Download doc - Timbang Terima 4 Bab

Transcript

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN KELOMPOK 3

LAPORAN PELAKSANAAN PROSEDUR TIMBANG TERIMAPRAKTIK KEPEMIMPINANAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATANDI PAVILIUN V RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

OLEH:AHMAD NUR AFIAT

143.0003AJENG KRISTIA A.

143.0004

DIAH AYU SAPUTRI

143.0013DIANA YULI UTAMI

143.0015EKA RATNA MUSTIKA

143.0021FETRIANA AYU DWITANTI

143.0030JULLYANA C. H.

143.0042M. FARIS SETIYA BUDI

143.0055NURUL FAHMI RIZKA L.

143.0064PUSPITASARI AYUNINGTYAS

143.0067RAHAYU APRILLIA WILUJENG143.0069ROSALINA DIANI

143.0076TRI VINTI RATNA DEWI

143.0085

VERRY EFRILIYANA

143.0090PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA2015LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Pelaksanaan Prosedur Timbang TerimaPraktek Kepemimpinan Dan Manajemen KeperawatanDi Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.(Pelaksanaan Role Play Timbang Terima Tanggal 09 Februari 2015)

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan keefektivitasannya adalah saat pergantian shift, yaitu saat timbang terima pasien.

Timbang terima pasien (operan) merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat jelas dan komplit tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan/belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh Katim 1 dan Katim 2 secara tulisan dan lisan.Berdasarkan hasil observasi didapatkan data bahwa seluruh perawat menyatakan bahwa laporan timbang terima hanya berisi laporan kondisi pasien, program, jumlah kapasitas, namun belum ditemukan laporan tentang masalah keperawatan yang muncul pada pasien. Berdasar dari hasil observasi pelaksanaan timbang terima di Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya saat ini untuk shift malam ke shift pagi telah dilaksanakan meskipun belum optimal, sedangkan shift pagi ke sore dan sore ke malam timbang terima dilakukan hanya sebatas laporan jaga saja. Oleh karena itu pada kesempatan praktek manajemen keperawatan ini kami mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya akan mencoba melaksanakan atau mengaplikasikan timbang terima pasien berdasarkan konsep manajemen keperawatan di Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan UmumMengkomunikasikan segala informasi yang berkaitan dengan kondisi pasien.1.2.2 Tujuan Khusus

a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien (data fokus).b. Menyampaikan diagnosis keperawatan pasien.

c. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan kepada pasien.d. Menyampaikan tindakan keperawatan dan tindakan kolaboratif yang belum dilakukan kepada pasien.e. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh dinas shift berikutnya.f. Menyusun rencana kerja untuk dinas shift berikutnya.g. Mendokumentasikan timbang terima.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Perawat

a. Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar perawat.

b. Menjalin hubungan yang bertanggung jawab antar perawat.

c. Meningkatkan kualitas pelaksanaan askep terhadap penderita yang berkesinambungan.1.3.2 Bagi PasienPasien dapat menyampaikan masalah secara langsung pada saat perawat melakukan validasi data.1.4 Pengorganisasian

Kepala Ruangan: Fetriana Ayu Dwitanti, S.Kep Katim 1: Verry Efriliyana, S.Kep P. Pelaksana 1 : Diana Yuli Utami, S.KepP. Pelaksana 2: Puspitasari Ayuningtyas, S.KepP. Pelaksana 3: Nurul Fahmi Rizka L., S.KepP. Pelaksana 4: Jullyana C.H, S.KepP. Pelaksana 5: Ahmad Nur Afiat, S.Kep Katim 2: M. Faris Setiya Budi, S.Kep P. Pelaksana 1 : Rosalina Diani, S.KepP. Pelaksana 2: Diah Ayu Saputri, S.Kep P. Pelaksana 3: Ajeng Kristia S.KepP. Pelaksana 4: Rahayu Aprillia, S.KepP. Pelaksana 5: Eka Ratna M., S.KepP. Pelaksana 6: Trivinti Ratna Dewi, S.KepPasien : Pasien kamar 5 dan 6 Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya Pembimbing: 1.Diyah Arini, M. Kes., Ns.

2.Luluk Sri Wahyuni, AMK

3.Sri Reny Rachmawati, S.Kep., Ns1.5 Pelaksanaan Timbang Terima

Hari / Tanggal: Jumat, 06 Februari 2015Pukul: 13.00 14.00 WIB

Pelaksana: Dari Katim ke PP sore, diikuti oleh KaruTempat: Ruang Nurse Station dilanjutkan ke kamar pasien

Sasaran: Semua pasien kelolaan mahasiswaMetode: Pelaporan dan Tanya jawab

Media: a. Lembar timbang terima c. Lembar observasi

b. Status pasien

1.6 Mekanisme KegiatanTAHAPKEGIATANWAKTUTEMPATPELAKSANA

Persiapan

1. Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di Nurse Station2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan (Work Sheet), perawat pelaksana yang akan mengoperkan menyiapkan lembar timbang terima 3. Kepala rungan membuka acara timbang terima dilanjutkan dengan doa bersama.5 menit

Nurse Station

Karu

Pelaksanaan

1. Katim dinas pagi melakukan timbang terima pada PP tim 1 dan PP tim 2 yang dinas sore, hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :a. Identitas klien dan diagnosis medisb. Masalah keperawatan yang muncul.

c. Data Fokus (keluhan subyektif dan obyektif)d. Rencana keperawatan yang sudah/belum dilaksanakan.e. Tindakan kolaboratif.

f. Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan tertentu), perlu disampaikan untuk ditindak lanjuti.

2. Masing-masing PP yg akan bertugas melakukan klarifikasi terhadap data yang disampaikan.3. Mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.

4. Lama timbang terima setiap pasien kurang lebih 5 menit, kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.5. Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap pasien. Katim melakukan validasi data.30 menit

Nurse StationBed PasienPPKaru, Katim dan PP

Penutup1. Perawat kembali ke Nurse Station. Diskusi tentang hasil validasi.

2. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan maka kedua kelompok dinas menandatangani laporan timbang terima diketahui oleh Karu.

3. Karu menutup timbang terima, Karu memberikan reward kepada PP dan Katim dinas pagi dan mengucapkan selamat bekerja kepada PP Tim 1 dan PP Tim 2.5 menitNurse StationSemua perawat

Karu

1.7 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

a. Dilaksanakan tepat waktu, setiap pergantian shif

b. Dipimpin oleh Karu atau penanggung jawab pasien (PP).

c. Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.

d. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggung jawab

e. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan menggambarkan kondisi pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.f. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan pasien.

g. Saat timbang terima dikamar pasien, menggunakan volume suara yang cukup sehingga pasien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang privacy bagi pasien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung didepan pasien.h. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya dibicarakan di nurse station1.8 Alur Timbang Terima

1.9 Evaluasi

1. StrukturPada timbang terima, sarana prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain: Lembar timbang terima, status pasien, work sheet dan alat tulis, serta kedua kelompok shif timbang terima Kepala ruangan seharusnya memimpin timbang terima yang dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh PP yang bertugas saat itu.2. ProsesProses timbang terima dipimpin oleh Karu dan diikuti oleh Katim dan seluruh perawat yang bertugas sebelumnya maupun yang akan ganti dinas. Katim mengoperkan kepada PP berikutnya yang akan mengganti dinas. Timbang terima pertama dilakukan di Nurse Station kemudian ke bed pasien dan kembali lagi ke Nurse Station. Isi timbang terima mencakup identitas pasien, diagnosis keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan, intervensi yang belum dilakukan dan pesan khusus. Setiap pasien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke pasien.3. Hasil

a. Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift.b. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan c. Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.

BAB 2TINJAUAN KASUS2.1

Pengertian Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan klien (Nursalam, 2002).

2.2

Tujuan :a. Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien secara umum

b. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas berikutnya.c. Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya2.3

Langkah-langkaha. Kedua kelompok shift dalam keadaan sudah siap

b. Shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan perlu mempersiapkan hal-hal apa yang akan disampaikan

c. Katim menyampaikan kepada penaggungjawab shift yang selanjutnya meliputi :

1) Kondisi atau keadaan klien secara umum

2) Tindak lanjut atau dinas yang menerima operan

3) Rencana kerja untuk dinas yang menerima operan

d. Penyampaian operan diatas harus dilakukan secara jelas dan tidak terburu-burue. Katim dan anggota kedua shift dinas bersama-sama secara langsung melihat keadaan klien

2.4

Prosedur Timbang Terima

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prosedur ini meliputi :

a. Persiapan

1) Kedua kelompok sudah dalam keadaan siap

2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatanb. Pelaksanaan

Dalam penerapan sistem MPKP: Tim, timbang terima dilaksanakan oleh Katim kepada perawat pelaksana yang mengganti jaga pada shift berikutnya :

1) Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift atau operan

2) Dari nurse station, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara komprehensif yang berkaitan tentang masalah keperawatan pasien, rencana tindakan yang sudah dan belum dilaksankan serta hal-hal penting lainnya yang perlu dilimpahkan

3) Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang lengkap sebaiknya dicatat untuk kemudian diserahterimakan kepada perawat jaga berikutnya4) Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat timbang terima adalah:

a. Identitas pasien dan diagnosis medis

b. Masalah keperawatan yang kemungkinan masih muncul

c. Data fokus (Keluhan subyektif dan obyektif)

d. Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilkasanakan

e. Intervensi kolaboratif dan dependensi

f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya

5) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas

6) Penyampaian saat timbang terima secara jelas dan singkat

7) Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan penjelasan yang lengkap dan rincian

8) Kepala ruangan dan semua perawat keliling ke tiap pasien dan melakukan validasi data.9) Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada buku laporan ruangan oleh Katim2.5 Alur Timbang Terima

BAB 3PELAKSANAANA. RENSTRA TIMBANG TERIMA

a. Pelaksanaan Timbang Terima

Hari/Tanggal: Senin / 09 Maret 2015Pukul

: 13.00 14.00

Topik

: Role Play Timbang Terima

Tempat

: Ruang Paviliun Vb. Metode

1. Diskusi

2. Tanya Jawab

c. Media

1. Status Klien

2. Buku Timbang Terima

3. Alat Tulis

4. Sarana Dan Prasarana

d. Pengorganisasian

Kepala Ruangan: Fetriana Ayu Dwitanti, S.Kep Katim 1

: Verry Efriliyana, S.Kep P. Pelaksana 1 : Diana Yuli Utami, S.KepP. Pelaksana 2: Puspitasari Ayuningtyas, S.KepP. Pelaksana 3: Nurul Fahmi Rizka L., S.KepP. Pelaksana 4: Jullyana C.H, S.KepP. Pelaksana 5: Ahmad Nur Afiat, S.Kep Katim 2

: M. Faris Setiya Budi, S.Kep P. Pelaksana 1 : Rosalina Diani, S.KepP. Pelaksana 2: Diah Ayu Saputri, S.Kep P. Pelaksana 3: Ajeng Kristia S.KepP. Pelaksana 4: Rahayu Aprillia, S.KepP. Pelaksana 5: Eka Ratna M., S.KepP. Pelaksana 6: Trivinti Ratna Dewi, S.Kepe. Strategi Pelaksanaan Timbang Terima Keperawatan

Job DiscriptionKepala Ruangan: Membuka dan faslitatorKetua Tim

: Menjelaskan data pasien

Menjelaskan implementasi yang sudah dilakukan

Menjelaskan intervensi yang akan dilakukanPerawat Pelaksana: Melakukan validasi dataMelakukan evaluasi (soap)

Nurse Station

Kepala Ruangan : Assalamualaikum wr wb, sebelum kita melakukan timbang terima, marilah kita ucapkan puji syukur atas kehadirat allah swt. Karena rahmat serta karunianya lah kita dapat berkumpul disini, pada siang hari ini hari jumat tanggal 9 Maret 2015. Akan dilakukan kegiatan timbang terima yang rutin kita lakukan setiap pergantian shift. Kepada Katim 1 dipersilahkan menjelaskan kondisi masing-masing pasien saat ini ke perawat pelaksana yang dinas sore. Dan untuk perawat pelaksana saya persilahkan memvalidasi data yang sudah ada.

Katim 1(Pagi) : Assalamualaikum Wr Wb, terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini, jumlah pasien dari tim 1 saat ini adalah 2 orang dengan tingkat ketergantungan minimal. Identitas pasien yang pertama nama An. Jeany umur 8 tahun, Tingkat Ketergantungan minimal. Diagnosa Medis DHF. Keadaan umum pasien: lemah, akral hangat. TTV terakhir pukul 12.00 Tensi 100/70 mmHg, Suhu 36 0C Nadi 100x/menit RR 22x/menit GCS 456. Dengan terapi cairan D5 NS/ 14 tetes per menit. Terapi oral multivit 1x1 cth (sudah di orang tua). Pasien hanya mengeluh belum BAB sudah 3 hari.

Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu konstipasi dan risiko perdarahan.

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu observasi TTV setiap 4 jam sekali. Cek darah untuk HPT dengan hasil Trombosit: 110.000. Terapi oral multivit 1 cth sudah diberikan. Sudah di edukasi untuk makan dan minum yang banyak.

Intervensi yang belum terlaksana yaitu sesuai advis dr. Budi untuk pemberian Dulcolax (sup).Evaluasinya, masalah belum teratasi pada diagnosa keperawatan konstipasi dan risiko perdarahan.

Identitas pasien yang pertama nama An. Rizka, umur 6 tahun, Tingkat Ketergantungan minimal. Diagnosa Medis Prolong febris dan diare. Keadaan umum pasien: membaik. TTV terakhir pukul 12.00 Suhu 36 0C Nadi 120x/menit RR 22x/menit GCS 456. Pasien sudah tidak mengeluh apa-apa. Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu defisit volume cairan dan hipertermi sudah teratasi. Pasien pulang hari ini.Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di kamar 5 saat iniDan begitu juga pada perawat pelaksana tim 2 melaporkan keadaan pasien saat ini

Katim 2 (Pagi): Assalamualaikum Wr Wb, Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjelaskan kondisi pasien saat ini, jumlah pasien dari tim 2 saat ini adalah 4 orang dengan tingkat ketergantungan minimal.

Identitas pasien yang pertama nama Nisrina, umur 8 tahun. Tingkat ketergantungan minimal. Diagnosa medis DHF. Keadaan umum pasien lemas, akral hangat, mukosa bibir lembab. Terapi cairan RD 5% / 21 tetes per menit. Terapi dari dr. Budi: injeksi cinam 3x500 mg. Syrup elkana 1x1 cth.

TTV terakhir pukul 12.00, Tensi 110/90 mmHg. Suhu 36,50C Nadi 80x/menit RR 21x/menit GCS 456. Pasien mengeluh belum BAB sudah 3 hari.

Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu konstipasi dan risiko perdarahan.

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu observasi TTV setiap 4 jam sekali. Cek darah untuk HPT dengan hasil Trombosit: 115.000. Terapi oral syrup elkana 1 cth sudah diberikan. Terapi injeksi cinam 500 mg sudah di berikan. Sudah di edukasi untuk makan dan minum yang banyak.

Intervensi yang belum terlaksana yaitu untuk dinas sore pemberian injeksi cinam 500 mg. Edukasikan untuk makan makanan yang mengandung banyak serat dan minum yang banyak.Evaluasinya, masalah belum teratasi pada diagnosa keperawatan konstipasi dan risiko perdarahan.

Identitas pasien yang kedua, nama Sultan, umur 3 tahun. Tingkat ketergantungan minimal. Diagnosa medis DHF. Keadaan umum pasien lemas, akral hangat, mukosa bibir lembab, makan dan minum banyak, pasien terpasang pluk. Terapi dari dr. Budi: injeksi cinam 4x250 mg. Syrup elkana 1x1 cth.

TTV terakhir pukul 12.00, Tensi 100/70 mmHg. Suhu 360C Nadi 88x/menit RR 24x/menit GCS 456. Pasien tidak ada keluhan.

Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu risiko perdarahan.

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu observasi TTV setiap 4 jam sekali. Terapi oral syrup elkana 1 cth sudah diberikan. Terapi injeksi cinam 500 mg sudah di berikan. Sudah di edukasi untuk makan dan minum yang banyak.

Intervensi yang belum terlaksana yaitu untuk dinas sore pemberian injeksi cinam 500 mg. Edukasikan untuk makan dan minum yang banyak. Observasi TTV dan keadaan pasien, arahan dr. Budi jika keadaan membaik pasien boleh KRS besok.Evaluasinya, masalah belum teratasi pada diagnosa keperawatan risiko perdarahan.

Identitas pasien yang ketiga nama Siti Cahya, umur 9 tahun. Tingkat ketergantungan minimal. Diagnosa medis DHF. Keadaan umum pasien lemas, akral hangat, mukosa bibir lembab. Pasien terpasang plug. Terapi dari dr. Budi: injeksi ceftri 2x750 mg.

TTV terakhir pukul 12.00, Tensi 100/70 mmHg. Suhu 36,60C Nadi 102x/menit RR 22x/menit GCS 456. Pasien mengeluh badannya sering panas.

Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu hipertermi.

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu observasi TTV setiap 4 jam sekali. Terapi injeksi ceftri 750 mg sudah di berikan. Sudah di edukasi untuk makan dan minum yang banyak. Ambil darah untuk tes Widal.

Intervensi yang belum terlaksana yaitu edukasikan untuk makan dan minum yang banyak. Hasil tes Widal nohon ditanyakan ke petugas lab. Observasi suhu, karena suhu pasien seringkali meningkat.Evaluasinya masalah hipertermi saat ini teratasi. Tetapi harus tetap di pantau.

Identitas pasien yang keempat nama Iftah, umur 4 tahun. Tingkat ketergantungan minimal. Diagnosa medis DHF. Keadaan umum pasien lemas, akral hangat, mukosa bibir lembab. Pasien terpasang plug. Terapi dari dr. Budi: B Complek 2x1 tablet.

TTV terakhir pukul 12.00, Tensi 110/90 mmHg. Suhu 37,70C Nadi 98x/menit RR 24x/menit GCS 456. Pasien tidak mengeluh apa-apa, ibu pasien hanya mengatakan sudah BAB lunak dan tidak ada lendir.

Masalah keperawatan yang ditemukan yaitu hipertermi.

Implementasi yang sudah dilakukan yaitu observasi TTV setiap 4 jam sekali. Terapi oral B Compleks 1 tablet sudah diberikan. Sudah di edukasi untuk makan dan minum yang banyak. Injeksi antrain 200 mg sudah diberikan. Suhu belum di observasi lagi.

Intervensi yang belum terlaksana adalah observasi suhu, edukasikan untuk makan dan minum yang banyak.Evaluasinya, masalah belum teratasi pada diagnosa keperawatan hipertermi

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang keadaan pasien di kamar 6 saat ini.KepalaRuangan : Terima kasih untuk perawat pelaksana yang telah menyampaikan kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari masing-masing ketua tim untuk memvalidasi data. Kalau tidak ada tambahan mari kita langsung saja menuju ke ruangan pasienSAAT BERADA DI RUANGAN PASIEN

Kepala Ruangan : Assalamualaikum Wr Wb, Bagaimana Keadaannya ibu saat ini? seperti biasa ibu kita disini akan melakukan kegiatan timbang terima yang rutin setiap pergantian shift, tujuan dari timbang terima ini adalah mengkomunikasikan keadaan ibu sekarang dan menyampaikan informasi yang penting antar shift jaga. Perkenalkan kepada perawat pelaksana sore dari tim 1 ada mbak jully dan mas Fiat. Dari tim 2 ada mbak Rahayu dan mbk Eka. Yang akan bertugas menggantikan perawat pelaksana pagi ini.Masing-masing perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas sore melakukan validasi langsung ke pasien.PP (Sore) : Apa yang dirasakan Jeany?

Saat ini apakah sudah ada perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya?

Ibu Pasien : Iya suster masih lemas dan tapi sudah baikan daripada kemarin.PP (Sore) : Iya ibu, di usahakan makan dan minum yang banyak. Hasil trombosit masih di bawah normal.

Jadi dipantau ya bu.Demikian perawat pelaksana dari masing-masing tim (sore) menanyakan secara bergantian keluhan dari semua pasien yang ada di kamar 5 dan 6 untuk memvalidasi data yang dilaporkan oleh perawat pelaksana pada masing-masing tim (pagi)

Kepala ruangan : Sebelum saya akhiri mungkin ada tambahan atau koreksi yang perlu didiskusikan kembali? Jika tidak saya ucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah mengikuti timbang terima ini. Wassalamualaikum wr wb

(sambil berjabat tangan dengan semua anggota timbang terima sambil meninggalkan kamar pasien dan akan menuju ke nurse station)Kepala ruangan: Kita tadi sudah bersama-sama melakukan kegiatan timbang terima, saya berharap dengan adanya kegiatan ini proses pendelegasian tugas antar shift bisa jelas dan terstruktur. Mungkin dari pasien tadi ada yang masih harus di diskusikan lagi?Perawat pelaksana dari tim 1 dan tim 2 yang dinas sore mengklarifikasikan hasil validasi kepada Karu, Katim 1 dan 2, serta Perawat pelaksana tim 1 dan 2 yang dinas pagi.PP (Sore) : Iya, ada tambahan dari pasien kamar 6 atas nama anak Nisrina, kalau masi belum BAB bagaimana? Adakah terapi Dulcolax lagi.

Katim 2 : Tadi dr. Budi hanya menyarankan banyak makan makanan yang mengandung serat dan banyak minum.Kepala ruangan : Terima kasih atas kerjasamanya dari ketua tim 1 dan ketua tim 2 beserta perawat pelaksana yang telah bekerja dengan baik. Demikian tadi timbang terima ini semoga apa yang telah kita lakukan hari ini memberikan banyak keuntungan bagi kita semua, dan kita diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugas masing-masing. Demikian saya akhiri Wassalamualaikum wr, wb.

BAB 4PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Timbang terima adalah suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum pergantian shift. Selain laporan antar shift, dapat disampaikan juga informasi-informasi yang berkaitan dengan rencana kegiatan yang telah atau belum dilaksanakan.

Timbang terima bertujuan untuk kesinambungan informasi mengenai keadaan klien secara menyeluruh sehingga tercapai asuhan keperawatan yang optimal. Berdasar dari hasil observasi pelaksanaan timbang terima di Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya saat ini untuk shift pagi ke shift sore telah dilaksanakan meskipun belum optimal, sedangkan shift pagi ke sore dan sore ke malam timbang terima dilakukan hanya sebatas laporan jaga saja. Oleh karena itu pada kesempatan praktik manajemen ini kami mahasiswa mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya akan mencoba melaksanakan timbang terima pasien berdasarkan konsep manajemen keperawatan di Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.3.2 Saran

Dengan adanya proposal dan role play timbang terima ini diharapkan bisa menjadi masukan kepada ruangan paviliun V untuk melaksanakan timbang terima, dan diharapkan ada masukan dari lahan untuk perbaikan proposal ini.

DAFTAR PUSTAKANursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba MedikaMengetahui,

Pembimbing Institusi

Diyah Arini, M.Kes., Ns

CI Ruangan

Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

Sri Reny Rachmawati, S.Kep., Ns

Kepala Ruangan

Paviliun V Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

Luluk Sri Wahyuni, AMK

YANG AKAN DILAKUKAN

YANG TELAH DILAKUKAN

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

DIAGNOSIS MEDIS/ MASALAH KOLABORATIF

PASIEN

RENCANA TINDAKAN

PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN

MASALAH

Teratasi,

Belum teratasi

Teratasi sebagian

Muncul masalah baru

PERKEMBANGAN KEADAAN PASIEN

YANG AKAN DILAKUKAN

YANG TELAH DILAKUKAN

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

DIAGNOSIS MEDIS/ MASALAH KOLABORATIF

PASIEN

RENCANA TINDAKAN

MASALAH

Teratasi, belum teratasi, teratasi sebagian, dan muncul masalah baru

PAGE


Recommended