of 64 /64
1

Sensitivitas Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (JKSE) Terhadap Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan Hongkong (HSE)”

Embed Size (px)

Text of Sensitivitas Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (JKSE) Terhadap Volatilitas Indeks Harga Saham...

  • 1

  • 2

    Bagian 1 : PENDAHULUAN

    1.1 DEFINISI BURSA EFEK

    Bursa efek disebut juga dengan pasar

    modal karena merupakan suatu wadah yang

    mana tempat berkumpulnya para investor dan

    para emiten. Investor merupakan pihak yang

    surplus sedangkan emiten merupakan pihak

    yang defisit. Investor dikatakan pihak surplus

    karena investor akan menanamkan modalnya atau mengikut sertakan uangnya ke dalam

    suatu perusahaan jika sedang mengalami dana yang berlebih. Sedangkan emiten

    merupakan suatu perusahaan yang menerbitkan surah hutang (obligasi) atapun surat

    bukti keterangan kepemilikan perusahaan (saham). Biasanya emiten yang menerbitkan

    obligasi dan saham karena sedang membutuhkan dana. Oleh karena itu, emiten disebut

    sebagai pihak yang sedang mengalami defisit.

    Menurut J. Bogen di dalam Ahmad (2003:18-19),

    Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan

    mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli

    efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.

    Gambar 1.1 (J. Bogen)

  • 3

    Dikutip dari Agustina (2014), bursa efek adalah sarana atau tempat berdagang

    bagi para Anggota Bursa, yaitu perusahaan efek yang telah memperoleh Surat

    Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) yang dikeluarkan oleh bursa.

    Menurut Saliman (2005:247), bursa efek adalah pihak yang berfungsi sebagai

    penyedia fasilitas dalam kegiatan pasar modal, di samping Lembaga Kliring dan

    Penjaminan serta Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian. Sedangkan menurut pasal 1

    Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal ditentukan

    bahwa bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem

    dan/dana sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain

    dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.

    Pendirian bursa efek memiliki tujuan demi terselenggaranya perdagangan Efek

    yang efisien dan sebagaimana mestinya. Perdagangan efek sebagaimana mestinya

    dilakukan dengan suatu aturan yang jelas dan resmi yang dilakukan secara konsisten.

    Sehingga harga saham yang tercantum di bursa efek sesuai dengan tingkat permintaan

    dan penawaran barang dan jasa.

    Sedangkan perdagangan efek yang efisien dilihat dari diselesaikannya transaksi

    dengan cepat dengan biaya yang serelatif mungkin. Demi tercapainya tujuan pendirian,

    maka bursa efek wajib menyediakan sarana untuk mendukung dan mengawasi seluruh

    anggota bursa.

  • 4

    Menurut Martalena (2011:43), pasar yang efisien memiliki beberapa karakteristik,

    yaitu sebagai berikut :

    1. Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk

    informasi baru.

    2. Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa

    lalu).

    3. Saham-saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah untuk diperbaiki.

    1.2 FUNGSI BURSA / PASAR MODAL

    Mailangkay (2013) mengatakan, pasar modal memiliki peran penting dalam

    perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalani dua fungsi utama, yaitu :

    pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebgai sarana bagi pasar modal dapat

    digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal, dan lain-lain.

    Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument

    keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.

    Sedangkan menurut Ahmad (2003:19), bursa memiliki beberapa fungsi, yaitu :

    a) Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada

    masyarakat.

    b) Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme

    penawaran dan permintaan.

    c) Untuk membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.

  • 5

    1.3 JENIS-JENIS PASAR MODAL

    Sunariyah (2010:12-15) mengatakan, penjualan saham (termasuk jenis sekuritas

    lain) kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberap cara. Umumnya penjualan

    dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal di mana sekuritas tersebut

    diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu :

    1. Pasar Perdana (Primary Market)

    Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham

    (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak sebelum

    saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pengertian tersebut

    menunjukkan, bahwa pasar perdana merupakan pasar modal yang

    memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama

    kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga

    saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan

    go public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang

    bersangkutan. Peranan penjamin emisi pada pasar perdana selain menentukan

    harga saham, juga melaksanakan penjualan saham kepada masyarakat sebagai

    calon pemodal. Dari uraian di atas menegaskan bahwa pada pasar perdana, saham

    yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan hasil penjualan

    saham tersebut keseluruhannya masuk sebaga modal perusahaan.

  • Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)

    2. Pasar Sekunder (

    Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa

    penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas

    lain diperjual-belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar

    perdana. Harga saham di

    penawaran antara pembeli dan penjual.

    Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)

    3. Pasar Ketiga (Third Market

    Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa

    (over the count

    efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder

    yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek

    dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawa

    6

    Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)

    Pasar Sekunder (Secondary Market)

    Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa

    penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas

    belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar

    perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan

    penawaran antara pembeli dan penjual.

    Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)

    Third Market)

    Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa

    over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan

    efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder

    yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek

    dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga

    Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)

    Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa

    penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas

    belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar

    pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan

    Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)

    Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa

    ). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan

    efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder

    yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek

    s Pasar Modal Lembaga

  • 7

    Keuangan. Dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang

    dinamakan floor trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa

    pemusatan informasi yang disebut trading information.

    Negeri Belanda memiliki pasar yang serupa, mereka menyebut parallel market,

    sedangkan Amerika Serikat dinamakan NASDAQ (National Association of

    Securities Dealer Quotation) system. Di Indonesia bursa paralel sudah ditiadakan

    dengan alasan efisiensi, karena saham-saham yang diperdagangkan di bursa

    paralel sudah dapat diperdagangkan di BES (Bursa Efek Surabaya).

    4. Pasar Keempat (Fourth Market)

    Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antarpemodal atau dengan

    kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa

    melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam

    ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale).

    1.4 Karakteristik Pasar Modal yang Efisien

    Pasar modal yang efisien merupakan pasar modal yang memperlancar dan tidak

    mempersulit semua jenis transaksi baik di luar maupun di dalam pasar modal itu sendiri.

    Efisiensi pasar modal memiliki tujuan untuk meminimalisir biaya saat bertransaksi.

    Menurut Martalena (2011:43), ada beberapa karakteristik pasar modal yang efisien,

    yaitu :

    Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk

    informasi baru.

  • Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa

    lalu).

    Saham-saham yang menguntungkan (

    1.5 MEKANISME

    BURSA

    Gambar 1.4

    Mekanisme perdagangan saham

    di Bursa Efek Indonesia tidak hanya

    melibatkan pihak BEI saja sebagai

    fasilitator perdagangan, tetapi juga

    melibatkan perusahaan efek sebagai

    perantara pedagang efek dan juga PT

    Kliring dan Penjaminan Efek

    Indonesia (KPEI) sebagai lembagai

    kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu

    8

    Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa

    saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah unuk diperbaiki

    MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM DI

    Gambar 1.4 (Skema Perdagangan Saham Di Bursa Efek

    Mekanisme perdagangan saham

    di Bursa Efek Indonesia tidak hanya

    melibatkan pihak BEI saja sebagai

    fasilitator perdagangan, tetapi juga

    melibatkan perusahaan efek sebagai

    perantara pedagang efek dan juga PT

    Kliring dan Penjaminan Efek

    Indonesia (KPEI) sebagai lembagai

    kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu

    Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa

    ) tidak mudah unuk diperbaiki.

    PERDAGANGAN SAHAM DI LANTAI

    Skema Perdagangan Saham Di Bursa Efek Indonesia)

    kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu

  • 9

    penyelenggara kegiatan bursa efek, yaitu BEI yang merupakan hasil penggabungan dari

    PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 2007.

    BEI menyelenggarakan perdagangan atas hampir semua efek yang ada dan

    diterbitkan di Indonesia, yaitu efek bersifat ekuitas seperti saham, warrant, dan Hak

    Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), obligasi, sukuk (termasuk sukuk korporasi),

    efek derivatif (Kontrak Opsi Saham atau KOS), dan Kontrak Berjangka Indeks Efek

    (KBIE), unit penyertaan reksadana yang diperdagangkan di bursa (Exchange Traded

    Fund atau ETF), dan Efek Beragun Aset atau EBA.

    Perdagangan efek di bursa dapat dibagi menjadi beberapa tahap, dimulai dari

    proses pembukaan rekening efek dan penyampaian order dari nasabah kepada AB,

    pemrosesan order, pelaksanaan transaksi (matching), proses kliring, serta penjaminan

    dan penyelesaian transaksi. Secara umum tahapan tersebut berlaku untuk semua jenis

    efek yang diperdagangkan di BEI, perbedaannya hanya terletak pada spesifikasi

    transaksi seperti fraksi harga dan batasan harga yang diperkenankan

    (http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-

    bursa-1342165392).

    http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392

  • 10

  • 11

    Bagian 2 : Bursa Efek Indonesia (BEI)

    2.1 SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

    Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 Desember 1912 di

    Batavia dengan campur tangan kolonial Belanda karena pada saat itu Batavia

    merupakan pusat pemerintahan kolonial Belanda. Batavia sekarang adalah ibu kota

    Jakarta. Bursa Efek Jakarta dahulu beroperasi dengan sistem lelang sehingga disebut

    dengan Call-Efek. Sistem perdagangan lelang dengan cara memanggil (Call) di mana

    ada efek yang ingin dilelang, kemudian para pialang akan mengajukan penawaran

    ataupun permintaan beli hingga menemukan kesepakatan harga dari kedua belah pihak

    hingga terjadi transaksi jual beli. Pada saat itu ada 13 pedagang efek (makelar).

    Pada saat itu bursa bersifat demand following (mengikuti pemintaan) karena

    semua para investor dan para broker merasakan keperluan akan adanya suatu bursa efek

    di Jakarta. Bursa dibentuk karena adanya semakin meningkatnya permintaan akan jasa

    bursa yang mendesak. Semua orang Belanda yang bekerja di Indonesia ketika itu sudah

    lama mengenal efek. Penghasilan mereka dari efek dan mereka sudah berinvestasi

    dengan efek. Baik efek yang berasal dari bursa efek Indonesia maupun efek yang

    berasal dari luar negeri (foreign).

    Bursa Efek Jakarta penah ditutup saat perang dunia pertama (PD 1), kemudian

    dibuka lagi pada tahun 1925. Pemerintah kolonial Belanda juga mengoperasikan bursa

    paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa Efek Jakarta kembali

    dihentikan karena terjadi pergantian kependudukan antara Belanda dan Jepang di

    Batavia. Aktivitas di Bursa Efek Jakarta berhenti dari tahun 1940 hingga 1951 karena

    adanya perang dunia kedua (PD 2) dan disusul dengan perang kemerdekaan.

  • 12

    Pada tahun 1952, bursa efek dibuka kembali dengan memperdagangkan saham

    dan obligasi. Saham dan obligasi tersebut diterbitkan oleh perusahaan Belanda yang

    dinasionalisasikan tahun 1958. Meskipun pasar yang terdahulu belum mati karena

    sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs resmi bursa efek yang dikelola Bank

    Indonesia.

    Bursa Efek Jakarta dibuka kembali pada tanggan 10 Agustus 1977 dan

    diresmikan oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). BAPEPAM merupakan

    suatu institusi baru yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan. Kegiatan

    perdagangan dan kapitalisasi pasar saham mulai meningkat seiring dengan

    perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang puncak perkembangannya pada

    tahun 1990.

    PT. Bursa Efek Jakarta diswastanisasi pada tahun 1991 dan menjadi salah satu

    bursa saham yang pesat di benua Asia. Swastanisasi PT. Bursa Efek Jakarta

    mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasaar Modal.

    Bursa efek yang berawal dengan sifat demand-following menjadi bersifat supply-

    leading sejak tahun 1977. Artinya, bursa dibuka saat pengertian mengenai bursa pada

    masyarakat sangat minim sehingga BAPEPAM memiliki peran yang aktif dalam

    mengenalkan bursa efek.

    Tahun 1977-1978 masyarakat masih buta dengan bursa efek karena masyarakat

    belum merasakan manfaat akan bursa efek. Perusahaan belum antusias untuk menjual

    sahamnya kepada masyarakat. Sehingga belum terdapat perusahaan yang melakukan go

    public pada saai itu. Kemudian pada tahun 1979-1984 sekitar 23 perusahaan mulai

    menawarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Sampai tahun 1988 belum ada

  • 13

    perusahaan lain yang menawarkan perusahaannya ke Bursa Efek Jakarta. Pemerintah

    mulai melakukan beberapa paket deregulasi demi menyegarkan kegiatan Bursa Efek

    Jakarta. Adapun paket-paket deregulasi Bursa Efek Jakarta antara lain : paket Desember

    1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, paket Januari 1990, yang prinsepnya

    merupakan langkah-langkah penyesuaian seluruh peraturan yang bersifat menstimulasi

    tumbuh kembangnya pasar modal secara umum terkhusu Bursa Efek Jakarta.

    Setelah paket deregulasi berlakukan, Bursa Efek Jakarta mengalami kemajuan

    pesat yang ditandai dengan pergerakan harga saham yang naik sangat cepat (bullish)

    dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semua perusahaan yang belum terlisting

    di Bursa Efek Jakarta melihat bursa ersebut sebagai suatu arena yang sangat menarik

    untuk mencari modal sehingga dalam jangka waktu yang sangat singkat hingga akhir

    tahun 1997 terdapat 283 emiten yang terlisting di Bursa Efek Jakarta.

    Pada tahun 2 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta membuat suatu sistem yang disebut

    dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). JAST adalah sistem perdangan

    manual. JATS memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan

    menjamin kegiatan pasar yang lebih transparan dibandingkan dengan sistem

    perdagangan sebelumnya.

    Pada Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan tanpa warkat

    (ckripess trading) dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari

    peristiwa hilangnya saham dan saham palsu serta mempercepat proses transaksi. Bursa

    Efek Jakarta mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) sebagai

    upaya untuk meningkatkan jangkauan ke dalam pasar, efisiensi pasar, kecepatan, dan

    volume perdagangan saham.

  • 14

    Pada tahun 2007 Bursa Efek Jakarta yang didirikan pada tahun 1912 dan Bursa

    Efek Surabaya yang didirikan pada tahun 1940 digabung menjadi Bursa Efek Indonesia.

    Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia.

    Tujuan penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya agar operasional

    dan transaksi bursa efek menjadi efektif dan efisien.

    Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan dunia yang menyebabkan Indeks Harga

    Saham Gabungan Indonesia merosot karena pada 8 hingga 10 Desember 2008 terjadi

    perhentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Tanggal 9 Januari 2008

    IHSG mengalami titik tertinggi sebesar 2.830,26 dan pada 28 Oktober 2008 merosot ke

    titik 1.111,39 dan ditutup pada level 1.355,42 diakhir tahun 2008. Indonesia butuh

    waktu satu hingga dua tahun untuk memulihkan keadaan tersebut. Pada tahun 2009

    kemerosotan tersebut pelan-pelan memulih dengan pertumbuhan 86,98% dan 46,13%

    ditahun 2010.

    Setelah mengalami kemerosotan IHSG pada tahun 2008, Bursa Efek Indonesia

    (BEI) merilis sistem perdagangan baru yang disebut dengan Jakarta Automated Trading

    System Next Generation (JATS Next-G). Beberapa bursa efek asing seperti Columbia,

    Inggris, Hong Kong, Swiss, dan Singapura menggunakan sistem JATS-G.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu melakukan pengembangkn diri agar siap

    bersaing dengan bursa-bursa asing lain demi memenuhi strategi dalam peran fasilitator

    dan regulator pasar modal dengan menjaga tingkat risiko yang terkendali, instrument

    yang diperdagangkan lengkap, sistem yang cakap, dan tingginya tingkat likuiditas. Hal

    ini tercermin pada penghargaan yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun

    2010 sebagai The Best Stock Exchange of The Year 2010 in Southeast Asia

  • 15

    2.2 Instrumen Pasar Modal di Indonesia

    Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagi instrumen

    keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

    (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya (Daeng, 2014).

    Syayid (2004) mengatakan, ada beberapa macam sekuritas derivatif, yaitu

    warrant, right, option, forward, futures, serta swap. Di Indonesia, investasi instrumen

    derivatif masih baru dan membawa angin segar bagi para investor di tengah ketat da

    kerasnya persaingan bisnis keuangan. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi pada

    sekuritas derivatif seperti, Quacker Oats yang mengeluarkan futures, Indosat

    mengeluarkan warrant, serta Bank Niaga yang menerbitkan right.

    2.2.1 Saham

    Semua perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    disebut dengan perusahaan pubik. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenal dua jenis

    saham yang diperdagangkan. Kedua saham tersebut diterbitkan oleh para emiten

    berdasarkan adanya hak yang didahulukan ketika menerima dividen dari emiten. Ada

    dua jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu saham biasa

    (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

  • Saham Biasa (Common Stock)

    Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian

    saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat

    umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan

    dilikuidasi. Akta pendirian

    eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui

    keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk

    hukum formal yang berlaku di Indonesia

    sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.

    16

    Saham Biasa (Common Stock)

    Gambar 2.1 Saham Biasa (Common Stock)

    Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian

    saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat

    umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan

    Akta pendirian suatu perusahaan disebut anggaran dasar, yang mendasari

    eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui

    keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk

    hukum formal yang berlaku di Indonesia diberikan oleh pemerintah dan disahkan

    sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.

    Gambar 2.1 Saham Biasa (Common Stock)

    Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian

    saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat

    umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan

    suatu perusahaan disebut anggaran dasar, yang mendasari

    eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui

    keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk

    diberikan oleh pemerintah dan disahkan

    sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.

  • 17

    Saham Preferen (Preferred Stock)

    Gambar 2.2 Saham Preferen (Preferred Stock)

    Saham preferen merupakan jenis saham yang memiliki hak menerima laba dan

    hak kumulatif (hak mendapatkan laba pada saat perusahaan mengalami kerugian dan

    memperoleh laba) terlebih dahulu, namun tidak memiliki suara dalam RUPS (rapat

    umum pemegang saham).

    2.2.2 Obligasi (Bond)

    Sekarang ini obligasi sudah menjadi sarana investasi masyarakat luas.

    Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi bagi investor yang memiliki uang

    dalam jumlah besar. Hal yang sangat berpengaruh di harga pasar obligasi itu perubahan

    suku bunga deposito, naik turunnya suku bunga akan berpengaruh terhadap harga pasar

    suatu obligasi. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual dengan nilai per value. Obligasi

  • 18

    atau kalau dalam bahasa Inggris disebut bond merupakan surat utang jangka panjang

    yang diterbitkan oleh pemerintahpusat maupun daerah, BUMN, perusahaan swasta.

    Tandelilin (2009) mendefinisikan bahwa

    obligasi adalah surat hutang jangka panjang (5

    tahun atau lebih) yang diterbitkan oleh suatu

    perusahaan atau institusi tertentu dimana pada

    saat jatuh tempo pemegang obligasi akan

    menerima pembayaran bunga (fixed atau floating)

    secara berkala.

    Gambar 2.3 (Prof Tandelilin)

    Hubungan harga pasar obligasi dengan suku bunga deposito mempunyai

    hubungan berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga deposito

    naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga deposito turun harga

    obligasi akan naik. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek

    Indonesia saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed)

    selama masa berlaku obligasi.

    Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa

    dialami oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang

    diperoleh dalam investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping

    keuntungan yang bisa didapatkan olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi

    oleh pemegang obligasi adalah turunnya harga obligasi. Harga obligasi ini sangat

    tergantung dari perkembangan suku bunga bank. Ada hubungan yang terbalik antara

    harga obligasi dan suku bunga bank.

  • 19

    Gambar 2.4 Obligasi (Coupon Bonds)

    Tandelilin (2009) mengklasifikasikan obligasi berdasarkan sistem pembayaran

    bunga diantaranya :

    1. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik (3

    bulan, 6 bulan, atau 1 tahun) sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

    2. Zero Coupon Bonds : obligasi yang kuponnya tidak dibayarkan secara berkala

    tetapi bunganya dibayarkan sekaligus saat pembelian (discounted). Pada saat

    jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominal.

    3. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah

    ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan

    secara periodik.

  • 20

    4. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan

    sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu

    seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga

    deposito dari bank pemerintah dan swasta.

    2.2.3 Bukti Right

    Bukti Right adalah instrumen

    derivatif yang berasal dari saham yang

    memberikan hak bagi pemiliknya untuk

    membeli sejumlah saham baru yang

    dikeluarkan oleh perusahaan dengan

    harga tertentu. Bukti right juga sering

    disebut Hak Untuk Memesan Efek

    Terlebih Dahulu ( HUMETD ) yang

    diterbitkan melalui penawaran umum

    terbatas ( right issue ) yang ditetapkan

    RUPS dimana saham baru tidak dijual

    pada masyarakat tapi hanya pada para

    pemegang saham saja untuk menjaga

    proporsi kepemilikan pemegang saham

    tidak berubah dan untuk mengurangi

    biaya emisi akibat penerbitan saham baru. Gambar 2.5 Bukti Right

  • 21

    2.2.4 Reksadana

    Reksadana (Mutual Fund) Menurut

    Tandelilin (2009), reksadana adalah

    sertifikat yang menjelaskan bahwa

    pemiliknya menitipkan sejumlah

    dana kepada perusahaan reksadana

    untuk digunakan sebagai modal

    berinvestasi baik di pasar modal

    maupun di pasar uang.

    Gambar 2.6 Sertifikat

    Reksadana

    Reksa dana adalah jenis

    investasi selain saham, obligasi, dan lain-lain. Reksadana sebagai wadah yang berisi

    sekumpulan sekuritas yang dikelola

    perusahaan investasi dan dibeli oleh

    investor. Penerbit reksa dana

    menghimpun dana dari masyarakat

    dan diinvestasikan pada berbagai

    jenis sekuritas di pasar uang dan

    pasar modal.

    Gambar 2.7 Mekanisme Investasi Reksadana

  • 22

    Tandelilin (2009) membedakan reksadana berdasarkan tingkat kebebasan

    bertransaksi yaitu reksadana tertutup (close-ended) dan reksadana terbuka (open-ended).

    1. Reksadana Tertutup (Close-Ended)

    Pada reksadana tertutup, apabila dana yang telah terhimpun mencapai

    jumlah tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup, dengan tujuan agar

    investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.

    2. Reksadana Terbuka (Open-Ended)

    Berbeda dengan reksadana tertutup, pada reksadana terbuka, investor

    dapat menginvestasikan atau menarik dananya setiap saat dari reksadana

    tersebut selama reksadana tersebut masih aktif, sehingga investor dapat menjual

    kembali reksadana yang telah dibeli atau perusahaan reksadana dapat membeli

    kembali reksadana yang telah dijual.

    Berdasarkan struktur kelembagaan, Tandelilin (2009) membedakan reksadana

    menjadi dua jenis yaitu :

    1. Reksadana Berbentuk Perusahaan (company type) Pada reksadana berbentuk

    perusahaan, investor akan mendapatkan saham yang dapat diperjualbelikan di

    pasar sekunder.

    2. Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (contractual type) Lain halnya

    dengan reksadana berbentuk perusahaan, pada reksadana berbentuk kontrak

    investasi kolektif, investor tidak mendapat saham karena reksadana kontrak

    investasi tidak diperjualbelikan di pasar sekunder.

  • 23

    Manfaat reksadana bagi investor menurut Tandelilin (2009) :

    Pembentukan portofolio secara tidak langsung (karena sudah dibentuk oleh

    manajer investasi).

    Memperoleh dividen atau bunga dari perusahaan reksadana.

    Memperoleh capital gain dari hasil penjualan portofolio reksadana.

    Memperoleh peningkatan nilai aktiva bersih dengan menjual reksadana di pasar

    sekunder (untuk reksadana berbentuk perusahaan) atau menjual kembali kepada

    perusahaan reksadana yang menerbitkannya (untuk reksadana terbuka baik

    berbentuk perusahaan maupun kontrak kolektif).

    2.2.5 Futures

    Futures merupakan sebuah kontrak berjangka antara pembeli dan penjual suatu

    aset, dimana memberikan kewajiban kepada pembeli untuk membeli atau menjual

    sejumlah underlying asset pada harga tertentu pada saat atau sebelum tanggal tertentu.

    Future biasa digunakan untuk mengunci harga komoditas atau meminimalisir fluktuasi

    harga barang.

    Gambar 2.8 Futures

  • 24

    Dalam perkembangan perdagangan future, aset atau komoditi yang bisa

    diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian dan pertambangan saja,

    tapi juga sudah mencakup aset finansial seperti valuta asing. Oleh karena itulah

    sekarang berkembang beberapa macam future, yaitu seperti

    1) Future komoditi

    2) Future keuangan

    3) Future tingkat bunga

    4) Future kurs mata uang asing.

    Mekanisme perdagangan future di bursa dikenal dengan sistem marking to

    market sehingga future lebih maksimal menghindari akumulasi kerugian perusahaan

    dari pada forward. Salah satu pusat perdagangannya adalah central clearing houses di

    Chicago Board of Trade, USA.

    Beberapa studi yang

    dilakukan oleh konsultan asing

    untuk pemerintah indonesia

    menegaskan bahwa sebuah bursa

    berjangka indonesia akan

    membawa mamfaat besar bagi

    komuditas bisnis, terutama sebagai

    sarana lindung nilai.

    Gambar 2.9 Mekanisme Perdagangan Future

  • 25

    Menyadari hal ini pemerintah memasukkan RUU ke DPR tahun 1996 dan pada

    tanggal 5 desember 1997 undang-undang No. 32 tahun 1997 tentang perdagangan

    berjangka komoditi disetujui oleh DPR.

    PT. Bursa Berjangka Jakarta atau

    yang lebih di kenal dengan Jakarta

    Future Exchange (JFX) resmi di

    dirikan pada tanggal 19 Agustus

    1999 di Jakarta oleh 29 perusahaan

    berbentuk Perseroan Terbatas.

    Fungsi JFX adalah menyediakan

    fasilitas bagi para anggota untuk

    berinteraksi kontrak berjangka

    berdasarkan harga yang ditentukan

    melalui interaksi yang efisiens

    berdasarkan permintaan dan

    penawaran dalam sistem perdagangan elektronis.

    2.2.6 Warrant

    Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham

    dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya

    dalam beberapa tahun. Sama seperti bukti right, perusahaan harus telah mencatatkan

    sahamnya di bursa efek karena mungkin akan dikonversi oleh pemegang waran. Tapi

    berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual bersama dengan sekuritas lain misal

    obligasi atau saham. Periode perdagangan waran adalah jangka panjang antara 3-5

  • 26

    tahun. Warrant adalah sertifikat yang

    diterbitkan oleh perushaan yang

    memberikan hak kapada pemegangnya

    untuk membeli saham perusahaan

    tersebut dalam jumlah tertentu dengan

    harga yang telah ditentukan selama

    jangka waktu tertentu. Pada umumnya,

    warrant diberikan bersama-sama dengan utang,dan hal itu digunakan untuk mendorong

    investor membeli utang jangka panjang perusahaan pada bunga yang lebih rendah

    daripada yang seharusnya.Masa berlakunya harga saham bisa di atas 6 bulan, atau

    mungkin 5 tahun atau 10 tahun. Selama harga pasar saham masih di bawah exercise

    price, pemegang warrant tidak akan menukarkanya dengan saham. Pemegang warrant

    akan terus menunggu sampai harga pasar saham berada di atas exercise price.

    Di sini pemegang saham warrant tidak akan mengalami kerugian karena warrant

    diterima secara gratis, dan hanya membayar pada saat akan ditukarkan dengan saham.

    Apabila harga saham sudah diatas exercise price tetapi pemegang warrant tidak ingin

    menukarkan dengan saham, maka warrant tersebut dapat dijual di bursa efek melalui

    broker efek. Karena umum warrant relatif lebih panjang, maka perdagangan warrant di

    bursa efek cukup semarak. Harga warrant di pasar kurang lebih adalah selisih harga

    saham pasar dengan harga pasar saham dengan exercise price. Ciri- ciri waran adalah

    sebagai berikut :

    1. Penukaaran dari warrant menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan.

    2. Masa berlakunya warrant adalah antara 3 tahun sampai 10 tahun atau lebih.

    3. Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.

  • 27

    Warrant diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai. Jika dilakukan di pasar

    reguler, maka diperdagangkan warrant akan berakhir. 4 hari bursa sebelum warrant itu

    jatuh tempo. Sementara itu, jika dilakukan di pasar tunai, maka perdagangan warrant

    akan berakhir 1 hari bursa sebelum warrant itu jatuh tempo. Naik turunnya waran

    pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya saham. Untuk menghitung

    harga suatu waran di gunakan rumus berikut :

    Pw = Ps - Pe

    Pw = Harga/ Nilai fundamental suatu waran

    Ps = Harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran

    Pe = Exercise price waran untuk penebusan saham

    Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang

    dapat didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu

    waran dengan harga fundamental waran. Sesuai dengan peraturan Bapepam , jumlah

    waran yang diterbitkan dan waran yang telah beredar tidak melebihi 15% dari modal

    disetor pada saat waran diterbitkan. Modal disetor disini secara sederhana dikatakan

    sebagai total nilai nominal saham yang diterbitkan. Proses penebusan dari waran akan

    mengakibatkann peningkatan jumlah saham yang diterbitkan, sehingga akan terjadi

    dilusi persentase kepemilikan saham.

  • 28

    Harga teoritis saham setelah redemption waran dapat di hitung dengan menggunakan

    rumus sebagai berikut :

    Ps = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran

    Ss = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran

    Po = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waran

    PE = Exercise price waran

    WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran.

    Ps = Sx Po + WR . PE

    S + W E

  • 2.3 Indeks Harga

    Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada

    tanggal 1 April 1983 sebagai indikator

    pergerakan harga saham yang tercatat di

    Bursa. Hari dasar perhitungan indeks

    adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan

    nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13

    emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek

    Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).

    Sunariyah (2011:6)

    utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami

    peningkatan (bullish) atau sedang mengalami penurunan (

    saham gabungan (IHSG) karena indeks

    pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting

    bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab

    gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,

    menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa

    fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntunga

    (benchmark) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat

    berfluktuasi seiring dengan perubahan asumsi

    29

    Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (JKSE)

    Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG) pertama kali diperkenalkan pada

    tanggal 1 April 1983 sebagai indikator

    pergerakan harga saham yang tercatat di

    Bursa. Hari dasar perhitungan indeks

    adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan

    nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13

    emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek

    Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).

    Sunariyah (2011:6) di dalam Wijaya (2015) mengatakan, salah satu indikator

    utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami

    ) atau sedang mengalami penurunan (bearish

    saham gabungan (IHSG) karena indeks harga saham gabungan (IHSG) ini mencatat

    pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting

    bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab pergerakan indeks harga saham

    gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,

    menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa

    fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntunga

    ) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat

    berfluktuasi seiring dengan perubahan asumsi-asumsi makro ekonomi yang ada. Seiring

    Saham Gabungan Indonesia (JKSE)

    nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13

    emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek

    Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).

    di dalam Wijaya (2015) mengatakan, salah satu indikator

    utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami

    bearish) adalah indeks harga

    harga saham gabungan (IHSG) ini mencatat

    pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

    Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting

    pergerakan indeks harga saham

    gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,

    menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa

    fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntungan dan tolak ukur

    ) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat

    asumsi makro ekonomi yang ada. Seiring

  • 30

    dengan indikator pasar modal, indikator makro ekonomi dan indikator dari bursa luar

    negeri juga mengalami fluktuasi.

    Indeks harga saham gabungan Indonesia (JKSE) merupakan jumlah dari semua

    perusahaan yang sudah go public dan dirata-ratakan. Setiap pergerakan indeks harga

    saham gabungan Indonesia (JKSE) dari waktu ke waktu sangat bergerak. Dari

    pergerakan tersebutlah dapat dilihat bagaimana kondisi kesehatan perekonomian negara

    Indonesia.

    Menurut Fabozzi di dalam Kasim (2010), pergerakan Indeks Harga Saham di

    seluruh dunia tidak terjadi serentak dan tidak memiliki korelasi yang pasti, oleh karena

    itu jika pada pasar domestik memiliki Indeks Harga Saham yang lebih rendah kan

    menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para investor asing dengan jalan

    melakukan divesersifikasi investasi. Dengan melakukan diversifikasi investasi

    diberbagai, nvestor dapat mengurangi risiko portofolio tanpa adanya penurunan

    pengembalian yang diharapka

    Berikut ini adalah contoh gambar grafik teknikal dalam waktu 5 menit indeks harga

    saham gabungan Indonesia (JKSE atau Jakarta Stock Exchange Composite) periode 11

    Mei 2016 :

  • 31

    Gambar 3. Grafik Teknikal Jakarta Stock Exchange Composite Dalam Waktu 5

    Menit Periode 11 Mei 2016

    (http://id.investing.com/indices/idx-composite)

    Di dalam grafik candle stick dalam waktu 5 menit, dapat dilihat bahwa indeks harga

    saham gabungan Indonesia (JKSE) mengalami kecenderungan naik sehingga investor

    disarankan untuk menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan

    indeks harga saham gabungan Indonesia (JKSE) tersebut dapat dilihat kecenderungan

    naik pada candle stick yang berwarna hijau.

  • 32

    2.3.1 Macam-Macam Indeks Harga Saham Gabungan di

    Bursa Efek Indonesia

    Di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa indeks harga saham gabungan

    yang juga dapat dijadikan bahan pedoman bagi para investor jika hendak berinvestasi.

    Berikut ini adalah beberapa jenis indeks harga saham gabungan di Bursa Efek

    Indonesia, yaitu :

    1) Indeks Sektoral

    Indeks sektoral BEI adalah sub indeks dari IHSG. Suatu emiten yang tercatat di

    BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi yang

    ditetapkan BEI yang diberi nama JASICA (Jakarta Industrial Classification).

    2) Indeks LQ45

    Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan

    likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi

    melalui beberapa kriteria pemilihan.

    Selain penilaian atas likuiditas, seleksi

    atas emiten-emiten tersebut juga

    mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ45 diluncurkan pada bulan

    Februari 1997.

    3) Jakarta Islamic Indeks (JII)

    Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT

    Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang

    dibuat berdasarkan syarian Islam, yaitu Jakara Islamic Indekx (JII). Indeks ini

  • 33

    diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah serta

    untuk lebih mengambangkan pasar modal syariah. Jakarta Islamic Index terdiri

    dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam.

    Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah

    melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment

    Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-

    saham tersebut dilakukan oleh BAPEPAM-LK, bekerja sama dengan Dewan

    Syariah Nasional. Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek

    Indonesia, terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai

    dengan syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat

    dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index.

    4) Indeks KOMPAS 100

    Pada perayaan HUT PT. Bursa Efek Jakarta ke-15 tanggal 13 Juli 2007 dan

    bertepatan dengan ulang tahun pasar modal ke 30, BEJ meluncurkan indeks

    Kompas 100. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor,

    pengelolah portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai

    acuan dalam menciptakan kreatifitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis

    saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam perhitungan indeks

    Kompas 100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar, dan

    kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.

  • 34

    5) Indeks BISNIS-27

    PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan harian Bisnis Indonesia

    meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Sebagai

    pihak yang independen, harian bisnis Indonesia dapat mengelolah indeks ini

    secara lebih independen dan fleksibel, di mana pemilihan konstituen indeks

    berdasarkan kinerja emiten dengan kriteria seleksi secara fundamental, historikal

    data transaksi (teknikal) dan akuntabilitas. Indeks ini diharapkan dapat menjadi

    salah satu indikator bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

    6) Indeks PEFINDO25

    PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan lembaga rating PEFINDO,

    meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks

    ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal,

    yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus

    membuat kinerja saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises

    atau SME) melalui kriteria dan metodelogi yang konsisten.

    7) Indeks SRI-KEHATI

    PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman

    Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI), meluncurkan indeks harga saham yang

    diberi nama Indeks SRI-KEHATI. SRI adalah kependekan dari Sustainable and

    Responsible Investment. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan

    pedoman investasi bagi pemodal, yaitu dengan membuat suatu benchmark

    indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang

    sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki

  • 35

    kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelolah perusahaan yang

    baik. Perusahaan yang masuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI ada 25 (Indonesia

    Stock Exchange, 2010:5-18).

  • 36

  • 37

    Bagian 3 Hong Kong Stock Exchange (HKEX)

    3.1 Sejarah Hong Kong Stock Exchange (HKEX)

    Bursa Hong Kong Stock Exchange

    merupakan pasar saham terbesar ketiga di

    Asia atau terbesar kelima di dunia. Bursa HK

    mencatat sekitar 1.500 perushaan yang

    terdaftar dengan kapitalisasi pasa r mencapai

    HK $16985000000000 (Rp. 19.944,1 triliun).

    Bursa saham HK merupakan bursa efek pertama di Asia yang berdiri pada 1891.

    Bursa HK tidak dapat dilepaskan dan mempunyai persamaan dari Bursa saham

    Cina dan untuk pemahaman lebih dalam terdapat Bursa HK. Namun demikian terdapat

    perbedaan karakteristik mendasar dari kedua bursa tersebut. Bursa Cina

    memperdagangkan dua macam kategori saham, yaitu saham seri A dan saham seri B

    yang keduanya diperdagangkan di Bursa Efek Shanghai dan Shenzhen. Definisi dan

    sifat dari saham seri A adalah hanya diizinkan diperdagangkan untuk warga negara

    China dan investor institusi asing profesiional berkualitas yang dikenal dengan istilah

    QFII. Oleh karena itu, diperdagangkan dan dalam mata uang China Yuan. Di sisi lain,

    saham seri B adalah terbuka untuk investor asing dan diperdagangkan dalam mata uang

    asing. Perdagangan dan pergerakan kedua seri saham umumnya parallel, namun harga

    saham seri B relatif lebih rendah dari saham seri A sehubungan permintaan, ukuran dan

    tipe investor saham seri B lebih kecil dari saham seri A .

  • 38

    Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa China sebagai saham seri A juga dapat

    terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Ketika aktivitas yang disebut dengan Dual

    Listing ini terjadi, otoritas bursa mengklasifikasikan 2 kelompok saham lagi, yaitu

    saham seri H dan saham Red Chip. Saham perusahaan yang didirikan di China yang

    juga diperdagangkan di bursa HK adalah yang termasuk saham seri H. Kategori saham

    Red Chip mengacu pada saham perusahaan China yang berdomisili dan memiliki kantor

    pusat di Hong Kong. Banyaknya perusahaan dual listing China yang terdaftar di Hong

    Kong adalah akibat proteksi kuat pemerintah China terhadap rakyatnya yang ingin

    melakukan bisnis dan investasi di luar negara China maupun warga asing yang ingin

    berinvestasi di saham seri A. Akibat proteksi ini, secara tidak langsung pemerintah

    China mendorong investor asing ke bursa Hong Kong Stock Exchange untuk

    menghimpun modal. Oleh karena itu, H dan Red Chip memiliki bobot yang signifikan

    terhadap total kapitalisasi pasar di Bursa HK yang bursa hongkong adalah rute utama

    bagi perusahaan China yang ingin tumbuh. Di dalam HKEX, terdapat dua jenis papan

    perdagangan saham, yaitu papan utama dan papan untuk perusahaan yang sedang

    berkembang (GEM).

  • 39

    3.2 Papan Perdagangan Saham di Hong Kong Stock

    Exchange

    Papan Utama

    Papan utama dikategorikan sebagai pasar saham utama dalam perusahaan HKEX

    mana terdengar seperti PetroChina, HSBC, atau Cathay Pacific diperdagangkan.

    Perusahaan China dan HK yang paling menonjol dan terkenal diperdagangkan melalui

    papan utama. Papan utama lebih besar dibandingkan papan GEM dalam ukuran pasar,

    total kapitalisasi pasar, dan volume perdagangan.

    Papan GEM

    Papan GEM diciptakan sebagai alternative bagi perusahaan untuk menghimpun

    modal melalui pasar saham ketika perusahaan tidak memenuhi persyaratan untu dapat

    diperdagangkan di papan utama. GEM dioperasikan pada prinsip keterbukaan yang kuat

    membutuhkan keterbukaan emiten yang kuas, kuat, dan sering informasi keuangan

    perusahaan untuk pasar. Saham perusahaan pertumbuhan diperdagangkan di GEM

    dianggap relatif lebih berisiko dibandingkan saham ppan utama dengan volatilitas yang

    lebih besar.

  • 40

    3.3 Indeks Harga Saham Gabungan di Hong Kong Stock

    Exchange

    3.3.1 Hang Seng Index (HSI)

    Indeks Hang Seng adalah indeks utama Hong Kong Stock Exchange dengan

    menggunakan metode penghitungan bobot kapitalisasi pasar tertimbang yang

    disesuaikan dengan nilai dasar 100. Pada tahun 1964, HSI telah merekam dan

    memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar HKEX sejak tahun

    1969. 45 perusahaan dengan performa terbaik di Hong Kong dari berbagai industry

    seperti keuanganm utilitas, properti, dan sektor perdagangan dan industri membentuk

    60% dari keseluruhan kapitalisasi modal di pasar saham HK

    (http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/).

    Berikut ini adalah rangkuman harga Hang Seng Index yang diupdate terakhir

    pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 14:23 :

    Gambar 3.1 Hang Seng Index

    (Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/)

  • 41

    Seperti yang telah di kemukakan di atas bawa Hang Seng Index adalah indeks yang

    paling utama digunakan di Bursa Efek Hongkong. Semua industri yang terdaftar di

    dalam Hang Seng Index adalah perusahaan yang bonafit yang terdiri dari industri

    keuangan (finance), Utilitas (utilities), properti (properties), dan perdagangan

    (commerce atau industry). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada 18 Mei 2016

    seluruh industri yang terdaftar di Hang Seng Index mengalami bearish. Hal ini juga

    dapat dilihat dari grafik candle stick. Grafik candle stick tersebut menggambarkan

    kondisi perusahaan yang terdaftar di Hang Seng Index secara keseluruhan. Pada

    keadaan bearish, sebaiknya investor sebaiknya tidak melakukan investasi ke bursa efek

    Hong Kong. Jika invetor yang sudah terlanjur investasi, sebaiknya menjual sahamnya

    ketika sedang bullish untuk menghindari bearish karena bursa Hong Kong yang

    tercermin dalam Hang Seng Index akhir-akhir ini sering bearish.

    Gambar 3.2 Grafik Candle Stick Hang Seng Index

    (Sumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)

  • 42

    3.3.2 Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI)

    HSCEI juga merupakan indeks yang menggunakan metode perhitungan bobot

    kapitalisasi pasartertimbang yang disesuaikan dengan nilai dasar 100 dimulai pada

    tanggal 3 Januari 2000, yang melacak pergerakan saham perdagangan mudah tersedia

    dari utama 40 saham H. Beberapa dari 40 saham H dapat dimasukkan dalam HSI tapi

    HSCEI dirancang untuk fokus dan melacak performa saham H hanya diperdagangkan

    dalam Bursa Efek Hong Kong. Investor terutama mengacu pada HSCEI ketika

    berinvestasi di dalam saham H (http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/).

    Di bawah ini adalah grafik candle stick dari Hang Seng China Enterprises Index

    periode 18 Mei 2016 yang ditutup pada pukul 15:55. HSCE mengalami bearish di angka

    low sebesar 8.295,52. Peristiwa ini terjadi secara bersamaan dengan Hang Seng Index

    yang sedang mengalamu bearish

    Gambar 3.3 Grafik Candle Stick Hang Seng China Enterprises Index

    ( Sumber : http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0 )

  • 43

    Berikut ini adalah semua perusahaan yang berinvestasi pada saham H dan

    terdaftar dalam Hang Seng China Enterprises Index (HSCE).

    Gambar 3.4 Perusahaan Yang Berinvestasi pada Saham H di HSEC

    (Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top)

  • 44

    3.3.3 Hang Seng China Affiliated Corporation Index (HSCCI)

    Index ini memiliki beberapa persamaan dengan HSCEI terutam dalam metode

    perhitungan indeks, dasar jumlah nilai yang sama dari 1.000, dan mulai tanggal 3

    Januari 2000 kecuali bahwa HSCCI didasari dari 40 saham Red Chip Merah. Beberapa

    dari 40 saham Chip merah juga dimasukkan dalam HSI tapi HSCCI hanya melacak

    pergerakan saham Chip Merah diperdagangkan dalam Bursa Efek Hongkong. Dengan

    demikian HSCCI adalah indeks acuan untuk saham-saham red chip

    (http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/)

    Berikut ini adalah daftar emiten saham red chip yang masuk ke dalam Hang Seng

    China Affiliated Corporation Index (HSCCI) :

    Gambar 3.5 Daftar Nama Perusahaan Saham Red Chip yang Masuk Dalam Index

    HSCCI

    ( Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net)

  • 45

  • 46

    Bagian 4 : Sensitivitas Bursa Efek

    Indonesia Terhadap

    Bursa Efek Hongkong

    4.1 Pengaruh Bursa Efek Global Terhadap Bursa Efek

    Indonesia

    Kondisi perekonomian suatu negara sangat

    dipengaruhi oleh perekonomian global. Kondisi ini

    banyak dipengaruhi oleh negara yang memiliki

    perekonomian dengan kapitalisasi yang besar

    seperti Amerika Serikat. Ketika terjadi krisis

    keuangan global, yaitu subprime mortage pada

    tahun 2008 yang melandan Amerika Serikat akibat dari kredit perumahan bagi warga

    negaranya yang belum bankable berubah menjadi kredit macet. Akibatnya

    perekonomian negara-negara yang menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat terkena

    imbasnya, di mana bursa saham global anjlok drastis . Akibatnya perekonomian negara-

    negara yang menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat terkena imbasnya, di mna

    bursa saham global anjlok secara drastis. Perekonomian ekonomi global juga

    berdampak pada bursa saham global. Di mana pada periode tahun 2009-2011 yang

    paling menyita perhatian yaitu terjadinya krisis di Yunani dan pertengahan 2011 yang

    menyebabkan negara tersebut mengalami default sehingga diragukan kemampuannya

    dalam membayar hutang, akibatnya berdampak pada indeks saham global (Fernando,

    2011).

  • 47

    Pengaruh perubahan bursa global terhadap sikap investor di Indonesia sehingga

    mempengaruhi pergerakan indeks, hal ini didasarkan pada kondisi pasar yang lemah

    akibat isu dari kondisi bursa global sehingga terlihat mudah sekali isu bursa global

    mempengaruhi indeks. Proses globalisasi pada fase sekarang terdiri dari dua fenomena

    yang berbeda, yakni globalisasi bisnis produk dan globalisasi bisnis keuangan di mana

    proses globalisasi bisnis keuangan telah memiliki signifikasi dan kekuatan yang lebih

    besar daripada globalisasi bisnis produk (Hasibuan, 2011).

    Diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis

    yang mendorong investasi lokal. Investasi asing berpengaruh dalam menyorot

    perusahaan yang memberikan informasi keuangan paling transparan dan valuasi terbaik,

    masuknya dana-dana asing ke pasar-pasar baru berpengaruh jelas dan menguntungkan

    bagi pertumbuhan dan struktur pasar (Mansur, 2005:206).

    Pasar modal Indonesia (BEI) dikategorikan sebagai pasar modal yang

    tersegmentasikan. Pasar modal yang tersegmentasikan ditafsir bahwa pembentukan

    harga saham-saham di pasar modal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan

    bisnis tersebut, belum banyak dipengaruhi oleh kondisi bursa-bursa di luar negeri.

    Meskipun demikian, dengan semakin besarnya proporsi dana asing di bursa domestik,

    proporsi IHSG makin banyak dijelaskan oleh perubahan indeks di beberapa bursa di

    Asia Pasifik (Suad, 1994).

    Mailangkay (2013) mengatakan, krisis keuangan global yang terjadi di suatu

    negara maju dapat mempengaruhi negara lainnya terutama dalam kaitannya dengan

    pasar modal. Hal ini dikarenakan adanya efek penularan sehingga banyak investor yang

  • 48

    menarik kembali investasinya karena tidak ingin merugi. Hal ini juga merupakan salah

    satu dari proses terciptanya integrasi pasar modal.

    Pergerakan indeks harga saham gabungan di BEI memiliki pergerakan indeks

    yang sama akan dipengaruhi oleh pergerakan indeks dari beberpa pasar modal

    internasional, sehingga dapat diketahui adanya efek domino dari suatu negara ke negara

    lain. Sejak peristiwa krisis finansial di Asia pada tahun 2007, beberapa hasil penelitian

    menunjukkan bahwa return pasar Korea, Thailand, dan Indonesia memiliki hubungan

    yang dekat (Abimayu, 2000).

    Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah

    diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai saham-saham yang tercatat di

    BEJ. Investasi portofolio asing berperan sangat penting di pasar modal manapun

    (Mobius, 1998:87).

    Derajat ketergantungan pasar modal domestik terhadap pergerakan pasar modal

    luar negeri, baik regional maupun global akan semakin tinggi pula. Dengan demikian,

    pasar modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian yang tidak

    terpisahkan dari kegiatan bursa saham global. Dalam kondisi tersebut, perubahan

    disuatu bursa akan ditransmisikan ke bursa di negara lain, di mana bursa yang lebih

    besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil (Mansur, 2005).

  • 49

    4.2 Pengaruh Perrgerakan IHSG Global Terhadap

    Pergerakan IHSG Indonesia

    Secara umum terdapat dua pendapat mengenai keterkaitan antar bursa saham

    diberbagai negara. Pendapat pertama menyatakan bahwa keterkaitan antar bursa saham

    diberbagai negara menunjukkan adanya pergerakan bersama atau serempak

    (comovement) di antara bursa saham di dunia. Sementara itu, keterkaitan antar bursa

    saham di berbagai negara tidak berarti bahwa bursa saham di dunia mengalami

    pergerakan bersama atau serempak (comovement) (Tamara, 2012).

    Blanchard (2006) di dalam Andiyasa (2012), melihat pergerakan IHSG yang

    mengalami fluktuasi selama beberapa tahun terakhir, dan didorong oleh kondisi

    kepemilikan saham yang didominasi oleh investor asing serta kondisi mengenai

    keterkaitan dan hubungan antara pasar modal di beberapa negara, tentunya secara kasar

    mata dan logika hal tersebut menunjukkan bahwa pergerakan IHSG kemungkinan

    bukanlah merupakan pergerakan yang semata-mata bersifat spekulatif. Ada beberapa

    pendapat mengenai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks

    saham suatu negara, di antaranya adalah indeks harga saham negara sekitarnya, tingkat

    harga komoditas dunia terutama energi, nilai tukar mata uang, dan lain-lain.

  • 50

    Berikut ini adalah gambar grafik pergerakan beberapa IHSG dari bursa saham

    asing :

    Gambar 4.1. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Hongkong

    (http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)

    Gambar 4.2. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Dow Jones

    (http://id.investing.com/indices/us-30)

  • 51

    Gambar 4.3. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Nasdaq

    (http://id.investing.com/indices/nasdaq-composite)

    Gambar 4.4. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Negara Indonesia

    ( Smber : http://id.investing.com/indices/idx-composite)

  • 52

    Grafik-grafik pergerakan indeks harga saham di atas merupakan grafik pergerakan

    indeks harga saham gabungan periode 13 Mei 2016. Dapat dilihat bahwa semua

    pergerakan indeks harga saham gabungan mengalami penurunan harga secara serentak,

    yaitu pada tanggal 13 Mei 2016. Warna merah dari angka indeks yang tertera di atas

    grafik. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) yang

    mengatakan bahwa, secara simultan variabel indeks harga saham global (Nasdaq, Taiex,

    Nikkei, Kospi, Dow Jones, FTSE, dan ASX) berpengaruh terhadap pergerakan Indeks

    Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini memberikan kesimpulan secara bersama-sama

    indeks harga saham global berpengaruh terhadap pergerakan IHSG baik positif atau

    negatif sebesar 94% artinya yang dijelaskan oleh faktor lainnya.

    Dari peristiwa yang digambarkan dalam grafik di atas tidak sejalan dengan yang

    tertulis pada Fabbozi (1995) di dalam Kasim (2010) yang mengatakan bahwa,

    pergerakan Indeks Harga Saham diseluruh dunia tidak terjadi serentak dan tidak

    memiliki satu korelasi yang pasti, oleh karena itu jia pada pasar domestik memiliki

    indeks harga saham yang lebih rendah akan menawarkan keuntungan bagi para investor.

    Pada saat hampir sebagian besar negara-negara maju dan berkembang

    menghadapi parahnya kondisi krisis global pada tahun 2009, China dan Indonesia juga

    turut merasakan dampak negatif dan munculnya shock tersebut. Namun demikian,

    Indonesia bukanlah satu-satunya Negara yanng merasakan dampak cukup besar.

    Sebaliknya, China sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini

    merasakan dampak yang lebih besar (Nurazi, 2013).

  • 53

    Globalisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap kegiatan perekonomian.

    Globalisasi membuat batas antar negara seolah-olah menjadi tidak ada (Friedman,2007

    di dalam Cahndra,2010). Pergerakan menuju pasar bebas global disebabkan oleh aliansi

    antara telekomunikasi dan ekonomi. Telekomunikasi bergerak menuju satu jaringan

    informasi dunia, dan begitu pula dengan kegiatan ekonomi yang menjadi satu pasar

    global (Williams, 2006 di dalam Chandra, 2010).

    Gambar 4.5 Grafik JKSE dan HSI

    ( Sumber : http://id.investing.com/indices/idx-composite)

  • 54

    Gambar grafik di atas merupakan gambar grafik yang berasal dari indeks harga saham

    gabungan Indonesia (JKSE) dan Hong Kong (Hang Seng Index) periode 16 Mei 2016.

    Pada periode tersebut, JKSE sedang mengalami bearish sedangkan HSI sedang

    mengalami bullish.

    Berasal dari beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa, beberapa indeks

    harga saham gabungan global ada yang berpengaruh terhadap indeks harga saham

    gabungan Indonesia (JKSE). Seperti yang disimpulkan oleh Kasim (2010) bahwa,

    terdapat pengaruh simultan dan parsial indeks harga saham regional terhadap IHSG di

    BEI, yakni melalui Indeks Harga Saham Gabungan di Kuala Lumpur (KLCI) dan

    Indeks Harga Saham Gabungan di Singapura (STI), yang secara bersama-sama

    mempengaruhi Indeks Harga Gabungan di BEI, sebesar 56,5408%, KLCI memberi

    pengaruh sebesar 16,704%, dan STI di Singapura memiliki pengaruh yang lebih

    dominan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memiliki pengaruh

    total sebesar 39,8368%.

    Ada beberapa Indeks Harga Saham Gabungan asing yang berpengaruh secara

    langsung dan tidak langsung seperti yang dikatakan oleh Johan (2007), indeks harga

    saham di pasar saham NIKKEI di Jepang, Dow Jones di Amerika Serikat, FTSE di

    Inggris, ASX di Australia, KLSE Composite di Malaysia, Taipei WG di Taiwan,

    KOSPI di Korea Selatan, Strait Times di Singapura, dan Hang Seng di Hong Kong

    diperoleh tidak berpengaruh langsung dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) di

    BEJ. Hal ini dikarenakan indeks harga saham tidak semata-mata dipengaruhi faktor

    ekononomi saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomi juga. Selain itu

    nampaknya pengaruh pasar modal di negara-negara tersebut tidak ditunjukkan secara

    langsung ke dalam pasar modal di BEJ. Indeks harga saham di pasar saham Manila

  • 55

    Composite di Philipina dan SET di Thailand diperoleh berpengaruh langsung dengan

    indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEJ. Faktor lain nampaknya disebabkan

    adanya perubahan pasar modal mirip dengan yang terjadi di Indonesia, di mana

    nampaknya karena kondisi faktor non ekonomi yang mirip antara Indonesia, Philipina,

    dan Thailand, menyebabkan perubahan pasar modal di Philipina dan Thailand secara

    cepat berimbas pada pasar modal di BEJ.

    Bartuah (2014) menyimpulkan bahwa, indeks Dow Jones dan IHSG tidak saling

    berpengaruh. Hal ini disebabkan besarnya pengaruh faktor-faktor di luar faktor yang

    diteliti, misalnya nilai tukar, tingkat suku bunga dalam negara masing-masing. Faktor

    fundamental dari perusahaan yang listing pada kedua bursa, dan sebagainya. Indeks

    Hang Seng berpengaruh terhadap perubahan IHSG dan perubahan IHSG dipengaruhi

    oleh indeks IHSG di periode sebelumnya. Hal ini memperkuat hasil penelitian empiris

    yang menunjukkan bahwa Bursa Efek Indonesia memiliki efisiensi pasar setengah kuat

    (semi strong efficiency market).

    Wijaya (2015) mengatakan bahwa, selama tahun 2008-2014 nilai peningkatan

    IHSG melngikuti respon dari peningkatan kapitalisasi pasar nilai indeks Dow Jones dan

    penguatan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang dollar atau sebaliknya.

    Pengaruh positif tersebut juga membuat sentimen perusahaan dalam meningkatkan

    profitabiitas dan nilai saham yang membuat nilai IHSG menguat, sedangkan penurunan

    IHSG disebabkan dampak dari meningkatnya inflasi, suku bunga, dan indeks NIKKEI,

    karena inflasi yang tinggi diikuti juga dengan kenaika suku bunga. Untuk indeks FTSE

    dan indeks Hang Seng pengaruh terhadap IHSG tidak begitu maksimal dikarenakan

    terdapat faktor-faktor tertentu yang membuat investor tidak menggunakan kedua indeks

    tersebut sebagai acuan dan pedoman keputusan investasi.

  • 56

    Mansur (2004) mengatakan, KOSPI, Nikkei 225, Hang Seng, TAIEX, Dow Jones,

    FTSE, ASX secara bersama-sama berpengaruh signifikan tetapi secara individual hanya

    indeks KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi Indeks Harga

    Saham Gabungan di BEJ.

    Di bawah ini adalah grafik perkembangan Indeks Harga Saham Bursa Global dan

    IHSG periode 14 Maret 2008 28 Oktober 2011.

    Gambar 4.6 Perkembangan IHSG Global dan IHSG Periode 14 Maret 2008-28

    Oktober 2011

    (Sumber : Christa, 2011)

    Dari grafik volatilitas beberapa indeks harga saham gabungan di atas, dapat dilihat

    bahwa indeks harga saham gabungan Dow Jones (Amerika) dan Nikkei 225 (Jepang)

    saling bergerak beriringan bahkan antara tanggal 7 November 2008-10 April 2009 harga

    indeks harga saham gabunggan kedua negara tersebut saling tindih. Hal ini dapat dilihat

    bahwa IHSG Dow Jones dan Nikkei 225 saling berpengaruh atau sensitif. Sedangkan

    FTSE 100 (Inggris), SSE (Shanghai atau China), dan IHSG (JKSE atau Indonesia)

  • 57

    bergerak secara beriringan walaupun tidak terlalu simetri seperti FTSE 100 dan Nikkei

    225.

    4.3 Pengaruh IHSG Indonesia terhadap IHSG Hong Kong

    Handoyo (2005), beberapa macam integrasi dalam arti sempit berarti pasar ekuiti

    dihubungkan dengan piranti dunia selama 24 jam dalam satu hari untuk perdagangkan

    ekuiti maupun produk-produk derivatif , dan secara komputerisasi atau tidak. Integrasi

    dalam arti yang lebih luas berarti harga saham diberbagai pasar modal dunia memiliki

    korelasi yang semakin erat. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan

    pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk

    melakukan investasi di pasar modal khususnya saham. Korelasi indeks harga saham

    gabungan dalam jangka panjang antar pasar modal antar negara digunakan untuk

    mengetahui tingkat dan perkembangan integrasi pasar modal.

    Seperti yang telah dikemukakan pada teori sebelumnya Fabbozi (1995) di dalam

    Kasim (2010) mengatakan bahwa, pergerakan Indeks Harga Saham diseluruh dunia

    tidak terjadi serentak dan tidak memiliki satu korelasi yang pasti, oleh karena itu jika

    pasar domestik memiliki indeks harga saham yang lebih rendah akan menawarkan

    keuntungan bagi para investor.

    Negara Indonesia dan negara Hong Kong memiliki kerja sama di bidang sosial,

    budaya, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Kerja sama di bidang ekonomi dapat

    dilihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan dari kedua negara yang saling

    beriringan. Maksudnya, jika indeks harga saham gabungan Hong Kong bearish, maka

    indeks harga saham gabungan Indonesia juga mengalami bearish. Hal ini terjadi karena

  • 58

    kerjasama negara Hong Kong dengan negara Indonesia yang mana negara Hong Kong

    adalah negara yang lebih kuat dari pada negara Indonesia.

    Di bawah ini adalah grafik pengaruh IHSG Hong Kong (^HSI) terhadap IHSG

    Indonesia (^JKSE) :

    Gambar 4.7 Pergerakan IHSG JKSE, HSI, dan DOW JONES

    (Sumber : http://lantai-bursa.blogspot.co.id/2010_02_01_archive.html)

    Pada bulan Juli 2015 HSI mengalami bearish, hal tersebut diikuti dengan JKSE yang

    juga mengalami bearish. Peristiwa ini disebabkan negara Hong Kong sedang

    mengalami krisis. Hal ini berlangsung hingga bulan Januari 2016. Mulai bulan Februari

    2016, JKSE terus bullish hingga bulan May 2016 sedangkan HSI tetap pada posisi

    bearish. HSI hanya mengalami sedikit bullish tetap tidak secepat JKSE. Walaupun

    JKSE mengalami bullish yang lebih menonjol dibandingkan HSI, grafik indeks harga

    saham gabungannya tetap berada di bawa garis 0%. Dari deskripsi tersebut dilihat

    bahwa indeks harga saham gabungan JKSE dan HSI masih berpotensi besar mengalami

  • 59

    bearish. Tidak ada kecenderungan naik melewati batas garis 0% bagi kedua indeks

    harga saham gabungan tersebut.

    Dari penelitian yang dilakukan oleh Christa (2011) menggunakan metode path

    analisis menyimpulkan bahwa, Hang Seng secara simultan memberikan pengaruh yang

    signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI dan secara parsial Hang

    Seng juga berpengaruh secara signifikan terhadap pergerahan Indeks Harga Saham

    Gabungan di BEI (JKSE). Dari analisis yang dilakukan , Hang Seng memberi pengaruh

    kepada JKSE sebesar 38,2936%.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Sidiq (2010) dengan metode regresi linear

    berganda menyimpulkan bahwa, Hang Seng berpengaruh secara parisial terhadap

    pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara signifikan. Secara simultan

    Hang Seng berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    Dari penelitian yang dilakukan oleh Fernando (2011) menyimpulkan bahwa,

    secara simultan HSI berpngaruh signifikan terhadap return IHSG di BEI. Secara parsial

    menunjukkan HSI tidak berpengaruh secara signifkan terhadap return IHSG di BEI.

    Dan dari perhitungan R square menggunakan analisis regresi linear berganda

    menunjukkan bahwa HSI mempengaruhi IHSG secara simultan. Berdasarkan nilai

    koefisien korelasi menggunakan korelasi pearson diketahui bahwa return aktual bulanan

    HSI memiliki hubungan yang kuat dengan return aktual bulanan IHSG. Sedangkan

    Johan (2007) menympulkan bahwa HSI tidak berpengaruh dengan indeks harga saham

    gabungan di BEJ.

  • 60

    Berikut ini adalah grafik indeks harga saham gabungan HSI dan JKSE periode

    24 Mei 2016 :

    Gambar 4.7 Hang Seng Index Periode 24 Mei 2016

    (Seumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)

    Gambar 4.8 JKSE Periode 24 Mei 2016

    (Sumber : http://id.investing.com/indices/idx-composite-chart)

  • 61

    Dari grafik HSI dan JKSE periode 24 Mei 2016 di atas dapat dilihat bahwa kedua IHSG

    tersebut kecenderungan bearish. Alur grafik candle stick HSI dan JKSE berbentuk

    simetris dan saling beriringan. Dari penjelasan di atas dan beberapa grafik dapat dilihat

    bahwa JKSE tidak terlalu mengikuti volatilitas HSI. Artinya, JKSE tidak terlalu sensitif

    terhadap volatilitas HSI.

  • 62

    DAFTAR PUSTAKA

    Abimayu. Y, Warsidi, dkk. 2008. Internasional Linkages to The Indonesian Capital

    Market : Cointegration Test. Capital Market and Finance Institution Supervisory

    Agency Ministry of Finance of Indonesia : Jakarta.

    Agustina,dkk. 2003. Analisis Indeks Harga Saham Gabungan Asing Terhadap Indeks

    Harga Saham Gabungan Indonesia. Medan : STIE Mikroskil.

    Ahmad Kamaruddin. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.

    Palembang : Rineka Cipta.

    Andiyasa. Agus, dkk. Pengaruh Beberapa Indeks Saham dan Indikator Ekonomi Global

    Terhadap Kondisi Pasar Indonesia. Program Pasca Sarjana FEB Universitas

    Udayana : Bali.

    Daeng, Ahmad, dkk. 2014. Pengaruh Earnings Management dan Level of Disclosure

    Terhadap Cost of Equity Capital Pada Pengaruh Perusahaan Publik Sektor

    Industri Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia. Surabaya :

    Universitas 25 Surabaya : FE. Volume 18 Nomor 1.

    http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-

    bursa-1342165392

    http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0

    http://id.investing.com/indices/hang-sen-40

    http://id.investing.com/indices/hang-sen-40

    http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)

    http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392

  • 63

    http://id.investing.com/indices/idx-composite

    http://id.investing.com/indices/idx-composite

    http://id.investing.com/indices/idx-composite-chart

    http://id.investing.com/indices/nasdaq-composite

    http://id.investing.com/indices/us-30

    http://lantai-bursa.blogspot.co.id/2010_02_01_archive.html

    http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/

    http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/

    http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net

    http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top

    Kasim, Yunus. 2010. Pengaruh Indeks Harga Saham Regional Terhadap Indeks Harga

    Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Sulawesi Tengah : Media Litbang.

    Mailangkay, Jeina. 2013. Integrasi Pasar Modal Indonesia dan Beberapa Bursa di

    Dunia (Periode Januari 2013 Maret 2013). Manado : Universitas Sam

    Ratulangi.

    Martalena, dkk. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Penerbut Andi.

    Mobius. J Mark. 1998. Mobius on Emerging Market : Prospek Investasi di Pasar-Pasar

    Bursa. PT. Elex media Komputindo : Jakarta.

    Nurazi, Ridwan,dkk. 2013. Analisis Hubungan Kointegrasi dan Kausalitas Serta

    Hubungan Dinamis Antara Shanghai Composite Index (SHCOMP) China dan

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Bengkulu : Universitas

    Bengkulu.

  • 64

    Saliman, R, Abdul. 2005. Hukum Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta : Kencana Predana

    Media Group.

    Sidiq. Ahmad. 2010. Pengaruh Indeks Saham STI, TAIEX, KOSPI, Hang Seng,

    Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada BEI. Penerbit STIE

    Atma Bhakti : Surakarta.

    Suad. Husnan. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Penerbit UPP AMP

    YKPN : Yogyakarta.

    Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Penerbit UPP

    STIM YKPN : Yogyakarta.

    Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi

    Pertama. Yogyakarta: BPFE

    Wijaya, Tantra. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai IHSG yang Terdaftar di

    Bursa Efek Indonesia. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

    (STIEI). Volume 4 Nomor 6.

    3.3 Indeks Harga Saham Gabungan di Hong Kong Stock Exchange 3.3.1 Hang Seng Index (HSI)Berikut ini adalah rangkuman harga Hang Seng Index yang diupdate terakhir pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 14:23 :Gambar 3.1 Hang Seng Index (Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/)Seperti yang telah di kemukakan di atas bawa Hang Seng Index adalah indeks yang paling utama digunakan di Bursa Efek Hongkong. Semua industri yang terdaftar di dalam Hang Seng Index adalah perusahaan yang bonafit yang terdiri dari industri keuangan (finance), Utilitas (utilities), properti (properties), dan perdagangan (commerce atau industry). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada 18 Mei 2016 seluruh industri yang terdaftar di Hang Seng Index mengalami bearish. Hal ini juga dapat dilihat dari grafik candle stick. Grafik candle stick tersebut menggambarkan kondisi perusahaan yang terdaftar di Hang Seng Index secara keseluruhan. Pada keadaan bearish, sebaiknya investor sebaiknya tidak melakukan investasi ke bursa efek Hong Kong. Jika invetor yang sudah terlanjur investasi, sebaiknya menjual sahamnya ketika sedang bullish untuk menghindari bearish karena bursa Hong Kong yang tercermin dalam Hang Seng Index akhir-akhir ini sering bearish.Gambar 3.2 Grafik Candle Stick Hang Seng Index(Sumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)3.3.2 Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI)Di bawah ini adalah grafik candle stick dari Hang Seng China Enterprises Index periode 18 Mei 2016 yang ditutup pada pukul 15:55. HSCE mengalami bearish di angka low sebesar 8.295,52. Peristiwa ini terjadi secara bersamaan dengan Hang Seng Index yang sedang mengalamu bearishGambar 3.3 Grafik Candle Stick Hang Seng China Enterprises Index( Sumber : http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0 )Berikut ini adalah semua perusahaan yang berinvestasi pada saham H dan terdaftar dalam Hang Seng China Enterprises Index (HSCE).Gambar 3.4 Perusahaan Yang Berinvestasi pada Saham H di HSEC(Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top)3.3.3 Hang Seng China Affiliated Corporation Index (HSCCI)