LAPORAN PENELITIAN
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT
PADA IKAN HIAS AIR TAWAR DENGAN METODE CERTAINTY
FACTOR BERBASIS WEBSITE
Disusun untuk dipresentasikan dalam rangka penelitian untuk tugas akhir
strata satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik,
Universitas Jenderal Soedirman.
Oleh:PACHADELLA YOLANRO
H1L013021
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
PURWOKERTO2016
ii
BIODATA
Nama Lengkap : Pachadella yolanro
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Batam, 8 Mei 1995
Nama Ayah : Sukaryono
Nama Ibu : Fanti Rosita
Alamat Rumah : Perumahan taman marchelia A/72,
Batam Centre, Kota Batam
Riwayat Pendidikan :
1. SD (2001-2007) : SD Ibnu Sina Batam
2. SMP (2007-2010) : SMPN 12 Batam
3. SMA (2010-2013) : SMAN 3 Batam
4. Universitas Jenderal Soedirman
Fakultas : Teknik
Jurusan : Teknik Informatika
Bidang Keahlian : Sistem Cerdas
iii
LEMBAR PENGESAHANTugas Akhir dengan judul:
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR DENGAN METODE CERTAINTY
FACTOR BERBASIS WEBSITE
Disusun Oleh:
PACHADELLA YOLANRO
H1L013021
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi Teknik
Informtaika
Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman
Disetujui dan disahkanPada tanggal……………………….
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimibng II
Mengetahui:
Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Teknik
Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.
NIP. 198002152002121003
Ipung Permadi, S.Si, M.Cs
NIP.198311162008121005
Arief Kelik Nugroho, S.Kom.,M.Cs
NIP.198512242015041001
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat suatu karya atau pendapata
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, Kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Purbalingga , 12 September 2016
Pachadella Yolanro
NIM. H1L013021
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Bismillaahirrahmannirrahiim…..
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya jualah sehingga skripsi dengan judul “Rancang bangun sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias dengan certainty factor berbasis website” ini dapat terselesaikan.Tidak lupa shalawat beriring salam penulis panjatkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.Semoga ilmu dan pengetahuan yang tertulis dalam karya yang sederhan ini dapat bermanfaat
vi
ABSTRAK
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR DENGAN METODE CERTAINTY
FACTOR BERBASIS WEBSITE
Perkembangan teknologi yang semakin pesat bertujuan untuk
mempermudah kehidupan manusia dalam berbagai segi kehidupan. Berbagai segi
kehidupan seperti Ekonomi, pendidikan dan kesehatan tak luput dari pemanfaatan
teknologi. Hadirnya kecerdasan buatan merupakan pilar-pilar dari kemajuan
teknologi karena dengan adanya cabang ilmu seperti sistem pakar, sistem fuzzy
dan cabang ilmu lainya telah berhasil membantu kemajuan di kehidupan manusia.
Ikan Hias merupakan jenis binatang peliharaan yang umum dipelihara di
kalangan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena harga serta perawatannya
sederhana, tidak seperti binatang peliharaan lainya. Akan tetapi dikarenakan
harganya yang terjangkau masyarakat sering melupakan fakta bahwa ikan
merupakan mahkluk hidup yang juga harus diobati bila terkena penyakit serta
dirawat dengan cara yang benar.
Oleh karena itu, dalam penelitian ini dirancang dan dibangun sebuah
sistem pakar yang dapat mengidentifikasi penyakit pada ikan hias yang di bangun
berdasarkan knowledge dari pakarnya. Serta terdiri dari tiga level user yaitu
admin, pakar dan user. Sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar
ini di bagun dengan metode certainty factor dengan bahasa pemrograman PHP
berbasis web.
Kata kunci: Kecerdasan Buatan, Sistem Pakar, Ikan, Ikan Hias, PHP, Website
vii
ABSTRACT
EXPERT SYSTEM IDENTIFICATION OF FRESHWATER ORNAMENT FISH DISEASE WITH CERTAINTY FACTOR METHOD BASED ON
WEBSITE
Development technology Increasing rapidly aims to simplify people's lives in many different aspects of life. Various aspects of life such as economy, education and health did not escape the use of technology. The presence of artificial intelligence are the cornerstones of technological progress because of the presence of science such as expert systems, fuzzy systems and other branches of science have helped progress in human life.
Ornamental Fish is a common type of pet that is kept in the community. This happens because of the affordable prices and simple maintenance, unlike other pets. However, due to its affordability people often forget the fact that fish is a living thing, which should also be treated if it comes to the disease and treated in the right way.
Therefore, this study was designed and built an expert system that can identify the disease in ornamental fishes in the wake based on the knowledge of experts. As well as consists of three levels, namely the admin user, and the expert user. Identification expert system diseases in ornamental fish in with certainty factor method based website build in PHP programming language.
Keywords: Artificial Intelligence, Expert Systems, Fish, Fish Ornamental, PHP, Website
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Sitem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ikan Hias Air Tawar Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Website”
Tujuan penyusunan proposal penelitian ini adalah sebagai pedoman pelkasanaan penelitian tugas akhir pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Univer sitas Jenderal Soedirman. Proposal penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak , Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepda:
1. Allah SWT yang telah memberi begitu banyak nikmat, seperti nikmat kehidupan, kesehatan, serta ilmu pengetahuan yang tiada habisnya.
2. Drs. Eddy Maryanto, M.Cs selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.
3. Bapak Ipung Permadi, S.Si, M.Cs. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Arief Kelik Nugroho, S.Kom.,M.Cs selaku dosen pembimbing II, serta Bapak Bagun Wijayanto S.T, M.Cs selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan sekaligus arahan dalam penyusunan penelitian ini.
4. Segenap Keluarga terutama orang tua yang menjadi inspirasi dan yang tiada henti memberikan doa,semangat dan motivasi
5. Teman-Teman seperjuangan Teknik Informatika 2013
6. Semua pihak yang berperan dalam penyusunan penelitian ini.
Penulis menyadi bahwa penyusunan penelitian ini tak luput dari kesalahan dan kekurangan . Oleh karena itu, adanya koreksi atas kesalahan tersebut sangat diharapkan untuk menyempurnakan penyusunan penlitian ini. Semoga penyusunan proposal penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dan memberikan kontribusi untuk perkembangan dan penerapan ilmu Teknik Informatika.
Purbalingga , 12 September 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI
BIODATA ........................................................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN...........................................................................................v
ABSTRAK........................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................lvi
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. lvi
I.PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3.Batasan Masalah......................................................................................................2
1.4.Tujuan Dan Manfaat Penelitian................................................................................3
1.5.Metode Penelitian....................................................................................................4
II.TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................5
2.1.Kecerdasan Buatan...................................................................................................5
2.2.Sistem Pakar.............................................................................................................5
2.2.1.Pengertian Sistem Pakar........................................................................................5
2.2.2.Struktur Sistem Pakar............................................................................................5
2.2.3.Karateristik Sistem Pakar.......................................................................................8
2.2.4.Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar..............................................................9
2.2.5.Ketidakpastian.....................................................................................................10
2.2.6.Certainty Factor...................................................................................................11
Dalam sbidang ilmu sistem pakar, ada teori tentang ketidak pastian. Adanya teori ini adalah dikarenakan terkadang seorang pakar kesulitan untuk menentukan nilai kepastian dari keputusan yang di hasilkan. Certainty factor merupakan metode yang
x
digunakan untuk mengukur ketidakpastian dalam sistem pakar (Arhami, 2004). Penerapan metode certainty factor dapat di jalankan jika nilai dari setiap rule sudah diketahui baik bernilai positif maupun negative , seperti di bawah ini:.......................11
2.3.Aplikasi Berbasis Website.......................................................................................13
2.3.1.Pengertian Website.............................................................................................13
2.3.2.Pengertian Aplikasi Berbasis Website.................................................................13
2.4.Pengertian Basis Data.............................................................................................14
2.4.1.Komponen Sistem Basis Data..............................................................................14
2.4.2.Data Flow Diagram (DFD) ...................................................................................14
2.4.3.Entity Relationship Diagram (ERD)......................................................................15
2.5.Bahasa Pemrograman Website..............................................................................16
2.5.1.HTML (Hyper Text Markup Language )................................................................17
2.5.2.CSS (Cascading style sheet).................................................................................17
2.5.3.PHP (Personal Homepage)...................................................................................17
2.6.PHP MyAdmin........................................................................................................18
2.7.Ikan Hias Air Tawar.................................................................................................18
2.8.Penelitian Sistem Pakar Terkait Ikan Hias..............................................................25
III.METODE PENELITIAN................................................................................................26
3.1.Waktu Dan Tempat Penelitian................................................................................26
3.2.Data Dan Alat.........................................................................................................26
2.2.1. Data...................................................................................................................26
2.2.2. Alat....................................................................................................................26
3.3.Prosedur Kerja........................................................................................................26
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................29
4.1.Analisis Kebutuhan.................................................................................................29
4.1.1.Memilih Tool.......................................................................................................29
4.1.2.Identifikasi Masalah Dan Menganalisis Pengetahuan.........................................30
xi
4.1.2.1.Hasil Wawancara..............................................................................................30
4.1.2.2.Permasalahan...................................................................................................31
4.1.2.3.Kebutuhan Pengguna.......................................................................................31
4.1.2.4.Analisis Pengetahuan.......................................................................................35
4.2.Merancang Sistem..................................................................................................36
4.2.1.Tabel Akuisisi Pengetahuan.................................................................................36
4.2.2.Kaidah Produksi...................................................................................................41
Kaidah 1: White Spot....................................................................................................41
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1).................................41
Terlihat lesu dan lemah (G2)........................................................................................41
Kurang nafsu makan (G3).............................................................................................41
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)................................................................41
Tampaknya bintik putih kekuningan (G5).....................................................................41
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)...........................................................................41
Keterangan: White spot merupakan penyakit yang disebabkan oleh flagelata. Flagelata yang bernama Oodonium ini akan mencari ikan sebagai insangnya dan menempel seperti parasite. Tubuh ikan yang terinfeksi akan terlihat seperti memakai bedak karena bintik-bintik putih kekuningan yang sekilas terlihat seperti karat yang tubuh ikan....................................................................................................................41
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ni diperlukan kondisi air yang bersuhu normal yaitu 28 C, hidupkan lampu akuarium untuk beberapa hari, dan hentikan penggunaan karbon filter sementara waktu. Tambahkan garam akuarium untuk penyembuhan atau obat yang mengandung Cupric Sulphate yang dapat membunuh parasite Oodonium didalam air................................................................42
Perhitungan CF:............................................................................................................42
white Spot dengan nilai CF = 99.994%..........................................................................42
G1 = 0.9........................................................................................................................42
G2 = 0.8........................................................................................................................42
G3 = 0.8........................................................................................................................42
G4 = 0.7........................................................................................................................42
xii
G5 = 0.9........................................................................................................................42
G6 = 0.5........................................................................................................................42
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................42
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................42
= 0.98............................................................................................................................42
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................42
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................42
= 0.996..........................................................................................................................43
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))].......................................................................................43
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]...............................................................................................43
= 0.9988........................................................................................................................43
CF(D) = CF(C)+[CF5*(1-CF(C))]......................................................................................43
= 0.9988+ [0.9*(1-0.9988)]...........................................................................................43
= 0.99988......................................................................................................................43
CF(E) = CF(D)+[CF6*(1-CF(D))]......................................................................................43
= 0.99988+ [0.5*(1-0.99988)].......................................................................................43
= 0.99994......................................................................................................................43
white Spot dengan nilai CF = 99.988%..........................................................................43
G1 = 0.9........................................................................................................................43
G2 = 0.8........................................................................................................................43
G3 = 0.8........................................................................................................................43
G4 = 0.7........................................................................................................................43
G5 = 0.9........................................................................................................................43
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................43
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................43
= 0.98............................................................................................................................44
xiii
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................44
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................44
= 0.996..........................................................................................................................44
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))].......................................................................................44
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]...............................................................................................44
= 0.9988........................................................................................................................44
CF(D) = CF(C)+[CF5*(1-CF(C))]......................................................................................44
= 0.9988+ [0.9*(1-0.9988)]...........................................................................................44
= 0.99988......................................................................................................................44
white Spot dengan nilai CF = 99.94%............................................................................44
G1 = 0.9........................................................................................................................44
G2 = 0.8........................................................................................................................44
G3 = 0.8........................................................................................................................44
G4 = 0.7........................................................................................................................44
G6 = 0.5........................................................................................................................44
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................44
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................44
= 0.98............................................................................................................................45
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................45
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................45
= 0.996..........................................................................................................................45
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))].......................................................................................45
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]...............................................................................................45
= 0.9988........................................................................................................................45
CF(D) = CF(C)+[CF6*(1-CF(C))]......................................................................................45
= 0.9988+ [0.5*(1-0.9988)]...........................................................................................45
xiv
= 0.9994........................................................................................................................45
white Spot dengan nilai CF = 99.88%............................................................................45
G1 = 0.9........................................................................................................................45
G2 = 0.8........................................................................................................................45
G3 = 0.8........................................................................................................................45
G4 = 0.7........................................................................................................................45
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................45
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................45
= 0.98............................................................................................................................45
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................46
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................46
= 0.996..........................................................................................................................46
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))].......................................................................................46
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]...............................................................................................46
= 0.9988........................................................................................................................46
white Spot dengan nilai CF = 99.96%............................................................................46
G1 = 0.9........................................................................................................................46
G2 = 0.8........................................................................................................................46
G3 = 0.8........................................................................................................................46
G5 = 0.9........................................................................................................................46
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................46
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................46
= 0.98............................................................................................................................46
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................46
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................46
= 0.996..........................................................................................................................46
xv
CF(C) = CF(B)+[CF5*(1-CF(B))].......................................................................................46
= 0.996+ [0.9*(1-0.996)]...............................................................................................47
= 0.9996........................................................................................................................47
white Spot dengan nilai CF = 99.8%..............................................................................47
G1 = 0.9........................................................................................................................47
G2 = 0.8........................................................................................................................47
G3 = 0.8........................................................................................................................47
G6 = 0.5........................................................................................................................47
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................47
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................47
= 0.98............................................................................................................................47
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................47
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................47
= 0.996..........................................................................................................................47
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))].......................................................................................47
= 0.996+ [0.5*(1-0.996)]...............................................................................................47
= 0.998..........................................................................................................................47
white Spot dengan nilai CF = 99.6%..............................................................................47
G1 = 0.9........................................................................................................................47
G2 = 0.8........................................................................................................................48
G3 = 0.8........................................................................................................................48
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................48
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................48
= 0.98............................................................................................................................48
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]......................................................................................48
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]...................................................................................................48
xvi
= 0.996..........................................................................................................................48
white Spot dengan nilai CF = 99.4%..............................................................................48
G1 = 0.9........................................................................................................................48
G2 = 0.8........................................................................................................................48
G4 = 0.7........................................................................................................................48
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................48
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................48
= 0.98............................................................................................................................48
CF(B) = CF(A)+[CF4*(1-CF(A))]......................................................................................48
= 0.98+ [0.7*(1-0.98)]...................................................................................................48
= 0.994..........................................................................................................................48
white Spot dengan nilai CF = 99.8%..............................................................................49
G1 = 0.9........................................................................................................................49
G2 = 0.8........................................................................................................................49
G5 = 0.9........................................................................................................................49
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................49
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................49
= 0.98............................................................................................................................49
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................49
= 0.98+ [0.9*(1-0.98)]...................................................................................................49
= 0.998..........................................................................................................................49
white Spot dengan nilai CF = 99%.................................................................................49
G1 = 0.9........................................................................................................................49
G2 = 0.8........................................................................................................................49
G6 = 0.5........................................................................................................................49
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................49
xvii
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................49
= 0.98............................................................................................................................49
CF(B) = CF(A)+[CF6*(1-CF(A))]......................................................................................49
= 0.98+ [0.5*(1-0.98)]...................................................................................................50
= 0.99............................................................................................................................50
Kaidah 2: Deficiency.....................................................................................................50
Gejala: Kehilangan atau kerusakan insang (G7)...........................................................50
Kehilangan atau kerusakan Sirip (G8)...........................................................................50
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sederhana yaitu menambahkan kandungan mineral dan multivitamin pada air ........50
Perhitungan CF:............................................................................................................50
Deficiency dengan nilai CF = 96%.................................................................................50
G7 = 0.8........................................................................................................................50
G8 = 0.8........................................................................................................................50
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................50
= 0.8 + [0.8*(1-0.8)]......................................................................................................50
= 0.96............................................................................................................................51
Deficiency dengan nilai CF = 80%.................................................................................51
G7 = 0.8........................................................................................................................51
CF(A) = 0.8 ...................................................................................................................51
Kaidah 3: Tuberculosis..................................................................................................51
Gejala: Perut membesar tidak normal (G10)...............................................................51
Mata menonjol (G16)...................................................................................................51
Solusi: Penyakit ini relatip agak susah untuk ditanggulangi, kecuali kalau kita dapat mendeteksi secara dini maka kita dapat berikan antibiotika Streptomycin sulfat 20 mg/kg berat ikan dengan melalui pakan dengan pemberian dalam waktu panjang....51
Perhitungan CF:............................................................................................................52
Tuberculosis dengan nilai CF = 88%..............................................................................52
xviii
G10 = 0.7......................................................................................................................52
G16 = 0.6......................................................................................................................52
CF(A) = CF10+[CF16*(1-CF10)].....................................................................................52
= 0.7 + [0.6*(1-0.7)]......................................................................................................52
= 0.88............................................................................................................................52
Tuberculosis dengan nilai CF = 70%..............................................................................52
G10 = 0.7......................................................................................................................52
CF(A) = 0.8 ...................................................................................................................52
Tuberculosis dengan nilai CF = 60%..............................................................................52
G10 = 0.6......................................................................................................................52
CF(A) = 0.6....................................................................................................................52
Kaidah 4: Gondok.........................................................................................................52
Gejala: Kerongkongan membesar atau tidak normal (G11).........................................52
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ni diperlukan kondisi air yang bersuhu normal yaitu 28 C. Tambahkan garam aquarium secukupnya........................53
Perhitungan CF:............................................................................................................53
Gondok dengan nilai CF = 90%.....................................................................................53
G11 = 0.9......................................................................................................................53
CF(A) = 0.9....................................................................................................................53
Kaidah 5: Shock............................................................................................................53
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1).................................53
Terlihat lesu dan lemah (G2)........................................................................................53
Solusi: Untuk merawat ikan yang terkena shock, kaget atau stress hanya perlu perawatn sederhana. Ganti air akuarium secara berkala serta perhatikan perubahan temperature yang terjadi secara drastis. Usahakan suhu air tetap pada suhu normal yaitu 28 C......................................................................................................................53
Perhitungan CF:............................................................................................................54
Shock dengan nilai CF = 85%........................................................................................54
xix
G1 = 0.5........................................................................................................................54
G2 = 0.7........................................................................................................................54
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]...........................................................................................54
= 0.5 + [0.7*(1-0.5)]......................................................................................................54
= 0.85............................................................................................................................54
Shock dengan nilai CF = 50%........................................................................................54
G1 = 0.5........................................................................................................................54
CF(A) = 0.5 ...................................................................................................................54
Shock dengan nilai CF = 70%........................................................................................54
G2 = 0.7........................................................................................................................54
CF(A) = 0.7 ...................................................................................................................54
Kaidah 6: Fin Rot..........................................................................................................54
Gejala: Kehilangan atau kerusakan sirip (G8)..............................................................54
Terlihat lesu dan lemah (G2)........................................................................................54
Perhitungan CF:............................................................................................................55
Fin Rot dengan nilai CF = 97%.......................................................................................55
G2 = 0.7........................................................................................................................55
G8 = 0.9........................................................................................................................55
CF(A) = CF2+[CF8*(1-CF2)]...........................................................................................55
= 0.7 + [0.9*(1-0.7)]......................................................................................................55
= 0.97............................................................................................................................55
Fin Rot dengan nilai CF = 70%.......................................................................................55
G2 = 0.7........................................................................................................................55
CF(A) = 0.7....................................................................................................................55
Fin Rot dengan nilai CF = 90%.......................................................................................55
G8 = 0.9........................................................................................................................56
xx
CF(A) = 0.7....................................................................................................................56
Kaidah 7: Bacterial Gill Rot...........................................................................................56
Gejala: Insang berwarna putih abu-abu atau berbulu (G12)......................................56
Terlihat lesu dan lemah (G2)........................................................................................56
Kurang nafsu makan (G3).............................................................................................56
Solusi: Penanggulangan penyakit tersebut dapat dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan mempertahankan kualitas air supaya tetap optimal, penerapan sanitasi kolam dan manajemen budidaya yang tepat.Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa antibiotika yaitu antara lain Oxytetracyclin hydrochlorid 5-10 mg/l air dengan cara perendaman selama 24 jam. Baytril juga dapat dipakai dengan dosis 8-10 ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah penampung....................................................56
Perhitungan CF:............................................................................................................56
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 99.4%....................................................................56
G2 = 0.7........................................................................................................................57
G3 = 0.8........................................................................................................................57
G12 = 0.9......................................................................................................................57
CF(A) = CF2+[CF3*(1-CF2)]...........................................................................................57
= 0.7 + [0.8*(1-0.7)]......................................................................................................57
= 0.94............................................................................................................................57
CF(B) = CF(A)+[CF12*(1-CF(A))]....................................................................................57
= 0.94 + [0.9*(1-0.94)]..................................................................................................57
= 0.994..........................................................................................................................57
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 94%.......................................................................57
G2 = 0.7........................................................................................................................57
G3 = 0.8........................................................................................................................57
CF(A) = CF2+[CF3*(1-CF2)]...........................................................................................57
= 0.7 + [0.8*(1-0.7)]......................................................................................................57
= 0.94............................................................................................................................57
xxi
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 98%.......................................................................57
G3 = 0.8........................................................................................................................57
G12 = 0.9......................................................................................................................58
CF(A) = CF3+[CF12*(1-CF3)].........................................................................................58
= 0.8 + [0.9*(1-0.8)]......................................................................................................58
= 0.98............................................................................................................................58
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 97%.......................................................................58
G2 = 0.7........................................................................................................................58
G12 = 0.9......................................................................................................................58
CF(A) = CF2+[CF12*(1-CF2)].........................................................................................58
= 0.7 + [0.9*(1-0.7)]......................................................................................................58
= 0.97............................................................................................................................58
Kaidah 8: Culumnaris....................................................................................................58
Gejala: Kehilanagn atau kerusakan sirip (G8).............................................................58
Adanya bilu halus pada sirip (G13)...............................................................................58
Kurang nafsu makan (G3).............................................................................................58
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)................................................................58
Tampaknya bintik putih kekuningan (G5).....................................................................58
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)...........................................................................58
Perhitungan CF:............................................................................................................59
Culumnaris dengan nilai CF = 99.82%...........................................................................59
G3 = 0.7........................................................................................................................59
G5 = 0.8........................................................................................................................59
G4 = 0.6........................................................................................................................59
G6 = 0.7........................................................................................................................59
G8 = 0.5........................................................................................................................59
xxii
G13= 0.5.......................................................................................................................59
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................60
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................60
= 0.94............................................................................................................................60
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................60
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]...................................................................................................60
= 0.976..........................................................................................................................60
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))].......................................................................................60
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]...............................................................................................60
= 0.9928........................................................................................................................60
CF(D) = CF(C)+[CF8*(1-CF(C))]......................................................................................60
= 0.9928+ [0.5*(1-0.9928)]...........................................................................................60
= 0.9964........................................................................................................................60
CF(E) = CF(D)+[CF13*(1-CF(D))]....................................................................................60
= 0.9964+ [0.5*(1-0.9964)]...........................................................................................60
= 0.9982........................................................................................................................60
Culumnaris dengan nilai CF = 99.64%...........................................................................60
G3 = 0.7........................................................................................................................60
G5 = 0.8........................................................................................................................60
G4 = 0.6........................................................................................................................61
G6 = 0.7........................................................................................................................61
G8 = 0.5........................................................................................................................61
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................61
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................61
= 0.94............................................................................................................................61
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................61
xxiii
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]...................................................................................................61
= 0.976..........................................................................................................................61
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))].......................................................................................61
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]...............................................................................................61
= 0.9928........................................................................................................................61
CF(D) = CF(C)+[CF8*(1-CF(C))]......................................................................................61
= 0.9928+ [0.5*(1-0.9928)]...........................................................................................61
= 0.9964........................................................................................................................61
Culumnaris dengan nilai CF = 99.28%...........................................................................61
G3 = 0.7........................................................................................................................61
G5 = 0.8........................................................................................................................61
G4 = 0.6........................................................................................................................62
G6 = 0.7........................................................................................................................62
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................62
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................62
= 0.94............................................................................................................................62
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................62
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]...................................................................................................62
= 0.976..........................................................................................................................62
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))].......................................................................................62
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]...............................................................................................62
= 0.9928........................................................................................................................62
Culumnaris dengan nilai CF = 98.8%.............................................................................62
G3 = 0.7........................................................................................................................62
G5 = 0.8........................................................................................................................62
G4 = 0.6........................................................................................................................62
xxiv
G13 = 0.5......................................................................................................................62
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................62
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................62
= 0.94............................................................................................................................63
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................63
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]...................................................................................................63
= 0.976..........................................................................................................................63
CF(C) = CF(B)+[CF13*(1-CF(B))].....................................................................................63
= 0.976+ [0.5*(1-0.976)]...............................................................................................63
= 0.988..........................................................................................................................63
Culumnaris dengan nilai CF = 97.6%.............................................................................63
G3 = 0.7........................................................................................................................63
G5 = 0.8........................................................................................................................63
G4 = 0.6........................................................................................................................63
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................63
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................63
= 0.94............................................................................................................................63
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]......................................................................................63
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]...................................................................................................63
= 0.976..........................................................................................................................63
Culumnaris dengan nilai CF = 98.2%.............................................................................63
G3 = 0.7........................................................................................................................64
G5 = 0.8........................................................................................................................64
G6 = 0.7........................................................................................................................64
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................64
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................64
xxv
= 0.94............................................................................................................................64
CF(B) = CF(A)+[CF6*(1-CF(A))]......................................................................................64
= 0.94+ [0.7*(1-0.94)]...................................................................................................64
= 0.982..........................................................................................................................64
Culumnaris dengan nilai CF = 97%................................................................................64
G3 = 0.7........................................................................................................................64
G5 = 0.8........................................................................................................................64
G8 = 0.5........................................................................................................................64
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................64
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................64
= 0.94............................................................................................................................64
CF(B) = CF(A)+[CF8*(1-CF(A))]......................................................................................64
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]...................................................................................................64
= 0.97............................................................................................................................65
Culumnaris dengan nilai CF = 94%................................................................................65
G3 = 0.7........................................................................................................................65
G5 = 0.8........................................................................................................................65
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................65
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)].......................................................................................................65
= 0.94............................................................................................................................65
Culumnaris dengan nilai CF = 88%................................................................................65
G3 = 0.7........................................................................................................................65
G4 = 0.6........................................................................................................................65
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................65
= 0.7+ [0.6*(1-0.7)].......................................................................................................65
= 0.88............................................................................................................................65
xxvi
Culumnaris dengan nilai CF = 91%................................................................................65
G3 = 0.7........................................................................................................................65
G6 = 0.7........................................................................................................................65
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................65
= 0.7+ [0.7*(1-0.7)].......................................................................................................65
= 0.91............................................................................................................................66
Culumnaris dengan nilai CF = 85%................................................................................66
G3 = 0.7........................................................................................................................66
G13 = 0.5......................................................................................................................66
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................66
= 0.7+ [0.5*(1-0.7)].......................................................................................................66
= 0.85............................................................................................................................66
Culumnaris dengan nilai CF = 92%................................................................................66
G4 = 0.6........................................................................................................................66
G5 = 0.8........................................................................................................................66
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................66
= 0.6+ [0.8*(1-0.6)].......................................................................................................66
= 0.92............................................................................................................................66
Culumnaris dengan nilai CF = 80%................................................................................66
G4 = 0.6........................................................................................................................66
G8 = 0.5........................................................................................................................66
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................66
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................66
= 0.8..............................................................................................................................67
Culumnaris dengan nilai CF = 90%................................................................................67
G5 = 0.8........................................................................................................................67
xxvii
G8 = 0.5........................................................................................................................67
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]...........................................................................................67
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)].......................................................................................................67
= 0.9..............................................................................................................................67
Kaidah 9: Body Inflamation on the skin........................................................................67
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9).............................................67
Borok pada kulit dna otot (G14)...................................................................................67
Warna kulit menggelap (G22).......................................................................................67
Solusi: Penangulangan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang tepat baik jumlah maupun mutunya. Selain itu dapat dengan menggunakan vaksin Hydrovet. Pengobatan dapat dengan menggunakan antibiotika, baik dengan melalui suntikan, melalui makanan ataupun dengan perendaman. Pengobatan dengan melalui suntikan antara lain dengan menggunakan Oxytetracyclin HCl 25-30 mg/kg ikan diberikan sebanyak 3 kali tiap tiga hari sekali. Pemberian antibiotika dengan melalui makanan dengan menggunakan obat yang sama dengan dosis 50 mg/kg ikan diberikan selama 7-10 hari berturut-turut. Perendaman dapat juga dilakukan dengan obat yang sama dengan dosis 5-10 mg/l air selama 24 jam, atau dengan menggunakan Baytril dosis 8-10 ml/m3 air selama 24 jam......................................................................................67
Perhitungan CF:............................................................................................................68
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 98.8%.................................................68
G9 = 0.4........................................................................................................................68
G14 = 0.9......................................................................................................................68
G22 = 0.8......................................................................................................................68
CF(A) = CF9+[CF14*(1-CF9)].........................................................................................68
= 0.4+ [0.9*(1-0.4)].......................................................................................................68
= 0.94............................................................................................................................68
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]....................................................................................68
= 0.94+ [0.8*(1-0.94)]...................................................................................................68
= 0.988..........................................................................................................................68
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 88%....................................................69
xxviii
G9 = 0.4........................................................................................................................69
G22 = 0.8......................................................................................................................69
CF(A) = CF9+[CF22*(1-CF9)].........................................................................................69
= 0.4+ [0.8*(1-0.4)].......................................................................................................69
= 0.88............................................................................................................................69
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 94%....................................................69
G9 = 0.4........................................................................................................................69
G14 = 0.9......................................................................................................................69
CF(A) = CF9+[CF14*(1-CF9)].........................................................................................69
= 0.4+ [0.9*(1-0.4)].......................................................................................................69
= 0.94............................................................................................................................69
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 99%....................................................69
G14 = 0.9......................................................................................................................69
G22 = 0.8......................................................................................................................69
CF(A) = CF9+[CF22*(1-CF9)].........................................................................................69
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................69
= 0.99............................................................................................................................69
Kaidah 10: Dropsy Of Aquarium Fish............................................................................70
Gejala: Kelebihan lendir (G15)....................................................................................70
Mata menonjol (G16)..................................................................................................70
Sisik berdiri seperti nanas (G27)...................................................................................70
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ini pastikan bahwa akuarium selalu dalam kondisi prima (optimal), sehingga ikan tidak stress. Ikan yang sakit harus segera diisolasi dan dirawat secara optimal. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan oxytetracycline atau chloramphenicol dicampur dengan pakan ikan dengan dosis 55mg/kg pakan ikan selama 10 hari. Dapat juga diobati menggunakan sulphamerazine dengan dosis 265mg/kg pakan ikan selama 3 hari.............................70
Perhitungan CF:............................................................................................................71
xxix
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 93%..........................................................71
G15 = 0.8......................................................................................................................71
G16 = 0.3......................................................................................................................71
G27 = 0.5......................................................................................................................71
CF(A) = CF15+[CF16*(1-CF15)].....................................................................................71
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)].......................................................................................................71
= 0.86............................................................................................................................71
CF(B) = CF(A)+[CF27*(1-CF(A))]....................................................................................71
= 0.86+ [0.5*(1-0.86)]...................................................................................................71
= 0.93............................................................................................................................71
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 86%..........................................................71
G15 = 0.8......................................................................................................................71
G16 = 0.3......................................................................................................................71
CF(A) = CF15+[CF16*(1-CF15)].....................................................................................71
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)].......................................................................................................71
= 0.86............................................................................................................................71
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 90%..........................................................71
G15 = 0.8......................................................................................................................72
G27 = 0.5......................................................................................................................72
CF(A) = CF15+[CF27*(1-CF15)].....................................................................................72
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)].......................................................................................................72
= 0.9..............................................................................................................................72
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 65%..........................................................72
G16 = 0.3......................................................................................................................72
G27 = 0.5......................................................................................................................72
CF(A) = CF16+[CF27*(1-CF16)].....................................................................................72
xxx
= 0.3+ [0.5*(1-0.3)].......................................................................................................72
= 0.65............................................................................................................................72
Kaidah 11: Erythrodermatitis.......................................................................................72
Gejala: Terlihat adanya borok pada kulit ikan (G14)....................................................72
Borok putih pada punggung dan ekor (G26)...............................................................72
Solusi: Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan obat herbal dan obat biasa. Pengobatan herbal adalah pengobatan yang menggunakan Daun jombang dan ketapang. Pengobatan dengan obat biasa adalah pengobatan dengan memberikan obat dengan kandungan fenoksietanol, nitrofurazon, kloramin. Cara pengoabatan herbal ialah dengan memotong daun jombang dan ketapang, lalu berikan pada kolam sebesar 60 gram/liter. Sedangan cara pengobatan dengan obat biasa adalah dengan memberikan kandungan fenoksietanol, nitrofurazon, kloramin sebanyak 1gram/1kg pakan ikan ...................................................................................................................73
Perhitungan CF:............................................................................................................73
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 68%.....................................................................73
G14 = 0.6......................................................................................................................73
G26 = 0.2......................................................................................................................73
CF(A) = CF14+[CF26*(1-CF14)].....................................................................................73
= 0.6+ [0.2*(1-0.6)].......................................................................................................73
= 0.68............................................................................................................................73
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 60%.....................................................................73
G14 = 0.6......................................................................................................................73
CF(A) = 0.6....................................................................................................................73
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 20%.....................................................................73
G16 = 0.2......................................................................................................................73
CF(A) = 0.2....................................................................................................................74
Kaidah 12: Lymphocytis................................................................................................74
Gejala: Kehilangan atau kerusakan sirip (G8).............................................................74
Adanya kumpulan bintik atau telur putih dikulit (G18)................................................74
xxxi
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah dingin rendam dengan ikan selama dua puluh empat jam dengan dosis dua gram/ enam puluh liter air.................................................................................................................................74
Perhitungan CF:............................................................................................................74
Lymphocytis dengan nilai CF = 80%..............................................................................74
G8 = 0.5........................................................................................................................74
G18 = 0.6......................................................................................................................74
CF(A) = CF8+[CF18*(1-CF8)].........................................................................................74
= 0.5+ [0.6*(1-0.5)].......................................................................................................74
= 0.8..............................................................................................................................75
Lymphocytis dengan nilai CF = 50%..............................................................................75
G8 = 0.5........................................................................................................................75
CF(A) = 0.5....................................................................................................................75
Lymphocytis dengan nilai CF = 60%..............................................................................75
G18 = 0.6......................................................................................................................75
CF(A) = 0.6....................................................................................................................75
Kaidah 13: Carp Pox......................................................................................................75
Gejala: Kulit atau lender menipis (G17)......................................................................75
Adanya bintik oval pucat berukuran 5-10 mm (G19)....................................................75
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah dingin rendam dengan ikan selama dua puluh empat jam dengan dosis dua gram/ enam puluh liter air.................................................................................................................................75
Perhitungan CF:............................................................................................................75
Lymphocytis dengan nilai CF = 80%..............................................................................76
G8 = 0.5........................................................................................................................76
G18 = 0.6......................................................................................................................76
xxxii
CF(A) = CF8+[CF18*(1-CF8)].........................................................................................76
= 0.5+ [0.6*(1-0.5)].......................................................................................................76
= 0.8..............................................................................................................................76
Lymphocytis dengan nilai CF = 50%..............................................................................76
G8 = 0.5........................................................................................................................76
CF(A) = 0.5....................................................................................................................76
Lymphocytis dengan nilai CF = 60%..............................................................................76
G18 = 0.6......................................................................................................................76
CF(A) = 0.6....................................................................................................................76
Kaidah 14: Spring Virosis..............................................................................................76
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9).............................................76
Kehilangan atau kerusakkan insang (G7)......................................................................76
Kehilangan atau kerusakkan sirip (G8).........................................................................76
Kelebihan lendir (G15)..................................................................................................76
Mata menonjol (G16)...................................................................................................76
Terlihat benjolan pada anusnya (G20).........................................................................77
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah dingin rendam dengan ikan selama 24 jam dengan dosis 2 gram/ 60 liter air......................................77
Perhitungan CF:............................................................................................................77
Spring Virosis dengan nilai CF = 98.32%.......................................................................77
G7 = 0.6........................................................................................................................77
G8 = 0.5........................................................................................................................77
G9 = 0.6........................................................................................................................77
G15 = 0.5......................................................................................................................77
G16 = 0.4......................................................................................................................77
G20= 0.3.......................................................................................................................77
xxxiii
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................77
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................77
= 0.8..............................................................................................................................77
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................78
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................78
= 0.92............................................................................................................................78
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))].....................................................................................78
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]...................................................................................................78
= 0.96............................................................................................................................78
CF(D) = CF(C)+[CF16*(1-CF(C))]....................................................................................78
= 0.96+ [0.4*(1-0.96)]...................................................................................................78
= 0.976..........................................................................................................................78
CF(E) = CF(D)+[CF20*(1-CF(D))]....................................................................................78
= 0.976+ [0.3*(1-0.976)]...............................................................................................78
= 0.9832........................................................................................................................78
Spring Virosis dengan nilai CF = 97.6%.........................................................................78
G7 = 0.6........................................................................................................................78
G8 = 0.5........................................................................................................................78
G9 = 0.6........................................................................................................................78
G15 = 0.5......................................................................................................................78
G16 = 0.4......................................................................................................................78
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................79
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................79
= 0.8..............................................................................................................................79
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................79
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................79
xxxiv
= 0.92............................................................................................................................79
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))].....................................................................................79
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]...................................................................................................79
= 0.96............................................................................................................................79
CF(D) = CF(C)+[CF16*(1-CF(C))]....................................................................................79
= 0.96+ [0.4*(1-0.96)]...................................................................................................79
= 0.976..........................................................................................................................79
Spring Virosis dengan nilai CF = 97.2%.........................................................................79
G7 = 0.6........................................................................................................................79
G8 = 0.5........................................................................................................................79
G9 = 0.6........................................................................................................................79
G15 = 0.5......................................................................................................................79
G20 = 0.3......................................................................................................................79
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................80
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................80
= 0.8..............................................................................................................................80
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................80
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................80
= 0.92............................................................................................................................80
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))].....................................................................................80
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]...................................................................................................80
= 0.96............................................................................................................................80
CF(D) = CF(C)+[CF20*(1-CF(C))]....................................................................................80
= 0.96+ [0.3*(1-0.96)]...................................................................................................80
= 0.972..........................................................................................................................80
Spring Virosis dengan nilai CF = 96%............................................................................80
xxxv
G7 = 0.6........................................................................................................................80
G8 = 0.5........................................................................................................................80
G9 = 0.6........................................................................................................................80
G15 = 0.5......................................................................................................................80
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................80
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................81
= 0.8..............................................................................................................................81
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................81
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................81
= 0.92............................................................................................................................81
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))].....................................................................................81
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]...................................................................................................81
= 0.96............................................................................................................................81
Spring Virosis dengan nilai CF = 92.5%.........................................................................81
G7 = 0.6........................................................................................................................81
G8 = 0.5........................................................................................................................81
G9 = 0.6........................................................................................................................81
G16 = 0.4......................................................................................................................81
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................81
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................81
= 0.8..............................................................................................................................81
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................81
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................81
= 0.92............................................................................................................................82
CF(C) = CF(B)+[CF16*(1-CF(B))].....................................................................................82
= 0.92+ [0.4*(1-0.92)]...................................................................................................82
xxxvi
= 0.925..........................................................................................................................82
Spring Virosis dengan nilai CF = 94.4%.........................................................................82
G7 = 0.6........................................................................................................................82
G8 = 0.5........................................................................................................................82
G9 = 0.6........................................................................................................................82
G20 = 0.3......................................................................................................................82
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................82
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................82
= 0.8..............................................................................................................................82
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................82
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................82
= 0.92............................................................................................................................82
CF(C) = CF(B)+[CF20*(1-CF(B))].....................................................................................82
= 0.92+ [0.3*(1-0.92)]...................................................................................................82
= 0.944..........................................................................................................................82
Spring Virosis dengan nilai CF = 92%............................................................................83
G7 = 0.6........................................................................................................................83
G8 = 0.5........................................................................................................................83
G9 = 0.6........................................................................................................................83
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................83
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................83
= 0.8..............................................................................................................................83
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]......................................................................................83
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)].......................................................................................................83
= 0.92............................................................................................................................83
Spring Virosis dengan nilai CF = 90%............................................................................83
xxxvii
G7 = 0.6........................................................................................................................83
G8 = 0.5........................................................................................................................83
G15 = 0.5......................................................................................................................83
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................83
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................83
= 0.8..............................................................................................................................83
CF(B) = CF(A)+[CF15*(1-CF(A))]....................................................................................83
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)].......................................................................................................84
= 0.9..............................................................................................................................84
Spring Virosis dengan nilai CF = 88%............................................................................84
G7 = 0.6........................................................................................................................84
G8 = 0.5........................................................................................................................84
G16 = 0.4......................................................................................................................84
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................84
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................84
= 0.8..............................................................................................................................84
CF(B) = CF(A)+[CF16*(1-CF(A))]....................................................................................84
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)].......................................................................................................84
= 0.88............................................................................................................................84
Spring Virosis dengan nilai CF = 86%............................................................................84
G7 = 0.6........................................................................................................................84
G8 = 0.5........................................................................................................................84
G20 = 0.3......................................................................................................................84
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................84
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................84
= 0.8..............................................................................................................................85
xxxviii
CF(B) = CF(A)+[CF20*(1-CF(A))]....................................................................................85
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)].......................................................................................................85
= 0.86............................................................................................................................85
Spring Virosis dengan nilai CF = 80%............................................................................85
G7 = 0.6........................................................................................................................85
G8 = 0.5........................................................................................................................85
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]...........................................................................................85
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)].......................................................................................................85
= 0.8..............................................................................................................................85
Spring Virosis dengan nilai CF = 84%............................................................................85
G7 = 0.6........................................................................................................................85
G9 = 0.6........................................................................................................................85
CF(A) = CF7+[CF9*(1-CF7)]...........................................................................................85
= 0.6+ [0.6*(1-0.6)].......................................................................................................85
= 0.84............................................................................................................................85
Spring Virosis dengan nilai CF = 76%............................................................................85
G7 = 0.6........................................................................................................................85
G16 = 0.4......................................................................................................................86
CF(A) = CF7+[CF16*(1-CF7)].........................................................................................86
= 0.6+ [0.4*(1-0.6)].......................................................................................................86
= 0.76............................................................................................................................86
Spring Virosis dengan nilai CF = 72%............................................................................86
G7 = 0.6........................................................................................................................86
G20 = 0.3......................................................................................................................86
CF(A) = CF7+[CF20*(1-CF7)].........................................................................................86
= 0.6+ [0.3*(1-0.6)].......................................................................................................86
xxxix
= 0.72............................................................................................................................86
Kaidah 15: Gyrodactylidea............................................................................................86
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1).................................86
Kulit atau lendir menipis (G17).....................................................................................86
Menghadap atau sering berenang di permukaan (G21)...............................................86
Perhitungan CF:............................................................................................................87
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 99.4%.......................................................................87
G1 = 0.9........................................................................................................................87
G17 = 0.8......................................................................................................................87
G21 = 0.7......................................................................................................................87
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)].........................................................................................87
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................87
= 0.98............................................................................................................................87
CF(B) = CF(A)+[CF21*(1-CF(A))]....................................................................................87
= 0.98+ [0.7*(1-0.98)]...................................................................................................87
= 0.994..........................................................................................................................87
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 98%..........................................................................87
G1 = 0.9........................................................................................................................87
G17 = 0.8......................................................................................................................87
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)].........................................................................................87
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................88
= 0.98............................................................................................................................88
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 97%..........................................................................88
G1 = 0.9........................................................................................................................88
G21 = 0.7......................................................................................................................88
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)].........................................................................................88
xl
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)].......................................................................................................88
= 0.97............................................................................................................................88
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 94%..........................................................................88
G17 = 0.8......................................................................................................................88
G21 = 0.7......................................................................................................................88
CF(A) = CF17+[CF21*(1-CF17)].....................................................................................88
= 0.8+ [0.7*(1-0.8)].......................................................................................................88
= 0.94............................................................................................................................88
Kaidah 16: Dactylogyridea............................................................................................88
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1).................................88
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)................................................................88
Menghadap atau sering berenang di permukaan (G21)...............................................88
Solusi: Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu antara lain dengan mengurangi kepadatan ikan dalam kolam. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung. .....................................................................89
Perhitungan CF:............................................................................................................89
Dactylogyridea dengan nilai CF = 99.1%.......................................................................89
G1 = 0.9........................................................................................................................89
G4 = 0.7........................................................................................................................89
G21 = 0.7......................................................................................................................89
CF(A) = CF1+[CF14*(1-CF1)].........................................................................................89
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)].......................................................................................................89
= 0.97............................................................................................................................89
CF(B) = CF(A)+[CF21*(1-CF(A))]....................................................................................89
= 0.97+ [0.7*(1-0.97)]...................................................................................................89
= 0.991..........................................................................................................................89
Dactylogyridea dengan nilai CF = 97%..........................................................................90
xli
G1 = 0.9........................................................................................................................90
G4 = 0.7........................................................................................................................90
CF(A) = CF1+[CF14*(1-CF1)].........................................................................................90
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)].......................................................................................................90
= 0.97............................................................................................................................90
Dactylogyridea dengan nilai CF = 91%..........................................................................90
G4 = 0.7........................................................................................................................90
G21 = 0.7......................................................................................................................90
CF(A) = CF4+[CF21*(1-CF4)].........................................................................................90
= 0.7+ [0.7*(1-0.7)].......................................................................................................90
= 0.91............................................................................................................................90
Kaidah 17: Fish Leeches................................................................................................90
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9).............................................90
Perhitungan CF:............................................................................................................91
Fish Leeches dengan nilai CF = 80%..............................................................................91
G9 = 0.8........................................................................................................................91
CF(A) = 0.8....................................................................................................................91
= 0.8..............................................................................................................................91
Kaidah 18: Velvet Disease............................................................................................91
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1).................................91
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)...........................................................................91
Mata ikan terlihat berkabut (G25)................................................................................91
Solusi: Dalam 100 lt air masukan Chlorampenicol 1.5 gram (6 kapsul 250 mg), Acriflavine 2 PPM atau 20 ml dan Garam ikan 2 sendok makan ke dalam tank Sponge filter dapat tetap dibiarkan dalam tank dan tambahkan aerasi, gunakan heater dengan suhu 28 derajat Celcius.Biarkan tank tersebut selama 2 atau 3 hari, bila airnya menjadi keruh karena lendir dapat dikuras semua dan ulangi dosis tersebut hingga ikan kembali sehat dan tidak ada lendir atau selaput seperti kapas pada tubuhnya. Jika dalam suatu akurium hanya terdapat satu ikan yang terinfeksi dapat juga dilakukan
xlii
dengan memasukkan ikan yang sakit kedalam sebuah tank dengan air sebanyak 100 liter, beri aerasi dan sponge filter agar air tidak cepat keruh. Lalu masukan Copper formalin sesuai dosis. Tambahkan 2 sendok garam ikan kedalam air tank. Masukan 1 tablet antibiotik Ciprofloxacin 500 mg kedalam tank, atur heater pada suhu 30 derajat Celcius. Biarkan hingga 3 hari, lalu ganti semua airnya dan berikan treatment dengan dosis yang sama hingga ikan sembuh...........................................................................92
Perhitungan CF:............................................................................................................93
Velvet Disease dengan nilai CF = 98.8%........................................................................93
G1 = 0.9........................................................................................................................93
G6 = 0.8........................................................................................................................93
G25 = 0.4......................................................................................................................93
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]...........................................................................................93
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................93
= 0.98............................................................................................................................93
CF(B) = CF(A)+[CF25*(1-CF(A))]....................................................................................93
= 0.98+ [0.4*(1-0.98)]...................................................................................................93
= 0.988..........................................................................................................................93
Velvet Disease dengan nilai CF = 98%...........................................................................93
G1 = 0.9........................................................................................................................93
G6 = 0.8........................................................................................................................93
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]...........................................................................................93
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)].......................................................................................................93
= 0.98............................................................................................................................93
Velvet Disease dengan nilai CF = 94%...........................................................................93
G1 = 0.9........................................................................................................................94
G25 = 0.4......................................................................................................................94
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]...........................................................................................94
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].......................................................................................................94
xliii
= 0.94............................................................................................................................94
Velvet Disease dengan nilai CF = 88%...........................................................................94
G6 = 0.8........................................................................................................................94
G25 = 0.4......................................................................................................................94
CF(A) = CF6+[CF25*(1-CF6)].........................................................................................94
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)].......................................................................................................94
= 0.88............................................................................................................................94
Kaidah 19: Costia..........................................................................................................94
Gejala: Terlihat lesu dan lemah (G2)...........................................................................94
Kulit robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9)................................................................94
Kulit ikan mengeruh keputihan (G24) ..........................................................................94
Solusi: Cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan menempatkan ikan pada suhu diatas 30oC. Pengobatan dapat dilakukan dengan Iodine 1 tetes dari larutan stock untuk tiap 5 liter (Larutan stoc dibuat dari 0.5 mg dilarutkan dalam 100 ml air)...........................................................................................................................95
Perhitungan CF:............................................................................................................95
Costia dengan nilai CF = 94%........................................................................................95
G2 = 0.8........................................................................................................................95
G9 = 0.5........................................................................................................................95
G24 = 0.4......................................................................................................................95
CF(A) = CF2+[CF9*(1-CF2)]...........................................................................................95
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)].......................................................................................................95
= 0.9..............................................................................................................................95
CF(B) = CF(A)+[CF24*(1-CF(A))]....................................................................................95
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].......................................................................................................95
= 0.94............................................................................................................................96
Costia dengan nilai CF = 90%........................................................................................96
G2 = 0.8........................................................................................................................96
xliv
G9 = 0.5........................................................................................................................96
CF(A) = CF2+[CF9*(1-CF2)]...........................................................................................96
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)].......................................................................................................96
= 0.9..............................................................................................................................96
Costia dengan nilai CF = 88%........................................................................................96
G2 = 0.8........................................................................................................................96
G24 = 0.4......................................................................................................................96
CF(A) = CF2+[CF24*(1-CF2)].........................................................................................96
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)].......................................................................................................96
= 0.88............................................................................................................................96
Costia dengan nilai CF = 70%........................................................................................96
G9 = 0.5........................................................................................................................96
G24 = 0.4......................................................................................................................96
CF(A) = CF9+[CF24*(1-CF9)].........................................................................................96
= 0.5+ [0.4*(1-0.5)].......................................................................................................96
= 0.7..............................................................................................................................97
Kaidah 20: Intestinal Flagellates...................................................................................97
Gejala: Kurang nafsu makan (G3)................................................................................97
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)...........................................................................97
Warna kulit ikan menggelap (G22)...............................................................................97
Kehilangan berat badan (G23)......................................................................................97
Solusi: Penanganan ikan yang sakit adalah dengan menggunakan entripidin (gabrocal) farmitalia sebanyak 1,5% dicampur dengan makanan kering selama 4 – 10 hari........97
Perhitungan CF:............................................................................................................97
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99.7%..............................................................97
G3 = 0.9........................................................................................................................98
G6 = 0.4........................................................................................................................98
xlv
G22 = 0.5......................................................................................................................98
G23 = 0.9......................................................................................................................98
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]...........................................................................................98
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].......................................................................................................98
= 0.94............................................................................................................................98
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]....................................................................................98
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]...................................................................................................98
= 0.97............................................................................................................................98
CF(C) = CF(B)+[CF23*(1-CF(B))].....................................................................................98
= 0.97+ [0.9*(1-0.97)]...................................................................................................98
= 0.997..........................................................................................................................98
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 97%.................................................................98
G3 = 0.9........................................................................................................................98
G6 = 0.4........................................................................................................................98
G22 = 0.5......................................................................................................................98
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]...........................................................................................98
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].......................................................................................................99
= 0.94............................................................................................................................99
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]....................................................................................99
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]...................................................................................................99
= 0.97............................................................................................................................99
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99.4%..............................................................99
G3 = 0.9........................................................................................................................99
G6 = 0.4........................................................................................................................99
G23 = 0.9......................................................................................................................99
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]...........................................................................................99
xlvi
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].......................................................................................................99
= 0.94............................................................................................................................99
CF(B) = CF(A)+[CF23*(1-CF(A))]....................................................................................99
= 0.94+ [0.9*(1-0.94)]...................................................................................................99
= 0.994..........................................................................................................................99
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 94%.................................................................99
G3 = 0.9........................................................................................................................99
G6 = 0.4........................................................................................................................99
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)].........................................................................................100
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)].....................................................................................................100
= 0.94..........................................................................................................................100
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 95%...............................................................100
G3 = 0.9......................................................................................................................100
G22 = 0.5....................................................................................................................100
CF(A) = CF3+[CF22*(1-CF3)].......................................................................................100
= 0.9+ [0.5*(1-0.9)].....................................................................................................100
= 0.95..........................................................................................................................100
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99%...............................................................100
G3 = 0.9......................................................................................................................100
G23 = 0.9....................................................................................................................100
CF(A) = CF3+[CF23*(1-CF3)].......................................................................................100
= 0.9+ [0.9*(1-0.9)].....................................................................................................100
= 0.99..........................................................................................................................100
4.2.3.DFD (Data Flow Diagram)..................................................................................100
Data Flow Diagram (DFD) adalah merupakan rancangan perangkat lunak yang menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem. Berikut adalah DFD level 0 sampai dengan DFD level 2 dari sistem pakar identifikasi penyakit ikan hias air tawar..........100
xlvii
4.2.3.1.DFD (Data Flow Diagram) Level 0...................................................................101
...................................................................................................................................101
Gambar 3. DFD Level 0..............................................................................................101
4.2.3.2.DFD (Data Flow Diagram) Level 1...................................................................103
...................................................................................................................................104
Gambar 4. DFD Level 1...............................................................................................104
4.2.3.3.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Login..............................................108
...................................................................................................................................109
Gambar 5. DFD Level 2 Proses 1 (Login).....................................................................109
4.2.3.4.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Artikel..................................110
...................................................................................................................................110
Gambar 6. DFD Level 2 Proses 2 (Kelola Artikel)........................................................110
1.Proses 2.1 Lihat data...............................................................................................111
Proses lihat data memungkinkan pakar, admin, dan user untuk melihat data artikel secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari proses menuju pakar yaitu info artikel dan satu aliran dari penyimpanan data artikel menuju proses yaitu info artikel.................................................................................................................111
2.Proses 2.2 Tambah data..........................................................................................111
3.Proses 2.3 Hapus data.............................................................................................111
4.Proses 2.4 Ubah data...............................................................................................111
4.2.3.5.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Artikel..................................112
...................................................................................................................................112
Gambar 7. DFD Level 2 Proses 3 (Kelola Penyakit).....................................................112
1.Proses 3.1 Lihat data...............................................................................................113
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-data penyakit secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari proses menuju pakar yaitu info penyakit dan satu aliran dari penyimpanan data penyakit menuju proses yaitu info penyakit.....................................................................................................113
2.Proses 2.2 Tambah data..........................................................................................113
xlviii
3.Proses 2.3 Hapus data.............................................................................................113
4.Proses 2.4 Ubah data...............................................................................................114
4.2.3.6.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Gejala..................................114
...................................................................................................................................115
Gambar 8. DFD Level 2 Proses 4 (Kelola Gejala).........................................................115
1.Proses 4.1 Lihat data...............................................................................................115
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-data gejala secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari proses menuju pakar yaitu info gejala dan satu aliran dari penyimpanan data gejala menuju proses yaitu info gejala..................................................................................................................115
2.Proses 4.2 Tambah data..........................................................................................115
3.Proses 4.3 Hapus data.............................................................................................116
4.Proses 4.4 Ubah data...............................................................................................116
4.2.3.7.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Relasi...................................117
...................................................................................................................................117
Gambar 9 DFD Level 2 Proses 5 (Kelola Relasi)...........................................................117
1.Proses 5.1 Lihat data...............................................................................................117
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-data relasi secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari proses menuju pakar yaitu info relasi dan satu aliran dari penyimpanan data relasi menuju proses yaitu info relasi...........................................................................................................................118
2.Proses 5.2 Tambah data..........................................................................................118
3.Proses 5.3 Hapus data.............................................................................................118
4.Proses 5.4 Ubah data...............................................................................................118
4.2.3.8.DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola CF........................................119
...................................................................................................................................119
Gambar 10 DFD Level 2 Proses 6 (Kelola CF)..............................................................119
1.Proses 5.1 Lihat data...............................................................................................120
xlix
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-data CF secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari proses menuju pakar yaitu info CF dan satu aliran dari penyimpanan data CF menuju proses yaitu info CF..............120
2.Proses 5.2 Tambah data..........................................................................................120
3.Proses 5.3 Hapus data.............................................................................................120
4.Proses 5.4 Ubah data...............................................................................................121
4.2.4.ERD (Entity Relashionalship Diagram) ..............................................................121
...................................................................................................................................122
Gambar 11 adalah detil dari diagram relasi entitas perancangan basis data dalam Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ikan Hias Air Tawar. Entity Relashionship Diagram ERD dari sistem pakar ikan hias ini terdiri dari enam entitas. Enam entitas tersebut adalah user, level, artikel, diagnose, penyakit dan gejala. Entitas user mempunyai hubungan one to one dengan entitas level. Entitas user mempunyai hubungan one to many dengan entitas artikel. Entitas penyakit mempunyai hubungan one to one dengan entitas diagnose. Dan entitas penyakit mempunyai hubungan many to many dengan entitas gejala yang menghasilkan tabel baru berupa tabel relasi. Tabel relasi merupakan tabel yang memaparkan gejala-gejala yang dimiliki oleh suatu penyakit............................................................................................................122
4.2.5.Tabel Fisik..........................................................................................................123
Tabel fisik merupakan kumpulan tabel tabel yang akan memaparkan data dari sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar. Adapun tabel fisik dari sistem pakar ini terdiri dari tabel user, level, artikel, penyakit, gejala, relasi dan diagnose. Berikut adalah penjelasan tentang tabel-tabel fisik dari sistem pakar ikan hiasair tawar..........................................................................................................................123
4.2.5.1.Tabel User......................................................................................................123
Tabel User merupakan tabel yang menampilkan data-data pengguna yang dapat memasuki sistem. Tabel User terdiri dari id_user, id_level, ussername, password, pic_user, nama_user, dan email-user........................................................................123
Tabel 5. Tabel User.....................................................................................................123
Id_user.......................................................................................................................123
Id_level.......................................................................................................................123
Integer........................................................................................................................123
11...............................................................................................................................123
l
FOREIGN KEY..............................................................................................................123
NOT NULL...................................................................................................................123
ussername..................................................................................................................123
Varchar.......................................................................................................................123
50...............................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
password....................................................................................................................123
Password....................................................................................................................123
50...............................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
NOT NULL...................................................................................................................123
Pic_user......................................................................................................................123
String..........................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
Nama_user.................................................................................................................123
Varchar.......................................................................................................................123
50...............................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
NOT NULL...................................................................................................................123
Email-user..................................................................................................................123
Varchar.......................................................................................................................123
50...............................................................................................................................123
-..................................................................................................................................123
NOT NULL...................................................................................................................123
4.2.5.2.Tabel Level......................................................................................................123
li
Tabel level merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa berbagai macam level yang ada dalam sistem pakar identifikasi penyakit ikan hias air tawar. Adapun tabel level terdiri dari id_level dan nama_level.........................................................124
Tabel 6. Tabel Level....................................................................................................124
Id_level.......................................................................................................................124
Nama_level................................................................................................................124
Varchar.......................................................................................................................124
50...............................................................................................................................124
-..................................................................................................................................124
4.2.5.3.Tabel Penyakit................................................................................................124
Tabel penyakit merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa berbagai macam penyakit yang ada dalam sistem pakar identifikasi penyakit ikan hias air tawar. Adapun tabel penyakit terdiri dari id_penyakit, nama_penyakit, keterangan_penyakit, dan solusi_penyakit....................................................................................................124
Tabel 7. Tabel Penyakit...............................................................................................124
Id_penyakit.................................................................................................................124
Nama_penyakit..........................................................................................................124
Varchar.......................................................................................................................124
50...............................................................................................................................124
-..................................................................................................................................124
Ket_penyakit..............................................................................................................124
Varchar.......................................................................................................................124
50...............................................................................................................................124
-..................................................................................................................................124
Solusi_penyakit..........................................................................................................124
Varchar.......................................................................................................................124
50...............................................................................................................................124
-..................................................................................................................................124
lii
4.2.5.4.Tabel Gejala....................................................................................................125
Tabel gejala merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa berbagai macam gejala yang ada dalam sistem pakar identifikasi gejala ikan hias air tawar. Adapun tabel gejala terdiri dari id_gejala, gejala, dan pic_gejala...........................................125
Tabel 8. Tabel Gejala..................................................................................................125
Id_gejala.....................................................................................................................125
gejala..........................................................................................................................125
Varchar.......................................................................................................................125
50...............................................................................................................................125
-..................................................................................................................................125
Pic_gejala...................................................................................................................125
String..........................................................................................................................125
-..................................................................................................................................125
-..................................................................................................................................125
4.2.5.5.Tabel Relasi....................................................................................................125
Tabel relasi merupakan tabel yang memaparkan data gejala-gejala dalam suatu penyakit yang ada dalam sistem pakar identifikasi relasi ikan hias air tawar. Adapun tabel relasi terdiri dari id_relasi,id_penyakiti, dan id_gejala.....................................125
Tabel 9. Tabel Relasi...................................................................................................125
Id_relasi......................................................................................................................125
Id_penyakit.................................................................................................................126
Id_gejala.....................................................................................................................126
CF...............................................................................................................................126
4.2.5.6.Tabel Diagnosa...............................................................................................126
Tabel diagnosa merupakan tabel yang memaparkan data-data pemakai yang pernah konsultasi dalam sistem pakar identifikasi diagnosa ikan hias air tawar. Adapun tabel diagnosa terdiri dari id_diagnosa, nama_diagnosa, pekerjaan_diagnosa, umur_diagnosa, id_penyakit, CF, Noip dan tanggal...................................................126
Tabel 10. Tabel Diagnosa............................................................................................126
liii
Id_diagnosa................................................................................................................126
Id_penyakit.................................................................................................................126
Nama_diagnosa..........................................................................................................126
Pekerjaan_diagnosa...................................................................................................126
Umur_diagnosa..........................................................................................................126
CF...............................................................................................................................126
NOIP...........................................................................................................................126
Tanggal.......................................................................................................................126
4.2.5.7.Tabel Artikel...................................................................................................126
Tabel artikel merupakan tabel yang memaparkan data-artikel dalam sistem pakar identifikasi artikel ikan hias air tawar. Adapun tabel artikel terdiri dari id_artikel, id_user, isi_artikel, dan pic_artikel.............................................................................127
Tabel 11. Tabel Artikel................................................................................................127
Id_artikel....................................................................................................................127
Id_user.......................................................................................................................127
Isi_artikel....................................................................................................................127
Pic_artikel...................................................................................................................127
4.2.6.Perancangan Antar Muka Sistem......................................................................127
Perancangan antar muka sistem merupakan tahap dimana desain interface sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar. Adapun antar muka sistem di rancang untuk tampilan konsultasi dan tampilan kelola sistem yang di akses oleh pakar dan admin seperti berikut. ..............................................................................127
4.2.6.1.Perancangan Halaman Utama .......................................................................127
...................................................................................................................................128
Gambar 12. Halaman Utama......................................................................................128
Halaman utama seperti gambar 12 merupakan halamn yang menjadi tampilan utam yang dapat di akses oleh semua pengguna. Halaman ini menampilkan artikel atau berita terbaru tentang penyakit ikan hias air tawar yang didapatkan dari admin dan pakar..........................................................................................................................128
4.2.6.2.Perancangan Halaman Login .........................................................................128
liv
...................................................................................................................................129
Gambar 13.Halaman Login.........................................................................................129
Halaman login seperti gambar 13 merupakan halamn yang menjadi tampilan untuk memasuki sistem. Halaman ini menampilkan form untuk mengisikan username dan password dan juga tombol login................................................................................129
4.2.6.3.Perancanagn Halaman pendaftaran Konsultasi .............................................129
...................................................................................................................................129
Gambar 14. Halaman Pendaftaran Konsultasi............................................................129
Halaman Pendaftaran konsultasi yang terlihat seperti gambar 14 merupakan halaman yang ditampilkan jika kita ingin berkonsultasi . Halamn ini menampilkan form nama, umur, dan pekerjaan orang yang ingin berjonsultasi mengenai penyakit ikan yang ia pelihara......................................................................................................................130
4.2.6.4.Perancanagn Halamn konsultasi ....................................................................130
...................................................................................................................................130
Gambar 15. Halaman Konsultasi................................................................................130
Halaman Konsultasi yang etrlihat seperti gambar 15 merupakan halaman yang ditampilkan setelah mengisi halaman pendaftaran konsultasi. Halaman ini terdiri dari checkbox gejala-gejala yang ada sehingga pemakai dapat memilih gejala-gejala yang terjadi serta tombol deteksi.......................................................................................130
4.2.6.5.Perancangan Halaman Diagnosa ...................................................................131
...................................................................................................................................131
Gambar 16. Halaman Diagnosa..................................................................................131
Halaman diagnose seperti gambar 16 merupakan halaman yang menampilkan hasil dari halaman konsultasi . Halamn ini menampilkan jawaban berupa penyakit dan solusi dari gejala-gejala yang di masukkan oleh pemakai ..........................................131
4.2.6.6.Perancangan Halaman Kelola Panyakit ..........................................................131
...................................................................................................................................131
Gambar 17. Halaman Kelola Panyakit........................................................................131
Halaman Kelola penyakit seperti gambar 17 merupakan halaman yang memaparkan data-data penyakit yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu penyakit.............................................................132
lv
4.2.6.7.Perancangan Halaman Kelola Gejala .............................................................132
...................................................................................................................................132
Gambar 18. Halaman Kelola Gejala............................................................................132
Halaman Kelola gejala seperti gambar 18 merupakan halaman yang memaparkan data-data gejala yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu gejala.................................................................132
4.2.6.8.Perancangan Halaman Kelola Relasi...............................................................132
...................................................................................................................................132
Gambar 19. Halaman Kelola Relasi.............................................................................132
Halaman kelola relasi yang terlihat seperti gambar 19 merupakan halaman dimana gejala-gejala dalam suatu penyakit dihubungkan. Halaman ini menampilkan option dari penyakit-penyakit yang ada serta checkbox gejala-gejala yang ada dalam suatu penyakit tersebut beserta form untuk memasukkan nilai bobot CF..........................133
4.2.6.9.Perancangan Halaman Kelola Artikel..............................................................133
...................................................................................................................................133
Gambar 20. Halaman Kelola Artikel............................................................................133
Halaman Kelola artikel seperti gambar 20 merupakan halaman yang memaparkan data-data artikel yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu artikel................................................................133
4.2.7.Implementasi Antar Muka Sistem.....................................................................134
4.3.Uji Coba Sistem....................................................................................................134
4.4.Pemeliharaan Sistem............................................................................................134
BAB V..........................................................................................................................134
PENUTUP....................................................................................................................134
5.1.Kesimpulan...........................................................................................................134
5.2.Saran....................................................................................................................134
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................135
LAMPIRAN..................................................................................................................136
lvi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era global ini segala segi kehidupan telah memanfaatkan
teknologi sebagai pilar kemajuannya. Ekonomi, Pendidikan, kesehatan dan
segi kehidupan lain tak luput dari sentuhan perkembangan teknologi.
Kecerdasan buatan merupakan pilar kemajuan teknologi pada era ini.
Segala jenis ilmu dari kecerdasan buatan sangat berguna bagi semua segi
kehidupan. Jenis keilmuan seperti sistem fuzzy, jaringan syaraf tiruan,
algoritma genetika, serta sistem pakar sangat membantu dalam
mempermudah manusia dalam pekerjaan kesehariannya. Sistem pakar
merupkan cabang ilmu dari kecerdasan buatan, yang mengadopsi
pengetahuan pakar kedalam basic knowledge yang tertanam pada computer
sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang akan dibuat oleh
manusia dalam pekerjaan sehari-hari
Ikan merupakan hewan peliharaan yang paling banyak diminati
setelah kucing dan anjing. Hal ini dikarenakan ikan merupakan hewan yang
harganya bervariasi, mudah di rawat, dan tidak membutuhkan waktu lama
dalam mengurusannya. Namun sering sekali pemilik ikan, tabu akan hal-hal
yang berhubungan dengan kesehatan atau pengobatan ikan, sehingga yang
sering terjadi jika seekor ikan sudah tutup usia adalah dengan menggatinya
dengan ikan yang baru. Hal ini sangat di sayangkan mengingat ikan juga
merupakan makhluk hidup yang harus diobati dan diberi perawatan yang
baik jika sedang sakit dalam rangka untuk ,menghindari kematian ikan
tersebut. Ikan juga merupakan hewan yang dijadikan elemen estetika dalam
suatu rumah, dimana ada beberapa jenis ikan yang bernilai tinggi karena
keindahannya. Maka penting untuk menjaga kesehatan seekor ikan, karena
jika seekor ikan sakit maka hal itu akan merusak keindahan penampilan
suatu ikan. Dan tidak hanya mengurangi keindahan tetapi juga akan
menurunkan harga jual dari ikan tersebut.
Berdasarkan masalah tersebut maka pemanfaatan kemajuan teknologi
di bidang sistem pakar berjudul “ Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada
Ikan Hias Air Tawar Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Website”
ini, pemilik ikan untuk mengobati ikan peliharaannya tersebuat dan
merawatnya dengan baik dan tepat.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penelitian ini, maka dapat dirumuskan
masalah yaitu:
1. Bagaimana cara membuat aplikasi yang mengidentifikasi penyakit
pada ikan hias air tawar?
2. Bagaimana cara merancang dan membangun sistem
pakaridentifikasi penyakit pada ikan hias air tawar dengan metode
certainty factor berbasis web?
1.3. Batasan Masalah
Penelitian tentang perancangan dan pembangunan aplikasi ini dibatasi
oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Aplikasi ini akan di bangun dengan bahasa pemrograman PHP
berbasis web.
2. Aplikasi sistem pakar ini mengidentifikasi penyakit pada ikan hias
air tawar dengan presentase kepastian dan juga memberikan
solusinya.
3. Aplikasi ini menggunakan metode certainty factor untuk mengatasi
ketidak pastian dalam hasil sistem pakar ini
4. Aplikasi ini dibuat untuk tiga level user yaitu admin, pakar dan
juga user
1.4. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan sistem pakar yang dapat membantu manusia untuk
mengidentifikasi penyakit pada ikan hias air tawar.
2. Menghasilkan sistem pakar dengan metode certainty factor untuk
menmapilkan presentasi kepastian hasilnya.
Manfaat yang ingin dicapai dalm pemnelitikan ini adalah:
1. Mengetahui penyakit ikan berdasarkan gejala-gejala yang dialami.
2. Memberikaan presentase kemungkinann hasilnyaserta solusi dari
penyakit.
3. Menyimpan ilmu kepakaran sehingga keilmuan tersebuat dapat
terjaga.
1.5. Metode Penelitian
a. Studi Literatur
Studi Literatur merupakan penelitian yang di lakukan berdasarkan
berbagai jenis sumber data . Sumber data yang di maksud dapat berupa
sumber data yang sudah tercetak, maupun sumber data yang berbasis E-
book. Sumber data yang biasanya digunakan dalam penelitian ilah buku
yang tercetak, , E-book, Journal, Penelitian yang bersangkutan, dan lain
sebagaianya.
b. Wawancara
Wawancara merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk membuat sistem pakar
identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar berbasis website yang
didapat dari seorang pakar dibidang perikanan ikan hias.
c. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem ini adalah waterfall. Waterfall
merupakan sebuah metode pengembangan perangkat lunak dengan
pendekatan sekuensial yang memiliki cakupan aktivitas rekayasa sistem
dan analisis; analisis kebutuhan perangkat lunak; perancangan;
pembuatan kode; pengujian; dan pemeliharaan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang
mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti
manusia. Kecerdasan buatan juga dapat didefinisikan sebagai salah satu
bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin dapat melakukan pekerjaan
seperti dan sebaik yang dilakukan manusia (Hermawan, 2013).
2.2. Sistem Pakar
2.2.1. Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar dapat didefinisikan yaitu sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli ( Kusumadewi, 2003).
2.2.2. Struktur Sistem Pakar
Gambar 1. Struktur Sistem Pakar
(Sumber: Kusumadewi, 2013)
Struktur-Struktur sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dilihat
dalam gambar 1 yaitu user interface (antarmuka pengguna), basis
pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi, workplace, fasilitas
penjelasan, dan perbaikan pengetahuan .
1. Antar Muka Pengguna (User Interface)
Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara
pemakai dan sistem. Antarmuka menerima informasi dari pemakai dan
mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain
itu, antarmuka menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke
dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
2. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu pada tingkatan
pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari akumulasi
pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya.
Pengetahuan tersebut merupakan bahan dasar dari sebuah sistem pakar
karena keahlian pakar disimpan didalamnya. Informasi atau fakta yang
dimasukan oleh user selama berkonsultasi akan dicocokan oleh mesin
pengambil keputusan dengan pengetahuan yang terdapat dalam basis
pengetahuan. Basis pengetahuan ini tidak statis, maka memerlukan
modifikasi dan pebaikan sejalan dengan perubahan kondisi dalam
problem domain.
3. Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan
transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber
pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini, knowledge
engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk selanjutnya ditransfer
ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari pakar,
dilengkapi dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman
pemakai.
4. Mesin Inferensi (Inference Machine)
Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar. Mesin
inferensi adalah program komputer yang menyediakan metodologi
untuk melakukan penalaran tentang informasi pada basis pengetahuan
dan pada memori kerja, serta untuk merumuskan kesimpulan-
kesimpulan. Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi
dalam sistem pakar berbasis aturan yaitu pelacakan ke belakang
(Backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining).
5. Memori kerja (Working Memory)
Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta
yang diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Basis data berada di
dalam memori komputer. Basis data menerima penjelasan dari awal
masalah yang akan diselesaikan sistem. Program kontrol akan
mencocokan inputan awal atau informasi dalam basis data dengan
aturan-aturan dalam basis pengetahuan. Isi basis data diubah sejalan
dengan perkembangan pencocokan.
6. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini
menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.
7. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan
meningkatkan kinerja serta kemampuan untuk belajar dari kinerjanya.
Kemampuan tersebut penting dalam pembelajaran komputerisasi,
sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan
kegagalan yang dialaminya.
2.2.3. Karateristik Sistem Pakar
• Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep bukan
berbentuk numerik.
• Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, subjektif, tidak
konsisten, subjek terus berubah dan tergantung pada kondisi ling-
kungan, sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan
tidak mutlak, akan tetapi menurut ukuran tertentu.
• Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan
ada-lah bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang
dapat diterima, semua faktor yang ditelusuri memiliki ruang
masalah yang luas dan tidak pasti.
• Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar
dapat terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga
kemudahan dalam memodifikasi sistem untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan semakin bervariasi.
• Pandangan dan pendapat setiap pakar tidaklah selalu sama. Oleh
karena itu, tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan
jawaban yang pasti benar. Sistem pakar akan memberikan pertim-
bangan-pertimbangan berdasarkan faktor subjektif.
• Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem
pakar harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan
pengetahuan meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi
sistem harus selalu diperhatikan. (Hermawan, 2013)
2.2.4. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Pakar
Kelebihan yang diperoleh dari sistem pakar yaitu:
• Memungkinkan orang awam bisa melakukan pekerjaan seorang
pakar.
• Meningkatkan produktivitas kerja dengan jalan meningkatkan
efisiensi pekerjaan.
• Menghemat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan atau masalah
yang kompleks.
• Menyederhanakan beberapa operasi.
• Pengolahan berulang-ulang secara otomatis.
• Tersedianya pengetahuan pakar bagi masyarakat luas.
Sedangkan kelemahan sistem pakar yaitu:
• Pengembangan sistem pakar sangat sulit, seorang pakar yang baik
sulit diperoleh. Memedatkan pengeahuan seorang pakar dan
mengalihkannya menjadi sebuah program merupakan pekerjaan
yang melelahkan dan memerlukan biaya yang besar.
• Sistem pakar sangat mahal untuk mengembangkan, mencoba dan
mengirimkannya ke pemakai terakhir memerlukan biaya tinggi.
• Hampir semua sistem pakar (expert system) masih harus
dapatdimplementasikan dalam komputer besar, sistem pakar yang
dijalankan pada komputer pribadi tergolong sistem apkar kecil dan
kurang canggih.
• Sistem pakar tidak 100 % menguntungkan karena produk seseorang
tidak ada yang sempurna dan tidak selalu benar, oleh karena itu
perlu dikaji ulang secara teliti sebelum digunakan.
2.2.5. Ketidakpastian
Suatu kejadian di dunia nyata ini tidak selalu dapat dipastikan 100%,
dapat bernilai benar atau salah. Banyak sekali kejadian yang mengandung
ketidakpastian. Ketidakpastian juga hadir di dalam sistem pakar. Sumber
dari ketidakpastian tersebut berasal dari validitas kaidah berbasis
pengetahuan dan validitas yang berasal dari respon pengguna sistem pakar
terhadap query yang diminta oleh sistem pakar. Dalam Menghadapi suatu
masalah, sering ditemukan jawaban yang tidak memiliki kepastian secara
penuh. Ketidakpastian ini bisa berupa probabilitas atau kebolehjadian
yang bergantung pada hasil suatu kejadian. Hasil yang tidak pasti
disebabkan oleh dua faktor, yaitu aturan yang tidak pasti dan jawaban
pengguna yang tidak pasti atas suatu pertanyaan yang diajukan oleh sistem
(Faizatunnisa, 2016).
2.2.6. Certainty Factor
Dalam sbidang ilmu sistem pakar, ada teori tentang ketidak pastian.
Adanya teori ini adalah dikarenakan terkadang seorang pakar kesulitan
untuk menentukan nilai kepastian dari keputusan yang di hasilkan.
Certainty factor merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
ketidakpastian dalam sistem pakar (Arhami, 2004). Penerapan metode
certainty factor dapat di jalankan jika nilai dari setiap rule sudah diketahui
baik bernilai positif maupun negative , seperti di bawah ini:
Cfcombine (CF1, CF2)
CF1+CF2*(1-CF1)
CF1 + CF2
1-min(|CF1|, |CF2|)
CF1+CF2*(1-CF1)
Jika keduannya 0
Jika salah satu 0
Jika keduannya 0
Contoh :
[R1] : IF lost weight THEN white spot {cf : -0.25}
[R2] : IF broken fin THEN white spot {cf : 0.55}
[R3] : IF body is weak THEN white spot {cf : -0.45}
[R4] :IF light spot on body THEN white spot {cf : 0.65}
Tentukan Nilai dari CF gabungannya:
Jawab:
1.R1 dan R3 :
: CFc (CF1,CF2) = CF1 + CF2 (1+ CF1)
= -0,25 + (-0,45)(1+(-0,25))
= -0,25 + (-0,45)(0,75)
= -0,25 – 0,34
= -0,59 ………………………….(a)
3. R2 dan R4 :
: CFc (CF1,CF2) = CF1 + CF2 (1- CF1)
= 0,55 + 0,65 (1-0,65)
= 0,55 + 0,6. 0,35
= 0,55 + 0,28
= 0,78 …………………………..(b)
3.Gabungkan (a) dan (b) :
: CFc (CF1,CF2) = {CF1 + CF2} / (1-min{| CF1|,| CF2|})
= {-0,59+0,78}/(1-min{|-0,59|,|0,78|})
= 0,19 / ( 1-{0,59})
= 0,19 / 0,41
= 0,46
Kesimpulannya: Suatu penyakit white spot disebabkan oleh gejala-
gejala tersebut di atas memiliki nilai Certainty factor ( CF) sebesar 0,46.
2.3. Aplikasi Berbasis Website
2.3.1. Pengertian Website
Definisi website atau disingkat web adalah sekumpulan halaman yang
terdiri dari beberapa laman yang berisi informasi dalam bentuk digital baik itu
teks,gambar, animasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga dapat
diakses dari seluruh dunia ( Elvin, 2014)
2.3.2. Pengertian Aplikasi Berbasis Website
Aplikasi berbasis web adalah sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui
internet atau intranet. Aplikasi ini merupakan kategori perangkat lunak
berpusat pada jaringan komputer yang dapat menyajikan sederetan luas
aplikasi-aplikasi. Salah satu keunggulan dari aplikasi berbasis web adalah
aplikasi tersebut ringan dan dapat diakses dengan cepat melalui browser dan
koneksi internet atau intranet ke server. Ini berarti bahwa pengguna dapat
mengakses data atau informasi dengan mudah, tidak seperti aplikasi-aplikasi
desktop di mana pengguna harus menginstal perangkat lunak atau aplikasi
yang diperlukan hanya untuk mengakses data atau informasi.
2.4. Pengertian Basis Data
2.4.1. Komponen Sistem Basis Data
Basis Data merupakan media yang digunakan untuk menampung data.
Ada beberapa macam database, anatara lain Oracle, Microsoft
Access,Microsoft SQL Server, MySQL dan lain. Maka database ini
digunakan untuk menampung data-data seperti artikel , user, password dan
lain-lain ( Ginting, 2013).
2.4.2. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow Diagram yang biasa disebut DFD, merupakan salah satu
bentuk perancangan atau dokumentasi suatu sistem dengan menggambarkan
alur kerja dari suatu sistem. Penggambaran alur kerja sistem biasanya
dijelaskan oleh beberapa simbol. Adapun simbol-simbol yang digunakan
dalam pembuatan DFD adalah sebagai berikut.
• Extenal Entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang
memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan
menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan
luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan
dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. Simbol dari
kesatuan luar digambarkan dengan persegi.
• Data Flow (Arus data)
Arus data dalam DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan
kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus dari
data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses
sistem.
• Process (Proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang keluar dari proses. Simbol
dari proses yaitu digambarkan dengan bentuk lingkaran.
• Data Store (Simpanan data)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa
database di sistem komputer, suatu arsip atau suatu tabel acuan
manual. Simpanan data di DFD disimbolkan dengan sepasang garis
horisontal pararel yang tertutup disalah datu ujungnya.
2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relathionship Diagram yang lebih dikenal dengan ERD
merupakan salah satu bentuk perancangan atau dokumentasi sistem dengan
mengambarkan hubungan antara entitas yang terdapat di dalam suatu sistem.
Penggambaran hubungan antara entitas biasanya dijelaskan menggunakan
beberapa simbol. Adapun simbol-simbol dalam entity relationship diagram
adalah sebagai berikut.
• Entitas
Entitas adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan
pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang
akan dibuat. Entitas dilambangkan dengan bentuk persegi panjang.
• Atribut
Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi
mendeskripsikan karakter entiti. Atribut dalam ERD dilambangkan
dengan bentuk elips.
• Hubungan
Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe
entitas.sebagaimana halnya entitas maka dalam hubunganpun harus
dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entitas dengan isi
dari hubungan itu sendiri. Dalam ERD terdiri dari 3 jenis hubungan yaitu
satu ke satu, satu ke banyak atau banyak ke satu, dan banyak ke banyak.
2.5. Bahasa Pemrograman Website
Bahasa Pemrograman website merupakan segala jenis format dokumen
atau bahasa yang berisi kode program suatu halaman website. Adapun
contoh-contoh bahasa pemrograman yang sering digunakan ialah HTML,
CSS, PHP dan lain sebagainya.
2.5.1. HTML (Hyper Text Markup Language )
HTML atau Hyper Text Markup Language merupakan suatu format
dokumen yang digunakan untuk membuat dokumen hypertext yang dapat di
baca dari suatu platform komputer ke platform Komputer yang lainnya.
Dokumen HTML disebut sebagai markup language karena mengandung
tanda-tanda tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu text
dan tingkat kepentingan text tersebut dalam suatu dokumen. Dengan sistem
hypertext pada dokumen HTML, pembacaan suatu dokumen tidak harus
secara beruntun dari atas ke bawah, tetapi dpat langsung menuju ke topik
yang di inginkan sesuai dengan link-nya (Noviardy, 2013).
2.5.2. CSS (Cascading style sheet)
CSS atau Cascading style sheet merupakan format dokumen atau bahasa
pemrograman berbasis website yang menitik beratkan kepada tampilan atau
keindahan rupa suatau halaman website. CSS dapat berupa external atau
internal di dalam format dokumen lain seperti HTML, PHP dan lain-lain.
2.5.3. PHP (Personal Homepage)
PHP atau Personal Homepage yang lebih popular dengan sebutan
Hypertext Proproser merupakan bahasa scripting yang bersifat server side
yang diartikan bahwa kode PHP akan dieksekusi oleh web server dan hasil
eksekusi tersebut akan dikirim dalam bentuk HTML ke browser client.
HTML merupakan file umum yang dijalankan oleh browser. Dengan
demikian , client tidak dapat melihat kode PHP yang dibuat oleh developer
website, tetapi hanya bisa melihat kode HTML yang merupakan hasil olahan
dari Engine PHP. Agar web server (Apache) dapat mengolah file PHP ini
maka diperlukan aplikasi PHP yang kita sebut sebagai Engine PHP untuk
ditanamkan bersama aplikasi web server tersebut.
2.6. PHP MyAdmin
PHPMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa
pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL
melalui WWW (World Wide Web). PHPMyAdmin mendukung berbagai
operasi MySQL, diantaranya; mengelola basis data, tabel-tabel, bidang
(fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions),
dan lain-lain (Faizatunnisa. 2016).
2.7. Ikan Hias Air Tawar
Ikan hias air tawar merupakan ikan hias yang hidup di air tawar. . Ikan
Hias air tawar ini mencakup Gold fish, Anabantoids, Danious, Killifish,
Bottom Fedder, Karper, Koi , Cichlid dan lain-lain. Penyakit pada ikan hias
biasanya terjadi karena tempat ikan atau yang biasa disebut kolam atau
aquarium yang minim perawatannya, tetapi bukan berarti aquarium yang
terawat, bebas dari penyakit. Hal ini dapat terjadi Karena sumber penyakit
dari seekor ikan dapat berupa dari dalam maupun dari luar yang lambat laun
akan mempengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya Penyakit pada ikan hias
biasanya akibatkan oleh Virus, Bacterial, flagellate, Cilliata, dan Jamur
(Supian, 2013). Adapun penyakit-penyakit pada ikan hias adalah sebagai
berikut.
1. White spot
White spot merupakan penyakit yang disebabkan oleh flagellata.
Flagelata bernama Oodonium ini akan mencari ikan sebagai
insangnya dan menempel seperti parasit. Tubuh ikan yang terkena
penyakit ini akan terlihat seperti memakai bedak. Tubuh ikan akan
diselubungi oleh bintik-bintik putih.
2. Deficiency
Penyakit ini merupakan penyakit kekurangan mineral. Penyakit ini
ialah penyakit ikan yang disebabkan oleh air tempat tinggal ikan
yang kurang akan kandungan mineral yang berguna untuk ikan.
Hal ini mengakibatkan perubahan pada bentuk insang dan sirip
ikan.
3. Tubercolousis
Penyakit ini banyak menginfeksi ikan hias dan juga dapat
menginfeksi ikan gurame. Bakteri penyebab penyakit ini adalah
Mycobacterium fortuitum. Ikan yang terinfeksi menunjukkan
gejala adanya bintil-bintil (granuloma) berwarna putih kemerahan
pada hati, ginjal, ataupun pada limpha. Gejala luar yang dapat kita
amati kadang-kadang menunjukkan adanya mata yang menonjol
(exopthalmos), atau perut yang menggembung.
4. Gondok
Penyakit Gondok merupakan penyakit kekurangan Iodin yang
tidak hanya terjadi pada manusia , tetapi juga pada ikan. Tumor ini
akan berkembang pada kerongkongan ikan. Pada ikan yang
berukuran besar, tumor ini dapat tumbuh dan terlihat dari sela
insang.
5. Shock
Shock atau kaget merupakan penyakit yang akan membuat ikan
menjadi lemah tau tidak lincah. Penyakit ini disebabkan karena
terjadinya perbedaan suhu dan tekanan secara drastis ketika sedang
memindahkan ikan dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini tidak
hanya membuat ikan melemah tetapi juga mengurangi daya tahan
tubuh ikan sehingga ikan akan mudah terkena penyakit.
6. Fin Rot
Fin Rot merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada sirip ikan. Fin Rot
biasanya terjadi karena ikan dalam keadaan stress atau shock serta
jika ikan sedang mengalami luka.
7. Bacterial Gill Rot
Penyakit Bacterial Gill Rot ini dapat timbul karena selaput lendir
pada filament insang terserang parasit. Bakteri masuk melalui air
dan akan membusukan jaringan. Filamen insang akan berwarna
putih keabu-abuan.
8. Culumnaris
Ikan yang terkena penyakit ini akan terlihat jelas pada bagain
mulut. Mulut ikan yang terserang penyakit ini akan diselubungi
bulu-bulu halus filament yang berbentuk seperti kapas. Kapas ini
tidak hanya menyelubungi mulut ikan tetapi juga pada bagian sirip
dan juga ujung sisik ikan.
9. Body Inflamaton On The Skin
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan
Pseudomonas. Body inflammation on the skin dapat menyebabkan
adanya luka berdarah pada tubuh ikan, peradanagn pada anus dan
pangkal sirip.
10. Dropsy Of Aquarium Fish
Ikan yang mengalami stress cukup lama akan membuat daya tahan
tubuhnya menurun dan sangat mudah terkena bakteri .Pada tahap
awal, bakteri akan menginfeksi saluran pencernaan. Fungsi
pencernaan akan terganggu dan fungsi ginjal akan sangat
terganggu.
11. Erythrodermatitis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Aeromonas yang
biasanya terjadi pada jenis ikan karper. Penyakit ini terlihat dari
mulai adanya noda merah pada kulit. Tanda noda merah ini jika
tidak segera di tangani akan masuk ke tahapan selanjutnya berupa
noda putih disekelilingnya sehingga menjadi luka borok.
12. Lymphocytis
Lymphocytis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.
Virus Lymphocytis berkembang sangat cepat, sehingga dapat
dilohat dengan kasat mata.Pada awalnya penyakit ini akan merusak
tepian sirip yang kemudian akan menyebar keseluruh bagian tubuh.
13. Carp pox
Cacar tidak hanya terjadi padamanusia, tetapi juga dapat terjadi
pada ikan. Penyakit Carp Pox merupakan penyakit cacar pada ikan
Karper atau Koi.Penyakit ini biasanya terjadi pada musim semi,
karena biasanya daya tahan tubuh ikan menjadi lemah setelah
melalui musim dingin
14. Spring Virosis
Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan karena virus.
Spring Virosis merupakan penyakit yang menular antar ikan.
Penyakit ini biasanya terjadi di suatu kolam jika adanya ikan baru
yang sudah terinfeksi.
15. Gyrodactylidea
Gyrodactylidea merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing.
Sejenis cacing pipih atau pita ini lebih sering muncul di kolam ikan
dari pada di akuarium.Cacing ini dapat menjadi parasite dan
menempel di kulit ikan. Cacing ini mempunyai pengait yang akan
di kaitkan ke dalam kulit ikan secara dalam dan hal ini sangat
membahayakan bagi ikan.
16. Dactylogyridea
Dactylogyridea merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing.
Cacing pipih atau pita ini merupakan jenis cacing penaruh
telor.Cacing akan mengaitkan kaitnya pada permukaan selaput
lender dan akan mulai melukainya.
17. Fish Leeches
Penyakit ini merupakan penyakit yang disebab kan oleh
lintah.Lintah ini akan berukuran beberapa sentimeter, sehingga
dapat dilihat jelas dengan kasat mata.
18. Velvet disease
Velvet diseases merupakan penyakit yang disebabbkan leh
falgelata. Penyakit ini akan membuat ikan terlihat bertaburan
tepung. Penyakit ini mirip dengan penyakit white spot. Tetapi
mempunyai efek yang lebih buruk. Velvet diseses tidak hanya
memberi dampak pada kulit tetapi jug paa mata ikan
19. Costia
Costia juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh flagelata.
Flagelata ini berbentuk seperti kacang yang tidak dapat dilihat
dengan kasat mata. Costia akan berkembang dengan cepat pada
ikan dalam keadaan lemah atau stress. Penyakit ini akan memberi
dampak kekeruhan berwarna putih pada tubuh ikan.
20. Intestinal Flagellates
Intestinal flagelata merupakan jenis penyakit ikan yang disebabkan
oleh flagelata yang hidup di perut ikan. Flagelata ini biasanya
hidup sebagai penerima dan memelihara makanan hasil pra-
pencernaan. Pencernaan ikan akan terganggu kan adanya flagelata
ini. Ikan menderita penyakit ini akan kehilangan nafsu makan,
lemah, dan warna kulitnya akan berubah menjadi semakin gelap.
2.8. Penelitian Sistem Pakar Terkait Ikan Hias
Pada saat ini ada banyak penelitian penelitian tentang sistem pakar,
tidak terkecuali penelitian tentang sistem pakar identifikasi penyakit pada
ikan hias. Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Toto Hartawan 2013
yang berjudul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ikan Hias”. Penelitian
beliau menggunakan metode forward chaining untuk menganalisis solusi
permasalahannya. Dokumentasi pembangunan sistemnya dilakukan
menggunakan UML atau Unified Modeling Language berbasis desktop
menggunakan Visual Basic.
Penelitian lain dilakukan oleh Sandy Kosasi 2014 yang berjudul
“Sistem pakar diagnose penyakit pada ikan komet menggunakan forward
chaining”. Penelitian beliau merupakan penelitian diagnose ikan hias tetapi
khusus jenis komet. Penelitian beliau menggunakan forward chaianing untuk
menganalisis solusi permasalahannya dan juga di buat berbasis desktop .
Hal yang membedakan penelitian yang akan dilakukan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya adalah dalam penelitian ini akan digunakan
metode certainty factor.untuk mengatasi masalah ketidak pastiannya. Metode
seperti ini tidak perna digunakan dalam penelitian-penelitian mengenai ikan
hias sebelumnya. Perbedaan lainnya ialah penelitian ini akan membuat sistem
berbasis website, Sehingga diharapkan akan memudahkan dalam
pemakaiannya.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman Fakultas
Teknik Purbalingga. Penelitian ini akan dimulai pada Oktober 2016 hingga
bulan Januari 2017.
3.2. Data Dan Alat
2.2.1. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penyakit ikan hias
air tawar mencakup nama penyakit, gejala , beserta solusinya. Data-Data
tersebut didapatkandari pakar dengan didukung beberapa referensi lainnya.
2.2.2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras terdiri dari
laptop dengan spesifikasi processer intel Core i3-2348M dengan RAM 4 GB.
Sedangkan perangkat lunak yang digunakan antara lain sistem operasi
Microsoft windows 8, Microsoft office word 2013, Microsoft Office Visio
2013, database MySQL, XXAMP, Sublime Text dan Bahasa pemrograman
PHP.
3.3. Prosedur Kerja
Prancangan sistem pakar ini menggunakan metode waterfall. Metode
Waterfall adalah metode yang menggunakan tahap demi tahap secara
struktural dalam proses pengembangan sistem (Mujilan, 2013). Tahap
pertama yang perlu dilakukan adalah menganalisis kebutuhan , dilanjutkan
dengan tahap kedua yaitu desain dan coding, lalu tahap ketiga yaitu testing
atau pengujian dan tahap terakhir ialah maintenance atau perawatan.
Gambar 2. Konsep Waterfall
(Sumber: Mujilan, 2013)
Segala tahap dalam perancangan sistem waterfall dilakukan dengan
sangat teratur dan struktural (Mujilan, 2013). Adapaun penjelasan tahap-tahap
metode pengemabangan sistem waterfall adalah sebagai berikut.
• Tahap Pertama
Tahap pertama merupakan tahap menganalisis kebutuhan sistem.
Kebutuhan sistem mencakup kebutuhan pengguna atau user
requirement dan juga basis pengetahuan dari sang pakar atau
knowledge based. Dalam sistem pakar kebutuhan pengguna telah
didefinisikan, yang biasanya terdiri dari tiga level user yaitu admin,
pakar, dan juga pengguna.
• Tahap Kedua
Tahap kedua merupakan tahap mendesain dan melakukan kode
program dari sistem pakar. Desain program mencakup penyusunan
data, proses, knowledge based , identifikasi masalah serta serta
menganalisis solusi dari masalah .Tahap ini akan menghasilkan
dokumen berupa Data Flow Diagram (DFD) serta Entity
Relationship Diagram (ERD) . Kode program mencakup segala
bahasa pemrograman yang digunmakan untuk membangun sistem
sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
• Tahap Ketiga
Tahap ketiga merupakan tahap untuk melakukan pengujian
terhadap sistem yang telah dibuat. Pengujian dilakukan untuk uji
coba dan mengetahui kekurangan pada sistem sebelum sistem
digunakan.
• Tahap Keempat
Tahap keempat merupakan tahap perawatan atau maintenance.
Tahap ini dilakukan agar penggunaan dari sistem dapat terus
berjalan optimal dan meminimalisir kegagalan sistem.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab empat ini akan dibahas tentang penjelasan dari prosedur kerja.
Prosedur kerja merupakan separangkat aturan yang berurutan yang menjaga
agar hasil dari penelitian dapat berjalan sesui jadwal dan rencana. Adapun
prosedur perancangan sistem waterfall yang digunakan yang dilakukan secara
berurutan adalah dari analisis kebutuhan, perancangan sistem, Uji coba
hingga pemeliharaan sistem.
4.1. Analisis Kebutuhan
Tahap awal yang akan dilakukan pada penelitian ini ialah menganalisis
pengetahuan. Menganalisis pengetahuan mencakup segala hal yang
berhubungan dengan pembangunan sistem yang harus mengikuti prosedur
kerja sperti pemilihan tool dan mengidentifikasikan masalah.
4.1.1. Memilih Tool
Dalam pembangunan sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air
tawar menggunakn MySQL sebagai tempat untuk memyimpan basis
pengetahuan, untuk imterface atau tampilan antarmukanya menggunakn
HTML ( Hypertext Markup Language ) dan CSS (Cascading Style Sheet).
Sedangkan untuk proses pengolahan data dalam mesin inferensi
menggunakan bahasa pemrograman PHP ( Personal Homepage ). Berikut
tools yang digunakan dalm pembangunan sistem pakar identifikasi penyakit
pada ikan hias air tawar.
Tabel 1. Tools
No Nama Tools Kegunaan
1 PHPMyadmin Untuk menyimpan data ke database
2 Sublime Text Untuk membuat interface sistem
pakar identifikasipenyakit pada ikan
hias air tawar
3 Microsoft Visio 2013 Untuk membuat rancangan DFD
( Data Flow Diagram) dan ERD
( Entity Relashionalship Diagram )
4 XXAMP Sebagai server yang berdiri sendiri
(localhost) dan untuk mengecek
tampilan sistem yang dibuat.
4.1.2. Identifikasi Masalah Dan Menganalisis Pengetahuan
Identifikasi masalah merupakan tahap penelusuran masalah secara dalam
dari segala sumber data yang ada. Dalam mengidentifikasikan masalah,
sumber data yang berasal dari Pakar dan referensi lain harus diperhatikan.
Dari hasil informasi segala sumber itulah maka dapat diketahui permasalahan
apa yang selama ini dihadapi jika ingin mengidentifikasikan penyakit ikan
hias air tawar. Tahap selanjutnya ialah Menganalisis kebutuhan pengguna
serta menganalisis pengetahuan.
4.1.2.1. Hasil Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada pakar bidang penyakit ikan yang
terkait dengan proses identifikasi penyakit ikan hias air tawar dimana untuk
menentukan penyakit ikan hias air tawar dilihat dari gejala-gejala yang
dialami contohnya terlihat adanya bintik putih, pembesaran perut yang tidsk
wajar, kurangnya nafsu makan, dan lain sebagainya.
4.1.2.2. Permasalahan
Berdasarkan studi literatur dan wawancara yang telah dilakukan,
ditemukan permasalahan-permasalahan seperti berikut :
• Banyaknya gejala-gejala suatu penyakit ikan hias air tawar,
sehingga masyarakat awam untuk sulit mendiagnosa penyakit
tersebut .
• Kompleksnya informasi mengenai penyakit ikan hias air tawar
membuat sebagian orang merasa kesulitan untuk mengidentifikasi
dini penyakit tersebut.
• Miripnya gejala-gejala di beberapa penyakit sehingga sulit
dibedakan.
4.1.2.3. Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan permasalahan yang telah didapatkan dari pakar dan refernsi
lainnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengguna dalam sistem pakar
ikan hias air tawar terbagi menjadi tiga level yaitu user, pakar, dan admin.
Adapun kebutuhan pengguna sistem pakar identifikasi penyakit ikan hias air
tawar adalah sebagai berikut.
1. Pakar
a. Input
1) Memasukan data login
2) Memasukan data gejala
3) Memasukan data penyakit
4) Memasukan relasi
5) Memasukan nilai certainty factor
6) Memasukkan artikel
b. Proses
1) Proses login
2) Proses pengelolaan data gejala
3) Proses pengelolaan data penyakit
4) Proses pengelolaan data relasi
5) Proses pengelolaan nilai certainty factor
6) Proses Pengelolaan artikel
c. Output
1) Informasi login
2) Informasi gejala
3) Informasi penyakit
4) Informasi relasi
5) Informasi nilai certainty factor
6) Informasi artikel
2. Admin
a. Input
1) Memasukan data login
2) Memasukkan data pakar
3) Memasukan data gejala
4) Memasukan data penyakit
5) Memasukan relasi
6) Memasukan nilai certainty factor
7) Memasukkan artikel
b. Proses
1) Proses login
2) Proses pengelolaan data pakar
3) Proses pengelolaan data gejala
4) Proses pengelolaan data penyakit
5) Proses pengelolaan data relasi
6) Proses pengelolaan nilai certainty factor
7) Proses Pengelolaan artikel
c. Output
1) Informasi login
2) Informasi pakar
3) Informasi gejala
4) Informasi penyakit
5) Informasi relasi
6) Informasi nilai certainty factor
7) Informasi artikel
1. User
a. Input
1) Memasukan data user
2) Memasukan data gejala
b. Proses
1) Proses pengelolaan data gejala
2) Proses identifikasi penyakit
3) Proses identifikasi perhitungan Certainty factor
c. Output
1) Informasi user
2) Informasi identifikasi penyakit
3) Informasi identifikasi perhitungan certainty factor
4) Informasi artikel
4.1.2.4. Analisis Pengetahuan
Berdasarkan analisa pengetahuan yang telah diperoleh dari pakar, buku
dan jurnal terkait penyakit ikan, terdapat 20 jenis penyakit utama pada ikan
hias yaitu terdiri dari White Spot, Deficiency, Tubercolousis, Gondok, Shock,
Fin Rot, Bacterial Gill Rot, Culumnaris, Body Inflamation On Skin, Dropsy
Of Aquarium Fish, Erythrodermatis, Lymphocytis, Carp Pox, Spring Virosis,
Gyrodactylidea, Dactylogyridea, Fish Leeches, Velvet Disease, Costia, dan
Intestinal Flagellates yang telah dibahas pada Bab II Tinjauan Pustaka.
Setelah mengumpulkan dan merumuskan pengetahuan yang akan dimasukan
ke dalam sistem pakar, selanjutnya menentukan representasi pengetahuan
menggunakanbentuk kaidah produksi (production rule) dengan menggunakan
metode certainty factor.
4.2. Merancang Sistem
4.2.1. Tabel Akuisisi Pengetahuan
Tabel akuisisi pengetahuan merupakan tabel yang menggambarkan data
pengetahuan atau basic knowledge dalam sistem pakar. Tabel akuisisi
pengetahuan adalah tabel yang menggambarkan relasi dari tabel penyakit dan
tabel gejala beserta nilai bobot Certainty Factor gejala dari setiap penyakit.
Adapaun tabel-tabel yang menunjang akuisisi pengetahuan adalah sebagai
berikut.
Tabel 2. Tabel Penyakit
No Kode Penyakit
1 P1 White Spot
2 P2 Deficiency
3 P3 Tubercolousis
4 P4 Gondok
5 P5 Shock
6 P6 Fin rot
7 P7 Bacterial Gill Rot
8 P8 Culumnaris
9 P9 Bloody Inflamtion On The Skin
10 P10 Dropsy Of Aquarium Fish
11 P11 Erythrodermatitis
12 P12 Lymphocytis
13 P13 Carp Pox
14 P14 Spring Virosis
15 P15 Gyrodactylidea
16 P16 Dactylogyridea
17 P17 Fish Leeches
18 P18 Velvet Disease
19 P19 Costia
20 P20 Intestinal Flagellates
Tabel 3. Tabel Gejala
No Kode Gejala
1 G1 Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium
2 G2 Terlihat lesu dan lemah
3 G3 Kurang nafsu makan
4 G4 Pernafasannya terlihat cepat (sulit bernefas)
5 G5 Tampaknya bintik putih kekuningan
6 G6 Kehilangan atau kerusakkan sisik
7 G7 Kehilangan atau kerusakkan insang
8 G8 Kehilangan atau kerusakan sirip
9 G9 Kulit robek sekitar 1mm-2cm
10 G10 Perut membesar dengan ukuran yang tidak normal
11 G11 Kerongkongan membesar tidak normal
12 G12 Insang berwarna putih abu-abu atau berbulu
13 G13 Adanya bulu halus pada sirip
14 G14 Borok pada kulit dan otot
15 G15 Kelebihan lendir
16 G16 Mata menonjol
17 G17 Kulit atau lender menipis
18 G18 Terlihat kumpulan bintik putih pada kulit
19 G19 Terlihat bintik oval ukuran 5mm-10mm
20 G20 Terlihat benjolan pada anus ikan
21 G21 Ikan selalu berenang di permukaan
22 G22 Warna kulit menggelap
23 G23 Kehilangan berat badan
24 G24 Keruh pada kulit ikan
25 G25 Mata terlihat berkabut
26 G26 Borok putih pada ekor dan punggung ikan
27 G27 Sisik berdiri seperti nanas
P/G P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
G10.9 0 0 0
0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.9 0.9 0 0.9 0 0
G20.8 0 0 0
0.7
0.7
0.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.8 0
G30.8 0 0 0 0 0
0.8
0.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.9
G40.7 0 0 0 0 0 0
0.6 0 0 0 0 0 0 0 0.7 0 0 0 0
G50.9 0 0 0 0 0 0
0.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G60.5 0 0 0 0 0 0
0.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.8 0 0.4
G7 00.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.6 0 0 0 0 0 0
G8 00.8 0 0 0
0.9 0
0.5 0 0 0 0.5 0 0.5 0 0 0 0 0 0
G9 0 0 0 0 0 0 0 00.4 0 0 0 0 0.6 0 0 0.8 0 0.5 0
G10 0 0
0.7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G11 0 0 0
0.9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G12 0 0 0 0 0 0
0.9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G13 0 0 0 0 0 0 0
0.5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G14 0 0 0 0 0 0 0 0
0.9 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.8 0 0 0 0.5 0 0 0 0 0 0
G16 0 0
0.6 0 0 0 0 0 0 0.3 0 0 0 0.4 0 0 0 0 0 0
G17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.7 0 0.8 0 0 0 0 0
G18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.6 0 0 0 0 0 0 0 0
G19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.4 0 0 0 0 0 0 0
G20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.3 0 0 0 0 0 0
G21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.7 0.7 0 0 0 0
G22 0 0 0 0 0 0 0 0
0.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.5
G23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.9
G24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.4 0
G25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.4 0 0
G26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
G2
Tabel 4. Tabel Akuisisi Pengetahuan
4.2.2. Kaidah Produksi
Kaidah produksi berupa aturan (rule) yang digunakan untuk menjalankan
identifikasi penyakit pada ikan hias. Kaidah didapatkan mengacu pada tabel
akuisisi pengetahuan yang telah dibuat. Terdapat dua puluh kaidah untuk
pengetahuan mengenai penyakit pada ikan hias. Himpunan kaidah tersebut
adalah sebagai berikut :
Kaidah 1: White Spot
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1)
Terlihat lesu dan lemah (G2)
Kurang nafsu makan (G3)
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)
Tampaknya bintik putih kekuningan (G5)
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)
Keterangan: White spot merupakan penyakit yang disebabkan oleh flagelata.
Flagelata yang bernama Oodonium ini akan mencari ikan sebagai insangnya
dan menempel seperti parasite. Tubuh ikan yang terinfeksi akan terlihat
seperti memakai bedak karena bintik-bintik putih kekuningan yang sekilas
terlihat seperti karat yang tubuh ikan.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ni diperlukan kondisi
air yang bersuhu normal yaitu 28 C, hidupkan lampu akuarium untuk
beberapa hari, dan hentikan penggunaan karbon filter sementara waktu.
Tambahkan garam akuarium untuk penyembuhan atau obat yang
mengandung Cupric Sulphate yang dapat membunuh parasite Oodonium
didalam air.
Perhitungan CF:
white Spot dengan nilai CF = 99.994%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G4 = 0.7
G5 = 0.9
G6 = 0.5
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]
= 0.9988
CF(D) = CF(C)+[CF5*(1-CF(C))]
= 0.9988+ [0.9*(1-0.9988)]
= 0.99988
CF(E) = CF(D)+[CF6*(1-CF(D))]
= 0.99988+ [0.5*(1-0.99988)]
= 0.99994
white Spot dengan nilai CF = 99.988%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G4 = 0.7
G5 = 0.9
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]
= 0.9988
CF(D) = CF(C)+[CF5*(1-CF(C))]
= 0.9988+ [0.9*(1-0.9988)]
= 0.99988
white Spot dengan nilai CF = 99.94%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G4 = 0.7
G6 = 0.5
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]
= 0.9988
CF(D) = CF(C)+[CF6*(1-CF(C))]
= 0.9988+ [0.5*(1-0.9988)]
= 0.9994
white Spot dengan nilai CF = 99.88%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G4 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF4*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.7*(1-0.996)]
= 0.9988
white Spot dengan nilai CF = 99.96%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G5 = 0.9
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF5*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.9*(1-0.996)]
= 0.9996
white Spot dengan nilai CF = 99.8%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
G6 = 0.5
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))]
= 0.996+ [0.5*(1-0.996)]
= 0.998
white Spot dengan nilai CF = 99.6%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G3 = 0.8
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF3*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.8*(1-0.98)]
= 0.996
white Spot dengan nilai CF = 99.4%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G4 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF4*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.7*(1-0.98)]
= 0.994
white Spot dengan nilai CF = 99.8%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G5 = 0.9
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.9*(1-0.98)]
= 0.998
white Spot dengan nilai CF = 99%
G1 = 0.9
G2 = 0.8
G6 = 0.5
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF6*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.5*(1-0.98)]
= 0.99
Kaidah 2: Deficiency
Gejala: Kehilangan atau kerusakan insang (G7)
Kehilangan atau kerusakan Sirip (G8)
Keterangan: Penyakit ini merupakan penyakit kekurangan mineral. Penyakit
ini ialah penyakit ikan yang disebabkan oleh air tempat tinggal ikan yang
kurang akan kandungan mineral yang berguna untuk ikan. Hal ini
mengakibatkan perubahan pada bentuk insang dan sirip ikan.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan
dengan cara sederhana yaitu menambahkan kandungan mineral dan
multivitamin pada air .
Perhitungan CF:
Deficiency dengan nilai CF = 96%
G7 = 0.8
G8 = 0.8
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.8 + [0.8*(1-0.8)]
= 0.96
Deficiency dengan nilai CF = 80%
G7 = 0.8
CF(A) = 0.8
Kaidah 3: Tuberculosis
Gejala: Perut membesar tidak normal (G10)
Mata menonjol (G16)
Keterangan: Penyakit ini banyak menginfeksi ikan hias dan juga dapat
menginfeksi ikan gurame. Bakteri penyebab penyakit ini adalah
Mycobacterium fortuitum. Ikan yang terinfeksi menunjukkan gejala adanya
bintil-bintil (granuloma) berwarna putih kemerahan pada hati, ginjal, ataupun
pada limpha. Gejala luar yang dapat kita amati kadang-kadang menunjukkan
adanya mata yang menonjol (exopthalmos), atau perut yang menggembung.
Kalau perut tersebut kita bedah maka akan kelihatan bintil-bintil kecil
(tubercle) berwarna putih kemerahan terdapat pada ginjal, hati, maupun
limpha.
Solusi: Penyakit ini relatip agak susah untuk ditanggulangi, kecuali kalau kita
dapat mendeteksi secara dini maka kita dapat berikan antibiotika
Streptomycin sulfat 20 mg/kg berat ikan dengan melalui pakan dengan
pemberian dalam waktu panjang.
Perhitungan CF:
Tuberculosis dengan nilai CF = 88%
G10 = 0.7
G16 = 0.6
CF(A) = CF10+[CF16*(1-CF10)]
= 0.7 + [0.6*(1-0.7)]
= 0.88
Tuberculosis dengan nilai CF = 70%
G10 = 0.7
CF(A) = 0.8
Tuberculosis dengan nilai CF = 60%
G10 = 0.6
CF(A) = 0.6
Kaidah 4: Gondok
Gejala: Kerongkongan membesar atau tidak normal (G11)
Keterangan: Penyakit Gondok merupakan penyakit kekurangan Iodin yang
tidak hanya terjadi pada manusia , tetapi juga pada ikan. Tumor ini akan
berkembang pada kerongkongan ikan. Pada ikan yang berukuran besar, tumor
ini dapat tumbuh dan terlihat dari sela insang.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ni diperlukan kondisi
air yang bersuhu normal yaitu 28 C. Tambahkan garam aquarium
secukupnya.
Perhitungan CF:
Gondok dengan nilai CF = 90%
G11 = 0.9
CF(A) = 0.9
Kaidah 5: Shock
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1)
Terlihat lesu dan lemah (G2)
Keterangan: Shock atau kaget merupakan penyakit yang akan membuat ikan
menjadi lemah tau tidak lincah. Penyakit ini disebabkan karena terjadinya
perbedaan suhu dan tekanan secara drastic ketika sedang memindahkan ikan
dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini tidak hanya membuat ikan melemah
tetapi juga mengurangi daya tahan tubuh ikan sehingga ikan akan mudah
terkena penyakit.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terkena shock, kaget atau stress hanya perlu
perawatn sederhana. Ganti air akuarium secara berkala serta perhatikan
perubahan temperature yang terjadi secara drastis. Usahakan suhu air tetap
pada suhu normal yaitu 28 C.
Perhitungan CF:
Shock dengan nilai CF = 85%
G1 = 0.5
G2 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF2*(1-CF1)]
= 0.5 + [0.7*(1-0.5)]
= 0.85
Shock dengan nilai CF = 50%
G1 = 0.5
CF(A) = 0.5
Shock dengan nilai CF = 70%
G2 = 0.7
CF(A) = 0.7
Kaidah 6: Fin Rot
Gejala: Kehilangan atau kerusakan sirip (G8)
Terlihat lesu dan lemah (G2)
Keterangan: Fin Rot merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit ini menyebabkan kerusakan pada sirip ikan. Fin Rot biasanya terjadi
karena ikan dalam keadaan stress atau shock serta jika ikan sedang
mengalami luka.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ini gunakan garam ikan.
Menggunakan obat dengan kandungan phenoxythanol juga sering efektif
dalam mengatasi infeksi bakteri dan juga serangan sekunder seperti jamur.
Gentian violet juga dapat digunakan terutama bila pengobatan sebelumnya
dirasakan kurang efektif.
Perhitungan CF:
Fin Rot dengan nilai CF = 97%
G2 = 0.7
G8 = 0.9
CF(A) = CF2+[CF8*(1-CF2)]
= 0.7 + [0.9*(1-0.7)]
= 0.97
Fin Rot dengan nilai CF = 70%
G2 = 0.7
CF(A) = 0.7
Fin Rot dengan nilai CF = 90%
G8 = 0.9
CF(A) = 0.7
Kaidah 7: Bacterial Gill Rot
Gejala: Insang berwarna putih abu-abu atau berbulu (G12)
Terlihat lesu dan lemah (G2)
Kurang nafsu makan (G3)
Keterangan: Penyakit Bacterial Gill Rot ini dapat timbul karena selaput
lendir pada filament insang terserang parasit. Bakteri masuk melalui air dan
akan membusukan jaringan. Filamen insang akan berwarna putih keabu-
abuan.
Solusi: Penanggulangan penyakit tersebut dapat dengan cara pencegahan
yaitu antara lain dengan mempertahankan kualitas air supaya tetap optimal,
penerapan sanitasi kolam dan manajemen budidaya yang tepat.
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa antibiotika yaitu
antara lain Oxytetracyclin hydrochlorid 5-10 mg/l air dengan cara
perendaman selama 24 jam. Baytril juga dapat dipakai dengan dosis 8-10
ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah
penampung.
Perhitungan CF:
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 99.4%
G2 = 0.7
G3 = 0.8
G12 = 0.9
CF(A) = CF2+[CF3*(1-CF2)]
= 0.7 + [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF12*(1-CF(A))]
= 0.94 + [0.9*(1-0.94)]
= 0.994
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 94%
G2 = 0.7
G3 = 0.8
CF(A) = CF2+[CF3*(1-CF2)]
= 0.7 + [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 98%
G3 = 0.8
G12 = 0.9
CF(A) = CF3+[CF12*(1-CF3)]
= 0.8 + [0.9*(1-0.8)]
= 0.98
Bacterial Gill Rot dengan nilai CF = 97%
G2 = 0.7
G12 = 0.9
CF(A) = CF2+[CF12*(1-CF2)]
= 0.7 + [0.9*(1-0.7)]
= 0.97
Kaidah 8: Culumnaris
Gejala: Kehilanagn atau kerusakan sirip (G8)
Adanya bilu halus pada sirip (G13)
Kurang nafsu makan (G3)
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)
Tampaknya bintik putih kekuningan (G5)
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)
Keterangan: Penyakit Columnaris disebabkan oleh bakteri patogen
Flexibacter columnaris. Penyakit ini adalah penyakit yang banyak menyerang
ikan air tawar dan memiliki distribusi di seluruh dunia.Ikan yang terkena
penyakit ini akan terlihat jelas pada bagain mulut. Mulut ikan yang terserang
penyakit ini akan diselubungi bulu-bulu halus filament yang berbentuk seperti
kapas. Kapas ini tidak hanya menyelubungi mulut ikan tetapi juga pada
bagian sirip dan juga ujung sisik ikan.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ni diperlukan
Pelaksanakan sanitasi yang baik, mendesinfeksi peralatan, dan mengurangi
kandungan bahan organik terlarut di dalam kolam. Ikan yang telah terserang
penyakit ini, dapat diobati dengan cara direndam di dalam larutan Baytril 8-
10 ppm selama 24 jam.
Perhitungan CF:
Culumnaris dengan nilai CF = 99.82%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G4 = 0.6
G6 = 0.7
G8 = 0.5
G13= 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]
= 0.976
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))]
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]
= 0.9928
CF(D) = CF(C)+[CF8*(1-CF(C))]
= 0.9928+ [0.5*(1-0.9928)]
= 0.9964
CF(E) = CF(D)+[CF13*(1-CF(D))]
= 0.9964+ [0.5*(1-0.9964)]
= 0.9982
Culumnaris dengan nilai CF = 99.64%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G4 = 0.6
G6 = 0.7
G8 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]
= 0.976
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))]
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]
= 0.9928
CF(D) = CF(C)+[CF8*(1-CF(C))]
= 0.9928+ [0.5*(1-0.9928)]
= 0.9964
Culumnaris dengan nilai CF = 99.28%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G4 = 0.6
G6 = 0.7
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]
= 0.976
CF(C) = CF(B)+[CF6*(1-CF(B))]
= 0.976+ [0.7*(1-0.976)]
= 0.9928
Culumnaris dengan nilai CF = 98.8%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G4 = 0.6
G13 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]
= 0.976
CF(C) = CF(B)+[CF13*(1-CF(B))]
= 0.976+ [0.5*(1-0.976)]
= 0.988
Culumnaris dengan nilai CF = 97.6%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G4 = 0.6
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF5*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.6*(1-0.94)]
= 0.976
Culumnaris dengan nilai CF = 98.2%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G6 = 0.7
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF6*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.7*(1-0.94)]
= 0.982
Culumnaris dengan nilai CF = 97%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
G8 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF8*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]
= 0.97
Culumnaris dengan nilai CF = 94%
G3 = 0.7
G5 = 0.8
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.8*(1-0.7)]
= 0.94
Culumnaris dengan nilai CF = 88%
G3 = 0.7
G4 = 0.6
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.6*(1-0.7)]
= 0.88
Culumnaris dengan nilai CF = 91%
G3 = 0.7
G6 = 0.7
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.7*(1-0.7)]
= 0.91
Culumnaris dengan nilai CF = 85%
G3 = 0.7
G13 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.7+ [0.5*(1-0.7)]
= 0.85
Culumnaris dengan nilai CF = 92%
G4 = 0.6
G5 = 0.8
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.6+ [0.8*(1-0.6)]
= 0.92
Culumnaris dengan nilai CF = 80%
G4 = 0.6
G8 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
Culumnaris dengan nilai CF = 90%
G5 = 0.8
G8 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF4*(1-CF3)]
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)]
= 0.9
Kaidah 9: Body Inflamation on the skin
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9)
Borok pada kulit dna otot (G14)
Warna kulit menggelap (G22)
Keterangan: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan
Pseudomonas. Body inflammation on the skin dapat menyebabkan adanya
luka berdarah pada tubuh ikan, peradangan pada anus dan pangkal sirip. Pada
umumnya penyakit ini akan timbul pada ikan yang penanganannya kurang
sempurna, pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya, banyak
terinfeksi oleh parasit, serta air kolam yang terlalu subur, serta zat asam yang
sangat rendah.
Solusi: Penangulangan dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan yang
tepat baik jumlah maupun mutunya. Selain itu dapat dengan menggunakan
vaksin Hydrovet. Pengobatan dapat dengan menggunakan antibiotika, baik
dengan melalui suntikan, melalui makanan ataupun dengan perendaman.
Pengobatan dengan melalui suntikan antara lain dengan menggunakan
Oxytetracyclin HCl 25-30 mg/kg ikan diberikan sebanyak 3 kali tiap tiga hari
sekali. Pemberian antibiotika dengan melalui makanan dengan menggunakan
obat yang sama dengan dosis 50 mg/kg ikan diberikan selama 7-10 hari
berturut-turut. Perendaman dapat juga dilakukan dengan obat yang sama
dengan dosis 5-10 mg/l air selama 24 jam, atau dengan menggunakan Baytril
dosis 8-10 ml/m3 air selama 24 jam.
Perhitungan CF:
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 98.8%
G9 = 0.4
G14 = 0.9
G22 = 0.8
CF(A) = CF9+[CF14*(1-CF9)]
= 0.4+ [0.9*(1-0.4)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.8*(1-0.94)]
= 0.988
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 88%
G9 = 0.4
G22 = 0.8
CF(A) = CF9+[CF22*(1-CF9)]
= 0.4+ [0.8*(1-0.4)]
= 0.88
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 94%
G9 = 0.4
G14 = 0.9
CF(A) = CF9+[CF14*(1-CF9)]
= 0.4+ [0.9*(1-0.4)]
= 0.94
Body Inflamation on the skin dengan nilai CF = 99%
G14 = 0.9
G22 = 0.8
CF(A) = CF9+[CF22*(1-CF9)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.99
Kaidah 10: Dropsy Of Aquarium Fish
Gejala: Kelebihan lendir (G15)
Mata menonjol (G16)
Sisik berdiri seperti nanas (G27)
Keterangan: Ikan yang mengalami stress cukup lama akan membuat daya
tahan tubuhnya menurun dan sangat mudah terkena bakteri .Pada tahap awal,
bakteri akan menginfeksi saluran pencernaan. Fungsi pencernaan akan
terganggu dan fungsi ginjal akan sangat terganggu. Ginjal ikan akan rusak
atau air yang masuk tidak dapat dikeluarkan karena saluran urin terinfeksi.
Secara al miah bakteri penyebab dropsy kerap dijumpai dalam lingkungan
akuarium, tetapi biasanya dalam jumlah normal dan terkendali. Perubahan
bakateri ini menjadi pantogen, biasanya terjadi karena akibat masalah
osmoregulator pada ikan. Namun, dapat juga terjadi karena lingkungan
akuarium yang buruk, menurunnya kekebalan tubuh ikan, malnutrisi, atau
karena factor genetik.
Solusi: Untuk merawat ikan yang terjangkit penyakit ini pastikan bahwa
akuarium selalu dalam kondisi prima (optimal), sehingga ikan tidak stress.
Ikan yang sakit harus segera diisolasi dan dirawat secara optimal. Pengobatan
dapat dilakukan dengan memberikan oxytetracycline atau chloramphenicol
dicampur dengan pakan ikan dengan dosis 55mg/kg pakan ikan selama 10
hari. Dapat juga diobati menggunakan sulphamerazine dengan dosis
265mg/kg pakan ikan selama 3 hari.
Perhitungan CF:
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 93%
G15 = 0.8
G16 = 0.3
G27 = 0.5
CF(A) = CF15+[CF16*(1-CF15)]
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)]
= 0.86
CF(B) = CF(A)+[CF27*(1-CF(A))]
= 0.86+ [0.5*(1-0.86)]
= 0.93
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 86%
G15 = 0.8
G16 = 0.3
CF(A) = CF15+[CF16*(1-CF15)]
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)]
= 0.86
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 90%
G15 = 0.8
G27 = 0.5
CF(A) = CF15+[CF27*(1-CF15)]
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)]
= 0.9
Dropsy Of Aquarium Fish dengan nilai CF = 65%
G16 = 0.3
G27 = 0.5
CF(A) = CF16+[CF27*(1-CF16)]
= 0.3+ [0.5*(1-0.3)]
= 0.65
Kaidah 11: Erythrodermatitis
Gejala: Terlihat adanya borok pada kulit ikan (G14)
Borok putih pada punggung dan ekor (G26)
Keterangan: Penyakit ini disebabkan oleh bakteri dari genus Aeromonas
yang biasanya terjadi pada jenis ikan karper. Penyakit ini terlihat dari mulai
adanya noda merah pada kulit. Tanda noda merah ini jika tidak segera di
tangani akan masuk ke tahapan selanjutnya berupa noda putih disekelilingnya
sehingga menjadi luka borok.
Solusi: Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan obat herbal dan obat
biasa. Pengobatan herbal adalah pengobatan yang menggunakan Daun
jombang dan ketapang. Pengobatan dengan obat biasa adalah pengobatan
dengan memberikan obat dengan kandungan fenoksietanol, nitrofurazon,
kloramin. Cara pengoabatan herbal ialah dengan memotong daun jombang
dan ketapang, lalu berikan pada kolam sebesar 60 gram/liter. Sedangan cara
pengobatan dengan obat biasa adalah dengan memberikan kandungan
fenoksietanol, nitrofurazon, kloramin sebanyak 1gram/1kg pakan ikan .
Perhitungan CF:
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 68%
G14 = 0.6
G26 = 0.2
CF(A) = CF14+[CF26*(1-CF14)]
= 0.6+ [0.2*(1-0.6)]
= 0.68
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 60%
G14 = 0.6
CF(A) = 0.6
Erythrodermatitis dengan nilai CF = 20%
G16 = 0.2
CF(A) = 0.2
Kaidah 12: Lymphocytis
Gejala: Kehilangan atau kerusakan sirip (G8)
Adanya kumpulan bintik atau telur putih dikulit (G18)
Keterangan: Lymphocytis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus.
Virus Lymphocytis berkembang sangat cepat, sehingga dapat dilohat dengan
kasat mata. Virus ini menyerang bagian kulit dari ikan dsn merubah sel-sel
selaput lender. Pada awalnya penyakit ini akan merusak tepian sirip yang
kemudian akan menyebar keseluruh bagian tubuh.
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan
obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal
anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah
dingin rendam dengan ikan selama dua puluh empat jam dengan dosis dua
gram/ enam puluh liter air.
Perhitungan CF:
Lymphocytis dengan nilai CF = 80%
G8 = 0.5
G18 = 0.6
CF(A) = CF8+[CF18*(1-CF8)]
= 0.5+ [0.6*(1-0.5)]
= 0.8
Lymphocytis dengan nilai CF = 50%
G8 = 0.5
CF(A) = 0.5
Lymphocytis dengan nilai CF = 60%
G18 = 0.6
CF(A) = 0.6
Kaidah 13: Carp Pox
Gejala: Kulit atau lender menipis (G17)
Adanya bintik oval pucat berukuran 5-10 mm (G19)
Keterangan: Cacar tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga dapat terjadi
pada ikan. Penyakit Carp Pox merupakan penyakit cacar pada ikan Karper
atau Koi.Penyakit ini biasanya terjadi pada musim semi, karena biasanya
daya tahan tubuh ikan menjadi lemah setelah melalui musim dingin
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan
obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal
anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah
dingin rendam dengan ikan selama dua puluh empat jam dengan dosis dua
gram/ enam puluh liter air.
Perhitungan CF:
Lymphocytis dengan nilai CF = 80%
G8 = 0.5
G18 = 0.6
CF(A) = CF8+[CF18*(1-CF8)]
= 0.5+ [0.6*(1-0.5)]
= 0.8
Lymphocytis dengan nilai CF = 50%
G8 = 0.5
CF(A) = 0.5
Lymphocytis dengan nilai CF = 60%
G18 = 0.6
CF(A) = 0.6
Kaidah 14: Spring Virosis
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9)
Kehilangan atau kerusakkan insang (G7)
Kehilangan atau kerusakkan sirip (G8)
Kelebihan lendir (G15)
Mata menonjol (G16)
Terlihat benjolan pada anusnya (G20)
Keterangan: Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan karena virus.
Spring Virosis merupakan penyakit yang menular antar ikan. Penyakit ini
biasanya terjadi di suatu kolam jika adanya ikan baru yang sudah terinfeksi.
Solusi: Perawatan ikan yang terjangkit penyakit ini dapat dilakukan dengan
obat herbal. Obat herbal seperti daun jambu biji merupakan tanaman herbal
anti virus. Cara menggunakannya ialah dengan merebus daun tersebut, setelah
dingin rendam dengan ikan selama 24 jam dengan dosis 2 gram/ 60 liter air.
Perhitungan CF:
Spring Virosis dengan nilai CF = 98.32%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G15 = 0.5
G16 = 0.4
G20= 0.3
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]
= 0.96
CF(D) = CF(C)+[CF16*(1-CF(C))]
= 0.96+ [0.4*(1-0.96)]
= 0.976
CF(E) = CF(D)+[CF20*(1-CF(D))]
= 0.976+ [0.3*(1-0.976)]
= 0.9832
Spring Virosis dengan nilai CF = 97.6%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G15 = 0.5
G16 = 0.4
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]
= 0.96
CF(D) = CF(C)+[CF16*(1-CF(C))]
= 0.96+ [0.4*(1-0.96)]
= 0.976
Spring Virosis dengan nilai CF = 97.2%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G15 = 0.5
G20 = 0.3
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]
= 0.96
CF(D) = CF(C)+[CF20*(1-CF(C))]
= 0.96+ [0.3*(1-0.96)]
= 0.972
Spring Virosis dengan nilai CF = 96%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G15 = 0.5
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF15*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.5*(1-0.92)]
= 0.96
Spring Virosis dengan nilai CF = 92.5%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G16 = 0.4
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF16*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.4*(1-0.92)]
= 0.925
Spring Virosis dengan nilai CF = 94.4%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
G20 = 0.3
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
CF(C) = CF(B)+[CF20*(1-CF(B))]
= 0.92+ [0.3*(1-0.92)]
= 0.944
Spring Virosis dengan nilai CF = 92%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G9 = 0.6
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF9*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.6*(1-0.8)]
= 0.92
Spring Virosis dengan nilai CF = 90%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G15 = 0.5
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF15*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)]
= 0.9
Spring Virosis dengan nilai CF = 88%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G16 = 0.4
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF16*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)]
= 0.88
Spring Virosis dengan nilai CF = 86%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
G20 = 0.3
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
CF(B) = CF(A)+[CF20*(1-CF(A))]
= 0.8+ [0.3*(1-0.8)]
= 0.86
Spring Virosis dengan nilai CF = 80%
G7 = 0.6
G8 = 0.5
CF(A) = CF7+[CF8*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.5*(1-0.6)]
= 0.8
Spring Virosis dengan nilai CF = 84%
G7 = 0.6
G9 = 0.6
CF(A) = CF7+[CF9*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.6*(1-0.6)]
= 0.84
Spring Virosis dengan nilai CF = 76%
G7 = 0.6
G16 = 0.4
CF(A) = CF7+[CF16*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.4*(1-0.6)]
= 0.76
Spring Virosis dengan nilai CF = 72%
G7 = 0.6
G20 = 0.3
CF(A) = CF7+[CF20*(1-CF7)]
= 0.6+ [0.3*(1-0.6)]
= 0.72
Kaidah 15: Gyrodactylidea
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1)
Kulit atau lendir menipis (G17)
Menghadap atau sering berenang di permukaan (G21)
Keterangan: Gyrodactylidea merupakan penyakit yang disebabkan oleh
cacing. Sejenis cacing pipih atau pita ini lebih sering muncul di kolam ikan
dari pada di akuarium.Cacing ini dapat menjadi parasite dan menempel di
kulit ikan. Cacing ini mempunyai pengait yang akan di kaitkan ke dalam kulit
ikan secara dalam dan hal ini sangat membahayakan bagi ikan.
Solusi: Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya
infeksi yaitu antara lain dengan mengurangi padat penebaran. Pengobatan juga
dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara
perendaman dalam wadah penampung.
Perhitungan CF:
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 99.4%
G1 = 0.9
G17 = 0.8
G21 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF21*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.7*(1-0.98)]
= 0.994
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 98%
G1 = 0.9
G17 = 0.8
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 97%
G1 = 0.9
G21 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF17*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)]
= 0.97
Gyrodactylidea dengan nilai CF = 94%
G17 = 0.8
G21 = 0.7
CF(A) = CF17+[CF21*(1-CF17)]
= 0.8+ [0.7*(1-0.8)]
= 0.94
Kaidah 16: Dactylogyridea
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1)
Pernafsannya cepat atau sulit bernafas (G4)
Menghadap atau sering berenang di permukaan (G21)
Keterangan: Dactylogyridea merupakan penyakit yang disebabkan oleh
cacing. Cacing pipih atau pita ini merupakan jenis cacing penaruh telor.
Kondisi lingkungan yang kotor, stress, dan populasi ikan yang padat, akna
memacu perkembangan cacing ini. Cacing akan mengaitkan kaitnya pada
permukaan selaput lender dan akan mulai melukainya.
Solusi: Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya
infeksi yaitu antara lain dengan mengurangi kepadatan ikan dalam kolam.
Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3
air, dengan cara perendaman dalam wadah penampung.
Perhitungan CF:
Dactylogyridea dengan nilai CF = 99.1%
G1 = 0.9
G4 = 0.7
G21 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF14*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)]
= 0.97
CF(B) = CF(A)+[CF21*(1-CF(A))]
= 0.97+ [0.7*(1-0.97)]
= 0.991
Dactylogyridea dengan nilai CF = 97%
G1 = 0.9
G4 = 0.7
CF(A) = CF1+[CF14*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.7*(1-0.9)]
= 0.97
Dactylogyridea dengan nilai CF = 91%
G4 = 0.7
G21 = 0.7
CF(A) = CF4+[CF21*(1-CF4)]
= 0.7+ [0.7*(1-0.7)]
= 0.91
Kaidah 17: Fish Leeches
Gejala: Kulitnya robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9)
Keterangan: Penyakit ini merupakan penyakit yang disebab kan oleh lintah.
Lintah penghisap darah ini kadang-kadang muncul tidak sengaja, biasanya
berasal dari ikan yang baru dibeli dan sudah terinfeksi. Lintah ini akan
berukuran beberapa sentimeter, sehingga dapat dilihat jelas dengan kasat
mata. Mereka menghisap darah dan berbahaya karena bisa menularkan
penyakit dari satu ikan ke ikan yang lain.
Solusi: Untuk melepaskan lintah dari ikan dapat dilakukan dengan cara
sederhana. Jika ukuran lintah tergolong kecil maka dapat menggunakan
cotton bud atau cotton biasa yang sudah dicelupkan ke alkohol.Jika
ukurannya besar maka gunakan kain yang sudah direndam alkohol untuk
mencabut atau menghilangkan lintah tersebut dari tubuh ikan.
Perhitungan CF:
Fish Leeches dengan nilai CF = 80%
G9 = 0.8
CF(A) = 0.8
= 0.8
Kaidah 18: Velvet Disease
Gejala: Menggesekkan diri ke objek yang ada di aquarium (G1)
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)
Mata ikan terlihat berkabut (G25)
Keterangan: Jenis flagelata ini menyebabkan ikan menggaruk-garuk
badannya sendiri dengan menggosokan badannya ke obyek yang ada seperti
tanaman air, kayu atau batu pada tahapan awalnya. Infeksi pada air tawar
biasanya disebabkan oleh Oodinium pillularis, dan Oodinium ocellatum pada
air laut. Oodinium menyebabkan kulit ikan akan terlihat penuh dengan bintik
berwarna putih kekuning-kuningan. Sehingga kadang disamakan dengan
penyakit yang disebabkan oleh Ichthyophthirius (white spot). Oodinium ini
dapat mencapai ukuran maksimum 0.3 mm, jadi akan terlihat jauh lebih kecil
dari penyakit yang disebabkan oleh Ichthyophthirius (white spot). Oodinium
mulai berkembang biasanya bermula dari sirip ikan dan kemudian menyerang
seluruh bagian tubuh. Pada tahapan lebih lanjut ikan akan terlihat seperti
memakai bedak atau bertaburan tepung, ini yang disebut velvet. Pada tahapan
berikutnya, potongan sisik / kulit dari ikan akan copot, dan pada mata akan
terlihat adanya selaput seperti kabut.
Solusi: Dalam 100 lt air masukan Chlorampenicol 1.5 gram (6 kapsul 250
mg), Acriflavine 2 PPM atau 20 ml dan Garam ikan 2 sendok makan ke
dalam tank Sponge filter dapat tetap dibiarkan dalam tank dan tambahkan
aerasi, gunakan heater dengan suhu 28 derajat Celcius.Biarkan tank tersebut
selama 2 atau 3 hari, bila airnya menjadi keruh karena lendir dapat dikuras
semua dan ulangi dosis tersebut hingga ikan kembali sehat dan tidak ada
lendir atau selaput seperti kapas pada tubuhnya. Jika dalam suatu akurium
hanya terdapat satu ikan yang terinfeksi dapat juga dilakukan dengan
memasukkan ikan yang sakit kedalam sebuah tank dengan air sebanyak 100
liter, beri aerasi dan sponge filter agar air tidak cepat keruh. Lalu masukan
Copper formalin sesuai dosis. Tambahkan 2 sendok garam ikan kedalam air
tank. Masukan 1 tablet antibiotik Ciprofloxacin 500 mg kedalam tank, atur
heater pada suhu 30 derajat Celcius. Biarkan hingga 3 hari, lalu ganti semua
airnya dan berikan treatment dengan dosis yang sama hingga ikan sembuh.
Perhitungan CF:
Velvet Disease dengan nilai CF = 98.8%
G1 = 0.9
G6 = 0.8
G25 = 0.4
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
CF(B) = CF(A)+[CF25*(1-CF(A))]
= 0.98+ [0.4*(1-0.98)]
= 0.988
Velvet Disease dengan nilai CF = 98%
G1 = 0.9
G6 = 0.8
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.8*(1-0.9)]
= 0.98
Velvet Disease dengan nilai CF = 94%
G1 = 0.9
G25 = 0.4
CF(A) = CF1+[CF6*(1-CF1)]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
Velvet Disease dengan nilai CF = 88%
G6 = 0.8
G25 = 0.4
CF(A) = CF6+[CF25*(1-CF6)]
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)]
= 0.88
Kaidah 19: Costia
Gejala: Terlihat lesu dan lemah (G2)
Kulit robek berdarah sekitar 1mm-2cm (G9)
Kulit ikan mengeruh keputihan (G24)
Keterangan: Costia juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh
flagelata. Flagelata ini mempunyai bentuk seperti kacang, yang dapat
menyebabkan kekeruhan berwarna sedikit putih pada kulit ikan. Jenis
flagellata ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop.Costia hanya akan
berkembang dan bereproduksi dengan baik pada ikan yang terkena stress atau
sedang lemah. Parasit ini hidup pada selaput lendir. Costia mempunyai umur
yang pendek dan akan mati jika tidak ada inangnya. Penyakit ini akan
memberi dampak kekeruhan berwarna putih pada tubuh ikan. Pada serangan
yang hebat, kulit ikan akan rusak, yang kemudian akan menyebabkan ikan
mati.
Solusi: Cara penanggulangan yang dapat dilakukan adalah dengan
menempatkan ikan pada suhu diatas 30oC. Pengobatan dapat dilakukan dengan
Iodine 1 tetes dari larutan stock untuk tiap 5 liter (Larutan stoc dibuat dari 0.5
mg dilarutkan dalam 100 ml air).
Perhitungan CF:
Costia dengan nilai CF = 94%
G2 = 0.8
G9 = 0.5
G24 = 0.4
CF(A) = CF2+[CF9*(1-CF2)]
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)]
= 0.9
CF(B) = CF(A)+[CF24*(1-CF(A))]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
Costia dengan nilai CF = 90%
G2 = 0.8
G9 = 0.5
CF(A) = CF2+[CF9*(1-CF2)]
= 0.8+ [0.5*(1-0.8)]
= 0.9
Costia dengan nilai CF = 88%
G2 = 0.8
G24 = 0.4
CF(A) = CF2+[CF24*(1-CF2)]
= 0.8+ [0.4*(1-0.8)]
= 0.88
Costia dengan nilai CF = 70%
G9 = 0.5
G24 = 0.4
CF(A) = CF9+[CF24*(1-CF9)]
= 0.5+ [0.4*(1-0.5)]
= 0.7
Kaidah 20: Intestinal Flagellates
Gejala: Kurang nafsu makan (G3)
Kehilangan atau kerusakan sisik (G6)
Warna kulit ikan menggelap (G22)
Kehilangan berat badan (G23)
Keterangan: Intestinal flagelata merupakan jenis penyakit ikan yang
disebabkan oleh flagelata yang hidup di perut ikan. Flagelata ini biasanya
hidup sebagai penerima dan memelihara makanan hasil pra-pencernaan.
Beberapa genus dari flagellata dapat beradaptasi dan hidup di dalam usus
ikan. Mereka hidup dengan memakan makanan yang dikonsumsi ikan
sebelum dicerna. Banyak spesies ikan tidak terganggu dengan adanya mereka.
Banyak spesies cichlid menunjukkan gejala-gejala intestinal flagellata bila
ada faktor -faktor yang dapat memperlemah ikan seperti makanan yang tidak
cukup baik, kekurangan mineral atau vitamin dan stress. Warna ikan menjadi
gelap dan kehilangan nafsu makan.
Solusi: Penanganan ikan yang sakit adalah dengan menggunakan entripidin
(gabrocal) farmitalia sebanyak 1,5% dicampur dengan makanan kering
selama 4 – 10 hari.
Perhitungan CF:
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99.7%
G3 = 0.9
G6 = 0.4
G22 = 0.5
G23 = 0.9
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]
= 0.97
CF(C) = CF(B)+[CF23*(1-CF(B))]
= 0.97+ [0.9*(1-0.97)]
= 0.997
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 97%
G3 = 0.9
G6 = 0.4
G22 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF22*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.5*(1-0.94)]
= 0.97
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99.4%
G3 = 0.9
G6 = 0.4
G23 = 0.9
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
CF(B) = CF(A)+[CF23*(1-CF(A))]
= 0.94+ [0.9*(1-0.94)]
= 0.994
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 94%
G3 = 0.9
G6 = 0.4
CF(A) = CF3+[CF6*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.4*(1-0.9)]
= 0.94
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 95%
G3 = 0.9
G22 = 0.5
CF(A) = CF3+[CF22*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.5*(1-0.9)]
= 0.95
Intestinal Flagellates dengan nilai CF = 99%
G3 = 0.9
G23 = 0.9
CF(A) = CF3+[CF23*(1-CF3)]
= 0.9+ [0.9*(1-0.9)]
= 0.99
4.2.3. DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah merupakan rancangan perangkat
lunak yang menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem. Berikut adalah
DFD level 0 sampai dengan DFD level 2 dari sistem pakar identifikasi
penyakit ikan hias air tawar.
4.2.3.1. DFD (Data Flow Diagram) Level 0
ADMIN PAKAR
USER
DATA LOGINDATA GEJALA
DATA PENYAKITDATA RELASI
DATA CFDATA ARTIKEL
INFO LOGININFO GEJALA
INFO PENYAKITINFO RELASI
INFO CFINFO ARTIKEL
DATA LOGINDATA GEJALA
DATA PENYAKITDATA RELASI
DATA CFDATA ARTIKEL
INFO LOGININFO GEJALA
INFO PENYAKITINFO RELASI
INFO CFINFO ARTIKEL
INFO USERINFO DIAGNOSA
INFO ARTIKELINFO CF
DATA USERDATA DIAGNOSA
SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI
PENYAKIT PADA IKAN HIAS AIR TAWAR
0
Gambar 3. DFD Level 0
Gambar 3 menampilkan beberapa entitas yang berperan dalam sistem
pakar identifikasi penyakit ikan hias air tawar dengan metode certainty factor
berbasis website adalah admin, pakar dan pengguna. Penjelasan dari entitas-
entitas tersebut adalah:
1. Admin merupakan orang yang mengatur akun dari pakar. Admin
yaitu dapat menambah, mengubah, menghapus dan mencari data
yang nantinya digunakan oleh sistem. Terdapat dua belas aliran
data pada akun admin, dimana enam aliran data menuju ke sistem,
yaitu data login, data gejala, data penyakit, data relasi, data nilai
certainty factor, dan data artikel. Serta enam aliran data dari sistem
menuju ke admin yaitu info login, info gejala, info penyakit, info
relasi, info nilai certainty factor, dan info artikel.
2. Pakar merupakan orang yang ahli dalam permasalahan teori-teori
penyakit ikan hias air tawar, dimana pakar ini merupakan
seseorang yang mengelola situs dikarenakan pemahaman yang
lebih luas mengenai permasalahan mengenai penyakit ikan hias air
tawar. Pakar dapat menambah, mengubah, menghapus dan mencari
data yang nantinya digunakan oleh sistem. Terdapat dua belas
aliran data, dimana enam aliran data menuju ke sistem, yaitu data
login, data gejala, data penyakit, data relasi, data nilai certainty
factor, dan data artikel. Serta enam aliran data dari sistem menuju
ke pakar yaitu info login, info gejala, info penyakit, info relasi, info
nilai certainty factor, dan info artikel.
3. Pengguna (user) merupakan pengguna dari aplikasi sistem pakar
identifikasi penyakit ikan hias air tawar dengan metode certainty
factor berbasis website. Pada entitas pengguna (user) terdapat
enam aliran data, dimana dua aliran data menuju ke sistem, yaitu
data user dimana data ini digunakan untuk proses pendaftaran agar
dapat melakukan proses identifikasi, dan data diagnosa kedalam
sistem. Dan empat aliran dari sistem menuju ke pengguna (user)
antara lain info pengguna, Info diagnosa, yang mencakup nama
penyakit, keterangan penyakit, solusi serta info nilai certainty
factor sebagai tolak ukur pengguna terhadap penyakitnya.
4.2.3.2. DFD (Data Flow Diagram) Level 1
ADMIN PAKAR
USER
LOGIN1
KELOLAARTIKEL
2
KELOLAPENYAKIT
3
KELOLAGEJALA
4
KELOLARELASI
5
KELOLABOBOT CF
6
DAFTAR7
DIAGNOSA8
DATA LOGIN
DATA PENYAKIT
INFO LOGIN DATA LOGIN
INFO LOGIN
LOGINDATA LOGINDATA LOGIN
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
INFO ARTIKELDATA ARTIKEL
ARTIKELDATA ARTIKELDATA ARTIKEL
INFO ARTIKEL
INFO PENYAKIT
INFO PENYAKITDATA PENYAKIT
PENYAKITDATA PENYAKITDATA PENYAKIT DATA GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
INFO GEJALA
GEJALADATA GEJALADATA GEJALADATA RELASI
INFO RELASI
DATA RELASI
INFO RELASI
RELASI DATA RELASIDATA RELASI
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
CFDATA CFDATA CF
INFO CF
DATA USER
INFO USER
USER DATA USERDATA USER
DIAGNOSA
DATA GEJALADATA PENYAKIT
DATA RELASI
DATA DIAGN OSA
DATA DIAGN OSAINFO DIAGNOSA
DATA DIAGN OSA
Gambar 4. DFD Level 1
Gambar 4 merupakan DFD level 1 dari sistem pakar identifikasi penyakit
ikan hias air tawar dengan metode certainty factor berbasis website. Berikut
penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 4
1. Proses login adalah proses yang menjelaskan bagaimana proses
masuknya admin dan pakar ked lam sistem berlangsung. Dalam
sistem ini, pakar dapat masuk melalui inputan yang diberikan ke
dalam sistem. Dalam proses ini pakar memiliki dua aliran data
yaitu data login untuk aliran menuju proses login dan info login
untuk aliran menuju pakar. Sedangakan untuk admin, ia juga
memiliki dua aliran data yaitu data login dari admin menuju sistem
dan info login dari sistem menuju admin. Proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data login dengan dua aliran
data, yaitu data login untuk aliran menuju penyimpanan data login
dan info login untuk aliran yang menuju proses login.
2. Proses kelola artikel adalah proses yang menjelaskan bagaimana
pakar dapat mengolah data-data artikel. Dalam proses ini pakar
mempunyai dua aliran data yaitu data artikel untuk aliran menuju
proses kelola artikel dan info artikel untuk aliran menuju pakar.
Dalam proses ini admin juga mempunyai dua aliran data yaitu data
artikel untuk aliran menuju proses kelola artikel dan info artikel
untuk aliran menuju admin. Proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data artikel dengan dua aliran data, yaitu data artikel
untuk aliran menuju penyimpanan data gejala dan info gejala untuk
aliran yang menuju proses kelola artikel.
3. Proses kelola penyakit merupakan proses yang menjelaskan
bagaimana pakar dapat mengolah data-data penyakit. Dalam proses
ini pakar mempunyai dua aliran data yaitu data penyakit untuk
aliran menuju proses kelola penyakit dan info data penyakit untuk
aliran menuju pakar. Admin juga mempunyai dua aliran data yaitu
data penyakit untuk aliran menuju proses kelola penyakit dan info
penyakit untuk aliran menuju pakar. Proses ini juga berhubungan
dengan penyimpanan data penyakit dengan dua aliran data, yaitu
data penyakit untuk aliran menuju penyimpanan data penyakit dan
data penyakit untuk aliran yang menuju proses kelola penyakit.
4. Proses kelola gejala merupakan proses yang menjelaskan
bagaimana pakar dapat mengolah data-data gejala. Dalam proses
ini pakar mempunyai dua aliran data yaitu data gejala untuk aliran
menuju proses kelola gejala dan info gejala untuk aliran menuju
pakar. Admin juga mempunyai dua aliran data yaitu data gejala
untuk aliran menuju proses kelola gejala dan info gejala untuk
aliran menuju pakar. Proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data gejala dengan dua aliran data, yaitu data gejala
untuk aliran menuju penyimpanan data gejala dan data gejala
untuk aliran yang menuju proses kelola gejala.
5. Proses kelola relasi merupakan proses yang menjelaskan
bagaimana pakar dapat mengolah data-data relasi. Dalam proses ini
pakar mempunyai dua aliran data yaitu data relasi untuk aliran
menuju proses kelola relasi dan info relasi untuk aliran menuju
pakar. Admin juga mempunyai dua aliran data yaitu data relasi
untuk aliran menuju proses kelola relasi dan info relasi untuk aliran
menuju pakar. Proses ini juga berhubungan dengan penyimpanan
data relasi dengan dua aliran data, yaitu data relasi untuk aliran
menuju penyimpanan data relasi dan data relasi untuk aliran yang
menuju proses kelola relasi.
6. Proses kelola nilai CF ( Certainty Factor) merupakan proses yang
menjelaskan bagaimana pakar dapat mengolah data-data nilai CF.
Dalam proses ini pakar mempunyai dua aliran data yaitu data nilai
CF untuk aliran menuju proses kelola nilai CF dan info nilai CF
untuk aliran menuju pakar. Admin juga mempunyai dua aliran data
yaitu data nilai CF untuk aliran menuju proses kelola nilai CF dan
info nilai CF untuk aliran menuju pakar. Proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data nilai CF dengan dua aliran
data, yaitu data nilai CF untuk aliran menuju penyimpanan data
nilai CF dan data nilai CF untuk aliran yang menuju proses kelola
CF.
7. Proses data pengguna (user) merupakan proses yang menjelaskan
bagaimana pengguna menginputkan datanya terlebih dahulu
sebelum melakukan identifikasi kemudian data tersebut akan
muncul bersama info diagnosa penyakit ikan hias air tawar. Dalam
proses ini pengguna mempunyai mempunyai dua aliran data yaitu
data pengguna untuk aliran menuju proses kelola pengguna. Proses
ini juga berhubungan dengan penyimpanan data pengguna dengan
dua aliran data, yaitu data pengguna untuk aliran menuju
penyimpanan data pengguna dan info pengguna untuk aliran yang
menuju proses kelola pengguna.
8. Proses diagnosa merupakan proses yang menjelaskan bagaimana
diagnosa penyakit ikan hias air tawar berlangsung. Proses ini
memiliki dua aliran data. Satu inputan dan satu keluaran.
Inputannya yaitu input data gejala dari penyimpanan data gejala,
data penyakit dari penyimpanan data penyakit, data relasi dari
penyimpanan relasi dan data gejala dari pengguna. Sedangkan
keluarannya adalah info diagnosa menuju pengguna.
4.2.3.3. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Login
ADMIN PAKAR
VERIFIKASI USERNAME
1.1
VERIFIKASI PASSWORD
1.2
VERIFIKASI HAK AKSES
1.3
DATA LOGIN
DATA LOGIN
LOGIN
INFO LOGIN
INFO LOGIN
DATA LOGININFO LOGIN
INFO LOGIN
DATA LOGIN
DATA LOGIN
INFO LOGIN
INFO LOGIN
DATA LOGIN
DATA LOGIN
DATA LOGIN
DATA LOGIN
DATA LOGINDATA LOGIN
DATA LOGIN
Gambar 5. DFD Level 2 Proses 1 (Login)
Gambar 5 adalah Diagram level 2 proses 1 atau proses login merupakan
perincian dari DFD level 1 pada proses login. Adapun penjelasan dari proses-
proses yang ada pada gambar 5 adalah sebagai berikut.
1. Proses Verifikasi Username merupakan proses memasukkan data
username oleh admin dan pakar. Dalam proses ini apabila data
username yang dimasukkan adalah benar maka sistem akan
melanjutkan ke proses selanjutnya. Jika salah maka sistem akan
menampilkan kotak dialog peringatan yang berbunyi “Maaf Username
& Password Yang Anda Masukkan Salah”.
2. Proses Verifikasi Password merupakan proses memasukkan data
password oleh admin. Dalam proses ini apabila data password yang
dimasukkan adalah benar maka sistem akan melanjutkan ke proses
selanjutnya. Jika salah maka sistem akan menampilkan kotak dialog
peringatan yang berbunyi “Maaf Username & Password Yang Anda
Masukkan Salah”
3. Proses Verifikasi Hak Akses merupakan proses mencocokan hak akses
yang dimiliki oleh admin dan pakar.
4.2.3.4. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Artikel
PAKAR
ADMIN
LIHAT2.1
TAMBAH2.2
HAPUS2.3
UBAH2.4
USER
ARTIKEL
INFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL
DATA ARTIKEL
INFO ARTIKEL
DATA ARTIKELINFO ARTIKEL DATA ARTIKEL
DATA ARTIKEL
DATA ARTIKELDATA ARTIKEL
DATA ARTIKELDATA ARTIKEL
DATA ARTIKELDATA ARTIKEL
Gambar 6. DFD Level 2 Proses 2 (Kelola Artikel)
Gambar 6 adalah Diagram level 2 proses 2 atau proses kelola artikel,
yang merupakan perincian dari DFD level 1 pada proses kelola artikel.
Adapun penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 6 adalah sebagai
berikut.
1. Proses 2.1 Lihat data
Proses lihat data memungkinkan pakar, admin, dan user untuk melihat
data artikel secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari
proses menuju pakar yaitu info artikel dan satu aliran dari penyimpanan
data artikel menuju proses yaitu info artikel.
2. Proses 2.2 Tambah data
Proses tambah data memungkinkan pakar untuk menambah data artikel.
Dalam proses ini terdapa satu aliran dari pakar yaitu data artikel, dan satu
aliran menuju pakar yaitu info artikel. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data artikel yang mana terdapat satu
aliran data menuju penyimpanan data artikel yaitu data artikel dan satu
aliran dari penyimpanan data artikel menuju proses yaitu data artikel
3. Proses 2.3 Hapus data
Proses hapus data memungkinkan pakar untuk menghapus data artikel.
Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data artikel, dan
satu aliran menuju pakar yaitu info artikel. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data artikel yang mana terdapat satu
aliran data menuju penyimpanan data artikel yaitu data artikel dan satu
aliran dari penyimpanan data artikel menuju proses yaitu data artikel.
4. Proses 2.4 Ubah data
Proses ubah data memungkinkan pakar untuk menyunting atau mengedit
data artikel. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data
artikel, dan satu aliran menuju pakar yaitu info artikel. Selain itu, proses
ini juga berhubungan dengan penyimpanan data artikel yang mana
terdapat satu aliran data menuju penyimpanan data artikel yaitu data
artikel dan satu aliran dari penyimpanan data artikel menuju proses yaitu
data artikel.
4.2.3.5. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Artikel
PAKAR
ADMIN
LIHAT3.1
TAMBAH3.2
HAPUS3.3
UBAH3.4
PENYAKIT
DATAPENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT
DATA PENYAKIT
INFO PENYAKIT
DATA PENYAKITINFO PENYAKIT DATA PENYAKIT
DATA PENYAKIT
DATA PENYAKITDATA PENYAKIT
DATA PENYAKITDATA PENYAKIT
DATA PENYAKITDATA PENYAKIT
Gambar 7. DFD Level 2 Proses 3 (Kelola Penyakit)
Gambar 7 adalah Diagram level 2 proses 3 atau proses kelola penyakit,
yang merupakan perincian dari DFD level 1 pada proses kelola penyakit.
Adapun penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 7 adalah
sebagai berikut.
1. Proses 3.1 Lihat data
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-
data penyakit secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran
dari proses menuju pakar yaitu info penyakit dan satu aliran dari
penyimpanan data penyakit menuju proses yaitu info penyakit.
2. Proses 2.2 Tambah data
Proses tambah data memungkinkan pakar dan admin untuk menambah
data penyakit. Dalam proses ini terdapa satu aliran dari pakar yaitu data
penyakit, dan satu aliran menuju pakar yaitu info penyakit. Proses ini
juga terdapa satu aliran dari admin yaitu data penyakit, dan satu aliran
menuju admin yaitu info penyakit. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data penyakit yang mana terdapat
satu aliran data menuju penyimpanan data penyakit yaitu data penyakit
dan satu aliran dari penyimpanan data penyakit menuju proses yaitu
data penyakit
3. Proses 2.3 Hapus data
Proses hapus data memungkinkan pakar dan admin untuk menghapus
data penyakit. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data
penyakit, dan satu aliran menuju pakar yaitu info penyakit. . Proses ini
juga terdapa satu aliran dari admin yaitu data penyakit, dan satu aliran
menuju admin yaitu info penyakit. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data penyakit yang mana terdapat
satu aliran data menuju penyimpanan data penyakit yaitu data penyakit
dan satu aliran dari penyimpanan data penyakit menuju proses yaitu
data penyakit.
4. Proses 2.4 Ubah data
Proses ubah data memungkinkan pakar untuk menyunting atau
mengedit data penyakit. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar
yaitu data penyakit, dan satu aliran menuju pakar yaitu info penyakit. .
Proses ini juga terdapa satu aliran dari admin yaitu data penyakit, dan
satu aliran menuju admin yaitu info penyakit. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data penyakit yang mana terdapat
satu aliran data menuju penyimpanan data penyakit yaitu data penyakit
dan satu aliran dari penyimpanan data penyakit menuju proses yaitu
data penyakit.
4.2.3.6. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Gejala
PAKAR
ADMIN
LIHAT4.1
TAMBAH4.2
HAPUS4.3
UBAH4.4
GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA
DATA GEJALA
INFO GEJALA
DATA GEJALAINFO GEJALA DATA GEJALA
DATA GEJALA
DATA GEJALADATA GEJALA
DATA GEJALADATA GEJALA
DATA GEJALADATA GEJALA
Gambar 8. DFD Level 2 Proses 4 (Kelola Gejala)
Gambar 8 adalah Diagram level 2 proses 4 atau proses kelola gejala,
yang merupakan perincian dari DFD level 1 pada proses kelola gejala.
Adapun penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 8 adalah
sebagai berikut.
1. Proses 4.1 Lihat data
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-
data gejala secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran
dari proses menuju pakar yaitu info gejala dan satu aliran dari
penyimpanan data gejala menuju proses yaitu info gejala.
2. Proses 4.2 Tambah data
Proses tambah data memungkinkan pakar dan admin untuk menambah
data gejala. Dalam proses ini terdapa satu aliran dari pakar yaitu data
gejala, dan satu aliran menuju pakar yaitu info gejala. Proses ini juga
terdapa satu aliran dari admin yaitu data gejala, dan satu aliran menuju
admin yaitu info gejala. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data gejala yang mana terdapat satu aliran data menuju
penyimpanan data gejala yaitu data gejala dan satu aliran dari
penyimpanan data gejala menuju proses yaitu data gejala
3. Proses 4.3 Hapus data
Proses hapus data memungkinkan pakar dan admin untuk menghapus
data gejala. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data
gejala, dan satu aliran menuju pakar yaitu info gejala. . Proses ini juga
terdapa satu aliran dari admin yaitu data gejala, dan satu aliran menuju
admin yaitu info gejala. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data gejala yang mana terdapat satu aliran data menuju
penyimpanan data gejala yaitu data gejala dan satu aliran dari
penyimpanan data gejala menuju proses yaitu data gejala.
4. Proses 4.4 Ubah data
Proses ubah data memungkinkan pakar untuk menyunting atau
mengedit data gejala. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar
yaitu data gejala, dan satu aliran menuju pakar yaitu info gejala. .
Proses ini juga terdapa satu aliran dari admin yaitu data gejala, dan satu
aliran menuju admin yaitu info gejala. Selain itu, proses ini juga
berhubungan dengan penyimpanan data gejala yang mana terdapat satu
aliran data menuju penyimpanan data gejala yaitu data gejala dan satu
aliran dari penyimpanan data gejala menuju proses yaitu data gejala.
4.2.3.7. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola Relasi
PAKAR
ADMIN
LIHAT5.1
TAMBAH5.2
HAPUS5.3
UBAH5.4
RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI
DATA RELASI
INFO RELASI
DATA RELASIINFO RELASI DATA RELASI
DATA RELASI
DATA RELASIDATA RELASI
DATA RELASIDATA RELASI
DATA RELASIDATA RELASI
Gambar 9 DFD Level 2 Proses 5 (Kelola Relasi)
Gambar 9 adalah Diagram level 2 proses 5 atau proses kelola relasi,
yang merupakan perincian dari DFD level 1 pada proses kelola relasi.
Adapun penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 9 adalah
sebagai berikut.
1. Proses 5.1 Lihat data
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-
data relasi secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari
proses menuju pakar yaitu info relasi dan satu aliran dari penyimpanan
data relasi menuju proses yaitu info relasi.
2. Proses 5.2 Tambah data
Proses tambah data memungkinkan pakar dan admin untuk menambah
data relasi. Dalam proses ini terdapa satu aliran dari pakar yaitu data
relasi, dan satu aliran menuju pakar yaitu info relasi. Proses ini juga
terdapa satu aliran dari admin yaitu data relasi, dan satu aliran menuju
admin yaitu info relasi. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data relasi yang mana terdapat satu aliran data menuju
penyimpanan data relasi yaitu data relasi dan satu aliran dari
penyimpanan data relasi menuju proses yaitu data relasi
3. Proses 5.3 Hapus data
Proses hapus data memungkinkan pakar dan admin untuk menghapus
data relasi. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data
relasi, dan satu aliran menuju pakar yaitu info relasi. . Proses ini juga
terdapa satu aliran dari admin yaitu data relasi, dan satu aliran menuju
admin yaitu info relasi. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data relasi yang mana terdapat satu aliran data menuju
penyimpanan data relasi yaitu data relasi dan satu aliran dari
penyimpanan data relasi menuju proses yaitu data relasi.
4. Proses 5.4 Ubah data
Proses ubah data memungkinkan pakar untuk menyunting atau
mengedit data relasi. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar
yaitu data relasi, dan satu aliran menuju pakar yaitu info relasi. . Proses
ini juga terdapa satu aliran dari admin yaitu data relasi, dan satu aliran
menuju admin yaitu info relasi. Selain itu, proses ini juga berhubungan
dengan penyimpanan data relasi yang mana terdapat satu aliran data
menuju penyimpanan data relasi yaitu data relasi dan satu aliran dari
penyimpanan data relasi menuju proses yaitu data relasi.
4.2.3.8. DFD (Data Flow Diagram) Level 2 Proses Kelola CF
PAKAR
ADMIN
LIHAT6.1
TAMBAH6.2
HAPUS6.3
UBAH6.4
USER
CF
INFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CFINFO CF
DATA CF
INFO CF
DATA CFINFO CF DATA CF
DATA CF
DATA CFDATA CF
DATA CFDATA CF
DATA CFDATA CF
Gambar 10 DFD Level 2 Proses 6 (Kelola CF)
Gambar 10 adalah Diagram level 2 proses 6 atau proses kelola nilai CF,
yang merupakan perincian dari DFD level 1 pada proses kelola CF. Adapun
penjelasan dari proses-proses yang ada pada gambar 10 adalah sebagai
berikut.
1. Proses 5.1 Lihat data
Proses lihat data memungkinkan pakar dan admin untuk melihat data-
data CF secara keseluruhan. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari
proses menuju pakar yaitu info CF dan satu aliran dari penyimpanan
data CF menuju proses yaitu info CF.
2. Proses 5.2 Tambah data
Proses tambah data memungkinkan pakar dan admin untuk menambah
data CF. Dalam proses ini terdapa satu aliran dari pakar yaitu data CF,
dan satu aliran menuju pakar yaitu info CF. Proses ini juga terdapa satu
aliran dari admin yaitu data CF, dan satu aliran menuju admin yaitu info
CF. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan penyimpanan data
CF yang mana terdapat satu aliran data menuju penyimpanan data CF
yaitu data CF dan satu aliran dari penyimpanan data CF menuju proses
yaitu data CF
3. Proses 5.3 Hapus data
Proses hapus data memungkinkan pakar dan admin untuk menghapus
data CF. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu data CF,
dan satu aliran menuju pakar yaitu info CF. . Proses ini juga terdapa
satu aliran dari admin yaitu data CF, dan satu aliran menuju admin yaitu
info CF. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan penyimpanan
data CF yang mana terdapat satu aliran data menuju penyimpanan data
CF yaitu data CF dan satu aliran dari penyimpanan data CF menuju
proses yaitu data CF.
4. Proses 5.4 Ubah data
Proses ubah data memungkinkan pakar untuk menyunting atau
mengedit data CF. Dalam proses ini terdapat satu aliran dari pakar yaitu
data CF, dan satu aliran menuju pakar yaitu info CF. . Proses ini juga
terdapa satu aliran dari admin yaitu data CF, dan satu aliran menuju
admin yaitu info CF. Selain itu, proses ini juga berhubungan dengan
penyimpanan data CF yang mana terdapat satu aliran data menuju
penyimpanan data CF yaitu data CF dan satu aliran dari penyimpanan
data CF menuju proses yaitu data CF.
4.2.4. ERD (Entity Relashionalship Diagram)
USER
ARTIKEL
LEVEL
MENGISI
MEMILIKI 1
n
1
1
PENYAKITRELASIGEJALA n n
ID_LEVEL LEVEL
ID_ARTIKELID_USER
ARTIKEL
PIC_ARTIKEL
ID_USER
ID_LEVEL
USERNAME
PASSWORD
ID_GEJALA GEJALA ID_PENYAKITPENYAKIT
KETERANGAN
SOLUSIID_RELASI
ID_PENYAKITID_GEJALA
NAMA_USER
PIC_USER
EMAIL-USER
PIC_GEJALA
DIANOSA
GEJALA
NAMA
MEMILIKI1
1PEKERJAAN
UMUR
ID_DIAGNOSA
ID_PENYAKIT
CFNOIP
TANGGAL
Gambar 11. ERD Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ikan Hias Air
Tawar
Gambar 11 adalah detil dari diagram relasi entitas perancangan basis data
dalam Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ikan Hias Air Tawar. Entity
Relashionship Diagram ERD dari sistem pakar ikan hias ini terdiri dari enam
entitas. Enam entitas tersebut adalah user, level, artikel, diagnose, penyakit
dan gejala. Entitas user mempunyai hubungan one to one dengan entitas level.
Entitas user mempunyai hubungan one to many dengan entitas artikel. Entitas
penyakit mempunyai hubungan one to one dengan entitas diagnose. Dan
entitas penyakit mempunyai hubungan many to many dengan entitas gejala
yang menghasilkan tabel baru berupa tabel relasi. Tabel relasi merupakan
tabel yang memaparkan gejala-gejala yang dimiliki oleh suatu penyakit.
4.2.5. Tabel Fisik
Tabel fisik merupakan kumpulan tabel tabel yang akan memaparkan data
dari sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar. Adapun tabel
fisik dari sistem pakar ini terdiri dari tabel user, level, artikel, penyakit,
gejala, relasi dan diagnose. Berikut adalah penjelasan tentang tabel-tabel fisik
dari sistem pakar ikan hiasair tawar.
4.2.5.1. Tabel User
Tabel User merupakan tabel yang menampilkan data-data pengguna yang
dapat memasuki sistem. Tabel User terdiri dari id_user, id_level, ussername,
password, pic_user, nama_user, dan email-user.
Tabel 5. Tabel User
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_user Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Id_level Integer 11FOREIGN
KEYNOT NULL
ussername Varchar 50 - NOT NULL
password Password 50 - NOT NULL
Pic_user String - - NOT NULL
Nama_user Varchar 50 - NOT NULL
Email-user Varchar 50 - NOT NULL
4.2.5.2. Tabel Level
Tabel level merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa
berbagai macam level yang ada dalam sistem pakar identifikasi penyakit ikan
hias air tawar. Adapun tabel level terdiri dari id_level dan nama_level.
Tabel 6. Tabel Level
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_level Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Nama_level Varchar 50 - NOT NULL
4.2.5.3. Tabel Penyakit
Tabel penyakit merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa
berbagai macam penyakit yang ada dalam sistem pakar identifikasi penyakit
ikan hias air tawar. Adapun tabel penyakit terdiri dari id_penyakit,
nama_penyakit, keterangan_penyakit, dan solusi_penyakit.
Tabel 7. Tabel Penyakit
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_penyakit Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Nama_penyakit Varchar 50 - NOT NULL
Ket_penyakit Varchar 50 - NOT NULL
Solusi_penyakit Varchar 50 - NOT NULL
4.2.5.4. Tabel Gejala
Tabel gejala merupakan tabel yang memaparkan data-data berupa
berbagai macam gejala yang ada dalam sistem pakar identifikasi gejala ikan
hias air tawar. Adapun tabel gejala terdiri dari id_gejala, gejala, dan
pic_gejala.
Tabel 8. Tabel Gejala
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_gejala Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
gejala Varchar 50 - NOT NULL
Pic_gejala String - - NOT NULL
4.2.5.5. Tabel Relasi
Tabel relasi merupakan tabel yang memaparkan data gejala-gejala dalam
suatu penyakit yang ada dalam sistem pakar identifikasi relasi ikan hias air
tawar. Adapun tabel relasi terdiri dari id_relasi,id_penyakiti, dan id_gejala.
Tabel 9. Tabel Relasi
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_relasi Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Id_penyakit Integer 11FOREIGN
KEYNOT NULL
Id_gejala Integer 11FOREIGN
KEYNOT NULL
CF Float - - NOT NULL
4.2.5.6. Tabel Diagnosa
Tabel diagnosa merupakan tabel yang memaparkan data-data pemakai
yang pernah konsultasi dalam sistem pakar identifikasi diagnosa ikan hias air
tawar. Adapun tabel diagnosa terdiri dari id_diagnosa, nama_diagnosa,
pekerjaan_diagnosa, umur_diagnosa, id_penyakit, CF, Noip dan tanggal.
Tabel 10. Tabel Diagnosa
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_diagnosa Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Id_penyakit Integer 11FOREIGN
KEYNOT NULL
Nama_diagnosa Varchar 50 - NOT NULL
Pekerjaan_diagnosa Varchar 50 - NOT NULL
Umur_diagnosa Varchar 50 - NOT NULL
CF Float - - NOT NULL
NOIP Varchar 50 - NOT NULL
Tanggal Date - - NOT NULL
4.2.5.7. Tabel Artikel
Tabel artikel merupakan tabel yang memaparkan data-artikel dalam
sistem pakar identifikasi artikel ikan hias air tawar. Adapun tabel artikel terdiri
dari id_artikel, id_user, isi_artikel, dan pic_artikel.
Tabel 11. Tabel Artikel
Field Tipe Data Size Indeks Keterangan
Id_artikel Integer 11PRIMARY
KEYNOT NULL
Id_user Integer 11FOREIGN
KEYNOT NULL
Isi_artikel Varchar 50 - NOT NULL
Pic_artikel String - - NOT NULL
4.2.6. Perancangan Antar Muka Sistem
Perancangan antar muka sistem merupakan tahap dimana desain
interface sistem pakar identifikasi penyakit pada ikan hias air tawar. Adapun
antar muka sistem di rancang untuk tampilan konsultasi dan tampilan kelola
sistem yang di akses oleh pakar dan admin seperti berikut.
4.2.6.1. Perancangan Halaman Utama
Gambar 12. Halaman Utama
Halaman utama seperti gambar 12 merupakan halamn yang menjadi
tampilan utam yang dapat di akses oleh semua pengguna. Halaman ini
menampilkan artikel atau berita terbaru tentang penyakit ikan hias air tawar
yang didapatkan dari admin dan pakar.
4.2.6.2. Perancangan Halaman Login
Gambar 13.Halaman Login
Halaman login seperti gambar 13 merupakan halamn yang menjadi
tampilan untuk memasuki sistem. Halaman ini menampilkan form untuk
mengisikan username dan password dan juga tombol login.
4.2.6.3. Perancanagn Halaman pendaftaran Konsultasi
Gambar 14. Halaman Pendaftaran Konsultasi
Halaman Pendaftaran konsultasi yang terlihat seperti gambar 14
merupakan halaman yang ditampilkan jika kita ingin berkonsultasi . Halamn
ini menampilkan form nama, umur, dan pekerjaan orang yang ingin
berjonsultasi mengenai penyakit ikan yang ia pelihara.
4.2.6.4. Perancanagn Halamn konsultasi
Gambar 15. Halaman Konsultasi
Halaman Konsultasi yang etrlihat seperti gambar 15 merupakan
halaman yang ditampilkan setelah mengisi halaman pendaftaran konsultasi.
Halaman ini terdiri dari checkbox gejala-gejala yang ada sehingga pemakai
dapat memilih gejala-gejala yang terjadi serta tombol deteksi.
4.2.6.5. Perancangan Halaman Diagnosa
Gambar 16. Halaman Diagnosa
Halaman diagnose seperti gambar 16 merupakan halaman yang
menampilkan hasil dari halaman konsultasi . Halamn ini menampilkan
jawaban berupa penyakit dan solusi dari gejala-gejala yang di masukkan oleh
pemakai .
4.2.6.6. Perancangan Halaman Kelola Panyakit
Gambar 17. Halaman Kelola Panyakit
Halaman Kelola penyakit seperti gambar 17 merupakan halaman yang
memaparkan data-data penyakit yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan
menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu penyakit.
4.2.6.7. Perancangan Halaman Kelola Gejala
Gambar 18. Halaman Kelola Gejala
Halaman Kelola gejala seperti gambar 18 merupakan halaman yang
memaparkan data-data gejala yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan
menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu gejala.
4.2.6.8. Perancangan Halaman Kelola Relasi
Gambar 19. Halaman Kelola Relasi
Halaman kelola relasi yang terlihat seperti gambar 19 merupakan
halaman dimana gejala-gejala dalam suatu penyakit dihubungkan. Halaman
ini menampilkan option dari penyakit-penyakit yang ada serta checkbox
gejala-gejala yang ada dalam suatu penyakit tersebut beserta form untuk
memasukkan nilai bobot CF.
4.2.6.9. Perancangan Halaman Kelola Artikel
Gambar 20. Halaman Kelola Artikel
Halaman Kelola artikel seperti gambar 20 merupakan halaman yang
memaparkan data-data artikel yang ada di dalam sistem. Halaman ini akan
menampilkan tabel beserta fitur ubah dan hapus suatu artikel.
4.2.7. Implementasi Antar Muka Sistem
4.3. Uji Coba Sistem
4.4. Pemeliharaan Sistem
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kusumadewi, Sri.2003.Artificial Intelligent (Teknik dan Aplikasinya).Graha Ilmu:Yogyakarta.
Hermawan, Toto.2013.”Artikel Tugas Akhir Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ikan Hias”, Artikel, Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Faizatunnisa. 2016.”Rancang Bangun Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Ibu Hamil dengan Metode Certainty Factor Berbasis Website”, Tugas Akhir, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Ginting, Elizaandayni. 2013” Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-Commerce)
Menggunakan Joomla Pada Mutiara Fashion “.Tugas Akhir, Universitas Widyatama Bandung.
Simanjuntak, Elvin. 2014”Sistem Informasi Pemasaran Berbasis Website Pada PT.Trimitra Sebagai Sarana Penjualan Produk Secara Online”.Tugas Akhir, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
Noviardy, Syeni. 2013”Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Web”. Tugas Akhir, Bina Sarana Informatika Jakarta.
Mujilan, Agustinus. 2013”Analisis dan Perancangan Sistem (Edisi 1)”. Universitas Widya Mandala Madiun.
Kosasi, Shandy.2014”Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Ikan Komet Dengan Metode Forward Chaining” Sekolah Tinggi Informatika Dan Komputer Pontianak.
Supian, Edy. 2013”Penanggulan Hama dan Penyakit Pada Ikan”, Pustaka Baru Press:Yogyakarta.
Arhami, Muhammad. 2004”Konsep Dasar Sistem Pakar”, ANDI: Yogyakarta.
LAMPIRANDraft Rencana Wawancara
Narasumber : Rizky Robyanica Paing S.Pi
No Pertanyaan Tujuan
1 Apa sajakah penyakit ikan hias yang secara umum sering terjadi?
Untuk mendapatkan data penyakit ikan hias air tawar
2 Ada berapa penyakit umum pada ikan hia sair tawar?
Untuk mengetahui jumlah penyakit pada ikan hias air tawar
3 Bagaimana cara mengidentifikasi penyakit pada ikan hias air tawar?
Untuk mengetahui prosedur identifikasi penyakit ikan hias air tawar
4 Dapatkan menenetukan penyakit ikan hias air Untuk mengetahui
tawar hanya dari ciri fisiknya? apakah identifikasi penyakit bias dilihat dari ciri fisiknya?
5 Gejala apa saja yangh digunakan untuk mengidentifikasi penyakit pada ikan hias air tawar?
Untuk mengetahui gejala apa saja yang mempengaruhi penyakit ikan hias air tawar?
6 Ada berapakah gejala fisik penentu penyakit pada ikan hias air tawar?
Untuk mengetahui jumlah gejala
7 Bisakah menentukan nilai kepastian dari suatu gejala terhadap suatu penyakit?
Untuk mengetahui apakah Certainty factor dapat digunakan untuk identifikasi
8 Apakah suatu penyakit bias mempengaruhi penyakit lainnya.?
Untuk mengetahui kompleksitas relasi