29
SAMPEL PADA UJI SENSORI Y U S M A R I N I

Sampel pada uji sensori

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi perkuliahan Evaluasi Sensori dengna judul Sampel pada Uji Sensoris

Citation preview

Page 1: Sampel pada uji sensori

SAMPEL PADA UJI

SENSORI

Y U S M A R I N I

Page 2: Sampel pada uji sensori

• Sampel pada uji sensori sama dengan sampelpada uji yang lain

• Teknik pengambilan sampel juga sama

Page 3: Sampel pada uji sensori

• Contoh (sampel) adalah bagian dari populasi yang diambildengan cara tertentu agar mewakili keseluruhan populasi

Page 4: Sampel pada uji sensori

• Sejumlah individu yang ditarik dari populasi tidak dengansendirinya menjadi sampel jika :

* populasi tidak jelas batasannya

* cara penarikan tidak menurut prosedur yang berlaku

Ex : seringkali perusahaan mengirim “sampel” ke

laboratorium untuk dianalisa

“sampel” tersebut bisa jadi tidak sah ??? (tidak jelas populasidan dan tata cara penarikannya juga tidak jelas)

Page 5: Sampel pada uji sensori

• Cuplikan dan sampel sering dibaurkan

• Cuplikan (speciment) : materi yang diambil dari populasi ataucontoh

• Cuplikan dari populasi tidak dapat mewakili mutu namundigunakan untuk menunjukkan bentuk komuditas dari manacuplikan tsb diambil

• Cuplikan dari contoh (sampel) biasanya digunakan untukanalisa mutu

CUPLIKAN DAN SAMPEL

Page 6: Sampel pada uji sensori

• Cara pengambilan cuplikan pada contoh juga ada prosedurtertentu (prosedur baku)

Page 7: Sampel pada uji sensori

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Metode pengambilan sampel

2. Penyiapan sampel

3. Penyajian sampel

Page 8: Sampel pada uji sensori

1. METODE PENGAMBILAN SAMPEL

• Sampel : mewakili bahan atau proses yg sedang dikaji

Perlu diperhatikan cara yang dapat dipertanggung jawabkan

Menghindari bias

Kadangkala peneliti lebih terfokus pada seleksi panelis dan metode pengujian dan metode pengambilan sampel tidak terlalu diperhatikan

Page 9: Sampel pada uji sensori

1. Penarikan Sampel Acak (random sampling)

tiap bagian populasi mempunyai kesempatan yang samauntuk diambil

Cara : undian (tiap individu diberi nomer dan diundi)

cocok untuk sampel yang homogen (misalnya produkcurah)

JENIS PENARIKAN SAMPEL

Page 10: Sampel pada uji sensori

2. Penarikan Sampel Terpilih (selective sampling)

“ jika populasinya tidak seragam atau sifat yang diamatitidak tersebar merata”

Misalnya :

• “contoh” pada karkas sapi (tidak homogen)

• analisa mikroba patogen (diambil pada bagian yang paling besar peluangnya untuh ditumbuhi mikrobia patogen

Page 11: Sampel pada uji sensori

• Misal : sampel dari populasi produk pangan berupa biji-bijian dalam 1 peti besar dengan ukuran 10 x 4 x 6 m

1

2

34

5

1 = dipusat peti 2 = di pojok kiri depan3 = di pojok kanan belakang 4 = di samping kanan depan

5 = di samping kiri belakang

Page 12: Sampel pada uji sensori

2. PENYIAPAN SAMPEL

• Dihindari perlakuan (sengaja/tidak) yangmenyebabkan bau / rasa yang berasal dari luarbahan yg akan di uji

• Perlakuan penyiapan sampel diupayakan tidakmengubah sifat-sifat sampel

• Ada kebebasan untuk memberi perlakuanpendahuluan terhadap bahan dasar sepertimenggoreng, mengukus atau dinilai mentah saja

Page 13: Sampel pada uji sensori

ACUAN DALAM PENYIAPAN SAMPEL

1. Pada Uji Pembedaan

* panelis diminta mendeteksi perbedaan antar sampel

* penyiapan sampel tidak mengubah flavor bahan

tidak dianjurkan memberi perlakuan penggorengan ataupun penambahan bumbu

Page 14: Sampel pada uji sensori

2. Pada Uji Kesukaan

* panelis menilai sampel berdasarkan kesukaannya

* sampel disiapkan sebagaimana penggunaannya secara

normal (misalnya dengan penambahan bumbu)

* perlakuan penyiapan untuk semua sampel harus sama

(identik)

Page 15: Sampel pada uji sensori

• Kadangkala suatu bahan pengggunaannya memerlukan bahan pembawa (carrier) misalnya : saus cabe (tahu)

Page 16: Sampel pada uji sensori

3. PENYAJIAN SAMPEL

• Penampilan sampel akan sangat mempengaruhi hasil pengujian

• Sampel disajikan sedemikian rupa sehingga panelis menilai sampel berdasarkan sifat-sifat yang terkandung dalam sampel tersebut

• Keseragaman penampilan sampel dalam pengujian perlu diperhatikan ( kuantitas sampel, wadah, sarana pengujian dan suhu sampel)

Page 17: Sampel pada uji sensori

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENYAJIAN SAMPEL

1. Ukuran Sampel* sampel disajikan secukupnya (tidak terlalu sedikit atau

terlalu banyak) : kira-kira dapat dinilai 3 kali

2. Suhu Sampel* sampel disajikan pada suhu kamar, namun pada kasus

tertentu dapat menyimpang.

Minuman dingin : suhu penyajian tidak lebih rendah dari 450 F ( 7,20C) minuman hangat tidak lebih dari 1700F (76,70C)

Page 18: Sampel pada uji sensori

3. Kenampakan

• kenampakan bahan yang akan diuji dibuat seseragam mungkin, kecuali atribut yang sedang dinilai

• Misal : sampel akan diuji aromanya

(warna, ukuran dan bentuk diupayakan seragam)

Jika ada perbedaan warna : dapat dieliminasi dengan :

* mengurangi cahaya yang digunakan,

* menggunakan warna cahaya tertentu

* memberi pewarna yang umum digunakan pada bahan

yang diuji

Page 19: Sampel pada uji sensori

4. Cara Menyajikan

Cara menyajikan : satu persatu atau bersamaan

Penyajian satu persatu : urutan penyajian dan berapa kali

disajikan

Sampel diacak mana yang lebih dahulu disajikan dan selang waktu antar sampel harus sama

Penyajian bersama (simultan) : perlu dihindari position error /

posisi sampel diatur berbeda-beda

Page 20: Sampel pada uji sensori

5. Jumlah Sampel

* Jumlah sampel dalam 1 sesi tergantung type pengujian dan

bahan yg diuji

* Jika jumlah sampel yg akan diuji terlalu banyak : panelis lelah

atau jenuh (sensitivitas menurun)

* untuk uji kesukaan terhadap satu stimulus :

sebaiknya disajikan 3 – 4 sampel

maksimum 6 sampel dalam 1 sesi

Page 21: Sampel pada uji sensori

* untuk uji kesukaan (perbandingan berpasangan)maksimum 3 pasang sampel untuk 1 sesi

* untuk uji kesukaan (metode rangking) 6 sampel dalam 1 sesi

Page 22: Sampel pada uji sensori

6. Pemberian Kode Sampel

* kode menggunakan angka 3 digit yag diambil dari tabel

random

* jangan sampai terjadi duplikasi (tidak boleh 2 sampel

kodenya sama)

Page 23: Sampel pada uji sensori
Page 24: Sampel pada uji sensori

7. Sarana / Alat

* sampel disajikan dalam wadah yang sama warna dan

ukurannya

* Alat harus bersih (menghindari perubahan rasa dan

aroma)

8. Kuesioner

* berisi petunjuk yg harus dikerjakan oleh panelis

* petunjuk harus jelas

Page 25: Sampel pada uji sensori

• Dalam Kuesioner terdapat 3 bagian utama :

1. Informasi

* nama panelis

* tanggal pengujian

* jenis sampel yang diuji

2. Instruksi

* pemberian tugas dan cara-cara melakukan penilaian atau

menyampaikan respon

3. Respon panelis

* bagian yang harus diisi oleh panelis

Page 26: Sampel pada uji sensori

Gambar 3.3. Contoh formulir isian untuk Uji Pembedaan Pasangan

Nama Panelis :

Tanggal Pengujian :

Jenis Contoh :

Kriteria yang dinilai :

Intruksi : Nyatakan apakah contoh yang disajikan sama atau berbeda dengan contoh baku.

Bila sama beri tanda 0, sedangkan bila berbeda beri tanda 1.

Kode 513

Penilaian

Kode 481

Penilaian

A : 948 B : 481

Page 27: Sampel pada uji sensori

Nama Panelis :

Tanggal Pengujian :

Jenis Contoh :

Instruksi : Nyatakan salah satu contoh yang berbeda diantara ketiga contoh ini dan beri

tanda 1.

Kode Kriteria Penilaian

Warna Kehalusan Rasa

876

745

269

Gambar 3.5. Contoh formulir isian untuk Uji Segitiga

B : 893 A : 763 B : 487

Page 28: Sampel pada uji sensori
Page 29: Sampel pada uji sensori