23
MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1 TENTANG HORMON HORMON REPRODUKSI PADA WANITA Disusun oleh Kelompok 7 : 1. Ambarwati 141540103398001 2. Eni latifah 141540134170020 3. Fadila nastuti 141540134260029 4. Puji indriyani 141540134540057 5. Ulfah hardiyanti 141540134710074 PRODI D3 KEBIDANAN/ IA STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO TAHUN 2014/2015

Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

i

MAKALAH KEBIDANAN DASAR 1

TENTANG

HORMON –HORMON REPRODUKSI PADA WANITA

Disusun oleh Kelompok 7 :

1. Ambarwati 141540103398001

2. Eni latifah 141540134170020

3. Fadila nastuti 141540134260029

4. Puji indriyani 141540134540057

5. Ulfah hardiyanti 141540134710074

PRODI D3 KEBIDANAN/ IA

STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

TAHUN 2014/2015

Page 2: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat

rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan

judul Hormon Hormon Reproduksi pada wanita dalam rangka untuk

memenuhi tugas mata kuliah Kebidanan Dasar 1.

Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari

bantuan banyak pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

makalah ini. Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu, kami

sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca sebagai masukan bagi kami.

Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya.Atas segala

perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Purwokerto,12 Desember 2014

Penulis

Page 3: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar belakang masalah ................................................................ 1

B. Rumusan masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan masalah .............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Estrogen ........................................................................................ 3

B. Progesterone .................................................................................. 8

C. Gonadotrophin relaasing hormone ................................................ 18

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 19

A. Kesimpulan .................................................................................... 19

B. Saran .............................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 20

Page 4: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hormon (dari bahasa Yunani, horman - "yang mengerakan") adalah

pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon adalah

senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan

tubuh dan dilepaskan ke peredaran darah, menuju jaringan sasaran,

berinteraksi secara selektif dengan reseptor khas dan menunjukkan efek

biologis (Siswandono dan Soekardjo, B., 1995). Semua organisme

multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon beredar di

dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target. Ketika hormon

menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada

permukan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan

menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi

genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya

adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis

(kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan,

pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang,

kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan

menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan

pelepasan hormon lainya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada

hampir semua organisme multiselular.

Hormon dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1. Hormon kelenjar, yaitu hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar

endokrin, seperti kelenjar adrenalin, pituitari, tiroid, pankreas, dan gonad.

2. Hormon jaringan, yaitu hormon yang dihasilkan oleh jaringan. Contoh:

histamin, norefinefrin dan serotonin.

Page 5: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

2

B. Rumusan masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Estrogen?

2. Apakah yang dimaksud dengan pengertian Progesteron?

3. Apakah yang dimaksud dengan pengertian GNRH?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, dapat

disimpulkan tujuan dari penulisan makalah ini :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Estrogen.

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Progesteron.

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan GNRH.

Page 6: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hormon Estrogen

Estrogen adalah hormon seks yang umumnya diproduksi oleh rahim

wanita yang merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti

halnya payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks

sekunder. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi. Pada kebanyakan wanita,

hormon indung telur tidak memainkan peran yang penting dalam gairah seks

mereka. Dalam sebuah penelitian pada wanita dibawah usia 40 tahun, 90%

melaporkan tidak adanya perubahan dalam nafsu seks atau fungsi setelah

hormon seks diturunkan karena pengangkatan kedua rahim.

Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan

elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina.

Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.

Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang

terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi,

pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.

Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan

dibentuk terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. (Sarwono

Prawirohardjo, ilmu kandungan)

Hormon estrogen adalah hormon seks yang diproduksi oleh rahim

untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti; payudara dan rambut

pubik; mengatur siklus menstruasi.

Hormon Estrogen merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki

struktur kimia berintikan steroid dan secara fisiologik sebagian besar

diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan

oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.

Page 7: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

4

Estrogen dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Estrogen Alami : Estrogen diproduksi oleh folikel ovarium, dan juga

adrenal dan testis. Merupakan hormon steroid yang memiliki 18 atom

kabon dengan cincin-A (aromatik) tidak tersaturasi.

2. Estrogen Sintetis : Senyawa sintetis (buatan) yang mempunyai efek

estrogenik kuat bila diberikan secara oral.

Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi

dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

1. Steroid

Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1),

estradiol (E2), dan estriol (E3). Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada

wanita tidak hamil, estron diproduksi selama menopause, dan estriol

merupakan estrogen utama kehamilan. Dalam tubuh ini semua diproduksi

dari androgen melalui tindakan enzim.

Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas

tunggal, hormon ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang

secara alami tubuh memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki

kegiatan yang berbeda yang membuat mereka lebih atau kurang

"estrogenik:".

Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat dari lemak

tubuh.Dari menarche dengan menopause estrogen utama adalah 17β-

estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron hadir dari estradiol. Ia

wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid.

Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan estron dari

androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium, dan

memberikan penampilan wanita melengkung mereka.

Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar dibuat selama

kehamilan

Premarin, obat estrogenik sering diresepkan, mengandung estrogen

dan steroid equilin equilenin, selain estron sulfat tetapi karena resiko

Page 8: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

5

kesehatan, lebih banyak estrogen genetik bernama Progynova (estradiol

valerat) sekarang lebih sering diresepkan.

2. Nonsteroid

Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga

memiliki aktivitas estrogenik.

a. Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai xenoestrogens.

b. Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang disebut fitoestrogen.

c. Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai mycoestrogens

Fungsi Estrogen yang umumnya diproduksi oleh rahim yakni :

1. merangsang pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya

payudara dan rambut kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.

2. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.

3. Menjaga kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam

memproduksi cairan yang melembabkan vagina.

4. Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara

wanita.

5. Mencegah gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh

bagian atas dan gangguan mood)

6. Mempertahankan fungsi otak.

7. Mengatur pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh

wanita yang feminine

8. Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel

jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, dan pembuluh darah).

9. Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan

struktur normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar

terpelihara dan kencang serta mampu menahan air

10. Produksi sel pigmen kulit

11. Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar

yang terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan

kesulitan ereksi, pembesaran payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada

beberapa pria.

Page 9: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

6

3. Hormon Estrogen

Dampak jangka panjang akibat berkurangnya hormon estrogen adalah:

a. Meningkatnya risiko Osteoporosis ( patah tulang ).

b. Meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.

c. Meningkatnya risiko dimensia ( linglung ).

d. Meningkatnya risiko kanker usus besar.

Meningkatnya Hormon Estrogen

Indikasi

a. Kontrasepsi

b. Vaginitis atrofik

c. Osteoporosis

d. Penyakit kardiovaskuler yang terkait menopause

e. Perdarahan menstruasi hemoragik

f. Kegagalan perkembangan ovarium

g. Hirsutisme

h. Kanker prostate

Kontraindikasi

a. Kehamilan teratogenik

b. Neoplasma yang tergantung estrogen

c. Perdarahan pervaginam

d. Kerusakan hati

e. Kelainan tromboembolik

Efek Samping

a. Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi toleransi)

b. nyeri tekan payudara dan edema

c. ginekomastia

d. (Peran estrogen dalam mengubah risiko penyakit kardiovaskuler belum

jelas)

Farmakokinetik

Sebagian besar estrogen diabsorpsi dengan baik secara oral.

Estrogen cenderung cepat didegradasi oleh hati selama lintasan pertama

Page 10: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

7

dari saluran cerna. Metabolitnya adalah glukororonida dan konjugat

sulfide yaitu estradiol, estron dan estriol.

OBAT SIFAT

ESTROGEN

Estradiol (mis. Estraderm) Estrogen endogen paling poten yang disekresi oleh

ovarium. Transdermal/IM/PO. Mengurangi

osteoporosis pada wanita pasca menopause.

Bentuk oral dimetabolisme menjadi estron (kurang

aktif)

17-etinil estradiol (mis.

Estynil dan Mestranol

Potensi tinggi, tidak didegradasi selama

metabolisme lintasan pertama (enzim hati tidak

mengenal estrogen yang diubah susunan kimianya

ini). Digunakan sebagai kombinasi dengan

progestin untuk kontrasepsi.

Estrogen Terkonjugasi

(Premarin)

Ester sulfat dari substansi estrogenik. Kurang

poten dibanding estradiol. Oral,IV,atau preparat

vaginal efektif

Dietilstillbesterol (DES)

(Stilphostrol)

Estrogen nonsteroid. Semua obat di atas adalah

steroid. Sama kuat dengan estradiol. Dulu

digunakan oleh wanita hamil untuk mencegah

abortus iminens. Sistem reproduksi anak yang

dilahirkan oleh ibu yang terpajan DES lebih

mungkin abnormal secara fungsional dan

struktural (dianjurkan pemeriksaan genital

tahunan). Metabolisme lambat memungkinkan

pemberian oral,topikal, atau IV dengan interval

dosis lebih lebar dari kebanyakan preparat lain.

Antiestrogen

Klomifen Bersaing dengan estrogen untuk reseptor estrogen

intrasel. Jadi, kerja estrogen endogen menurun.

Page 11: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

8

B. Hormon Progesteron

Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang

berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan

embriogenesis. Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan

merupakan hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Hormon

ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh kelenjar dan

berasal dari kolesterol darah. Progesteron bertanggung jawab pada perubahan

endometrium pada paruh kedua siklus mestruasi dan perubahan siklik dalam

serviks serta vagina. Progesteron menyiapkan lapisan uterus (endometrium)

Fungsi penting estrogen endogen adalah

penghambatan umpan balik hipotalamus dan

hipofisis. Pencegahan penghambatan umpan

balik(oleh klomifen) mengakibatkan meningkatnya

pelepasan gonadotropin. Hal ini menyebabkan

stimulasi ovarium, ovulasi, dan pemeliharaan

korpus luteum. Digunakan untuk mengobati

infertilitas pada wanita. Dosis tinggi dapat

menyebabkan pembesaran ovarium dan kista. Bisa

terjadi kehamilan multipel yang tidak diharapkan

Progestin

Prigesteron (Progestaject) Hanya IM. Terutama untuk mengobatikelainan

menstruasi

Medroksiprogesteron

(Depo-Provera)

PO/IM. Digunakan untuk amenore sekunder dan

perdarahan uterus abnormal yang diinduksi

hormon. Depot IM dapat mempunyai kerja lama.

Harus dihindari pada wanita yang berpotensi hamil

dalam waktu dekat

Megestrol (mis. Megace) Kemoterapi paliatif untuk kanker payudara atau

endometrium

Noretindron (mis. Norlutin) Obat oral yang poten

Page 12: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

9

untuk penempatan telur yang telah dibuahi dan perkembangannya, dan

mempertahankan uterus selama kehamilan.

Progesteron diproduksi dan disekresi di ovarium, terutama dari korpus

luteum pada fase luteal atau sekretoris siklus haid. Selain itu, hormon ini juga

disintesis di korteks adrenal, testis dan plasenta. Sintesis dan sekresinya

dirangsang oleh LH. Pada pertengahan fase luteal kadarnya mencapai puncak

kemudian akan menurun dan mencapai kadar paling rendah pada akhir siklus

haid, yang diakhiri dengan perdarahan haid. Bila terjadi konsepsi, implantasi

terjadi 7 hari setelah fertilisasi dan segera terjadi perkembangan trofoblas yang

mengeluarkan hormon gonadotropin korion ke dalam sirkulasi.

Hormon ini akan ditemukan di urin beberapa hari sebelum taksiran

waktu perdarahan haid yang berikutnya. Pada bulan pertama kehamilan fungsi

korpus luteum akan dipertahankan dan hormon gonadotropin akan terus

disekresi sampai akhir kehamilan trimester I. Pada bulan kedua dan ketiga

plasenta yang sedang tumbuh mulai mensekresi estrogen dan progesteron,

mulai saat ini sampai partus,korpus luteum tidak diperlukan lagi. Sekresi

progesteron selama fase folikuler hanya beberapa milligram sehari, kemudian

kecepatan sekresi ini terus meningkat menjadi 10 sampai 20 mg pada fase

luteal sampai beberapa ratus milligram pada akhir masa kehamilan. Pada pria

sekresi ini hanya mencapai 1-5 mg sehari, dan nilai ini kira-kira sama dengan

wanita pada fase folikuler.

Progesteron dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Progesteron alami : Homon steroid 21-karbon yang diproduksi oleh korpus

luteum dan plasenta. Menyebabkan perubahan sekresi pada fase poliferatif

endometrium. Perubahan ini sangat penting pada awal kehamilan.

2. Progesteron sintetis : Efek hormon sintetis mirip dengan progesteron

alami. Sebagaian besar efek biologisnya bergantung pada interaksi dengan

estrogen (Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003)

Bagaimana dan dari manakah sebenarnya hormon Progesteron itu

dihasilkan, berikut adalah uraiannya.

Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

Page 13: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

10

1. FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang

dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

2. LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan

hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH

3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk

mengeluarkan prolaktin

Baik FSH dan LH merangsang sel target ovarium dengan cara

berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang sangat spesifik pada

membran sel. Reseptor yang diaktifkan selanjutnya akan meningkatkan laju

kecepatan sekresi dari sel-sel ini sekaligus pertumbuhan dan proliferasi sel.

Hampir semua efek perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem

second messenger siklus adenosin monofosfat dalam sitoplasma sel, yang

selanjutnya menyebabkan pembentukan protein kinase dan kemudian berbagai

fosforilasi dari enzim-enzim kunci yang membangkitkan banyak fungsi

intraselular.

Progesteron juga merupakan salah satu steroid yang disintesis didalam

ovarium terutama dari kolesterol yang berasal dari darah. Walaupun da lam

jumlah kecil hormon progresteron ini juga diperoleh dari asetil koenzim A,

yaitu suatu multipel yang dapat berkombinasi untuk membentuk inti steroid

yang tepat. Selama sintesis, progesteron dan hormon kelamin pria, testosteron

akan disintesis pertama kali, baru kemudian salama fase folikular dari siklus

ovarium, sebelum kedua hormon ini dikeluarkan dari ovarium, hampir semua

testosteron dan sebagian besar progesteron akan diubah menjadi esterogen

oleh sel-sel granulosa. Setelah terbentuk sel-sel granulosa kemudian

progresteron dan esterogen ditransfor dalam sitoplasma darah terutama

berikatan dengan albumin plasma dan globulin khusus pengikat esterogen dan

progresteron. Dalam waktu 30 menit progesteron disekresi, yang kemudian

berdegradasi menjadi steroid lain yang tidak mempunyai efek progresterionik.

Sedangkan hasil akhir dari degradasi progesteron sendiri yaitu pregnanediol

dan disekresi dalam urin.

Page 14: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

11

1. Fungsi Hormon Progesteron

Jenis hormon kelamin ovarium adalah estrogen dan progrestin.

Sejauh ini hormon yang paling penting dari esterogen adalah hormon

estradiol dan yang paling penting dari progestin adalah progresteron.

Estrogen terutama meningkatkan poliferasi dan pertumbuhan sel-sel

khusus di dalam tubuh dan berperan dalam perkembangan sebagian besar

karakteristik kelamin sekunder pria. Sebaliknya, progrestin hampir

berkaitan seluruhnya dengan persiapan akir dari uterus untuk

menerima kehamilan dan persiapan.

a. Fungsi Hormon Progesteron pada Uterus

Sejauh ini fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk

meningkatkan perubahan sekresi pada endometrium uterus selama

separuh terakir siklus seksual bulanan wanita, atau untuk

mempersiapkan uterus untuk menerima ovum yang akan dibuahi.

Selain itu progresteron juga berfungsi mengurangi frekuensi dan

intensitas kontraksi uterus untuk mencegah terlepasnya ovum yang

sudah berimplantasi.

b. Fungsi Progresteron pada Tuba Fallopi

Progresteron disini berfungsi untuk meningkatkan sekresi pada

mukosa yang melapisi tuba fallopil. Sekresi ini dibutuhkan untuk

menutrisi ovum yang telah dibuahi, yang sedang membelah, sewaktu

ovum berjalan dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.

c. Fungsi Progresteron pada Payudara

Hormon progresteron ini berkerja meningkatkan perkembangan

lobulus dan alveoli kelenjar payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar

berproliferasi, membesar, dan menjadi bersifat sekretoris. Akan tetapi,

progresteron tidak menyebabkan alveoli benar-benar mensekresi air

susu, karena air susu disekresi hanya sesudah payudara yang siap

dirangsang (biasanya pada masa kehamilan) oleh prolaktin dari

hipofisis anterior.

Page 15: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

12

Progesteron juga dapat mengakibatkan payudara membengkak,

hal ini terjadi karena timbulnya sekresi dari lobulus dan alveoli, selain

itu karena terjadinya peningkatan cairan pada jaringan subkutan.

d. Fungsi Progresteron pada Keseimbangan Elektrolit

Progresteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan

reabsorpsi natrium, klorida, dan air dalam tubulus distal ginjal. Namun

progresteron lebih sering menyebabkan peningkatan ekskresi natrium

dan air.

2. Hormon Progesteron

Progestin merupakan hormon yang secara alami terutama

diproduksi oleh corpus luteum dan plasenta yang berperan dalam

reproduksi dengan mempersiapkan endometrium untuk implantasi telur

dan membantu perkembangan serta berfungsinya kelenjar mammary. Di

samping efek progestationalnya, progestin sintetik tertentu memiliki efek

anabolik, androgenik atau estrogenik (biasanya lemah). Progesteron

merupakan progestin alam yang paling banyak yang selain efeknya

sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk produksi berbagai

androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.

Progesteron merupakan progestin alam yang paling banyak yang

selain efeknya sebagai hormon juga berfungsi sebagai prazat untuk

produksi berbagai androgen, kortikosteroid dan estrogen secara endogen.

Mekanisme kerja progesteron dalam kontrasepsi adalah sebagai berikut:

a. Ovulasi

Ovulasi sendiri mungkin dapat dihambat karena terganggunya

fungsi poros hipotalamus-hipofisis-ovarium dan karena modifikasi dari

FSH dan LH pada pertengahan siklus yang disebabkan oleh

progesteron.

b. Implantasi

Implantasi mungkin dapat dicegah bila diberikan progesteron

pra-ovulasi. Ini yang menjadi dasar untuk membuat IUD yang

mengandung progesteron. Pemberian progesteron-eksogenous dapat

Page 16: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

13

mengganggu kadar puncak FSH dan LH, sehingga meskipun terjadi

ovulasi produksi progesteron yang berkurang dari korpus luteum

menyebabkan penghambatan dari implantasi. Pemberian progesteron

secara sistemik dan untuk jangka waktu yang lama menyebabkan

endometrium mengalami keadaan istirahat dan atropi.

c. Transpor Gamet atau Ovum

Pengangkutan ovum dapat diperlambat bila

diberikan progesteron sebelum terjadi fertilisasi.

d. Luteolisis

Pemberian jangka lama progesteron saja mungkin

menyebabkan fungsi corpus luteum yang tidak adekuat pada siklus

haid sehingga menghambat folikulogenesis.

e. Lendir serviks yang kental

Dalam 48 jam setelah pemberian progesteron, sudah tampak

lendir serviks yang kental, sehingga motilitas dan daya penetrasi dari

spermatozoa sangat terhambat.

Lendir serviks yang tidak cocok dengan sperma adalah lendir yang

jumlahnya sedikit, kental dan seluler serta kurang menunjukkan ferning dan

spinnbarkeit.

1. Kekurangan Hormon Progesteron

Deteksi kekurangan hormon progesteron

a. Anamnesa

Merujuk pada fungsi- fungsi hormon progesteron yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka ada beberapa pertanyaan dalam proses

anamnesa yang dapat ditanyakan kepada pasien, yang dalam hal ini

dapat membimbing kita untuk memahami gambaran konsentrasi

progestseron dalam tubuh pasien.

Pertanyaan tersebut antara lain :

1) Apakah pasien merasakan kecemasan berlebih ?

2) Apakah pasien mengalami kepanikan dan gelisah ?

3) Adakah keluhan insomnia ?

Page 17: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

14

4) Adakah keadaan payudara yang membengkak serta nyeri payudara

berebih saat menstruasi ?

5) Adakah sikap agresif dan migraine serta nyeri perut bawah sebelum

menstruasi ?

6) Apakah terjadi penurunan gairah seksual ?

7) Apakah pasien pernah mengalami keguguran sebelumnya ?

Bila pasien memiliki tanda-tanda seperti disebutkan diatas,

maka pemeriksa dapat mencurigai kemungkinan pasien mengalami

kekurangan hormon progesteron

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan lanjutan yang harus

dilakukan oleh pemeriksa setelah menemukan kemungkinan

kekurangan progesteron pada pasien melalui proses anamnesa

sebelumnya.

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan antara lain :

1) Menilai tanda-tanda kekurangan cairan .

Tanda ini biasanya tidak spesifik dan mudah untuk dikenali,

tetapi dapat menjadi gejala awal yang menjadi pertimbangan

pemeriksa.

2) Menilai tampilan otot wajah pasien

Pasien yang mengalami kekurangan progesteron cenderung

memiliki otaot wajah yang tampak tegang.

Efek kekurangan hormon progesteron

Melihat dari betapa besar fungsi hormon progesteron dalam tubuh,

maka kekurangan progesteron dapat sangat berpengaruh bagi

penderita. Pengaruh-pengaruh yang mungkin terjadi antara lain :

a. Pengaruh umum

1) Terganggunya siklus menstruasi

2) Nyeri berlebihan selama siklus menstruasi

3) Tidak terjadinya ovulasi

4) Meningkatnya resiko keguguran

Page 18: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

15

5) Meningkatnya stres dan rasa tidak nyaman selama kehamilan,

terutama pada trimester I

6) Gangguan tidur (insomnia) yang dapat berakibat buruk pada

perkembangan janin.

7) Menurunnya daya ingat

8) Keringnya mukosa vagina

9) Nyeri sendi dan infeksi saluran kencing

b. Pasca persalinan

Depresi

Selama hamil, kadar progesteron selalu terjaga karena tubuh

terus menerus menghasilkan hormon ini melalui plasenta. Setelah

melahirkan, plasenta berhenti memproduksi sehingga kadar

progesteron mendadak turun. Menurut penelitian yang

dilakukan NaProTechnology, penurunan kadar progesteron berkaitan

dengan terjadinya depresi setelah melahirkan (postpartum depression).

Kadang-kadang depresi yang ditandai dengan gejala selalu sedih dan

gelisah serta mudah menangis ini bisa berlangsung hingga 6 bulan.

Retensi cairan

Retensi atau penumpukan cairan sering terjadi setelah

melahirkan, sebagai akibat dari berkurangnya kadar progesteron.

Biasanya kondisi ini ditandai dengan pembengkakan (edema) terutama

dibagian kaki dan tangan. Hal ini terjadi karena pada siklus normal,

progesteron juga berfungsi sebagai diuretic. Oleh progesteron,

kelebihan carain yang terdapat dibeberapa jaringan tubuh akan

dikeluarkan melalui urin.

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Dalam siklus yang normal, menstruasi terjadi ketika kadar

progesteron mendadak turun sebagai sinyal bagi dinding rahim untuk

luruh. Kekurangan progesteron menyebabkan dinding rahim tidak

luruh tepat pada waktunya, karena perubahan komposisi hormonal

tidak terjadi secara drastis

Page 19: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

16

Gangguan pada siklus menstruasi merupakan keluhan yang

sering dialami para ibu setelah melahirkan. Selain kadar hormon

progesteron belum normal, produksi Air Susu Ibu (ASI) juga sering

dituding sebagai pemicunya

Penyebab kekurangan hormon progesteron

a. Stres

Aktifitas yang padat dan beban kerja yang berat dapat

menimbulkan stres. Hal inilah yang memicu terhentinya produksi

hormon sehingga menyebabkan terjadinya kekurangan progesteron.

b. Diet

Pola makan sehari-hari juga memberikan kontribusi dalam

ketidakseimbangan hormon. Hal ini terjadi karena kebiasaan

mengkonsumsi makanan yang secara tidak langsung mengandung

estrogen, seperti daging ayam, sapi, serta babi yang diternakkan yang

diberikan makanan tambahan berupa hormon estrogen demi

memepercepat pertumbuhannya.

c. Kontrasepsi

Kebanyakan pil kontasepsi menggunakan progestin sebagai

terapi pengganti hormon. Progestin memiliki sifat yang ridak sama

dengan progesteron alami, sehingga hanya akan memicu meningkatnya

kadar hormon estrogen didalam tubuh.

d. Lingkungan

Tanpa kita sadari tubuh kita sehari-hari telah banyak menerima

paparan estrogen sintesis seperti yang terkandung dalam deterjen,

pestisida serta berbagai macam produk perawatan kecantikan. Stimulus

paparan yang terjasi secara terus-menerus ini memberikan dampak

negatif terhadap reseptor estrogen dalam tubuh, sehingga

menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengacu pada keadaan

estrogen dominan.

Page 20: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

17

Kelebihan Hormon Progesteron

a. Pengaruh kelebihan hormon progesteron

1) Pasien tampak kelelahan

2) Kehiangan gairah seksual

3) Ketidakstabilan emosi

4) Kembung dan nafsu makan berkurang

5) Siklus menstruasi tidak teratur

b. Penyebab kelebihan hormon progesterone

Progesteron hanya akan berada dalam keadaan over supply

apabila pasien mengkonsumsi suplemen serta obat-obatan yang

mengandung progesteron dalam dosis yang tinggi, yang dalam hal ini

tidak sesuai dengan kebutuhan.

Indikasi dan Kontraindikasi

Hormon Progesteron

1) Indikasi

a) Kontrasepsi

b) Perdarahan menstruasi hemoragik/ tidak teratur

c) Karsinoma endometrium

d) Hipoventilasi

2) Kontraindikasi

Meningioma.

3) Efek samping

a) Maskulinisasi pada penggunaan lama

b) Toksisitas minimal.

4) Farmakokinetik

Dimetabolisme oleh hati menjadi glukoronida atau konjugat

sulfat. Sebagian besar dosis awal cepat didegradasi oleh

metabolisme lintasan pertama, sehingga progesterone tidak

mencapai jaringan bila diberikan secara oral. Progestin sintetis

sebaliknya tidak rentan terhadap metabolisme lintasan pertama

sehingga dapat diberikan secara oral.

Page 21: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

18

C. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)

1. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH),

Juga dikenal sebagai luteinizing hormone-releasing hormone

(LHRH) dan luliberin, adalah peptida hormon trofik bertanggung jawab

atas pelepasan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing

hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis dan dilepaskan dari

neuron GnRH dalam hipotalamus. Peptida milik gonadotropin-releasing

hormone keluarga. Ini merupakan langkah awal dalam aksis hipotalamus-

hipofisis-gonad. GNRH1, untuk prekursor GnRH terletak pada kromosom

8. Pada mamalia, yang dekapeptida linear produk akhir disintesis dari

asam preprohormone 92-amino di hipotalamus anterior preoptic. Ini adalah

target berbagai mekanisme regulasi aksis hipotalamus-hipofisis-gonad,

seperti yang dihambat oleh kadar estrogen meningkat dalam tubuh. GnRH

dianggap neurohormon, hormon yang diproduksi dalam sel saraf tertentu

dan dilepaskan pada terminal saraf-nya. Sebuah wilayah utama untuk

produksi GnRH adalah daerah preoptic dari hipotalamus, yang berisi

sebagian besar neuron GnRH mensekresi. Neuron GnRH berasal hidung

dan bermigrasi ke otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial

dan hipotalamus dan dihubungkan dengan sangat panjang dendrit 1

milimeter panjangnya. Bundel ini bersama-sama sehingga mereka

menerima masukan bersama sinaptik, sebuah proses yang memungkinkan

mereka untuk menyinkronkan rilis GnRH.

Page 22: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Progesteron adalah hormon steroid yang berperan dalam siklus

menstruasi wanita, mendukung proses kehamilan, dan embriogenesis.

Progesteron tergolong kelompok hormon progestogen, dan merupakan

hormon progestogen yang banyak terdapat secara alami. Progestero n ini

mempunyai efek terhadap sistem reproduksi, saraf, maupun sistem lainnya.

Estrogen penting dalam menjaga kondisi dinding vagina dan

elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang melembabkan vagina.

Mereka juga membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.

Pada pria, estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang

terlalu tinggi dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi,

pembesaran payudara,

Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), Juga dikenal sebagai

luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH) dan luliberin, adalah peptida

hormon trofik bertanggung jawab atas pelepasan follicle-stimulating hormone

(FSH) dan luteinizing hormone (LH) dari hipofisis anterior. GnRH disintesis

dan dilepaskan dari neuron GnRH dalam hipotalamus

B. Saran

Kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus banyak mencari

informasi tentang kesehatan reproduksi,khususnya pada kaum wanita dimana

mereka harus lebih banyak merawat organ reproduksi mereka agar tidak

terjadi penyakit maupun kelainan pada organ kelamin tersebut.dan yang paling

penting adalah jangan mengecewakan orang tua kita dengan melakukan

tindakan yang tidak sewajarnya.contohnya berhubungan seksual diluar

nikah,melakuan penyimpangan seksua ,dll.sebagai mahasiswa dibidang

kesehatan yang pertama kali kita harus banyak member contoh pada

masyarakat luar yang baik,terlebih khusus dalam perawatan organ reproduksi

agar proses reproduksi berjalan dengan baik tampa ada gangguan

maupunkelainan pada organ tersebut.

Page 23: Makalah hormon–hormon reproduksi pada wanita

20

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.2009. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Setiadi. Anatomi dan Fisiologi Manusia. 2007.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Diana. Kamus Kedokteran Lengkap. Surabaya: Serba Jaya.

H. Syaifudin, B.AC.Drs. Anatomi Fisiologis. Edisi : 2, 1997. EGC. Jakarta. Buku Saku Ilmu Kandungan, 2003

Olson, James, M.D, Ph.D. Belajar Mudah Farmakologi. Edisi : 1, 2004. EGC. Jakarta

Arif Manjoer,.dkk,. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid I. Media

Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2001

Rustam Mochtar,.Prof,. DR,. Sinopsis Obstetri. Jilid II. EGC. Jakarta. 1998

http://risaluvita.wordpress.com/2012/12/03/makalah-farmakologi-hormon-

progesteron-dan-kontrasepsi-hormonal/