6
TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR Kolom Artikel Pendidikan Guru SD. Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012 MENDISKRIPSIKAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DENGAN ALAT PERAGA DARI TANAH LIAT DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) baik dari SD hingga SMA banyak menggunakan alat peraga atau media belajar yang konkret. Hal ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan materi yang diberikan. Pada dasarnya sebuah pengetahuan akan mudah diserap dan dipahami apabila melakukan uji praktek secara langsung. Praktik pembelajaran di kelas yang menggunakan metode ceramah kadang tanpa disengaja dapat merugikan hak siswa perempuan atau siswa laki laki untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Sesuai dengan Undang Undang Pendidikan No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional antara lain menyebutkan: “Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.( Bab III, Pasal 4 Ayat 1), “Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.”(Bab IV Pasal 5 Ayat 1) Oleh karena itu, pada pokok materi ini penulis mencoba menyampaikan sebuah materi dengan membuat sebuah media belajar, untuk menambah pemahaman tentang materi kenampakan permukaan bumi yang terbuat dari tanah liat. Media ini sangat efektif karena, 1). Bahan baku mudah didapat, apalagi penulis bertugas di daerah pegunungan yang masih banyak tanah liat 2). Biaya murah, dan bisa dilaksanakan di luar mauapun di dalam kelas. 3).Memupuk rasa kebersamaan dan tanggung jawab pada anak. 4). Melatih anak untuk dapat berfikir dan berimajinasi sesuai dengan apa yang dialami dan dilihat. Dalam pembuatan media ini guru melibatkan siswa, sehingga siswa dapat merasa senang bermain sekaligus secara tidak langsung juga belajar. Siswa tidak hanya diberikan contoh gambar kenampakan saja, karena siswa kurang memahami tentang materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan siswa belum

Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

MENDISKRIPSIKAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI

DENGAN ALAT PERAGA DARI TANAH LIAT

DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) baik dari SD hingga SMA

banyak menggunakan alat peraga atau media belajar yang konkret. Hal ini

bertujuan untuk menambah pemahaman dan pengetahuan materi yang diberikan.

Pada dasarnya sebuah pengetahuan akan mudah diserap dan dipahami apabila

melakukan uji praktek secara langsung.

Praktik pembelajaran di kelas yang menggunakan metode ceramah kadang

tanpa disengaja dapat merugikan hak siswa perempuan atau siswa laki laki untuk

mendapatkan pendidikan yang sama. Sesuai dengan Undang Undang Pendidikan

No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional antara lain menyebutkan:

“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai

kultural, dan kemajemukan bangsa”.( Bab III, Pasal 4 Ayat 1), “Setiap warga

negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu.”(Bab IV Pasal 5 Ayat 1)

Oleh karena itu, pada pokok materi ini penulis mencoba menyampaikan

sebuah materi dengan membuat sebuah media belajar, untuk menambah

pemahaman tentang materi kenampakan permukaan bumi yang terbuat dari tanah

liat. Media ini sangat efektif karena, 1). Bahan baku mudah didapat, apalagi

penulis bertugas di daerah pegunungan yang masih banyak tanah liat 2). Biaya

murah, dan bisa dilaksanakan di luar mauapun di dalam kelas. 3).Memupuk rasa

kebersamaan dan tanggung jawab pada anak. 4). Melatih anak untuk dapat berfikir

dan berimajinasi sesuai dengan apa yang dialami dan dilihat.

Dalam pembuatan media ini guru melibatkan siswa, sehingga siswa dapat

merasa senang bermain sekaligus secara tidak langsung juga belajar. Siswa tidak

hanya diberikan contoh gambar kenampakan saja, karena siswa kurang

memahami tentang materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan siswa belum

Page 2: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

bisa paham tentang bentuk permukaan, apalagi bagi mereka yang hidup di

perkotaan.

Walaupun demikian bagi siswa yang hidup di pegunungan sebenarnya

sudah tahu bagaimana bentuk gunung,

tetapi belum menjamin

ngarai, jurang , gunung dan lainnya.

Media pembelajaran ini, pada nantinya akan memb

kenampakan permukaan

bukit, d) perbukitan, e) lembah, f) sungai, g) danau,

i)ngarai, j) jurang.

Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, bisa dilaksanakan

di dalam atau di luar kelas, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

pertemuan I ini siswa diarahkan hanya untuk membuat miniatur berdasarkan

bimbingan guru. Sebelum

alat dan bahan untuk membuat media belajar, antara lain :

secukupnya (akan lebih baik

bila

Air

berupa

50 cm

alat

dikumpulkan. Bisa dibuat berkelompok, 1 k

kelas 10 sampai 20 anak. Langkah pertama yang dikerjakan adalah mengajak

siswa untuk mengumpukan tanah liat yang sudah diberi air sedikit kemudian

membentuk gundukan tanah tersebut secara tidak merata.

Alangkah baiknya

Karena dengan demikian siswa tidak merasa disuruh, tetapi akan merasa

dibimbing dan merasa bahwa gurunya juga sebagai temannya.

membentuk, kemudian dikeringkan kurang lebih 30 menit denga

bawah terik matahari.

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

bisa paham tentang bentuk permukaan, apalagi bagi mereka yang hidup di

Walaupun demikian bagi siswa yang hidup di pegunungan sebenarnya

sudah tahu bagaimana bentuk gunung, lembah, bukit, sungai,

tetapi belum menjamin mereka paham kenapa dan mengapa, dinamakan lembah,

, gunung dan lainnya.

Media pembelajaran ini, pada nantinya akan memb

kenampakan permukaan di bumi yang terdiri dari a) Gunung, b) pegunungan,

bukit, d) perbukitan, e) lembah, f) sungai, g) danau, h) dataran tingi dan rendah,

Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, bisa dilaksanakan

di dalam atau di luar kelas, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

pertemuan I ini siswa diarahkan hanya untuk membuat miniatur berdasarkan

Sebelum memulai pelajaran alangkah baiknya menyiapkan dulu

alat dan bahan untuk membuat media belajar, antara lain :

secukupnya (akan lebih baik tanah liat yang hitam, karena kalau tanah liat merah

kering akan mudah retak)

secukupnya, 3)

triplek atau papan ukuran 50 x

)

Setelah menyediakan

dan bahan yang ada, siswa

dikumpulkan. Bisa dibuat berkelompok, 1 kelompok 5 – 10 anak jika siswa dalam

kelas 10 sampai 20 anak. Langkah pertama yang dikerjakan adalah mengajak

siswa untuk mengumpukan tanah liat yang sudah diberi air sedikit kemudian

membentuk gundukan tanah tersebut secara tidak merata.

Alangkah baiknya jika guru ikut berperan dan “ kotor “

Karena dengan demikian siswa tidak merasa disuruh, tetapi akan merasa

dibimbing dan merasa bahwa gurunya juga sebagai temannya.

membentuk, kemudian dikeringkan kurang lebih 30 menit denga

ri.

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

bisa paham tentang bentuk permukaan, apalagi bagi mereka yang hidup di

Walaupun demikian bagi siswa yang hidup di pegunungan sebenarnya

sungai, dan sejenisnya,

dinamakan lembah,

Media pembelajaran ini, pada nantinya akan membahas tentang

di bumi yang terdiri dari a) Gunung, b) pegunungan, c)

h) dataran tingi dan rendah,

Pembelajaran ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, bisa dilaksanakan

di dalam atau di luar kelas, disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Pada

pertemuan I ini siswa diarahkan hanya untuk membuat miniatur berdasarkan

memulai pelajaran alangkah baiknya menyiapkan dulu

1). Tanah liat

tanah liat yang hitam, karena kalau tanah liat merah

kering akan mudah retak), 2)

, 3) Alas ( bisa

triplek atau papan ukuran 50 x

Setelah menyediakan

dan bahan yang ada, siswa

anak jika siswa dalam

kelas 10 sampai 20 anak. Langkah pertama yang dikerjakan adalah mengajak

siswa untuk mengumpukan tanah liat yang sudah diberi air sedikit kemudian

“ dengan siswa.

Karena dengan demikian siswa tidak merasa disuruh, tetapi akan merasa

dibimbing dan merasa bahwa gurunya juga sebagai temannya. Setelah selesai

membentuk, kemudian dikeringkan kurang lebih 30 menit dengan dijemur di

Page 3: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

Maka hasilnya dapat diperoleh seperti gambar dibawah ini. Untuk

menambahkan keindahan dari hasil karya tadi, dapat ditaburi bubuk kapur, lumut

maupun rerumputan, atau bisa juga diberi warna dengan cat, sehingga akan

nampak sebagai tiruan dari permukaan daratan bumi.

Penerapan alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar ini, maksimal

dalam 2 kali pertemuan diharapkan siswa dapat 1). Mendiskripsikan kenampakan

permukaan bumi di lingkungan sekitar. 2). Menunjukkan bagian – bagian dari

permukaan bumi

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan II

Untuk memulai kegiatan belajar pada pertemuan II, siswa dibagi dalam

kelompok dan dihadapkan pada alat peraga yang sudah dibuat dalam pertemuan I,

dengan duduk melingkar dengan membawa buku yang relevan dengan pelajaran

IPA. Dikegiatan ini guru menyiapkan Globe, dan kertas yang telah terpotongi

dengan ukuran 9 x 5 cm sesuai jumlah siswa dalam setiap kelompok. Pada kertas

yang telah dipotongi tersebut diberikan keterangan atau penjelasan tentang

kenampakan permukaan bumi, seperti dalam tabel dibawah ini ( hanya keterangan

dan nomor saja yang dituliskan di balik kertas oleh guru, 1 keterangan 1 kartu )

No Kenampakan

Daratan Keterangan

1 Gunung Tanah yang membumbung tinggi yang berbentuk

seperti kubah atau kerucut

2 Pegunungan Serangkaian dari gunung – gunung yang saling

berdekatan

3 Bukit Merupakan tanah yang menjulang tinggi ke atas, tetapi

lebih rendah daripada gunung.

4 Perbukitan Serangkaian bukit yang berdekatan atau deretan dari

bukit

5 Lembah Lembah merupakan tanah rendah yang luas di kaki

gunung. Lembah dibatasi oleh dinding-dinding lereng

gunung.

Page 4: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

Gunung

6 Ngarai Lembah yang dalam dan luas di antara dua dindingnya.

7 Jurang Lembah yang dalam, sempit, dan memiliki dinding yang

curam disebut jurang

8 Sungai Sekumpulan air yang mengalir di wilayah daratan.

9 Daratan Bagian permukaan bumi yang tidak digenangi air

Langkah awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi tentang

kenampakan permukaan bumi dengan memperlihatkan bentuk bumi dengan globe

disertai penjelasan bahwa bumi terdiri dari daratan dan lautan seperti tampak

pada globe, laut diberi warna biru dan daratan diberi warna hijau dan kuning.

Kemudian guru bercerita atau menanyakan dimana siswa sekarang

bertempat tinggal, ada apa saja di sekitar wilayah tempat tinggal siswa, dikelilingi

oleh apa wilayah tempat tinggal siswa. Dari apersepsi tersebut siswa dapat

menjawab antara lain bahwa, terdapat banyak gunung, sawah, kemudian terdapat

daratan yang curam dan sebagainya, akan tetapi belum mengerti apa yang

dimaksud dengan gunung, lembah, jurang dan lainnya.

Pada langkah kegiatan inti ini, guru membagikan potongan kertas kecil

kepada seluruh kelompok secara acak. Setelah kartu tadi dibagikan, guru

memberikan instruksi pada siswa untuk membacakan kartu tadi, boleh ditunjuk

langsung atau diundi siapa yang memulai terlebih dahulu.

Setelah membaca, siswa diminta untuk menunjukkan pada alat peraga

yang telah tersedia bagian mana yang sesuai dengan kartu. Jika betul, siswa dapat

menyebutkan apa maksud yang tertulis dalam kartu tersebut dan menuliskan di

balik kartu, kemudian di tancapkan di alat peraga, Contoh : No 1 tertulis Tanah

yang membumbung tinggi yang berbentuk seperti kubah atau kerucut, maka

siswa harus dapat menjawab “gunung”

dengan menunjukkannya di media tadi.

Kegiatan tersebut berlaku terus

untuk semua kartu, sehingga semua dapat

giliran untuk menyebutkan satu persatu

tentang kenampakan permukaan bumi.

Page 5: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

Agar permainan tersebut seru dan mengasyikan, maka bagi siswa yang

tidak dapat menjawab diberikan hukuman, misalnya saja untuk menghafalkan

Pancasila atau menyanyikan lagu wajib. Yang terpenting hukuman tersebut

bersifat mendidik dan ringan.

Sebagai langkah akhir, guru memberikan penguatan dan menjelaskan lagi

tentang materi yang baru saja diberikan, atau dapat juga diberikan soal evaluasi

untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa dalam materi ini. Penerapan

model belajar seperti ini, membantu siswa untuk menumbuhkan rasa

kebersamaan, gotong royong, disiplin, dan imajinatif serta kreatif yang tinggi.

Kesimpulan dari hasil pembelajaran

Dengan menggunakan media belajar ini, diharapkan siswa dapat

mendiskripsikan tentang kenampakan permukaan bumi dengan jelas. Dari siswa

yang dibimbing dalam mata pelajaran IPA materi pokok Kenampakan Permukaan

Bumi, sebanyak 8 siswa mampu memahami materi dengan menyebutkan dan

menunjukkan semua kenampakan dengan benar. Sedangkan 2 siswa lainnya

hanya mampu menunjukkan saja, tetapi belum hafal dengan nama – nama

kenampakan bumi yang ada dalam media belajar tersebut.

Dari kesimpulan tersebut diatas maka ketuntasan belajar IPA dengan

materi pokok kenapakan permukaan bumi, 80 % telah tercapai dan 20 %

memerlukan perbaikan dan pengayaan materi.

Agar pembelajaran sesuai dengan konsep PAIKEM ( Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) maka : 1). Diadakannya tugas-tugas

yang lebih praktis (seperti dalam IPA) termasuk tugas yang memanfaatkan

lingkungan sosial dan alam, 2). Anak didik menggunakan lebih banyak alat bantu

belajar, 3). Guru menunjukkan fleksibelitas dalam pengelolaan murid dalam

pelaksanaan pembelajaran. Semoga dengan membuat media belajar yang

melibatkan siswa dan guru secara langsung ini, dapat meningkatkan minat belajar

siswa khusunya pada pelajaran IPA.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.

Page 6: Mendiskripsikan kenampakan permukaan bumi dari tanah liat, term

TELAH DIMUAT PADA MAJALAH “MEDIA” DINAS

PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR

Kolom Artikel Pendidikan Guru SD.

Edisi No 06/Thn.XLII/Agustus 2012

Oleh : MOHAMAD RIDWAN, A. Ma. Pd. SD Guru Kelas SDN Batok 01

Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun Alamat : Jl. Margabawera III/3 Kota Madiun

Phone : 085 790 462 010