24
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARAT NAMA KELOMPOK : DANY APRIAN SEPTIAN PRAYUDHA KELOMPOK ZEBRA (6) KELAS IX 4

Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEREBUT IRIAN BARAT

NAMA KELOMPOK :

DANY APRIAN SEPTIAN PRAYUDHA KELOMPOK ZEBRA (6) KELAS IX 4

Page 2: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

PENDAHULUANDalam upaya memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, negara indonesia masih terus melakukan beberapa perjuangan, salah satu diantaranya adalah perjuangan diplomasi untuk mempertahankan kedaulatan indonesia sebagai NKRI. Salah satu perjuangan diplomasi yang dilakukan oleh indonesia dalam menyelesaikan permasalahan dengan belanda adalah KMB pada tanggal 23 agustus-2 november 1949.dalam konferensi tersebut dibahas pula tentang masalah irian barat yang disepakati bahwa akan menyelesaikan masalah irian barat dalam waktu 1 tahun kemudian setelah penyerahan kedaulatan RIS. Dalam upaya penyerahan irian barat ke NKRI ternyata tidak semudah apa yang dibayangakan oleh bangsa indonesia sendiri, ternyata belanda mengingkari kepakatan KMB tentang penyelesaian masalah irian barat yang rencananya akan dilaksanakan 1 tahun setelah penyerahan kedaulatan. Hal ini disebabkan tidak adanya itikad baik belanda untuk menepati kesepakatan KMB. Oleh karena itu, perjuangan yang dilakukan oleh bangsa indonesia untuk merebut irian barat ditempuh melalui beberapa cara yaitu perjuangan diplomasi(perundingan), konfrontasi politik, konfrontasi ekonomi, dan konfrontasi bersenjata(militer).

Dumai, Januari 2014

Penyusun

Page 3: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Pantun... Ke bali pergi liburanTak lupa membeli kemeja dan topiAssalamualaikum kami ucapkan Kelompok Zebra akan menyampaikan materi

Page 4: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Indikator 6.1. Latar belakang terjadinya perjuangan dalam upaya pengembalian Irian Barat

Page 5: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

A.Latar Belakang Masalah Irian Barat Masalah Irian Barat merupakan isu besar yang menjadi perhatian

khusus bagi pemerintah Indonesia. Berdasarkan hasil keputusan KMB tahun 1949, masalah Irian Barat menjadi masalah tersendiri yang disepakati akan diselesaikan 1 tahun kemudian. Hal ini menunjukan Belanda tidak ingin menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Tahun 1950-an, perjuangan mengembalikan Irian Barat menjadi prioritas perjuangan Indonesia karena kedaulatan wilayah Indonesia sedang mendapat tantangan dari pihak luar . Salah satunya wilayah Irian Barat yang ditetapkan dan diakui oleh pemerintah Belanda. Belanda memang tidak mempunyai niat dan itikad baik dalam menyelesaikan Irian Barat.

Page 6: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Hal tersebut dapat dilihat dari peenyataan Belanda yang tercantum dalam penyerahan kedaulatan, bahwa masalah Irian Barat akan diselesaikan 1 tahun kemudian, namun, tahun 1950, setelah perjanjian tersebut di tandatangani masalah Irian Barat tidak juga selesai. Bahkan terkesan bertele- tele dan tidak menjadi sutu perhatian oleh pemerintah Belanda. Hal ini juga menunjukkan bahwa Belanda tidak menjepati janjinya. Bahkan pada saat diajak berunding pemerintah Belanda selalu berunding. Pada tanggal 15 februari 1952 Belanda menyatakan bahwa Irian Barat adalah bagian dari Belanda. kemudian dengan kasus ini banyak tindakan – tidakan yang bersifat memperjuangkan Irian Barat dengan cara diplomasi, konfrontasi politik, dan ekonomi bahkan militer atau bersenjata.

Page 7: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Indikator 6.2. Perjuangan Diplomasi dalam Upaya Pengembalian Irian Barat

Page 8: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

B.Perjuangan/Pendekatan Diplomasi dalam Upaya Pengembalian Irian Barat 1. Perundingan Bilateral Indonesia BelandaPada tanggal 24 Maret 1950 diselenggarakan Konferensi Tingkat Menteri Uni Belanda - Indonesia. Konferensi memutuskan untuk membentuk suatu komisi yang anggotanya wakil-wakil Indonesia dan Belanda untuk menyelidiki masalah Irian Barat. Hasil kerja Komisi ini harus dilaporkan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di Den Haag pada bulan Desember 1950. Ternyata pembicaraan dalam tingkat ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah Irian Barat. Pertemuan Bilateral Indonesia Belanda berturut-turut diadakan pada tahun 1952 dan 1954, namun hasilnya tetap sama, yaitu Belanda enggan mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia sesuai hasil KMB.

Page 9: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

2. Melalui Forum PBBSetelah perundingan bilateral yang dilaksanakan pada tahun 1950, 1952 dan 1954 mengalami kegagalan, Indonesia berupaya mengajukan masalah Irian Barat dalam forum PBB. Sidang Umum PBB yang pertama kali membahas masalah Irian Barat dilaksanakan tanggal 10 Desember 1954. Sidang ini gagal untuk mendapatkan 2/3 suara dukungan yang diperlukan untuk mendesak Belanda.Indonesia secara bertrurut turut mengajukan lagi sengketa Irian Barat dalam Majelis Umum X tahun 1955, Majelis Umum XI tahun 1956, dan Majelis Umum XII tahun 1957. Tetapi hasil pemungutan suara yang diperoleh tidak dapat memperoleh 2/3 suara yang diperlukan.

Page 10: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

3. Dukungan Negara Negara Asia Afrika (KAA)Gagal melalui cara bilateral, Indonesia juga menempuh jalur diplomasi secara regional dengan mencari dukungan dari negara-negara Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika yang diadakan di Indonesia tahun 1955 dan dihadiri oleh 29 negara-negara di kawasan Asia Afrika, secara bulat mendukung upaya bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali Irian sebagai wilayah yang sah dari RI.Namun suara bangsa-bangsa Asia Afrika di dalam forum PBB tetap tidak dapat menarik dukungan internasional dalam sidang Majelis Umum PBB.

Page 11: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

4. Perjuangan dengan konfrontasi politik dan ekonomiKegagalan pemerintah Indonesia untuk mengembalikan Irian Barat baik secara bilateral, Forum PBB dan dukungan Asia Afrika, membuat pemerintah RI menempuh jalan lain pengembalian Irian Barat, yaitu jalur konfrontasi. Berikut ini adalah upaya Indonesia mengembalikan Irian melalui jalur konfrontasi, yang dilakukan secara bertahap.a. Pembatalan Uni Indonesia BelandaSetelah menempuh jalur diplomasi sejak tahun 1950, 1952 dan 1954, serta melalui forum PBB tahun 1954 gagal untuk mengembalikan Irian Barat kedalam pangkuan RI, pemerintah RI mulai bertindak tegas dengan tidak lagi mengakui Uni Belanda Indonesia yang dibentuk berdasarkan KMB. Ini berarti bahwa pembatalan Uni Belanda Indonesia secara sepihak oleh pemerintah RI berarti juga merupakan bentuk pembatalan terhadap isi KMB.

Page 12: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Tindakan pemerintah RI ini juga didukung oleh kalangan masyarakat luas, partai-partai dan berbagai organisasi politik, yang menganggap bahwa kemerdekaan RI belum lengkap / sempurna selama Indonesia masih menjadi anggota UNI yang dikepalai oleh Ratu Belanda.Pada tanggal 3 Mei 1956 Indonesia membatalkan hubungan Indonesia Belanda, berdasarkan perjanjian KMB. Pembatalan ini dilakukan dengan Undang Undang No. 13 tahun 1956 yang menyatakan, bahwa untuk selanjutnya hubungan Indonesia Belanda adalah hubungan yang lazim antara negara yang berdaulat penuh, berdasarkan hukum internasional. Sementara itu hubungan antara kedua negara semakin memburuk, karena :1. terlibatnya orang-orang Belanda dalam berbagai pergolakan di Indonesia (APRA, Andi Azis, RMS)2. Belanda tetap tidak mau menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Page 13: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

b. Pembentukan Pemerintahan Sementara Propinsi Irian Barat di Soasiu (Maluku Utara)Sesuai dengan Program Kerja Kabinet, Ali Sastroamidjojo membentuk Propinsi Irian Barat dengan ibu kota Soasiu (Tidore). Pembentukan propinsi itu diresmikan tanggal 17 Agustus 1956. Propinsi ini meliputi wilayah Irian Barat yang masih diduduki Belanda dan daerah Tidore, Oba, Weda, Patrani, serta Wasile di Maluku Utara. c. Pemogokan Total Buruh IndonesiaSepuluh tahun menempuh jalan damai, tidak menghasilkan apapun. Karena itu, pada tanggal 18 Nopember 1957 dilancarkan aksi-aksi pembebasan Irian Barat di seluruh tanah air. Dalam rapat umum yang diadakan hari itu, segera diikuti pemogokan total oleh buruh-buruh yang bekerja pada perusahaan-perusahaan milik Belanda pada tanggal 2 Desember 1957. Pada hari itu juga pemerintah RI mengeluarkan larangan bagi beredarnya semua terbitan dan film yang menggunakan bahasa Belanda. Kemudian KLM dilarang mendarat dan terbang di seluruh wilayah Indonesia.

Page 14: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

d. Nasionalisasi Perusahaan Milik BelandaPada tanggal 3 Desember 1957 semua kegiatan perwakilan konsuler Belanda di Indonesia diminta untuk dihentikan. Kemudian terjadi serentetan aksi pengambil alihan modal perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia, yang semula dilakukan secara spontan oleh rakyat dan buruh yang bekerja pada perusahaan-perusahaan Belanda ini. Namun kemudian ditampung dan dilakukan secara teratur oleh pemerintah. Pengambilalihan modal perusahaan perusahaan milik Belanda tersebut oleh pemerintah kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 1958.

Page 15: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

e. Pemutusan Hubungan Diplomatik Hubungan diplomatik Indonesia – Belanda bertambah tegang dan mencapai puncaknya ketika pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda. Dalam pidato Presiden yang berjudul ”Jalan Revolusi Kita Bagaikan Malaikat Turun Dari Langit (Jarek)” pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke 15, tanggal 17 Agustus 1960, presiden memaklumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Belanda. Tindakan ini merupakan reaksi atas sikap Belanda yang dianggap tidak menghendaki penyelesaian secara damai pengembalian Irian Barat kepada Indonesia. Bahkan, menjelang bulan Agustus 1960, Belanda mengirimkan kapal induk ” Karel Doorman ke Irian melalui Jepang. Disamping meningkatkan armada lautnya, Belanda juga memperkuat armada udaranya dan angkutan darat nya di Irian Barat.Karena itulah pemerintah RI mulai menyusun kekuatan bersenjatanya untuk mempersiapkan segala sesuatu kemungkinan. Konfrontasi militer pun dimulai.

Page 16: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Indikator 6.3. Perjuangan konfrontasi Ekonomi dalam Upaya Pengembalian Irian Barat

Page 17: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

C.Perjuangan Melalui Konfrontasi Dalam Upaya Pengembalian Irian BaratPemerintah Indonesia secara bertahap mulai mengambil langkah yang konkrit dalam pembebasan Irian Barat. Langkah-langkah tersebut dilakukan melalui konfrontasi ekonomi, politik, dan militer.A.Konfrontasi Ekonomi

Page 18: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Sejak tahun 1957 Indonesia melancarkan aksi konfrontasi dalam upaya pembebasan Irian Barat. Jalan konfrontasi yang pertama ditempuh adalah konfrontasi bidang ekonomi. Bentuk konfrontasi ekonomi dilakukan dengan tindakan-tindakan berikut.1) Nasionalisasi de javasche Bank menjadi Bank Indonesia tahun 1951.2) Pemerintah Indonesia melarang maskapai penerbangan Belanda (KLM) melakukan penerbangan dan pendaratan di wilayah Indonesia.3) Pemerintah Indonesia melarang beredarnya terbitan berbahasa Belanda.

Page 19: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

4) Pemogokan buruh secara total pada perusahan-perusahaan Belanda di Indonesia yang memuncak pada tanggal 2 Desember 1957.5) Semua perwakilan konsuler Belanda di Indonesia dihentikan mulai 5 Desember 1957 Pada saat itu juga dilakukan aksi pengambilalihanatau nasionalisasi secara sepihak terhadap perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain Netherlandsche Handel Maatscappij (NHM) menjadi Bank Dagang Negara, Bank Escompto, dan percetakan de Unie.Tindakan Indonesia yang mengambil alih seluruh modal dan perusahaan Belanda menimbulkan kemarahan Belanda, bahkan negara-negara Barat sangat terkejut atas tindakan Indonesia tersebut. Akibatnya hubungan Indonesia-Belanda semakin tegang, bahkan PBB tidak lagi mencantumkan masalah Irian Barat dalam agenda sidangnya sejak tahun 1958.

Page 20: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

B.Konfrontasi PolitikDi samping melalui konfrontasi ekonomi, pemerintah RI juga melakukan konfrontasi politik. Pada tahun 1956 secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB yang dikukuhkan dalam UU No 13 tahun 1956. Kemudian untuk mengesahkan kekuasaannya atas Irian Barat, maka pada tanggal 17 Agustus 1956 pemerintah Indonesia membentuk Provinsi Irian Barat dengan ibukotanya Soa Siu. Wilayahnya meliputi wilayah yang diduduki Belanda serta daerah Tidore, Oba, Weda, Patani, dan Wasile. Gubernurnya yang pertama adalah Zainal Abidin Syah. Selanjutnya dibentuk Partai Persatuan Cenderawasih dengan tujuan untuk dapat segera menggabungkan wilayah Irian Barat ke dalam RI.

Page 21: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

Pada tanggal 4 Januari 1958 pemerintah membentuk Front Nasional Pembebasan Irian Barat (FNPIB). Tujuannya untuk mengerahkan massa dalam upaya pembebasan Irian Barat. Ketegangan Indonesia-Belanda makin memuncak ketika Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda pada tanggal 17 Agustus 1960.

Page 22: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

C.Konfrontasi MiliterUntuk meningkatkan perjuangan, Dewan Pertahanan Nasional merumuskan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) yang dibacakan Presiden Soekarno tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta.Berikut ini isi lengkap Trikora.

Page 23: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

PANTUN...

KE PASAR MEMBELI TERI BELINYA DI KEDAI BU ANISEKIAN MATERI DARI KAMIKAMI HARAPKAN TEMAN-TEMAN MENGERTI

“GOOD LUCK”

Page 24: Perjuangan bangsa indonesia merebut irian barat

SEKIAN DAN TERIMA KASIH