16
i LAPORAN HASIL OBSERVASI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN KALISEGORO KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Hukum Pajak Dosen pengampu Drs. Tijan, M,Si Natal Kristiono S.Pd, M.H. Disusun Oleh Aziz Zindani 3301412021 Nickael Wilmi Winalda 3301412039 Kurnia Agustin 3301412048 Andyani Oktarini 3301412041 JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGER SEMARANG 2014

Laporan observasi pajak bumi dan banguan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

i

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KELURAHAN

KALISEGORO KECAMATAN GUNUNGPATI

KOTA SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Hukum Pajak

Dosen pengampu

Drs. Tijan, M,Si

Natal Kristiono S.Pd, M.H.

Disusun Oleh

Aziz Zindani 3301412021

Nickael Wilmi Winalda 3301412039

Kurnia Agustin 3301412048

Andyani Oktarini 3301412041

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGER SEMARANG

2014

Page 2: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya, “Laporan observasi Pajak Bumi dan Bangunan Di Kelurahan

Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Kota semarang ” ini dapat kami selesaikan tepat

waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Pajak.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam memberikan idenya dalam

penyusunan makalah, serta kami mengucapkan terima kasih kepada para

narasumber yang telah memberikan informasinya kepada kami mengenai

informasinya tentang pemungutan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Kalisegoro Kecamatan Gunungpati.

Kami merasa dalam pembuatan laporan ini sangat jauh dari sempurna,

sehingga diharapkan saran dan kritik yang membangun untuk laporan ini, dan

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membutuhkannya.

Semarang, 27 April 2014

Penyusun

Page 3: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

iii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................. i

Kata Pengantar .................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................ 1

a. Latar Belakang ........................................................................................ 1

b. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

c. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II Kajian teori ............................................................................................. 4

BAB III Metode Observasi ................................................................................. 6

a. Metode..................................................................................................... 6

b. Sumber Data ............................................................................................ 6

c. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6

BAB IV Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 7

a. Deskrisi Lokasi ....................................................................................... 7

b. Gambaran umum pelaksanaan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Kalisegoro Kecamatan Gunungpati ........................................................ 7

c. Prosedur pemungutan dan pengelolan pajak bumi dan bangunan di

Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati ....................................... 8

d. Tingkat partisipasi warga serta hambatan – hambatan yang terjadi dalam

pelaksanaan pembayaran pajak bumi dan bangunan di kelurahan

Kalisegoro kecamatan Gunungpati kota Semarang .......................... . 8

BAB V Penutup .................................................................................................. 10

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 11

Lampiran ............................................................................................................. 12

Page 4: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem perpajakan di Indonesia , ada dua kelompok pajak yang terkait

dengan lembaga yang berwenang memungut pajak , yaitu pajak pusat dan pajak

daerah. Pembagian pajak ini terkait dengan hirarkhi pemerintahan yang berwenang

menjalankan pemerintahan dan memungut sumber pendapatan / penerimaan

negara, khususnya pada masa otonomi daerah dewasa ini. Secara garis besar

hierarkhi pemerintahan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu pemerintah pusat dan

pemerintah daerah. Kemudian pemerintah daerah dibagi menjadi dua yaitu

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Dengan demikian pembagian

pajak menurut lembaga pemungutanya di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu pajak

pusat dan pajak daerah.

Pajak daerah berdasarkan UU Nomor 28 Tahun 2009 terbagi atas lima pajak

provinsi dan sebelas pajak kabupaten/ kota salah satu pajak kabupaten/ kota yang

diatur dalam undang – undang ini adalah pajak bumi dan bangunan di pedesaana

dan perkotaan yang akan menjadi topik membahasan kali ini. Pajak bumi dan

bangunan perdesaan dan perkotaan adalah pajak atas bumi dan atau bangunan yang

dimiliki, dikuasai, dan dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan kecuali kawasan

yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta

laut wilayah kabupaten / kota. Sedangkan bangunan adalah konstruksi teknik yang

ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah atau perairan pedalaman dan atau

laut (Siahaan 2010 : 16).

Melihat fenomena dan realitas yang ada negara Republik Indonesia yang

kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar bercorak agraris. Bumi

termasuk perairan dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya mempunyai

fungsi penting dalam membangun masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang 1945. Sehingga pembayaran pajak sangat memberi

andil yang kuat terhadap kemakmuran di Indonesia. Salah satunya adalah dalam

pajak bumi dan bangunan di pedesaaan dan perkotaan. Dengan membayar pajak

yang sesuai dengan prinsip – prinsip perpajakan dan dengan ketepatan waktu yang

Page 5: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

2

telah ditentukan maka pembangunan daerah akan berjalan lancar. tanpa pajak,

sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang

pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai

proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan,

sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang

yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam

rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga

negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas

atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal

dari pajak. Dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu

negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan

pembiayaan pembangunan. Begitu pula yang terjadi di sebuah kelurhan di

Kecamatan Gunungpati Kota Semarang pelaksanaan pemungutan pajak dan

bangunan sudah berjalan cukup baik walupun masih mendapatkan kendala –

kendala masyarakat yang masih acuh dengan pembayaran pajak.

Berangkat dari latar belakang diatas maka kami melakukan observasi

pelaksanaan pajak bumi dan banguan di kelurahan Kalisegoro Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran umum pelaksanaan pajak bumi dan bangunan di

Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati?

2. Bagaimana prosedur pemungutan dan pengelolan pajak bumi dan bangunan

di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati ?

3. Bagaimanakah tingkat partisipasi warga serta hambatan – hambatan yang

terjadi dalam pelaksanaan pembayaran pajak bumi dan bangunan di

kelurahan kalisegoro kecamatan gunungpati kota semarang ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari observasi ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui gambaran umum pelaksanaan pajak bumi dan bangunan di

Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati.

Page 6: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

3

2. Mengetahui prosedur pemungutan dan pengelolan pajak bumi dan

bangunan di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati.

3. Mengetahui tingkat partisipasi warga serta hambatan – hambatan yang

terjadi dalam pelaksanaan pembayaran pajak bumi dan bangunan di

kelurahan kalisegoro kecamatan gunungpati kota semarang.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Waktu

Senin, 21 April 2014

b. Tempat Pelaksanaan

Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Semarang.

Page 7: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

4

BAB II

KAJIAN TEORI

1. Pengertian Pajak

Menurut Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 Pajak adalah kontribusi

wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undangundang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya

kemakmuran rakyat. Membahas mengenai perpajakan tidak terlepas dari pengertian

pajak itu sendiri, menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya

Mardiasmo (2011 : 1). “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan

Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal

(kontra Prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk

membayar pengeluaran umum.”

Sedangkan menurut P. J. A. Andriani dalam bukunya Waluyo, (2009 : 2)

“Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang terutang

oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-

undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan

yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung

tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.”

2. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan di Pedesaan dan Perkotaan

Menurut UU No. 28 tahun 2009 Pajak Bumi dan Banguan di Pedesaaan dan

Perkotaan adalah Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai,

dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang

digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

3. Subjek Pajak dan wajib pajak pada pajak Bumi dan bangunan di Pedesaan

dan Perkotaan

Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata mempunyai

suatu hak atas bumi, dan atau, memperoleh manfaat atas bumi, dan atau, memiliki

bangunan, dan atau, menguasai bangunan, dan atau, memperoleh manfaat atas

bangunan. Wajib Pajak adalah Subjek Pajak yang dikenakan kewajiban membayar

pajak. (BookletPBB hal 2).

Page 8: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

5

4. Dasar Pengenaan PBB

Dasar pengenaan PBB adalah “Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)”. NJOP ditetapkan

per wilayah berdasarkan keputusan Menteri Keuangan dengan mendengar

pertimbangan Bupati/Walikota serta memperhatikan harga rata-rata yang diperoleh

dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajarb, perbandingan harga dengan objek

lain yang sejenis yang letaknya berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui

harga jualnya, nilai perolehan baru, penentuan Nilai Jual Objek Pajak Pengganti.

(booklet PBB hal:2)

Page 9: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

6

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode

Dalam penelitian ini, penyusun menggunakan metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis/lisan yang berasal dari penjelasan mengenai pelaksanaan pemungutan Pajak

Bumi Bangunan (PBB) di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung Pati dengan

melakukan wawancara dengan Lurah Kalisegoro Kecamatan Gunung pati.

Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan holistik yang artinya latar ilmiah di

teliti secara utuh, obyektif dan apa adanya tanpa mengubah sedikit atau seluruh

bagian satuan kajian yang diteliti.

Metode kualitatif dipakai karena metode ini lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan yang ada. Satuan kajian dari penelitian ini adalah

berupa suatu Pelaksanaan Pemungutan Pajak Bumi Bangunan di Kelurahan

Kalisegoro Kecamatan Gunung pati Semarang.

B. Sumber Data

Data yang penyusun himpun sebagai dasar penelitian laporan observasi ini

merupakan data yang berasal dari arsip Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunung

pati Semarang dan narasumber. Selain itu penyusun juga menggunakan berbagai

buku referensi sebagai dasar untuk menjabarkan kajian teori mengenai Perpajakan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan penyusun dalam menghimpun informasi dari

narasumber mengenai pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi Bangunan yaitu

Teknik wawancara langsung kepada narasumber.

Page 10: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

Kelurahan Kalisegoro beralamat di Jl. Kalisegoro Raya No. 24 Kecamatan

Gunungpati Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, pada ketinggian 200 mdpl.

Kelurahan Kalisegoro ditempati oleh 894 kepala keluarga. Dengan luas tanah

2.876.774 m2, luas bangunan yang terdapat pada kelurahan ini yaitu 47.794 m2.

Untuk total obyek pajak di kelurahan Kalisegoro ada 2.438 SPPT, dengan

pendapatan hasil pajak untuk ketetapan tahun 2014 sekitar Rp. 173.626.120, 00.

B. Gambaran umum pelaksanaan pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Kalisegoro Kecamatan Gunungpati

Pelaksanaan pajak bumi dan bangunan dikelurahan Kalisegoro hampir sama

halnya dengan dikelurahan pada umumnya yaitu ditangani oleh petugas pengurus

pajak bumi dan bangunan di kelurahan Kalisegoro beliau bernama bapak Tri

Winarna. Total objek pajak dikelurahan ini adalah 2438 SPPT dengan rincian luas

tanah 2.876.774 m2 dan luas bangunan 47.794 m2 serta pokok ketetapan pada tahun

2014 atau pendapatan dari objek pajak diatas ± Rp. 173.626.120,00.

Pemungutan pajak bumi dan bangunan setiap tahunnya dilaksanakan

sekitar bulan Maret – Agustus setiap tahunnya dari terbitnya SPPT dari DPKAD ke

kelurahan kemudian ke RT hingga sampai ke wajib pajak yang bersangkutan.

Setelah wajib pajak mendapatkan SPPT maka dia wajib membayarkan pajaknya ke

beberapa tempat yang sudah ditentukan untuk pembayaran pajak, diantaranya yaitu

Kantor Kecamatan , Kelurahan Sekaran , Kelurahan Sadeng dan Kelurahan

Mangunsari disinilah wajib pajak melakukan pembayaran pajak, tak jarang juga

para wajib pajak dikelurahan Kalisegoro membayarkan langsung ke kantor

Kelurahan Kalisegoro namun statusnya adalah menitip, Kemudian dari petugas

pajak di kelurahan Kalisegoro menyetorkan ke Kantor Kecamatan atau ke

kelurahan – kelurahan yang telah ditentukan kemudian disetorkan ke pemerintah

daerah untuk dikelola untuk keperluan pembangunan dan keperluan – keperluan

daerah lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Page 11: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

8

C. Prosedur pemungutan dan pengelolan pajak bumi dan bangunan di

Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati

Sistematika alur pemungutan dan pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan di

Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang yaitu :

1. DPKAD (Dinas Pendapatan dan Kas Asli Daerah) mengeluarkan SPPT

pada awal bulan april dan Kelurahan mengambil di DPKAD.Lalu SPPT

tersebut direkap per RT sesuai alamat pemilik oleh kelurahan

Kalisegoro.SPPT di kelurahan Kalisegoro dibagikan 13 Blok objek pajak.

2. Kelurahan membuat berita acara.Untuk penyerahan SPPT oleh lurah kepada

RW, RW menyerahkan SPPT tersebut kepada RT, lalu RT membagikan

kepada warga, setiap Kartu keluarga mendapat 1 SPPT.

3. Dalam Pembayaran Pajak Bumi dan Pangunan boleh di bayarkan langsung

ke kelurahan, tetapi lebih baik di bayarkan ke tempat yang sudah disediakan

oleh pihak kelurahan, tempat-tempat yang sudah disediakan antara lain di

Kelurahan Sekaran, Kelurahan Sadeng, dan Kelurahan Mangunsari.

4. Bagi warga yang terlambat membayar dapat dikenakan denda sebesar 2 %

perbulan, untuk keterlambatan 1,5 sampai 2 Tahun.Setelah itu diputihkan

atau dihanguskan.

D. Tingkat partisipasi warga serta hambatan – hambatan yang terjadi dalam

pelaksanaan pembayaran pajak bumi dan bangunan di kelurahan kalisegoro

kecamatan gunungpati kota semarang

1) Tingkat Partisipasi Warga dalam Pelaksanaan Pembayaran Pajak Bumi

Bangunan di Kelurahan Kalisegoro Kecamatan Gunungpati Semarang.

Dalam pelaksanaan pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) di

kelurahan Kalisegoro tingkat partisipasi dalam pembayaran Pajak Bumi

Bangunan (PBB) cukup baik, sudah banyak warga yang sadar dan tepat waktu

dalam membayar Pajak, hanya sebagian warga yang terlambat dalam

pembayaran Pajak, hal tersebut karena kesibukan yang dimiliki setiap warga

sehingga terkesan lupa untuk membayar pajak tepat waktu.

Pihak pejabat kelurahannya ikut membantu memfalisitasi dalam

pelaksanaan Pajak Bumi Bangunan, sehingga warga Kelurahan Kalisegoro

Page 12: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

9

merasa mudah dalam membayar Pajak. Selain itu pihak pemerintah daerah

mempunyai strategi baru dalam meningkatkan partisipasi warga untuk

membayar Pajak tepat waktu dengan cara memberikan sebuah undian doorprize

kepada setiap warga apabila warga tersebut membayar tepat pada waktunya,

sehingga masyarakat berbondong-bondong untuk membayar Pajak.

2) Hambatan – Hambatan dalam Pemungutan Pajak di Kelurahan Kalisegoro

Sebuah peraturan yang dibuat tidaklah semulus sesuai dengan yang

diinginkan begitu pula dalam pemungutan pajak yang terjadi di kelurahan

Kalisegoro

1. Kurang sadarnya masyarakat akan pentinggnya pajak

2. Dalam pendistribusian SPPT kepada wajib pajak sulit dilakukan karena

banyaknya warga di Kelurahan kalisegoro sulit ditemui.

3. Banyak warga yang telat dalam membayar pajak dengan alasan belum ada

uang untuk membayar.

Hambatan – hambatan seperti diatas haruslah dihilangkan karena

mengetahui pentingnya pajak untuk pembangunan daerah. Upayanya yaitu dengan

Pihak pejabat kelurahannya ikut membantu memfalisitasi dalam pelaksanaan Pajak

Bumi Bangunan, sehingga warga Kelurahan Kalisegoro merasa mudah dalam

membayar Pajak dan tidak luput pula pemberian doorprize kepada setiap warga

apabila warga tersebut membayar tepat pada waktunya, sehingga masyarakat

berbondong-bondong untuk membayar Pajak.

Page 13: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

10

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. UU No. 28 tahun 2009 Pajak Bumi dan Banguan di Pedesaaan dan Perkotaan

adalah Pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau

dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan

untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

2. Alur Pembayaran PBB Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunung Pati, Kota

Semarang yaitu (1) DPKAD (Dinas Pendapatan dan Kas Asli Daerah)

mengeluarkan SPPT pada awal bulan april dan Kelurahan mengambil di

DPKAD.Lalu SPPT tersebut direkap per RT sesuai alamat pemilik oleh

kelurahan Kalisegoro.SPPT di kelurahan Kalisegoro dibagikan 13 Blok objek

pajak (2) Kelurahan membuat berita acara.Untuk penyerahan SPPT oleh lurah

kepada RW, RW menyerahkan SPPT tersebut kepada RT, lalu RT membagikan

kepada warga, setiap Kartu keluarga mendapat 1 SPPT. (3) Dalam Pembayaran

Pajak Bumi dan Pangunan boleh di bayarkan langsung ke kelurahan, tetapi lebih

baik di bayarkan ke tempat yang sudah disediakan oleh pihak kelurahan,

tempat-tempat yang sudah disediakan antara lain di Kelurahan Sekaran,

Kelurahan Sadeng, dan Kelurahan Mangunsari. (4) Bagi warga yang terlambat

membayar dapat dikenakan denda sebesar 2 % perbulan, untuk keterlambatan

1,5 sampai 2 Tahun.Setelah itu diputihkan atau dihanguskan.

3. Tingkat partisipasi dalam pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) cukup

baik, sudah banyak warga yang sadar dan tepat waktu dalam membayar Pajak,

hanya sebagian warga yang terlambat dalam pembayaran Pajak. Untuk

mengatasi warga yang telat dalam pembayaran pajak dengan pemberian

doorprize.

B. Saran

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan hendaknya dilakukan secara teratur

untuk memeratakan pembangunan didaerah pada khususnya dan Indonesia pada

umunya. Dan dari pihak pemerintah terutama yang dekat dekat masyrakatnya yaitu

pihak kelurahan untuk selalu mengingatkan dalam membayar Pajak.

Page 14: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

11

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo.2011.Perpajakan Edisi Revisi 2011.Yogyakarta:Penerbit Andi.

Siahaan, Marihot P.2010.Hukum Pajak Elementer: Konsep Dasar Perpajakan

Indonesia.Yogyakarta: Graha Ilmu

Waluyo. 2009. Akuntansi Pajak. Jakarta : Salemba Empat.

Booklet Pajak Bumi dan Bangunan.2013.Seri PBB. Diunduh dalam bentuk

BookletPBB.pdf tanggal 13 April 2014.

Republik Indonesia.Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak

Penghasilan.

Republik Indonesia.Undang – Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Page 15: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

12

LAMPIRAN

KANTOR KELURAHAN KALISEGORO

WAWANCARA DENGAN LURAH KALISEGORO

Page 16: Laporan observasi pajak bumi dan banguan

13

FOTO BERSAMA DENGAN LURAH KALISEGORO