Download pdf - Radang Di Susunan Saraf Pusat

8/18/2019 Radang Di Susunan Saraf Pusat

1/15

GANGGUANGANGGUAN

BAHASABAHASA

Dr. ANNA LUTHFIANA SpSDr. ANNA LUTHFIANA SpS

Bagian NeurologiBagian Neurologi

Fak.Kedokteran Univ. YARSIFak.Kedokteran Univ. YARSI

Jakarta Jakarta


2/15

Fungsi Luhur/FungsiFungsi Luhur/Fungsi

Kortikal Luhur Kortikal Luhur Yang dimaksud dengan fungsi luhur :Yang dimaksud dengan fungsi luhur :

1. Fungsi Bahasa1. Fungsi Bahasa

2. Persepsi2. Persepsi

3. Memori3. Memori 4. Emosi4. Emosi

5. Fungsi kognitif5. Fungsi kognitif

Fungsi luhur dipakai untuk menetapkan diFungsi luhur dipakai untuk menetapkan diagnosis dan rehailitasi pasien dengan pen!akitagnosis dan rehailitasi pasien dengan pen!akit

otak pada kerusakan difus dan erat di otak.otak pada kerusakan difus dan erat di otak.


3/15

Gangguan wicara-Gangguan wicara-

bahasabahasa"eseorang dapat terganggu #i$aran!a sa%a"eseorang dapat terganggu #i$aran!a sa%a&spee$h disorder' atau terganggu ahasan!a&spee$h disorder' atau terganggu ahasan!a&language disorder'. (edua gangguan itu&language disorder'. (edua gangguan itu

mempun!ai peredaan n!ata.mempun!ai peredaan n!ata.)angguan #i$ara : ersifat perifer*diseakan)angguan #i$ara : ersifat perifer*diseakan

kelainan saraf perifer* otot* dan struktur !gkelainan saraf perifer* otot* dan struktur !gdipakai untuk #i$ara.dipakai untuk #i$ara.

)angguan Bahasa : sifatn!a sentral* diseakan)angguan Bahasa : sifatn!a sentral* diseakanoleh kelainan korteks sereri &fungsi luhur'oleh kelainan korteks sereri &fungsi luhur'


4/15

Gangguan BahasaGangguan Bahasa

)angguan ahasa dapat ditin%au dari :)angguan ahasa dapat ditin%au dari :1.1. )angguan modalitas ahasa. +fasia adalah)angguan modalitas ahasa. +fasia adalah

gangguan ahasa !g meliputi semua modalitasgangguan ahasa !g meliputi semua modalitas

!aitu eri$ara* men!imak* menulis dan !aitu eri$ara* men!imak* menulis danmema$a. Pada afasia iasan!a semua terkenamema$a. Pada afasia iasan!a semua terkenatetapi !g satu leih erat dari !ang lainn!atetapi !g satu leih erat dari !ang lainn!a

2.2. )angguan modalitas tunggal. "ering di%umpai)angguan modalitas tunggal. "ering di%umpai

pasien tidak dapat eri$ara dan men!imakpasien tidak dapat eri$ara dan men!imakahasa.Pasien menderita agnosia auditif.Pasienahasa.Pasien menderita agnosia auditif.Pasien !ang menderita apraksia tidak mampu menulis !ang menderita apraksia tidak mampu menulistapi mampu eri$ara.tapi mampu eri$ara.


5/15

Gangguan BahasaGangguan Bahasa

3. )angguan erfikir. Penggunaan ahasa3. )angguan erfikir. Penggunaan ahasa !ang tidak enar dapat %uga diseakan !ang tidak enar dapat %uga diseakanoleh gangguan $ara erfikir dan salaholeh gangguan $ara erfikir dan salah

menggunakan ahasa. ,ontoh gangguanmenggunakan ahasa. ,ontoh gangguanerfikir adalah dementia* kusut pikiranerfikir adalah dementia* kusut pikiran&$onfusion' dan kasus psikiatrik.&$onfusion' dan kasus psikiatrik.

+dan!a agnosia* apraksia dan afasia+dan!a agnosia* apraksia dan afasiadiseakan dari gangguan modalitasdiseakan dari gangguan modalitasahasa.ahasa.


6/15

SINDROM AFASIASINDROM AFASIA

Aa!ia adala" gangguan #a"a!a $ang %ultiAa!ia adala" gangguan #a"a!a $ang %ulti%odalita!& artin$a tidak %a%pu #er#i'ara&%odalita!& artin$a tidak %a%pu #er#i'ara&%en$i%ak&%enuli! dan %e%#a'a.%en$i%ak&%enuli! dan %e%#a'a.

Dari !egi klini! ada #e#erapa (eni! aa!ia )Dari !egi klini! ada #e#erapa (eni! aa!ia )

*.*. Aa!ia Bro'a +tidak dapat #i'ara,Aa!ia Bro'a +tidak dapat #i'ara,-.-. Aa!ia erni'ke +tidak dpt %en$i%akAa!ia erni'ke +tidak dpt %en$i%ak

pe%#i'araan,pe%#i'araan,

/./. Aa!ia ano%ik +tdk dpt %en$e#ut na%a #enda,Aa!ia ano%ik +tdk dpt %en$e#ut na%a #enda,

0.0. Aa!ia konduk!i + tidak dapat %engulangAa!ia konduk!i + tidak dapat %engulang

kali%at,kali%at,1.1. Aa!ia glo#al +!e%ua ke%a%puan tidak dapat,Aa!ia glo#al +!e%ua ke%a%puan tidak dapat,


7/15

CIRI-CIRI AFASIA CIRI-CIRI AFASIA

• Afasia adalah gangguan bahasa dan Afasia adalah gangguan bahasa dan

biasanya tanpa gangguan fungsi luhurbiasanya tanpa gangguan fungsi luhur

lainnya seperti gangguan persepsi, memori,lainnya seperti gangguan persepsi, memori,

emosi, kognitif. Disini letak perbedaannyaemosi, kognitif. Disini letak perbedaannyadengan dementia yang mengalami semuadengan dementia yang mengalami semua

gangguan pada fungsi luhur.gangguan pada fungsi luhur.

• Afasia dibagi dalam 2 golongan besar : Afasia dibagi dalam 2 golongan besar :

1. Afasia tak lancar1. Afasia tak lancar

2. Afasia lancar2. Afasia lancar


8/15

Langkah-langkahLangkah-langkah

penetapan Afasiapenetapan Afasia1.1. Menentukan ahasa !ang dikuasai pasienMenentukan ahasa !ang dikuasai pasien

2.2. Menentukan ke$ekatan tangan &kanan-kiri'Menentukan ke$ekatan tangan &kanan-kiri'

3.3. Menetapkan golongan afasia tak lan$ar dan lan$arMenetapkan golongan afasia tak lan$ar dan lan$ar

4.4. Menetapkan %enis afasiaMenetapkan %enis afasia5.5. Menetapkan fungsifungsi luhur lainn!a &persepsi*Menetapkan fungsifungsi luhur lainn!a &persepsi*

memori* emosi* kognitif'memori* emosi* kognitif'

/./. Menetapkan dengan test formal &0oken test*Menetapkan dengan test formal &0oken test*

Peaod! o$aular! test* Boston diagnosti$Peaod! o$aular! test* Boston diagnosti$+phasia test'+phasia test'

.. Menetapkan fungsi luhur lainn!a dengan formalMenetapkan fungsi luhur lainn!a dengan formal&test psikometrik'&test psikometrik'


9/15

Penetapan AfasiaPenetapan Afasia

*.*. 2ada aa!ia& #ia!an$a #a"a!a i#u %erupakan2ada aa!ia& #ia!an$a #a"a!a i#u %erupakan#a"a!a $ang paling !edikit terkena#a"a!a $ang paling !edikit terkenadi#andingkan #a"a!a lain $ang dipela(ari.di#andingkan #a"a!a lain $ang dipela(ari.

-.-. He%i!er kiri do%inan pada orang kinan +rig"tHe%i!er kiri do%inan pada orang kinan +rig"t

"anded, dianggap %erupakan "e%i!er"anded, dianggap %erupakan "e%i!erdo%inan. Ke%utlakan do%inan!i !ere#ral dapatdo%inan. Ke%utlakan do%inan!i !ere#ral dapatdipakai !e#agai an'ar3an'ar untuk %enentukandipakai !e#agai an'ar3an'ar untuk %enentukanprogno!i! aa!ia.4ara %enentukan 'ekat tanganprogno!i! aa!ia.4ara %enentukan 'ekat tangantergantung dari tangan %ana $ang dipakaitergantung dari tangan %ana $ang dipakai#eker(a& %enuli!& %akan& %inu%. Sedangkan#eker(a& %enuli!& %akan& %inu%. Sedangkan

'ekat %ata ) !aat %engintip lu#ang. 4ekat'ekat %ata ) !aat %engintip lu#ang. 4ekatkaki ) kaki %ana $ang dipakai untuk #erdiri dikaki ) kaki %ana $ang dipakai untuk #erdiri diata! !atu kaki.ata! !atu kaki.


10/15


//.. Bi'ara !pontan $ang tak lan'ar& lan'ar diBi'ara !pontan $ang tak lan'ar& lan'ar dilakukan dengan %enganali!a 'iri3'iri #i'ara )lakukan dengan %enganali!a 'iri3'iri #i'ara )

4iri Bi'ara Lan'ar Tak Lan'ar4iri Bi'ara Lan'ar Tak Lan'ar

Te%po #i'ara %enurun %eningkat Te%po #i'ara %enurun %eningkat U!a"a #i'ara %eningkat nor%alU!a"a #i'ara %eningkat nor%al

Ban$ak #i'ara %enurun %eningkatBan$ak #i'ara %enurun %eningkat

I!i #i'ara !u#!tanti predikati I!i #i'ara !u#!tanti predikati

2an(ang ra!e pendek pan(ang2an(ang ra!e pendek pan(ang

2araa!ia (arang ada2araa!ia (arang ada


11/15


3. Afasia lancar : letak lesi biasanya di3. Afasia lancar : letak lesi biasanya dibagian posterior. Sedangkan afasia takbagian posterior. Sedangkan afasia taklancar : letak lesi biasanya di bagianlancar : letak lesi biasanya di bagian

anterior hemisfer kiri. ada penentuananterior hemisfer kiri. ada penentuancici bicara ini pasien disuruh bicaracici bicara ini pasien disuruh bicarasecara spontan untuk beberapa saat dansecara spontan untuk beberapa saat dandinilai ciri!ciri tadi.dinilai ciri!ciri tadi.

". enetapan #enis afasia dipakai". enetapan #enis afasia dipakaikemampuan linguistik bicara spontan ,kemampuan linguistik bicara spontan ,menyimak, mengulang dan menyebutmenyimak, mengulang dan menyebutsebagai patokan.sebagai patokan.


12/15


Jeni! aa!ia ditentukan dengan Jeni! aa!ia ditentukan denganke%a%puanke%a%puan

lingui!tik !e#agai #erikut )lingui!tik !e#agai #erikut )

*.*. Aa!ia Bro'a )Aa!ia Bro'a )

3 Bi'ara !pontan ) tak lan'ar3 Bi'ara !pontan ) tak lan'ar

3 2en$i%akan ) #aik3 2en$i%akan ) #aik

3 2engulangan ) #uruk3 2engulangan ) #uruk

3 2en$e#utan ) #uruk3 2en$e#utan ) #uruk


13/15


-. Aa!ia erni'ke )-. Aa!ia erni'ke )

3 Bi'ara !pontan ) lan'ar3 Bi'ara !pontan ) lan'ar

3 2en$i%akan ) #uruk3 2en$i%akan ) #uruk

3 2engulangan ) #uruk3 2engulangan ) #uruk 3 2en$e#utan ) #uruk3 2en$e#utan ) #uruk

/. Aa!ia Konduk!i )/. Aa!ia Konduk!i )


3 2en$i%akan ) #aik3 2en$i%akan ) #aik 3 2engulangan ) #uruk3 2engulangan ) #uruk



14/15


0. Aa!ia 5lo#al0. Aa!ia 5lo#al 3 Bi'ara !pontan ) tak lan'ar3 Bi'ara !pontan ) tak lan'ar

3 2en$i%akan ) #uruk3 2en$i%akan ) #uruk

3 2engulangan ) #uruk3 2engulangan ) #uruk


1. Aa!ia Ano%ik1. Aa!ia Ano%ik


3 2en$i%akan ) #aik3 2en$i%akan ) #aik 3 2engulangan ) #aik3 2engulangan ) #aik

3 2en$e#utan ) #uruk.3 2en$e#utan ) #uruk.


15/15

Lokalisasi i korteksLokalisasi i korteks

serebri p Afasiaserebri p Afasia*.*. Aa!ia Bro'a ) kelainan di #agian anteriorAa!ia Bro'a ) kelainan di #agian anterior

po!terior dari giru! rontali!po!terior dari giru! rontali!

-.-. Aa!i erni'ke ) kelainan di #agianAa!i erni'ke ) kelainan di #agianpo!terior daera" giru! te%porali!po!terior daera" giru! te%porali!po!terior !uperiorpo!terior !uperior

/./. Aa!ia Konduk!i ) kelainan di a!ikulu!Aa!ia Konduk!i ) kelainan di a!ikulu!arkuatu! antara Bro'a 6erni'kearkuatu! antara Bro'a 6erni'ke

0.0. Aa!ia 5lo#al ) le!i $ang lua! %eliputiAa!ia 5lo#al ) le!i $ang lua! %eliputi

!eluru" kortek! !ere#ri!eluru" kortek! !ere#ri1.1. Aa!ia Ano%ik ) dapat ter(adi di ##rpAa!ia Ano%ik ) dapat ter(adi di ##rp

te%pat& ter!ering di giru! angulari!.te%pat& ter!ering di giru! angulari!.