Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Dalam Meningkatkan Pemahaman Kosep IPA Fisika Materi Besaran dan Satuan Pada Siswa Kelas VII SMP XAVERIUS Passo
PROPOSAL
OLEH : MARTINUS MARANTIKA2011-43-040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PATTIMURAAMBON 2015
22
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDULDAFTAR ISI iBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah 1B. Batasan Masalah 5C. Rumusan Masalah 6D. Tujuan Penelitian7E. Manfaat Penelitian 8BAB II KAJIAN TEORIA. Deskripsi Teoritis 91. Konsep Belajar dan Pembelajaran 9a. Pengertian Belajar9b. Pengertian Pembelajaran 11 2. Pemahaman Konsep 12a. Definisi Pemahaman 12 b. Definsi Konsep 13c. Definsi Pemahaman Konsep Fisika 143. Media Pembelajaran 15a. Pengertian Media Pembelajaran15b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran16c. Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi194. Ruang Lingkup Materi40a. Peta Konsep Besaran dan Satuan40b. Materi Konsep Besaran dan Satuan40BAB III METODE PENELITIANA. Tipe Penelitian 55 B. Prosedur Penelitian 56 C. Waktu dan Tempat Penelitian 57D. Populasi dan Sampel Penelitian57E. Variabel Penelitian 58F. Instrumen Penelitian 58G. Teknik Pengumpulan Data 59H. Teknik Analisa Data60DAFTAR PUSTAKA62BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPendidikan sebagai pengembang sumber daya manusia (SDM), seharusnya peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang, dalam hal ini pada bidang teknologi. Dunia pendidikan di Indonesia perlu berupaya meningkatkan kualitasnya, baik dalam hal kinerja guru, model pembelajaran yang digunakan disekolah, termasuk media pembelajaran, sehingga dapat diharapkan mampu menciptakan SDM yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai memilih dan mengelola informasi untuk bertahan menghadapi keadaan yang selalu berubah (Melida, 2014: 113). Sehubungan dengan hal itu, untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah selalu berusaha memperbaiki kurikulum pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, maupun pendidikan tinggi. Dengan upaya tersebut diharapkan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan berguna bagi pembangunan masa kini maupun masa akan datang dapat tercapai.Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan potensi guru sebagai salah satu unsur dalam proses pembelajaran (Artianningsih, 2013: 40). Untuk itu guru dituntut untuk dapat berimprovisasi dan berinovasi dengan variasi metode dan media pembelajaran, agar dapat menciptakan kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan.Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa dan guru di sekolah SMP Xaverius Passo, diketahui bahwa fisika adalah mata pelajaran yang cukup sulit untuk dimengerti siswa, dikarenakan adanya perhitungan-perhitungan rumus yang menurut siswa sulit untuk dimengerti. Salah satu materi yang dianggap siswa sulit dimengerti pada mata pelajaran IPA Fisika kelas VII SMP Xaverius Passo yaitu pada materi besaran dan satuan. Hal ini diketahui berdasarkan wawancara dengan seorang guru fisika di sekolah tersebut yang juga mengajar di kelas VII, beliau mengatakan bahwa siswa masih lemah dalam perhitungan, apalagi dalam mengkonvesrsi satuan.Berdasarkan hasil observasi awal yang juga dilakukan di SMP Xaverius Passo, diperoleh informasi bahwa pada tahun ajaran 2014/2015 semester 2, sekolah tersebut sudah kembali dari menggunakan kurikulum 2013 pada semester 1 tahun ajaran 2014/2015 ke menggunakan kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP mengharapkan pembelajaran fisika mencakup interaksi dan komunikasi yang lebih baik antara guru dan siswa, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Proses pembelajaran Fisika yang efektif dan efisien bisa terealisasi dengan baik jika guru juga menggunakan media yang tepat. Dengan demikian hasil belajar yang dicapai siswa dapat maksimal (Melida dkk., 2014: 114).
Namun pada kenyataannya rata-rata nilai Fisika siswa untuk kelas VII SMP Xaveruis Passo masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 63, hal ini juga diketahui berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di sekolah tersebut.Rendahnya hasil belajar ini disebabkan oleh beberapa faktor diantarnya dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan media konvensional, dalam hal ini papan tulis digunakan sebagai media pembelajaran, sehingga pembelajaran terlihat monoton dan kurang inovatif. Hal itulah yang membuat siswa kurang tertarik dan termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga pada akhirnya siswa tidak memahami materi yang diajarkan oleh guru.Untuk itu Pemilihan media pembelajaran yang tepat harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan materi pembelajaran agar fungsi media sebagai alat yang dapat merangsang atau menstimulus alat indera siswa tidak menyimpang dari kebutuhan pembelajaran sehingga siswa dapat menerima pesan yang disampaikan oleh guru dengan baik dan optimal (Melida, 2014: 113).Menurut Utari (2014: 45) Media pembelajaran yang menarik akan membuat siswa lebih terangsang untuk memperhatikan materi yang disampaikan sehingga tujuan dari materi akan lebih mudah terinternalisasi ke dalam diri peserta didik dan dapat membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran juga akan memberi kontribusi terhadap pengoptimalan pencapaian tujuan pembelajaran.Untuk mengatasi permasalahan tersebut, media pembelajaran dapat menjadi solusi alternatif yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk itu guru dapat memanfaatkan aplikasi Prezi sebagai media pembelajaran. Media berbasis aplikasi prezi ini dapat membuat presentasi dalam bentuk linear maupun non linear pada satu kanvas virtual dengan berbagai macam template- template yang menarik, sehingga materi yang ditampilakan di dalam aplikasi prezi tersebut terlihat terstruktur dan juga dapat menarik perhatian siswa.Media pembelajaran zooming presentation, dalam hal ini adalah aplikasi prezi yang dapat fokus pada satu bidang slide yang disebut kanvas virtual, sehingga dapat menampilkan konsep yang akan dijelaskan secara keseluruhan kepada siswa. Kemudian media pembelajaran zooming presentation juga dapat mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut hingga bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas. Alur tampilan pada media pembelajaran zooming presentation juga dapat diatur sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Media pembelajaran zooming presentation membuat presentasi terlihat menjadi lebih dinamis, karena kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar 360 derajat. Selain itu, media ini berbasis adobe air, sehingga video maupun animasi flash bisa dijalankan dengan lebih ringan. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran zooming presentation dapat digunakan untuk menarik minat belajar siswa (Jannah, 2014: 3).
Hal ini membuat penulis tertarik untuk menggunakan aplikasi prezi sebagai media pembelajaran, dengan melakukan penelitian berjudul Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi Dalam Meningkatkan Pemahan Konsep IPA Fisika Materi Besaran dan Satuan Pada Siswa Kelas VII SMP XAVERIUS Passo.B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, adapun pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu:1. Materi IPA fisika yang dibahas dalam penelitian ini adalah materi Besaran dan Satuan.2. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis aplikasi prezi versi 4.7.3.3. Hasil belajar siswa yang diukur pada materi Besaran dan Satuan dalam penelitian ini hanya mengukur hasil tes kognitif siswa pada tingkatan (C2) memahami.
C. Rumusan MasalahBerdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan, Apakah penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi Prezi efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA Fisika materi besaran dan satuan pada siswa kelas VII SMP Xaverius Passo ? Untuk menjawab permasalahan di atas, dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:1. Bagaimana kemampuan awal siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi ?2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan selama proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi ?3. Bagaimana kemampuan akhir siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan setelah diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi ?
D. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi Prezi dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA Fisika materi besaran dan satuan pada siswa kelas VII SMP Xaverius Passo.Dari tujuan umum di atas, dapat dijabarkan beberapa tujuan khusus sebagai berikut:1. Dapat mengetahui kemampuan awal siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan sebelum diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi.2. Dapat mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan selama proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi.3. Dapat mengetahui kemampuan akhir siswa kelas VII SMP Xaverius Passo pada materi besaran dan satuan setelah diajarkan menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi.
E. Manfaat PenelitianPenelitian diharapkan dapat memberi manfaat sebagai beikut :1. Bagi PenelitiPenelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberi pengalaman yang baik dalam mengembangkan wawasan keilmuan dalam rangka kajian pembelajaran yang lebih inovatif.2. Bagi Peserta didikSebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang diharapkan dapat merangsang motivasi belajar siswa, sehingga pada akhirnya dapat memberikan pemahaman konsep agar dapat mencapai tujuan pembelajaran.3. Bagi guruSebagai masukan tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.4. Bagi SekolahSebagai bahan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas peserta didik, sehingga proses pembelajaran berhasil sesuai target yang telah ditetapkan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis1. Konsep Belajar dan Pembelajaran
a. Pengertian Belajar
Menurut (Dahar, 2011: 2) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Pernyataan tersebut juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Syah (2010: 68) yang mendefinisikan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkahlaku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.Arsyad (2005: 1) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Sedangkan Sardiman (2009: 20) menyimpulkan belajar sebagai perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Penyataan ini juga sejalan dengan apa yang dikemukakan Rusman dkk (2011: 7) yang menyatakan bahwa belajar merupakan suartu aktivitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis, yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya aktivitas berpikir, memahami, minyimpulkan, menyimak, menelaah, membandingkan, membedakan, mengungkapkan, menganalisis dan sebagainya. Sedangakn aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya (produk), apresiasi dan sebagainya.Menurut Sadiman dkk (2007: 2) belajar adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana seseorang berubah perilakunya dikarenakan pengalaman-pengalaman yang dialaminya berupa membaca, menganalisis, menyimak dan sebagainya menggunakan kelima indra yang ada, sehingga merubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu tersebut.
b. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pembelajaran pada hakikatnya juga merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media pembelajaran (Rusman, 2012: 93).Sedangkan menurut Susilana & Riyana (2009: 1) pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dan siswa demi memperoleh tujuan dari belajar itu sendiri berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Pemahaman Konsep
a. Definisi Pemahaman
Pemahaman adalah salah satu tingkatan dalam aspek kognitif yang menunjukan kemampuan menjelaskan seuatu sesuai dengan apa yang sudah dipelajari seseorang dengan kemampuannya sendiri. Pernyataan tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan Uno & Koni (2012: 61) yang mengartikan pemahaman sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.Sedangkan menurut Winkel & Mukhtar (Sudaryono, 2012: 44) pemahaman (comprehension) yaitu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu yang deketahui atau diingat; mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi pokok dari suatu bacaan, atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan, dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan untuk menghubungkannya dengan hal-hal yang lain. Kemampuan ini dapat dijabarkan kedalam tiga bentuk, yaitu menerjemahkan, (translation), menginterprestasi (interpretation), dan mengekstrapolasi (extrapolation).
Dari beberapa pengertian pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk memaknai sesuatu yang dipelajarinya.b. Definisi Konsep
Konsep merupakan batu pembangun berpikir. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa suatu konsep merupakan suatu abstraksi mental yang mewakili satu kelas stimulus (Dahar, 2006: 62, 64).Dahar (2006: 66) juga menyatakan bahwa pendekatan kognitif tentang belajar memusatkan pada proses perolehan konsep dalam sifat konsep dan bagaimana konsep itu disajikan dalam struktur kognitif. Studi kognitif tentang perolehan konsep telah memperlihatkan beberapa penemuan sebagaimana yang telah dikemukakan di bawah ini:1. Konsep knjungtif lebih mudah dipelajari daripada konsep disjungtif atau konsep relasional. Banyak studi memperlihatkan bahwa sutu konsep yang menghendaki adanya dua atau lebih atribut lebih mudah dipelajari daripada suatu konsep yang menghendaki salah satu atribut dari dua atau lebih atribut.
2. Belajar konsep lebih mudah dengan menggunakan paradigma selektif daripada paredigma reseptif. Penyajian bersamaan contoh dan noncontoh mengurangi tuntutan pada memori. Bila paradigm reseptif digunakan, pada subjek diperlihatkan suatu contoh konsep, contoh dihilangkan, lalu stimulus yang lain disajikan. Subjek harus mengingat atribut-atribut contoh untuk dapat memberikan respons pada stimulus yang baru. Dengan demikian konsep dapat diartikan sebagai suatu ide yang mengkombinasikan beberapa teori, fakta, peristiwa, dan pengalaman sehingga membentuk suatu makna konsep itu sendiri.c. Definisi Pemahaman Konsep Fisika
Pemahaman konsep adalah kemampuan mengungkapkan makna suatu konsep yang meliputi kemampuan membedakan, menjelaskan, menguraikan lebih lanjut, dan mengubah konsep (Restiono, 2013: 22).Menurut Yuliati (Tri Kusyanti, 2013: 21), pemahaman konsep Fisika dapat ditunjukkan dengan berbagai cara. Dalam pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik, pemahaman konsep dapat ditunjukkan dengan kemampuan siswa mengungkapkan pikirannya dalam bentuk bahasa. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan mengenai apa yang tidak dipahaminya menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik. Hal ini dapat berarti bahwa untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa perlu dilihat bagaimana siswa menjelaskan pada setiap jawaban pertanyaan.3. Media pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisk untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras (Rusman dkk., 2011: 170). Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman dkk., 2007: 6).Susilana & Riyana (2009: 7) menyimpulakn bahwa (a) media pembelajaran merupakan wadah, (b) materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah proses pembelajaraan. Media pembelajarn selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Menurut Sanjaya (2010: 205) Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantar pesan seperti Over Head Projector, radio, televise, dan sebagainya. Sedangkan software isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram, dan lin sebagainya.Kemudian Gagne & Briggs (Arsyad, 2005: 4) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Di lain pihak, National Education Association memberikan defenisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya; denagn demikian, media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.Sedangkan Daryanto (2009: 419) berpendapat bahwa media merupakan sarana atau alat terjadinya proses belajar mengajar. Media instruksional yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional.Berdasarkan beberapa pengertian media di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah suatu sarana dalam bentuk visual, audio, maupun audio-visual yang digunakan untuk menyampaian pesan berupa materi ajar dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang motivasi dan minat siswa untuk belajar. b. Fungsi dan Manfaat Media PembelajaranPemanfaatan media harus terencana dan sistematik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kehadiran media sangat membantu siswa untuk memahami suatu konsep tertentu yang sulit dijelaskan dengan bahasa verbal, dengan demikian pemanfaatan media sangat tergatung pada karakteristik media dan kemampuan pengajar maupun siswa memahami cara kerja media tersebut, sehingga pada akhirnya media dapat dipergunakan dan dikembangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan (Rusman dkk, 2011: 171).Berikut beberapa kegunaan atau fungsi media dalam pembelajaran, yaitu:1. Sadiman dkk (2007: 17) mengemukakan salah satu kegunaan media adalah untuk Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperi misalnya:a. Objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.2. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2005: 15).3. Kemudian Daryanto (2009: 419) mengemukakan bahwa media dapat:a. Menghindari terjadinya verbalismeb. Membangkitkan minat/motivasic. Menarik perhatian pesertad. Mengatasi keterbatasan, ruang, waktu, dan ukurane. Mengaktifkan peserta dalam kegiatan belajarf. Mengefektifkan pemberian rangsanagn untuk belajarg. Menambah pengertian nyata untuk informasi4. Selain itu, Susilana & Riyana (2009: 9) juga menjelaskan bahwa media pembelajaran memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut:a. Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak. Konsep-konsep yang dirasakan masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada siswa bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran. b. Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkunag belajar.c. Menampilakn objek yang terlalu besar atau kecil. Misalnya guru akan menyampaikan gambaran mengenai sebuah kapal laut, pesawat udara, pasar, candi, dsb. Atau menampilkan objek-objek yang terlalu kecil seperti bakteri, virus, semut, atau hewan/benda kecil lainnya.
d. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat. Dengan menggunakan teknik gerak lambat (slow motion) dalam media film bisa memperlihatkan tentang lintasan peluru, melesatnya anak panah, atau memperlihatkan suatu ledakan. Demikian juga gerakan-gerakan yang terlalu lambat, seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga wijaya kusumah dan lain-lain.c. Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Prezi
Media pembelajaran berbasis aplikasi prezi adalah media pembelajaran yang dibuat dengan berbantuan perangkat lunak yaitu prezi. Aplikasi prezi itu sendiri adalah salah satu aplikasi presentasi yang presentasinya menggunakan animasi zooming, prezi juga dapat membuat presentasi dalam bentuk linear maupun non linear di atas kanvas virtual dengan berbagai macam template- template yang menarik, sehingga materi yang ditampilkan di dalam aplikasi prezi tersebut terlihat terstruktur dan dapat menari perhatian siswa.Prezi pada awalnya dikembangkan oleh arsitek Hungaria bernama Adam Somlai-Fischer sebagai alat visualisasi arsitektur (Artianningsih, 2013: 43).Sehubungan dengan hal tersebut, dalam (httpid.wikipedia.orgwikiPrezi) dijelaskan bahwa Adam Somlai-Fischer adalah seorang arsitek dan seniman yang telah berkutat dengan presentasi yang dapat diperbesar dan diperkecil sejak tahun 2001. Adam menemukan bahwa en:Zooming User Interface (ZUI) memungkinkan ia untuk mengeksplorasi gambaran besar dari sebuah denah lantai atau instalasi dan kemudian memperbesar detil-detil dari denah lantai tersebut. Karena pada saat itu belum tersedia editor presentasi ZUI yang tersedia secara komersial, setiap presentasi ZUI yang ia kembangkan harus ia buat secara manual. Pada tahun 2007, Peter Halascy, seorang profesor dari Universitas Teknologi Budapest berhasil meyakinkan Adam untuk mengembangkan editor ZUI agar dapat digunakan oleh umum. Setelah membuat prototipe dari ZUI editor tersebut, mereka merekrut wirausahawan ketiga, yaitu Peter Arvai, untuk bergabung sebagai CEO untuk membantu dalam meluncurkan produk dan perusahaannya. Prezi kemudian diluncurkan pada bulan April tahun 2009 di Budapest. Peluncuran tersebut mengundang investasi dari TED Conferences and Sunstone Capital. Kantor San Fransisco kemudian didirikan pada November 2009. Prezi merekrut Kepala Pemasaran Drew Banks, dan CFO Joel Onodera pada tahun 2011.Prezi adalah salah satu software presentasi selain powerpoint yang bisa digunakan untuk membuat presentasi secara online dan offline yang lebih menarik. Sehingga ide-ide yang kita miliki bisa disampaikan dengan lebih mudah. Aplikasi presentasi prezi sampai saat ini telah memiliki jutaan pengguna diseluruh dunia. Bahkan pendiri powerpoint Rob Campbell mengakuinya. Ia mengatakan bahwa Software presentasi prezi adalah pendekatan yang luar biasa untuk visualisasi informasi (Binham: 2013).Sedangkan Strasser (2014: 95) mengemukakan bahwa prezi is an online presentation program that offers storage of your presentation in the cloud. It is very different from PowerPoint in that its approach is non-linear. You are faced with a canvas instead of slides for creating your presentation. This means that you see the entire presentation at once. Pernyataan tersebut berarti bahwa prezi adalah program presentasi online yang menawarkan penyimpanan presentasi kita di internet.Hal ini sangat berbeda dari PowerPoint dalam pendekatan non-linear.kita dihadapkan dengan kanvas bukan slide untuk membuat presentasi.Ini berarti bahwa kita dapat melihat seluruh presentasi sekaligus.Kemudian menurut Zira (2012) Prezi adalah suatu software canggihsebagai alat presentasi dan publikasi berbasis internet (SaaS). Misi yang dinyatakan oleh Prezi adalah untuk membuat berbagai ide menjadi lebih menarik, dan Prezi sengaja dibuat menjadi alat untuk mengembangkan dan berbagi ide dalam bentuk visual yang bersifat naratif. Prezi dinilai unggul dalam mengeksplorasi dan berbagi ide diatas kanvas virtual karena menggunakan Zooming User Interface (ZUI). Selain itu Prezi juga mampu membuat presentasi dan publikasi berbentuk linier yang terstruktur maupun non linier yang berbentuk peta pikiran (mind map).Van Groenendaal (2014: 1) menyatakan bahwa Prezi is an innovative, web-based presentation tool based on an infinite canvas. This canvas and its zooming features are the powers of Prezi. Zooming out provides an overview and, zooming in provides details. You can look at a Prezi presentation as a large mind map. Put text, images, and videos on the canvas and structure your content by frames. Make the important points big and make the details smaller in size. A path in the prezi sets the storyline of the presentation. Pernyataan tersebut berarti bahwa Prezi yang inovatif, didasarkan pada alat presentasi berbasis web dengan kanvas yang tak terbatas. Kanvas ini dan fitur-fiturnya zooming adalah keunggulan Prezi. Dari Zoom out (memperkecil tampila/objek) dapat memberikan selintas gambaran dan, zoom in (memperbesar tampilan/objek) memberikan rincian. Kita dapat melihat presentasi Prezi sebagai peta pikiran besar. Memasukan teks, gambar, dan video di kanvas dan struktur konten kita dengan frame. Membuat poin penting yang besar dan membuat rincian dalam ukuran yang lebih kecil. Sebuah jalan di Prezi menetapkan alur cerita presentasi.Sehubungan dengan hal tersebut, Melida (2014: 115) menyatakan bahwa prezi menjadi lebih unggul dari media presentasi lain karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna prezi bisa untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka dengan kolaborasi dan warna-warna yang menarik melalui slide yang disediakan. Settle et al (2011: 105) juga menyatakan bahwa Prezi allows the creation of linear and nonlinear presentations. Designers have the option of creating a path that creates a linear presentation or can click on different objects in the presentation for a nonlinear presentation. By changing the sizes and positions of objects, designers can visually illustrate the relationship between concepts in the presentation to aid in student understanding of the pieces as well as the whole. Peryantaan tersebut berarti bahwa Prezi memungkinkan penciptaan presentasi linear dan nonlinear. Desainer memiliki pilihan untuk menciptakan jalur yang menciptakan presentasi linear atau bisa klik pada objek yang berbeda dalam presentasi untuk presentasi nonlinear. Dengan mengubah ukuran dan posisi objek, desainer visual dapat menggambarkan hubungan antara konsep-konsep dalam presentasi untuk membantu dalam pemahaman siswa dari potongan-potongan serta keseluruhan.Sehubungan dengan hal di atas, White (2011: 2) menyatakan bahwa Prezi provides a distinct presentation experience that presents information in a non-linear fashion. This allows the presenter more flexibility and creates a way to show relationships among different items in the presentation. In doing so, the audience may get a better idea of the big picture. At the same time the zooming feature in Prezi could potentially capture and hold an audiences attention. Pernyataan ini berarti bahwa prezi memberikan pengalaman presentasi yang berbeda yang menyajikan informasi secara non linear. Hal ini memungkinkan fleksibilitas presenter yang dalam hal ini adalah guru agar lebih bebas dan menciptakan suatu cara untuk menunjukan hubungan keterkaitan antara hal-hal yang berbeda di dalam presentasi. Dengan demikian, penonton yang dalam hal ini adalah peserta didik bisa mendapatka ide yang lebih baik dari suatu gambaran luas. Pada saat yang sama, fitur zooming dalam prezi berpotensi menangkap dan mempertahankan perhatian penonton.Penggunaan prezi dalam pembelajaran dikemukakan Diamond (2010: 221) bahwa Using Prezi, students can capture ideas and rearrange them to create new paradigms. This also facilitates the growth of discussion and new ideas. Pernyataan tersebut berarti dengan menggunakan prezi, siswa dapat menangkap ide-ide dan mengatur ulang mereka untuk menciptakan paradigma baru. Ini juga memfasilitasi pertumbuhan diskusi dan ide-ide baru.
Berikut dibawah ini dapat dilihat tabel yang menunjukan kelebihan dan kekurangan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi (Jannah, 2014: 16).Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi PreziNo.KELEBIHANKEKURANGAN
1.Menggunakan fasilitas Zooming User Interface (ZUI) yang memudahkan untuk memperbesar dan memperkecil tampilanMerupakan software online yangproses pembuatanya harus dalamkeadaan online dengan konektivitascepat
2.Tampilan yang menarik, dinamis, dan InteraktifJika menggunakan prezi desktopsecara offline maka pilihan font, danwarnanya terbatas
3.Dapat memasukkan berbagai gambar, animasi, video maupun audioPresentasi tidak bisa diprint
4.Dapat melakukan transisi objek secara zoom in/out dan perputaran secara lebihMudahKarenan menggunakan zoomablecanvas, mungkin saja membuatpusing audience
5.Dapat membuka file presentasi dari mana saja dengan format penyimpanan berupa file executable (EXE) yangdikompres dalam bentuk ZIP
6.Dapat mengedit secara bersamaandengan teman lainnya secara online
Dari beberapa kekurangan dan kelebihan Prezi yang dikemukakan Jannah di atas, terdapat juga beberapa kelebihan lainnya dari Prezi, diantaranya prezi dapat menyisipkan simbol dan diagram, prezi juga dapat memilih template yang menarik dari beberapa template yang tersedia dalam prezi, kemudian juga presentasi prezi dapat dikonvert ke format file PDF barulah presentasi prezi bisa di print. Selain itu kita juga bisa mengedit presentasi prezi kapanpun dan dimanapun.Dalam (httpid.wikipedia.orgwikiPrezi) dijelaskan bahwa Prezi.com dapat diakses dari komputer yang terkoneksi dengan internet mana pun, asalkan sistem komputer tersebut memenuhi syarat-syarat berikut ini:1) Terinstal Adobe Flash Player 10 atau lebih2) Memori minimal 1 GB3) Terdapat scroll mouse atau panel sentuhPrezi Desktop adalah perangkat lunak berbasis Adobe AIR. Persyaratan sistem untuk Prezi desktop rata-rata sama dengan Adobe AIR secara umumnya. Aplikasi Prezi dapat digunakan secara offline apabila kita sudah memilki account prezi.1) Mendaftar Account Prezi
1) Langkah pertama adalah masuk ke halaman web www.prezi.com.2) Klik Get Started seperti pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Halaman Awal Masuk www.prezi.com
3) Pilih lisensi yang akan digunakan.
Gambar 2.2 Lisensi PreziSebelum membuat akun Prezi, pengguna harus menentukan lisensi apa yang akan ia gunakan. Berikut adalah beberapa lisensi yang disediakan Prezi untuk penggunaanya yang masing-masing memiliki harga dan fitur yang berbeda (httpid.wikipedia.orgwikiPrezi):a) PublikLisensi ini adalah lisensi bebas biaya (Gratis). Apabila pengguna memilih untuk menggunakan lisensi ini, pengguna tetap bisa menikmati fitur-fitur utama yang disediakan oleh Prezi dan juga memiliki ruang penyimpanan. Tetapi, setiap prezi yang dibuat oleh pengguna harus dipublikasikan di situs web Prezi agar bisa diakses oleh publik.b) EnjoyUntuk menggunakan lisensi ini, pengguna harus membayar $59 per tahunnya. Akan tetapi, seorang pengguna dapat menggunakan lisensi ini selama 30 hari pertama tanpa harus membayar. Dengan membeli lisensi Enjoy, pengguna dapat:1) menggunakan fitur-fitur utama2) memiliki ruang penyimpanan prezi3) membuat prezi yang ia buat bersifat privat untuk melindungi konten di dalamnya4) menggunakan logonya sendiri, bukan logo Prezi5) memperoleh dukungan premium dalam kurung waktu kurang dari 24 jamc) ProUntuk menggunakan lisensi ini, pengguna harus membayar $159 per tahunnya. Akan tetapi, seorang pengguna dapat menggunakan lisensi ini selama 30 hari pertama tanpa harus membayar. Dengan membeli lisensi Pro, pengguna dapat:1) menggunakan fitur-fitur utama2) memiliki ruang penyimpanan prezi3) membuat prezi yang ia buat bersifat privat untuk melindungi konten di dalamnya4) menggunakan logonya sendiri, bukan logo Prezi5) memperoleh dukungan premium dalam kurung waktu kurang dari 24 jam6) menggunakan produk Prezi Desktop untuk mengedit Prezi secara offlined) EdukasiPrezi juga menyediakan lisensi khusus untuk pelajar dan pengajar yang memiliki surel khusus edukasi dengan spesifikasi sebagai berikut:1) Edu EnjoyLisensi Edu Enjoy ini memungkinkan para pengajar dan pelajar yang memiliki surel khusus edukasi untuk menikmati lisensi Enjoy tanpa harus membayar per tahunnya.2) Edu ProSpesifikasi dari lisensi tipe ini adalah sama dengan spesifikasi lisensi Pro biasa, tetapi pelajar dan pengajar yang ingin menggunakan lisensi tipe ini hanya perlu membayar $59 per tahun dan dapat menikmati kegunaan lisensi ini secara gratis pada 30 hari pertama.
4) Kemudian mendaftar masuk menggunakan lisensi Public seperti pada Gambar 2.3 berikut ini:
Gambar 2.3 Tampilan Mendaftar Akun PreziSetelah itu kita diminta mengisi informasi kita seperti nama, email, dan kata kunci (password).5) Setelah berhasil membuat akun prezi, barulah prezi dapat diinstal menggunakan koneksi internet, kemudian prezi dapat digunakan secara offline.
2) Panduan Membuat Presentasi Menggunakan Aplikasi Prezi
(http://www.flinders.edu.au/staff-files/computer/Prezi%20Introduction.pdf)a. Mulai Dari TemplaeBila kita membuat presentasi baru, kita dapat memilih dari sejumlah template yang dapat digunakan kembali atau kanvas kosong (terletak di sudut kanan bawah). Ketika kita memutuskan untuk menggunakan template, kita dapat mengedit segala sesuatu yang dilihat pada kanvas.
Gambra 2.4 Pilihan Template Prezi
b. Aspek RasioKetika menyajikan, tidak diragukan lagi kita akan perlu untuk mengetahui apa presentasi akan terlihat seperti pada layar. Sayangnya, beberapa proyektor dan layar memiliki rasio 4:3 dan beberapa rasio 16:9 (widescreen), yang akan mengubah tampilannya. kita dapat mengatasi ini dengan menetapkan panduan untuk kanvas yang menunjukkan dimensi yang tepat untuk bekerja untuk umum setiap aspek rasio. 1. Sewaktu dalam modus Edit, klik pada ikon pilihan di sudut kanan atas layar.2. Kemudian pilih rasio yang ingin ditampilkan pada presentasi Anda.
Gambar 2.5 Pilihan Rasioc. Menavigasi KanvasFitur kunci dari Prezi adalah kemampuan untuk bergerak di sekitar presentasi Anda dengan mudah. Ini dapat dilakukan dengan cara pindah ke lokasi yang berbeda pada presentasi. Trik ini adalah untuk membuatnya mengikuti aliran dengan minimal gerakan atau gerakan lambat. Untuk membuat presentasi besar adalah langkah pertama untuk menguasai cara untuk memanipulasi dan mengedit objek di kanvas. Prezi mengikuti pendekatan visual sangat freestyle mengedit, jadi daripada memilih drop-down perintah, mengedit mengharuskan kita untuk mengatur dan memindahkan elemen secara manual dengan mouse.
Memperbesar dan memperkecil TampilanPathsDalam mode edit normal, kita dapat klik pada gambar untuk pergi langsung keframe. Dalam modus jalurmengedit, kitadapat mengeditmenghapus danmengubah urutanframe.Menu ControlsBantuan dan Pengaturan Layar RasioBerbagi presentasi dengan orang lain Pengunci Canvassave(Tombol Home)Memperlihatkan seluruh kanvasIkhtisar PresentasiMemberikan kita kemampuan untuk menavigasi ke lokasi dengan mengklik di bagian jendelaPojok Aktif Setiap sudut objek atau frame akan menampilkan control untuk mengubah ukuran atau memutar objekAlat Tranformasi Ini adalah alat control utama di Prezi. Hal ini memungkinkan kita untuk mengubah ukuran dan sudut dari sebuah objek. Ada menu sekunder yang bisa kita akses dengan mengklik kanan pada objek. Menu ini berbeda dengan gambar dan teks.
Gambar 2.6 Navigasi Kanvasd. Mengenali Transformation ToolDi Prezi, Transformation Tool adalah teman terbaik Kita. Setelah menambahkan sesuatu ke kanvas, klik sekali untuk membuka Transformation Tool. Sekarang Kita dapat memindahkan, ukuran, dan memutar konten sesuka kita. Jika ingin menambahkan bingkai ke Prezi, Kita dapat mengklik sekali untuk membuka Transformation Tool dan bergerak, skala, atau memutar segala sesuatu di dalam.
Drag untukmemindahakan objek atau bingkaiPilihan BingkaiUbah Jenis BingkaiBingkaiMemberbesar dan memperkecil objekMenghapus BingkaiDrag untuk memutar bingkaiGambar 2.7 Transformation Tool
e. Menyesuaikan warna dan font: Theme WizardKlik pada Themes untuk menyesuaikan warna presentasi dan untuk mengatur pilihan font dari font library. Kita juga dapat membuat tema kustom dengan menetapkan warna yang kita inginkan dan menambahkan logo dengan mengklik Customize Current Theme.
Gambar 2.8 Pilihan Warna Temaf. Tombol HomeUntuk mengambil langkah mundur dan mendapatkan gambaran tentang segala sesuatu yang telah kita tambahkan sejauh ini (baik di Edit dan mode presentasi), kita dapat menggunakan tombol Home di sisi kanan layar (gerakan kursor ke sisi kanan kanvas dan akan muncul). Mengklik Home Button sebelum mulai membuat Prezi juga akan memastikan bahwa kita mulai dari tempat yang tepat.g. Membingkai konten Bingkai adalah bagian penting dari Prezi dan cara yang bagus untuk mengelola konten. Bingkai bekerja seperti slide dan dapat digunakan untuk mengelompokkan ide-ide kita. Gunakan frame untuk membuat sebuah placeholder dalam Prezi dan kemudian menambahkan kontennya. Frame tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan Kita dapat mengubah warnanya serta ukuran dan posisi mereka.Pilih 'Frame & Arrows' dari menu di bawah.
Gambar 2.9 Pilihan Frame & ArrowsKemudian pilih apakah kita ingin lingkaran, persegi panjang, braket, atau bingkai terlihat. Klik pada kanvas dan tarik kursor ke ukuran yang kita inginkan untuk memulai. Frame yang digunakan untuk menambahkan animasi (bergerak dari satu daerah ke daerah lain).
h. InsertingDengan Prezi kita dapat memasukkan Gambar, Symbols & Bentuk, Diagram, Video YouTube, Musik dan Microsoft PowerPoint. Pilih 'Insert' dari menu disamping, kemudian klik pilihan yang diinginkan. Sebuah bar di tepi akanterbuka di sebelah kanan atau jendela pop-up tergantung pada Opsi yang dipilih.
Gambar 2.10 Menu Insertingi. Gambar Prezi saat ini mendukung Format gambar JPG, PNG, GIF, dan SWF. Ukuran maksimum untuk setiap gambar adalah 2880 x 2880 piksel. Kita mungkin berhasil mengunggah JPG lebih besar dari ini, tapi ini kemungkinan akan menyebabkan berbagai masalah saat mengedit dan penyajian. Jika kita meng-upload gambar dengan format JPG lebih besar dari spesifikasi tersebut, Prezi akan meminta untuk mengubah ukuran image. Klik 'Resize image' untuk mengurangi ukuran gambar agar dapat digunakan. Untuk format file gamabar selain JPG, kita akan perlu menggunakan perangkat lunak pihak ketiga untuk mengurangi ukuran file gambar. 1) Video Kita dapat memasukkan format file video berikut ke Prezi: FLV, MOV, WMV, F4V, MPG, MPEG, MP4, M4V, 3GP Catatan: Format AVI kadang-kadang dapat menyebabkan kesulitan ketika digunakan. Mungkin ada yang menemukan bahwa Format ini bekerja kadang-kadang, tapi tidak disarankan menggunakan format video AVI pada Prezi. j. Menyisipkan DiagramPrezi telah menciptakan gambar tata letak, diagram, dan grafik yang dapat membantu agar lebih baik mengkomunikasikan ide kita untuk audiens.
Gambar 2.11 Pilihan Insert DiagramKita dapat dengan cepat menambahkan konten ke diagram, dan menduplikasi mereka (menggunakan menu klik kanan) untuk mulai mengisi Prezi dengan konten yang inspiratif.
Gambar 2.12 Pilihan Diagramk. Menambahkan Symbols and shapesKlik 'Insert' dan kemudian pilih 'Symbols and shapes' ikon di bagian atas layar untuk menambahkan bentuk, garis, panah, dan lainnya ke Prezi. Maspukkan persegi panjang, lingkaran, dan segitiga untuk membingkai konten. Atau, tambahkan simbol dari library atau tujuan gambar yang dirancang untuk lebih meningkatkan Prezi.
Gambar 2.13 Symbols and shapesl. Menavigasi dan mengatur ulang dengan Path SidebarKetika menyajikan ide-ide kita, dengan Sidebar kiri, kita dapat membuat perjalanan dari satu ide ke ide yang berikutnya. Untuk mengatur path, klik ikon pensil di sisi kiri layar. Kemudian klik pada objek dalam kanvas Prezi dalam urutan yang diingin untuk ditampilkan.
PathGambar 2.14 Tampilan Untuk Mengatur Path
4. Ruang Lingup Materia. Peta Konsep Besaran dan Satuan
BesaranturunanBesaran Besaran dan Satuan
Satuan
BesaranTurunan
BesaranPokokSistem Satuan InternasinalSatuanBakuSatuan tidak Baku
SatuanPokok
Konversi Satuan
SatuanTurunan
Gambar 2.15 Peta Konsep Besaran dan Satuanb. Materi Konsep Besaran dan Satuan
1) Besaran Besaran adalah sesuatu yang dapat dinyatakan dengan angka atau nilai dan memiliki satuan (Suryatna & Bahrudin, 2009: 2). Menurut Nurachmandani & Samsulhadi (2010: 3) berdasarkan satuannya, besaran dikelompokan menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a) Besaran PokokPuspita & Rohima (2009: 5) menyatakan bahwa besaran pokok adalah besaran yang menjadi dasar atau pangkal untuk menyusun besaran lain. Oleh sebab itu, besaran pokok hanya memuat satu satuan. Conference Generate des Poids el Measure (CGPM) pada tahun 1960 memutuskan tujuh besaran pokok seperti tercantum pada tabel berikut.Tabel 2.2 Besaran PokokNo.Besaran Lambang
1.Panjang L
2.MassaM
3.WaktuT
4.Kuat Arus ListrikI
5.SuhuT
6.Intensitas CahayaI
7.Jumlah ZatN
b) Besaran TurunanBesaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan dengan cara perkalian dan atau pembagian (Nurachmandani & Samsulhadi, 2010: 3).
Tabel 2.3 Beberapa Besaran TururnanNo.Besaran TurunanPenjabaran dari Besaran Pokok
1.LuasPanjang x Lebar
2.VolumePanjang x Lebar x Tinggi
3.Massa JenisMassa : Volume
4.KecepatanPerpindahan : Waktu
5.PercepatanKecepatan : Waktu
6.GayaMassa : Percepatan
7.UsahaGaya : perpindahan
8.DayaUsaha : Waktu
9.TekananGaya :Luas
10.MomentumMassa : Kecepatan
2) Satuana) Satuan Baku dan Tidak BakuSugiyarto & Ismawati (2008: 4) menyatakan bahwa pembanding dalam suatu pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.Tabel 2.4 Satuan Baku dan Tidak BakuNo.Pengukuran BesaranNilaiSatuan
1.Panjang meja 1 meterPanjang1Meter
2.Massa beras 1,5 kilogramMassa1,5Kilogram
3.Waktu tempuh dari rumah ke sekolah 10 menitWaktu10Menit
4.Panjang papan tulis 15 pensilPanjang15Pensil
Tabel di atas menunjukan bahwa panjang, massa dan waktu disebut besaran, sedangkan untuk satuan meter, kilogram, dan menit disebut satuan baku. Untuk pensil disebut satuan tidak baku.b) Sistem Satuan Internasional Sistem satuan besaran sika pada prinsipnya bersifat standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan diSevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS (Centimeter Gram Second) (Winarsih dkk, 2008: 4).
c) Satuan Pokok dan Satuan TurunanSatuan terdiri dari satuan pokok dan satuan turunan. Satuan pokok merupakan satuan dari besaran pokok, sedangkan satuan turunan merupakan satuan dari besaran turunan (Suryatna & Bahrudin, 2009: 3).Suryatna & Bahrudin (2009: 3) menyatakan bahwa satuan pokok memiliki syarat standar agar berlaku secara internasional, di antaranya:1) 1 meter = panjang lintasan cahaya pada ruang vakum selama selang waktu 2) 1 kg = 1 liter air murni pada suhu 4C3) 1 detik = waktu yang diperlukan atom Cesium untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali. Dari penjelasan di atas, berikut adalah Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini (Winarsih dkk, 2008: 4).Tabel 2.5 Satuan Besaran Pokok dalam Sistem MetrikNo.BesaranSatuan SI/MKSSingkatanSatuan Sistem CGSSingkatan
1.Panjang metermCentimeterCm
2.MassakilogramkgGramG
3.WaktudetiksDetikS
4.Kuat Arus Listrikkelvin KKelvinK
5.Suhuampere Astat amperestatA
6.Intensitas Cahayacandela Cdcandela Cd
7.Jumlah Zatkilo molkmol MolMol
Tabel 2.6 Beberapa Besaran Turunan beserta SatuannyaNo.Besaran TurunanPenjabaran dari Besaran PokokSatuan Sistem MKS
1.LuasPanjang x Lebarm2
2.VolumePanjang x Lebar x Tinggim3
3.Massa JenisMassa : Volumekg/m3
4.KecepatanPerpindahan : Waktum/s
5.PercepatanKecepatan : Waktum/s2
6.GayaMassa : PercepatanNewton (N) = kg.m/s2
7.UsahaGaya : perpindahanJoule (J) = kg.m2/s2
8.DayaUsaha : WaktuWtatt (W) = kg.m2/s3
9.TekananGaya :LuasPascal (Pa) = N/m2
10.MomentumMassa : Kecepatankg.m/s
3) Konversi SatuanNurachmandani & Samsulhadi (2010: 7) menyatakan bahwa salah satu kemudahan adanya Satuan Internasional (SI) adalah hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran. Satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil dihubungkan ke satuan pokok dengan memberi nama awalan.misalnya satuan pokok besaran panjang adalah meter. Untuk satuan-satuan yang lebih besar berturut-turut adalah dekameter, kilometer, megameter. Sedangakn satuan-satuan yang lebih kecil adalah desimeter, sentimeter, millimeter, mikrometer. Perhatikan tabel dibawah ini. Penggunaan satuan pokok akan memudahkan dalam mengubah suatu sistem satuan ke sistem satuan lain. Pengubahan ini disebut konversi satuan.
Tabel 2.7 Bentuk-bentuk kelipatan dalam satuanAngkaBentuk Baku atau Notasi IlmiahSebutanLambang
1 000 000 000 000 000 0001018EksaE
1 000 000 000 000 0001015PetaP
1 000 000 000 0001012TaraT
1 000 000 000109GigaG
1 000 000106MegaM
1 000103Kilok
100102Hektoh
10101Dekada
0,110-1Desid
0,0110-2Sentic
0,00110-3Milim
0,000 00110-6Mikro
0,000 000 00110-9Nanon
0,000 000 000 00110-12Pikop
0,000 000 000 000 00110-15FemtoF
0,000 000 000 000 000 00110-18Altoa
a) Konversi Satuan Pokok1) Konversi Satuan PanjangSuryatna & Bahrudin (2009: 4,5) menyatakan bahwa mengonversi satuan panjang, berarti mengubah satuan-satuan panjang ke satuan panjang lainnya. Urutan satuan panjang mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek dapat dilihat dari keterangan di samping.Perhatikan konversi satuan panjang di bawah ini:1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m = 10.000 dm =100.000 cm= 1.000.000 mm1 hm = 10 dam = 100 m = 1.000 dm = 10.000 cm = 100.000 mm = 0,1 km1 dam = 10 m = 100 dm = 1.000 cm = 10.000 mm = 0,1 hm = 0,01 km1 m = 10 dm = 100 cm = 1.000 mm = 0,1 dam = 0,01 hm = 0,001 km1 dm = 10 cm = 100 mm = 0,1 m = 0,01 dam = 0,001 hm = 0,0001 km1 cm = 10 mm = 0,1 dm = 0,01 m = 0,001 dam = 0,0001 hm = 0,00001 km1 mm = 0,1 cm = 0,01 dm = 0,001 m = 0,0001 dam = 0,00001 hm = 0,000001 kmsedangkan menurut Nurachmandani & Samsulhadi (2010: 7-8) untuk mengubah satuan pokok meter ke satuan-satuan yang lebih besar atau lebih kecil, kita dapat menggunakan bantuan tanggan konversi seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.16 Tangga Konversi PanjangBerikut langkah-langkah konversi satuan dengan bantuan tangga konversi yang dikemukakan Nurachmandani & Samsulhadi:a. Menentukan letak satuan yang akan dikonversikan pada tngga konversi.b. Menentukan letak satuan yang akan dituju.c. Menghitung banyaknya tngga yang harus dilalui dari satuan asal ke satuan baru yang dituju.d. Hasil perhitungan langkah c menentukan banyaknya angka nol dibelakang atau di depan angka 1. Jika tangganya turun artinya dikalikan dan jika tangganya naik artinya dibagi.2) Konversi Satuan MassaMassa berbeda dengan berat. Dalam keseharian massa sering digunakan dengan berat. Massa dibawa ke manapun akan tetap nilainya. Sedangkan berat akan berbeda, karena dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Mengkonversi satuan massa, berarti mengubah satuan-satuan massa ke satuan massa lainnya (Suryatna & Bahrudin, 2009: 5).Sugiyarto & Ismawati (2008: 9) menyatakan bahwa satuan massa dapat diturunkan dari satu kilogram standar yang telah ditentukan sebagai berikut :a. 1 ton = 1.000 kg = 103 kgb. 1 kuintal = 100 kg = 102 kgc. 1 hektogram (hg) = 1 ons = 0,1 kg = 10-1 kgd. 1 dekagram (dag) = 0,01 kg = 10-2 kge. 1 gram (g) = 0,001 kg = 10-3 kgf. 1 miligram (mg) = 0,000001 kg = 10-6 kgg. 1 mikrogram (mg) = 0,000000001kg = 10-9 kgAgar memudahkan dalam melakukan konversi satu satuan SI besaran massa ke satuan SI lainnya dapat kita gunakan tangga satuan besaran massa di bawah ini!
Gambar 2.17 Tangga Konversi massa3) Konversi Satuan WaktuMengonversi satuan waktu, berarti mengubah satuan-satuan waktu ke satuan waktu lainnya. Urutan satuan waktu mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat dari keterangan di bawah (Suryatna & Bahrudin, 2009: 6).1 hari = 24 jam 1 jam = 60 menit1 menit = 60 sekon 1 sekon = 1 menit = 1 jam = 3.600 sekon
b) Konversi Satuan TurunanBesaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaran-besaran pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali dijumpai satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan dapatditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg (Winarsih dkk, 2008: 11).1) Satuan LuasSatuan luas sering diakhiri dengan kata persegi, seperti kilometer persegi dan meter persegi. Kata persegi dapat ditulis dengan angka pangkat dua, seperti meter persegi dapat ditulis dengan m2. Untuk lebih jelasnya perhatikan konversi satuan luas di bawah (Suryatna & Bahrudin, 2009: 6).
Gambar 2.18 Tangga Konversi Satuan Luas
2) Satuan VolumeSatuan volume sering diakhiri dengan kata kubik, seperti kilometer kubik dan meter kubik. Kata kubik dapat ditulis dengan angka pangkat tiga, seperti meter kubik dapat ditulis dengan m3. Untuk lebih jelasnya perhatikan konversi satuan volume di samping. Begitu juga perhatikan satuan lainnya seperti di bawah ini (Suryatna & Bahrudin, 2009: 7).
Gambar 2.19 Tangga Konversi Satuan Volume
Gambar di atas menunjukkan tangga konversi untuk besaran turunan volume. Setiap naik satu langkah, bilangan asal dibagi 1000 dan setiap turun satu langkah setiap bilangan asal dikali 1000. Misalnya, ketika kita mengubah dari satuan m3 ke satuan dm3, maka bilangan pada satuan m3 harus dikali 1000 karena dari m3 ke dm3 turun 1 langkah. Jadi, 5 m3 = 5 1000 dm3 = 5000 dm3.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan media pembelajaran berbasis aplikasi prezi, antara lain:1. Penelitian White dalam Tesisnya yang berjudul Prezi vs Power Point: Finding the right tool for the job menyatakan bahwa prezi merupakan desain visual presentasi yang menyenangkan. Penggunaan prezi sebagai media presentasi membuat tampilan presentasi menjadi sangat menakjubkan. Sehingga audience tertarik dan fokus dalam menyimak presentasi.2. Penelitian Strasser (2014) yang berjudul Using Prezi In Higher Education. Menyatakan bahwa menggunakan prezi di perguruan tinggi sangat bermanfaat bagi pengalaman pendidikan. Menggunakan prezi dalam perkuliahan, dapat menjaga minat siswa yang tnggi dan memfasilitasi pemahaman tentang keterkaitan topik. Prezi adalah cara terbaik untuk memvariasikan pengiriman bahan-bahan kuliah untuk mengurangi kebosanan dan memfasilitasi pemahaman. Siswa dapat membuat presentasi lebih kolaboratif dan kreatif dengan menggunakan prezi. Prezi adalah salah satu alat yang digunakan untuk menjaga kelas tempat yang menarik dan interaktif.3. Penelitian oleh Melida dkk (2014), dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Media Prezi The Zooming Presentations Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 12 Padang. Menyatakan bahwa penerapan media Prezi The Zooming Presentations pada mata pelajaran fisika memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.4. Penelitian Rodhi dan Wasis (2014) dalam jurnalnya yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada materi kalor Menyatakan bahwa telah dihasilkan media pembelajaran berbasis prezi pada materi kalor yang memenuhi kriteria kelayakan baik dari segi materi maupun dari segi format tampilan media, dengan kategori sangat layak. Pembelajaran dengan menggunakan media prezi pada materi kalor di kelas VII B SMP N 1 Babat dapat terlaksana dengan sangat baik.dengan peningkatan keterampilan berpikir kritis sedang, yaitu sebesar 0,32.5. Penelitian Artianningsih dkk (2013), dalam jurnalnya yang berjudul Penerapan Minp Mapping dengan Media Prezi untuk Meningkatkan Prestasi dan Partisipasi Belajar Akutansi. Menyatakan bahwa melalui penerapan Minp Mapping dengan media presentasi Prezi mampu meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa.6. Penelitian Pertiwi (2014), dalam ringkasan skripsinya yang berjudul Keefektifan Penggunaan Multimedia Prezi dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Menyatakan bahwa penggunaan multimedia Prezi dalam pembelajarn keterampilan berbicara bahasa Jerman kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang lebih efektif daripada media konvensional.
7. Penelitian Jannah (2014), dalam Skripsinya yang berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor. Menyatakan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa di kelas X yang berjumlah 33 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation bernilai 77,57 lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation yang bernilai 68. Dengan selisih kenaikan nilai rata-rata kelas ekperimen dan kontrol sebesar 9,57. Hasil angket juga menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media pembelajaran zooming presentation bernilai 76% berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil tersebut, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah media pembelajaran zooming presentation berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep suhu dan kalor.
8. Penelitian Harris (2011) denagn judul presentation software: Pedagogical constraints and potentials yang berisi tentang diskusi kritis perangkat lunak presentasi, awalnya difokuskan pada Powerpoint. Namun muncul potensi dan implikasi pedagogik baru, seperti Microsoft Producer, Prezi dan Xerte sebagai petimbang.
BAB IIIMETODE PENELITIANA. Tipe PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif denga jenis penelitian eksperimen atau lebih tepatnya quasi experiment.Penelitian ini melibatkan dua kelompok atau dua kelas, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Kedua kelompok diuji dalam segi kognitifnya untuk mengetahui pemehaman konsep belajarnya dan hanya berbeda dalam pemberian media pembelajarannya saja. Pada kelompok eksperimen, media utama yang digunakan dalam proses belajar adalah media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi prezi. Untuk kelompok kontrol menggunakan media pembelajaran konvensional (papan tulis).Desain penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut :Tabel 3.1 Desain PenelitianKelasPre-testPerlakuanPost-test
EO1TEO2
KO1TKO2
Keterangan:E: kelompok eksperimenK: kelompok kontrol sebagai pembandingO1: pre-testO2: post-testTE: Perlakuan menggunakan media berbasis aplikasi PreziTK: Perlakuan tidak menggunakan media berbasis aplikasi PreziB. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap pra eksperimen, tahap pelaksanaan eksperimen dan tahap pasca eksperimen. Pra eksperimen merupakan tahap persiapan sebelum melakukan eksperimen yang berupa observasi, persiapan instrumen, RPP, persiapan materi serta bahan ajar, dan pembuatan media Prezi (Pertiwi, 2014: 4). Tahap pelaksanaan eksperimen terbagi menjadi tiga jenis kegiatan, yaitu pre-test, eksperimen, dan post-test. Pre-test merupakan tes awal yang dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar IPA Fisika peserta didik terhadap materi ajar Besaran dan Satuan pada kedua kelas tersebut. Eksperimen merupakan tahap pemberian perlakuan, yang berupa pembelajaran IPA Fisika dengan materi gerak lurus menggunakan media Prezi pada kelas eksperimen dan media konvensional pada kelas kontrol. Sedangkan Post-test merupakan tes akhir yang diberikan setelah pemberian perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap terakhir yaitu tahap pasca eksperimen yang merupakan tahap penyelesaian dari penelitian. Data yang diperoleh dari pelaksanaan eksperimen untuk selanjutnya dianalisis.
C. Waktu dan Tempat Penelitian1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius Passo yang beralamatkan di Jl. Karel Satsuitubun.2. Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal ini diseminarkan.D. Populasi dan Sampel Penelitian1. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Xaverius Passo dengan jumlah siswa 37 orang, yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah masing-masing kelas, yaitu kelas VII1 dengan jumlah siswa 20 orang dan kelas VII2 dengan jumlah siswa 17 orang.2. SampelBerdasarkan populasi yang berjumlah 37 orang yang hanya terdiri dari dua kelas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian inipun sama dengan jumlah populasi yaitu 37 orang. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara simple random sampling melalui undian secara acak yakni proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Adapun hasil dari pengundian tersebut diperoleh dari kelas VII1 dengan jumlah siswa 20 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VII2 dengan jumlah siswa 17 orang sebagai kelas kontrol. materi berdasarkan pada kurikulum yang sama dan tidak ada kelas unggulan.E. Variabel PenelitianVariabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media berbasis aplikasi Prezi. Sedangkan variabel terikatnya adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep IPA Fisika pada materi Besaran dan Satuan.F. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang peneliti gunakan dalam pengumpulan data ini adalah dengan menggunakan tes. Tes objektif dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor- skor yang mengukur hasil belajar siswa aspek kognif pada tingkat pemahaman (C2). Bentuk tes Pemahaman konsep ini berupa soal berbentuk essay. Item-item tes yang digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman konsep ini diambil dari materi IPA Fisika Kelas VII yaitu Besaran dan Satuan. Tes objektif ini adalah dalam bentuk pretest dan posttest yang masing masing dari pretest dan posttest tersebut terdiri dari 5 soal essay . Tes atau ujian diadakan pada saat pretest dan posttes. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari kelompok penelitian, sementara posttest atau tes akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan perbandingan pemahaman konsep siswa.G. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dilakukan dengan tes pemahaman konsep berupa bentuk tes objektif berbentuk essay, karena tes objektif dapat mengungkap tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. Penyusunan soal tes disesuaikan dengan kisi-kisi instrumen, Adapun langkahlangkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut :1. Menetapkan materi pelajaran IPA Fisika yang akan digunakan dalam penelitian.2. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran IPA Fisika kelas VII SMP sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus yang telah ditetapkan pada mata pelajaran IPA Fisika kelas VII SMP sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).4. Menyusun kisikisi instrumen penelitian dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya.5. Menggunakan soal yang valid kepada sampel penelitian, yaitu kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol.H. Teknik analisa dataHasil perolehan data dianalisis dengan menggunakan uji t. menurut Sarwono (2006: 154) Uji T digunakan untuk membandingkan rata-rata dua populasi dengan data yang berskala interval. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pemahaman konsep IPA Fisika Siswa Kelas VII SMP Xaverius Passo antara kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan media berbasis aplikasi Prezi dan kelompok kontrol yang diajar menggunakan media konvensional. Berikut rumus Uji t (Melida, 2014: 117): (3.1)Dengan: = Nilai rata-rata kelas eksperimen = Nilai rata-rata kelas kontrolS = Satandar deviasi gabungan = Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian diterima apabila hipotesis thitung ttabel, dengan derajat kebebasan untuk daftar distribusi t adalah dk = dengan peluang (1-). Setelah didapat nilai thitung dibandingkan dengan nilai t yang terdapat dalam tabel distribusi t (Melida, 2014: 117).
DAFTAR PUSTAKABukuArsyad, A. (2005). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. 6.Dahar, R. A. (2011). Teori-teori belajar & pembelajaran. Jakarta: Erlangga.Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: AV Publiser.
Diamond, S. (2010). Prezi for Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing.
Nurachmandani, S., & Samsulhadi, S. (2010). llmu Pengetahuan Alam (Terpadu)Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Puspita, D., & Rohima, L. (2009). Alam Sekitar IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Rusman., dkk. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.Sadiman, A. S., dkk. (2007). Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sanjaya, W. (2010). Prencanaan Dan Desain Sitem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman,A.M. (2009).interaksi & motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu. Ed. 1, Cet. 1.Sugiyarto, T., & Ismawati, E. (2008). llmu Pengetahuan Alam Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas.
Suryatna, A., & Bahrudin, E.T.R. (2009). llmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Susilana, R., & Riyana, C. (2009). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima.
Syah, M. (2010). Psikolog Belajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, Cet. 10.Uno, H. B., & Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Ed. 1, Cet. 2.Van Groenendaal, H. (2014). Prezi Hotshot. Mumbai: Birminham.Winarsih, A., dkk. (2008). IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Depdiknas.
Jurnal/skripsi/tesisArtianningsih. (2013). Penerapan Mind Mapping dengan Media Prezi untuk Meningkatkan Prestasi dan Partisipasi Belajar Akutansi. JUPE UNS, 2(1), 39-48
Harris, D. (2011). Presentation software: Pedagogical constraints and potentials. Journal of Hospitality, Leisure, Sport and Tourism Education, 10(1), 72-84.
Jannah, P. Z. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor. Skripsi: Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN.
Melida, D. (2014). Pengaruh Media Prezi The Zooming Presentations Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI SMA N 12 Padang. Pillar Of Physics Education, Vol. 2., 113-120
Pertiwi, S.R. (2014). Keefektifan Penggunaan Miltimedia Prezi dalam Pembelajaran Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta didik Kelas XI SMA Negeri 1 Muntilan Magelang. Ringkasan Skripsi : Yogyakarta Fakultas Bahasa dan Seni UNY.
Restiono, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Mengembangkan Aktivitas Berkarakter Dan Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI. Skripsi: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Rodhi, M.Y., & Wasis. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Prezi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Kalor. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 3(2), 137-142
Settle, Q., et al. (2011). Using Prezi in the classroom. NACTA Journal, 55(4), 105-106.
Strasser, N. (2014). Using Prez In Higher Education. The Clute Institute International Academic Conference, Breckenridge, Colorado USA, 11(2), 95-98
Tri Kusyanti, R.N. (2013). Pemahaman Konsep Siswa Setelah Menggunakan Media Pembelajaran Animasi Fisika Yang Tidak Sesuai Fisika. Berkala Fisika Indonesia, 5(1), 20-24
Utari, Y.P., dkk. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik Pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Radiasi, 5(2), 45-49
White, Nicole L. (2011). Prezi v. Powerpoint: Finding the right tool for the job. New York: State University of New York Institute of Technology.
Internet
(online). httpid.wikipedia.orgwikiPrezi
(http://www.flinders.edu.au/staff-files/computer/Prezi%20Introduction.pdf)Binham, R. (2013). Cara Membuat Presentasi Prezi Yang Menarik. (online). Tersedia: http://www.presentasi.net/cara-membuat-presentasi-prezi/Zira, R. (2012). Pelatihan Presentasi dan Publikasi Interaktif untuk Pemerintahan Daerah. (online). Tersedia: http://training.comlabs.itb.ac.id/mainsite/berita/59.
Recommended