11
OPEN BUILDING 1 PENDAHULUAN ‘Buildings - and the neighborhoods - are not static artifacts, remain attractive, safe and useful’. Bangunan dapat berubah dalam skala yang besar dan kecil namun tetap berguna. Dan bangunan-bangunan yang baik adalah bangunan yang mampu menyediakan kapasitas untuk mengubah fungsi, standar penggunaan dan gaya hidup, dan memperbaiki bagian dari waktu ke waktu. Lalu bangaimana cara mendesain sebuah bangunan yang peka terhadap kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu, merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif. Terdapat sebuah pendekatan dalam mendesain sebuah bangunan dan lingkungannya yang dikenal dengan sebutan Open Building. Open Building adalah sebuah pendekatan untuk desain bangunan yang diakui internasional sebagai gelombang baru dalam arsitektur. Dimana gelombang baru tersebut seperti lingkungan yang dibangun terus tumbuh, meregenerasi. Orang-orang yang melakukan pendekatan ke Open Building berusaha untuk merumuskan teori tentang lingkungan yang dibangun dilihat secara dinamis dan mengembangkan metode desain dan konstruksi bangunan yang kompatibel. Pendekatan open building mempertegas bahwa terdapat stabilitas dan perubahan sebagai sebuah realitas. Pendekatan open building yaitu merancang dan membangun gedung harus melibatkan banyak orang, kemudian mencapai kesepakatan, dan harus tanggung jawab terhadap karakteristik budaya yang ada di tempat bangunan itu ada. Dalam praktiknya, orang-orang yang melakukan pendekatan pada Bangunan Open Building berusaha untuk menjawab pertanyaan. Yaitu Bagaimana kita merancang lingkungan yang dibangun untuk mendukung stabilitas dalam jangka waktu yang panjang. Mewadahi kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu. Dan merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif. Terdapat prinsip yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam membangun Open Building adalah proses merancang dan membangun dengan ‘environmental levels’. Gagasan tentang environmental levels bukanlah hal yang baru, Namun sudah ada dalam:

Open Building - Housing Living in Lochbach

Embed Size (px)

Citation preview

OPEN BUILDING

1

PENDAHULUAN

‘Buildings - and the neighborhoods - are not static artifacts, remain attractive, safe

and useful’. Bangunan dapat berubah dalam skala yang besar dan kecil namun tetap

berguna. Dan bangunan-bangunan yang baik adalah bangunan yang mampu menyediakan

kapasitas untuk mengubah fungsi, standar penggunaan dan gaya hidup, dan memperbaiki

bagian dari waktu ke waktu. Lalu bangaimana cara mendesain sebuah bangunan yang peka

terhadap kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu,

merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif.

Terdapat sebuah pendekatan dalam mendesain sebuah bangunan dan

lingkungannya yang dikenal dengan sebutan Open Building. Open Building adalah sebuah

pendekatan untuk desain bangunan yang diakui internasional sebagai gelombang baru

dalam arsitektur. Dimana gelombang baru tersebut seperti lingkungan yang dibangun terus

tumbuh, meregenerasi.

Orang-orang yang melakukan pendekatan ke Open Building berusaha untuk

merumuskan teori tentang lingkungan yang dibangun dilihat secara dinamis dan

mengembangkan metode desain dan konstruksi bangunan yang kompatibel. Pendekatan

open building mempertegas bahwa terdapat stabilitas dan perubahan sebagai sebuah

realitas. Pendekatan open building yaitu merancang dan membangun gedung harus

melibatkan banyak orang, kemudian mencapai kesepakatan, dan harus tanggung jawab

terhadap karakteristik budaya yang ada di tempat bangunan itu ada.

Dalam praktiknya, orang-orang yang melakukan pendekatan pada Bangunan Open Building

berusaha untuk menjawab pertanyaan. Yaitu Bagaimana kita merancang lingkungan yang

dibangun untuk mendukung stabilitas dalam jangka waktu yang panjang. Mewadahi

kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu. Dan

merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif.

Terdapat prinsip yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam membangun

Open Building adalah proses merancang dan membangun dengan ‘environmental levels’.

Gagasan tentang environmental levels bukanlah hal yang baru, Namun sudah ada dalam:

OPEN BUILDING

2

Form and Control in the Built Environment (Habraken, MIT Press, 1998).

Diagram ‘Enviromental Level’

Penjelasan gambar: Masing-masing level berhubungan dengan aturan-aturan

tertentu. Misalnya, pada pola jalan pada urban city, maka planning levelsnya berabad,

mendefinisikan bidang tanah - klaim teritorial dalam berbagai ukuran, di mana setiap

bangunan yang dibangun, dihancurkan dan dibangun bangunan baru selama periode waktu

tertentu selama grid jalan masih stabil.

Seringkali, beberapa diambil alih oleh salah satu pihak. Di beberapa tempat dan

waktu, kekuatan ekonomi, metode konstruksi dan perubahan dalam pola-pola sosial

mengakibatkan intensifikasi dari penggunaan ruang antara jalan, sementara dalam situasi

lain blok menjadi lebih kosong. Karakteristik di sini adalah bahwa grid jalan pada tingkat

yang lebih tinggi “publik” yang stabil, sementara banyak bangunan baru dibangun dan

dihancurkan pada tingkat yang lebih rendah - dalam kapasitas infrastruktur data spasial dan

pola tingkat jalanan. Terkadang, pada tingkat ruang publik diserang oleh kepentingan

pribadi baik melalui perjanjian atau oleh kekuatan untuk mengubah keseimbangan

kekuasaan dan tingkat struktur.

Jika kita melihat ke tingkat bangunan individu, yang kita sebut Arsitektur. Di sini,

sebuah bangunan menawarkan ruang untuk hunian, menawarkan bentuk, Layanan, dan

OPEN BUILDING

3

lintasan aman untuk berbagai tingkat hunian dari waktu ke waktu. Pada bangunan terdapat

klaim teritorial individu, keputusan dipegang mereka sendiri dalam batas-batas arsitektur

dasar. Maksudnya, Penghuni dapat bergerak masuk dan keluar, tanpa mengorbankan atau

mengganggu kepentingan keseluruhan. Ini sangat mudah diamati dalam multi-keluarga

dalam bangunan perumahan, perkantoran, Pusat perbelanjaan dan bangunan multi-

penyewa lain, bahkan fasilitas medis. Terkadang seluruh fasad bangunan dihilangkan dan

diganti, mengungkapkan tingkat teknis yang lain, sampai batas tertentu terhadap tata letak

struktur dan interior. Perilaku ini kurang terlihat di bangunan monumental seperti Museum,

gereja, dan auditorium.

Pada tingkat yang lebih rendah, perabotan di Kamar, komputer dan peralatan

lainnya, dapat berubah tanpa memaksa partisi ruangan untuk diubah. Ini merupakan

karakteristik kunci dari pendekatan Open Building.

Terdapat gagasan-gagasan dalam Open Building yaitu:

1. Gagasan tentang tingkat yang berbeda dari intervensi dalam lingkungan dibangun,

seperti yang diwakili oleh 'Base Building' dan 'Fitout' oleh urban desain dan arsitektur.

Base Building: Dasar bangunan biasanya mencakup bangunan utama seperti struktur

luar bangunan (atap dan fasad) di seluruh atau bagian bangunan, sirkulasi umum (lobi,

koridor, elevator dan tangga umum), dan utilitas bangunan (listrik, pemanas dan AC,

telepon, persediaan air, drainase, gas, dll) sampai ke titik kontak dengan ruang individu

penghuni. Bangunan dasar memberikan servis ruang untuk occupancy; Mendukung

adalah istilah lain untuk membangun basis.

Fit-out: produk-produk fisik dan ruang yang dikendalikan oleh penduduk individu atau

penghuni yang digunakan untuk membuat ruang dihuni di dasar bangunan. Fit-out

dapat berubah tanpa memaksa bangunan untuk mengubah dasar.

2. Gagasan bahwa pengguna, penghuni dan penduduk dilibatkan dan dapat membuat

keputusan desain juga. Harus mendengar apa kebutuhan dan kemauannya.

3. Gagasan bahwa, secara umum proses merancang melibatkan beberapa peserta dan

atau jenis profesional dari banyak bidang.

OPEN BUILDING

4

Pentingnya mengorganisir, membuatan keputusan dan konstruksi untuk mengurangi

dan membantu menghindari konflik antara orang-orang dan bagian-bagian tertentu

yang terlibat. Mengendalikan dan menyeimbangkan kepentingan umum dan

kepentingan lebih individual mereka yang menghuni ruang tersebut.

4. Gagasan bahwa antarmuka antara sistem teknis memungkinkan penggantian sistem

satu sama lain yang melakukan fungsi yang sama. (Sistem fit-out yang diterapkan dalam

sebuah bangunan dasar yang sama).

5. Gagasan bahwa lingkungan buatan dalam transformasi dan perubahannya, Base

Building harus tetap / masih dikenali dan dipahami.

6. Gagasan bahwa lingkungan buatan adalah produk dari proses yang sedang berlangsung

– on going, tidak pernah berakhir, desain dalam lingkungan yang dibangun tersebut

berubah bagian demi bagian.

OPEN BUILDING

5

STUDI CASE

HOUSING LIVING IN LOHBACH

PROJECT ARCHITECT : Gerhard Zweier

ASSISTANCE : Herwig Bachmann

Reinhard Drexel

Iris Kellner

Karin Kupsky

Michael Ohneberg

Christian Tabernigg

SITE AREA : 14.897 m²

AREA OF BUILDING : 4.850 m²

GROSS FLOOR AREA : 28.200 m²

NET FLOOR AREA : 22.150 m²

COMMENCEMENT OF PLANNING : 1997

COMMENCEMENT OF WORK : 1998

ENERGY DEMAND : 20 kWh/m²a

OPEN BUILDING

6

OVERVIEW PROJECT

Sebuah proyek perumahan yang berada di bagian barat kota Innsbruck. Tujuan

utama dari proyek ini adalah untuk menyediakan 154 apartemen sebagai jawaban atas

tuntutan ruang hidup manusia yang meningkat pesat di wilayah Barat di Austria. Housing

Living in Lohbach ini menawarkan kualitas tinggi bagi orang yang tinggal (konsep

perencanaan kota) dengan harga yang wajar. Semua kompleks bangunan saling terhubung.

ini menciptakan sebuah lingkungan sosial yang ramah dan komunikatif. Penghuni dapat

melihat view langsung dengan alam. Yang terintegrasi harmonis dengan kehidupan di kota

dan dekat dengan alam.

Konsep bentuknya seperti kubus, tampak terlihat mirip dengan pola papan catur

acak. Dibangun agar pemandangan di sekitar dapat dilihat melalui segala sisi bangunan.

Terdapat Balkon dari setiap ruang yang transparan dan tinggi dan terkesan luas. Balkon terus-

menerus di depan Apartemen sebagai penghalang dilengkapi dengan perisai matahari dan untuk

membuat ruang pribadi yang bebas.

“How do we design the built environment - in respect to long term community interests -

and change - in respect to individual preferences?”

“How do we plan and implement a regenerative built environment?”

Bangunan ini termasuk bangunan open building karena mulai dari perencanaannya

bangunan ini bertujuannya untuk menciptakan kemandirian dan menjamin individualitas setiap

penduduk di masa depan melalui pemikiran perencanaan. Housing living in Lohbach ini dibangun

oleh konsultan bernama Baumschlager Eberle. Salah satu konsultan arsitektur yang melakukan

OPEN BUILDING

7

pendekatan Open Building pada bangunan-bangunannya dan dilakukan dengan kontinuitas.

Ada 6 gagasan tentang Open Building, meliputi:

“The idea that users / inhabitants may make design decisions as well as professionals”

“The idea that, more generally, designing is a process with multiple participants also

including different kinds of professionals”

Bangunan ini adalah produk dari pertimbangan dari beberapa arsitek dan pekerja

lainnya untuk mengoptimalkan kualitas site, material dan konstruksinya. Untuk

meminimalkan energy, sumber daya konsumsi yang dipakai, dan untuk membuka struktur yang

digunakan untuk kemungkinan-kemungkinan. Bangunan ini juga melibatkan fakta-fakta yang

kompleks tentang ekonomi, ekologi, sumber daya dan masyarakat. Apa kemauan dan apa

kebutuhannya. Bersama-sama membentuk konteks budaya hidup di dunia. Dengan begitu

bangunan ini telah melibatkan profesional dari segala bidang dan penggunanya sendiri.

“The idea of distinct Levels of intervention in the built environment, such as those

represented by 'base building' and 'fit-out', or by urban design and architecture”

Pada bangunan Housing Living in Lohbach terdapat Base Building, meliputi:

Structure construction: Solid construction. Support structure material: Reinforced

concrete, in-situ concrete, precast concrete component

Facade construction: Building envelope, facade, flexible. Facade material: Metal, steel,

copper

Roof construction: Flat roof, green roof. Roof material: Solar modules, solar collectors

Housing Living in Lohbach ini memiliki fasad, ulititas dan struktur bangunan (base building)

yang tidak akan terganti.

FASAD. Flat Apartemen sangat bervariasi dan dapat

berubah. Namun elemen perlindungan matahari

digunakan terus oleh penduduk. Ini yang disebut

dengan base building. Material batu tembaga dibuat

oleh arsitek dan bukaan jendela dapat digunakan oleh

OPEN BUILDING

8

penduduk. interaksi antara permukaan jedela yang tertutup dan dibuka (sebagian) sangat

menarik. Untuk menjamin privasi individu, matahari shields modular digunakan untuk

menutup ruang ke luar.

UTILITAS. Tangga / zona hall membagi bangunan Timur dan sayap Barat. Semua

kabel dan instalasi ditempatkan di luar apartemen. Ini adalah sebuah inovasi prototypic:

Pasokan air, listrik, dll dipasang vertikal (elektro, air, pemanasan, selokan dll) berada di

poros tangga. Jika terjadi kerusakan dan harus dilakukan reparasi atau pemeliharaan maka

tidak perlu untuk masuk ke dalam apartemen.

CIRCULATION. Semua rumah memiliki akses langsung ke tempat-tempat 287 di

tempat parkir bawah tanah. Sirkulasi bangunan sepenuhnya bebas hambatan, misalnya

orang cacat fisik dapat berjalan sendiri tanpa masalah karena terus-menerus taktil sistem

keseluruhan.

MATERIALS CHOICES:

OPEN BUILDING

9

Sedangkan Fit-out nya adalah fungsi dari bangunan itu sendiri akan berubah

menyesuaikan pengguna yang ada didalamnya. Juga jumlah flat yang akan terus bertambah

sesuai kebutuhan dan permintaan penghuni. Merupakan studi kasus tentang ruang di antara

bangunan. Dimana ruang-ruang tersebut adalah fit-out dan bangunan sebagai base building.

“The idea that the interface between technical systems allows the replacement of one

system with another performing the same function. (such as different fit-out systems applied

in a given base building”

Merupakan studi kasus tentang ruang di antara bangunan. Dimana ruang-ruang

tersebut adalah fit-out dan bangunan sebagai base building. fungsi dari ruang itu sendiri

akan berubah menyesuaikan pengguna yang ada didalamnya. jumlah flat ini juga akan

bertambah sesuai kebutuhan dan permintaan penghuni.

“idea that built environment is in constant transformation and change must be recognized

and understood”

“The idea that built environment is the product of an ongoing, never ending design process,

in which environment transforms part by part”

Housing living in Lohbach ini dapat berubah fungsi dari ruang didalamnya namun

Base Building meliputi fasad, struktur, bentuk, utilitas dan sirkulasinya masih tetap terlihat.

Dan seperti yang dikatakan oleh konsultan arsitek Baumschlager Eberle yang

melakukan pendekatan Open Building pada bangunan ini, Housing Living in Lohbach

dibangun dengan kontinuitas dan terus berkembang. Membangun sebagai sebuah proses.

Perlu untuk memperbaiki dan melengkapi informasi tentang orang-orang yang ada

didalamnya, energi dan sumber daya. Jika kita memahami hal ini, maka jelas bahwa desain

bukan tentang menciptakan hal-hal baru, melainkan tentang. menciptakan sebuah

bangunan yang akan berlangsung setidaknya 200 tahun Pada dasarnya ada tiga strategi yang

digunakan untuk pendekatan open building: bentuk kompak, dinding luar yang efektif, dan

sensitif dan beadaptasi terhadap hal baru.

OPEN BUILDING

10

OPEN BUILDING

11

DAFTAR PUSTAKA

http://open-building.org/ob/concepts.html

http://open-building.org/ob/bibl.html

http://www.umich.edu/~nppcpub/resources/compendia/ARCHpdfs/NEXT21.pdf

http://www.baumschlager-eberle.com/en/projects/chronological/details-of-

project/project/wohnen-am-lohbach.html

www.coldhamandhartman.com

www.archdaily.com