Upload
rahmad-hidayat
View
487
Download
10
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
KELOMPOK D1. Maria Qiptyyah (P27834113039)
2. Mochammad Kevin Rizaldy (P27834113040)
3. Mochammad Reza Desianto (P27834113041)
4. Novi Antika Cahyani (P27834113042)
5. Putri Aprilia Rahmawati (P27834113043)
6. Putri Rahayu (P27834113044)
7. Rifky Robbi Dzikrillah (P27834113045)
8. Rista Asyfaur Rachmi (P27834113046)
9. Sefita Shilmy Prastica (P27834113047)
10. Suci Izzati Nafsi Sulaiman (P27834113048)
11. Yogi Khoirul Abror (P27834113049)
12. Rahmad Hidayat (P27834113050)
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Spirurida
Famili : Filariidae
Genus : Loa
Spesies : Loa-loa
Pada 1778, ahli bedah Guyot Francois dapat
melakukan pembedahan pada cacing di mata seorang
budak
Identifikasi microfilaria dibuat pada tahun 1890 oleh
Stephen dokter mata McKenzie. Sebuah presentasi
klinis umum loaiasis, yang diamati pada tahun 1895
di pesisir kota Nigeria maka terciptalah nama Calabar
swelling
Penentuan vektor lalat Chrysops diketahui pada tahun
1912 oleh British parasitologist Robert Thompson Leiper.
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara (vektor) : Lalat Chrysops silaceae
dan Chrysops dimidiata sementara di Afrika disebut
deerflies atau mangroveflies
Nama penyakit : Loa loa filariasis (juga dikenal
sebagai loaiasis, Calabar swelling, Fugitive swelling,
Tropical swelling dan Afrika eyeworm) penyakit mata
yang disebabkan oleh cacing nematoda, loa loa.
Nama lain : Cacing mata Afrika, cacing Loa, Filaria
oculi
Distribusi geografis loaiasis manusia
terbatas pada hutan hujan dan rawa kawasan
hutan Afrika Barat, terutama di Kamerun dan di
Sungai Ogowe. Manusia adalah satu-satunya
reservoir alami. Diperkirakan 12-13 juta
manusia terinfeksi larva Loa loa.
Cacing dewasa berbentuk seperti benang halus dan
berwarna putih susu dan hidup dalam jaringan sub kutan
Cacing jantan : panjang tubuhnya dapat mencapai 4 cm
atau 30-34 mm 0,35 - 0,43 mm
Cacing betina : panjang tubuhnya dapat mencapai 7 cm
atau 50 – 70 mm 0,5 mm
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang beredar
dalam darah pada siang hari (diurna).
Pada malam hari mikrofilaria berada dalam pembuluh
darah paru-paru.
Mikrofilaria mempunyai sarung atau selubung
berukuran 250 - 300 mikron 6 - 8,5 mikron
Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops.
Mikrofilaria yang beredar dalam darah diisap oleh
lalat dan setelah kurang lebih 10 hari di dalam
badan serangga, mikrofilaria tumbuh menjadi larva
infektif dan siap ditularkan kepada hospes lainnya.
Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusia dan
dalam waktu 1 sampai 4 tahun kemudian
berkopulasi dan cacing betina dewasa
mengeluarkan mikrofilarianya.
Cacing dewasa yang mengembara dalam jaringan
subkutan dan mikrofilaria yang beredar dalam darah
seringkali tidak menimbulkan gejala.
Cacing dewasa dapat ditemukan di seluruh tubuh dan
seringkali menimbulkan gangguan di konjungtiva mata
dan hidung dengan menimbulkan iritasi pada mata,
mata sembab, sakit, pelupuk mata menjadi bengkak,
sehingga menganggu penglihatan.
Secara psikis pasien menderita.
Pada saat-saat tertentu penderita menjadi hipersensitif
terhadap zat sekresi yang dikeluarkan oleh cacing dewasa dan
menyebabkan reaksi radang bersifat temporer.
Pembengkakan jaringan yang tidak sakit dapat menjadi
sebesar telur ayam. Lebih sering terdapat di tangan atau
lengan dan sekitarnya.
Masalah utama adalah bila cacing masuk ke otak dan
menyebabkan ensefalitis.
Cacing dewasa dapat ditemukan dalam cairan serebrospinal
pada orang yang menderita meningoensefalitis.
Diagnosis dibuat dengan menemukan
mikrofilaria di dalam darah yang diambil
pada waktu siang hari atau menemukan
cacing dewasa di konjungtiva mata ataupun
dalam jaringan subkutan
Dietilkarbamasin merupakan obat utama untuk
pengobatan loaiasis. Dosisnya adalah 2 mg/kg
berat badan/hari, diberikan 3 kali sehari sesudah
makan selama 14 hari. DEC membunuh
mikrofilaria dan cacing dewasa
Pada pemberian DEC harus diperhatikan efek
sampingnya. Disamping sebagai terapi, obat ini
bersifat profilaksis terhadap infeksi parasit. Saat
ini mulai dicoba pengobatan dengan ivermectin.
Prognosis biasanya baik apabila cacing
dewasa telah dikeluarkan dari mata dan
pengobatan berhasil dengan baik.
Daerah endemi dari parasit ini adalah
daerah lalat Chrysops silaceae dan Chrysops
dimidiata yang mempunyai tempat perindukan di
hutan yang berhujan dengan kelembapan tinggi.
Lalat-lalat ini menyerang manusia yang sering
masuk ke hutan, maka dari itu penyakit loaiasis
banyak ditemukan pada pria dewasa
1. Pengobatan secara teratur terhadap penderita
2. Mengadakan pemberantasan vektor
3. Mencegah dan menghindari gigitan vektor
tersebut
4. Pemberian obat-obatan 1 bulan sekali, selama 3
hari berturut-turur
5. Jangan sering-sering masuk hutan
Loa-loa dapat menyebabkan loaiasis, hospes perantara
parasit ini adalah lalat Chrysops. Mikrofilaria yang beredar
dalam darah biasanya asimtomatis, sedangkan cacing
dewasa di seluruh tubuh sering menimbulkan gangguan
konjungtiva mata dan pangkal hidung. Bila cacing dewasa
masuk ke otak dapat menyebabkan ensefalitis. Diagnosa
Loa-loa dengan menemukan mikrofilaria dalam darah
atau menemukan cacing dewasa dari konjungtiva mata
ataupun dalam jaringan subkutan.