Letak geografis sumatera selatan

Embed Size (px)

Citation preview

Letak geografis

Kota PalembangDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk kegunaan lain dari Palembang, lihat Palembang (disambiguasi).Kota PalembangSumatera Sumatera Selatan

Pemandangan Kota Palembang.

Lambang

Semboyan: Palembang Kota BARI (Bersih, Aman, Rapi, dan Indah)Julukan: "Bumi Sriwijaya"

Lokasi Kota Palembang di Pulau Sumatera

Kota PalembangLokasi Kota Palembang di Pulau SumateraKoordinat: 25927,32LU 1044523,68BTNegaraIndonesiaHari jadi17 Juni 688 (usia 1326)PemerintahanWali kotaH. Romi Herton, SH, MHAreaTotal358.55km2 (138.44mil)Populasi (2012)[1]Total1,708,413 jiwaKepadatan4,764.78/km2 (12,340.7/sqmi)DemografiSuku bangsaPalembang, Musi, Komering, Pasemah, Semendo, Lampung, Batak, Minangkabau, Suku Melayu, Sunda, Aceh[2]AgamaIslam (93,08%), Kristen (1,97%), Katolik (1,16%), Hindu (0,05%), Buddha (3,41%), Kong Hu Cu (0,04%), Lain-Lain (0,28%)[3]BahasaPalembang, Bahasa Musi, Indonesia, Jawa, Sunda, BatakZona waktuWIB (UTC+7)Kode telepon+62 711Kecamatan16Desa/kelurahan107Situs webwww.palembang.go.idKota Palembang adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota Palembang memiliki luas wilayah 358,55 km[4] yang dihuni 1,7 juta orang dengan kepadatan penduduk 4.800 per km. Diprediksikan pada tahun 2030 mendatang Kota ini akan dihuni 2,5 Juta orang.Sejarah Palembang yang pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya". Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 17 Juni 688 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ("Venesia dari Timur").

Jembatan Ampera, ikon Kota Palembang.Saat ini Wali Kota Palembang dijabat oleh H. Romi Herton, SH, MH dan H. Harnojoyo, S.Sos.[5]SejarahArtikel utama untuk bagian ini adalah: Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan PalembangKota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya,[6] Serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.[6]Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.[7][8]Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343.[9]Kemudian sekitar tahun 1513, Tom Pires seorang apoteker Portugis menyebutkan Palembang,[10] telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.

Gambar Palembang pada tahun 1659Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.[11] Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda.[12] Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".Palembang baru saja menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.Keadaan geografisLetak geografisSecara geografis, Palembang terletak pada 25927.99LS 1044524.24BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 358,55 Km dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Palembang sendiri dapat dicapai melalui penerbangan dari berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta (Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air), Batam (Wings Air, Sky Aviation, Citilink), Bandung (Indonesia Airways), Lampung (Merpati), Pangkal Pinang (Sriwijaya Air), Tanjung Pandan (Sky Aviation), Medan (Garuda Indonesia), Kuala Lumpur (Air Asia), Singapore (Silk Air). Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi yang dilintasi Jembatan Ampera dan berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.Iklim dan topografi[sembunyikan]Data iklim PalembangBulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahunPresipitasi mm (inci)240240280270190110100901102002603302460Sumber: www.weatherbase.comToko di atas rakit di Palembang pada masa Hindia Belanda.Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 m dpl.Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air: 49%, tanah tergenang musiman: 15%, tanah tergenang terus menerus: 37% dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.Batas wilayah

Kabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin

Kabupaten Banyuasin

Kota Palembang

Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Muara Enim

Arti lambang Kota PalembangBangunan Sirah yaitu rumah Palembang warna asli merah tua coklat dengan pinggiran keemasan berikut 2x (4+5) = 18 tanduk lembaran daun teratai. Ditengah atasan terdapat kembang melati yang belum mekar, berikut simbar yang melambangkan kerukunan kekeluargaan dan kesejahteraan Kota Palembang disegala zaman.Puncak rebung warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan kemuliaan dan keagungan. Jumlah 8 buah, melambangkan bulan Agustus yang bersejarah, bulan Proklamasi yang mengingatkan perjuangan Kemerdekaan RI. Segi tiga ialah sebuah Bukit yang termasyur di Palembang dengan nama BUKIT SIGUNTANG berwarna hijau berikut sinar keemasan, melambangkan tanggal 17 hari Proklamsi Kemerdekaan RI. Bukit Siguntang adalah tempat kesucian dimasa zaman purbakala yaitu diabad ke VII s/d XII terdapat kumpulan candi-candi, kuil-kuil dan Perguruan Tinggi dikunjungi oleh Pendeta-pendeta dan pelajar-pelajar di seluruh Asia.[13]Pemerintahan

Gedung kantor Wali Kota Palembang.Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan[14], kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:Alang-Alang LebarBukit KecilGandusIlir Timur IIlir Timur IIIlir Barat IIlir Barat IIKalidoniKemuningKertapatiPlajuSakoSeberang Ulu ISeberang Ulu IISematang BorangSukarame

PendudukArtikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar tokoh Sumatera Selatan

Gadis PalembangPenduduk Palembang merupakan etnis Melayu dan menggunakan Bahasa Melayu yang telah disesuaikan dengan dialek setempat yang kini dikenal sebagai Bahasa Palembang. Namun para pendatang seringkali menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari, seperti bahasa Komering, Rawas, Musi, Pasemah, dan Semendo. Pendatang dari luar Sumatera Selatan kadang-kadang juga menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa sehari-hari dalam keluarga atau komunitas kedaerahan. Namun untuk berkomunikasi dengan warga Palembang lain, penduduk umumnya menggunakan bahasa Palembang sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Selain penduduk asli, di Palembang terdapat pula warga pendatang dan warga keturunan, seperti dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis dan Banjar. Warga keturunan yang banyak tinggal di Palembang adalah Tionghoa, Arab dan India. Kota Palembang memiliki beberapa wilayah yang menjadi ciri khas dari suatu komunitas seperti Kampung Kapitan yang merupakan wilayah Komunitas Tionghoa serta Kampung Al Munawwar, Kampung Assegaf, Kampung Al Habsyi, Kuto Batu, 19 Ilir Kampung Jamalullail dan Kampung Alawiyyin Sungai Bayas 10 Ilir yang merupakan wilayah Komunitas Arab.Agama mayoritas di Palembang adalah Islam. Di dalam catatan sejarahnya, Palembang pernah menerapkan undang-undang tertulis berlandaskan Syariat Islam, yang bersumber dari kitab Simbur Cahaya. Selain itu terdapat pula penganut Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan Konghucu.PariwisataObjek wisata

Jembatan Ampera

Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Sorot laser Gedung Kantor Walikota di latar belakang Benteng Kuto Besak.

Air mancur di Kambang Iwak.

Industri pupuk nasional Pupuk Sriwijaya.Sungai Musi, sungai sepanjang sekitar 750km yang membelah Kota Palembang menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sejak dahulu Sungai Musi telah menjadi urat nadi perekonomian di Kota Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.[15] Di sepanjang tepian sungai ini banyak terdapat objek wisata seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Pasar 16 Ilir, rumah Rakit, kilang minyak Pertamina, pabrik pupuk PUSRI, pantai Bagus Kuning, Jembatan Musi II, Masjid Al Munawar, dll.Jembatan Ampera, sebuah jembatan megah sepanjang 1.177 meter yang melintas di atas Sungai Musi yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir ini merupakan ikon Kota Palembang. Jembatan ini dibangun pada tahun 1962 dan dibangun dengan menggunakan harta rampasan Jepang serta tenaga ahli dari Jepang.Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, terletak di pusat Kota Palembang, masjid ini merupakan masjid terbesar di Sumatera Selatan dengan kapasitas 15.000 jemaah[16].Benteng Kuto Besak, terletak di tepian Sungai Musi dan berdekatan dengan Jembatan Ampera, Benteng ini merupakan salah satu bangunan peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam. Di bagian dalam benteng terdapat kantor kesehatan Kodam II Sriwijaya dan rumah sakit. Benteng ini merupakan satu-satunya benteng di Indonesia yang berdinding batu dan memenuhi syarat perbentengan / pertahanan yang dibangun atas biaya sendiri untuk keperluan pertahanan dari serangan musuh bangsa Eropa dan tidak diberi nama pahlawan Eropa.[17]Gedung Kantor Walikota, terletak di pusat kota, pada awalnya bangunan ini berfungsi sebagai menara air karena berfungsi untuk mengalirkan air keseluruh kota sehingga juga dikenal juga sebagai Kantor Ledeng. Saat ini gedung ini berfungsi sebagai Kantor Walikota Palembang dan terdapat lampu sorot di puncak gedung yang mempercantik wajah kota di malam hari.Kambang Iwak Family Park, sebuah danau wisata yang terletak di tengah kota, dekat dengan tempat tinggal wali kota Palembang. Di tepian danau ini terdapat banyak arena rekreasi keluarga dan ramai dikunjungi pada hari libur. Selain itu di tengah danau ini terdapat air mancur yang tampak cantik di waktu malam.Hutan Wisata Punti Kayu, sebuah hutan wisata kota yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota dengan luas 50 ha dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai hutan lindung. Didalam hutan ini terdapat area rekreasi keluarga dan menjadi tempat hunian sekelompok monyet lokal.Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi. Terdapat sebuah prasasti batu peninggalan Kerajaan di area ini.Taman Purbakala Bukit Siguntang, terletak di perbukitan sebelah barat Kota Palembang. Di tempat ini terdapat banyak peninggalan dan makam-makam kuno Kerajaan Sriwijaya.Monumen Perjuangan Rakyat, terletak di tengah kota, berdekatan dengan Masjid Agung dan Jembatan Ampera. Sesuai dengan namanya di dalam bangunan ini terdapat benda-benda peninggalan sejarah pada masa penjajahan.Museum Negeri Balaputradewa, sebuah museum yang menyimpan banyak benda - benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya.Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, terletak di dekat Jembatan Ampera dan Benteng Kuto Besak dan dulunya merupakan salah satu peninggalan Keraton Palembang Darussalam. Didalamnya terdapat banyak benda - benda bersejarah Kota Palembang.Museum Tekstil, terletak di Jl. Merdeka museum ini menyimpan benda - benda tekstil dari seluruh kawasan di Provinsi Sumatera Selatan.Kawah TengkurepMasjid Cheng Ho PalembangKampung KapitanKampung Arab Al Munawwar 13 UluFantasy IslandBagus KuningPusat Kerajinan SongketPulau KemaroKilang Minyak PertaminaPabrik Pupuk PusriSungai GerongJakabaring Sport City (JSC)Waterboom OPI JakabaringThe Amanzi Waterpark CitraGrand CityRumah Mak Bani Montok

Seni dan budaya

Festival perahu hias dan lomba bidar di Sungai Musi.Sejarah tua Palembang serta masuknya para pendatang dari wilayah lain, telah menjadikan kota ini sebagai kota multi-budaya. Sempat kehilangan fungsi sebagai pelabuhan besar, penduduk kota ini lalu mengadopsi budaya Melayu pesisir, kemudian Jawa. Sampai sekarang pun hal ini bisa dilihat dalam budayanya. Salah satunya adalah bahasa. Kata-kata seperti "lawang (pintu)", "gedang (pisang)", adalah salah satu contohnya. Gelar kebangsawanan pun bernuansa Jawa, seperti Raden Mas/Ayu. Makam-makam peninggalan masa Islam pun tidak berbeda bentuk dan coraknya dengan makam-makam Islam di Jawa.Kesenian yang terdapat di Palembang antara lain:Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang)[18]Tari-tarian seperti Gending Sriwijaya yang diadakan sebagai penyambutan kepada tamu-tamu dan tari Tanggai yang diperagakan dalam resepsi pernikahanSyarofal Anam adalah kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, dan menjadi terkenal di Palembang oleh KH. M Akib, Ki Kemas H. Umar dan S. Abdullah bin Alwi JamalullailLagu Daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang KemambangRumah Adat Palembang adalah Rumah Limas dan Rumah Rakit

Selain itu Kota Palembang menyimpan salah satu jenis tekstil terbaik di dunia yaitu kain songket. Kain songket Palembang merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan di antara keluarga kain tenun tangan kain ini sering disebut sebagai Ratunya Kain. Hingga saat ini kain songket masih dibuat dengan cara ditenun secara manual dan menggunakan alat tenun tradisional. Sejak zaman dahulu kain songket telah digunakan sebagai pakaian adat kerajaan. Warna yang lazim digunakan kain songket adalah warna emas dan merah. Kedua warna ini melambangkan zaman keemasan Kerajaan Sriwijaya dan pengaruh China pada masa lampau. Material yang dipakai untuk menghasilkan warna emas ini adalah benang emas yang didatangkan langsung dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand. Benang emas inilah yang membuat harga kain songket melambung tinggi dan menjadikannya sebagai salah satu tekstil terbaik di dunia.Selain kain songket, saat ini masyarakat Palembang tengah giat mengembangkan jenis tekstil baru yang disebut batik Palembang. Berbeda dengan batik Jawa, batik Palembang nampak lebih ceria karena menggunakan warna - warna terang dan masih mempertahankan motif - motif tradisional setempat.Kota Palembang juga selalu mengadakan berbagai festival setiap tahunnya antara lain "Festival Sriwijaya" setiap bulan Juni dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar dan Perahu Hias merayakan Hari Kemerdekaan, serta berbagai festival memperingati Tahun Baru Hijriah, Bulan Ramadhan dan Tahun Baru Masehi.Makanan khas

Pempek merupakan makanan khas Palembang.Kota ini memiliki komunitas Tionghoa cukup besar. Makanan seperti pempek atau tekwan yang terbuat dari ikan mengesankan "Chinese taste" yang kental pada masyarakat Palembang.Pempek, makanan khas Palembang yang telah terkenal di seluruh Indonesia. Dengan menggunakan bahan dasar utama daging ikan dan sagu, masyarakat Palembang telah berhasil mengembangkan bahan dasar tersebut menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, maupun tahu pada bahan dasar tersebut. Ragam jenis pempek yang terdapat di Palembang antara lain pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek pistel, pempek udang, pempek lenggang, pempek panggang, pempek belah dan pempek otak - otak. Sebagai pelengkap menyantap pempek, masyarakat Palembang biasa menambahkan saus kental berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe dan udang kering yang oleh masyarakat setempat disebut saus cuka (cuko).Tekwan, makanan khas Palembang dengan tampilan mirip sup ikan berbahan dasar daging ikan dan sagu yang dibentuk kecil - kecil mirip bakso ikan yang kemudian ditambahkan kaldu udang sebagai kuah, serta soun dan jamur kuping sebagai pelengkap.

Model, salah satu olahan pempek.

Pindang ikan patin khas Palembang, rasanya pedas, asam, dan gurih.Model, mirip tekwan tetapi bahan dasar daging ikan dan sagu dibentuk menyerupai pempek tahu kemudian dipotong kecil kecil dan ditambah kaldu udang sebagai kuah serta soun sebagai pelengkap. Ada 2 jenis model, yakni Model Ikan (Model Iwak) dan Model Gandum (Model Gendum).Laksan, berbahan dasar pempek lenjer tebal, dipotong melintang dan kemudian disiram kuah santan pedas.Celimpungan, mirip laksan, hanya saja adonan pempek dibentuk mirip tekwan yang lebih besar dan disiram kuah santan.Mie Celor, berbahan dasar mie kuning dengan ukuran agak besar mirip mie soba dari Jepang, disiram dengan kuah kental kaldu udang dan daging udang.Burgo, berbahan dasar tepung beras dan tepung sagu yang dibentuk mirip dadar gulung yang kemudian diiris, dinikmati dengan kuah santan.Lakso, berbahan dasar tepung beras, mirip Burgo, namun bertekstur mie.Martabak HAR,adalah makanan Khas dari India yang dibawah oleh Haji Abdul Razak. Berbahan dasar tepung terigu, yang diberi telor bebek dan telor ayam,kuahnya berbahan kari kambing yang dicampur kentang.Pindang Patin, salah satu makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging ikan patin yang direbus dengan bumbu pedas dan biasanya ditambahkan irisan buah nanas untuk memberikan rasa segar. Nikmat disantap dengan nasi putih hangat, rasanya gurih, pedas dan segar.Pindang Tulang, berbahan dasar tulang sapi dengan sedikit daging yang masih menempel dan sumsum di dalam tulang, direbus dengan bumbu pedas, sama halnya dengan pindang patin, makanan ini nikmat disantap sebagai lauk dengan nasi putih hangat.Malbi, mirip rendang, hanya rasanya agak manis, berkuah dan gurih.Tempoyak, makanan khas Palembang yang berbahan dasar daging durian yang ditumis beserta irisan cabai dan bawang, bentuknya seperti saus dan biasa disantap sebagai pelengkap makanan, rasanya unik dan gurih.Otak-otak, varian pempek yang telah tersebar di seluruh Indonesia, berbahan dasar mirip pempek yang dicocol dengan kuah santan dan kemudian dibungkus daun pisang, dimasak dengan cara dipanggang di atas bara api dan biasa disantap dengan saus cabai / kacang.Kemplang, berbahan dasar pempek lenjer, diiris tipis dan kemudian dijemur hingga kering. Setelah kering kemplang dapat dimasak dengan cara digoreng atau dipanggang hingga mengembang.Kerupuk, mirip kemplang, hanya saja adonan dibentuk melingkar, dijemur, kemudian digoreng.Kue Maksubah, kue khas Palembang yang berbahan dasar utama telur bebek dan susu kental manis. Dalam pembuatannya telur yang dibutuhkan dapat mencapai sekitar 28 butir. Adonan kemudian diolah mirip adonan kue lapis. Rasanya enak, manis dan legit. Kue ini dipercaya sebagai salah satu sajian istana Kesultanan Palembang yang seringkali disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan. Namun saat ini kue maksubah dapat ditemukan di seluruh Palembang dan sering disajikan saat hari raya.Kue Delapan Jam dengan adonan mirip kue maksubah, kue ini sesuai dengan namanya karena dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu delapan jam. Kue khas Palembang ini juga sering disajikan sebagai sajian untuk tamu kehormatan dan sering disajikan di hari raya.Kue Srikayo berbahan dasar utama telur dan daun pandan, berbentuk mirip puding. Kue berwarna hijau ini biasanya disantap dengan ketan dan memiliki rasa manis dan legit.

Olahraga

Stadion Gelora SriwijayaStadion Gelora Sriwijaya dibangun dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVI pada tahun 2004. Stadion ini terletak di daerah Jakabaring, di bagian selatan Palembang. Bentuk dari stadion diilhami dari bentuk layar perahu terkembang dan diberi nama berdasarkan kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada masa lampau. Di stadion berkapasitas 40.000 tempat duduk ini pernah digelar dua pertandingan dalam lanjutan Piala Asia AFC 2007, yaitu babak penyisihan grup D antara Arab Saudi dan Bahrain serta perebutan tempat ke-tiga antara Korea Selatan dengan Jepang. Palembang bersama Jakarta menjadi tuan rumah SEA Games 2011, yang diselenggarakan pada 11-22 November 2011. Dengan merehabilitasi venue eks Pekan Olahraga Nasional XVI dan membangun Wisma Atlet, Venue tambahan seperti lapangan Atletik, Aquatic Center, Volley Beach, Ski Air, Panjat Tebing dan Lapangan Tembak terbesar se-Asia yang digunakan untuk SEA Games 2011.Selain itu, stadion ini merupakan homebase bagi klub sepak bola Palembang, Sriwijaya Football Club Sriwijaya FC yang merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Palembang.Kota Palembang juga memiliki sebuah klub bola voli bernama Palembang Bank SUMSELBABEL, yang mewakili Indonesia dalam Men's Club Asian Volleyball Championship 2011 di GOR PSCC Palembang.Pusat-pusat perbelanjaan

Keramaian Pasar 16 Ilir Palembang pada pagi hari.Palembang Icon, merupakan life style mall pertama di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Foodmart, Electronic City, Cinemaxx, Amazing Icon, Books And Beyond, dllPalembang Indah Mall, merupakan salah satu mall terbesar di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Hypermart, Ace Hardware, Index Furnishings, 21 Cineplex dll.Palembang Square, merupakan mall teramai di Palembang. Terdapat anchor tenant seperti Carrefour, Grand JM, Gramedia, XXI (2013) dan lain-lain.Palembang Trade Center MallInternasional Plaza, merupakan mall terbesar di Palembang. Juga merupakan pusat handphone terbesar di Sumatera Bagian Selatan. Terdapat anchor tenant seperti Matahari Department Store, Superindo, 21 Cineplex dan lain-lain.Rajawali VillageMDP IT Store (IT Mall), merupakan pusat perbelanjaan barang barang elektronik yang terletak di simpang empat polda dengan gedung baru tinggi 8 lantaiBandung PasarayaJM PasarayaJM KentenJM SukarameJM PlajuGramediaRamayana Department StoreSumatera Department StoreMegahria Shopping Center StoreDika Shopping CenterMarathon Department StoreLotte MartIlir Barat Permai (Songket, Lemari Palembang, Pelaminan Palembang, Ukiran Palembang dan lain-lain)Paragon MallPasar Tradisional seperti Pasar 16 Ilir, Pasar Induk Jakabaring, Pasar Cinde, Pasar Kuto, Pasar Plaju, Pasar 26 Ilir, Pasar Gubah dan sebagainyaPalembang Square ExtensionLippo Plaza JakabaringMall OPIINDOGROSIRAlfamart Grosir

Hotel Aryaduta PalembangHotelHotel-hotel berbintang di Palembang antara lain:Aryaduta Hotel and Convention Center *****Novotel Hotel & Residence *****The Arista Hotel Palembang*****Horison Hotel Optima Palembang *****Aston International & Conferrence Hotel ****Hotel Sandjaja ****Hotel Sintesa Peninsula ****The Jayakarta Daira Hotel ****Hotel Swarna Dwipa ****Hotel Grand Zuri ***Rio City Hotel ***Hotel Royal Asia ***SwisBelin Hotel ***Hotel Lembang ***Hotel Princess ***Hotel King's (habis terbakar dan akan di buka kembali) ***Hotel Amaris ***Fave Hotel ***Hotel Emilia ***Hotel Zuri Express **Grand Duta Hotel **Maxone Hotel **Hotel Wisata **Sriwijaya Hotel **Hotel Budi **Hotel Paradise **Hotel Bumi Asih **Hotel Arjuna **Hotel Anugerah **Hotel Safa MarwahHome Inn Hotel PalembangHotel Alam Sutra

PendidikanKota Palembang memiliki beberapa perguruan tinggi di antaranya Universitas Sriwijaya di Bukit Besar, walaupun kampus utamanya yang memiliki luas 712 ha berada pada kawasan Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.[19] saat ini menempati urutan ke-15 Universitas Terbaik di Indonesia versi Webometrics Juli 2010. Peringkat Universitas Sriwijaya dalam pemeringkatan World Class University versi Webometrics terus mengalami peningkatan sejak edisi Januari 2009 (peringkat ke-37), edisi Juli 2009 (peringkat ke-29) dan edisi Juli 2010 (peringkat ke-15). Untuk wilayah sumatera, Universitas Sriwijaya menempati peringkat ke-1 yang kemudian diikuti oleh Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Riau (Unri).UIN Raden Fatah Palembang, Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Palembang. UIN Palembang diberi nama Raden Fatah, yaitu seorang ulama dari Palembang dan pendiri Kerajaan Demak. Terletak di KM 3,5 Jalan K.H. Zainal Abidin FikriPoliteknik Negeri SriwijayaPolitekhnik Kesehatan PalembangSekolah Jurnalisme Indonesia, merupakan Sekolah Jurnalisme Pertama di Indonesia. SJI diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN)di Palembang, 9 Februari 2010. Sekolah Jurnalisme ini merupakan sekolah jurnalisme internasional pertama di Indonesia yang berada di bawah naungan UNESCO. Sekolah ini ditujukan kepada yang ingin memahami terhadap dunia Jurnalistik, saaat ini berada sementara di Diklat Kepegawaiaan Provinsi Sumatera Selatan.Universitas Bina DarmaUniversitas Bina Nusantara - Unit Sumber Belajar Jarak JauhUniversitas Indo Global MandiriUniversitas Muhammadiyah PalembangUniversitas PalembangUniversitas SyahyakirtyUniversitas IBAUniversitas Taman SiswaUniversitas PGRIUniversitas Kader BangsaUniversitas TridinantiUniversitas TerbukaUniversitas Bina HusadaSTBA Methodist PalembangSTMIK GI MDPSTMIK PalComTech PalembangSTIE MusiSTT MusiSTISIPOL Chandradimuka PalembangPoliteknik Akamigas PalembangAMIK SigmaAkademi Keuangan dan Perbankan Mulia Darma Palembang

Transportasi

Armada bus Trans MusiWarga Palembang banyak menggunakan bus dan angkutan kota sebagai sarana transportasi. Selain menggunakan bus dan angkot, moda transportasi taksi juga banyak digunakan masyarakat. Terdapat beberapa perusahaan taksi yang beroperasi di penjuru kota. Selain taksi dan angkutan kota di Palembang dapat ditemukan bajaj yang berperan sebagai angkutan perumahan, dimana setiap bajaj memiliki kode warna tertentu yang hanya boleh beroperasi di wilayah tertentu di kota Palembang. Sebagai sebuah kota yang dilalui oleh beberapa sungai besar, masyarakat Palembang juga mengenal angkutan air, yang disebut ketek. Ketek ini melayani penyeberangan sungai melalui berbagai dermaga di sepanjang Sungai Musi, Ogan dan Komering. Baru-baru ini telah dibuka jalur kereta komuter yang diperuntukkan bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang melayani jalur Kertapati-Indralaya. Selain itu, pada awal tahun 2010 rute angkutan kota dan bus kota di beberapa bagian kota akan digantikan oleh kendaraan umum baru berupa bus Trans Musi yang serupa dengan bus Trans Jakarta di Jakarta. Hal ini akan terus dilakukan secara bertahap di bagian kota lainnya dengan tujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan umum di Palembang yang semakin banyak dan tidak terkendali jumlahnya serta mengurangi kemacetan karena kendaraan ini memiliki jalur laju khusus yang terpisah dari kendaraan lainnya.Palembang memiliki sebuah Bandar Udara Internasional yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II). Bandara ini terletak di barat laut Palembang, melayani baik penerbangan domestik maupun internasional. Bandara ini juga menjadi embarkasi haji bagi warga Sumatera Selatan. Penerbangan domestik melayani jalur Palembang ke Jakarta, Bandung, Batam, Pangkal Pinang dan kota-kota lainnya, sedangkan penerbangan internasional melayani Singapura, Kuala Lumpur, Malaka, Hongkong, China dan Thailand.Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan Tanjung Api-api yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta keluar Sumatera Selatan.Selain itu Palembang juga memiliki Stasiun Kertapati yang terletak di tepi sungai Ogan, Kertapati. Stasiun ini menghubungkan wilayah Palembang dengan Bandar Lampung, Tanjung Enim, Lahat, dan LubuklinggauMediaTelevisiKota Palembang juga memiliki beberapa terdiri dari 20-buah stasiun televisi bersiaran nasional dan lokal.Stasiun TelevisiFrekuensiJaringanStatusNasional (12 saluran)TVRI Nasional10 UHFTVRINasional

RCTI24 UHFMNC

SCTV32 UHFEmtek

MNCTV38 UHFMNC

ANTV26 UHFViva

Indosiar28 UHFEmtek

MetroTV34 UHFMedia

Trans TV30 UHFTrans

Global TV36 UHFMNC

Trans722 UHFTrans

tvOne40 UHFViva

RTV52 UHFGrup Rajawali

Daerah (11 saluran)Karawang Citra Televisi21 UHFBimantara Citra dan BSA LandLokal

TVRI Sumatera Selatan46 UHF dan 29 UHF DIGITALTVRI

Sriwijaya TV48 UHFBali TV

iNews TV Palembang44 UHFiNews TV

MAP Alnur TV Palembang62 UHFMasjid Agung Palembang

Palembang TV42 UHFJPMC

Kompas TV Sumsel52 UHFKompas TV

Nasional lokal Daerah(11 saluran)RCTI Sumatera Selatan24 UHFMNC

Lokal Dan NasionalSCTV Palembang32 UHFEmtek

MNCTV Sumatera Selatan38 UHFMNC

ANTV Palembang26 UHFViva

Indosiar Palembang28 UHFEmtek

MetroTV Sumatera Selatan34 UHFMedia

Trans TV Palembang30 UHFTrans

Global TV Palembang36 UHFMNC

Trans7 Palembang22 UHFTrans

tvOne Palembang40 UHFViva

RTV Palembang52 UHFGrup Rajawali

Surat kabarBeberapa tediri dari 16 surat kabar yang terbit di kota ini antara lain:Nasional (8 surat kabar)The Jakarta PostHarian Seputar IndonesiaMedia IndonesiaKompasSuara PembaruanRepublikaKoran TempoBisnis Indonesia

Lokal (9 surat kabar)Tribun SumselSriwijaya PostSumatera EkspresSumsel PostPalembang PostPalembang ExpressRadar PalembangRakyat Palembang

RadioKota Palembang juga memiliki beberapa terdiri dari 20-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:FrekuensiStasiun RadioJaringanAM (Amplitude Modulation)954Radio Islam Palembang

1062Radio Suara Palembang

1287Radio Republik Indonesia Palembang Programma 1Radio Republik Indonesia1301Radio Republik Indonesia Palembang Programma 2

1321Radio Republik Indonesia Palembang Programma 3

1328Radio Republik Indonesia Palembang Programma 4

FM (Frequency Modulation)87.6Sindo Trijaya FMSindo Trijaya FM88.4Radio Republik Indonesia Palembang Programma 4Radio Republik Indonesia88.8Radio Ismoyo (107.8) FM

89.2Radio Republik Indonesia Palembang Programma 3Radio Republik Indonesia90.0Radio Female FM

90.8Radio Rama Nian FM

91.6Radio Republik Indonesia Palembang Programma 2Radio Republik Indonesia92.4Radio Republik Indonesia Palembang Programma 1

94.3Radio Sriwijaya

95.1Radio Megah

95.9Radio El John

96.7Radio Musi

97.5Radio Play

98.3Radio Elita

99.1Radio Pesona Indah

101.0Radio Global

101.8Radio Smart

102.6Radio SonoraRadio Sonora102.9Radio Dangdut IndonesiaRadio Dangdut Indonesia103.4Radio LCBS

103.7Radio ElshintaElshinta104.2Radio Momea

105.0Radio La Nugraha

105.8Radio Ramona

107.0MTA/PERSADA

107.5Megah Biru FM

107.6B- Radio

107.7ACMY Radio

107.8Radio Ismoyo

107.9Radio Suara Palembang

PrestasiBeberapa prestasi Kota Palembang:Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2007 (Adipura Award).Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2008 (Adipura Award).Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2009 (Adipura Award).Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2010 (Adipura Award).Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2011 (Adipura Award).Peringkat III Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia 2012 (Adipura Award).Taman Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Kambang Iwak (KI Family Park).Asean Environment Sustainable City 2008, sebagai Kota Terbersih se-Asean.Terminal Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Terminal Alang-Alang Lebar 2011.Terminal Kota Terbaik se-Indonesia, atas nama Terminal Sako 2013.

Lihat pulaBahasa PelembangJembatan AmperaSungai MusiKerajaan SriwijayaPempekBandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin IIStadion Gelora SriwijayaSriwijaya FCSultan Mahmud Badaruddin II

Referensi^ "Palembang Dalam Angka 2012". 2012-6-02. Diakses 2012-06-04.

^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 2003.

^ Sensus Penduduk 2010

^ Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Palembang

^ Romi Herton resmi jadi Walikota Palembang

^ a b Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Editions Didier Millet. ISBN 981-4155-67-5.

^ Hirth, F. (1911). Chao Ju-kua, His Work on the Chinese and Arab Trade in the Twelfth and Thirteen centuries, entitled Chu-fan-chi. St Petersburg

^ Soekmono, R. (2002). Pengantar sejarah kebudayaan Indonesia 2. Kanisius. ISBN 979-413-290-X.

^ Darta, A.A. Gde, A.A. Gde Geriya, A.A. Gde Alit Geria, (1996), Babad Arya Tabanan dan Ratu Tabanan, Denpasar: Upada Sastra

^ Corteso, Armando, (1944), The Suma Oriental of Tom Pires, London: Hakluyt Society, 2 vols.

^ Bruun, M.C. (1822). Universal geography, or A description of all the parts of the world. hlm. 441.

^ Ricklefs, M.C. (1993). A history of modern Indonesia since c. 1300. California: Stanford University Press. ISBN 0-8047-2194-7.

^ Lambang Kota Palembang

^ Situs web resmi kota Palembang

^ Portal Nasional Republik Indonesia

^ ePalembang

^ Situs web resmi Pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan

^ Dunia Melayu Sedunia

^ Situs web resmi Universitas Sriwijaya

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Kota Palembang

Panduan wisata Palembang di Wikivoyage.

Portal Indonesia(Indonesia) Situs web resmi Kota Palembang(Indonesia) Situs Kodam II Sriwijaya(Indonesia) Situs Sultan Palembang(Indonesia) Situs Kantor Berita Indonesia ANTARA Sumatera Selatan(Indonesia) Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan

[sembunyikan] lbsDaftar ibu kota provinsi di Indonesia

Ibu kota negara: DKI Jakarta

SumateraBanda Aceh Medan Padang Bengkulu Pekanbaru Tanjungpinang Jambi Palembang Bandar Lampung Pangkal Pinang

JawaJakarta Bandung Serang Semarang Yogyakarta Surabaya

KalimantanPontianak Palangka Raya Banjarmasin Samarinda Tanjung Selor

Bali dan Nusa TenggaraDenpasar Mataram Kupang

SulawesiMamuju Manado Palu Makassar Gorontalo

Maluku dan PapuaAmbon Sofifi Manokwari Jayapura

[sembunyikan] lbsKota Palembang, Sumatera Selatan

KecamatanAlang-Alang Lebar Bukit Kecil Gandus Ilir Barat I Ilir Barat II Ilir Timur I Ilir Timur II Kalidoni Kemuning Kertapati Plaju Sako Seberang Ulu I Seberang Ulu II Sematang Borang Sukarame

[sembunyikan] lbsSumatera Selatan

Pusat pemerintahan: Kota Palembang

KabupatenBanyuasin Empat Lawang Lahat Muara Enim Musi Banyuasin Musi Rawas Musi Rawas Utara Ogan Ilir Ogan Komering Ilir Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ulu Selatan Ogan Komering Ulu Timur Penukal Abab Lematang Ilir

KotaLubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih

Lihat pula Daftar kabupaten dan kota Indonesia

lbsKota-kota besar di IndonesiaKotaProvinsiPopulasiKotaProvinsiPopulasi1

JakartaDKI Jakarta9.989.550

Kota Palembang7DepokJawa Barat1.738.5702SurabayaJawa Timur2.885.385

8SemarangJawa Tengah1.555.9843BandungJawa Barat2.536.649

9PalembangSumatera Selatan1.763.4754BekasiJawa Barat2.098.805

10MakassarSulawesi Selatan1.338.6635MedanSumatera Utara2.097.610

11Tangerang SelatanBanten1.290.3226TangerangBanten1.798.601

12BatamKepulauan Riau1.153.860Kategori: Ibu kota provinsi di IndonesiaKota di Sumatera SelatanKota di IndonesiaKota Palembang

Geografi

Letak Geografis

Secara geografis, Palembang terletak pada 25927.99LS 1044524.24BT. Luas wilayah Kota Palembang adalah 102,47 Km dengan ketinggian rata-rata 8 meter dari permukaan laut. Letak Palembang cukup strategis karena dilalui oleh jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Selain itu di Palembang juga terdapat Sungai Musi, yang dilintasi Jembatan Ampera, yang berfungsi sebagai sarana transportasi dan perdagangan antar wilayah.Iklim dan TopografiCitra satelit Kota Palembang

Iklim Palembang merupakan iklim daerah tropis dengan angin lembab nisbi, kecepatan angin berkisar antara 2,3 km/jam - 4,5 km/jam. Suhu kota berkisar antara 23,4 - 31,7 derajat celsius. Curah hujan per tahun berkisar antara 2.000 mm - 3.000 mm. Kelembaban udara berkisar antara 75 - 89% dengan rata-rata penyinaran matahari 45%. Topografi tanah relatif datar dan rendah. Hanya sebagian kecil wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi, yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut tergenang. Ketinggian rata-rata antara 0 - 20 mdpl.

Pada tahun 2002 suhu minimum kota terjadi pada bulan Oktober 22,70C, tertinggi 24,50C pada bulan Mei. Sedangkan suhu maksimum terendah 30,40C pada bulan Januari dan tertinggi pada bulan Sepetember 34,30C. Tanah dataran tidak tergenang air : 49 %, tanah tergenang musiman : 15 %, tanah tergenang terus menerus : 37 % dan jumlah sungai yang masih berfungsi 60 buah (dari jumlah sebelumnya 108) sisanya berfungsi sebagai saluran pembuangan primer.

Tropis lembab nisbi, suhu antara 220-320 celcius, curah hujan 22-428 mm/tahun, pengaruh pasang surut antara 3-5 meter, dan ketinggian tanah rata-rata 12 meter dpl. Jenis tanah kota Palembang berlapis alluvial, liat dan berpasir, terletak pada lapisan yang paling muda, banyak mengandung minyak bumi, yang juga dikenal dengan lembah Palembang - Jambi. Tanah relatif datar dan rendah, tempat yang agak tinggi terletak dibagian utara kota. Sebagian kota Palembang digenangi air, terlebih lagi bila terjadi hujan terus menerus.

Sumatera Selatanadalah salah satuprovinsiIndonesiayang terletak di bagian selatan PulauSumatera. Provinsi ini beribukota diPalembang. Secara geografis provinsi Sumatera Selatan berbatasan dengan provinsiJambidi utara, provinsiKep. Bangka-Belitungdi timur, provinsiLampungdi selatan dan ProvinsiBengkuludi barat. Provinsi ini kaya akan sumber daya alam, sepertiminyak bumi,gas alamdanbatu bara. Selain itu ibu kota provinsi Sumatera Selatan, Palembang, telah terkenal sejak dahulu karena menjadi pusatKerajaan Sriwijaya.Di samping itu, provinsi ini banyak memiliki tujuan wisata yang menarik untuk dikunjungi sepertiSungai Musi, Jembatan Ampera, Pulau Kemaro, Danau Ranau, Kota Pagaralam dan lain-lain. Karena sejak dahulu telah menjadi pusat perdagangan, secara tidak langsung ikut memengaruhi kebudayaan masyarakatnya. Makanan khas dari provinsi ini sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, berengkes dan tempoyak.

Ibukota : PalembangLetak : P. Sumatra di bagian timur (Antara 1 - 4 LS dan 102 - 103 BT)Luas : 53.435,72 kmBerdiri : 14 Aug 1950 (PERPU NO 3 THN 1950)Suku dan marga : Komering, Palembang, Pasemah, Semenda, Ranau, Kisam, Ogan, Lematang, dll.Rumah adat : rumah rakitBahasa Daerah : Rejang Lebong, Kubu,Palembang, dll.Tari : Putri BekhusekLagu Daerah : Kabile bile, Dek SangkeAgama : ISLAM 96%, Kristen 1,7%, Hindu 0,2%, Buddha 1,8%Senjata tradisional : KerisKomoditi Utama : karet,lada, kopi , kelapaIndustri : Crumb Rubber, Plastik, Plywood, dllBhan galian : minyak bumi, dll.TandaNomorKendaran : BGUniversitas : Universitas SriwijayaWisata : Pulau Kamero: pulau kecil ditengah sungai Musi. Dll.

GEOLOGI INDONESIACEKUNGAN SUMATRA SELATAN

Disusun untuk melengkapi tugas terstruktur pada mata kuliah Geomorfologi Indonesia.

Disusun oleh:Muhammad Afit (1201589)Ramadhani Putri (1201552)KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANGEOGRAFI NK Universitas Negeri Padang

2013

Kata Pengantar Hanya oleh kurnia Tuhan Yang Maha Esa, kami bisa menyelesaikan penulisan tugas ini, maka puji dan syukur kehadirat-Nya. Makalah ini disusun dengan tujuan utama membantu mahasiswa Geografi NK 2012 untuk lebih mudah memahami tentang Geologi Sumatra Selatan Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu keritik, masukan dan saran pembaca sangat kami harapkan.

Daftar IsiKata Pengantar........................................................................................................ i Daftar Isi................................................................................................................... ii BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2 C. Tujuan Makalah............................................................................................. 2 BAB IIGEOLOGI INDONESIA CEKUNGAN SUMATRA SELATAN

A. Cekungan Sumatra Selatan............................................................................ 3

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan.................................................................................................... 15 B. Saran.............................................................................................................. 15 Daftar Pustaka......................................................................................................... 17

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangWilayah Nusantara dikenal mempunyai 62 cekungan yang diisi oleh batuan sedimen berumur Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh cekungan berada di daratan (onshore). Ke 62 cekungan tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Cekungan berumur Pratersier kebanyakan ditemukan di wilayah Indonesia Bagian Timur, dan kebanyakan sulit ditarik batasnya dengan cekungan berumur Tersier, karena umumnya ditindih (overlain) oleh cekungan berumur Tersier.Hampir semua cekungan batuan sedimen di Indonesia sangat berpotensi mengandung sumber daya migas, batubara dan serpih minyak (oil shale). Namun, batasan stratigrafi, sedimentologi, tektonik & struktur maupun dinamika cekungan semua formasi pembawa potensi sumber daya belum terakomodasi dan tergambar dalam bentuk atlas.

Kerangka tektonik regional Indonesia bagian barat terdiri dari paparan sunda yang stabil, jalur geosinklin yang terdiri dari busur dalam vulkanic dan busur luar non vulkanic. Busur dalam vulkanis memanjang dari Sumatera bagian barat sampai Pulau Jawa bagian tengah. Busur non vulkanic merupakan jalur pulau-pulau disebelah barat Sumatera hingga pegunungan samudera di selatan Pulau Jawa (Koesoemadinata & Pulonggono, 1975). Cekungan Sumatera Selatan termasuk pada daerah Indonesia bagian barat, merupakan salah satu cekungan sedimen tersier yang berada pada zona antara Paparan Sunda dan busur dalam vulkanik.Sub Cekungan Jambi yang berada di sayap utara Depresi Jambi. Cekungan Sumatera Selatan dibatasi Daratan Sunda di sebelah timur laut, Tinggian Lampung di sebelah tenggara, Pegunungan Bukit Barisan disebelah barat daya serta Pegunungan Dua Belas dan Pegunungan Tiga Puluh di sebelah barat laut. Cekungan Sumatra Selatan dibagi menjadi dua sub cekungan utama, antara lain : Sub Cekungan Palembang Sub Cekungan Jambi

B. Rumusan MasalahMakalah ini mengulas tentang: Cekungan Sumatra Bagian Selatan secara Umum Stratigrafi Regional Cekungan Sumatra Bagian Selatan

C. Tujuan Makalah Mengulas tentang geologi cekungan Sumatra Selatan Mempermudah Mahasiswa Geografi NK 2012 mempelajari kondisi geologi Sumatra Selatan.

BAB IIGEOLOGI INDONESIACEKUNGAN SUMATRA SELATAN

A. Cekungan Sumatra SelatanGeologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang berkaitan erat dengan penunjaman Lempeng Indi-Australia, yang bergerak ke arah utara hingga timurlaut terhadap Lempeng Eurasia yang relatif diam. Zone penunjaman lempeng meliputi daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa. Beberapa lempeng kecil (micro-plate) yang berada di antara zone interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan zone konvergensi dalam berbagai bentuk dan arah. Penunjaman lempeng Indi-Australia tersebut dapat mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, tektonik dan struktur di Sumatera Selatan. Tumbukan tektonik lempeng di Pulau Sumatera menghasilkan jalur busur depan, magmatik, dan busur belakang. Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan (depression) yang dikelilingi oleh tinggian-tinggian batuan Pratersier. Pengangkatan Pegunungan Barisan terjadi di akhir Kapur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah (block faulting). Selain Pegunungan Barisan sebagai pegunungan bongkah (block mountain) beberapa tinggian batuan tua yang masih tersingkap di permukaan adalah di Pegunungan Tigapuluh, Pegunungan Duabelas, Pulau Lingga dan Pulau Bangka yang merupakan sisa-sisa tinggian "Sunda Landmass", yang sekarang berupa Paparan Sunda. Cekungan Sumatera Selatan telah mengalami tiga kali proses orogenesis, yaitu yang pertama adalah pada Mesozoikum Tengah, kedua pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal dan yang ketiga pada Plio-Plistosen. Orogenesis Plio-Plistosen menghasilkan kondisi struktur geologi seperti terlihat pada saat ini. Tektonik dan struktur geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu, Zone Sesar Semangko, zone perlipatan yang berarah baratlaut-tenggara dan zona sesar-sesar yang berhubungan erat dengan perlipatan serta sesar-sesar Pratersier yang mengalami peremajaa. Secara fisiografis Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan Tersier berarah barat laut tenggara, yang dibatasi Sesar Semangko dan Bukit Barisan di sebelah barat daya, Paparan Sunda di sebelah timur laut, Tinggian Lampung di sebelah tenggara yang memisahkan cekungan tersebut dengan Cekungan Sunda, serta Pegunungan Dua Belas dan Pegunungan Tiga Puluh di sebelah barat laut yang memisahkan Cekungan Sumatra Selatan dengan Cekungan Sumatera Tengah.Posisi Cekungan Sumatera Selatan sebagai cekungan busur belakang (Blake, 1989) Tektonik Regional, Blake (1989) menyebutkan bahwa daerah Cekungan Sumatera Selatan merupakan cekungan busur belakang berumur Tersier yang terbentuk sebagai akibat adanya interaksi antara Paparan Sunda (sebagai bagian dari lempeng kontinen Asia) dan lempeng Samudera India. Daerah cekungan ini meliputi daerah seluas 330 x 510 km2, dimana sebelah barat daya dibatasi oleh singkapan Pra-Tersier Bukit Barisan, di sebelah timur oleh Paparan Sunda (Sunda Shield), sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan Tigapuluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh Tinggian Lampung.

Menurut Salim et al. (1995), Cekungan Sumatera Selatan terbentuk selama Awal Tersier (Eosen Oligosen) ketika rangkaian (seri) graben berkembang sebagai reaksi sistem penunjaman menyudut antara lempeng Samudra India di bawah lempeng Benua Asia. Menurut De Coster, 1974 (dalam Salim, 1995), diperkirakan telah terjadi 3 episode orogenesa yang membentuk kerangka struktur daerah Cekungan Sumatera Selatan yaitu orogenesa Mesozoik Tengah, tektonik Kapur Akhir Tersier Awal dan Orogenesa Plio Plistosen.

Episode pertama, endapan endapan Paleozoik dan Mesozoik termetamorfosa, terlipat dan terpatahkan menjadi bongkah struktur dan diintrusi oleh batolit granit serta telah membentuk pola dasar struktur cekungan. Menurut Pulunggono, 1992 (dalam Wisnu dan Nazirman ,1997), fase ini membentuk sesar berarah barat laut tenggara yang berupa sesar sesar geser.

Episode kedua pada Kapur Akhir berupa fase ekstensi menghasilkan gerak gerak tensional yang membentuk graben dan horst dengan arah umum utara selatan. Dikombinasikan dengan hasil orogenesa Mesozoik dan hasil pelapukan batuan batuan Pra Tersier, gerak gerak tensional ini membentuk struktur tua yang mengontrol pembentukan Formasi Pra Talang Akar. Episode ketiga berupa fase kompresi pada Plio Plistosen yang menyebabkan pola pengendapan berubah menjadi regresi dan berperan dalam pembentukan struktur perlipatan dan sesar sehingga membentuk konfigurasi geologi sekarang. Pada periode tektonik ini juga terjadi pengangkatan Pegunungan Bukit Barisan yang menghasilkan sesar mendatar Semangko yang berkembang sepanjang Pegunungan Bukit Barisan. Pergerakan horisontal yang terjadi mulai Plistosen Awal sampai sekarang mempengaruhi kondisi Cekungan Sumatera Selatan dan Tengah sehingga sesar sesar yang baru terbentuk di daerah ini mempunyai perkembangan hampir sejajar dengan sesar Semangko. Akibat pergerakan horisontal ini, orogenesa yang terjadi pada Plio Plistosen menghasilkan lipatan yang berarah barat laut tenggara tetapi sesar yang terbentuk berarah timur laut barat daya dan barat laut tenggara. Jenis sesar yang terdapat pada cekungan ini adalah sesar naik, sesar mendatar dan sesar normal.

Kenampakan struktur yang dominan adalah struktur yang berarah barat laut tenggara sebagai hasil orogenesa Plio Plistosen. Dengan demikian pola struktur yang terjadi dapat dibedakan atas pola tua yang berarah utara selatan dan barat laut tenggara serta pola muda yang berarah barat laut tenggara yang sejajar dengan Pulau Sumatera .

B. Stratigrafi Regional Cekungan Sumatra Bagian Selatan

Stratigrafi daerah Cekungan Sumatera Selatan telah banyak dibahas oleh para ahli geologi terdahulu, khususnya yang bekerja dilingkungan perminyakan. Pada awalnya pembahasan dititik beratkan pada sedimen Tersier, umumnya tidak pernah diterbitkan dan hanya berlaku di lingkungan sendiri.Peneliti terdahulu telah menyusun urutan-urutan stratigrafi umum Cekungan Sumatera Selatan, antara lain : Van Bemmelen (1932), Musper (1937), Marks (1956), Spruyt (1956), Pulunggono (1969), De Coster 2(1974), Pertamina (1981).Berdasarkan peneliti-peneliti terdahulu, maka Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok batuan Pra-Tersier, kelompok batuan Tersier serta kelompok batuan Kuarter.

1. Batuan Pra-TersierBatuan Pra-Tersier Cekungan Sumatera Selatan merupakan dasar cekungan sedimen Tersier. Batuan ini diketemukan sebagai batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen (De Coster, 1974) Westerveld (1941), membagi batuan berumur Paleozoikum (Permokarbon) berupa slate dan yang berumur Mesozoikum (Yurakapur) berupa seri fasies vulkanik dan seri fasies laut dalam. Batuan Pra-Tersier ini diperkirakan telah mengalami perlipatan dan patahan yang intensif pada zaman Kapur Tengah sampai zaman Kapur Akhir dan diintrusi oleh batuan beku sejak orogenesa Mesozoikum Tengah (De Coster, 1974).

2. Batuan TersierBerdasarkan penelitian terdahulu urutan sedimentasi Tersier di Cekungan Sumatera Selatan dibagi menjadi dua tahap pengendapan, yaitu tahap genang laut dan tahap susut laut. Sedimen-sedimen yang terbentuk pada tahap genang laut disebut Kelompok Telisa (De Coster, 1974, Spruyt, 1956), dari umur Eosen Awal hingga Miosen Tengah terdiri atas Formasi Lahat (LAF), Formasi Talang Akar (TAF), Formasi Baturaja (BRF), dan Formasi Gumai (GUF). Sedangkan yang terbentuk pada tahap susut laut disebut Kelompok Palembang (Spruyt, 1956) dari umur Miosen Tengah Pliosen terdiri atas Formasi Air Benakat (ABF), Formasi Muara Enim (MEF), dan Formsi Kasai (KAF).a. Formasi Lahat (LAF) Menurut Spruyt (1956), Formasi ini terletak secara tidak selaras diatas batuan dasar, yang terdiri atas lapisan-lapisan tipis tuf andesitik yang secara berangsur berubah keatas menjadi batu lempung tufan. Selain itu breksi andesit berselingan dengan lava andesit, yang terdapat dibagian bawah. Batulempung tufan, segarnya berwarna hijau dan lapuknya berwarna ungu sampai merah keunguan. Menurut De Coster (1973) formasi ini terdiri dari tuf, aglomerat, batulempung, batupasir tufan, konglomeratan dan breksi yang berumur Eosen Akhir hingga Oligosen Awal. Formasi ini diendapkan dalam air tawar daratan. Ketebalan dan litologi sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya karena bentuk cekungan yang tidak teratur, selanjutnya pada umur Eosen hingga Miosen Awal, tejadi kegiatan vulkanik yang menghasilkan andesit (Westerveld, 1941 vide of side katilli 1941), kegiatan ini mencapai puncaknya pada umur Oligosen Akhir sedangkan batuannya disebut sebagai batuan Lava Andesit tua yang juga mengintrusi batuan yang diendapkan pada Zaman Tersier Awal.

b. Formasi Talang Akar (TAF)Nama Talang Akar berasal dari Talang Akar Stage (Martin, 1952) nama lain yang pernah digunakan adalah Houthorizont (Musper, 1937) dan Lower Telisa Member (Marks, 1956). Formasi Talang akar dibeberapa tempat bersentuhan langsung secara tidak selaras dengan batuan Pra Tersier. Formasi ini dibeberapa tempat menindih selaras Formasi Lahat (De Coster, 1974), hubungan itu disebut rumpang stratigrafi, ia juga menafsirkan hubungan stratigrafi diantara kedua formasi tersebut selaras terutama dibagian tengahnya, ini diperoleh dari data pemboran sumur Limau yang terletak disebelah Barat Daya Kota Prabumulih (Pertamina, 1981), Formasi Talang Akar dibagi menjadi dua, yaitu : Anggota Gritsand terdiri atas batupasir, yang mengandung kuarsa dan ukuran butirnya pada bagian bawah kasar dan semakin atas semakin halus. Pada bagian teratas batupasir ini berubah menjadi batupasir konglomeratan atau breksian. Batupasir berwarna putih sampai coklat keabuan dan mengandung mika, terkadang terdapat selang-seling batulempung coklat dengan batubara, pada anggota ini terdapat sisa-sisa tumbuhan dan batubara, ketebalannya antara 40 830 meter. Sedimen-sedimen ini merupakan endapan fluviatil sampai delta (Spruyt, 1956), juga masih menurut Spruyt (1956) anggota transisi pada bagian bawahnya terdiri atas selang-seling batupasir kuarsa berukuran halus sampai sedang dan batulempung serta lapisan batubara. Batupasir pada bagian atas berselang-seling dengan batugamping tipis dan batupasir gampingan, napal, batulempung gampingan dan serpih. Anggota ini mengandung fosil-fosil Molusca, Crustacea, sisa ikan foram besar dan foram kecil, diendapkan pada lingkungan paralis, litoral, delta, sampai tepi laut dangkal dan berangsur menuju laut terbuka kearah cekungan. Formasi ini berumur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal. Ketebalan formasi ini pada bagian selatan cekungan mencapai 460 610 meter, sedangkan pada bagian utara cekungan mempunyai ketebalan kurang lebih 300 meter (De Coster, 1974).

c. Formasi Baturaja (BRF)Menurut Spruyt (1956), formasi ini diendapkan secara selaras diatas Formasi Talang Akar. Terdiri dari batugamping terumbu dan batupasir gampingan. Di gunung Gumai tersingkap dari bawah keatas berturut-turut napal tufaan, lapisan batugamping koral, batupasir napalan kelabu putih, batugamping ini mengandung foram besar antara lain Spiroclypes spp, Eulipidina Formosa Schl, Molusca dan lain sebagainya. Ketebalannya antara 19 - 150 meter dan berumur Miosen Awal. Lingkungan Pengendapannya adalah laut dangkal. Penamaan Formasi Baturaja pertama kali dikemukakan oleh Van Bemmelen (1932) sebagai Baturaja Stage, Baturaja Kalk Steen (Musper, 1973) Crbituiden Kalk (v.d. Schilden, 1949; Martin, 1952), Midle Telisa Member (Marks, 1956), Baturaja Kalk Sten Formatie (Spruyt, 1956) dan Telisa Limestone (De Coster, 1974). Lokasi tipe Formasi Baturaja adalah di pabrik semen Baturaja (Van Bemelen, 1932).

d. Formasi Gumai (GUF)Formasi ini diendapkan setelah Formasi Baturaja dan merupakan hasil pengendapan sedimen-sedimen yang terjadi pada waktu genang laut mencapai puncaknya. Hubungannya dengan Formasi Baturaja pada tepi cekungan atau daerah dalam cekungan yang dangkal adalah selaras, tetapi pada beberapa tempat di pusat-pusat cekungan atau pada bagian cekungan yang dalam terkadang menjari dengan Formasi Baturaja (Pulonggono, 1986). Menurut Spruyt (1956) Formasi ini terdiri atas napal tufaan berwarna kelabu cerah sampai kelabu gelap. Kadang-kadang terdapat lapisan-lapisan batupasir glaukonit yang keras, tuff, breksi tuff, lempung serpih dan lapisan tipis batugamping. Endapan sediment pada formasi ini banyak mengandung Globigerina spp, dan napal yang mengeras. Westerfeld (1941) menyebutkan bahwa lapisan-lapisan Telisa adalah seri monoton dari serpih dan napal yan mengandung Globigerina sp dengan selingan tufa juga lapisan pasir glaukonit. Umur dari formasi ini adalah Awal Miosen Tengah (Tf2) (Van Bemmelen, 1949) sedangkan menurut Pulonggono (1986) berumur Miosen Awal hingga Miosen Tengah (N9 N12).

e. Formasi Air Benakat (ABF)Menurut Spruyt (1956), formasi ini merupakan tahap awal dari siklus pengendapan Kelompok Palembang, yaitu pada saat permulaan dari endapan susut laut. Formasi ini berumur dari Miosen Akhir hingga Pliosen. Litologinya terdiri atas batupasir tufaan, sedikit atau banyak lempung tufaan yang berselang-seling dengan batugamping napalan atau batupasirnya semakin keatas semakin berkurang kandungan glaukonitnya. Pada formasi ini dijumpai Globigerina spp, tetapi banyak mengadung Rotalia spp. Pada bagian atas banyak dijumpai Molusca dan sisa tumbuhan. Di Limau, dalam penyelidikan Spruyt (1956) ditemukan serpih lempungan yang berwarna biru sampai coklat kelabu, serpih lempung pasiran dan batupasir tufaan. Di daerah Jambi ditemukan berupa batulempung kebiruan, napal, serpih pasiran dan batupasir yang mengandung Mollusca, glaukonit kadang-kadang gampingan. Diendapkan dalam lingkungan pengendapan neritik bagian bawah dan berangsur kelaut dangkal bagian atas (De Coster, 1974). Ketebalan formasi ini berkisar 250 1550 meter. Lokasi tipe formasi ini , menurut Musper (1937), terletak diantara Air Benakat dan Air Benakat Kecil (kurang lebih 40 km sebelah utara-baratlaut Muara Enim (Lembar Lahat). Nama lainnya adalah Onder Palembang Lagen (Musper, 1937), Lower Palembang Member (Marks, 1956), Air Benakat and en Klai Formatie (Spruyt, 1956).

f. Formasi Muara Enim (MEF)Menurut Spruyt (1956) formasi in terlatak selaras diatas Formasi Air Benakat. Formasi ini dapat dibagi menjadi dua anggota a dan anggota b. Anggota a disebut juga Anggota Coklat (Brown Member) terdiri atas batulempung dan batupasir coklat sampai coklat kelabu, batupasir berukuran halus sampai sedang. Didaerah Palembang terdapat juga lapisan batubara. Anggota b disebut juga Anggota Hijau Kebiruan (Blue Green Member) terdiri atas batulempung pasiran dan batulempung tufaan yang berwarna biru hijau, beberapa lapisan batubara berwarna merah-tua gelap, batupasir kasar halus berwarna putih sampai kelabu terang. Pada anggota a terkadang dijumpai kandungan Foraminifera dan Mollusca selain batubara dan sisa tumbuhan, sedangkan pada anggota b selain batubara dan sisa tumbuhan tidak dijumpai fosil kecuali foram air payau Haplophragmoides spp (Spruyt, 1956). Ketebalan formasi ini sekitar 450 -750 meter. Anggota a diendapkan pada lingkungan litoral yang berangsur berubah kelingkungan air payau dan darat (Spruyt, 1956). Lokasi tipenya terletak di Muara Enim, Kampong Minyak, Lembar Lahat (Tobler, 1906)

g. Formasi Kasai (KAF)Formasi ini mengakhiri siklus susut laut (De Coster dan Adiwijaya, 1973). Pada bagian bawah terdiri atas batupasir tufan dengan beberapa selingan batulempung tufan, kemudian terdapat konglomerat selang-seling lapisan-lapisan batulempung tufan dan batupasir yang lepas, pada bagian teratas terdapat lapisan tuf batuapung yang mengandung sisa tumbuhan dan kayu terkersikkan berstruktur sediment silang siur, lignit terdapat sebagai lensa-lensa dalam batupasir dan batulempung tufan (Spruyt, 1956). Tobler (1906) menemukan moluska air tawar Viviparus spp dan Union spp, umurnya diduga Plio-Plistosen. Lingkungan pengendapan air payau sampai darat. Satuan ini terlempar luas dibagian timur Lembar dan tebalnya mencapai 35 meter. 3. Satuan Endapan AlluvialPenyebaran satuan ini meliputi daerah sungai dan tepian sungai-sungai besar berupa meander-meander ditengah dan ditepi sungai. Ketebalan endapan alluvial ini bervariasi, dan satuan ini terdiri dari hasil rombakan beku, batuan sedimen, batuan metamorf yang bersifat lepas berukuran pasir halus hingga kerakal.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanGeologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil kegiatan tektonik yang berkaitan erat dengan penunjaman Lempeng Indi-Australia, yang bergerak ke arah utara hingga timurlaut terhadap Lempeng Eurasia yang relatif diam. Zone penunjaman lempeng meliputi daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa.Terjadi 3 episode orogenesa yang membentuk kerangka struktur daerah Cekungan Sumatera Selatan yaitu orogenesa Mesozoik Tengah, tektonik Kapur Akhir Tersier Awal dan Orogenesa Plio Plistosen.

Cekungan Sumatera Selatan dibagi menjadi dua tahap pengendapan, yaitu tahap genang laut dan tahap susut laut. Sedimen-sedimen yang terbentuk pada tahap genang laut disebut Kelompok Telisa

Dari umur Eosen Awal hingga Miosen Tengah terdiri atas n Formasi Lahat (LAF), n Formasi Talang Akar (TAF), n Formasi Baturaja (BRF), n Dan Formasi Gumai (GUF).

B. SaranTentang makalah ini, kami menyarankan agar makalah yang lain dapat lebih sempurna. Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan lebih dan kurangnya kami mohon maaf, dan saran serta kritikan yang membangun sangat kami harapkan demi kessempurnaan makalah kami di masa mendatang.Sebuah Negara di Kawasan Eropa Timur, Belarus atau Belarusia serius jajaki kerjasama dengan Sumsel. Keseriusan ini ditunjukan saat Duta Besar Republik Belarusia untuk Indonesia, Vladimir Lopato Zagorsky melakukan pembicaran lebih lanjut terkait peluang kerjasama dengan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, Selasa (31/3) malam di Hotel Sultan Jakarta.Negara dengan Ibu Kota Minsk ini sebelumnya telah melakukan pembicaraan kerjasama dibidang perkebunan karet di Sumsel.Alex Noerdin mengatakan, pihaknya menyambut baik peluang kerjasama serta rencana investasi dari Belarusia. Dalam kesempatan ini, Gubernur menawarkan beberapa potensi yang dimiliki Sumsel.Sumsel merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah, seperti batubara, minyak, gas dan berbagai potensi yang belum maksimal dieksplor. Untuk perkebunan, Sumsel salah satu daerah yang memproduksi karet terbesar di dunia disamping berbagai komoditi lain yang ada diSumsel.Saat ini Pemerintah Provinsi Sumsel sendiri sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-api sebagai pintu utama perekonomian di Sumsel, lanjut Alex Noerdin.Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menawarkan potensi kerjasama di bidang lain dan dibutuhkan oleh Sumsel yakni potensi dibidang kesehatan dan olahraga. Alex Noerdin meminta kerjasama di bidang sumber daya manusia yang terampil sebagai pelatih cabang olaharaga. Menurutnya, kerja sama ini untuk mendukung Sumsel dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang.Sementara itu, Duta Besar Republik Belarusia untuk Indonesia Vladimir Lopato Zagorsky mengatakan, Belarus sangat tertarik untuk berinvestasi di Sumsel. Pihaknya tertarik diberbagai bidang.Sebelumnya Belarusia tertarik mendirikan pabrik ban di Sumsel karena melihat potensi perkebunan karet di Sumsel sangatlah berlimpah. Namun kali ini tidak menutup kemungkinan di bidang lain seperti pertanian, perkebunan dan kebudayaan.

Berikut adalah daftar ekonomi provinsi-provinsi di Indonesia yang disusun menurut produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlakuProvinsiPDRB (ribu rupiah)Sumatera Selatan

18.725

Kunjungan Menteri Ristek dan Dikti RI UNSRI, ATP, dan Kopertis wilayah II

Palembang, kunjungan Menteri Ristek dan Dikti RI ke Sumatera Selatan pada tanggal 13 Januari 2015. Menristek dan Dikti Bapak Prof. M. Natsir didampingi oleh staf ahli Menristek Dikti bidang pertanian Prof. Benyamin Lakitan dan Asisten Deputi Pendayagunaan Iptek Bapak Prakoso. Dan dari Sumsel Asisten II Bidang Ekonomi Bapak Ir. H. Ruslan Bahri, MT Rektor UNSRI Prof. Dr. Hj. Badiah Perizade, MBA, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Kepala Dinas Peternakan Prov. Sumsel, Kepala Bidang Ekonomi dan Perhubungan BALITBANGNOVDA Prov. Sumsel, Kepala Kopertis Wilayah II. Kegiatan utama kunjungan kerja Menristek Dikti kali ini ke Universitas Sriwijaya, Agro Techno Park dan Kopertis Wilayah II.Pertemuan diawali di kampus Universitas Sriwijaya Indralaya dihadiri oleh para dosen, mahasiswa dan stake holder terkait, pertemuan dibuka oleh Rektor UNSRI yang menyampaikan kegiatan UNSRI dan fasilitas yang ada untuk mendukung visi dan misi Menristek dan Dikti.Arahan dari Menristek dan Dikti, perguruan tinggi di seluruh Indonesia termasuk UNSRI harus menjadi ujung tombak dan motor penggerak inovasi di Indonesia untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Dalam kesempatan ini juga Menristek Dikti memotivasi para mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif. Pemerintah telah menyediakan dana beasiswa 18 triliun tahun 2015 bagi siapapun mau melanjutkan pendidikan dalam dan luar negeri.Selesai pertemuan di kampus Universitas Sriwijaya, rombongan melanjutkan ke Agro Techno Park Desa Bakung Kabupaten Ogan Ilir.Pertemuan diawali oleh penyampaian paparan tentang profil ATP dan kegiatan yang dilakukan selama ini oleh Ketua ATP Bp. Munandar. Arahan Menristek dan Dikti kegiatan yang telah dilakukan ATP selama ini dilanjutkan dan terus ditingkatkan kualitasnya, kedepan ATP harus berbasis profit sehingga dapat membiayai diri sendiri dan tidak selalu tergantung pada dana dari Pemerintah. Target Pemerintah berdiri 100 ATP di Indonesia untuk itu 5 ATP yang berada di Palembang, Papua, Kaltim, Jambi dan Samarinda akan menjadi acuan bagi ATP-ATP yang akan dibentuk.Kunjungan Menristek dan Dikti diakhiri dengan pertemuan di Kopertis Wilayah II Palembang dihadiri oleh seluruh Rektor Perguruan Tinggi Swasta se-Sumsel. Diawali dengan selayang pandang oleh ketua Kopertis Wilayah II tentang profil Perguruan Tinggi Swasta di Sumsel yang masih banyak memerlukan dukungan dari Kementerian Ristek dan Dikti. Menristek dan Dikti sangat mengapresiasi kontribusi perguruan tinggi swasta selama ini, Menristek dan Dikti akan menghapus dikotomi antara Perguruan Tinggi Swasta dan Perguruan Tinggi Negeri, untuk itu layanan Perguruan Tinggi akan dikelola oleh suatu lembaga layanan Perguruan Tinggi.Dari arahan Menristek dan Dikti RI, kerjasama antar lembaga litbang sangat diperlukan termasuk peran lembaga penelitian daerah. Balitbangnovda Prov. Sumsel akan terus bekerjasama dengan perguruan tinggi sehingga hasil penelitian yang dihasilkan dari lembaga penelitian dan perguruan tinggi dapat diaplikasikan kepada masyarakat. Seperti kegiatan peternakan sapi di ATP. Selain pembiakan dapat juga dilakukan pemanfaatan turunan produk susu.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah (Dirjen Dikmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Prof. Achmad Jazidie, menilai Sumatera Selatan (Sumsel) semakin maju di bidang pendidikan karena mampu menerapkan metode pembelajaran berstandar internasional."Saya menilai daerah ini makin maju dan berkembang di bidang pendidikan, karena memiliki SMA Sumsel yang mampu menerapkan metode pelajaran berstandar internasional," ujarnya, Rabu (4/1/2015).Kunjungan resmi Dirjen Dikmen bertujuan meninjau secara langsung proses kegiatan belajar-mengajar (KBM) sekaligus melihat fasilitas lengkap yang tersedia.Selain itu, juga mengamati metode yang diaplikasikan di SMA Sumsel, dan Jazidie pun merasa bangga. Metode pembelajaran SMAN Sumsel mengaplikasikan sistem pendidikan berstandar internasional yang diterapkan dalam mengembangkan kualitas pendidikan pada sekolah negeri.Dalam kunjungannya ke SMA Sumsel, Jazidie juga menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah selangkah lebih maju dan siap dalam menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang menetapkan bahwa kewenangan pengelolaan SMA/SMK dan sekolah luar biasa (SLB) yang sebelumnya ditangani pemerintah kabupaten/kota kini diserahkan kepada pemprov.Sementara, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumsel, Widodo, mengatakan, pendirian SMA Sumsel dikarenakan pentingnya pendidikan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas bagi pembangunan Indonesia."Karena itu, sekolah ini memjadi salah satu sekolah unggulan yang diawasi langsung Pemprov Sumsel," katanya.Menurut dia, melalui metode pendidikan yang diterapkan, diharapkan SMA Sumsel dapat mencetak generasi penerus bangsa berkualitas yang memberikan kontribusi positif dalam membangun daerah. (fsl)

Perubahan tingkat kepadatan penduduk Sumatera Selatan terbilang cukup pesat. Pada tahun 1971 tingkat kepadatan penduduk Provinsi Sumatera Selatan sebesar 34 orang per km2, naik menjadi 46 orang per km2 pada tahun 1980, berubah menjadi 64 orang per km2 pada tahun 1990 dan pada tahun 2000 kepadatan penduduk menjadi 73 per km2. Ini berarti bahwa dalam jangka waktu kurang dari 30 tahun, kepadatan penduduk Sumatera Selatan menjadi lebih dari 3 kali lipat (Tabel 1). Namun demikian, pada beberapa tahun terakhir perubahan kepadatan penduduk mulai melambat sejalan dengan menurunnya pertumbuhan penduduk di Sumatera Selatan. Pada tahun 2010 kepadatan penduduk sebesar 86 jiwa/km2.Tabel 1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Sumatera Selatan Tahun 1971-2010

Penyebaran penduduk antar kabupaten/kota tampak masih cukup timpang, sehingga kepadatan untuk masing-masing kabupaten/kota belum merata. Kepadatan penduduk biasanya terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah pedesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul yang diakibatkan oleh kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, setidaknya pembangunan yang dilaksanakan harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tidak menimbulkan urbanisasi.Tabel 2. Kepadatan Penduduk Sumatera Selatan Menurut Kabupaten/Kota Tahun 1980-2010

Tidak meratanya persebaran penduduk Sumatera Selatan menyebabkan kepadatan penduduk menurut kabupaten/kota sangat bervariasi. Kota Palembang sebagai ibukota Provinsi mempunyai kepadatan penduduk yang paling besar, yaitu 4.059 orang per km2, sedangkan kabupaten/kota lainnya di Sumatera Selatan mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih kecil. Kota Lubuklinggau, misalnya, yang mempunyai kepadatan penduduk paling besar setelah Kota Palembang, tingkat kepadatan penduduknya hanya 558 orang per km2., Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Musi Rawas memiliki kepadatan penduduk yang jauh lebih kecil meskipun mempunyai jumlah penduduk yang besar karena memiliki wilayah yang sangat luas.

Laju Pertumbuhan Penduduk Sumatera Selatan MeningkatWed, 26 Jun 13 Redaksi Palembang Laju pertumbuhan penduduk Sumatera Selatan tahun ini mencapai angka 1,85 persen. Angka tersebut 0,36 persen di atas rata-rata pertumbuhan penduduk secara nasional yakni 1,49 persen. Menurut Asisten 3 Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan Ahmad Najib, instansinya tidak dapat mencegah pertumbuhan penduduk secara langsung namun hanya dapat diupayakan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk tersebut. Najib menambahkan, pada tahun lalu jumlah penduduk Sumatera Selatan hanya 7,4 juta jiwa tahun ini jumlah tersebut meningkat menjadi 8 juta jiwa. Najib mengharapkan, ada rencana konkret untuk mengantisipasi persoalan tersebut sehingga laju pertumbuhan penduduk di Sumatera Selatan dapat ditekan.