17
ROTIFERA DI PERAIRAN PAYAU DAN LAUT KELOMPOK 5 FPIK B 2013

Rotifera di perairan payau dan laut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rotifera di perairan payau dan laut

ROTIFERA DI PERAIRAN PAYAU

DAN LAUT

KELOMPOK 5

FPIK B 2013

Page 2: Rotifera di perairan payau dan laut

NAMA KELOMPOK

• ICHFAR JAFFAR SODIQ 230110130074

• YOHANES ROY SATRIA .S 230210130042

• AGUNG RAMOS 230210130028

• M. YOGI ANDIKHA 230110130058

• INDAH NURWULAN 230110130087

• RADEN NADYA 230110130103

• SHEILLAWATI PERMANA .K 230110130062

• RIVANA J.H 230210130046

Page 3: Rotifera di perairan payau dan laut

KLASIFIKASI ROTIFERA

1. KELAS SEISONIDEA

Kingdom : Animalia

• Phylum : Rotifera

• Class : Seisonidea

• Ordo : Seisonida

• Family : Seisonidae

• Genus : Seison

• Spesies : Seison nebaliae

Page 4: Rotifera di perairan payau dan laut

2. KELAS MONOGONONTA

• Kingdom: Animalia

• Phylum : Rotifera

• Kelas : Monogononta

• Ordo : Piloma

• Family : Branchionidae

• Genus : Branchionus

• Species : Branchionus sp.

Page 5: Rotifera di perairan payau dan laut

MORFOLOGI ROTIFERA1. KELAS SEISONIDEA

• Tubuh panjang; corona mengecil; ovari sepasang; jantan berkembang baik; hanya ada satu genus seison, dengan dua spesies di laut.

• Merupakan kelas yang mempunyai spesies primitif.

• hidup pada ingsang Crustaceans.

• Semua anggotanya parthenogenetic

• Telurnya tidak dapat dibuahi oleh sel sperma, ketika telurnya dewasa, semuanya akan menjadi betina.

Page 6: Rotifera di perairan payau dan laut

KELAS SEISONIDEA

Page 7: Rotifera di perairan payau dan laut

2. KELAS MONOGONONTA

• Mempuyai spesies sekitar 1500 spesies.

• Mereka hidup sebagai parasit pada bryophyte (alga hijau) .

• Mempunyai reproduksi seksual dan aseksual,

• ukuran jantan lebih kecil dibandingan dengan Pada reproduksi seksual terjadi ketika pada lingkungan yang tidak menguntungkan (terlalu kering atau terlalu basah).

Page 8: Rotifera di perairan payau dan laut

KELAS MONOGONONTA

Page 9: Rotifera di perairan payau dan laut

FISIOLOGI ROTIFERA

Page 10: Rotifera di perairan payau dan laut

Mastax

Page 11: Rotifera di perairan payau dan laut

SISTEM EKSRESI• Pada tiap sisi lateral terdapat

sebuah protonephridium dengan 2-8 flame bulb.

• Kedua protonephridia tersebut bersatu pada kantung kemih (bladder), yang bermuara pada bagian ventral kloaka.

• Isi bladder dikosongkan melalui anus dengan jalan kontraksi, dengan kecepatan satu sampai empat kali per menit.

• protonephridia adalah sebagai osmoregulator, yaitu membuang kelebihan air di dalam tubuh.

• Dalam beberapa menit dikeluarkan sejumlah cairan yang setara dengan berat tubuh rotifera tersebut.

Page 12: Rotifera di perairan payau dan laut

SUSUNAN SARAF

• Rotifera mempunyai otak yang terdiri atas massa ganglion dorsal, dan terletak di atas mastax.

• Dari otak keluar sejumlah pasangan saraf yang menuju ke berbagai alat indera, antara lain ke mata dan ke antena.

• Beberapa jenis rotifera, terutama yang sessile tidak mempunyai mata. Mata berupa ocellus sederhana, dan berjumlah tiga hingga lima buah

Page 13: Rotifera di perairan payau dan laut

METODE REPRODUKSI

Page 14: Rotifera di perairan payau dan laut

PERANAN ROTIFERA

• Brachionus plicatilis merupakan jenis plankton hewani yanng hidup di perairan litoral dan termasuk pakan larva ikan laut yang penting. Dalam percobaan pembenihan ikan laut, rotifera diberikan sebagai pakan larva selama kurang lebih satu bulan.

Page 15: Rotifera di perairan payau dan laut

KULTUR ROTIFERA

• Ada 3 cara dalam Kultur Rotifera

1. Kultur Rotifer Skala Laboratorium

a. Media dan Metode Isolasi

2. Kultur Rotifer Skala Semi Massal

a. Persiapan dan Sterilisasi Alat dan Bahan

b. Pengisian air media

c. Pemberian Pakan Untuk Rotifer

Page 16: Rotifera di perairan payau dan laut

3. Kultur Rotifer Skala Massal

1. Persiapan Alat dan Wadah

2. Pengisian Media

3. Penebaran Bibit

4. Pemeliharaan Rotifer

Page 17: Rotifera di perairan payau dan laut

TERIMA KASIH