17
LABORATORIUM PENGUJIAN TAK MERUSAK ( NON DESTRUCTIVE TESTING ) JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON-BANTEN 2012

Laboratorium pengujian tak merusak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi UT dan MPI

Citation preview

Page 1: Laboratorium pengujian tak merusak

LABORATORIUM PENGUJIAN TAK MERUSAK

( NON DESTRUCTIVE TESTING )

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON-BANTEN2012

Page 2: Laboratorium pengujian tak merusak

PENGUJIAN TAK MERUSAK(NON DESTRUCTIVE TESTING)

Pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi suatu cacat,retak atau diskontinuitas terhadap suatu material tanpa merusak struktur material tersebut.

NDT dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan memiliki mutu yang baik sesuai dengan standar yang berlaku.

Selain untuk inspeksi cacat atau kerusakan material, NDT dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk indusri fabrikasi.

Page 3: Laboratorium pengujian tak merusak

Metode Non Destructive Testing (NDT)

Magnetic Particle Inspection (MPI)Ultrasonic Testing (UT)Liquid Penetrant Test (PT)Radiografic Inspection (RT)Eddy Current

Test/Electromagnetic Test(ET)Leak Test (LT)Accoustic Emission Testing (AE)

Page 4: Laboratorium pengujian tak merusak

Magnetic Particle Inspection (MPI) Inspeksi partikel magnetik (MPI) adalah proses untuk

mendeteksi diskontinuitas permukaan dan bawah permukaan pada material feroelektrik seperti besi, nikel, kobalt, dan beberapa paduan mereka.

Prinsip Kerja MPI adalah arus listrik digunakan untuk membangkitkan medan magnet dalam bahan, arah medan magnet akan dibelokkan sehingga terjadi kebocoran flux magnetic akan menarik butir-butir ferromagnetic di permukaan sehingga lokasi cacat dapat ditunjukkan.

Page 5: Laboratorium pengujian tak merusak

Metoda dan Teknik Uji

Metoda Magnetisasi (proses pembangkitan medan magnet)

1. Magnetisasi Longitudinal

Magnetisasi longitudinal dihasilkan dari arus listrik yang dialirkan dalam kumparan.

2. Magnetisasi Sirkular

Arus listrik yang dialirkan ke konduktor sentral yang diletakkan dalam bahan yang akan dimagnetisasi (magnetisasi tidak langsung)

Page 6: Laboratorium pengujian tak merusak

Jenis-jenis Magnet Magnet Permanen

Magnet Permanen merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika dimagnetisasi maka bahan logam tersebut akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam jangka waktu yang lama (permanen).

Elektromagnet

Elektromagnet merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferromagnetic jika dialirkan arus listrik maka bahan tersebut akan menjadi magnet, tetapi jika pemberian arus listrik dihentikan, maka sifat magnet pada bahan tersebut akan hilang.

Bahan Ferromagnetic : Besi, baja, nikel, cobalt.

Page 7: Laboratorium pengujian tak merusak

Peralatan PengujianYoke Penggaris

Blacklight Sikat Kawat

Senter

Page 8: Laboratorium pengujian tak merusak

Bahan-bahan Pengujian

Benda Uji WCP Serbuk Magnet Basah

Serbuk Magnet Kering Serbuk Magnet Cleaner

Cair

Page 9: Laboratorium pengujian tak merusak

Kalibrasi

Jika Yoke dapat mengangkat beban ferromagnetik sebesar 4.54 kg atau 10 Lbs maka yoke tersebut bisa digunakan untuk inspeksi.

Page 10: Laboratorium pengujian tak merusak

Prosedur Pengujian Cleaning : Perhatikan kondisi permukaan, permukaan harus

kering dan bersih dari segala macam kotoran yang dapat mengganggu proses inspeksi seperti karat, oli, debu dan lain-lain

Apply AC/DC Yoke : Nyalakan AC/DC yoke, lalu benda kerja mulai dimagnetisasi.

Aplikasi Serbuk Magnet : Sesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji

Inspection :Teliti bentuk cacat yang terdapat pada benda uji. Demagnetisasi : Lakukan menggunakan arus AC atau DC ,

jika menggunakan arus AC, benda uji dimasukkan kedalam koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan perlahan-lahan. Jika menggunakan arus Dc step down bolak-balik secara berulang.

Post Cleaning : Bersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian serbuk magnetik pada saat pengujian.

Page 11: Laboratorium pengujian tak merusak

Klasifikasi Metode Pengujian1. Metode Wet Visible2. Metode Dry Visible3. Metode Wet Flourescent

Page 12: Laboratorium pengujian tak merusak

Wet Visible menggunakan serbuk magnet bertipe basah.

Serbuk tersebut ditaburkan pada saat magnetisasi benda uji. Tujuan pemberian serbuk ini adalah untuk mendeteksi adanya cacat pada benda uji, karena jika terjadi cacat, serbuk ini akan menunjukan dimana cacat tersebut.

Page 13: Laboratorium pengujian tak merusak

Dry Visible Dalam proses Dry Visible ini, digunakan serbuk yang kering. Serbuk tersebut ditaburkan pada saat magnetisasi benda uji. Tujuan pemberian serbuk ini adalah untuk mendeteksi adanya cacat pada benda uji, karena jika terjadi cacat, serbuk ini akan menunjukan

dimana letak cacat tersebut.

Page 14: Laboratorium pengujian tak merusak

Wet Fluorescent

Dalam metode Wet Fluorescent ini, menggunakan serbuk yang basah. Serbuk tersebut ditaburkan pada saat magnetisasi benda uji. Tujuan pemberian serbuk ini adalah untuk mendeteksi adanya cacat pada benda uji, karena jika terjadi cacat, serbuk ini akan menunjukkan dimana letak cacat tersebut.

Page 15: Laboratorium pengujian tak merusak

Kelebihan Metode MPISensititifas tinggi untuk

mendeteksi cacat pada permukaan.

Dalam penggunaan memiliki cost yang relatif murah dan sederhana.

Dapat dilakukan pada bagian permukaan yang terlapisi, seperti cat dan plat.

Tidak memerlukan pelatihan personil yang mahal dan rumit.

Page 16: Laboratorium pengujian tak merusak

Kekurangan Metode MPIHanya dapat dilakukan pada

material yang berbahan ferromagnetic

Memrlukan alat lain untuk membersihkan bagian yang akan di inspeksi

Membutuhkan kuat arus dan ampere yang tinggi

Memrlukan proses demagnitisasi

Page 17: Laboratorium pengujian tak merusak

TERIMA KASIH