25
Ready to go …

09 kebijakan moneter dan fiskal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi UAS PIE

Citation preview

Page 1: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Ready to go …

Page 2: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Moneter dan Fiskal

Hj. Soemartine, Dra., MS.Tata S. Wirasasmita, S.Si., M.Mgt

22 November 2010

Page 3: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Moneter

Page 4: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pengertian

• Bagian dari sistem ekonomi• kebijakan yang bertujuan untuk mencapai

keseimbangan sistem internal dan eksternal serta tercapainya tujuan ekonomi makro Internal: pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas

harga, pemerataan pembangunan, Eksternal: neraca pembayaran Tujuan ekonomi makro:

o menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja,

o kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.

Page 5: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pengertian

• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).

• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil

• Tujuan utama: Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga

Page 6: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pengertian

• Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi).

• Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil

• Upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga

Page 7: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Bank Sentral

• Bank Sentral (Otoritas Moneter) berusaha mengatur: keseimbangan antara persediaan uang dengan

persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran

dalam pasokan/distribusi barang.

• Dilakukan antara lain dengan instrumen: suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing, dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk

meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas

Page 8: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Bank Sentral

• Pengaturan jumlah uang beredar:1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive

Policy): suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar

2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy): suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.

Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)

Page 9: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Instrumen Kebijakan Moneter

• Kebijakan Kuantitatif: Open Market Operations

menjual atau membeli surat berharga pemerintah: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).

Menambah jumlah uang beredar: membeli SBI atau SBPU

Discount Rate Policy (Discount Rate Operations) memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum Menambah jumlah uang beredar: Menurunkan tingkat

bunga Bank Sentral

Reserve Requirements Policy Memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus

disimpan pada pemerintah Menambah uang beredar: pemerintah menurunkan rasio

cadangan wajib

Page 10: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Instrumen Kebijakan Moneter

• Kebijakan Kualitatif:1. Selective Credit

2. Moral Persuasion

Page 11: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Bank Indonesia

• Memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. (UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia)

• Tercermin dalam kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.

Page 12: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Anggaran

Page 13: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pengertian

• Kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah

• Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut: Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi Pola persebaran sumber daya Distribusi pendapatan

Page 14: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Anggaran

• Diperlukan suatu garis yang disebut dengan Kebijakan anggaran dalam menyusun RAPBN.

• Kebijakan Anggaran adalah garis kebijakan pemerintah dalam penetapan pengeluaran dan penerimaan negara dalam rangka mencapai tujuan nasional.

Page 15: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Tujuan Kebijakan Anggaran

• Mengalokasikan sumber-sumber daya ekonomi agar efisien.

• Mendistribusikan sumber-sumber daya ekonomi dan kegiatan ekonomi agar seimbang menuju keadilan dan kemakmuran.

• Menstabilkan perekonomian dan mengurangi pengaruh goncangan ekonomi menuju kearah terciptanya kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang mantap.

Page 16: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Anggaran

Kebijakan Anggaran

Kebijakan AnggaranSeimbang

Kebijakan AnggaranDinamis

Page 17: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Anggaran

• Kebijakan Anggaran Seimbang: Suatu kebijakan anggaran yang menyatakan bahwa antara pendapatan dan pengeluaran dibuat berimbang.

• Kebijakan Anggaran Dinamis: Suatu kebijakan anggaran yang menyatakan bahwa pendapatan dan pengeluaran dibuat secara dinamis disesuaikan dengan kebutuhannya. Kebijakan Anggaran Defisit:

Pengeluaran dibuat lebih besar dari pada pendapatan. Jika negara mengalami resesi ekonomi untuk

meningkatkan perekonomian.

Kebijakan Anggaran Surplus: Penerimaan dibuat lebih besar dari pada pengeluaran

Page 18: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Kebijakan Fiskal

Page 19: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pengertian

• Semua kebijakan yang berkaitan dengan APBN baik penerimaan maupun pengeluaran.

• Misal: kebijakan perpajakan, kebijakan utang luar negeri dan kebijakan peningkatan pengeluaran pemerintah

Page 20: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Pajak

• Iuran wajib yang harus dibayar oleh masyarakat kepada negara berdasarkan undang-undang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

• Ciri-ciri Pajak: Merupakan iuaran kepada pemerintah. Dipungut berdasarkan undang-undang. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Digunakan untuk kesejahteraan umum. Tanpa imbalan jasa secara langsung.

Page 21: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Syarat-sayarat Pemungutan Pajak

• Syarat Keadilan (Pemungut Pajak harus Adil):Pajak yang dikenakan secara umum dan merata berdasarkan undang-undang serta disesuaikan dengan kemampuan maisng-masing individu.

• Syarat Yuridis (Pemungutan harus berdasarkan undang-undang):Pajak dipungut berdasarkan undang-undang sehingga memberikan jaminan hukum baik bagi negera maupun warganya.

• Syarat Ekonomis (Tidak Mengganggu Ekonomi):Pemungutan Pajak Tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan prouksi dan perdagangan sehingga tidak menimbulkan kelesuan ekonomi

Page 22: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Syarat-sayarat Pemungutan Pajak

• Syarat Financial (Pemungutan Pajak harus Efisien:Biaya pemungutan tidak boleh melebihi hasil dari pungutan.

• Syarat Kesederhanaan (Pemungutan harus sederhana):Harus mudah dipahami oleh Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak dapat menghitung sendiri.

Page 23: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Fungsi Pajak

• Fungsi Anggaran (Budgetair):Sumber Penerimaan untuk Pemerintah untuk membiayai Pengeluaran Negara.

• Fungsi Mengatur (Regulator):Mengatur perekonomian guna mencapai pertumbuhan yang lebih baik.

• Fungsi StabilisasiDengan pajak perintah dapat mengatur perekonomian sehingga tercipta kondisi yang baik .

• Fungsi PendapatanMerupakan sumber/alat untuk memasukkan uang ke Kas Negara, sehingga dapat digunakan untuk pengeluaran negara

Page 24: 09 kebijakan moneter dan fiskal

Jenis-jenis Pajak

BERDASARKAN PEMUNGUTNYA

PAJAKLANGSUNG

PAJAK TIDAK LANGSUNG

PJK PENGHASILAN

PJK KEKAYAAN

PJK PERSEROAN

PJK ATAS BUNGA

PJK PENJUALAN

PJK PERTAMBAHANNILAI

BEA MATERAI

BEA LELANG

Page 25: 09 kebijakan moneter dan fiskal