41
Dodi Supriyadi 836175313 Dyah. S. P 836154524 Endah Fikriyah 836155178 Eka Nila Tresna 836160123 Endang. S 836194391 Elfrida 836157078

Perspektif pendidikan sd

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perspektif pendidikan sd

Dodi Supriyadi 836175313Dyah. S. P 836154524Endah Fikriyah 836155178Eka Nila Tresna 836160123Endang. S 836194391Elfrida 836157078

Page 2: Perspektif pendidikan sd

KARAKTERISTIK BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

Page 3: Perspektif pendidikan sd

Bentuk-bentuk kegiatan belajar yang biasa dilakukan siswa sd

Page 4: Perspektif pendidikan sd

Jerome S. Bruner : inti belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif.

Selama kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna segala sesuatu yang dipelajari (discovery learning).

Contoh kegiatan belajar: menemukankesalahan-kesalahan dari kejadian

sehari-hari dengan menggunakan gambar Metode pengajaran yang mendorong dan memberi

kesempatan anak melakukan percobaan sendiri (experimental method)

Page 5: Perspektif pendidikan sd

B. Belajar MenyimakB. Belajar Menyimak Belajar menyimak biasanya berhubungan dengan

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Contoh kegiatan belajar: Bermain dengan kata Bermain dengan pertanyaan Bermain dengan gambar Bermain dengan musik

C. C. Belajar MeBelajar Meniruniru Anak-anak merupakan pribadi yang sangat suka

meniru (modeling) dari lingkungan sekitarnya. Guru dan orang tua merupakan lingkungan yang paling dekat dengan anak

Contoh kegiatan belajar: bermain peran

Page 6: Perspektif pendidikan sd

D. D. Belajar MenghafalBelajar Menghafal Guru harus membiasakan siswa menggunakan metode

berpikir logis dan sistematis pada siswa dalam belajarnya.

E. Belajar Merangkai  Contoh kegiatan: permainan menebak nama binatang

yang diperagakan dan dideskripsikan

F. Belajar Mengamalkan Kegiatan belajar mengamalkan biasanya erat kaitannya

dengan mata pelajaran PPKn dan Agama, karena pada mata pelajaran tersebut anak diajarkan tentang nilai-nilai moral dan perilaku yang hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di masyarakat.

Page 7: Perspektif pendidikan sd

G. Belajar MenganalisisG. Belajar Menganalisis Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam

rangka melatih anak belajar menganalisis, yaitu melalui permainan Teka-teki atau Tebak-tebakan.

Manfaat dari permainan ini adalah :1. Mengasah daya ingat2. Belajar klarifikasi3. Menghibur 4. Mengembangkan kemampuan Analisis

H. Belajar MeresponH. Belajar Merespon Respon merupakan tanggapan yang diberikan oleh

seseorang sebagai reaksi dari suatu tertentu Contoh kegiatan: memberi pertanyaan seputar

peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar

Page 8: Perspektif pendidikan sd

I. Belajar Mengorganisasikan

Belajar mengorganisasikan di sini sesuai dengan teori belajar humanistik yang dikemukakan Carl Rogers, yaitu pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dalam pembelajaran, yaitu :

1. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. 2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi

dirinya.3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti

mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses

Contoh : menjelaskan melalui skema

Page 9: Perspektif pendidikan sd

J. Belajar Mengambil Keputusan Sejak dini, anak sudah harus dididik agar bisa dan

mampu untuk mengambil keputusan, mulai dari keadaan yang dialami sehari-hari sampai keadaan yang lebih sulit.

Contoh: kegiatan memecahkan permasalahan (problem solving)

 K. Berlatih

Untuk membiasakan anak berlatih melakukan kegiatan sehari-hari, guru dapat mengadakan kegiatan bermain peran

Contoh: melakukan transaksi jual beli dengan mengajak siswa ke warung terdekat dengan sekolah, dengan menanyakan berbagai jenis barang, harga beli dan harga jual

Page 10: Perspektif pendidikan sd

L. Belajar Menghayati Kegiatan belajar menghayati biasanya

dilakukan pada saat mengajarkan mata pelajaran kesenian.

 Contoh: menghayati suatu peran dalam drama, menghayati sebuah lagu

M. Belajar Mengamati Contoh : mengenal ekosistem laut dengan

metode Edutaiment (edukasi dan entertaiment) seperti yang dilakukan Gelanggang Samudra Ancol

Page 11: Perspektif pendidikan sd

L. Belajar Menghayati Kegiatan belajar menghayati biasanya

dilakukan pada saat mengajarkan mata pelajaran kesenian.

 Contoh: menghayati suatu peran dalam drama, menghayati sebuah lagu

M. Belajar Mengamati Contoh : mengenal ekosistem laut dengan

metode Edutaiment (edukasi dan entertaiment) seperti yang dilakukan Gelanggang Samudra Ancol

Page 12: Perspektif pendidikan sd

Motivasi belajar siswa

Page 13: Perspektif pendidikan sd

SEBAGAI GURU, ANDA HARUS MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA!!

karena akan membuat siswa rajin belajar dan lebih membuat kebiasaan belajar siswa

menetap dalam jangka waktu yang lama bahkan dapat menjadikan kebiasaan yang baik

Page 14: Perspektif pendidikan sd

Motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Menurut Mc.Donald motivasi mengandung 3 aspek penting yaitu :

1.Motivasi adalah hal yang mengawali kegiatan perubahan energy pada seseorang.

2.Kemunculan motivasi ditandai dengan adanya rasa.

3.Motivasi sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan. Sedangan tujuan sendiri menyangkut dengan soal kebutuhan.

Page 15: Perspektif pendidikan sd

Teori tentang motivasi yang selalu terlalu terkait dengan masalah kebutuhan yaitu :

1.Kebutuhan fisiologis2.Kebutuhan akan keamanan3.Kebutuhan akan cinta dan kasih4.Kebutuhan akan penghargaan5.Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri

Page 16: Perspektif pendidikan sd

1. Motivasi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan

2. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

3. Motivasi dapat menjadi alat untuk menyeleksi perbuatan

4. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk usaha mencapai prestasi

Page 17: Perspektif pendidikan sd

1. Motivasi Intrinsik adalah bentuk motivasi yang tidak memerlukan rangsangan dari luar diri seseorang karena sudah ada dorongan dari dalam diri untuk melakukan sesuatu

2. Motivasi Ekstrinsikadalah bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak mutlak beraitan dengan aktivitas belajar

Page 18: Perspektif pendidikan sd

1. Memberi nilai2. Hadiah3. Saingan/kompetisi4. Ego involvement5. Memberi ulangan6. Mengetahui hasil7. Pujian8. Hukuman9. Hasrat untuk belajar10. Minat11. Tujuan yang diakui

Page 19: Perspektif pendidikan sd

Siswa yang berorientasi pada visualGuru dapat menyediakan materi pelajaran dengan berbagai bentuk grafis

Siswa yang berorientasi pada suaraGuru dapat menggunakan tape perekam saat belajar atau melibatkan siswa dalam diskusi, kemudian melakukan review secara verbal

Siswa yang berorientasi pada benda yang dimanipulasiGuru dapat menggunakan model atau alat peraga di laboratorium, menggunakan komputer, atau belajar sambil bermain di lapangan

Page 20: Perspektif pendidikan sd

1. Konsistensi2. Perlakuan siswa sebagai individual3. Jadikan lingkungan fisik kelas anda sedapat

mungkin bernuansa belajar4. Lakukanlah penilaian terhadap siswa sesering

mungkin tapi dengan alasan yang kuat5. Dapatkan umpan balik dari cara anda

mengajar dan bekerja6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi

pengetahuan formal maupun informal7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa

Page 21: Perspektif pendidikan sd

Layanan pendidikan di sekolah dasar

Page 22: Perspektif pendidikan sd

Prinsip-prinsip bimbingandi sekolah dasar

Page 23: Perspektif pendidikan sd

Menurut Agus Taufik (2007), istilah bimbingan pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan, nasihat dan biasanya mengandung nilai-nilai yang bersifat menuntun ke arah yang baik.

Definisi bimbingan berdasarakan program pendidikan di SD adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa SD sebagai individu dan makhluk sosial. Bantuan tersebut harus didasarkan atas pemahaman tentang kebutuhan dan karateristik perkembangan siswa yang bersangkutan sehingga mencapai perkembangan yang optimal.

Page 24: Perspektif pendidikan sd

Tujuan Umum Tujuan umum dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab, kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan Khusus Siswa dapat memahami diri sendiri sehingga mampu mengatasi masalah dan kesulitan yang dialami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, selanjutnya dapat menyalurkan potensi yang dimiliki baik didalam pendidikan maupun dunia kerja.

Page 25: Perspektif pendidikan sd

1. Fungsi Pengungkapan2. Fungsi Penyaluran3. Fungsi Penyesuaian4. Fungsi Pencegahan5. Fungsi Perkembangan6. Fungsi Perbaikan

Page 26: Perspektif pendidikan sd

1. Bimbingan untuk Semua2. Bimbingan di SD Dilaksanakan oleh Semua Guru

Kelas3. Bimbingan Diarahkan untuk Perkembangan Kognitif

dan Afektif4. Bimbingan Diberikan secara Insidental dan Informal5. Bimbingan Ditekankan pada Tujuan Belajar dan

Kebermaknaan Belajar6. Bimbingan Difokuskan pada Aset7. Bimbingan terhadap Proses Pendewasaan8. Program Bimbingan Dilaksanakan secara Bersama

Page 27: Perspektif pendidikan sd

Bimbingan merupakan upaya pemberian bantuan yang berkesinambungan dan sistematik yang diberikan kepada siswa, agar dapat mencapai perkembangan yang optimal.

Page 28: Perspektif pendidikan sd

Berbagai layanan pendidikan untuk anak

sekolah dasar

Page 29: Perspektif pendidikan sd

A. Pengertian Anak berbakat adalah anak yang memiliki skor IQ

130 atau 140. Menurut Clark (dalam Astati) anak berbakat

adalah anak yang menunjukkan kemampuan/ penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas kepemimpinan atau bidang akademik khusus, dan bidang memerlukan pelayanan atau aktivitas yang tidak bisa disediakan oleh sekolah, agar tiap kemampuan anak berkembang secara penuh.

Page 30: Perspektif pendidikan sd

Pengidentifikasian anak berbakat: Menurut Kirk (1986) anak berbakat dapat dilihat beberapa hal seperti:

1.Kelancaran (kemempuan menjawab pertanyaan).

2.Kelenturan (kemampuan untuk memberikan berbagai macam jawaban).

3.Kemurnian (kemampuan memberikan respon yang unik dan layak).

Page 31: Perspektif pendidikan sd

Dua macam layanan sebagai pilihan dalam memberikan layanan kepada anak berbakat meliputi:

Adaptasi LingkunganKelas pengayaan, guru konsultan, ruangan sumber belajar, studi mandiri, kelas khusus,

Adaptasi ProgramPercepatan/akselerasi, pengayaan, pencanggihan materi pembelajaran, pembaruan isi pembelajaran, modifikasi kuriulum

Page 32: Perspektif pendidikan sd

a. Strategi Pembelajaranb. Model-model layanan mengarah pada

perkembangan anak berbakat yang meliputi layanan perkembangan kognitif, nilai, moral, kreativitas dan bidang khusus.

c. Layanan Perkembangan Kreativitasd. Stimulasi imajinasi dan proses inkubasie. Desan pembelajaranf. Evaluasi

Page 33: Perspektif pendidikan sd

PengertianMenurut Mulyono Abdulrachman (dalam pengantar Pendidikan Anak Luar biasa, 2007) keluarbiasaan merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi anak yang menunjukkan perbedaan dengan anak normal pada umumnya. Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan pada anak yang mengalami gangguan penglihatan (tunanetra), gangguan pendengaran (tuna rungu), tunadaksa, dan tunaganda.

Page 34: Perspektif pendidikan sd

Layanan terhadap anak TunanetraLayanan yang diberikan meliputi layanan akademik, latihan dan bimbingan terhadap anak tunanetra terutama diperlukan dalam mengatasi dampak kelainan terhadap aspek psikologisnya, serta pengembangan sosialisasi siswa.

Layanan terhadap anak TunarunguPelayanan terhadap anak tunarungu harus disesuaikan dengan karakteristik/tingkatan ketunarunguannya.

Layanan terhadap anak TunadaksaSemua jenis layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pihak yang akan kita layani, tak terkecuali layanan terhadap anak tunadaksa. Karakteristik anak tunadaksa dapat dilihat dari segi akademis, sosial/emosional, dan fisik kesehatan.

Page 35: Perspektif pendidikan sd

Dengan pertimbangan berbagai faktor, banyak anak yang sebenarnya mengalami gangguan emosi dan perilaku menyimpang (tunalaras) oleh orang tuanya dimasukan ke sekolah biasa, maka guru SD harus dapat mengantisipasi keadaan tersebut.

Pengertian, Klasifikasi, dan Karakteristik Anak TunalarasMenurut Rosembera, anak tunalaras dapat dikelompokkan atas tingkah laku yang beresiko tinggi dan rendah. Yang beresiko tinggi yaitu hiperaktif, agresif, pembangkang, delikuensi dan anak yang menarik diri dari pergaulan sosial, sedangkan yang beresiko rendah yaitu autisme dan skizofrenia.

Page 36: Perspektif pendidikan sd

Jenis Perilaku Menyimpang di Sekolah BiasaPenyimpangan-penyimpangan perilaku anak tersebut, seperti anak suka jail, iri hati, mencela, rewel, agresif, suka protes, dan malas belajar.

Gejala-gejala Perilaku Menyimpang1.Anak yang suka jail2.Anak yang suka iri hati 3.Anak yang suka menyela4.Anak suka agresif

Page 37: Perspektif pendidikan sd

Penyebab Perilaku Menyimpang Tidak mendapat perhatian Disepelekan Kehadirannya dianggap tidak ada Tidak mendapat peran apapun Sebagai pelengkap penderita Takut kehilangan peran dalam lingkungannya

Memahami Anak Berperilaku Menyimpang Keberadaan anak berperilaku menyimpang sering

dihadapi guru pada saat mengajar. Untuk mengatasi permasalahan anak semacam itu, perlu ada kerjasama antara staf dan semua guru di sekolah.

Page 38: Perspektif pendidikan sd

Perlunya Saling Dukung Antar GuruUntuk membina budaya saling dukung di sekolah, tidaklah mudah, memerlukan waktu dan contoh dari orang yang lebih senior. Dukungan rekan sekerja bagi para guru dalam menghadapi anak-anak berperilaku menyimpang.

Berbagai Hal yang perlu diperhatikan dalam Pelayanan Anak

a. Penyimpangan sebagai akibatb. Perilaku destruktifc. Perilaku mengajard. Cara mengatasi anak yang berperilaku menyimpang Penutup

Menghadapi anak di sekolah dengan karakteristik yang heterogen diperlukan kesabaran yang cukup tinggi bagi guru, terutama guru Sekolah Dasar.

Page 39: Perspektif pendidikan sd

PengertianKegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.

Tujuan Kegiatan EkstrakulikulerMelalui kegiatan ekstrakulikuler siswa diharapkan akan ammpu mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

Page 40: Perspektif pendidikan sd

Jenis Kegiatan EkstrakulikulerJenis kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan di sekolah antara lain: pramuka, UKS, olah raga, PMR, kesenian dan kegiatan lain yang diselenggarakan di luar jam pelajaran sekolah.

Manfaat Kegiatan EkstrakulikulerMelalui kegiatan ekstrakulikuler siswa akan memperoleh secara maksimal pengembangan fisik, mental, emosional, kognitif, dan sosial.

Pelaksanaan Kegiatan EkstrakulikulerPelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler biasanya dilakukan oleh para guru yang menguasai bidangnya, karena pengalaman atau latar belakang pendidikan yang diperolehnya.

Page 41: Perspektif pendidikan sd