Download pdf - penyesuaian diri

Transcript

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 1/21

 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hidup merupakan perjuangan untuk hidup untuk mencapinya orang harus melakukan hal

yang sesuai. Kalau diperhatikan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari, akan terlihat

bermacam-macam hal yang terjadi dikalangan masyarakat tersebut. Ada yang kelihatannya

selalu gembira, walau apapun yang akan dihadapinya. Sebaliknya adapula yang sering

mengeluh dan bersedih hati, tidak cocok dengan orang lain dan pekerjaannya. Disamping itu

ada pula orang yang dalam hidupnya suka mengganggu orang lain, suka mengadu domba,

memfitnah, menyeleweng, menganiaya, menipu dan sebagainya. Hal ini terjadi karena

kurangnya masyarakat akan suatu hal untuk menjaga keharmonisan di dalam masyarakat.

Gejala-gejala yang menggelisahkan masyarakat itulah yang mendorong para ahli jiwa

untuk berusaha menyelidiki apa yang menyebabkan tingkah laku orang berbeda-beda,

kendatipun kondisinya sama. Usaha ini menumbuhkan suatu cabang termuda dari ilmu jiwa

yaitu kesehatan. Dan dalam mempelajari kesehatan mental terdapat penyesuaian diri antara

diri sendiri dengan dirinya sendiri, maupun diri sendiri dengan orang lain ataupun

lingkungan. Dengan penyesuaian diri ini orang dapat dan mampu untuk mengatasi masalah

dengan baik. Mampu menempatkan dirinya pada suatu hal yang berguna bagi dirinya dan

orang lain dikalangan masyarakat.

Didalam penyesuaian diri ini orang harus tau betul apa yang akan dipelajari dalam hal ini.

Penyesuaian diri terdapat hal  – hal seperti faktor  – faktor, aspek  –  aspek penyesuaian diri,

karakteristik, bentuk  – bentuk penyesuaian diri, konsep dan proses penyesuaian diri. Hal – hal

ini harus bisa terpenuhi supaya tidak terjadi masalah didalam masyarakat.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 2/21

 2

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :

1.2.1 Apakah penyesuaian diri itu?

1.2.2 Apa saja faktor-faktor dan aspek-aspek yang mempengaruhi penyesuaian diri?

1.2.3 Bagaimana karateristik dari penyesuaian diri itu?

1.2.4 Bagaimana konsep dan proses dari penyesuaian diri itu?

1.2.5 Bagaimana bentuk  – bentuk dari penyesuaian diri?

1.3.Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diambil tujuannya yaitu sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari penyesuaian diri

1.3.2 Untuk mengetahui faktor-faktor dan aspek-aspek yang mempengaruhi

penyesuaian diri

1.3.3 Untuk mengetahui karateristik dari penyesuaian diri

1.3.4 Untuk mengetahui konsep dan proses dari penyesuaian diri itu

1.4.Maanfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1.4.1 Dapat mengetahui pengertian dari penyesuaian diri

1.4.2 Dapat mengetahui faktor-faktor dan aspek-aspek yang mempengaruhi

penyesuaian diri

1.4.3 Dapat mengetahui karateristik dari penyesuaian diri

1.4.4 Dapat mengetahui konsep dan proses dari penyesuaian diri itu

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 3/21

 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri  dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau

personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga

sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai

bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery).

Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan  adaptasi (adaptation), padahal

adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis,

atau biologis. Misalnya, seseorang yang pindah tempat dari daerah panas ke daerah dingin

harus beradaptasi dengan iklim yang berlaku di daerah dingin tersebut. Ada juga penyesuaian

diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konformitas terhadap suatu norma. 

Pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalu banyak membawa akibat lain.Dengan

memaknai  penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu

seakan-akan mendapattekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari

penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial, maupun emosional. Sudut pandang

berikutnya adalah bahwa  penyesuaian diri  dimaknai sebagai usaha  penguasaan (mastery), 

yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara

tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi.

Penyesuaian dapat berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa

“survive” dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah,dan dapat mengadakan

relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai

konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar dan prinsip.Penyesuaian diri

dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan

mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam

koflik, kesulitan, dan frustrasi-frustrasi secara efesien. Individu memiliki kemampuan

menghadapi realitas hidup dengan cara adekuat/memenuhi syarat.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 4/21

 4

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk 

mencapai keharmonisan pada dirisendiri dan lingkungan

2.1.1 Pengertian penyesuaian diri menurut para ahli

Menurut Kartono (2000), penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai

harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Sehingga permusuhan, kemarahan,

depresi, dan emosi negatif lain sebagai respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien

bisa dikikis. Hariyadi, dkk (2003) menyatakan penyesuaian diri adalah kemampuan

mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau dapat pula mengubah lingkungan

sesuai dengan keadaan atau keinginan diri sendiri. Ali dan Asrori (2005) juga menyatakan

bahwa penyesuaian diri dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi

kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik, serta untuk menghasilkan

kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau

lingkungan tempat individu berada. Sebelumnya Scheneiders (dalam Yusuf, 2004), juga

menjelaskan penyesuaian diri sebagai suatu proses yang melibatkan respon-respon mental

dan perbuatan individu dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan, dan mengatasi ketegangan,

frustasi dan konflik secara sukses serta menghasilkan hubungan yang harmonis antarakebutuhan dirinya dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup. Hurlock 

(dalam Gunarsa, 2003) memberikan perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum,

yaitu bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum

ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang

menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan perkataan lain,

orang itu mampu menyesuaikan sendiri dengan baik terhadap lingkungannya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Penyesuaian Diri adalah

proses mengubah diri sesuai dengan norma atau tuntutan lingkungan dimana dia hidup agar

dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi dan konflik 

sehingga tercapainya keharmonisan pada diri sendiri serta lingkungannya dan akhirnya dapat

diterima oleh kelompok dan lingkungannya.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 5/21

 5

2.1.2 Penyesuaian diri pada remaja

Proses penyesuaian diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena didalam

kehidupannya manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan

sosial baru. Periode penyesuaian diri ini merupakan suatu periode khusus dan sulit dari

rentang hidup manusia. Manusia diharapkan mampu memainkan peran-peran sosial baru,

mengembangkan sikap-sikap sosial baru dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru

yang dihadapi (Hurlock,1980).

Disebutkan juga oleh Hurlock (1980) bahwa seperti halnya proses penyesuaian diri

yang sulit yang dihadapi manusia secara umum, para remaja juga mengalami proses

penyesuaian diri di mana proses penyesuaian diri pada remaja ini merupakan suatu peralihan

dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Dalam periode peralihan ini terdapat

keraguan akan peran yang akan dilakukan, namun pada periode ini juga memberikan waktu

kepada remaja untuk mencoba gaya baru yang berbeda, menentukan pola perilaku, nilai dan

sifat yang paling sesuai dengan dirinya. Dengan kata lain hal ini merupakan proses pencarian

identitas diri yang dilakukan oleh para remaja.

Untuk menjadikan remaja mampu berperan serta dan melaksanakan tugasnya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat tidaklah mudah, karena masa remaja

merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Pada masa ini dalam diri

remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada fisik, psikis, maupun sosial.

Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan

penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam berhubungan

yang belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa diluar lingkungan

keluarga. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus banyak 

penyesuaian baru.

Agar penyesuaian diri yang dilakukan terhadap lingkungan sosial berhasil (well

adjusted), maka remaja harus menyelaraskan antara tuntutan yang berasal dari dalam dirinya

dengan tuntutan-tuntutan yang diharapkan oleh lingkungannya, sehingga remaja

mendapatkan kepuasan dan memiliki kepribadian yang sehat. Misalnya sebagian besar

remaja mengetahui bahwa para remaja tersebut memakai model pakaian yang sama denga

pakaian anggota kelompok yang populer, maka kesempatan untuk diterima oleh kelompok 

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 6/21

 6

menjadi lebih besar. Untuk itu remaja harus mengetahui lebih banyak informasi yang tepat

tentang diri dan lingkungannya.

2.2. Faktor – 

faktor dan aspek – 

aspek yang menpengaruhi penyesuaian diri

2.2.1. Faktor – faktor yang menpengaruhi penyesuaian diri 

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap

penyesuaian diri. Penentu-penentu tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.  Kondisi-kondisi fisik 

2.  Perkembangan dan kematangan

3.  Penentu psikologis

4.  Kondisi lingkungan

5.  Penentu kultural

Pemahaman tentang faktor-faktor ini dan bagaimana fungsinya dalam penyesuaian

merupakan syarat untuk memahami proses penyesuaian diri, karena penyesuaian diri tumbuh

dari hubungan – hubungan antara faktor- faktor ini dan tuntutan individu

2.2.2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri 

Menurut Fatimah (2006) penyesuaian diri memiliki dua aspek, yaitu sebagai berikut:

1.  Penyesuaian pribadi

Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapai

hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya. Ia menyatakan

sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan kekurangannya dalam mampu

bertindak objektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.

Pada aspek ini, keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai oleh:

  Tidak adanya rasa benci,

  Tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan atau tidak percaya pada

potensi dirinya.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 7/21

 7

Sebaliknya, kegagalan penyesuaian pribadi ditandai oleh:

  Kegoncangan emosi

  Kecemasan

  Ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya sebagai akibat adanya

 jarak pemisah anatara kemampuan individu dan tuntutan yang diharapkan oleh

lingkungannya.

2.  Penyesuaian sosial

Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan sosial di tempat individu itu hidup dan

berinterakasi dengan orang lain. Hubungan-hubungan sosial tersebut mencakup hungan

dengan anggota keluarga, masyarakat, sekolah, teman sebaya, atau anggota masyarakat luas

secara umum.

Proses yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian sosial adalah kemauan untuk 

mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Setiap kelompok 

masyarakat atau suku bangsa memiliki sistem nilai dan norma sosial yang berbeda-beda.

Dalam proses penyesuaian sosial individu berkenalan dengan nilai dan norma sosial yang

berbeda-beda lalu berusaha untuk mematuhinya, sehingga menjadi bagian dan membentuk 

kepribadiannya.

2.3. Karakteristik Penyesuaian Diri 

Menurut Hariyadi dkk. (2003) terdapat beberapa karakteristik penyesuaian diri yang positif,

diantaranya:

  Kemampuan menerima dan memahami diri sebagaimana adanya. Karakteristik ini

mengandung pengertian bahwa orang yang mempunyai penyesuaian diri yang positif 

adalah orang yang sanggup menerima kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan

di samping kelebihan-kelebihannya. Individu tersebut mampu menghayati kepuasan

terhadap keadaan dirinya sendiri, dan membenci apalagi merusak keadaan dirinya

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 8/21

 8

betapapun kurang memuaskan menurut penilaiannya. Hal ini bukan berarti bersikap

pasif menerima keadaan yang demikian, melainkan ada usaha aktif disertai

kesanggupan mengembangkan segenap bakat, potensi, serta kemampuannya secara

maksimal.

  Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar dirinya secara

objektif, sesuai dengan perkembangan rasional dan perasaan. Orang yang memiliki

penyesuaian diri positif memiliki ketajaman dalam memandang realita, dan mampu

memperlakukan realitas atau kenyataan secara wajar untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhannya. Ia dalam berperilaku selalu bersikap mau belajar dari orang lain,

sehingga secara terbuka pula ia mau menerima feedback dari orang lain.

  Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi, kemampuan yang ada pada dirinya dan

kenyataan objektif di luar dirinya. Karakteristik ini ditandai oleh kecenderungan

seseorang untuk tidak menyia-nyiakan kekuatan yang ada pada dirinya dan akan

melakukan hal-hal yang jauh di luar jangkauan kemampuannya. Hal ini terjadi

perimbangan yang rasional antara energi yang dikeluarkan dengan hasil yang

diperolehnya, sehingga timbul kepercayaan terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungannya.

  Memiliki perasaan yang aman dan memadai Individu yang tidak lagi dihantui oleh

rasa cemas ataupun ketakutan dalam hidupnya serta tidak mudah dikecewakan oleh

keadaan sekitarnya. Perasaan aman mengandung arti pula bahwa orang tersebut

mempunyai harga diri yang mantap, tidak lagi merasa terancam dirinya oleh

lingkungan dimana ia berada, dapat menaruh kepercayaan terhadap lingkungan dan

dapat menerima kenyataan terhadap keterbatasan maupun kekurangan-kekurangan

dan lingkungan-nya.

  Rasa hormat pada manusia dan mampu bertindak toleran Karakteristik ini ditandai

oleh adanya pengertian dan penerimaan keadaan di luar dirinya walaupun sebenarnya

kurang sesuai dengan harapan atau keinginannya.

  Terbuka dan sanggup menerima umpan balik Karakteristik ini ditandai oleh

kemampuan bersikap dan berbicara atas dasar kenyataan sebenarnya, ada kemauan

belajar dari keadaan sekitarnya, khususnya belajar mengenai reaksi orang lain

terhadap perilakunya.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 9/21

 9

  Memiliki kestabilan psikologis terutama kestabilan emosi Hal ini tercermin dalam

memelihara tata hubungan dengan orang lain, yakni tata hubungan yang hangat penuh

perasaan, mempunyai pengertian yang dalam, dan sikapnya wajar.

  Mampu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku, serta selaras dengan hak dan

kewajibannya.

Individu mampu mematuhi dan melaksanakan norma yang berlaku tanpa adanya paksaan

dalam setiap perilakunya. Sikap dan perilakunya selalu didasarkan atas kesadaran akan

kebutuhan norma, dan atas keinsyafan sendiri

Menurut Hartono dkk. (2008) karateristik penyesuaian diri sebagai berikut :

Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri,karena kadang-

kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan

penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin

diluar dirinya. Dalam hubungannya dengan rintangan-rintangan tersebut ada individu-

individu yang dapat melakukan penyesuaian diri secara positif, namun ada pula individu-

individu yang melakukan penyesuaian diri yang salah. Berikut ini akan ditinjau karateristi

penyesuaian diri yang positif dan yang salah.

a.  Penyesuaian diri secara positif 

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal

sebagai berikut :

1.  Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional.

2.  Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.

3.  Tidak menunjukkan adanya frustrasi pribadi.

4.  Memiliki pertimbangan rasional dan pertahanan diri.

5.  Mampu dalam belajar.

6.  Menghargai pengalaman.

7.  Bersikap realistik dan obyektif.

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam

berbagai bentuk, antara lain :

  Penyesuaian diri dengan menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini individu secara langsung menghadapi masalahnya dengan

segala akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 10/21

 10

dihadapainya. Misalnya seorang siswa yang terlambat dalam menyerahkan tugas

karena sakit, maka ia menghadapinya secara langsung, ia mengemukakan segala

masalahnya kepada gurunya.

  Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan).

Dalam situasi ini individu mencari berbagai bahan pengalaman untuk dapat

menghadapi dan memecahkan masalahnya. Misalnya; seorang siswa yang merasa

kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ia akan mencari bahan dalam upaya

menyelasaikan tugas tersebut, dengan membaca buku, konsultasi, diskusi dan

sebagainya.

  Penyesuaian dengan trial and error atau mencoba-coba.

Dalam cara ini individu melakukan suatu tindakan coba-coba, dalam arti kalau

menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan. Taraf pemikiran kurang

begitu berperan dibandingkan dengan cara eksplorasi.

  Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat

memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti. Misalnya gagal menonton

film di gedung bioskop, dia pindah nonton TV.

  Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri

Dalam hal ini individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus

dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian

diri. Misalnya seorang siswa yang mempunyai kesulitan dalam keuangan, berusaha

mengembangkan kemampuannya dalam menulis (mengarang). Dari usaha mengarang

ia dapat membantu mengatasi kesulitan dalam keuangan.

  Penyesuaian dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan

peterampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri. Misalnya sorang aguru akan

lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak belajar tentang berbagai pengetahuan

keguruan.

  Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri

Penyesuaian diri akan lebih berhasil jika disertai dengan kemampuan memilih

tindakan yang tepat dan pengendalian diri secara tepat pula. Dalam situasi ini individu

berusaha memilah tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 11/21

 11

tidak perlu dilakukan. Cara inilah yang disebut dengan inhibisi. Disam[ing itu

individu harus mampu mengendalikan dirinya dalam melakukan tindakannya.

  Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.

Dalam situasi ini tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil

berdasarkan perencanaan yang cermat. Keputusan diambil setelah dipertimbangkan

dari berbagai segi, antara lain segi untung dan ruginya.

b.  Penyesuaian diri yang salah

Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan

individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan

berbagai bentuk tingkahlaku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap yang tidak 

realistik, agresif dan sebagainya. Ada tiga bentuk penyesuaian diri yang salah yaitu:

1.  Reaksi bertahan (defence reaction)

Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya, seolah-olah tidak menghadapi

kegagalan ia selalu berusaha untuk menunjukan behwa dirinya tidak mengalami

kegagalan. Bentuk khusus reaksi ini antara lain :

  Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan

tindakannya.

  Represi, yaitu berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang

enak ke alam tidak sadar. Ia berusaha melupakan pengalamannya yang kurang

menyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusaha melupakan kegagalan

cintanya dengan seorang gadis.

  Proyeksi, yaitu melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk 

mencari alasan yang dapat diterima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulus

mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya.

  “Sour grapes” (anggur kecut), yaitu unutk memutar balikkan kenyataan.

Misalnya seorang siswa yang gagal mengetik, mengatakan bahwa mesin

tiknya rusak, padahal di sendir tidak bisa mengetik.

  Dan sebagainya.

2.  Reaksi menyerang (aggressive reaction)

Orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah menunjukkan tingkahlaku yang

bersifat menyerang untuk menutupi kegagalannya. Ia tidak mau menyadari

kegagalannya. Reaksi-reaksiya tampakdalam tingkahlaku :

  Selalu membenarkan diri sendiri

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 12/21

 12

  Mau berkuasa dalam setiap situasi

  Mau memiliki segalanya

  Bersikap senang mengganggu oranglain

  Menggertak baik dengan ucapan maupun perbuatan

  Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka

  Bersikap balas dendam

  Memperkosa hak orang lain

2.4. Konsep dan proses penyesuaian diri

2.4.1. Konsep penyesuaian diri

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejauh mana hal

yang telah dipelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-

kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman

yang didapat disekolah dan diluar sekolah ia memiliki sejumlah pengetahuan, kecakapan,

minat-minat, dan sikap-sikap. Dengan pengalaman-pengalaman itu secara berkesinambungan

dibentuk menjadi seorang pribadi seperti apa yang dia miliki sekarang dan menjadi seorang

pribadi tertentu di masa mendatang.

Seorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak 

mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan diarahkan

oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses penyesuian

yang baik atau yang salah.

Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organisme yang aktif. Ia

aktif dengan tujuan dan aktifitas yang berkesinambungan. Ia berusaha untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan jasmaniahnya dan juga semua dorongan yang memberikan peluang

kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya.penyesuaian diri adalah suatu

proses. Dan salah satu ciri paokok dari kepribadian yang sehat mentalnya ialah memiliki

kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik terhadap diri sendiri

maupun terhadap linkungannya.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 13/21

 13

2.4.2. Proses penyesuaian diri

Menurut Goldstein

Di dalam dinamika organisme ada konsep-konsep dinamis pokok yang dikemukakan

olehnya yaitu : (1) proses ekulisasi atau pemusatan organisme, (2) aktualisasi atau realisasi

diri, dan (3) “penyesuaian” dengan lingkungan.

Untuk “penyesuaian” lingkungan itu dijelaskan olehnya meskipun sebagai seorang

teoritikus organismik Goldstein menekankan faktor-faktor tingkahlaku yang berasal dari

dalam dan prinsip bahwa organisme berusaha mendapatkan lingkungan yang paling serasi

untuk aktualisasi-diri, namun ia tidak berpendirian ektrem bahwa organisme imun terhadap

peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia luar. Goldstein mengakui pentingnya dunia obyektif,

baik sebagai sumber gangguan yang harus diatasi oleh individu maupun sebagai sumber

sarana yang diperlukan individu untuk memenuhi cita-citanya. Jadi, lingkungan mengganggu

organisme dengan merangsangnya atau merangsangnya secara berlebihan sehingga

keseimbangan organisnya terganggu, sedangkan di lain pihak, organisme yang terganggu itu

mencari dalam lingkungan apa yang dibutuhkannya untuk menyeimbangkan tegangan

batinnya. Dengan kata lain, terdapat interaksi antara organisme dengan lingkungan.

Orang harus menyesuaikan dengan lingkungan karena lingkungan memberikan

sarana-sarana yang diperlukan untuk dapat mencapai aktulisasi-diri dan karena lingkungan

berisikan gangguan-gangguan berupa ancaman-ancaman dan tekanan-tekanan yang

menghalangi realisasi-diri. Kadang-kadang ancaman dari lingkungan itu begitu besar

sehingga tingkahlaku individu menjadi beku karena kecemasan dan ia tidak mampu membuat

kemajuan ke arah tujuannya. Kadang- kadang aktualisasi-diri bisa terhambat karena

lingkungan kekurangan objek-objek dan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk aktualisasi.

Goldstein mengadakan kepada kita bahwa organisme yang normal dan sehat adalah

organisme “dimana kecendrungan ke arah aktulisasi-diri timbul dari dalam dan mengatasi

gangguan yang timbul dari pertentangan dengan dunia, bukan karena kecemasan melainkan

karen kesenangan dan kemenangan “(1939,hlm. 305).hal ini berarti bahwa penyesuaian

dengan lingkungan itu terutama diwujudkan dengan mengasainya. Apabila hal ini tidak dapat

dilakukan, maka orang harus menerima kesukaran-kesukaran dan menyesuaikan diri sebaik 

mungkin dengan realitas-realitas dunia luar. Apabila perbedaan antara tujuan organisme dan

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 14/21

 14

realitas-realitas dari lingkunga terlalu besar, maka organisme mengalah atau melepaskan

beberapa cita-citanya dan berusaha mengaktulisasikan diri pada taraf yang lebih rendah.

Goldstein telah memberikan suatu ringkasan pendek dari pandangan-pandangannya

tentang organisasi dan dinamika organisme dalam kutipan berikut.

Terdapat suatu perubahan yang terus-menerus menyangkut”bagian” mana dari

organisme yang akan berada di latar depan.....dan mana yang ada pada latar belakang . bagian

depan ditentukan oleh tugas yang harus dipenuhi organisme itu pada sesuatu saat tertentu,

yakni oleh situasi dimana organisme itu kebetulan berada, dan oleh tuntutan-tuntutan yang

harus dihadapinya.

Tugas-tugas itu ditentukan oleh “kodrat” organisme, “hakikatnya”nya, yang

diaktualisasikan melalui perubahan-perubahan lingkungan yang menimpa dirinya. Bentuk-

bentuk pengungkapan aktuisasi ini adalah perubahan-perubahan organisme. Melalui

pengungkapan-pengungkapan ini, organisme dapat menghadapi masing-masing dan

mengakatualisasikan dirinya. Kemungkinan untuk menyatakan dirinya didunia, sambil tetap

mempertahankan karakternya, menuntut semacam “penyesuaian” antara organisme dengan

lingkungannya. Ini terjadi sedemikian rupa sehingga setiap perubahan daam organisme yang

disebabkan oleh stimulus-stimulus dari ingkungan menjadi seimbang sesudah waktu tertentu,sehingga organisme mencapai kembali keadaan “rata-rata” yang cocok dengan kodratnya,

yakni keadaan yang “serasi” dengan dirinya. Hanya apabila demikian maka ada kemungkinan

bahwa peristiwa-peristiwa lingkungan yang sama dapat menghasilkan perubahan-perubahan

yang sama, dapat menghasilkan akibat-akibat yang sama dan pengalaman-pengalaman yang

sama. Hanya dalam keadaan ini organisme dapat mempertahankan sifat tetap dan

identitasnya. Apabila ekualisasi ke aarah keadaan rata-rata atau memadai ini tidak terjadi,

maka peristiwa-peristiwa lingkungan yang sama akan menimbulkan bermacam-macam

perubahan dalam organisme. Dengan demikian lingkungan akan kehilangan sifat tetapnya

bagi organisme, dan akan berubah terus-menerus. Rangkaian perbuatan yang teratu tidak 

mungkin akan terjadi. Organisme akan terus-menerus berada dalam keadaan tidak tenang,

hidup organisme akan dibahayakan, dan akan terus-menerus menjadi organisme “yang lain”.

Akan tetapi sesungguhnya bukanlah demikian. Sebaliknya kita dapat memperhatikan bahwa

perbuatan-perbuatan organisme memperlihatkan suatu ketetapan yang relatif besar dengan

fluktuasi yang rata-rata agar tetap.(1939,hal. 111-112)

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 15/21

 15

Menurut Sunarto dan Agung Hartono :

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri

dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Seperti kita ketahui bahwa

penyesuaian yang sempurna tidak pernah tercapai. Penyesuaian yang sempurna terjadi jika

manusia/individu selalu dalam keadaan seimbang antara dirinya dengan lingkungannya

dimana tidak ada lagi kebutuhan yang tidak terpenuhi, dan dimana semua fungsi

organisme/individu berjalan normal. Sekali lagi, bahwa penyesuaian yang sempurna seperti

itu tidak pernah dapat dicapai. Karena itu penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses

sepanjang hayat (lifelong process), dan manusia terus-menerus berupaya menemukan dan

mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat.

Respon penyesuaian, baik atau buruk, secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu

upaya individu untuk mereduksi atau menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-

kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses ke arah

hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan tuntutan eksternal. Dalam proses

penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan, frustrasi dan individu didorong meneliti

berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Apakah seseorang berhadapan dengan penyesuaian sehari-hari yang sederhana, atausuatu proses penyesuaian yang rumit, terda[at suatu pola dasar yang terdiri dari elemen-

elemen tertentu. Contoh: seorang anak yang membutuhkan kasih sayang dari ibunya yang

terlalu sibuk dengan tugas-tugas lain.anak akan frudtrasi dan berusaha sendiri menemukan

oemecahan untuk mereduksi ketegangan/kebutuhan yang belum terpenuhi. Dia mungkin

mencari kasih sayang dimana-mana, atau mengisap jarinya, atau bahkan tidak berupaya sama

sekali, atau makan secara berlebihan, sebagai respon pengganti bila kebutuhan-kebutuhan

tidak terpenuhi secara wajar. Dalam beberapa hal, respon pengganti tidak tersedia, sehingga

individu mencari suatu respon lain yang akan memuaskan motivasi dan mereduksi

ketegangan.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 16/21

 16

Situasi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Motivasi

Berdasarkan diagaram diatas, tampak bahwa elemen-elemen umum dan esensial

dalam semua situasi frustrasi ialah motivasi, frustrasi atau terhalangnya keinginan dan motif-

motif, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, frustrasi, atau

ketegangan dengan beberapa bentuk respon.

Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa motivasi mengambil variasi bentuk, dan

setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau frustrasi yang disebabkan oleh beberapa

aspek realitas misalnya; pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan sosial, dan

semacamnya. Rintangan-rintangan ini menyebabkan individu meneliti cara-cara responnya

yang berbeda-beda (A,B, atau C) sampai mendapatkan pemuasan.

Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri apabila ia dapat

memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh

lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

Kebutuhan

Keinginan

F

R

U

S

T

R

A

S

I

Res on

Pemecahan

bervariasi

A

B

C

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 17/21

 17

2.5 Bentuk-bentuk Penyesuaian Diri 

Menurut Sunarto dan Hartono (1995) terdapat bentuk-bentuk dari penyesuaian diri, yaitu:

  Penyesuaian diri positif ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:

  Tidak adanya ketegangan emosional.

  Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.

  Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi.

  Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri.

  Mampu dalam belajar.

  Menghargai pengalaman.

  Bersikap realistik dan objektif.

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam

berbagai bentuk, antara lain:

  Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung. Individu secara langsung

menghadapi masalah dengan segala akibatnya. Misalnya seorang siswa yang

terlambat dalam menyerahkan tugas karena sakit, maka ia menghadapinya secara

langsung, ia mengemukakan segala masalahnya kepada guru.

  Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan). Individu mencari bahan

pengalaman untuk dapat menghadapi dan memecahkan masalahnya. Misal seorang

siswa yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas, ia akan mencari bahan

dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membaca buku, konsultasi,

diskusi, dan sebagainya.

  Penyesuaian dengan trial and error  atau coba-coba. Individu melakukan suatu

tindakan coba-coba, jika menguntungkan diteruskan dan jika gagal tidak diteruskan.

  Penyesuaian dengan substitusi atau mencari pengganti. Jika individu merasa gagal

dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan

mencari pengganti. Misalnya gagal nonton film di gedung bioskop, dia pindah nonton

TV.

  Penyesuaian dengan menggali kemampuan pribadi. Individu mencoba menggali

kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian dikembangkan

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 18/21

 18

sehingga dapat membantu penyesuaian diri. Misal seorang siswa yang mempunyai

kesulitan dalam keuangan, berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menulis

(me-ngarang), dari usaha mengarang ia dapat membantu mengatasi kesulitan dalam

keuangan.

  Penyesuaian dengan belajar. Individu melalui belajar akan banyak memperoleh

pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu menyesuaikan diri. Misal

seorang guru akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak belajar tentang

berbagai pengetahuan keguruan.

  Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri. Individu berusaha memilih

tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana yang tidak perlu dilakukan.

Cara inilah yang disebut inhibisi. Selain itu, individu harus mampu mengendalikan

dirinya dalam melakukan tindakannya.

  Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat. Individu mengambil keputusan

dengan pertimbangan yang cermat dari berbagai segi, antara lain segi untung dan

ruginya.

  Penyesuaian diri yang salah

Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah,tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, agresif, dan sebagainya.

Ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah yaitu:

  Reaksi bertahan (defence reaction)

Individu berusaha untuk mempertahankan diri, seolah-olah tidak menghadapi kegagalan.

Bentuk khusus reaksi ini antara lain:

  Rasionalisasi, yaitu bertahan dengan mencari-cari alasan untuk membenarkan

tindakannya.

  Represi, yaitu berusaha melupakan pengalamannya yang kurang

menyenangkan. Misalnya seorang pemuda berusaha melupakan kegagalan

cintanya dengan seorang gadis.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 19/21

 19

  Proyeksi, yaitu melempar sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk 

mencari alasan yang dapat diterima. Misalnya seorang siswa yang tidak lulus

mengatakan bahwa gurunya membenci dirinya.

  Sour grapes (anggur kecut), yaitu dengan memutarbalikkan kenyataan.

Misalnya seorang siswa yang gagal mengetik, mengatakan bahwa mesin tik-

nya rusak, padahal dia sendiri tidak bisa mengetik.

  Reaksi menyerang (aggressive reaction)

Reaksi-reaksi menyerang nampak dalam tingkah laku : selalu membenarkan diri sendiri, mau

berkuasa dalam setiap situasi, mau memiliki segalanya, bersikap senang mengganggu orang

lain, menggertak baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan, menunjukkkan sikap

permusuhan secara terbuka, menunjukkan sikap menyerang dan merusak, keras kepala dalam

perbuatannya, bersikap balas dendam, memperkosa hak orang lain, tindakan yang

serampangan, marah secara sadis.

  Reaksi melarikan diri (escape reaction)

Reaksi melarikan diri, nampak dalam tingkah laku seperti berfantasi, yaitu memuaskan

keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan-angan, banyak tidur, minum-minuman

keras, bunuh diri, menjadi pecandu ganja, narkotika, dan regresi yaitu kembali kepada

tingkah laku yang tipis pada tingkat perkembangan yang lebih awal, misalnya orang dewasa

yang bersikap dan berwatak seperti anak kecil, dan lain-lain.

BAB III

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 20/21

 20

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa, seseorang harus mampu

melakukan penyesuaian diri dalam kehidupannya sehari – hari didalam masyarakat dan untuk 

mendukung penyesuaian tersebut diperlukan faktor – faktor, aspek  – aspek, bentuk  – bentuk,

karakteristik, konsep dan proses dalam penyesuaian diri. Apabila manusia dapat

menyesuaikan diri dalam kehidupannya sehari - hari dan di dalam masyarakat maka manusia

tersebut dapat mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya. Tidak mudah

terjerumus ke hal  – hal yang negatif bagi dirinya dan tidak mengganggu orang lain didalam

kehidupan sehari – hari.

3.2 Saran – saran

Dari penulisan makalah ini, kami mengharapkan agar nantinya pembaca mampu

mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungan dengan melakukan penyesuaian

diri sebagai awal untuk mengenal kehidupan, baik itu kehidupan kita sendiri, keluarga

maupun lingkungan masyarakat. Bagi calon konselor nantinya supaya dapat memahami

makalah ini untuk dapat digunakan untuk bahan ajar dan berguna bagi masyarakat. Bagi para

remaja supaya mampu memahami makalah ini juga agar bisa berguna bagi masyarakat dan

tidak menyimpang dari kehidupan sehari – hari.

5/15/2018 penyesuaian diri - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penyesuaian-diri-55ab4e8fa7836 21/21

 21

DAFTAR PUSTAKA

http://alytpuspitasari.wordpress.com/2010/06/07/penyesuaian-diri/  

http://wal-ashri.blogspot.com/2009/05/penyesuaian-diri.html 

http://www.berpuisi.tk/2010/01/penyesuaian-diri-remaja.html 

Sunarto & Hartono, B. Agung. (2008). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Rineka Cipta

Wahjosumidjo.

Buku Kumpulan Teori-Teori Holistik (Organismik-Fenomenologis) editor Dr. A. Supratiknya

(1993). Yogyakarta : KANISIUS


Recommended