Download pdf - Revisi TA (Repaired).docx

Transcript

PROPOSAL SKRIPSI

PROPOSAL SKRIPSIRANCANG BANGUN SISTEM PENDINGIN PADA KAPAL IKAN DENGAN PENDINGINAN AIR LAUT

Oleh: IMAM SYAFII 05.2011.1.01003

JURUSAN TEKNIK PERKAPALANFAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTANINSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA2014LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN SISTEM PENDINGIN PADA KAPAL IKAN DENGAN PENDINGINAN AIR LAUT

SKRIPSIOlehIMAM SYAFII05.2011.1.01003

Diajukan untuk memenuhi salah satu syaratmemperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1)PadaJurusan Teknik PerkapalanFakultas Teknologi Mineral Dan KelautanInstitut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Surabaya, 11 November 2014Mengetahui / Menyetujui

Dosen Pembimbing 1Ir. Agus Sutoto, MTNIP.133001Dosen Pembimbing 2Maria Margareta Z. B.,ST., MT.NIP.143021

mengetahuiKetua Jurusan Teknik Perkapalan ITATSIr. Agus Sutoto, MTNIP.133001

RANCANG BANGUN SISTEM PENDINGIN PADA KAPAL IKAN DENGAN PENDINGINAN AIR LAUT

Nama penulis: Imam SyafiiNPM: 05.2011.1.01003Jurusan: Teknik PerkapalanDosen pembimbing I: Ir. Agus Sutoto, MT.Dosen pembimbing II: Maria Margareta Z. B.,ST.,MT.

AbstrakIkan merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia sebagai Negara maritim. Sehingga banyak dari masyarakat berprofesi sebagai nelayan. adapaun lama proses penangkapan ikan memerlukan waktu dari beberapa jam hingga berhari hari ,dan untuk nelayan yang melaut lebih dari 1(satu) hari biasanya membawa es balok sebagai pengawet ikan di dalam palkah, dengan tujuan ikan masih dalam keadaan bagus ketika sampai di TPI , akan tetapi pada praktek di lapangan es balok tidak mampu menjaga kwalitas ikan secara keseluruhan di karenakan sifat dari es balok yang mudah mencair dan tidak mampu mengawetkan ikan dalam waktu yang lama, sehingga sangat mempengaruhi harga jual dari ikan tersebut.Pada skripsi ini akan merancang suatu sistem mesin pendingin palkah kapal ikan dengan pendinginan air laut pada kapal ikan 15 GT, dengan tujuan sebagai penganti dari es balok untuk pengawetkan ikan ketika ikan masih di kapal ikan dan dari segi biaya operasional juga lebih murah, dan ketika ikan sampai di TPI (tempat Pelelangan Ikan) ikan masih dalam kondisi baik tidak rusak maupun busuk, sehingga akan meningkatkan harga jual dari ikan tersebut, secara langsung juga akan mengangkat kesejahteraan dari nelayan keluar dari garis kemiskinan terutama nelayan tradisional.

Kata kunci: ikan, palkah, mesin pendingin, biaya

Daftar isi

LEMBAR PENGESAHANiJudul Tugas AkhiriiDaftar isiiiiBAB I11.1.Latar belakang11.2.Rumusan masalah21.3.Tujuan dan manfaat21.4.Batasan masalah2BAB II32.1.Kapal ikan32.2.Penggambaran Palkah ikan62.3.Penggambaran sistem pendingin yang digunakan71)Perhitungan daya mesin Pendingin82)Pemilihan Refrigeran83)Penentuan Peralatan sistem pendingin84)Sistem pendingin kompresi132.4.Perhitungan biaya produksi dan operasional15BAB III173.1.Flow Chart173.2.Metode yang digunakan183.3.Rencana pelaksanaan19Daftar Pustaka20

BAB IPENDAHULUAN

Latar belakangIndonesia merupakan Negara maritime yang memiliki potensi ikan yang diperkirakan terdapat sebanyak 6,26 juta ton per- tahun yang dapat dikelola secara lestari dengan rincian sebanyak 4,4 juta ton pertahun dapat ditangkap di perairan Indonesia. Namun dengan kondisi nelayan yang serba terbatas terutama dalam segi ilmu pengetahuan mengenai perkapalan dan perawatan ikan pasca penangkapan di laut , sehingga potensi tersebut tidak termanfaatkan secara maksimal.Pada kondisi sekarang ketika nelayan akan melaut dalam waktu 1 hari atau lebih , mereka menyiapakan bekal yang banyak tergantung lama dari melaut, terutama untuk pengawetan ikan dimana pada saat ini masih mengunnakan es balok, padahal kemampuan dari es balok tersebut terbatas belum lagi dari segi biaya operasional yang mahal dan hasil pengawetan ikan tidak sesuai yang diinginkan, sehingga ketika kwalitas ikan buruk dalam hal ini cacat bahkan busuk otomatis harga ikan akan turun,Melihat kondisi seperti itu, timbul keinginan untuk membantu kesejahteraan nelayan. Oleh karena itu pada penelitian sripsi ini muncul ide untuk membuat sistem mesin pendingin pada coolbox (palkah) ikan hasil tangkap nelayan, namun pada sistem ini media yang digunakan sebagai pengawet ikan adalah air laut yang di dinginkan menggunakan gas refrigerant 404. Dengan dibuatnya sistem mesin pendingin collbox (palkah) ikan ini diharapkan mampu membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan tradisional, dikarenakan pada sistem ini mampu menjaga kwalitas dari ikan tersebut sehingga ketika ikan sampai di TPI (tempat pelelangan ikan) ikan masih dalam kondisi baik, sehingga mampu menaikan harga dari ikan tersebut.

Rumusan masalahBerdasarkan indikator adanya permasalahan yang dijabarkan dalam latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang dipilih adalah:Bagaimana rancangan palkah pendingin yang mampu menyimpan suhu dingin 0 derajat Celsius sampai -20 derajat Celsius.Bagaimana rancangan sistem mesin pendingin yang digunakan dari kompresor sampai ke palkah.Membuat perhitungan perbandingan biaya produksi dan operasional.

Tujuan dan manfaatTujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem pendingin palkah kapal ikan sebagai penganti dari Es balok. Adapun manfaatnya adalah:Merancang palkah berisi air laut dan ikan pada temperature suhu 0 derajat Celsius sampai -20 derajat Celsius.Merancang dan menentukan komponen komponen yang dibutuhkan pada sisitem pendingin kapal ikan sehingga mampu memenuhi kebutuhan dari palkah.Biaya produksi dan operasional dari sistem pendingin lebih rendah dari penggunaan es balok.

Batasan masalahUntuk menjawab permasalahan penelitian tersebut , maka penelitian akan dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut:Bahan dari palkah adalah fiberglass, poliyurethane dan stainless steelRancangan ini membuat rancangan sistem pendingin palkah dengan kapasitas 12 pada kapal 15 GT.Menghitung biaya operasional sistem dalam 5 hari melaut.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kapal ikanKapal ikan adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan, akan tetapi tidak semua kapal ikan mempunyai sistem pendingin sehingga pada saat ini nelayan menggunakan es balok sebagai pengawet ikan.Tabel. 2.1. daftar kapal ikan dengan kapasitas 15 GTNoNama kapalLBTHGTRute

1JF 1430 A1430.61.715Laut Jawa

2JF 1430 B1430.61.515Laut jawa

3Cahyo Sabil 2123.20.61.817Laut jawa

4Cahyo Sabil 11330.61.815Laut Jawa

5Budi marlin1430.61.716Laut jawa

6Aminuk143.70.61.818Laut jawa

7Garuda putih133.20.61.712Laut jawa

8Putri102.50.51.58Laut jawa

9Jati pagar Nusa154.50.61.715Laut jawa

10Mira Anugrah S13.53.50.51.415Laut jawa

Gambar 2.1. Kapal ikan brondong

Gambar 2.2. Kapal ikan kalimantan

Pada skripsi Rancang Bangun sistem pendingin pada kapal ikan dengan pendinginan air laut ini kapal yang digunakan mengacu pada kapal ikan Kalimantan yang memiliki Cb lebih kecil ialah :a. Data utama kapal 1) Panjang kapal (LOA):14 meter 2) Lebar kapal (B): 3 meter 3) Tinggi kapal (H): 1.7 meter 4) Syarat air (T): 0.8 meterb. Lama waktu melaut: 5 hari c. Jaring yang digunakan nelayan: purseiner e. Rute penangkapan ikan: Laut Jawaf. konstruksiKonstruksi laminasi fiberglass menggunakan bahan-bahan Fiberglass Resin Polyester [ FRP] standart Llloyd Register Yukalac 157 BQTN-EX Justus. Komposisi Lapisan Lambung Samping 6 Lapis Komposisi Lapisan Lambung Bawah 7 Lapis Framingo PVC 3 Dilapis 2 x CSM Mat 300 Gram.o Atau Foam 6 x 8 Cm dilapis 2 x CSM Mat 300 Gramg. Engine: Yuchai YC6108ZLCA 122 PS

Gambar 2.3. Rencana Umum kapal ikan 15 GT

2.2. Penggambaran Palkah ikanPada kapal konfensional yang biasa digunakan pada kapal ikan menggunakan bahan kayu dan fiber, yang tidak mampu mennyimpan temperature dingin pada waktu yang lama, seperti gambar berikut:

Gambar 2.4. Palkah kapal ikan brondong

pada rancangan tugas akhir ini bagian dalam palkah dilapisi steinless steel. Data palkah yang digunakan adalah.Data palkah yang digunakan 1) Panjang: 2.4 meter 2) Tinggi : 1.25 meter 3) Lebar: 2 meter 4) Tutup palka: 2 meter x 2 meter5) Kapasitas : 6 6) Tebal palkah: 0.06 meter7) Bahan: fiberglass, polyuetrane

Gambar 2.5. Dinding palkah Gambar 2.6. palkah yang direncanakan

2.3. Penggambaran sistem pendingin yang digunakan Dari data utama kapal yang diperoleh dijadikan rujukan utama dalam perancangan sistem pendingin palkah untuk mendapatkan kesegaran dan kualitas ikan yang lebih tinggi dari pada menggunakan es balok. Air laut digunakan sebagai media pendinginan ikan karena dalam hal ini air laut di dinginkan pada kondisi 0 sampai -20 derajat celcius. sehingga ketika hasil tangkapan yang didapatkan langsung dimasukan kedalam palkah yang berisi air laut, ikan masih dapat hidup akan tetapi lambat laun ikan mati karena kedinginan sehingga ikan langsung terawetkan.1) Perhitungan daya mesin PendinginMesin pendingin merupakan salah satu mesin yang mempunyai fungsi utama untuk mendinginkan zat sehingga temperaturnya lebih rendah dari temperatur lingkungan. Di mana dalam proses tersebut pasti memerlukan daya, bahan, dan beban yang dihasilkan. Berikut perhitungan pada sistem pendingin Tugas akhir ini.a. Daya yang dibutuhkan untuk mendinginkan 12 = (L x B x H x I x E) / 60= ((7.874 x 6.56 x 4.10 x 18 x 20 ) / 60) x 2= 2541.35 btu/hMaka daya yang dibutuhkan PK

2) Pemilihan Refrigeran Dalam perencanaan ini sistem refrigerant yang dipakai adalah refrigerant Monoklorodiflurometana (R404). Berdasarkan referensi yang ada refrigerant ini sesuai dengan jenis food service pendinginan untuk freezer.

3) Penentuan Peralatan sistem pendinginMesin pendingin adalah suatu rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu rendah atau temperature dingin. Berikut komponen komponen pada sistem pendingin.1. Kompresor (pipa hisap tekan)Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari evaporator dan kemudian menekan/ memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor.

Gambar 2.7. kompresor2. Kondensor(pipapengembun)Kondenseor merupakan suatu jaringan pipa yang berfungsi sebagai pengembun, suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara. Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.

Gambar 2.8. kondensor

3. Evaporator(pipapenguap)Evaporator adalah pipa yang berfungsi sebagai penguapan, zat cair yang berasal dari pipa kondensor masuk ke evaporator lalu berubah wujud menjadi gas dingin karena menagalami penguapan, selanjutnya udara tersebut mampu menyaerap kondisi panas yang ada didalam ruangan palkah, selanjutnya gas yang ada dalam evaporator akan mengalir menuju kompresor karena terkena tanaga hisapan. Demikian terus menerus sirkulasi udara dan perubahanya dalam rangkaian mesin pendingin.

Gambar 2.10. evaporator4. FilterFilter ( saringan ) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk kedalam konpresor dan pipa kapiler. Selain itu , bahan pendingan yang akan disalurkan pada proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal.

Gambar 2.11. filter5. Thermostat (cool control)Thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan, thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhu evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat akan memutuskan listrik ke kompresor.

Gambar 2.12. thermostat6. Fan motorFan motor berguna untuk menghembuskan angin dan biasanya sudah satu paket dengan evaporator.

Gambar 2.13. Fan motor7. Overload motor protectorkomponen pengaman yang letaknya menyatu dengan terminal kompresor. Cara kerjanya serupa dengan sekering yang dapat menyambung dan memutus arus listrik.

Gambar 2.14. Overload motor8. Bahan Pendingin (Refrigerant).Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.9. Katup Ekspansi (valve)Katup ekspansi dipergunakan untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi sampai mencapai tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah. 10. Pemanas penutupPemanas yang dipasang pada tutup palkah yang dilengkapi sensor guna mencairkan bunga es.

4) Sistem pendingin kompresiSiklus pendingin kompresi uap merupakan sistem yang banyak digunakan dalam sistem refrigrasi, pada sistem ini terjadi kompresi, pengembunan, dan penguapan, secara skematik. Sistem ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.15. Sistem pendingin

Gambar 2.16. Sistem yang akan digunakan

Keterangan1. Kompresor2. Kondensor3. filter4. Palkah5. Pipa penyalur ke kompresor6. Evaporator7. Penutup palkah8. Pipa penyalur dari kompresor9. Valve

Kompresi mengisap uap refrigerant dari sisi keluar evaporator ini, tekanan diusahakan tetap rendah agar refrigerant senantiasa berada dalam fasa gas dan bertemperatur rendah. Setelah mengalami proses komopresi, uap refrigerant berkerja (fluida kerja ) mengalami proses kondensasi pada kondensor. Uap refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhirnya kompresi dapat dengan mudah dengan mendinginkannya melalui fluida cair dan udara. Dengan kata lain uap refrigerant memberikan panasnya kepada air pendingin atau udara pendingin melalui dinding kondensor. Jadi dikarena air pendingin atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant maka temperaturnya menjadi tinggi pada waktu keluar dari kondensor. Selama refrigerant mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair tekanan dan temperature konstan.Untuk menurunkan tekanan refrigaran cair dari kondensor kita gunakan katup expansi atau pipa kapiler, alat tersebut dirancang untuk suatu penurunan tekanan tertentu. Melalui katup expansi refrigerant mengalami evaporasi yaitu proses penguapan cairan refrigerant pada tekanan dan temperature rendah, proses ini terjadi pada evaporator. Selama proses evaporasi refrigerant memerlukan atau mengambil bentuk energy panas dari lingkungan atau sekelilingnya sehingga temperature sekeliling turun dan terjadi prose pendinginan.2.4. Perhitungan biaya produksi dan operasional Dalam dunia industry tidak akan lepas dari dana (uang), begitu pula para nelayan pasti berharap penghasilan yang didapatkan menguntungkan, jadi pada rancang bangun sistem pendingin ini biaya yang di butuhkan lebih murah dari pada menggunakan es balok. Adapun 2 hal yang menjadi titik focus biaya adalah1. Biaya produksiGuna membuat sistem ini di perlukan material yang bagus proses yang termanajement dengan baik sehingga menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen, terutama oleh nelayan dan industry perikanan lainya. Tentunya dengan harga yang murah akan tetapi harus memiliki kwalitas yang baik.2. Biaya operasionalSetelah produk jadi dan gunakan, dalam pengoprasinalnya pasti memerlukan perawatan dan pengisian kembali refrigerant dan pengantian komponen komponen bila mengalami kerusakan dalam jangka waktu pemakain tertentu.Dari biaya tersebut diharuskan mampu mengembalikan kembali investasi dari pemakai sistem ini, dalam waktu yang singkat tanpa mengganggu keuangan dari pemakai dalam hal ini nelayan dan pelaku industry perikanan lainya. Sehingga sesuai dengan tujuan tugas akhir ini yaitu sebagai pengganti dari penggunaan es balok dan membantu menggangkat kesejahteraan nelayan.

Gambar 2.17. Es balok yang di gunakan dalan sekali melautBAB IIIMETODOLOGI3.1. Flow Chart

STARTIdentifikasi lapangan

Pengumpulan data dilapangan

Data yang dibutuhkan, lengkap..?Tidak

Studi Literatur Ya

Menentukan palkah

Menentukan komponen dan sistem pendingin

Menghitung biaya produksi dan operasional

Penyusunan laporan

Kesimpulan dan saran

FINISH

Gambar 3.1 flow chart Metodrlogi penelitian3.2. Metode yang digunakan

1. Identifikasi lapangan dan perumusan masalah Pada tahap mengidentifikasi lapangan , yaitu mengidentifikasi masalah- masalah nelayan terhadap pengawetan ikan pasca penangkapan ketika di masih dilaut menggunakan es balok.2. Pengumpulan data di lapangan Pengumpulan data kapal , palkah, sistem pendingin , dan aktivitas melaut nelayan, melaui pandangan visual dan bertanya ke nelayan secara langsug. 3. Studi literatur mengenai rumusan masalah untuk melakukan rancang bangun Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari referensi - referensi yang berasal dari buku, internet, wawancara serta konsultasi dengan dosen pembimbing.4. Penentuan palkahBahan serta desaign pada palkah mengacu pada palkah kapal ikan umumya.5. Menentukan komponen dan sistemKomponen komponen yang di gunakan untuk membangun sistem mengacu pada komponen pada sistem pendingin pada freezer. 6. Menghitung biaya Biaya yang dihitung di fokuskan pada biaya produksi dan operasional. 7. Penyusunan laporan Penyusunan laporan menggunakan program Microsoft Word sedangkan perhitungannya mengunakan Microsoft Excel. 8. Kesimpulan dan saran Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil rancang bangun sistem pendingin yang telah dilakukan dan saran diberikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk nelayan dan pelaku industry perikanan dalam pengawetan ikan d an juga pada saya sendiri.

3.3. Rencana pelaksanaanPenelitian ini akan dilaksanakan secara mandiri dengan bimbingan Ir. Agus Sutoto. MT. selaku dosen pembimbing, dimulai bulan September 2014 selama 6 bulan dengan jadwal pelaksanaan yang dibuat dalam satuan bulan, seperti tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. rencana pelaksanaanNoUrain KegiatanBulan ke

123456

1Pengambilan Judul

2Pengumpulan data

3Study Literature

4Menentukan palkah

4Menentukan komponen dan rancang bangun sistem

5Menghitung biaya produksi dan operasional

6Revisi dan perbaikan

7Pembuatan buku TA

Daftar Pustaka

Fiberglass Perkasa PT. 2014. Spesifikasi Teknis Pembangunan kapal perikanan .> 30GT bagi nelayan alat tangkap gill net, sebanyak 2 unit di kabupaten .brebes. Banyuwangi.Javanese boats. 2014. spesifikasi teknis fishing 1430A kapal ikan purseiner 15 ,GT. Surabaya.Murniyati dan Sunarman. 2000. Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan. ,Kanisius. Yogyakarta.Sumanto. 1985 . Dasar-Dasar Mesin Pendingin. YogyakartaSyafiI imam. 2014. pengamatan dan analisa data kapal ikan di TPI Nusantara ,Brondong. Lamongan.Wang, S.K. and Lavan, Z. 1999. Air-Conditioning and Refrigeration ,Mechanical Engineering Handbook Ed. Frank Kreith Boca Raton: CRC ,Press LLC,