Author
venny-puspitasari
View
452
Download
3
Embed Size (px)
1
2
Bagian 1 : PENDAHULUAN
1.1 DEFINISI BURSA EFEK
Bursa efek disebut juga dengan pasar
modal karena merupakan suatu wadah yang
mana tempat berkumpulnya para investor dan
para emiten. Investor merupakan pihak yang
surplus sedangkan emiten merupakan pihak
yang defisit. Investor dikatakan pihak surplus
karena investor akan menanamkan modalnya atau mengikut sertakan uangnya ke dalam
suatu perusahaan jika sedang mengalami dana yang berlebih. Sedangkan emiten
merupakan suatu perusahaan yang menerbitkan surah hutang (obligasi) atapun surat
bukti keterangan kepemilikan perusahaan (saham). Biasanya emiten yang menerbitkan
obligasi dan saham karena sedang membutuhkan dana. Oleh karena itu, emiten disebut
sebagai pihak yang sedang mengalami defisit.
Menurut J. Bogen di dalam Ahmad (2003:18-19),
Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan
mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.
Gambar 1.1 (J. Bogen)
3
Dikutip dari Agustina (2014), bursa efek adalah sarana atau tempat berdagang
bagi para Anggota Bursa, yaitu perusahaan efek yang telah memperoleh Surat
Persetujuan Anggota Bursa (SPAB) yang dikeluarkan oleh bursa.
Menurut Saliman (2005:247), bursa efek adalah pihak yang berfungsi sebagai
penyedia fasilitas dalam kegiatan pasar modal, di samping Lembaga Kliring dan
Penjaminan serta Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian. Sedangkan menurut pasal 1
Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal ditentukan
bahwa bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem
dan/dana sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka.
Pendirian bursa efek memiliki tujuan demi terselenggaranya perdagangan Efek
yang efisien dan sebagaimana mestinya. Perdagangan efek sebagaimana mestinya
dilakukan dengan suatu aturan yang jelas dan resmi yang dilakukan secara konsisten.
Sehingga harga saham yang tercantum di bursa efek sesuai dengan tingkat permintaan
dan penawaran barang dan jasa.
Sedangkan perdagangan efek yang efisien dilihat dari diselesaikannya transaksi
dengan cepat dengan biaya yang serelatif mungkin. Demi tercapainya tujuan pendirian,
maka bursa efek wajib menyediakan sarana untuk mendukung dan mengawasi seluruh
anggota bursa.
4
Menurut Martalena (2011:43), pasar yang efisien memiliki beberapa karakteristik,
yaitu sebagai berikut :
1. Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk
informasi baru.
2. Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa
lalu).
3. Saham-saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah untuk diperbaiki.
1.2 FUNGSI BURSA / PASAR MODAL
Mailangkay (2013) mengatakan, pasar modal memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalani dua fungsi utama, yaitu :
pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebgai sarana bagi pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal, dan lain-lain.
Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Ahmad (2003:19), bursa memiliki beberapa fungsi, yaitu :
a) Menciptakan pasar secara terus menerus bagi efek yang telah ditawarkan kepada
masyarakat.
b) Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan melalui mekanisme
penawaran dan permintaan.
c) Untuk membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.
5
1.3 JENIS-JENIS PASAR MODAL
Sunariyah (2010:12-15) mengatakan, penjualan saham (termasuk jenis sekuritas
lain) kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberap cara. Umumnya penjualan
dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar modal di mana sekuritas tersebut
diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal tersebut ada beberapa macam, yaitu :
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan saham
(emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak sebelum
saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Pengertian tersebut
menunjukkan, bahwa pasar perdana merupakan pasar modal yang
memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama
kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa. Harga
saham di pasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang akan
go public (emiten), berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang
bersangkutan. Peranan penjamin emisi pada pasar perdana selain menentukan
harga saham, juga melaksanakan penjualan saham kepada masyarakat sebagai
calon pemodal. Dari uraian di atas menegaskan bahwa pada pasar perdana, saham
yang bersangkutan untuk pertama kalinya diterbitkan emiten dan hasil penjualan
saham tersebut keseluruhannya masuk sebaga modal perusahaan.
Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)
2. Pasar Sekunder (
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa
penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas
lain diperjual-belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar
perdana. Harga saham di
penawaran antara pembeli dan penjual.
Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)
3. Pasar Ketiga (Third Market
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa
(over the count
efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder
yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek
dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawa
6
Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)
Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa
penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas
belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar
perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan
penawaran antara pembeli dan penjual.
Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)
Third Market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa
over the counter market). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan
efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder
yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek
dengan diawasi dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga
Gambar 1.2 (Proses Perdagangan Pasar Perdana)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah melewati masa
penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder di mana saham dan sekuritas
belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan di pasar
pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan
Gambar 1.3 (Proses Perdagangan Pasar Sekunder)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa
). Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan
efek yang terorganisasi di luar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder
yang diatur dan dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek
s Pasar Modal Lembaga
7
Keuangan. Dalam pasar ketiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang
dinamakan floor trading (lantai bursa). Operasi yang ada pada pasar ketiga berupa
pemusatan informasi yang disebut trading information.
Negeri Belanda memiliki pasar yang serupa, mereka menyebut parallel market,
sedangkan Amerika Serikat dinamakan NASDAQ (National Association of
Securities Dealer Quotation) system. Di Indonesia bursa paralel sudah ditiadakan
dengan alasan efisiensi, karena saham-saham yang diperdagangkan di bursa
paralel sudah dapat diperdagangkan di BES (Bursa Efek Surabaya).
4. Pasar Keempat (Fourth Market)
Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antarpemodal atau dengan
kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang lainnya tanpa
melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan semacam
ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale).
1.4 Karakteristik Pasar Modal yang Efisien
Pasar modal yang efisien merupakan pasar modal yang memperlancar dan tidak
mempersulit semua jenis transaksi baik di luar maupun di dalam pasar modal itu sendiri.
Efisiensi pasar modal memiliki tujuan untuk meminimalisir biaya saat bertransaksi.
Menurut Martalena (2011:43), ada beberapa karakteristik pasar modal yang efisien,
yaitu :
Harga saham akan merefleksikan secara cepat dan akurat terhadap semua bentuk
informasi baru.
Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa
lalu).
Saham-saham yang menguntungkan (
1.5 MEKANISME
BURSA
Gambar 1.4
Mekanisme perdagangan saham
di Bursa Efek Indonesia tidak hanya
melibatkan pihak BEI saja sebagai
fasilitator perdagangan, tetapi juga
melibatkan perusahaan efek sebagai
perantara pedagang efek dan juga PT
Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) sebagai lembagai
kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu
8
Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa
saham yang menguntungkan (profitable) tidak mudah unuk diperbaiki
MEKANISME PERDAGANGAN SAHAM DI
Gambar 1.4 (Skema Perdagangan Saham Di Bursa Efek
Mekanisme perdagangan saham
di Bursa Efek Indonesia tidak hanya
melibatkan pihak BEI saja sebagai
fasilitator perdagangan, tetapi juga
melibatkan perusahaan efek sebagai
perantara pedagang efek dan juga PT
Kliring dan Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) sebagai lembagai
kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu
Harga saham bersifat random (tidak mengikuti kecenderungan informasi masa
) tidak mudah unuk diperbaiki.
PERDAGANGAN SAHAM DI LANTAI
Skema Perdagangan Saham Di Bursa Efek Indonesia)
kliring, serta PT Kustodian Sentral Indonesia (KSEI). Di Indonesia hanya ada satu
9
penyelenggara kegiatan bursa efek, yaitu BEI yang merupakan hasil penggabungan dari
PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT. Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 2007.
BEI menyelenggarakan perdagangan atas hampir semua efek yang ada dan
diterbitkan di Indonesia, yaitu efek bersifat ekuitas seperti saham, warrant, dan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), obligasi, sukuk (termasuk sukuk korporasi),
efek derivatif (Kontrak Opsi Saham atau KOS), dan Kontrak Berjangka Indeks Efek
(KBIE), unit penyertaan reksadana yang diperdagangkan di bursa (Exchange Traded
Fund atau ETF), dan Efek Beragun Aset atau EBA.
Perdagangan efek di bursa dapat dibagi menjadi beberapa tahap, dimulai dari
proses pembukaan rekening efek dan penyampaian order dari nasabah kepada AB,
pemrosesan order, pelaksanaan transaksi (matching), proses kliring, serta penjaminan
dan penyelesaian transaksi. Secara umum tahapan tersebut berlaku untuk semua jenis
efek yang diperdagangkan di BEI, perbedaannya hanya terletak pada spesifikasi
transaksi seperti fraksi harga dan batasan harga yang diperkenankan
(http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-
bursa-1342165392).
http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392
10
11
Bagian 2 : Bursa Efek Indonesia (BEI)
2.1 SEJARAH BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Bursa Efek Jakarta pertama kali dibuka pada tanggal 14 Desember 1912 di
Batavia dengan campur tangan kolonial Belanda karena pada saat itu Batavia
merupakan pusat pemerintahan kolonial Belanda. Batavia sekarang adalah ibu kota
Jakarta. Bursa Efek Jakarta dahulu beroperasi dengan sistem lelang sehingga disebut
dengan Call-Efek. Sistem perdagangan lelang dengan cara memanggil (Call) di mana
ada efek yang ingin dilelang, kemudian para pialang akan mengajukan penawaran
ataupun permintaan beli hingga menemukan kesepakatan harga dari kedua belah pihak
hingga terjadi transaksi jual beli. Pada saat itu ada 13 pedagang efek (makelar).
Pada saat itu bursa bersifat demand following (mengikuti pemintaan) karena
semua para investor dan para broker merasakan keperluan akan adanya suatu bursa efek
di Jakarta. Bursa dibentuk karena adanya semakin meningkatnya permintaan akan jasa
bursa yang mendesak. Semua orang Belanda yang bekerja di Indonesia ketika itu sudah
lama mengenal efek. Penghasilan mereka dari efek dan mereka sudah berinvestasi
dengan efek. Baik efek yang berasal dari bursa efek Indonesia maupun efek yang
berasal dari luar negeri (foreign).
Bursa Efek Jakarta penah ditutup saat perang dunia pertama (PD 1), kemudian
dibuka lagi pada tahun 1925. Pemerintah kolonial Belanda juga mengoperasikan bursa
paralel di Surabaya dan Semarang. Namun kegiatan Bursa Efek Jakarta kembali
dihentikan karena terjadi pergantian kependudukan antara Belanda dan Jepang di
Batavia. Aktivitas di Bursa Efek Jakarta berhenti dari tahun 1940 hingga 1951 karena
adanya perang dunia kedua (PD 2) dan disusul dengan perang kemerdekaan.
12
Pada tahun 1952, bursa efek dibuka kembali dengan memperdagangkan saham
dan obligasi. Saham dan obligasi tersebut diterbitkan oleh perusahaan Belanda yang
dinasionalisasikan tahun 1958. Meskipun pasar yang terdahulu belum mati karena
sampai tahun 1975 masih ditemukan kurs resmi bursa efek yang dikelola Bank
Indonesia.
Bursa Efek Jakarta dibuka kembali pada tanggan 10 Agustus 1977 dan
diresmikan oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). BAPEPAM merupakan
suatu institusi baru yang berada di bawah naungan Departemen Keuangan. Kegiatan
perdagangan dan kapitalisasi pasar saham mulai meningkat seiring dengan
perkembangan pasar finansial dan sektor swasta yang puncak perkembangannya pada
tahun 1990.
PT. Bursa Efek Jakarta diswastanisasi pada tahun 1991 dan menjadi salah satu
bursa saham yang pesat di benua Asia. Swastanisasi PT. Bursa Efek Jakarta
mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM menjadi Badan Pengawas Pasaar Modal.
Bursa efek yang berawal dengan sifat demand-following menjadi bersifat supply-
leading sejak tahun 1977. Artinya, bursa dibuka saat pengertian mengenai bursa pada
masyarakat sangat minim sehingga BAPEPAM memiliki peran yang aktif dalam
mengenalkan bursa efek.
Tahun 1977-1978 masyarakat masih buta dengan bursa efek karena masyarakat
belum merasakan manfaat akan bursa efek. Perusahaan belum antusias untuk menjual
sahamnya kepada masyarakat. Sehingga belum terdapat perusahaan yang melakukan go
public pada saai itu. Kemudian pada tahun 1979-1984 sekitar 23 perusahaan mulai
menawarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Sampai tahun 1988 belum ada
13
perusahaan lain yang menawarkan perusahaannya ke Bursa Efek Jakarta. Pemerintah
mulai melakukan beberapa paket deregulasi demi menyegarkan kegiatan Bursa Efek
Jakarta. Adapun paket-paket deregulasi Bursa Efek Jakarta antara lain : paket Desember
1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, paket Januari 1990, yang prinsepnya
merupakan langkah-langkah penyesuaian seluruh peraturan yang bersifat menstimulasi
tumbuh kembangnya pasar modal secara umum terkhusu Bursa Efek Jakarta.
Setelah paket deregulasi berlakukan, Bursa Efek Jakarta mengalami kemajuan
pesat yang ditandai dengan pergerakan harga saham yang naik sangat cepat (bullish)
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Semua perusahaan yang belum terlisting
di Bursa Efek Jakarta melihat bursa ersebut sebagai suatu arena yang sangat menarik
untuk mencari modal sehingga dalam jangka waktu yang sangat singkat hingga akhir
tahun 1997 terdapat 283 emiten yang terlisting di Bursa Efek Jakarta.
Pada tahun 2 Mei 1995, Bursa Efek Jakarta membuat suatu sistem yang disebut
dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). JAST adalah sistem perdangan
manual. JATS memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan
menjamin kegiatan pasar yang lebih transparan dibandingkan dengan sistem
perdagangan sebelumnya.
Pada Juli 2000, Bursa Efek Jakarta merupakan perdagangan tanpa warkat
(ckripess trading) dengan tujuan meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari
peristiwa hilangnya saham dan saham palsu serta mempercepat proses transaksi. Bursa
Efek Jakarta mulai menerapkan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading) sebagai
upaya untuk meningkatkan jangkauan ke dalam pasar, efisiensi pasar, kecepatan, dan
volume perdagangan saham.
14
Pada tahun 2007 Bursa Efek Jakarta yang didirikan pada tahun 1912 dan Bursa
Efek Surabaya yang didirikan pada tahun 1940 digabung menjadi Bursa Efek Indonesia.
Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia.
Tujuan penggabungan Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya agar operasional
dan transaksi bursa efek menjadi efektif dan efisien.
Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan dunia yang menyebabkan Indeks Harga
Saham Gabungan Indonesia merosot karena pada 8 hingga 10 Desember 2008 terjadi
perhentian sementara perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Tanggal 9 Januari 2008
IHSG mengalami titik tertinggi sebesar 2.830,26 dan pada 28 Oktober 2008 merosot ke
titik 1.111,39 dan ditutup pada level 1.355,42 diakhir tahun 2008. Indonesia butuh
waktu satu hingga dua tahun untuk memulihkan keadaan tersebut. Pada tahun 2009
kemerosotan tersebut pelan-pelan memulih dengan pertumbuhan 86,98% dan 46,13%
ditahun 2010.
Setelah mengalami kemerosotan IHSG pada tahun 2008, Bursa Efek Indonesia
(BEI) merilis sistem perdagangan baru yang disebut dengan Jakarta Automated Trading
System Next Generation (JATS Next-G). Beberapa bursa efek asing seperti Columbia,
Inggris, Hong Kong, Swiss, dan Singapura menggunakan sistem JATS-G.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu melakukan pengembangkn diri agar siap
bersaing dengan bursa-bursa asing lain demi memenuhi strategi dalam peran fasilitator
dan regulator pasar modal dengan menjaga tingkat risiko yang terkendali, instrument
yang diperdagangkan lengkap, sistem yang cakap, dan tingginya tingkat likuiditas. Hal
ini tercermin pada penghargaan yang diterima oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun
2010 sebagai The Best Stock Exchange of The Year 2010 in Southeast Asia
15
2.2 Instrumen Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagi instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya (Daeng, 2014).
Syayid (2004) mengatakan, ada beberapa macam sekuritas derivatif, yaitu
warrant, right, option, forward, futures, serta swap. Di Indonesia, investasi instrumen
derivatif masih baru dan membawa angin segar bagi para investor di tengah ketat da
kerasnya persaingan bisnis keuangan. Banyak perusahaan besar yang berinvestasi pada
sekuritas derivatif seperti, Quacker Oats yang mengeluarkan futures, Indosat
mengeluarkan warrant, serta Bank Niaga yang menerbitkan right.
2.2.1 Saham
Semua perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
disebut dengan perusahaan pubik. Di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenal dua jenis
saham yang diperdagangkan. Kedua saham tersebut diterbitkan oleh para emiten
berdasarkan adanya hak yang didahulukan ketika menerima dividen dari emiten. Ada
dua jenis saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu saham biasa
(common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian
saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat
umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan
dilikuidasi. Akta pendirian
eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui
keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk
hukum formal yang berlaku di Indonesia
sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.
16
Saham Biasa (Common Stock)
Gambar 2.1 Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian
saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat
umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan
Akta pendirian suatu perusahaan disebut anggaran dasar, yang mendasari
eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui
keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk
hukum formal yang berlaku di Indonesia diberikan oleh pemerintah dan disahkan
sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.
Gambar 2.1 Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan jenis saham yang labanya diterima setelah laba bagian
saham preferen dibayarkan. Pemilik saham biasa memiliki suara dalam RUPS (rapat
umum pemegang saham) dan hak memperoleh bagian kekayaan bila perusahaan
suatu perusahaan disebut anggaran dasar, yang mendasari
eksistensi suatu perseroan terbatas. Suatu badan usaha di Indonesia baru diakui
keberadaannya setelah disetujui dengan suatu piagam pendirian ini sebagai produk
diberikan oleh pemerintah dan disahkan
sebagai produk hukum negara dalam bentuk lembaran negara Republik Indonesia.
17
Saham Preferen (Preferred Stock)
Gambar 2.2 Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferen merupakan jenis saham yang memiliki hak menerima laba dan
hak kumulatif (hak mendapatkan laba pada saat perusahaan mengalami kerugian dan
memperoleh laba) terlebih dahulu, namun tidak memiliki suara dalam RUPS (rapat
umum pemegang saham).
2.2.2 Obligasi (Bond)
Sekarang ini obligasi sudah menjadi sarana investasi masyarakat luas.
Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi bagi investor yang memiliki uang
dalam jumlah besar. Hal yang sangat berpengaruh di harga pasar obligasi itu perubahan
suku bunga deposito, naik turunnya suku bunga akan berpengaruh terhadap harga pasar
suatu obligasi. Obligasi ketika pertama kali dijual dijual dengan nilai per value. Obligasi
18
atau kalau dalam bahasa Inggris disebut bond merupakan surat utang jangka panjang
yang diterbitkan oleh pemerintahpusat maupun daerah, BUMN, perusahaan swasta.
Tandelilin (2009) mendefinisikan bahwa
obligasi adalah surat hutang jangka panjang (5
tahun atau lebih) yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan atau institusi tertentu dimana pada
saat jatuh tempo pemegang obligasi akan
menerima pembayaran bunga (fixed atau floating)
secara berkala.
Gambar 2.3 (Prof Tandelilin)
Hubungan harga pasar obligasi dengan suku bunga deposito mempunyai
hubungan berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Jadi kalau suku bunga deposito
naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga deposito turun harga
obligasi akan naik. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia saat ini adalah obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed)
selama masa berlaku obligasi.
Seperti halnya investasi dalam bentuk saham, ada dua kemungkinan yang bisa
dialami oleh investor, yaitu perolehan keuntungan dan risiko. Keuntungan yang
diperoleh dalam investasi obligasi berupa bunga dan capital gain. Disamping
keuntungan yang bisa didapatkan olehpemegang saham,risiko yang mungkin dihadapi
oleh pemegang obligasi adalah turunnya harga obligasi. Harga obligasi ini sangat
tergantung dari perkembangan suku bunga bank. Ada hubungan yang terbalik antara
harga obligasi dan suku bunga bank.
19
Gambar 2.4 Obligasi (Coupon Bonds)
Tandelilin (2009) mengklasifikasikan obligasi berdasarkan sistem pembayaran
bunga diantaranya :
1. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik (3
bulan, 6 bulan, atau 1 tahun) sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
2. Zero Coupon Bonds : obligasi yang kuponnya tidak dibayarkan secara berkala
tetapi bunganya dibayarkan sekaligus saat pembelian (discounted). Pada saat
jatuh tempo dibayarkan sebesar nilai nominal.
3. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah
ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan
secara periodik.
20
4. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan
sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu
seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga
deposito dari bank pemerintah dan swasta.
2.2.3 Bukti Right
Bukti Right adalah instrumen
derivatif yang berasal dari saham yang
memberikan hak bagi pemiliknya untuk
membeli sejumlah saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan dengan
harga tertentu. Bukti right juga sering
disebut Hak Untuk Memesan Efek
Terlebih Dahulu ( HUMETD ) yang
diterbitkan melalui penawaran umum
terbatas ( right issue ) yang ditetapkan
RUPS dimana saham baru tidak dijual
pada masyarakat tapi hanya pada para
pemegang saham saja untuk menjaga
proporsi kepemilikan pemegang saham
tidak berubah dan untuk mengurangi
biaya emisi akibat penerbitan saham baru. Gambar 2.5 Bukti Right
21
2.2.4 Reksadana
Reksadana (Mutual Fund) Menurut
Tandelilin (2009), reksadana adalah
sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah
dana kepada perusahaan reksadana
untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi baik di pasar modal
maupun di pasar uang.
Gambar 2.6 Sertifikat
Reksadana
Reksa dana adalah jenis
investasi selain saham, obligasi, dan lain-lain. Reksadana sebagai wadah yang berisi
sekumpulan sekuritas yang dikelola
perusahaan investasi dan dibeli oleh
investor. Penerbit reksa dana
menghimpun dana dari masyarakat
dan diinvestasikan pada berbagai
jenis sekuritas di pasar uang dan
pasar modal.
Gambar 2.7 Mekanisme Investasi Reksadana
22
Tandelilin (2009) membedakan reksadana berdasarkan tingkat kebebasan
bertransaksi yaitu reksadana tertutup (close-ended) dan reksadana terbuka (open-ended).
1. Reksadana Tertutup (Close-Ended)
Pada reksadana tertutup, apabila dana yang telah terhimpun mencapai
jumlah tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup, dengan tujuan agar
investor tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.
2. Reksadana Terbuka (Open-Ended)
Berbeda dengan reksadana tertutup, pada reksadana terbuka, investor
dapat menginvestasikan atau menarik dananya setiap saat dari reksadana
tersebut selama reksadana tersebut masih aktif, sehingga investor dapat menjual
kembali reksadana yang telah dibeli atau perusahaan reksadana dapat membeli
kembali reksadana yang telah dijual.
Berdasarkan struktur kelembagaan, Tandelilin (2009) membedakan reksadana
menjadi dua jenis yaitu :
1. Reksadana Berbentuk Perusahaan (company type) Pada reksadana berbentuk
perusahaan, investor akan mendapatkan saham yang dapat diperjualbelikan di
pasar sekunder.
2. Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (contractual type) Lain halnya
dengan reksadana berbentuk perusahaan, pada reksadana berbentuk kontrak
investasi kolektif, investor tidak mendapat saham karena reksadana kontrak
investasi tidak diperjualbelikan di pasar sekunder.
23
Manfaat reksadana bagi investor menurut Tandelilin (2009) :
Pembentukan portofolio secara tidak langsung (karena sudah dibentuk oleh
manajer investasi).
Memperoleh dividen atau bunga dari perusahaan reksadana.
Memperoleh capital gain dari hasil penjualan portofolio reksadana.
Memperoleh peningkatan nilai aktiva bersih dengan menjual reksadana di pasar
sekunder (untuk reksadana berbentuk perusahaan) atau menjual kembali kepada
perusahaan reksadana yang menerbitkannya (untuk reksadana terbuka baik
berbentuk perusahaan maupun kontrak kolektif).
2.2.5 Futures
Futures merupakan sebuah kontrak berjangka antara pembeli dan penjual suatu
aset, dimana memberikan kewajiban kepada pembeli untuk membeli atau menjual
sejumlah underlying asset pada harga tertentu pada saat atau sebelum tanggal tertentu.
Future biasa digunakan untuk mengunci harga komoditas atau meminimalisir fluktuasi
harga barang.
Gambar 2.8 Futures
24
Dalam perkembangan perdagangan future, aset atau komoditi yang bisa
diperjualbelikan tidak hanya terbatas pada komoditi pertanian dan pertambangan saja,
tapi juga sudah mencakup aset finansial seperti valuta asing. Oleh karena itulah
sekarang berkembang beberapa macam future, yaitu seperti
1) Future komoditi
2) Future keuangan
3) Future tingkat bunga
4) Future kurs mata uang asing.
Mekanisme perdagangan future di bursa dikenal dengan sistem marking to
market sehingga future lebih maksimal menghindari akumulasi kerugian perusahaan
dari pada forward. Salah satu pusat perdagangannya adalah central clearing houses di
Chicago Board of Trade, USA.
Beberapa studi yang
dilakukan oleh konsultan asing
untuk pemerintah indonesia
menegaskan bahwa sebuah bursa
berjangka indonesia akan
membawa mamfaat besar bagi
komuditas bisnis, terutama sebagai
sarana lindung nilai.
Gambar 2.9 Mekanisme Perdagangan Future
25
Menyadari hal ini pemerintah memasukkan RUU ke DPR tahun 1996 dan pada
tanggal 5 desember 1997 undang-undang No. 32 tahun 1997 tentang perdagangan
berjangka komoditi disetujui oleh DPR.
PT. Bursa Berjangka Jakarta atau
yang lebih di kenal dengan Jakarta
Future Exchange (JFX) resmi di
dirikan pada tanggal 19 Agustus
1999 di Jakarta oleh 29 perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas.
Fungsi JFX adalah menyediakan
fasilitas bagi para anggota untuk
berinteraksi kontrak berjangka
berdasarkan harga yang ditentukan
melalui interaksi yang efisiens
berdasarkan permintaan dan
penawaran dalam sistem perdagangan elektronis.
2.2.6 Warrant
Waran adalah opsi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham
dalam jumlah dan harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasanya
dalam beberapa tahun. Sama seperti bukti right, perusahaan harus telah mencatatkan
sahamnya di bursa efek karena mungkin akan dikonversi oleh pemegang waran. Tapi
berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual bersama dengan sekuritas lain misal
obligasi atau saham. Periode perdagangan waran adalah jangka panjang antara 3-5
26
tahun. Warrant adalah sertifikat yang
diterbitkan oleh perushaan yang
memberikan hak kapada pemegangnya
untuk membeli saham perusahaan
tersebut dalam jumlah tertentu dengan
harga yang telah ditentukan selama
jangka waktu tertentu. Pada umumnya,
warrant diberikan bersama-sama dengan utang,dan hal itu digunakan untuk mendorong
investor membeli utang jangka panjang perusahaan pada bunga yang lebih rendah
daripada yang seharusnya.Masa berlakunya harga saham bisa di atas 6 bulan, atau
mungkin 5 tahun atau 10 tahun. Selama harga pasar saham masih di bawah exercise
price, pemegang warrant tidak akan menukarkanya dengan saham. Pemegang warrant
akan terus menunggu sampai harga pasar saham berada di atas exercise price.
Di sini pemegang saham warrant tidak akan mengalami kerugian karena warrant
diterima secara gratis, dan hanya membayar pada saat akan ditukarkan dengan saham.
Apabila harga saham sudah diatas exercise price tetapi pemegang warrant tidak ingin
menukarkan dengan saham, maka warrant tersebut dapat dijual di bursa efek melalui
broker efek. Karena umum warrant relatif lebih panjang, maka perdagangan warrant di
bursa efek cukup semarak. Harga warrant di pasar kurang lebih adalah selisih harga
saham pasar dengan harga pasar saham dengan exercise price. Ciri- ciri waran adalah
sebagai berikut :
1. Penukaaran dari warrant menjadi saham dilakukan setelah 6 bulan diterbitkan.
2. Masa berlakunya warrant adalah antara 3 tahun sampai 10 tahun atau lebih.
3. Exercise price jauh lebih tinggi dari pada harga pasar saham saat diterbitkan.
27
Warrant diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai. Jika dilakukan di pasar
reguler, maka diperdagangkan warrant akan berakhir. 4 hari bursa sebelum warrant itu
jatuh tempo. Sementara itu, jika dilakukan di pasar tunai, maka perdagangan warrant
akan berakhir 1 hari bursa sebelum warrant itu jatuh tempo. Naik turunnya waran
pada umumnya akan dipengaruhi juga oleh naik turunnya saham. Untuk menghitung
harga suatu waran di gunakan rumus berikut :
Pw = Ps - Pe
Pw = Harga/ Nilai fundamental suatu waran
Ps = Harga pasar yang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan waran
Pe = Exercise price waran untuk penebusan saham
Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang
dapat didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu
waran dengan harga fundamental waran. Sesuai dengan peraturan Bapepam , jumlah
waran yang diterbitkan dan waran yang telah beredar tidak melebihi 15% dari modal
disetor pada saat waran diterbitkan. Modal disetor disini secara sederhana dikatakan
sebagai total nilai nominal saham yang diterbitkan. Proses penebusan dari waran akan
mengakibatkann peningkatan jumlah saham yang diterbitkan, sehingga akan terjadi
dilusi persentase kepemilikan saham.
28
Harga teoritis saham setelah redemption waran dapat di hitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Ps = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption waran
Ss = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption waran
Po = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption waran
PE = Exercise price waran
WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan waran.
Ps = Sx Po + WR . PE
S + W E
2.3 Indeks Harga
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) pertama kali diperkenalkan pada
tanggal 1 April 1983 sebagai indikator
pergerakan harga saham yang tercatat di
Bursa. Hari dasar perhitungan indeks
adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan
nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13
emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).
Sunariyah (2011:6)
utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami
peningkatan (bullish) atau sedang mengalami penurunan (
saham gabungan (IHSG) karena indeks
pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting
bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab
gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,
menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa
fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntunga
(benchmark) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat
berfluktuasi seiring dengan perubahan asumsi
29
Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia (JKSE)
Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) pertama kali diperkenalkan pada
tanggal 1 April 1983 sebagai indikator
pergerakan harga saham yang tercatat di
Bursa. Hari dasar perhitungan indeks
adalah tanggal 10 Agustus 1982 dengan
nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13
emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).
Sunariyah (2011:6) di dalam Wijaya (2015) mengatakan, salah satu indikator
utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami
) atau sedang mengalami penurunan (bearish
saham gabungan (IHSG) karena indeks harga saham gabungan (IHSG) ini mencatat
pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting
bagi semua investor di Bursa Efek Indonesia, sebab pergerakan indeks harga saham
gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,
menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa
fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntunga
) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat
berfluktuasi seiring dengan perubahan asumsi-asumsi makro ekonomi yang ada. Seiring
Saham Gabungan Indonesia (JKSE)
nilai 100. Sedangkan jumlah emiten yang tercatat pada waktu itu adalah sebanyak 13
emiten. Hingga pada bulan Desember 2009 jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia sudah mencapai 398 emiten (Indonesia Stock Exchange, 2010).
di dalam Wijaya (2015) mengatakan, salah satu indikator
utama yang mencerminkan kinerja pasar modal di Indonesia saat sedang mengalami
bearish) adalah indeks harga
harga saham gabungan (IHSG) ini mencatat
pergerakan harga saham dari semua sekuritas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sehingga pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi perhatian penting
pergerakan indeks harga saham
gabungan (IHSG) ini akan mempengaruhi sikap para investor apakah akan membeli,
menahan ataukah menjual sahamnya. Di pasar modal sebuah indeks memiliki beberapa
fungsi, yaitu : indikator tran pasar, indikator tingkat keuntungan dan tolak ukur
) kinerja suatu portofolio atau reksa dana. Indikator pasar modal ini dapat
asumsi makro ekonomi yang ada. Seiring
30
dengan indikator pasar modal, indikator makro ekonomi dan indikator dari bursa luar
negeri juga mengalami fluktuasi.
Indeks harga saham gabungan Indonesia (JKSE) merupakan jumlah dari semua
perusahaan yang sudah go public dan dirata-ratakan. Setiap pergerakan indeks harga
saham gabungan Indonesia (JKSE) dari waktu ke waktu sangat bergerak. Dari
pergerakan tersebutlah dapat dilihat bagaimana kondisi kesehatan perekonomian negara
Indonesia.
Menurut Fabozzi di dalam Kasim (2010), pergerakan Indeks Harga Saham di
seluruh dunia tidak terjadi serentak dan tidak memiliki korelasi yang pasti, oleh karena
itu jika pada pasar domestik memiliki Indeks Harga Saham yang lebih rendah kan
menawarkan keuntungan yang lebih besar bagi para investor asing dengan jalan
melakukan divesersifikasi investasi. Dengan melakukan diversifikasi investasi
diberbagai, nvestor dapat mengurangi risiko portofolio tanpa adanya penurunan
pengembalian yang diharapka
Berikut ini adalah contoh gambar grafik teknikal dalam waktu 5 menit indeks harga
saham gabungan Indonesia (JKSE atau Jakarta Stock Exchange Composite) periode 11
Mei 2016 :
31
Gambar 3. Grafik Teknikal Jakarta Stock Exchange Composite Dalam Waktu 5
Menit Periode 11 Mei 2016
(http://id.investing.com/indices/idx-composite)
Di dalam grafik candle stick dalam waktu 5 menit, dapat dilihat bahwa indeks harga
saham gabungan Indonesia (JKSE) mengalami kecenderungan naik sehingga investor
disarankan untuk menanamkan modalnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kenaikan
indeks harga saham gabungan Indonesia (JKSE) tersebut dapat dilihat kecenderungan
naik pada candle stick yang berwarna hijau.
32
2.3.1 Macam-Macam Indeks Harga Saham Gabungan di
Bursa Efek Indonesia
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa indeks harga saham gabungan
yang juga dapat dijadikan bahan pedoman bagi para investor jika hendak berinvestasi.
Berikut ini adalah beberapa jenis indeks harga saham gabungan di Bursa Efek
Indonesia, yaitu :
1) Indeks Sektoral
Indeks sektoral BEI adalah sub indeks dari IHSG. Suatu emiten yang tercatat di
BEI diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor menurut klasifikasi yang
ditetapkan BEI yang diberi nama JASICA (Jakarta Industrial Classification).
2) Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten dengan
likuiditas (LiQuid) tinggi, yang diseleksi
melalui beberapa kriteria pemilihan.
Selain penilaian atas likuiditas, seleksi
atas emiten-emiten tersebut juga
mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ45 diluncurkan pada bulan
Februari 1997.
3) Jakarta Islamic Indeks (JII)
Pada tanggal 3 Juli 2000, PT Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT
Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang
dibuat berdasarkan syarian Islam, yaitu Jakara Islamic Indekx (JII). Indeks ini
33
diharapkan menjadi tolak ukur kinerja saham-saham yang berbasis syariah serta
untuk lebih mengambangkan pasar modal syariah. Jakarta Islamic Index terdiri
dari 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam.
Pada awal peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah
melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment
Management. Akan tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-
saham tersebut dilakukan oleh BAPEPAM-LK, bekerja sama dengan Dewan
Syariah Nasional. Dari sekian banyak emiten yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia, terdapat beberapa emiten yang kegiatan usahanya belum sesuai
dengan syariah, sehingga saham-saham tersebut secara otomatis belum dapat
dimasukkan dalam perhitungan Jakarta Islamic Index.
4) Indeks KOMPAS 100
Pada perayaan HUT PT. Bursa Efek Jakarta ke-15 tanggal 13 Juli 2007 dan
bertepatan dengan ulang tahun pasar modal ke 30, BEJ meluncurkan indeks
Kompas 100. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor,
pengelolah portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai
acuan dalam menciptakan kreatifitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis
saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam perhitungan indeks
Kompas 100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar, dan
kinerja fundamental dari saham-saham tersebut.
34
5) Indeks BISNIS-27
PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan harian Bisnis Indonesia
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Sebagai
pihak yang independen, harian bisnis Indonesia dapat mengelolah indeks ini
secara lebih independen dan fleksibel, di mana pemilihan konstituen indeks
berdasarkan kinerja emiten dengan kriteria seleksi secara fundamental, historikal
data transaksi (teknikal) dan akuntabilitas. Indeks ini diharapkan dapat menjadi
salah satu indikator bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
6) Indeks PEFINDO25
PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan lembaga rating PEFINDO,
meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks
ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal,
yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus
membuat kinerja saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises
atau SME) melalui kriteria dan metodelogi yang konsisten.
7) Indeks SRI-KEHATI
PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI), meluncurkan indeks harga saham yang
diberi nama Indeks SRI-KEHATI. SRI adalah kependekan dari Sustainable and
Responsible Investment. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan
pedoman investasi bagi pemodal, yaitu dengan membuat suatu benchmark
indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang
sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki
35
kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelolah perusahaan yang
baik. Perusahaan yang masuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI ada 25 (Indonesia
Stock Exchange, 2010:5-18).
36
37
Bagian 3 Hong Kong Stock Exchange (HKEX)
3.1 Sejarah Hong Kong Stock Exchange (HKEX)
Bursa Hong Kong Stock Exchange
merupakan pasar saham terbesar ketiga di
Asia atau terbesar kelima di dunia. Bursa HK
mencatat sekitar 1.500 perushaan yang
terdaftar dengan kapitalisasi pasa r mencapai
HK $16985000000000 (Rp. 19.944,1 triliun).
Bursa saham HK merupakan bursa efek pertama di Asia yang berdiri pada 1891.
Bursa HK tidak dapat dilepaskan dan mempunyai persamaan dari Bursa saham
Cina dan untuk pemahaman lebih dalam terdapat Bursa HK. Namun demikian terdapat
perbedaan karakteristik mendasar dari kedua bursa tersebut. Bursa Cina
memperdagangkan dua macam kategori saham, yaitu saham seri A dan saham seri B
yang keduanya diperdagangkan di Bursa Efek Shanghai dan Shenzhen. Definisi dan
sifat dari saham seri A adalah hanya diizinkan diperdagangkan untuk warga negara
China dan investor institusi asing profesiional berkualitas yang dikenal dengan istilah
QFII. Oleh karena itu, diperdagangkan dan dalam mata uang China Yuan. Di sisi lain,
saham seri B adalah terbuka untuk investor asing dan diperdagangkan dalam mata uang
asing. Perdagangan dan pergerakan kedua seri saham umumnya parallel, namun harga
saham seri B relatif lebih rendah dari saham seri A sehubungan permintaan, ukuran dan
tipe investor saham seri B lebih kecil dari saham seri A .
38
Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa China sebagai saham seri A juga dapat
terdaftar di Bursa Efek Hong Kong. Ketika aktivitas yang disebut dengan Dual
Listing ini terjadi, otoritas bursa mengklasifikasikan 2 kelompok saham lagi, yaitu
saham seri H dan saham Red Chip. Saham perusahaan yang didirikan di China yang
juga diperdagangkan di bursa HK adalah yang termasuk saham seri H. Kategori saham
Red Chip mengacu pada saham perusahaan China yang berdomisili dan memiliki kantor
pusat di Hong Kong. Banyaknya perusahaan dual listing China yang terdaftar di Hong
Kong adalah akibat proteksi kuat pemerintah China terhadap rakyatnya yang ingin
melakukan bisnis dan investasi di luar negara China maupun warga asing yang ingin
berinvestasi di saham seri A. Akibat proteksi ini, secara tidak langsung pemerintah
China mendorong investor asing ke bursa Hong Kong Stock Exchange untuk
menghimpun modal. Oleh karena itu, H dan Red Chip memiliki bobot yang signifikan
terhadap total kapitalisasi pasar di Bursa HK yang bursa hongkong adalah rute utama
bagi perusahaan China yang ingin tumbuh. Di dalam HKEX, terdapat dua jenis papan
perdagangan saham, yaitu papan utama dan papan untuk perusahaan yang sedang
berkembang (GEM).
39
3.2 Papan Perdagangan Saham di Hong Kong Stock
Exchange
Papan Utama
Papan utama dikategorikan sebagai pasar saham utama dalam perusahaan HKEX
mana terdengar seperti PetroChina, HSBC, atau Cathay Pacific diperdagangkan.
Perusahaan China dan HK yang paling menonjol dan terkenal diperdagangkan melalui
papan utama. Papan utama lebih besar dibandingkan papan GEM dalam ukuran pasar,
total kapitalisasi pasar, dan volume perdagangan.
Papan GEM
Papan GEM diciptakan sebagai alternative bagi perusahaan untuk menghimpun
modal melalui pasar saham ketika perusahaan tidak memenuhi persyaratan untu dapat
diperdagangkan di papan utama. GEM dioperasikan pada prinsip keterbukaan yang kuat
membutuhkan keterbukaan emiten yang kuas, kuat, dan sering informasi keuangan
perusahaan untuk pasar. Saham perusahaan pertumbuhan diperdagangkan di GEM
dianggap relatif lebih berisiko dibandingkan saham ppan utama dengan volatilitas yang
lebih besar.
40
3.3 Indeks Harga Saham Gabungan di Hong Kong Stock
Exchange
3.3.1 Hang Seng Index (HSI)
Indeks Hang Seng adalah indeks utama Hong Kong Stock Exchange dengan
menggunakan metode penghitungan bobot kapitalisasi pasar tertimbang yang
disesuaikan dengan nilai dasar 100. Pada tahun 1964, HSI telah merekam dan
memonitor perubahan harian dari perusahaan-perusahaan terbesar HKEX sejak tahun
1969. 45 perusahaan dengan performa terbaik di Hong Kong dari berbagai industry
seperti keuanganm utilitas, properti, dan sektor perdagangan dan industri membentuk
60% dari keseluruhan kapitalisasi modal di pasar saham HK
(http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/).
Berikut ini adalah rangkuman harga Hang Seng Index yang diupdate terakhir
pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 14:23 :
Gambar 3.1 Hang Seng Index
(Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/)
41
Seperti yang telah di kemukakan di atas bawa Hang Seng Index adalah indeks yang
paling utama digunakan di Bursa Efek Hongkong. Semua industri yang terdaftar di
dalam Hang Seng Index adalah perusahaan yang bonafit yang terdiri dari industri
keuangan (finance), Utilitas (utilities), properti (properties), dan perdagangan
(commerce atau industry). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada 18 Mei 2016
seluruh industri yang terdaftar di Hang Seng Index mengalami bearish. Hal ini juga
dapat dilihat dari grafik candle stick. Grafik candle stick tersebut menggambarkan
kondisi perusahaan yang terdaftar di Hang Seng Index secara keseluruhan. Pada
keadaan bearish, sebaiknya investor sebaiknya tidak melakukan investasi ke bursa efek
Hong Kong. Jika invetor yang sudah terlanjur investasi, sebaiknya menjual sahamnya
ketika sedang bullish untuk menghindari bearish karena bursa Hong Kong yang
tercermin dalam Hang Seng Index akhir-akhir ini sering bearish.
Gambar 3.2 Grafik Candle Stick Hang Seng Index
(Sumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)
42
3.3.2 Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI)
HSCEI juga merupakan indeks yang menggunakan metode perhitungan bobot
kapitalisasi pasartertimbang yang disesuaikan dengan nilai dasar 100 dimulai pada
tanggal 3 Januari 2000, yang melacak pergerakan saham perdagangan mudah tersedia
dari utama 40 saham H. Beberapa dari 40 saham H dapat dimasukkan dalam HSI tapi
HSCEI dirancang untuk fokus dan melacak performa saham H hanya diperdagangkan
dalam Bursa Efek Hong Kong. Investor terutama mengacu pada HSCEI ketika
berinvestasi di dalam saham H (http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/).
Di bawah ini adalah grafik candle stick dari Hang Seng China Enterprises Index
periode 18 Mei 2016 yang ditutup pada pukul 15:55. HSCE mengalami bearish di angka
low sebesar 8.295,52. Peristiwa ini terjadi secara bersamaan dengan Hang Seng Index
yang sedang mengalamu bearish
Gambar 3.3 Grafik Candle Stick Hang Seng China Enterprises Index
( Sumber : http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0 )
43
Berikut ini adalah semua perusahaan yang berinvestasi pada saham H dan
terdaftar dalam Hang Seng China Enterprises Index (HSCE).
Gambar 3.4 Perusahaan Yang Berinvestasi pada Saham H di HSEC
(Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top)
44
3.3.3 Hang Seng China Affiliated Corporation Index (HSCCI)
Index ini memiliki beberapa persamaan dengan HSCEI terutam dalam metode
perhitungan indeks, dasar jumlah nilai yang sama dari 1.000, dan mulai tanggal 3
Januari 2000 kecuali bahwa HSCCI didasari dari 40 saham Red Chip Merah. Beberapa
dari 40 saham Chip merah juga dimasukkan dalam HSI tapi HSCCI hanya melacak
pergerakan saham Chip Merah diperdagangkan dalam Bursa Efek Hongkong. Dengan
demikian HSCCI adalah indeks acuan untuk saham-saham red chip
(http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/)
Berikut ini adalah daftar emiten saham red chip yang masuk ke dalam Hang Seng
China Affiliated Corporation Index (HSCCI) :
Gambar 3.5 Daftar Nama Perusahaan Saham Red Chip yang Masuk Dalam Index
HSCCI
( Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net)
45
46
Bagian 4 : Sensitivitas Bursa Efek
Indonesia Terhadap
Bursa Efek Hongkong
4.1 Pengaruh Bursa Efek Global Terhadap Bursa Efek
Indonesia
Kondisi perekonomian suatu negara sangat
dipengaruhi oleh perekonomian global. Kondisi ini
banyak dipengaruhi oleh negara yang memiliki
perekonomian dengan kapitalisasi yang besar
seperti Amerika Serikat. Ketika terjadi krisis
keuangan global, yaitu subprime mortage pada
tahun 2008 yang melandan Amerika Serikat akibat dari kredit perumahan bagi warga
negaranya yang belum bankable berubah menjadi kredit macet. Akibatnya
perekonomian negara-negara yang menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat terkena
imbasnya, di mana bursa saham global anjlok drastis . Akibatnya perekonomian negara-
negara yang menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat terkena imbasnya, di mna
bursa saham global anjlok secara drastis. Perekonomian ekonomi global juga
berdampak pada bursa saham global. Di mana pada periode tahun 2009-2011 yang
paling menyita perhatian yaitu terjadinya krisis di Yunani dan pertengahan 2011 yang
menyebabkan negara tersebut mengalami default sehingga diragukan kemampuannya
dalam membayar hutang, akibatnya berdampak pada indeks saham global (Fernando,
2011).
47
Pengaruh perubahan bursa global terhadap sikap investor di Indonesia sehingga
mempengaruhi pergerakan indeks, hal ini didasarkan pada kondisi pasar yang lemah
akibat isu dari kondisi bursa global sehingga terlihat mudah sekali isu bursa global
mempengaruhi indeks. Proses globalisasi pada fase sekarang terdiri dari dua fenomena
yang berbeda, yakni globalisasi bisnis produk dan globalisasi bisnis keuangan di mana
proses globalisasi bisnis keuangan telah memiliki signifikasi dan kekuatan yang lebih
besar daripada globalisasi bisnis produk (Hasibuan, 2011).
Diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis
yang mendorong investasi lokal. Investasi asing berpengaruh dalam menyorot
perusahaan yang memberikan informasi keuangan paling transparan dan valuasi terbaik,
masuknya dana-dana asing ke pasar-pasar baru berpengaruh jelas dan menguntungkan
bagi pertumbuhan dan struktur pasar (Mansur, 2005:206).
Pasar modal Indonesia (BEI) dikategorikan sebagai pasar modal yang
tersegmentasikan. Pasar modal yang tersegmentasikan ditafsir bahwa pembentukan
harga saham-saham di pasar modal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan
bisnis tersebut, belum banyak dipengaruhi oleh kondisi bursa-bursa di luar negeri.
Meskipun demikian, dengan semakin besarnya proporsi dana asing di bursa domestik,
proporsi IHSG makin banyak dijelaskan oleh perubahan indeks di beberapa bursa di
Asia Pasifik (Suad, 1994).
Mailangkay (2013) mengatakan, krisis keuangan global yang terjadi di suatu
negara maju dapat mempengaruhi negara lainnya terutama dalam kaitannya dengan
pasar modal. Hal ini dikarenakan adanya efek penularan sehingga banyak investor yang
48
menarik kembali investasinya karena tidak ingin merugi. Hal ini juga merupakan salah
satu dari proses terciptanya integrasi pasar modal.
Pergerakan indeks harga saham gabungan di BEI memiliki pergerakan indeks
yang sama akan dipengaruhi oleh pergerakan indeks dari beberpa pasar modal
internasional, sehingga dapat diketahui adanya efek domino dari suatu negara ke negara
lain. Sejak peristiwa krisis finansial di Asia pada tahun 2007, beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa return pasar Korea, Thailand, dan Indonesia memiliki hubungan
yang dekat (Abimayu, 2000).
Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah
diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai saham-saham yang tercatat di
BEJ. Investasi portofolio asing berperan sangat penting di pasar modal manapun
(Mobius, 1998:87).
Derajat ketergantungan pasar modal domestik terhadap pergerakan pasar modal
luar negeri, baik regional maupun global akan semakin tinggi pula. Dengan demikian,
pasar modal Indonesia melalui Bursa Efek Indonesia telah menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan bursa saham global. Dalam kondisi tersebut, perubahan
disuatu bursa akan ditransmisikan ke bursa di negara lain, di mana bursa yang lebih
besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil (Mansur, 2005).
49
4.2 Pengaruh Perrgerakan IHSG Global Terhadap
Pergerakan IHSG Indonesia
Secara umum terdapat dua pendapat mengenai keterkaitan antar bursa saham
diberbagai negara. Pendapat pertama menyatakan bahwa keterkaitan antar bursa saham
diberbagai negara menunjukkan adanya pergerakan bersama atau serempak
(comovement) di antara bursa saham di dunia. Sementara itu, keterkaitan antar bursa
saham di berbagai negara tidak berarti bahwa bursa saham di dunia mengalami
pergerakan bersama atau serempak (comovement) (Tamara, 2012).
Blanchard (2006) di dalam Andiyasa (2012), melihat pergerakan IHSG yang
mengalami fluktuasi selama beberapa tahun terakhir, dan didorong oleh kondisi
kepemilikan saham yang didominasi oleh investor asing serta kondisi mengenai
keterkaitan dan hubungan antara pasar modal di beberapa negara, tentunya secara kasar
mata dan logika hal tersebut menunjukkan bahwa pergerakan IHSG kemungkinan
bukanlah merupakan pergerakan yang semata-mata bersifat spekulatif. Ada beberapa
pendapat mengenai beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks
saham suatu negara, di antaranya adalah indeks harga saham negara sekitarnya, tingkat
harga komoditas dunia terutama energi, nilai tukar mata uang, dan lain-lain.
50
Berikut ini adalah gambar grafik pergerakan beberapa IHSG dari bursa saham
asing :
Gambar 4.1. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Hongkong
(http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)
Gambar 4.2. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Dow Jones
(http://id.investing.com/indices/us-30)
51
Gambar 4.3. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Nasdaq
(http://id.investing.com/indices/nasdaq-composite)
Gambar 4.4. Grafik Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Negara Indonesia
( Smber : http://id.investing.com/indices/idx-composite)
52
Grafik-grafik pergerakan indeks harga saham di atas merupakan grafik pergerakan
indeks harga saham gabungan periode 13 Mei 2016. Dapat dilihat bahwa semua
pergerakan indeks harga saham gabungan mengalami penurunan harga secara serentak,
yaitu pada tanggal 13 Mei 2016. Warna merah dari angka indeks yang tertera di atas
grafik. Hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2013) yang
mengatakan bahwa, secara simultan variabel indeks harga saham global (Nasdaq, Taiex,
Nikkei, Kospi, Dow Jones, FTSE, dan ASX) berpengaruh terhadap pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini memberikan kesimpulan secara bersama-sama
indeks harga saham global berpengaruh terhadap pergerakan IHSG baik positif atau
negatif sebesar 94% artinya yang dijelaskan oleh faktor lainnya.
Dari peristiwa yang digambarkan dalam grafik di atas tidak sejalan dengan yang
tertulis pada Fabbozi (1995) di dalam Kasim (2010) yang mengatakan bahwa,
pergerakan Indeks Harga Saham diseluruh dunia tidak terjadi serentak dan tidak
memiliki satu korelasi yang pasti, oleh karena itu jia pada pasar domestik memiliki
indeks harga saham yang lebih rendah akan menawarkan keuntungan bagi para investor.
Pada saat hampir sebagian besar negara-negara maju dan berkembang
menghadapi parahnya kondisi krisis global pada tahun 2009, China dan Indonesia juga
turut merasakan dampak negatif dan munculnya shock tersebut. Namun demikian,
Indonesia bukanlah satu-satunya Negara yanng merasakan dampak cukup besar.
Sebaliknya, China sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini
merasakan dampak yang lebih besar (Nurazi, 2013).
53
Globalisasi memberikan pengaruh yang besar terhadap kegiatan perekonomian.
Globalisasi membuat batas antar negara seolah-olah menjadi tidak ada (Friedman,2007
di dalam Cahndra,2010). Pergerakan menuju pasar bebas global disebabkan oleh aliansi
antara telekomunikasi dan ekonomi. Telekomunikasi bergerak menuju satu jaringan
informasi dunia, dan begitu pula dengan kegiatan ekonomi yang menjadi satu pasar
global (Williams, 2006 di dalam Chandra, 2010).
Gambar 4.5 Grafik JKSE dan HSI
( Sumber : http://id.investing.com/indices/idx-composite)
54
Gambar grafik di atas merupakan gambar grafik yang berasal dari indeks harga saham
gabungan Indonesia (JKSE) dan Hong Kong (Hang Seng Index) periode 16 Mei 2016.
Pada periode tersebut, JKSE sedang mengalami bearish sedangkan HSI sedang
mengalami bullish.
Berasal dari beberapa penelitian terdahulu mengatakan bahwa, beberapa indeks
harga saham gabungan global ada yang berpengaruh terhadap indeks harga saham
gabungan Indonesia (JKSE). Seperti yang disimpulkan oleh Kasim (2010) bahwa,
terdapat pengaruh simultan dan parsial indeks harga saham regional terhadap IHSG di
BEI, yakni melalui Indeks Harga Saham Gabungan di Kuala Lumpur (KLCI) dan
Indeks Harga Saham Gabungan di Singapura (STI), yang secara bersama-sama
mempengaruhi Indeks Harga Gabungan di BEI, sebesar 56,5408%, KLCI memberi
pengaruh sebesar 16,704%, dan STI di Singapura memiliki pengaruh yang lebih
dominan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memiliki pengaruh
total sebesar 39,8368%.
Ada beberapa Indeks Harga Saham Gabungan asing yang berpengaruh secara
langsung dan tidak langsung seperti yang dikatakan oleh Johan (2007), indeks harga
saham di pasar saham NIKKEI di Jepang, Dow Jones di Amerika Serikat, FTSE di
Inggris, ASX di Australia, KLSE Composite di Malaysia, Taipei WG di Taiwan,
KOSPI di Korea Selatan, Strait Times di Singapura, dan Hang Seng di Hong Kong
diperoleh tidak berpengaruh langsung dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) di
BEJ. Hal ini dikarenakan indeks harga saham tidak semata-mata dipengaruhi faktor
ekononomi saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomi juga. Selain itu
nampaknya pengaruh pasar modal di negara-negara tersebut tidak ditunjukkan secara
langsung ke dalam pasar modal di BEJ. Indeks harga saham di pasar saham Manila
55
Composite di Philipina dan SET di Thailand diperoleh berpengaruh langsung dengan
indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEJ. Faktor lain nampaknya disebabkan
adanya perubahan pasar modal mirip dengan yang terjadi di Indonesia, di mana
nampaknya karena kondisi faktor non ekonomi yang mirip antara Indonesia, Philipina,
dan Thailand, menyebabkan perubahan pasar modal di Philipina dan Thailand secara
cepat berimbas pada pasar modal di BEJ.
Bartuah (2014) menyimpulkan bahwa, indeks Dow Jones dan IHSG tidak saling
berpengaruh. Hal ini disebabkan besarnya pengaruh faktor-faktor di luar faktor yang
diteliti, misalnya nilai tukar, tingkat suku bunga dalam negara masing-masing. Faktor
fundamental dari perusahaan yang listing pada kedua bursa, dan sebagainya. Indeks
Hang Seng berpengaruh terhadap perubahan IHSG dan perubahan IHSG dipengaruhi
oleh indeks IHSG di periode sebelumnya. Hal ini memperkuat hasil penelitian empiris
yang menunjukkan bahwa Bursa Efek Indonesia memiliki efisiensi pasar setengah kuat
(semi strong efficiency market).
Wijaya (2015) mengatakan bahwa, selama tahun 2008-2014 nilai peningkatan
IHSG melngikuti respon dari peningkatan kapitalisasi pasar nilai indeks Dow Jones dan
penguatan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang dollar atau sebaliknya.
Pengaruh positif tersebut juga membuat sentimen perusahaan dalam meningkatkan
profitabiitas dan nilai saham yang membuat nilai IHSG menguat, sedangkan penurunan
IHSG disebabkan dampak dari meningkatnya inflasi, suku bunga, dan indeks NIKKEI,
karena inflasi yang tinggi diikuti juga dengan kenaika suku bunga. Untuk indeks FTSE
dan indeks Hang Seng pengaruh terhadap IHSG tidak begitu maksimal dikarenakan
terdapat faktor-faktor tertentu yang membuat investor tidak menggunakan kedua indeks
tersebut sebagai acuan dan pedoman keputusan investasi.
56
Mansur (2004) mengatakan, KOSPI, Nikkei 225, Hang Seng, TAIEX, Dow Jones,
FTSE, ASX secara bersama-sama berpengaruh signifikan tetapi secara individual hanya
indeks KOSPI, Nikkei 225, TAIEX, dan ASX saja yang mempengaruhi Indeks Harga
Saham Gabungan di BEJ.
Di bawah ini adalah grafik perkembangan Indeks Harga Saham Bursa Global dan
IHSG periode 14 Maret 2008 28 Oktober 2011.
Gambar 4.6 Perkembangan IHSG Global dan IHSG Periode 14 Maret 2008-28
Oktober 2011
(Sumber : Christa, 2011)
Dari grafik volatilitas beberapa indeks harga saham gabungan di atas, dapat dilihat
bahwa indeks harga saham gabungan Dow Jones (Amerika) dan Nikkei 225 (Jepang)
saling bergerak beriringan bahkan antara tanggal 7 November 2008-10 April 2009 harga
indeks harga saham gabunggan kedua negara tersebut saling tindih. Hal ini dapat dilihat
bahwa IHSG Dow Jones dan Nikkei 225 saling berpengaruh atau sensitif. Sedangkan
FTSE 100 (Inggris), SSE (Shanghai atau China), dan IHSG (JKSE atau Indonesia)
57
bergerak secara beriringan walaupun tidak terlalu simetri seperti FTSE 100 dan Nikkei
225.
4.3 Pengaruh IHSG Indonesia terhadap IHSG Hong Kong
Handoyo (2005), beberapa macam integrasi dalam arti sempit berarti pasar ekuiti
dihubungkan dengan piranti dunia selama 24 jam dalam satu hari untuk perdagangkan
ekuiti maupun produk-produk derivatif , dan secara komputerisasi atau tidak. Integrasi
dalam arti yang lebih luas berarti harga saham diberbagai pasar modal dunia memiliki
korelasi yang semakin erat. Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan
pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk
melakukan investasi di pasar modal khususnya saham. Korelasi indeks harga saham
gabungan dalam jangka panjang antar pasar modal antar negara digunakan untuk
mengetahui tingkat dan perkembangan integrasi pasar modal.
Seperti yang telah dikemukakan pada teori sebelumnya Fabbozi (1995) di dalam
Kasim (2010) mengatakan bahwa, pergerakan Indeks Harga Saham diseluruh dunia
tidak terjadi serentak dan tidak memiliki satu korelasi yang pasti, oleh karena itu jika
pasar domestik memiliki indeks harga saham yang lebih rendah akan menawarkan
keuntungan bagi para investor.
Negara Indonesia dan negara Hong Kong memiliki kerja sama di bidang sosial,
budaya, pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Kerja sama di bidang ekonomi dapat
dilihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan dari kedua negara yang saling
beriringan. Maksudnya, jika indeks harga saham gabungan Hong Kong bearish, maka
indeks harga saham gabungan Indonesia juga mengalami bearish. Hal ini terjadi karena
58
kerjasama negara Hong Kong dengan negara Indonesia yang mana negara Hong Kong
adalah negara yang lebih kuat dari pada negara Indonesia.
Di bawah ini adalah grafik pengaruh IHSG Hong Kong (^HSI) terhadap IHSG
Indonesia (^JKSE) :
Gambar 4.7 Pergerakan IHSG JKSE, HSI, dan DOW JONES
(Sumber : http://lantai-bursa.blogspot.co.id/2010_02_01_archive.html)
Pada bulan Juli 2015 HSI mengalami bearish, hal tersebut diikuti dengan JKSE yang
juga mengalami bearish. Peristiwa ini disebabkan negara Hong Kong sedang
mengalami krisis. Hal ini berlangsung hingga bulan Januari 2016. Mulai bulan Februari
2016, JKSE terus bullish hingga bulan May 2016 sedangkan HSI tetap pada posisi
bearish. HSI hanya mengalami sedikit bullish tetap tidak secepat JKSE. Walaupun
JKSE mengalami bullish yang lebih menonjol dibandingkan HSI, grafik indeks harga
saham gabungannya tetap berada di bawa garis 0%. Dari deskripsi tersebut dilihat
bahwa indeks harga saham gabungan JKSE dan HSI masih berpotensi besar mengalami
59
bearish. Tidak ada kecenderungan naik melewati batas garis 0% bagi kedua indeks
harga saham gabungan tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Christa (2011) menggunakan metode path
analisis menyimpulkan bahwa, Hang Seng secara simultan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI dan secara parsial Hang
Seng juga berpengaruh secara signifikan terhadap pergerahan Indeks Harga Saham
Gabungan di BEI (JKSE). Dari analisis yang dilakukan , Hang Seng memberi pengaruh
kepada JKSE sebesar 38,2936%.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Sidiq (2010) dengan metode regresi linear
berganda menyimpulkan bahwa, Hang Seng berpengaruh secara parisial terhadap
pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara signifikan. Secara simultan
Hang Seng berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Fernando (2011) menyimpulkan bahwa,
secara simultan HSI berpngaruh signifikan terhadap return IHSG di BEI. Secara parsial
menunjukkan HSI tidak berpengaruh secara signifkan terhadap return IHSG di BEI.
Dan dari perhitungan R square menggunakan analisis regresi linear berganda
menunjukkan bahwa HSI mempengaruhi IHSG secara simultan. Berdasarkan nilai
koefisien korelasi menggunakan korelasi pearson diketahui bahwa return aktual bulanan
HSI memiliki hubungan yang kuat dengan return aktual bulanan IHSG. Sedangkan
Johan (2007) menympulkan bahwa HSI tidak berpengaruh dengan indeks harga saham
gabungan di BEJ.
60
Berikut ini adalah grafik indeks harga saham gabungan HSI dan JKSE periode
24 Mei 2016 :
Gambar 4.7 Hang Seng Index Periode 24 Mei 2016
(Seumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)
Gambar 4.8 JKSE Periode 24 Mei 2016
(Sumber : http://id.investing.com/indices/idx-composite-chart)
61
Dari grafik HSI dan JKSE periode 24 Mei 2016 di atas dapat dilihat bahwa kedua IHSG
tersebut kecenderungan bearish. Alur grafik candle stick HSI dan JKSE berbentuk
simetris dan saling beriringan. Dari penjelasan di atas dan beberapa grafik dapat dilihat
bahwa JKSE tidak terlalu mengikuti volatilitas HSI. Artinya, JKSE tidak terlalu sensitif
terhadap volatilitas HSI.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abimayu. Y, Warsidi, dkk. 2008. Internasional Linkages to The Indonesian Capital
Market : Cointegration Test. Capital Market and Finance Institution Supervisory
Agency Ministry of Finance of Indonesia : Jakarta.
Agustina,dkk. 2003. Analisis Indeks Harga Saham Gabungan Asing Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan Indonesia. Medan : STIE Mikroskil.
Ahmad Kamaruddin. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.
Palembang : Rineka Cipta.
Andiyasa. Agus, dkk. Pengaruh Beberapa Indeks Saham dan Indikator Ekonomi Global
Terhadap Kondisi Pasar Indonesia. Program Pasca Sarjana FEB Universitas
Udayana : Bali.
Daeng, Ahmad, dkk. 2014. Pengaruh Earnings Management dan Level of Disclosure
Terhadap Cost of Equity Capital Pada Pengaruh Perusahaan Publik Sektor
Industri Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia. Surabaya :
Universitas 25 Surabaya : FE. Volume 18 Nomor 1.
http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-
bursa-1342165392
http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0
http://id.investing.com/indices/hang-sen-40
http://id.investing.com/indices/hang-sen-40
http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)
http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392http://ekbis.sindonews.com/read/658653/39/mekanisme-perdagangan-saham-di-lantai-bursa-1342165392
63
http://id.investing.com/indices/idx-composite
http://id.investing.com/indices/idx-composite
http://id.investing.com/indices/idx-composite-chart
http://id.investing.com/indices/nasdaq-composite
http://id.investing.com/indices/us-30
http://lantai-bursa.blogspot.co.id/2010_02_01_archive.html
http://nhsec.co.id/in/global-trading/hongkong/
http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/
http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net
http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top
Kasim, Yunus. 2010. Pengaruh Indeks Harga Saham Regional Terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Sulawesi Tengah : Media Litbang.
Mailangkay, Jeina. 2013. Integrasi Pasar Modal Indonesia dan Beberapa Bursa di
Dunia (Periode Januari 2013 Maret 2013). Manado : Universitas Sam
Ratulangi.
Martalena, dkk. 2011. Pengantar Pasar Modal. Bandung : Penerbut Andi.
Mobius. J Mark. 1998. Mobius on Emerging Market : Prospek Investasi di Pasar-Pasar
Bursa. PT. Elex media Komputindo : Jakarta.
Nurazi, Ridwan,dkk. 2013. Analisis Hubungan Kointegrasi dan Kausalitas Serta
Hubungan Dinamis Antara Shanghai Composite Index (SHCOMP) China dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia. Bengkulu : Universitas
Bengkulu.
64
Saliman, R, Abdul. 2005. Hukum Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta : Kencana Predana
Media Group.
Sidiq. Ahmad. 2010. Pengaruh Indeks Saham STI, TAIEX, KOSPI, Hang Seng,
Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada BEI. Penerbit STIE
Atma Bhakti : Surakarta.
Suad. Husnan. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Penerbit UPP AMP
YKPN : Yogyakarta.
Sunariyah. 2010. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam. Penerbit UPP
STIM YKPN : Yogyakarta.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE
Wijaya, Tantra. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai IHSG yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIEI). Volume 4 Nomor 6.
3.3 Indeks Harga Saham Gabungan di Hong Kong Stock Exchange 3.3.1 Hang Seng Index (HSI)Berikut ini adalah rangkuman harga Hang Seng Index yang diupdate terakhir pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 14:23 :Gambar 3.1 Hang Seng Index (Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/)Seperti yang telah di kemukakan di atas bawa Hang Seng Index adalah indeks yang paling utama digunakan di Bursa Efek Hongkong. Semua industri yang terdaftar di dalam Hang Seng Index adalah perusahaan yang bonafit yang terdiri dari industri keuangan (finance), Utilitas (utilities), properti (properties), dan perdagangan (commerce atau industry). Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada 18 Mei 2016 seluruh industri yang terdaftar di Hang Seng Index mengalami bearish. Hal ini juga dapat dilihat dari grafik candle stick. Grafik candle stick tersebut menggambarkan kondisi perusahaan yang terdaftar di Hang Seng Index secara keseluruhan. Pada keadaan bearish, sebaiknya investor sebaiknya tidak melakukan investasi ke bursa efek Hong Kong. Jika invetor yang sudah terlanjur investasi, sebaiknya menjual sahamnya ketika sedang bullish untuk menghindari bearish karena bursa Hong Kong yang tercermin dalam Hang Seng Index akhir-akhir ini sering bearish.Gambar 3.2 Grafik Candle Stick Hang Seng Index(Sumber : http://id.investing.com/indices/hang-sen-40)3.3.2 Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI)Di bawah ini adalah grafik candle stick dari Hang Seng China Enterprises Index periode 18 Mei 2016 yang ditutup pada pukul 15:55. HSCE mengalami bearish di angka low sebesar 8.295,52. Peristiwa ini terjadi secara bersamaan dengan Hang Seng Index yang sedang mengalamu bearishGambar 3.3 Grafik Candle Stick Hang Seng China Enterprises Index( Sumber : http://finance.yahoo.com/q?s=^HSCE&ql=0 )Berikut ini adalah semua perusahaan yang berinvestasi pada saham H dan terdaftar dalam Hang Seng China Enterprises Index (HSCE).Gambar 3.4 Perusahaan Yang Berinvestasi pada Saham H di HSEC(Sumber : http://www.hsi.com.hk/HSI-Net/HSI-Net#top)3.3.3 Hang Seng China Affiliated Corporation Index (HSCCI)