Transcript
Page 1: Proposal Terapi Bermain One (2)

PROPOSAL TERAPI BERMAIN

OLEH

One May Linawati 3210008

Devriani Yuliartha 3210072

Laksmi Asih S. 3210080

Cita Puspita Dewi 3210054

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL AHMAD YANI

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Proposal Terapi Bermain One (2)

1 JudulBermain dan belajar dengan gambar.

2 Latar BelakangBermain adalah salah satu aspek penting dari kehidupan anak dan salah satu

alat paling penting untuk menanggulangi stres karena hospitalisasi yang dapat

menimbulkan krisis dalam kehidupan anak. Terapi bermain sangat berguna untuk

mengeluarkan rasa takut dan cemas yang mereka alami. Bermain dapat dijadikan

suatu alat koping dalam menghadapi stress. Bermain sangat penting bagi mental,

emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan. Bermain

merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak. Selain itu, bermain dapat

meningkatkan meningkatkan kemampuan anak dalam kemampuan kognitif dan

psikomotornya.

3 Tujuan a. Tujuan Umum

Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan kebutuhan anak tercukupi.

b. Tujuan khusus

Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan anak :

1. Bisa melakukan terapi bermain yang diajarkan secara mandiri

2. Menyukai terapi bermain yang dilakukan oleh perawat

3. Tidak mengalami kecemasan ketika di rumah sakit

4. Mampu melakukan kemampuan psikomotor dan kognitif melalui terapi

bermain

4 TempatRS.Panti Wilasa Citarum Semarang di Bangsal Dahlia

5 Waktu

No. Kegiatan Waktu

1. Pembukaan 2 menit

2. Perkenalan 2 menit

Page 3: Proposal Terapi Bermain One (2)

3. Menyampaikan kontrak ( tujuan, materi dan waktu ) 2 menit

4. Melakukan terapi bermain 10 menit

6. Mengevaluasi terapi bermain 5 menit

8. Penutup 2 menit

6 a. Sasaran

Pasien anak-anak berusia 2—3 tahun yang mengalami kecemasan.

b. Peserta

Peserta dari terapi bermain ini adalah:

- An EY dengan usia 3,4 tahun

- An Ev dengan usia 2,1 tahun

c. Jumlah

Pasien anak yang akan dilakukan terapi bermain berjumlah 2 anak.

7 Model terapi Bermain

Model terapi bermain yang diberikan adalah :

a. Usia 2 tahun

- Mengetahui dua kegiatan (dijelaskan dalam gambar: mandi dan minum)

- Menyebutkan 4 gambar (dijelaskan dalam gambar: kuda, kucing, burung,

anjing)

- Mewarnai gambar

b. Usia 3 tahun

- Menyebut 1 warna (dijelaskan dalam gambar: warna kuning pada buah jeruk

dan pisang)

- Menyebutkan kegunaan 2 benda (sendok dan gelas)

- Mewarnai gambar

8 Rasionalisasi Pemilihan Terapi Bermain

a. Rasionalisasi pemilihan terapi bermain

1) Usia 2 tahun

- Mengetahui dua kegiatan (dijelaskan dalam gambar: mandi dan minum)

Page 4: Proposal Terapi Bermain One (2)

Rasionalisasi: melatih anak untuk membedakan setiap kegiatan

- Menyebutkan 4 gambar (dijelaskan dalam gambar: kuda, kucing, burung,

anjing)

Rasionalisasi: membantu anak mengenal sebuah objek binatang dalam

bentuk gambar

- Mewarnai gambar

Rasional : melatih anak meningkatkan kemampuan psikomotor dan

kognitif..

2) Usia 3 tahun

- Menyebut 1 warna (dijelaskan dalam gambar: warna kuning pada buah

jeruk dan pisang)

Rasionalisasi: membantu anak untuk mengenal berbagai macam warna

- Menyebutkan kegunaan 2 benda (sendok dan gelas)

Rasionalisasi: membantu anak untuk mengetahui fungsi dari setiap benda

yang berbeda

- Mewarnai gambar

Rasional : melatih anak meningkatkan kemampuan psikomotor dan

kognitif.

3) Teori Tumbuh Kembang Anak

1. Pertumbuhan

Bertambahnya ukuran fisik (anatomis) dan struktural dalam arti

sebagian atau keseluruhan.

Pertumbuhan dapat diukur dengan ukuran tinggi/panjang dalam

satuan (cm, inchi, gram, kilogram, pound), dapat juga diukur

dengan ukuran keseimbangan metabolik, misalnya retensi calcium

dan nitrogen tubuh, umur tulang (bone age) dan sebagainya

Ciri-ciri pertumbuhan :

Perubahan ukuran

Perubahan proporsi

Hilangnya ciri-ciri lama

Timbulnya ciri-ciri baru

Page 5: Proposal Terapi Bermain One (2)

2. Perkembangan

Bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh

yang lebih kompleks. Suatu proses majemuk yang berlangsung

seumur hidup dan merupakan hasil interaksi antara bakat bawaan dan

faktor-faktor lingkungan dan interaksi proses pematangan dan faktor

latihan/proses belajar

Ciri-ciri perkembangan :

Melihat perubahan

Perkembangan awal menentukan perkembangan selanjutnya

Mempunyai pola yang tetapa (Lebih dahulu di daerah kepala ke arah

kaudal (Cephalocaudal) dan Lebih dahulu di daerah Proksimal ke

Distal (Proximodistal)

Memiliki tahap yang berurutan

Kecepatan yang berbeda

Berkorelasi dengan pertumbuhan

a. Tahap Tumbuh Kembang

Periode Bayi

1 –12 bulan

- Tumbuh cepat

- Pertambahan fungsi → sistem saraf-

1 –2 tahun

- Tumbuh lambat

- Aktifitas motorik bertambah

Periode Prasekolah 2-6 tahun

Tumbuh lambat

Cepat menangkap pelajaran

Koordinasi fungsi motorik bertambah

Periode Sekolah -♀: 6-10 tahun ♂: 6-12 tahun

Tumbuh tetap

Keterampilan dan intelektual berkembang

Periode Adolesonsi -♀: 10-18 tahun ♂: 12-20 tahun

Tinggi badan dan berat badan tumbuh cepat

Ciri kelamin sekunder

Page 6: Proposal Terapi Bermain One (2)

3. Kebutuhan Dasar Anak

a. Kebutuhan Fisik-Biomedis (“ASUH”)

Pangan / Gizi

Kesehatan Dasar : Imunisasi, pemberian ASI, Penimbangan,

Pengobatan, dll.

Papan / Pemukiman yang layak

Higienie perorangan, sanitasi lingkungan¤ Sandang¤ Kesegaran

jasmani, rekreasi dll

b. Kebutuhan Emosi / Kasih Sayang (“ASIH”)

Hubungan yanag erat, mesra, selaras antara ibu/Pengganti ibu akan

mempengaruhi tingkat fisik, mental dan psikososial anak.

c. Kebutuhan akan stimulasi mental (“ASAH”)

Stimulasi mental cikal bakal proses belajar

Stimulasi mental Perkembangan mental

psikososial : Kecerdasan, ktrampilan, kemandirian, kreativitas, agama,

kepribadian,moral etika, produktivitas dsb.

9 Media dan Peralatan yang Digunakan

Media dan peralatan yang digunakan dalam terapi bermain adalah:

- 4 macam gambar binatang (kuda, kucing, burung, anjing)

- 2 macam gambar buah (pisang dan jeruk)

- 2 gambar kegiatan (minum dan mandi)

- 4 gambar untuk diwarnai

- 3 kotak pensil warna

- 1 sendok makan

- 1 gelas minum

- 1 tikar

10 Pembagian Kelompok

a. Ketua : Cita Puspita Dewi

Tugas : memanagemen waktu dan kegiatan selama berjalannya terapi bermain

b. Pemandu : Laksmi Asih S

Page 7: Proposal Terapi Bermain One (2)

Tugas : memandu dan mengarahkan kegiatan terapi bermain.

c. Fasilitator : One May Linawati

Tugas : memfasilitasi semua kebutuhan yang dibutuhkan saat terapi bermain

d. Observant : Devriani Yuliartha

Tugas : mengamati kemampuan setiap anak selama terapi bermain

berlangsung.

11 Setting Tempat

a. Tempat : kamar anak atau tempat bermain ruang tengah bangsal dahlia.

b. Hari / Tanggal : Jum’at, 21 Desember 2012

c. Waktu : 14.00 WIB

d. Acara : Terapi Bermain

Gambar ruangan terapi bermain

U

Keterengan :

= tikar

= pemandu

= fasilitator

= observant

= ketua

Page 8: Proposal Terapi Bermain One (2)

= anak

Keterengan :

= tikar

= pemandu

= fasilitator

= observant

= ketua

= anak

12 Rencana Pelaksanaan

a. Persiapan

- Persiapan alat yang digunakan

- Evaluasi kemampuan diri untuk melakukan terapi bermain dengan anak

- Persiapan tempat atau lingkungan yang mendukung kelangsungan terapi bermain

a. Proses

No. Kegiatan Waktu

1. Pembukaan 2 menit

2. Perkenalan 2 menit

Page 9: Proposal Terapi Bermain One (2)

3. Menyampaikan kontrak ( tujuan, materi dan waktu ) 2 menit

4. Melakukan terapi bermain 7 menit

6. Mengevaluasi terapi bermain 5 menit

8. Penutup 2 menit

b. Evaluasi

No. RANAH WAKTU METODE ALAT EVALUATOR

1. Perasaan anak

setelah melakukan

terapi bermain

Segera setelah

terapi bermain

selesai

Tanya jawab Lembar

evaluasi

proses

Terapis

2. Kemampuan dan

kemauan anak

melakukan terapi

bermain

Setelah terapi

bermain

selesai

Observasi Lembar

Observasi

Terapis

3. Tingkat kecemasan

anak setelah

melakukan terapi

bermain

15 menit

setelah terapi

bermain

selesai

dilakukan

observasi Lembar

observasi

Terapis

Lampiran 1. Lembar evaluasi proses 2. Lembar observasi Kemampuan dan kemauan anak melakukan terapi bermain3. Lembar observasi Tingkat kecemasan anak setelah melakukan terapi bermain

Page 10: Proposal Terapi Bermain One (2)

Lampiran evaluasi1. Lembar evaluasi proses

a. Kendala apa saja yang dialami selama kegiatan terapi bermain berlangsung?

b. Apakah pembagian peran yang dilakukan perawat sudah sesuai dengan

tugasnya?

c. Adakah keluhan pada anak saat dilakukan terapi bermain?

2. Lembar observasi Kemampuan dan kemauan anak melakukan terapi bermain

No. Nama AnakSkor

1 2

1. An EY

2. An E

Ket :

1 : mau melakukan tetapi tidak mampu melakukan

2 : mau melakukan dan mampu melakukan

3. Lembar observasi Tingkat kecemasan anak setelah melakukan terapi bermain

No. REAKSI KECEMASAN YANG MUNCUL RESPON ANAK

A Pada saat anda masuk ke ruangan anak dirawat, reaksi yang

muncul

SL SR KD TP

1. Anak berhenti bermain / makan / minum, ekpresi wajahnya

tegang

2. Anak segera mendekati orang tuanya

3. Anak memegangi orang tua atau saudara yang ada di sekitarnya

4. Anak segera memegangi ibu jari tangannya dan meremas-remas

tangannya

B Ketika anda mendekati anak, reaksi anak yang muncul

5 Anak memegangi lengan atau tangan orang tua / merapatkan

tubuhnya

6 Anak ekspresi wajahnya tegang / mulai menjauhi perawat dan

menggeser tubuhnya menjauhi perawat

7 Anak segera membelakangi / tidak melihat / menyelimuti tubuh

atau muka / berpura-pura tidur memejamkan mata

8 Anak mengajak orang tuanya pulang / pergi

9 Anak minta digendong orang tuanya / tidak mau ditinggal sendiri

C Ketika anda membawa alat-alat pemeriksaan, dan

mendekati anak, apa yang terjadi

Page 11: Proposal Terapi Bermain One (2)

10 Anda menyapa, ekspresi wajah anak tegang / terlihat pucat/

mulai menangis

11 Anak menangis terisak / menangis keras / terisak-isak

12 Anak memegang erat orang tuanya / tidak mau ditinggal/ minta

digendong

D Pada saat anda melakukan tindakan keperawatan pada anak

( tekanan darah, nadi, pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan

jantung/dada ), reaksi anak yang muncul

13 Anak menekuk tangannya dan menghalangi perawat melakukan

pemeriksaan

14 Anak menepis tangan perawat yang memeganginya

15 Anak menangis terisak-isak

16 Anak menangis dengan keras / anak menjerit-jerit

17 Anak meronta-ronta dengan kuat

E Anda melakukan tindakan yang menyakitkan bagi anak

( mengambil darah, menyuntik, memasang infus, dll ), reaksi

yang muncul

18 Anak ekspresi wajahnya pucat, tegang / memejamkan mata

19 Anak menangis terisak-isak / berlinang air mata

20 Anak menangis dengan keras dan menjerit-jerit

21 Anak memukul / mencakari / menggigit / memaki-maki /

menepis tangan perawat

22 Anak meronta-ronta dengan kuat / menendang-nendangkan

kakinya

23 Anak memanggil orang tuanya / memegangi orang tuanya

F Anda mendekati anak untuk memberikan makan dan obat,

reaksi anak yang muncul

24 Anak diam / hanya menatap anda / anak menangis

25 Anak hanya mau disuapin orang tuanya

26 Anak menolak minum obat yang diberika anda dengan wajah

yang tegang

G Anda mengajak anak untuk bercakap-cakap, reaksi anak

yang muncul

27 Anak diam saja / tidak mengeluarkan suara sepatah katapun

28 Anak hanya menatap anda dengan ekspresi wajah yang tegang

29 Anak berkata pelan, yang diucapka sedikit dan menghindari

kontak mata

30 Anak suaranya bergetar tidak jelas bibirnya gemetar

Page 12: Proposal Terapi Bermain One (2)

31 Anak tidak berespon, anak asyik menggigit kuat tangannya

32 Anak menolak mengikuti instruksi yang diberikan dokter /

perawat / petugas kesehatan

Jumlah

Ket :SL : anak selalu menunjukkan respon tersebutSR : anak sering menunjukan respon tersebutKD: anak kadang-kadang menunjukan respon tersebutTP : anak tidak pernah menunjukan respon tersebut

Page 13: Proposal Terapi Bermain One (2)

Hasil Analisa Tingkat Kecemasan

No. REAKSI KECEMASAN YANG MUNCUL An EY An E

A Pada saat anda masuk ke ruangan anak

dirawat, reaksi yang muncul

SL SR KD TP SL SR KD TP

1. Anak berhenti bermain / makan / minum, ekpresi

wajahnya tegang

2. Anak segera mendekati orang tuanya

3. Anak memegangi orang tua atau saudara yang ada

di sekitarnya

4. Anak segera memegangi ibu jari tangannya dan

meremas-remas tangannya

B Ketika anda mendekati anak, reaksi anak yang

muncul

5 Anak memegangi lengan atau tangan orang tua /

merapatkan tubuhnya

6 Anak ekspresi wajahnya tegang / mulai menjauhi

perawat dan menggeser tubuhnya menjauhi

perawat

7 Anak segera membelakangi / tidak melihat /

menyelimuti tubuh atau muka / berpura-pura tidur

memejamkan mata

8 Anak mengajak orang tuanya pulang / pergi

9 Anak minta digendong orang tuanya / tidak mau

ditinggal sendiri

C Ketika anda membawa alat-alat pemeriksaan,

dan mendekati anak, apa yang terjadi

10 Anda menyapa, ekspresi wajah anak tegang /

terlihat pucat/ mulai menangis

11 Anak menangis terisak / menangis keras / terisak-

isak

12 Anak memegang erat orang tuanya / tidak mau

ditinggal/ minta digendong

D Pada saat anda melakukan tindakan

keperawatan pada anak ( tekanan darah, nadi,

pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan

jantung/dada ), reaksi anak yang muncul

13 Anak menekuk tangannya dan menghalangi

Page 14: Proposal Terapi Bermain One (2)

perawat melakukan pemeriksaan

14 Anak menepis tangan perawat yang memeganginya

15 Anak menangis terisak-isak

16 Anak menangis dengan keras / anak menjerit-jerit

17 Anak meronta-ronta dengan kuat

E Anda melakukan tindakan yang menyakitkan

bagi anak ( mengambil darah, menyuntik,

memasang infus, dll ), reaksi yang muncul

18 Anak ekspresi wajahnya pucat, tegang /

memejamkan mata

19 Anak menangis terisak-isak / berlinang air mata

20 Anak menangis dengan keras dan menjerit-jerit

21 Anak memukul / mencakari / menggigit / memaki-

maki / menepis tangan perawat

22 Anak meronta-ronta dengan kuat / menendang-

nendangkan kakinya

23 Anak memanggil orang tuanya / memegangi orang

tuanya

F Anda mendekati anak untuk memberikan

makan dan obat, reaksi anak yang muncul

24 Anak diam / hanya menatap anda / anak menangis

25 Anak hanya mau disuapin orang tuanya

26 Anak menolak minum obat yang diberika anda

dengan wajah yang tegang

G Anda mengajak anak untuk bercakap-cakap,

reaksi anak yang muncul

27 Anak diam saja / tidak mengeluarkan suara sepatah

katapun

28 Anak hanya menatap anda dengan ekspresi wajah

yang tegang

29 Anak berkata pelan, yang diucapka sedikit dan

menghindari kontak mata

30 Anak suaranya bergetar tidak jelas bibirnya

gemetar

31 Anak tidak berespon, anak asyik menggigit kuat

tangannya

32 Anak menolak mengikuti instruksi yang diberikan

dokter / perawat / petugas kesehatan

Page 15: Proposal Terapi Bermain One (2)

Jumlah