Transcript
Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

PROGRAM TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak-Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Prasekolah Dan Sekolah

Tujuan : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan Anak Dan

Mengurangi Dampak Hospitalisasi

Tempat : Area Bermain Gedung Kemuning Lantai II RSUP Hasan

Sadikin Bandung

Waktu : Jum’at, 27 November 2015 jam : 10:00 – 10:45 WIB

Sasaran : Usia Toddler & Pra Sekolah ( 2 – 6 tahun )

1. Zaki

2. Rendi

3. Alvi

4. Nazriel

5. Rayhan

6. Ihram

7. Wida

8. Raydika

Pembagian Tugas Kelompok :

Pemandu : 1. Yuni Sarah

2. Subadri

Notulen : 1. Leni Puji Asih

2. Herlina Jaelani Siregar

Fasilitator : 1. Ahmad Hasnan

2. Windo Fadli

3. Dion Anggoman

1

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

TERAPI BERMAIN

A. Pengertian

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat

bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan

bodoh. Orang tua juga banyak berpendapat bahwa ketika anak sakit dan dirawat di Rs

anak seharusnya istirahat dan tidak bermain terlebih dahulu.Anggapan ini kurang

bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar

pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Dan juga permainan sangat berpengaruh

terhadap kecerdasan,pertumbuhan dan perkembangannya.Karena bagi anak bermain

bukan hanya sekedar mengisi waktu,tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya

makanan,perawatan,kasih sayang dan lain-lain. Serta permainan merupakan suatu cara

anak untuk mengenal dunia.

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang demi

kesenangan tanpa adanya tujuan dan sasaran yang hendak dicapai (M. Hariwijaya, 2009).

Bermain terapeutik adalah suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau

mempraktekan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif,

mempersiapkan diri untuk berperan dan berprilaku dewasa (Hidayat, 2005).

B. Tujuan Bermain Terapeutik

Tujuan dari bermain terapeutik diantaranya :

1. Mengurangi kecemasan

2. Membantu mempercepat penyembuhan

3. Sebagai fasilitas komunikasi

4. Persiapan untuk hospitalisasi atau surgery

5. Sarana untuk mengekspresikan perasaan

C. Fungsi Bermain Terapeutik

Fungsi dari bermain terapeutik dantaranya :

1. Perkembangan sensori motorik

2. Perkembangan intelektual/ kognitif

3. Mengembangkan kreativitas anak

4. Merupakan media sosialisasi anak

2

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

5. Media kesadaran diri

6. Perkembangan moral

7. Sebagai alat komunikasi

8. Memberikan terapi pada anak

D. Indikasi Bermain Terapeutik

1. Kesadaran anak compos mentis

2. Anak cemas

3. Anak yang dirawat di ruamh sakit

4. Masa pertumbuhan dan perkembangan

5. Ekstremitas anak masih bisa beraktivitas

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bermain Terapeutik pada Anak:

1. Kesehatan

Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan

anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak

waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi. Tapi anak yang sakit juga

tetap butuh bermain untuk mengekspresikan dirinya dan juga untuk mengurangi

kecemasan akibat proses hospitalisasi.

2. Intelegensi

Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang

cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat

intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya

permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat

intelektual.

3. Jenis kelamin

Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak

energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini

bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki,

melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak

yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan

Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan

ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

3

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

5. Status sosial ekonomi

Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi,

lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-

anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah.

6. Pengaruh Bermain Bagi Perkembangan Anak

1. Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak

a. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh,seperti tulang otot dan organ-

organ.

b. Dapat merangsang nafsu makan anak,dll.

2. Bermain dapat digunakan sebagai terapi

a. Mengurangi ketegangan saat dirawat di RS

b. Mengurangi effect hospitalisasi

c. Membuat anak lebih nyaman dengan proses perawatan.

3. Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak

a. Meningkatkan keingintahuan anak

b. Memberikesempatan pada anak mengetahui benda-benda yang ada disekitar anak

4. Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak

a. Meningkatkan daya kreatifitas

b. Dapat mengembangkan kemampuan intelektual anak

5. Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak

a. kesempatan untuk bergaul dengan anak-anak lain

b. kesempatan atau pembelajaran untuk mengikuti aturan-aturan

6. Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak

a. untuk mengatasi kemarahan,

b. untuk mengatasi kekhawatiran,

c. Untuk mengatasi iri hati dan kedukaan

7. Pelaksanaan Bermain terapeutik

1. Pengkajian

Nama anak, umur anak, jenis kelamin, jenis penyakit, status emosional, permainan

yang disukai, kebiasaan bermain tiap hari. Riwayat kesehatan, kontra indikasi, status

kesehatan.

4

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

2. Persiapan pasien

a. Pasien dan keluarga diberitahu tujuan bermain

b. Melakukan kontrak waktu

c. Mengatur posisi anak

d. Tidak mengantuk

e. Tidak rewel

f. Keadaan umum membaik

g. Pasien bisa dengan tiduran atau duduk sesuai kondisi pasien

3. Persiapan alat

a. Rancangan program bermain yang lengkap dan sistematis

b. Alat bermain sesuai dengan umur/ jenis kelamin dan tujuan

4. Prosedur

a. Alat permainan didekatkan pada klien

b. Mengatur posisi anak yang nyaman

c. Mengulang kontrak waktu

d. Menjelaskan tujuan dan strategi bermain

e. Melibatkan anak dan keluarga untuk memilih permainan

f. Melaksanakan komunikasi terapeutik

g. Member petunjuk pada anak cara bermain

h. Memotivasi keterlibatan klien dan keluarga

i. Perhatikan apakah anak mengikuti kegiatan ini dengan baik

j. Beri pujian pada anak bila dapat melakukan

k. Observasi emosional, hubungan inter-personal, psikomotor anak pada waktu

bermain

l. Minta anak menceritakan apa yang dilakukan/dibuatnya

m. Tanyakan perasaan anak setelah bermain

n. Tanyakan perasaan dan pendapat keluarga tentang permainan

o. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan

p. Catat jenis permainan dan respon klien serta keluarga di dalam catatan

keperawatan dan kesimpulan hasil bermain.

5

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

DAFTAR PUSTAKA

Hariwijaya. 2009. “PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak Dini”.

Yogyakarta: Mahadika Publicity.

Alimul Hidayat,A.Aziz.(2005).”Pengantar ilmu keperawatan anak 1”. Jakarta: Salemba

Medika.

6

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

RENCANA PROGRAM TERAPI BERMAIN

Topik : Terapi bermain

Sub topik : Mewarnai gambar

Sasaran : Anak usia pra sekolah ( 4-6 tahun )

Tempat : Ruang bedah anak Kemuning Lantai II RSUP Hasan Sadikin Bandung

Waktu : 1x45 menit

A. TUJUAN

1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

Setelah diajak bermain diharapkan anak dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,

mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain, dan

beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.

2. TIK (Tujuan Instruksional khusus)

Setelah diajak bermain selama 35 menit anak diharapkan:

a. Dapat meningkatkan hubungan yang baik dan terapeutik antara perawat-klien

b. Gerakan motorik halusnya lebih terarah

c. Kognitif anak dapat berkembang

d. Meningkatkan kreativitas pada anak

e. Membina tingkah laku positif

f. Dapat mewarnai gambar dengan rapih dan sesuai

g. Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang dirawat di

ruang yang sama

h. Kejenuhan selama dirawat di Rumah sakit dapat berkurang

B. PERENCANAAN

1. Jenis Program Bermain

Mewarnai gambar dengan gambar yang sudah disediakan.

2. Karakteristik Permainan

- Melatih motorik halus

- Melatih kesabaran dan ketelitian

7

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

3. Karakteristik Peserta

- Usia pra sekolah (4 - 6 tahun)

- Jumlah peserta 5 - 10 anak dan didampingi orang tua

- Keadaan umum mulai membaik

- Klien dapat duduk

- Peserta kooperatif

4. Metode : Demonstrasi

5. Alat-alat yang digunakan (Media)

a. Sketsa gambar

b. Pensil warna (Crayon)

C. STRATEGI PELAKSANAAN

1. Persiapan (5 menit)

- Menyiapkan ruangan

- Menyiapkan alat

- Menyiapkan peserta

2. Pembukaan (5 menit)

- Memperkenalkan diri kepada anak dan keluarga

- Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Kegiatan (30 menit)

a. Anak akan diminta untuk memilih gambar yang telah tersedia

b. Kemudian anak dianjurkan untuk mewarnai gambar tersebut sehingga di

dapatkan sebuah gambar yang sempurna

c. Setelah selesai mewarnai gambar anak mengumpulkan hasilnya ke pelaksana

d. Pajang hasil mewarnai gambar tersebut di dekat tempat tidur anak

4. Penutupan (5 menit)

a. Memberikan reward pada anak atas hasil karyanya. Anak yang mendapatkan nilai

tertinggi akan diberikan hadiah dan hasil dari mewarnai gambar tersebut akan

dipajang.

b. Setelah selesai acara mewarnai gambar anak akan diberikan makanan atau hadiah

sebagai kenang-kenangan dan anak beristirahat kembali.

8

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

D. EVALUASI YANG DIHARAPKAN

1. Anak dapat mengembangkan motorik halusnya dengan menghasilkan suatu karya

yang ia susun sendiri

2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik

3. Anak merasa senang dan gembira

4. Anak tidak takut lagi kepada perawat/petugas kesehatan

5. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai

6. Orang tua mengungkapakan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain.

Bandung, 27 November 2015

Mengetahui,

Ketua Kelompok

( ...............................)

Pembimbing Akademik

(..............................)

Pembimbing RS Hasan Sadikin

(.....................................)

9

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

Contoh Terapi Gambar

10

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

11

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

12

Page 13: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

13

Page 14: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

14

Page 15: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

15

Page 16: Satuan Acara Penyuluhan Terapi Bermain Print

16