i
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DAN
SOLUSINYA DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
PADA MATERI FAKTORISASI BENTUK ALJABAR
Studi Kasus Seorang Siswa Kelas IX SMP Pantekosta Magelang
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
Geraldine Naomi Febrina Massie
NIM : 111414022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“ Janganlah seorangpun menganggap engkau rendah karena
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
(1 Timotius 4 : 12)
Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karyaku ini
kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Ibuku Sarai Aripah Massie
Kakakku Gerald Alexander Massie
Adikku Gabby Ruth Natalia Massie
Dan sahabat-sahabatku Melani Mandja dan Maria Yuliani
Danggo
Terimakasih untuk setiap dukungan dan cinta kasih yang
selalu kalian berikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Juli 2015
Penulis,
Geraldine Naomi Febrina Massie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Geraldine Naomi Febrina Massie
NIM : 111414022
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DAN
SOLUSINYA DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL PADA MATERI
FAKTORISASI BENTUK ALJABAR: Studi Kasus Seorang Siswa Kelas IX
SMP Pantekosta Magelang
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 27 Juli 2015
Yang menyatakan
Geraldine Naomi Febrina Massie
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Geraldine Naomi Febrina Massie, 2015. Diagnosis Kesulitan Belajar
Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran Remedial Pada
Materi Faktorisasi Bentuk Aljabar: Studi Kasus Seorang Siswa Kelas IX
SMP Pantekosta Magelang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui letak kesulitan belajar
matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar, (2) mengetahui faktor-faktor
yang menjadi penyebab subjek mengalami kesulitan belajar matematika pada
materi faktorisasi bentuk aljabar, dan (3) mengetahui apakah pembelajaran
remedial dapat membantu mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi
faktorisasi bentuk aljabar. Subjek penelitian adalah seorang siswa kelas IX SMP
Pantekosta Magelang yang mengalami kesulitan belajar matematika pada materi
faktorisasi bentuk aljabar. Penelitian ini dilaksanakan sebagian besar di rumah
kediaman subjek serta di sekolah subjek. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Data penelitian dikumpulkan dengan cara wawancara penelaahan status
untuk menentukan siswa yang akan dijadikan subjek penelitian, tes diagnostik
untuk mengetahui letak kesulitan subjek pada materi faktorisasi bentuk aljabar,
wawancara diagnostik yaitu wawancara mengenai hasil tes diagnostik yang
kurang tepat pengerjaannya untuk dapat diketahui faktor penyebabnya,
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait untuk mengetahui faktor eksternal
penyebab timbulnya kesulitan belajar, serta tes remedial untuk mengetahui
bagaimana dampak pembelajaran remedial dalam mengatasi kesulitan belajar
siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa letak kesulitan
belajar matematika yang dialami subjek pada materi faktorisasi bentuk aljabar
adalah: (1) Operasi pengurangan bentuk aljabar dengan soal dalam bentuk
kalimat, (2) Pemfaktoran bentuk aljabar, (3) Operasi pecahan dalam bentuk
aljabar. Faktor-faktor yang menjadi penyebab subjek mengalami kesulitan belajar
adalah: (1) Faktor penyebab langsung : (a) Subjek tidak memahami soal dengan
baik sehingga subjek melakukan kesalahan pada beberapa soal yaitu pada soal
mengenai pengurangan aljabar, subjek melakukan kesalahan dalam mengubah
bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika , pada soal mengenai pemfaktoran
aljabar dan operasi pecahan bentuk aljabar, subjek melakukan kesalahan konsep;
(b) Subjek tidak melakukan penyusunan rencana untuk menyelesaikan soal
dengan baik sehingga subjek melakukan kesalahan pada beberapa soal yaitu pada
soal mengenai pemfaktoran aljabar, subjek mengalami kesalahan menggunakan
logika untuk menarik kesimpulan sehingga strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan soal kurang tepat yang mengakibatkan kesalahan teknis dan
kesalahan hitung, dan pada soal mengenai penggunaan sifat operasi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
aritmetika, subjek tidak menyelesaikan soal dengan strategi yang benar (hanya
dengan coba-coba dan langsung dituliskan jawabannya); (c) Subjek tidak
melakukan pelaksanaan rencana dalam penyelesaian soal dengan baik yang terjadi
pada soal mengenai perkalian aljabar, operasi pecahan dalam bentuk lajabar dan
pemfaktoran aljabar sehingga subjek melakukan kesalahan teknis dan kesalahan
hitung dalam penyelesaian soal; (d) Subjek tidak memeriksa kembali hasil
penyelesaian soal-soal yang diberika yaitu pada soal mengenai perkalian aljabar,
subjek melakukan kesalahan pada langkah terakhir penyelesaian soal yaitu pada
penjumlahan 2 bilangan dan pada soal mengenai penggunaan sifat operasi aljabar
dalam aritmetika, subjek melakukan kesalahan pada proses penyederhanaan; (2)
Faktor penyebab tidak langsung : (a) Subjek tidak memperhatikan dengan baik
saat guru sedang mengajar karena subjek lebih suka berbicara dengan temannya
saat pelajaran berlangsung, (b) Tidak adanya respon dari guru subjek; (c) Subjek
malas untuk belajar, (d) Sikap ibu subjek yang cenderung acuh tak acuh dan
membiarkan kemalasan subjek, (e) Pemikiran yang salah dari subjek mengenai
pentingnya materi aljabar. Pembelajaran remedial adalah salah satu cara yang
dapat digunakan untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa. Pembelajaran remedial terbukti dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar matematika yang dialami oleh subjek pada materi faktorisasi bentuk
aljabar. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya tes remedial setelah
pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dan tes remedial dilakukan
sebanyak dua kali. Pada hasil tes remedial pertama, dari 10 soal yang diberikan,
subjek masih melakukan kesalahan pada 2 nomor soal yang keduanya merupakan
soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar. Sedangkan hasil dari tes
remedial kedua, yang berisi 5 soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk
aljabar, tidak ada lagi kesalahan yang subjek lakukan, sehingga dapat dikatakan
bahwa subjek telah berhasil mengatasi kesulitannya dalam materi faktorisasi
bentuk aljabar dan tidak perlu diadakan pembelajaran remedial dan tes remedial
ketiga.
Kata Kunci : kesulitan belajar matematika, diagnosis kesulitan belajar,
pembelajaran remedial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Geraldine Naomi Febrina Massie, 2015. The Diagnosis of Students’
Mathematical Learning Difficulties and the Solution using Remedial
Learning in the Topic of Factorization of Algebraic Expressions: the Case
Study of a Student in Grade IX SMP Pantekosta Magelang. Undergraduate
Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics
and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
This research aimed to (1) know the location of mathematical learning
difficulties in the topic of factorization in algebra, (2) know the factors that cause
the subject experiencing mathematical learning difficulties in the topic of
factorization in algebra, and (3) know whether the remedial learning could help to
overcome the mathematical learning difficulties the topic of factorization in
algebra. The research subject was a student in grade IX SMP Pantekosta
Magelang who had mathematical learning difficulties in the topic of factorization
in algebra. This research was carried out mainly at the residence of the subject as
well as in subject’s school. The type of this research was exploratory research
using qualitative and quantitative approaches.
The research data were collected by status assessment interview to
determine the students who would be the subject of the research, diagnostic test to
know the location of mathematical learning difficulties in factorization in algebra,
diagnostic interview which was an interview about the results of the diagnostic
test, interview with the parties concerned to know the external factors causing the
learning difficulties, and the remedial test to determine the impact of remedial
learning in overcoming the difficulties of student learning.
Based on the result of this research it was concluded that the location of
mathematics learning difficulties experienced by the subject in factorization in
algebra were as follow: (1) Substraction operation of algebraic expressions when
problem was in the form of sentence; (2) Factoring algebraic expressions; (3)
Operations involving fractional expressions of algebra. The factors that caused the
subject having learning difficulties were as follow: (1) The direct cause: (a) The
subject did not understand the question well so that subject made a mistake in
some problems that was on a problem involving substractions in algebra, subject
made a mistake in changing daily language into mathematics language, the
problem of factoring algebraic expressions and operations involving fractional
expressions, the subject made conceptual mistakes; (b) The subject was not doing
the preparation for a plan to solve the problem well so that subject made a mistake
in some problems that was the problem of factoring algebraic expressions, the
subject made an error in using logic when drawing a conclusion so that the
strategies used to solve the problems were not correct, resulting in technical errors
and miscalculations, and the problem of using characteristics of algebraic
operasions, the subject did not solve the problem with the right strategy (just using
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
trial and error and writing the result); (c) The subject did not execute the plan well
in the problems involving algebraic multiplications, operations on fractional
algebraic expressions and in factoring algebraic expressions so that the subject
made technical errors and miscalculations in the solution of the problems; (d) The
subject did not re-examine the solutions of the given problems, the subject made a
mistake at the last step of the problem solving that was the sum of two numbers
and on a problem of using the characteristics of algebaraic operations, the subject
made a mistake in the process of simplifying algebraic expressions; (2) The
indirect cause: (a) The subject did not pay attention well when the teacher was
teaching because subject often talked with several other students; (b) No action
about that from the teacher; (c) The subject was lazy to learn; (d) The attitude of
the subject’s mom that tended to be indifferent towards the laziness of the subject;
(e) The wrong idea from the subject about the importance of algebra. Remedial
learning is one way that can be used to help to overcome the learning difficulties
experienced by students. The remedial learning in this research was proven to
help overcome the mathematical learning difficulties experienced by the subject in
the factorization of algebraic expressions was evidenced by the results of the
remedial test after remedial learning. Remedial learning and remedial test was
done twice. The result of the first remedial test, from 10 questions given, the
subject still made mistakes on two questions about the operations of algebraic
expressions and algebraic fractions. While the results of the second remedial test,
which contains five questions about the operation of fraction in algebraic
expressions, no more errors were done by the subject, so it can be said that the
subject has managed to overcome the difficulties in the topic of factorizations of
algebraic expressions.
Keywords: mathematical learning difficulties, diagnosis of learning difficulties,
remedial learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus
yang senantiasa mencurahkan berkat, kasih dan anugerahNya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Diagnosis Kesulitan Belajar
Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran Remedial Pada Materi
Faktorisasi Bentuk Aljabar: Studi Kasus Seorang Siswa Kelas IX SMP Pantekosta
Magelang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. selaku ketua Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
membimbing, memberi saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi.
5. Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek yang telah
memberikan waktunya untuk penulis dalam pengumpulan data.
6. Ibu Subjek dan Subjek penelitian yang telah membantu dalam pelaksanaan
penelitian.
D,
.
Si,
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
7. Mama, kakakku Gerald dan adikku Ruth atas doa, dukungan, kasih sayang,
teguran yang telah kalian berikan sehingga penulis semakin bersemangat.
8. Sahabat-sahabatku, Yani dan Melan yang selalu memberikan dukungan dan
semangat bagi penulis.
9. Teman-teman sekelompok bimbingan skripsi, Pebri, Yoana, Mela, Reta, Yoyo
atas semangat dan perjuangan yang luar biasa dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Seluruh teman-teman Pendidikan Matematika 2011 yang telah berjuang
bersama selama ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
berperan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena
berbagai macam keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis akan menerima
dengan senang hati saran dan masukan yang sifatnya membangun. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 27 Juli 2015
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 4
E. Penjelasan Istilah ................................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 7
A. Pengertian Matematika....................................................................................... 7
B. Belajar dan Pembelajaran Matematika............................................................... 7
C. Kesulitan Belajar Matematika ............................................................................ 8
1. Hakekat Kesulitan Belajar Matematika ....................................................... 8
2. Klasifikasi Kesulitan Belajar........................................................................ 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Kesulitan Belajar Matematika ...................................................................... 9
D. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran ............................................... 14
1. Langkah-Langkah dalam Proses Diagnosis dan Remediasi Kesulitan
Belajar ........................................................................................................ 15
2. Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar ........................................................ 17
3. Prosedur Remediasi untuk Mengatasi Kesulitan Belajar ........................... 21
E. Faktorisasi Bentuk Aljabar ............................................................................... 24
1. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan ......................................... 24
2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian.................................................. 24
3. Pemfaktoran Bentuk Aljabar ...................................................................... 26
4. Pecahan dalam Bentuk Aljabar .................................................................. 30
5. Penggunaan Sifat Operasi Aljabar dalam Aritmetika ................................ 32
F. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 34
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 34
B. Objek dan Subjek Penelitian ............................................................................ 35
C. Perumusan Variabel-Variabel .......................................................................... 35
D. Bentuk Data ..................................................................................................... 35
E. Bentuk Data Metode Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 35
1. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 35
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 37
F. Metode/Teknik Analisis Data .......................................................................... 39
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan ..................................... 40
1. Tahap Persiapan ......................................................................................... 40
2. Tahap Pengambilan Data ........................................................................... 40
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, DAN
ANALISIS DATA ................................................................................................. 43
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 43
B. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Deskripsi Kondisi Sekolah Subjek ................................................................... 44
D. Deskripsi Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian ...................................... 45
E. Hasil Ujicoba Instrumen Berupa Ujicoba Tes Diagnostik ............................... 47
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan di Lapangan .......................... 48
G. Penyajian Data Penelitian ................................................................................ 49
1. Wawancara Penelahaan Status ................................................................... 49
2. Wawancara dengan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Subjek .................. 50
a. Wawancara dengan Wali Kelas Subjek ............................................... 50
b. Wawancara dengan Guru Mapel Matematika Subjek .......................... 51
c. Wawancara dengan Ibu Subjek ............................................................ 51
d. Wawancara dengan Subjek .................................................................. 52
3. Ujicoba Tes Diagnostik .............................................................................. 53
4. Tes Diagnostik ........................................................................................... 54
5. Wawancara Diagnostik dengan Subjek ...................................................... 55
6. Pembelajaran Remedial 1 ........................................................................... 56
7. Tes Remedial 1 ........................................................................................... 56
8. Pembelajaran Remedial 2 ........................................................................... 57
9. Tes Remedial 2 ........................................................................................... 58
10. Evaluasi ...................................................................................................... 58
H. Analisis Data dan Penyajian Analisis Data ...................................................... 59
1. Analisis Data .............................................................................................. 59
a. Tes Diagnostik ...................................................................................... 59
b. Wawancara Diagnostik ........................................................................ 59
c. Wawancara dengan Pihak-Pihak Terkait ............................................. 60
d. Tes Remedial ........................................................................................ 60
2. Penyajian Hasil Analisis ............................................................................ 61
a. Analisis Tes Diagnostik ....................................................................... 61
b. Analisis Wawancara Diagnostik .......................................................... 66
c. Analisis Wawancara dengan Pihak-Pihak Terkait ............................... 78
d. Analisis Tes Remedial.......................................................................... 81
I. Pembahasan Hasil Analisis Data ...................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
J. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 97
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 97
B. Saran ............................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102
LAMPIRAN ......................................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rincian Kegiatan Penelitian ...................................................................... 48
Tabel 2 Analisis Tes Diagnostik ............................................................................ 61
Tabel 3 Soal dan Jawaban Tes Remedial 1 ............................................................ 81
Tabel 4 Soal dan Jawaban Tes Remedial 2 ............................................................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ................................................................................................................ 66
Gambar 2 ................................................................................................................ 67
Gambar 3 ................................................................................................................ 68
Gambar 4 ................................................................................................................ 69
Gambar 5 ................................................................................................................ 71
Gambar 6 ................................................................................................................ 72
Gambar 7 ................................................................................................................ 73
Gambar 8 ................................................................................................................ 75
Gambar 9 ................................................................................................................ 76
Gambar 10 .............................................................................................................. 84
Gambar 11 .............................................................................................................. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Uji Coba Tes Diagnostik .......................................................... 105
Lampiran 2 Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Diagnostik ................................. 109
Lampiran 3 Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Diagnostik ............. 110
Lampiran 4 Transkrip Wawancara Penelahaan Status ......................................... 112
Lampiran 5 Transkrip Wawancara dengan Wali Kelas Subjek ........................... 114
Lampiran 6 Transkrip Wawancara dengan Guru Mapel Matematika Subjek...... 116
Lampiran 7 Transkrip Wawancara dengan Ibu Subjek ........................................ 118
Lampiran 8 Transkrip Wawancara dengan Subjek .............................................. 120
Lampiran 9 Soal Tes Diagnostik .......................................................................... 121
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Tes Diagnostik .............................................. 123
Lampiran 11 Jawaban Tes Diagnostik Subjek ..................................................... 127
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial 1............................ 128
Lampiran 13 Materi Pembelajaran Remedial 1 ................................................... 132
Lampiran 14 Soal Remedial 1 .............................................................................. 141
Lampiran 15 Kunci Jawaban Tes Remedial 1...................................................... 142
Lampiran 16 Jawaban Tes Remedial 1 Subjek .................................................... 145
Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Remedial 2............................ 146
Lampiran 18 Materi Pembelajaran Remedial 2 ................................................... 149
Lampiran 19 Soal Remedial 2 .............................................................................. 153
Lampiran 20 Kunci Jawaban Tes Remedial 2...................................................... 154
Lampiran 21 Jawaban Tes Remedial 2 Subjek .................................................... 156
Lampiran 22 Soal Tes Evaluasi............................................................................ 158
Lampiran 23 Kunci Jawaban Tes Evaluasi .......................................................... 160
Lampiran 24 Jawaban Tes Evaluasi Subjek ......................................................... 163
Lampiran 25 Rincian Kegiatan Penelitian ........................................................... 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, matematika merupakan salah satu mata
pelajaran yang wajib ada dari sepuluh mata pelajaran wajib pendidikan
menengah pertama (Bab X pasal 37 ayat 1).
Matematika merupakan mata pelajaran yang berisi banyak ide dan
konsep yang cenderung abstrak. Oleh karena keabstrakannya maka untuk
mempelajari matematika memerlukan pemikiran yang cukup tinggi. Oleh
karena itu, banyak siswa yang menganggap bahwa matematika merupakan
pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga konsep matematika tidak
dapat tersalurkan dengan baik ke siswa dan banyak siswa yang kurang
memahami konsep matematika.
Selain itu, banyaknya rumus yang harus dipelajari dan perhitungan-
perhitungan yang rumit membuat siswa semakin merasa bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa
matematika selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Matematika sangat
berperan dalam kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan demikian, siswa seharusnya mampu menguasai konsep-
konsep dasar matematika yaitu logika matematika, himpunan dan fungsi,
persamaan dan pertidaksamaan, geometri dan transformasi, peluang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
statistika dasar, serta pemecahan masalah yang diberikan di sekolah berupa
pelajaran matematika. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika. Kesulitan belajar matematika yang
dialami pun beragam. Ada siswa yang mengalami kesulitan pada semua hal
yang berhubungan dengan matematika, namun ada pula siswa yang
mengalami kesulitan hanya pada materi-materi tertentu.
Kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa ini tidak dapat dibiarkan
begitu saja, karena jika kesulitan belajar tersebut dibiarkan, maka akan
memberikan hasil yang kurang memuaskan di akhir proses pembelajaran.
Kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa tersebut harus diketahui agar
dapat dicari solusinya. Oleh karena itu, siswa memerlukan bantuan untuk
mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialaminya.
Untuk mengetahui letak kesulitan yang dialami siswa perlu adanya
identifikasi letak kesulitan belajar matematika siswa yaitu dengan
mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa. Setelah kesulitan-kesulitan
tersebut teridentifikasi atau terdiagnosis, dapatlah dicari solusinya.
Pembelajaran remedial merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika. Pembelajaran
remedial ini dilakukan agar siswa dapat mempelajari kembali materi pelajaran
yang belum dikuasai dengan baik sehingga dapat mencapai hasil belajar secara
maksimal dan memuaskan.
Berdasarkan paparan tersebut, maka penulis hendak melakukan
penelitian dan menerapkan pembelajaran remedial kepada salah seorang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sekolah menengah pertama yang mengalami kesulitan belajar matematika
khususnya pada materi faktorisasi bentuk aljabar karena subjek penelitian
mengalami kesulitan pada materi tersebut. Subjek adalah seorang siswa di
salah satu SMP swasta di Kota Magelang yaitu SMP Pantekosta. SMP
Pantekosta dipilih berdasarkan lokasi sekolah dengan tempat kediaman
peneliti yang berdekatan. Selain itu SMP Pantekosta juga memiliki mutu yang
baik dan telah terakreditasi A. Subjek mengalami kesulitan pada salah satu
materi pelajaran matematika yaitu materi faktorisasi bentuk aljabar. Pada
dasarnya subjek merupakan seorang siswa yang memiliki nilai rata-rata yang
baik pada hampir semua mata pelajaran. Namun, berdasarkan informasi yang
peneliti peroleh dari guru mata pelajaran (mapel) matematika subjek dan
subjek sendiri bahwa subjek mengalami kesulitan pada materi faktorisasi
bentuk aljabar ini. Oleh karena itu penulis mengangkat judul, “Diagnosis
Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusinya dengan Pembelajaran
Remedial Pada Materi Faktorisasi Bentuk Aljabar”.
B. Rumusan Masalah
1. Dimanakah letak kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi
bentuk aljabar yang dialami subjek?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang menjadi penyebab subjek mengalami
kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3. Apakah pembelajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar yang dialami
subjek?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui letak kesulitan belajar matematika pada materi
faktorisasi bentuk aljabar yang dialami subjek.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab subjek kesulitan
belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar.
3. Untuk mengetahui apakah pembelajaran remedial dapat membantu
mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk
aljabar yang dialami subjek.
D. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada upaya
mendiagnosis kesulitan belajar matematika seorang siswa kelas IX SMP
Pantekosta Magelang pada pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Setelah
kesulitan belajar diidentifikasi, peneliti menyusun upaya mengatasi kesulitan
tersebut dengan melaksanakan pembelajaran remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Penjelasan Istilah
1. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar matematika adalah hambatan atau gangguan yang
dialami oleh siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika.
2. Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis kesulitan belajar merupakan segala usaha yang
dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar.
3. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial adalah upaya yang dilakukan untuk
membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dengan
cara mengulang kembali materi pembelajaran yang menjadi letak kesulitan
siswa.
4. Faktor Penyebab Langsung dan Faktor Penyebab Tidak Langsung
Faktor penyebab langsung adalah faktor penyebab siswa
mengalami kesulitan belajar yang terkait dengan materi pelajaran yang
menjadi letak kesulitan siswa, sedangkan faktor penyebab tidak langsung
adalah faktor penyebab di luar materi pelajaran yang kemungkinan juga
menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan belajar.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi subjek : membantu subjek mengatasi kesulitan belajar matematika
yang dialaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Bagi sekolah / guru : dapat digunakan sebagai informasi dan masukan
untuk mengatasi masalah kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam
pembelajaran matematika.
3. Bagi peneliti : menambah wawasan dan keterampilan dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar matematika yang dialami siswa sebagai
bekal menjadi guru kelak.
4. Bagi bidang ilmu Pendidikan Matematika : menambah khazanah
(kekayaan) penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Matematika
Hakekat matematika adalah pemahaman terhadap pola perubahan yang
terjadi di dalam dunia nyata dan di dalam pikiran manusia serta keterkaitan
diantara pola-pola tersebut secara holistik.
Matematika sekolah merupakan bagian dari matematika sebagai ilmu
yang diberikan untuk dipelajari oleh siswa sekolah formal. Matematika
sekolah dipilih berdasarkan kepentingan kependidikan. Peranan matematika di
sekolah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi
perubahan-perubahan dalam kehidupannya dengan menggunakan pola pikir
matematika.
Jadi, matematika adalah suatu ilmu yang memiliki objek dasar abstrak
yang berupa fakta, konsep, operasi, prinsip, dan menggunakan simbol-simbol
yang dimaksudkan agar objek matematika dapat ditulis dengan singkat, tepat,
dan mudah dimengerti. Sedangkan matematika sekolah adalah bagian dari
matematika yang dipilih, ditujukan untuk menumbuhkembangkan kepribadian
dan penalaran siswa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Belajar dan Pembelajaran Matematika
Kegiatan belajar matematika ditujukan lebih dari hanya dapat
melakukan operasi matematika sesuai dengan aturan-aturan matematika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
diungkapkan dalam bahasa-bahasa matematika. Tujuan belajar matematika
sendiri adalah mendorong siswa untuk menjadi pemecah masalah berdasarkan
proses berpikir yang kritis, logis dan rasional.
Dengan demikian, maka proses pembelajaran matematika menekankan
pada keterlibatan siswa secara aktif, dengan melakukan berbagai eksplorasi
yang bersifat dinamis dan melibatkan disiplin ilmu yang terkait dan
menghindari proses pembelajaran yang kaku, otoriter dan menutup diri pada
kegiatan menghafal.
C. Kesulitan Belajar Matematika
1. Hakekat Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan yang dialami
oleh siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kesulitan belajar pada
dasarnya merupakan suatu gejala yang nampak dalam berbagai jenis
manifestasi tingkah laku baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Ciri-ciri tingkah laku yang merupakan pernyataan manifestasi
gejala kesulitan belajar antara lain :
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
e. Menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar seperti membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di
dalam atau luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak tertib dalam
kegiatan belajar mengajar, mengasingkan diri, tidak mau bekerja sama
dan sebagainya.
2. Klasifikasi Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar meliputi kesulitan belajar ringan sampai pada
kesulitan belajar berat. Kesulitan belajar ini mempengaruhi salah satu atau
lebih dalam penerimaan, pengolahan, dan penggunaan informasi yang
berkaitan dengan hal-hal berikut ini (Martini : 2014) :
a. Kemampuan berbahasa lisan yang mencakup : mendengar, berbicara,
dan memahami pembicaraan.
b. Kemampuan membaca yang mencakup encoding, pengetahuan tentang
fonetik, pemahaman dan pengenalan arti kata.
c. Kemampuan menulis, yang mencakup mengeja, menulis, dan
mengarang.
d. Kemampuan matematika, yang mencakup berhitung dan pemecahan
masalah.
3. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar matematika adalah kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa pada bidang matematika. Menurut John Dewey melalui Cooney
(1975 : 204), siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah 1) siswa yang
tidak dapat menjawab soal dengan tepat , 2) siswa yang tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menggunakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah mereka
pelajari untuk menyelesaikan soal, atau 3) siswa yang melakukan
kesalahan yang sama berulang-ulang. Oleh karena itu, analisis kesalahan
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
kesulitan belajar yang dialami siswa. Analisis kesalahan dilakukan dengan
cara yaitu mengkategorikan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan
soal menurut kategori-kategori kesalahan untuk dicari faktor penyebab
kesulitan. Berikut ini adalah kategori-kategori kesalahan menurut para
ahli:
a. Hadar, dkk (1987) mengemukakan kategori kesalahan sebagai
berikut:
1) Kesalahan Data
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat
dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui
dengan data yang dikutip oleh siswa, yaitu sebagai berikut :
a) Menambahkan data yang tidak ada hubungannya dengan
soal.
b) Mengabaikan data penting yang diberikan
c) Menguraikan syarat-syarat (dalam pembuktian, perhitungan)
yang sebenarnya tidak dibutuhkan masalah.
d) Mengartikan informasi tidak sesuai dengan teksnya.
e) Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain
yang tidak sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
f) Menggunakan nilai suatu variabel untuk variabel lain.
g) Salah menyalin soal.
2) Kesalahan Menginterpretasikan Bahasa
a) Mengubah bahasa sehari-hari kedalam bentuk persamaan
matematika dengan arti yang berbeda.
b) Menuliskan simbol dari suatu konsep dengan simbol lain
yang artinya berbeda.
c) Salah mengartikan grafik.
3) Kesalahan Menggunakan Logika untuk Menarik Kesimpulan
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan didalam menarik
kesimpulan dari suatu bentuk informasi yang diberikan atau dari
kesimpulan sebelumnya, yaitu :
a) Dari pernyataan bentuk implikasi , siswa menarik
kesimpulan sebagai berikut :
Bila q diketahui terjadi, maka pasti p terjadi
Bila p diketahui salah, maka q pasti juga salah
b) Mengambil kesimpulan yang tidak benar, misalnya
memberikan q sebagai akibat dari p tanpa dapat menjelaskan
urutan pembuktian yang betul.
4) Kesalahan Menggunakan Definisi dan Teorema
Kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, atauran,
teorema, atau definisi pokok yang khas. Kesalahan yang termasuk
dalam kategori ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a) Menerapkan suatu teorema pada suatu kondisi yang tidak
sesuai.
b) Tidak teliti atau tidak tepat dalam mengutip definisi, rumus,
atau teorema.
5) Penyelesaian yang tidak Diperiksa Kembali
Kesalahan ini terjadi jika setiap langkah yang ditempuh siswa
benar, akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian
dari soal tersebut.
6) Kesalahan Teknis
Kesalahan yang termasuk dalam kategori ini adalah :
a) Kesalahan perhitungan, contoh : 6 4 = 22
b) Kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi simbol-simbol
aljabar dasar, misalnya menulis a – 2.b + 5 sebagai
pengganti dari (a – 2)(b + 5).
b. Menurut Polya (dalam Aqiilah : 2012 : 16), kesalahan dalam
mengerjakan soal dapat terjadi pada aspek :
1) Pemahaman soal, apakah peserta didik dapat memahami soal
dilihat dari bagaimana peserta didik menuangkan dari bahasa
matematika yang ada pada soal.
2) Penyusunan rencana, dilihat dari peserta didik yang menuliskan
rumus apa saja yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal
tersebut.
3) Pelaksanaan rencana, dilihat dari sistematika pengerjaan soalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Pemeriksaan kembali, apakah peserta didik memeriksa kembali
hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
c. Menurut Watson (dalam Isnani Hastuti dkk : 3), kesalahan dalam
mengerjakan soal terjadi pada aspek :
1) Kesalahan konsep adalah kesalahan menentukan prinsip atau
rumus untuk menjawab soal.
2) Kesalahan menggunakan data: tidak menggunakan data yang
seharusnya dipakai, kesalahan memasukkan data ke simbol, dan
menambah data yang tidak diperlukan dalam menjawab suatu
soal.
3) Kesalahan hitung, kesalahan hitung merupakan kesalahan dalam
menghitung, seperti menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan
membagi.
4) Kesalahan strategi, kesalahan strategi yang dimaksud adalah
kesalahan dalam mengambil langkah penyelesaian soal sehingga
menimbulkan kesulitan bagi siswa sendiri dan tidak bermanfaat
dalam penyelesaian soal.
5) Soal tidak direspon, siswa tidak memberikan jawaban dari soal
yang diberikan.
Dari ketiga pendapat ahli di atas yakni Hadar dkk, Polya dan Watson
dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang siswa lakukan dalam
mengerjakan soal dapat dikategorikan menjadi beberapa aspek, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Kesalahan dalam memahami soal yang mengakibatkan siswa akan
mengalami kesalahan data, kesalahan menginterpretasikan bahasa
dan kesalahan konsep yang berguna untuk menyelesaikan soal.
b. Kesalahan dalam penyusunan rencana menyelesaikan soal yang
mengakibatkan siswa akan mengalami kesalahan menggunakan
definisi dan teorema, kesalahan menggunakan logika untuk menarik
kesimpulan maupun kesalahan strategi menyelesaikan soal.
c. Kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan soal yang
mengakibatkan siswa akan mengalami kesalahan teknis dan
kesalahan hitung dalam pengerjaan soal.
d. Kesalahan pemeriksaan kembali dan soal tidak direspon. Siswa tidak
memeriksa kembali hasil penyelesaian soal-soal yang dikerjakan dan
bahkan ada soal yang tidak dikerjakan oleh siswa.
D. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remedial (Entang : 1984)
Diagnosis kesulitan belajar dan pembelajaran remedial termasuk
upaya untuk menemukan kelemahan yang dialami seorang siswa dalam
belajar dengan cara yang sistematis yang berdasarkan gejala yang nampak
seperti nilai prestasi hasil belajar yang rendah, tidak bergairah dalam
mengikuti pelajaran, kurang motivasi dalam mengerjakan tugas dan
sebagainya. Studi tersebut hendaknya diarahkan kepada menemukan letak
kesulitan siswa dan berusaha untuk menemukan faktor penyebabnya baik
yang mungkin terletak pada diri siswa itu sendiri atau yang berasal dari luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diri siswa yang bersangkutan. Bila hal tersebut telah ditemukan haruslah
direncanakan alternatif cara memberi bantuan yang paling tepat.
Sehingga dapat disimpulkan diagnosis kesulitan belajar dan
pembelajaran remedial merupakan segala usaha yang dilakukan untuk
memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar, faktor-faktor yang
menyebabkannya serta cara menetapkan kemungkinan-kemungkinan
mengatasinya, baik secara pencegahan (preventif), secara penyembuhan
(kuratif) maupun secara pengembangan (developmental) berdasarkan data dan
informasi yang seobjektif dan selengkap mungkin.
1. Langkah-langkah dalam Proses Diagnosis dan Remediasi Kesulitan
Belajar (Partowisastro, Koestoer & Hadisuparto : 1984)
a. TAHAP 1 : Penelaahan Status
Tahap ini merupakan tahap identifikasi siswa-siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
Langkah-langkah penelahaan status adalah sebagai berikut :
Langkah 1.1 Menentukan tujuan khusus yang diharapkan dicapai
oleh siswa yang bersangkutan pada saat kesulitan
tersebut terlihat
Langkah 1.2 Menentukan teknik-teknik penilaian yang dapat
digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa yang
bersangkutan telah mencapai tujuan pada Langkah 1.1
Langkah 1.3 Menentukan pola perbedaan yang terdapat antara
yang diharapkan dengan tindakan nyata yang dimiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
siswa yang bersangkutan setelah teknik-teknik
penilaian itu digunakan
b. TAHAP 2 : Perkiraan letak kesulitan dan penyebab dari kesulitan
Tahap ini merupakan tahap perkiraan penyebab kesulitan yang
mendasari pola hasil belajar yang diperlihatkan oleh siswa yang
bersangkutan seperti yang telah dijelaskan dalam TAHAP 1.
Langkah-langkah perkiraan penyebab kesulitan adalah sebagai
berikut:
Langkah 2.1 Menentukan sebab-sebab yang tepat yang
menyebabkan siswa tersebut mengalami kekurangan
seperti yang telah dijelaskan pada TAHAP 1
Langkah 2.2 Menilai dan menentukan sebab dari sebab-sebab yang
diuraikan pada langkah 2.1 itu yang paling tepat atau
yang paling kuat
Langkah 2.3 Menentukan kesimpulan yang kita peroleh tentang
sebab yang paling tepat setelah menerapkan teknik-
teknik penilaian yang tercantum pada langkah 2.2
c. TAHAP 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya
Tahap ini merupakan tahap untuk berusaha menghilangkan
sebab dari kesulitan yang dihadapi siswa. Apabila sebab itu tidak dapat
disembuhkan, maka perlu diberikan bantuan bagi siswa dalam belajar
yang sesuai dengan sebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Langkah-langkah pemecahan kesulitan dan penilaiannya adalah
sebagai berikut :
Langkah 3.1 Menentukan teknik-teknik yang harus digunakan
untuk membantu memecahkan kesulitan siswa atau
untuk merubah lingkungannya
Langakah 3.2 Menentukan teknik penilaian yang dapat digunakan
untuk menentukan sampai sejauh mana keberhasilan
pemecahan kesulitan itu
Langkah 3.3 Menentukan hasil dari penilaian terhadap cara
pemecahan kesulitan yang telah dilakukan untuk
menentukan langkah selanjutnya yaitu dengan
melanjutkan cara pemecahan tersebut, atau
merubahnya dengan cara lain
Demikianlah, ketiga tahap ini merupakan suatu kerangka kerja
dari proses diagnosis dan remediasi kesulitan belajar.
2. Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar (Entang : 1984)
a. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang
diperkirakan mengalami kesulitan adalah dengan menandai siswa
dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan
mengalami kesulitan belajar baik yang sifatnya umum maupun yang
sifatnya lebih khusus dalam mata pelajaran tertentu.
b. Melokalisasikan letaknya kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga mengalami
kesulitan belajar, maka tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan
ialah:
1) Mendekati kesulitan belajar pada bidang studi tertentu
Dengan jalan membandingkan angka nilai prestasi individu yang
bersangkutan dari semua mata pelajaran yang diikutinya, atau
angka nilai rata-rata prestasi dari setiap mata pelajaran (jika
kasusnya adalah kelas), maka akan dengan mudah ditemukan pada
mata pelajaran manakah individu atau kelas itu mengalami
kesulitan
2) Mendiktidi pada kawasan tujuan belajar dan bagian ruang lingkup
bahan pelajaran yang menjadi letak kesulitan. Pendekatan pada
langkah ini yang paling tepat yaitu melalui tes diagnostik. Tes
diagnostik pada hakekatnya adalah tes prestasi belajar.
3) Analisis terhadap catatan mengenai proses belajar
Hasil analisa terhadap catatan keterlambatan penyelesaian
tugas/soal, ketidakhadiran, kurang aktif dan partisipasi, kurang
penyesuaian sosial, sudah cukup jelas menunjukkan posisi dari
kasus-kasus yang bersangkutan. Tinjauan lebih lanjut dapat
dilanjutkan dalam analisa mengenai latar belakang atau sebab-
sebabnya.
Sebagai catatan umum, kedua langkah poin b.1 dan b.2 di atas
dalam pelaksanaannya dapat ditempuh dengan beberapa strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pendekatan, yaitu lokalisasi jenis faktor dan sifat yang
menyebabkan mereka mengalami berbagai kesulitan. Secara garis
besar, penyebab kesulitan dapat muncul dari dua hal, yaitu:
a) Faktor internal yaitu faktor yang berada atau terletak pada
diri siswa itu sendiri
b) Faktor eksternal yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya kesulitan
4) Perkiraan kemungkinan bantuan
Setelah letak kesulitan yang dialami siswa ditelaah, jenis dan sifat
kesulitan dengan latar belakangnya, faktor-faktor yang
menyebabkan, maka kita akan memperkirakan:
a) Siswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi
kesulitannya atau tidak.
b) Waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang
dialami siswa tertentu.
c) Kapan dan dimana pertolongan itu dapat diberikan.
d) Siapa yang dapat memberikan pertolongan.
e) Cara yang dapat dilakukan secara efektif untuk menolong
siswa.
f) Pihah-pihak lain yang harus diikutsertakan dalam menolong
siswa tersebut.
5) Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Langkah yang kelima ini adalah langkah menyusun suatu rencana
atau beberapa alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk
membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa tertentu.
Rencana ini berisi :
a) Cara-cara yang harus ditempuh untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dialami siswa tersebut.
b) Menjaga agar kesulitan yang serupa jangan sampai terulang.
Rencana ini dapat didiskusikan dan dikomunikasikan dengan
pihak-pihak yang berkepentingan yang akan terlibat dalam pada
pemberian bantuan kepada siswa yang bersangkutan seperti
penasihat akademis, guru, orangtua, pembimbing penyuluh dan
ahli lain.
6) Tindak Lanjut (Tindakan untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
Siswa)
Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pembelajaran
remedial yang diperkirakan paling tepat untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan tindak lanjut ini
berupa :
a) Melaksanakan bantuan berupa pembelajaran remedial untuk
mata pelajaran tertentu, pada aspek tertentu.
b) Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu dalam
memberikan bantuan kepada siswa.
c) Selalu memantau kemajuan yang dialami oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
d) Mentransfer atau mengirim siswa yang menurut perkiraan kita
tidak mungkin lagi ditolong. Transfer khusus semacam ini bisa
dilakukan kepada orang atau lembaga lain yang diperkirakan
akan lebih mampu dan lebih tepat membantu siswa.
3. Prosedur Remediasi untuk Mengatasi Kesulitan Belajar (Entang :
1984)
Pembelajaran remedial diberikan kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar yang tidak bisa ditanggulangi dengan bimbingan belajar
biasa, akan tetapi dengan penanganan khusus yang sifatnya individual.
Pembelajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan
diagnosis kesulitan belajar dan kegiatan ini harus dilandasi dengan
kegiatan diagnosis. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran remedial,
seorang guru dituntut untuk:
a) Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan
Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang
lebih definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang
dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor
utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong atau
memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan,
kapan, oleh siapa dan sebagainya.
b) Alternatif tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa
yang memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan
sesuai dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya.
Alternatif tidakan ini bisa berupa:
1) Mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberikan
petunjuk antara lain :
Berbagai istilah yang harus dipahami dalam bahan bacaan
Menandai dan menunjukkan bagian-bagian yang dianggap
penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang
bersangkutan
Membuat pertanyaan-pertanyaan untuk mengarahkan siswa
dalam mempelajari bahan tersebut
Memberi dorongan dan semangat untuk belajar
Menyediakan bahan lain yang sesuai agar mempermudah
pemahaman terhadap bahan yang sedang dipelajari
Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab
pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan
2) Mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan
belajar mengajar yang mempunyai tujuan yang sama. Demikian
pula hendaknya guru memberikan pengarahan tentang:
Kegiatan yang harus dikerjakan siswa
Bahan yang dapat menunjang kegiatan yang sedang
dilakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Bagian yang harus mendapat penekanan khusus
Pertanyaan yang harus diajukan untuk lebih memusatkan
perhatian terhadap inti masalah
Cara yang sebaiknya dilakukan untuk menguasai bahan
tersebut, dan sebagainya
3) Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan hanya
kesulitan dalam belajar melainkan juga disebabkan karena hal lain
seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negatif
terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang
salah atau masalah lain dalam hubungan dengan orangtua, teman
sebayanya dan sebagainya, maka:
Kepada siswa tersebut harus terlebih dahulu diberikan
pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang bersifat
psikoterapi. Layanan bimbingan ini bisa dalam bentuk
pelayanan individual maupun bentuk kelompok. Tentu saja
dalam hal ini tidak bisa seluruhnya ditangani oleh guru bidang
studi akan tetapi membutuhkan seorang konselor, psikiater
atau ahli lainnya.
Jika masalah ini sudah dapat diatasi barulah dilaksanakan
pembelajaran remedial seperti pada butir 1) dan 2).
c) Evaluasi pembelajaran remedial
Pada akhir pembelajaran remedial hendaknya dilakukan evaluasi
kembali sampai sejauh mana pembelajaran remedial tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
meningkatkan prestasi mereka. Tujuan paling utama adalah
dipenuhinya kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan misalnya
75% taraf penguasaan. Bila ternyata masih belum berhasil maka
hendaknya dilakukan kembali diagnosis, prognosis dan pembelajaran
remedial berikutnya. Dan demikan daur/siklus ini akan berulang terus.
E. Faktorisasi Bentuk Aljabar (Heru & Lisda : 2009)
1. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan
Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar
dilakukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan koefisien antara
bentuk-bentuk yang sejenis.
Contoh : Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar
4x + y + 2x dan 3a2b – 5ab – 2a
2b !
Penyelesaian : - 4x + y + 2x = 4x + 2x + y = 6x + y
- 3a2b – 5ab – 2a
2b = 3a
2b – 2a
2b – 5ab = a
2b – 5ab
2. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Pada bentuk-bentuk aljabar berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
a. Sifat komutatif penjumlahan, yaitu a + b = b + a
b. Sifat asosiatif penjumlahan, yaitu a + (b + c) = (a + b) + c
c. Sifat komutatif perkalian, yaitu a × b = b × a
d. Sifat asosiatif perkalian, yaitu a × (b × c) = (a × b) × c
e. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a × (b + c) =
(a×b) + (a×c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
f. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a × (b – c) =
(a×b) - (a×c)
Pada perkalian antarbentuk aljabar, dapat menggunakan sifat distributif
sebagai konsep dasarnya.
a. Perkalian Bentuk Satu dengan Bentuk Dua atau Bentuk Banyak
Contoh :
)24()4()2(4 yxxxyxx
xyx 84 2
)2)83((8)823(8 22 abababaabababa
)2)5((8 2ababa
)28())5(8( 2abaaba
222 1640 baab
b. Perkalian Bentuk Dua dengan Bentuk Dua
Misalkan kita mempunyai bentuk dua (binomial) yang berbentuk
(a+b) dan (c+d). Langkah-langkah penyelesaian yang harus dilakukan
adalah:
(a + b) (c + d) = ac + ad + bc + bd
Misalkan kita mempunyai bentuk dua (x+y), maka langkah-langkah
penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
(x + y)2 = (x + y) (x + y) (pengkuadratan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
= x2 + xy +yx + y
2 (sifat komutatif)
= x2 +2xy +y
2
c. Selisih Dua Kuadrat
(x + y)(x – y) = (x + y) (x – y) (selisih dua kuadrat)
= x2 – xy + yx + y
2 (sifat komutatif)
= x2 + y
2
3. Pemfaktoran Bentuk Aljabar
Pemfaktoran bentuk aljabar yaitu menyatakan bentuk penjumlahan
bentuk-bentuk ke dalam bentuk perkalian atau faktor.
a. Hukum distributif dan faktor persekutuan aljabar
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat menggunakan hukum
distributif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari
faktor persekutuan terbesar dari setiap bentuk aljabar.
Contoh :
)41(282 222 yxyxx (FPB 22x dan yx28 adalah 22x )
)5(3153 22 yzxxyzxyyx (FPB yx23 dan zxy215 adalah xy3 )
b. Faktorisasi Bentuk x2 + 2xy + y
2
Bentuk kuadrat sempurna mempunyai beberapa ciri khusus, yaitu :
1) Koefisien peubah pangkat dua (x2) sama dengan 1.
2) Konstanta merupakan hasil kuadrat setengah koefisien x.
Contoh :
Faktorkan bentuk kuadrat sempurna dari x2 + 8x + 16!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Penyelesaian :
Konstanta 2
2
482
1
, maka
222 48168 xxxx )4)(4()4( 2 xxx
Selain dengan cara di atas, memfaktorkan bentuk kuadrat sempurna
dapat diselesaikan dengan hukum distributif. Caranya adalah dengan
mengubah bentuk 2xy menjadi penjumlahan dua bentuk (xy + xy),
kemudian bentuk-bentuk tersebut difaktorkan.
Contoh :
Faktorkanlah bentuk kuadrat sempurna dari x2 + 8x + 16 !
Penyelesaian :
x2 + 8x + 16 = x
2 + 4x + 4x + 16
= (x2 + 4x) + (4x + 16)
= x (x + 4) + 4(x + 4)
= (x + 4) (x + 4)
= (x + 4)2
c. Faktorisasi Bentuk Kuadrat ax2 + bx + c
a, b, c adalah bilangan real, a, b merupakan koefisien dan c adalah
konstanta. Sedangkan yang menjadi variabel adalah x2 dan x.
1) Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, jika a = 1
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar seperti ini, kalian harus
memperhatikan bentuk perkalian bentuk (x + y) dengan (x + z)
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(x + y)(x + z) = x(x + z) + y(x + z) (sifat distributif)
= ((x.x)+(x.z))+((y.x)+(y.z)) (sifat distributif)
= x2 + xz + xy + yz
= x2 + (y + z)x + yz
Contoh :
Faktorkanlah bentuk aljabar dari x2 + 7x + 12!
Penyelesaian:
x2 + 7x + 12 = x
2 + (y + z)x + yz
y + z = 7
yz = 12
y dan z yang memenuhi adalah y = 3 dan z = 4 atau y = 4 dan z = 3.
Jadi, bentuk kuadrat dari x2 + 7x + 12 adalah:
(x+y)(x+z) = (x + 3)(x + 4)
atau (x+y)(x+z) = (x + 4)(x + 3).
2) Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, jika a 1
Telah diketahui bahwa pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c, jika a = 1
adalah (x + y)(x + z). Dengan menurunkan rumus tersebut maka
dapat diperoleh pemfaktoran ax2 + bx + c untuk a 1. Perhatikan
pemfaktoran berikut ini!
ax2 + bx + c =
a
cx
a
bx 2 (bagi setiap bentuk dengan a)
selanjutnya cari bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya sama
dengan a
b
dan jika dikalikan hasilnya sama dengan
a
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Misalkan kedua bilangan tersebut adalah a
p
ydan
a
q, maka akan
diperoleh faktor
a
qx
a
px , sehingga :
a) a
b
a
q
a
p
a
b
a
qp
, maka p + q = b
b) a
c
a
q
a
p
a
b
a
pq
2, maka pq = ac
Jadi, faktor dari ax2 + bx + c untuk a 1 adalah a
a
qx
a
px ,
dimana bilangan p, q harus memenuhi syarat (a) dan (b), yaitu p +
q = b dan pq = ac.
Contoh :
Faktorkanlah bentuk aljabar 2x2 + 3x – 14!
Penyelesaian:
2x2 + 3x – 14 = a
a
qx
a
px
Berdasarkan soal diperoleh nilai a = 2, b = 3, dan c = - 14,
sehingga
pq = ac = –28
p + q = b = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Nilai p dan q yang memenuhi adalah p = –4 dan q = 7, atau p = 7
dan q = –4.
Jadi,
Untuk p = –4 dan q = 7
2x2 + 3x – 14 = 2 )72)(2(
2
7
2
4
xxxx
Untuk p = 7 dan q = -4
2x2 + 3x – 14 = 2 )2)(72(
2
4
2
7
xxxx
Jadi, faktor dari 2x2 + 3x – 14 adalah )2)(72( xx .
4. Pecahan dalam Bentuk Aljabar
a. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Bentuk Aljabar
Operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk aljabar
sama seperti penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa. Jika
penyebutnya sudah sama, maka operasi penjumlahan atau
pengurangannya dapat langsung dilakukan pada pembilangnya. Secara
matematis ditulis b
ca
b
c
b
a
Namun jika penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan
terlebih dahulu dengan mencari KPK dari penyebut-penyebut tersebut.
Contoh :
Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
z
ab
z
ab
z
abab
z
ab
z
ab 2
4
8
4
53
4
5
4
3
yz
xy
yz
xz
z
x
y
x 4242 (KPK dari y dan z adalah yz)
yz
yzx
yz
xyxz )2(242
b. Perkalian Bentuk Aljabar
Perkalian pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan
mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut. Secara matematis ditulis db
ca
d
c
b
a
dengan b 0 dan
d 0.
Contoh :
xy
ba
xy
ba
yx
abab
y
ab
x
ab
2
5
)32(
)53(
32
53
3
5
2
3 2222
c. Pembagian Bentuk Aljabar
Pembagian pada pecahan sama artinya dengan mengalikan
pecahan tersebut dengan kebalikan dari pecahan pembagi. Secara
matematis ditulis c
d
b
a
d
c
b
a dengan b 0, c 0 dan d 0.
Contoh :
2
2
2
2 6
2
124
2
3
42
3
x
a
x
a
x
a
x
a
a
x
x
a
d. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dapat disederhanakan jika
pembilang dan penyebutnya memiliki faktor persekutuan atau faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang sama. Maka untuk menyederhanakan pecahan ini harus dicari
faktor persekutuan dari pembilang dan penyebutnya terlebih dahulu.
Contoh :
c
ab
c
ba
cba
cba
abc
cba 22
2
32
2
32
5. Penggunaan Sifat Operasi Aljabar dalam Aritmetika
Aritmetika merupakan cabang ilmu matematika yang berhubungan
dengan kegiatan ekonomi, bisnis, dan sosial. Dengan adanya bentuk
aljabar dan operasi hitungnya, kita dapat menyelesaikan perhitungan
aritmetika sosial dan bidang ilmu lainnya.
Contoh :
Tasya membeli 100 m kain dengan harga Rp 35.000,00/m. 5
2 bagian dari
kain tersebut ia jual dengan harga Rp 42.000,00/m dan sisanya dijual Rp
33.000,00/m. Tentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan kain
tersebut!
Penyelesaian :
Harga pembelian : 100 m Rp 35.000,00 = Rp 3.500.000,00
Harga penjualan :
- 5
2 100 m Rp 42.000,00 = Rp 1.680.000,00
- 5
3 100 m Rp 33.000,00 = Rp 1.980.000,00
Jadi, total penjualan = Rp 3.660.000,00
Ternyata harga penjualan > harga pembelian (untung)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Jadi keuntungan dari penjualan tersebut ialah :
Rp 3.660.000,00 – Rp 3.500.000,00 = Rp 160.000,00
F. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal subjek yang merupakan seorang siswa kelas IX
SMP Pantekosta Magelang mempunyai kesulitan belajar metematika pada
pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk membantu mengatasi kesulitan belajar matematika siswa
yaitu dengan diagnosis kesulitan belajar yang dialami siswa dan pembelajaran
remedial. Pembelajaran remedial terdiri dari beberapa tahap yang telah
diuraikan pada subbab sebelumnya.
Kondisi akhir yang diharapkan dengan adanya pembelajaran remedial
yaitu dapat mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami subjek pada
pokok bahasan faktorisasi bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang menggunakan
pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian eksploratif memusatkan
perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian
berlangsung. Melalui penelitian eksploratif, Peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian dan
dimungkinkan untuk memberikan perlakuan tertentu terhadap subjek dalam
peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel), bisa juga
lebih dari satu variabel.
Pendekatan kualitatif pada penelitian ini adalah proses penelaahan
status siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika dan proses
diagnosis kesulitan belajar siswa, sedangkan pendekatan kuantitatif adalah
pembelajaran remedial sebagai upaya untuk membantu mengatasi kesulitan
belajar yang dialami siswa dan dampak dari pembelajaran remedial tersebut.
Langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut : Diawali
dengan adanya masalah, menentukan jenis informasi yang diperlukan,
menentukan prosedur pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan,
pengolahan informasi atau data, dan menarik kesimpulan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
dalam materi faktorisasi bentuk aljabar.
2. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang siswa kelas IX SMP
Pantekosta Magelang yaitu Lia (bukan nama yang sebenarnya). Subjek
penelitian dipilih berdasarkan hasil kesepakatan dengan guru mapel
matematika subjek.
C. Perumusan Variabel-Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini, antara lain :
1. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh subjek dalam mengerjakan soal-
soal dengan materi faktorisasi bentuk aljabar.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan subjek mengalami kesulitan pada materi
faktorisasi bentuk aljabar.
3. Pembelajaran remedial yang digunakan untuk membantu mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dialami subjek.
D. Bentuk Data
Data pada Penelitian ini berbentuk data kualitatif dan data kuantitatif.
E. Metode Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Wawancara Penelaahan Status
Wawancara penelaahan status adalah wawancara yang dilakukan
untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
b. Tes Uji Coba
Tes uji coba adalah tes yang dilakukan untuk menguji validitas
dan reliabilitas soal yang akan diberikan kepada subjek sebagai tes
diagnostik.
c. Tes Diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang dilakukan untuk menemukan
kelemahan-kelemahan atau kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
Subjek dan untuk menentukan faktor-faktor yang diperkirakan bisa
menjadi penyebab dari kesulitan-kesulitan tersebut.
d. Wawancara mendalam
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai dengan
atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Ada 2 macam
wawancara yang peneliti lakukan, yaitu :
1) Wawancara Diagnostik
Wawancara diagnostik adalah wawancara yang dilakukan untuk
menemukan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh subjek dan
faktor-faktor penyebabnya, khususnya penyebab yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
langsung (yaitu faktor penyebab yang berkaitan dengan materi
pembelajaran)
2) Wawancara dengan Pihak-Pihak yang Terkait
Wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan faktor-faktor penyebab lainnya yang
menyebabkan subjek mengalami kesulitan belajar, misalnya
faktor-faktor penyebab tidak langsung dari kesulitan belajar yang
dialami subjek yaitu faktor-faktor penyebab di luar materi
pembelajaran.
e. Tes Remedial
Tes remedial merupakan tes evaluasi yang digunakan untuk
mengukur kemajuan siswa setelah dilaksanakannya pembeljaran
remedial.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data berupa :
a. Pedoman wawancara penelaahan status yang berisi berbagai macam
pertanyaan untuk mengidentifikasi subjek yang mengalami kesulitan
belajar matematika.
b. Lembar soal tes uji coba yang berisi 20 soal pilihan ganda dengan
materi faktorisasi bentuk aljabar.
Perhitungan validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment
Pearson, yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2222
YYNXXN
YXXYNrxy
X = Skor yang diperoleh Subjek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
N = Banyaknya butir soal
rxy = Koefisien korelari antara variabel X dan Y
Nilai rxy yang telah diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel. Jika
rtabel < rxy maka soal tersebut dinyatakan valid dan akan digunakan
untuk tes diagnostik selanjutnya.
Kemudian, soal-soal yang telah dinyatakan valid dihitung
reliabilitasnya. Perhitungan reliabilitas menggunakan rumus alfa
cronbach, yaitu sebagai berikut:
2
1
2
11
k
krii
dimana rumus
N
N
xx
2
2
2
iir = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
2 = Jumlah butir pertanyaan
2
1 = Varians total
Intrepetasi nilai iir mengacu pada pendapat Guilford (Ruseffendi, 1991
b : 191)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
iir ≤ 0,20 reliabilitas : sangat rendah
0,20 < iir ≤ 0,40 reliabilitas : rendah
0,40 < iir ≤ 0,70 reliabilitas : sedang
0,70 < iir ≤ 0,90 reliabilitas : tinggi
0,90 < iir ≤ 1,00 reliabilitas : sangat tinggi
c. Lembar soal tes diagnostik yang berisi soal-soal tes yang terdiri dari
butir-butir soal dalam bentuk essai untuk mendiagnosis faktor-faktor
intelektual yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar
dengan cara mengidentifikasi kesalahan umum siswa dalam
menyelesaikan soal matematika secara umum dengan materi
faktorisasi bentuk aljabar.
d. Pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan kepada informan atau orang yang diwawancarai.
e. Lembar soal tes remedial yang berisi soal-soal tes yang terdiri dari
butir-butir soal dalam bentuk pilihan ganda dan essai untuk mengukur
kemajuan subjek.
F. Metode/Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif dan kuantitatif yang meliputi reduksi data, penyajian
data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Reduksi data pada penelitian ini yaitu dengan cara memilah lembar
jawaban tes diagnostik, memfokuskan pada kesalahan umum subjek dalam
mengerjakan soal-soal yang diberikan.
Penyajian data yaitu penyajian hasil tes subjek sebelum dan setelah
remedial.
Kesimpulan berdasarkan analisis lembar jawaban tes diagnostik subjek.
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti mendatangi sekolah subjek yaitu SMP Pantekosta Magelang
untuk bertemu dengan wali kelas dan guru mata pelajaran matematika
subjek.
b. Peneliti menemui orangtua subjek (ibu) dan subjek untuk meminta ijin
menjadikan subjek menjadi subjek penelitian.
2. Tahap Pengambilan Data
a. Peneliti melakukan wawancara penelaahan status dengan guru mata
pelajaran matematika di salah satu SMP swasta di magelang untuk
mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar matematika.
b. Peneliti melakukan wawancara dengan subjek mengenai kesulitannya
dalam belajar matematika.
c. Peneliti melakukan wawancara dengan orangtua subjek (ibu)
mengenai keseharian subjek di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
d. Peneliti mewawancarai wali kelas untuk mengetahui perkembangan
subjek dan mewawancarai guru mata pelajaran matematika subjek
untuk mengetahui prestasi subjek di bidang matematika.
e. Peneliti melakukan tes uji coba diagnostik untuk menguji validitas
dan reliabilitas soal-soal yang nantinya akan diberikan kepada subjek
sebagai tes diagnostik.
f. Peneliti melakukan tes diagnostik yang mencakup soal-soal pada tes
ujicoba diagnostik yang telah dinyatakan valid.
g. Peneliti melakukan wawancara dengan subjek mengenai hasil tes
diagnostik yang telah dilakukan untuk mengetahui letak kesulitan
subjek secara lebih rinci.
h. Selanjutnya peneliti melaksanakan pembelajaran remedial yang
kemudian dilanjutkan dengan tes remedial. Pada pembelajaran
remedial, subjek diajarkan kembali mengenai materi matematika yang
menjadi kesulitan subjek yaitu faktorisasi bentuk aljabar.
Pembelajaran ini direncanakan akan dilaksanakan selama 4 40 menit.
Setelah pembelajaran remedial, penulis memberikan tes remedial
berupa soal essai sebanyak 10 butir soal untuk mengecek sejauh mana
pembelajaran remedial yang dilakukan berhasil. Subjek diberikan
waktu 90 menit untuk mengerjakan soal tersebut dengan sifat tertutup.
Proses pembelajaran remedial akan dilakukan kembali jika subjek
dianggap masih mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
i. Setelah rangkaian proses pembelajaran remedial selesai dan kesulitan
yang subjek alami pada materi faktorisasi bentuk aljabar telah teratasi,
pada akhir penelitian, Peneliti memberikan tes evaluasi berisi soal-
soal yang mencakup seluruh materi faktorisasi bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA,
DAN ANALISIS DATA
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat yang penulis gunakan untuk mengadakan Penelitian yaitu:
a. Sekolah subjek yaitu SMP Pantekosta Magelang
b. Rumah kediaman seorang siswa SMP kelas IX (subjek penelitian) di
Meteseh Kidul Magelang
2. Waktu yang penulis gunakan untuk mengadakan penelitian adalah pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015, yaitu dari bulan Februari – April.
Pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu orang subjek saja,
sehingga karena peneliti hanya menggunakan satu orang subjek, maka
penelitian lebih banyak dilakukan di tempat kediaman subjek yang akan
dijelaskan lebih rinci pada subbab berikutnya.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini hanyalah satu orang. Subjek dipilih
berdasarkan pertimbangan yang mendalam dari peneliti yaitu agar peneliti
dapat lebih fokus pada satu orang subjek saja sehingga dapat membantu
mengatasi kesulitan belajar yang dialami subjek secara mendalam dan
menyeluruh. Subjek dipilih berdasarkan kesepakatan dengan guru mapel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
matematika subjek. Subjek penelitian adalah seorang siswi sekolah menengah
pertama (SMP) kelas IX di SMP Pantekosta Magelang. Subjek penelitian
adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Subjek berasal dari keluarga yang
sederhana. Subjek saat ini tinggal bersama ibu dan kedua kakaknya (Ayah
Subjek telah meninggal kurang lebih 1 tahun yang lalu). Ibu subjek hanya
bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga. Subjek dapat bersekolah
dengan bantuan beasiswa dari gereja.
C. Deskripsi Kondisi Sekolah Subjek
Sekolah subjek yaitu SMP Pantekosta Magelang adalah salah satu
sekolah swasta Kristen yang berada di bawah naungan Yayasan Sekolah
Pantekosta Magelang. SMP Pantekosta berada di Jalan Tentara Pelajar 64,
Kelurahan Cacaban, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang. SMP
Pantekosta memiliki nilai akreditasi B dan memiliki 2 kelas pada setiap
jenjang. SMP Pantekosta memiliki gedung yang tidak terlalu besar. Halaman
sekolahnya pun juga tidak terlalu luas sehingga untuk kegiatan yang
memerlukan halaman yang luas (seperti olahraga) harus dilaksanakan di luar
sekolah. Fasilitas yang ada di SMP ini sudah cukup lengkap yaitu terdapat
perpustakaan, lab. komputer, lab. musik, ruang-ruang kelas yang nyaman
dengan 1 kipas angin di setiap kelas, dan lain sebagainya. Namun, sekolah ini
baru memiliki 1 LCD proyektor sebagai salah satu media untuk membantu
proses pembelajaran yang terdapat di salah satu ruangan khusus yang dipakai
secara bergantian oleh setiap kelas yang membutuhkan. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
informasi, jumlah LCD proyektor ini akan ditambah pada angkatan
selanjutnya jika dana telah terkumpul sehingga setiap kelas dapat menikmati
fasilitas ini kapan saja.
D. Deskripsi Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian
1. TAHAP 1 : Penelaahan Status
Tahap ini merupakan tahap identifikasi siapa saja siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika. Penelaahan status ini tidak
dilakukan dengan tes penelaahan status seperti yang dilakukan pada
umumnya untuk mengidentifikasi siapa saja siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Penelaahan status ini dilakukan melalui wawancara
dengan guru mapel matematika subjek. Peneliti hanya mengambil satu
orang subjek sehingga peneliti melakukan wawancara penelaahan status
guna mengetahui dan mendapat informasi mengenai siswa yang
memungkinkan untuk dijadikan subjek penelitian pada penelitian ini.
Setelah wawancara penelaahan status dilaksanakan peneliti mendapatkan
informasi dari guru mapel matematika mengenai siswa yang tepat untuk
menjadi subjek penelitian. Siswa tersebut adalah seorang siswa
perempuan yang menurut guru mapel matematika tersebut adalah siswa
yang tepat untuk menjadi subjek penelitian karena menurut guru mapel
matematika siswa tersebut mengalami kesulitan belajar matematika,
sehingga peneliti mengambil siswa tersebut untuk menjadi subjek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
2. TAHAP 2 : Perkiraan Letak Kesulitan dan Penyebab dari Kesulitan
Tersebut
Tahap kedua adalah perkiraan letak kesulitan belajar dan penyebab
siswa mengalami kesulitan belajar. Subjek dipilih karena subjek
mengalami kesulitan belajar di bidang matematika (sesuai dengan hasil
wawancara penelaahan status). Peneliti melakukan beberapa wawancara
dengan pihak-pihak yang terkait untuk mengetahui perkiraan letak
kesulitan tersebut dan penyebab subjek mengalami kesulitan belajar
matematika yang akan di bahas lebih lanjut pada subbab berikutnya yaitu
penyajian data penelitian.
3. TAHAP 3 : Pemecahan Kesulitan dan Penilaiannya
Tahap pemecahan kesulitan dan penilaiannya ini merupakan tahap
terakhir dalam proses diagnosis dan remediasi kesulitan belajar
matematika siswa pada penelitian ini sesuai dengan “Langkah-langkah
dalam Proses Diagnosis dan Remediasi Kesulitan Belajar” yang telah
dijelaskan pada Bab II. Pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa
cara untuk pemecahan kesulitan belajar subjek dan penilaiannya yaitu
dengan mendiagnosis kesulitan belajar matematika yang dialami subjek
dan melakukan pembelajaran remedial dan tes remedial sebagai langkah
untuk membantu mengatasi kesulitan belajar matematika yang dialami
subjek yang akan dibahas lebih lanjut pada subbab-subbab berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
E. Hasil Ujicoba Instrumen Berupa Uji Coba Tes Diagnostik
Ujicoba instrumen dilakukan yaitu dengan membuat soal tes diagnostik
berupa 20 soal pilihan ganda mengenai faktorisasi bentuk aljabar yang
diujicobakan terlebih dahulu kepada 20 siswa untuk diuji validitas dan
reliabilitas dari soal-soal tersebut sebelum diberikan kepada subjek sebagai tes
diagnostik untuk mendiagnosis letak kesulitan belajar matematika subjek pada
materi faktorisasi bentuk aljabar. Tes ujicoba diberikan kepada 20 siswa yang
dipilih berdasarkan kesepakatan dengan pihak tempat sekolah subjek. Karena
subjek yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu orang, maka untuk
menguji validitas soal-soal tes diagnostik tersebut peneliti mengambil sebuah
kelas di sekolah tempat subjek bersekolah. Kelas yang peneliti jadikan tempat
pengujian validitas soal-soal tes diagnostik adalah kelas IX B sesuai dengan
kesepakatan dengan pihak sekolah. Kelas ini bukan merupakan kelas dari
subjek (kelas subjek adalah kelas IX C). Di kelas IX B terdapat 22 siswa,
namun peneliti hanya menggunakan 20 siswa saja untuk melakukan uji coba
tes diagnostik.
Uji coba tes diagnostik ini dilakukan pada hari Jumat, 27 Maret 2015.
Hari dan tanggal uji coba tes diagnostik dipilih berdasarkan kesepakatan
dengan pihak sekolah dan dengan pertimbangan yaitu siswa pulang lebih awal
pada hari Jumat. Uji coba ini dilakukan setelah siswa pulang sekolah selama
90 menit (11.30 – 13.00). Uji coba tes diagnostik ini bersifat tertutup dan
dikerjakan secara individu di lembar jawaban yang telah disediakan oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Setelah dikoreksi, hasil dari ujicoba tes diagnostik tersebut yaitu dari 20
soal terdapat 4 soal yang dinyatakan tidak valid. Perhitungan validitas
menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson yang telah dijelaskan
pada bab sebelumnya. Kemudian dari 16 soal yang valid Peneliti mengambil
15 soal untuk diberikan kepada subjek sebagai soal tes diagnostik dan dari 15
soal yang telah dipilih kemudian diuji reliabilitasnya yang menghasilkan nilai
reliabilitas sedang yaitu 0,427. Soal-soal tes diagnostik yang akan diberikan
kepada subjek tidak lagi berupa pilihan ganda melainkan berupa soal essai.
Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa soal pilihan ganda kurang
efektif untuk mendiagnosis letak kesulitan belajar siswa.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan di Lapangan
Rincian kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
Tabel 1 Rincian Kegiatan Penelitian
N
o Tanggal Kegiatan
1 25 Februari
2015
- Menemui wali kelas subjek untuk membuat janji melakukan
wawancara dengan wali kelas dan guru mata pelajaran matematika
subjek.
- Menemui guru mata pelajaran matematika untuk keperluan
pemilihan subjek penelitian. (wawancara penelaahan status)
2 1 Maret
2015
- Bertemu dengan orangtua subjek (ibu) dan subjek untuk meminta
ijin menjadikan subjek sebagai subjek penelitian Peneliti
- Membuat janji untuk melakukan wawancara dengan orangtua
subjek mengenai keseharian subjek di rumah dan wawancara
dengan subjek mengenai kesulitannya belajar matematika.
3 13 Maret
2015
- Melakukan wawancara dengan wali kelas subjek mengenai
keseharian prestasi subjek di semua bidang pelajaran.
- Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran subjek
mengenai prestasi subjek di bidang matematika. (wawancara
penelaahan status)
- Meminta ijin dan berkoordinasi dengan guru mata pelajaran
matematika subjek untuk melakukan uji coba tes diagnostik (untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menguji validitas dan reliabilitas soal sebelum diberikan kepada
subjek sebagai tes diagnostik) di salah satu kelas IX (kelas yang
digunakan bukan merupakan kelas subjek)
4
14 Maret
2015
- Melakukan wawancara dengan ibu subjek mengenai keseharian
subjek di rumah.
- Melakukan wawancara dengan subjek mengenai kesulitannya
belajar matematika.
5 27 Maret
2015
- Melakukan uji coba tes diagnostik di kelas IX B untuk menguji
validitas dan reliabilitas soal-soal yang akan diberikan kepada
subjek sebagai tes diagnostik.
6 4 April 2015 - Tes diagnostik dengan materi faktorisasi bentuk aljabar untuk
mengetahui letak kesulitan belajar matematika subjek pada materi
ini.
7 11 April
2015
- Pembelajaran remedial pertemuan pertama
8 12 April
2015
- Tes remedial pertama subjek
9 18 April
2015
- Pembelajaran remedial kedua (dilakukan kembali karena subjek
masih melakukan kesalahan-kesalahan pada tes remedial yang
telah dilakukan setelah pembelajaran remedial pertama).
10 19 April
2015
- Tes remedial kedua
11 26 April
2015
- Wawancara mengenai hasil tes diagnostik dengan subjek
- Wawancara mengenai hasil tes remedial pertama dengan subjek
12 28 April
2015
- Review singkat materi faktorisasi bentuk aljabar (30 menit).
- Tes evaluasi belajar yang mencakup semua materi faktorisasi
bentuk aljabar.
G. Penyajian Data Penelitian
1. Wawancara Penelaahan Status
Peneliti melakukan wawancara penelaahan status dengan guru
mapel matematika subjek untuk menentukan siswa yang akan dijadikan
subjek penelitian. Hasilnya yaitu, berdasarkan informasi yang diberikan
dan kesepakan dengan guru mapel matematika subjek dipilihlah salah
seorang siswi kelas IX yaitu Lia (bukan nama yang sebenarnya) untuk
menjadi subjek penelitian pada penelitian ini. (hasil wawancara
penelaahan status dapat dilihat pada lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Wawancara dengan Pihak-Pihak yang Terkait dengan Subjek
Setelah pemilihan subjek penelitian, peneliti menemui pihak-pihak
yang terkait dengan subjek yang sekiranya dapat memberikan informasi
yang mendalam mengenai subjek baik di sekolah, di rumah maupun dalam
pergaulannya. Peneliti menemui wali kelas dan guru mata pelajaran
matematika subjek untuk diwawancarai seputar keseharian subjek di
sekolah maupun di rumah. Peneliti juga melakukan wawancara dengan
orangtua subjek (ibu) dan subjek sendiri.
a. Wawancara dengan Wali Kelas Subjek
Wawancara ini dilakukan pada hari Jumat, 13 Maret 2015 pukul
10.00 – selesai. Dari wawancara yang telah dilakukan dengan wali
kelas subjek, peneliti dapat mengetahui dengan pasti kebenaran
bahwa subjek adalah seorang siswa yang cerdas di sekolahnya. Wali
kelas subjek mengatakan bahwa subjek adalah siswa yang cerdas dan
selalu mendapatkan ranking yang baik di kelasnya. Namun subjek
mempunyai satu kelemahan yang sering dikeluhkan oleh sebagian
besar guru yang mengajar subjek yaitu bahwa subjek adalah siswa
yang cerewet di kelas. Akibatnya seringkali hal ini membuat proses
pembelajaran menjadi terganggu sehingga guru harus memberikan
teguran kepada subjek. (hasil wawancara dengan wali kelas subjek
dapat dilihat pada lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
b. Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek
Pada hari yang sama yaitu Jumat, 13 Maret 2015, setelah
peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas subjek, peneliti
melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika subjek.
Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika subjek tidak
jauh berbeda dengan hasil wawancara dengan wali kelas subjek yang
mengatakan bahwa subjek adalah salah satu siswa yang cerdas di
kelas. Subjek juga memiliki prestasi yang baik dibidang matematika.
guru mata pelajaran matematika subjek juga mengatakan bahwa subjek
secara keseluruhan tidak mengalami kesulitan belajar dibidang
matematika. Namun, subjek masih sering melakukan kesalahan-
kesalahan dalam mengerjakan soal-soal dan dari pengamatan guru
mata pelajaran subjek hal ini terjadi karena subjek kurang teliti serta
kurang memahami dengan baik materi tertentu. (hasil wawancara
dengan guru mata pelajaran matematika subjek dapat dilihat pada
lampiran)
c. Wawancara dengan Ibu Subjek
Wawancara dengan ibu subjek dilakukan pada hari Sabtu, 14
Maret 2015 pukul 19.00 sampai selesai. Hasil wawancara yang
dilakukan dengan ibu subjek yaitu subjek lahir dari keluarga yang
sederhana. Subjek dapat bersekolah karena beasiswa yang diterima
dari gereja. Subjek merupakan anak yang cerdas. Menurut ibu subjek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
subjek selalu mendapatkan prestasi yang baik meskipun tidak selalu
mendapatkan ranking 1. Nilai-nilai subjek juga memuaskan. Namun,
karena subjek adalah anak terakhir subjek sedikit manja dan malas.
Subjek tidak pernah mengikuti bimbingan belajar atau semacamnya.
ibu subjek tidak terlalu mengetahui mengenai kemungkinan bahwa
subjek mengalami kesulitan belajar karena yang ibunya tahu subjek
adalah siwa yang berprestasi dan nilai di rapornya selalu bagus.
Menurut ibu subjek, subjek tidak mempunya waktu khusus untuk
belajar setiap harinya. Subjek hanya akan belajar jika subjek memiliki
PR atau jika besok akan ada ulangan harian. Terkadang, jika ada
ulangan harian pun subjek hanya belajar sebentar saja. Subjek hanya
akan terlihat belajar sungguh-sungguh saat subjek akan menghadapi
ujian mid atau akhir semester. Meskipun nilai di rapornya bagus,
subjek sering memperlihatkan hasil ulangan hariannya yang terkadang
mendapat nilai yang tidak baik. Subjek memiliki kebiasaan bermain
HP saat sedang belajar. Subjek tidak bisa lepas dari Hpnya. Namun,
subjek memiliki lingkungan pergaulan yang baik. Kebanyakan waktu
subjek selain di rumah dan di sekolah dihabiskan di gereja. (hasil
wawancara dengan ibu subjek dapat dilihat pada lampiran)
d. Wawancara dengan Subjek
Pada hari yang sama yaitu Sabtu, 14 Maret 2015, setelah peneliti
melakukan wawancara dengan ibu subjek, peneliti melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
wawancara dengan subjek. Wawancara ini dilakukan untuk
mengetahui letak kesulitan yang subjek alami pada mata pelajaran
matematika secara lebih spesifik (materi matematika mana yang
menjadi letak kesulitan subjek). Hasil wawancara dengan subjek
sebagian besar sesuai dengan hasil wawancara dengan wali kelas, guru
mata pelajaran matematika dan ibu subjek. Pertanyaan mengenai
kesulitan belajar matematika yang subjek alami, subjek menjawab
bahwa subjek mengalami kesulitan belajar paling banyak yaitu pada
materi aljabar. Banyak konsep-konsep yang belum benar-benar
dipahami oleh subjek. Oleh karena itu subjek bersedia menjadi subjek
penelitian agar subjek tidak lagi mengalami kesulitan belajar
matematika pada materi aljabar ini sebagai bekal menghadapi UN dan
bekal untuk SMA nantinya. (hasil wawancara dengan subjek dapat
dilihat pada lampiran)
3. Ujicoba Tes Diagnostik
Pada hari Jumat, 27 Maret 2015 pukul 11.30 – 13.00, peneliti
melakukan ujicoba tes diagnostik. Berdasarkan kesepakatan dengan guru
mata pelajaran matematika subjek, peneliti memilih kelas IX B. Kelas ini
merupakan kelas yang berbeda dengan kelas subjek. Ujicoba tes
diagnostik ini berupa 20 soal pilihan ganda mengenai faktorisasi bentuk
aljabar dengan tingkat kesulitan sedang ke rendah yang diberikan kepada
20 siswa. Ujicoba tes diagnostik ini dilakukan untuk menguji validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
setiap butir soal yang nantinya akan diberikan kepada subjek sebagai tes
diagnostik dalam bentuk uraian. Setelah dikoreksi, dilakukan pengujian
validitas. Dengan menggunakan rumus Product Moment Pearson, dari 20
soal terdapat 4 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 4, 8, 10, dan 15.
Soal-soal yang tidak valid tidak akan digunakan sebagai soal tes
diagnostik. Dari 20 soal tersisa 16 soal yang valid. Agar mudah dalam
perhitungan, peneliti hanya menggunakan 15 soal saja untuk tes
diagnostik. Kemudian dari 15 soal tersebut diuji reliabilitasnya yang
menghasilkan nilai reliabilitas 0,427 yaitu sedang. Soal-soal ini diberikan
kepada subjek dalam bentuk uraian. (soal ujicoba tes diagnostik dapat
dilihat pada lampiran)
4. Tes Diagnostik
Pada hari Sabtu, 4 April 2015 pukul 15.00 – 16.30, peneliti
melakukan tes diagnostik di tempat kediaman subjek. Tes diagnostik
tersebut berisi 15 soal essai mengenai faktorisasi bentuk aljabar yang
diambil dari soal uji coba tes diagnostik yang telah dinyatakan valid.
Subjek harus mengerjakan 15 soal tersebut dalam waktu 1,5 jam dengan
sifat buku tertutup. Dari 15 soal yang diberikan subjek melakukan
kesalahan pada nomor 2, 6, 7, 8, 9, 10, 12, pada nomor 13 masih kurang
sempurna (kurang sederhana) dan pada nomor 15 hasilnya sudah benar
namun tidak ada proses secara matematika (subjek hanya menggunakan
logika). (soal tes diagnostik dapat dilihat pada lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Wawancara Diagnostik dengan Subjek
Wawancara ini dilakukan pada hari Minggu, 26 April 2015 pukul
13.30 – selesai. Wawancara diagnostik yaitu wawancara yang dilakukan
peneliti dengan subjek mengenai hasil dari tes diagnostik yang telah
dilakukan subjek. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertayaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan proses pengerjaan soal-soal tes
diagnostik yang telah dilakukan dan hanya untuk soal-soal yang salah
ataupun kurang tepat proses pengerjaannya (soal yang telah dijawab
dengan benar tidak dimasukkan dalam wawancara diagnostik).
Wawancara ini juga dilakukan untuk mengetahui lebih dalam dan lebih
rinci mengenai kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi
bentuk aljabar yang dialami oleh subjek. Wawancara ini dilakukan
dengan cara peneliti menanyakan mengenai bagaimana cara subjek
memperoleh jawaban dari soal tes diagnostik yang diberikan dan
mengenai kesulitan yang dialami subjek saat mengerjakan soal-soal tes
diagnostik tersebut. Dari penjelasan yang subjek berikan pada masig-
masing soal dan jawaban subjek, peneliti dapat mengetahui letak kesulitan
subjek secara lebih rinci dan mendalam, bahwa subjek benar-benar
mengalami kesulitan pada materi faktorisasi bentuk aljabar khususnya
pada pecahan bentuk aljabar dan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
6. Pembelajaran Remedial 1
Sebagai langkah untuk mengatasi kesulitan belajar matematika
yang dialami subjek pada materi aljabar dan setelah dilakukan tes
diagnostik sehingga telah diketahui letak kesulitan subjek pada materi
aljabar ini, peneliti memberikan pembelajaran remedial. Pembelajaran
remedial ini dilakukan pada hari Sabtu, 11 April 2015 selama 1,5 jam
(pukul 15.00 – 16.30) di tempat kediaman subjek. Materi dari
pembelajaran remedial ini yaitu hanya materi yang menjadi letak
kesulitan subjek sesuai dengan hasil tes diagnostik yang telah dilakukan
sebelumnya (materi lebih rinci dapat dilihat pada lampiran). Sebelum
melakukan pembelajaran remedial, peneliti telah terlebih dahulu membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kurikulum KTSP
(RPP remedial dapat dilihat di lampiran).
7. Tes Remedial 1
Kemudian sebagai tindak lanjut dari pembelajaran remedial dan
untuk mengukur sejauh mana pembelajaran remedial dapat diterima oleh
subjek dengan baik, Peneliti memberikan tes remedial. Tes remedial ini
dilakukan keesokan harinya, yaitu pada hari Minggu, 12 April 2015
selama 1,5 jam (pukul 12.30 – 14.00) di tempat kediaman subjek. Tes
remedial berisi 10 soal uraian dengan bobot yang sama dengan soal-soal
pada tes diagnostik. Materi dari tes remedial ini sesuai dengan materi
pada pembelajaran remedial yang telah dilakukan pada hari sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dan bersifat buku tertutup (subjek tidak boleh melihat buku ataupun
catatan).
Setelah dikoreksi, dari 10 soal yang diberikan ternyata subjek
masih melakukan kesalahan pada soal nomor 6 dan 7. Kedua soal ini
merupakan soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar.
8. Pembelajaran Remedial 2
Pembelajaran remedial 2 dilakukan karena pada tes remedial yang
telah dilakukan pada hari Minggu, 12 April 2015 (tes remedial I), subjek
masih melakukan kesalahan pada soal mengenai operasi pecahan dalam
bentuk aljabar. Karena pada nomor yang salah merupakan subbab yang
sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek masih mengalami
kesulitan pada subbab tersebut. Sehingga pada hari Sabtu, 18 April 2015
selama 1,5 jam (pukul 16.00 – 17.30) di tempat kediaman subjek,
dilaksanakan pembelajaran remedial yang kedua. Materi dari
pembelajaran remedial kedua ini yaitu hanya materi yang menjadi letak
kesulitan subjek sesuai dengan hasil tes remedial pertama yang telah
dilakukan sebelumnya (materi lebih rinci dapat dilihat pada lampiran).
Sebelum melakukan pembelajaran remedial, peneliti telah terlebih dahulu
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
kurikulum KTSP (RPP remedial dapat dilihat di lampiran).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
9. Tes Remedial 2
Tes remedial 2 dilakukan pada hari Minggu, 19 April 2015 selama
1 jam (16.00 – 17.00) di tempat kediaman subjek. Waktu yang diberikan
hanya 1 jam karena tes remedial ini hanya berisi 5 soal mengenai materi
yang sama dengan pembelajaran remedial 2 yaitu mengenai operasi
pecahan dalam bentuk aljabar dan bersifat buku tertutup.
Setelah dikoreksi, hasil yang diperoleh yaitu tidak ada lagi
kesalahan yang dilakukan oleh subjek sehingga peneliti tidak perlu
melakukan pembelajaran remedial kembali. Namun, peneliti tetap
mengingatkan subjek untuk tetap belajar karena materi ini akan dipakai di
jenjang pendidikan selanjutnya.
10. Evaluasi
Hal terakhir yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan
melakukan evaluasi hasil belajar dari pembelajaran remedial yang telah
dilakukan. Evaluasi ini berupa tes yang berisi 20 soal uraian mengenai
keseluruhan materi faktorisasi bentuk aljabar. Sebelum tes ini
dilaksanakan peneliti melakukan review singkat selama setengah jam
mengenai materi tersebut. Tes evaluasi ini bersifat buku tertutup dengan
tingkat kesulitan sedang ke rendah. Tes evaluasi dilakukan pada hari
Selasa, 28 April 2015 selama 2 jam (pukul 15.30 – 17.30).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
H. Analisis Data dan Penyajian Hasil Analisis
1. Analisis Data
a. Tes Diagnostik
Dalam menganalisis data untuk tes diagnostik, peneliti terlebih
dahulu memeriksa setiap jawaban subjek dari 15 soal yang telah
diberikan pada tes diagnostik . Peneliti memeriksa satu persatu
dengan teliti sesuai dengan konsep materi faktorisasi bentuk aljabar.
Peneliti mencari kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh subjek saat
menjawab soal. Setelah kesalahan-kesalahan tersebut ditemukan,
peneliti mengelompokkan kesalahan-kesalahan tersebut berdasarkan
kategori kesalahan seperti yang telah dijelaskan pada BAB II.
b. Wawancara Diagnostik
Untuk menganalisis data wawancara diagnostik, peneliti
terlebih dahulu mentranskrip hasil wawancara mengenai tes
diagnostik dengan subjek. Kemudian peneliti menganalisis hasil
wawancara tersebut untuk menemukan faktor-faktor penyebab subjek
mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini faktor yang akan
ditemukan adalah faktor internal yaitu faktor yang diperoleh dari
hasil analisis jawaban tes diagnostik subjek dan hasil wawancara
diagnostik dengan subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
c. Wawancara dengan Pihak-Pihak Terkait
Untuk menganalisis data hasil wawancara dengan pihak-pihak
yang terkait, peneliti terlebih dulu mentranskrip hasil wawancara
dengan pihak-pihak yang terkait. Kemudian peneliti menganalisis
hasil wawancara tersebut untuk menemukan faktor penyebab subjek
mengalami kesulitan belajar. Dalam hal ini faktor yang akan
ditemukan adalah faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
yang tidak berkaitan dengan hasil tes diagnostik maupun wawancara
diagnostik dengan subjek.
d. Tes Remedial
Analisis tes remedial (baik tes remedial 1 maupun tes remedial
2) dilakukan dengan pertama-tama mengoreksi hasil jawaban subjek
pada tes remedial 1 dan tes remedial 2. Jawaban tersebut kemudian
dianalisis berdasarkan kesalahan yang dilakukan subjek. Kesalahan-
kesalahan tersebut dikelompokkan sesuai dengan kategori kesalahan
pada BAB II. Peneliti juga melakukan wawancara kecil seputar
kesalahan yang dilakukan subjek pada tes remedial tersebut untuk
lebih mengetahui kemungkinan kesalahan lainnya yang dilakukan
subjek sesuai dengan kategori kesalahan pada BAB II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Penyajian Hasil Analisis
a. Analisis Tes Diagnostik
Tabel 2 Analisis Tes Diagnostik
N
O SOAL JAWABAN
1 Berapakah hasil dari (6xy
+ 3yz + 4z) + (2xy + 4yz
– 5z) ?
ANALISIS :
Dari jawaban yang diberikan oleh Subjek dapat dilihat bahwa Subjek menjawab dengan
benar soal nomor 1 ini 2 Berapakah hasil
pengurangan –3(p2 – 5p
+ 2) dari 5(2p2 + p + 11)
?
ANALISIS :
Terdapat kesalahan yang sangat disayangkan yang dilakukan oleh Subjek dalam
menjawab soal nomor 2 tersebut. Subjek salah dalam mengartikan soal yang diberikan
ke dalam bentuk matematika. Subjek tidak dapat mengartikan kalimat “hasil
pengurangan –3(p2 – 5p + 2) dari 5(2p
2 + p + 11)”. Seharusnya arti dari kalimat tersebut
adalah “5(2p2 + p + 11) – (–3(p
2 – 5p + 2))”, namun Subjek menjawabnya dengan “5(2p
2
+ p + 11) – 3(p2 – 5p + 2)”. Menurut kategori kesalahan yang telah dijelaskan pada BAB
II sebelumnya, kesalahan yang dilakukan Subjek ini merupakan kesalahan dalam
memahami soal sehingga Subjek mengalami kesalahan data dan kesalahan
mengintrepetasikan bahasa yaitu Subjek tidak memahami dengan baik pengurangan
dengan bilangan negatif, sehingga terjadi kesalahan konsep yang berguna untuk
menyelesaikan soal.
3 Berapakah hasil dari –
4a2b
2 + 2xy – 6a
2b
2 + 9xy
?
ANALISIS :
Seperti pada soal nomor 1, pada soal nomor 3 ini Subjek juga menjawab soal ini dengan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4 Berapakah hasil dari (2z
– 3)2 ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 4 ini Subjek juga menjawab dengan benar.
5 Berapakah hasil dari ( )( )?
ANALISIS :
Pada soal nomor 5 ini, Subjek juga dapat menjawab dengan benar.
6 Berapakah hasil dari (x +
3)(x – 3) ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 6 ini, Subjek melakukan kesalahan dalam penjumlahan bentuk aljabar.
Subjek salah dalam menjumlahkan -3x + 3x yaitu x (jawaban yang benar seharusnya
adalah 0). Menurut kategori kesalahan seperti yang telah dijelaskan pada BAB II, pada
soal nomor 6 ini Subjek melakukan kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan
soal sehingga Subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan hitung dalam
menyelesaikan soal tersebut.
7 Bagaimanakah faktor
dari x2 – 11x + 30 ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 7 ini Subjek melakukan kesalahan dalam memfaktorkan. Seperti yang
terlihat pada jawaban yang Subjek berikan yaitu Subjek sepertinya hanya memperhatikan
konstanta pada bentuk aljabar tersebut dan tidak memperhatikan koefisien dari x
sehingga Subjek salah dalam memfaktorkan bentuk aljabar tersebut. Menurut kategori
kesalahan pada BAB II, pada soal nomor 7 ini Subjek melakukan kesalahan dalam
penyusunan rencana menyelesaikan soal yang mengakibatkan Subjek melakukan
kesalahan dalam menggunakan logika untuk menarik kesimpulan dan Subjek juga
melakukan kesalahan strategi dalam menyelesaikan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
8 Bagaimanakah faktor
dari (2p – 1)2 – (p – 3)
2 ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 8 ini Subjek melakukan kesalahan dalam pemangkatan bentuk aljabar.
Subjek melakukan langkah yang tidak perlu pada langkah kedua, sehingga sepertinya
Subjek mengalami kebingungan pada langkah selanjutnya. Menurut kesalahan kategori
pada BAB II kesalahan yang dilakukan Subjek adalah kesalahan dalam penyusunan
rencana menyelesaikan soal sehingga Subjek mengalami kesalahan menggunakan logika
untuk menarik kesimpulan maupun kesalahan strategi penyelesaian soal. Selain itu
Subjek juga melakukan kesalahan dalam pelaksanaan dalam menyelesaikan soal
sehingga Subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan hitung dalam pengerjaan
soal.
9 Berapakah hasil dari
1
2
32
82
xxx
?
ANALISIS :
Pada soal nomor 9 ini, Subjek melakukan kesalahan teknis pengerjaan soal. Subjek
sebenarnya telah mengerti bahwa untuk menjumlahkan pecahan dengan pecahan, harus
disamakan penyebutnya terlebih dahulu, namun kemudian Subjek membuat kesalahan
pada langkah selanjutnya dengan “mencoret” suku yang sama padahal hal tersebut tidak
bisa dilakukan. Sesuai dengan kategori kesalahan pada BAB II, Subjek melakukan
kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan soal padahal Subjek telah
melakukan penyusunan rencana untuk menyelesaikan soal dengan baik, namun
kesalahan tersebut menyebabkan Subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan
hitung dalam pengerjaan soal sehingga hasil akhirnya salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
10 Berapakah hasil dari
12
1
3
3
xx ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 10 ini Subjek melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan
pada soal nomor 9, yaitu kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan soal yang
megakibatkan Subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan hitung dalam
pengerjaaan soal.
11 Berapakah hasil dari
aa 5
3
5
2
?
ANALISIS :
Subjek menjawab dengan benar soal nomor 11.
12 Bagaimanakah bentuk
sederhana dari
352
322
2
xx
xx?
ANALISIS :
Pada soal nomor 12 ini, Subjek melakukan kesalahan dalam pemfaktoran bentuk aljabar
seperti kesalahan yang dilakukan pada soal nomor 7 sehingga kesalahan tersebut dapat
dikategorikan sebagai kesalahan dalam penyusunan rencana menyelesaikan soal
sehingga Subjek mengalami kesalahan strategi dalam menyelesaikan soal. Subjek
kemungkinan hanya memperhatikan konstanta dari bentuk aljabar 352 2 xx dan
Subjek tidak memperhatikan koefisien dari x yang bernilai positif. Strategi yang Subjek
gunakan dalam menyelesaikan soal tersebut kurang sempurna, karena Subjek hanya
memperhatikan satu bagian saja tanpa memperhatikan bagian yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
13 Bagaimanakah bentuk
sederhana dari
aa
a
3
8
4 2
?
ANALISIS :
Pada soal nomor 13, sebenarnya Subjek telah mengerjakan soal tersebut dengan baik,
namun sampai ke langkah penyederhanaan, Subjek melakukan kesalahan. Jawaban
terakhir yang Subjek berikan adalah aa
a
34
22
, padahal seharusnya aa
a
3
22
.
Menurut kategori kesalahan pada BAB II, kesalahan yang Subjek lakukan ini dapat
dikategorikan sebagai kesalahan dalam pelaksanaan rencana penyelesaian soal sehingga
Subjek mengalami kesalahan hitung.
14 Panjang dua sisi sebuah
segitiga berturut-turut
adalah (x + a) cm dan (3x
– 2a) cm. Keliling
segitiga tersebut adalah
2(2x + a) cm. Berapakah
panjang sisi ketiga
segitiga tersebut ?
ANALISIS :
Pada soal nomor 14 ini Subjek sudah menjawab dengan benar. Hanya seharusnya akan
lebih sempurna lagi jika Subjek memberikan kesimpulan berupa kalimat karena soal
tersebut merupakan soal cerita.
15
.
Pak Yahya membeli
jeruk, apel, dan salak
sebanyak 12 kg. Jeruk
yang dibeli Pak Yahya 2
kg lebih berat daripada
apel dan 1 kg lebih berat
daripada berat salak yang
dibelinya. Berapakah
berat jeruk, apel, dan
salak yang dibeli Pak
Yahya berturut-turut ?
ANALISIS :
Pada soal cerita nomor 15 ini Subjek memberikan hasil akhir dari pertanyaan soal
tersebut dengan benar, namun hanya hasil akhirnya saja tanpa cara secara matematisnya
dan Subjek hanya menambahkan keterangan bahwa Subjek hanya menggunakan logika
dan tidak tahu caranya. Hal ini dapat dikategorikan ke dalam kesalahan dalam
penyusunan rencana menyelesaikan soal sehingga terjadi kesalahan menggunakan
strategi untuk menarik kesimpulan meskipun tidak mempengaruhi hasil akhirnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Analisis Wawancara Diagnostik
1) Jawaban soal nomor 2
Gambar 1
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu berikan
pada nomor 2. Bisa tolong jelaskan bagaimana kamu
mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Aku masih agak bingung mbak sama soalnya. Kan itu
pengurangan terus itu udah ada tanda kurangnya. Aku jadinya
bingung mau ditambahin kurang lagi atau enggak. Akhirnya aku
memutuskan karena itu udah ada tanda kurangnya jadi gak perlu
ditambahin tanda kurang lagi. Tapi ternyata salah ya mbak.”
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa seperti
yang telah dijelakan pada analisis tes diagnostik yaitu subjek
melakukan kesalahan dalam memahami soal sehingga subjek
mengalami kesalahan data dan kesalahan mengintrepetasikan
bahasa yaitu subjek tidak memahami dengan baik pengurangan
dengan bilangan negatif, sehingga terjadi kesalahan konsep yang
berguna untuk menyelesaikan soal. Subjek mengatakan bahwa
subjek bingung mengenai tanda kurang. Dari pernyataan tersebut
dapat diketahui bahwa jika subjek berusaha untuk lebih memahami
soal tersebut sebenarnya subjek dapat menjawab soal tersebut
dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2) Jawaban soal nomor 6
Gambar 2
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 6. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Kemarin saya ngerjainnya ya biasa mbak dikalikan gitu, x
kali x terus x kali -3 terus 3 kali x terus 3 kali -3”
Peneliti : “Namun, setelah dikoreksi ternyata hasilnya salah, apakah
kamu tahu pada bagian mana salahnya?”
Subjek : “Owalah, iya saya lupa mbak. Mungkin karena saya
ngantuk mbak jadi lupa. Itu seharusnya -3x tambah 3x
harusnya nol kan mbaj bukan x”
Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa sebenarnya
kesalahan tersebut tidak perlu dilakukan oleh subjek. Subjek hanya
kurang teliti. Dan ketika ditanya melalui wawancara subjek dapat
menjelaskan kesalahannya dan memberikan jawaban yang
sebenarnya. Sehingga dari hasil wawancara ini dapat disimpulkan
bahwa sesuai dengan kategori kesalahan pada BAB II, subjek
melakukan kesalahan pemeriksaan kembali. Subjek tidak
memeriksa kembali hasil penyelesaian soal yang dikerjakan pada
soal nomor 6 ini sehingga subjek melakukan kesalahan yang
sebenarnya tidak perlu terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Jawaban soal nomor 7
Gambar 3
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 7. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Itu kan paling belakang angkanya 30, nah aku cari
perkalian dan penjumlahan yang sama dengan 30 dan 11
kan hasilnya 6 sama 5. Tapi kok bisa salah ya mbak,
padahal aku yakin bener.”
Peneliti : “Setelah melihat hasil koreksian, apakah kamu mengetahui
mengapa bisa salah?”
Subjek : “Emmm, kayaknya sih udah bener. Tapi karena itu yang -
11x dilingkari mungkin dibagian situ salahnya.”
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa subjek
belum memahami konsep dari pemfaktoran bentuk aljabar dengan
baik. Dari penjelasan subjek, subjek belum begitu memahami
bahwa perbedaan tanda (negatif atau positif) dapat mempengaruhi
hasil dari pemfaktoran. Sehingga menurut kategori kesalahan yang
terdapat pada BAB II dari hasil wawancara dengan subjek,
kesalahan pada soal nomor 7 ini merupakan kesalahan dalam
memahami soal yang mengakibatkan subjek mangalami kesalahan
konsep yang berguna untuk menyelesaikan soal, berbeda dengan
hasil analisis tes diagnostik yaitu kesalahan yang dilakukan subjek
termasuk kesalahan dalam penyusunan rencana menyelesaikan soal
yang mengakibatkan subjek melakukan kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
menggunakan logika untuk menarik kesimpulan dan subjek juga
melakukan kesalahan strategi dalam menyelesaikan soal.
4) Jawaban soal nomor 8
Gambar 4
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 8. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Kemaren saya ngerjainnya gimana ya, lupa saya mbak,
ngasal soalnya.”
Peneliti : “Mengapa kamu mengerjakannya ngasal? Apakah karena
kamu benar-benar tidak bisa?”
Subjek : “Saya bingung mbak. Lihat jawaban saya yang ternyata
salah saya jadi semakin bingung malah. Saya bingung
kenapa saya bisa menjawab kayak gitu.”
Peneliti : “Kalau kamu bingung dengan jawaban kamu kemarin,
apakah kamu mengetahui cara lain untuk menjawabnya?”
Subjek : “Ya, kayaknya yang baris kedua itu seharusnya gak ada tapi
langsung ke baris yang ketiga. Nah, yang di baris ketiga itu
sebenernya belum selesai harus dikalikan lagi. Itu aja mbak
yang saya tahu.”
Peneliti : “Coba kamu perhatikan dengan lebih cermat, apakah hanya
baris kedua saja yang memanh harus dihilangkan?”
Subjek : (terdiam dan memperhatikan jawabannya cukup lama)
“Gak ada mbak, emang cuma baris kedua aja yang salah.”
Berdasarkan wawancara dengan subjek mengenai soal
nomor 8, dapat diketahui bahwa sebenarnya subjek sudah
memahami konsep dari perpangkatan bentuk aljabar, namun dalam
eksekusinya masih kurang tepat. Subjek mengatakan bahwa baris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kedua dari jawabannya seharusnya tidak ada, berarti subjek
menyadari dimana letak kesalahannya. Namun, subjek masih
belum dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan soal
tersebut dengan baik. Subjek tidak mengetahui bahwa tidak hanya
pada baris kedua saja terjadi kesalahan, melainkan pada baris
ketiga juga terjadi kesalahan. Pada baris ketiga subjek mengganti
operasi pengurangan menjadi operasi penjumlahan, dan subjek
tidak menyadari kesalahan tersebut, karena ketika peneliti meminta
subjek untuk memperhatikan lebih cermat subjek tetap tidak
menemukan kesalahan yang lain selain pada baris kedua.
Kesimpulan yang dapat peneliti ambil sesuai dengan
kategori kesalahan pada BAB II sama dengan kesalahan yang telah
dijelaskan pada analisis tes diagnostik untuk soal nomor 8 yaitu
subjek melakukan kesalahan dalam penyusunan rencana
menyelesaikan soal sehingga subjek mengalami kesalahan
menggunakan logika untuk menarik kesimpulan maupun kesalahan
strategi penyelesaian soal. Selain itu subjek juga melakukan
kesalahan dalam pelaksanaan dalam menyelesaikan soal sehingga
subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan hitung dalam
pengerjaan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
5) Jawaban soal nomor 9
Gambar 5
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 9. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Pertama-tama kan disamakan penyebutnya dulu, terus
dijadikan satu penyebutnya. Nah terus karena ada yang
sama aku coret supaya lebih sederhana. Tapi kok malah
dilingkari dan salah ya mbak?”
Peneliti : “Itu dilingkari karena memang seharusnya bukan seperti
itu. Apakah kamu tahu bagaimana seharusnya?”
Subjek : “Saya kurang tau mbak. Setahu saya itu benar begitu. Kan
ada yang sama jadi ya saya coret.”
Peneliti : “Kamu bilang karena ada yang sama. Bukankan (x+1) yang
atas juga sama dengan (x+1) yang bawah? Lalu kenapa
kamu tidak mencoretnya juga?”
Subjek : “Oh iya ya. Berarti saya kelupaan mbak nyoretnya.”
Dari penjelasan subjek mengenai jawabannya pada soal
nomor 9 ini, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa subjek belum
memahami konsep yang subjek katakan dengan istilah
“pencoretan” dengan baik. Subjek hanya melihat ada bentuk
aljabar yang sama kemudian subjek melakukan “pencoretan”.
Ketika ditanya lebih lagi yaitu mengenai mengapa subjek tidak
mencoret (x+1) juga karena (x+1) yang atas juga sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
(x+1) yang bawah, jawaban subjek semakin meyakinkan peneliti
bahwa subjek benar-benar tidak memahami konsepnya dengan
baik dan benar. Sehingga dalam hal ini kesalahan yang dilakukan
subjek sesuai dengan kategori kesalahan pada BAB II dapat
dikategorikan sebagai kesalahan dalam memahami soal yang
mengakibatkan subjek kesalahan konsep yang berguna untuk
menyelesaikan soal.
Kategori kesalahan ini berbeda dengan hasil analisis dari
tes diagnostik untuk soal nomor 9 yaitu menurut hasil tes
diagnostik subjek melakukan kesalahan kesalahan menggunakan
logika untuk menarik kesimpulan maupun kesalahan strategi
penyelesaian soal dan kesalahan dalam pelaksanaan dalam
menyelesaikan soal sehingga subjek mengalami kesalahan teknis
dan kesalahan hitung dalam pengerjaan soal.
6) Jawaban soal nomor 10
Gambar 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 10. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
Subjek : “Ini kan hampir sama ya mbak sama nomor 9. Jadi ya
ngerjainnya sama kayak nomor 9.”
Soal nomor 10 ini sama dengan soal nomor 9 yaitu
mengenai operasi pecahan bentuk aljabar, dan pada soal nomor 10
ini subjek melakukan kesalahan yang sama dan serapa pada bagian
yang sama yaitu mengenai “pencoretan”. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa subjek benar-benar belum memahami konsep
dari “pencoretan” pada bentuk aljabar. Menurut kategori kesalahan,
kesalahan pada soal nomor 10 ini sama dengan soal nomor 9 yaitu
kesalahan dalam memahami soal yang mengakibatkan subjek
kesalahan konsep yang berguna untuk menyelesaikan soal.
7) Jawaban soal nomor 12
Gambar 7
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik soal dan jawaban yang kamu
berikan pada nomor 12. Bisa tolong jelaskan bagaimana
kamu mengerjakan soal tersebut kemarin?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Subjek : “Pertama tama difaktorkan dulu penyebut sama
pembilangnya biar bisa dicoret-coret nanti. Yang atas itu
cari angka yang kalo dikaliin hasilnya -3 dan kalo
dijumlahin hasilnya -2. Terus kalau yang bawah, kalau gak
salah ingat saya cari angka yang kalo dikalikan hasilnya 3
dan yang mungkin kan cuma 3 sama 1. Nah selanjutnya aku
bingung soalnya itu kan 2x2. Supanya bisa dikerjain karena
atasnya ada x-3 yaudah berarti bawahnya juga pasti ada x-3
supaya bisa dicoret. Terus supaya yang bawah kalo dikaliin
hasilnya 3 ya berarti temennya -3 ya -1 gitu mbak.”
Peneliti : “Nah, karena kamu masih bingung jadinya kamu masih
salah di soal nomor 12 ini. Lalu kamu tahu gak bagaimana
jawaban yang benar?”
Subjek : “Mmmmmm, gak tau mbak. Saya masih bingung cara
faktorin yang bawah yang ada 2x2 nya itu mbak.”
Pada soal nomor 12 ini, subjek menggunakan logika
berpikirnya untuk menyelesaikan soal tersebut. kembali lagi
mengenai masalah “pencoretan”, subjek berusaha mencari bentuk
aljabar pada penyebut yang sama dengan pembilangnya sehingga
dapat dilakukan “pencoretan”. Kemampuan subjek untuk
menggunakan logikanya sangatlah baik, namun subjek belum
menggunakan logikanya secara tepat karena akhirnya subjek
memaksakan jawaban tersebut. Sebenarnya subjek telah
memahami konsep pemfaktoran dengan baik, namun subjek hanya
menguasai pemfaktoran yang berbentuk x2+ax+b, dan ketika
subjek menemukan bentuk yang lain yaitu bentuk ax2+bx+c, subjek
mengalami kesulitan. Subjek bingung bagaimana cara
mengeksekusinya, sehingga subjek menggunakan bantuan
logikanya untuk menyelesaikan soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sehingga dari penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh
subjek, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa subjek
melakukan kesalahan dalam dalam penyusunan rencana
menyelesaikan soal yang mengakibatkan subjek mengalami
kesalahan menggunakan logika untuk menarik kesimpulan maupun
kesalahan strategi menyelesaikan soal, dan akibatnya subjek juga
melakukan kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan
sehingga subjek mengalami kesalahan teknis dan kesalahan hitung
dalam pengerjaan soal.
8) Jawaban soal nomor 13
Gambar 8
Peneliti : “Pada soal nomor 13 ini sebenarnya kamu sudah menjawab
dengan baik, namun pada penyederhanaan ada kesalahan.
Apakah kamu mengetahui pada bagian mana?”
Subjek : “Mmmmm, sebentar ya mbak (melihat hasil
pekerjaannya)”
(beberapa saat kemudian) “Oh iya mbak. 4 nya ini lupa aku
sederhanain. Yah, sayang ya mbak”
Peneliti : “Harusnya kemarin diperiksa lagi jawabannya, karena
kalau seperti itu sama saja salah meskipun kamu sudah
melakukan langkah-langkah awal dengan baik.”
Subjek : “Iya mbak. Harusnya gitu, tapi ternyata akunya lupa.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pada soal nomor 13 ini subjek sebenarnya sudah
memahami soal tersebut. Subjek melakukan langkah awal dengan
baik dalam pengerjaan soal tersebut. Namun, pada langkah
penyederhanaan subjek melakukan kesalahan. Ketika
diwawancarai subjek juga mengetahui kesalahan yang dia lakukan
dan menyayangkan kesalahan tersebut. Namun, karena menurut
subjek, subjek lupa dan tidak memeriksa kembali jawabannya
mengakibatkan subjek menuliskan hasil akhir yang keliru pada soal
tersebut. Sehingga menurut kategori kesalahan, subjek melakukan
2 kesalahan yaitu kesalahan pelaksanaan rencana yang
mengakibatkan subjek melakukan kesalahan hitung dan kesalahan
pemeriksaan kembali. Di awal proses penyelesaian soal subjek
telah melaksanakan rencana penyelesaian soalnya dangan baik,
namun tidak pada proses akhirnya, ditambah lagi dengan subjek
tidak melakukan pemeriksaan kembali setelah subjek selesai
mengerjakannya.
9) Jawaban soal nomor 15
Gambar 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Peneliti : “Hasil akhir yang kamu berikan pada soal nomor 15 ini
sudah benar, namun mengapa kamu tidak menggunakan
cara matematisnya?”
Subjek : “Saya bingung bagaimana caranya, gak tau mbak, sama
sekali gak tau.”
Peneliti : “Bukankah waktu kelas 8 hal ini sudah diajarkan?”
Subjek : “Iya memang sudah kayaknya, tapi saya lupa. Saya kurang
mengerti. Saya lebih ngerti pakek logika jawabnya. Ya
kayak gitu itu mbak.”
Peneliti : “Bukankan soal nomor 15 ini sebenarnya hampir mirip
dengan sola nomor 14 mengenai soal cerita? Pada soal
nomor 14 kamu bisa menjawabnya dengan cara
matematisnya tapi kenapa yang ini tidak?”
Subjek : “Beda mbak. Kalau yang nomor 14 itu kan udah ada x nya
kalu yang ini belum.”
Pada soal nomor 15 ini sebenarnya subjek telah menjawab
dengan benar. Namun, pada soal uraian soal seperti ini harus
dikerjakan secara matematis dengan bantuan aljabar. Subjek hanya
menggunakan logikanya saja dan langsung menuliskan hasil
akhirnya. Dari hasil wawancara dengan subjek, subjek mengatakan
bahwa Subjek benar-benar tidak mengetahui bagaimana caranya.
Ketika peneliti membandingkan dengan soal nomor 14, jawaban
subjek tetap menyiratkan bahwa subjek benar-benar tidak
mengetahui bagaimana cara mengerjakan soal tersebut secara
matematis.
Dari penjelasan-penjelasan subjek, peneliti dapat menarik
kesimpulan yang sama seperti pada analisis tes diagnostik pada
jawaban soal nomor 15 ini yaitu subjek melakukan kesalahan
dalam penyusunan rencana menyelesaikan soal sehingga terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kesalahan menggunakan strategi untuk menarik kesimpulan
meskipun tidak mempengaruhi hasil akhirnya.
c. Analisis Wawancara dengan Pihak-Pihak Terkait
1) Wawancara dengan Wali Kelas Subjek
Dari wawancara yang Peneliti lakukan dengan wali kelas
subjek, peneliti dapat menyimpulkan bahwa salah satu faktor
eksternal yang mungkin menyebabkan subjek mengalami kesulitan
belajar matematika adalah karena subjek sering berbicara sendiri di
kelas saat guru sedang menjelaskan sehingga subjek tidak
memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru yang salah
satunya adalah guru mata pelajaran matematika. Hal yang dapat
menguatkan kesimpulan ini adalah karena tidak hanya wali kelas
subjek saja yang mengeluhkan hal tersebut melainkan guru-guru
mata pelajaran yang lainnya juga melaporkan hal serupa kepada
wali kelas subjek. Sehingga hal ini mungkin menjadi salah satu
penyebab subjek mengalami kesulitan belajar.
2) Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek
Tidak jauh berbeda dengan hasil wawancara dengan wali
kelas subjek, wawancara dengan guru mata pelajaran subjek juga
lebih menekankan pada sikap subjek yaitu subjek yang terlalu
banyak berbicara di kelas saat pelajaran berlangsung. Pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dari guru mata pelajaran matematika subjek mengenai kebiasaan
subjek berbicara saat pelajaran berlangsung semakin
memperlihatkan kemungkinan yang sangat kuat jika hal tersebut
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan subjek mengalami
kesulitan belajar, karena subjek tidak fokus pada penjelasan dari
guru sehingga materi yang ditangkap oleh subjek pun tidak
sempurna.
Selain itu, dari wawancara yang telah dilakukan dengan
guru mata pelajaran matematika subjek hal lain yang dapat peneliti
simpulkan yang kemungkinan merupakan salah satu faktor
eksternal penyebab subjek tetap mengalami kesulitan belajar
matematika yaitu karena guru mata pelajaran matematika subjek
tidak melakukan tindak lanjut ketika subjek mengatakan bahwa
subjek mengalami kesulitan pada materi yang berhubungan dengan
variabel. Guru mata pelajaran matematika subjek hanya
mengatakan agar subjek belajar lebih lagi tanpa melakukan
tindakan lain yang seharusnya dilakukan oleh guru agar siswanya
tidak lagi mengalami kesulitan belajar.
3) Wawancara dengan Ibu Subjek
Sedangkan, yang dapat peneliti simpulkan dari hasil
wawancara dengan ibu subjek mengenai kemungkinan faktor
eksternal penyebab subjek mengalami kesulitan belajar matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
yaitu ada 2 faktor yang dapat ditemukan dari hasil wawancara ini.
Yang pertama yaitu sama dengan hasil-hasil sebelumnya yaitu
karena subjek terlalu banyak bicara. Ibu subjek mengakui bahwa
subjek memang terlalu banyak bicara atau lebih dikenal dengan
sebutan cerewet. Faktor yang kedua yang mungkin menjadi faktor
penyebab kesulitan belajar subjek yaitu karena subjek malas.
Menurut ibu subjek, subjek memiliki sifat pemalas. Subjek tidak
memiliki waktu khusus untuk belajar dan hanya belajar pada
waktu-waktu tertentu (seperti saat ada PR dan ulangan saja). Selain
itu subjek juga memiliki sifat manja dan dari keterangan ibu
subjek, sepertinya ibu subjek juga memanjakan subjek dan
cenderung membiarkan kemalasan subjek dengan alasan sudah
lelah bekerja.
4) Wawancara dengan Subjek
Tidak banyak yang dapat digali dari wawancara dengan
subjek. Hanya satu hal yang dapat peneliti simpulkan sebagai
faktor eksternal penyebab subjek mengalami kesulitan belajar
matematika yaitu sama seperti hasil wawancara dengan ibu subjek
yaitu karena subjek pemalas. Subjek malas untuk mempelajari
lebih lagi mengenai materi yang menjadi kesulitannya. Subjek
cenderung membiarkannya, padahal subjek sendiri menyadari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
bahwa dirinya mengalami kesulitan. Subjek juga mempunyai
pemikiran yang salah mengenai pentingnya materi aljabar ini.
d. Analisis Tes Remedial
1) Tes Remedial 1
Berikut ini adalah soal dan jawaban yang diberikan subjek
pada tes remedial 1 :
Tabel 3 Soal dan Jawaban Tes Remedial 1
No. Soal Jawaban
1. Berapakah hasil
pengurangan –2(a2 –
3a) dari (2 – 3a2) ?
2. Berapakah hasil dari
(x – 6)(x + 6) ?
3. Berapakah hasil dari
(q – 2)2 ?
4. Bagaimanakah
faktor dari x2 + 3x –
40 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
5. Bagaimanakah
faktor dari (p + 4)2 –
(2 – p) ?
6. Berapakah hasil dari
2
2
4
3
xx ?
7. Berapakah hasil dari
5
1
25
32
yy
?
8. Bagaimanakah
bentuk sederhana
dari
2811
492
2
xx
x?
9. Bagaimanakah
bentuk sederhana
dari ab
a
5
2
6 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
10. Bu Mila mempunyai
uang Rp 50.000,00.
Uang tersebut akan
dibagikan kepada
ketiga anaknya.
Kakak selalu
mendapatkan lebih
besar dari adiknya.
Anak pertama
mendapatkan Rp
10.000,00 lebih
besar daripada anak
kedua dan Rp
15.000,00 lebih
besar daripada anak
ketiga. Berapakah
jumlah uang yang
diperoleh anak
pertama, kedua, dan
ketiga berturut-
turut?
Pada tes remedial 2 dari 10 soal yang diberikan terdapat 2
nomor yang masih salah yaitu pada soal nomor 6 dan nomor 7.
Berikut ini adalah hasil wawancara singkat dengan subjek seputar
hasil pekerjaan subjek pada tes remedial 1 pada nomor yang salah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
a) Jawaban soal nomor 6
Gambar 10
Peneliti : “Coba kamu lihat baik-baik hasil pekerjaanmu! Soal
yang kamu kerjakan pada soal nomor 6 ini kurang
tepat, apakah kamu tahu mengapa? Coba jelaskan
terlebih dahulu bagaimana proses pengerjaannya!”
Subjek : “Oh, salah ya mbak. Emmm, aku ngerjainnya ya
biasa to mbak disamain penyebutnya, terus karena
itu ada yang sama, ini dicoret sama ini, itu dicoret
sama itu” (sambil menunjuk bagian-bagian yang
dicoret). “Gitu mbak. Nah, kenapa bisa salah saya
juga gak tau.”
Peneliti : “Coba dilihat dan diperiksa kembali, kira-kira pada
bagian mana yang salah!”
Subjek : “Sebentar ya mbak” (melihat kembali hasil
pekerjaannya).
“Kayak nya udah bener deh mbak. Kan ini sama
dengan yang ini terus yang itu sama dengan itu
(sambil menunjuk bagian yang dimaksud), jadi biar
lebih sederhana ya dicoret.”
Peneliti : “Kemarin waktu pembelaran remedial kan sudah
dibahas soal yang seperti ini. Kamu juga sudah
mengerjakan soal latihan yang seperti ini, masak
lupa?”
Subjek : “Iya ya mbak. Berarti aku lupa mbak, hehe.”
Dari wawancara singkat dengan subjek mengenai soal
nomor 6 tersebut, Peneliti dapat menyimpulkan bahwa subjek
masih belum benar-benar paham mengenai konsep dari
operasi pecahan dalam bentuk aljabar. Subjek masih
melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
soal tes diagnostik mengenai operasi pecahan pada bentuk
aljabar. Subjek masih salah mengenai konsep “pencoretan”
pada bentuk aljabar sehingga menghasilkan hasil akhir yang
kurang tepat. Padahal, konsep awal subjek mengenai operasi
pecahan bentuk aljabar telah tepat, yaitu subjek mengetahui
bahwa untuk dapat menyelesaikan soal mengenai operasi
pecahan dalam bentuk aljabar baik pengurangan maupun
penjumlahan, subjek harus menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu. Namun, subjek masih mengalami kesulitan
menentukan langkah selanjutnya untuk menyelesaikan soal
tersebut sehingga hasil akhirnya pun keliru.
b) Jawaban soal nomor 7
Gambar 11
Peneliti : “Bagaimana dengan soal nomor 7 ini? Bagaimana
proses pengerjaannya dan apakah kamu tahu letak
kesalahannya?”
Subjek : “Soal nomor 7 ini kan hampir sama dengan soal
nomor 6 tadi kan mbak, jadi ya proses
pengerjaannya sama dengan yang nomor 6,
disamakan penyebutnya terus dicoret-coret yang
sama biar sederhana. Kenapa bisa salah, ya berarti
alasannya sama dengan yang nomor 6.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hasil pekerjaan subjek dan hasil wawancara singkat
dengan subjek mengenai soal nomor 7 ini dapat diketahui
bahwa kesalahan yang subjek lakukan pada soal nomor 7 ini
sama dengan kesalahan yang subjek lakukan pada soal nomor
6 yaitu subjek masih belum memahami konsep “pencoretan”
pada operasi pecahan dalam bentuk aljabar.
2) Tes Remedial 2
Berikut ini adalah soal dan jawaban yang diberikan subjek
pada tes remedial 2 :
Tabel 4 Soal dan Jawaban Tes Remedial 2
No Soal
1. ...
432
xxx
Jawaban :
2.
...23
yxyx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Jawaban :
3. ...
23
1
45
122
aaaa
Jawaban :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.
...94
8
32
3
32
222
2
ba
b
ba
b
ba
a
Jawaban :
5. ...
3
10
25
6
c
a
c
a
bc
ab
Jawaban :
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa subjek menjawab
semua soal yang diberikan dengan benar. Tidak ada satupun
kesalahan yang dilakukan oleh subjek dari kelima soal yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
I. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Berdasarkan hasil analisis tes diagnostik pada Tabel 1, dari 15 soal tes
diagnostik 6 soal dijawab dengan benar (nomor 1, 3, 4, 5, 11, dan 14), 1
soal dijawab dengan benar namun belum sampai ke bentuk yang paling
sederhana (nomor 13), 1 soal dalam bentuk soal cerita (aritmetika) dijawab
dengan benar (hasil akhirnya saja) namun tidak ada cara penyelesaiannya
(dalam bentuk aljabar) (nomor 15), dan 7 soal dijawab dengan salah /
kurang tepat (nomor 2, 6, 7, 8, 9, 10, dan 12). Soal-soal yang dijawab
dengan kurang tepat adalah soal-soal mengenai penjumlahan dan
pengurangan dalam bentuk aljabar, perkalian bentuk aljabar, pemfaktoran
bentuk aljabar, dan operasi pecahan dalam bentuk aljabar, sehingga
dilaksanakanlah pembelajaran remedial sesuai dengan sub-materi pada
nomor-nomor soal yang salah ditambah dengan sub-materi penggunaan
sifat operasi aljabar dalam aritmetika karena subjek masih belum
memahami proses penyelesaian soal aritmetika dalam bentuk aljabar.
2. Berdasarkan hasil wawancara diagnostik yang dilakukan dengan subjek
mengenai mengenai tes diagnostik (pada soal-soal yang kurang tepat), ada
beberapa kesalahan yang subjek lakukan saat menyelesaikan soal-soal
yang diberikan. Kesalahan yang subjek lakukan berdasarkan hasil tes
diagnostik dan wawancara diagnostik yang dilakukan dan sesuai dengan 4
kategori kesalahan yang telah dijelaskan pada BAB II yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
a. Kesalahan dalam memahami soal yang mengakibatkan subjek
melakukan kesalahan data, kesalahan menginterpretasikan bahasa dan
kesalahan konsep yang berguna untuk menyelesaikan soal.
Berdasarkan hasil analisis tes diagnostik kesalahan ini terjadi pada
nomor 2 mengenai pengurangan aljabar. Sedangkan berdasarkan hasil
analisis wawancara diagnostik kesalahan ini terjadi pada soal nomor
2 mengenai pengurangan aljabar, nomor 7 mengenai pemfaktoran
aljabar, serta nomor 9 dan nomor 10 mengenai operasi pecahan
bentuk aljabar.
b. Kesalahan dalam penyusunan rencana menyelesaikan soal yang
mengakibatkan subjek melakukan kesalahan menggunakan definisi
dan teorema, kesalahan menggunakan logika untuk menarik
kesimpulan maupun kesalahan strategi menyelesaikan soal.
Berdasarkan hasil analisis tes diagnostik kesalahan ini terjadi pada
soal nomor 7, 8, dan 12 mengenai pemfaktoran aljabar, serta nomor
15 mengenai penggunaan sifat operasi aljabar dalam aritmetika
(subjek telah menjawab dengan benar hasil akhirnya namun tidak ada
proses penyelesaiannya secara aljabar (subjek hanya menggunakan
logika). Sedangkan berdasarkan hasil analisis wawancara diagnostik
kesalahan ini terjadi pada soal nomor 8 dan 12 mengenai
pemfaktoran aljabar, serta nomor 15 mengenai penggunaan sifat
operasi aljabar dalam aritmetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
c. Kesalahan pelaksanaan rencana dalam menyelesaikan soal yang
mengakibatkan subjek melakukan kesalahan teknis dan kesalahan
hitung dalam pengerjaan soal. Berdasarkan hasil analisis tes
diagnostik kesalahan ini terjadi pada nomor 6 mengenai perkalian
aljabar, serta nomor 9 dan 10 mengenai operasi pecahan dalam
bentuk aljabar. Sedangkan berdasarkan hasil analisis wawancara
diagnostik kesalahan ini terjadi pada soal nomor 8 mengenai
pemfaktoran aljabar.
d. Kesalahan pemeriksaan kembali. Subjek tidak memeriksa kembali
hasil penyelesaian soal-soal yang dikerjakan. Berdasarkan hasil
analisis tes diagnostik, tidak ada yang masuk ke dalam kategori
kesalahan ini dari 15 soal tes diagnostik yang diberikan. Sedangkan
berdasarkan hasil analisis wawancara diagnostik kesalahan ini terjadi
pada nomor 6 mengenai perkalian aljabar, serta nomor 13 mengenai
penggunaan sifat operasi aljabar dalam aritmetika.
3. Berdasarkan hasil analisis dengan pihak-pihak yang terkait mengenai
kemungkinan faktor eksternal penyebab subjek mengalami kesulitan
belajar matematika, ada beberapa faktor eksternal yang ditemukan dari
hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain:
a. Subjek terlalu banyak berbicara sendiri di kelas (cerewet) saat
pelajaran sedang berlangsung sehingga Subjek tidak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
memperhatikan dengan baik penjelasan dari guru dan akibatnya
subjek tidak dapat menangkap materi yang diajarkan dengan baik.
b. Guru mapel matematika subjek yang mengetahui bahwa subjek
mungkin mengalami kesulitan belajar (subjek mengatakan kepada
guru mapel matematikanya bahwa subjek mengalami kesulitan pada
materi yang berhubungan dengan variabel), namun guru mapel
matematika subjek tidak melakukan tindak lanjut untuk membantu
mengatasi kesulitan yang subjek alami. Guru mapel matematika
subjek hanya mengatakan agar subjek belajar lebih giat lagi tanpa
melakukan tindakan lain yang seharusnya dilakukan oleh guru saat
siswanya diketahui mengalami kesulitan belajar.
c. Subjek memilliki sifat pemalas sehingga subjek tidak memiliki waktu
khusus untuk belajar. Subjek malas untuk mempelajari lebih lagi
mengenai materi yang menjadi kesulitannya. Subjek cenderung
membiarkannya, padahal subjek sendiri menyadari bahwa subjek
mengalami kesulitan.
d. Selain pemalas subjek juga memiliki sifat manja dan dari keterangan
yang ibu subjek berikan, ibu subjek juga memanjakan subjek dan
cenderung membiarkan kemalasan subjek.
e. Subjek memiliki pemikiran yang salah mengenai pentingnya materi
aljabar yang menjadi letak kesulitannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4. Berdasarkan hasil analisis tes remedial pertama, dari 10 soal tes remedial
yang diberikan (materi : perkalian, pembagian dan perpangkatan bentuk
aljabar, pecahan dalam bentuk aljabar, operasi pecahan dalam bentuk
aljabar, faktorisasi bentuk aljabar, dan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan aljabar), masih terdapat 2 soal yang salah yaitu pada soal nomor 6
dan 7 mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar. Kesalahan yang
subjek lakukan sama seperti kesalahan yang subjek lakukan pada tes
diagnostik dengan materi yang sama yaitu operasi pecahan dalam bentuk
aljabar. Subjek melakukan kesalahan konsep “pencoretan” dalam proses
penyelesaian soal sehingga hasil akhirnya pun keliru. Oleh karena itu,
peneliti melakukan pembelajaran remedial kembali dan memberikan tes
remedial kedua khusus mengenai materi operasi pecahan dalam bentuk
aljabar, agar subjek benar-benar memahami dan tidak lagi mengalami
kesulitan pada materi ini.
5. Berdasarkan hasil analisis tes remedial kedua, dari 5 soal tes remedial
yang diberikan yaitu mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar,
tidak ada lagi kesalahan yang subjek lakukan. Subjek dapat menjawab
kelima soal yang diberikan dengan tepat sehingga peneliti mengasumsikan
bahwa subjek telah memahami materi tersebut dan tidak perlu melakukan
pembelajaran remedial kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
6. Dari hasil tes remedial yang kedua, peneliti dapat mengetahui bahwa
pembelajaran remedial yang peneliti lakukan berhasil dengan baik. Pada
pembelajaran remedial pertama, masih ada kekurangan yang perlu peneliti
koreksi ulang, karena subjek masih melakukan kesalahan yang sama
dengan tes diagnostik dan materinya pun sama, sehingga peneliti mencari
cara untuk memperbaikinya dengan mengadakan pembelajaran remedial
yang kedua dan memastikan metode pembelajaran yang tepat agar subjek
dapat mengerti dan memahami materi yang masih menjadi kesulitan bagi
subjek yaitu mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar dan hasilnya
pun sangat memuaskan yaitu subjek dapat menjawab semua soal mengenai
operasi pecahan dalam bentuk aljabar dengan benar dan tidak lagi
melakukan kesalahan serupa.
7. Sebagai langkah akhir penelitian ini, peneliti memberikan evaluasi kepada
subjek berupa 20 soal tes evaluasi dengan materi faktorisasi bentuk aljabar
secara keseluruhan. Evaluasi ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana
proses pembelajaran remedial ini berhasil. Sebelum tes evaluasi diberikan,
peneliti memberikan review singkat mengenai hal-hal yang penting pada
materi faktorisasi bentuk aljabar. Setelah tes dilaksanakan dan hasil
jawaban subjek dikoreksi, dari 20 soal yang diberikan, hanya ada 1 nomor
soal yang kurang tepat yaitu pada soal nomor 6 mengenai perkalian
aljabar. Berikut ini adalah jawaban yang subjek berikan pada soal nomor
6:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
(2x + 3)(x – 4) = 2x2 – 8 + 3x – 12 = 2x
2 + 3x – 20
Berdasarkan jawaban yang subjek berikan pada soal nomor 6, kesalahan
tersebut dapat terjadi kemungkinan karena subjek kurang teliti saat
mengalikan “2x dan –4” yang seharusnya menghasilkan –8x namun
subjek hanya menjawab dengan 8 saja sehingga mempengaruhi hasil
akhirnya. Hal ini bukanlah suatu masalah yang besar, karena pada soal-
soal yang lain subjek telah menjawab dengan benar, sehingga peneliti
hanya memberikan peringatan kepada subjek untuk lebih teliti lagi dalam
proses penyelesaian soal (hasil tes evaluasi dapat dilihat di lampiran).
J. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti masih merasa kurang dalam menganalisis data-data yang telah
peneliti peroleh dalam proses penelitian yang berkaitan dengan diagnosis
dan remediasi ini. Peneliti masih kurang dalam menentukan faktor-faktor
penyebab lain subjek mengalami kesulitan belajar pada materi faktorisasi
bentuk aljabar baik faktor internal eksternal secara lebih spesifik lagi.
2. Peneliti hanya menemukan kemungkinan faktor-faktor penyebab tidak
langsung subjek mengalami kesulitan belajar matematika, namun tidak
menindaklanjutinya untuk membantu mengatasinya karena peneliti hanya
terfokus kepada faktor penyebab langsung subjek mengalami kesulitan
belajar matematika dan cara mengatasinya.
3. Ada beberapa wawancara dengan pihak-pihak yang terkait yang hanya
peneliti catat saja hasil wawancaranya karena keterbatasan media, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
wawancara dengan wali kelas dan guru mata pelajaran matematika
subjek. Hal ini terjadi karena pada saat wawancara berlangsung
handphone peneliti yang tadinya akan dijadikan sebagai alat perekam
mengalami kehabisan daya sehingga peneliti tidak dapat merekam
wawancara tersebut melainkan hanya mencatatnya saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dari hasil tes diagnostik dan wawancara diagnostik dapat diketahui letak
kesulitan belajar matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar yang
dialami subjek. Letak kesulitan belajar matematika paling terlihat yang
dialami subjek pada materi faktorisasi bentuk aljabar yaitu pada
submateri:
a. Operasi pengurangan bentuk aljabar dengan soal dalam bentuk
kalimat, sehingga subjek harus mengartikan kalimat tersebut ke
dalam bentuk matematika
b. Pemfaktoran bentuk aljabar
c. Operasi pecahan dalam bentuk aljabar
2. Kesulitan belajar matematika yang dialami subjek pada materi faktorisasi
bentuk aljabar disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor penyebab langsung
dan faktor penyebab tidak langsung.
a. Faktor penyebab langsung subjek mengalami kesulitan belajar
matematika pada materi faktorisasi bentuk aljabar dikarenakan:
1) Subjek tidak memahami soal dengan baik sehingga subjek
melakukan kesalahan pada beberapa soal yaitu pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
mengenai pengurangan aljabar, subjek melakukan kesalahan
dalam mengubah bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika
, pada soal mengenai pemfaktoran aljabar dan operasi pecahan
bentuk aljabar, subjek melakukan kesalahan konsep
2) Subjek tidak melakukan penyusunan rencana untuk
menyelesaikan soal dengan baik sehingga subjek melakukan
kesalahan pada beberapa soal yaitu pada soal mengenai
pemfaktoran aljabar, subjek mengalami kesalahan menggunakan
logika untuk menarik kesimpulan sehingga strategi yang
digunakan untuk menyelesaikan soal kurang tepat yang
mengakibatkan kesalahan teknis dan kesalahan hitung, dan pada
soal mengenai penggunaan sifat operasi dalam aritmetika, subjek
tidak menyelesaikan soal dengan strategi yang benar (hanya
dengan coba-coba dan langsung dituliskan jawabannya)
3) Subjek tidak melakukan pelaksanaan rencana dalam
penyelesaian soal dengan baik yang terjadi pada soal mengenai
perkalian aljabar, operasi pecahan dalam bentuk lajabar dan
pemfaktoran aljabar sehingga subjek melakukan kesalahan teknis
dan kesalahan hitung dalam penyelesaian soal
4) Subjek tidak memeriksa kembali hasil penyelesaian soal-soal
yang diberika yaitu pada soal mengenai perkalian aljabar, subjek
melakukan kesalahan pada langkah terakhir penyelesaian soal
yaitu pada penjumlahan 2 bilangan dan pada soal mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
penggunaan sifat operasi aljabar dalam aritmetika, subjek
melakukan kesalahan pada proses penyederhanaan
b. Faktor penyebab tidak langsung yang memungkinkan subjek
mengalami kesulitan belajar matematika adalah sebagai berikut:
1) Subjek tidak memperhatikan dengan baik saat guru sedang
mengajar karena lebih suka berbicara dengan temannya saat
pelajaran berlangsung.
2) Tidak adanya respon / tindak lanjut dari guru subjek meskipun
guru tersebut telah mengetahui bahwa subjek mengalami
kesulitan belajar.
3) Subjek malas untuk belajar.
4) Sikap ibu subjek yang cenderung acuh tak acuh dan membiarkan
kemalasan subjek.
5) Pemikiran yang salah dari subjek mengenai pentingnya materi
aljabar.
3. Pembelajaran remedial adalah salah satu cara yang dapat digunakan
untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
Pembelajaran remedial terbukti dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar matematika yang dialami oleh subjek pada materi faktorisasi
bentuk aljabar. Hal tersebut dibuktikan dengan diadakannya tes
remedial setelah pembelajaran remedial. Pembelajaran remedial dan
tes remedial dilakukan sebanyak dua kali. Pada hasil tes remedial
pertama, dari 10 soal yang diberikan mengenai perkalian, pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
dan perpangkatan bentuk aljabar, operasi pecahan dalam bentuk
aljabar, faktorisasi bentuk aljabar, dan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan aljabar, subjek masih melakukan kesalahan pada 2
nomor soal yang keduanya merupakan soal mengenai operasi pecahan
dalam bentuk aljabar. Sedangkan hasil dari tes remedial kedua, yang
berisi 5 soal mengenai operasi pecahan dalam bentuk aljabar, tidak ada
lagi kesalahan yang subjek lakukan sehingga dapat dikatakan bahwa
subjek telah berhasil mengatasi kesulitannya dalam materi faktorisasi
bentuk aljabar dan tidak perlu diadakan pembelajaran remedial dan tes
remedial ketiga.
B. Saran
1. Bagi guru
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang terkait, peneliti
memberikan saran berupa:
a. Hendaknya guru secara rutin melakukan penelaahan status pada tiap
akhir pokok bahasan.
b. Hendaknya guru secara rutin memberikan tes diagnostik bagi siswa
yang telah terdeteksi mengalami kesulitan setelah proses penelaahan
status sehingga guru dapat segera mencari cara untuk mengatasinya
yaitu salah satunya dengan pembelajaran remedial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Jika guru telah mengetahui / mendengar secara langsung pengakuan
siswa bahwa siswa tersebut mengalami kesulitan, guru seharusnya
melakukan tindak lanjut untuk membantu mengatasi kesulitan yang
dialami siswa.
2. Bagi siswa
Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek yang juga merupakan
seorang siswa, peneliti memberikan saran berupa:
Jika guru sedang mengajar, sebagai siswa seharusnya memperhatikan
dengan baik dan tidak berbicara sendiri sehingga siswa dapat mengerti
dengan baik materi yang diajarkan dan jika ada bagian dari materi
pelajaran yang belum dimengerti oleh siswa hendaknya siswa segera
bertanya (tidak perlu malu untuk bertanya) kepada gur yang bersangkutan
agar diberikan penjelasan kembali.
3. Bagi Para Peneliti Pendidikan Matematika
Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan referensi bagi para peneliti
pendidikan matematika yang lain dengan variabel penelitian yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Risa. Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Surabaya: Serba
Jaya.
Aqiilah. 2012. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal
Pembuktian Identitas Trigonometri Kelas X.1 SMA Islam Sultan
Agung Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Strata I Institut Agama
Islam Negeri Walisongo. Semarang.
Cooney, T. J., Davis, E. J., & Henderson, K. B. 1975. Dynamics of Teaching
Secondary School Mathematics. Boston : Houghton Miffin.
Dwi, Angelina. 2012. Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dan Pembelajaran
Remedial dalam Materi Operasi Pecahan Bentuk Aljabar di Kelas
VIII SMPN 2 Jetis Bantul. Skripsi Strata I Universitas Sanata
Dharma. Yogyakarta.
Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hastuti, Surantoro, & Teguh. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal
Materi Pokok Kalor pada Siswa Kelas X SMA. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika. Surakarta.
Jamaris, Martini. 2010. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pendidikan. Yayasan
Penamas Murni: Jakarta.
Jamaris, Martini. 2014. Kesulitan Belajar : Perspektif, Asesmen dan
Penanggulangannya. Bogor : Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Multi
Pressindo.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah. Jakarta : KENCANA.
Nugroho, Heru & Meisaroh, Lisda. 2009. Matematika untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Partowisastro, Koestoer & Hadisuparto, A. 1984. Diagnosa dan Pemecahan
Kesulitan Belajar. 1 Jil. Cet ke-3. Jakarta : Erlangga.
Suryanih. 2011. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusinya
dengan Pembelajaran Remedial : Penelitian deskriptif analisis di
MAN 7 Jakarta. Skripsi Strata I UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Tim Penyusun. 2003. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 1
SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK
I. Berikanlah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling tepat!
1. Hasil dari (6xy + 3yz + 4z) + (2xy + 4yz – 5z) adalah . . .
a. 8xy + 7yz + z
b. 8xy +7yz – z
c. 8xy + 7yz + 9z
d. 8xy + 7yz – 9z
2. Hasil pengurangan –3(p2 – 5p + 2) dari 5(2p
2 + p + 11) adalah . . .
a. 7p2 + 20p + 49
b. 7p2 + 20p + 61
c. 13p2 + 10p + 53
d. 13p2 – 10p + 61
3. Hasil dari –4a2b
2 + 2xy – 6a
2b
2 + 9xy adalah . . .
a. –10a2b
2 + 11xy
b. 10a2b
2 + 11xy
c. –2a2b
2 + 11xy
d. 2a2b
2 + 11xy
4. Hasil dari (3x3 + 5x
2 – 2x – 1) – (x
3 – 2x
2 + x + 3) adalah . . .
a. 4x3 + 7x
2 – 3x – 2
b. 4x3 + 3x
2 – x – 4
c. 2x3 + 7x
2 – 3x – 2
d. 2x3 + 3x
2 – x – 4
5. Hasil dari (2z – 3)2
adalah . . .
a. 4z2 – 12z + 6
b. 4z2 – 12z + 9
c. 4z2 – 12z – 6
d. 4z2 – 12z – 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
6. Hasil dari ( )( ) adalah . . .
a.
b.
c.
d.
7. Hasil dari (x + 3)(x – 3) adalah . . .
a. x2 + 9
b. x2 – 9
c. x2 + 6
d. x2 – 6
8. Penjabaran dari 2a(a – 7) – (a + 1)(a – 7) adalah . . .
a. a2 – 20a + 7
b. a2 + 20a – 7
c. a2 + 8a – 7
d. a2 – 8a + 7
9. Bentuk kuadrat yang mempunyai faktor x = 5 dan x = -2 adalah . . .
a. x2 - 3x - 10
b. x2 + 7x + 10
c. x2 – 7x – 10
d. x2 + 3x – 10
10. Pemfaktoran dari 12x2
+ 2xy – 10y2
adalah . . .
a. (6x - 5y)(2x + 2y)
b. (4x - 5y)(3x + 2y)
c. (6x + 5y)(2x - 2y)
d. (4x + 5y)(3x - 2y)
11. Faktor dari x2 – 11x + 30 adalah . . .
a. (x – 6) (x – 5)
b. (x + 6) (x + 5)
c. (x + 6) (x – 5)
d. (x – 6) (x + 5)
12. Salah satu faktor dari (2p – 1)2 – (p – 3)
2 adalah . . .
a. p + 4
b. p + 2
c. p – 2
d. p – 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
13.
1
2
32
82 xxx
. . .
a. 1
3
x
x
b. 1
32
x
x
c. 3
2
x
x
d. 3
2
x
14. Hasil dari 12
1
3
3
xx adalah . . .
a. )12)(3(
65
xx
x
b. )12)(3(
37
xx
x
c. )12)(3(
2311
xx
x
d. )12)(3(
3811
xx
x
15. Bentuk sederhana dari
x
y
x
y
y
x
1
adalah . . .
a. y
yx
b. x
xy
c. yx
yx
d. yx
yx
16. Hasil dari aa 5
3
5
2
adalah . . .
a. 2
3a
b. 2
3
c. 3
2a
d. 3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
17. Bentuk sederhana dari 352
322
2
xx
xxadalah …
a. 32
1
x
x
b. 32
1
x
x
c. 1
3
x
x
d. 32
3
x
x
18. Bentuk sederhna dari aa
a
3
8
4 2
= . . .
a. aa 3
22
b. 3
2
a
c. 3
2
a
d. aa 3
22
19. Panjang dua sisi sebuah segitiga berturut-turut adalah (x + a) cm dan (3x –
2a) cm. Keliling segitiga tersebut adalah 2(2x + a) cm. Panjang sisi ketiga
segitiga tersebut adalah . . .
a. 3x cm
b. 3a cm
c. 3x – a cm
d. x – 3a cm
20. Pak Yahya membeli jeruk, apel, dan salak sebanyak 12 kg. Jeruk yang
dibeli Pak Yahya 2 kg lebih berat daripada apel dan 1 kg lebih berat
daripada berat salak yang dibelinya. Berat jeruk, apel, dan salak yang dibeli
Pak Yahya berturut-turut adalah . . . (Petunjuk: misalnya, j = berat jeruk, a
= berat apel, dan s = berat salak dalam kg)
a. j = 3, a = 4, s = 5
b. j = 5, a = 4, s = 3
c. j = 4, a = 3, s = 5
d. j = 5, a = 3, s = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 2
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK
1. B
2. D
3. A
4. A
5. B
6. B
7. B
8. D
9. A
10. A
11. A
12. C
13. D
14. A
15. A
16. D
17. D
18. B
19. B
20. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK
No Nama
Siswa
Butir soal
Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. S1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13
2. S2 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 11
3. S3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 15
4. S4 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 13
5. S5 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 12
6. S6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 16
7. S7 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13
8. S8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15
9. S9 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15
10. S10 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 12
11. S11 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 14
12. S12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
13. S13 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 14
14. S14 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 10
15. S15 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 13
16. S16 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 11
17. S17 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15
18. S18 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 10
19. S19 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
20. S20 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Jml 17 17 14 12 14 10 14 7 12 11 16 14 14 13 10 14 16 13 15 13 266
rxy 0.52 0.55 0.48 0.25 0.48 0.56 0.55 0.17 0.53 0.19 0.47 0.55 0.50 0.56 0.22 0.53 0.47 0.49 0.47 0.49
rtabel 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45
Hasil V V V T V V V T V T V V V V T V V V V V
Keterangan :
V = soal valid dan digunakan
T = soal tidak valid dan tidak akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4
TRANSKRIP WAWANCARA PENELAAHAN STATUS
Ket : P : Peneliti
M : Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek
P : “Saya ingin melakukan penelitian mengenai diagnosis kesulitan belajar
siswa pada bidang matematika. Saya memilih sekolah ini karena sekolah
ini memiliki nilai akreditasi yang sudah baik dan karena lokasinya yang
dekat juga dengan rumah saya. Apakah Ibu sebagai guru mapel
matematika bersedia membantu saya?”
M : “Tentu saja. Saya akan membantu sebisa saya”
P : “Saya telah memikirkan untuk mengambil salah seorang siswa dari kelas
IX untuk saya jadikan Subjek penelitian. Bagaimana menurut Ibu?”
M : “Mengapa kamu ingin mengambil kelas IX, bukannya kelas VII atau VIII
saja?”
P : “Karena, kelas IX kan sudah hampir ujian. Nah, saya ingin mengetahui
apakah ada siswa yang masih perlu dibantu untuk mengatasi kesulitan
yang mungkin masih dia alami.”
M : “Baik kalau begitu.”
P : “Saya hanya membutuhkan 1 orang siswa saja yang nantinya akan saya
jadikan subjek penelitian. Saya belum mengetahui siswa-siswa disini.
Oleh karena itu, saya ingin meminta bantuan Ibu untuk memilihkan
subjek yang sesuai dengan kriteria saya dan kalau bisa siswa tersebut
merupakan siswa yang unik.”
M : “Kalau mau pilih satu saja pastinya banyak yang masih mengalami
kesulitan. Tapi kalau yang unik ya mungkin ada beberapa. Sebentar saya
pikirkan.” (berpikir sesaat)
“Ada 2 siswa yang mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan, yang
satu siswa laki-laki yang satunya perempuan. Yang laki-laki ini dia
terbilang sangat aktif anaknya baik di kelas maupun di luar kelas, sering
mengganggu temannya dan tentunya memiliki banyak kesulitan termasuk
matematika. sedangkan yang perempuan, dia sebenarnya adalah siswa
yang pintar dan memiliki nilai yang baik, namun dia terlalu banya
berbicara di kelas dan dari pemantauan saya sepertinya dia mengalami
kesulitan dalam bidang matematika”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
P : “Dari 2 siswa yang ibu rekomendasikan dan dari review singkat mengenai
2 siswa tersebut, sepertinya saya tertarik dengan yang perempuan, karena
seperti yang Ibu katakan bahwa siswa tersebut sebenarnya adalah anak
yang pintar dan sebagainya. Bagaimana menurut Ibu?”
M : “Ya, kedua siswa ini merupakan siswa yang unik, tapi memang sepertinya
lebih menarik kalau untuk diteliti ya yang perempuan. Karena biasanya
siswa yang sangat aktif, banyak mengganggu dan dapat dikatakan nakal
sudah biasa kalau mengalami kesulitan.”
P : “Baik Bu kalau begitu, saya akan mengambil siswa yang perempuan saja
untuk saya jadikan subjek penelitian saya.”
M : “Baik kalau begitu, nanti saya pertemukan dengan dia saat istirahat
kedua.”
P : “Baik Bu. Terimakasih banyak untuk informasinya.”
M : “Iya, sama-sama. Semoga berhasil.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN WALI KELAS SUBJEK
Ket : P : Peneliti
W : Wali Kelas Subjek
P : “Bagaimanakah keseharian Subjek di sekolah?”
W : “Subjek adalah seorang siswi yang cerdas di sekolah ini. Dia selalu
mendapatkan prestasi yang baik di kelasnya.”
P : “Apakah Subjek selalu mendapatkan peringkat yang baik di kelasnya?”
W : “Ya, sejauh yang saya tau Subjek selalu mendapatkan peringkat 3 besar di
kelasnya sejak kelas VII.”
P : “Ibu adalah wali kelas Subjek, lalu bagaimanakah karakteristik Subjek
menurut ibu?”
W : “Subjek adalah seorang siswi yang aktif. Namun, Subjek terlalu banyak
berbicara sehingga banyak guru yang mengecap Subjek sebagai siswi
yang cerewet. Subjek sering mendapatkan teguran karena
kecerewetannya. Seringkali Subjek tidak memperhatikan guru karena
mengobrol sendiri dengan temannya.”
P :
“Apakah orangtua Subjek mengetahui bahwa Subjek merupakan siswi
yang dikenal cerewet?”
W : “Ya, setiap mengambil hasil belajar siswa saya selalu mengatakan hal
tersebut kepada ibu Subjek.”
P : “Apakah ibu pernah menemui Subjek melakukan kecurangan dalam
mengerjakan ulangan-ulangan yang diberikan?”
W : “Sejauh yang saya tahu tidak. Saya sebagai wali kelas tidak pernah
mendapat laporan dari guru-guru mata pelajaran lain mengenai hal
tersebut. Saya hanya sering mendapat laporan mengenai kecerewetan
Subjek di kelas seperti yang sudah saya jelaskan tadi. Semuanya baik-baik
saja. Yang saya tahu dia memang seorang siswi yang cerdas. Mungkin
memang keturunan, karena dulu kakaknya juga bersekolah disini dan
mempunyai prestasi yang sama. Meskipun dia cerewet di kelas, namun
dia bisa menunjukkan bahwa dia bisa berprestasi.”
P : “Apakah ibu menemukan bahwa Subjek mengalami kesulitan belajar pada
mata pelajaran tertentu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
W : “Saya kurang tahu mengenai hal itu. Kalau di mata pelajaran yang saya
ampu, Subjek dapat mengikuti dengan baik, ya walaupun pasti ada
kesulitan yang Subjek alami, namun sejauh ini masih bisa teratasi. Kalau
mata pelajaran yang lain saya kurang tau karena saya tidak pernah
mendapat laporan khusus mengenai kesulitan belajar yang dialami oleh
Subjek. Saya hanya mendapat hasil akhir dari setiap mata pelajaran dan
hasilnya rata-rata baik. Ya kalau ada laporan ya itu mbak hanya mengenai
Subjek yang terlalu banyak bicara di kelas, tidak memperhatikan tapi
berbicara sendiri dan mengganggu pembelajaran.”
P : “Apa yang ibu ketahui mengenai keluarga/orangtua Subjek?”
W : “Yang saya tahu, Subjek sudah tidak memiliki ayah. Ayahnya sudah
meninggal kurang lebih 1 tahun yang lalu. Sekarang Subjek tinggal
bersama dengan ibu dan kedua kakaknya. Ibu Subjek yang saya tahu
bekerja sebagai tukang cuci gosok. Kalau kakak-kakaknya saya kurang
tahu, yang saya dengar kakak pertamanya sudah bekerja dan kakak
keduanya sedang kuliah.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 6
TRANSKRIP WAWANCARA
DENGAN GURU MAPEL MATEMATIKA SUBJEK
Ket : P : Peneliti
M : Guru Mata Pelajaran Matematika Subjek
P : “Bagaimanakah prestasi Subjek di bidang matematika?”
M : “Secara keseluruhan si baik.”
P : “Apakah Subjek mengalami kesulitan dalam belajar matematika?”
M : “Secara keseluruhan tidak. Namun Subjek sering melakukan kesalahan-
kesalahan dalam mengerjakan soal-soal, dan dari yang saya telaah karena
Subjek kurang teliti dan kurang memahami dengan baik materi tertentu.”
P : “Apakah ibu pernah mendapati Subjek melakukan kecurangan?”
M : “Tidak, saya tidak pernah mendapati Subjek melakukan kecurangan,
malah Subjek yang dicurangi. Kalau ulangan harian, teman-temannya
sering bertanya sama Subjek. Pernah Subjek cerita sama saya kalau dia
diconteki sama temannya. Terus saya tanya sama dia, “Terus kamu
contekin gak dia?” nah dia malah jawab gini, “ Iya bu, saya contekin. Tapi
ya saya salahin, misalnya yang sebenernya jawabannya A, aku kasih ke dia
B, hehehe.” Yah seperti itulah Subjek anaknya mbak.”
P : “Apakah Subjek selalu memperhatikan dengan baik setiap kali ibu
mengajar?”
M : “Ya bisa dibilang begitu. Yah, namun terkadang saya harus mengingatkan
Subjek karena Subjek sering mengobrol sendiri saat saya sedang
menjelaskan. Subjek memang dikenal sebagai siswi yang cerewet di kelas.
Guru-guru yang lain juga mengeluhkan akan hal itu, karena seringkali
mengganggu proses pembelajaran. Saya kurang tahu apakah itu kelemahan
atau kelebihan Subjek mbak, soalnya menonjol sekali.”
P : “Apakah Subjek pernah mengatakan kepada ibu jika dia mengalami
kesulitan belajar matematika pada materi tertentu?”
M : “Ya paling sambil lalu. Dia pernah bilang kalau dia kurang paham materi
yang ada x y x y nya. Katanya susah dan membingungkan.”
P : “Apakah yang ibu lakukan setelah Subjek mengatakan hal tersebut?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
M : “Ya saya suruh dia untuk belajar lebih giat lagi supaya tidak sulit dan saya
menyuruh dia untuk mengurangi bicara di kelas saat guru sedang
mengajar.”
P : “Selain itu apakah ibu menindaklanjuti pernyataan Subjek, seperti ibu
mencari alternatif untuk membantu masalah yang Subjek alami? Karena
dari pernyataan Subjek, sepertinya Subjek mengalami kesulitan belajar
pada materi yang ada x y x y nya.”
M : “Tidak, saya tidak mencari alternatif seperti yang mbak bilang. Murid saya
kan banyak tidak hanya Subjek saja, jadi ya saya hanya bilang seperti yang
saya telah jelaskan tadi.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 7
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN IBU SUBJEK
Peneliti : “Apakah pekerjaan ibu?”
Ibu Subjek : “Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga”
Peneliti : “Yang saya tahu suami ibu telah meninggal, lalu
bagaimanakah ibu membiayai sekolah Subjek?”
Ibu Subjek : “Subjek mendapatkan beasiswa dari gereja.”
Peneliti : “Lalu, bagaimanakah keseharian Subjek di rumah?”
Ibu Subjek : “Subjek adalah anak yang baik. Namun, dia sedikit manja
dan pemalas karena dia adalah anak terakhir.”
Peneliti : “Subjek adalah anak yang manja dan pemalas, lalu
bagaimana respon ibu mengenai sifat Subjek tersebut?”
Ibu Subjek : “Ya mau gimana lagi mbak, itu memang sudah bawaan. Saya
juga udah capek kerja. Ya paling saya tegur dia supaya gak
malas lagi. Tapi kadang-kadang ya percuma.”
Peneliti : “Guru-guru Subjek di sekolah berkata bahwa Subjek adalah
siswi yang cerewet, bagaimanakah menurut ibu?”
Ibu Subjek : “Ya, memang benar. Subjek memang cerewet. Di rumah pun
dia juga cerewet.”
Peneliti : “Bagaimanakah gaya belajar Subjek di rumah?”
“Apakah Subjek mempunyai waktu khusus untuk belajar
setiap harinya?”
Ibu Subjek : “Subjek hanya belajar jika Subjek memiliki PR atau akan
menghadapai ulangan harian, itupun kadang-kadang Subjek
cuma belajar sebentar saja. Subjek baru mau belajar dengan
sungguh-sungguh kalau ulangan mid semester maupun
ulangan akhir semester. Jadi, tidak setiap hari Subjek belajar.
Ya jadinya kadang hasil ulangan harian Subjek jadi kurang
baik karena Subjek terlalu menganggap remeh.”
Peneliti : “Apakah Subjek mempunyai kebiasaan yang menurut ibu
dapat mengganggu proses belajarnya?”
Ibu Subjek : “Iya, ada mbak. Hpnya Subjek yang sering jadi penganggu.
Anak saya ini kayaknya gak bisa lepas dari Hpnya. Saya
sering mengingatkan kalau belajar ya belajar jangan main
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
HP. Ya tapi gimana lagi, dia memang anaknya keras kepala.”
Peneliti : “Apakah Subjek mengikuti bimbingan belajar atau
semacamnya?”
Ibu Subjek : “Tidak mbak. Subjek hanya belajar sendiri di rumah. Subjek
tidak pernah mengikuti les-les seperti itu. Tidak ada biayanya
mbak.”
Peneliti : “Apakah ibu mengetahui jika Subjek mengalami kesulitan
belajar?”
Ibu Subjek : “Yang saya tahu, Subjek memiliki prestasi yang baik di
sekolah. Nilai rapornya bagus dan selalu dapat ranking 3
besar di kelas.”
Peneliti : “Apakah Subjek tidak pernah bercerita kepada ibu mengenai
kesulitan belajar yang mungkin dia alami?”
Ibu Subjek : “Tidak, Subjek tidak pernah bercerita masalah kesulitan yang
dia alami di sekolah. Ya paling kalau ada PR bahasa jawa
baru Subjek bertanya kepada saya, karena Subjek kurang bisa
pelajaran bahasa jawa. Kalau pelajaran lain seperti bahasa
inggris dan matematika Subjek tanyanya sama kakaknya.”
Peneliti : “Bagaimana dengan pergaulan Subjek?”
“Apakah Subjek sering bermain?”
Ibu Subjek : “Tidak. Kalau sudah pulang sekolah ya langsung pulang dan
di rumah saja. Kalupun pergi paling sama anak-anak gereja.
Subjek jarang bermain dengan teman-temannya dari sekolah.
Selain di rumah sama di sekolah kegiatan Subjek ya di
gereja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 8
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN SUBJEK
Peneliti : “Apakah kamu mengalami kesulitan belajar matematika?”
Subjek : “Ya lumayan mbak.”
Peneliti : “Pada materi apa?”
Subjek : “Saya dari dulu kurang mengerti di materi tentang aljabar. Susah
mbak, tentang variabel-variabel. Ya memang gak semuanya sih gak
bisa, tapi ya lumayan gak bisa”
Peneliti : “Bagaimana dengan materi yang lain selain aljabar? Apakah kamu
juga mengalami kesulitan?”
Subjek : “Ya ada juga mbak. Tapi masih bisa diatasi lah.”
Peneliti : “Apakah usaha kamu untuk mengatasi kesulitan pada materi aljabar
itu?”
Subjek : “Gak ada sih mbak. Mengalir aja, nanti kalau udah waktunya bisa
pasti bisa. Berharap ada keajaiban aja mbak. Tiba-tiba bisa, hehe.”
Peneliti : “Berarti kamu tidak berusaha untuk mempelajarinya sendiri atau
bertanya kepada guru atau les gitu?”
Subjek : “Materi matematika kan gak cuma aljabar mbak, banyak yang
lainnya. Masak ya aku harus belajar aljabar terus, nanti yang lain ya
iri, hehe. Saya udah bilang ke guru saya tapi disuruh belajar sendiri
yaudah deh. Kalo les enggak mbak, saya gak pernah ikut les, mama
gak punya uang. Dan lagi nanti di ujian nasional juga paling materi
aljabar Cuma keluar 2 atau 3 soal aja.”
Peneliti : “Materi aljabar ini akan berlanjut sampai kamu SMA nanti, kalau
kamu belum memahami dasarnya kamu akan mengalami kesulitan
ketika SMA nanti. Gak masalah kah?”
Subjek : “Ya nanti pas SMA kan diajarin sama gurunya lagi.”
Peneliti : “Oh begitu. Lalu apakah kamu punya waktu khusus untuk belajar?”
Subjek : “Sampai saat ini enggak. Saya pegang buku di rumah kalau ada PR
sama kalau besoknya ada ulangan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 9
SOAL TES DIAGNOSTIK
1. Berapakah hasil dari (6xy + 3yz + 4z) + (2xy + 4yz – 5z) ?
2. Berapakah hasil pengurangan –3(p2 – 5p + 2) dari 5(2p
2 + p + 11) ?
3. Berapakah hasil dari –4a2b
2 + 2xy – 6a
2b
2 + 9xy ?
4. Berapakah hasil dari (2z – 3)2 ?
5. Berapakah hasil dari ( )( )?
6. Berapakah hasil dari (x + 3)(x – 3) ?
7. Bagaimanakah faktor dari x2 – 11x + 30 ?
8. Bagaimanakah faktor dari (2p – 1)2 – (p – 3)
2 ?
9. Berapakah hasil dari 1
2
32
82
xxx
?
10. Berapakah hasil dari 12
1
3
3
xx ?
11. Berapakah hasil dari aa 5
3
5
2
?
12. Bagaimanakah bentuk sederhana dari 352
322
2
xx
xx?
13. Bagaimanakah bentuk sederhana dari aa
a
3
8
4 2
?
14. Panjang dua sisi sebuah segitiga berturut-turut adalah (x + a) cm dan (3x – 2a)
cm. Keliling segitiga tersebut adalah 2(2x + a) cm. Berapakah panjang sisi
ketiga segitiga tersebut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
15. Pak Yahya membeli jeruk, apel, dan salak sebanyak 12 kg. Jeruk yang dibeli
Pak Yahya 2 kg lebih berat daripada apel dan 1 kg lebih berat daripada berat
salak yang dibelinya. Berapakah berat jeruk, apel, dan salak yang dibeli Pak
Yahya berturut-turut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN SOAL TES DIAGNOSTIK
1. zzyzyzxyxyzyzxyzyzxy 544326)542()436(
zyzxy 78
2. )25(355510)25(3()112(5 2222 pppppppp
615355510 22 pppp
655155310 22 pppp
611013 2 pp
3. xyxybabaxybaxyba 92649624 22222222
xyba 1110 22
4. )32)(32()32( 2 zzz
9664 2 zzz
9124 2 zz
5. 22 3232)32)(( yxyxyxyxyx
22 32 yxyx
6. 933)3)(3( 2 xxxxx
92 x
7. )6)(5(30112 xxxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
8. ))3)(3(()12)(12()3()12( 22 pppppp
)933(1222 22 pppppp
)9331222 22 pppppp
822 pp
)4)(2( pp
9. )1(
2
)1)(3(
8
1
2
32
82
xxxxxx
)1)(3(
)3(28
xx
x
)1)(3(
628
xx
x
)1)(3(
22
xx
x
)3(
2
)1)(3(
)1(2
xxx
x
10. )12)(2(
)3(1)12(3
12
1
3
3
xx
xx
xx
)12)(2(
336
xx
xx
)12)(2(
65
xx
x
11. 3
5
5
2
5
3:
5
2 a
aaa
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
12. )1)(32(
)3)(1(
352
322
2
xx
xx
xx
xx
)32(
)3(
x
x
13. aa
a
aa
a
124
8
3
8
4 22
)3(4
8
aa
a
3
2
a
14. Diketahui : cmaxs )(1 , cmaxs )23(2 , cmaxK ))2(2(
Ditanya : 1s . . .?
Jawab :
321 sssK
3)23()()2(2 saxaxax
3424 saxax
aaxxs 2443
as 33
Jadi, panjang sisi ketiga segitiga tersebut adalah (3a) cm
15. Misal : berat jeruk = j
berat apel = a
berat salak = s
22 jaaj
11 jssj
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
12 saj
1212 jjj
1233 j
153 j
5j
325 a
415 s
Jadi, berat jeruk adalah 5 kg, berat apel adalah 3 kg, dan berat salak adalah 4
kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 11
JAWABAN TES DIAGNOSTIK SUBJEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
REMEDIAL 1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Remediasi : Faktorisasi Suku Aljabar (Kelas VIII)
Kelas Subyek : IX
Tahun Ajaran : 2014 / 2015
Pertemuan Ke – : 1 (satu) – Sabtu, 4 April 2015
Alokasi Waktu : 90 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1.Melakukan operasi aljabar
1.2.Meguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
C. INDIKATOR
1. Subyek dapat menyelesaikan operasi perkalian, pembagian dan
perpangkatan pada bentuk aljabar
2. Subyek dapat menyederhanakan pecahan bentuk aljabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
3. Subyek dapat menyelesaikan operasi pecahan dalam bentuk aljabar
4. Subyek dapat menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya
(memfaktorkan bentuk aljabar)
5. Subyek dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
aljabar
D. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran: ceramah dan latihan soal
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Perkalian, pembagian dan perpangkatan bentuk aljabar
2. Pecahan dalam bentuk aljabar
3. Operasi pecahan dalam bentuk aljabar
4. Faktorisasi bentuk aljabar
5. Masalah sehari-hari yang berkaitan dengan aljabar
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kegiatan
Awal
Me-review pemahaman subyek mengenai materi pembelajaran
tentang faktorisasi suku aljabar 5 menit
Kegiatan
Inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
- Peneliti memberikan penjelasan mengenai perkalian,
pembagian dan perpangkatan dalam bentuk aljabar.
- Peneliti memberi penjelesan mengenai pecahan dan
operasi pecahan dalam bentuk aljabar.
- Peneliti memberi penjelasan mengenai cara
penyelesaian masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan aljabar.
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
G. SUMBER BELAJAR
- Nuharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. MEDIA PEMBELAJARAN
- Buku
- Pensil
I. INSTRUMEN PEMBELAJARAN
Latihan Soal
1. Bagaimana faktor dari 3p2 + 7p – 6 ?
2. Bagaimana faktor dari (3 – 5x)2 – 5(5 – 6x) ?
3. Berapakah hasil dari 9
4
81
122
xx
?
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
- Peneliti memberikan beberapa contoh soal kepada
subyek mengenai materi-materi yang telah dijelaskan.
- Peneliti memberikan beberapa latian soal untuk
dikerjakan oleh subyek.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi Mahasiswa :
- Peneliti memberikan motivasi kepada subyek agar
dapat mengerjakan latian soal yang diberikan.
- Peneliti menjawab pertanyaan dari subyek saat subyek
mengalami kesulitan dan menjelaskan kembali agar
subyek lebih memahami.
Kegiatan
Akhir
1. Bersama dengan subyek membuat rangkuman dan
menyimpulkan pelajaran.
2. Mengingatkan subyek untuk mempelajari materi yang telah
diberikan pada pertemuan ini karena pada pertemuan
berikutnya akan ada tes remediasi.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4. Berapakah hasil dari 5925
22
2
xx
x
x
x ?
5. Mas Dana memetik 20 kg buah mangga. Seluruh mangga tersebut akan
dibagikan kepada adik-adiknya yaitu Deva, Dinda, dan Doni. Deva
mendapatkan 2 kg lebih berat daripada Dinda dan 3 kg lebih berat daripada
Doni. Berapa kg buah mangga yang didapatkan Deva, Dinda dan Doni
secara berturut-turut?
Magelang, April 2015
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 13
MATERI PEMBELAJARAN REMEDIAL 1
1. Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian
Pada bentuk-bentuk aljabar berlaku sifat-sifat penjumlahan dan
perkalian seperti pada bilangan bulat. Beberapa sifat tersebut antara lain:
g. Sifat komutatif penjumlahan, yaitu a + b = b + a
h. Sifat asosiatif penjumlahan, yaitu a + (b + c) = (a + b) + c
i. Sifat komutatif perkalian, yaitu a × b = b × a
j. Sifat asosiatif perkalian, yaitu a × (b × c) = (a × b) × c
k. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a× (b+c) = (a×b)
+ (a×c)
Pada perkalian antarsuku aljabar, dapat menggunakan sifat distributif
sebagai konsep dasarnya.
a. Perkalian Suku Satu dengan Suku Dua atau Suku Banyak
Contoh :
)24()4()2(4 yxxxyxx
xyx 84 2
)2)83((8)823(8 22 abababaabababa
)2)5((8 2ababa
)28())5(8( 2abaaba
222 1640 baab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. Perkalian Suku Dua dengan Suku Dua
Misalkan kita mempunyai suku dua (binomial) yang berbentuk
(a+b) dan (c+d). Langkah-langkah penyelesaian yang harus dilakukan
adalah :
(a + b) (c + d) = ac + ad + bc + bd
Misalkan kita mempunyai suku dua (x+y), maka langkah-langkah
penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
(x + y)2 = (x + y) (x + y) (pengkuadratan)
= x (x + y) + y (x + y) (sifat distributif)
= x2 + xy +yx + y
2 (sifat komutatif)
= x2 +2xy +y
2
c. Selisih Dua Kuadrat
(x + y)(x – y) = (x + y) (x + y) (selisih dua kuadrat)
= x (x - y) + y (x - y) (sifat distributif)
= x2 - xy +yx + y
2 (sifat komutatif)
= x2 +y
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
2. Pemfaktoran Suku Aljabar
Pemfaktoran bentuk aljabar yaitu menyatakan bentuk penjumlahan suku-
suku ke dalam bentuk perkalian atau faktor.
a. Hukum distributif dan faktor persekutuan aljabar
Untuk memfaktorkan bentuk aljabar dapat menggunakan hukum
distributif. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari faktor
persekutuan terbesar dari setiap suku aljabar.
Contoh :
)41(282 222 yxyxx (FPB 22x dan yx28 adalah 22x )
)5(3153 22 yzxxyzxyyx (FPB yx23 dan zxy215 adalah xy3 )
b. Faktorisasi Bentuk x2 + 2xy + y
2
Bentuk kuadrat sempurna mempunya beberapa ciri khusus, yaitu :
1) Koefisien peubah pangkat dua (x2) sama dengan 1.
2) Konstanta merupakan hasil kuadrat setengah koefisien x.
Contoh :
Faktorkan bentuk kuadrat sempurna dari x2 + 8x + 16!
Penyelesaian :
Konstanta 2
2
482
1
, maka
222 48168 xxxx
)4)(4()4( 2 xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Selain dengan cara di atas, memfaktorkan bentuk kuadrat sempurna dapat
diselesaikan dengan hukum distributif. Caranya adalah dengan mengubah
suku 2xy menjadi penjumlahan dua suku (xy + xy), kemudian suku-suku
tersebut difaktorkan.
Contoh :
Faktorkalah bentuk kuadrat sempurna dari x2 + 8x + 16 !
Penyelesaian :
x2 + 8x + 16 = x
2 + 4x + 4x + 16
= (x2 + 4x) + (4x + 16)
= x (x + 4) + 4(x + 4)
= (x + 4) (x + 4)
= (x + 4)2
c. Faktorisasi Bentuk Kuadrat ax2 + bx + c
a, b, c adalah bilangan real, a, b merupakan koefisien dan c adalah
konstanta. Sedangkan yang menjadi variabel adalah x2 dan x.
1) Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, jika a = 1
2) Untuk memfaktorkan bentuk aljabar seperti ini, kalian harus
memperhatikan bentuk perkalian suku (x + y) dengan (x + z) berikut :
(x + y)(x + z) = x(x + z) + y(x + z) (sifat distributif)
= ((x.x)+(x.z))+((y.x)+(y.z)) (sifat distributif)
= x2 + xz + xy + yz
= x2 + (y + z)x + yz
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Contoh :
Faktorkanlah bentuk aljabar dari x2 + 7x + 12!
Penyelesaian:
x2 + 7x + 12 = x2 + (y + z)x + yz
y + z = 7
yz = 12
y dan z yang memenuhi adalah y = 3 dan z = 4 atau y = 4 dan z = 3.
Jadi bentuk kuadrat dari x2 + 7x + 12 adalah:
(x+y)(x+z) = (x + 3)(x + 4)
atau
(x+y)(x+z) = (x + 4)(x + 3)
3) Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c, jika a 1
Telah diketahui bahwa pemfaktoran bentuk ax2 + bx + c, jika a = 1
adalah (x + y)(x + z). Dengan menurunkan rumus tersebut maka
dapat diperoleh pemfaktoran ax2 + bx + c untuk a 1. Perhatikan
pemfaktoran berikut ini!
ax2 + bx + c =
a
cx
a
bx 2 (bagi setiap suku dengan a)
selanjutnya cari bilangan yang jika dijumlahkan hasilnya sama
dengana
bdan jika dikalikan hasilnya sama dengan
a
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Misalkan kedua bilangan tersebut adalah a
pdan
a
q, maka akan
diperoleh faktor
a
qx
a
px , sehingga :
a) a
b
a
q
a
p
a
b
a
qp
, maka p + q = b
b) a
c
a
q
a
p
a
b
a
pq
2, maka pq = ac
Jadi, faktor dari ax2 + bx + c untuk a 1 adalah a
a
qx
a
px ,
dimana bilangan p, q harus memenuhi syarat (a) dan (b), yaitu p + q =
b dan pq = ac.
Contoh :
Faktorkanlah bentuk aljabar 2x2 + 3x – 14!
Penyelesaian:
2x2 + 3x – 14 = a
a
qx
a
px
Berdasarkan soal diperoleh nilai a = 2, b = 3, dan c = - 14, sehingga
pq = ac = –28
p + q = b = 3
Nilai p dan q yang memenuhi adalah p = –4 dan q = 7, atau p = 7 dan
q = –4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Jadi,
Untuk p = –4 dan q = 7
2x2 + 3x – 14 = 2 )72)(2(
2
7
2
4
xxxx
Untuk p = 7 dan q = -4
2x2 + 3x – 14 = 2 )2)(72(
2
4
2
7
xxxx
Jadi, faktor dari 2x2 + 3x – 14 adalah )2)(72( xx .
3. Pecahan dalam Bentuk Aljabar
a. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Bentuk Aljabar
Operasi penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk aljabar sama
seperti penjumlahan dan pengurangan pada pecahan biasa. Jika
penyebutnya sudah sama, maka operasi penjumlahan atau
pengurangannya dapat langsung dilakukan pada pembilangnya. Secara
matematis ditulis b
ca
b
c
b
a
Namun jika penyebutnya tidak sama, maka harus disamakan
terlebih dahulu dengan mencari KPK dari penyebut-penyebut tersebut.
Contoh :
Selesaikan penjumlahan dan pengurangan berikut!
z
ab
z
ab
z
abab
z
ab
z
ab 2
4
8
4
53
4
5
4
3
yz
xy
yz
xz
z
x
y
x 4242 (KPK dari y dan z adalah yz)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
yz
yzx
yz
xyxz )2(242
b. Perkalian Bentuk Aljabar
Perkalian pecahan bentuk aljabar dilakukan dengan mengalikan
pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Secara
matematis ditulis db
ca
d
c
b
a
dengan b 0 dan d 0.
Contoh :
xy
ba
xy
ba
yx
abab
y
ab
x
ab
2
5
)32(
)53(
32
53
3
5
2
3 2222
c. Pembagian Bentuk Aljabar
Pembagian pada pecahan sama artinya dengan mengalikan pecahan
tersebut dengan kebalikan dari pecahan pembagi. Secara matematis ditulis
c
d
b
a
d
c
b
a dengan b 0, c 0 dan d 0.
Contoh :
2
2
2
2 6
2
124
2
3
42
3
x
a
x
a
x
a
x
a
a
x
x
a
d. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar
Suatu pecahan bentuk aljabar dapat disederhanakan jika pembilang
dan penyebutnya memiliki faktor persekutuan atau faktor yang sama.
Maka untuk menyederhanakan pecahan ini harus dicari faktor
persekutuan dari pembilang dan penyebutnya terlebih dahulu.
Contoh : c
ab
c
ba
cba
cba
abc
cba 22
2
32
2
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
4. Penggunaan Sifat Operasi Aljabar dalam Aritmetika
Aritmetika merupakan cabang ilmu matematika yang berhubungan
dengan kegiatan ekonomi, bisnis, dan sosial. Dengan adanya bentuk aljabar
dan operasi hitungnya, kita dapat menyelesaikan perhitungan aritmetika sosial
dan bidang ilmu lainnya.
Contoh :
Tasya membeli 100 m kain dengan harga Rp 35.000,00/m. 5
2 bagian dari kain
tersebut ia jual dengan harga Rp 42.000,00/m dan sisanya dijual Rp
33.000,00/m. Tentukan keuntungan atau kerugian dari penjualan kain
tersebut!
Penyelesaian :
Harga pembelian : 100 m Rp 35.000,00 = Rp 3.500.000,00
Harga penjualan :
- 5
2 100 m Rp 42.000,00 = Rp 1.680.000,00
- 5
3 100 m Rp 33.000,00 = Rp 1.980.000,00
Jadi, total penjualan = Rp 3.660.000,00
Ternyata harga penjualan > harga pembelian (untung)
Jadi keuntungan dari penjualan tersebut ialah :
Rp 3.660.000,00 – Rp 3.500.000,00 = Rp 160.000,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Lampiran 14
SOAL REMEDIAL 1
1. Berapakah hasil pengurangan –2(a2 – 3a) dari (2 – 3a
2) ?
2. Berapakah hasil dari (x – 6)(x + 6) ?
3. Berapakah hasil dari (q – 2)2 ?
4. Bagaimanakah faktor dari x2 + 3x – 40 ?
5. Bagaimanakah faktor dari (p + 4)2 – (2 – p)
?
6. Berapakah hasil dari 2
2
4
3
xx ?
7. Berapakah hasil dari 5
1
25
32
yy
?
8. Bagaimanakah bentuk sederhana dari 2811
492
2
xx
x?
9. Bagaimanakah bentuk sederhana dari ab
a
5
2
6 ?
10. Bu Mila mempunyai uang Rp 50.000,00. Uang tersebut akan dibagikan
kepada ketiga anaknya. Kakak selalu mendapatkan lebih besar dari adiknya.
Anak pertama mendapatkan Rp 10.000,00 lebih besar daripada anak kedua
dan Rp 15.000,00 lebih besar daripada anak ketiga. Berapakah jumlah uang
yang diperoleh anak pertama, kedua, dan ketiga berturut-turut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN TES REMEDIAL 1
1. )3(2)32())3(2()32( 2222 aaaaaa
aaa 6232 22
262 aa
2. 3666)6)(6( 2 xxxxx
362 x
3. )2)(2()2( 2 qqq
4222 qqq
442 qq
4. )8)(5(4032 xxxx
5. )2()4)(4()2()4( 2 ppppp
pppp 216442
1492 pp
)7)(2( pp
6. )4)(2(
)4(2)2(3
2
2
4
3
xx
xx
xx
)4)(2(
8263
xx
xx
)4)(2(
25
xx
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
7. 5
1
)5)(5(
3
5
1
25
32
yyyyy
)5)(5(
)5(13
yy
y
)5)(5(
53
yy
y
)5)(5(
8
yy
y
8. )7)(4(
)7)(7(
2811
492
2
xx
xx
xx
x
)4(
)7(
x
x
9. bab
a
ab
a
15
1
30
2
5
2
6
10. Misal : Anak ke-1 = a1
Anak ke-2 = a2
Anak ke-3 = a3
Uang Bu Mila seluruhnya Rp 50.000,00
1000010000 1221 aaaa
1500015000 1331 aaaa
50000321 aaa
500001500010000 111 aaa
50000250003 1 a
750003 1 a
250001 a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
1500010000250002 a
Jadi, jumlah uang yang didapat anak pertama sebesar Rp 25.000,00; anak kedua
sebesar Rp 15.000,00; dan anak ketiga sebesar Rp 10.000,00
1000015000250003 a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 16
JAWABAN TES REMEDIAL 1 SUBJEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
REMEDIAL 2
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Remediasi : Faktorisasi Suku Aljabar (Kelas VIII)
Kelas Subyek : IX
Tahun Ajaran : 2014 / 2015
Pertemuan Ke – : 2 (dua) – Sabtu, 11 April 2015
Alokasi Waktu : 90 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan persamaan garis lurus
B. KOMPETENSI DASAR
1.1.Melakukan operasi aljabar
C. INDIKATOR
1. Subyek dapat menyederhanakan pecahan bentuk aljabar
2. Subyek dapat menyelesaikan operasi pecahan dalam bentuk aljabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
D. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran: ceramah dan latihan soal
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pecahan dalam bentuk aljabar
2. Operasi pecahan dalam bentuk aljabar
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kegiatan
Awal
Me-review pemahaman subyek mengenai materi pembelajaran
tentang faktorisasi suku aljabar yaitu mengenai pecahan dan
operasi pecahan dalam bentuk aljabar. 5 menit
Kegiatan
Inti
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
- Peneliti memberi penjelesan mengenai pecahan dalam
bentuk aljabar
- Peneliti memberi penjelasan mengenai operasi pecahan
dalam bentuk aljabar.
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
- Peneliti memberikan beberapa contoh soal kepada
subyek mengenai materi-materi yang telah dijelaskan.
- Peneliti memberikan beberapa latian soal untuk
dikerjakan oleh subyek.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi Mahasiswa :
- Peneliti memberikan motivasi kepada subyek agar
dapat mengerjakan latian soal yang diberikan.
- Peneliti menjawab pertanyaan dari subyek saat subyek
mengalami kesulitan dan menjelaskan kembali agar
subyek lebih memahami.
80 menit
Kegiatan
Akhir
3. Bersama dengan subyek membuat rangkuman dan
menyimpulkan pelajaran.
4. Mengingatkan subyek untuk mempelajari materi yang telah
diberikan pada pertemuan ini karena pada pertemuan
berikutnya akan ada tes remediasi.
6 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
G. SUMBER BELAJAR
- Nuharini, Dewi & Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan
Aplikasinya 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
H. MEDIA PEMBELAJARAN
- Buku
- Pensil
I. INSTRUMEN PEMBELAJARAN
Latihan Soal
1. ...31
aba
2. ...434
32
xx
x
x
3. ...9
4
81
122
xx
4. ...36
3
6
2
6 2
x
xy
x
y
x
x
5. ...2
36
4
x
yx
yx
x
Magelang, April 2015
Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 18
MATERI PEMBELAJARAN REMEDIAL 2
OPERASI PADA PECAHAN BENTUK ALJABAR
A. Penjumlahan dan pengurangan Pecahan Aljabar
Sama seperti pada pecahan aljabar dengan penyebut suku satu, pada
pecahan aljabar dengan penyebut suku dua dan sama dapat langsung dijumlah
atau dikurangkan pembilangnya.
Adapun pada penjumlahan dan pengurangan pecahan aljabar dengan
penyebut berbeda dapat dilakukan dengan cara menyamakan penyebutnya
terlebih dahulu menjadi kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-
penyebutnya.
bd
bcad
d
c
b
a atau
bd
bcad
d
c
b
a
Contoh:
1. )3)(3(
)3(3
)3_)(3(
4
3
3
9
42
xx
x
xxxx
9
9342
x
x
9
532
x
x
2. )1)(3(
)3(5)1(4
1
5
3
4
xx
xx
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
32
155442
xx
xx
32
192
xx
x
B. Perkalian dan Pembagian Pecahan Aljabar
Perkalian antara dua pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan
antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
bd
ac
db
ca
d
c
b
a
Dengan cara yang sama, dapat ditentukan hasil perkalian antara dua
pecahan aljabar.
Contoh :
1. )1(5
3)1(
1
3
5
2
x
xxx
x
xxx
5
3 2x
2. )2)(5(
)5)(5(
2
25
5
2
aa
aaa
a
a
a
a
)2(
)5(
a
aa
2
52
a
aa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Pembagian antara dua pecahan aljabar dilakukan dengan mengubah
bentuk pembagian menjadi bentuk perkalian dengan cara mengalikan dengan
kebalikan pecahan pembagi.
bc
ad
cb
da
c
d
b
a
d
c
b
a
Contoh :
11. ba
a
a
ba
a
ba
a
ba
222
2
22
)(
))(( 2
baa
ababa
aba )(
aba 2
12. mm
mmmm
4
4
34
4
3 2
2
)4(3
4
mm
m
)4(3
4
m
C. Menyederhanakan Pecahan Aljabar
Pecahan dikatakan sederhana jika pembilang dan penyebut pecahan
tersebut tidak lagi memiliki faktor persekutuan, kecuali 1. Dengan kata lain,
jika pembilang dan penyebut suatu pecahan memiliki faktor yang sama
kecuali 1 maka pecahan tersebut dapat disederhanakan. Hal ini juga berlaku
pada pecahan bentuk aljabar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Menyederhanakan pecahan aljabar dapat dilakukan dengan
memfaktorkan pembilang dan penyebutnya terlebih dahulu, kemudian dibagi
dengan faktor sekutu daripembilang dan penyebut tersebut.
Contoh :
1. ab
baab
ab
abba
4
)23(
4
23 22
4
23 ba
2. )5)(12(
)5)(2(
5112
1032
2
xx
xx
xx
xx
12
2
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 19
SOAL REMEDIAL 2
Sederhanakanlah!
1. ...432
xxx
2. ...23
yxyx
3. ...23
1
45
122
aaaa
4. ...94
8
32
3
32
222
2
ba
b
ba
b
ba
a
5. ...3
10
25
6
c
a
c
a
bc
ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN TES REMEDIAL 2
1. 12
13
12
346
432
xxxxxxx
2. ))((
)(2)(323
yxyx
yxyx
yxyx
))((
2233
yxyx
yxyx
))((
5
yxyx
yx
3. )2)(1(
1
)4)(1(
1
23
1
45
122
aaaaaaaa
)4)(2)(1(
)4(1)2(1
aaa
aa
)4)(2)(1(
42
aaa
aa
)4)(2)(1(
2
aaa
4. )32)(32(
8
32
3
32
2
94
8
32
3
32
2 2
22
2
baba
b
ba
b
ba
a
ba
b
ba
b
ba
a
)32)(32(
8)32(3)32(2 2
baba
bbabbaa
)32)(32(
4
)32)(32(
89664 22222
baba
ba
baba
bbababa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
5. a
c
bc
ba
c
a
c
a
bc
ab
10
3
10
6
3
10:
25
62
2
2
2
100
18
abc
bca
c
a
50
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 21
JAWABAN TES REMEDIAL 2 SUBJEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 22
SOAL TES EVALUASI
1. Berapakah hasil dari )54()82( xx ?
2. Berapakah hasil dari )752()3( qpqp ?
3. Berapakah hasil dari )3()52( xx ?
4. Berapakah hasil dari )42()14( 22 xxxx ?
5. Berapakah hasil dari )5)(3( pp ?
6. Berapakah hasil dari )4)(32( xx ?
7. Berapakah hasil dari 2)12( x ?
8. Berapakah hasil dari 22 )13()13( xx ?
9. Bagaimanakah bentuk sederhana dari 6xy : 2y ?
10. Bagaimanakah pemfaktoran dari 252 x ?
11. Bagaimanakah pemfaktoran dari 2092 xx ?
12. Bagaimanakah pemfaktoran dari 1832 tt ?
13. Bagaimanakah pemfaktoran dari 352 2 xx ?
14. Berapakah hasil dari 434
32
xx
x
x?
15. Berapakah hasil dari 5
2
2
5
x
x
x
x?
16. Berapakah hasil dari 1
1
1
2
mm?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
17. Berapakah hasil dari 2
5:
652 a
ab
aa
a?
18. Bagaimanakah bentuk sederhana dari 2811
492
2
x
x?
19. Diketahui suatu segitiga dengan alas )2( x cm dan luasnya )4( 2 x cm2.
Tentukan tinggi segitiga tersebut (dalam variabel x)! Jumlah umur Ayah dan
Ibu 95 tahun dan Ibu lebih muda 9 tahun dari Ayah. Berapakah umur Ayah
dan Ibu masing-masing?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 23
KUNCI JAWABAN TES EVALUASI
1. 36)54()82( xxx
2. 74)752()3( qpqpqp
3. 8)3()52( xxx
4. 1)42()14( 222 xxxxx
5. 22 5315)5)(3( ppppppp
pp 204 2
6. 12382)4)(32( 2 xxxxx
1252 2 xx
7. )12)(12()12( 2 xxx
1224 2 xxx
144 2 xx
8. )169()169()13()13( 22 xxxxxx
x12
9. xy
xyyxy 3
2
62:6
10. )5)(5(252 xxx
11. )5)(4(2092 xxxx
12. )6)(3(1832 tttt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
13. 3322352 22 xxxxx
)1(3)1(2 xxx
)1)(32( xx
14. )4)(1(4
3
434
32
xx
x
xxx
x
x
)4)(1(
)1(3
xx
xx
)4)(1(
33
xx
xx
)4)(1(
32
xx
x
15. )5)(2(
)2()5(
5
2
2
5 22
xx
xx
x
x
x
x
)5)(2(
442510 22
xx
xxxx
)5)(2(
2962 2
xx
xx
16. 1
2
1
1
1
22
mmmmm
1
22
m
17. ab
a
aa
a
a
ab
aa
a
5
2
652
5:
65 22
ab
a
aa
a
5
2
)3)(2(
)3(5
1
ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
18. )4)(7(
)7)(7(
2811
492
2
xx
xx
xx
x
4
7
x
x
19. Diketahui : alas cmx )2( , 22 )4( cmxL
Ditanya : tinggi (t) segitiga = . . . ?
Jawab :
atL2
1
txx )2(2
142
txx )2()4(2 2
)2(
)4(2 2
x
xt
)2(
)2)(2(2
x
xxt
)2(2 xt
Jadi, tinggi segitiga tersebut adalah (2(x-2)) cm
20. Misal : umur ayah = a, umur ibu = i
9 ai
95 ia
959 aa
9592 a
1042 a
52a
Jadi, umur ayah = 52 tahun dan umur ibu = 52 – 9 = 43 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 24
JAWABAN TES EVALUASI SUBJEK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 25
RINCIAN KEGIATAN PENELITIAN
N
o. Hari / Tanggal Waktu Tempat Kegiatan
1. Rabu,
25 Februari
2015
09.00 – selesai Sekolah
Subjek
- Menemui Wali Kelas Subjek untuk
membuat janji melakukan wawancara
dengan wali kelas dan Guru Mata
Pelajaran Matematika Subjek.
- Menemui Guru Mata Pelajaran
Matematika untuk keperluan pemilihan
subjek penelitian. (wawancara
penelaahan status)
2. Senin,
1 Maret 2015
16.00 – 18.00 Rumah
kediaman
Subjek
- Bertemu dengan orangtua Subjek (ibu)
dan Subjek untuk meminta ijin
menjadikan Subjek sebagai Subjek
Penelitian Peneliti
- Membuat janji untuk melakukan
wawancara dengan orangtua Subjek
mengenai keseharian Subjek di rumah
dan wawancara dengan Subjek
mengenai kesulitannya belajar
matematika.
3. Jumat,
13 Maret 2015
10.00 – selesai Sekolah
Subjek
- Melakukan wawancara dengan Wali
Kelas Subjek mengenai keseharian
prestasi Subjek di semua bidang
pelajaran.
- Melakukan wawancara dengan guru
mata pelajaran Subjek mengenai
prestasi Subjek di bidang matematika.
(wawancara penelaahan status)
- Meminta ijin dan berkoordinasi
dengan Guru Mata Pelajaran
Matematika Subjek untuk melakukan
uji coba tes diagnostik (untuk menguji
validitas dan reliabilitas soal sebelum
diberikan kepada Subjek sebagai tes
diagnostik) di salah satu kelas IX
(kelas yang digunakan bukan
merupakan kelas Subjek)
4.
.
Sabtu,
14 Maret 2015
19.00 – selesai Rumah
kediaman
Subjek
- Melakukan wawancara dengan Ibu
Subjek mengenai keseharian Subjek di
rumah.
- Melakukan wawancara dengan Subjek
mengenai kesulitannya belajar
matematika.
5. Jumat,
27 Maret 2015
11.30 – 13.00 Sekolah
Subjek
- Melakukan uji coba tes diagnostik di
kelas IX B untuk menguji validitas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
reliabilitas soal-soal yang akan
diberikan kepada Subjek sebagai tes
diagnostik.
6. Sabtu,
4 April 2015
15.00 – 16.30 Rumah
kediaman
Subjek
- Tes diagnostik dengan materi
faktorisasi bentuk aljabar untuk
mengetahui letak kesulitan belajar
matematika Subjek pada materi ini.
7. Sabtu,
11 April 2015
15.00 – 16.30 Rumah
kediaman
Subjek
- Pembelajaran remedial pertemuan
pertama
8. Minggu,
12 April 2015
12.30 – 14.00 Rumah
kediaman
Subjek
- Tes remedial pertama Subjek
9. Sabtu,
18 April 2015
16.00 – 17.30 Rumah
kediaman
Subjek
- Pembelajaran remedial kedua
(dilakukan kembali karena Subjek
masih melakukan kesalahan-kesalahan
pada tes remedial yang telah dilakukan
setelah pembelajaran remedial
pertama).
10
.
Minggu,
19 April 2015
14.00 – 15.00 Rumah
kediaman
Subjek
- Tes remedial kedua
11
.
Minggu,
26 April 2015
13.30 – selesai Rumah
kediaman
Subjek
- Wawancara mengenai hasil tes
diagnostik dengan Subjek
- Wawancara mengenai hasil tes
remedial pertama dengan Subjek
12
.
Selasa,
28 April 2015
15.00 – 17.30 Rumah
kediaman
Subjek
- Review singkat materi faktorisasi
bentuk aljabar (30 menit).
- Tes evaluasi belajar yang mencakup
semua materi faktorisasi bentuk
aljabar.
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI