5
Essay Health Literacy and E-Health Literacy Hubungan Antara Tingkat Literasi Kesehatan dengan Diabetes Self-Care Activities pada Pasien Diabetes Melitus” Dosen Pengampu : Dr. Abdul Syahid, M.Pd Oleh : Lia Oktaviani NPM 1614401D211 AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2017

Essay health literacy and e health literacy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Essay health literacy and e health literacy

Essay Health Literacy and E-Health Literacy

“Hubungan Antara Tingkat Literasi Kesehatan dengan Diabetes Self-Care

Activities pada Pasien Diabetes Melitus”

Dosen Pengampu : Dr. Abdul Syahid, M.Pd

Oleh :

Lia Oktaviani

NPM 1614401D211

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

TAHUN 2017

Page 2: Essay health literacy and e health literacy

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas kaitan antara literasi

kesehatan diabetes self-care activities pada pasien diabete mellitus. Mungkin ada

yang bertanya kenapa saya mengambil pembahasan ini, karena pembahasan literasi

kesehatan ini menambah dan memperkaya sumber bacaan di bidang keperawatan

dan juga dijadikan salah satu referensi dalam pembelajaran tentang studi literasi

kesehatan.

Selain itu Sebagai bahan informasi dan gambaran bagi perawat khususnya

perawat komunitas tentang tingkat literasi kesehatan dalam usaha untuk

memberikan promosi kesehatan dan pelayanan keperawatan yang lebih baik kepada

klien.

Kondisi dunia teknologi yang semakin hari semakin canggih menjadikan

masyarakat semakin aktif dalam mengakses berbagai informasi. Akan tetapi,

terkadang kecanggihan tersebut membuat masyarakat menjadi bingung bahkan

tidak tahu apa saja yang dapat dilakukan dalam akses informasi tersebut.

Literasi kesehatan merupakan kemampuan untuk mendapatkan,

memproses, dan memahami informasi dan pelayanan kesehatan dasar yang

dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat.

Kemampuan literasi sangat dibutuhkan dalam akses berbagai informas i,

khususnya di bidang kesehatan. Kondisi dunia kesehatan yang semakin hari

semakin banyak kompleksitas dari berbagai jenis penyakit tentu membutuhkan

suatu kemampuan akan literasi kesehatan.

Literasi kesehatan menjadi perhatian semua orang yang terlibat dalam

promosi kesehatan dan perlindungan, pencegahan penyakit, skrining dini,

perawatan kesehatan, dan pemeliharaan serta pembuat kebijakan.

Literasi kesehatan memiliki keterkaitan dengan faktor sosial dan individu

yaitu keterampilan individu dan tuntutan dalam sistem sosialnya. Sistem sosial

tentunya dipengaruhi oleh tempat tinggal seseorang yang pada akhirnya akan

mempengaruhi seseorang 2 dalam berinteraksi baik itu interaksi dengan lingkungan

sosialnya, maupun ketika akan mencari informasi khususnya terkait kesehatan.

Tempat tinggai ini dapat dikatakan menjadi dua kategori diantaranya perkotaan

(urban) dan pedesaan (rural).

Page 3: Essay health literacy and e health literacy

Literasi kesehatan ini erat kaitannya dengan penyakit kronis dan telah

banyak dikaitkan dengan tingkat kejadian non communicable disease (NCD) atau

penyakit tidak menular seperti pada diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit NCD

lainnya.

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan

kompleks dan berkelanjutan, yang terdiri dari empat pilar, yaitu pendidikan

kesehatan, 4 diet, latihan fisik, dan pengobatan. Pasien sangat membutuhkan

keterampilan perawatan diri untuk keberlanjutan penanganan penyakitnya, dan

perilaku yang dilakukan oleh orang-orang yang dengan ataupun berisiko terhadap

diabetes melitus dapat dikatakan diabetes self care activities.

Tujuan dari diabetes self care activities adalah untuk meningkatkan kontrol

gula darah. Seseorang dengan penyakit diabetes melitus dianjurkan untuk

melakukan kegiatan yang dapat memperbaiki peredaran darah, salah satunya adalah

olahraga.

Terdapat beberapa komponen dari diabetes self care acitivities yaitu diet,

tes gula darah, perawatan kaki, merokok, dan juga terdapat beberapa hal yang

direkomendasikan, diantaranya diet, pengobatan, perawatan kaki, dan merokok.

Meskipun inovasi medis terus meningkatkan kualitas perawatan penyakit

kronis, pasien memikul tanggung jawab untuk mengimplementasikan rekomendasi

perawatan diri dalam kegiatan seharihari, namun sayangnya pasien sering tidak

diajarkan keterampilan perawatan diri yang diperlukan untuk mengelola penyakit

mereka di rumah, tempat kerja, dan komunitas. Akibatnya, model terbaru dari

perawatan penyakit kronis menekankan pentingnya manajemen diri yang berpusat

pada dukungan pasien

Untuk melaksanakan manajemen diri pada diabetes melitus secara optimal,

pasien harus menerapkan pengetahuan dalam pengambilan keputusan. Hal ini

tentunya akan dipengaruhi pula oleh keberadaan tempat tinggal kaitannya dengan

akses informasi kesehatan, diantaranya perkotaan (urban) dan pedesaan (rural).

Keberadaan literasi kesehatan menjadi sangat penting sebagai salah satu

cara atau metode untuk pengambilan keputusan. Subyek dengan literasi kesehatan

Page 4: Essay health literacy and e health literacy

yang rendah cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk berhasil mengelo la

penyakit kronis.

Pasien dengan literasi kesehatan rendah juga biasanya malu oleh situasi

mereka dan menyembunyikannya dari orang lain yang mungkin bisa membantu

misalnya, penyedia layanan kesehatan, temanteman, dan anggota keluarga. Mereka

yang memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit mereka, biasanya

menunjukkan manajemen diri yang kurang dan memiliki hasil kesehatan yang

buruk.

Dari keseluruhan analisis bivariat diketahui sebagian besar tingkat literasi

responden yaitu inadequate, kemudian terdapat perbedaan yang bermakna pada

literasi kesehatan dan diet di wilayah urban dan wilayah rural (p<0,10). Akan tetapi,

empat item pada self-care yaitu olahraga, tes gula darah, perawatan kaki, dan

pengobatan menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara self-care

wilayah urban dengan self-care wilayah rural (p>0,10).

Untuk hubungan literasi kesehatan dengan self-care, terdapat hubungan

yang signifikan antara tingkat literasi kesehatan dengan item diet, olahraga, dan

perawatan kaki (p<0,10). sedangkan untuk hubungan literasi kesehatan dengen tes

gula darah dan pengobatan menunjukkan hasil tidak terdapat hubungan yang

signifikan (p>0,10).

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

keterkaitan dua variabel. Dilihat dari bentuk data (kategorik dan numerik), ada 4

kemungkinan analisis yang dapat dilakukan yaitu 1) variabel kategorik dengan

kategorik dilakukan uji beda proporsi, 2) variabel kategorik dengan numerik

dilakukan uji beda rata-rata, 3) variabel numerik dengan kategorik dilakukan uji

beda rata-rata, dan 4) variabel numerik dengan numerik dilakukan uji korelasi.

Berdasarkan hasil penelitian di atas peneliti menggunakan analisis bivariate

untuk mencari hubungan antara tingkat literasi kesehatan dengan self-care activit ies

pada pasien diabete mellitus. Dan dari keseluruhan analisis hasilnya inadekuat atau

tidak memenuhi syarat, tidak memadai.

Page 5: Essay health literacy and e health literacy

Sekian yang dapat saya sampaikan, saran saya sebaiknya pasien diabetes

mellitus harus diberikan edukasi tentang penyakitnya, agar terlaksana pula self-care

activities maupun manajemen diri pasien tersebut tercapai dengan baik.

Referensi dan Sumber :

Safila I. (2015). Hubungan Antara Tingkat Literasi Kesehatan Dengan Diabetes

Self-Care Activities Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kabupaten Sleman.

Universitas Gadjah Mada.

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=83542&mod=penel

itian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html. Diakses 21 Mei 2017.

Trisna U. (2013). Analisis Bivariat.

http://ucitrisna.blogspot.co.id/2013/06/analisis-bivariat.html. Diakses 21 Mei

2017