24
PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM KELOMPOK III Anggota : 1. Catur Purnomo (A1F012016) 2. Vera Julizha (A1F012024) 3. Witra Lili (A1F012037) 4. Novi Nurhadi (A1F012039) 5. Dini Anggraini (A1F012040) 6. Belawati (A1F012042) 7. Yosi Apriyanti (A1F012044)

Pengolahan Limbah Laboratorium

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengolahan Limbah Laboratorium

PENGELOLAAN LIMBAHLABORATORIUM

KELOMPOK IIIAnggota : 1. Catur Purnomo (A1F012016)

2. Vera Julizha (A1F012024)3. Witra Lili (A1F012037)4. Novi Nurhadi (A1F012039)5. Dini Anggraini (A1F012040)6. Belawati (A1F012042)7. Yosi Apriyanti (A1F012044)

Page 2: Pengolahan Limbah Laboratorium

PENGERTIAN LIMBAH

• Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.

Page 3: Pengolahan Limbah Laboratorium

• Menurut Recycling and Waste Management Act limbah didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan untuk melindungi lingkungan.

• Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium.

Page 4: Pengolahan Limbah Laboratorium

SUMBER SUMBER LIMBAH LABORATORIUM

• Sumber limbah laboratorium dapat berasal diantaranya dari :

Bahan baku yang telah kadaluarsa Bahan habis pakai (misal medium biakan/

perbenihan yang tidak terpakai) Produk proses di laboratorium (misal sisa

eksperimen) Produk upaya penanganan limbah (misal

jarum suntik sekali pakai)

Page 5: Pengolahan Limbah Laboratorium

MACAM MACAM LIMBAH LABORATORIUM

• Berdasarkan jenisnya, maka klasifikasi pengumpulan limbah laboratorium adalah:

A : Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam larutan.

B : Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan.

C : Residu padatan bahan kimia laboratorium organik.

D : Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pH 6 -8.

Page 6: Pengolahan Limbah Laboratorium

E : Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya.

F : Senyawa beracun mudah terbakar.G : Residu air raksa dan garam anorganik raksa.H : Residu garam logam; tiap logam harus

dikumpulkan secara terpisah.I : Padatan anorganik.J : Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan

plastik.

Page 7: Pengolahan Limbah Laboratorium

• Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi:1) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia.

• Limbah beracun dibagi menjadi:o Limbah mudah meledako Limbah mudah terbakar.o Limbah reaktifo Limbah beracuno Limbah yang menyebabkan infeksio Limbah yang bersifat korosif

Page 8: Pengolahan Limbah Laboratorium

2) Limbah infeksiusLimbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi penyakit menular.

3) Limbah radioaktifLimbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida.

Page 9: Pengolahan Limbah Laboratorium

4) Limbah umum• Berdasarkan bentuk limbah yang dihasilkan, dibedakan

menjadi:1) Limbah padat

Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai, sehingga masih dapat diatasi.

• Limbah padat dibedakan menjadi:o Limbah padat infeksiuso Limbah padat non infeksius

2) Limbah gasLimbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih aman untuk dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa).

Page 10: Pengolahan Limbah Laboratorium

3) Limbah cair• Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha

atau kegiatan yang berwujud cair (PP No.82 Thn 2001).

• Umumnya laboratorium berlokasi di sekitar kawasan hunian, sehingga akumulasi limbah cair yang meresap ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar.

• Limbah cair terbagi atas:o Limbah cair infeksiuso Limbah cair domestico Limbah cair kimia

Page 11: Pengolahan Limbah Laboratorium

• Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1) Limbah organikLimbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.

2) Limbah anorganikLimbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui.

Page 12: Pengolahan Limbah Laboratorium

CARA PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM

• Tujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbah tersebut.

• Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu :1) Limbah berbahaya dan beracun, dengan cara : Netralisasi

Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau HCI.

Pengendapan/sedimentasi, koagulasi dan flokulasiKontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As, Zn, Ni. Mn dan Hg.

Page 13: Pengolahan Limbah Laboratorium

Reduksi-OksidasiTerhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.

Penukaran ionIon logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion

Page 14: Pengolahan Limbah Laboratorium

2) Limbah infeksius• Ada beberapa metode penanganan limbah cair/padat yang

bersifat infeksius, yaitu :a. Metode DesinfeksiAdalah penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidak aktif.b. Metode Pengenceran (Dilution)Dengan cara mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya ialah bahan kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir.

Page 15: Pengolahan Limbah Laboratorium

c. Metode Proses BiologisDengan menggunakan bakteri-bakteri pengurai. Bakteri-bakteri tersebut akan menimbulkan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam limbah.

d. Metode Ditanam (Landfill)Yaitu penanganan limbah dengan menimbunnya dalam tanah.

Page 16: Pengolahan Limbah Laboratorium

e. Metode Insinerasi (Pembakaran)Pemusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai CO2 dan H2O.

Bahan-bahan seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh, hewan, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang beratnya 10-30% dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah).

Page 17: Pengolahan Limbah Laboratorium

3) Limbah radioaktifMasalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi. Penanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:a. Bentuk : cair, padat dan gas,b. Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ),c. Tinggi-rendahnya aktifitasd. Panjang-pendeknya waktu paruh,e. Sifat : dapat dibakar atau tidak.

Page 18: Pengolahan Limbah Laboratorium

Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :a. Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan

dengan memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan.

b. Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti Badan Tanaga Atom Nasional (BATAN).

4) Limbah umumLimbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator

Page 19: Pengolahan Limbah Laboratorium

LANGKAH NYATA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGURANGI LIMBAH DI LABORATORIUM

1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai.

• Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi.

2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia.

• Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah yang dihasilkan.

Page 20: Pengolahan Limbah Laboratorium

3. Pembuangan langsung dari laboratorium. • Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan

untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. • Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air

dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium.

• Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang.

• Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu.

• Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang.

Page 21: Pengolahan Limbah Laboratorium

4. Dengan pembakaran terbuka. • Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan

untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya.

• Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.

Page 22: Pengolahan Limbah Laboratorium

5. Pembakaran dalan insenerator. • Metoda pembakaran dalam insenerator

dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.

6. Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air.

• Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun

Page 23: Pengolahan Limbah Laboratorium

Daftar Pustaka

• http://fentasarea.blogspot.com/2012/penangananlimbahlaboratorium.html

• http://www.updatekeren.com/2012/11/pengertian-limbah.html.

• www.witasharer.blogspot.com

Page 24: Pengolahan Limbah Laboratorium

SEMOGA BERMANFAAT ......

TERIMA KASIH