Upload
anggiarubianti
View
2.795
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tugas Sejarah
Citation preview
KELOMPOK 6Ӂ ANGGIA RUBIANTI SAKINAHӁ EMA MAYANG SAFITRIӁ FAUZAN RIFA’IӁ NOVIA ROSMARYANTIӁ MAYSITA SHAHABӁ WARDATUL AULIA
XI SOCIAL ONE
PARTAINASIONAL
INDONESIA
῟ LATAR BELAKANG PNI ῟
Awal mulanya kelahiran PNI ditandai dengan pembentukan kelompok-kelompok studi di Surabaya oleh Sutomo dan di Bandung oleh Soekarno yang kemudian berkembang ke seluruh Jawa dan meluas lagi ke luar Jawa. Tujuan pendirian kelompok-kelompok studi ini agar para pelajar Jawa dapat bersatu, menanamkan kesadaran kepada mereka bahwaIndonesia adalah suatu bangsa.
Dari kelompok-kelompok belajar tersebut, banyak dilakukan pertemuan-pertemuan yang membicarakan keadaan-keadaan social politik pada saat tersebut. Pada bulan April di kediaman Soekarno merencanakan pembentukan sebuah partai baru.
Terdapat orang-orang yang hadir pada waktu itu seperti Ishak, Sunaryo, Tjipto Mangoenkoesoemo, J. Tilaar, dan Sujadi. Mereka yang hadir akan menjadi anggota panitia yang harus mempersiapkan kongres nasional secepatnya. Namun pertemuan ini hanya dilakukan secara tertutup.
Pertemuan lain dilakukan oleh mereka pada 4 Juli 1927. mereka merencanakan rencana pembentukan sebuah partai baru dengan nama Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) secara terbuka. Pertemuan 4 juli tersebut menetapkan Soekarno
sebagai ketua dan anggaran-anggaran dasar keorganisasian.
Selain itu para pelajar yang tergabung dalam Algemeene Studie Club yang diketuai oleh Ir. Soekarno turut pula bergabung dengan partai ini. Karena wataknya yang radikal pengikutnya menjadi banyak dan Algemene Study Club berkembang menjadi partai PNI.
PNI pun mulai berkembang. Pada akhir tahun 1927 tercatat menjadi 3 cabang. Selain di Bandung juga terbentuk cabang di Yogyakarta dan di Batavia. Pada bulan Desember dibentuk juga sebuah panita di Surabaya untuk persiapan pembentukan cabang baru di kota tersebut. Di Surabaya sendiri PNI resmi berdiri pada 5 February 1928.
Pada tahun 1928- Berganti nama dari Perserikatan Nasional Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia
Tujuan PNI adalah untuk mencapai Indonesia yang merdeka terlepas dari segala penjajahan. PNI yakin jika Indonesia merdeka dan terlepas dari penjajahan maka susunan kehidupan, struktur social masyarakat Indonesia akan kembali seperti sebagai mana mestinya.
῟ SIFAT PERJUANGAN PNI ῟
Tujuan tersebut bisa dipakai kalau kita bisa berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri, dan tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda. PNI yakin, dengan gerakan-gerakannya yang revolusioner pemerintah kolonial Belanda tidak akan memberikan, membantu, atau memberi jalan untuk tercapainya suatu kemerdekaan.
Pada tahun 1928, PNI mengadakan kongres yang pertama dan merumuskan program kerja sebagai berikut :1. Bidang Politik
a) memperkuat perasaan kebangsaan dan kesadaran persatuan .
b) menyebar luaskan
sejarah nasional
c) mempererat hubungan antarbangsa Asia
2. Bidang Ekonomia. Mencapai perekonomian Nasionalb. Membantu perdagangan penindustrian nasionalc. Mendirikan front Nasional dan koperasi3. Bidang Sosiala. Memajukan pengajaran nasionalb. Meningkatkan derajat kaum wanitac. Memajukan serikat buruhd. Memperbaiki kesehatan rakyat
Seiring berjalannya waktu PNI pun makin melebarkan sayap eksistensinya. Pergerakan perjuangannya yang selalu revolusioner telah banyak menghimpun banyak kekuatan. Masa dari anggotanyapun kian bertambah.
Pada Bulan mei 1929 anggota PNI sampai pada jumlah 3.860 orang. Kenaikan ini sebagai akibat dari propaganda yang dilakukan dengan sangat aktif sepanjang tahun.
Pengaruh PNI semakin besar, sebaliknya pemerintah kolonial harus
lebih bisa membendung gerakan-gerakan PNI. Pemerintah menilai PNI berbahaya bagi stabilitas social dan
stabilitas politik Hindia Belanda.
Pada tahun 1929 PNI dianggap membahayakan Belanda karena
menyebarkan ajaran-ajaran pergerakan kemerdekaan
sehingga Pemerintah Hin dia Belanda mengeluarkan
perintah penangkapan pada tanggal 24
Desember 1929 .
Untuk itu dilakukanlah berbagai upaya untuk melakukan tinadakan tegas terhadap tokoh-tokohnya. Isu akan dilancarkannya gerakan pemberontakan pada tahun 1930 menjadi alasan pemerintah untuk melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap tokoh-tokoh PNI.
Penangkapan baru dilakukan pada tanggal 29 Desember 1929 terhadap tokoh-tokoh PNI di Yogyakarta seperti Soekarno, Gatot Mangkupraja, Soepriadinata dan Maskun Sumadiredja.
Pengadilan para tokoh yang ditangkap ini dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1930. Setelah diadili di pengadilan Belanda maka para tokoh ini dimasukkan dalam penjara Sukamiskin, Bandung. Dalam masa pengadilan ini Ir. Soekarno menulis pidato "Indonesia Menggugat" dan membacakannya di depan pengadilan sebagai gugatannya.
Pada tanggal 22 Desember 1930 hakim memberi hukuman Ir. Soekarno 4 tahun penjara, Gatot Mangkupraja 2 tahun, Maksud 1 tahun 8 bulan dan Supriadinata 1 tahun 3 bulan.
Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada pemimpin PNI berdasarkan pasal 153 dan 169 KUHP.
῟ PEMBUBARAN PNI ῟ Hukuman terhadap
pimpinan PNI juga mengandung pengertian bahwa barang siapa yang melakukan tindakan, seperti para pemimpin PNI dapat dituduh melakukan kejahatan dan dapat dihukum, sehingga anggota-anggota yang meneruskan jejak dan langkah-langkah PNI ada dalam bahaya. Oleh karena itu , atas pertimbangan-pertimbangan untuk keselamatannya maka pengurus besar PNI memutuskan pembubaran PNI (1931).
Pada tahun 1931 Pimpinan PNI, Ir. Soekarno diganti oleh Mr. Sartono. Mr. Sartono kemudian membubarkan PNI dan membentuk Partindo pada tanggal 25 April 1931. Moh. Hatta yang tidak setuju pembentukan Partindo akhirnya membentuk PNI Baru. Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo.
Partindo tidak dapat menyamai masa kejayaan PNI, ia lebih menekankan swadaya, kooperasi, dan swadesi. Swadesi bukan hanya salah satu cara untuk menyokong industri dalam negeri, tetapi juga merupaan upaya mengembalikan semangat kebangsaan.
Partindo aktif menyelenggarakan pertemuan-pertemuan untuk mendukung tercapainya kooperasi dan untuk mendukung swadesi bagi seluruh rakyat serta mencari dukungan di lingkungan buruh. Pemimpin Partindo masih menantikan pembebasan Ir. Soekarno, karena ia dianggap mampu membangkitkan daya juang dan emosi yang dibutuhkan untuk memperkuat militansi anggotanya. pada tahun 1937 anggotanya hanya berjumlah 3.000 orang dan sangat sedikit jika dibandingkan dengan anggota PNI yang berjumlah 10.000 orang pada tahun 1929.
Desember 1931 Soekarno dibebaskan, tetapi ditangkap lagi pada
tahun 1933,kemudian dibuang ke Ende 1934,
ke Bengkulu 1938, Padang 1942.
Hatta dan kawan kawan ditangkap pada tahun 1933, dibuang ke Digul
1935, ke Bandaneira 1936, ke Sukabumi 1942.
ⱦ Dr. Tjipto Mangunkusumo ⱦ Mr. Sartono ⱦ Mr Iskaq Tjokrohadisuryo ⱦ Mr Sunaryo ⱦ Soekarno ⱦ Moh. Hatta ⱦ Gatot Mangkuprojo ⱦ Soepriadinata ⱦ Maskun Sumadiredja ⱦ Suwiryo
ⱦ Amir Sjarifuddin
ⱦ Ali M ⱦ Djuanda K ⱦ Mohammad I ⱦ Supeni ⱦ Sanusi H ⱦ Sarmidi M ⱦ Wilopo ⱦ Hardi
῟ TOKOH-TOKOH
Foto para pendiri PNI yang merupakan arsip dari gedung Museum Sumpah Pemuda.
῟ TOKOH-TOKOH DAN MANTAN TOKOH ῟
SOEKARNO
MOH.HATTA
Dr.Tjipto Mr. Iskaq Mr. Sartono Mangunkusumo Tjokrohadisuryo
Gatot Soepriadinata Mangkoepradja
TERIMA KASIH
KELOMPOK 6Ӂ ANGGIA RUBIANTI SAKINAHӁ EMA MAYANG SAFITRIӁ FAUZAN RIFA’IӁ NOVIA ROSMARYANTIӁ MAYSITA SHAHABӁ WARDATUL AULIA
XI SOCIAL ONE