Status Ujian
SEORANG WANITA 48 TAHUN DENGAN
MORBUS HANSEN TIPE MULTI BASILER
Disusun oleh :
Dwi Wirastomo
G 9911112058
Penguji :
dr. Soewito Partosoewiryo, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR. MOEWARDI
SURAKARTA
2013
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESIS
A. Identitas
Nama : Ny. T
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Gambiran 3/2 Plupuh Sragen
Tanggal periksa : 16 Februari 2013
No rekam medik : 01178755
B. Keluhan utama
Bengkak di bawah mata
C. Riwayat penyakit sekarang
Lebih kurang 5 bulan yang lalu pasien merasa bengkak di bawah
kedua matanya. Gatal (-), nyeri (-). Pasien merasa keluhannya bertambah
setelah pulang dari sawah dan terkena serbukan padi. Wajah terasa
bengkak, kencang, serta tangan dan kaki kadang-kadang terasa tebal. Pasien
juga mengeluhkan pada jari-jari tangannya terasa kaku. Pasien tidak merasa
demam ataupun nyeri pada tangan, kaki, serta sendi-sendi.
Lebih kurang 2 minggu yang lalu pasien berobat ke Sp.KK dianjurkan
cek lab. Mendapat obat 3 macam, tetapi lupa nama obatnya. Keluhan
dirasakan menetap. Dirujuk Sp.KK untuk tes serum. Riwayat bercak
disertai mati rasa (-), kontak dengan penderita kusta (-).
D. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat alergi makanan : disangkal
1
Riwayat alergi obat : amoxicilin
Riwayat atopi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat kontak dengan penyakit sejenis : disangkal
E. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit serupa : disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat atopi : disangkal
Riwayat diabetes mellitus : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
F. Riwayat Kebiasaan
Pasien biasa mandi 2 kali sehari, dengan air sumur pompa. Ganti pakaian
dalam 2 kali sehari dan pakaian luar 2 kali sehari. Penderita makan tiga
kali sehari, dengan nasi dan sayur serta lauk pauk seperti telur, ayam,
tempe dan tahu.
G. Riwayat Sosial Ekonomi
Penderita sudah tidak lagi bekerja, dahulu sebelum berhenti bekerja
penderita bekerja sebagai penjual gado-gado di kampungnya. Penderita
hanya tinggal bersama adek sepupunya. Pasien berobat dengan
menggunakan jamkesmas.
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
Keadaan umum : baik, compos mentis
Vital sign : TD : 120/80 mmHg
HR : 88 x/ menit
RR : 16x/ menit
2
T : 36,8o C
Kepala : mesocephal, hidung pelana (+)
Mata : lagoftalmus (-), madarosis (+/+)
Mulut : dalam batas normal
Leher : lihat status dermatologi
Thorax Anterior : lihat status dermatologi
Thorax Posterior : lihat status dermatologi
Abdomen : lihat status dermatologi
Ekstremitas atas : lihat status dermatologi
Ekstremitas bawah : lihat status dermatologi
B. Status dermatologi
Regio facialis : patch eritem, tampak hidung pelana dan madarosis
Regio truncus posterior : patch, plak hipopigmentasi multipel diskret.
Regio generalisata : sklerotik
3
4
5
III. PEMERIKSAAN SARAF
A. Sensibilitas Lesi
Raba : hipoestesi
Tajam/tumpul : baik
Panas/dingin : baik
B. Pembesaran Saraf
N. Aurikularis magnus : -/+
N. Ulnaris : -/-
N. Peroneus Lateralis : -/-
6
N. Tibialis posterior : -/-
C. Pemeriksaan Sensorik
N. Ulnaris : normal/normal
N. Medianus : hipoestesi/hipoestesi
N. Tibialis Posterior : hipoestesi/hipoestesi
D. Pemeriksaan Motorik
N. Ulnaris : kuat/kuat
N. Medianus : kuat/kuat
N. Radialis : kuat/kuat
N. Tibialis Posterior : kuat/kuat
IV. DIAGNOSIS BANDING
Morbus hansen tipe multi basiler
Tinea korporis
Ptiriasis alba
Psoriasis
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan bakterioskopik:
Telinga kanan : Indeks Bakteri (+4)
Telinga kiri : Indeks Bakteri (+4)
Lesi di lengan kiri: Indeks Bakteri (+4)
7
2. Pemeriksaan KOH : (-)
Usul pemeriksaan histopatologi
Usul pemeriksaan laboratorium darah
VI. DIAGNOSIS KERJA
Morbus hansen tipe multi basiler,
Cacat derajat 1
Reaksi kusta tidak didapatkan
VII. TERAPI
Non medikamentosa
1. Edukasi pasien tentang penyakitnya, cara meminum obat serta efek samping
pemakaian obat
2. Konsultasi ke bagian neurologi untuk menangani gangguan saraf
8
3. Bekerjasama ke Puskesmas tempat pasien mengambil obat MDT MB untuk
pemantauan terapi
4. Memakai sandal atau pelindung kaki untuk mencegah terjadinya luka
5. Memakai sarung tangan jika akan memegang benda panas
6. Merawat kulit kaki agar tidak kering dan pecah
Medikamentosa
1. MDT MB
Diminum di depan petugas kesehatan : hari ke 1
2 kapsul Rifampisin @ 300 mg (600 mg)
3 tablet Lampren @ 100 mg (300 mg)
1 tablet Dapsone/DDS 100 mg
Pengobatan harian: hari ke 2-28
1 tablet Lampren 50 mg
1 tablet Dapsone/DDS 100 mg
1 blister untuk 1 bulan
Lama pengobatan: 12 blister diminum selama 12-18 bulan
2. Neurodex 1 x 1
3. Urea 10% cream 2 dd ue
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia
Ad fungsionam : dubia
Ad kosmetikam : dubia ad malam
9
Recommended