38
HUBUNGAN ANTARA LAHIRNYA PAHAM-PAHAM BARU DENGAN GERAKAN KEMERDEKAAN DI ASIA DAN AFRIKA Bag. 1

Perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan eropabag 1

Embed Size (px)

Citation preview

HUBUNGAN ANTARA

LAHIRNYA PAHAM-PAHAM

BARU DENGAN GERAKAN

KEMERDEKAAN

DI ASIA DAN AFRIKA

Bag. 1

NASIONALISME

Berkembang di Eropa dan sejak abad ke-19

menyebar ke berbagai negara di dunia,

termasuk Indonesia. Secara etimologis

nasionalisme berasal dari bahasa Inggris,

yaitu nation yang artinya bangsa.

Pendapat para tokoh tentang Nasionalisme:

Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham

yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu

harus diserahkan kepada negara dan bangsa.

Bangsa adalah sumber dari semua tenaga,

kebudayaan, kreativitas, dan kesejahteraan

ekonomi.

Otto Bauer, nasionalisme adalah muncul

dikarenakan adanya persamaan sikap dan tingkah

laku dalam memperjuangkan nasib yang sama,

misal akibat adanya persamaan penderitaan dan

kesengsaraan sebagai bangsa yang terjajah.

Joseph Ernest Renan, nasionalisme merupakan

sikap politik dari sekelompok manusia yang

mempunyai kemauan untuk bersatu karena

dorongan faktor kebutuhan psikis manusia

individu yang mau bersosial.

Louis Sneyder, nasionalisme adalah suatu hasil

perpaduan faktor-faktor politis, ekonomi, sosial,

dan intelektual pada suatu taraf didalam sejarah.

Hans Kohn Otto Bauer

Ernest Renan Louis

Sneyder

Dalam pengertian modern, nasionalisme

berakar dari evolusi Perancis, namun

demikian akar-akar revolusi telah tertanam

sejak zaman Renaisance dan perkembangan

Merkantilisme, yang terwujud dengan adanya

persatuan diantara golongan menengah

(borjuis)

Negara pemula penganut Nasionalisme

Inggris

Kemajuan industri pasca revolusi industri dan

kekuatan angkatan lautnya mendorong inggris

menjadi negara yang paling luas wilayah

jajahannya. Negarawan inggris menumbuhkan

semangat nasionalisme untuk tetap

mempertahankan kejayaan inggris dengan

semboyan “Rules Britania, Rules the Waves”

Jerman

timbulnya Nasionalisme Jerman dapat

dibedakan menjadi 2:

Nasionalisme I, ditandai saat Jerman berhasil

mempersatukan negara-negara kecil (Deutsche

Band) yang dijajah Austria dibahwah pimpinan

Otto Von Bismarck dari Prusia melalui

semboyan: “Durch blunt und eisen” (dengan

darah dan besi).

Otto Von Bismarck

Nasionalisme II, nasionalisme ini muncul setelah

Perang Dunia I di bawah pimpinan Adolf Hitler.

Berhasil meyakinkan rakyat Jerman bahwa

bangsa Jerman adalah keturunan bangsa arya

(nordik) yang merupakan ras unggul

(Ubermensch/superman). Melalui semangat

Lebensraum, jerman berhasil bangkit dari

kekalahan dalam perang dunia I dan melibatkan

diri pada perang dunia II. Semboyan “Dutch

Uber Alles” (bangsa Jerman diatas segala

bangsa di dunia)

Italia

kenangan akan kejayaan kekaisaran Romawi

merupakan salah satu inspirasi untuk

menyatukan negara-negara kecil dalam suatu

negara kesatuan.

sekalipun sudah terbentuk negara kesatuan

italia namun masih ada yang belum bebas dari

penjajahan seperti Venesia dbawah Austria dan

roma dibawah Perancis maka muncullah cita-

cita ingin membebaskan wilayah tersebut

melalui paham Italia Irredenta (daerah italia yang

belum terbebas)

LIBERALISME

Paham yang mengutamakan kemerdekaan

individu. Liberalisme melahirkan konsep

pentingnya kebebasan hidup dalam berpikir,

bertindak, dan berkarya. Dalam paham

liberalisme, negara harus tetap menjamin

kebebasan individu, dan untuk itu manusia

secara bersama-sama mengatur negara. Dalam

paham ini, kebebasan individu merupakan dasar

dari demokrasi

Perkembangan liberalisme sangatdipengaruhi oleh Revolusi Amerika (1776) yangmelahirkan Declaration of Independence(pernyataan kemerdekaan). Liberalisme diEropa semakin meluas setelah RevolusiPerancis (1789) sebagai reaksi atas perlakuankaum bangsawan dan agamawan pada masapemerintahan monarki absolut. Jauh sebelumperistiwa itu gerakan Renaisance danhumanisme abad ke 15, merkantilisme danRevolusi industri (abad 18) menjadi cikal bakallahirnya paham ini.

Raja Louis XVI

"L'État, c'est moi" (Negara adalah saya)

Penjara Basttile

Madam Marie Antoinette

Liberte, Egalite, Fraternite,

(Kebebasan, Persamaan,

Persaudaraan)

Wujud perjuangan kaum liberal dapat

ditandai dengan lahirnya:

Magna Charta (1215) merupakan piagam hakasasi tertua didunia. Berisi tentang bahwaseseorang tidak boleh di penjara, disiksa,diasingkan, tanpa alasan menurut hukum

The Great Charter Liberties (1297), berisikebebasan bertindak bagi warga kota dankebebasan berdagang

Habeas Corpus Act (1297)

Bill of Right (1689), berisi pembuatan undang-undang pajak dan membentuk tentara harusseizin parlemen

SOSIALISME

Sosialisme adalah paham yang bertujuan

membentuk negara kemakmuran dengan usaha

kolektif yang produktif dan membatasi milik

perseorangan.

Sosialisme yang kita kenal sekarang ini timbul

sebagian besar sebagai reaksi terhadap

liberalisme abad ke 19. Pendukung liberalisme

abad ke 19 adalah kelas menengah yang memiliki

industri, perdagangan dan pengaruh mereka di

pemerintahan besar akibatnya kaum buruh

terlantar.

Tokoh-tokoh sosialisme

Robert Owen (1771-1858), Berasal dari Inggris,

merupakan tokoh pertama yang mengembangkan

benih benih pemikiran sosialisme. Semasa

hidupnya, Owen selalu memperhatikan nasib

orang kecil/ buruh pabrik.

Karl Heinrich Marx (1818–1883), Karya Karl

Marx yang terkenal adalah “Das Kapital” yang

menyatakan bahwa sejarah manusia adalah

sejarah perjuangankelas dan pemenang dari

peperangan itu adalah kaum proletar (kaum

buruh).

Robert Owen Karl Heinrich

Marx

Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa

yang berhak mengembangkan industri dan ilmu

pengetahuan adalah golongan III. Sedangkan

bangsawan dan kaum feodal hanyalah parasit

saja.

Pierre Joseph Proudhon (1809–1865), Karyanya

“Philosophya de La Misere” (Filsafat

Kesengsaraan). Ia gigih memperjuangkan

dibagikannya hak milik antara individu-individu

secara sukarela dan merata dan menentang

segala bentuk paksaan dari penguasa negara

(otoriter)

Saint Simon Proudhon

Kesepakatan yang dihasilkan kaum sosialis

dalam memperjuangkan hak buruh, diantaranya:

Catholic Emancipation Bill (1829)

Reform Bill (1832)

Factory Act (1833)

Poor Law (1834)

DEMOKRASI

Secara etimologi demokrasi berasal dari bahasa

Yunani, yakni “demos” yang artinya rakyat

dan“kratos/kratein” artinya kekuasaan/ berkuasa.

Jadi, demokrasi berarti pemerintahan “dari

rakyat untuk rakyat”. Jadi demokrasi merupakan

mekanisme sistem pemerintahan suatu negara

sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat

(kekuasaan warganegara) atas negara untuk

dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.

Sejarah perjalanan paham

demokrasi

Demokrasi sudah ada pada jaman Yunani

kuno, yang dikenal dengan demokrasi

langsung, dimana rakyat seluruhnya bisa

langsung atau memutuskan suatu perkara.

Hal ini dimungkinkan karena saat itu di

Yunani masih berbentuk negara-kota (polis)

yang penduduknya sekitar 30 orang per

polis.

Pada Revolusi Amerika tahun 1776 dalam

Declaration of Independence, menyatakan

bahwa tidak ada kekuasaan yang adil tanpa

persetujuan rakyat. Saat ini demokrasi

digunakan sebagai dasar dalam system

pemerintahan di banyak negara, termasuk

Indonesia

Selanjutnya, kemenangan Negara-negara

Sekutu terhadap Negara-negara Jerman, Italia &

Jepang pada Perang Dunia II (1945), dan

disusul kemudian dengan keruntuhan Uni Soviet

yang berlandasan paham Komunisme di akhir

Abad XX , maka paham Demokrasi paham yang

mendominasi tata kehidupan umat manusia di

dunia dewasa ini.

Tokoh-tokoh paham

Demokrasi

Montesquieu, melalui Trias Politica.

Jean Jacquieu Rousseau.

Abraham Lincoln, melalui pemikirannya

“A Government From the People, for the People,

and by the People”.

PAN ISLAMISME

Pan Islamisme adalah suatu paham yang

bertujuan untuk mempersatukan seluruh umat

Islam di dunia. Gerakan ini muncul awalnya

di Mesir yang dimotori oleh Syekh Muhammad

Abduh dan Jamaluddin Al-Afgani (1839-1897).

Syek M. Abduh menghendaki perubahan mental

secara berangsur-angsur, seperti pendidikan.

Perkembangan Pan Islamisme erat kaitannya

dengan keadaan yang terjadi pada awal abad

ke-20 akibat kemunduran dunia Islam. Sementara

itu dunia Barat mengalami kemajuan yang sangat

pesat dan menguasai negara-negara Islam.

Bangsa-bangsa Barat terutama Inggris, Perancis,

dan Amerika selalu mencampuri urusan dalam

negeri negara-negara Islam.

Pengaruh Pan Islamisme ini kemudian meluas

ke seluruh negara Islam di dunia. Terbentuknya

Liga Dunia Islam (Muslim Word League atau

Rabitah al-Alam al-Islam) pada 1962 merupakan

bentuk nyata dari gerakan Pan Islamisme.

Tokoh yang berperan menyebarkan

Pan Islamisme ke Indonesia antara lain Syeikh

Taher Jalaluddin, 3 Kaum muda di Sumatera,

Syeikh Ahmad Soorkati, K.H.A Dahlan, Ahmad

Hasan. Gerakan tersebut membangkitkan

pergerakan nasional Indonesia, terutama

organisasi Al-Jam’iyat Al-Khairiyah (1906),

Sarekat Islam (1911), Muhammadiyah (1912).