Transcript
Page 1: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

The Influence of Performance Allowance Certification Elementary School Teachers In

District Pangkur Ngawi Regency

ERA TAMA SYAI MOQSA Prasetyo Isbandono

Abstrack

One of the government policies that directly affect the quality of education by conducting teacher certification. Teachers must follow the competency test to get certified teachers. Certification is a means or an instrument to improve the quality of teacher competence. Teachers should be aware of what the true birth activity, that what is done is to achieve quality. (Musclish, 2007:5) Based on these problems then taken a formulation of the problem "Is the influence of Allowance Certification for Elementary School Teacher Performance In District Pangkur Ngawi Regency?" Teacher performance is the level of professionalism of teachers in the teaching and learning process during a certain period which is manifested through pedagogical competence, personal competence, social competence and professional competencies acquired through professional education. (Article 8 UUGD14/2005)

This study uses descriptive quantitative approach. The population in this study amounted to 99 civil servant teachers who teach elementary school in the District Pangkur Ngawi Regency. Samples were 30 teachers were selected using probability sampling area. Techniques of data collection using questionnaires and documentation techniques. Test the validity of using the product moment formula, and test reliability using coefficient alpha formula. While the data analysis techniques using product moment correlation, t test and simple regression

Results of this study indicate that there is a positive and significant effect of Certification and Performance Public Elementary Teachers in District Pangkur Ngawi Regency. This was proved by the correlation coefficient or strength of influence between variables (r) of 0.691 to 9,819 t count greater than t table 2.048 which means that Ho is rejected and ha is accepted, and the R-square (R2) of 0.478, which means 47.8% of teacher performance variables are influenced by variables certification. Keywords: Allowance, teacher performance, education

Page 2: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan

Pangkur Kabupaten Ngawi

ERA TAMA SYAI MOQSA Prasetyo Isbandono

Abstrak

Salah satu kebijakan pemerintah yang langsung mempengaruhi mutu pendidikan dengan melaksanakan sertifikasi guru. Guru harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi guru. Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru. Guru harus menyadari apa yang dilakukan melahirkan aktivitas yang benar, bahwa apa yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas. (Musclish, 2007:5) Berdasarkan permasalahan tersebut maka diambil suatu perumusan masalah “Adakah Pengaruh Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi?” Kinerja guru merupakan tingkat profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar selama periode tertentu yang diwujudkan melalui kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (pasal 8 UUGD14/2005)

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 99 guru pegawai negeri sipil yang mengajar Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Sampel berjumlah 30 guru yang dipilih menggunakan area probability sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik kuesioner dan dokumentasi. Uji validitas menggunakan rumus product moment, dan uji reliabilitas menggunakan rumus koefisien alpha. Sedangkan teknik analisis data menggunakan korelasi product moment, uji t dan regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Sertifikasi dan Kinerja Guru Dasar Negeri di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Hal ini terbukti dengan hasil koefisien korelasi atau kekuatan pengaruh antara variable (r) sebesar 0,691dengan t hitung 9.819 lebih besar dari t tabel 2,048 yanga artinya Ho ditolak dan Ha diterima,dan R square (R2) sebesar 0,478 yang artinya variabel kinerja guru 47,8% dipengaruhi oleh variabel sertifikasi.

Kata kunci: tunjangan, kinerja guru, pendidikan

Page 3: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

PENDAHULUAN Kualitas pelayanan publik yang prima

sangat ditentukan oleh perangkat birokrasi di tingkat operasional. Institusi birokrasi pada jenjang ini dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan terutama menyangkut pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, keamanan dan ketertiban. Berbicara mengenai masalah layanan pedidikan, UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) bahwa pendidikan nasional berfungsi sebagai proses untuk membentuk kecakapan hidup dan karakter bagi warga negaranya dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa Indonesia yang bermartabat.

Indonesia saat ini mengalami masalah pendidikan yang komplek, mulai dari buruknya insruktur hingga kurangnnya mutu guru, tetapi masalah utama pendidikan di indonesia adalah kualitas guru yang masih rendah, kualitas kurikulum yang belum standar dan kualitas struktur yang memadai. Dalam dunia pendidikan guru menduduki posisi tertinggi dalam hal penyampaian informasi dan pengembangan karakter mengingat guru melakukan interaksi langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Disinilah kualitas pendidikan terbentuk dimana kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru ditentukan oleh kualitas guru yang bersangkutan. (http://edukasi.kompasiana.com)

Menurut Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Ngawi, Pudwiyanto.M.Pdm, kekurangan tenaga pendidik yang paling besar adalah di tingkat pendidikan SD. Data yang diperoleh, kekurangan sekitar 396 guru. Celakanya, para guru baik yang sekarang mengajar di SMP maupun SMA sederajat yang Negeri dan belum bersertifikasi juga menjadi incaran bakal mendapat jatah di pindah tugaskan guna mengajar di SD. Selain itu pada

kenyataanya banyak guru yang kurang kompeten, masih tidak menguasai alat peraga maupun teknologi komputer, kurang kreatif dalam mengajar dan membuat alat peraga baru, kurang displin waktu (telat) bahkan yang masih kekurangan jam mengajar serta faktor usia.

Tak dipungkiri, di tahun anggaran 2011 ini banyak sekali pekerjaan baik rehab maupun pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB). Namun siapa sangka, disinyalir masih banyak kondisi gedung khususnya Sekolah Dasar di Ngawi yang kondisinya memprihatinkan. Tidak tanggung-tanggung sebanyak 354 Sekolah Dasar (SD) yang tersebar diberbagai pelosok pedesaan dinyatakan rusak. Sementara berbagai informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan dari jumlah total 533 SD hampir lebih dari separuhnya tidak layak untuk kegiatan belajar mengajar. Kerusakan yang terjadi biasanya dibagian plafon, kuda-kuda dari kayu yang berfungsi sebagai penyangga. (http://www.sinarngawi.com)

Dengan diberikannya program sertifikasi oleh pemerintah diharapkan memberikan semangat kepada guru agar mereka senantiasa meningkatkan kompetensinya serta dapat meningkatkan kesejahteraannya, agar dapat melakukan perubahan dan meningkatkan kinerjanya. Berangkat dari berbagai permasalahan diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang program sertifikasi untuk dapat meningkatkan kinerja guru. Sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi”

KAJIAN PUSTAKA Pelayanan publik

Menurut Denhardt and Denhardt (2000) teori pelayanan publik dalam perkembanganya telah terjadi pergeseran

Page 4: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

paradigma dari model adaministrasi publik tradisional (old public administration) ke model manajemen publik baru (new public management) dan akhirnya menuju model pelayanan publik baru (new public service).

Pelayanan publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (Keputusan MENPAN No 63 tahun.2003)

Anwaruddin (Jurnal Ilmu Adminmistrasi Vol 1 No. 1, 2004), mengatakan bahwa “Pelayanan publik dapat diartikan sebagai segenap aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya Kurniawan dalam Pasolong (2008:128) berpendapat bahwa pelayanan publik merupakan pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pengertian Motivasi

Menurut Gie dalam Samsudin (2009:56) menyatakan bahwa motivasi pekerjaan yang dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk mengkaitkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat

mencapai hasil yang dikehendaki oleh orang-orang tersebut. SERTIFIKASI GURU

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kalifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak.(Muslich, 2007:2)

Muslich (2007:7) mengatakan bahwa dengan sertifikasi diharapkan guru menjadi pendidik profesional, yaitu berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan pemilikan sertifikat pendidikan setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Oleh karena itu, lewat sertifikasi ini diharapkan guru menjadi pendidikan yang profesional, yaitu yang berpendidikan minimal S-1/D-4 dan berkompetensi sebagai agen pembelajaran yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik setelah dinyatakan lulus uji kompetensi. Atas profesinya itu, guru berhak mendapatkan imbalan (reward) berupa tunjangan profesi dari pemerintah sebesar satu kali gaji pokok.

Sertifikasi merupakan sarana atau instrument untuk mencapaui tujuan tertentu, bukan tujuan itu sendiri. Sertifikasi guru akan membawa dampak positif yang meningkatkan kualitas guru. Rasionalnya adalah apabila kompetensi guru bagus yang diikuti dengan penghasilan bagus, diharapkan kinerjanya juga bagus. (Suyatna, 2008:3) Kinerja

Kinerja menurut Mangkunegara (2000) “Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Menurut Achmad Gani (dalam jurnal aplikasi manajemen, vol 7, no 1, februari 2009) kinerja adalah hasil dari pelaksanaan pekerjaan karyawan kepada organisasi di mana ia bekerja sebagai karyawan,

Unsur-unsur yang perlu dinilai dan umum dipakai, antara lain (Sastrohadiwiryo, 2005:234): Kesetiaan, Prestasi Kerja, Tanggung Jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerja Sama, Prakarsa, dan

Page 5: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

Kepemimpinan. Sedangkan menurut Bernadi dan Russel dalam Darmawan (2009:98) untuk mengukur kinerja pegawai yaitu: Quality, Quantity, Timeliness, Need for supervision, Cost effectiveness, dan Interpersonal Impact.

Kinerja guru merupakan presatasi atau pencapain hasil kerja yang dicapai guru berdasarkan standart dan ukuran penilaian yang telah ditetapkan. Standart dan ukuran penilaian hasil kerja merupakan indikator untuk menentukan apakah seorang guru berkinerja tinggi atau rendah, standart juga berfungsi sebagai alat ukur pertanggungjawaban. (Riduwan, 2009:92)

Kinerja guru merupakan tingkat profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar selama periode tertentu yang diwujudkan melalui kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. (pasal 8 Undang-Undang Guru dan Dosen no 14 tahun2005) Hipotesis Ho: “Tidak terdapat Pengaruh Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi” Ha: “Terdapat Pengaruh Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi”

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Berdasarkan pada judul dan topik yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian assosiatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis hubungan atau korelasinya pada data-data berupa angka-angka atau data-data kualitatif yang diangkakan (skoring) dan diolah dalam skala pengukuran metode statistik (Sugiyono, 2009:14).

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi besar maupun kecil untuk menemukan hubungan-hubungan antar variabel dengan menggunakan kuesioner (angket) sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Kerlinger dalam Sugiyono, 2009:7). Pendekatan dianggap sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti penulis, yakni untuk mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti dan melihat besaran korelasi (hubungan) antara Tunjangan Sertifikasi terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi berdasarkan pengukuran statistik objek penelitian. Populasi Dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar se-kecamatan Pangkur, kabupaten Ngawi yang sudah tersertifikasi berjumlah 99 guru pegawai negeri sipil dari 148 guru pegawai negeri sipil dari 17 Sekolah Dasar Negeri yang ada.

Teknik pengambilan sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah area probability sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Karena di kecamatan Pangkur terdapat 17 SDN dari 10 Desa, maka peneliti mengambil 1 SDN tiap desa

Page 6: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

sehingga hasilnya mencerminkan perwakilan populasi.

Sesuai dengan saran-saran pengambilan sampel dari Roscoe diatas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 30. Hal itu dilakukan dengan alasan kesesuaian jenis penelitian yang dilakukan dengan saran yang diberikan oleh Roscoe serta keterbatasan waktu dan dana yang tersedia.

Variabel dalam penelitian ini adalah sertifikasi sebagai variabel independent dan kinerja guru sebagai vaiabel dependen. Sertifikasi dengan indiator yakni kualifikasi akademik, kompetensi, dan kesehatan. Sedangkan kinerja guru indikatornya yakni pedagogik, kepribadian, professional, dan sosial.

Indikator yang telah dijabarkan selanjutnya dikembangkan menjadi beberapa item pernyataan. Pengukuran skor tiap-tiap item pernyataan yang tersebar di berbagai indikator ditentukan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Penyusunan setiap item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi nilai yang diberi skor dengan nilai 1 (satu) sampai 5 (lima). Pemetaan nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai 1 (satu) untuk jawaban Sangat

Tidak Setuju (STS) 2. Nilai 2 (dua) untuk jawaban Tidak

Setuju (TS) 3. Nilai 3 (tiga) untuk jawaban Ragu-Ragu

(RG) 4. Nilai 4 (empat) untuk jawaban Setuju

(S) 5. Nilai 5 (lima) untuk jawaban Sangat

Setuju (SS)

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data dalam penulisan penelitian ini menggunakan teknik-teknik angket/ kuesioner dengan didukung data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen data statistik, buku-buku, majalah, koran dan keterangan lainnya seperti data yang diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian, jurnal, artikel, peraturan-peraturan, maupun sumber-sumber tertulis lain baik tercetak maupun elektronik yang berkenaan dengan sertifikasi dan kinerja guru SDN di kecamatan Pangkur kab. Ngawi.

Intrumen penelitian yang digunakan diuji menggunakan rumus Korelasi Product Moment untuk menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Rumus Korelasi Product Moment Sumber: Arikunto (2006) Kriteria valid: jika r hitung > r table item dikatakan valid, dan sebaliknya.

Setelah melakaukan uji veliditas, kemudian instrument tersebut di uji lagi menggunakan uji reliabilitas. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran yang dihandalkan (Arikunto, 2007:178). Suatu alat dikatakan reliable apabila sudah digunakan dua kali atau lebih untuk mengukur gejala sama dan hasil pengukuran yang didapat relatif konsisten. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha (Riduwan, 2009) Kriteria reabilitas: jika r 11 > rtabel maka item dikatakan reliable. Setelah melalui uji validitas dan uji reliabilitas, instrument

(

) (

)

( ) ( ) ( )

√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +

Page 7: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

pertanyaan dapat diketahui apakah instrument tersebut layak atau tidak. Analisis Data

Meliputi 3 langkah yaitu persiapan, tabulasi dan pengolahan data dengan rumus-rumus. 1. Analisis korelasi bertujuan untuk

menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan itu (Arikunto: 2006,270). Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumus Korelasi Product Moment, yaitu:

Untuk dapat memberi interpretasi

terhadap kuatnya hubungan atau pengaruh antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja, maka dapat digunakan pedoman koefisien korelasi seperti pada tertera pada tabel berikut ini:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang

Kuat Sangat Kuat

Sumber: Sugiono,2009 2. Uji signifikansi (t-test)

Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah hubungan yang ditemukan pada perhitungan uji korelasi tersebut berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu di uji signifikansinya. Dalam uji signifikansi pengaruh variabel sertifikasi terhadap variabel kinerja guru ini digunakan rumus uji signifikansi yaitu:

Apabila:

t hitung t tabel, maka Ha ditolak

dan Ho diterima, itu berarti tidak ada pengaruh yang signifikan oleh variabel X dan Y.

t hitung t tabel, maka Ha diterima

dan Ho ditolak, itu berarti ada pengaruh yang signifikan oleh variabel X dan Y.

3. Analisis regresi Analisis regresi ini digunakan jika ingin memprediksikan bagaimana perubahan pada variabel dependen/kriteria melalui variabel independen/prediktor secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi ini dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik atau turunnya nilai dalam variabel dependen yaitu dengan melalui menaikkan atau menurunkan nilai variabel independen. Adapun analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Dengan persamaan umum regresi linier sederhana yaitu:

dengan:

Dimana: Y’ = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X = 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan maupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

( ) ( ) ( )

√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) +

Page 8: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

HASIL DAN PEMBAHASAN Di wilayah kecamatan Pangkur sediri

terdapat 17 sekolah dasar negeri dan 1 MI yaitu 2 SDN di desa Ngompro, 2 SDN di desa Waruktengah, 3 SDN di desa Pangkur, 2 SDN di desa Pleset, 2 SDN di desa Gandri, 1 SDN di desa Sumber, 2 SDN di desa Paras, 1 SDN di desa Pohkonyal, 2 SDN dan 1 MI di desa Babadan. jumlah guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pangkur sekitar 180 pegawai yang terdiri dari 148 pegawai negeri sipil (PNS) dan 32 pegawai latihan kerja/pegawai tidak tetap (LATKER/PTT).

Kebijakan sertifikasi diwajibkan kepada seluruh guru yang ada di Indonesia. Di Kecamatan Pangkur sendiri terdapat 99 guru sekolah dasar negeri telah mengikuti sertifikasi yang memang diwajibkan dan 49 belum sertifikasi. Karaterisrik Responden

Hasil Uji Validitas dan Reabilitas

Hasil uji validitas intrumen penelitian yang berjumlah 25 pernyataan yang disebarkan ke 30 responden maka diketahui hasil uji r hitung sebagai berikut: Hasil Pengujian Validitas

Tabel diatas menunjukkan bahwa

seluruh pernyataan mempunyai nilai r hitung> r tabel, sehingga keseluruhan item pernyataan dikatakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat.

Perhitungan uji validitas dilanjutkan dengan perhitungan uji reabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Perhitungan uji reabilitas yang

dilakukan menunjukkan bahwa nilai Alpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,6. Sehingga seluruh pernyataan dari kelima indikator yang digunakan dikatakan reliabel dan dapat dipercaya. Hasil Uji Normalitas Adapun kurva histogram untuk pengujian normalitas regresi linier antara sertifikasi terhadap kinerja guru dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Page 9: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

Hasil kurva histogram di atas

menunjukkan bahwa bentuk kurva simetris dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan, sehingga berdasarkan kurva histogram di atas dapat dinyatakan bahwa data variabel penelitian dan model regresi yang digiunakan berdistribusi normal. Adapun kurva normal p-p plot untuk pengujian normalitas regresi linier antara sertifikasi terhadap kinerja dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Hasil kurva normal probability plot di

atas memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik saling berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel penelitian dan model regresi berdistribusi normal. Analisi Tanggapan Responden

Analisis deskripsi terhadap variabel sertifikasi dilakukan dari hasil pernyataan responden mengenai sertifikasi, dimana nilai rata-rata hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Dari hasil tanggapan responden di

atas, dapat diketahui bahwa diperoleh nilai indeks sertifikasi sebesar 3.79 yang dapat dikategorikan baik. Ini berarti para guru memberikan persepsi yang baik terhadap kebijakan sertifikasi yang diterapkan dan diberikan kepada mereka.

Analisa deskripsi terhadap variabel kinerja guru dilakukan dari hasil pernyataan responden mengenai kinerja guru, dimana nilai rata-rata hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut:

Dari tanggapan responden di atas,

diperoleh nilai indeks kinerja sebesar 3.15 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti guru mempunyai kinerja dan kontribusi yang cukup pada instansi.

Berdasarkan data yang diolah dapat diketahui bahwa variabel sertifikasi nilai indeks tertinggi diperoleh dari indikator kualifikasi akademik dengan nilai sebesar 3,87 dan terendah dari indikator kompetensi dengan nilai sebesar 3,72. Sedangkan pada variabel kinerja guru nilai indeks tertinggi diperoleh dari indikator pedagogik dengan nilai sebesar 3,23 dan

Page 10: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

terendah dari indikator profesional dengan nilai sebesar 2,96. Analisis Korelasi Product Moment Antara Variabel Sertifikasi Dengan Variabel Kinerja Guru

Menggunakan metode analisis korelasi Product Moment, maka dapat diketahui korelasi atau pengaruh antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru yang sekaligus dapat menjawab pokok permaslahan dalam penelitian ini.

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat

diketahui nilai koefisien atau kekuatan pengaruh antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru, yaitu sebesar 0,691. Nilai koefisien korelasi antara dua variabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru.

Hasil tersebut diperkuat dengan uji hipotesis yang dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t table. Berikut ini adalah gambar kurva uji hipotesis (uji t) :

Berdasarkan hasil perhitungan yang

telah dilakukan di atas diketahui bahwa t hitung > t tabel (9.819 > 2,048) dan nilai signifikansi (0,000 < 0,05) sehingga Ho ditolak, artinya bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara sertifikasi dengan kinerja guru. Selain itu, nilai t hitung juga bernilai positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa sertifikasi memiliki

pengaruh positif dengan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi.

Tingkat korelasi suatu hubungan, maka dapat diketahui bahwa hubungan antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru ialah kuat, dimana nilai koefisien korelasi kedua variabel tersebut berada pada kelas interval koefisien 0,60 – 0,799 dengan nilai koefisien sebesar 0,691. Kuatnya hubungan antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru tersebut menunjukkan bahwa sertifikasi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru. Analisis Regresi Variabel Sertifikasi Terhadap Variabel Kinerja Guru

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sertifikasi terhadap kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel bebas (sertifikasi) dengan variabel terikat (kinerja guru) dapat dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana, hasil perhitungannya sebagai berikut:

Dari hasil regresi yang didapat dari

perhitungan di atas, maka dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y =22.924+2,111X Sedangkan dari tabel 4.11 di atas,

koefisien regresi sertifikasi (b) bernilai positif sebesar 0,691, hal ini menunjukkan bahwa sertifikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Sehingga dengan adanya peningkatan pemberian sertifikasi akan meningkatkan kinerja guru.

Adapun hasil perhitungan regresi selanjutnya yaitu:

Page 11: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

Hasil perhitungan pada tabel 4.13 di

atas diperoleh bahwa R square (R2) sebesar 0,478 yang berarti sama dengan 47,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja guru dipengaruhi oleh variabel sertifikasi sebesar 47,8% dan sisanya sebesar 52,5% oleh variabel lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara sertifikasi dengan kinerja guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi, dimana nilai koefisien korelasi kedua variabel tersebut berada pada kelas interval koefisien 0,60 – 0,799 dengan nilai koefisien sebesar 0,691. Kuatnya hubungan antara variabel sertifikasi dengan variabel kinerja guru tersebut menunjukkan bahwa sertifikasi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru. Hal ini diperkuat dengan hasil perhitungan koefisien regresi sertifikasi (b) bernilai positif sebesar 0,691sehingga dengan adanya peningkatan pemberian sertifikasi akan meningkatkan kinerja guru. Dan R square (R2) diperoleh sebesar 0,478 yang berarti sama dengan 47,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja guru dipengaruhi oleh variabel sertifikasi sebesar 47,8% dan sisanya sebesar 52,5% oleh variabel lainnya seperti ketrampilan, pengetahuan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh tiap individu guru, dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja kepada guru

oleh atasan, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim, sistem kerja fasilitas kerja yang diberikan, proses organisasi serta kultur kerja dalam organisasi. Saran Diharapkan dengan adanya program sertifikasi ini para guru lebih mampu menunjukkan peningkatan kinerja yang dimilikinya dalam tugasnya sebagai pendidik dengan mengembangkan lagi ilmu sesuai dibidangnya, pandai mengasuh dan menjadi pengajar yang baik bagi siswanya. Selain itu sebaiknya sering diadakan seminar atau pelatihan-pelatihan bagi guru yang sudah sertifikasi agar memperbanyak memiliki ilmu serta mengerti tentang banyak hal guna kemajuan cara mendidiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.

Asmawi, Rewansyah. 2010. Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Good Governance. Jakarta: Yusaintanas Prima

Denhardt, J,V. And R.B. Denhardt. 2000. The New Public Service: Serving Rather Than Steering. Public Administration Review. Nov/Dec.60 6, 549-559

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Istiarini, Risma & Sukanti. 2012. Pengaruh Sertifikasi Guru Dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Sma Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Hal 98 – 113

Page 12: Pengaruh Tunjangan Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi

Kunandar. 2007. Guru Profesional, Jakarta: PT Raja Grafindo

Mangkunegara, A,P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara

Pasolong, Harbani. 2008. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta

Riduwan, 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta

Samsudin, S. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administrasi dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Suyatno. 2008. Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks

Soemarsono. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit PT Rineka Cipta: Jakarta.

Sri Lestari. 2010. Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru MTs N Mlinjon Filial Trucuk Klaten. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Yamin, Martinis dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press.


Recommended