Transcript
Page 1: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PENYESUAIAN DIRI ANAK PENDIAM

Studi kasus diajukan sebagai tugas mata kuliah

Perkembangan Peserta Didik

Nama Dosen :

Novita Mandasari Hutagaol, S.Pd, M.Hum

Disusun oleh :

Ririn Febriyanti 14.06.0.047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN

KOTA BATAM

2015-2016

Page 2: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan Salam selalu tercurah

kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan serta Rahmat-Nya penyusun mampu

menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta

Didik.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi,

namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain

berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga kendala-

kendala yang penyusun hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Cara Menyesuaikan

Diri Anak yang Pendiam” Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai

rintangan baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun

dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah

ini terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan

pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Riau Kepulauan.

Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk

itu kepada dosen mata kuliah Perkembangan Peserta Didik saya meminta masukannya

demi perbaikan pembuatan makalah saya dimasa yang akan datang dan mengharapkan

kritik serta saran bagi para pembaca.

Batam, 18 MEI 2015

. Penyusun

Page 3: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................-

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI...........................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1

1.1.......................................................................................Latar Belakang

........................................................................................1

1.2 Tujuan............................................................................ 2

1.3 Manfaat.......................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORITIS............................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN.................................................................... 5

3.1  Karakteristik Penyesuaian Diri..................................... 5

3.2 Faktor-Faktor Penyebab Si Anak Pendiam dan Susah

Bersosialisasi....................................................................... 5

3.3 Upaya Agar Si Anak Dapat Menyesuaikan Diri

Dengan Baik........................................................................ 7

BAB IV PENUTUP............................................................................ 14

4.1 Kesimpulan.................................................................. 14

4.2 Saran .......................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................-

Page 4: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap individu mengalami perubahan baik fisik maupun psikologis. Seorang

ahli bernama Schneiders mengemukakan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu

proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri

sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri dan dapat diterima oleh

lingkungannya.

Makna akhir dari hasil pendidikan seseorang individu terletak pada sejumlah hal

yang telah di pelajari dapat membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan-

kebutuhan hidupnya dan pada tuntutan masyarakat. Berdasarkan pengalaman-

pengalaman yang didapat di sekolah dan diluar sekolah, ia memiliki sejumlah

pengetahuan, kecakapan, minat-minat dan sikap-sikap. Dengan pengalaman-

pengalaman itu, secara berkesinambungan terbentuklah seorang pribadi seperti apa yang

dia miliki sekarang dan menjadi seorang pribadi tertentu dimasa mendatang.

Seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau

tidak mampu menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental, dan emosional dipengaruhi dan

diarahkan oleh faktor-faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses

penyesuaian yang baik atau yang salah.

Sejak lahir sampai meninggal seorang individu merupakan organism yang aktif. Ia aktif

dengan tujuan dan aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha untuk memuaskan

kebutuhan-kebutuhan jasmaninya dan juga semua dorongan yang memberi peluang

kepadanya untuk berfungsi sebagai anggota kelompoknya. Penyesuaian diri adalah

suatu proses. Dan salah satu ciri pokok dari kepribadian yang sehat mentalnya ialah

memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis, baik

terhadap diri sendiri dan lingkungannya.

Permasalaha-permasalahan penyesuaian diri pada remaja kebanyakan dipicu

oleh sikap orang tua. Misalnya saja ada sikap orang yang sering melakukan tindakan

penolakan terhadap anaknya, apa yang dilakukan anaknya merupakan hal yang salah,

mungkin saja orang tua semacam ini tidak menginginkan kehadiran anak tersebut

(Zakiah Darajat : 1983). Ada pula orang tua yang terlalu mengisolir anaknya untuk

Page 5: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

bergaul dengan orang lain, hubungan orang tua yang retak, mengikuti tempat tinggal

orang tua yang berpindah-pindah, penerapan disiplin yang berlebihan, kurangnya

perhatian yang lebih, pergaulan bebas, frustasi dalam menghadapi konflik yang berat

dan masih banyak lagi permasalah-permasalahan lainnya sehingga membuat anak itu

terkadang mengambil proses penyesuaian diri ke arah yang positif maupun ke arah yang

negatif (salah).

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dari studi kasus ini adalah:

1.21 faktor-faktor yang menyebabkan anak pendiam susah besosialisasi?

1.22 permasalahan apa saja yang dihadapi si anak dalam bersosialisasi?

1.23 upaya apa saja yang bisa dilakukan agar si anak bisa menyesuaikan diri dengan

baik?

1.3 Manfaat

Manfaat dari peulisan ini adalah:

1.31 untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan anak susah besosialisasi?

1.32 untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi si anak dalam

bersosialisasi?

1.23 untuk mengetahui upaya apa saja yang bisa dilakukan agar si anak bisa

menyesuaikan diri dengan baik?

Page 6: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Penyesuaian diri adalah suatu proses yang dihadapi individu dalam mengenal

lingkungan yang baru. Menurut Schneider (dalam Partosuwido, 1993) penyesuaian diri

merupakan kemampuan untuk mengatasi tekanan kebutuhan, frustrasi dan kemampuan

untuk mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat.Menurut Callhoun dan

Acocella (dalam Sobur, 2003), penyesuaian dapat didefenisikan sebagai interaksi

individu yang kontinue dengan diri individu sendiri, orang lain dan dunia individu.

Menurut pandangan para ahli diatas, ketiga faktor tersebut secara konstan

mempengaruhi individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik mengingat individu

secara konstan juga mempengaruhi kedua faktor lain.

Menurut Schneiders (1964), pengertian penyesuaian diri dapat ditiinjau dari tiga sudut

pandang, yaitu:

1. Penyesuaian sebagai adaptasi

Menurut pandangan ini, penyesuaian diri cenderung diartikan sebagai usaha

mempertahankan diri secara fisik, bukan penyesuaian dalam arti psikologis,

sehingga ada kompleksitas kepribadian individu dengan lingkungan yang

terabaikan.

2. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas

Penyesuaian diri diartikan sama dengan penyesuaian yang mencakup

konformitas terhadap suatu norma. Pengertian ini menyiratkan bahwa individu

seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri

dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial maupun emosional. Menurut

sudut pandang ini, individu selalu diarahkan kepada tuntutan konformitas dan diri

individu akan terancam tertolak jika perilaku individu tidak sesuai dengan norma

yang berlaku.

3. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan

Penyesuaian diri dipandang sebagai kemampuan untuk merencakan dan

mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,

kesulitan dan frustasi tidak terjadi, dengan kata lain penyesuaian diri diartikan

sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan

emosi dan kebiasaan menjadi terkendali dan terarah.

Page 7: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah

proses dinamik dalam interaksi individu dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

yang mencakup respon-respon mental dan perilaku untuk menghadapi kebutuhan-

kebutuhan internal, ketegangan, frustasi, konflik dan mencapai keselarasan antara

tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari luar diri individu.

Page 8: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1  Karakteristik Penyesuaian Diri

Tidak selamanya individu akan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri. Hal

itu disebabkan adanya rintangan atau hambatan tertentu yang menyebabkan ia tidak

mampu melakukan peyesuaian diri secara optimal. Dalam hubungan dengan intangan-

rintangan tersebut, ada individu-individu yang mampu melakukan penyesuaian diri

secara positif, tetapi ada pula yang melakukan penyesuaian diri secara tidak tepat.

1. Penyesuaian Diri yang Positif

Individu yang tergolong mampu untuk melakukan penyesuaian diri secara

positif ditandai hal-hal sebagai berikut.

a. Tidak menunjukan adanya ketegangan emosional yang berlebihan.

b. Tidk menunjukan adanya mekanisme pertahanan yang salah.

c.  Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi.

d. Memiliki pertimbangan yang rasional dalam pengerahan diri.

e.  Mampu belajar dari pengalaman.

f.   Bersikap realistik dan objektif.

Dalam penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan berbagai bentuk

berikut ini:

a.   Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala

cara akibatnya. Ia akan melakukan tindakan yang sesuaia dengan masalah yang

dihadapinya.

b.   Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)

Dalam situasi ini, individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi dan

memecahkan masalah-masalahnya.

c.   Penyesuaian diri dengan trial dan error

Dalam cara ini, individu melakukan tindakan coba-coba, dalam arti kalau

menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan.

d.  Penyesuaian dengan subtitusi ( mencari pengganti)

Page 9: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Apabila individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, ia dapat

memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

e.   Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, indiidu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya.

f.   Penyesuaian diri dengan pengendalian diri

Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh kemampuan memilih

tindakan yang tepat serta pengendalian diri secara tepat pula. Dalam situasi ini,

individu akan berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan dan

tindakan  mana yang tidak perlu dilakukan. Cara inilah yang disebut inhibisi.

g.   Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam hal ini, sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang

diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang. Keputusan diambil

setelah dipertimbangkan dari berbagai segi, seperti untung dan ruginya.

2.    Penyesuaian Diri yang Salah

Penyesuaian diri yang salah ditandai oleh sikap dan tingkah laku yang serba salah,

tidak terarah, emosional, sikap yang tidak realistik, membabi buta, dan sebagainya. Ada

tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang salah, yaitu reaksi bertahan, reaksi

menyerang, dan reaksi melarikan diri.

a. Reaksi bertahan (defence reaction)

Individu berusaha untuk mempertahankan dirinya dengan seolah-olah ia

tidak sedang menghadapi kegagalan. Adapun bentuk khusus dari reaksi ini, yaitu

sebagai berikut.

1)   Rasionalisasi, yaitu mencari-cari alasan yang masuk akal untuk

membenarkan tindakan yang salah.

2)   Represi, yaitu menekan perasaannya yang dirasakan kurang enak ke alam

tidak sadar.

3)   Proyeksi, yaitu menyalahkan kegagalan dirinya pada pihak lain atau pihak

ketiga untk mencari alasan yang dapat diterima.

4)    “Saur grapes” (anggur kecut), yaitu dengan memutarbalikkan fakta atau

kenyataan.

b. Reaksi menyerang (aggresive reaction)

Page 10: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Individu yang salah peyesuaian dirinya akan menunjukkan sikap dan

perilaku yang bersifat menyerang atau konfrontasi untuk menutupi kekurangan

atau kegagalannya. Reaksi-reaksinya antara lain:

1)      Selalu membenarkan diri sendiri

2)      Selalu ingin berkuasa dalam setiap situasi

3)      Merasa senang bila mengganggu orang lain

4)      Suka menggertak, baik dengan ucapan maupun perbuatan

5)      Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka

6)      Bersikap menyerang dan merusak

7)      Keras kepala dalam sikap dan perbuatannya

8)      Suka bersikap balas dendam

9)      Memerkosa hak orang lain

c. Reaksi melarikan diri (escape reaction)

Dalam reaksi ini, individu akan melarikan diri dari situsi yang

menimbulkan konflik atau kegagalannya. Reaksinya tampak sebagai berikut:

1) Suka berfantasi untuk memuaskan keinginan yang tidak tercapai dengan

bentuk angan-angan seolah-olah sudah tercapai

2) Banyak tidur, suka minuman keras, bunuh diri atau menjadi pecandu

narkoba

3  Regresi, yaitu kembali pada tingkah laku kekanak-kanakan. Misalnya, orang

dewasa yang bersikap dan berperilaku seperti anak kecil.

3.2 Faktor-Faktor Penyebab Si Anak Pendiam dan Susah Bersosialisasi

Secara umum, penyebab seorang anak itu menjadi pendiam disebabkan oleh dua

faktor, yaitu:

1. Gen (sifat turunan dari orang tua)

Faktor gen ini sangat berpengaruh, misalnya ayahnya adalah tipe yang tidak

banyak bicara lalu sifat tersebut diwariskan pada anaknya.

2. Lingkungan

Lingkungan secara langsung mengubah mood seseorang, misalnya si A selalu

dalam posisi tertekan, diliputi rasa takut karena orang-orang disekitarnya selalu

mendiktenya.

Page 11: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Menurut F.G. Robbins, faktor penyebab yang mempengaruhi kepribadian seseorang

itu ada lima, yaitu:

1. Sifat Dasar(Sifat Biologis)

Sifat biologis yang merupakan salah satu hal yang diwariskan dari orang tua

kepada anaknya.

2. Lingkungan`prenatal

Lingkungan prenatal merupakan lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode

ini individu mendapatkan pengaruh tidak langsung dari ibu. Maka dari itu,

kondisi ibu sangat menentukan kondisi bayi yang ada dalam kandungannya

tersebut, baik secara fisik maupun secara psikis. Banyak peristiwa yang sudah

ada membuktikan bahwa seorang ibu yang pada waktu mengandung mengalami

tekanan psikis yang begitu hebatnya, biasanya pada saat proses kelahiran bayi

ada gangguan atau dapat dikatakan tidak lancar.

3. Perbedaan Individual

Perbedaan individu merupakan salah satu faktor yang memengaruhi proses

sosialisasi sejak lahir. Anak tumbuh dan berkembang sebagai individu yang

unik, berbeda dengan individu lainnya, dan bersikap selektif terhadap pengaruh

dari lingkungan.

4. Lingkungan

Lingkungan meliputi segala kondisi yang ada di sekeliling individu yang

memengaruhi proses sosialisasinya. Proses sosialisasi individu tersebut akan

berpengaruh pada kepribadiannya.

5. Motivasi

Motivasi adalah dorongan-dorongan, baik yang datang dari dalam maupun luar

individu sehingga menggerakkan individu untuk berbuat atau melakukan

sesuatu. Dorongandorongan inilah yang akan membentuk kepribadian individu

sebagai warna dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses

penyesuaian diri

a. Faktor Fisiologis

Kondisi fisik, seperti struktur fisik dan tempramen sebagai disposisi yang

diwariskan, aspek perkembangannya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan

tubuh.

Page 12: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi prime bagi tingkah laku, dapat

diperkirakan bahwa system syaraf,kelenjar dan otot merupakan faktor yang penting

bagi proses penyesuaian diri, kondisi tubuh yang baik merupakan syarat tercapainya

proses penyesuaian diri yang baik pula.

b.  Faktor Psikologis

Banyak faktor psikologis yang memengaruhi kemampuan penyesuaian diri

sendiri seperti pengalaman, hasil belajar,kebutuhanpkebutuhan, aktualisasi diri,

frustasi, depresi dan sebagainya.

1) Faktor pengalaman

Pengalaman yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri, terutama penyesuaian

yang menyenangkan atau pengalaman yang traumatik (menyusahkan).

Pengalaman yang menyenangkan seperti memperoleh hadiah dari suatu kegiatan

cenderung akan menimbulkan proses penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya,

pengalaman yang traumatik akan menimbulkan penyesuaian diri yang keliru

atau salah usai.

2) Faktor belajar

Proses belajar merupakan suatu dasar yang fudamental dalamproses penyesuaian

diri. Hal ini karena melalui belajar, pola-pola respons yang membentuk

kepribadian yang berkembang. Sebagian besar respons dan ciri-ciri kepribadian

lebih banyak diperoleh dari proses belajar daripada diperoleh secara diwariskan.

3) Determinasi diri

Determinasi diri mempunyai fungsi penting dalam proses penyesuaian diri

karena berperan dalam pengendalian arah dan pola penyesuaian diri.

Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian diri banyak ditentukan oleh

kemampuan individu dalam mengarahkan dan mengendalikan dirinya meskipun

sebetulnya situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi penyesuaian dirinya.

4) Faktor konflik

Pengaruh konflik terhadap perilaku bergantung pada sifat konflik itu sendiri.

Sebenarnya, beberapa konflik dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan

kegiatan an penyesuaian dirinya. Ada orang yang mengatasi konfliknya dengan

cara meningkatkan usaha ke arah pencapaian tujuan yang mengunungkan

bersama secara sosial. Akan tetapi, adapula yang memecahkan konflik dengan

cara melarikan diri, sehingga menimulkan gejala-gejala neurotis.

c. Faktor Perkembangan Dan Kematangan

Page 13: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Dalam proses perkembangan, respons berkembang dari respons yang bersifat

instinktif menjadi respons yang bersifat hasil belajar dan pengalaman. Dengan

bertambahnya usia, perubahan dan perkembangan respons, tidak hanya diperoleh

melalui proses belajar, tetapi juga perbuatan individu telah matang untuk melakukan

respons an ini menentukan pola penyesuaian dirinya. Kondisi-kondisi perkembangan

dan kematangan memengaruhi setiap aspek kepribadian individu, seperti emosional,

sosial, moral, keagamaan dan intelektual. Dalam fase tertentu, salah satu aspek

mungkin lebih penting dari aspek lainnya.

d. Faktor Lingkungan

Berbagai lingkungan, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, kebudayaan dan

agama berpengaruh terhadap penyesuaian diri seseorang.

1) Pengaruh lingkungan Keluarga

Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting karena

keluarga merupakan media sosialisasi bagi anak-anak. Proses sosialisasi dan

interaksi sosial yang pertama dan utama dijalani individu dilingkungan

keluarganya. Hasil sosialisasi tersebut kemudian dikembangkan dilingkungan

sekolah dan masyarakat umum.

2) Pengaruh Hubungan dengan Orang Tua

Pola hubungan antara orang tua dengan anak mempunyai pengaruh yang positif

terhadap proses penyesuaian diri. Beberapapola hubungan yang dapat

memengaruhi penyesuaian diri adalah sebagai berikut.

Menerima (acceptance)

Orang tua menerima kehadiran anak-anaknya dengan cara-cara yang baik.

Menghukum dan disiplin yang berlebihan

Hubungan anak dengan orang tua bersifat keras. Disiplin yang terlalu

berlebihan dapat menimbulkan suasana psikologis yang kurang menyenangkan

bagi anak.

 Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan

Perlindungan dan pemanjaan secara berlebihan dapat menimbulkan perasaan

tidak aman, cemburu, rendah diri, canggung, dan gejala-gejala salah usai

lainnya.

Penolakan

Page 14: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

Orang tua menolak kehadiran anaknya. Beberapa penelitian menunjukan

bahwa penolakan orang tua terhadap pada anaknya dapat menimbulkan

hambatan dalam penyesuaian diri.

3) Hubungan Saudara

Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling menghormati, penuh kasih

sayang, berpengaruh terhadap penyesuaian diri yang lebih baik.

4) Lingkungan Masyarakat

Hasil penelitian menunjukkna bahwa gejala tingkah laku salah suai atau perilaku

menyimpang bersumber dari pengaruh keadaan lingkungan masyarakatnya.

Pergaulan yang salah dan terlalu bebas di kalangan remaja dapat memengaruhi

polapola penyesuaian dirinya.

5) Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah berperan sebagai media sosialisasi, yaitu memengaruhi

kehidupan intelektual,sosial, dan moral anak-anak. Pendidikan yang diterima

anak di sekolah merupakan bekal bagi proses penyesuaian diri mereka di

lingkunan masyarakatnya.

e. Faktor Budaya Dan Agama

Lingkungan kultural tempat inividu berada dan berinteraksi akan menentukan

pola-pola penyesuaian dirinya. Agama memberikan suasana psikologis tertentu

dalam mengurangi konflik, frustasi dan ketegangan lainnya. Agama juga

memberikan suasana damai dan tenang bagi anak. Ajaran agama ini merupakan

sumber nilai, norma, kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan

memeberikan tuntunan bagi arti, tujuan, dan kestabilan hidup anak-anak.

Sembahyang dan berdoa merupakan media menuju arah kehidupan yang lebih

nyaman, tenang dan berarti bagi manusia. Oleh karena itu, agama memegang peran

penting dalam proses penyesuaian diri seseorang.

3.3 Upaya Agar Si Anak Dapat Menyesuaikan Diri Dengan Baik

Dalam mengatasi anak-anak yang pendiam, kita harus melakukan tiga hal, yaitu:

1. Memberikan Perhatian

Dengan memberikan perhatian kita akan membuat si anak merasa ada di

lingkungannya berada.Seperti memberikan kesempatan dia untuk tampil ke depan

kelas agar dia memperoleh kepercyaan diri saat berada di depan kelas dan di sana

dia kemudian terpancing untuk mencoba kembali tampildi depan.

Page 15: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

2. Memberikan Motivasi

Dengan memberikan motivasi maka kita akan memberikan suatu acuan atau

dorongan agar diaterpacu untuk tampil dan berkreasi. Seperti memberikan suatu

percontohan yang baik untukmelakukan suatu kegiatan dan tugas

3. Memberikan Pujian

Tidak lupa memberikan suatu pujian saat dia telah berhasil melakukan suatu

pekerjaan atau tugasyang dia kerjakan,karena dengan memberikan suatu pujian itu

dapat memberikan suatu rasakepercayaan diri .Tetapi jangan terlalu berlebihan

karena itu dapat membuat si anak merasaterlalu bisa melakukan segalanya dan

akhirnya lupa akan posisi sebenarnya

Berikut beberapa faktor lingkunganyang dianggap dapat mencipatakan

penyesuaian diri yang cukup sehat bagi remaja adalah sebagai berikut.

a. Lingkungan Keluarga yang Harmonis

Apabila seorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis yang

didalamnya terdapat cinta kasih, respek, toleransi, rasa aman dan kehangatan,

seorang anak akan melakukan penyesuaian diri secara sehat dan baik. Sikap ini

sering ditanggapi negatif oleh remaja dengan merasa bahwa dirinya kurang

diperhatikan, tidak disayangi, diremehkan atau dibenci. Jika hal tersebut terjadi

berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama (terutama pada masa kanak-

kanak),kemampuannya dalam menyesuaikan diri pun akan terhambat. Dorongan

semangat dan persaingan antaranggota yang dilakukan secara sehat memiliki

pengaruh yang penting dalam perkembangan kejiwaan anak. Di dalam lingkungan

keluarga, seorang anak mempelajari dasar-dasar dari cara-cara bergaul dengan orang

lain. Biasanya yang menjadi acuan atau contoh adalah figur orang tua, tokoh,

pemimpin, atau seseorang yang menjadi idolanya.Oleh karena itu, orang tua atau

orang dewasa dituntut untuk meneladani atau menunjukkan sikap-sikap atau

tindakan-tindakan yang baik.

Selain itu, dalam keluarga masih banyak hal lain yang berperan dalam proses

pembentukan kemampuan penyesuaian diri yang sehat, seperti rasa percaya pada

orang lain atau diri sendiri,pengendalian rasa ketakutan, sikap toleransi, kerja sama,

kehangatan dan rasa aman yang semua hal itu sangat berguna bagi penyesuaian diri

di masa depannya.

Page 16: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

b. Lingkungan Teman Sebaya

Menjalin hubungan yang erat dan harmonis dengan teman sebaya sngatlah

penting pada masa remaja. Ia mengungkapkan kepada teman sebayanya yang akrab

secara bebas dan terbuka tentang rencana, cita-cita dan kesulitan-kesulitan

hidupnya.

Pengertian dan saran dari teman-temannya akan membantu dirinya dalam menerima

keadaan dirinya serta memahami hal-hal yang menjadikan dirinya berbeda dari

orang lain dan keluarga orang lain. Semakin mengerti ia akan dirinya, semakin

meningkat keadaannya untuk menerima dirinya, mengetahui kekuatan dan

kelemahannya. Ia akan menemukan cara penyesuaian diri yang tepat sesuai dengan

potensi yang dimilikinya itu.

c. Lingkungan Sekolah

Pendidikan modern menuntut guru untuk mengamati perkembangan

penyesuaian diri murid-muridnya serta mampu menyusun sistem pendidikan yang

sesuai dengan perkembangan tersebut. Dengan demikian, proses pendidikan

merupakan penciptaan penyesuaian antara individu dengan nilai-nilai yang

diharuskan oleh linkungan menurut kepentingan perkembangan individu.

Keberhasilan proses ini sangat bergantung pada cara kerja dan metode yang

digunakan oleh guru dalam proses penyesuaian tersebut.

Page 17: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

BAB IVPENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penyesuaian diri adalah proses dinamik dalam interaksi individu dengan diri

sendiri, orang lain dan lingkungan yang mencakup respon-respon mental dan

perilaku untuk menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustasi,

konflik dan mencapai keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan

dari luar diri individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri, sebagai berikut:

a. Faktor Fisiologis

b. Faktor psikologis

c. Faktor perkembangan dan kematangan

d. Faktor lingkungan

e. Faktor budaya dan agama

Dalam mengatasi anak-anak yang pendiam, kita harus melakukan tiga hal, yaitu:

a. Memberikan perhatian

b. Memberikan motivasi

c. Mebeikan pujian

4.2 Saran

Menurut saya ketidakmampuan menyesuaikan diri pada remaja disebabkan

oleh faktor internal dan eksternal dan lebih mengacu pada ketidakmampuan orang

tua dalam membimbing remaja menuju penyesuaian diri yang menyebabkan kondisi

fisik, mental dan emosional remaja menjadi labil.

Selain itu lingkungan yang tidak mendukung penyesuaian diri remaja menyebabkan

semakin sulitnya remaja dalam melakukan penyesuaian diri dan seharusnya orang

tua memahami keadaan remaja anaknya sehingga orang tua mampu mengarahkan

anak remajanya menuju penyesuaian diri yang tepat. Selain itu orang tua juga harus

peduli dengan semua faktor berpengaruh pada proses penyesuaian diri remaja.

Page 18: Penyesuaian Diri Anak Pendiam - Studi Kasus

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka SetiaBandung.

Alex Sobur, 2003. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia

Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosda Karya

Kartini Kartono, 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta

Nofiana Sari, 2010. Pengaruh rasa percaya diri dan penyesuaian diri terhadap

kemampuan berinteraksi social siswa kelas X di SMK Negeri 2 Pacitan. Skripsi

tidak diterbitkan. Madiun: BK FIP IKIP PGRI Madiun


Recommended