Transcript

CARDINAL SIGN

Gadis Mona Permata Randa C111 10 801REFERATGejala Positif dan Negatif pada SkizofreniaSkizofreniaSkizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau deteriorating) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Diagnosis SkizofreniaHarus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):ThoughtDelusionHalusinasi AuditorikWaham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil Tipe SkizofreniaSkizofrenia ParanoidSkizofrenia HebefrenikSkizofenia KatatonikSkizofrenia Tak TerinciDepresi pasca-skizofreniaSkizofrenia residualSkizofrenia simpleksPada tahun 1980, T.J. Crow mengajukan klasifikasi pasien skizofrenik ke dalam tipe I dan II, berdasarkan ada atau tidaknya gejala positif (atau produktif) dan negatif (atau defisit). Gejala Positif dan Gejala NegatifPerilaku psikotik tidak terlihat pada orang sehat. Orang-orang dengan gejala positif sering "kehilangan sentuhan" dengan realitas. Gejala-gejala ini bisa datang dan pergi. Kadang-kadang parah dan kadang tidak terlihat, tergantung pada individu yang menerima pengobatan.Gejala PositifHalusinasi: hal yang seseorang melihat, mendengar, bau, atau merasakan apa yang orang lain tidak dapat lihat, dengar, cium, atau rasa.Delusi: keyakinan palsu yang bukan merupakan bagian dari budaya seseorang dan tidak berubah.

Gejala PositifGejala NegatifBerhubungan dengan gangguan emosi dan perilaku yang normal. Gejala-gejala ini sulit untuk dikategorikan sebagai bagian dari gangguan skizofrenia dan bisa salah untuk depresi atau kondisi lain. Gejala Negatif"Flat affect" (wajah seseorang tidak bergerak atau ia berbicara dengan suara kusam atau monoton)Kurangnya kesenangan dalam kehidupan sehari-hariKurangnya kemampuan untuk memulai dan mempertahankan kegiatan yang direncanakanBerbicara sedikit, bahkan ketika dipaksa untuk berinteraksi. Positive and Negative Syndrome Scale (PANSS)Skala positif (P) WahamKekacauan proses pikir atau conceptual disorganizationHalusinasiGaduh gelisah atau excitementWaham kebesaranWaham curiga atau waham kejarPermusuhanPositive and Negative Syndrome Scale (PANSS)Skala negatif (N) Afek tumpulPenarikan emosional atau emotional withdrawal.Kemiskinan raportPenarikan diri dari hubungan sosial secara pasif atau apatisKesulitan dalam pemikiran abstrakKurangnya spontanitas dan arus percakapanPemikiran stereotipikPositive and Negative Syndrome Scale (PANSS)Skala psikopatologi umum (G)Kekhawatiran somatikAnxietasRasa bersalahKeteganganGerakan dan sikap tubuhDepresiRetardasi motorikPositive and Negative Syndrome Scale (PANSS)Tidak kooperatifIsi pikiran yang tidak biasaDisorientasiPerhatian burukKurangnya daya nilai dan tilikan Gangguan dorongan kehendak, makan dan minum, dan pengendalian pikiran, perilaku, gerakan, serta pembicaraan Pengendalian impuls yang buruk. PreokupasiPenghindaran sosial secara aktifPengobatanSkizofrenia diobati dengan antipsikotika (AP). Obat ini dibagi dalam dua kelompok, berdasarkan mekanisme kerjanya, yaitu:Dopamine receptor antagonist (DRA) atau antipsikotika generasi I (APG-I) Serotonin-dopamin antagonist (SDA) atau antipsikotika generasi II (APG-II)Obat APG-I disebut juga antipsikotika konventional atau tipikal sedangkan APG-II disebut juga antipsikotika baru atau atipikal. PengobatanObat APG-I berguna terutama untuk mengontrol gejala-gejala positif sedangkan untuk gejala negatif hampir tidak bermanfaat. Obat APG-II bermanfaat baik untuk gejala positif maupun negatif.

PengobatanObat-obat antipsikotik yang baru dengan efikasi yang lebih baik dan efek samping minimal. Ada beberapa jenis APG-II, antara lain:ClozapineRisperidoneOlazapineQuetiapineZiprasidonePrognosisAngka pemulihan: 10-60%20-30% dari semua pasien skizofrenik mampu menjalani kehidupan kurang lebih normal20-30% pasien terus mengalami gejala sedang40-60% pasien tetap memiliki hendaya secara signifikanPasien skizofrenia memiliki prognosis lebih buruk dibanding pasien dengan gangguan mood.Gadis Mona Permata Randa C111 10 801LAPORAN KASUSGangguan Panik (F41.0)IDENTITAS PASIENNama: Tn. SNo. RM: 318518Umur: 32 tahunAgama: IslamSuku: MakassarStatus Pernikahan: MenikahPendidikan Terakhir: D3Pekerjaan: PegawaiAlamat / No. Telpon: Jl. Toddopuli XIX Blok 34 No.4 / 081280522103Datang ke poli jiwa RSUD Labuang Baji untuk pertama kalinya pada tanggal 08 April 2015.RIWAYAT PSIKIATRIKeluhan UtamaCemas

Riwayat Gangguan SekarangCemas sudah dialami pasien sejak 2 bulan yang lalu. Saat cemas, pasien merasa sesak nafas seperti dada nya terikat, tangan dan kaki dingin, jantung berdebar dan lambung dirasa tidak enak terutama bila mulai berpikir mengenai kematian.

RIWAYAT PSIKIATRIAwalnya pasien mulai cemas bermula dari sejak pasien check-up kesehatan 2 bulan yang lalu dan dikatakan kolesterolnya agak tinggi. Pasien juga susah tidur dank arena bila serangan cemasnya datang, pasien sangat merasa tidak nyaman, pasien menjadi takut dan cemas bila naik kendaraan dan berpergian sendiri. Biasanya perasaan cemasnya 40 menit dan pasien mengatakan bahwa gangguan ini muncul rata-rata 3 kali dalam sehari. Berat badan pasien turun 5kg dalam 1 bulan karna mengatur pola makannya.Ada riwayat berobat ke poli interna karena awalnya pasien mengira ada masalah pada lambungnya dan juga pasien pernah berobat ke poli jantung karena sesak napas dan jantung berdebar-debar tetapi tidak ditemukan adanya kelainan.

RIWAYAT PSIKIATRIRiwayat Gangguan SebelumnyaRiwayat Penyakit DahuluTidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik seperti infeksi, trauma kapitis dan kejang.

Riwayat Penggunaan Zat PsikoaktifPasien tidak pernah merokok, mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang.

Riwayat Gangguan Psikiatri SebelumnyaAda riwayat keluhan yang sama sebelumnya pada tahun 2009, berobat secara rukiyah dan sembuh.

RIWAYAT PSIKIATRIRiwayat Kehidupan PribadiRiwayat Prenatal dan PerinatalPasien lahir normal, ditolong oleh dokter pada tanggal 28 Maret 1983. Selama kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat. Pada saat bayi, pasien tidak pernah mengalami panas tinggi dan kejang serta minum susu formula. Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1-3 tahun)Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Diberi susu formula. pertumbuhan dan perkembangan pasien pada masa anak-anak awal sesuai dengan perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang menonjol. RIWAYAT PSIKIATRIRiwayat Masa Kanak Pertengahan (Usia 4-11 tahun)Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan cukup mendapat perhatian dan kasih sayang. Pada usia 7 tahun mulai masuk salah satu SD swasta di Makassar. Pasien tidak pernah tinggal kelas dan memiliki prestasi yang baik di sekolah. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (Usia 12-18 tahun)Tamat dari SD pasien melanjutkan ke SMP Negeri di Makassar, lalu melanjutkan ke SMA Negri di Makassar. Saat di SMP dan SMA, pasien tidak pernah tinggal kelas dan prestasinya juga cukup bagus di sekolah. Setelah tamat SMK , pasien melanjutkan pendidikan D3 Komputer & Akuntansi di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar.

RIWAYAT PSIKIATRIRiwayat Masa Dewasaa. Riwayat PekerjaanPasien bekerja sebagai pegawai di salah satu provider HP di Makassar.b. Riwayat PernikahanPasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak (, ).c. Riwayat Agama Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan kewajiban agama dengan cukup baik.d. Riwayat MiliterPasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer. e. Riwayat Pelanggaran HukumSelama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah hukum.f. Aktivitas Sosial Pasien dikenal sebagai orang yang pandai bergaul dan sering terlibat dalam kegiatan sosial dan keagamaan.RIWAYAT PSIKIATRIRiwayat KeluargaPasien adalah anak ke-2 dari 4 bersaudara (,,,)Ada riwayat keluarga dengan keluhan yang sama (ibu dan kaka kandung)Hubungan dengan keluarga baikSituasi Kehidupan SekarangPasien tinggal dengan istri dan kedua anaknya.

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI Status InternusKeadaan umum tidak tampak sakitKesadaran kompos mentisTekanan darah 120/70 mmHgNadi 80 kali/menitFrekwensi pernafasan 24 kali/menitSuhu tubuh 36,5 Ckonjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI Status NeurologiGejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-), pupil bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak ditemukan refleks patologis.

STATUS MENTAL Deskripsi UmumPenampilan Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, postur tubuh tinggi, kulit sawo matang, menggunakan kemeja hitam garis-garis putih dan celana kain panjang berwarna hitam, perawatan diri baik.KesadaranBaikPerilaku dan Aktivitas PsikomotoTenangPembicaraanSpontan, lancer, intonasi biasa. Sikap terhadap pemeriksa KooperatifSTATUS MENTAL Keadaan AfektifMood: Takut, depresifAfek: CemasEmpati: Dapat dirabarasakanFungsi Intelektual (Kognitif)Taraf PendidikanPengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya.Orientasia. Waktu: Baik b. Tempat: Baikc. Orang: BaikSTATUS MENTAL Daya Ingata. Jangka Panjang: Baikb. Jangka Sedang: Baikc. Jangka Pendek: Baikd. Jangka Segera: Baik4. Konsentrasi dan Perhatian: Baik5.Pikiran Abstrak: Baik6.Bakat Kreatif: Belum diketahui 7. Kemampuan Menolong diri sendiri: Baik

STATUS MENTAL Gangguan PersepsiHalusinasi: tidak ada Ilusi: tidak ada Depersonalisasi dan derealisasi : tidak adaProses BerpikirArus Pikiran: Produktivitas spontan, intonasi biasa, kontinuitas relevan dan tidak didapatkan adanya hendaya berbahasa.Isi Pikiran Perokupasi: tidak adaGangguan isi pikiran: tidak adaPengendalian ImpulsTidak tergangguSTATUS MENTAL Daya Nilai dan Tilikan1.Norma Sosial: Baik2.Uji daya nilai: Baik3.Penilaian Realitas: Baik4.Tilikan: Derajat 6 (Pasien mengetahui dirinya sakit dan butuh pertolongan)Taraf Dapat DipercayaDapat dipercayaIKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Cemas sudah dialami pasien sejak 2 bulan yang lalu. Saat cemas, pasien merasa sesak nafas seperti dada nya terikat, tangan dan kaki dingin, jantung berdebar dan lambung dirasa tidak enak terutama bila mulai berpikir mengenai kematian.Awalnya pasien mulai cemas bermula dari sejak pasien check-up kesehatan 2 bulan yang lalu dan dikatakan kolesterolnya agak tinggi. Pasien juga susah tidur dank arena bila serangan cemasnya datang, pasien sangat merasa tidak nyaman, pasien menjadi takut dan cemas bila naik kendaraan dan berpergian sendiri. Biasanya perasaan cemasnya 40 menit dan pasien mengatakan bahwa gangguan ini muncul rata-rata 3 kali dalam sehari. Berat badan pasien turun 5kg dalam 1 bulan karna mengatur pola makannya.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Ada riwayat berobat ke poli interna karena awalnya pasien mengira ada masalah pada lambungnya dan juga pasien pernah berobat ke poli jantung karena sesak napas dan jantung berdebar-debar tetapi tidak ditemukan adanya kelainan.

EVALUASI MULTI AKSIAL Aksis IBerdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan gejala klinis yang bermakna yaitu berupa cemas sudah dialami pasien sejak 2 bulan yang lalu. Saat cemas, pasien merasa sesak nafas seperti dada nya terikat, tangan dan kaki dingin, jantung berdebar dan lambung dirasa tidak enak terutama bila mulai berpikir mengenai kematian. Keadaan ini menimbulkan penderitaan bagi pasien serta terdapat hendaya pada fungi sosial, psikososial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.EVALUASI MULTI AKSIAL Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan hendaya dalam menilai realitas dikarenakan daya tilik dari norma sosial, uji daya nilai, dan penilaian realitas baik. Serta tidak terdapat hendaya dalam fungsi mental berupa tidak ada gangguan persepsi, derealisasi, sehingga didiagnosis sebagai gangguan jiwa non psikotik. Berdasarkan autoanamnesis didapatkan gejala klinis yang bermakna yaitu berupa cemas sudah dialami pasien sejak 2 bulan yang lalu. Saat cemas, pasien merasa sesak nafas seperti dada nya terikat, tangan dan kaki dingin, jantung berdebar dan lambung dirasa tidak enak terutama bila mulai berpikir mengenai kematian. pasien mengatakan bahwa gangguan ini muncul rata-rata 3 kali dalam sehari. Sehingga berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan pada Gangguan Panik (F41.0).EVALUASI MULTI AKSIAL Aksis IIPasien adalah seorang yang mudah bergaul

Aksis IIITidak ada diagnosa

Aksis IVStressor ialah hasil pemeriksaan kesehatan yang kurang baik

Aksis VGAF Scale: 70-61. Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi secara umum masih baikDAFTAR MASALAH OrganobiologikTidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna.

PsikologikDitemukan adanya kelaian secara psikologik sehingga membutuhkan farmakoterapi.

SosiologikDitemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga perlu dilakukan psikoterapi.PROGNOSIS Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien

Faktor pendukung:Keinginan untuk berobatDukungan dari keluarga baik

Faktor penghambat:Ada riwayat yang sama dalam keluarga

Prognosis: BonamRENCANA TERAPIA. Psikofarmakoterapi :Fluoxetine 20mg 1 tablet (pagi)Clobazam 10mg tablet pagi, tablet malamRENCANA TERAPIPsikoterapi

Suportif :Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan, serta memotivasi pasien supaya mau minum obat secara teratur. Sosioterapi : Memberikan penjelasan kepada orang-orang terdekat pasien sehingga bisa menerima keadaan pasien dan memberikan dukungan moral serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk membantu proses penyembuhan dan keteraturan pengobatan. FOLLOW UP Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain itu menilai efektivitas dan kemungkinan efek samping dari farmakoterapi yang diberikan. DISKUSIBerdasarkan PPDGJ III, gangguan panik baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak ditemukan adanya gangguan anxietas fobik.Untuk diagnosis pasti, harus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan:Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahayaTidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya (unpredictable situasions)Dengan keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada period diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang menghawatirkan akan terjadi)LAMPIRAN AUTOANAMNESA D: Selamat siang pakP: Siang dok...D: Perkenalkan saya dokter muda, Gadis Randa, kalau boleh tahu, siapa namanya Ibu?P: Saya S dok ... D: Bapak S bisa menceritakan kepada saya ada apa sampai bapak S datang ke sini?P: Saya sering merasa cemas dok.D: Cemas bagaimana pak? P: Awalnya, waktu saya medical check-up dan hasil kolesterolku agak tinggi tapi sebenarnya masih dalam batas tidak terlalu tinggi, masih dibawah 200 kolesterolnya. Mungkin karna saya stress saya pergi lari, pikiranku itu bagaimana caranya kolesterolku ini turun. Saya pergi lari di UNHAS, lari terus dan saya tidak pedulikan fisikku. Akhirnya saya jatuh, drop, keram semua badan sampai saya dibawa ke UGD.D: Oh begitu.. Kapan itu pak? P: Sekitar dua bulan yang lalu.D: Ini cemasnya pertama kali muncul pada saat itu? P: Iya pas saat itu, setelah habis lari itu langsung mulaimi serangan panik, cemas..D: Oh begitu.. Kalau serangan panik nya itu bagaimana pak?P: Tangan kaki ku dingin dok, kadang perut keram terus sesak napas dan jantung berdebar-debar.D: Sesak napasnya bagaimana pak? P: Seperti dadaku di ikat begitu dok.D: Apa yang bapak S buat ketika dapat serangan itu pak?P: Saya biasanya menenangkan diri dengan cara baring atau ditenangkan dengan keluarga, paling dikasih air gula begituD: Biasa cemas nya itu muncul karna apa pak?P: Kadang dia datang sendiri di waktu-waktu tertentu, biasanya kalau saya lagi beraktifitas ngantor. Saya sudah sering pada saat ngantor dikena serangan itu, kalau saya lagi bikin laporan, lagi telponan sama user. Terus suka tiba-tiba muncul cemasnya dan serangan paniknya.D: Biasa berapa kali dalam sehari itu serangan nya muncul pak?P: Sering dok, tidak tentu, tapi rata-rata sehari bisa tiga kali dokD: Sebelum ini pernah berobat ke dokter pak?P: Pernah masuk UGD dua kali dok, waktu saya jatuh drop waktu yang lari keliling UNHAS itu, sama pernah satu kali sekitar satu bulan jeda dari yang saya drop karna lari keliling UNHAS itu saya masuk lagi UGD Ibnu Sina ketika saya kena serangan dok, karna tiba-tiba sesak napas dan jantung berdebar pada saat di kantor.D: Waktu itu dokter di UGD yang rawat bapak dokter apa pak?P: Yang pertama dokter interna, yang kedua dokter jantung kalau nda salah dok. Sama saya juga sudah dua kali medical check-up, EKG dua kali, tapi normalji, paru-paru juga normal.D: Oh begitu ya pak, terus ini yang pertama kalinya bapak berobat ke dokter jiwa?P: Iya ini pertama kalinya dok, karna awalnya saya pikir ini asam lambung ku ji dok sama ada asma, tapi ternyata dokter bilang saya tidak asma, jadi asam lambungku ji yang saya selalu obati, saya coba terapi akupuntur. Karna saya sebelumnya nda pernah berfikir kalo ini ada masalah psikis, setelah saya sharing sama kakak saya, yang dulu juga pernah kayak saya, baru saya pergi kesiniD: Oh kakak bapak juga pernah mengalami yang bapak alami sekarang? Selain kakak bapak, ada lagi keluarga yang pernah mengalami ini?P: Iya dok, tapi kakak saya sudah sembuh. Ibu saya juga begini dok sudah sekitar 10 tahun, saya yang paling dekat dengan ibu saya dan sebelum ini saya yang paling banyak support ibu saya, tapi sekarang hampir terbalik, ibu saya yang justru menenangkan saya (pasien tertawa)D: Oo begitu.. Bapak ada pernah dengar suara-suara bisikkan yang tidak ada orang nya pak? P: Ada dok ketika panik, ada bisikkan-bisikkan tentang kematian begitu dok.D: Bisikkan bagaimana pak? Siapa yang ngomong itu? P: Langsung dokD: Langsung bagaimana pak? Maksudnya dari diri bapak sendiri begitu, bukan suara orang lain? P: Iya dok, sepertinya dari diri saya sendiri, kayak pikiran-pikiranku sendiri begitu dok yang berbicara. Kadang begini dok, saya kan suka buka-buka socmed kayak instagram gitu, terus kalau misalnya saya lihat gambar seperti gambar kuburan, langsung disitu kebawa terus kadang bisa sampe seharian, langsung muncul pikiran-pikiran tetang kematian. Kadang lagu-lagu tentang kematian juga dok, bisa bikin serangannya muncul.D: Bapak takut kalau sudah pikiran-pikiran tentang kematian itu muncul?P: Takut. Itu yang bikin cemas berlebihan. Tapi cikal bakalnya itu dok yang waktu saya tahu kalau kolesterol saya agak tinggiD: Bapak pernah lihat hal-hal yang orang lain tidak bisa lihat?P: Ndaji, kalau yang begitu saya nda pernah lihatji dokD: Bapak pernah minum obat untuk mengatasi kecemasannya?P: Nda ada dok, tp ada obat herbal saya minum, temulawak dari therapist. Saya di akupuntur, tapi itu untuk lambung bukan untuk cemasnya kata terapistnya. Selama satu bulan ini saya food combine, diatur makan saya, Alhamdulillah ada perubahan dari sisi fisik saya. Saya dulu gendut sekali, sekarang sudah turun kurang lebih 5kg.D: Oh iya pak, itu kecemasannya mengganggu aktifitas sehari-hari nya bapak? Atau mengganggu jam tidur?P: Mengganggu.. Mengganggu pekerjaan dan saya jadi susah tidur.D: Bapak S sekarang masih kerja?P: Masih dok, tapi saya kurangi. Saya sudah izin ke atasan saya, mungkin sekarang saya kerjanya mobile dulu. Lebih banyak dirumah daripada ke kantor, karna sering kalau saya di kantor, pikiran-pikirannya sering munculD: Kalau dirumah, pikiran-pikirannya ga muncul pak?P: Bisa dibilang nda pernahD: Kalau waktu kosong, apa yang bapak kerjakan?P: Kadang dzikirD: Ga pernah muncul pikiran-pikirannya pak kalau lagi kosong?P: Ada sih.. Tapi tergantung saya nya, kalau saya sendiri baru muncul, kadang kalau saya mandi bahkan suka muncul. Jadi kalau misalnya saya nda bisa tidur, saya suka kasih bangun istri saya untuk temani saya ngobrol supaya saya tenang. Tapi kasian juga kalau begitu terus.. Oia kadang dok, saya suka berpikir tentang teman-temanku yang sudah menginggal. Kan ada yang meninggal yang seumuran saya, kadang saya berpikir, kalau saya begitu juga bagaimana, terus munculmi serangan panik yang saya bilang tadi.D: Selain cemas, ada lagi keluhan lain pak?P: Alhamdulillah tidak dokD: Baik bapak S, dokter jiwa nya sudah panggil, terima kasih pak.P: Terimakasih dok...(sambil tersenyum dan menjabat tangan)