Upload
charisma-amanda
View
44
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
OPEN BUILDING
1
PENDAHULUAN
‘Buildings - and the neighborhoods - are not static artifacts, remain attractive, safe
and useful’. Bangunan dapat berubah dalam skala yang besar dan kecil namun tetap
berguna. Dan bangunan-bangunan yang baik adalah bangunan yang mampu menyediakan
kapasitas untuk mengubah fungsi, standar penggunaan dan gaya hidup, dan memperbaiki
bagian dari waktu ke waktu. Lalu bangaimana cara mendesain sebuah bangunan yang peka
terhadap kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu,
merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif.
Terdapat sebuah pendekatan dalam mendesain sebuah bangunan dan
lingkungannya yang dikenal dengan sebutan Open Building. Open Building adalah sebuah
pendekatan untuk desain bangunan yang diakui internasional sebagai gelombang baru
dalam arsitektur. Dimana gelombang baru tersebut seperti lingkungan yang dibangun terus
tumbuh, meregenerasi.
Orang-orang yang melakukan pendekatan ke Open Building berusaha untuk
merumuskan teori tentang lingkungan yang dibangun dilihat secara dinamis dan
mengembangkan metode desain dan konstruksi bangunan yang kompatibel. Pendekatan
open building mempertegas bahwa terdapat stabilitas dan perubahan sebagai sebuah
realitas. Pendekatan open building yaitu merancang dan membangun gedung harus
melibatkan banyak orang, kemudian mencapai kesepakatan, dan harus tanggung jawab
terhadap karakteristik budaya yang ada di tempat bangunan itu ada.
Dalam praktiknya, orang-orang yang melakukan pendekatan pada Bangunan Open Building
berusaha untuk menjawab pertanyaan. Yaitu Bagaimana kita merancang lingkungan yang
dibangun untuk mendukung stabilitas dalam jangka waktu yang panjang. Mewadahi
kepentingan masyarakat dan perubahan dalam hal preferensi individu. Dan
merencanakan dan melaksanakan lingkungan yang dibangun secara regeneratif.
Terdapat prinsip yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam membangun
Open Building adalah proses merancang dan membangun dengan ‘environmental levels’.
Gagasan tentang environmental levels bukanlah hal yang baru, Namun sudah ada dalam:
OPEN BUILDING
2
Form and Control in the Built Environment (Habraken, MIT Press, 1998).
Diagram ‘Enviromental Level’
Penjelasan gambar: Masing-masing level berhubungan dengan aturan-aturan
tertentu. Misalnya, pada pola jalan pada urban city, maka planning levelsnya berabad,
mendefinisikan bidang tanah - klaim teritorial dalam berbagai ukuran, di mana setiap
bangunan yang dibangun, dihancurkan dan dibangun bangunan baru selama periode waktu
tertentu selama grid jalan masih stabil.
Seringkali, beberapa diambil alih oleh salah satu pihak. Di beberapa tempat dan
waktu, kekuatan ekonomi, metode konstruksi dan perubahan dalam pola-pola sosial
mengakibatkan intensifikasi dari penggunaan ruang antara jalan, sementara dalam situasi
lain blok menjadi lebih kosong. Karakteristik di sini adalah bahwa grid jalan pada tingkat
yang lebih tinggi “publik” yang stabil, sementara banyak bangunan baru dibangun dan
dihancurkan pada tingkat yang lebih rendah - dalam kapasitas infrastruktur data spasial dan
pola tingkat jalanan. Terkadang, pada tingkat ruang publik diserang oleh kepentingan
pribadi baik melalui perjanjian atau oleh kekuatan untuk mengubah keseimbangan
kekuasaan dan tingkat struktur.
Jika kita melihat ke tingkat bangunan individu, yang kita sebut Arsitektur. Di sini,
sebuah bangunan menawarkan ruang untuk hunian, menawarkan bentuk, Layanan, dan
OPEN BUILDING
3
lintasan aman untuk berbagai tingkat hunian dari waktu ke waktu. Pada bangunan terdapat
klaim teritorial individu, keputusan dipegang mereka sendiri dalam batas-batas arsitektur
dasar. Maksudnya, Penghuni dapat bergerak masuk dan keluar, tanpa mengorbankan atau
mengganggu kepentingan keseluruhan. Ini sangat mudah diamati dalam multi-keluarga
dalam bangunan perumahan, perkantoran, Pusat perbelanjaan dan bangunan multi-
penyewa lain, bahkan fasilitas medis. Terkadang seluruh fasad bangunan dihilangkan dan
diganti, mengungkapkan tingkat teknis yang lain, sampai batas tertentu terhadap tata letak
struktur dan interior. Perilaku ini kurang terlihat di bangunan monumental seperti Museum,
gereja, dan auditorium.
Pada tingkat yang lebih rendah, perabotan di Kamar, komputer dan peralatan
lainnya, dapat berubah tanpa memaksa partisi ruangan untuk diubah. Ini merupakan
karakteristik kunci dari pendekatan Open Building.
Terdapat gagasan-gagasan dalam Open Building yaitu:
1. Gagasan tentang tingkat yang berbeda dari intervensi dalam lingkungan dibangun,
seperti yang diwakili oleh 'Base Building' dan 'Fitout' oleh urban desain dan arsitektur.
Base Building: Dasar bangunan biasanya mencakup bangunan utama seperti struktur
luar bangunan (atap dan fasad) di seluruh atau bagian bangunan, sirkulasi umum (lobi,
koridor, elevator dan tangga umum), dan utilitas bangunan (listrik, pemanas dan AC,
telepon, persediaan air, drainase, gas, dll) sampai ke titik kontak dengan ruang individu
penghuni. Bangunan dasar memberikan servis ruang untuk occupancy; Mendukung
adalah istilah lain untuk membangun basis.
Fit-out: produk-produk fisik dan ruang yang dikendalikan oleh penduduk individu atau
penghuni yang digunakan untuk membuat ruang dihuni di dasar bangunan. Fit-out
dapat berubah tanpa memaksa bangunan untuk mengubah dasar.
2. Gagasan bahwa pengguna, penghuni dan penduduk dilibatkan dan dapat membuat
keputusan desain juga. Harus mendengar apa kebutuhan dan kemauannya.
3. Gagasan bahwa, secara umum proses merancang melibatkan beberapa peserta dan
atau jenis profesional dari banyak bidang.
OPEN BUILDING
4
Pentingnya mengorganisir, membuatan keputusan dan konstruksi untuk mengurangi
dan membantu menghindari konflik antara orang-orang dan bagian-bagian tertentu
yang terlibat. Mengendalikan dan menyeimbangkan kepentingan umum dan
kepentingan lebih individual mereka yang menghuni ruang tersebut.
4. Gagasan bahwa antarmuka antara sistem teknis memungkinkan penggantian sistem
satu sama lain yang melakukan fungsi yang sama. (Sistem fit-out yang diterapkan dalam
sebuah bangunan dasar yang sama).
5. Gagasan bahwa lingkungan buatan dalam transformasi dan perubahannya, Base
Building harus tetap / masih dikenali dan dipahami.
6. Gagasan bahwa lingkungan buatan adalah produk dari proses yang sedang berlangsung
– on going, tidak pernah berakhir, desain dalam lingkungan yang dibangun tersebut
berubah bagian demi bagian.
OPEN BUILDING
5
STUDI CASE
HOUSING LIVING IN LOHBACH
PROJECT ARCHITECT : Gerhard Zweier
ASSISTANCE : Herwig Bachmann
Reinhard Drexel
Iris Kellner
Karin Kupsky
Michael Ohneberg
Christian Tabernigg
SITE AREA : 14.897 m²
AREA OF BUILDING : 4.850 m²
GROSS FLOOR AREA : 28.200 m²
NET FLOOR AREA : 22.150 m²
COMMENCEMENT OF PLANNING : 1997
COMMENCEMENT OF WORK : 1998
ENERGY DEMAND : 20 kWh/m²a
OPEN BUILDING
6
OVERVIEW PROJECT
Sebuah proyek perumahan yang berada di bagian barat kota Innsbruck. Tujuan
utama dari proyek ini adalah untuk menyediakan 154 apartemen sebagai jawaban atas
tuntutan ruang hidup manusia yang meningkat pesat di wilayah Barat di Austria. Housing
Living in Lohbach ini menawarkan kualitas tinggi bagi orang yang tinggal (konsep
perencanaan kota) dengan harga yang wajar. Semua kompleks bangunan saling terhubung.
ini menciptakan sebuah lingkungan sosial yang ramah dan komunikatif. Penghuni dapat
melihat view langsung dengan alam. Yang terintegrasi harmonis dengan kehidupan di kota
dan dekat dengan alam.
Konsep bentuknya seperti kubus, tampak terlihat mirip dengan pola papan catur
acak. Dibangun agar pemandangan di sekitar dapat dilihat melalui segala sisi bangunan.
Terdapat Balkon dari setiap ruang yang transparan dan tinggi dan terkesan luas. Balkon terus-
menerus di depan Apartemen sebagai penghalang dilengkapi dengan perisai matahari dan untuk
membuat ruang pribadi yang bebas.
“How do we design the built environment - in respect to long term community interests -
and change - in respect to individual preferences?”
“How do we plan and implement a regenerative built environment?”
Bangunan ini termasuk bangunan open building karena mulai dari perencanaannya
bangunan ini bertujuannya untuk menciptakan kemandirian dan menjamin individualitas setiap
penduduk di masa depan melalui pemikiran perencanaan. Housing living in Lohbach ini dibangun
oleh konsultan bernama Baumschlager Eberle. Salah satu konsultan arsitektur yang melakukan
OPEN BUILDING
7
pendekatan Open Building pada bangunan-bangunannya dan dilakukan dengan kontinuitas.
Ada 6 gagasan tentang Open Building, meliputi:
“The idea that users / inhabitants may make design decisions as well as professionals”
“The idea that, more generally, designing is a process with multiple participants also
including different kinds of professionals”
Bangunan ini adalah produk dari pertimbangan dari beberapa arsitek dan pekerja
lainnya untuk mengoptimalkan kualitas site, material dan konstruksinya. Untuk
meminimalkan energy, sumber daya konsumsi yang dipakai, dan untuk membuka struktur yang
digunakan untuk kemungkinan-kemungkinan. Bangunan ini juga melibatkan fakta-fakta yang
kompleks tentang ekonomi, ekologi, sumber daya dan masyarakat. Apa kemauan dan apa
kebutuhannya. Bersama-sama membentuk konteks budaya hidup di dunia. Dengan begitu
bangunan ini telah melibatkan profesional dari segala bidang dan penggunanya sendiri.
“The idea of distinct Levels of intervention in the built environment, such as those
represented by 'base building' and 'fit-out', or by urban design and architecture”
Pada bangunan Housing Living in Lohbach terdapat Base Building, meliputi:
Structure construction: Solid construction. Support structure material: Reinforced
concrete, in-situ concrete, precast concrete component
Facade construction: Building envelope, facade, flexible. Facade material: Metal, steel,
copper
Roof construction: Flat roof, green roof. Roof material: Solar modules, solar collectors
Housing Living in Lohbach ini memiliki fasad, ulititas dan struktur bangunan (base building)
yang tidak akan terganti.
FASAD. Flat Apartemen sangat bervariasi dan dapat
berubah. Namun elemen perlindungan matahari
digunakan terus oleh penduduk. Ini yang disebut
dengan base building. Material batu tembaga dibuat
oleh arsitek dan bukaan jendela dapat digunakan oleh
OPEN BUILDING
8
penduduk. interaksi antara permukaan jedela yang tertutup dan dibuka (sebagian) sangat
menarik. Untuk menjamin privasi individu, matahari shields modular digunakan untuk
menutup ruang ke luar.
UTILITAS. Tangga / zona hall membagi bangunan Timur dan sayap Barat. Semua
kabel dan instalasi ditempatkan di luar apartemen. Ini adalah sebuah inovasi prototypic:
Pasokan air, listrik, dll dipasang vertikal (elektro, air, pemanasan, selokan dll) berada di
poros tangga. Jika terjadi kerusakan dan harus dilakukan reparasi atau pemeliharaan maka
tidak perlu untuk masuk ke dalam apartemen.
CIRCULATION. Semua rumah memiliki akses langsung ke tempat-tempat 287 di
tempat parkir bawah tanah. Sirkulasi bangunan sepenuhnya bebas hambatan, misalnya
orang cacat fisik dapat berjalan sendiri tanpa masalah karena terus-menerus taktil sistem
keseluruhan.
MATERIALS CHOICES:
OPEN BUILDING
9
Sedangkan Fit-out nya adalah fungsi dari bangunan itu sendiri akan berubah
menyesuaikan pengguna yang ada didalamnya. Juga jumlah flat yang akan terus bertambah
sesuai kebutuhan dan permintaan penghuni. Merupakan studi kasus tentang ruang di antara
bangunan. Dimana ruang-ruang tersebut adalah fit-out dan bangunan sebagai base building.
“The idea that the interface between technical systems allows the replacement of one
system with another performing the same function. (such as different fit-out systems applied
in a given base building”
Merupakan studi kasus tentang ruang di antara bangunan. Dimana ruang-ruang
tersebut adalah fit-out dan bangunan sebagai base building. fungsi dari ruang itu sendiri
akan berubah menyesuaikan pengguna yang ada didalamnya. jumlah flat ini juga akan
bertambah sesuai kebutuhan dan permintaan penghuni.
“idea that built environment is in constant transformation and change must be recognized
and understood”
“The idea that built environment is the product of an ongoing, never ending design process,
in which environment transforms part by part”
Housing living in Lohbach ini dapat berubah fungsi dari ruang didalamnya namun
Base Building meliputi fasad, struktur, bentuk, utilitas dan sirkulasinya masih tetap terlihat.
Dan seperti yang dikatakan oleh konsultan arsitek Baumschlager Eberle yang
melakukan pendekatan Open Building pada bangunan ini, Housing Living in Lohbach
dibangun dengan kontinuitas dan terus berkembang. Membangun sebagai sebuah proses.
Perlu untuk memperbaiki dan melengkapi informasi tentang orang-orang yang ada
didalamnya, energi dan sumber daya. Jika kita memahami hal ini, maka jelas bahwa desain
bukan tentang menciptakan hal-hal baru, melainkan tentang. menciptakan sebuah
bangunan yang akan berlangsung setidaknya 200 tahun Pada dasarnya ada tiga strategi yang
digunakan untuk pendekatan open building: bentuk kompak, dinding luar yang efektif, dan
sensitif dan beadaptasi terhadap hal baru.
OPEN BUILDING
11
DAFTAR PUSTAKA
http://open-building.org/ob/concepts.html
http://open-building.org/ob/bibl.html
http://www.umich.edu/~nppcpub/resources/compendia/ARCHpdfs/NEXT21.pdf
http://www.baumschlager-eberle.com/en/projects/chronological/details-of-
project/project/wohnen-am-lohbach.html
www.coldhamandhartman.com
www.archdaily.com