Upload
mankoma2012
View
778
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Presentasi Public Opinion Theory oleh Muhammad Rivan Putra Teokom A Fikom Unpad
Citation preview
PubliMuhammad Rivan PutraMankom C210 110 120 334
Opinionc
k
Latar Belakang
• Opini Publik atau public opinion sebagai sebuah fenomena dalam kehidupan sosial dan politik mulai banyak dikenal dan dipakai pada akhir abad ke-18 di eropa dan di Amerika serikat. Pemakaian istilah itu terutama berkaitan dengan politik dan komunikasi politik.
• “vox populi, vox dei” (suara rakyat adalah suara tuhan)
Tokoh-Tokoh• 1.Public Opinion and Popular Government karya A. Lawrence
Lowell tahun 1919 .• 2.Public Opinion oleh Walter Lipman (1922).• 3. Public Opinion oleh William Albig (1939)• 4.Propaganda, Communication, and Public Opinion oleh Harold D.
Laswell dan Casey (1946).• 5.Public Opinion and Propaganda oleh L.W.Doob• 6.Public Opinion and The Making Public Opinion oleh Emory S
Bogardus (1951)• 7.Communication and Public Opinion oleh Bernard Bernelson
(1952)• 8.Political Communicationand Public Opinion in America oleh dan
Nimmo (1965)• 9.Dan karya yang pertamaa terbit di Indonesia adalah karya Astrid
Susanto, berjudul Pendapat Umum yang terbit tahun 1975.
Harold Dwight Lasswell - (13 Februari 1902 - 18 Desember )adalah seorang ilmuwan politik
terkemuka Amerika Serikat dan seorang pencetus teori komunikasi. Dia juga adalah seorang profesor di Chicago School of Sociology, Yale University,
- Dalam melakukan kajian bidang public opinion, Lasswell menjelaskan bahwa, komunikasi politik yang terjadi di Amerika, Dilakukan dengan cara lintas berbagai disiplin dan dibesarkan secara multidisipliner.
• Lasswell (1949 : 216) menyatakan bahwa opini yang dinyatakan itu disebut external opinion dan belum dinyatakan disebut intermal opinion.
Arti Teori
• Opini publik adalah pendapat sekelompok masyarakat atau sintesa dari pendapat seseorang dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat dari sikap dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa.
• Opini publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam mengungkapkan ide-ide dan pendapat
Faktor Pemicu Opini Munculnya Opini Publik
Bernard Hennesy (1990)• Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat
konsensus yang sesungguhnya, opini publik berkumpul di sekitar isu tertentu. Isu dapat didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan, paling tidak ada unsur kontroversi terkandung di dalamnya, dan
isu mengandung konflik
kontemporer.
Faktor Pemicu Opini Munculnya Opini Publik
• Ciri publik (nature of public). Harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu.
• Pilihan yang sulit (complex of preference). Faktor ini mengacu ke totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu.
Faktor Pemicu Opini Munculnya Opini Publik
• Jumlah orang yang terlibat (number of person involved). Opini publik mensyaratkan besarnya (size) masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isu tertentu. Definisi ini mempertanyakan secara baik sekali berapa jumlah itu dan merangkumnya ke dalam ungkapan “sejumlah orang penting”. Definisi itu mengesampingkan isu-isu kecil yang terkait dengan pernyataan-pernyataan individu yang tidak begitu penting.
Faktor Pemicu Opini Munculnya Opini Publik
• Pernyataan opini (expression of opinion). Berbagai pernyataan bertumpuk di sekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan atau dicetak dan sewaktu-waktu melalui gerak-gerik, kepalan tinju, lambaian tangan, dan tarikan napas panjang.
Proses Pembentukan Opini Publik
Persepsi
- Latar belakang Budaya- Pengalaman masa lalau- Nilai nilai yang dianut- Berita berita yang berkembang
Opini
-Belief (Kepercayaan tentang sesuatu)-Attitude (apa yang sebenarnya -dirasakan seseorang)Perception (persepsi)
Konsesus
-
-Waktu- Cakupan (luasnya publik)- Pengalaman masa lalu khalayak- Media massa- Tokoh
Pendirian
- Affect atau perasaan (Emosi)
- Behavior atau perilaku
- Cognition atau pengertian (penalaran)
Tipe Public Opinion
• Grunig dalam Cutlip (2007 ;243) menemukan empat tipe public dalam membahas public opinion yaitu :
• 1.All-issue publics – bersikap aktif dalam berbagai isu• 2.Apathic publics – tidak memperhatikan atau tidak aktif dalam
berbagai isu• 3.Single-issue publics – aktif pada satu jumlah isu terbatas • 4.Hot-Issue Publics - baru aktif setelah semua media mengekspos
hampir semua orang dan isu menjadi topic sosial yang diperbincangkan secara luas.
Fungsi
• Ithiel de Sola (1973:783) menyebutkan bahwa opini publik memiliki tiga fungsi bagi seseorang
1) The cognitive function, berarti Opini Publik berfungsi memberikan pengertian, sehingga dengan adanya pengertian itu seseorang dapat objektif menanggapi persoalan atau masalah yang merebak dalam masyarakat.
2) identification function, yakni Opini Publik
berfungsi memperkenalkan pendapat –
pendapat yang merupakan kesepakatan
kelompok kepada individu – individu
anggotanya.
3) the resolving of the internal function,
yaitu Opini Publik berfungsi untuk memecahkan
persoalan internal suatu kelompok antara lain
dengan melakukan pembagian tugas antar
sesame anggota kelompok.
Analisis Kasus• Pada Rabu, 2 Oktober 2013, Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Jakarta terkait dugaan
menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten[6]. Esok harinya, ia dan 5 orang lainnya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK[7]. Kelima orang tersebut salah satunya Chairun Nisa, anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, bupati Gunung Mas Hambit Bintih, seorang pengusaha Tubagus Chaeri Wardana yang juga adik kandungGubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sekaligus suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
• ketua MK Akil Mochtar amat menyesakkan. Sedemikian percayanya rakyat selama ini dengan Mahkamah Konstitusi, justru pengkhianatan yang di dapat. Logikanya: kalau ketua MK nya saja sudah korup, bagaimana anak buahnya? Bagaimana hakim-hakim kecilnya? Itulah yang menjadi opini dari masyarakat.