Transcript
Page 1: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program keluarga berencana merupakan salah satu program

pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan keluarga

Indonesia yang sejahtera. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 10 Tahun 1992

tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,

disebutkan bahwa Program Keluarga Berencana (KB) adalah upaya peningkatan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga serta peningkatan

kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera

(UU 10/1992). Keluarga berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak

kelahiran anak, untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara dengan

menggunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya

menetap bisa dilakukan dengan cara sterilisasi.1

Peran program KB sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan

reproduksi seseorang, baik itu untuk kesehatan reproduksi wanita maupun

kesehatan reproduksi pria. Peran KB bagi kesehatan reproduksi wanita

diantaranya yaitu menghindari bahaya infeksi, eklamsia, abortus, emboli obstetri,

perdarahan post partum, dan komplikasi masa nifas.2 Selain itu, program KB juga

bertujuan untuk mengatur umur ibu yang tepat untuk melakukan proses

persalinan, sebab jika umur ibu terlalu muda atau terlalu tua ketika melakukan

persalinan, akan sangat beresiko mengakibatkan perdarahan serius yang bisa

mengakibatkan kematian bagi ibu maupun bayinya.2 Program KB juga berperan

bagi kesehatan reproduksi pria antara lain untuk mencegah Penyakit Menular

Seksual (PMS) seperti: sifilis, gonorhea, dan penyakit kelamin lain yang

diakibatkan oleh tidak menggunakan alat kontrasepsi (kondom) ketika melakukan

1

Page 2: Proposal Chill Rev (Repaired)

hubungan seksual dengan pasangannya yang terkena PMS. Selain mencegah

terkena penyakit menular seksual, Program KB juga dimaksudkan untuk

membantu pria yang mengalami gangguan disfungsi seksual serta membantu

pasangan yang telah menikah lebih dari 1 tahun tetapi belum juga memiliki

keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.2

Di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 228 per 100.000

kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1000 kelahiran hidup.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih berada pada posisi tertinggi di Asia

untuk angka kematian ibu. Angka tersebut juga masih jauh dari target Millenium

Development Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI 102 per 100.000 kelahiran hidup dan

AKB 24 per 1000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, dengan program KB yang

terus digalakkan pemerintah, diharapkan target MDGs 2015 dapat tercapai.3

Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS)

yang merupakan peserta KB baru dan hampir separuhnya (48,56%) menggunakan

metode kontrasepsi suntikan. Pada tahun 2013, cakupan KB aktif secara nasional

sebesar 75,88%. Dari 33 provinsi, ada 15 provinsi yang cakupannya masih

dibawah cakupan nasional. Provinsi Bengkulu merupakan provinsi dengan

cakupan tertinggi sebesar 87,70%, dan provinsi Papua merupakan provinsi dengan

cakupan terendah, yaitu 67,15%. Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa

wanita usia 15-49 tahun dengan status kawin 59,3% menggunakan metode

kontrasepsi modern (implan, MOW, MOP, implan, IUD, suntik, dan pil), 0,4%

lainnya menggunakan metode kontrasepsi tradisional (kalender, senggama

terputus, lainnya), 24,7% pernah melakukan KB, dan 15,5% lainnya tidak pernah

melakukan KB.4

Data Pasangan Usia Subur (PUS) yang telah ber-KB yang didapatkan

dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah sebagai berikut, cakupan KB

aktif dalam 3 bulan terakhir (April-Juni) adalah sebanyak 66,04%, cakupan KB

baru sebanyak 55,75%, sedangkan cakupan PUS 4T sebanyak 21,75%. Data yang

2

Page 3: Proposal Chill Rev (Repaired)

didapatkan dari Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur untuk pemasangan KB dan

jenis yang digunakan dari bulan April-Juni adalah sebagai berikut, pasangan yang

tercantum sebagai pengguna KB baru jenis IUD adalah sebanyak 30 orang, untuk

yang menggunakan implant sebanyak 19 orang, pengguna kondom sebanyak 7

orang, untuk KB jenis suntik baik per 3 bulan maupun per 1 bulan sebanyak 172

orang, sedangkan KB pil sebanyak 74 orang, sedangkan yang telah melakukan

MOW adalah sebanyak 17 orang.

Prevalensi pasangan yang belum mengikuti program KB masih cukup

rendah dan kurangnya penelitian mengenai PUS 4T yang mengikuti program KB

di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur menjadi latar belakang pemilihan topik

ini untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

1.2 Perumusan Masalah

Mengetahui hasil kegiatan program pelayanan di Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur dibandingkan dengan SPM yang berlaku periode April-Juni 2015.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan dari evaluasi program ini adalah untuk mengevaluasi hasil kerja

puskesmas selama 3 bulan dibandingkan dengan sasaran 3 bulan yang ada di

puskesmas Cilandak timur.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui hasil pencapaian program KB di Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur pada bulan April – Juni 2015.

b. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan solusi dari program KB

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.

3

Page 4: Proposal Chill Rev (Repaired)

c. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan cakupan dari program KB di

Puskesmas Cilandak Timur masih rendah.

d. Membuat rencana kegiatan untuk pemecahan prioritas masalah di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.

1.4 Manfaat Kegiatan

1. Bagi Mahasiswa :

a. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.

b. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang

ditemukan didalam program puskesmas.

2. Bagi Puskesmas :

a. Membantu Puskesmas untuk mengetahui pencapaian yang belum

maksimal.

b. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya

puskesmas yang belum memenuhi target SPM.

c. Membantu Puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian

terhadap masalah tersebut.

3. Bagi Masyarakat:

Manfaat evaluasi program KB ini bagi masyarakat adalah

masyarakat menjadi lebih banyak lagi yang mengikuti program KB

sehingga angka kelahiran bayi dapat terkendali.

BAB II

4

Page 5: Proposal Chill Rev (Repaired)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana

1. Beberapa konsep tentang Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah merupakan salah satu usaha untuk

mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,

pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran.5

Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau

pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,

mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara

kelahiran.6

Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk

memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.6

2. Tujuan Keluarga Berencana

a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga

kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan

pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.6

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang

bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.6

3. Sasaran Program Keluarga Berencana

5

Page 6: Proposal Chill Rev (Repaired)

a. Sasaran langsung

Pasangan usia subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran

dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan.8

b. Sasaran tidak langsung

Pelaksana dan pengelola program Keluarga Berencana, dengan cara

menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan

kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas

dan keluarga sejahtera.8

4. Ruang lingkup Program Keluarga Berencana

Ruang lingkup program Keluarga Berencana, meliputi :8

a. Komunikasi informasi dan edukasi.

b. Konseling.

c. Pelayanan infertilitas.

d. Pendidikan seks.

e. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan.

f. Konsultasi genetik.

5. Manfaat usaha Keluarga Berencana di pandang dari segi kesehatan

Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana merupakan

salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang

semakin tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita.8

2.2 Akseptor Keluarga Berencana

6

Page 7: Proposal Chill Rev (Repaired)

1. Konsep tentang Keluarga Berencana

Akseptor Keluarga Berencana adalah proses yang disadari oleh pasangan

untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu kelahiran.7

2. Jenis - Jenis Akseptor Keluarga Berencana

a. Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini menggunakan salah

satu cara alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri

kesuburan.9

b. Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang telah

menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau lebih yang tidak

diselingi suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi

baik dengan cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti /

istirahat kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut-turut dan bukan karena

hamil.9

c. Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali menggunakan

alat obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan

alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.9

d. Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah satu cara

kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.9

e. Akseptor langsung adalah para istri yang memakai salah satu cara

kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.9

f. Akseptor dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian

kontrasepsi lebih dari 3 bulan.9

2.3 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

7

Page 8: Proposal Chill Rev (Repaired)

Pelayanan kontrasepsi saat ini dirasakan masyarakat, khususnya

pasangan suami-istri, sebagai salah satu kebutuhannya. Pelayanan kontrasepsi

yang semula menjadi program pemerintah dengan orientasi pemenuhan target

melalui subsidi penuh dari pemerintah. Peran pelayanan Keluarga Berencana

diarahkan untuk menunjang tercapainya kesehatan ibu dan bayi, karena kehamilan

yang diinginkan dan berlangsung pada keadaan dan saat yang tepat, akan lebih

menjamin keselamtan ibu dan bayi yang dikandungnya.2

Pelayanan KB bertujuan menunda, menjarangkan, atau membatasi

kehamilan bila jumlah anak sudah cukup. Dengan demikian 5 pelayanan KB

sangat berguna dalam mengaturan kehamilan dan pencegahan kehamilan yang

tidak diinginkan tau tidak tepat waktu. Ada lima hal penting dalam pelayanan

Keluarga Berencana yang perlu diperhatikan:

a. Prioritas pelayanan KB diberikan terutama kepada Pasangan Usia Subur yang

isterinya mempunyai keadaan 4 terlalu yaitu terlalu muda (usia kurang dari 20

tahun), terlalu banyak anak (lebih dari 3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan

(kurang dari 2 tahun), dan terlalu tua (lebih dari 35 tahun).2

b. Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan

isteri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam ber KB dengan

menggunakan alat/metode kontrasepsi untuk pria.2

c. Memberi informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan kelemahan

masingmasing metode kontrasepsi. Setiap klien berhak untuk mendapat

informasi mengenai hal ini, sehingga dapat mempertimbangkan metode yang

paling cocok bagi dirinya.2

d. Memberi nasehat tentang metoda yang paling cocok sesuai dengan hasil

pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien, untuk

memudahkan klien menentukan pilihan.2

8

Page 9: Proposal Chill Rev (Repaired)

e. Memberi informasi tentang kontraindikasi pemakaian berbagai metode

kontrasepsi. Pelaksanaan pelayanan KB perlu melakukan skrining atau

penyaringan melalui pemeriksaa fisik terhadap klien untuk memastikan bahwa

tidak terdapat kontraindikasi bagi pemakaian metoda kontrasepsi yang akan

dipilih.2

2.4 Pengertian pasangan usia subur dan 4T

Pasangan usia subur yaitu pasangan suami istri yang istrinya masih

mengalami menstruasi (datang bulan).9 Untuk pengertian 4T adalah pasangan

yang Terlalu Tua, Terlalu Muda, Terlalu Sering Melahirkan, Terlalu Dekat Jarak

Kelahiran.

Pasangan suami istri yang hidup bersama, dimana umur istrinya antara 15

tahun sampai dengan 44 tahun. Batasan umur yang digunakan disini adalah 15

sampai 44 tahun dan bukan 15–49 tahun. Hal ini tidak berarti berbeda dengan

perhitungan fertilitas yang menggunakan batasan 15–49, tetapi dalam kegiatan

keluarga berencana mereka yang berada pada kelompok 45–49 bukan merupakan

sasaran keluarga berencana lagi. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa

mereka yang berada pada kelompok umur 45–49 tahun, kemungkinan untuk

melahirkan lagi sudah sangat kecil sekali.4

2.5 Kontrasepsi

1. Pengertian

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra

berarti “melawan” atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan

antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan.

Maksud dari konsepsi adalah menghindari / mencegah terjadinya kehamilan

9

Page 10: Proposal Chill Rev (Repaired)

sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Untuk itu,

berdasarkan maksud dan tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan

kontrasepsi adalah pasangan yang aktif melakukan hubungan seks dan kedua -

duanya memiliki kesuburan normal namun tidak menghendaki kehamilan.5

Kontrasepsi adalah usaha - usaha untuk mencegah terjadinya

kehamilan, usaha itu dapat bersifat sementara dapat bersifat permanen.10

2. Akseptor Keluarga Berencana menurut sasarannya

a. Fase menunda kehamilan

Masa menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh

pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun.Karena usia di

bawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya menunda untuk mempunyai

anak dengan berbagai alasan. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu

kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya kembalinya

kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini

pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi.

Kontrasepsi yang cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR.11

b. Fase mengatur / menjarangkan kehamilan

Periode usia istri antara 20 - 30 tahun merupakan periode usia

paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak

antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Kriteria kontrasepsi yang perlukan yaitu

efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan masih

mengharapkan punya anak lagi. Kontrasepsi dapat dipakai 3-4 tahun

sesuai jarak kelahiran yang direncanakan.11

c. Fase mengakhiri kesuburan / tidak hamil lagi

Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih

dari 30 tahun tidak hamil. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan

kontrasepsi yang mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi

kegagalan hal ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan dengan resiko

10

Page 11: Proposal Chill Rev (Repaired)

tinggi bagi ibu dan anak. Di samping itu jika pasangan akseptor tidak

mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang cocok dan

disarankan adalah metode kontap, AKDR, implan, suntik KB dan pil KB.11

3. Syarat - Syarat Kontrasepsi

Sebagai usaha untuk mencegah kehamilan hendaknya kontrasepsi

memiliki syarat-syarat sebagai berikut :11

a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.

b. Efek samping yang merugikan tidak ada.

c. Lima kerjanya dapat diatur menurut keinginan.

d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan.

e. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama pemakaiannya.

f. Cara penggunaannya sederhana.

g. Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

h. Dapat diterima oleh pasangan suami istri.

11

Page 12: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB III

DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS CILANDAK TIMUR

3.1 Data Umum Puskesmas

3.1.1 Keadaan Geografis dan Lingkungan

1. Lokasi

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur terletak di Jalan Madrasah

No.11 Rt.010 / Rw.04 Kelurahan Cilandak Timur Kecamatan Pasar Minggu

Kota Administrasi Jakarta Selatan.

2. Wilayah Kerja

Meliputi seluruh wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak

Timur, yang terdiri dari 7 RW dan 72 RT

3. Batas wilayah :

- Sebelah Utara : Kelurahan Bangka

- Sebelah Selatan : Kelurahan Jagakarsa

- Sebelah Timur : Kelurahan Ragunan

- Sebelah barat : Cipete Selatan

4. Keadaan Tanah

- Luas wilayah Kelurahan Cilandak Timur : 352.06 Ha (3,53km2)

- Terlampir seluruhnya untuk pemukiman

- Terdapat daerah rawan banjir

12

Page 13: Proposal Chill Rev (Repaired)

Daerah rawan banjir di wilayah Kelurahan Cilandak Timur terdapat di sekitar

aliran Sungai Kerukut (Kali Kerukut)

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kelurahan Cilandak Timur

3.1.2 Data Demografi

Jumlah Penduduk sampai dengan akhir Juni 2015 = 30.871 jiwa.

1) Jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, maka jumlah penduduk di wilayah

kerja Puskesmas kelurahan Cilandak Timur terbagi atas :

Laki-laki : 16.697 jiwa

Wanita : 14.174 jiwa

13

Page 14: Proposal Chill Rev (Repaired)

2) Kelompok usia

Tabel 3.1 Komposisi penduduk berdasarkan kelompok usia.

Umur Jumlah Persentase0-4 1.274 4.125-14 4.527 14.6615-44 17.015 55.11

45-64 4.308 13.95

>65 534 1.72

Tabel 3.1 menunjukkan komposisi penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berdasarkan kelompok usia. Usia

15-44 tahun merupakan kelompok usia dengan jumlah tertinggi, yaitu

17.015 penduduk sedangkan usia >65 adalah kelompok usia yang

jumlahnya paling sedikit, yaitu 534 penduduk. Berdasarkan data diatas,

didapatkan sex ratio sebesar 117,8 dimana menunjukan dalam 100 orang

perempuan terdapat 118 laki-laki. Dari data diatas dapat juga diketahui

dependency ratio, yaitu sebesar 29,7, dimana setiap 100 orang usia

produktif menanggung beban 30 orang penduduk non produktif.

3) Mata pencaharian

Tabel 3.2 Mata Pencaharian Penduduk

No. Status Pekerjaan

Jumlah Persentase (%)

1. Pemerintahan 19.097 58,2

2. Pedagang 4.599 14,0

3. Industri 521 1,6

4. Buruh 4.715 14,3

5. Swasta 2.924 8,9

6. Lain-lain 986 3,0

14

Page 15: Proposal Chill Rev (Repaired)

Dapat dilihat pada tabel 3.2 bahwa sebagian besar penduduk bekerja

dalam sektoral pemerintahan sebanyak 19.097 orang dari 65.709 jumlah

penduduk. Sedangkan 986 orang bekerja lain-lain.

4) Agama

Tabel 3.3 Pembagian agama

No Agama Jumlah Persentase(%)

1 Islam 53.548 81,5

2 Kristen 6.543 9,9

3 Khatolik 3.718 5,66

4 Hindu/Budha 1.875 2,85

Tabel 3.3 menunjukan data dan persentase pemeluk agama di

wilayah kerja Puskesmas Cilandak Timur. Penduduk di wilayah kerja

Puskesmas Cilandak Timur mayoritas beragama Islam dengan jumlah

53.548 orang dan persentase sebesar 81,5%.

5) Fasilitas Pendidikan

Tabel 3.4 Fasilitas pendidikan

No. Fasilitas Pendidikan Jumlah

1. TK 10

2. SD 15

3. MI 6

4. SLTP 3

5. MTS 1

6. SMU 1

7. SMK 1

Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan fasilitas pendidikan yang terdapat

di Kelurahan Cilandak Timur sebanyak 37 fasilitias. Terbanyak adalah

15

Page 16: Proposal Chill Rev (Repaired)

fasilitas SD dengan jumlah 15 sekolah dan Kelurahan Pejaten Timur hanya

memiliki 1 sekolah MTS, SMU dan SMK.

6) Fasilitas Kesehatan

Tabel 3.5 Fasilitas kesehatan

No. Fasilitas Jumlah

1. Rumah sakit 1

2. Puskesmas 1

3. Rumah Bersalin -

4. Dokter 24 jam 1

5. Dokter Gigi 2

6. Balkesmas 1

7. Bidan Swasta 3

8. Laboratorium -

9. Apotik 2

10. Klinik 3

11. Posyandu 23

12. Kader 160

Terdapat berbagai macam fasilitas kesehatan di Kelurahan

Cilandak Timur, dimana Posyandu merupakan pelayanan kesehatan yang

terbanyak, yaitu sebanyak 23, sedangkan hanya terdapat satu puskesmas,

rumah sakit, dokter 24 jam, dan balkesmas di Kelurahan Cilandak Timur.

16

Page 17: Proposal Chill Rev (Repaired)

7) Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur

Tabel 3.6 Sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Cilandak Timur

No Diagnosis penyakit Jumlah kunjungan

1. Infeksi akut lain pada saluran pernapasan atas

5712

2. Penyakit lainnya 2759

3. Hipertensi 1860

4. Diabetes mellitus 732

5. Penyakit pada sistem otot 732

6. Penyakit kulit alergi 520

7. Gastritis 330

8. Penyakit mata 201

9. Diare (termasuk tersangka kolera) 182

10. Penyakit kulit infeksi 141

Total 13.178

Berdasarkan data pada Tabel 3.6, jumlah penderita infeksi akut

pada saluran napas bagian atas adalah yang tertinggi diantara 9 penyakit

lainnya, yaitu sebesar 5712 penderita. Berdasarkan teori Bloom ISPA

didapatkan karena adanya masalah perilaku dimana masyarakat belum

mengerti sepenuhya mengenai ISPA baik dari penyebab, gejala,

pengobatan, cara penularan maupun pencegahannya. Faktor perilaku hidup

sehat yang tidak diterapkan seperti makanan dengan menu seimbang,

olahraga yang teratur, tidak merokok, tidak minum minuman keras, serta

istirahat yang cukup berperan sebagai penyebab ISPA.

17

Page 18: Proposal Chill Rev (Repaired)

3.1.3 Sumber Daya Puskesmas

a. Sarana Fisik

Gedung Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pertama kali didirikan

pada tahun 1976 di atas tanah seluas ± 300 m2 dengan luas bangunan ± 160

m2. Bangunan puskesmas telah direhab sebanyak 4 kali yaitu: tahun 1986,

tahun 1989, tahun 1995 dan tahun 2009. Kemudian pada tahun 1995 didirikan

Gedung Rumah Bersalin (RB) Kelurahan Cilandak Timur di atas tanah seluas

± 510 m2 dengan luas bangunan ± 180 m2. Gedung Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur terdiri dari dua Gedung yaitu Gedung Puskesmas dan Gedung

Rumah Bersalin RB. Pada akhir tahun 2009 direhab total, dibangun menjadi

satu Gedung diatas tanah seluas ± 810 m2 dengan luas bangunan ± 230 m2

yang terdiri dari dua Lantai.

b. Ketenagaan

Tabel 3.7 Ketenagaan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

No.

Nama Petugas Pendidikan Terakhir

Umur (Thn)

Status

PNS/Honor

Masa Kerja

Gol PKM / RB

1 Dr.Wida Wildani Dokter 34 PNS IV PKM

2 Drg.Nerlaela FKG 50 PNS III PKM

3 Azizah Bidan 46 PNS III PKM

4 Fenny Susanti Bidan 41 PNS III PKM

5 Kelina Simarmata Perawat 56 PNS III PKM

6 Mince Karlini Perawat 40 PNS II PKM

7 Nurani Sudi Rahayu Prwt Gigi 30 Honor 1 II PKM

8 Retno Asri Fitriyani Perawat 23 Honor 2 II PKM

9 Abdurahman S1 42 Honor 20 - PKM

11 Masuhud SLTA 43 PT 7 - PKM

12 Tukirah SD 54 PT 7 - PKM

13 Heru Setawan SLTA 30 PT 2 PKM

18

Page 19: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tenaga di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur berjumah 13 orang

dengan rincian yang terdiri dari 6 orang PNS, 3 orang Honorer, dan 3 orang

Outshorsing.

3. Peran Serta Masyarakat

1. Posyandu

Posyandu Kelurahan Cilandak Timur terdiri dari : 23 Posyandu yang tersebar

di 6 RW (kecuali Rw.06), dan keseluruhannya berjalan aktif.

Keadaan derajat posyandu yang dimiliki saat ini adalah :

- Posyandu Pratama : 0 buah

- Posyandu Madya : 3 buah

- Posyandu Purnama : 6 buah

- Posyandu Mandiri : 14 buah

4. Lansia

Usia 45-59 Tahun:

Laki-Laki = 1381 Orang

Perempuan = 1254 Orang

Usia 60-69 Tahun:

Laki-laki = 347 Orang

Perempuan = 309 Orang

19

Page 20: Proposal Chill Rev (Repaired)

Usia > 70 Tahun

Laki-laki = 90 Orang

Perempuan = 95 Orang

Jumlah Keseluruhan Lansia : 3476 orang.

5. Sarana dan Prasarana

Tabel 3.8 Sarana dan Prasarana

No Jenis Sarana Uraian Kondisi

1 Lantai I

- Ruang Bersalin Tempat Tidur Baik

- Ruang Loket Komputer Baik

- Ruang Jaga Lemari, Tempat tidur Baik

- Ruang Bayi Meja Baik

- Ruang Perawatan 1 Tempat Tidur Baik

- Ruang Perawatan 2 Tempat Tidur Baik

- Ruang Dokter Jaga Tempat Tidur Baik

- Ruang Dapur Rak Piring Baik

- Ruang Cuci Meja Baik

- Ruang Tunggu Bangku Tunggu Baik

- Ruang Panel Baik

- Ruang Pompa Jet Pump Baik

- Toilet Baik

- Lobi Baik

20

Page 21: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Lantai II

- Ruang 1 : KIA / KB Tempat Tidur Periksa (2), Maja (2), Kursi (4), Kulkas (1), Lemari Alkes (2), Lemari Buku (1), AC (2) Tensi meter (2) Stetoscope, Timbangan bayi (1), Timbangan dws (1)

Baik

- Ruang 2 : Ka.Puskesmas Tempat Tidur Periksa (1), Kursi Tamu (1 set), Lemari Perpustakaan (1), Filing Kabinet (1)

Baik

- Ruang 3 : Poli Gigi Dental Unit (2), Meja (2), Kursi (4), Lemari Alkes (2), Kompresor (2), Sterilisator (1), Alat-alat Kesehatan lain

Baik

- Ruang 4 : Poli Umum Tempat tidur periksa (1), Meja periksa (2), kursi (5), Lemari alkes (2), Filing kabinet (1), Toa (1 set), Sterilisator (1)

Baik

- Ruang 5 : Apotik/Gudang Lemari obat (3 ), Meja (1), meja obat (1), Rak Obat (2), Filing kabinet (1)

Baik

- Ruang 6 : Laboratrium Lemari Alkes (1), Lemari obat (1), Meja (1), Kursi (2), tempat tidur (1), Sterilisator (1), dan alat kesehatan lainnya

Baik

- Ruang Loket Rak Status (2), Meja (1), Komputer (1 set), Filing kabinet (1), buku status dll

Rusak / baik

- Ruang Tunggu Bangku Tunggu (10), Televisi (1), Toa (1) dan poster

Baik

- Musholah Karpet, sajadah, kipas angin

Baik

- Ruang Panel Alat-alat listrik dan alat Baik

21

Page 22: Proposal Chill Rev (Repaired)

kebersihan

- Toilet Sabun dan lap

3.1.4 Fungsi Puskesmas

Puskesmas Kelurahan merupakan unit pelaksanan teknis Dinas Kesehatan

yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian,

pengembangan upaya kesehatan, pendidikan, dan pelatihan diwilayah

kerjanya

Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian terhadap pengelolaan dan

pelayanan kesehatan

Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar ISO 9001-2008 yang

meliputi, Loket, Poli Umum, Poli Gigi, rekam medis, KIA, KB, Gizi, jiwa,

Askes, Gakin, Laboratrium sederhana, apotik dan penyuluhan kesehatan serta

klinik lain sesuai kebutuhan.

Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang

meliputi keder kesehatan, posyandu, RS, BPS, PKK, RT/RW, karang taruna

dll.

Mengkoordinasi program, temu litas sektoral dalam penanggulangan masalah

kesehatan masyarakat

Menilai dan melaporkan kinerja, terjangkau, berksinambungan, mandiri dan

mengutamakan kepuasan pelanggan

3.1.5 Tugas Pokok

22

Page 23: Proposal Chill Rev (Repaired)

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur merupakan unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan tercapainya tujuan

pembangunan kesehatan Nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan,

pendidikan, dan pelatihan kesehatan serta kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang yang bertempat tinggal di wilayah sekitarnya terutama di wilayah

Kelurahan Cilandak Timur.

Pembangunan Kesehatan di arahkan untuk meningkatkan mutu sumber

daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan

paradigma sehat, yang memberikan perioritas pada upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan rehabilitasi mulai dari dalam

kandungan sampai dengan usia lanjut.

Puskesmas memiliki tugas pokok adalah sebagai berikut :

Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan ibu dan anak

Pelayanan Keluarga berencana

Upaya Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Upaya Pelayanan gizi

Upaya pelayanan kesehatan keluarga miskin (Gakin)

Pencegahan dan pemberantasan penyakit

Penyuluhan kesehatan masyarakat

Kesehatan Sekolah

Pelayanan kesehatan jiwa dan Napza

Pelayanan Laboratrium Sederhana

Pelayanan kesehatan mata

Peningkatan kesehatan remaja

23

Page 24: Proposal Chill Rev (Repaired)

Peningkatan kesehatan lingkungan

Pengobatan dan Penanggulangan bencana

Peningkatan kesehatan kerja

Peningkatan kesehatan olah raga

Upaya pengobatan tradisional

Pencatatan dan pelaporan

3.1.6 Tujuan

Mengembangkan profesionallisme SDM medis dan non medis

Terwujudnya penempatan karyawan sesuai dengan ahlinya

Meningkatkan prestasi kerja dan kinerja karyawan

Terwujudnya mutu pelayanan kesehatan yang paripurna untuk kepuasan

pelanggan sesuai standar ISO 9001-2008

Terwujudnya sistem manajemen puskesmas

Terwujudnya kerjasama dengan mitra kerja, lintas sektoral dan institusi baik

pemerintah maupun swasta

Terwujudnya pengetahuan masyarakat tentang betapa pentingnya masalah

kesehatan

3.2 Data Khusus Puskesmas

24

Page 25: Proposal Chill Rev (Repaired)

3.2.1 VISI dan MISI

VISI :

Puskesmas adalah sebagai Unit Pelayanan Prima yang profesional,

terjangkau, berkesinambungan, mandiri dan mengutamakan pelanggan.( sesuai

standar ISO 9001-2008).

MISI :

Memberdayakan SDM yang professional dalam menghadapi era globalisasi

Mengembangkan mutu pelayanan secara optimal baik promotif, preventif,

kuantatif dan rehabilitatif

Menggalang kerja sama dengan mitra kerja

3.2.2 Sasaran

Seluruh lapisan masyarakat terutama diwilayah kerja puskesmas baik

masyarakat luar gedung puskesmas maupun petugas puskesmas itu sendiri.

I. MANAJEMEN PUSKESMAS

25

Page 26: Proposal Chill Rev (Repaired)

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang berkerja secara

sistematik untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien

(KepMenkes RI No.128/MENKES/SK/2004).

Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk

fungsi-fungsi manajemen. Ada tiga fungsi manajemen puskesmas yang dikenal

yakni P1, P2, dan P3.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen di

Puskesmas Salaman I, diperoleh data sebagai berikut

1. Perencanaan (P1)

a. Tahap Persiapan

Kepala puskesmas membentuk tim yang terdiri dari ketua, sekretaris dan

penanggungg jawab masing-masing unit. Bahan perencanaan mengacu pada buku

Pedoman Perencanaan tingkat Puskesmas.

Kepala Puskesmas memberikan bahan perencanaan kepada masing-masing

penanggungjawab dan menjelaskan mengenai Perencanaan Tingkat Puskesmas

(PTP), kemudian mengadakan pengkajian bahan perencanaan tersebut untuk

menentukan tujuan dan sasaran kegiatan.

b. Tahap Analisis Situasi

Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) mengumpulkan data umum

dan data pencapaian target. Data umum diantaranya adalah data kependudukan

dan data wilayah yang diperoleh dari kantor kelurahan dan kecamatan. Data

sekolahdiperoleh dari kantor pendidikan nasional kecamatan. Sedangkan data

pencapaian target diperoleh dari data Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Puskesmas.

26

Page 27: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tiap unit mengumpulkan data hasil pencapaian kegiatan selama satu tahun

kemudian diolah dan ditampilkan dalam bentuk grafik, tabel dan peta. Data

tersebut dianalisa dan dengan membandingkan dengan target yang mengacu pada

SPM sebelumnya. Hasil analisa digunakan untuk laporan kegiatan tahunan dan

acuan langkah berikutnya.

c. Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK) dengan

mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk

menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah ditentukan oleh

kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas ditentukan maka dipikirkan

pemecahan masalah yang paling realistis dan logis. Alternatif pemecahan masalah

harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga, waktu serta teknologi yang ada.

d. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang akan

datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dilaksanakan setelah dilakukan

stratifikasi.

RPK disusun berdasarkan priotitas masalah dan dirangkum dalam

dokumen perencanaan. RPK disusun dengan memperhitungkan dana yang

dimiliki dan dana yang didapatkan.

2. Penggerakan, Pelaksanaan dan Pengendalian (P2)

a. Pengorganisasian

27

Page 28: Proposal Chill Rev (Repaired)

Puskesmas sebagai organisasi fungsional dalam menjalankan

fungsinya telah mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan fungsi

Puskesmas dan uraian yang jelas mengenai target, wewenang dan

tanggungjawab masing-masing staf, yang ditentukan pada lokakarya mini

tahunan.

Masing-masing staf mempunyai uraian yang jelas mengenai target,

wewenang dan tanggung jawab yang ditentukan pada Lokakarya Mini

Tahunan.

Karena Puskesmas Salaman I merupakan Puskesmas rawat inap

maka pembagian tugas agak berbeda dengan Puskesmas yang lain. Tenaga

Puskesmas dibagi menjadi 3 kelompok tugas yaitu:

Murni bertugas di lapangan

Murni bertugas di rawat inap

Campuran (bertugas di lapangan dan rawat inap)

Untuk petugas rawat inap, jadwal kerja dibagi dalam 4 shift yaitu

pagi, sore, malam dan libur.

b. Kepemipinan dan Pengisian Staf

Pemimpin Puskesmas Salaman I berfungsi sebagai manajer,

konsultan medis, dan penggerak masyarakat. Sebagai manajer pimpinan

mendelegasikan tugas-tugas kepada staf sesuai kemampuannya. Pengisian

staf dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga tiap unit, kemudian

diinventarisasikan sesuai dengan jenis tenaga yang dibutuhkan. Setiap staf

yang mengalami kesulitan dapat berhubungan langsung dengan kepala

Puskesmas.

28

Page 29: Proposal Chill Rev (Repaired)

c. Kerjasama Lintas Program

Penggalangan kerja sama lintas program dilaksanakan dalam

bentuk Lokakarya Mini Tahunan. Pada lokakarya ini dibahas pembagian

tugas masing-masing staf berupa:

1. Tugas Pokok merupakan tugas pelayanan dan pembinaan kesehatan

masyarakat, yaitu tugas yang berhubungan dengan fungsi Puskesmas

dan berhubungan dengan pelayanan dan pembinaan kesehatan

masyarakat di Puskesmas yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan

pokok.

2. Tugas integrasi merupakan tugas pengembangan peran serta

masyarakat, yaitu tugas yang dibebankan kepada seseorang yang

berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan peran serta

masyarakat.

3. Tugas tambahan merupakan tugas yang dibebankan kepada setiap

petugas berdasarkan kesepakatan bersama serta atas perintah

pimpinan.

Masing-masing petugas sesuai tugas pokok, integrasi dan

tambahan dibuatkan uraian tugas dan uraian kegiatan. Untuk memudahkan

pelaksanaan tugas dibuatkan prosedur kerja yang merupakan rangkaian

kerja yang berkaitan satu sama lain. Selain itu juga dibuatkan protap-

protap baik medis teknis maupun teknis administratif.

Lokakarya Mini Tahunan kemudian dilanjutkan dengan rapat

kerja bulanan, yang membahas pencapaian kegiatan tiap bulan, masalah-

masalah yang dihadapi serta rencana kegiatan pada bulan berikutnya. Pada

rapat ini juga dibahas mengenai masalah individu berkaitan dengan

motivasi kerja. Yang paling penting dari Lokakarya Mini tahunan ini

29

Page 30: Proposal Chill Rev (Repaired)

adalah keluarannya, yaitu mengenai pembagian tugas dan masukan

program.

Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Puskesmas Salaman I, kami

belum melakukan pengamatan pada dokumen Lokakarya Mini Puskesmas

yang seharusnya berisi : Daftar hadir peserta, Materi / Agenda, dan Tindak

lanjut.

d. Kerjasama Lintas Sektoral

Puskesmas menjalin kerjasama lintas sektoral yang terkait dengan

kesehatan dan mempunyai persamaan sasaran untuk merumuskan dan

menetapkan tujuan-tujuan kegiatan kerjasama. Kerjasama ini dilakukan

dalam bentuk rapat koordinasi kecamatan (konferensi desa) yang

dilakukan setiap tiga bulan sekali. Dalam pertemuan tersebut dibahas

program-program sektoral yang mempunyai kesamaan sasaran dengan

program kesehatan, contoh kesehatan ibu dan anak. Bentuk hasil

pertemuan tersebut dapat berupa informasi yang akan ditindaklanjuti oleh

Puskesmas sendiri ataupun dalam bentuk kesepakatan dan pembentukan

tim. Puskesmas yang menjalin kerjasama dengan Puskesmas Salaman I

yakni Puskesmas disekitar Kawedanan Salaman yakni : Puskesmas

Salaman II, Puskesmas Kajoran I, Puskesmas Kajoran II, Puskesmas

Borobudur, Puskesmas Tempuran.

e. Kerjasama Lintas Wilayah

Puskesmas menjalin kerjasama lintas wilayah dengan Puskesmas

lain terkait dengan masalah kesehatan yang menuntut adanya kerja sama

dan kesamaan dalam tujuan yang ingin dicapai.

30

Page 31: Proposal Chill Rev (Repaired)

f. Pembimbingan

Pembimbingan oleh kepala puskesmas dilakukan dalam bentuk

penyampaian informasi kebijakan terbaru kepada para staf dan konsultasi

jika staf menemui masalah dalam pelaksanaannya. Kepala puskesmas

berusaha mencarikan jalan keluar, selain itu juga memberikan pembinaan

dalam segi administrasi dan teknis serta peran serta masyarakat. Para staf

dapat memperoleh peningkatan pengetahuan atau wacana dari kepustakaan

yang dimiliki puskesmas.

3. Pengawasan, Penilaian dan Pertanggungjawaban (P3)

Adalah proses memperoleh kepastian, kesesuaian penyelenggaraan,

dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Undang- undang yang

berlaku. Pengawasan terdiri atas pengawasan internal dari atasan langsung

(Kepala Puskesmas) terhadap seluruh staf dan pengawasan eksternal yang

dilakukan sebagian masyarakat dan dinas kesehatan terhadap kegiatan yang

dilaksanakan Puskesmas, dengan ruang lingkup administratif, keuangan,

teknis pelayanan yang dilakukan di Puskesmas Cilandak Timur.

Penilaian dilakukan pada akhir tahun meliputi penilaian terhadap

penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan

rencana tahunan dan standar pelayanan. Untuk program KIA dan imunisasi,

penilaian hasil kegiatan adalah dengan sistem Kewaspadaan Dini (SKD) yaitu

pemantauan adanya kenaikan kasus.

Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan pertanggung-jawaban

tahunan yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan, perolehan sumber dana

(keuangan), dan penggunaan sumber daya. Laporan pertanggungjawaban

dibuat oleh Kepala Puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran yang

31

Page 32: Proposal Chill Rev (Repaired)

mencakup didalamnya pelaksanaan kegiatan serta perolehan dan penggunaan

berbagai sumber daya termasuk keuangan, disampaikan kepada dinas

kesehatan kabupaten/kota serta pihak- pihak terkait lainnya, termasuk

masyarakat.

32

Page 33: Proposal Chill Rev (Repaired)

3.2.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Kerja Puskesmas

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

33

Dr.Wida KelinaMinceRetnoAzizah-FenyDrg.Lela-NurAbdurahman

TindakanLabObatKIA-KBBPGBPULoket

Rw.07Rw.06Rw.05Rw.04Rw.03Rw.02Rw.01

Daerah Binaan

- Keuangan : Drg.Nurlela- Tata Usaha : Abdurahman- Bp Umum : Dr.Wida- Bp Gigi : Drg.Nurlela- KIA : Feny Susanti- KB : Azizah- Imunisasi : Feny Susanti- TBC : Mince Karlini- ISPA : Retno Asri F- Diare : Retno Asri F- DBD : Kelina- MTBS : Retno Asri F- Tindakan : Retno Asri F- Obat : Retno Asri F- Lab Sederhana : Mince Karlini- Kematian : Kelina- Loket : Rahman- Kasir : Rahman- BPJS : Rahman- Inventaris : Rahman- SP2TP : Rahman- SIK : Rahman- Kebersihan : Heru/Tukirah

- Posyandu : Azizah- Imunisasi : Feny Susanti- GSI : Azizah- CHN : Mince Karlini- Lansia : Retno Asri F- PSN/DBD : Kelina- Diare : Retno Asri F- KB : Azizah & PLKB- TTU : Kelina- Toga : Kelina- Promkes : Kelina- Jiwa : Retno Asri F- Napza : Mince Karlini- TBC : Mince Karlini- PE : Kelina- UKS : Kelina- KRR : Dr.Wida Wildani- UKGS : Drg.Nurlela-Nur- UKGMD : Drg.Nurlela-Nur- Kusta : Mince Karlini-

Tata Usaha

Kegiatan Dalam Gedung Kegiatan Luar Gedung

Waka PuskesmasDrg.Nurlaela

Kepala PusksmasDr.Wida Wildani

Page 34: Proposal Chill Rev (Repaired)

Dokter/ Kepala Puskesmas

a. Tugas pokok: merencanakan, mengusahakan, dan mengevaluasi

program-program serta fungsi Puskesmas agar berjalan dengan baik.

b. Fungsi :

Sebagai seorang manager :

- Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas.

- Melaksanakan kerjasama lintas program maupun sektorial baik

secara vertikal maupun horizontal.

- Menerima konsultasi semua kegiatan di Puskesmas.

Sebagai seorang dokter :

- Melakukan pemeriksaan dan pengobatan pasien

- Merujuk kasus yang tidak bisa ditangani di Puskesmas

- Memberikan penyuluhan, edukasi kesehatan, dan motivasi

kepada pasien dan masyarakat

- Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas

- Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam

pengembangan peran masyarakat.

- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di

Puskesmas

Dokter Gigi

a. Tugas Pokok: mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut

dapat berjalan dengan baik.

34

Page 35: Proposal Chill Rev (Repaired)

b. Fungsi:

- Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

- Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas

- Memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada pasien dan

masyarakat

- Membina kerjasama lintas sektoral baik secara vertikal maupun

horizontal

- Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan di

Puskesmas

Perawat

a. Tugas Pokok : Membantu melaksanakan pelayanan kesehatan

umum di Puskesmas

b. Fungsi :

- Membantu dokter umum dalam melakukan pelayanan kesehatan di

Puskesmas

- Melaksanakan program UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah)

- Melaksanakan kunjungan kesehatan

Perawat Gigi

a. Tugas Pokok : membantu melaksanakan pelayanan kesehatan gigi

di Puskesmas.

b. Fungsi :

- Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di puskesmas.

35

Page 36: Proposal Chill Rev (Repaired)

- Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti seorang dokter gigi.

- Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS

(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah).

- Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi.

Bidan

a. Tugas Pokok : melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah

kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.

b. Fungsi :

- Melakukan pemeriksaan berkala pada ibu hamil, ibu menyusui,

bayi, dan anak

- Memberikan imunisasi pada bayi dan ibu hamil

- Membina bidan dan dukun bayi

- Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu lain yang

terkait dengan KIA

- Melakukan penyuluhan kesehatan

- Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu mengatasi

- Melakukan pencatatan dan pelaporan

Tata Usaha

a. Tugas pokok :

- Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan

Puskesmas

- Menghimpun, mengatur, dan menyimpan surat-surat masuk

36

Page 37: Proposal Chill Rev (Repaired)

b. Fungsi :

- Membuat dan mengumpulkan surat-surat penting

- Mengumpulkan laporan berkala setiap hasil kegiatan

Puskesmas

- Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas

- Melakukan laporan berkala terkait ketatausahaan.

Petugas Kesehatan Lingkungan

a. Tugas pokok : merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasi

kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular di

wilayah kerja Puskesmas.

b. Fungsi :

- Mengawasi dan memantau berbagai penyakit di wilayah kerja

Puskesmas

- Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular

- Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular

- Melakukan pengobatan kepada pasein dengan penyakit menular

atas anjuran dokter

- Melakukan kunjungan rumah

- Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang

terkait P2P

- Melakukan pencatatan dan pelaporan

37

Page 38: Proposal Chill Rev (Repaired)

Petugas Gizi

a. Tugas pokok : merencanakan, melaksanakan, dan

mengkoordinasi kegiatan perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas

b. Fungsi :

- Memantau keadaan gizi masyarakat

- Membantu meningkatkan kerja sama lintas sektoral terkait

dengan gizi

- Memberikan penyuluhan dan melatih kader gizi

- Melaksanakan pemberian makanan tambahan

- Melakukan pembagian vitamin A secara periodik

- Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik

- Melakukan pembinaan Posyandu

- Melakukan rujukan kasus gizi yang tidak dapat ditangani di

Puskesmas

- Melaksanakan pemberian makanan tambahan

Honorer Cleaning Service

a. Tugas pokok : mengendalikan dan menghilangkan semua unsur

fisik dan lingkungan yang memberikan pengaruh buruk terhadap

kesehatan masyarakat.

b. Fungsi :

- Pengawasan lingkungan Puskesmas

38

Page 39: Proposal Chill Rev (Repaired)

- Melaksanakan kerjasama lintas sektoral baik vertikal maupun

horizontal

- Ikut serta dalam Puskesling dan kegiatan terpadu

- Pengawasan dan penyehatan lingkungan perumahan

- Pengawasan pembuangan sampah

- Pengawasan makanan dan minuman

- Pembuatan SPAL (Sistem Pembuangan Air Limbah)

- Melakukan pencatatan dan pelaporan.

Honorer Umum

a. Tugas Pokok : melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran

pada semua pengunjung Puskesmas.

b. Fungsi :

- Melakukan pelayanan pendaftaran pengunjung secara berurutan

- Memberikan status/catatan medis untuk setiap pasien.

- Mencatat semua kunjungan pasien pada buku

- Menata kembali dengan rapi status yang sudah digunakan pada

hari tersebut

- Melakukan pencatatan dan pelaporan

39

Page 40: Proposal Chill Rev (Repaired)

Honorer Asisten Apoteker

a. Tugas pokok : menerima resep, meracik, membungkus, dan

memberikan obat.

b. Fungsi :

- Melaksanakan kegiatan pengelolaan obat

- Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat

- Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat

di apotek

- Membantu distribusi obat ke Puskesling dan Pustu

- Melakukan pencatatan dan pelaporan obat.

3.3 Program Pokok Puskesmas

1. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang

mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap

puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut

adalah :

1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)

2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

3. Upaya Kesehatan Lingkungan

40

Page 41: Proposal Chill Rev (Repaired)

4. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

5. Promosi Kesehatan

6. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemmapuan puskesmas. Upaya

kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada yakni:

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Jiwa

c. Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat

d. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

e. Upaya Pembinaan Pengobatan tradisional

f. Upaya Kesehatan Olah Raga

g. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Upaya Kesehatan Inovasi

a. Rawat Inap

b. Laboratorium

41

Page 42: Proposal Chill Rev (Repaired)

c. EKG

d. Apotek

e. Radiologi

f. Klinik Gizi

g. Klinik sanitasi

h. Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan

A. UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS

1. Kesehatan Ibu dan Anak

Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya di bidang

kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu

bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan

dari program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup

sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu menuju

NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera) serta meningkatkan

derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang

merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Tabel 3.9 Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Kelurahan Cilandak

Timur April–Juni 2015

Indikator Target (%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

Cakupan kunjungan bumil K1 100 591 147 135 91 91

42

Page 43: Proposal Chill Rev (Repaired)

Cakupan kunjungan bumil K4 96 591 147 104 70,7 73.64

Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani

88 709 177 15 8,5 9,6

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

98 557 139 128 92 93,8

CPR (KB Aktif) 85 3004 751 496 66,04 77,69

Kunjungan Nifas 98 557 139 100 72 73,50

Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 100 537 134 92 68,65 68,65

Cakupan KN 97 537 134 125 93,2 96,08

Cakupan PKN 100 81 20 15 75 75

Cakupan kunjungan bayi 97 537 134 127 94,7 97,6

Cakupan kunjungan balita 92 1301 325 360 110,7 120,4

Cakupan kunjungan balita sakit 92 1463 366 300 81,96 89,08

Hasil kegiatan KIA di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada

bulan April – Juni 2015 menunjukkan 12 indikator yang dinilai. Dari

indikator-indikator tersebut didapatkan 11 indikator yang pencapaiannya

tidak mencapai 100%, sedangkan 1 indikator, yaitu cakupan kunjungan balita,

memiliki pencapaian yang melebihi target, yaitu 120,4%.

43

Page 44: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tabel 3.10 Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Cilandak Timur April-

Juni 2015

Indikator Target

(%)

Sasaran

tahunan

Sasaran

3 bulan

Cakupan Pencapaian

(%)Kegiatan Persen (%)

KB Baru 88 1111 278 155 55,75 63,35

KB Aktif 85 3004 751 496 66,04 77,69

PUS 4T

berKB

78 1046 262 57 21,75 27,89

Tabel 3.10 menunjukkan hasil kegiatan pelayanan KB di Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur periode April-Juni 2015. Dari 3 indikator yang

dinilai, tidak ada 1 indikator pun yang mencapai target 100%. Pencapaian

yang paling tinggi adalah indikator KB aktif, sedangkan yang paling rendah

adalah indikator PUS 4T berKB.

2. Gizi

Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka

penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat

berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari

konseling gizi, monitoring garam di pasar atau masyarakat, pemberian vitamin

A dosis tinggi pada balita dan ibu hamil, pemberian kapsul yodium pada ibu

nifas dan anak, kunjungan rumah BGM dan gizi buruk.

a. Jenis kegiatan: pemantauan dan pertumbuhan balita

b. Indikator:

Balita yang datang dan ditimbang

44

Page 45: Proposal Chill Rev (Repaired)

Balita yang gizi buruk mendapat perawatan

Balita usia 6 – 59 bulan medapat kapsul vitamin A

Balita usia 0 – 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe

Rumah tangga yang mengonsumsi garam beryodium

Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Pemantauan dan Pertumbuhan Balita Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur April – Juni 2015

IndikatorTarget

(%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan

Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan

Persen

(%)

Balita yang datang dan

ditimbang85 1301 325,2 1983 152,4 179,3

Balita yang gizi buruk

mendapat perawatan100 1301 325,2 0 0 0

Balita usia 6 – 59 bulan

medapat kapsul vitamin

A

85 Tidak Ada

Balita usia 0 – 6 bulan

mendapat air susu ibu

(ASI) eksklusif

80 1301 325,2 279 21,44 26,8

Cakupan ibu hamil diberi

90 tablet Fe95 591 147 144 97,9 103,05

Rumah tangga yang

mengonsumsi garam

Tidak ada

45

Page 46: Proposal Chill Rev (Repaired)

beryodium

Presentase

kabupaten/kota

melaksanakan surveilensi

gizi

Presentase penyediaan

buffer stock Makanan

Pendamping ASI untuk

daerah bencana

Tabel 3.11 menunjukkan hasil kegiatan pemantauan pertumbuhan

balita di Puskesmas Ciladak Timur periode April-Juni 2015. Kegiatan ini

menilai 8 indikator, 2 diantaranya yaitu balita yang datang ditimbang dan

cakupan ibu hamil diberi 90 tablet Fe, memiliki pencapaian yang melebihi

target 100%, sedangkan 4 indikator tidak memiliki data.

3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P)

Tujuan program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian

serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit.

Jenis Kegiatan:

a. P2 ISPA

Indikator :

1) Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai

standar) (100%)

46

Page 47: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tabel 3.12 Hasil Kegiatan P2 ISPA Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

April – Juni 2015

IndikatorTarget

(%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan

Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan

Persen

(%)

Cakupan balita dengan

pneumoni yang

ditemukan/ditangani

(sesuai standar)

100 158 39 0 0 0

Dari tabel 3.12 di atas dapat dilihat bahwa pencapaian kegiatan P2

ISPA adalah 0 karena tidak ditemukannya kasus tersebut selama 3 bulan

berjalan.

a. P2 Diare

Indikator :

1) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar

Tabel 3.13 Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

Bulan April – Juni 2015

Indikator Target (%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

Balita dengan diare yang ditangani 100 1290 323 209 64,7 64,7

Tabel 3.13 menunjukkan pencapaian hasil kegiatan P2 Diare di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur masih kurang dari target 100%.

47

Page 48: Proposal Chill Rev (Repaired)

b. Imunisasi

Indikator :

1) HB0

2) BCG

3) DPT HB Total (1)

4) DPT HB Total (2)

5) DPT HB Total (3)

6) Polio 1

7) Polio 2

8) Polio 3

9) Polio 4

10) Campak

Tabel 3.14 Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Kelurahan Cilandak

Timur April - Juni 2015

Indikator Target (%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

HB0* 80 536 134 83 62 77,5

BCG* 95 536 134 104 77,6 81,68

DPT HB Total (1)* 95 536 134 107 79,85 84,05

DPT HB Total (2)* 95 536 134 122 91,04 95,83

DPT HB Total (3)* 95 536 134 101 75,37 79,33

48

Page 49: Proposal Chill Rev (Repaired)

Polio 1* 95 536 134 115 85,82 90,3

Polio 2* 90 536 134 98 73,13 81,25

Polio 3* 90 536 134 112 83,58 92,87

Polio 4* 90 536 134 89 66,4 73,78

Campak* 95 536 134 88 65,67 69,12

Tabel 3.14 menunjukkan 10 indikator kegiatan P2P Imunisasi. Dari 10

indikator tersebut, tidak ada satu pun yang mencapai target 100%. Pencapaian

tertinggi terdapat pada indikator imunisasi DPT HB Total (2), sedangkan yang

paling rendah adalah indikator imunisasi Campak.

4. Kesehatan Lingkungan

Upaya kesehatan lingkungan ini bertujuan agar berubahnya,

terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat

di masyarakat dimana dapat memberikan pengaruh jelek terhadap kesehatan.

Jenis kegiatan :

a. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Indikatornya :

Institusi yang dibina

Rumah sehat

Penduduk yang memanfaatkan jamban

Rumah yang mempunyai SPAL

Tabel 3.15 Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur April-Juni 2015

49

Page 50: Proposal Chill Rev (Repaired)

Indikator Target (%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

Rumah sehat 70 4896 1224 266 21,73 31,04

Penduduk yang memanfaatkan jamban sehat

75 5235 1309 4217 322,15 429,53

Rumah yang mempunyai SPAL 65 5235 1309 4120 314,74 484,21

Tabel 3.15 menunjukkan 3 indikator kegiatan pelayanan kesehatan

lingkungan. Satu indikator yaitu rumah sehat memiliki pencapaian yang

masih kurang dari target, sedangkan 2 indikator lainnya memiliki angka

pencapaian yang melebihi target.

a. Pelayanan higienis dan sanitasi di tempat umum

Indikatornya :

TTU yang diperiksa

TTU yang memenuhi syarat sanitasi

TP2M yang diperiksa

TP2M yang memenuhi syarat sanitasi

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes

Tabel 3.16 Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur April – Juni 2015

50

Page 51: Proposal Chill Rev (Repaired)

IndikatorTarget

(%)Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa

100 12 3 6 200 200

Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi

80 10 3 8 266,6 333.3

Tempat Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa

90 6 2 5 250 277,78

TP2M yang memenuhi syarat sanitasi 75 124 31 85 274,2 365,58

Rumah/bangunan bebas jentik Aedes 100 4896 1224 1296 105,8 105,88

Tabel 3.16 menunjukkan 5 indikator pelayanan sanitasi. Kelima

indikator tersebut sudah memiliki angka pencapaian yang melebihi target.

Pencapaian tertinggi dimiliki oleh TP2M yang memenuhi syarat sanitasi, yaitu

365,58%, sedangkan yang terendah adalah rumah/bangunan bebas jentik Aedes

dengan angka 105,88%.

5. Promosi Kesehatan

Pelayanan promosi kesehatan merupakan upaya di bidang kesehatan

yang menitikberatkan pada peningkatan kesehatan taraf hidup masyarakat

melalui upaya–upaya pembinaan dan pengembangan peran aktif masyarakat

melalui media penyuluhan. Tujuan dari program promosi kesehatan adalah

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.

Jenis kegiatan:

a. Penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA

51

Page 52: Proposal Chill Rev (Repaired)

1) Penyuluhan P3NAPZA di sekolah

2) Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah

3) Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan

4) Kasus infeksi menular seksual yang diobati

Tabel 3.17 Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur April-Juni 2015

Indikator Target (%)

Sasaran

1 Tahun

Sasaran

3 Bulan Berjalan

CakupanPencapaian

(%)Kegiatan Persen

(%)

Penyuluhan P3 NAPZA* di Sekolah 100 525 131 118 90,07 90,07

Penyuluhan HIV/AIDS* di Sekolah 100 525 131 96 73,28 73,28

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan

86 96 88 84 94,31 392,95

Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS

75 20 5 2 40 53,3

Kasus infeksi menular seksual yang diobati 75 20 5 4 80 106,67

Tabel 3.17 menunjukkan 5 indikator kegiatan promosi kesehatan di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Dua diantaranya memiliki angka

pencapaian yang melebihi target, yaitu indikator penyuluhan NAPZA dan

HIV/AIDS (392,95%) dan kasus infeksi menular seksual yang diobati

(106,67%). Tiga indikator lainnya memiliki angka pencapaian yang masih

kurang dari target, dengan pencapaian terendah adalah indikator klien yang

mendapatkan penanganan HIV/AIDS, yaitu 53,3%.

52

Page 53: Proposal Chill Rev (Repaired)

53

Page 54: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB IV

METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS

4.1 Rancangan Diagnostik Komunitas

Penelitian ini menggunakan mix method dimana penelitian dilakukan

secara kualitatif dan kuantitatif dengan mendeskripsikan dan menganalisa

data untuk memberikan gambaran objektif dari suatu program tertentu.

Rancangan penelitian yang digunakan berupa survei data untuk

menilai penyelenggaraan suatu program, kemudian hasil analisa data

tersebut dapat digunakan untuk rencana perbaikan program bagi kesehatan

masyarakat.

4.2 Metode Diagnostik

4.2.1 Jenis Data

Jenis data pada evaluasi program ini adalah menggunakan data

kualitatif dan data kuantitatif.

1. Data Kualitatif

Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan pasangan usia subur

yang belum mengikuti program KB dan hasil wawancara dengan

pemegang program KB

2. Data Kuantitatif

Data ini diperoleh dari data pelaporan cakupan KB di Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur.

54

Page 55: Proposal Chill Rev (Repaired)

4.2.2 Sumber Data

Sumber data berasal dari dokumen-dokumen program KB,

wawancara kepada koordinator pemegang program KB dari Puskesmas

Kecamatan Pasar Minggu dan Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, serta

warga Kelurahan Cilandak Timur baik yang berkunjung ke poli KIA, KB,

atau dari kunjungan rumah.

4.2.3 Indikator Kesehatan

Menurut World Health Organization (WHO) yang mengeluarkan

World Health Statistic, kesehatan penduduk dilihat dari indikator-indikator

kesehatan. Indikator tersebut mewakili status kesehatan komunitas secara

umum; ketersediaaan dan kualitas dari data; reabilitas dan komparabilitas

dari perkiraan hasil. Indikator tersebut berada dalam area-area:

1 Cakupan pelayanan kesehatan

2 Tenaga kesehatan, infrastruktur, dan obat-obatan

3 Biaya kesehatan

4 Penyamarataan dalam tingkat kesehatan

5 Statistik demografi dan sosial ekonomi

6 Sistem informasi kesehatan dan ketersediaan data.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka cakupan penemuan pasien

yang mengikuti program KB memenuhi semua aspek indikator kesehatan

menurut World Health Statistic WHO yang harus diperhatikan.

55

Page 56: Proposal Chill Rev (Repaired)

4.3 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan data

yang digunakan dari bulan April 2015 sampai dengan Juni 2015.

4.4 Sampel Diagnostik Komunitas

Sampel yang digunakan pada evaluasi program rencana peningkatan

cakupan KB PUS 4T memiliki kriteria inklusi sebagai berikut :

1. Pasangan usia subur yang belum mengikuti program KB

2. Pasangan usia subur dengan kriteria 4T.

3. Terdaftar sebagai penduduk Kelurahan Cilandak Timur.

Adapun kriteria eksklusi pada evaluasi ini sebagai berikut :

1. Pasangan usia subur yang belum ber-KB namun tidak bersedia

diwawancara.

2. PUS 4T yang tidak bersedia untuk diwawancara.

4.5 Analisis Komunitas

Berdasarkan data yang didapatkan dari pelaporan tahunan yang ada di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur diketahui bahwa cakupan program KB

selama 3 bulan belum memenuhi sasaran yang telah ditetapkan.

Masalah belum tercapainya target cakupan KB di Puskesmas

Kelurahan Cilandak Timur perlu disusun alternatif pemecahan masalah

56

Page 57: Proposal Chill Rev (Repaired)

dengan mencari tahu penyebab utama dari masalah tersebut. Menurut keragka

teori faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan program KB

adalah:

a. Keinginin pasanga usia subur untuk memiliki anak lebih dari 2.

b. Ketakutan ibu usia subur akan cara pemasangan dan efek samping dari

KB.

c. Ketidaktahuan atau kurangnya informasi yang dimiliki para Pasangan

Usia Subur di wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur.

d. Tenaga kesehatan: Kinerja tenaga kesehatan dalam memberikan

pelayanan KB, memberikan penyuluhan untuk memperluas informasi

para calon pengguna KB, dan peran aktif kader.

e. Kader: Kinerja dan motivasi kader.

57

Page 58: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB V

ANALISIS MASALAH

Hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan KB di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada bulan April sampai dengan Juni 2015

menunjukkan beberapa indikator yang masih bermasalah dan perlu diupayakan

pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem

sebagai berikut :

1. Input:

a. Man: - pemegang program

- dokter umum

- bidan

- kader

- pasangan usia subur 4T yang belum mengikuti kegiatan KB

b. Money : Biaya operasional kesehatan

c. Material : - puskesmas

- alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan kontrasepsi

- media promosi kegiatan KB, seperti brosur, leaflet, dll

d. Machine: transportasi untuk memudahkan kegiatan KB

e. Method: - skrining pasangan usia subur dengan kriteria 4T

- penyuluhan tentang kegiatan KB

- pemasangan alat kontrasepsi

58

Page 59: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Proses

a. Proses 1 (P1): - pembentukan tim penanggung jawab program KB oleh

kepala puskesmas

- Membuat perencanaan tingkat puskesmas untuk kegiatan KB

- Pengumpulan data umum dan data pencapaian target program KB

- Penetuan prioritas masalah dalam kegiatan KB

- Perencanaan usulan kegiatan program KB

- Rencana pelaksanaan kegiatan program KB yang disusun untuk 1 tahun

b. Proses 2 (P2): - pengorganisasian staf pelaksana program KB

- Melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dalam pelaksanaan program KB, misal kader, ketua RT

setempat, dll

- Melaksanakan kerja sama sektorial dengan pemegang program KB di

Kecamatan dan dengan puskesmas lainnya

- Pengarahan oleh kepala puskesmas tentang pelaksanaan kegiatan KB

- Pelaksanaan program kegiatan KB dengan sasaran masyarakat

3. Proses 3 (P3): - pengawasan internal dari kepala puskesmas terhadap staf

pelaksana kegiatan KB

- Penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan KB dan hasil yang dicapai

dalam kurun waktu tertentu

- Pembuatan laporan hasil kegiatan KB dan sumber daya yang digunakan

59

Page 60: Proposal Chill Rev (Repaired)

4. Lingkungan: kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang

resiko dari 4T dan program KB

Pendekatan sistem ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan

sistem fish bone analysis.

5.1 Alur Pemecahan Masalah

Adapun kerangka pemikiran pendekatan sistem dapat diselesaikan

dengan menggunakan algoritma problem solving cycle di bawah ini:

Gambar 5.1 Siklus Pemecahan Masalah

60

5. Menentukan alternatif pemecahan masalah

6. Penetapan pemecahan masalah terpilih

4. Memilih penyebab yang paling mungkin

1. Identifikasi Masalah

2. Penentuan proritas masalah8.Monitoring dan evaluasi

3. Penentuan penyebab masalah

7. Penentuan rencana penerapan

Page 61: Proposal Chill Rev (Repaired)

Siklus pemecahan masalah adalah seperti berikut :

1. Identifikasi/ Inventarisasi masalah

Pengumpulan seluruh data kegiatan wajib Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur dari masing-masing pemegang program, kemudian data-data

tersebut dinilai menggunakan format SPM untuk dibandingkan hasil kegiatan

program dengan sasaran dan target yang telah ditentukan.

2. Penentuan prioritas masalah

Setelah dibandingkan hasil kegiatan program puskesmas dengan

sasaran dan target yang telah ditentukan, didapatkan 41 masalah yang

pencapaiannya kurang atau lebih dari 100%, kemudian dilakukan penentuan

prioritas masalah menggunakan metode Hanlon kuantitatif. Masalah yang

menjadi prioritas di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur adalah Program

PUS 4T berKB dengan target 78%, sedangkan pencapaiannya hanya 27.89%.

3. Penentuan penyebab masalah

Analisis penyebab masalah terdiri dari input, proses dan output yang

masing-masing telah dijelaskan diatas. Analisis dilakukan dengan sistem fish

bone.

1. Menentukan alternatif pemecahan masalah

Setelah dilakukan analisis penyebab masalah, maka akan direncanakan

beberapa alternatif pemecahan masalah, seperti pendekatan ke masyarakat

untuk menggalakan program KB dan alternatif lainnya.

2. Penetapan pemecahan masalah terpilih

Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan

pemilihan prioritas pemecahan yang terpilih. Apabila ditemukan beberapa

61

Page 62: Proposal Chill Rev (Repaired)

alternatif maka digunakan Hanlon kualitatif untuk menentukan pemecahan

terbaik, dengan menggunakan rumus M x I x I/C.

3. Penyusunan rencana penerapan

Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan

of Action atau Rencana Kegiatan).

4. Monitoring dan evaluasi

Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan

masalah yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan

menyangkut masalah itu sendiri, apakah permasalahan sudah dapat

dipecahkan.

5.2 Kerangka Pikir Masalah

Masalah yang didapatkan di Puskesmas Cilandak Timur adalah

Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T yang mengikuti kegiatan KB dengan

pencapaian 27.89% pada bulan April 2015 – Juni 2015 dari target yang sudah

ditentukan yaitu 78%. Hasil cakupan kegiatan tersebut merupakan masalah

yang perlu dicari pemecahannya.

Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan kerangka pendekatan

sistem yang terdiri dari input, proses, output dan lingkungan yang

mempengaruhi input dan proses. Input terdiri dari Man (Pemegang program,

Dokter, Bidan, Kader, Pasangan Usia Subur dengan Kriteria 4T), Money

(Biaya operasional kesehatan), Material (Puskesmas, Posyandu, Alat-alat

kontrasepsi), Method (Peningkatan pengetahuan dan kesadaran mengenai

pentingnya kontrasepsi, menyediakan fasilitas pelayanan KB), Machine

(Media promosi dalam penyuluhan, Transportasi untuk memudahkan

kegiatan KB). Untuk proses terdiri dari P1 (Pembentukan staf untuk

menjalankan kegiatan KB, perencanaan kegiatan program KB), P2

62

Page 63: Proposal Chill Rev (Repaired)

(Terlaksananya penyuluhan sesuai jadwal, Pelaksanaan pelayanan KB kepada

masyarakat), P3 (Pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah

dilakukan). Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap input dan

proses yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya mengikuti program KB.

Setelah ditentukan penyebab masalah, maka selanjutnya menentukan

alternatif pemecahan masalah dan menentukan prioritas pemecahan masalah

yang terbaik dengan rumus M x I x V/C. Kemudian membuat rencana

penerapan pemecahan masalah yang dibuat dalam bentuk POA (plan of

action). Kegiatan tersebut dipantau apakah penerapannya sudah baik dan

apakah masalah tersebut sudah dapat dipecahkan.

5.3 Cakupan Program Puskesmas Yang Bermasalah

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data Standar

Pelayanan Minimal Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan April

sampai dengan Juni 2015, program KIA, KB merupakan program yang

sebagian komponennya belum mencapai hasil yang ditargetkan. Komponen -

komponen program tersebut yaitu:

Tabel 5.1 Hasil Kegiatan Puskesmas yang Bermasalah

No ProgramPencapaian

(< 100%)

1. Cakupan kunjungan bumil k1 91

2. Cakupan kunjungan bumil k4 73,64

3. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani 9,6

4 Pertolongan persalinan yang dibantu oleh tenaga kesehatan 93,8

5. CPR (KB Aktif) 77,69

6. Kunjungan nifas 73,5

7. Cakupan Kn1 (lahir - 48 jam) 68,65

63

Page 64: Proposal Chill Rev (Repaired)

8. Cakupan KN 96,08

9. Cakupan PKN 75

10. Cakupan kunjungan balita sakit 89,08

Dari data diatas, Kami mengambil komponen indikator yang paling lengkap dan

menjadi pokok masalah di Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur pada Bulan

April – Juni 2015, yaitu Keluarga Berencana (KB).

Indikator Target (%)

Sasaran tahunan

Sasaran 3 bulan

Cakupan Pencapaian (%)Kegiatan Persen

(%)

KB Baru 88 1111 277,75 155 55,75 63,35

KB Aktif 85 3004 751 496 66,04 77,69

PUS 4T berKB

78 1046 261,5 57 21,75 27,89

Tabel 5.2 Hasil kegiatan program KB yang bermasalah

5.4 Teknik Prioritas Masalah

Dari tabel diatas didapatkan 3 masalah pada Standar Pelayanan Minimal

KB Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur bulan April – Juni 2015. Untuk

menentukan prioritas masalah, perlu dilakukan dengan metode Hanlon

Kuantitatif.

I. Metode Hanlon Kuantitatif

Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah,

dengan rumus :

(A + B) x C x D

Kriteria A : Besar Masalah

64

Page 65: Proposal Chill Rev (Repaired)

Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih

persentase pencapaian dengan target.

Tabel 5.3 Program-Program yang Belum Mencapai Target

No ProgramPencapaian

(< 100%)

Besarnya masalah

(100% - % pencapaian)

1. KB baru 63,35 36,652. KB aktif 77,69 22,313. PUS 4T yang menggunakan KB 27,89 72,11

Langkah 2 : Menentukan kelas dengan menggunakan rumus Sturgess

k = 1 + 3,3 Log n

Keterangan:

n = jumlah masalah

k = jumlah kelas

dalam contoh masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n

= 1 + 3.3 log 3

= 1 + 3,3 x = 1 + 1,65 = 2,65 3

Langkah 3 : Menentukan interval dengan menghitung selisih persentase masalah

terbesar dengan masalah terkecil kemudian dibagi dengan nilai kelas.

Nilai besar masalah : terbesar = 72,11

terkecil = 22,31

Interval : nilai terbesar – nilai terkecil

65

Page 66: Proposal Chill Rev (Repaired)

k

: 72,11 – 22,3116,6

3

Tabel 5.4 Pembagian Interval Kelas

Kolom/Kelas Skala interval Nilai

Skala 1

Skala 2

Skala 3

Skala 4

22,31 – 38,91

39,92 – 55,52

55,53 – 72,13

72,14 – 88,74

1

2

3

4

Langkah 4 : Menentukan nilai tiap masalah sesuai dengan kelasnya

Tabel 5.5 Nilai Masalah Sesuai Kelas

Masalah

Besarnya masalah terhadap presentase pencapaian Nilai

22,31 – 38,91

(1)

39,92 – 55,52

(2)

55,53 – 72,13

(3)

72,14 – 88,74

(4)

KB baru X 1

KB aktif X 1

PUS 4T berKB X 3

Kriteria B : Kegawatan Masalah

66

Page 67: Proposal Chill Rev (Repaired)

Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan kegawatan, tingkat urgensi, dan

kecenderungan penyebaran dengan sistem skoring dengan skor 1- 5.

Tabel 5.6 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

Berdasarkan Kriteria B

Masalah Kegawatan Tingkat urgensi

Tingkat Penyebaran Nilai

KB baru 4,0 4,85 2,9 11,75

KB aktif 4,25 3,6 3,0 10,85

PUS 4T yang berKB 4,8 4,9 2,2 11,9

Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan

Kemudahan dalam penanggulangan masalah diukur menggunakan sistem skoring

dengan nilai 1–5.

Tabel 5.7 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

Berdasarkan Kriteria C

No Program Penanggulangan

1. KB baru 4

2. KB aktif 4

3. PUS 4T yang berKB 4

Kriteria D: PEARL

67

Page 68: Proposal Chill Rev (Repaired)

Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat

atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan skor nilai 1 bila jawaban ya dan

0 jika tidak.

Tabel 5.8 Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

Berdasarkan Kriteria D

Masalah Propriate Economic Acceptability Resources Legality Hasil

kali

KB baru 1 1 1 1 1 1

KB aktif 1 1 1 1 1 1

PUS 4T yang berKB 1 1 1 1 1 1

I. Penilaian Prioritas Masalah

Setelah didapatkan nilai dari kriteria A, B, C, dan D, hasil tersebut dimasukkan

dalam formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk

menentukan prioritas masalah yang dihadapi:

NPD = (A + B) x C

NPT = (A + B) x C x D

Tabel 5.9 Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif

68

Page 69: Proposal Chill Rev (Repaired)

No Program A B C D NPD NPTPeringkat

Masalah

1. KB baru 1 11,75 4 1 51 51 II

2. KB aktif 1 10,85 4 1 47,4 47,4 III

3. PUS 4T berKB 3 11,9 4 1 59,6 59,6 I

5.5 Urutan Prioritas Masalah

1. PUS 4T berKB

2. KB baru

3. KB aktif

BAB VI

69

Page 70: Proposal Chill Rev (Repaired)

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis Penyebab Masalah

Terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan kesenjangan

antara target yang ditetapkan dengan hasil yang dicapai. Untuk

memudahkan menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat

digunakan diagram fishbone yang berdasarkan pada kerangka pendekatan

sistem meliputi input, proses, output, outcome dan environtment sehingga

dapat ditemukan hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya suatu

masalah.

Tabel 6.1 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan PUS 4T Yang

Mengikuti Program KB dari Faktor Input

INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN

MAN

(Tenaga Kerja)

Tersedianya tenaga kesehatan di Puskesmas (dokter umum, bidan dan perawat)

Tersedianya penanggung jawab setiap program

Tersedianya petugas yang membuat pencatatan

Terdapat kader di setiap wilayah RW

Bidan yang memegang program KB juga bertanggung jawab dengan program lain

Belum adanya regenerasi kader

Kurangnya pelaporan dan informasi kader mengenai PUS 4T

MONEY

(Pembiayaan)

Tersedianya dana operasional kesehatan

-

METHOD

(Metode)

Tersedianya SOP untuk pelayanan KB

Terdapat pencatatan PUS 4T yang berkunjung ke

Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin

Kurangnya konseling

70

Page 71: Proposal Chill Rev (Repaired)

Puskesmas terhadap PUS 4T mengenai penting nya KB

Tidak adanya kunjungan ke rumah PUS 4T

MACHINE (Peralatan)

Tersedianya formulir dan buku laporan kunjungan PUS 4T

Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan penyuluhan KB

Tabel 6.2 Analisis Kemungkinan Penyebab Masalah Cakupan PUS 4T yang

Mengikuti Program KB Ditinjau dari Faktor Proses dan Lingkungan

PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN

P1

(Perencanaan)

Tersedianya jadwal pelayanan KB di Puskesmas

Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

P2

(Penggerakan & Pelaksanaan)

Terlaksananya intervensi dalam praktik pelayanan KB

Pelaksanaan program KB pada PUS 4T di masyarakat tidak berjalan dengan baik

Cara penyampaian informasi tidak didukung dengan media yang menarik.

P3

(Penilaian, Pengawasan

Pengendalian)

Terdapat sistem pencatatan dan pelaporan tentang cakupan PUS 4T BerKB

Terdapat penilaian terhadap semua program setiap bulannya

Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah dilaksanakan

Lingkungan Puskesmas yang dapat dijangkau oleh masyarakat

Adanya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)

Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

Kurangnya kesadaran PUS 4T untuk berKB

PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN

Terdapatnya kader KB di lingkungan PUS 4T

PUS 4T tidak datang untuk melakukan KB

71

Page 72: Proposal Chill Rev (Repaired)

Terdapatnya dukungan dari suami dan keluarga ibu PUS 4T untuk melakukan KB

PUS 4T tidak mendengar nasihat bidan untuk melakukan KB

72

Page 73: Proposal Chill Rev (Repaired)

Gambar 6.1 Diagram Fishbone

73

INPUT

P3

P2

Kegiatan penyuluhan KB untuk PUS 4T tidak dilaksanakan

secara rutin

MATERIAL

Tidak ada ruangan khusus pemeriksaan

pelayanan KB

METHOD

Bidan yang memegang program KB juga memegang program lain

Belum adanya regenerasi kader Kurangnya pelaporan dan informasi

kader mengenai PUS 4T

MAN

MACHINE

Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan

penyuluhan KB

MONEY

Antrian pelayanan KB di puskesmas yang panjang

PUS 4T tidak mematuhi nasihat yang diberikan bidan

LINGKUNGAN

Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah

dilakukanKegiatan penyuluhan untuk PUS 4T tidak dilaksanakan

secara rutin

P1

Tidak tersedianya jadwal tertulis untuk penyuluhan

PROSES

Rendahnya Cakupan PUS

4T BerKB 27,89 % dari 78

%

Page 74: Proposal Chill Rev (Repaired)

Rekapitulasi analisa penyebab masalah :

1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain

2. Belum adanya regenerasi kader

3. Kurangnya pelaporan dan informasi kader mengenai PUS 4T

4. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak

dilaksanakan secara rutin

5. Kurangnya konseling terhadap PUS 4T mengenai pentingnya KB

6. Tidak adanya kunjungan ke rumah PUS 4T oleh bidan

7. Belum ada sarana untuk promosi kesehatan dan penyuluhan KB

8. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

9. Pelaksanaan upaya KB pada PUS 4T di masyarakat tidak berjalan dengan

baik

10. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB

11. Cara penyampaian informasi tidak didukung dengan media yang menarik

12. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah

dilaksanakan

13. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

14. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

6.2 Konfirmasi Kemungkinan Penyebab Masalah

1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain

2. Belum adanya regenerasi kader

3. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak

dilaksanakan secara rutin

4. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB

74

Page 75: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

6. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang telah

dilaksanakan

7. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

8. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

6.3 Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah diperoleh daftar masalah, maka langkah selanjutnya ialah

menyusun alternatif pemecahan penyebab masalah. Alternatif pemecahan masalah

tersebut di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 6.3 Alternatif Pemecahan Masalah

No Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah

1. Bidan yang memegang program KB juga juga memegang program lain

a) Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan

2. Belum adanya regenerasi kader b) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB

3. Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin

c) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB

4. Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB

d) Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan

5. Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

e) Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB

6. Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan yang

f) Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada

75

Page 76: Proposal Chill Rev (Repaired)

telah dilaksanakan tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB

7. Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

g) Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB

8. PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

h) Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB

76

Bidan yang memegang program KB juga juga

memegang program lain

Page 77: Proposal Chill Rev (Repaired)

Gambar 6.2 Penggabungan Alternatif Pemecahan Masalah

6.4 Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah dengan Kriteria Matriks

77

Belum adanya regenerasi kader

Kegiatan penyuluhan untuk PUS 4T mengenai

pentingnya KB tidak dilaksanakan secara rutin

Tidak tersedianya ruangan khusus untuk pelayanan KB

Tidak adanya jadwal yang tertulis untuk penyuluhan KB

Kurangnya pemantauan dan evaluasi terhadap penyuluhan

yang telah dilaksanakan

Antrian pelayanan KB di Puskesmas yang panjang

PUS 4T tidak mematuhi nasehat yang diberikan bidan

Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan

di puskesmas kelurahan

Membuat media promosi yang menarik seperti brosur

dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta

memberikan penyuluhan mengenai KB

Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan

penyuluhan KB

Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan

lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB

Page 78: Proposal Chill Rev (Repaired)

Setelah menentukan alternatif pemecahan masalah, selanjutnya

dilakukan penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Dalam

menentukan prioritas alternatif pemecahan masalah dapat dilakukan

dengan menggunakan kriteria matriks dengan rumus M x I x V/ C.

Masing-masing cara penyelesaian masalah diberi nilai berdasar kriteria:

1. Magnitude: Besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan

Dengan nilai 1-5 dimana semakin mudah masalah yang dapat

diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.

2. Importancy: Pentingnya cara penyelesaian masalah

Dengan nilai 1-5 dimana semakin pentingnya masalah untuk

diselesaikan maka nilainya mendekati angka 5.

3. Vulnerability: Sensitifitas cara penyelesaian masalah

Dengan nilai 1-5 dimana semakin sensitifnya cara penyelesaian

masalah maka nilainya mendekati angka 5.

4. Cost: Biaya (sumber daya) yang digunakan

Dengan nilai 1-5, dimana semakin kecil biaya yang dikeluarkan

nilainya mendekati angka 1.

Tabel 6.4 Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

78

Page 79: Proposal Chill Rev (Repaired)

Penyelesaian

Masalah

Nilai Kriteria Hasil akhirUrutan

M I V C (M x I x V) / C

1. Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan

3 4 3 5 7,2 IV

2. Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk membantu dalam pelayanan KB

4 4 3 3 16 II

3. Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader untuk melaksanakan penyuluhan KB

3 4 3 3 12 III

4. Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai KB

3 3 3 1 27 I

Dari tabel 6.5 maka didapatkan urutan prioritas alternatif

pemecahan masalah cakupan PUS 4T BerKB berikut:

1. Membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan leaflet dan

dibagikan kepada PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai

kehamilan.

79

Page 80: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Mengadakan pembinaan dari dokter Puskesmas Kelurahan Cilandak

Timur kepada tenaga kerja tambahan dan kader yang membantu

pelaksanaan pelayanan KB.

3. Pemberdayaan dokter muda atau petugas kesehatan lainnya untuk

membantu dalam pelayanan KB.

4. Mengajukan ke puskesmas kecamatan untuk menambah tenaga dan

fasilitas kesehatan di puskesmas kelurahan.

6.5 Rencana Kegiatan (Plan of Action)

Berdasarkan hasil perhitungan prioritas pemecahan masalah

menggunakan metode matriks didapatkan hasil prioritas pemecahan

masalah berupa membuat media promosi yang menarik seperti brosur dan

leaflet dan dibagikan PUS 4T serta memberikan penyuluhan mengenai

KB. Tujuan dari rencana kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan

serta kesadaran PUS 4T mengenai pentingnya pelayanan KB, dengan

sasaran kegiatan adalah PUS 4T yang bertempat di wilayah kerja

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Adapun metode yang digunakan

dalam pelaksanakan rencana kegiatan ini berupa penyuluhan langsung

kepada PUS 4T sambil memberikan leaflet. Kriteria keberhasilan dari

rencana kegiatan ini berupa telah terlaksananya pembuatan leaflet dan

disebarkan ke PUS 4T, melakukan penyuluhan yang terlaksana sesuai

jadwal, adanya pemantauan serta evaluasi hasil penyuluhan serta PUS 4T

dapat memahami materi penyuluhan dan dapat menerapkannya.

80

Page 81: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tabel 6.5 Plan of Action

No.

Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pena-nggung Jawab

Pelaksa-na

Waktu Dana Metode Kriteria Keberhasilan

1 Membuat kegiatan promosi kesehatan dengan cara memberi penyuluhan dengan menggunakan lembar balik yang telah tersedia di puskesmas dan melakukan dialog interaktif dengan para responden.

Meningkatkan pengetahuan serta kesadaran kepada PUS 4T mengenai pentingnya pelayanan KB.

PUS 4T Wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur

Kepala Puskes-mas

Koordinator KB, Bidan, Dokter muda dan Kader

Septe-mber 2015

Dana swa-daya

Metode penyuluhan langsung. Para petugas penyuluhan langsung terjun dan bertatap muka dengan sasaranMetode yang disampaikan diterima sasaran dengan didengar (penyuluhan) dan dilihat (brosur/ leaflet)

Indikator:- Pembuatan leafet yang akan diberikan kepada PUS 4T- Memberikan penyuluhan kepada PUS 4T- Terlaksananya penyuluhan sesuai jadwal- Adanya pemantauan dan evaluasi hasil penyuluhan- PUS 4T dapat memahami materi penyuluhan dan dapat menerapkannya

81

Page 82: Proposal Chill Rev (Repaired)

NoKEGIATAN

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Junl Aug Sept Okt

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengumpulkan data subjek pemelitian sesuai kriteria inklusi

2 Membuat dan mempersiapkan materi penyuluhan semenarik mungkin dan mudah dimengerti, serta membuat jadwal kegiatan penyuluhan KB

3 Melakukan penyuluhan kepada responden KB

4 Menyusun laporan kegiatan dan mengevaluasi masalah dilapangan dan mencari solusinya.

82

Tabel 6.6 Gant chart

Page 83: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB VII

HASIL INTERVENSI KEGIATAN

7.1 Evaluasi Data Kualitatif

7.1.1 Data Univariat Responden

Intervensi kegiatan berupa penyuluhan dilakukan saat acara PSN

dan di depan poli umum, gigi, dan KIA-KB di Puskesmas Kelurahan

Cilandak Timur. Dari kegiatan tersebut didapatkan data sosiodemografi

subjek penelitian, yaitu usia, pendidikan, dan pekerjaan.

Berdasarkan data usia subjek penelitian, maka penelitian ini

didominasi oleh kelompok usia 40-50 tahun sebanyak 15 orang (60%),

diikuti kelompok usia 30-40 tahun sebanyak 6 orang (24%), dan sisanya

sebanyak 4 orang dari kelompok usia 20-30 tahun (16%).

Tabel 7.1 Usia responden

Usia Jumlah responden Persen

20-30 tahun 4 orang 16 %

30-40 tahun 6 orang 24 %

40-50 tahun 15 orang 60 %

Berdasarkan data pendidikan responden, sebanyak 17 orang (68%)

menempuh pendidikan hingga tamat SD-SMP, 5 orang (20%) hingga

tamat SMA, dan 3 orang (12%) menempuh pendidikan hingga sarjana.

83

Page 84: Proposal Chill Rev (Repaired)

Tabel 7.2 Pendidikan responden

Pendidikan Jumlah responden Persen

SD-SMP 17 68 %

SMA 5 20 %

Sarjana 3 12 %

Berdasarkan data pekerjaan responden, sebanyak 19 orang bekerja sebagai ibu

rumah tangga (76%), dan 6 orang sisanya bekerja sebagai pegawai swasta (24%).

Tabel 7.3 Pekerjaan responden

Pendidikan Jumlah responden Persen

Ibu rumah tangga 19 68 %

Pegawai swasta 6 24 %

7.1.2 Hasil Wawancara Responden Sebelum Penyuluhan

Berdasarkan hasil wawancara dengan 25 orang ibu berusia subur

dengan kriteria 4T, diketahui 5 diantaranya sedang tidak menggunakan

alat kontrasepsi. Dua diantara 5 responden mengaku belum pernah

menggunakan alat kontrasepsi seumur hidupnya dikarenakan takut akan

efek samping yang dikatakan orang-orang. Hal ini dikutip dari salah satu

kuotasi responden:

“Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut

aja denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya

84

Page 85: Proposal Chill Rev (Repaired)

jerawatan.. Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah

pake lah” (Responden 18).

Dua puluh orang responden lainnya sedang mengikuti program

KB. Dari hasil wawancara diketahui bahwa sebagian besar responden (13

orang) menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan, 5 orang memilih pil

KB, 1 orang menggunakan spiral, dan 1 orang lagi memilih kondom.

Alasan sebagian besar responden memilih metode ini dikutip dari salah

satu kuotasi sebagai berikut:

“Mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan

lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka

lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasuk-

masukkin gitu.” (Responden 13).

Terkait dengan penyuluhan tentang KB yang pernah diterima oleh

para responden, 19 responden mengatakan sebelumnya sudah pernah

mendapatkan penyuluhan KB, sedangkan 6 orang sisanya belum. Mereka

mengatakan penyuluhan biasanya dilaksanakan saat kegiatan Posyandu

dan PSN. Berikut salah satu kuotasi dari responden yang belum pernah

mendapatkan penyuluhan tentang KB:

“Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada

penyuluhan tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya

suka ga pas aja.”

(Responden 3).

Dari responden yang pernah mengikuti penyuluhan tentang KB,

dikatakan bahwa mereka masih belum mengerti sepenuhnya tentang

macam-macam metode kontrasepsi beserta guna program KB secara

keseluruhan, keuntungan dan kerugian dari masing-masing metode, dan

efek sampingnya.

85

Page 86: Proposal Chill Rev (Repaired)

“Penyuluhannya waktu itu jelasin tentang KB, terus gunanya apa.. Yang

kayak untuk batasin jumlah anak gitu-gitu. Terus dijelasin tentang suntik,

pil, susuk, spiral, sama yang mantap. Kalo keuntungan kerugian gitu-gitu

ya... lupa juga saya hahaha” (Responden 11).

Salah satu kriteria dari subjek penelitian ini adalah para ibu yang

telah memiliki anak dengan kriteria 4T. Ketika ditanya pengetahuan

tentang 4T, sebagian besar responden tidak mengetahuinya. Salah satu

responden menjawab:

“Ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe” (Responden 5)

Untuk pelayanan KB, para responden mendapatkan pelayanan dari

Puskesmas setempat, yaitu Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur. Salah

satu pendapat dari responden adalah:

“Iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini

pelayanannya.” (Responden 1).

Berdasarkan hasil wawancara dengan para ibu berusia subur

dengan kriteria 4T, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden

sudah menggunakan alat kontrasepsi. Namun, ada beberapa yang belum.

Mereka yang tidak mengikuti program KB memiliki alasan takut akan

ketidaknyamanan pemasangan dan efek samping dari suatu metode

kontrasepsi. Hampir semua responden juga mengaku tidak pernah

mengetahui tentang 4T. Terkait dengan penyuluhan, sebagian besar

responden yang telah mendapatkan penyuluhan KB mengaku belum

mengerti sepenuhnya tentang masing-masing metode kontrasepsi. Selain

itu, kesadaran mereka yang belum pernah mengikuti penyuluhan masih

kurang untuk menyempatkan diri ikut serta dalam kegiatan tersebut.

86

Page 87: Proposal Chill Rev (Repaired)

7.1.3 Hasil Wawancara Responden Setelah Penyuluhan

Setelah dilakukannya penyuluhan dan dialog interaktif di

Puskesmas Kelurahan Cilandak Timur, sebagian besar responden sudah

mengetahui jenis-jenis KB baik jangka panjang dan jangka pendek. Hal ini

dapat terlihat dari salah satu kutipan jawaban responden :

“Suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat

cowo itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita” (Responden 4)

Diketahui 6 dari 25 responden baru sekali mendapat penyuluhan

mengenai KB di Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini dikutip dari hasi

wawancara berikut :

“Ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini.” (Responden3)

Para responden juga telah mengetahui keuntungan dan kerugian

dari metode-metode KB yang telah dijelaskan dalam penyuluhan. Hal ini

dapat dilihat dari hasil wawancara berikut :

“Kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu

setiap hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias

lebih lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter,

kalau kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan.” (Responden

1)

“Pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan

kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama

suntik.” (Responden 4)

Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal juga sangat

banyak seperti berat badan bertambah, flek-flek hitam pada wajah, dan

jika dipakai jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis. Dan hal ini

87

Page 88: Proposal Chill Rev (Repaired)

telah diketahui oleh beberapa responden yang sudah mendapat penyuluhan

seputar KB. Dikutip dari wawancara berikut :

“Efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka

pendek ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering

buat beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya.

Terus kalo KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin

pengeroposan tulang” (Responden 7)

Terkait dengan kriteria 4T, responden sekarang mengetahui tentang

definisi dan dampaknya. Hal ini diketahui dari salah satu hasil wawancara

responden berikut:

“Saya baru tau sekarang, Dok. 4T itu terlalu muda, terlalu tua, terlalu

sering melahirkan, dan terlalu dekat jarak melahirkannya. Kalo misalnya

ngalamin yang 4T tuh bahaya buat rahim, ibu, sama anaknya kalo lahir

nanti.. Bisa cacat” (Responden 15)

7.1.4 Hasil Wawancara Kader

Berdasarkan hasil wawancara dengan kader kesehatan RW 01

diketahui persentase pasangan usia subur yang sudah berKB di RW 01

sebanyak 75%. Hal ini dikutip dari wawancara dengan kader berikut :

“Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata mereka KB sih. Waktu di

dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya pada KB. Yaa 75% kira-kira dok.

Iya hampir 75% KB” (Kader RT 05).

Sebagian besar dari para peserta KB pasangan usia muda tersebut

menggunakan jenis KB jangka pendek yaitu Pil dan Suntik 1 dan 3 bulan.

Hal ini didapat dari kutipan wawancara oleh kader kesehatan sebagai

berikut :

88

Page 89: Proposal Chill Rev (Repaired)

“Heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi

kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya udah

lumayan ya pada spiral.” (Kader RT 01)

Di RW 01, kebanyakan yang menggunakan KB jangka panjang

seperti IUD atau implan adalah ibu-ibu usia subur yang mendekati

menopause. Hal ini dapat ditinjau dari cuplikan wawancara berikut :

“Iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu

muda nya malah pakai pil.” (KaderRT 07)

Banyak diantara mereka yang belum mengikuti program KB atau

sudah menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek tidak mau

menggunakan KB jangka panjang karena takut dan atau malu. Hal ini

dinyatakan dalam kutipan wawancara berikut :

“Katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa

gimana gitu, terus malu juga” (Kader RT 05)

Masih banyak para pasangan usia subur yang tidak mengikuti

program KB atau memilih alat kontrasepsi suntik yang merasa takut dan

malu karena kurangnya penyuluhan mengenai KB dilingkungan mereka.

“Ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya

apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan, Dok” (Kader

RT 01)

“Mungkin karena sosialisasi implannya kurang kali ya dokter. Soalnya

ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implan” (Kader RT 05)

Banyak pasangan usia muda di kelurahan Cilandak Timur yang

belum mengikuti program KB dikarenakan masih ingin memiliki anak.

Hal ini disimpulkan dari hasil kutipan wawancara berikut :

89

Page 90: Proposal Chill Rev (Repaired)

“Iya jarang banget yang masih pada muda ikutan KB. kalaupun yang

muda muda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka

mau punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. “Baru punya anak

2 bu” gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil

itu kan bisa berhenti sendiri.”

Berdasarkan wawancara dengan kader kesehatan mengenai KB

pada Pasangan Usia Subur dengan kriteria 4T masih sangat kurang

dikarenakan banyak hal yaitu rasa malu, takut, dan keinginan memiliki

anak lagi dengan jarak yang dekat. Selain itu rasa takut dan malu ini masih

belum teratasi juga karena kurangnya pengetahuan yang menyeluruh

mengenai KB.

7.1.5 Hasil Wawancara Pemegang Program KB

Di Pusekesmas Kelurahan Cilandak Timur program KB secara

menyeluruh berjalan baik dan tanpa penyulit. Dan juga semua pelaporan

dan pencatatan KB sudah tersusun rapi dan baik sesai dengan prosedur

yang ada. Hal ini dinyatakan sendiri oleh kepala pemegang program KB.

“Tidak ada. Selama ini sudah baik”

“Sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah”

Penyuluhan di puskesmas yang kurang mengenai KB di Kelurahan

Cilandak Timur dikarenakan masalah kurangnya tenaga kerja, waktu dan

banyaknya jumlah posyandu di Kelurahan ini sehingga penyuluhan

dilakukan didalam kegiatan posyandu. Hal ini dikutip dari hasil

wawancara berikut :

“Pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di puskesmas melainkan di

posyandu yang pada kelurahan Cilandak Timur berjumlah 23.

90

Page 91: Proposal Chill Rev (Repaired)

Penyuluhan dilakukan sebanyak satu bulan sekali dari puskesmas tetapi

penyuluhan dari PL KB dilakukan setiap minggu.”

Hubungan yang baik juga terjalin antara petugas puskesmas dan

para kader kesehatan. Sehingga semua acara dan rencana kerja puskesmas

dapat terlaksana dengan baik. Hal ini dikutip hari wawancara dengan

pemegang program KB di Puskesmas Cilandak Timur :

“Sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut”

7.2 Evaluasi Intervensi Komunitas

Berdasarkan intervensi penyuluhan dan wawancara kepada subjek

penelitian, dapat disimpulkan beberapa faktor yang mempengaruhi PUS

4T yang mengikuti program KB masih belum mencapai target. Faktor-

faktor tersebut adalah masih kurangnya pengetahuan para ibu tentang 4T

sehingga mereka tidak mengerti dampak yang dapat ditimbulkan,

kurangnya pengetahuan tentang masing-masing metode kontrasepsi, tidak

pernah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang KB, dan rasa takut serta

tidak nyaman dengan suatu metode kontrasepsi. Dari beberapa faktor yang

telah disebutkan, faktor pengetahuan adalah yang paling berpengaruh pada

target KB. Oleh karena itu, dilakukan intervensi komunitas berupa

penyuluhan dengan konsep dialog interaktif menggunakan visualisasi

menarik dan mudah dimengerti seputar KB. Setelah dilakukan intervensi

tersebut, pengetahuan responden tentang 4T dan KB bertambah.

Dilakukan tanya jawab kepada responden setelah penyuluhan dan mereka

sudah mengerti tentang bahaya 4T dan penjelasan seputar metode

kontrasepsi.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari kepala pemegang

program KB, sejauh ini belum pernah dilakukan penyuluhan dan dialog

91

Page 92: Proposal Chill Rev (Repaired)

interaktif mengenai KB di Puskesmas. Hal ini dikarenakan kurang tenaga

kerja dan waktu yang sangat terbatas, sehingga selama ini hanya dilakukan

penyuluhan disela-sela program Posyandu setiap minggu. Hal inilah yang

menyebabkan kurangnya informasi mengenai KB untuk para pasangan

usia subur. Sehingga target cakupan pasangan usia subur yang mengikuti

program KB belum tercapai.

Untuk mengenai pelaporan dan pencatatan serta pelaksanaan

program KB seperti melakukan pemasangan KB baru dan KB aktif terlah

terlaksana dengan baik sesuai dengan prosedur yang diberikan oleh

pemerintah.

Peran serta kader juga sangat baik untuk pendataan KB para

pasangan usia subur di wilayah Kelurahan Cilandak Timur. Hal ini juga

membantu pemegang program di Puskesmas dalam mendapatkan

informasi tentang jumlah pengguna KB.

92

Page 93: Proposal Chill Rev (Repaired)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Karakteristik subjek penelitian didominasi oleh ibu-ibu berusia

40-45 tahun dengan pendidikan terakhir SD-SMP. Sebagian besar subjek

penelitian bekerja sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan wawancara yang

dilakukan sebelum penyuluhan, dapat dilihat bahwa pengetahuan responden

mengenai kriteria 4T masih sangat kurang, sehingga mereka tidak mengerti

dampaknya terhadap kesehatan. Pengetahuan subjek penelitian tentang KB

baik dari macam-macam metodenya, keuntungan, kerugian, dan efek

sampingnya juga terbilang masih kurang. Beberapa responden mengaku

pernah mengikuti penyuluhan tentang KB yang dilaksanakan Puskesmas.

Namun, sebagian besar lupa akan materi penyuluhan tersebut dan bahkan

beberapa responden mengaku tidak pernah mengikuti penyuluhan karena

terhambat waktu. Kurangnya pengetahuan responden tentang KB

mempengaruhi 5 dari 25 subjek penelitian tidak menggunakan alat

kontrasepsi dengan alasan takut dan tidak nyaman.

Penyuluhan mengenai KB telah dilaksanakan oleh Puskesmas dan

paling sering dilakukan saat Posyandu. Terkadang ada kesulitan dalam

melaksanakan penyuluhan tersebut karena kurangnya tenaga kesehatan dari

Puskesmas Cilandak Timur dan waktu yang terbatas. Pencatatan data KB

telah dilakukan dengan sangat baik oleh pemegang program KB. Hasil

wawancara dengan kader juga menunjukkan perilaku yang baik dalam

promosi mengenai KB kepada warganya.

93

Page 94: Proposal Chill Rev (Repaired)

8.2 Saran

Bagi Dinas Kesehatan

Melakukan sosialisasi dan diskusi terbuka kepada para kader dan

pemegang program KB minimal 6 bulan sekali

Evaluasi terhadap program KB setiap 3 bulan untuk meningkatkan atau

memperbaiki akar masalah

Mempromosikan program KB dengan pemasangan spanduk atau banner

iklan di jalan raya, iklan di media televisi dan media cetak.

Bagi Puskesmas

Mempromosikan program KB baik dengan penyuluhan terjadwal atau

saat tatap muka dengan pasien, pembagian brosur atau leaflet menarik

dan mudah dimengerti.

Membuat jadwal penyuluhan yang diberitahukan kepada warga

Melakukan pencatatan kepada warga yang mengikuti program KB dan

yang tidak.

Mengelompokkan warga yang masuk dalam kriteria 4T

Mengunjungi warga yang tidak mengikuti program KB dan memberi

penjelasan menyeluruh tentang KB

Menjelaskan dengan baik dan benar tentang masing-masing metode

kontrasepsi setiap ada pasien datang ke poli KIA/KB

Membuat target yang harus dicapai dengan tujuan semua warga usia

produktif mengikuti program KB

94

Page 95: Proposal Chill Rev (Repaired)

Bagi Pasien

Mengikuti kegiatan promosi program KB seperti penyuluhan yang

diselenggarakan petugas kesehatan

Memahami benar-benar setiap pengetahuan tentang KB yang telah

disampaikan oleh petugas kesehatan

Menyampaikan pengetahuan yang diketahui tentang KB kepada keluarga,

tetangga, dan orang-orang terdekat

95

Page 96: Proposal Chill Rev (Repaired)

DAFTAR PUSTAKA

1. Ekarini, Sri Madya Bhakti. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Selo

Kabupaten Boyolali. Tesis Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Masyarakat Konsentrasi Administrasi & Kebijakan Kesehatan Minat

Manajemen Kesehatan Ibu dan Anak. Universitas Diponegoro Semarang.

2. Depkes RI. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

938/MENKES/SK/III/2007. Jakarta : Depkes RI.

3. SDKI. 2007. Survey Dinas Kesehatan Indonesia.

4. Suratun dkk, 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan

Kontrasepsi. Trans Info Media. Jakarta.

5. Depkes RI. 1999. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat

2010. Jakarta.

6. Glasier A, Gebbie A. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Jakarta

: EGC; 2005.

7. Stright, Barbara. 2004. Keperawatan ibu-bayi baru lahir. EGC, Jakarta.

8. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka

Rihama, Jakarta.

9. BkkbN. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional. Jakarta.

10. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta.

11. Pinem, S. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Penerbit Trans Info

Media, Jakarta.

96

Page 97: Proposal Chill Rev (Repaired)

LAMPIRAN

WAWANCARA IBU USIA SUBUR DENGAN KRITERIA 4T SEBELUM

DILAKUKAN PENYULUHAN

Responden 1

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 32 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah waktu itu pas posyandu

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang saya inget ya ada pil, suntik, susuk, spiral

97

Page 98: Proposal Chill Rev (Repaired)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil nyaman aja tinggal diminum

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya ingetnya cuma susuk. Soalnya dulu pernah pake susuk terus patah

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ngga tau, Dok

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ga cepet punya anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau, Dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut, Dok terus kan suka ga nyaman

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini

pelayanannya

Responden 2

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

98

Page 99: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang

terakhir 4 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: belum pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik, susuk gitu saya

takut

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: apa ya.. kalo pil suka lupa minum sih

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ya biar ga punya anak lagi hehehe

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: masih mau punya anak kali

99

Page 100: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok

Responden 3

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu pake suntik 3 bulan

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: Pernah sih saya dikasitau temen yang ikut Posyandu kalo ada penyuluhan

tentang KB, tapi saya emang jarang dateng sih.. Waktunya suka ga pas aja

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: wah kurang tau saya Dok

100

Page 101: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas dulu pake suntik suka lupa saya balik kalo udah 3 bulan hehehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: jadi gendut saya pas disuntik tuh, naik 5 kiloan lah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat nunda kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: apaan tuh, Dok?

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya masih bingung sih mau pake yang mana, Dok. Pikir-pikir dulu..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya

Responden 4

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 19 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: iya, pake spiral

101

Page 102: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, sampe yang permanen itu, Dok.

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,

susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama jadi

ga repot

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil kan suka kelupaan minum, suntik sakit ya hehe, susuk apa lagi

beberapa temen saya pernah sampe patah, kalo spiral agak serem ya pas

masangnya

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.

Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping

Alhamdulillah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: Hmm.. kayak pernah baca tapi lupa saya

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB

102

Page 103: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe

Responden 5

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 43 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 5 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ngga pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake suntik aja soalnya banyak tetangga yang nyuruh sih

103

Page 104: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka banyak yang ga cocok kali ya

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens suka ga lancar

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ngga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau apa itu, Dok. Ga pernah denger juga hehehe

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga tau kali ya tentang KB

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok pelayanannya

Responden 6

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 47

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4

tahun

104

Page 105: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu sempet pake spiral

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah, Dok

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: spiral, suntik, steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas masangnya agak sakit hehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: meringankan beban anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah baik kok

105

Page 106: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 7

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: berdua 40 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20 waktu itu

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: belum pernah

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ngga, Dok

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya ga tau, Dok hehehe

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau juga...

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau

106

Page 107: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bikin ga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: kata ibu saya ga usah

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB

Responden 8

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 45, suami 52

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: sekarang pake suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

107

Page 108: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: belom pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini mens saya jadi ga teratur

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak yang ga mau tau.. hamil ya hamil aja banyak-banyak

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus

Responden 9

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 44

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: ya, 2 anak

108

Page 109: Proposal Chill Rev (Repaired)

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun kira-kira

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, kondom

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, susuk, kondom, spiral

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau saya..

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: badan rasanya ga enak, gemuk lagi

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga

109

Page 110: Proposal Chill Rev (Repaired)

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: cukup baik

Responden 10

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 23, suami 28

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: punya 2 anak perempuan

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma beda setahun hehe

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: ga pernah yang lain selain suntik

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, IUD

110

Page 111: Proposal Chill Rev (Repaired)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya yang nyaman aja

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suka ada yang kurang nyaman ya

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: sama lah ga nyaman hehehe

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarakkin kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada ga siap, takut..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun

Responden 11

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 38

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: anaknya Cuma 1, Dok

111

Page 112: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil 1 bulan

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, sama yang mantap

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo spiral aman terus ga repot. Tapi saya takut masangnya

hehe

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: lupa juga saya hehehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka ada flek hitam

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: pernah denger juga tuh yang terlalu tua hamilnya ya?

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: rata-rata sih pada takut..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

112

Page 113: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 12

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 31 sama 32

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 2 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik 3 bulan

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: saya ingetnya implan

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: lupa, Dok hehe

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, suka pusing

113

Page 114: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: males kali ya..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 13

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 43 sama suami

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 hidup, 1 meninggal

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 30 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 6 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

114

Page 115: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, implan, spiral

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mending pake suntik 3 bulan aja, tinggal suntik sekali aja terus 3 bulan

lagi. Jadi ga tiap hari gitu kayak minum pil.. Kalo minum pil gitu kan suka

lupa ya. Kalo susuk atau spiral mah saya ga berani ah, serem dimasuk-

masukkin gitu

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pusing-pusing

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa mengatur biaya masa depan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ga pernah tau, Dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut ga cocok

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga pernah pasang disini, Dok

Responden 14

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 47

115

Page 116: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 23

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: suntik

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, suntik, implan, pil

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: buat jarak hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang sakit pas dipasang

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang ya?

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan

116

Page 117: Proposal Chill Rev (Repaired)

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: tidak cocok

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 15

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 20, suami 30

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2, laki sama perempuan

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu implan

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

117

Page 118: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: KB suntik, pil, implan

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ruginya ya tergantung orang masing-masing ya hehehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak kelahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: kurang tau, Dok..

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 16

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 43, suami 44

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22

118

Page 119: Proposal Chill Rev (Repaired)

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 8 sama 7 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: suntik terus sih

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: kondom, pil, suntik, steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang nyaman aja

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nih saya jerawatan

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

119

Page 120: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: memuaskan

Responden 17

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 28 sama 30

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 24

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 sama setaun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil KB

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: tidak

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: (-)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau ya

120

Page 121: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: nunda hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga pernah denger, Dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 18

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 36 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma setaun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

121

Page 122: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: tidak

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah sih..

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: lupa, Mbak

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: semua ada keuntungannya

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga enak kali ya kalo ditusuk-tusuk gitu badannya

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: banyak

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jarak lahir anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja

denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..

Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

122

Page 123: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 19

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 42, suami 50

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: tidak

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ingetnya ya pil aja

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang praktis

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau saya..

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau..

123

Page 124: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa rencanain punya anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: apaan tuh, Dok? Ngga tau hehehe

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: lumayan

Responden 20

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 41

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 akhir

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: tidak

124

Page 125: Proposal Chill Rev (Repaired)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: tidak

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya bisa ga hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau..

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau juga..

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat ngatur jarak anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 21

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 19 sama 23

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

125

Page 126: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: waktu itu 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, implan, spiral

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang penting praktis sih kalo saya

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat kontrol

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk saya, Dok

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: batesin jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau

126

Page 127: Proposal Chill Rev (Repaired)

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada takut

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 22

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun, 6 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: seinget saya sih ada pil, susuk, spiral

127

Page 128: Proposal Chill Rev (Repaired)

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: praktis dan bisa bikin ga hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga nyaman pas dipasang atau disuntik

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: sakit pas dipasang

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mengatur jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga dibolehin kali sama suaminya

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sudah bagus

Responden 23

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 40

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27

128

Page 129: Proposal Chill Rev (Repaired)

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang paling saya inget ya suntik

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik ga usah sering-sering balik ke puskes

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo disuntik kan ga enak ya hehehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarak anaknya diatur

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ga tau, Dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

129

Page 130: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 24

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 47 sama 55

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 7 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masing-

masing 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, susuk

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga bayar hehehe

130

Page 131: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo ga cocok ya rugi

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: setau saya pil bikin gemuk

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa ga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ngga tau, Dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus kok

Responden 25

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 23 sama 28

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

131

Page 132: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: susuk, steril, suntik

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kurang tau saya, Dok. Yang penting ga hamil hehehe

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo yang harus sering balik puskes buat periksa alat KBnya rugi tuh

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mensnya acak-acakkan

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menunda hamil dan jarak anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pingin punya anak banyak

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

132

Page 133: Proposal Chill Rev (Repaired)

HASIL WAWANCARA RESPONDEN SETELAH PENYULUHAN

Responden 1

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45 tahun, suami saya 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 32 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah waktu itu pas posyandu dan sekarang nih abis dikasih penyuluhan.

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada banyak seperti Pil, Suntik 1 dan 3 bulan, Spiral, Susuk, kondom.

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil hanya diminum seperti minum obat aja, kalo suntik ga perlu setiap

hari suntik dan tinggal tiap 3 bulan aja, kalo spiral sama susuk bias lebih

133

Page 134: Proposal Chill Rev (Repaired)

lama dipakai jadi gaperlu tiap bulan ke puskesmas atau ke dokter, kalau

kondom ya tinggal pakai aja kalo mau berhubungan.

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya ingat kalo Pil jika minumnya telat harus di minum ulang dari

awal, kalau suntik kalau terlambat datang untuk suntik harus menunggu

mens terlebih dulu untuk melakukan suntik berikutnya dan suntik juga jadi

ngga mens, kl implan pada saat pemasangan sakit, kalo kondom sering

gagal.

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya ingat cuma efek samping dari yang hormon, Dok. Bisa bikin

flek-flek di kulit muka, sama ga mens.

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ga punya anak lagi, biar jaraknya ga terlalu dekat. Itu aja dok yang

saya ingat.

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: Terlalu muda melahirkan, terlalu dekat jaraknya, terlalu tua, terlalu sering.

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ya sama Dok kaya yang tadi takut sama ga nyaman.

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: iya kalo pasang KB ya disini aja di puskes. Bagus mah disini

pelayanannya

Responden 2

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami saya 43 tahun

134

Page 135: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sama yang kedua 2 tahun, terus 3 tahun, terus sama yang

terakhir 4 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, saya pake pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: baru sekali ini, Dok

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: yang saya ingat ada IUD, susuk, suntik, pil, kondom, sama steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: saya pake pil karena tinggal diminum aja. Kalo suntik gaperlu tiap hari

minum obat, kalo IUD sama impant bisa tahan lama KB nya, kalo kondom

mungkin lebih praktis.

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka lupa minum sih, kalau suntik harus meluangkan waktu ke

puskesmas setiap bulan, kalo implant pas pasang sakit kayaknya

135

Page 136: Proposal Chill Rev (Repaired)

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini saya minum pil jadi muncul jerawat-jerawat, kalau suntik sama kaya pil

terus kalo suntik juga ga menstruasi dok, kalo kondom sering gagal dok.

Oiya kalo implant juga sama kaya suntik sama pil.

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: supaya ga nambah anak terus, soalnya anak saya udah 4. Pinginnya sih

steril cuma saya takut.

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda, sama terlalu tua bu

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: masih mau punya anak kali

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok

Responden 3

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 38 tahun, suami 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: iya, 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 5 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

136

Page 137: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu pake suntik 3 bulan

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: baru sekali ini nih bu yang pas waktu nya saya bisa dateng

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, kondom, implan, IUD.

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: wah apa ya dok. Yang saya inget barusan dijelasin itu kalo yang implan

sama IUD lebih lama KB nya jadi gaperlu kontrol ke puskesmas terus

terusan

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil sama suntik bener bener harus tepat waktu

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: berat badan bertambah kalo buat pil, suntik, sama implan

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat nunda kehamilan, agak tidak hamil lagi, buat ngatur jarak dari anak 1,

2, 3 dan seterusnya.

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, duh bu satu lagi saya lupa

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: karena mungkin masih ingin punya anak lagi atau masih takut berKB

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pas suntik juga dulu disini. Bidannya baik-baik. Bagus lah pokoknya

137

Page 138: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 4

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 41 tahun, suami 47 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 19 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 5 tahun, Dok

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: iya, pake spiral

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah beberapa kali, Dok. Pas PSN di rumah bu RW waktu itu

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, IUD atau spiral, steril ada MOW sama yang buat cowo

itu Dok, sama kondom buat laki-laki dan wanita

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil gampang tinggal diminum, suntik praktis cuma 3 bulan sekali,

susuk juga dia enak ga usah diganti-ganti, spiral yang paling tahan lama dan

138

Page 139: Proposal Chill Rev (Repaired)

tidak sakit ketika pemasangan, kalo kondom lebih praktis aja tinggal beli di

warung

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil, susuk, sama suntik sama-sama berpengaruh sama berat badan dan

kalau susuk sama suntik bisa ga menstruasi. Suka lupa juga kalo pil sama

suntik.

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil sama suntik sering bikin gemuk ya sama flek-flek item, susuk juga.

Kalo spiral sampe sekarang sih saya ga ngerasain efek samping

Alhamdulillah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa nunda punya anak sama jarakkin waktu punya anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: 4T itu pasangan usia subur yang punya kriteria melahirkan terlalu muda

kurang dari 15 tahun, hamil terlalu tua lebih dari 35 tahun, terlalu dekat

jaraknya dan terlalu terlalu sering.

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: biasanya pada takut sih ya sama mungkin kurang tau tentang KB

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: saya pasang spiral disini jadi udah kebiasaan KB disini aja hehehe

Responden 5

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 43 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: sudah, 5 anak

139

Page 140: Proposal Chill Rev (Repaired)

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama 2 tahun, 4 tahun, 2 tahun, sama ini yang terakhir pas saya 39

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: baru sekali ini dok hehe

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: banyak dok yang saya ingat ada kondom, pil, suntik 1 bulan dan suntik

yang 3 bulan

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya ya beda beda sih dok. Kalo kondom kan praktis tuh ya,

kalo pil tetep bisa mens, kalo suntik ya tinggal disuntikin tiap bulan aja ke

puskesmas, kalo spiral sama implan gaperlu kontrol dan bisa tetep mens

juga.

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo yang suntik ga bisa mens jadi gatau kapan mens terakhirnya, kalo

implan sama spiral kayaknya gaada bu.

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens suka ga lancer kalo buat yang suntik, kalo pil bikin gendut dok

140

Page 141: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar ngga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: baru aja dijelasin tapi saya ga semua inget nih dok. Kayaknya terlalu tua,

terlalu muda, sama duh sisanya lupa dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga tau kali ya tentang KB

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus kok pelayanannya

Responden 6

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 47

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama sampe ketiga jaraknya 1 tahun, yang keempat agak jauh, 4

tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu sempet pake spiral

141

Page 142: Proposal Chill Rev (Repaired)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah, Dok

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: spiral, suntik, steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pokoknya bisa memperjarak anak

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pas masangnya agak sakit hehe

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau suka muncul flek-flek item

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: meringankan beban anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak tau

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: mau punya anak banyak kali hehehe

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah baik kok

Responden 7

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: berdua 40 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

142

Page 143: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: 5

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20 waktu itu

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing sekitar 4 tahunan lah

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: belum pernah

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ini baru sekali dok

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada yang jangka pendek itu ada pil sama suntik sama kondom, kalo yang

jangka panjang ada impant sama IUD

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya yang jangka panjang gaperlu sering sering ke puskesmas

buat kontrol, kalo yang jangka pendek saya rasa kalo dari penyuluhannya

tadi tidak ada keuntungan dibandingkan yang jangka panjang

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugian jangka pendek terutama suntik itu kitanya jadi tidak menstruasi,

terus kalo pil sama suntik juga bisa buat muncul flek flek hitam di muka.

Kalo implan kayaknya ngebayangin pasangnya aja sakit dan ngeri dok

143

Page 144: Proposal Chill Rev (Repaired)

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: efek sampingnya kalo IUD gaada kayaknya bu. Kalo yang jangka pendek

ya banyak kaya ga mens, tingkat keberhasilannya kecil, sering buat

beberapa wanita yang menggunakannya jadi meningkat BB nya. Terus kalo

KB pil dan suntik dipake berkepanjangan bisa bikin pengeroposan tulang

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bikin ga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu sering melahirkan, terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: terkadang kurang setuju dari pihak keluarga, trutama orangtua dan suami

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga tau saya ga pernah masuk ke poli KB

Responden 8

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 45, suami 52

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: sekarang pake suntik

144

Page 145: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ini baru sekali dok dapet penyuluhan kaya gini.

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ya suntik, pil, susuk, spiral, kondom, sama steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yaaa bisa ga hamil kebobolan gitu. Kalo spiral katanya tadi gaada efek

samping dan paling nyaman karena waktunya paling lama

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalau suntik suka lupa balik aja kalo udah 3 bulan, pil kalo lupa minum

bisa hamil, kalo spiral kayaknya gaada kerugiannya, susuk bisa bikin makin

gemuk

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ini mens saya jadi ga teratur karena saya pake KB suntik

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk mengatur jarak kelahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: kalo dari usia terlalu muda sama terlalu tua, sisanya terlalu dekat sama

terlalu sering

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: karena takut mungkin bu kalo mau KB

145

Page 146: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus

Responden 9

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 44

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: ya, 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun kira-kira

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: ya, kondom

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, susuk, kondom, spiral, sama satu lagi steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya sama-sama buat jarakin anak kan, kalo spiral sama susuk gaperlu

kontrol.

146

Page 147: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: suntik sama pil sama susuk bikin makin gemuk

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: untuk pil, suntik, sama susuk bikin gemuk. Tapi kalo yang spiral tadi

kayaknya gaada efek sampingnya

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: ya tadi apa ya. Terlalu dekat terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi lupa

dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada males, harus periksa terus-terusan

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: cukup baik

Responden 10

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 23, suami 28

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: punya 2 anak perempuan

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma beda setahun hehe

147

Page 148: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: ga pernah yang lain selain suntik

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, IUD, pil, susuk, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: masing-masing hampir sama kayaknya buat biar mengatur jarak kelahiran,

sama biar ga hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo yang pil sama suntik harus sering-sering ke puskesmas. Kalo yang

susuk kayaknya sakit pas pemasangan

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: katanya kalo pil, suntik, susuk bisa bikin gemuk sama suka ada flek-flek

hitam di wajah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarakkin kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada ga siap, takut..

148

Page 149: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik, ramah tamah, dan sopan santun

Responden 11

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 38

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: anaknya Cuma 1, Dok

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil 1 bulan

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: iya, pernah. Waktu itu jelasin KB dan gunanya dan segala macemnya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, susuk, spiral, steril, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil ya tinggal diminum aja ga perlu takut sakit, kalo spiral sama susuk

gaperlu kontrol

149

Page 150: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugiannya kalo pil sama suntik bisa bikin gemuk

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil suka ada flek hitam. Dan ternyata implan juga sama kaya pil sama

suntik

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: untuk menjaga jarak kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering, terlalu dekat

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: rata-rata sih pada takut..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 12

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 31 sama 32

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 5 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 21 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: masing-masing 2 tahun

150

Page 151: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik 3 bulan

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: implant, suntik, pil, IUD, steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo implan sama IUD gaperlu sering sering kontrol

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik haid jadi ga teratur, pil juga bikin flek hitam.

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, suka pusing, flek hitam

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak hamil dan lahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, sama satu lagi kayaknya terlalu

banyak anaknya.

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak yang males bolak balik ke puskesmas dan belum pada tau banyak

tentang KB

151

Page 152: Proposal Chill Rev (Repaired)

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sangat baik

Responden 13

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 43 sama suami

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 hidup, 1 meninggal

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 30 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 6 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, implan, spiral atau IUD, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: IUD sama implan ya gaperlu sering kontrol

152

Page 153: Proposal Chill Rev (Repaired)

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk kalo buat yang hormon

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ada yang bisa buat gemuk, flek hitam, menstruasi tidak teratur

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: bisa mengatur biaya masa depan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: 4T itu terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda kiurang dari 15 tahun usia si

ibu, terlalu sering

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: banyak denger dari tetangga atau teman katanya banyak yang gagal

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: ga pernah pasang disini, Dok

Responden 14

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 39 dan 47

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 6 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 23

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: ada yang 2 ada yang 3 tahun

153

Page 154: Proposal Chill Rev (Repaired)

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: suntik

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, suntik, implan, pil, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: buat jarak hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugiannya cuma suntik sama pil bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik terlalu lama saya denger bisa bikin pengeroposan tulang, bisa

menopause dini

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tadi dikasitau terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: tidak cocok

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

154

Page 155: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 15

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 20, suami 30

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2, laki sama perempuan

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: dulu implan

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ya

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: KB suntik, pil, implant, IUD

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: biar bisa jaga jarak kelahiran

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik sebenernya butuh luangin waktu ke puskesmas tiap bulan

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik bikin gemuk nih sama jerawatan sama flek hitam

155

Page 156: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menjaga jarak kelahiran

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: saya cuma inget terlalu tua yang hamil lebih dari 35 tahun sama yang

terlalu muda yang kurang dari dari 15 tahun

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: si ibu biasanya takut atau sibuk kerja kali ya

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 16

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 43, suami 44

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 8 sama 7 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: suntik terus sih

156

Page 157: Proposal Chill Rev (Repaired)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: kondom, pil, suntik, steril, IUD, implan

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik gampang tinggal suntik aja tiap bulan ke puskesmas gaperlu

dimasuk-masukin alat, kalo pil katanya tadi mensnya jadi lebih teratur, kalo

IUD sama implan gaperlu sering-sering ke puskesmas

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya tau kalo pil suka lupa, kalo implan juga bisa buat gemuk

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nih saya jerawatan

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mencegah kehamilan

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: memuaskan

157

Page 158: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 17

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 28 sama 30

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 24

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 sama setaun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil KB

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: ini baru sekali

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, impaln, pil, suntik, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kondom sama pil mudah didapat, kalo spiral sama implan gaperlu sering

sering kontrol dan ytingkat kberhasilannya tinggi

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: pil ya sering lupa balik ke puskes kalo udah abis, suntik juga suka

kelewatan tanggal balik nya

158

Page 159: Proposal Chill Rev (Repaired)

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk, sama bikin ada flek hitam

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: nunda hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tidak

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: ga ada yang cocok sama mau memperbanyak keturunan

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 18

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: sama-sama 36 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: cuma setaun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

159

Page 160: Proposal Chill Rev (Repaired)

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: tidak

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah sih..

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: IUD, implan, kondom, pil, suntik

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: semua buat mengatur agat tidak hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: tadi kaya bisa ada yang bikin flek hitam di wajah, ada yang pengeroposan

tulang, ada yang menopause dini

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: banyak

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: ngatur jarak lahir anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu sering, terlalu tua terlalu muda

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: Saya belum pernah berKB sampai sekarang. Ya alesannya karena takut aja

denger orang-orang yang pake KB kok malah gendut, mukanya jerawatan..

Pasang susuk aja katanya sakit banget. Mendingan ga usah pake lah

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

160

Page 161: Proposal Chill Rev (Repaired)

Responden 19

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: saya 42, suami 50

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 22

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: setahun, 3 tahun, 2 tahun , terus setahun lagi

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: pil

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: baru sekali ini

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, steril, kondom, suntik ada yang 3 bulan sama 1 bulan, susuk, IUD

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo steril selamanya gabisa hamil, kalo susu sama IUD waktu

pemakaiannya lebih lama

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: yang saya inget tadi Cuma pil, suntik sama susuk bisa bikin gemuk

161

Page 162: Proposal Chill Rev (Repaired)

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ga tau..

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa rencanain punya anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat terlalu sering terlalu tua sama satu lagi apa ya bu?

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: malas datang atau malah ga punya uang ya..

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: lumayan

Responden 20

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 41

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 35 akhir

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: tidak

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

162

Page 163: Proposal Chill Rev (Repaired)

Jawab: tidak

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: iya barusan diberikan

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: ada suntik sama obat minum, spiral, susuk, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya bisa ga hamil

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: banyak ada yang bikin gemuk, flek hitam pada wajah

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: duh saya lupa

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: buat ngatur jarak anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat, terlalu sering

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: saya aja punya anak susah, Mbak.. masa mau ditunda

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: bagus

Responden 21

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 19 sama 23

163

Page 164: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: baru 1

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: waktu itu 16 tahun

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: baru 1

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, implan, spiral, kondom sama, spiral yang buat wania dan pria

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo suntik sama pil gaperlu takut karena hanya seperti obat, kalo implan

dan spiral gaperlu sering kontrol. Kalo steril tidak akan hamil lagi karena

salurannya diikat

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: nah harus ada yang ngingetin kalo lagi pake KB biar ga telat

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: gemuk saya, Dok

164

Page 165: Proposal Chill Rev (Repaired)

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: batesin jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: iya tadi baru dijelaskan. 4T itu terlalu tua usia ibu hamilnya, terlalu muda

ibu hamilnya, terlalu sering dan terlalu dekat

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pada takut

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 22

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 45, 50 tahun

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 3 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 28

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 2 tahun, 6 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

165

Page 166: Proposal Chill Rev (Repaired)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik 3 dan 1 bulan, implan, IUD, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ya kalo suntik praktis aja, kalo IUD sama implan mungkin gaperlu sering

cek ke bidan

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalau kondom kurang nyaman ketika dipakai

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bisa bikin gemuk, flek hitam di wajah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: mengatur jumlah anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: iya tahu. Terlalu dekat, terlalu sering, terlalu muda dan terlalu tua kan ya?

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: bisa ga dibolehin suami atau dari ibunya sendiri takut

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: sudah bagus

Responden 23

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 37 sama 40

166

Page 167: Proposal Chill Rev (Repaired)

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 4 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 27

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kedua 2 tahun, seterusnya setahun-setahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: suntik, pil, kondom, IUD

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: ternyata kalo IUD malah lebih enak gaperlu kontrol sering sering

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: sakit pas pemasangan kecuali pil sama kondom

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: bikin gemuk, flek-flek di muka

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: jarak anaknya diatur

167

Page 168: Proposal Chill Rev (Repaired)

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu dekat, terlalu tua sama apa lagi ya lupa saya dok

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut dan ga nyaman

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

Responden 24

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 47 sama 55

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 7 anak

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 20

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: yang pertama ke kelima 2 tahun, yang kelima sampe ketujuh masing-

masing 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

168

Page 169: Proposal Chill Rev (Repaired)

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: pil, suntik, susuk, IUD, steril

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kayaknya lebih untung yang jangka panjang deh biar ga repot sebenernya.

Kalo yang jangka pendek karena gratis

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kalo pil gampang lupa terus kebobolan deh

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: setau saya pil bikin gemuk

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: biar bisa ga hamil

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: tadi tuh terlalu dekat terlalu sering terlalu muda dan tua

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: takut

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: udah bagus kok

Responden 25

1. Berapa usia ibu dan suami?

Jawab: 23 sama 28

2. Sudah memiliki anak? Jika ya, berapa?

Jawab: 2 anak

169

Page 170: Proposal Chill Rev (Repaired)

3. Berapa usia ibu saat hamil anak pertama?

Jawab: 17

4. Berapa tahun jarak masing-masing anak?

Jawab: 3 tahun

5. Apakah ibu menggunakan alat kontrasepsi? Jika ya, apa?

Jawab: suntik

6. Jika tidak, apakah ibu pernah menggunakan alat kontrasepsi? Jika pernah,

apa?

Jawab: (-)

7. Apakah ibu pernah mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan tentang

KB?

Jawab: pernah

8. Jika ya, metode kontrasepsi apa saja yang dijelaskan?

Jawab: susuk, steril, suntik, pil, IUD, kondom

9. Apa keuntungan dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: keuntungannya yang jangka panjang lebih praktis gabuang-buang waktu

karena gaperlu kontrol

10. Apa kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: kerugiannya kalo suntik sama pil sering lupa tanggal baliknya

11. Apa efek samping dari masing-masing metode kontrasepsi?

Jawab: mens ga teratur, dan sering ada flek flek hitam di wajah

12. Menurut ibu, apa manfaat dari program KB?

Jawab: menunda hamil dan jarak anak

13. Apakah ibu mengetahui tentang 4T?

Jawab: terlalu sering, terlalu tua, terlalu muda satu lagi apa ya dok saya gainget

170

Page 171: Proposal Chill Rev (Repaired)

14. Apa faktor-faktor yang membuat banyak ibu tidak mengikuti program KB?

Jawab: pingin punya anak banyak

15. Menurut ibu, bagaimana pelayanan KB di puskesmas Cilandak Timur?

Jawab: baik

171

Page 172: Proposal Chill Rev (Repaired)

HASIL WAWANCARA DENGAN KADER

1. D : ibu dari rt mana?

K : hmm, RT 05

2. D : berarti RT 05 RW 01 ya bu

K : heeh iya

3. D : hmm, nah di RW 01 ada berapa jumlah RT nya bu?

K : 15 RT

4. D : oh 15 ya bu.. emm dari RT nya ibu sendiri yang KB udah ada berapa

persen bu yang KB pasangan-pasangan usia suburnya?

K : yah saya agak lupa sih. Baru di data kemarin belum di total. Rata-rata

sih mereka KB sih. Waktu di dapet 63 KK itu sih rata-rata ibu-ibunya

pada KB

5. D : nah, waktu kemaren itu kan ada ketuk pintu kan bu, waktu ketuk pintu

kan ketauan yang KB sama yang ngga kan ya bu? Makanya kami

konfirmasi di RT nya ibu sendiri ada berapa gitu kira-kira yang KB

K : yaa 75% kira-kira dok. Iya hampir 75% iya KB

6. D : kebanyakan yang jangka pendek apa jangka panjang?

K : rata-rata mereka pakai KB jangka pendek

7. D : ohhh yang pil, suntik ya bu?

K : heeh. Rata-rata usia muda ya kaya gitu pakainya pil sama suntik. Tapi

kalo misalnya ibu-ibu yang udah lama gitu maksudnya yang usianya

udah lumayan ya pada spiral

8. D : justru malah disana ibu-ibu yang usia mendekati menopause yang pakai

spiral?

172

Page 173: Proposal Chill Rev (Repaired)

K : iya, ibu-ibu usia se saya gini mah malah pakainya spiral. Kalau ibu-ibu

muda nya malah pakai pil

9. D : tapi ibu-ibu muda nya rata-rata udah punya anak 1 atau 2 gitu kan bu?

K : iya

10. D : nah sebelum ini udah pernah ada penyuluhan di RT nya ibu belum

mengenai KB pada usia subur?kayak misalnya pas ketuk pintu kan sekalian

bertatap muka dan memberikan pengarahan mengenai KB

K : ya kita biasanya cuma nanyain KB atau ngga, terus kalau KB jenisnya

apa, misalnya spiral gitu atau pil. Ngga pake penyuluhan bu

11. D : oh gitu. Kira-kira kenapa pasangan usia muda di RT 01 pada ngga pakai

yang jangka panjang malah pakai yang jangka pendek gitu?

K: katanya sih alesan kalau ditanyain takut katanya. Takut sakit apa gimana

gitu, terus malu juga

12. D : berarti memang banyak alasannya karena memang malusama takut ya.

Tapi kalau misalnya kan yang jangka panjang ada 2 nih bu ada yang hormon

sama yang IUD nah yang hormon kan dipasangnya impant. Kenapa kira-

kira ngga pada pakai yang implant kalau memang alasannya karena malu

atau takut sama IUD gitu bu?

K : mungkin karena sosialisasi implant nya kurang kali ya dokter. Soalnya

ditempat kita tuh hanya 1 orang deh yang pakai implant

13. D : malah disana justru yang lebih banyak pakai IUD buat yang tua-tua tapi

buat yang muda-muda yang baru nikah malah pada tidak berKB?

K : iya jarang banget yang masih pda muda ikutan KB. kalaupun yang muda

muda pada KB itu juga KB nya suntik sama Pil. Mungkin mereka mau

punya anak lagi karena beberapa jawabnya gitu. “Baru punya anak 2

bu” gitu katanya. Biar gampang lepas KB nya kalau mereka pakai pil

itu kan bisa berhenti sendiri.

173

Page 174: Proposal Chill Rev (Repaired)

14. D : oh gituuuu. Mungkin pemikirannya itu juga kali ya bu. Berarti disana

sudah banyak yang ber KB tetapi masih yang jangka pendek?

K : iya seperti itu dok.

15. D : ya sudah ibu terimakasih ya bu atas bincang-bincang dan informasinya.

174

Page 175: Proposal Chill Rev (Repaired)

HASIL WAWANCARA DENGAN PEMEGANG PROGRAM KB

1. Apakah ada kesulitan dalam pelaksanaan program KB ?

Jawab: tidak ada. Selama ini sudah baik

2. Apakah pelaporan dan pencatatan pasien yang mengikuti program KB sudah

sesuai dengan prosedur ?

Jawab: sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah

3. Bagaimana koordinasi kader kesehatan dengan puskesmas ?

Jawab: sejauh ini sudah jalin baik dengan para kader kesehatan tersebut

4. Apakah sering dilakukan penyuluhan KB di puskesmas ?

Jawab: pelaksaanan penyuluhan tidak dilakukan di Puskesmas melainkan di

Posyandu Kelurahan Cilandak Timur yang ada 23. Penyuluhan dilakukan

sebanyak satu bulan sekali dari Puskesmas.

175

Page 176: Proposal Chill Rev (Repaired)

Kegiatan penyuluhan yang diadakan di PKM Cilandak Timur

Dialog interaktif dengan para responden

176