Upload
mawardi-rahimahullah
View
1.376
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bahan 2 - MK. Rekayasa Lingkungan.
Citation preview
Sampah (Limbah Padat)Sampah adalah semua limbah padat yang
dihasilkan oleh aktivitas manusia dan binatang yang biasanya padat dan dibuang karena tidak berguna atau tidak diinginkan
lagi.Sampah atau limbah padat mempunyai tiga
kategori yang umum yaitu;1. Sampah perkotaan (municipal waste)
2. Sampah Industri (industrial waste)3. Sampah atau Limbah bahan berbahaya dan
beracun (hazardous waste)
Sampah Industri Sampah industri adalah limbah padat yang dihasilkan oleh
aktivitas industri, termasuk sampah, abu, demolition, limbah spesial dan sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)Limbah padat yang secara subtansial berbahaya bagi kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan dalam kurun waktu tertentu.Karakteristik limbah B3 sbb;
Mudah terbakar Korosivitas Reaktivitas Toksisitas Pada saat yang lalu kelompok limbah B3 adalah sbb,
Senyawa radioaktif Senyawa kimia Limbah biologi Limbah dapat terbakar Mudah meledak
Reduksi penggunaan bahan bakuReduksi penggunaan bahan baku dilakukan dengan menganut prinsip konservasi massa yang mana input sama dengan output. Hal ini dilakukan dengan mengefisienkan dan mengoptimalkan suatu proses dalam produksi.
Reduksi kuantitas limbah padatReduksi kuantitas limbah padat dapat dilakukan dengan beberapa cara: Jumlah bahan yang digunakan dalam pabrik dari suatu
produk dapat direduksi. Umur penggunaan produk ditingkatkan Jumlah bahan yang digunakan untuk packaging dan
marketing dari barang dikurangi
Penggunaan kembaliDengan melakukan daur ulang bahan sampah akan dapat membantu mengurangi limbah padat.
Recovery bahanSejumlah sampah yang terdapat di perkotaan dan industri cocok untuk direcovery dan penggunaan kembali
Recovery EnergiKarena 70 % sampah adalah bahan organik yang potensial untuk recovery energi. Energi yang mengandung bahan organik sangat mudah diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan secara mudah
Manajemen limbah padat dari hari ke hariSampah dari perkotaan adalah sulit untuk ditangani. Aktivitas lansungnya meliputi; kecepatan timbulnya limbah, on-site storage, collection, transfer dan transpor, processing, dan disposal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan limbah pada perkotaan adalah sbb; Rencana penggunaan lahan Kepadatan dan penyebaran penduduk Karakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi Kebiasaan masyarakat Peraturan perundang-undangan nasional dan daerah
setempat Karakteristik limbah padat Sarana pengumpul, penganngkutan pengolahan dan
pembuangan Lokasi pembuangan akhir Biaya yang tersedia Rencana tata ruang dan pengembangan kota Iklim dan musim
TEKNIK PEMEROSESAN SAMPAH Teknik pemerosesan sampah bertujuan untuk:
Meningkatkan sistem disposal limbah padat Meperoleh sumber daya (penggunaan kembali bahan), dan Mempersiapkan bahan untuk perolehan konversi dan energi
Reduksi volume mekanikReduksi volume mekanik adalah faktor yang paling utama dalam pengembangan operasi sistem manajemen limbah padat. Peralatan mobil dengan mekanisme kompaksi digunakan untuk pengumpulan sampah perkotaan dan untuk meningkatkan umur penggunaan dari landfills. Plastik dan kertas dapat didaur ulang.
Reduksi volume thermal (insinerasi) Volume limbah perkotaan dapat diurangi lebih
dari 90% dengan insinerasi. Keuntungan
Saniter Lahan diperlukan tidak luas Dapat dibangun semenarik mungin, sehingga
nilai estetika konstruksinya dapat ditampilkan Dapat penghasilan sampingan Energi dapat dimanfaatkan
Kerugiaan Biaya operasi tinggi Harus memiliki teknologi yang dapat mencegah
terjadinya pencemaran udara. Masih ada sisa-sisa pembakaran berupa padatan-
padatan kecil. Jika tidak betul perencanaan lokasi pengelolaan,
kemungkinan kendaran pengangkut sampah akan terpusat di dekat insinerator.
Bila karena suatu hal sampah tidak tersedia, tempat pembakaran tidak dapat digunakan untuk tujuan lainnya.
Syarat sifat sampah yang dibutuhkan untuk insinerasi adalah sbb:
1. Kadar air 35-55%2. Panas pembakaran 955-2150 Kcal/kg3. Kadar abu 10-30%
Pemisahan komponen secara menualPemilihan pada sumber limbah adalah cara yang paling positif untuk mencapai penggunaan bahan kembali. Sejumlah dan jenis komponen dapat dipilih, sangat tergantung kepada lokasi dan kesempatan untuk daur ulang dan penjualan kembali.
Teknologi pengolahan sampah perkotaan yang terbaru yang sekarang berkembang adalah:
Integrated Waste to Composting Integrated Waste to energy
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAHLandfilling adalah metode pembuangan yang terbanyak digunakan untuk limbah perkotaan; Metode landfarming dan deep well injection telah digunakan untuk limbah industri.
Landfilling dengan limbah padatAspek yang penting dalam implementasi dari sanitary landfill adalah:
1. -Site selection 2. -Metode landfilling dan operasi 3. -Kejadian Gas dan pelinding landfill4. -Pergerakan dan kontrol gas dan pelindihan landfill
Evaluasi site landfill yang potensial adalah:-Daerah yang tersedia-Jarak -Kondisi tanah dan topografi -Hidrologi air permukaan -Kondisi geologi dan geohidrologi -Kondisi iklim -Kondisi linkungan sosial-Penggunaan akhir site
Pemilihan akhir site biasanya berdasarkan hasil prelimanary site survey, hasil perencanaan teknik dan studi biaya dan pengujian dampak linkungan
Kejadian gas dan pelindihan di landfillKejadian gas secara biologi, fisika, kimia bila limbah padat ditempatkan dalam sanitary landfill sbb:
Pelapukan biologi dari bahan organik baik secara aerobik atau anaerobik dengan menghasilkan gas dan cairan.
Oksidasi kimia bahan limbah Mengalir gas dari lokasi Pengerakan cairan akibat perbedaan tinggi Larut dan melindihnya bahan organik dan anorganik oleh air
keluar dari lokasi Pergerakan dan pelarutan bahan oleh perbedan konsetrasi dan
osmosis Tidak meratanya penempatan yang disebabkan
konsolidasi bahan
Pengolahan biologi aerobik air sampah Bantar Gebang, Bekasi
Muka airt tanah
Sampah
Pengambilan air tanah tercemar
Garis aliran
Sumur penduduk
Infiltrasi air sampah/lindi