.61 Data pada penelitian

ini bersifat kuantitatif yaitu sebagian besar datanya didominasi olah angka. Data

diperoleh dari dokumentasi yaitu mengumpulkan data yang sudah

dipublikasikan dari berbagai sumber seperti, Indonesian Capital Market

Directory (ICMD), (www.idx.co.id) , data inflasi, suku bunga dari Bank

Indonesia (www.bi.go.id) (www.bps.go.id) dan situs atau sumber lain yang

relevan

4. Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh antara variabel

dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas). Adapun

60 Ibid., hlm. 37.

61 Nur Indriyanto dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, edisi 1 (Yogyakarta :BPFE,1999), hlm .147.

33

Page 34: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan

independen

a. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat adanya variabel bebas.Variabel dependen dalam penelitan

ini adalah Beta saham. Beta saham adalah hasil regresi yang dihitung dari

perubahan harga saham perusahaan pada akhir bulan dengan return pasar yang

dihitung dari perubahan rata-rata bulanan IHSG. Beta saham bulanan sebagai

variabel dependen diukur menggunakan persamaan dari market model

Ri = ai+βi.RM+ei

Keterangan:

Ri = return sekuritas ke-i

Βi = Beta sekuritas ke-i

RM = return portofolio pasar

E1 = tingkat error

b.Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau munculnya variabel dependen62, adapun variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel:

a. Assets Size,

Size merupakan ukuran perusahaan yang membedakan antara perusahaan

kecil dengan perusahaan besar. Dalam penelitian ini size diukur dengan

Lntotal aset.

62 Syamsul Hadi, Metodologi Penelitian Kuantitatif , hlm .33.

34

Page 35: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Size: LnTotal Aktiva

b. Current Ratio,

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio ini membandingkan antara

utang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Penelitian

ini menggunakan current ratio (CR).

Current ratio = aktiva lancarutanglancar

c. Debt Equity Ratio,

Rasio leverage, menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk

membiayai investasi. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah

Debt Equity Ratio (DER), DER mengindikasi besarnya dana yaitu total

aktiva yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk membayar utang.

Debt Equity Ratio = total utang

totalekuitas

d. Return On Equity

ROE adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan. ROE dapat dihitung dengan rumus:

ROE= Laba Bersih

Ekuitas

e. Earning Per Share,

Earning Per Share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu

diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya yang digunakan

35

Page 36: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

untuk menganalisis kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan saham yang dimiliki. EPS dapat dihitung dengan rumus:

EPS= Laba Bersih

Jumlah Saham yang Beredar

f. Tingkat Inflasi,

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara

terus menerus.63 Tingkat inflasi diukur dengan tingkat inflasi di akhir

tahun dari tahun 2009-2011 dengan satuan persentase. Untuk mengukur

tingkat inflasi dapat digunakan Indeks Harga Konsumen.64

IHK= HargaSekarang x100Harga PadaTahun Dasar

g. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga yang dimaksud adalah tingkat suku bunga

tabungan dan deposito yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dengan

satuan tetapan berdasarkan persentase. Satuan tingkat suku bunga SBI

yang digunakan dalam penelitian ini adalah persentase tingkat suku

bunga SBI setiap akhir tahun dari tahun 2009-2011. Dapat dirumuskan

sebagai berikut:65

Rr= Rn - Ri

Keterangan:

Rr= Tingkat Bunga Riil

63 Nopirin, Ekonomi Moneter (Yogyakarta: BPFE, 2000), hlm. 25.

64 M Ghafur Wibowo, Ekonomi Moneter (Tinjauan Ekonomi Konvensional dan Islam), (Yogyakarta: Biruni Press , 2007)), hlm. 131

65 Ibid., hlm. 159.

36

Page 37: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Rn= Tingkat Bunga Nominal

Ri= Besarnya laju inflasi

h. Nilai Kurs

Nilai tukar atau kurs adalah jumlah uang domestik yang

dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.66 Ketika terjadi

pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan terdapat

perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut,

perbandingan ini disebut dengan kurs atau nilai tukar.67 Kurs mata uang

asing diukur dengan menggunakan kurs Rupiah terhadap dollar AS.

Sehingga data yang digunakan adalah data pertumbuhan kurs dari tahun

2009-2011, dengan rumus:68

(S-St-1)/(St-1) X 100%

Sedangkan ukuran nilai kurs yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kurs tengah mata uang Rupiah, alasannya supaya tidak berat

sebelah antara kurs jual dan kurs beli, yang dihitung dengan rumus

berikut:

Kurs Tengah: Kurs Jual−Kurs Beli

2

1. Teknik Analisa Data

A. Teknik Analisis Data

66 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, edisi III, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 397.

67 Joko Purnomo, Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan Properti yang masuk di Daftar Efek Syariah pada Tahun 2006-2009, (2011), skripsi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hlm. 47.

68 Jeff Madura, Manajemen Keuangan Internasional, Alih Bahasa Emil Salim, (Jakarta: Erlangga, 2000), hlm. 86.

37

Page 38: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan

distribusi). Skewness dan kurtosis merupakan ukuran untuk melihat

apakah variabel terdistribusi secara normal atau tidak. Skewness

mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari

distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai

skewness dan kurtosis mendekati nol.69

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi akan menghasilkan estimator linier yang tidak bias

yang terbaik jika tidak terdapat beberapa gejala sebagai berikut:

a. Autokorelasi

Masalah autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya

merupakan fungsi dari data sebelumnya, atau data sesudahnya

memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data

times series dan besaran data sangat tergantung pada tempat data

tersebut terjadi.70

Konsekuensi dari adanya autokorelasi ini adalah varian

sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya dan model

regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai

69 Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, cet. IV (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2009), hlm. 19-21.

70 Syamsul Hadi, Metodelogi Penelitian Kuantitatif: untuk Akuntansi dan Keuangan, Yogyakarta: Ekonesia, 2006, hlm.175.

38

Page 39: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu. Diagnosis

ada tidaknya gejala autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat

nilai pada pengujian Durbin Watson.

Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho : Tidak terdapat autokorelasi (r=0)

Ha : Terdapat Autokorelasi (r≠0)

Keputusan yang akan diambil untuk menolak Ho dan

menerima Ha adalah du<d<4-du.

b. Heteroskedastisitas71

Penyimpangan terhadap asumsi klasik terjadi jika terdapat

gejala heteroskedastisitas, yaitu suatu kondisi dimana variabel dalam

model tidak sama. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varian dari suatu pengamatan ke yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika varian berbeda disebut

heteroskedastisitas.

Penelitian ini menggunakan alat uji glejser dengan dasar

pengambilan keputusan membandingkan nilai sig. variabel

independen dengan tingkat kepercayaan (= 0,05). Apabila nilai sig.

lebih besar dari nilai (sig. > ), maka dapat disimpulkan bahwa

dalam model regresi ini tidak terdapat gejala heterosdekastisitas.

71 Mudrajat Kuncoro, Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi ( Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001), hlm. 105-114

39

Page 40: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

c. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan ssuatu keadaan dimana satu

atau lebih variabel independen berkorelasi sempurna atau mendekati

sempurna dengan variabel independen lainnya. Salah satu cara yang

bisa digunakan untuk mendeteksi adanya gejala multikolinearitas

adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation faktor

(VIF). Nilai yang biasa dipakai untuk melihat adanya nilai tolerance

< 0,01 atau sama dengan nilai VIF > 10.72

d. Normalitas

Uji Normalitas merupakan uji yang bertujuan untuk melihat

apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas

residual adalah dengan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik

Histogram yang membandingkan antara data observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal. Selain itu bisa juga

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal.73

3. Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

regresi linier berganda yaitu teknik yang mengukur besarnya pengaruh

variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent

72 Ibid, hlm. 92.

73 Ibid, hlm. 110.

40

Page 41: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

variable) dengan menggunakan variabel bebas yang lebih dari satu.

Rumus regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.74

Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6x6 + b7x7 + b8X8 + e

Keterangan:

Y = Beta saham

a = koefisien konstanta

b = koefisien regresi

X1 = asset size

X2 = current ratio

X3 = Debt Equity Ratio

X4 = Return On Equity

X5= Earning per Share

X6= Inflasi

X7= Suku Bunga

X8= Nilai Tukar

e = estimasi error

4. Uji Statistik F

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang

digunakan sudah tepat. Selain itu, uji F ini juga bisa digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel

terikat. Adapun langkah pengujiannya adalah:

Merumuskan hipotesis:

74 Syamsul Hadi, Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan, Yogyakarta: Ekonesia, 2006, hlm. 159.

41

Page 42: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Ho: b1, b2 = 0 berarti tidak terdapat pengaruh signifikan

Ha: b1, b2 ≠ 0 berarti terdapat pengaruh signifikan

Menentukan kesimpulan:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

a. Koefisien Determinasi

Pada intinya koefisien determinasi mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen,

nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai koefisien

determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variabel dependen. Secara umum, koefisien

determinasi untuk data silang relatif rendah karena adanya variasi

yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

runtut waktu biasanya mempunyai koefisien determinasi yang

tinggi.75

b. Uji t-statistik

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara individu

masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam

model regresi. Pada taraf signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan atau

degree of freedom (df)=n-k-1 dimana n merupakan jumlah sampel, dan k

75Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate (Semarang: UNDIP, 2006), hlm. 83.

42

Page 43: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

adalah banyaknya variabel independen, maka akan diperoleh besarnya t

tabel .

Nilai t stastistik hitung dapat dicari dengan rumus:

t hitung = koefisien regresi(b1)

Standar deviasi b1

Merumuskan hipotesis:

Ho: bi = 0 berarti tidak terdapat pengaruh signifikan

Ha: bi ≠ 0 berarti terdapat pengaruh signifikan

Menentukan kesimpulan:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

E. Sistematika Pembahasan

Penulisan skripsi ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Berisi gambaran singkat mengenai hal-hal yang mendorong

dilakukannya penelitian, yang terdiri latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai landasan analisis dalam penelitian yang

menjelaskan konsep-konsep utama yang digunakan dalam penelitian. Berisi

tentang teori-teori keuangan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

dalam hal ini membahas tentang risiko investasi saham, arbitrage pricing theory

dan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko investasi saham dan pasar modal

43

Page 44: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

syariah, serta kajian pustaka berupa hasil penelitian sebelumnya yang digunakan

sebagai acuan dalam merumuskan hipotesis.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Berisi uraian mengenai jenis dan sifat penelitian, populasi dan sampel,

tentang sumber data yang digunakan dalam penulisan ini dan metode analisisnya

yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan rumus-rumus

yang sesuai dengan masalah.

BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data, baik analisis

secara deskriptif maupun analisis dengan menggunakan metode yang telah

ditentukan.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian berdasarkan analisis data yang

dioleh dan berisikan saran yang diharapkan yang dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam penelitian selanjutnya

44

Page 45: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

F.DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim, Ahim.2003.Pengaruh Current Ratio, Asset Size, dan Earnings Variability terhadap Beta Pasar, Jurnal Akuntansi dan Investasi

Al Faqih, Nur Iman Hakim. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Beta saham pada perusahaan properti dan real estate di DES. Skripsi FS. UIN Sunan Kalijaga

Aruzzi, M. Iqbal, dan Bandi.2003.Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Rasio Profitabilitas, dan Beta Akuntansi Terhadap Beta Saham Syariah di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI.

Azwar, Saifudin,.2005.Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset Boediono,.1998.Ekonomi Moneter Ed 3.Yogyakarta:BPFE

Ghozali, Imam.2009 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, cet. IV (Semarang: Badan Penerbit UNDIP),

Hadi, Syamsul.2006.Metodelogi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan.Yogyakarta: Ekonesia

Halim, Abdul.2009. Analisis Investasi.Jakarta: Salemba Empat

Hamzah, Ardi "Analisa Ekonomi Makro, Industri dan Kararistik Perusahaan terhadap Beta Saham Syariah" SNA VIII Solo

Hamzah, Ardi dan Robiatul Auliyah.2006."Analisa Karakteristik Perusahaan, Industri dan Ekonomi Makro terhadap Return dan Beta Saham Syariah di

45

Page 46: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Bursa Efek Jakarta," Universitas Trunojoyo, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang

Hamzah, Ardi, "Perbandingan Beta Saham Syariah dan Beta Saham Non Syariah dalam Analisa ekonomi makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan,” Simposium Riset Ekonomi II

Hamzah.2005."Pengaruh Variabel Ekonomi Makro, Industri dan Karakteristik Perusahaan terhadap Beta Saham Syariah di Jakarta Islamic Index 2001- 2004"

Harahap, Sofyan S. 2001.Menuju Perumusan Teori Akuntansi Islam, Cetakan Pertama.Jakarta:Pustaka Quantum.

Hartono, Jogiyanto. 2010.Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketujuh. Yogyakarta:BPFE,

http://coki002.wordpress.com/jenis-jenis-risiko-dalam-investasi-saham-di-pasar-modal/ diakses pada 21 Juni 2012, piku 10:11

Husnan, Suad.2005.Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta: AMP YKPN

Idrus , Muhammad.2007. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial.Jakarta:Erlangga

Kodrat, David Sukardi dan Kurniawan Indonanjaya.2010.Manajemen Investasi (Pendekatan Teknikal dan Fundamental untuk Analisis Saham).Yogyakarta:Graha Ilmu

Kountur, Ronny.2007.Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Jakarta:Buana Printing

Kuncoro, Mudrajat.2004.Metode Kuantitatif :Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi ke 3 .Yogyakarta:UPP AMP YKPN

Maftuhah, Royya.2009.Pengaruh Asset Growth, DER, ROE, TATO dan EPS terhadap Beta Saham pada Perusahaan yang masuk ke dalam kelompok JII tahun 2005-2007” Skripsi UIN Sunan Kalijaga

Murhadi. Wenner R.2009.Analisis Saham Pendekatan Fundamental. Jakarta: Salemba Empat

Nursari,Siwi Jati.2006.Pengaruh Asset Growth, likuiditas, leverage dan Earning Per Share terhadap Beta Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2005”

46

Page 47: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Pudjiastuti, Enny dan Suad Husnan.2002.Dasar-dasar Manajemen Keuangan.Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Purnomo, Heri.2008."Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Jumalh Uang Beredar Terhadap INDEKS LQ45" Tesis, Prodi Magister Manajemen Universitas

Purnomo, Joko.2011.”Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Tingkat Suku Bunga terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan Properti yang masuk di daftar Efek Syariah,” Skripsi, Prodi Keuangan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rusyadi, Imran. 2011. “Analisis Pengaruh Inflasi Jumlah Uang Beredar Exchange rate dan Interest Rate terhadap Beta Saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index,” Skripsi, Prodi Keuangan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Setiawan, Doddy.2004.Analisis faktor-faktor Fundamental yang Mempengaruhi Risiko Sistematis Sebelum dan Sesudah Krisis Moneter”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 19:3 (Juli),

Suganda,Tarsisius Renald. Analisis Risiko Saham Berdasarkan Beta Akuntansi ( Studi pada Saham Sektor Industri Retail Pedagang Eceran) Prodi Akuntansi Universitas Ma Chung

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian Bandung:IKAPI

Suhadi.2009.“Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Beta Saham Syariah pada Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2005-2007,” Skripsi, Prodi Keuangan Islam, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sukirno, Sadono.2009.Makro Ekonomi dan Teori Pengantar.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Supardi.2005.Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta:UII Press

Supomo, Bambang dan Nur Indriyanto.1999.Metodologi Penelitan Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, edisi 1.Yogyakarta :BPFE

Suseno, Yustiantomo Budi.2009.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Beta Saham Perusahaan Finance dan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2007. Tesis. Prodi Magister Manajemen, Pasca Sarjana UNDIP

Utami, Sahida. Pengaruh tingkat suku bunga, Likuiditas, Leverage dan Price Earning Ratio terhadap Risiko Investasi Saham pada Perusahaan

47

Page 48: PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN DAN EKONOMI MAKRO TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM SYARIAH

Manufaktur yang masuk dalam Daftar Efek Syariah. Skripsi FS. UIN Sunankalijaga

Wibowo, Muhammad Ghafur.2007.Pengantar Ekonomi Moneter. Yogyakarta:Biruni Press

www.wealthindonesia.com, diakses pada 21 Juni2012

www.wikipedia.com/jakartaislamicindex diakses pada 22 Juni 2012

Zubaidah, Siti. 2006. “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Inflasi, Peubahan Nilai Kurs Terhadap Beta saham syariah pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. “Jurnal Studi Akuntansi FE-UMM Malang

48