Transcript
Page 1: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

 

Pada tulisan yang lalu kita sudah berhasil melakukan proses verifikasi output penulangan lentur

balok Sap2000 dengan hitungan manual. Sekarang saatnya mencoba memverifikasi output

penulangan geser/sengkang Sap2000. :-)

Banyak yang mengira bahwa tegangan geser yang terjadi pada penampang melintang suatu balok

adalah sama besarnya di tiap titik penampang. Contohnya seperti berikut: Jika sebuah balok

persegi berukuran b (lebar) x h (tinggi) = 300 mm x 400 mm diberi beban geser sebesar 100 kN,

maka tegangan geser penampang yang kita peroleh menurut perhitungan sederhana adalah

sebesar: 100 kN/ (300 mm x 400 mm) = 833.33 kN/m = 0.833 MPa.

Tapi apakah itu benar?

Tegangan geser sebesar 0.833 MPa ini sebenarnya adalah tegangan geser rata-rata, bukan

tegangan geser aktual. Tegangan geser aktual (untuk balok penampang persegi ini) memiliki

bentuk parabola dimana pada sumbu netral balok akan terjadi tegangan geser maksimum,

sedangkan pada serat sisi terluar (baik sisi atas maupun bawah balok) akan terjadi tegangan geser

minimum (0 MPa), alias tidak ada tegangan geser yang terjadi. Jika digambarkan, maka bentuk

tegangan geser aktualnya adalah seperti gambar berikut:

Page 2: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Diagram tegangan geser diatas menunjukkan bahwa tegangan geser maksimum terjadi tepat pada

tengah badan/web, ini menjawab pertanyaan kenapa retak geser dimulai pada daerah tengah

balok, berbeda dengan retak lentur yg dimulai dari tepi balok. Untuk mengerti kenapa diagram

gaya geser membentuk bentuk parabola semacam gambar di atas dapat dipelajari dengan

memahami tegangan geser horizontal yg terjadi pada balok akibat beban lentur. Pemahaman

tegangan geser horizontal akibat beban lentur ini juga penting untuk memahami perilaku struktur

komposit.

Lalu bagaimana cara menghitung tegangan geser aktual tersebut? Untuk menghitung besarnya

tegangan geser aktual suatu penampang dapat dihitung dengan rumus sederhana sebagai berikut:

Dimana: v = tegangan geser, V = gaya geser, Q = momen statis dari bagian penampang di atas

potongan horizontal yang sedang ditinjau, I = momen inersia penampang, dan b = lebar

penampang balok.

Page 3: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Sedangkan untuk mencari nilai tegangan geser maksimum dapat diketahui dengan memberikan

nilai Q maksimum pada rumus di atas. Penurunan rumus tegangan geser maksimum dengan

memasukkan nilai Q maksimum pada rumus tegangan geser di atas adalah sebagai berikut:

Nampak pada hasil penurunan rumus di atas, besarnya tegangan geser maksimum adalah sebesar

3/2 kali tegangan geser rata-rata. Bagaimana dengan tegangan geser yang dihitung oleh

Sap2000? Apakah menggunakan tegangan geser rata2 atau tegangan geser aktual? Akan kita cari

jawabannya di bawah.

Sekarang mari kita mulai proses verifikasi penulangan geser balok Sap2000 dengan hitungan

manual. Sebagai benda uji coba masih kita gunakan balok yg sama, yaitu balok B300.400 agar

konsisten dengan hitungan pengecekan tulangan lentur di tulisan yang lalu. Perbedaannya di

tulisan ini, saya merubah struktur balok menjadi struktur kantilever sepanjang 2 m. Sedangkan

untuk properti bahan yang dipakai juga masih sama, yaitu: kuat tekan beton fc’ = 30 MPa, fy =

Page 4: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

400 MPa (tegangan leleh tulangan lentur) , dan fys = 240 MPa (tegangan leleh tulangan

sengkang). Bentuk permodelan pada Sap2000 dapat dilihat pada gambar di bawah:

Sebelum kita lanjut memberikan pembebanan yg “efektif” pada balok di atas, kita perlu

menganalisis beban-beban kritis yg dapat memberikan petunjuk apakah Sap2000 benar-benar

mengikuti aturan/syarat2 penulangan sesuai peraturan beton (SNI) atau tidak.

Pertama-tama kita perlu mengetahui variabel penentu kekuatan geser suatu balok beton.

Berdasarkan SNI Beton (dan juga rumus umum yg kita dapatkan pada bangku kuliah), kekuatan

geser beton ditentukan oleh dua hal, yaitu kekuatan geser beton itu sendiri dan ditambah dengan

kuat geser dari tulangan geser (sengkang). Maka kuat geser nominal total suatu struktur balok

bertulang dapat diekspresikan dengan rumus berikut:

Dimana: Vn = kuat geser nominal total, Vc = kuat geser nominal beton, Vs = kuat geser

nominal sengkang.

Page 5: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Sedangkan untuk kuat geser ijin beton, rumus di atas perlu dikalikan dengan faktor reduksi untuk

kuat geser sebesar ø = 0.75 (sesuai SNI 03-2847-2002 Pasal 11.3.(3)) dan nilainya minimal

harus sama dengan atau lebih besar dari gaya geser ultimate yang terjadi:

Dari rumus di atas, rumus kuat geser beton (Vc) untuk struktur yang mengalami “gaya lentur

dan geser saja” (tanpa gaya aksial) adalah sebagai berikut (sesuai SNI 03-2847-2002 Pasal 13.3.

(2).1):

Dimana: fc’ = kuat tekan beton silinder umur 28 hari, bw = lebar balok, d = tinggi efektif balok.

Sedangkan untuk struktur kolom yang memikul beban aksial (tekan maupun tarik) yang cukup

besar (lebih dari 0,1.fc’.Ag), rumus di atas kurang ideal karena tidak memperhitungkan pengaruh

beban aksial terhadap kekuatan geser beton. Intinya adalah, gaya tekan akan menyebabkan

kekuatan geser meningkat, sedangkan gaya tarik akan menyebabkan kekuatan geser menurun.

Fenomena ini dapat kita pahami dengan cara menekan tumpukan uang logam seperti gambar di

bawah dan memberinya beban geser:

Page 6: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Hasilnya, tumpukan logam yang diberi tekanan aksial akan lebih sulit untuk berdeformasi

terhadap beban geser dibandingkan dengan tumpukan uang logam yang tanpa diberi beban aksial

sama sekali.

Sedangkan untuk rumus kuat geser nominal sengkang (Vs) yang arahnya tegak lurus sumbu

aksial (dipasang vertikal tanpa kemiringan) adalah sebagai berikut:

Dimana: Av = luas tulangan geser, fy = kuat leleh tulangan sengkang, d = tinggi efektif balok,

dan s = jarak antar sengkang. Perhatikan bahwa rumus d/s adalah menunjukkan jumlah

sengkang.

Bagaimana dengan pengaruh beban momen terhadap kekuatan geser?

Selain beban aksial tarik, momen lentur ternyata juga dapat mengurangi kemampuan balok

dalam menahan geser. Kenapa? Hal ini terjadi karena faktor retak penampang beton (akibat

beban lentur) yang dapat mengakibatkan luas efektif penampang geser menjadi berkurang. Maka

Page 7: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

untuk memperhitungkan kuat tahanan geser beton yang dipengaruhi oleh beban lentur ini dapat

menggunakan rumus berikut (sesuai SNI 03-2847-2002 Pasal 13.3.(2).1):

Dimana: ρw = rasio luas tulangan terpasang, Vu = gaya geser ultimate, Mu = gaya momen

ultimate, bw = lebar balok, d = tinggi efektif balok.

Namun nilai Vc di atas dibatasi tidak boleh lebih dari:

Dan persyaratan lainnya adalah:

Lalu, apakah Sap2000 memperhitungkan pengaruh dari gaya momen ini dalam menentukan kuat

geser beton?.. Nanti akan kita cek juga.

Selain itu, seperti halnya tulangan lentur, tulangan geser juga memiliki nilai luasan tulangan

maksimum dan minimum. Luas tulangan geser minimum dapat dicari dengan rumus berikut

(sesuai SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.(5).3):

Page 8: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Dan nilai di atas dibatasi tidak boleh kurang dari:

Lalu, kapan luas tulangan geser minimum ini perlu dipasang pada balok? Berdasarkan peraturan

(SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.(5).1) disebutkan bahwa luas tulangan geser minimum perlu

diberikan jika gaya geser ultimate balok (Vu) melebihi nilai 0.5(øVc).

Dan selanjutnya yang penting untuk dipahami, penggunaan tulangan geser (Vs) memiliki batas,

alias kita tidak bisa memasang tulangan geser sebanyak mungkin (tanpa hingga) pada suatu

dimensi balok tertentu. Ada suatu kondisi dimana ketika nilai kuat geser sengkang yang

terpasang melebihi nilai tulangan geser maksimum, maka dimensi balok perlu diperbesar.

Menurut SNI 03-2847-2002 Pasal 13.5.(6).9, nilai kuat geser sengkang maksimum tersebut

ditentukan dengan rumus berikut:

Karena nilai Vs maksimum sudah dapat kita tentukan (Vs maks = 2/3 √fc’ x bw x d), maka

selanjutnya dapat kita peroleh rumus praktis untuk menentukan gaya geser ultimate yang dapat

dipikul oleh balok berdimensi b x h.  Penurunannya adalah sebagai berikut:

Page 9: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Ok, rumus-rumus penting untuk menghitung kuat geser beton bertulang sudah disampaikan di

atas. Menariknya adalah Sap2000 menghasilkan output tulangan geser dalam bentuk satuan

mm2/mm. Dengan kata lain, Sap2000 tidak mau ambil pusing untuk menentukan jarak spasi

antar sengkang. Sedangkan kita perlu memberikan informasi penulangan sengkang pada hasil

desain berupa: jumlah kaki sengkang, diameter sengkang, dan jarak antar sengkang yang biasa

disimbolkan dalam bentuk: 2 Ø 10 – 150 mm (yang berarti diperlukan pemasangan sengkang dua

kaki berdiameter 10 mm dengan jarak antar sengkang dari pusat ke pusat sebesar 150 mm).

Lalu bagaimana dong? Tenang, ini hal yang mudah. Di bawah akan saya tunjukkan bagaimana

mentransformasi hasil output penulangan sengkang Sap2000 menjadi bentuk yang lazim kita

kenal.

Terkait dengan batasan desain oleh peraturan SNI (pada program Sap2000 ini diwakili oleh

peraturan ACI 388-99), berikut adalah pertanyaan2 yang akan dijawab pada proses verifikasi

tulangan geser kali ini:

Page 10: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

1 . Apakah Sap2000 memperhitungkan pengaruh momen lentur dalam menentukan kuat geser

beton?

2 . Apakah Sap2000 akan memberikan tulangan geser untuk gaya geser yang kurang dari

0.5(øVc)?

3 . Apakah Sap2000 memberikan luas tulangan minimum untuk gaya geser > 0.5øVc?

4 . Apakah Sap2000 membatasi nilai tulangan geser maksimum sebesar 2/3 x √fc x bw x d? Dan

apa yang dilakukan oleh Sap2000 ketika nilai Vs melebihi nilai maksimum ini?

Mari kita peroleh jawaban untuk pertanyaan 1:

Mula2, kita kenakan beban titik terpusat sebesar 50 kN sebagai beban mati pada ujung bentang

balok. Beban mati sendiri balok akan saya abaikan (yaitu dengan memberikan nilai ”self weight

multiplier = 0” pada load case bersangkutan).

Sehingga reaksi gaya yang dihasilkan pada ujung bentang terkekang adalah sebesar: Mu = 1.4 x

50 kN x 2 m = 140 kN.m

Page 11: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Sedangkan dihasilkan nilai Vu adalah sebesar: Vu = 1.4 x 50 kN = 70 kN (merata sepanjang

balok)

Oya, sebelum berjalan lebih jauh, pastikan faktor reduksi untuk kuat lentur dan kuat geser dalam

Sap2000 disesuaikan dengan nilai faktor reduksi SNI Beton kita:

Page 12: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Dan jangan lupa juga untuk merubah tipe struktur menjadi “Sway Ordinary”, atau dalam bahasa

SNI kita adalah sama dengan SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa), karena secara

default (program determined), Sap2000 akan menghitung struktur dengan sistem “Sway Special”

/ SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus). Tentu saja perbedaan tipe sistem ini akan

menyebabkan output penulangan yang berbeda juga.

Page 14: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Dan dengan meng-klik kanan batang balok tersebut, dapat kita peroleh data yg lebih detail dari

hasil proses analysis dan desain. Berikut adalah beberapa data yg dapat diperoleh dari

penulangan lentur:

Dan berikut adalah beberapa data yg didapat dari penulangan geser:

Terlihat bahwa hasil perhitungan Sap2000 untuk kuat geser ijin beton B300.400 adalah sebesar

69.584 kN.

Sekarang mari kita bandingkan dengan perhitungan manual. Pada perhitungan manual ini, akan

saya coba lakukan perhitungan 3 beban titik terpusat pada ujung bentang yang memiliki nilai

berbeda (12 kN, 50 kN, dan 85 kN) untuk melihat pengaruhnya terhadap kuat geser beton.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Page 17: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Berdasarkan hasil kalkulasi di atas, dapat terlihat bahwa kuat geser beton yang dihasilkan oleh

Sap2000 ternyata tidak memperhitungkan pengaruh dari adanya gaya momen (terlihat dari

output nilai kuat geser ijin beton Sap2000 (øVc sap = 69.584 kN) lebih mendekati nilai kuat

geser ijin beton hasil hitungan manual tanpa memperhitungkan gaya momen (øVc = 69.835

kN)).

Page 18: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Dan kesimpulan lainnya yang menarik adalah, dengan membandingkan kuat geser beton yang

dihasilkan dari 3 beban yang berbeda (øVc rev), terlihat bahwa dengan semakin besarnya gaya

momen yang timbul ternyata akan memperbesar nilai kuat geser beton. Menarik bukan. :-)

Berdasarkan penjelasan dari buku, hal ini terjadi lebih disebabkan karena semakin kecilnya retak

beton yang terjadi seiring banyaknya tulangan lentur yang terpasang akibat meningkatnya gaya

momen.

Bagaimana dengan tegangan gesernya?

Kita sudah membahas tegangan geser pada pembukaan tulisan ini, walaupun nilai tegangan geser

ini tidak ada pengaruhnya dalam perhitungan tulangan sengkang, tapi tidak ada salahnya jika kita

memeriksan dan membandingkan dengan perhitungan manual.

Langsung saja, Sap2000 memberikan output nilai tegangan geser sebagai berikut:

Tegangan geser yang terjadi akibat beban Vu adalah sebesar 686.275 kN/m2, kapasitas tegangan

geser beton = 682.199 kN/m2, dan tegangan geser maksimum yg dapat dipikul oleh balok beton

bertulang berdimensi 300 mm x 400 mm adalah 4547.997 kN/m2.

Sedangkan berdasarkan perhitungan manual, tegangan geser yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

Page 19: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat bahwa tegangan geser yang dihasilkan oleh

Sap2000 (686.275 kN/m2) diperoleh dari rumus tegangan geser rata-rata, bukan rumus tegangan

geser aktual.

Lanjut, kita jawab pertanyaan ke 2: Apakah Sap2000 akan memberikan tulangan geser untuk

balok dengan gaya geser yang nilainya kurang dari 0.5(øVc)?

Pada perhitungan di atas, sudah kita dapatkan besarnya kuat geser ijin beton (øVc) sebesar

69.584 kN. Berdasarkan data tersebut dapat kita peroleh nilai 0.5(øVc) = 0.5 (69.584 kN) =

34.792 kN. Sehingga untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, nilai beban titik

terpusat yang perlu diberikan pada struktur balok harus lebih kecil dari 34.792 kN / 1.4 = 24.851

kN. Pada permodelan Sap2000 akan kita berikan beban titik terpusat sebesar 23 kN ( < 24.851

kN)

Page 20: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Sehingga hasil desain tulangan gesernya adalah sebagai berikut:

Ya, terbukti Sap2000 tidak akan memberikan tulangan sengkang pada balok yang menerima

gaya geser kurang dari 0.5(øVc).

Lanjut, kita jawab pertanyaan ke 3: Apakah Sap2000 akan memberikan tulangan geser

minimum untuk gaya geser yang nilainya lebih besar dari 0.5(øVc)?

Page 21: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan di atas, nilai beban titik terpusat yang perlu

diberikan pada struktur balok harus lebih besar dari 24.851 kN. Selanjutnya, pada permodelan

Sap2000 akan kita berikan beban titik terpusat sebesar 26 kN ( > 24.851 kN)

Berdasarkan beban di atas, maka diperoleh hasil penulangan geser sebagai berikut:

Sap2000 memberikan hasil ouput penulangan geser sebesar 0.431 mm2/mm. Sebentar, apakah

nilai tulangan yang dihasilkan dalam satuan mm2/mm oleh Sap2000 di atas sama nilainya

Page 22: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

dengan luasan tulangan geser minimum sesuai rumus yang kita ketahui?.. Bagaimana cara

mengeceknya jika satuannya mm2/mm begitu?

Mudah saja. Sebenarnya satuan mm2/mm didapatkan dari hasil pembagian antara luas tulangan

geser yang dibutuhkan dengan spasi antar tulangan geser = Vs / s. Penurunan rumusnya adalah

sebagai berikut (catatan: s = sp = spasi sengkang):

Maka berdasarkan kalkulasi manual, didapatkan nilai besar luas tulangan geser minimum dengan

satuan mm2/mm adalah sebagai berikut:

Page 23: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Walaupun hasilnya sedikit berbeda, namun hasil kalkulasi di atas dapat membuktikan bahwa

Sap2000 memang memberikan nilai tulangan geser minimum untuk gaya geser ultimate yang

nilainya lebih besar dari 0.5(øVc). Tulangan geser minimum ini akan tetap konstan digunakan

oleh Sap2000 selama gaya geser Vu belum melebihi nilai (øVc + øVs min).

Selanjutnya kita cek kuat geser ijin tulangan sengkang (øVs) minimum hasil output Sap2000

dengan perhitungan manual. Berdasarkan hasil perhitungan Sap2000, diperoleh nilai øVs sebagai

berikut:

Sedangkan dengan hitungan manual (dengan menggunakan nilai Av/s hasil Sap2000 = 0.431

mm^2/mm), diperoleh nilai øVs sebagai berikut:

Lalu bagaimana cara mentransformasi hasil output penulangan geser Sap2000 di atas agar dapat

dibaca dengan mudah oleh pekerja di lapangan? Caranya adalah sebagai berikut:

Page 24: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Cara di atas juga dapat dilakukan untuk nilai Vs > 0 kN.

Selanjutnya, kita jawab pertanyaan ke 4: Apakah Sap2000 membatasi nilai kuat tulangan

geser maksimum sebesar 2/3 x √fc’ x bw x d? Dan apa yang dilakukan oleh Sap2000 ketika

nilai Vs melebihi nilai maksimum ini?

Untuk menjawabnya, perlu kita cari besar beban geser maksimum yg akan menyebabkan kondisi

ini. Gaya geser maksimum dapat kita peroleh dengan rumus Vu = 0.625 x (√fc’ x bw x d)

Page 25: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

(silahkan lihat ke atas kembali untuk mengetahui asal rumusnya). Maka, berdasarkan

perhitungan manual, beban mati (DL) yang dapat menyebabkan balok di ambang kondisi geser

maksimum adalah sebagai berikut:

Berdasarkan data di atas, akan kita berikan beban titik terpusat sebesar 251 kN ( > 249.409 kN)

pada balok permodelan Sap2000:

Berdasarkan beban di atas, maka diperoleh hasil penulangan geser sebagai berikut:

Page 26: Verifikasi Output Penulangan Geser Balok Beton Sap2000

Hasilnya adalah Sap2000 akan memberikan warning/peringatan dengan simbol tulisan O/S =

Over Stress. Dan terlihat juga Sap2000 sama sekali tidak menampilkan jumlah luas tulangan

geser yang diperlukan (Rebar Area = 0 mm2). Bagaimana solusinya? Seperti yang sebelumnya

telah disebutkan di atas, solusi yang paling efektif adalah dengan memperbesar dimensi balok.

Sekian untuk tulisan kali ini. Untuk tulisan selanjutnya akan kita coba verifikasi output

penulangan torsi balok. Seperti kita ketahui, output penulangan torsi akan menghasilkan output

berupa tulangan lentur dan tulangan geser. Sap2000 menyajikan tiap tulangan ini secara terpisah.

Yang menjadi pertanyaan, apakah hasil ketiga tulangan ini dijumlahkan atau diambil yang

terbesar? Tunggu tulisan selanjutnya.. :-) Semoga berguna.. CMIIW..