Download docx - Saraf Otonom

Transcript

Saraf OtonomSistem saraf dibagi menjadi sistem saraf somatik yang mengendalikan organ dibawah kontrol volunter (terutama otot) dan sistem saraf autonom yang mengatur fungsi organ individual dan homeostasis, dan sebagian besar bukan merupakan kerja volunter. (Sistem saraf autonom adalah bagian susunan saraf tepi yang mengurus semua proses badaniah yang involuntar dan homeostasis yang timbul secara reflektorik, seperti vasodilatasi-kontriksi, bronkhodilatasi-bronkhokontriksi, peristaltik, berkeringat, merinding, dan seterusnya, sehingga pasien dapat beradaptasi dengan lingkungannyaMeskipun disebut sebagai autonom, sistem saraf ini sendiri tidaklah sepenuhnya bersifat autonom. Artinya bahwa aksisistem saraf ini dipengaruhi oleh korteks serebri yang akan memberikan pengarahan secara reflektorikSistem saraf autonom menguasai transmisi impuls sistem saraf eferen dari sistem saraf pusat ke sistem organ perifer. Pengaruhnya termasuk kontrol terhadap detak jantung danforced contraction, konstriksi dan dilatasi pembuluh darah, kontraksi dan relaksasi otot polos pada berbagai organ, akomodasi penglihatan, ukuran pupil dan sekresi eksokrin dari kelenjar eksokrin dan endokrin.Saraf autonom merupakan seluruh serabut eferen yang meninggalkan SSP, kecuali yang menginervasi otot skelet. Ada beberpa serabut aferen autonom (misalnya yang mentransmisi informasi dari perifer ke SSP) yang memberikan sensasi visceral dan regulasi vasomotor dan refleks bernafas, sebagai contoh baroreseptor dan kemoreseptor pada sinus karotis dan arkus aorta yang sangat penting mengatur detak jantung, tekanan darah, dan aktifitas bernafas serabut aferen ini menuju SSP melalui saraf autonom utama seperti vagus, nervus splanknikus atau nervus pelvikus, meskipun serabut nyeri aferen yang berasal dari pembuluh darah dapat dihantarkan oleh saraf somatik.Sistem saraf autonom terutama mencakup arkus refleks, termasuk cabang aferen autonom atau somatik. Singkatnya, serabut aferen menghantarkan rangsang dari reseptor nyeri, atau mekanoreseptor dan kemoreseptro pada jantung, paru, gastrointestinal, dan lain-lain.Respon refleks dari serabut eferen autonom ini akan menyebabkan kontraksi dari otot polos pada beberapa organ (misalnya pembuluh darah, mata, paru-paru, kandung kemih, traktus gastrointestinal) dan mempengaruhi fungsi jantung dan kelenjar. Cabang eferen dari reflek ini juga dapat mempengaruhi sistem saraf somatik (seperti batuk dan muntah). Untuk refleks yang sederhana, refleks terjadi secara total pada organ yang bersangkutan, sementara refleks yang lebih kompleks diatur oleh pusat autonom yang lebih tinggi di SSP, terutama hipotalamus.Sistem saraf autonom dibagi menjadi 2 divisi berdasarkan perbedaan anatomi dan fungsinya yaitu sistem parasimpatik dan simpatik. Kedua sistem ini terdiri dari serabut preganglion bermielin yang membentuk hubungan sinaptik dengan serabut postganglionik tak bermielin, dimana serabut ini akan mempersarafi organ efektor. Sinap inin biasanya terjadi pada tempat yang disebut ganglion. Sebagian besar organ dipersarafi oleh serabut dari kedua divisi sistem saraf autonom ini, dan mempunyai pengaruh yang saling berlawanan (contoh, vagus memperlambat detak jantung, sementara saraf simpatik meningkatkan detak dan kontraktilitasnya), meskipun ada beberapa yang serupa (contoh, kelenjar air liur)

Anatomi Susunan Saraf AutonomSusunan saraf autonom dibagi dalam bagian pusat dan perifer. Bagian pusatnya mencakup susunan limbik, hiptoalamus, dan jaras-jarasnya yang menghubungi kolumna intermedio lateralis medulae spinalis. Bagian tepinya terdiri dari sepasang rantai neuron-neuron yang dikenal sebagai ganglion paravertebrale serta juluran aferen dan eferen mereka yang bersambung dengan neuron-neuron yang berada di organ torakal abdominal pelvik. Baik secara fisiologik maupun anatomik, sistem saraf autonom dibagi menjadi komponen simpatik dan parasimpatik. Pembagian ini didasarkan pada dua jenis neurotransmiter yang diproduksi oleh neuron-neuron saraf autonom. Kedua jenis neurotransmiter itu adalah asetilkolin dan norepinefrin.A.Susunan Saraf Autonom Perifer1.Sistem Saraf Parasimpatik.Preganglionik parasimpatik sistem saraf timbul dari sel bodies dari inti motorik nervus kranialis III, VII, IX, X pada batang otak dan dari segmen korda spinalis sacral kedua, ketiga, dan keempat. Disebut juga sebagai jalur kranio-spinal/kranoisakral.Serabut preganglionik berjalan hampir ke semua organ yang dipersarafi, dan sinap pada ganglia yang dekat atau berada pada organ tersebut, meningkatkan impuls ke serabut postganglionik yang mempersarafi jaringan yang sesuai. Sel ganglion dapat terorgansisir menjadi satu (mis. Pleksus mienterikus pada usus halus) atau dapat juga difus (mis. Vesica urinaria, pembuluh darah). Serabut preganglionik terbanyak pada nervus vagus. (sidarta neurol dasar)Nervus kranialis III, VII, dan IX mempengaruhi pupil dan sekresi glandula salivarius, sementara nervus vagus (X) membawa serabut saraf ke jantung, paru, lambung, upper intestine dan ureter. Serabut sacral membentuk pleksus yang menginervasi colon distal, rektum, vesica urinaria, dan organ reproduksi.Secara fisiologis, sistem parasimpatis lebih digunakan pada penyimpanan dan pemulihan energi, oleh karena itu, maka akan mengurangi frekuensi detak jantung dan tekanan darah, menghambat lancarnya penghantaran impuls melalui jaras atrioventikular, memfasilitasi digestif dan absorpsi nutrien, maka dari itu akan mengekskresikan produk buangan, menyempitkan diameter pupil, melebarkan pembuluh darah, menyempitkan lumen bronkioli, menggalakkan sekresi air liur dan air mata, menggalakkan peristaltik dan melonggarkan sfinkter saluran pencernaan, menggalakkan otot detrusor kandung kemih, dan sekresi insulin, sehingga menurunkan gula darah.Transmiter kimia pada sinapsis pre dan postganglionik pada sistem parasimpatik adalah Asetilkolin (Ach). Ach juga merupakan neurotransmiter pada sinaps preganglionik simpatik, beberapa sinaps postganglionik simpatis, neuromuskular junction (sistem saraf somatik), dan beberapa tempat di SSP. Serabut saraf yang mengeluarkan asetilkolin dariend plate(ujung)-nya disebut sebagai serabut kolinergik. Sintesis Ach terjadi di sitoplasma ujung neuron kemudian disimpan di vesikel terminal presinaptik. Adanya aksi presinaptik menyebabkan influks ion kalsium dan menyebabkan pelepasan beberapa ratus vesikel ke celah sinaptik. Ach kemudian diikat oleh reseptor spesifik pada membran postsinaptik dan meningkatkan permeabilitas membran terhadap ion sodium, potasium, dan kalsium, yang kemudian akan eksitasi postsinaptik. Aksi dari Ach ini berakhir oleh enzim Acetyl Cholinesterase yang akan segera menghidrolisisnya.Reseptor Ach spesifik telah dibagi secra farmakologis berdasarkan aksi terhadap alkaloid muskarinik dan nikotin. Aksi Ach pada sinaps preganglionik baik sistem parasimpatik maupun simpatik diperankan oleh nikotin, dan semua ganglion autonomik juga disebut nikotinik oleh karenanya. Transmisi nikotinik juga terjadi pada neuromuskular junction, pada SSP, medula adrenal, dan beberapa tempat pada postganglionik simpatis. Meskipun demikian, aksi Ach pada ujung saraf postganglionik parasimpatis diperankan oleh muskarinik. Transmisi muskarinik juga terjadi pada beberapa tempat tertentu di SSP.2.Sistem SarafSimpatikPembagian simpatik dan parasimpatik secara tegas hanya bisa dilakukan pada saraf autonom perifer. Pada bagian pusat, kelompok neuron kolinergik dan adrenergik saling bergabung dan sulit untuk dibedakan satu dengan yang lainnya.Badan neuron yang menjulurkan serabut preganglionar simpatetik terletak di semua segmen torakal ,dan lumbal 1 dan 2. neuron-neuron tersebut menduduki kornu laterale substansia grisea medula spinalis, dan dikenal sebagai kolumna intermediolateralis. Serabut-serabut preganglionar meninggalkan medula spinalis bersama-sama dengan radiks ventralis setinggi foramen intervertebrale menggabungkan diri dengan radiks dorsalis untuk menyusun saraf spinal. Pada tempat itu juga, mereka meninggalkan saraf spinal sebagai rami komunikantes alba dan menuju trunkus simpatikus. Trunkus ini tersusun oleh sepasang rantai di kedua belah sisi tulang belakang. Dan rantai itu terdiri dari ganglion-ganglion yang bersambung satu dengan yang lain melalui juluran-juluran mereka. Pada umumnya ditemukan 3 pasang ganglion di daerah servikal, 12 pasang di daerah torakal, 5 pasang di daerah lumbal, 2 pasang di daerah sakral dan satu ganglion tunggal di garis tengah os koksigis. Serabut-serabut preganglionar tidak semuanya berakhir pada ganglion yang setingkat, banyak juga yang berakhir di ganglion yang terletak beberapa segmen lebih atas atau lebih bawah. Sebagian lagi melewati saja ganglion trunkus simpatikus untuk meneruskan perjalanannya ke ganglion-ganglion yang terletak di organ dalam.Ganglion yang terletak di kedua sisi tulang belakang disebut ganglion paavertebrale, dan ganglion yang terletak dekat dengan organ dalam disebut ganglion prevertebrale. Kedua ganglion tersebut menjulurkan serabut yang disebut sebagai postganglioner. Berbeda dengan serabut preganglioner yang memiliki selubung mielin, serabut postganglioner ini tidak bermielin.Aktifitas simpatetik akan melebarkan diameter pupil, melebarkan fisura palpebralis, meningkatkan denyut jantung, memperlancar penyaluran impuls melalui jaras atrioventrikuler, penyempitan lumen (kontriksi) hampir semua pembuluh darah, terutama yang menuju ke kulit dan viscera abdominal, tetapi melebarkan lumen (dilatasi) arteri koronaria, menghambat peristaltik saluran pencernaan, mengeratkan sfinkter saluran pencernaan, menghambat otot detrusor kandung kemih, membangunkan bulu kulit, menggalakkan sekresi keringat dan adrenalin (epinefrin) dan meningkatkan gula darah dengan jalan glikogenolisis hepar.B.Susunan saraf autonom pusat.Bagian pusat susunan saraf autonom terdiri dari korteks limbik, hipotalamus, dan hipofisis. Dimana yang berperan sebagai pusat (sentral) adalah hipotalamus. Sebagai pusat reseptif, hipotalamus menerima impuls-impuls dari koreks limbik yang mengelilingi korpus kalosum. Sebagai pusat efektor, hipotalamus membagi-bagikan aktifitasnya ke susunan saraf perifer, dan mengelola fungsi hipofisis, baik pars anterior (adenohipofisis) maupun pars posterior (neurohipofisis). Hipotalamus juga dapat dianggap sebagai:1.pusat penerima impuls viscero-autonom dari susunan saraf perifer dan juga impuls psiko-vegetatif autonom dari korteks serebri berikut sistem limbik,2.pusat yang mengatur dan membagi-bagikan aktifitas vegetatifnya kepada susunan saraf perifer, dan3.pusat yang mengatur kegiatan neuro- dan adenohipofisis.Gangguan sistem saraf autonom1.Gangguan sistem saraf autonom perifer1. 0. Gangguan fungsi vegetatifKandung kemih dan uretra, kedua-duanya memiliki persarafan simpatik dan parasimpatik. Ganglion-ganglion kedua komponen susunan autonom itu terletak di dekat bangunan yang dipersarafinya. Serabut-serabut postganglionar kedua komponen saraf autonom itu tiba di target organ melalui pembuluh darah. Peran simpatetik bersifat inhibisi terhadap pengaruh eksitasi dari komponen parasimpatik. Yang aktif dalam kontraksi otot detrusor kandung kemih ialah komonen parasimpatetik. Pusat parasimpatetik pada S.3 dan S.4 adalah yang paling penting dalam penggalakkan otot detrusor kandung kemih.Miksi, merupakan suatu refleks yang memiliki lengkung refleks supraspinal dan segmental intraspinal. Penuhnya kandung kemih terasa karena lintasan ascenden menyalurkan impuls yang dicetuskan oleh ujung-ujung serabut aferen perifer akibat teregangnya otot detrusor. Tibanya impuls tersebut di korteks serebri menghasilkan kesadaran akan penuhnya kandung kemih. Terputusnya lintasan tersebut, akan menghilangkan perasaan ingin kencing, yang sewajarnya timbul jika kandung kemih penuh. Oleh karena hal tersebut, maka inkontinensia melimpah keluar (overflow incontinence).Pada para penderita dengan lesi di medula spinalis di ataskonus medularisyang sudah menahun, kandung kemih dapat dikosongkan dengan jalan perangsangan terhadap daerah di sekitar os pubis dan lipatan inguinal. Adakalanya miksi terjadi saat kedua tungkai bergerak secara involuntar. Hal ini sering juga disebut kandung kemih otomatik. Pengosongan secara reflektorik ini muncul, karena lengkung refleks yang berada di konus medularisnya masih utuh. Lain halnya dengan lesi pada konus medularis. Refleks miksi spinal sudah tidak mungkin dilaksanakan. Oleh karena itu, pengosongan harus dilakukan dengan penekanan suprapubik secara terus-menerus sampai urin yang berada di kandung kemih keluar semua. Oleh karena lengkung refleks terputus oleh lesi konus medularis atau S.3 dan S.4, maka tonus kandung kemih akan hilang sehingga keadaan ini disebut sebagai kandung kemih atonik. Keadaan ini akan menyebabkan masih terdapatnya residu-residu urin yang cukup banyak setelah pengosongan dengan penekanan suprapubik. Lama-kelamaan, sfingter akan menjadi lebar, dan pada akhirnya terjadiinkontinensia.Baik kandung kemih otomatik maupun kandung kemih atonik merupakan kelanjutan dari gejala berupa penimbunan urin di vesica urinaria yang sering disebut sebagai retensio urin. Saraf parasimpatis menggiatkan otot detrusor, akan tetapi juga sekaligus melemaskan otot sfingter internus. Sementara sfingter eksternus sendiri dikendalikan oleh otot motorik somatik nervus pudendus S.1 dan S.2. Lesi pada nervus ini akan menyebabkan inkontinensia. Hal ini sering terjadi pada post partum dimana otot sfingter eksternus dan nervus pudendus mengalami jejas.1. 0. EneuresisEneuresis adalah suatu keadaan dimana terjadi pengeluaran air kencing secara involunter pada saat tidur setelah berumur 5 tahun. Eneuresis ini umumnya terjadi pada malam hari (disebut eneuresis nokturnal). Namun dapat pula terjadi pada siang hari (eneuresis diurnal).Kesadaran akan penuhnya kandung kemih berkembang antara usia 1 sampai 2 tahun. Pada usia 3 tahun seorang anak sudah bisa menahan air kencing kalau kandung kemihnya sudah penuh.pengelolaan secara sadar pada siang hari sudah dapat dilaksanakan menjelang usia 3 sampai 4 tahun. Namun pada malam hari adakalanya pengelolaan terlambat, sehingga terjadilah eneuresis tersebut.Kebanyakan eneuresis adalah primer, yaitu suatu kebiasaan yang familial. Dengan alkaloid beladona dan imipramine (obat antidepresan golongan trisiklik) tonus otot sfingter menjadi lebih tinggi, sehingga ngompol dapat ditiadakan. Dari hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa pada eneuresis primer yang terjadi adalah rendahnya tonus otot sfingter sehingga urin yang tertimbun di kandung kemih dapat keluar dengan mudah.Eneuresis bisa juga berasal dari kelainan struktural maupun patologik. Eneuresis yang demikian disebut sebagai eneuresis sekunder. Penyebabnya yang tersering adalah obstruksi dalam uretra, kapasitas kandung kemih yang kecil, uretrotigonitis, divertikulitis kandung kemih, dan stenosis uretra seperti pada hipospadia.Perlu diketahui bahwa presentase kejadian eneuresis sekunder hanya berkisar 1% saja. Oleh karena itu, pemeriksaan-pemeriksaan akademis dan psikologis tidak usah dilakukan secara lengkap, supaya penderita tidak menjadi neurotik karena tindakan dokter.1. 0. Gangguan vegetatif pada kulit.Berbeda dengan aktifitas parasimpatik dalm mekanisme miksi dan defekasi, fungsi vegetatif kulit lebih dominan dikendalikan oleh aktifitas simpatik. Persarafan simpatik di kulit dapat terputus karena lesi perifer, atau pada ganglia paravertebralia, beserta serabut preganglionik simpatik. Terputusnya persarafan ini akan ditandai dengan:1. 0. kulit sudah tidak dapat merinding lagi jika dirangsang dengan benda dingin maupun goresan runcing. Karena sudah tidaka ada lagi efektor terhadap pilomotor1. kulit berwarna merah atau terasa panas. Hal ini disebabkan karena kontraksi pembuluh darah2. kulit tidak lagi berkeringat karena hilangnya kontrol terhadap glandula sudorifera.1. 0. Fenomena RaynaudFenomena Raynaud terdiri dari beberapa gejala berupa ujung-ujung jari yang sianotik dan dingin. Sebagai tambahan, apabila gejala tersebut tidak diketahui penyebabnya, maka disebut sebagai penyakit Raynaud. Fenomena Raynaud digunakan untuk pasien dengan gejala seperti diatas akan tetapi sudah diketahui penyebabnya. Fenomena Raynaud biasanya dapat dijumpai pada arteritis primer, penyakit kolagen, setelah trauma, intoksikasi ergot, atau pada siringomelia, dan kompres pleksus brakhialis. Penyakit Raynaud lebih sering ditemukan pada wanita, dimana belum diketahui penyebabnya. Pemotongan serabut-serabut simpatetik mulai dari lengan dapat menhilangkan penyakit Raynaud.Sebagian ahli berpendapat bahwa penyakit Raynaud terjadi karena adanya peningkatan epinefrin dan norepinefrin yang berlebihan di jaringan.Sianosis dan dingin pada tangan disebabkan karena spasme pembuluh darah yang dapat dicetuskan oleh udara dingin dan emosi.1. 0. HiperhidrosisHiperhidrosis adalah keadaan berkeringat secara berlebihan. Hiperhidrosis dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Mekanismenya sampai sekarang belum dapat diketahui. timbulnya Pada orang dengan hemiparese sering terjadi hiperhidrosis pada daerah yang mengalami kelumpuhan. Pada orang-orang tertentu juga bisa terjadi hiperhidrosis hemifasialis jika mereka tengah makan. Manifestasi ini dianggap sebagai ketidakseimbangan antara simpatik dan parasimpatik.1. 0. MigraineDisfungsi autonomik pembuluh darah di kulit kepala mengakibatkan timbulnya nyeri kepala yang disebutmigraine. Mekanismenya sampai sekarang belum jelas. Tetapi banyak fakta-fakta menunjukkan bahwa migrain didahului oleh vasokonstriksi arteri intrakranial, ditandai dengan skotoma dan pucat pada wajah. Gejala prodormal itu akan diikuti oleh timbulnya nyeri kepala sesisi dan merah pada wajah. Tidak lama kemudian dapat terjadi mual, muntah, edema selaput lendir hidung, jari tangan dan kaki. Hal ini disebabkan karena vaodilatasi arteri ekstrakranial.Apa penyebab terjadinya vasoksonstriksi belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan merupakan faktor herediter dan familial.1. 0. Akalasia dan otot sfingter aganglionikDegenerasi pada ganglion mesenterik atau pada nukleus ambigus (n. vagus) bisa mengakibatkan gangguan peristaltik pada esofagus. Karena itu, pembukaan sfingter yang memisahkan antara lambung dan esofagus tidak dapat terbuka, sehingga makanan tetap berada di esofagus. Hilangnya peristaltik esofagus yang dinamakanakalasia, dapat dijumpai pada bayi maupun orang dewasa.Pada penyakit Hirschprung, bagian usus yang menggembung memiliki sel ganglion. Tetapi pada distalnya terdapat usus yang tidak memiliki sel ganglion di dindingnya. Pada penyakitHirschprung, biasanya otot sfingter internus rekti yang aganglionik.1. 0. Gangguan pada PupilDilatasi dan kontraksi pupil disebabkan oleh aktifitas simpatik dan parasimpatik. Pupil yang lebar (midriasis), yang tidak berespon terhadap penyinaran cahaya dan akomodasi, bisa disebabkan karena hiperaktifitas saraf simpatik, atau lebih sering karena lesi pada komponen parasimpatiknya. Kompresi pada nervus okulomotorius yang memiliki serabut parasimpatis menimbulkan midriasis yang tidak bersepon pada penyinaran cahaya dan akomodasi.dengan penetesanmetacholine(2,5%) pada pupil yang normal tidak terdapat perubahan pupil. Akan tetapi bla dilakukan pada pupil yang midriasis karena kompresi nervus okulomotorius akan terjadi konstriksi (miosis). Dengan hal tersebut, maka bisa digunakan sebagai tes bahwa serabut parasimpatik yang bersamaan deng serabut simpatiknya tidak bekerja dengan baik.Begitu juga sebaliknya, aktifitas miosis yang disebabkan karena lesi pada nervus simpatiknya, akan memberikan midriasis yang nyata dengan pemberian hematropin. Sementara miosis yang disebabkan oleh hiperaktifitas parasimpatik tidak memberikan perubahan yang nyata.Gangguan sistem saraf autonom pusat1. Gangguan vegetatif0. regulasi suhuPeran hipotalamus dalm pemeliharaan suhu tubuh adalah sebagai regulator shuh tubuh. Jika tubuh mengalami rangsangan perubahan suhu, maka hipotalamus akan segera melakukan aktifitas reflektorik melalui serentetan reaksi untuk mengatasi perubahan tersebut.Pada penelitian didapatkan bahwa stimulasi bagian posterior hipotalamus akan menyebabkan denyut jantung yang lebih kencang, tekanan darah meningkat, dilatasi pupil, kulit merinding, dan inhibisi peristaltik usus, dan menurunkan tonus kandung kemih (simpatetik). Jika bagian posterior hipotalamus dibuang, timbul letargi dan hipersomnia. Aktivasi bagian anterior hipotalamus menyebabkan reaksi parasimpatetik, seperti reaksi terhadap kepanasan, denyut jantung menurun, peristaltik aktif, tonus kandung kemih meningkat. Sangat mungkin bagian posterior hipotalamus merupakan termostat terhadap suhu dingin, sementara bagian anteriornya adalah termostat terhadap suhu panas.Gangguan lesi pada daerah tuber sinerium akan menyebabkna hiperpireksia. Gejala ini sering muncul pada perdarahan yang terjadi di hipotalamus1. 0. regulasi minum dan makanLesi di daerah ventromedialis menyebabkan adipsia (hilang rasa haus) dan polifagia (rakus). Kemungkinan hipotalamus mengendalikan ini dengan cara tersebut dan ditambah secara neurohormonal yaitu dengan pengaturan ADH.Pusat makan hipotalamus terletak di daerah nukleus lateralis hipotalami, sementara pusat kenyang terdapat di ventromedial1. Gangguan neurohormonalPada dasarnya gangguan pada neurohormonal oleh hipotalamus bergantung pada sekresi hormonal oleh hipofisis. Oleh karena itu sering disebut istilah hormon hipotalamik yang bersifat hipofisiotropik, yaitu:1. 0. faktor pelepas hormon kortikotropin1. faktor pelepas hormon tirotropin2. faktor pelepas hormon somatotrofin3. faktor penhambat hormon somatotropin4. Folicle stimulating hormon5. faktor penghambat prolaktin6. faktor pelepas hormon laktasiGangguan psiko-vegetatif autonomGangguan psiko-vegetatif autonom pada sistem susunan saraf autonom pusat terjadi karena gangguan emosi. Emosi, diekpresikan sebagai peraangai. Perangai ini dapat dimanifestasikan sebagai manifestasi susunan somatomotorik (merengut, senang, dsb) dan susunan autonom (pucat, wajah memerah, berkeringat, dsb)Manifestasi gangguan autonom sendiri seringkali didapatkan pada pasien yang memeriksakan diri ke dokter. Serigkali pasien mengalami denyut jantung yang cepat meskipun tidak didapatkan kelainan kardiovaskuler

Anatomi,Fisiologi dan Farmakologi Sistem Saraf OtonomSabtu, 23 Oktober 2010Diposkan oleheasthomas|di10/23/2010 02:33:00 PM

Sistem otonom ini dibagi menjadi sistem simpatis dan parasimpatis secara anatomi, fungsional, danalasan farmakologis yang luas.Secara anatomis, sistem saraf simpatik memiliki motor cell stationdi substansia gresia lateral torakalis dan dua segmen teratas lumbaldari sumsum tulang belakang.Sistem parasimpatisberjalan sepanjangsaraf kranial III, VII, IX dan X, dan sakral outflow, dengan cell station disegmen kedua, ketiga kadang-kadang segmen keempat sakral.Menurut fungsinya, sistem saraf simpatis berhubungan erat dengan reaksi stress tubuh. ketika saraf ini dirangsang, terjadi pupil dilatasi, konstriksi pembuluh darah perifer, penigkatan pemakaian oksigen dan denyut jantung, dilatasi bronkus, menurunkan aktivitas viseral dengan menghambat peristaltik dan peningkatan kekuatan sfingter, proses glikogenolisis dihati, menstimulasi medula supradrenal dan berkeringat dan piloereksi. saraf simpatik pelvis menghambat kontraksi vesika urinaria .Aliran darah koroner meningkat, sebagian disebabkan oleh efek langsung simpatis dan sebagian disebabkan oleh faktor tidak langsung yang termasuk kontraksi jantung yang kuat, menurunnya sistole, diastole relatif meningkat dan peningkatan konsentrasi metabolit vasodilator.Sistem saraf simpatis berefek antagonis terhadap sistem simpatis. perangsangannya menyebabkan konstirksi pupil, penurunan frekwensi, hantaran dan respon rangsangan otot jantung, peningkatan peristaltik usus dengan relaksasi spingter . tambahan pada sistem parasimpatis pelvis menghambat spingter internal vesika urinaria.sistem saraf simpatis mempunyai efek yang luas, menstimulasi banyak organ yang menimbulkan respon yang bervariasi. berbanding terbalik dengan aktivitas parasimpatis yang biasanya tidak menyeluruh dan terlokalisir. perbedaan ini dapat dijelaskan, setidaknya sebagian, oleh perbedaansecara anatomi yang telah diterngkan sebelumnya.ssistem saraf perifer dapat bekerja secara sinergis contohnya reflek penurunan detak jantung sebagian disebabkan oleh rangsangan vagal dan sebagian karena penurunan rangsangan simpatis. beberapa organ mendapat inervasi otonom hanya dari satu sistem contohnya medulla supradrenal dan arteriol kutan hanya oleh saraf simpatis, sedangkan sekresi lambung neorogenik seluruhnya dikontrol oleh sistem para simpatis melalui saraf vagusperbandingan efek stimulasi simpatis dan parasimpatisSimpatisParasimpatis

MataDilatasi pupilKonstriksi pupil

Kelenjar air mataVasokontriktorSekretomotor

JantungPeningkatan frekwensiHantaranEksitabilitasMenurunkan

ParuDilatasi bronkusKontriksi, sekretomotor mukus

KulitVasokontriksi, pilo ereksi, sekretomotor kelenjar keringat

Kelenjar salivaVasokonstriktorSekretomotor

GITMenghambat peristalticMenigkatkan peristaltic, sfingter relax

Asam lambungSekretomotor

PancreasSekretomotor

HatiGlikogenolisis

SuprarenalSekretomotor

Vesika urinariaMenghambat detrusor, stimulasi sfingterStimulasi detrusor, menghambat sfingter

UterusKontraksi uterus, vasokonstriksivasodilatasi

Secara farmakologi, terminal postganglion simpatis melepaskan adrenalin dan noradrenalin, dengan satu pengecualian pada terminal di kelenjar keringat, secara umum semua terminal postganglion parasimpatis melepaskan asetilkolin

Beberapa contoh obat yang bekerja pada sistem saraf otonomSimpatomimetik :1. AmfetaminAmfetaminatauAmphetamineatauAlfa-Metil-Fenetilaminataubeta-fenil-isopropilamin, ataubenzedrin, adalah obat golongan stimulansia (hanya dapat diperoleh dengan resep dokter) yang biasanya digunakan hanya untuk mengobati gangguan hiperaktif karena kurang perhatian atau Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada pasien dewasa dan anak-anak. Juga digunakan untuk mengobati gejala-gejala luka-luka traumatik pada otak dan gejala mengantuk pada siang hari pada kasus narkolepsi dan sindrom kelelahan kronis2. EfedrinEfedrina(En: Ephedrine; EPH) adalah simpatomimetic amine yang umumnya dipakai sebagai stimulan, penekan nafsu makan, obat pembantu berkonsentrasi, pereda hidung tersumbat dan untuk merawat hypotensi yang berhubungan dengan anaesthesia. Efedrina mempunyai struktur yang sama dengan turunan sintetis amphetamine dan methamphetamine. Secara kimia, senyawa ini adalah alkaloid yang diturunkan dari berbagai tumbuhan bergenus Ephedra (keluarga Ephedraceae). Bahan ini secara umum dipasarkan dalam bentukhidrocloridadansulfat

Simpatolitik1. PropanololPropranololadalah non-selektif beta blocker terutama digunakan dalam pengobatan hipertensi . Merupakan blocker beta pertama yang berhasil dikembangkan.Propranolol tersedia dalam bentuk generik sebagai propranolol hidroklorida.

Parasimpatomimetik1. NeostigminNeostigmin merupakan antikolinesterase yang digunakan untuk relaksasi otot sampai relaksasi otot non depolarisasi (anastesi). Anti kolinesterase melawan efek obat pelemas otot non depolarisasi (kompetitif) seperti pankuronium, tetapi antikolinesterase memperlama kerja pelemas otot depolarisasi suksometonium. Neostigmin lama kerjanya lebih lama daripada endrofonium. Neostigmin adalah obat spesifik untuk melawan blokade non depolarisasi (kompetitif). Neostigmin bereaksi dalam 1 menit pada injeksi IV dan bertahan selama 20 -30 menit, mungkin diperlukan dosis kedua. Neostigmin juga dikombinasikan dengan atropin untuk mencegah bradikardia dan saliva berlebihan. Miastenia gavis adalah sindroma yang ditandai dengan lemah otot yang berat sehingga menyerupai kelumpuhan otot progresif tanpa gangguan perasaan atau atropi yang dapat menyerang setiap otot, terutama otot kelopak mata, otot tengkuk, otot kunyah, otot pipi dan otot anggota badan. Digunakan untuk mengobati Miastenia gravis ketika obat oral tidak memungkinkan. Distensi sesudah operasi dan retensi urin sesudah penyumbatan mekanik. Memperbaiki efek blok neuromuskulus non depolarisasi sesudah operasi

Parasimpatolitik1. AtropinAtropin adalah senyawa alam terdiri dari amine antimuscarinic tersier. Atropin adalah antagonis reseptor kolinergik yang diisolasi dari Atropa belladona L, Datura stramonium L dan tanaman lain keluarga Solanaceae. Meringankan gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi; mengembalikan bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ; cardiopulmonary resucitation.

2. TrihexyphenidilTriheksifenidil adalah antikolinergik yang mempunyai efek sentral lebih kuat daripada perifer, sehingga banyak digunakan untuk terapi penyakit parkinson. Senyawa ini bekerja dengan menghambat pelepasan asetil kolin endogen dan eksogen. Efek sentral terhadap susunan saraf pusat akan merangsang pada dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik

Read more:Anatomi,Fisiologi dan Farmakologi Sistem Saraf Otonomhttp://easthomas.blogspot.com/2010/10/sistem-otonom-ini-dibagi-menjadi-sistem.html#ixzz3YKVlxBS0

Sistem sarafmerupakanpusat keputusandan komunikasi tubuh.Sistemsaraf pusat(SSP)terdiri dariotakdan sumsum tulang belakangdan sistem sarafperiferyangterbuat dariserabutsaraf.Bersama-sama merekamengontrolsetiap bagiandarikehidupan sehari-harikita,dari bernafas,berkediphingga membantumengingat informasi.

Sarafmenjalar dariotak ke wajah,telinga,mata,hidung,dan sumsum tulang belakang...dan darisumsum tulang belakangke seluruhtubuh.Sarafsensorikmengumpulkan informasidari lingkungan, lalumengirimkaninformasi tersebut ke sumsum tulang belakang,yang kemudianmempercepatpesan keotak.Otak kemudianmenerima pesantersebut danmemberikan respon.Neuronmotorikmemberikaninstruksi dariotakke seluruhtubuh.

Sumsum tulang belakang, yangterbuat dariseikat sarafyang menjalar naik dan turuntulang belakang,mirip dengansuperhighway, bertugas mempercepatpesanke dan dariotakdisetiap detiknya.Otakterbuat daritiga bagianutama:otak depan,otak tengah,danotak belakang.Otak depanterdiridaricerebrum,thalamus,danhypothalamus.Otak tengahini terdiri daritectumdantegmentum.Otak belakangterbuat dariotak kecil,ponsdanmedula.Seringkaliotak tengah,pons,danmeduladisebutbersama-sama sebagaibatang otak.Cerebrum(otak besar)

Cerebrumataukorteksadalah bagianterbesardariotak manusia,yang berhubungandengan fungsiotak yang lebih tinggisepertipikiran dan tindakan.Korteks serebraldibagi menjadiempat bagian,yang disebut"lobus":lobus frontal,lobusparietal,lobusoksipital,danlobus temporal.Berikutadalahrepresentasivisual darikorteks:

Apafungsi masing-masing dari lobus? Lobus frontal-terkait denganpenalaran,perencanaan,bagianbicara,gerakan,emosi,dan pemecahan masalah Lobusparietal-terkaitdengan gerakan,persepsi,pengenalanorientasi, danrangsangan Lobus oksipital-terkait denganpemrosesan visual Lobus temporal-terkait denganpersepsi danpengenalanrangsanganpendengaran,memori,dan bicara.Cerebellum

Cerebellum,atau"otak kecil",mirip dengancerebrum,dalam hal ini memilikiduabelahan otak danmemiliki permukaanyang sangatterlipat ataukorteks.Struktur iniberhubungan dengan pengaturandan koordinasigerakan,postur,dan keseimbangan.

Sistemlimbik

Sistemlimbik,yang seringdisebut sebagai"otak emosional",ditemukanterkuburdi dalamotak besar.Sistem iniberisithalamus,hypothalamus,amygdala,danhippocampus.Berikutadalahrepresentasivisual darisistem ini,dari pandanganmidsagittaldari otak manusia:

ThalamusThalamusmerupakansebuah massa besardarimateri abu-abuterletak mendalam diotak bagian depandi bagianpaling atasdari diencephalon.Strukturini memilikifungsisensorik dan motorik.Hampirsemua informasisensorikmemasukistruktur inidi mananeuronmengirim informasi tersebut kekorteksatasnya.Akson darisetiap sistemsensorik(kecualipenciuman)menempeldi sini sebagaisitusestafetterakhir sebeluminformasi tersebutmencapaikorteks serebral.

HipotalamusHipotalamusmerupakanbagian daridiencephalon,ventralke talamus.Strukturini terlibat dalamfungsi homeostasis,emosi,kehausan, kelaparan,iramasirkadian,dan kontroldari sistemsaraf otonom.Selain itu,ia mengendalikanhipofisis.

AmigdalaAmigdalamerupakanbagian daritelencephalon,yang terletakdi lobus temporal,yang terlibatdalam memori,emosi,dan ketakutan.Amigdalaterletakdi bawah permukaanbagiandepan,sebelah medialdarilobus temporaldi manamenyebabkantonjolandi permukaandisebutuncus (komponendari sistemlimbik).

HippocampusHippocampusmerupakanbagian dariotakhemisphersdi bagiansebelah medialbasaldarilobus temporal.Ini bagian dariotakyangpenting untukbelajar dan memori,untuk mengubahmemori jangka pendekke memoriyang lebih permanen,dan untukmengingathubungan spasial.

Batang Otak

Di bawah sistem limbik terdapat batang otak. Struktur ini bertanggung jawab untuk fungsi dasar kehidupan vital seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Para ilmuwan mengatakan bahwa batang otak merupakan bagian "paling sederhana" dari otak manusia karena otak seluruh binatang, seperti reptil (yang muncul awal pada skala evolusi) menyerupai batang otak kita.

OtakTengahOtak tengah/mesencephalon terletak dibagianrostraldaribatang otak,yang meliputitectumdantegmentum.Otak tengah terlibat dalamfungsiseperti penglihatan,pendengaran,gerak mata,dangerak tubuh.Bagiananteriormempunyaitangkaiotak,yang merupakanbundelbesaraksonyang bepergian darikorteks serebralmelaluibatangotak danserat ini(bersama denganstrukturlainnya)yang pentinguntuk fungsimotorik.

PonsPons-bagian dari metencephalon di otak belakang. Bagian ini terlibat dalam kontrol motor dan analisis sensorik... Misalnya, informasi dari telinga pertama memasuki otak di pons. Pons memiliki bagian yang penting bagi tingkat kesadaran dan untuk tidur. Beberapa struktur dalam pons terkait dengan otak kecil, sehingga terlibat dalam gerakan dan postur.

MedullaStruktur inimerupakan bagianekor-sebagian besarbatang otak,antaraponsdan sumsum tulang belakang.Medulla ini bertanggung jawabuntuk menjagafungsi tubuhyang vital,seperti pernapasan dandetak jantung.

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM SARAF A. Organisasi dan Sel Saraf PENDAHULUAN Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur. Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Antivitas integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang disebut sebagai efektor. B. Organisasi Struktural Sistem Saraf a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral. b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen. a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi : Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur o Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis o Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis. o Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan parasimpatis. 2 C. Sel-Sel Pada Sistem Saraf a. Pengertian Neuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma. a) Badan sel atau perikarion, suatu neuron mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut : Satu nucleus tunggal, nucleolus yang menanjol dan organel lain seperti konpleks golgi dan mitochondria, tetapi nucleus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi. Badan nissi, terdiri dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein. Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak. b) Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. c) Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrite. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar) atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson. b. Klasifikasi Neuron a) Fungsi. Neuron diklasifikasi secara fungsional berdasarkan arah transmisi impulsnya. Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP. Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain. b) Struktur. Neuron diklasifikasi secara structural berdasarkan jumlah prosesusnya. 3 Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam golongan ini. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti amta, telinga dan hidung. Neuron unipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar. c. Sel Neuroglial. Biasanya disebut glia, sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat. a) Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapilar darah melalui pedikel atau kaki vascular. b) Oligodendrosit menyerupai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. c) Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik. d) Sel ependimal membentuk membran spitelial yang melapisi rongga serebral dan ronggal medulla spinalis. d. Kelompok Neuron a) Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di dalam SSP. b) Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di bagian luar SSP dalam saraf perifer. c) Saraf adalah kumpulan prosesus sel saraf (serabut) yang terletak di luar SSP. d) Saraf gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan ; saraf ini mengandung serabut arefen dan eferen yang termielinisasi dan yang tidak termielinisasi. e) Traktus adalah kumpulan serabut saraf dalam otak atau medulla spinalis yang memiliki origo dan tujuan yang sama. f) Komisura adalah pita serabut saraf yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak atau medulla spinalis. 4 SISTEM SARAF PUSAT DAN SISTEM SARAF PERIFER A. Otak a. Perkembangan Otak Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Bagian cranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak : otak depan, otak tengah dan otak belakang. Otak depan (proensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : telensefalon dan diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau serebrum dan basal ganglia serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada serebrum. Diensefalon menjadi thalamus, hipotalamus dan epitalamus. Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh dan pada orang dewasa disebut otak tengah. Otak belakang (rombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi : metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons) dan serebelum. Mielensefalon menjadi medulla oblongata. Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinalis. b. Lapisan Pelindung Otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia meter, lapisan araknoid dan durameter. a) Pia meter adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak. b) Lapisan araknoid terletak di bagian eksternal pia meter dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan araknoid dari piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah serta jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap piameter di bawahnya. c) Durameter, lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada durameter melekat di permukaan dalam kranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada durameter tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali di arahnya untuk membentuk falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum dan sela diafragma. Ruang subdural memisahkan durameter dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara perioteal luar dan lapisan meningeal dalam pada durameter di regia medulla spinalis. 5 c. Cairan Cerebrospinalis Cairan serebrospinalis mengelilingi ruang sub araknoid di sekitar otak dan medulla spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan serebrospinalis dihasilkan oleh plesus koroid dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh darah serebral dan melapisi kanal sentral medulla spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah sebagai bantalan untuk pemeriksaan lunak otak dan medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrient dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis. d. Serebrum Serebrum tersusun dari dua hemisfer serebral, yang membentuk bagian terbesar otak. Koterks serebral terdiri dari 6 lapisan sel dan serabut saraf. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer serebral. Korpus kolosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer. Fisura dan sulkus. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulkus menjadi 4 lobus (frontal, paritetal, oksipital dan temporal) yang dinamakan sesuai tempat tulangnya berada. Fisura longitudinal membagi serebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan Fisura transversal memisahkan hemisfer serebral dari serebelum Sulkus pusat / fisura Rolando memisahkan lobus frontal dari lobus parietal. Sulkus lateral / fisura Sylvius memisahkan lobus frontal dan temporal. Sulkus parieto-oksipital memisahkan lobus parietal dan oksipital. Girus. Permukaan hemisfer serebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus. e. Area Fungsional Korteks Serebri a) Area motorik primer pada korteks Area primer terdapat dalam girus presentral. Disini neuron mengendalikan kontraksi volunteer otot rangka. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang seperti mengetik. Area broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. b) Area sensorik korteks Terdiri dari area sensorik primer, area visual primer, area auditori primer. Area olfaktori primer dan area pengecap primer (gustatory). 6 c) Area asosiasitraktus serebral Terdiri area asosiasi frontal, area asosiasi somatic, area asosiasi visual, area wicara Wernicke. d) Ganglia basal Adalah kepulauan substansi abu-abu yang terletak jauh di dalam substansi putih serebrum. f. Diensefalon Terletak di antara serebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer serebral, kecuali pada sisi basal. TALAMUS Terdiri dari dua massa oval (lebar 1 cm dan panjang 3 cm) substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ketiga. HIPOTALAMUS Terletak di didi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekwensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan dan aktivitas seksual. Hipotalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan dan kemarahan. Hipotalamus memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofise sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin. EPITALAMUS Membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang mungkin memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus. g. Sistim Limbik Terdiri dari sekelompok struktur dalam serebrum dan diensefalon yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tak sadar. Girus singulum, girus hipokampus dan lobus pitiformis merupakan bagian sistem limbic dalam korteks serebral. h. Otak Tengah Merupakan bagian otak pendek dan terkontriksi yang menghubungkan pons dan serebelum dengan serebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks. Otak tengah, pons dan medulla oblongata disebut sebagai batang otak. i. Pons 7 Hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus serebral. Pusat respirasi terletak dalam pons dan mengatur frekwensi dan kedalaman pernapasan. Nuclei saraf cranial V, VI dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf cranial VIII j. Serebelum Terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua otak. Terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer serebelar. Serebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkordinasi. Serebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur. k. Medulla Oblongata Panjangnya sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkoral. Pusat medulla adalah nuclei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekwensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuclei yang merupakan asal saraf cranial IX, X, XI dan XII terletak di dalam medulla. l. Formasi Retikular Formasi retukular atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagian medulla oblongata,pons dan otak tengah. Sistem ini penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran. B. Medulla Spinalis a. Fungsi Medulla Spinalis Medulla spinalis mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. Bagian ini mentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden. b. Struktur Umum Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking. Panjang rata-rata 42 cm. Dua pembesaran, pembesaran lumbal dan serviks menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai. Tiga puluh satu pasang (31) saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebral. c. Struktur Internal Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanal sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentuknya seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi dan neuron eferen serta akson tidak termielinisasi. Tanduk dorsal 8 adalah batang vertical atas substansi abu-abu. Tanduk ventral adalah batang vertical bawah. Tanduk lateral adalah protrusi di antara tanduk posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis. Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. d. Traktus Spinal Substansi putih korda yang terdiri dari akson termielinisasi, dibagi menjadi funikulus anterior,posterior dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasiukulu atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal dan tujuannya. C. Sistem Saraf Perifer Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla spinalis. Sistem ini juga mencakup saraf cranial yang berasal dari otak ; saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor sensorik yang berhubungan. a. Saraf Kranial 12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik. 1. SARAF OLFAKTORIUS ( CN I ) Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman berada. 2. SARAF OPTIK ( CN II ) Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang saat traktus optic, bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus oksipital untuk persepsi indera penglihatan. 3. SARAF OKULOMOTORIUS ( CN III ) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran perioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak. 4. SARAF TRAKLEAR ( CN IV ) Adalah saraf gabungan , tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. 9 Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak. 5. SARAF TRIGEMINAL ( CN V ) Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot buksinator. Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah distal menjadi 3 divisi : Cabang optalmik membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata, sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala. Cabang maksilar membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir) dan palatum. Cabang mandibular membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area temporal kulit kepala. 6. SARAF ABDUSEN ( CN VI ) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons. 7. SARAF FASIAL ( CN VII ) Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah. 8. SARAF VESTIBULOKOKLEARIS ( CN VIII ) Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam. 10 9. SARAF GLOSOFARINGEAL ( CN IX ) Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring ; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu. 10. SARAF VAGUS ( CN X ) Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons. 11. SARAF AKSESORI SPINAL ( CN XI ) Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunteer faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang terinervasi oleh saraf motorik ; misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot sternokleidomastoid. 12. SARAF HIPOGLOSAL ( CN XII ) Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spindel otot di lidah. b. Saraf Spinal 31 pasang saraf spinal berawal dari korda melalui radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Pada bagian distal radiks dorsal ganglion, dua radiks bergabung membentuk satu saraf spinal. Semua saraf tersebut adalah saraf gabungan (motorik dan sensorik), membawa informasi ke korda melalui neuron aferen dan meninggalkan korda melalui neuron eferen. Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna bertebra tempat munculnya saraf tersebut. Saraf serviks ; 8 pasang, C1 C8. Saraf toraks ; 12 pasang, T1 T12. Saraf lumbal ; 5 pasang, L1 L5. Saraf sacral ; 5 pasang, S1 S5. Saraf koksigis, 1 pasang. 11 Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf kemudian bercabang menjadi empat divisi yaitu : cabang meningeal, ramus dorsal, cabang ventral dan cabang viseral. Pleksus adalah jarring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh saraf spinal, kecuali TI dan TII yang merupakan awal saraf interkostal. c. Sistem Saraf Otonom Gambaran SSO merupakan sistem motorik eferen visceral. Sistem ini menginervasi jantung; seluruh otot polos, seperti pada pembuluh darah dan visera serta kelenjar-kelenjar. SSO tidak memiliki input volunteer ; walaupun demikian, sistem ini dikendalikan oleh pusat dalam hipotalamus, medulla dan korteks serebral serta pusat tambahan pada formasi reticular batang otak. Serabut aferen sensorik (visera) menyampaikan sensasi nyeri atau rasa kenyang dan pesan-pesan yang berkaitan dengan frekwensi jantung, tekanan darah dan pernapasan, yang di bawa ke SSP di sepanjang jalur yang sama dengan jalur serabut saraf motorik viseral pada SSO. Divisi SSO memiliki 2 divisi yaitu divisi simpatis dan divisi parasimpatis. Sebagian besar organ yang diinervasi oleh SSO menerima inervasi ganda dari saraf yang berasal dari kedua divisi. Divisi simpatis dan parasimpatis pada SSO secara anatomis berbeda dan perannya antagonis. DIVISI SIMPATIS / TORAKOLUMBAL Memiliki satu neuron preganglionik pendek dan stu neuron postganglionic panjang. Badan sel neuron preganglionik terletak pada tanduk lateral substansi abu-abu dalam segemen toraks dan lumbal bagian atas medulla spinalis. DIVISI PARA SIMPATIS / KRANIOSAKRAL Memiliki neuron preganglionik panjang yang menjulur mendekati organ yang terinervasi dan memiliki serabut postganglionic pendek. Badan sel neuron terletak dalam nuclei batang otak dan keluar melalui CN III, VII, IX, X, dan saraf XI, juga dalam substansi abu-abu lateral pada segmen sacral kedua, ketiga dan keempat medulla spinalis dan keluar melalui radiks ventral. NEUROTRANSMITER SSO Asetilkolin dilepas oleh serabut preganglionik simpatis dan serabut preganglionik parasimpatis yang disebut serabut kolinergik. Norepinefrin dilepas oleh serabut post ganglionik simpatis, yang disebut serabut adrenergic. Norepinefrin dan substansi yang berkaitan, epinefrin juga dilepas oleh medulla adrenal.

SISTEM SARAF OTONOMSistem Saraf Otonom merupakan bagian susunan saraf yang didistribusikan ke otot polos dan kelenjar di seluruh tubuh yang mengurus perasaan viseral dan semua gerakan involunter reflektorik, seperti vasodilatasi-vasokonstriksi, bronkodilatasi-bronkokonstriksi, peristaltik, berkeringat, dll. Menurut definisi, sistem saraf ini seluruhnya merupakan sistem motorik dan bersifat otonomik yaitu sebagian besar fungsinya dilaksanakan dibawah sadar. Organ tubuh di rongga dada dan abdomen termasuk urogenital dan rectum dipersarafi oleh sistem otonom ini.Peran susunan saraf otonom di dalam klinik akan kita jumpai di dalam :1.Kehidupan vegetatif, yaitu proses-proses yang memelihara pertumbuhan dan penyaluran bahan-bahan makanan dan sampah-sampahnya secara otomatis dan dikelola diluar kemauan kita.2.Perangai emosional3.proses neurohormonalSusunan saraf otonom dibagi dalam bagian pusat dan tepi. Bagian pusatnya mencakup susunan limbik, hipotalamus dan jaras-jarasnya yang menghubungi kolumna intermedio lateralis medula spinalis. Bagian tepinya terdiri dari sepasang rantai neuro-neuron yang dikenal sebagaiganglion paravertebraleserta juluran aferen dan eferen yang bersambung dengan neuro-neuron yan berada di organ torakal, abdomen dan pelvis. Baik secara anatomik maupun fisiologik susunan saraf otonom dapat dibedakan dalam komponen simpatetik dan parasimpatetik.Semua serabutpreganglionerdari bagian saraf simpatetik mengeluarkan neurotransmiteracetylcholine, tetapi serabut saraf simpatetikpostganglionermengeluarkan neurotransmiternorepinephrine. Pengecualian dari neurotransmiter serabut saraf postganglioner simpatetik ialah serabut simpatetik yang mempersarafi kelenjar keringat. Walaupun tergolong dalam kelompok simpatetik, neurotransmiter yang diproduksi serabut postganglionernya ialahacetylcholine.Semua serabutparasimpatetik, baik yang pre maupun postgangliner, mengeluarkan neurotransmiteracetylcholine. Jugaacetylcholinemerupakan neurotransmiter serabut saraf postganglioner saraf simpatetik yang mempersarafikelenjar keringatdanujung saraf motorik perifer yang bersinaps dimotor end plate.