40
SIMTOMATOLOGI SIMTOMATOLOGI Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat memahami Mahasiswa dapat memahami pengertian tanda, pengertian tanda, pengertian gejala, tipe pengertian gejala, tipe gejala, dan mekanisme gejala, dan mekanisme timbulnya gejala timbulnya gejala

Minggu Iii Iv

  • Upload
    sudiono

  • View
    5.616

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minggu Iii Iv

SIMTOMATOLOGISIMTOMATOLOGI

Tujuan PembelajaranTujuan PembelajaranMahasiswa dapat memahami Mahasiswa dapat memahami

pengertian tanda, pengertian pengertian tanda, pengertian gejala, tipe gejala, dan gejala, tipe gejala, dan mekanisme timbulnya gejalamekanisme timbulnya gejala

Page 2: Minggu Iii Iv

A. Gejala PenyakitA. Gejala Penyakit

Kelainan/penyimpangan dari keadaan Kelainan/penyimpangan dari keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit, dan gejala dapat penyebab penyakit, dan gejala dapat dilihat dengan mata telanjang.dilihat dengan mata telanjang.

Page 3: Minggu Iii Iv

Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:

a). Gejala lokal → gejalanya terbatas pada a). Gejala lokal → gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar) (pada daun, buah, akar)

b). Gejala sistemik → gejalanya terdapat dib). Gejala sistemik → gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil) seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil)

Page 4: Minggu Iii Iv

Berdasarkan bentuknya, ada 3 tipe gejala:Berdasarkan bentuknya, ada 3 tipe gejala:

a. Nekrosa → akibat kematian a. Nekrosa → akibat kematian sel/jaringan (bercak, bintik, noda, hawar) sel/jaringan (bercak, bintik, noda, hawar)

b. Hiperplasia → pertumbuhan luar biasa b. Hiperplasia → pertumbuhan luar biasa dari sel-sel/jaringan tanamandari sel-sel/jaringan tanaman

c. Hipoplasia → pengurangan ukuran c. Hipoplasia → pengurangan ukuran tanaman (kerdil, kate)tanaman (kerdil, kate)

Page 5: Minggu Iii Iv

Nekrosa

Hiperplasia

Hipoplasia

http://www.oznet.k-state.edu/path-ext/factSheets/Turf/turfimages/tallfescue%2520gray%2520leaf%2520spot%2520figure%25204forWeb.jpg

http://www.agnet.org/library/image/nc128d3.html

Page 6: Minggu Iii Iv

Terjadinya gejala nekrosaTerjadinya gejala nekrosa

(http://www.shopapspress.org/brfoncolbiol.html)(http://www.shopapspress.org/brfoncolbiol.html)

Click me

Page 7: Minggu Iii Iv

NekrosaNekrosaContoh gejala NekrosaContoh gejala Nekrosa

Bercak daun → lesio setempat karena Bercak daun → lesio setempat karena kerusakan/kematian sel (berwarna coklat, hitam kerusakan/kematian sel (berwarna coklat, hitam atau abu-abu keputihan)atau abu-abu keputihan)

Bentuk bercak: bulat, lonjong, bintik garis-garis, Bentuk bercak: bulat, lonjong, bintik garis-garis, bilur, lingkaran-lingkaran sepusat (bercak bilur, lingkaran-lingkaran sepusat (bercak papan sasaran)papan sasaran)

Kadang-kadang bercak dikelilingi oleh jalur Kadang-kadang bercak dikelilingi oleh jalur klorotik/kuning yang disebut halo (kalang)klorotik/kuning yang disebut halo (kalang)

Page 8: Minggu Iii Iv

Bercak

Bercak dikelilingi halo

http://msucares.com/lawn/tree_diseases/images/photinia.gif

http://www.biotech.ufl.edu/PlantContainment/citrumelo.jpg

Page 9: Minggu Iii Iv

Hawar → perubahan warna dan Hawar → perubahan warna dan mengering serta meluas dengan cepat mengering serta meluas dengan cepat pada daun, tunas, dahan, ranting, bunga pada daun, tunas, dahan, ranting, bunga dan lai-laindan lai-lain

Kanker → luka setempat, mengering dan Kanker → luka setempat, mengering dan cekung yang dikelilingi kalus pada kulit cekung yang dikelilingi kalus pada kulit batang, cabang, dahan dan akar batang, cabang, dahan dan akar (umumnya pada tanaman berkayu)(umumnya pada tanaman berkayu)

Page 10: Minggu Iii Iv

Hawar Kanker

http://www.apsnet.org/Education/IllustratedGlossary/PhotosA-D/canker.jpg

Page 11: Minggu Iii Iv

Mati ujung/pucuk (Dieback) → kematian Mati ujung/pucuk (Dieback) → kematian secara intensif pada ranting dan cabang secara intensif pada ranting dan cabang yang dimulai dari ujung-ujungnya menuju yang dimulai dari ujung-ujungnya menuju ke pangkal-pangkalnya.ke pangkal-pangkalnya.

Busuk akar/pangkal batang → Busuk akar/pangkal batang → Disintegrasi/pembusukan pada sistem Disintegrasi/pembusukan pada sistem perakaran/pangkal batangperakaran/pangkal batang

Page 12: Minggu Iii Iv

Die back

Busuk pangkal batanghttp://www.cfl.scf.rncan.gc.ca/IMFEC-IDECF/malg/000419G.jpg

http://www.nationalpak.com/mangomng.asp

Page 13: Minggu Iii Iv

Rebah kecambah (Damping-off) →Kematian sangat Rebah kecambah (Damping-off) →Kematian sangat cepat pada kecambah yang sangat muda di pesemaian cepat pada kecambah yang sangat muda di pesemaian (umumnya akibat serangan jamur tular tanah)(umumnya akibat serangan jamur tular tanah)

Bila kecambah mati setelah muncul di permukaan tanah Bila kecambah mati setelah muncul di permukaan tanah disebut rebah kecambah pasca tumbuhdisebut rebah kecambah pasca tumbuh

Bila kecambah mati sebelum uncul dipermukaan tanah Bila kecambah mati sebelum uncul dipermukaan tanah disebut rebah kecambah pratumbuhdisebut rebah kecambah pratumbuh

Klorosis → Kerusakan/kematian kloroplas Klorosis → Kerusakan/kematian kloroplas menyebabkan warna hijau berubah warna kuningmenyebabkan warna hijau berubah warna kuning

Page 14: Minggu Iii Iv

Damping off Klorosishttp://www.ent.iastate.edu/images/plantpath/soybean/dampoff/icm211soydampoff.jpg

Page 15: Minggu Iii Iv

HiperplasiaHiperplasia

Contoh-contoh gejala hiperplasiaContoh-contoh gejala hiperplasia

Akar gada → pembesaran pada bagian-bagian Akar gada → pembesaran pada bagian-bagian tertentu dari akar akibat terjadinya bintil-bintil tertentu dari akar akibat terjadinya bintil-bintil yang saling menyatu (penyakit akar gada pada yang saling menyatu (penyakit akar gada pada akar kubis oleh jamur akar kubis oleh jamur Plasmodiophora brassicaePlasmodiophora brassicae))

Kelenjar (galls) → pembengkakan setempat Kelenjar (galls) → pembengkakan setempat berupa bisul-bisul atau bintil-bintil pada batang, berupa bisul-bisul atau bintil-bintil pada batang, ranting atau daun (penyakit kelenjar pada batang ranting atau daun (penyakit kelenjar pada batang tanaman berupa matahari/crown galls oleh bakteri tanaman berupa matahari/crown galls oleh bakteri Agrobacterium tumefaciensAgrobacterium tumefaciens))

Page 16: Minggu Iii Iv

Akar Gada

(Plasmodiphora brassicae)

Gall

(Agrobacterium tumefaciens)

http://arabidopsis.info/students/agrobacterium/gall1.jpg

Page 17: Minggu Iii Iv

Sapu setan (Witches’s broom) → Sapu setan (Witches’s broom) → timbulnya banyak tunas tidur pada ketiak timbulnya banyak tunas tidur pada ketiak sehingga merupakan ranting-ranting yang sehingga merupakan ranting-ranting yang rapat seperti sapurapat seperti sapu

Kutil (Warts) → kutil-kutil yang menonjol Kutil (Warts) → kutil-kutil yang menonjol (jendul) pada akar-akar umbi(jendul) pada akar-akar umbi

Page 18: Minggu Iii Iv

Kutil pada kentang

Sapu setan

http://cbc.ca/gfx/photos/potato_wart001222.jpg

http://www2.hawaii.edu/~coffee/glyphosate_injury1.JPG

Page 19: Minggu Iii Iv

HipoplasiaHipoplasia

Contoh-contoh gejala hipoplasiaContoh-contoh gejala hipoplasia

Kerdil (atropi/stunt) → terhambatnya Kerdil (atropi/stunt) → terhambatnya pertumbuhan pada bagian-bagian tumbuhan pertumbuhan pada bagian-bagian tumbuhan (bagian-bagian tersebut ukurannya lebih kecil (bagian-bagian tersebut ukurannya lebih kecil dari biasanya)dari biasanya)

Katai (dwarf) → ukuran seluruh tanaman Katai (dwarf) → ukuran seluruh tanaman mengecil tanpa perubahan proporsi dari bagian-mengecil tanpa perubahan proporsi dari bagian-bagian tumbuhanbagian tumbuhan

Page 20: Minggu Iii Iv

Kerdil

Dwarf

http://www.apsnet.org/education/LessonsPlantPath/BarleyYelDwarf/images/fig16.jpg

http://www.agnet.org/library/image/nc128d3.html

Page 21: Minggu Iii Iv

Klorosis → tidak tebentuk/kurang berkembangnya klorofil Klorosis → tidak tebentuk/kurang berkembangnya klorofil sehingga daun-daun menjadi kuning atau terjadi mosaik sehingga daun-daun menjadi kuning atau terjadi mosaik dengan warna campuran hijau, hijau muda, kuning agak dengan warna campuran hijau, hijau muda, kuning agak putih (penyakit-penyakit virus)putih (penyakit-penyakit virus)

Vein banding → bila pada daun hanya bagian-bagian Vein banding → bila pada daun hanya bagian-bagian sekitar tulang daun yang berwarna hijausekitar tulang daun yang berwarna hijau

Vein clearing → bila hanya bagian-bagian daun di sekitar Vein clearing → bila hanya bagian-bagian daun di sekitar tulang daun yang menguningtulang daun yang menguning

Etiolasi → bila tumbuhan kekurangan cahaya, tumbuhan Etiolasi → bila tumbuhan kekurangan cahaya, tumbuhan tumbuh memanjang (kurus) dengan daun-daun sempit tumbuh memanjang (kurus) dengan daun-daun sempit dan pucatdan pucat

Page 22: Minggu Iii Iv

Vein banding Vein clearing

Etiolasi

http://www.aphis.usda.gov/ppq/ep/citrus_greening/index.htmlhttp://www2.hawaii.edu/~snelson/papaya/1_prsv_leaf_vein_clearing1.jpg

http://www.botany.hawaii.edu/faculty/webb/BOT470/PlantPhys05/Chapter%252017/PP1701D.jpg

http://botit.botany.wisc.edu/images/130/Tropisms/Etiolation/results_from_lab.html

Page 23: Minggu Iii Iv

Penamaan penyakit tumbuhanPenamaan penyakit tumbuhan

Nama umum penyakit banyak diberi nama Nama umum penyakit banyak diberi nama sesuai dengan gejalanya → penyakit sesuai dengan gejalanya → penyakit karat, penyakit layu, penyakit kudis, karat, penyakit layu, penyakit kudis, penyakit kanker dan lain-lainpenyakit kanker dan lain-lain

Page 24: Minggu Iii Iv

B. Tanda PenyakitB. Tanda Penyakit Semua struktur patogen yang terdapat pada Semua struktur patogen yang terdapat pada

permukaan tanaman yang dapat dilihat secara permukaan tanaman yang dapat dilihat secara makroskopis (khusus pada penyakit yang makroskopis (khusus pada penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri)disebabkan oleh jamur dan bakteri)

Tanda penyakit meliputi:Tanda penyakit meliputi:

Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor, Miselia, kumpulan konidia dan konidiofor, sklerotia, basidiokarp dan lendir bakterisklerotia, basidiokarp dan lendir bakteri

Page 25: Minggu Iii Iv

Contoh-contoh tanda penyakitContoh-contoh tanda penyakit MisileaMisilea Jamur Jamur Sclerotium rolfsiiSclerotium rolfsii pada pada

kacang-kacangan (kacang kacang-kacangan (kacang tanah) membentuk miselia tanah) membentuk miselia seperti bulu/kapas putih seperti bulu/kapas putih pada permukaan akar, pada permukaan akar, pangkal batang dan pangkal batang dan permukaan tanah seputar permukaan tanah seputar tumbuhan terinfeksi atau tumbuhan terinfeksi atau berupa anyaman miselia berupa anyaman miselia pada permukaan daunpada permukaan daun

http://www4.ncsu.edu/~dlsmith6/images/rolfsii/STEMROT.JPG

Page 26: Minggu Iii Iv

SklerotiaSklerotia

Gumpalan/bulatan massa Gumpalan/bulatan massa hifa yang menebal dan hifa yang menebal dan menempel pada batang menempel pada batang atau pada permukaan atau pada permukaan tanah atau terapung di tanah atau terapung di permukaan air di sekitar permukaan air di sekitar tumbuhan yang terinfeksi tumbuhan yang terinfeksi (sklerotia pada batang (sklerotia pada batang padi yang terserang padi yang terserang jamur jamur RhizoctoniaRhizoctonia solanisolani))

http://www.ars.usda.gov/is/graphics/photos/aug03/k10606-1i.jpg

Page 27: Minggu Iii Iv

BasidiokarpBasidiokarp

Pada serangan lanjut, Pada serangan lanjut, jamur Ganoderma & jamur Ganoderma & Rigidoporus membentuk Rigidoporus membentuk baidiokarp (berbentuk baidiokarp (berbentuk kipas tebal dan banyak kipas tebal dan banyak pori-porinya) pada pori-porinya) pada permukaan akar /pangkal permukaan akar /pangkal batang tumbuhan batang tumbuhan berkayuberkayu

http://pollen.utulsa.edu/Spores/ganoderma-3.jpg

Page 28: Minggu Iii Iv

Kumpulan konidia dan konidiofor (pada Kumpulan konidia dan konidiofor (pada penyakit karat/tepung)penyakit karat/tepung)

Kumpulan konidia dan konidiofor terlihat Kumpulan konidia dan konidiofor terlihat

seperti karat atau tepung pada permukaan seperti karat atau tepung pada permukaan daun.daun.

Penyakit karat pada daun jagung yang Penyakit karat pada daun jagung yang

disebabkan oleh jamur disebabkan oleh jamur Puccinia polysoraPuccinia polysora

Penyakit embun tepung pada daun jagung Penyakit embun tepung pada daun jagung (bulai ) yang disebabkan oleh jamur (bulai ) yang disebabkan oleh jamur PeronosclerosporaPeronosclerospora maydismaydis

Page 29: Minggu Iii Iv

Konidia dan konidiofor Puccinia polysora Konidia dan konidiofor

PeronosclerosporaPeronosclerospora maydismaydis

http://cropwatch.unl.edu/archives/2006/Crop18/socornrust.htmhttp://www.oznet.ksu.edu/sumner/ag/frequently_asked_questions.htm

Page 30: Minggu Iii Iv

Lendir BakteriLendir Bakteri

Penyakit-penyakit pembuluh karena Penyakit-penyakit pembuluh karena bakteri, jika batang/ranting tumbuhan bakteri, jika batang/ranting tumbuhan yang terinfeksi bakteri dipotong akan yang terinfeksi bakteri dipotong akan mengeluarkan lendir bakteri (Ooze) mengeluarkan lendir bakteri (Ooze) berwarna putih keruh seperti susu kental.berwarna putih keruh seperti susu kental.

Contohnya penyakit layu bakteri pada Contohnya penyakit layu bakteri pada pisang yang disebabkan oleh bakteri pisang yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum Ralstonia solanacearum ras 2ras 2

Page 31: Minggu Iii Iv
Page 32: Minggu Iii Iv

Diagnosis: Ilmu mengenal penyakitDiagnosis: Ilmu mengenal penyakit

Diagnosis penyakit tanaman: untuk Diagnosis penyakit tanaman: untuk menentukan macamnya penyakit tanaman menentukan macamnya penyakit tanaman dengan tepat dan cermatdengan tepat dan cermat

DIAGNOSIS

Page 33: Minggu Iii Iv

Diagnosis penyakit tanaman Diagnosis penyakit tanaman didasarkan kepadadidasarkan kepada

Gejala

Luar

Dalam

Umumnya langsung dapat menentukan penyebab penyakit, sifat-sifat dan pengendaliannya

Tanda: miselia, kumpulan konidia/konidiofor, sklerotia, lendir bakteri

Page 34: Minggu Iii Iv

DiagnosisPenyakit menular (biotik)

Penyakit tidak menular (abiotik)

Alat bantu diagnosis penyakit tanaman menular :

● Loop● Mikroskop

● Media biakan (untuk patogen non-obligat)

● Buku indeks penyakit tanaman● Buku seri kompendium

● Buku-buku mikologi, bakteriologi, virologi dll.

Page 35: Minggu Iii Iv

Diagnosis penyakit tanaman tidak menular Diagnosis penyakit tanaman tidak menular dilakukan dengan cara berikut:dilakukan dengan cara berikut:

Memakai buku-buku manual/bergambar tentang Memakai buku-buku manual/bergambar tentang gejala kekurangan/kelebihan unsur hara, gejala kekurangan/kelebihan unsur hara, cahaya, polusi dll.cahaya, polusi dll.

Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan Untuk kekurangan unsur hara dilakukan dengan analisa kimia tanah/tanamananalisa kimia tanah/tanaman

Meniru faktor lingkungan yang dicurigai sebagai Meniru faktor lingkungan yang dicurigai sebagai penyebab penyakit penyebab penyakit

Page 36: Minggu Iii Iv

Penetuan patogen penyebab utama penyakit pada tanaman Penetuan patogen penyebab utama penyakit pada tanaman dilakukan dengan Postulat Koch.dilakukan dengan Postulat Koch.

Langkah-langkah Kerja Postulat KochLangkah-langkah Kerja Postulat Koch1.1. Patogen harus selalu didapatkan berasosiasi dengan tanaman Patogen harus selalu didapatkan berasosiasi dengan tanaman

yang sakityang sakit

2. Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan 2. Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada media biakan murni.pada media biakan murni.

3. Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat 3. Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat direinokulasikan pada tanaman sejenis dan sehat, serta gejala direinokulasikan pada tanaman sejenis dan sehat, serta gejala yang timbul harus sama dengan tanaman sakit terdahulu yang timbul harus sama dengan tanaman sakit terdahulu (tanaman pada no.1)(tanaman pada no.1)

4. Patogen pada tanaman sakit akibat reinokulasi harus dapat 4. Patogen pada tanaman sakit akibat reinokulasi harus dapat direisolasi dan dapat ditumbuhkan pada biakan murni. Patogen direisolasi dan dapat ditumbuhkan pada biakan murni. Patogen yang dapat tumbuh pada biakan murni ini harus memiliki yang dapat tumbuh pada biakan murni ini harus memiliki karakteristik yang tepat sama dengan patogen pertama yang karakteristik yang tepat sama dengan patogen pertama yang diisolasi.diisolasi.

Page 37: Minggu Iii Iv

Pengukuran penyakit tumbuhanPengukuran penyakit tumbuhan

Berat-ringannya suatu penyakit pada tumbuhan dapat Berat-ringannya suatu penyakit pada tumbuhan dapat diukur dengan cara-cara sebagai berikut (sesuai diukur dengan cara-cara sebagai berikut (sesuai kebutuhan)kebutuhan)

1.1. Keterjadian penyakit (Disease incidence) Keterjadian penyakit (Disease incidence)

KP = A X 100 %KP = A X 100 % A + BA + B

KP : Keterjadian PenyakitKP : Keterjadian Penyakit A: Jumlah tumbuhan atau bagian tumbuhan A: Jumlah tumbuhan atau bagian tumbuhan

yang yang sakit sakit B: Jumlah tumbuhan atau bagian tumbuhan B: Jumlah tumbuhan atau bagian tumbuhan

yang yang sehat sehat

Page 38: Minggu Iii Iv

2. Keparahan Penyakit (Disease Severity)2. Keparahan Penyakit (Disease Severity)

nn

S = Σ (ηi x νi)S = Σ (ηi x νi)i=0i=0

N x Z x 100 %N x Z x 100 %

Page 39: Minggu Iii Iv

Keterangan :Keterangan :

S: keparahan penyakitS: keparahan penyakit ηi: jumlah tanaman atau bagian tanaman dengan kategori ke-iηi: jumlah tanaman atau bagian tanaman dengan kategori ke-i νi: skala kategori serangan ke-i, yaitu:νi: skala kategori serangan ke-i, yaitu: __________________________________________________________________________________________________________________ Skala Skor penyakit *)Skala Skor penyakit *)

0 = tidak ada serangan0 = tidak ada serangan1 = 0 –25% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang1 = 0 –25% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang2 = >25 –50 % permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang2 = >25 –50 % permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang3 = >50 –75% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang3 = >50 –75% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang4 = >75 –100% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang4 = >75 –100% permukaan tanaman atau bagian tanaman terserang

__________________________________________________________________________________________________________________N : jumlah seluruh tanaman atau bagian tanaman yang diamatiN : jumlah seluruh tanaman atau bagian tanaman yang diamatiZ : nilai skala kategori serangan tertinggi.Z : nilai skala kategori serangan tertinggi. *) : besarnya skor penyakit dapat dibuat sesuai kebutuhan*) : besarnya skor penyakit dapat dibuat sesuai kebutuhan

Page 40: Minggu Iii Iv

3.3. Kehilangan hasil (yield loss)Kehilangan hasil (yield loss)

KH = KH = P- Y P- Y x 100 % x 100 %

PP

KH : Kehilangan hasilKH : Kehilangan hasil

P : Potensi hasil sebenarnyaP : Potensi hasil sebenarnya

Y: Hasil yang didapatY: Hasil yang didapat